Upload
lediep
View
220
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
HUBUNGAN GAY A BELAJAR DENGAN PREST AS I
BELAJAR STATISTIK MAHASISWA PROGRAM
NON REGULER FAKULTAS PSIK01LOGI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Oleh:
DEWI FAUZIYATI
NIM:203070001460
Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam
memperoleh gelar Sarjana Psikologi
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGEf~I
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1429 H / 2008 M
Motto:
Kesalahan bukanlah suatu momok yang hinakan diri
Justru berkat kesalahanlah, kita dapat be[ajararti kebenaran
Don't Quit .. Achieve Yours dream ....
HUBUNGAN GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI
BELAJAR STATISTIK MAHASISVl/A PROGRAM NON REGULER
FAKULTAS PSIKOLOGI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar Sarjana Psikologi
Pembimbing I
Oleh
DEWI FAUZIYATI NIM203070001460
Di Bawah Bimbingan
Fakultas Psikologi
'ernbimbing II
Ora. Diana Mutiah, M. Si NIP. ·150 277 469
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta
1429 H - 2008 M
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi yang berjudul "Hubungan Gaya Belajar Dengan Prestasi Belajar
Statistik Mahasiswa Program Non Reguler Fakultas Psikologi UIN Syarif
-lidayatullah Jakarta " telah diujikan dalaM Sidang Mu11aqasyah Fakultas
::isikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta oada tanggal 9
Juni 2008 skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
ielar sarjana psikologi.
Cetua me ngkap anggota
Pembimbing I
M.Si
Jalrnrta,. £j_;:11-!N.I .... 2008
Sidang Munaqasyah
Anggota
Sekretaris mErangkap anggota
l 1t2of Ora. Zahrotun~~~yah, M. Si
NIP 150 238 773
Ora. 1ana Mutiah, M. Si NIP. 150 2·:7 469
Pembimbing II
Dra. Diana Mwiah, M. Si NIP. 150 277 469
rJJec!if(asi
5 great wonders of tlie mind
When we change our thinking, We change our beliefs.
When we change our beliefs, We change our expectation.
When we change our expectation When we change our attitude.
When we change our attitude, We change our behavior.
When we change our behavior, We change our performance !
Winners never quit, quitters never win
'l(arya ini K;tpersemGali!(an teruntu!( /(f,cf ua orang tua!(u.
--------ABS-TRAKSI . ,,, ' ; :·. ;· --~r:-.
(C) Dewi Fauziyati
(A) IFakultas Psikologi (B)Juni2008
(D) Hubungan Gaya Belajar Dengan Prestasi Belajar Statistik Mahasiswa Fakultas Psikologi (E) xiv+ 88 (F) Cara belajar yang digunakan oleh seorang mahasiswa dalam memperoleh, mengolah serta mereproduksi informasi dengan modalitas yang dimiliki seseorang yaitu berkaitkan dengan penginderaan manusia berupa visual, auditori dan kinestetik yang sesuai dengan tuntutan dari mata kuliah dapat mempengaruhi prestasi belajar. Seperti halnya mata kuliah statistik yang memiliki karakteristik berupa angka. Oleh sebab itu, gaya belajar yang khas dimiliki oleh seseorang dapat mempermudah dalam penerimaan informasi mengenai materi perkuliahan statistik, sehingga dapat mempengaruhi dalam perolehan prestasi belajar.
Penelitian ini bertujuan memperoleh gambaran hubungan antara gaya belajar dengan prestasi belajar statistik mahasiswa program non reguler Fakultas Psikologi UIN Jakarta. Pendekatan penelitian yang dipakai adalah kuantitatif dengan metode korelasi. Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa angkatan 2003-2006 sebanyak 178 mahasiswa, sedangkan sampel/responden yang dipakai sebanyak 59.Sampel/responden diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling, artinya mengambil sampel yang sudah ditentukan karakteristiknya.
Untuk mengumpulkan data penelitian, peneliti menggunakan instrumen berupa skala model Likert dengan 4 alternatif jawaban. Data yang clidapat diolah dengan prosedur statistik dengan menggunakan SPSS versi 11,5. Dari uji hipotesis diketahui bahwa nilai Chi Square antara gaya belajar dengan prestasi belajar statistik sebesar 7,356. Sementara nilai chi label pada taraf si~Jnifikansi 5% dengan df 10 adalah sebesar 18,307.
Dengan demikian nilai chi label hitung lebih besar dari pada nilai uji Chi Square, artinya tidak ada hubungan positif yang signifikan antara gaya belajar dengan prestasi belajar statistik mahasiswa program non reguler Fakultas Psikologi UIN Jakarta.
Saran bagi peneliti selanjutkan hendaknya menambah variabel penelitian baik variabel terikat atau pun variabel bebas agar memperoleh hasil penelitian yang lebih baik serta variatif, bagi siswa atau mahasiswa dapat memaksimalkan gaya belajar yang dimiliki sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar dan bagi pengajar hendaknya memilih media belajar secara tepat guna dalam
menyampaikan materi untuk membantu mahasiswa dalam menerima materi perkuliahan.
(G) Daftar Pustaka, 32 buah (1976 - 2006)
Kata Pengantar
Alhamdulillahirabbil 'alamin, segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam. Ucapan
syukur kepada Allah SWT alas karunianya yang tak terhingga terhaturkan
dengan ikhlas dan penuh pengharapan ridha Allah selalu menyertai. Sholawat
dan salam diberikan kepada baginda besar Muhammad SAW, sang penuntun
umat dan suri tauladan yang selalu memberi inspirasi dalarn kehidupan penulis.,
keluarga dan sahabat-sahabatnya yang selalu setia pada agama Allah dan
sunnah-sunnah Nabi.
Setelah berjuang mendapatkan ilmu di Fakultas Psikologi, akhirnya tiba
waktunya mengakhiri pendidikan ini dengan mempertanmiungjawabkan ilmu
yang didapat. Oengan semangat, penulis akhirnya bisa menyelesaikan skripsi ini
dengan judul "Hubungan Gaya Belajar Dengan Prestasi Belajar Statistik
Mahasiswa Program Non Reguler Fakultas Psikologi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta".
Selesainya skripsi ini bukan karena kuat dan hebatnya penulis, tetapi karena
adanya dukungan dari segala pihak. lbu Ora. Netty Hartati, M. Si, Oekan
Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta telah
banyak membantu penulis dengan kebijaksanaan yang ada. Serta segenap
jajaran baik para dosen dan karyawan di Fakultas Psikologi, yang senantiasa
membantu penulis sejak menempuh kuliah hingga penyelesaian skripsi ini.
Ucapan terima kasih penulis ucapkan kepada dosen pembimbing skripsi yaitu
lbu Dra. Zahrotun Nihayah, M.Si dan lbu Ora. Diana Mutiah, M.Psi yang telah
menuntun dan mengarahkan penulis dalam proses menyelesaikan skripsi.
Bapa dan Mama, terima kasih atas semuanya. Atas cinta, kasih sayang,
kesetiaan, pengorbanan dan pengertian kalian. Apa yang pen~11is perjuangkan
akhirnya membuahkan hasil dan itu adalah karena do'a dan ridho kalian. Untuk
My Brothers (Mas Nazar, Mas Anton, Uda Papat n Farhan) dan My Sisters (Mba
Effi, Kak Lulu, Tia n Vita), terima kasih atas dukungannya bail{ berupa materii
dan semangatnya. Ar-Ramzi,Jasmine,Wildan dan Zahra celotehan kalian
membuat penulis kembali semangat ditengah-tengah kepenatan dalam
menyelesaikan skripsi ini.
Teman-teman Psikologi X10C angkatan 2003,(abdu,adi,arnir,agnez,elin,mba
elyna,fahdi,fatin,faqih,gun,hana,ican,irma,ita,rizqi,syani,zaki n Om ze) sahabat
selama 4 tahun ini. Terima kasih karena kalian telah menjaga dan memberi
perhatian kepada penulis. Terimakasih atas pelajaran hidupnya yang berharga.
Karena kalian penulis menjadi lebih berani menghadapi hidup ini dan selalu
membuat hidup penulis berwarna dan ceria, terima kasih. Dona dan lryn terima
kasih banyak telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Banyak sekali pihak yang membantu penyelesaian skripsi ini, namun penulis
tidak dapat menyebutkannya satu per satu, oleh karena itu penulis minta maaf
apabila ada pihak yang belum disebutkan. Penulis hanya dapat mengucapkan
terima kasih setulusnya, berharap semua kebaikan kalian dibalas oleh Allah
SWT.
Dan terima kasih untuk my self, my soul, my body akhirnya skripsi ini dapat
terselesaikan dengan baik.
Penulis berharap semoga karya ini bermanfaat bagi semuanya, Amien.
Jakarta, Juni 2008
Penulis
DAFTAR ISi
Halaman Judul .................................................................... ..
Halaman Persetujuan ............................................................. ii
Halaman Pengesahan.................................. ... . .. . .. . . . . . . . .. . .. . .. . . iii
Motto................................................................................... iv
Dedikasi ............................................................................... v
Abstraksi. ............................................................................. vi
Kata Pengantar........... ............................................... ... ........ viii
Daftar lsi.............. ... . . . .. . .. .... .. . . . . .. . .. . . . . .. . . . . . . . .. . . . . .. . . . ... . .. . . . . .. . . x
Daftar Tabel.... ... ................ ....................................... ............ xiii
Daftar Gambar ............................................................... ,....... xiv
BAB1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masai ah ..... ...... ...... .... .... ... ... . ... .. .. ........ ... 1
1.2. ldentifikasi Masalah ......................................................... 6
1.3. Pembatasan dan Perumusan Masalah ........................... 6
1.3.1 Pembatasan Masalah....................................... 6
1.3.2 Perumusan Masalah............... ..... .. .... . . . . .. .. .. .. ... 7
1.4. Tujuan Penelitian.... .... .. .. .. .. .. .. .. .... .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .... 8
1.5. Manfaat Penelitian ........................................................... 8
1.6. Sistematika Penulisan ..................................................... 9
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA
2.1. Bel ajar
2.1.1. Pengertian Belajar.. .. . . . . . . . . . . . . . .. . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . 10
2.1.2. Proses Bela jar............................................... 12
2.1.3. Aktivitas-aktivitas Belajar.................................. 16
2.1.4. Strategi Bela jar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 20
2.2. Gaya Belajar
2.2.1. Pengertian Gaya Belajar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2l
2.2.2. Macam-macam Gaya Bela jar ........................... 28
2.3. Prestasi Belajar
2.2.1. Pengertian Prestasi Bela jar ............................... 33
2.2.2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Bela jar........... 34
2.2.3. Pengukuran Prestasi Belajar......................... . .. 42
2.4. Kurikulum Program S1 Fakultas Psikologi UINI Jakarta 44
2.5. Kerangka Berpikir .................................................. 49
2.6. Hipotesa ......................................................... .... ............ 52
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
3.1.1. Pendekatan Penelitian.................................... 53
3.1.2. Metode Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . 53
3.2. ldentifikasi Variabel.... .... .. .... .. . .. . .. .. . .. . .... .. .. . .. .. .. .. .. . 54
3.3. Definisi Konseptual dan Operasional Variabel
3.3.1. Definisi Konseptual Variabel.......... .... .. ... .. .. ... ... 54
3.3.2. Definisi Operasional Variabel. ............................. 55
3.4. Subjek Penelitian
3.4.1. Populasi. ........................................................ 55
3.4.2. Sampel......................................................... 56
3.4.3. Teknik Pengambilan Sampel ............................ 56
3.5. Pengumpulan Data
3.5.1. Metode dan lnstrumen Penelitian ...................... 57
3.5.2. Teknik Uji lnstrumen Penelitian ......................... 60
3.5.2.1. Uji Validitas Skala............................... 60
3.5.2.2. Uji Reabilitas Skala.............................. 61
3.6. Teknik Anal is is Data............................................. 62
3.7. Prosedur Penelitian ..................................................... 63
BAB 4 PRESENTASI DAN ANALISA DATA
4.1. Gambaran Umum Responden Penelitian .................... 64
4.2. Presentasi Data
4.2.1 Penyebaran Nilai Prestasi Belajar
Statistik ......................................................... 65
4.2.2 Uji Normalitas ................................................. 67
4.2.3 Uji Homogenitas............................................. 70
4.2.4 Uji Hipotesis.. .. . .. . . . . . . . .. . ... .. . . . . .. . .. . . . . ... .. . . . . .. . ... . 71
4.3 Hasil Tambahan .................................................... 74
BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN
5.1. Kesimpulan ...................................................................... 79
5.2. Diskusi.. .. . . . . .. . ... ..................................................... ........... 81
5.3. Saran ........................................................................ 84
)aftar Pustaka
_am pi ran
DAFT AR T ABEL
Tabel 3.1 Blue Print Gaya Be/ajar ................................................... 57
Tabe/ 3.2 Format Peni/aian Skala Gaya Be/ajar ................................. 60
Tabel 3.3 Blue Print S'<ala Ga ya Be/ajar...................... .. .. .. .... .. .. . ... 61
Tabel 3.4 Kaidah Baku Reabilitas .................................................. 63
Tabel 4.1 Gambaran Umum Responden ......................................... 65
Tabel 4.2 Hasil Uji lnstrumen .................................................... 67
Tabel 4.3 Kaidah Baku Reabilitas ...................................... .
Tabel 4.4 Data Prestasi Be/ajar Statistik .............. .
Tabel 4.5 Klcisifikasi Skor Skala ............. .
Tabel 4.6 Klasifikasi Prestasi Be/ajar Statistik ...
. .. 68
.69
. .... 69
. .... 69
Tabel 4.7 Oistribusi Prestasi Be/ajar Statistik.. .. .. 70
Ta be I 4.8 Uji Normalitas Gaya Bela jar . . ... 71
Tabel 4.9 UJi 1\Jormalitas Prestasi Be/ajar Statistik.. . . . .... 72
Tabel 4.10 IJji Homogenitas Gaya Belajar & Prestasi Belajar. . ... 74
Tal)cl 4.11 Uji Hipotesis Gayci Be/ajar & Prestasi Belajar. ..... . . ...... 75
Tal)el 4.12 Tingkat Prestasi Be/ajar Berdasarkan Jenis Kelamin . 77
Tabel 4.13 Tingkat Prestasi Belajar Berdasarkan Keputusan Untuk Memilih
Fak11ltas Psikologi ... .... .... 79
Tabel 4.14 Tingkat Prestasi Belajar Berdasarkan Variasi Gaya Belajar ... 80
DAFTAR GAMBAR
Garn bar 4.1 Ga ya Bela jar .............................................................. 71
Garn bar 4.2 Prestasi Bel ajar ............................................................ 73
Gambar 4.3 Pn;sentase Ga ya Bela jar .............................................. 81
\ \._ ...
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Belajar merupakan salah satu kegiatan yang tidak asing bagi manusia karena
belajar merupakan salah satu ciri khas manusia sebagai makhluk yang memiliki
kemampuan tertinggi diantara makhluk lainnya dan selama hidupnya manusia
selalu melakukan kegiatan tersebut. Manusia belajar untuk mengembangkan
perilaku yang efektif dan efisien guna mencapai tujuannya.
Mel Silberman (dalam De Porter, 2000) menyatakan bahwa belajar lebih
bermakna dan bermanfaat apabila seseorang menggunakan semua alat indera,
mulai telinga, mata sekaligus berpikir mengolah informasi & ditambah dengan
mengerjakan sesuatu. Sebagaimana pendapat De Porter dan IHernacki ('1999)
mengemukakan bahwa gaya belajar seseorang dapat dilihat dari modalitas yaitu
bagaimana seseorang menyerap dan kemudian mengatur serta mengolah
informasi dengan mudah. Menurut Wasty (2006) penggunaan modalitas indera
oleh masing-masing individu dalam belajar tidak sama. Sehubungan dengan itu
para ahli pendidikan telah memperkenalkan tiga bentuk moclalitas yaitu visual,
auclitorial clan kinestetik, sehingga terdapat gaya belajar seseorang yaitu : gaya
belajar auditorial (mendengarkan ucapan orang lain), gaya belajar visual
2
(menggunakan penglihatan, senang menghadiri seminar), gaya belajar kinestetik
(menggunakan fungsi motorik).
Meskipun sebagian orang memiliki potensi untuk memberdayakan ketiga
modalitas tersebut tetapi menurut Blander & Grinder (dalam De Porter, 2000)
hampir setiap orang memiliki kecenderungan utama terhadap salah satu
modalitas belajar yang berperan sebagai filter dalam pembelajaran. Pada
kegiatan belajar seorang mahasiswa akan memiliki keinginan untuk mempelajari
berbagai macam pelajaran, dimana masing-masing pribadi seorang mahasiswa
mempunyai ketertarikan tersendiri untuk memperoleh informasi dengan berbagai
cara terhadap pelajaran tersebut Kecenderungan mahasiswa dalam
menggunakan cara tertentu untuk belajar dengan baik, maka hal itu yang
dikatakan gaya belajar.
Saal kegiatan perkuliahan, mahasiswa belajar sesuai gaya belajar mereka
masing-masing. Hal itu terlihat dari perilaku mahasiswa yang bermacam-macam
dalam menerima pelajaran dari seorang dosen. Seorang mahasiswa dengan
gaya belajar auditorial, mahasiswa tersebut tekun dan penuh konsentrasi
menerima pelajaran dari dosen dengan cara mendengarkan penjelasan dosen.
Serta terdapat mahasiswa dengan gaya belajar visual, mahasiswa tersebut
belajar dengan mengamati dan memperhatikan tulisan, bagan atau grafik
dengan seksama guna menyerap informasi materi perkuliahan yang
disampaikan oleh dosen. Disamping itu terdapat mahasiswa yang menyukai
4
selain mempelajari teori-teori serta perlu latihan dalam menyelesaikan suatu data
guna memahami konsep-konsep yang terdapat pada teori. Dengan demikian
diharapkan gaya belajar yang khas dimiliki oleh masing-masing mahasiswa
dalam mempelajari mata kuliah statistik tersebut agar memperoleh hasil yang
baik. Dan mahasiswa sendiri yang dapat menentukan dan memutuskan gaya
belajar seperti apa yang sesuai/dibutuhkan untuk situasi yang mahasiswa hadapi
(Hisyam, 2002).
Oleh sebab itu, mahasiswa sebagai orang yang sudah dianggap dewasa akan
lebih baik jika diperlakukan dengan cara-cara yang sesuai dengan karakteristik
mereka, khususnya karakteristik psikologisnya. Hal itu terjadi karena karakteristik
psikologis akan mempengaruhi seseorang dalam bekerja sama dengan orang
lain ( dalam suatu kelompok), seperti cara memecahkan masalah , membuat
keputusan, membuat rencana belajar & juga cara belajar secara umum.
Kesemuanya itu akan mempengaruhi seseorang pada gaya belajarnya (learning
style). Pendapat Muhibbin Syah (2002) mengemukakan bahwa terdapat faktor
internal, faktor eksternal dan faktor pendekatan belajar, meliputi upaya belajar
siswa yakni gaya belajar yang digunakan mahasiswa dalam proses kegiatan
pembelajaran materi-materi perkuliahan dapat mempengaruhi prestasi belajar.
Dalam memperoleh nilai prestasi selama perkuliahan, biasanya dosen
memberikan kuis, take home, paper, ujian tengah semester dan ujian akhir
semester sebagai bahan evaluasi penguasaan mahasiswa akan bahan kuliah
kegiatan praktek ketika berlangsungnya perkuliahan. Perbedaan individual
mahasiswa dalam menyerap bahan pelajaran bervariasi, yang semuanya
merupakan ciri mahasiswa sebagai individu.
3
Demikian pula pendapat Rose & Nicholl (dalam De Porter, 2000) menyatakan
bahwa seseorang belajar dengan cara yang berbeda-beda dan setiap cara
belajar mempunyai khasnya masing-masing. Dalam kenyataannya, kita semua
memiliki ketiga gaya belajar yaitu gaya belajar visual, gaya belajar, auditorial
dan gaya belajar kinestetik, hanya saja biasanya satu gaya mendominasi. Gaya
belajar itu sendiri pada prinsipnya untuk membantu mahasiswa dalam belajar.
Akan tetapi berhasil/tidaknya seseorang, tergantung pada efektif atau tidaknya
gaya belajar yang mahasiswa pilih. Tidak ada satu gaya belajar pun yang benar
benar baik/buruk bila dibandingkan satu sama lain, semuanya tergantung pada
diri individu sendiri, juga tuntutan dari mata kuliah yang berbeda.
Di perguruan tinggi terdapat dua jenis mata kuliah berdasarkan jenisnya yaitu:
mata kuliah wajib dan mata kuliah pilihan yang berbeda-beda untuk tiap fakultas.
Mata kuliah statistik merupakan mata kuliah wajib bagi mahasiswa Fakultas
Psikologi. Dimana tujuan mempelajari mata kuliah statistik agar mahasiswa
mampu memahami dan menerapkan dasar-dasar statistik dalam penelitian
psikologi. Sebagaimana menurut Supranto (2000) statistik yaitu data ringkasan
berbentuk angka (kuantitatif) dan Sutrisno ( 1989) menyatakan bahwa dalam
mempelajari statistik sebagai pengetahuan yang memerlukan praktek, maka
5
yang telah diberikan. Penilaian terkadang juga diambil dari tu~1as makalah/paper
yang harus diselesaikan mahasiswa. Mahasiswa dikatakan lulus dalam mata
kuliah tersebut jika mendapat nilai minimal C (dengan bobot =2). Demikian pula
mata kuliah statistik biasanya diperoleh hasil belajar dari take home, ujian tengah
semester dan ujian akhir semester dengan nilai minimal C. Dari perolehan hasil
belajar statistik terdapat perbedaan prestasi belajar yang dialami oleh
mahasiswa. Hal itu dialami oleh mahasiswa program non reguler Fakultas
Psikologi Universitas Islam Negeri Jakarta, berdasarkan data statistik Fakultas
Psikologi dari Subag Akademik program non reguler pada periode semester
genap tepatnya tahun ajaran 2007-2008 bahwa terdapat mahasiswa yang
mengikuti perbaikan mata kuliah Statistik. Dimana keadaan pEirbaikan nilai pada
mata kuliah tersebut selalu dialami oleh beberapa mahasiswa di tiap angkatan
yaitu tercatat jumlah persentase mahasiswa yang mengikuti perbaikan nilai mata
kuliah statistik pada angkatan 2003-2004 sebanyak 6 mahasiswa atau 10, 17%,
angkatan 2004-2005 sebanyak 41 mahasiswa atau 69,49%, angkatan 2005-
2006 sebanyak 7 mahasiswa atau 11,86%, dan angkatan 2006-2007 sebanyak 5
mahasiswa atau 8,48%.
Dengan terdapatnya permasalahan yang ada mengenai mata kuliah statistik
yang sering kali menjadi hambatan bagi mahasiswa, maka penulis menduga
adanya keterkaitan antara gaya belajar dengan prestasi belajar statistik sehingga
peneliti tertarik untuk meneliti Hubungan Gaya Be/ajar Dengan Prestasi Be/ajar
Statistik Mahasiswa Program Non Regu/er Fakultas Psikologi U/N Syarif
Hidayatul/ah Jakarta.
1.2 ldentifikasi Masalah
ldentifikasi masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
6
1. Bagaimana gambaran umum mengenai gaya belajar yang digunakan oleh
mahasiswa pada mata kuliah statistik?
2. Apakah ada hubungan antara gaya belajar dengan prestasi belajar
statistik?
1.3 Pembatasan dan Perumusan Masalah
1.3.1 Pembatasan Masalah
Agar menghindari penyimpangan serta untuk mempermudah penelitian maka
peneliti lakukan pembatasan masalah, yaitu :
1. Gaya Belajar
Gaya belajar adalah cara belajar yang khas seorang mahasiswa dalam
memperoleh, mengolah serta mereproduksi informasi dengan modalitas yang
dimiliki seseorang yaitu dimana dalam hal ini berkaitkan dengan penginderaan
manusia yang berupa visual, auditori dan kinestetik.
a) Gaya belajar visual, dimana mahasiswa yang belajar dengan gaya ini lebih
mudah menangkap informasi melaui indera penglihatan/visual berupa
simbol, gambar, label dan grafik.
b) Gaya belajar auditorial, dimana mahasiswa yang belajar dengan gaya ini
lebih mudah menangkap informasi melaui indera pendengaran. Seperti
mendengar kuliah, cerita, senang merekam penjelasan dosen dengan tape
recorder.
c) Gaya belajar kinestetik adalah dimana mahasiswa yang belajar dengan
gaya ini lebih mudah belajar melalui gerak dan sentuhan atau
mempraktekkannya, seperti eksperimen di lapangan.
2. Prestasi Belajar
Prestasi belajar dapat diartikan sebagai perolehan hasil yang dicapai seorang
mahasiswa dalam rangkaian proses belajar mengajar (perkuliahan), baik
dinyatakan dalam angka maupun huruf. Pada penelitian ini prestasi belajar
diukur dari nilai mata kuliah statistik
3. Subjek dalam penelitian ini, yaitu mahasiswa program non reguler dari
angkatan 2003 hingga angkatan 2006, Fakultas Psikologi Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
1.3.2 Perumusan Masalah
Perumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Apakah ada hubungan gaya belajar dengan prestasi belajar statistik
mahasiswa program non reguler Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta?
7
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah untuk mengenali atau memperoleh data mengenai
sejauhmana hubungan gaya belajar yang digunakan oleh mahasiswa dalam
mempelajari suatu mata kuliah khususnya pada mata kuliah statistik.
1.5 Manfaat Penelitian
a. Manfaat teoritis penelitian ini adalah
• Mengharapkan keberfungsian penelitian ini sebagai wawasan keilmuan.
khususnya pada bidang Psikologi Pendidikan
• Peneliti berharap bahwa penelitian ini dapat menjadi informasi bagi
peneliti-peneliti lain yang berminat pada bidang yang sama.
b. Manfaat praktis yang dapat diambil dari penelitian ini adalah
• Sebagai salah satu bahan acuan bagi praktisi bidang pendidikan,
orangtua, mahasiswa dan masyarakat tentang jenis gaya belajar yang
dapat digunakan untuk menghadapi suatu pelajaran agar dapat
mendapatkan hasil belajar yang baik dan maksimal
• Bagi mahasiswa sebagai bahan pertimbangan dalam mengikuti
perkuliahan khususnya mata kuliah statistik serta umurnnya mata kuliah
yang lain dengan rnernperhatikan karakteristik gaya belajar yang
dirnilikinya dan berusaha menyesuaikan diri terhadap strategi pengajaran
kualitas hasil belajarnya secara rnaksimal
8
9
• Bagi pengajar/dosen sebagai bahan pertimbangan dalam memilih strategi
pengajaran dengan tetap memperhatikan karakteristik ~1aya belajar siswa,
agar lebih dapat meningkatkan hasil pengajarannya.
1.6 Sistematika Penulisan
Pada BAB I Pendahuluan yang berisi latar belakang rnasalah,
identifikasi masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian dan sistematika penulisan.
BAB 2 Kajian pustaka yang berisi pengertian prestasi belajar dan faktor
faktor yang mempengaruhinya, pengertian gaya belajar, kurikulum program S-1
fakultas psikologi UIN kerangka berpikir, hipotesa.
BAB 3 Metodologi penelitian yang berisi jenis penelitian : pendekatan &
metode penelitian, identifikasi variabel & definisi operasional variabel, populasi &
sampel, teknik pengambilan sampel, teknik pengumpulan data, teknik uji
instrumen, teknik analisa data peneliticin, prosedur penelitian.
BAB 4 Analisis hasil penelitian yang berisi gambaran umum subyek serta
pengolahan dan analisa data
BAB 5 Kesimpulan, Diskusi dan Saran
BAB2
KAJIAN PUST AKA
2.1 Belajar
2.1.1 Pengertian belajar
Chaplin dalam Dictionary of Psychology menyatakan bahwa belajar adalah
perolehan perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai akibat latihan
dan pengalaman.
lstilah terkenal dalam bahasa Arab untuk menyebut belajar adalah ta'a/lum. Al-
Quran (Surah Al-Baqarah ayat 102) menggunakan kata ta'allum untuk proses
penangkapan dan penyerapan pengetahuan yang bersifat maknawi serta
berpengaruh pada perilaku.
Kata belajar dalam pengertian kata sifat "mempelajari" berarti memperoleh
pengetahuan melalui pengalaman dan mempersepsikan seca1·a langsung
dengan indera (Netty, 2003).
Dalam buku Psikologi Belajar, Syaiful Bahri Djamarah (2002) menuliskan
beberapa pendapat mengenai belajar :
1. James 0 Whittaker, merumuskan belajar sebagai proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman.
2. Cronbach berpendapat bahwa learning is shown by change in behavior as a result of experience. Belajar sebagai suatu aktivitas yang ditunjukkan oleh perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman.
3. Howard L Kingskey mengatakan bahwa learning is the proce1ss by which behavior (in broader sense) is originated or change through practice or training. Belajar adalah proses dimana tingkah laku (dalam arti luas) ditlmbulkan atau diubah melalui praktek atau latihan.
Slameto (dalam Syaiful Bahri Djamarah, 2002) juga merumuskan pengertian
tentang belajar. Menurutnya belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan
individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri clalam interaksi
dengan lingkungannya. Perubahan yang terjadi itu sebagai akibat dari kegiatan
11
belajar yang telah dilakukan oleh inclividu. Perubahan itu adalah hasil yang telah
dicapai dari proses belajar. Jacli, untuk mendapatkan hasil belajar dalam bentuk
"perubahan" harus melalui proses tertentu yang dipengaruhi oleh faktor dari
dalam diri inclividu dan di luar individu
Sedangkan menurut Skinner (dalam Muhibbin Syah, 2006) belajar adalah suatu
proses adaptasi/penyesuaian tingkah laku yang langsung secara progressif. Dan
Syaiful Bahri Djamarah (2002) menclefinisikan belajar sebagai serangkaian
kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai
hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang
menyangkut aspek kognitif, afektif & psikomotor.
Dengan demikian definisi belajar dapat dipahami sebagai tahapan perubahan
seluruh tingkah laku yang relatif permanen, pengetahuan, pengalaman,
pemahaman dan keterampilan yang terjadi dalam diri individu sebagai hasil
interaksinya dengan lingkungan.
2.1.2 Proses Belajar
Menurut Jerome $.Bruner (dalam Muhibbin Syah, 2004) menyatakan bahwa
dalam proses pembelajaran mahasiswa menempuh tiga fase :
12
a. Fase lnformasi (tahap penerimaan materi), dimana seoran;i mahasiswa yang
sedang belajar memperoleh sejumlah keterangan mengenai materi yang
sedang dipelajari. Di antara informasi yang diperoleh itu acla yang sama
sekali baru dan berdiri sendiri, ada pula yang berfungsi menambah,
memperhalus dan memperdalam pengetahuan yang sebelumnya telah
dimiliki.
b. Fase Transformasi (tahap pengubahan materi), dimana informasi yang telah
diperoleh lalu clianalisis, diubah atau ditransformasikan menjadi bentuk
abstrak atau konseptual .
c. Fase Evaluasi (tahap penilaian materi), dimana seorang mahasiswa akan
menilai sendiri sampai sejauhmanakah pengetahuan (informasi yang telah
clitransformasikan) dapat dimanfaatkan untuk memahami gejala-gejala lain
atau memecahkan masalah yang dihadapi.
13
Sedangkan Wittig berpendapat setiap proses belajar berlangsung dalam tiga
tahapan:
a. Acquisition, (tahap perolehan/penerimaan informasi), ini m<3rupakan tahapan
mendasar. Dimana seorang mahasiswa mulai menerima informasi sebagai
stimulus dan melakukan respons terhadapnya sehingga menimbulkan
pemahaman dan perilaku baru.
b. Storage, (tahap penyimpanan informasi), pada tahap ini seorang mahasiswa
akan mengalami proses penyimpanan pemahaman dan perilaku baru yang
diperoleh pada tahap acquisition. Proses penyimpanan informasi tersebut
melibatkan fungsi short term memory dan long term memory
c. Retrieval, (tahap mendapatkan kembali informasi), Proses retrieval pada
dasarnya adalah upaya atau peristiwa mental dalam mengungkapkan dan
memproduksi kembali informasi yang telah tersimpan dalam memori.
Dan menurut Albert Bandura (dalam Muhibbin Syah, 2004) menyatakan bahwa
setiap proses belajar terjadi dalam urutan tahapan peristiwa yang meliputi :
a. Tahap perhatian
Pada tahap pertama ini para mahasiswa memusatkan perhatian pada objek
materi atau perilaku model yang menarik. Untuk menarik perhatian para
mahasiswa, dosen dapat menyajikan pokok materi dengan mengekpresikan
suara dengan intonasi khas. -- . - . --------. r---· --···-· ...
I I '•- ·- ......................... .
b. Tahap penyimpanan dalam ingatan
Pada tahap kedua, informasi berupa materi atau contoh perilaku dosen itu
ditangkap, diproses dan disimpan dalam memori.
c. Tahap reproduksi
14
Pada tahap reproduksi, segala bayangan/citra mental (imagery) atau kode-kode
simbolis yang berisi informasi pengetahuan dan perilaku yang telah tersimpan
dalam memori para mahasiswa itu diproduksi kembali.
d. Tahap motivasi
Tahap terakhir dalam proses belajar terjadinya peristiwa belajar adalah tahap
penerimaan dorongan yang dapat berfungsi sebagai reinforcement (penguatan).
Dari ketiga pendapat mengenai proses belajar di atas, maka paradigma untuk
menggambarkan mekanisme proses perilaku belajar (Abin, 1996) sebagai
berikut:
Ket:
S =stimulus
0 = objek
R = respon
S-0-R
Ketika terjadi proses belajar, informasi adalah input dari lingkungan yang
diproses dan disimpan dalam ingatan serta output dalam bentuk beberapa
kemampuan yang dipelajari. Ketika satu stimulus mendapatkan respons,
terdapat proses mental yang rinci. Stimulus tersebut akan rnelalui rangkaian
15
transformasi sampai kemudian tersimpan secara permanen dalam ingatan.
Proses pengolahan informasi diawali dengan adanya stimulus dari lingkungan
luar yang diterima melalui alat-alat indra dalam bentuk cahaya, gambar, bunyi,
suhu, tekanan dan lain-lain. Agar diproses melalui sistem pen9olahan informasi,
stimulus tersebut harus mendapatkan respons terarah, satu respons yang
memfokuskan perhatian kita kepada stimulus tersebut, respons terarah tersebut
menumbuhkan minat dan membuat kita ingin lebih mengetahui stimulus tersebut.
Ketika memperhatikan stimulus, informasi yang disajikan stimulus tersebut akan
masuk ke ingatan jangka pendek I ingatan bekerja yaitu ingatan sadar, yakni
semua yang kita sadari pada satu waktu tertentu, seperti memaknai, memproses
dan memahami. Jika informasi dalam ingatan jangka pendek atau ingatan
bekerja diulang, dilatih maka akan tetap menjadi fokus perhatian atau bahkan
sampai pada ingatan jangka panjang. lngatan jangka panjang merupkan pusat
informasi permanen, yang menyimpan hampir semua bentuk informasi verbal,
visual dan auditorial.
Dari cara kerja otak tersebut tampak bahwa informasi yang disampaikan dosen
harus dibuat sedemikian rupa agar mahasiswa memberikan mspons dan
mengolah informasi yang diterima secara aktif, tidak hanya dengan mendengar
dan menerima secara pasif. Selanjutnya akan disajikan apa dan bagaimana
gaya belajar mahasiswa sebagai bahan pertimbangan bagi dosen dalam memilih
dan menetapkan strategi pembelajaran.
2.1.3 Aktivitas-aktivitas Belajar
Dalam belajar , seseorang tidak akan dapat menghindarkan diri dari suatu
situasi. Situasi akan menentukan aktivitas apa yang akan dilakukan dalam
rangka belajar. Bahkan situasi itulah yang mempengaruhi dan menentukan
aktivitas belajar apa yang dilakukan kemudian. Setiap situasi dimanapun dan
kapan pun memberikan kesempatan belajar kepada seseorang. Oleh karena
itulah, berikut menurut Wasty (2006) terdapat beberapa aktivitas belajar :
1 . Mendengarkan
16
Dalam pergaulan terjadi suatu komunikasi verbal berupa percakapan.
Percakapan memberikan situasi tersendiri bagi orang-orang yang terlibat atau
yang tidak terlibat tetapi secara tidak langsung mendengar informasi. Situasi
ini memberi kesempatan kepada seseorang untuk belajar.
2. Memandang
Memandang adalah mengarahkan penglihatan ke suatu objek. Aktivitas
memandang berhubungan era! dengan mata. Karena dalam memandang itu
matalah yang memegang peranan penting. Aktivitas memandang dalam arti
belajar di sini adalah aktivitas memandang yang bertujuan sesuai dengan
kebutuhan untuk mengadakan perubahan tingkah laku yang positif. Setiap
stimuli visual memberi kesempatan bagi seseorang untuk belajar tetapi
aktivitas memandang tanpa tujuan bukanlah termasuk perbuatan belajar.
3. Meraba,Membau dan Mencicipi/Mengecap
Aktivitas merabB,membau dan mengecap adalah indra manusia yang dapat
dijadikan sebagai alat untuk kepentingan belajar. Artinya aktivitas meraba,
17
membau dan mengecap dapat memberikan kesempatan bagi seseorang
untuk belajar. Tentu saja aktivitasnya harus disadari oleh suatu tujuan.
Dengan demikian, aktivitas-aktivitas meraba, aktivitas membau atau aktivitas
mengecap dapat dikatakan belajar, apabila semua aktivitas itu didorong oleh
kebutuhan, motivasi untuk mencapai tujuan dengan meng9unakan situasi
tertentu untuk memperoleh perubahan tingkah laku.
4. Menulis atau Mencatat
Menulis atau mencatat merupakan kegiatan yang tidak terpisahkan dari
aktivitas belajar. Dalam pendidikan tradisional kegiatan mencatat merupakan
aktivitas yang sering dilakukan. Walaupun pada waktu tertEmtu seseorang
harus mendengarkan isi ceramah, namun seseorang tidak bisa mengabaikan
masalah hal-hal yang dianggap penting.
5. Membaca
Aktivitas membaca dalam belajar memerlukan teknik yang dimulai dengan
memperhatiakn judul-judul bab, topik-topik utama dengan berorientasi
kepada kebutuhan dan tujuan lalu memilih topik yang relevan dengan
kebutuhan atau tujuan tersebut.
6. Membuat lkhtisar atau Ringkasan dan Menggarisbawahi
lkhtisar atau ringkasan dan menggaris bawahi hal-hal penting yang
mahasiswa baca dapat membantu mahasiswa dalam men~Jingat atau
mencari kembali materi dalam buku untuk masa-masa yang akan datang.
7. Mengamati Tabel-tabel, Diagram-diagram dan Bagan-bagan
Dalam buku sering dijumpai tabel-tabel, diagram ataupun bagan-bagan.
Materi non-verbal semacam ini sangat berguna bagi seseorang dalam
mempelajari materi yang relevan. Demikian pula gambar-gambar, peta-peta
dan lain-lain dapat menjadi bahan ilustratif yang membantu pemahaman
seseorang tentang sesuatu hal.
8. Menyusun Paper atau Kertas Kerja
18
Dalam aktivitas membuat paper yang baik terlebih dahulu memerlukan
perencanaan yang baik dengan menentukan rumusan topik paper kemudian
menentukan serta menyajikan materi-materi yang relevan, sehingga clalam
penyusunan paper tersebut merupakan aktivitas belajar.
9. Mengingat
Mengingat merupakan gejala psikologis. Untuk mengetahu1 bahwa seseorang
sedang mengingat sesuatu, dapat dilihat dari sikap dan perbuatannya.
Perbuatan mengingat dilakukan bila seseorang sedang mengingat-ingat
kesan yang telah clipunyai.
lngatan itu sendiri adalah kemampuan jiwa untuk memasukkan (learning),
menyimpan (retention) dan menimbulkan kembali (re-membering) hal-hal
yang telah lampau. Jadi, mengenai ingatan tersebut ada ti~1a fungsi ;
memasukkan, menyimpan dan mengingat kembali ke alam sadar. lngatan
(memory) seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor; sifat seseorang,
alam sekitar, keadaan jasmani, keadaan rohani (jiwa), umur seseorang.
19
Mengingat adalah salah satu aktivitas belajar tidak ada seorang pun yang
tidak pernah mengingat dalam belajar, kecuali orang gila yang tidak pernah
belajar selama mengalami kegilaan. Karena orang gila tidak akan dapat
mengingat kesan dari sikap dan perbuatannya dalam kegilaan itu. Perbuatan
mengingat jelas sekali ketika seseorang sedang menghafal bahan pelajaran,
berupa dalil, kaidah, pengertian, rumus dan sebagainya.
10. Berpikir
Berpikir adalah termasuk aktivitas belajar. Dengan berpikir orang
memperoleh penemuan baru, setidak-tidaknya orang menjadi tahu tentang
hubungan antara sesuatu. Belajar berpikir sangat diperlukan selama belajar
di sekolah atau di perguruan tinggi. Masalah dalam belajar terkadang ada
yang harus dipecahkan seorang diri, tanpa bantuan orang lain. Pemecahan
atas masalah itulah yang memerlukan pemikiran. Berpikir itu sendiri adalah
kemampuan jiwa untuk meletakkan hubungan antara bagian-bagian
pengetahuan.
11. Latihan atau Praktek.
Learning by doing adalah konsep belajar yang menghendaki adanya
penyatuan usaha mendapatkan kesan-kesan dengan cara berbuat. Belajar
sambil berbuat dalam hal ini termasuk latihan. Latihan termasuk cara yang
baik untuk memperkuat ingatan.
20
2.1.4 Strategi Belajar
Oalam mengerjakan sesuatu secara tepat, terarah, jelas dan tuntas, manusia
harus mempunyai strategi. Kata strategi berasal dari Bahasa Yunani Strategos
atau strategus dengan kata jamak strategi, yang berarti jenderal atau perwira
Negara dengan fungsi yang luas. Strategi dalam konteks awal diartikan sebagai
"Generalship" atau sesuatu yang dikerjakan oleh para jenderal dalam membuat
rencana untuk menaklukkan musuh dalam memenangkan perang (Setiawan,
1996)
Menu rut Peter Salim dan Yuni Salim ( 1991) "strategi" adalah rencana cermat
tentang sesuatu kegiatan guna meraih suatu target atau sasaran. Dan menurut
Slameto ( 1991) strategi adalah suatu rencana tentang cara-cara pendayagunaan
dan penggunaan potensi dan sarana yang ada untuk meningkatkan efektivitas
dan efisiensi dalam belajar maupun pengajaran.
Sedangkan pendapat Lawson yang dikutip oleh Muhibbin Syah (1995) "Strategi"
adalah seperangkat langkah operasional yang direkayasa sedemikian rupa untuk
memecahkan masalah atau mencapai tujuan belajar tertentu.
Dari pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa strategi adalah
rencana tentang cara-cara yang akan dilakukan untuk men~ihadapi suatu
keadaan sehingga didapat tujuan yang diinginkan.
21
Strategi belajar berdasarkan definisi strategi dan belajar dapat disimpulkan
sebagai rencana tentang cara-cara yang akan dilakukan dalarn kegiatan belajar
untuk rnencapai hasil yang diinginkan.
Ada beberapa strategi belajar mahasiswa yang meliputi :
1) Strategi dalam mengikuti kuliah
Ada beberapa strategi dalarn mengikuti perkuliahan menurut Agus M Haryana
(1994):
a. Hadir tepat waktu
Masuk ruang kuliah 1 O men it sebelum dosen yang bersangkutan datang
memasuki ruangan kuliah. Dengan demikian mahasiswa mempunyai waktu
untuk sekedar istirahat dan mempersiapkan fisik, seperti kekamar mandi dan
mental untuk mengikuti kuliah, seperti rileks sejenak dan menenangkan diri. Hal
ini akan membantu konsentrasi dalam belajar sehingga otak bisa menyerap
materi dengan cepat.
b. Duduk pada tempat yang terbaik dalam ruang kuliah
Tempat duduk terbaik adalah tempat yang nyaman dan aman untuk belajar.
Keuntungannya adalah perhatian tidak mudah terganggu oleh sinar dan panas
matahari, udara, suara berisik atau orang yang berlalu lalang, dapat mendengar
dosen dengan jelas, dapat mengamati perlaku dosen yang mEmambah manusia
penguraian serta penjelasan, materi yang diberikan
c. Berikan perhatian yang memusat terhadap perkuliahan yang sedang
berlangsung, antusias dan tidak membuat gerakan atau berbic.ara yang tidak
penting.
d. Selama perkuliahan hendaknya mahasiswa aktif, misalnya berusaha
konsentrasi, mengikuti dan menjawab pertanyaan atau soal dari dosen,
mengadakan kegiatan dan sebagainya.
e. Menghadiri kuliah terutama kuliah-kuliah pertama
22
Pada kuliah pertama, dosen biasanya memberitahukan, tentang (1) buku-buku,
peralatan dan bahan atau hal lain yang akan dipakai dan (mungkin) harus dibeli,
(2) Tugas-tugas yang perlu dikerjakan sebelum menghadiri kuliah, (3) Jumlah
persentase minimal hadir dalam kuliah dari seluruh jadwal kuliah sebagai syarat
untuk boleh menempuh ujian, (4) Menyusun makalah semesteran: topik, jumlah
halam, hari/tanggal diserahkan, (5) Mengerjakan PR yang cliumumkan setiap
akhir kuliah sebagai pelengkap kuliah, (6) Praktik kerja laboratorium atau
lapangan, (7) Ujian-ujian: bahan, soal objektif, esai atau keduanya, (8) lain-lain
misalnya tugas kelompok.
2) Strategi dalam memperoleh informasi tambahan
A. Cara membaca buku
a.1. Pertama-tama kita harus membaca dengan cara pengamatan atau
pengarahan. Tujuannya adalah mendapatkan gambaran umum tentang buku
teks dan diktat yang dibaca, gambaran umum itu meliputi judul, pengarang atau
penyunting, maksud dan tujuan buku itu diterbitkan, diterbitkan, isi, sifat clan
mutu fisiknya.
b.2 Membaca buku bab demi bab dan bagian-bagian dari bab, sesuai dengan
perkembangan pembahasan bahan mata kuliah. Hal ini akan membantu dalam
mengingat karena ingatan manusia cenderung mengingat hal yang bersifat
sistematis disbanding hal yang bersifat acak-acakan.
c. 3 Baca secara terstruktur dan bertahap
d.4 Bila ada subjudulnya, pelajari per subjudulnya dengan rnenemukan dan
rnendalami gagasan pokok yang ada dalam setiap alinea atau paragraf.
e.5 Gagasan pokok itu pelajari lebih lanjut dengan membaca intensif
subgagasan-subgagasan beserta penjelasannya, entah berupa soal, langkah-
langkah, ciri-ciri, sebab-akibat atau lainnya.
f.6 Cata! hal-hal, pemikiran, rumus, dalil yang penting dan khas yang belum jelas
artinya dan implikasinya, untuk pada waktunya kita tanyakan pada rekan kuliah
atau dosen yang bersangkutan.
g. 7 Baca berulang-ulang diktat yang belum jelas kemudian garis bawahi
gagasan-gagasan dalam buku yang dianggap penting.
24
h.8 Cara membuat ringkasan
Berikut cara meringkas yang dikemukakan oleh Agus Hardjana ( 1994) :
I. Carilah gagasan pokok, subgagasan, sub-sub gagasan da.n penjelasan lebih
lanjut dalam alinea yang hendak kita ringkas
II. Gagasan pokok kita beri garis bawah lurus ganda (===) atau satu garis
bawah bengkok (---). Pada subgagasan kita beri satu garis bawah (_)
frase, fakta dan dat pokoknya.
Ill. Bila sudah selesai membaca 3-5 alinea atau 2-3 halaman, buatlah singkatan
atau ringkasan dengan memanfaatkan gagasan pokok, subgagasan, sub-sub
gagasan dan penjelasan lebih lanjutnya.
IV. Dalam menyingkat atau meringkas gunakanlah kata-kata sendiri. Masukan
kedalam singkatan atau ringkasan hal-hal yang penting dilihat dari isi materi
dan tujuan meringkas
V. Dalam mengaitkan gagasan satu dengan gagasan lain, gunakanlah kata
penghubung seperti pertama, kedua, ketiga, dari satu pihak, karena,
meskipun, dan lain-lain.
VI. Catatlah pada kertas atau kartu tersendiri, caranya (1) Pakailah kertas atau
kartu berukuran 15x21 cm, (2) Berilah nomor halaman pada setiap kertas
disetiap sudut kanan alas, (3) Mulailah mencatat dengan menulis bab dan
judulnya, (4) Kumpulkan aturlah kertas-kertas catatan itu yang sudah diisi
menurut nomor halamannya, satu kumpulan untuk setiap bab.
3) Strategi dalam mengatur waktu belajar
Untuk menentukan waktu belajar ditengah kesibukan berorganisasi, maka
berikut Ora.Yan Aryanti (1985) memberikan beberapa petunjuk, antara lain:
a. Pilihlah waktu yang memungkinkan anda dapat belajar dengan baik apakah
diwaktu pagi, siang, sore atau malam hari.
b. Bertanyalah kepada diri sendiri, pekerjaan mana yang anda anggap sukar
dan mana yang mudah. Pada saat fikiran masih segar, pelajarilah terlebih
dahulu pelajaran yang anda anggap sukar.
c. Mata kuliah yang sukar hendaknya dipelajari lebih lama, a9ar betul-betul
dapat dikuasai
d. Berilah waktu yang cukup untuk setiap mata kuliah
25
e. Tidak ada pedoman pasti untuk menetapkan lama seharusnya waktu belajar.
Umumnya untuk setiap belajar mengenai satu topik dan saat istirahat antara
5-10 menit
f. Ulangilah pelajaran yang baru saja diberikan dikelas. Hal ini akan le bih
mudah diingat. Bacalah kembali pelajaran itu secara singkat sebelum
menghadapi jam kuliah berikutnya.
g. Belajar setiap hari 2 jam selama 6 hari berturut-turut akan memberikan hasil
lebih besar dari pada belajar 6 jam sekaligus dalam satu hari
h. Jangan menyia-yiakan waktu luang, jika ada waktu luang rnaka sempatkanlah
untuk membaca atau diskusi.
Selanjutnya adalah menyusun jadwal belajar. Jadwal belajar adalah daftar
kegiatan belajar dimana disebutkan bahan yang dipelajari dan waktu yang
dimiliki serta waktu berakhirnya. Ada empat langkah untuk menyusun jadwal
belajar yang baik. Langkah-langkahnya sebagai berikut:
I. Menentukan waktu yang tersedia untuk belajar
II. Menetapkan apa yang hendak dipelajari
26
Ill. Menetapkan berapa banyak waktu yang hendak kita sediakan untuk masing
masing hal yang hendak kita pelajari atau hendak kita lakukan selama belajar
IV. Menetapkan kapan kita mempelajari hal yang hendak kita pelajari dan hal
yang hendak kita kerjakan selama belajar
V. Jadwal yang telah dibuat hendaknya dipatuhi oleh diri sendiri.
4) Strategi dalam mencapai prestasi
a. Mengerjakan tugas
Sebelum masuk kelas, pastikan telah mengerjakan tugas dari dosen bukan
sebatas tugas mata kuliah saja tetapi materi sebelumnya, sebat> hal tersebut
akan membantu pemahaman materi selanjutnya.
b. Rajin hadir kuliah
Absensi sangat berpengaruh dalam penilaian terakhir, hindari izin atau bolos
dalam mengikuti perkuliahan apabila tidak ada aktivitas yang sangat mendesak.
c. Antusias
Bersikaplah perhatian terhadap dosen ketika sedang menjelaskan materi kuliah
28
\ \- ; ; - -\»:_ -- > -. : \' - --------- "" _________ _
mengungkapkan pengalaman\(keluarari), dimana dalam hal ini berkaitkan
dengan penginderaan manusia yang berupa visual, auditori dan kinestetik.
Dengan demikian beberapa pengertian gaya belajar di atas dapat diambil
kesimpulan bahwa gaya belajar adalah cara belajar yang khas seorang
mahasiswa dalam memperoleh, mengolah serta mereproduksi informasi dengan
modalitas yang dimiliki seseorang yaitu berkaitkan dengan penginderaan
manusia yang berupa visual, auditori dan kinestetik. Hal tersebut guna
mendapatkan pendekatan belajar yang sesuai dengan tuntutan dari mata kuliah.
2.2.2 Macarn-rnacarn Gaya Belajar
Menurut De Porter dan Hernacki (1999) gaya belajar seseorang terbagi menjadi
tiga, sebagai berikut :
1. Gaya Belajar Visual.
Gaya belajar visual terkait dengan penyerapan informasi yang dilakukan melaui
indera penglihatan. Kemampuan visual timbul dari penglihatan dan visi binokuler
(melihat dengan kedua mata yang difokuskan pada objek yang sama).
Dimana ciri-ciri gaya belajar visual yaitu :
Gaya belajar visual, yaitu gaya belajar yang menggunakan modalitas indera
penglihatan dengan bercirikan senang akan kerapihan dan keteraturan,
berbicara dengan cepat, perencana dan pengatur jangka panjang yang baik,
mementingkan penampilan, mengingat apa yang dilihat daripada apa yang
didengar, biasanya tidak terganggu dengan kegaduhan, lebih suka membaca
daripada dibacakan.
29
Adapun menurut Madden (2002) gaya belajar visual terdapat dua macam, yaitu :
a. visual-eksternal, pembelajar visual-eksternal memproses informasi dengan
cara melihat, menyukai gambar dan membaca petunjuk, berbicara dengan
cepat tetapi jawaban pembelajar visual-eksternal umumnya singkat dan
monoton, senang menulis makalah atau hasil penelitian, rnenerima suatu hal
berdasarkan penampilannya, dapat belajar dalam lingkun9an yang fleksibel,
tidak terganggu dengan keributan.
b. Visual-internal, pembelajar visual-internal dapat langsung membayangkan
sebuah konsep
Sebagaimana gaya belajar visual yang terkait dengan penyerapan informasi
yang dilakukan melalui indera penglihatan, sebagaimana Allah telah memberi
dorongan kepada manusia untuk mengadakan pengamatan S<9rta memikirkan
terhadap berbagai gejala alam dengan fungsi pancaindera yang dianugerallkan
terutama terkait terhadap indera penglihatan. Dalam Al-Quran surah Yunus ayat
101 :
101. Katakanlah: "Perhatikanlah apa yang ada di langit dan di bumi. Tidaklah
bermanfaat tanda kekuasaan Allah dan Rasul-rasul yang memberi peringatan bagi
orang-orang yang tidak beriman".(Utsman Najati, 2000)
30
2. Gaya Belajar Auditorial
Gaya belajar auditorial terkait dengan penyerapan informasi yang dilakukan
melalui indera pendengaran. Mendengar adalah menangkap bunyi-bunyi (suara)
dengan indera pendengar. Bunyi atau suara dapat digolongkan alas dua cara,
yaitu: berdasarkan alas keteraturan, dimana dibedakan antara gemerisik dan
nada. Nada dibedakan menjadi; (1) tinggi rendahnya (bergantung pada besar
kecilnya frekuensi), (2) intensitasnya (bergantung pada amplitudo), (3) tirnbrenya
(bergantung tinggi rendahnya suara).
Dimana ciri-ciri gaya belajar auditorial yaitu :
Gaya belajar auditorial, yaitu gaya belajar yang rnenggunakan rnodalitas indera
pendengaran dengan bercirikan mudah terganggu oleh keributan, senang
rnembaca dengan keras dan mendengarkan, belajar dengan rnendengarkan,
mengingat apa yang didiskusikan daripada yang dilihat, suka berdiskusi dan
suka berbicara serta menjelaskan sesuatu panjang lebar,
Adapun menurut Madden (2002) gaya belajar auditorial terdapat dua macam,
yaitu:
a. Auditorial-eksternal, pembelajar auditorial-eksternal memperoleh
pengetahuan dengan mendengarkan, senang mendengarkan kaset daripada
membaca buku, lebih mengingat hal-hal yang didengar daripada yang dilihat,
senang berdiskusi
b. Auditorial-internal, pembelajar auditorial-internal cenderun~J mandiri, Jebih
suka bekerja sendiri, dapat bekerja dalam kelompok kecil
31
Gaya belajar auditorial yang terkait dengan penyerapan informasi yang dilakukan
melalui indera pendengaran. Demikian pula terdapat dalam buku AJ-Quran dan
llmu Jiwa suatu ayat yang menerangkan bahwasanya Rasulullah senantiasa
mengulangi suatu kalimat, supaya kalimat atau ungkapan itu cfapat cfimengerti
oleh para sahabat, maka hal tersebut menjelaskan bahwa penyerapan informasi
dapat dengan mudah serta cepat melalui indera pendengaran bagi seseorang
yang memiliki gaya belajar auditorial.
"Sesungguhnya Nabi SAW jika menyabdakan suatu kalimat, maka beliau akan
menggulangnya sebanyak tiga kali sehingga ungkapan itu benar-benar bisa
dipahami" (Utsman Najati, 2000).
3. Gaya Belajar Kinestetik
Gaya belajar kinestetik adalah penyerapan informasi yang dilakukan dengan
cara mengerjakannya secara langsung atau mempraktekkannya.
Dimana ciri-ciri gaya belajar kinestetik yaitu :
Gaya belajar kinestetik, yaitu gaya belajar yang menggunakan modalitas cfengan
cara mengerjakannya secara langsung atau mempraktekkannya dengan
32
bercirikan senang belajar melalui memanipulasi dan praktik, rnenghafal dengan
cara berjalan dan melihat, tidak dapat duduk diam untuk waktu lama, tidak dapat
mengingat geografi kecuali jika mereka memang telah pernah berada di tempat
itu, ingin melakukan segala sesuatu, menyukai berbicara den(Jan perlahan.
Adapun menurut Madden (2002) gaya belajar kinestetik terdapat dua macam,
yaitu:
a. Kinestetik-eksternal, pembelajar kinestetik-eksternal meny•arap informasi
dengan bergerak, berbuat, menyentuh, ingin mencoba clahulu kemudian
membaca hal yang baru, senang dengan kunjungan lapangan dan
eksperimen langsung.
b. Kinestetik-internal, pembelajar kinestetik-internal kurang ekspresif secara
verbal, lebih suka tidak mengangkat tangan di kelas karena mereka
melakukan tanya jawab hanya dalam hati, mementingkan cara orang
mengatakan sesuatu daripada apa/isi yang dikatakan
Demikian pula terdapat dalam buku Al-Quran dan llmu Jiwa bahwa Rasulullah
SAW juga menaruh perhatian besar dalam akan pentingnya praktek ilmiah
dengan cara mengaplikasikan ajaran dalam aktifitas keseharian. Hal ini
sebagaimana riwayat yang telah disebutkan oleh Al-Bukhari dari sabda
Rasulullah SAW :
33
"Sesungguhnya ilmu itu hanya (bisa diraih) melalui proses belajar. Sementara
kesabaran juga hanya (bisa didapatkan kalau seseorang) mau belajar untuk
bersabar. Barangsiapa mencari kebajikan, maka Allah akan rnemberikan
kebaikan padanya. Dan barangsiapa menjaga dirinya dari keburukan, maka
Allah akan menjaganya dari keburukan" (Utsman najati, 2000).
Maksud hadits di alas adalah ingin menunjukkan bahwa ilmu pengetahuan tidak
akan bisa sempurna diraih kecuali dengan mengerahkan seluruh tenaga dan
dengan melakukan partisipasi aktif dalam proses belajar mengajar.
2.3 Prestasi Belajar
2.3.1 Pengertian prestasi belajar
Dalam dunia pendidikan, dikenal istilah kemampuan yang dicapai siswa dalam
menyerap pelajaran. Ada yang menyatakan hasil, potensi, nilai & ada pula yang
menggunakan istilah prestasi.
Dalam kamus bahasa Indonesia, karangan W.J.S Poewadarminta (1976), arti
prestasi menurut bahasa adalah: hasil yang telah dicapai (dikerjakan,
dilaksanakan & sebagainya. Sedangkan prestasi menurut istilah adalah : bukti
keberhasilan usaha yang dicapai. Jadi prestasi itu bisa diartikan sebagai hasil
dari berbagai proses dengan membuahkan tujuan yang diharapkan (Hayeyb,
1982).
34
Ngalim Purwanto (1995) berpendapat bahwa prestasi merupakan sesuatu yang
digunakan untuk menilai belajar yang diber'lkan guru kepada siswanya atau
dosen kepada mahasiswanya dalam waktu tertentu.
Maka prestasi belajar dapat diartikan sebagai perolehan hasil yang dicapai
seorang mahasiswa dalam rangkaian proses belajar mengajar (perkuliahan),
baik dinyatakan dalam angka maupun huruf. Dengan prestasi belajar ini seorang
guru dapat mengetahui tingkat keberhasilan siswanya dalam menyampaikan
pelajarannya & siswa dalam menerima pelajaran.
2.3.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
Prestasi belajar merupakan bukti keberhasilan yang dicapai setelah proses
belajar mengajar terjadi diwujudkan dengan nilai baik berupa angka ataupun
huruf. Adapun tinggi rendahnya prestasi belajar seorang siswa dipengaruhi oleh
berbagai faktor.
Menurut Muhibbin Syah (2002) secara umum faktor-faktor tersebut dapat
digolongkan alas :
1. Faktor internal siswa
Menurut Muhibbin Syah (2002) faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi
belajar dari dalam diri siswa sendiri meliputi 2 aspek yaitu aspek fisiologis
(yang bersifat jasmaniah) dan aspek psikologis (yang bersifat rohaniah).
a. Aspek fisiologis
35
Kondisi umum jasmaniah & tonus (tegangan otot) yang menandai tingkat
kebugaran organ-organ tubuh & sendi-sendinya dapat mempengaruhi
semangat & intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran. Untuk
mempertahankan tonus jasmaniah agar tetap bugar, siswa sangat dianjurkan
mengkonsumsi makanan & minuman yang bergizi. Sela in itu, siswa juga
dianjurkan memilih pola istirahat & olah raga ringan sedapat mungkin
terjadwal secara tetap & berkesinambungan. Kondisi organ tubuh siswa yang
sangat mempengaruhi kemampuan siswa dalam menyerap informasi dan
pengetahuan.
Selain kondisi fisiologis umum, berfungsinya alat panca indera dengan baik
merupakan syarat yang memungkinkan belajar itu belangsung dengan baik.
Dengan sistem pendidikan dewasa ini, diantara panca indera manusia yang
paling memegang peranan dalam belajar adalah mata dan telinga. Hal ini
penting karena sebagian besar hal yang dipelajari oleh manusia, dipelajarinya
melalui penglihatan dan pendengaran.
b. Aspek psikologis
Belajar pada hakikatnya adalah proses psikologis. Oleh karena itu, semua
keadaan dan fungsi psikologis tentu saja mempengaruhi belajar seseorang.
Faktor psikologis sebagai faktor dari dalam tentu saja merupakan hal yang
utama dalam menentukan intesitas belajar seorang anak. Dimana faktor
faktor psikologis yang mempengaruhi proses dan hasil belajar anak didik,
yaitu:
a.1. lnteligensi
36
lnteligensi pada umumnya dapat diartikan sebagai kemampuan psiko-fisik
untuk mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan
dengan cara yang tepat. Sebagaimana menurut Wasty (2006) bahwa
inteligensi menyangkut kemampuan mental untuk belajar dan menggunakan
apa yang telah dipelajari dalam usaha penyesuaian terhaclap situasi yang
kurang dikenal atau dalam pemecahan masalah.
lntelegensia/kecerdasan merupakan faktor yang besar peranannya dalam
menentukan berhasil/tidaknya mengikuti program pendidikan. Pada
umumnya orang yang mempunyai taraf kecerdasan tinggi akan lebih baik
prestasinya bila dibandingkan dengan orang yang mempunyai taraf
kecerdasan yang sedang/rendah.
37
b.2. Sikap siswa
Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecenderungan
untuk mereaksi I merespon dengan cara yang relatif tetap terhadap objek
orang, barang dan sebagainya, baik secara positif maupun negatif. Dan
menurut Mahmud (2005) sikap adalah bentukan sosial clan personal. Artinya,
sikap seseorang muncul akibat pengaruh lingkungannya. Namun disisi lain,
sikap pun terkait dengan faktor internal perseorangan.
c.3. Baka! siswa
Secara umum bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang
untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang. Sedangkan
menurut Mahmud (2005) bakat merupakan sarana yang mempermudah
seseorang untuk menyerap pengetahuan yang sesuai den;ian bakatnya.
Seseorang yang memiliki bakat dalam bidang bahasa akan mudah menerima
pelajaran atau informasi yang berkenaan dengan bahasa daripada pelajaran
menghitung. Dengan demikian, sebetulnya setiap orang memiliki bakat
(attitude) dalam arti berpotensi untuk mencapai prestasi sampai ketingkat
tertentu sesuai dengan kapasitas masing-masing.
d.4. Minat siswa
Mina! dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil bela1ar siswa, sebab
minat itu sendiri adalah kecendrungan dan kegairahan yang tinggi atau
keinginan yang besar terhadap sesuatu. Minat, menurut Slameto (1991)
38
adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau
aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah
penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar
diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat. Minat
belajar yan besar cenderung menghasilkan prestasi yang tinggi, sebaliknya
minta belajar kurang akan menghasilkan prestasi yang rendah.
Dalam konteks ini minat seseorang yang besar akan mempengaruhinya
untuk selalu memperhatikan dan mengingat sesuatu tersebut secara terus
menerus. Pada situasi belajar mengajar di sekolah, misalnya siswa yang
berminat terhadap suatu mata kuliah tertentu akan cenderung untuk
memusatkan perhatian secara terus menerus selama proses belajar
mengajar berlangsung.
e.5. Motivasi siswa
Pengertian dasar motivasi adalah kondisi atau keadaan yang mengaktifkan
atau mendorong seseorang untuk bertingkah laku mencapai tujuan. Dalam
pengertian menurut Wasty (2006) motivasi berarti (a) merupakan pemasok
daya (energizer) untuk bertingkah laku & (b} penyeleksi bentuk tingkah laku
yang sesuai/terarah pada pencapaian tujuan.
Dalam proses belajar mengajar, motivasi (baik internal maupun eksternal)
akan mendorong siswa melakukan belajar & mengarahkan aktivitas tersebut
39
kepada pencapaian tujuan belajar. Menurut S. Nasution (1996) motivasi
adalah kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk melakukan
sesuatu. Motivasi sangat penting untuk keberhasilan belajar. Ada 2 macam
motivasi, yaitu : motivasi instrinsik (dari dalam) yaitu motivasi yang fungsinya
tidak perlu dirangsang dari luar karena memang dalam diri sendiri telah ada
dorongan itu dan motivasi ekstrinsik (dari luar) yaitu motivasi yang berfungsi
karena ada rangsangan dari luar. Jadi, motivasi untuk belajar adalah kondisi
psikologis yang mendorong seseorang untuk belajar.
2. Faktor eksternal siswa
a. Lingkungan sosial.
Lingkungan sosial yang mempengaruhi prestasi belajar meliputi lingkungan
sosial di sekolah (guru, teman sekelas, para staf administrasi), Lingkungan
sosial siswa (masyarakat, tetangga, teman sepermainan), dan Lingkungan
sosial yang lebih banyak mempengaruhi kegiatan belajar 1alah orang tua dan
keluarga siswa itu sendiri.
b. Lingkungan non sosial.
Faktor-faktor yang termasuk lingkungan non sosial ialah gedung sekolah,
rumah tempat tinggal keluarga siswa, keadaan cuaca dan waktu belajar yang
digunakan siswa. Faktor-faktor ini dipandang turut menentukan tingkat
keberhasilan belajar siswa.
3. Faktor pendekatan belajar
Pendekatan belajar dapat dipahami sebagai upaya belajar siswa yang meliputi
gaya belajar yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran
materi-materi pelajaran dalam menunjang efektivitas dan efisi1:msi proses
pembelajaran materi tertentu. Disamping faktor-faktor internal dan eksternal
siswa sebagaimana yang telah dipaparkan di muka, faktor pendekatan belajar
juga berpengaruh terhadap taraf keberhasilan proses pembelajaran siswa
tersebut.
40
Sedangkan menurut Wasty (2006) bahwa cara atau gaya belajar yang digunakan
siswa dalam menunjang efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran materi
tertentu terdapat didalam faktor-faktor metode belajar sebagai berikut :
a. Kegiatan berlatih atau praktek
Berlatih dapat diberikan secara non-stop (maraton) atau terdis.tribusi (diselingi
dengan istirahat). Latihan yang dilakukan secara non-stop dapat melelahkan dan
membosankan, ini dikarenakan jam pelajaran/latihan yang terlalu panjang adalah
kurang efektif. Sedangkan latihan terdistribusi memiliki distribusi waktu yang
pendek-pendek sehingga dapat menjamin terpeliharanya stamina dan
kegairahan belajar, ini dikarenakan latihan memerlukan waktu istirahat.
b. Overlearning dan Drill
Untuk kegiatan yang bersifat abstrak misalnya menghafal atau mengingat, maka
overlearning dilakukan untuk mengurangi kelupaan dalam me11gingat
41
keterampilan yang pernah dipelajari tapi dalam sementara waktu tidak
dipraktekkan. Overlearning yang terlalu lama menjadi kurang efektif bagi
kegiatan praktek. Sedangkan drill berlaku bagi kegiatan abstraksi misalnya
berhitung. Mekanisme drill adalah tidal< berbeda dengan overlearning. Baik drill
maupun overlearning berguna untuk memantapkan reaksi dalam belajar.
c. Resitasi Selama Belajar
Kombinasi kegiatan membaca dengan resitasi sangat bermanfaat untuk
meningkatkan kemampuan membaca itu sendiri, maupun untuk menghafalkan
bahan pelajaran. Dalam praktek, setelah diadakan kegiatan membaca atau
penyajianmateri, kemudian siswa berusaha untuk menghafalnya tanpa melihat
bacaanya. Jika siswa telah menguasai suatu bagian, dapat melanjutkan ke
bagian selanjutnya.
d. Belajar dengan keseluruhan dan dengan bagian-bagian
Belajar mulai dari keseluruhan ke bagian-bagian adalah lebih menguntungkan
daripada belajar mulai dari bagian-bagian. lni dikarenakan dengan mulai dari
keseluruhan, siswa menemukan arah atau sikap yang tepat untuk belajar.
Kelemahan dari metode keseluruhan adalah membutuhkan banyak waktu dan
pemikiran sebelum belajar yang sesungguhnya berlangsung.
e. Penggunaann Modalitas Indra
42
Modalitas indra yang dipakai oleh masing-masing individu clalam belajar tidak
sama. Sehubungan dengan itu, terdapat gaya belajar yang terbagi menjadi 3,
yaitu : auclitorial (mendengarkan ucapan orang lain), visual (menggunakan
penglihatan, senang menghadiri acara seminar), kinestetik (menggunakan fungsi
motorik).
f. Bimbingan clalam belajar
Bimbingan yang terlalu banyak diberikan oleh guru atau oran~1 lain cenderung
membuat siswa menjacli tergantung. Bimbingan dapat diberikan dalam batas
batas yang diperlukan oleh individu. Yang terpenting yaitu perlunya pemberian
modal kecakapan pada individu sehingga yang bersangkutan dapat
melaksanakan tugas dengan sedikit saja bantuan dari orang lain.
2.3.3 Pengukuran prestasi belajar
Untuk mengetahui prestasi belajar dari seseorang perlu dilakukan pengukuran &
penilaian terhadap hasil pendidikan yang diberikan. Dalam pendidikan di sekolah
pengukuran & penilaian yang dilakukan untuk mengetahui prestasi belajar siswa
dengan memberikan tes/ujian. Jadi dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar
adalah hasil dari suatu aktivitas belajar yang dilakukan berclasarkan pengukuran
clan penilaian terhadap hasil pendidikan yang diwujudkan berupa angka-angka
dalam raport.
43
Dalam penelitian ini bentuk prestasi belajar yang digunakan d1sesuaikan dengan
objeknya yaitu prestasi belajar mahasiswa. Prestasi belajar mahasiswa dalam
satu semester diukur setiap akhir semester, meliputi seluruh mata kuliah yang
menjadi beban mahasiswa dalam semester yang bersangkutan, kemudian
dituangkan dalam indeks prestasi mahasiswa.
lndeks Prestasi adalah nilai kredit rata-rata yang merupakan satuan nilai akhir
yang menggambarkan mutu penyelesaian suatu program belajar. lndeks prestasi
dicari dengan mempertimbangkan nilai akhir mahasiswa dan besarnya jumlah
sks yang diperoleh untuk mata kuliah-mata kuliah yang dimaksud. Nilai akhir
yang diperoleh ditetapkan sebagai berikut :
-Nilai Bobot Rentang l
A 4 80-100 l
i I
B 3 68-79 I
I c 2 56-67 ' -- -
D 1 45-55
---------E 0 Kurang dari 45
lndeks prestasi dihitung baik pada akhir program semester dengan hasilnya yang
disebut indeks prestasi semester, maupun pada akhir program pendidikan
lengkap satu jenjang dengan hasilnya yang disebut indeks prestasi lengkap atau
indeks prestasi kumulatif (Slameto, 1991 ).
44
Untuk mendapatkan indeks prestasi seorang dosen menggunakan berbagai
sarana evaluasi akademis seperti tes tengah semester, tes akhir semester, tes
harian dan tugas-tugas rumah. Nilai indeks prestasi sebagai pengukur prestasi
belajar mahasiswa didapat dengan menghitung nilai-nilai mata kuliah yang
diperoleh mahasiswa dan jumlah sks yang diambil dalam semester tersebut.
Sistem satuan kredit semester (SKS) yaitu satuan untuk menyatakan besarnya
program semesteran dipakai di setiap perguruan tinggi. Hal tersebut merupakan
implikasi dan konsekuensi dari Keputusan Menteri Pendidikan & Kebudayaan
N0.0124/U/1979 (Slameto, 1991 ). Sementara Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia No.30 Tahun 1990 Tentang Pendidikan Tinggi menggunakan norma
prestasi belajar dengan menggunakan simbol huruf A,B,C,D 8, E dengan skala 4-
0. Untuk mengukur prestasi belajar, peneliti menggunakan nilai hasil belajar
setelah mengikuti perbaikan atau pengulangan yang diperoleh pada mata kuliah
statistik yang terdapat dalam indeks prestasi.
2.4 Kurikulurn Program S-1 Fakultas Psikologi UIN
Kurikulum program sarjana strata satu Psikologi disusun pada kurikulum
nasional yang diterapkan Direktorat Perguruan Tinggi Departemen Pendidikan
Nasional dan hasil Kolokium Penyelenggaraan Program Studi Psikologi dan
Workshop Kurikulum Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun
2002. (sumber buku pedoman akademik tahun 2003-2004 Fakultas Psiko/ogi
U/N)
45
Berdasarkan jenisnya, mata kuliah di Fakultas Psikologi UIN clibedakan sebagai
berikut:
a. Mata kuliah wajib atau mata kuliah dasar yaitu mata kuliah yang harus diambil
ataupun diikuti oleh seluruh mahasiswa.
b. Mata kuliah pilihan atau mata kuliah peminatan ialah mata kuliah yang dapat
dipilih oleh mahasiswa semeter 6 berdasarkan minat mahasiswa masing-masing.
Adapun mata kuliah statistik merupakan mata kuliah wajib atau mata kuliah
dasar. Dan deskripsi mata kuliah tersebut adalah mata kuliah ini merupakan
mata kuliah yang mempelajari pengertian dasar, teknik menyusun dan
menyajikan data yang bersifat psikologis, teknik-teknik pengukuran dan teknik
korelasi untuk melihat hubungan dua gejala psikologis I sosial serta penggunaan
dan fungsi teknik chi-kwadrat.
Menurut Supranto (2000) dalam arti sempit, statistik berarti data ringkasan
berbentuk angka (kuantitatif). Statistik penduduk, misalnya data atau keterangan
berbentuk angka ringkasan mengenai penduduk (jumlah,rata-rata
umur,distribusinya,persentase penduduk yang buta huruf).
Dalam arti luas, statistik berarti suatu ilmu yang mempelajari c;ara pengumpulan,
pengolahan/pengelompokkan, penyajian dan analisa data serta cara
pengambilan kesimpulan serta umum berdasarkan hasil penelitian yang tidak
menyeluruh. Pengertian ini merujuk pada istilah statistics yan9 biasanya
diterjemahkan dengan istilah statistika.
46
Sebagaimana yang dikemukakan oleh Sudjana (dalam Hasan, 2003) bahwa
statistik adalah pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara pengumpulan
data, pengolahan penganalisisannya dan penarikan kesimpulan berdasarkan
kumpulan data dan penganalisisan yang dilakukan. Sedangkan pendapat
Zanzawi (1989) menyatakan bahwa statistika adalah sekumpulan konsep dan
metode yang digunakan untuk mengumpulkan dan menginterpretasi data
tentang bidang kegiatan tertentu dan mengambil kesimpulan dalam situasi
dimana ada ketidakpastian dan variasi.
Dari ketiga pengertian diatas, maka dapat disimpulkan statistik merupakan ilmu
yang mempelajari cara pengumpulan, pengolahan, penganalisisan, penafsiran
dan penarikan kesimpulan dari data yang ada.
Sebagai disiplin ilmu menurut Zanzawi (1989), statistika meliputi berbagai
metode dan konsep yang sangat penting dalam semua penyelidikan yang
melibatkan beberapa ha! yaitu :
a. Pengumpulan data
Usaha untuk memperoleh informasi yang obyektif berkenaan dengan tujuan studi
merupakan langkah yang sangat penting dalam setiap penyelidikan. Proses ini
dapat meliputi berbagai aktivitas seperti melakukan eksperimen yang cermat,
studi lapangan, melakukan survey, mempelajari catatan-catatan sejarah dan
sebagainya. Biasanya informasi dikumpulkan dalm bentuk data yang secara
47
numerik mengukur sesuatu karakteristik atau catatan tentang sesuatu sifat yang
dimiliki oleh indvidu atau elemen yang sedang dipelajari.
b. Analisa data
Data yang dikumpulkan melalui proses eksperimen atau observasi yang baik
menjadi sumber pokok untuk memperoleh pengetahuan yang baru tentang
sesuatu yang sedang dipelajari. Maka, sangatlah perlu untuk mempelajari
himpunan data dan menyerap informasi yang dikandungnya yang berkenaan
dengan pertanyaan-pertanyaan yang timbul dalam merumuskan tujuan-tujuan
penyelidikan. Analisa data yang cermat merupakan langkaj yang sangat penting
untuk menentukan pengetahuan baru yang diperolehnya dan menilai kekuatan
serta kelemahannya dengan cara eksperimen dan observasi clan pengambilan
inferensi atau kesimpulan dengan menganalisa data semacam itu.
c.Perumusan data
Apabila saat ini tingkat pengetahuan tentang sesuatu hal yan!;1 menarik perhatian
kita dipandang belum mencukupi, mungkin kita melakukan penyelidikan untuk
meningkatkan pengetahuan kita itu. Hal ini selanjutnya dapat dipusatkan pada
tujuan-tujuan yang lebih khusus seperti menemukan teori baru atau
memperkokoh teori yang sudah ada dengan cara mengumpulkan data yang
dapat digunakan untuk verifikasi. Dalam banyak hal, tujuan itu semata-mata
hanya ingin memperoleh informasi berdasarkan data yang secara akurat
mencerminkan keadaan yang sebenarnya.
d.Pernyataan hasil penyelidikan
Laporan-laporan yang didasarkan alas penalaran statistik yang baik dan
interpretasi yang cermat atas kesimpulan-kesimpulannya adalah benar-benar
informatik
48
Setelah data terkumpul, akan lebih banyak lagi metode untuk meringkaskan
informasi yang terkandung di dalam data, memusatkan perhatian pada segi-segi
yang pokok saja, serta mengabaikan hal-hal yang kurang penting. Metode
metode yang sangat penting untuk menganalisa data diperlukan dalam
pengambilan kesimpulan atau inferensi tentang fenomena yang dipelajari.
Statistik yang mempelajari metode meringkas dan menggambarkan segi-segi
yang sangat penting dari data disebut sebagai statistik deskriptif.
Pendapat dari Sudjana (dalam Hasan, 2003) mengatakan bahwa statistik
deskriptif adalah bagian statistik mengenai pengumpulan data, penyajian data,
pembuatan table-label dan grafik-grafik dan melakukan perhitungan-perhitungan
untuk menentukan nilai statistik. Sedangkan Zanzawi ( 1989) menyatakan
statistik deskriptif adalah mempelajari metode meringkaskan clan
menggambarkan segi-segi yang sangat penting dari data dan statistik inferensial
mempelajari metode mengevaluasi informasi yang terkandun~1 dalam data dan
penafsiran tentang pengetahuan baru yang diperoleh dari informasi itu.
Dari ketiga pengertian yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
statistik deskriptif adalah bagian statistik mengenai pengumpulan data,
49
pengolahan, pembuatan tabel dan grafik serta melakukan perhitungan
perhitungan dari suatu gejala atau peristiwa agar mudah dibaca dan dipahami.
Jadi, data harus disusun dan diolah secara teratur dan jelas agar mudah dibaca
dan dipahami.
Adapun strategi belajar statistik menurut Sutrisno (1989) menyatakan dalam
mempelajari statistik sebagai pengetahuan yang memerlukan praktek, maka
selain mempelajari teori-teori serta perlu latihan dalam menyelesaikan suatu data
guna memahami konsep-konsep yang terdapat pada teori. Selain itu pula siswa
dalam mempelajari statistik harus setahap demi setahap, sebab setiap uraian
dan persoalan berikutnya selalu dilandaskan kepada uraian dan persoalan
sebelumnya.
2.5 Kerangka Berpikir
Berdasarkan uraian diatas , maka peneliti menjelaskan keran1Jka berpikir
sebagai berikut :
Belajar merupakan suatu kegiatan yang tidak asing bagi manusia karena belajar
merupakan salah satu ciri khas manusia sebagai makhluk ciptaan yang tertinggi
dan selama hidupnya manusia selalu melakukan kegiatan tersebut. Manusia
belajar untuk mengembangkan perilaku yang efektif dan efisien guna mencapai
tujuannya. Bagi seorang mahasiswa belajar adalah tugas utama. Berkaitan
dengan belajar, De Porter dan Hernacki (2001) mengemukakan bahwa gaya
50
belajar seseorang dapat dilihat dari modalitas yaitu cara seseorang menyerap
informasi dengan mudah, dimana dalam hal ini berkaitkan dengan penginderaan
manusia yang berupa visual, auditori dan kinestetik. Oleh sebab itu ada tiga gaya
be I ajar yang umumnya diterapkan mahasiswa, yaitu: 1) gaya belajar visual,
dimana orang yang belajar dengan gaya ini lebih mudah menangkap informasi
melalui visual berupa simbol, gambar, label dan grafik, 2) gaya belajar auditori,
dimana orang yang belajar dengan gaya ini lebih mudah melakukannya melalui
apa yang mahasiswa dengar seperti : mendengarkan dosen menjelaskan materi,
suka merekam materi di kaset daripada mencatat dan lain-lain, 3) gaya belajar
kinestetik, dimana orang yang belajar dengan gaya ini lebih mudah belajar
melalui gerak dan sentuhan (De Porter dan Henarcki, 1999)
Setiap mata kuliah yang dipelajari mahasiswa dibangku perkuliahan memiliki
tingkat kesulitan tersendiri. Salah satunya adalah mata kuliah statistik yang
merupakan mata kuliah yang mempelajari berbagai data berupa angka serta
perhitungan. Oleh sebab itu, gaya belajar yang khas dimiliki oleh masing-masing
mahasiswa dapat mempermudah dalam penerimaan informasi mengenai materi
perkuliahan statistik, sehingga dapat mempengaruhi dalam perolehan prestasi
be I ajar.
Kenyataan yang terjadi di perguruan tinggi, tidak semua mah21siswa dapat
belajar dengan baik yang menyebabkan adanya perbedaan prestasi belajar
antara satu mahasiswa dengan mahasiswa yang lainnya. Padahal prestasi
51
belajar di bidang akademik merupakan salah satu tolok ukur keberhasilan
mahasiswa belajar di perguruan tinggi. Mahasiswa dengan prestasi belajar yang
rendah akan mengalami kerugian dari segi waktu, biaya dan bahkan bisa
terancam drop out. Kegagalan dalam belajar sebenarnya tidak selalu disebabkan
oleh ketidakpandaian mahasiswa, tetapi dipengaruhi oleh faktor lain. Menurut
Wasty (2006) prestasi belajar dipengaruhi oleh faktor metode belajar yaitu gaya
belajar yang menggunakan modalitas seseorang atau cara termudah dalam
menyerap informasi dengan visual, auditori dan kinestetik.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat diduga dan ditarik sebuah asumsi
bahwa gaya belajar berkorelasi dengan prestasi belajar seseorang. Untuk itu
dalam penelitian ini, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai
hubungan gaya belajar dengan prestasi belajar statistik.
52
Gambar2.1
Bagan kerangka berpikir
HUBUNGAN GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELA.JAR STATISTIK
VISUAL
2.6 Hipotesa
GAYA BELAJAR
1 AUDITORIAL
PRESTASI BELAJAR STATISTIK
KINESTETIK
//
Hipotesa adalah pernyataan dugaan tentang hubungan antara dua variabel atau
lebih (Kerlinger, 2003)
1. Ha : Ada hubungan yang signifikan antara gaya belajar dengan prestasi
belajar statistik
2. Ho : Tidak ada hubungan yang signifikan antara gaya belajar dengan prestasi
belajar statistik.
BAB3
METODOLOGI PENELITIANI
3.1 Jenis Penelitian
3.1.1 Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian ini, pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan
kuantitatif, dimana data yang dihasilkan dari hasil penelitian aclalah berbentuk
bilangan. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif yang datanya berwujud
bilangan (skor/nilai, peringkatlfrekuensi) yang dianalisis dengan menggunakan
statistik untuk menjawab pertanyaan atau hipotesis penelitian yang sifatnya
spesifik & untuk melakukan precliksi bahwa suatu variabel tertEmtu
mempengaruhi variabel yang lain. Hal tersebut disebabkan penelitian ini ingin
mengetahui sejauhmana hubungan gaya belajar dengan prestasi belajar statistik
yang digunakan oleh mahasiswa program non reguler Fakultas Psikologi UIN
Jakarta.
3.1.2 Metodologi Penelitian
Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian
korelasional. Sevilla (1993) mengemukakan bahwa penelitian korelasional
adalah penelitian yang dirancang untuk menentukan tingkat hubungan variabel
variabel yang berbeda dalam suatu populasi.
54
3.2 ldentifikasi Variabel
Penelitian ini mempunyai dua jenis variabel yaitu independent variable (variabel
bebas) dan dependent variable (variabel terikat). Adapun variabel tersebut
adalah:
1. Variabel Bebas (Independent variable)
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah gaya belajar.
2. Variabel Terikat (Dependent variable)
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi belajar.
3.3 Definisi Konseptual & Operasional Variabel
3.3.1. Definisi Konseptual
a. Gaya Belajar
Gaya belajar adalah cara belajar yang khas seorang mahasiswa dalam
memperoleh, mengolah serta mereproduksi informasi dengan modalitas
yang dimiliki seseorang yaitu dimana dalam hal ini berkaitan dengan
penginderaan manusia yang berupa visual, auditori dan kinestetik.
b. Prestasi Belajar
Prestasi belajar dapat diartikan sebagai perolehan hasil yang dicapai
seorang mahasiswa dalam rangkaian proses belajar men9ajar
(perkuliahan), baik dinyatakan dalam angka maupun huruf.
55
3.3.2 Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel merupakan pengertian secara operasional
mengenai variabel-variabel yang akan dipakai dalam penelitian. Adapun definisi
operasional dari variabel-variabel tersebut adalah sebagai berikut :
a) Gaya belajar yang digunakan atau diterapkan oleh mahasiswa dalam
belajar dapat dilihat dari skor yang diperoleh dari skala gaya belajar yang
mengungkap ciri-ciri masing-masing gaya belajar yang menjadi pilihan
jawaban subjek alas sub-variabel gaya belajar yang meliputi gaya belajar
visual, gaya belajar auditori, gaya belajar kinestetik. Dalam masing
masing tipe gaya belajar,terdiri dari beberapa indikator.
b) Prestasi belajar yaitu nilai alas hasil be la jar yang diperoleh pada akhir
semester dan biasanya dinyatakan dalam bentuk indeks prestasi. Untuk
mengukur prestasi belajar disini peneliti menggunakan indeks prestasi
pada nilai mata kuliah statistik.
3.4 Subjek Penelitian
3.4.1. Populasi
Kountur (2004) memaparkan bahwa populasi ialah suatu kumpulan menyeluruh
dari subjek penelitian. Sesuai dengan tujuan penelitian maka populasi penelitian
ini adalah seluruh mahasiswa program non reguler Fakultas Psikologi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta dari angkatan tahun 2003-2004 hingga 2006-2007. Dimana
jumlah mahasiswa pada angkatan 2003-2004 adalah 30 oran~1, angkatan 2004-
2005 adalah 53 orang, angkatan 2005-2006 adalah 43 orang dan angkatan
2006-2007 adalah 52 orang, sehingga populasi seluruh mahasiswa dari
angkatan tahun 2003-2004 hingga 2006-2007 pada program non reguler
Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta berjumlah ·178 mahasiswa.
3.4.2. Sampel
56
Menurut Kountur (2004) bahwa sampel ialah sebagian atau wakil populasi yang
diteliti yang dimaksudkan untuk menggeneralisasikan kesimpulan yang diperoleh
dalam penelitian. Berdasarkan pada rumus Slovin dengan batas kritis/minimum
sebesar 10% yang mensyaratkan jumlah sampel minimal yan(J harus digunakan
dari seluruh populasi yang ada. Pada penelitian ini penulis menggunakan 33%
dari populasi yang ada, dengan pertimbangan agar penelitian ini dapat
memperoleh data yang baik, sehingga sampel yang diambil sebanyak 59 orang
dari jumlah populasi 178 orang dan juga merujuk pada teknik pengambilan
sampel yang telah ditentukan karakteristiknya.
3.4.3 Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang hendak digunakan yaitu pwposive sampling.
Penggunaan teknik purposive sampling disebabkan sampel yang akan dijadikan
penelitian sudah ditetapkan karakteristiknya. Diantaranya yaitu :
1) Mereka sudah mendapatkan mata kuliah statistik.
2) Mereka pernah mengikuti perbaikan atau pengulangan mata kuliah statistik
57
Pada kriteria sampel point kedua, peneliti hanya mengambil mahasiswa/i yang
pernah mengikuti perbaikan atau pengulangan mata kuliah statistik karena
didasari alas latar belakang permasalahan yang telah dikemukakan pada bab 1
sebelumnya.
3.5 Pengumpulan Data
3.5.1 Metode dan lnstrumen Penelitian
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
skala likert. Saifuddin Azwar (2003) menyatakan bahwa skala adalah daftar
pernyataan yang akan mengungkapkan performansi yang akan menjadi karakter
tipikal pada subjek yang diteliti, yang akan dimunculkan dalam bentuk respon
respon terhadap situasi yang dihadapi.
Skala yang digunakan dalam penelitian in mengacu pada skala Model Likert
yang merupakan metode penskalaan pernyataan individu yang menggunakan
distribusi respon sebagai dasar penentuan nilai skalanya (Azwar, 2003). Skala
yang digunakan dalam pengumpulan data ini adalah :
a. Skala Gaya Belajar
Pernyataan dalam skala gaya belajar yang digunakan berbentuk tertutup
dan untuk skala Model Liker! dengan 4 kemungkinan jawaban SS (sangat
setuju/sesuai), S (setuju/sesuai), TS (tidak setuju/sesuai), STS (sangat tidak
setuju/sesuai) dengan skor/nilai yang berkisar antara 1 sampai 4.
58
Untuk aitem positif SS (sangat setuju/sesuai) = 4, S (setuju/sesuai) = 3, TS
(tidak setuju/sesuai) = 2, dan STS (sangat tidak setuju/sesuai) = 1,
sedangkan untuk aitem negatif SS (sangat setuju/sesuai) = 1, S
(setuju/sesuai) = 2, TS (tidak setuju/sesuai) = 3, STS (sangat tidak
setuju/sesuai) = 4.
Tabel 3.1 Format Penilaian Skala Gaya Belajar
Favorable Unfavorable
Sangat Setuju ( 4) Sangat Setuju ( 1)
Setuju (3) Setuju (2)
Tidak Setuju (2) Tidak Setuju (3)
Sangat Tidak Setuju ( 1) Sangat Tidak Setuju (4)
59
Adapun blue print dari skala gaya belajar adalah sebagai berikut :
Tabel 3.2 Blue Print Gaya Belajar
GAYA INDIKATOR
NO ITEM JUMLAH BELAJAR FAV UNFAV
1*,3*, 2,4, 1. Rapih dan teratur 5,26 6*
7*,9*, 8,10, 2. Berbicara denoan cepat 24,28 27 3. Perencana dan pengatur jangka 11*,13', 12,14, panjang yanq baik 15, 17 16*
VISUAL 4. Mementingkan penampilan 18,20, 19,21,
22* 23 46 (16*)
5. Mengingat apa yang dilihat daripada 30,32, 31*,33*,
apa vanq didenqar. 34 29
6. Biasanya tidak terganggu dengan 35,37, 36*,38, kegaduhan 39* 40* 7. Lebih suka membaca daripada 41,43, 42,44, dibacakan 45* 46*
47*,49', 48,50*, 1. Mudah terganggu oleh keributan 51 52 2. Senang membaca dengan keras dan 53*,55, 54,56*, mendengarkan 57*,58 59
\UDITORIAL 3. Belajar dengan mendengarkan 62*,64, 63,65,
33 (16*) 66* 67* f---
4. Mengingat apa yang didiskusikan 68,70, 69,71, daripada yang dilihat 72* 73*
5. Suka berdiskusi, suka berbicara 60,74*, 61,75*, dan menjelaskan sesuatu panjang lebar 76*,78* 77*,79 1. Belajar melalui memanipulasi dan praktik 80*,82 81*,83*
<INESTETIK 2. Menghafal dengan cara berjalan dan melihat 84*,86* 85*,87* --3. Tidak dapat duduk diam untuk waktu lama 88,90 89*,91* 24 (16*) 4. Tidak dapat mengingat geografi, kecuali jika mereka memang telah 92*,94 93*,95* pernah berada di tempat itu 5. lngin melakukan segala sesuatu 96,98* 97*,99* 6. Berbicara dengan perlahan 100*, 102 101,103
JUMLAH 53 (25*2_ 50 (23*) Ket: * (item valid)
60
b. Alat ukur prestasi belajar
lnstrumen untuk mengukur DV (dependent variable) yaitu prestasi belajar,
dengan menggunakan nilai mata kuliah Statistik.
3.5.2 Teknik Uji lnstrumen Penelitian
3.5.2.1. Uji Validitas Skala
Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauhmana ketepatan
dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya (Azwar, 2003).
Validitas item yaitu ketepatan terhadap kualitas item-item dengan menghitung
koefisien korelasi antar skor subjek pada item-item dengan skor total.
Pada penelitian ini dalam menguji validitas menggunakan Korelasi Product
Moment dari Pearson, dengan rumus :
rxy =
Keterangan :
o r xy = Angka indeks korelasi "r" Product Moment selisih antara X dan Y
o N = Jumlah subjek penelitian
o 2:XY = Jumlah hasil perkalian antara skor X dan Y
o IX = Jumlah seluruh skor X
o 2:Y = Jumlah seluruh skor Y
61
Untuk mengetahui apakah suatu skala mampu mengukur ha! yang hendak diukur
maka dibutuhkan suatu pengujian validitas pada skala yang hendak digunakan
sebagai instrument penelitian. Perhitungan validitas ini dilakukan dengan
menggunakan jasa SPSS 11,5 for windows. Pada skala gaya belajar ini, terdapat
103 item pada try out lalu dilakukan pengujian dengan koefisiE;m korelasi product
moment dari Pearson diperoleh 48 item valid dengan nilai kritis diatas 0,235
(N=70) dengan taraf signifikansi 5%. Adapun item-item yang valid telah
tercantum dalam blue print skala gaya belajar (nomor item dengan tanda
bintang).
3.5.2.2 Uji Reliabilitas Skala
Reliabilitas merupakan penerjemahan dari kata reliability yang mempunyai asal
kata rely & ability. Reliabilitas adalah sejauhmana hasil suatu pengukuran dapat
dipercaya (Azwar, 2003). Pada penelitian ini dalam menguji reliabilitas skala
gaya belajar dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach, dengan sistem
komputerisasi melalui program SPSS versi 11,5.
= 2 ( 1
Keterangan :
a : reliabilitas Alpha k : Jumlah belahan tes S1 • Varian belahan Sx : Varian skortes
62
Setelah memperoleh hasil perhitungan yang tepat, selanjutnya hasil perhitungan
tersebut disesuaikan dengan kaidah yang baku untuk mengetahui tinggi
rendahnya alat ukur tersebut, kaidah baku untuk mengetahui tingkat
realibilitasnya adalah :
Tabel 3.3 Kaidah Baku Realibilitas Menurut Guilford & Froches
Kriteria Koefisien Relialbilitas Sangat Reliabel > 0,9 Reliabel 0,7 -0,9 Cukup Reliabel 0,4-0,7 Kurang Reliabel 0,2-0,4 Tidak Reliabel < 0,2
Berdasarkan uji reliabilitas instrumen skala gaya belajar pacla 48 item yang valid,
diperoleh koefisien alpha = 0,8871. Dengan demikian maka dapat disimpulkan
bahwa skala gaya belajar ini memiliki reliabilitas yang reliabel.
3.6 Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini, teknik statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis
penelitian ini adalah menggunakan perhitungan uji chi-square dalam analisis
crosstabs untuk mengetahui hubungan di antara kedua variabel tersebut.
Adapun dalam pengolahannya peneliti menggunakan jasa SPSS ·11,5 for
windows dengan taraf signifikansi sebesar 5%.
63
3.7 Prosedur Penelitian
1. Tahap Persiapan, yaitu dimulai dengan menyusun proposal penelitian,
memilih problematika dan judul penelitian, menentukan rumusan dan
batasan masalah, menentukan variabel penelitian, merumuskan hipotesis
penelitian, menyusun landasan penelitian dan kajian pustaka, menentukan
subjek penelitian dan menentukan instrumen pengamb1lan data penelitian.
2. Tahap Pengambilan Data, terdiri dari penyusunan instrumen penelitian,
menyiapkan subjek penelitian, melaksanakan uji coba instrumen, merevisi
instrumen penelitian dan melaksanakan penelitian sebenarnya.
3. Tahap Pengolahan Data, terdiri dari melakukan skoring terhadap hasil
angket penelitian, menghitung hasil dan membuat tabulasi data.
4. Tahap Analisa, yaitu menganalisis data dan membuat hasil analisis serta
membuat kesimpulan dan saran.
5. Tahap Penyusunan Laporan Penelitian.
BAB4
PRESENTASI DAN ANALISA DATA
4.1. Gambaran Umum Responden Penelitian
Gambaran umum responden penelilian akan diuraikan secara deskriplif dan
dibanlu dengan penyajian dalam bentuk label. Gambaran umum responden
melipuli jenis kelamin dan angkalan. Berikut ini tabel gambaran umum
responden:
Tabel 4.1. Gambaran Umum Responden
No. Asoek Frekuensi Presenlase (~ l Jenis Kelamin --1 Laki-laki 15 25,42 %
1. Perempuan 44 74,58 %
Jumlah 59 100% - - .
Angkatan 2003-2004 6 10,17% 2004-2005 41 69,49%
2. 2005-2006 7 11,86% 2006-2007 5 8,48%
Jumlah 59 100% .
Dari label di atas dapal dikelahui bahwa responden penel1tian ini berjumlah
59 mahasiswa yang lerdiri dari 25,42% laki-laki alau 15 orang dan 7 4,58%
perempuan atau 44 orang. Hal ini berarti bahwa jumlah responden
perempuan lebih banyak dibandingkan responden laki-laki.
65
Sedangkan berdasarkan angkatan, responden yang beracla pada angkatan
2003-2004 sebanyak 6 mahasiswa atau 10, 17%, responden yang berada
pada angkatan 2004-2005 sebanyak 41 mahasiswa atau El9,49%, responden
yang berada pada angkatan 2005-2006 sebanyak 7 mahasiswa atau 11,86%,
dan responden yang berada pada angkatan 2006-2007 sebanyak 5
mahasiswa atau 8,48%
4.2. Presentasi Data
4.2.1 Penyebaran Nilai Prestasi Belajar Statistik
Berdasarkan nilai prestasi belajar statistik subyek, kemudian dengan
menggunakan pedoman penilaian yang terdapat di perguruan tinggi
ditentukan tingkat prestasi belajar subyek dalam kategori tinggi, sedang dan
rendah, penulis menggunakan kategorisasi jenjang. Data yang diperoleh
yaitu:
Tabel 4.2 Data Prestasi Belajar Statistik
Nilai Kategori Rentang
A Tinggi 80-100
B Sedang 613-79
c Rendah 56-67
·-· ·-
Sesuai dengan klasifikasi di atas, maka data yang diperoleh berdasarkan sampel adalah sebagai berikut :
Tabel 4.3 Distribusi Prestasi Belajar Statistik
Prestasi Belajar
Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Rendah 33 55.9 55.9 55.9 Sedang 23 39.0 39.0 94.9 Tinggi 3 5.1 5.1 100.0 Total 59 100.0 100.0
66
Pada label diatas dapat diketahui bahwa subyek yang berada di klasifikasi
prestasi belajar statistik tinggi berjumlah 3 orang (5, 1 %), lalu subyek yang
berada di klasifikasi prestasi belajar statistik sedang berjumlah 23 orang
(39,0%) dan subyek yang berada di klasifikasi prestasi belajar statistik rendah
berjumlah 33 orang (55,9%)
67
4.2.3 Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data
mengikuti atau mendekati distribusi normal atau tidak. Berdasarkan uji
normalitas pada skala gaya belajar terdapat signifikansi sebesar 0,200 (pada
besaran Kolmogorov - Smirnov) pada taraf signifikansi yaitu 0,05 atau 5%,
maka dapat diketahui bahwa nilai probabilitas 0,200 > 0,0!5 sehingga dapat
disimpulkan bahwa data berdistribusi normal
Tabel 4.4 Uji Normalitas Gaya Belajar
Gava Belaiar
Test distribution is Normal. Calculated from data.
Tests of Normality
Kolmog~~_civ_~Smirn9_11{cil Statistic I Of I
' .272 ( 59 I
.. I Sig. i
0.2:371
Penyebaran data pada variabel gaya belajar dapat dilihat pada grafik di
bawah ini.
Gambar 4.1 Gaya Belajar
Normal Q.Q Plots
0
0
·1 0
0
0
0
-2 0
90 100 110
0
120
0 0
130
0
140
68
0
0
150 160
Dari grafik di atas terlihat bahwa sebaran data dari gaya b1alajar bergerak ke
kanan atas di sekitar garis uji. Hal ini membuktikan bahwa data ini dikatakan
normal.
Sedangkan uji normalitas pada prestasi belajar statistik terdapat signifikansi
sebesar 0, 178 (pada besaran Kolmogorov - Smirnov) pada taraf signifikansi
yaitu 0.05 atau 5%, maka dapat diketahui bahwa nilai probabilitas 0,178 >
0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.
Tabel 4.5 Uji Normalitas Prestasi Belajar Statist.ik
Prestasi Belaiar Test distribution is Normal. Calculated from data.
Tests of Normality
Kolmoaorov-Smirnov(a) Statistic Df
0.315 59 Sia.
0.178
Penyebaran data pada variabel prestasi belajar statistik dapat dilihat pada
grafik di bawah ini.
Gambar4.2 Prestasi Belajar Statistik
Normal Q-Q Plots
0
a
0 a
a
a
·1
a
"'+----"-" --~~--~--~------! 30 40 50 60 70 80
69
70
Dari grafik di atas terlihat bahwa sebaran data dari variabel prestasi belajar
bergerak ke kanan atas di sekitar garis uji. Hal ini membuktikan bahwa data
ini dikatakan normal.
4.2.4 Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk menguji apakah data yang diperoleh
mempunyai varians yang sama diantara anggota grup tersebut atau tidak.
Jika varians sama maka dapat dikatakan data yang diperoleh bersifat
homogen. Untuk mengukur homogenitas peneliti meng9unakan Levene test
dengan hasil sebagai berikut :
Tabel 4.6 Uji Homogenitas Gaya Belajar dan Prestasi Belajar
Test of Homogeneity of Variance
Levene \ Variabel Statistic I df1 df2 Sig.
Gaya Belajar Based on Mean .263 1 57 .610 Based on Median .414 1 57 .522 Based on Median and with adjusted .414 1 51.113 .523 df Based on trimmed mean
.305 1 57 .583
Prestasi Belajar Based on Mean 1.055 1 57 .309 Statistik Based on Median .883 1 57 .351
Based on Median and with adjusted .883 1 50.969 .352 df Based on trimmed 1.134 1 57 .291 mean
71
Pedoman dalam pengambilan keputusan adalah :
• Nilai Sig. Atau signifikansi atau nilai probabilitas < 0.05 data berasal dari
populasi-populasi yang mempunyai varians tidak sama.
• Nilai Sig. Atau signifikansi atau nilai probabilitas > 0,05 data berasal dari
populasi-populasi yang mempunyai varians sama.
Dari label di atas, didapat angka signifikansi gaya belajar adalah 0,610
sedangkan pada prestasi belajar adalah 0,309. Untuk hasil uji homogenitas
gaya belajar dan prestasi belajar statistik memiliki probabilitas > 0,05 maka
dapat dikatakan data berasal dari populasi-populasi yang mempunyai varians
sama.
4.2.5 Uji Hipotesis
Untuk melakukan analisis lebih lanjut dalam mengolah data, penulis
menggunakan analisis Chi Square yaitu perhitungan non parametrik
dikarenakan data berupa jenis skala nominal dan dalam teknik pengambilan
sampel menggunakan non random. Dan berdasarkan hasil penghitungan
dengan menggunakan SPSS for Windows Release 11,5, cliperoleh hasil
seperti pada label berikut :
Tabel 4.7 Uji Hipotesis Gaya Belajar dan Prestasi Belajar Statistik
Chi-Square Tests
.
Value Pearson Chi-Square 7.356• Likelihood Ratio 8.082 Linear-by-Linear
.039 Association
N of Valid Cases 59
df 10
10
1
As ymp. Sig. 2-sided)
.691
.621
(
.843
a. 13 cells (72.2%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .05.
Perhitungan statistik uji chi square didapatkan nilai korelasi Pearson Chi
Square antara gaya belajar dengan prestasi belajar statistik sebesar 7,356.
Sementara nilai chi label pada taraf signifikansi 5% dengan df 10 adalah
sebesar 18,307
Dari analisa statistik diatas bahwa nilai korelasi Pearson Chi Square lebih
kecil dibandlngkan nilai chi tabel pada taraf signifikansi 5%, maka hipotesis
nihil (Ha) yang menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan
antara gaya belajar dengan prestasi belajar statistik diterima, sedangkan
untuk hipotesis alternatif (H1) yang menyatakan bahwa lerdapat hubungan
yang signifikan antara gaya belajar dengan prestasi belajar statistik ditolak.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan
antara gaya belajar dengan prestasi belajar statistik.
72
73
Tabel 4.8
Crosstabs Macam Gaya Belajar dengan Tingkat Prestasi Belajar Statistik
Crosstab
Prestasi Belaiar
Rendah Sedang Tinggi Total Ga ya A Count 9 5 2 16 Bela jar % within Gaya Belajar 56.3% 31.3% 12.5% 100.0%
% within Prestasi Belajar 27.3% 21.7% 66.7% 27.1%
% of Total 15.3% 8.5°/o 3.4% 27.1%
v Count 5 4 0 9
o/o within Gaya Belajar 55.6% 44.4°Ai .0°/o 100.0%
% within Prestasi Belajar 15.2% 17.4% .0% 15.3%
% of Total 8.5% 6.8o/o .0% 15.3%
K Count 14 8 1 23 0/o within Gaya Belajar 60.9% 34.8% 4.3% 100.0% 0/o within Prestasi Be!ajar 42.4% 34.8% 33.3% 39.0% 0/o of Total 23.7% 13.6% 1. 7°/o 39.0%
VK Count 1 0 0 1
% within Gaya Belajar 100.0% .QO/o .001o 100.0%
o/o within Prestasi Belajar 3.0% .0°/ci .0°/o 1.7°/o % of Total 1.7% .Oo/o .Oo/o 1.7%
VA Count 3 0
'· 0 5 % within Gaya Belajar 60.0% 40.0% .001o 100.0%
% within Prestasi Belajar 9.1% 8. 7°/o .0°/o 8.5%
% of Total 5.1°/o 3.40/o .0°/o 8.5°/o AK Count 1 4 0 5
% within Gaya Belajar 20.0% 80.0% .QO/o 100.0% 0/o within Prestasi Belajar 3.0% 17.4% .0°/o 8.5°/o
o/o of Total 1.7°/o 6.8°!.i .001o 8.5%
Total Count 33 23 3 59 0/o within Gaya Bela jar 55.9% 39.0% 5.1°/o 100.0% 0/a within Prestasi Belajar 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 55.9% 39.0% 5.1% 100.0%
Hasil penelitian mengenai sejauhmana hubungan gaya belajar dengan
prestasi belajar yang digunakan mahasiswa pada gaya belajar kinestetik
sebanyak 23 orang atau 39,0%, gaya belajar auditori sebanyak 16 orang atau
74
27, 1 %, gaya belajar visual sebanyak 9 orang atau 15,3%, gaya belajar
visual-auditori dan auditori-kinestetik masing-masing sebanyak 5 orang atau
8,5% dan gaya belajar visual-kinestetik sebanyak 1 orang atau 1,7%.
Gambar 4.3 Frekuensi Variasi Gaya Belajar
A v K VK AK VA
4.3 Hasil Tambahan
Berkenaan dengan perumusan masalah dan hipotesis alternatif lain dalam
penelitian ini, maka data tambahan yang telah diisi oleh sampel diolah untuk
memperoleh jawaban hipotesis alternatif lain yang terdiri dari gambaran
tingkat prestasi belajar statistik berdasarkan jenis kelamin clan keputusan
untuk memilih Fakultas Psikologi.
1. Deskripsi Persentase Tingkat Prestasi Belajar Statii;tik Berdasarkan
Jenis Kelamin.
Berikut pengklasifikasian subyek laki-laki dan perempuan berdasarkan tingkat
prestasi belajar statistik.
75
Tabel 4.9
Tingkat Prestasi Belajar Statistik Berdasarkan Jenis Kelamin
Crosstab
Prestasi Belaiar Rendah SedanL Tinnni Total
Jenis Kelamin Laki~laki Count 9 5 1 15 0/o within Jenis Ke!amin 60.0% 33.3% 6.7% 100.0% % within Prestasi Belajar 27.3% 21.7°/o 33.3% 25.4°/o % of Total 15.3o/o 8.5o/o 1.7% 25.4°/o
Perempuan Count 24 18 2 44 % within Jenis Kelamln 54.5<'/o 40.9o/o 4.5% 100.0o/o % within Prestasi Belajar 72.7o/o 78.3°/o 66.7% 74.6% o/o of Total 40.7°/o 30.5°/o 3.4% 74.6%
Total Count 33 23 3 59 o/o within Jenis Kelamin 55.9% 39.0o/o s.1°1o 100.0% o/o within Prestasi Belajar 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 0/o of Total 55.9% 39.0°/o 5.1% 100.0%
Gambar4.4 Frekuensi Jenis Kelamin
j1111west I
Laki~laki Perempuan
76
Dari label diatas dapat dilihat tingkat prestasi be I ajar bertaraf tinggi terdapat 3
orang subyek yang menyebar ke dalam 1 orang subyek laki-laki dan 2 orang
subyek perempuan.
Dalam perolehan prestasi belajar pada tingkat sedang berjumlah 23 orang
dengan penyebaran 5 orang subyek laki-laki dan 18 orang subyek
perempuan.
Sedangkan tingkat prestasi belajar bertaraf rendah sebanyak 33 orang
dengan penyebaran 9 orang subyek laki-laki dan 24 orang subyek
perempuan.
2. Deskripsi Persentase Tingkat Prestasi Belajar Statistik
Berdasarkan Keputusan Untuk Memilih Fakultas Psikologi
Berikut pengklasifikasian keputusan untuk memilih Fakultas Psikologi
berdasarkan tingkat prestasi belajar statistik.
Pilihan
Total
Tabel 4.9 Tingkat Prestasi Belajar Statistik
Berdasarkan Keputusan Untuk Memilih Fakultas Psikologi
Crosstab
Prestasi Belaiar
Rendah Sedano Tinnni Total Pilihan I Count 18 13 3 34
o/o within Pilihan 52.9% 38.2°/c, 8.8% 100.0%.1 0/o within Prestasi Be!ajar 54.5°/o 56.5% 100.0o/o 57.6% 0/o of Total 30.So/o 22.0% 5.1 Ofo 57.6%
Pilihan II Count 12 9 0 21 % within Pilihan 57.1% 42.9% .0°/o 100.0% 0/o within Prestasi Belajar 36.4% 39.1% .001o 35.6%
o/o of Total 20.3o/o 15.3°,(, .QO/o 35.6% Pilihan Ill Count 3 1 0 4
0/o within Pllihan 75.0°/o 25.0% .001o 100.0% 0/o within Prestasi Belajar 9.1% 4.3°/o .Oo/o 6.8°/o 0/o of Tota! 5.1 Ofo 1.7% .0% 6.8%) Count 33 23 3 59 0/o vvithin Pi!ihan 55.9% 39.QOfo 5.1% 100.0°/o 0/o within Prestasi Belajar 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 0/o of Total 55.9% 39.0°/o 5.1 o/o 100.0o/o
77
Berdasarkan hasil perhitungan dengan crosstabs, maka 100% jumlah subyek
dengan tingkat prestasi belajar yang tinggi yaitu 3 orang berada dalam pilihan
pertama untuk kuliah di Fakultas Psikologi.
Sedangkan tingkat prestasi belajar bertaraf sedang terdapat 23 orang subyek
yang menyebar kedalam 3 macam pilihan mahasiswa dalam memutuskan
untuk kuliah di Fakultas Psikologi. Terdapat 13 orang subyek dengan pilihan
pertama, 9 orang subyek dengan pilihan kedua dan 1 orang subyek dengan
pilihan ketiga dalam memutuskan untuk kuliah di Fakultas Psikologi.
78
Adapun perolehan prestasi belajar pada tingkat rendah berjumlah 33 orang
dengan penyebaran pada pilihan pertama terdiri dari 18 orang subyek,
kemudian 12 orang subyek pada pilihan kedua dan pilihan ketiga terdapat 3
orang.
Gambar4.5 Frekuensi Keputusan Untuk Memilih Fakultas Psikologi
35
30 25JA-c-:--:::
20 15J)--+
10 1"'1...,.---,...,.
5 o._f.amm
Pilihan I Pilihan II Pilihan Ill
Pada gambar 4.5 terlihat bahwa total dari 59 orang responclen menyatakan
34 orang memutuskan pilihan pertama dalam memilih Fakultas Psikologi, lalu
21 orang memutuskan pilihan kedua dan 4 orang memutuskan pilihan ketiga
dalam memilih Fakultas Psikologi
BAB5
KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan interpretasi data yang telah dikemukakan
pada bab 4, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang
signifikan antara gaya belajar dengan prestasi belajar Stal:istik. Hal itu lerlihat
dari perhitungan statistik uji chi square didapatkan nilai korelasi Pearson Chi
Square antara gaya belajar dengan prestasi belajar statistik sebesar 7,356.
Sementara nilai chi label pada taraf signifikansi 5% dengan df 1 O adalah
sebesar 18,307.
Dari hasil penelitian kedua variabel bahwa terdapat enam macam
pendekatan gaya belajar yang digunakan oleh subyek dalam mempelajari
mata kuliah statistik, diantaranya tiga macam pendekatan gaya belajar
berdasarkan kecenderungan salah satu modalitas indera yaitu 16 orang
menggunakan gaya belajar auditori, 9 orang menggunakan gaya belajar
visual, 23 orang menggunakan gaya belajar kinestetik, sedangkan tiga
lainnya kombinasi dari modalitas indera yang dimiliki oleh subyek, yaitu 1
orang menggunakan gaya belajar visual-kinestetik, 5 orang menggunakan
7q
gaya belajar auditori-kinestetik dan 5 orang menggunakan gaya belajar
visual-auditori.
80
Adapun uji hipotetsis tambahan diperoleh hasil bahwa tingkat prestasi belajar
statistik berdasarkan jenis kelamin terdapat 3,4% perempuan pada tingkat
prestasi belajar statistik tinggi dan 1, 7% laki-laki pada tingkat prestasi belajar
statistik tingkat tinggi.
Demikian halnya, tingkat prestasi belajar statistik berdasarkan keputusan
memilih Fakultas Psikologi terdapat sebanyak 34 orang atau 57,6%
merupakan pilihan pertama dalam memilih Fakultas Psikologi dan 3 orang
atau 5, 1 % diantaranya memperoleh tingkat prestasi belajar statistik tinggi.
Berdasarkan pilihan kedua dalam memilih Fakultas Psikologi terdapat 21
orang atau 35,6% dan tidak ada satu orang pun yang memperoleh tingkat
prestasi belajar statistik tinggi.
Dan berdasarkan pilihan ketiga dalam memilih Fakultas Psikologi terdapat 4
orang atau 6,8% dan pada pilihan ini juga tidak terdapat satu orang pun yang
memperoleh tingkat prestasi belajar statistik tinggi.
81
5.2. Diskusi
Menurut Muhibin Syah (2002) bahwa cara atau gaya belajar yang digunakan
mahasiswa dalam menunjang efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran
materi dapat mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa. Cara belajar yang
digunakan oleh seorang mahasiswa dalam memperoleh, mengolah serta
mereproduksi informasi dengan modalitas yang dimiliki seseorang yaitu
berkaitkan dengan penginderaan manusia berupa visual, auditori dan
kinestetik yang sesuai dengan tuntutan dari mata kuliah dapat mempengaruhi
prestasi belajar. Seperti halnya mata kuliah statistik yang memiliki
karakteristik berupa angka sehingga diperlukan suatu cara belajar yang
sesuai dengan tuntutan mata kuliah tersebut. Walaupun demikian, pada
kenyataannya yang diperoleh dari penelitian ini menyatakan tidak terdapat
hubungan yang signifikan antara gaya belajar terhadap prestasi belajar. Hal
tersebut disebabkan selain gaya belajar, ternyata didapati faktor internal dan
faktor eksternal lainnya yang menunjang prestasi belajar mahasiswa.
Bervariasinya hasil penelitian mengenai gaya belajar yang digunakan
mahasiswa pada gaya belajar visual sebanyak 9 orang, gaya belajar auditori
sebanyak 16 orang, gaya belajar kinestetik sebanyak 23 orang, gaya belajar
auditori-kinestetik sebanyak 5 orang, gaya belajar visual-auditori sebanyak 5
orang dan gaya belajar visual-kinestetik sebanyak 1 orang atau 1 %. Hal
tersebut berkaitan dengan pendapat Rose & Nicholl (dalarn De Porter, 2000)
82
menyatakan bahwa seseorang belajar dengan cara yang berbeda-beda yaitu
melalui modalitas (visual,auditori dan kinestetik) yang digunakan dalam
memperoleh informasi materi perkuliahan.
Dilihat dari persentase gaya belajar yang dominan digunakan oleh
mahasiswa adalah gaya belajar kinestetik sehingga menunjukkan bahwa
belajar dengan cara melalui gerakan dan latihan lebih clisukai oleh 23 orang
dari 59 orang keseluruhan sampel yang diteliti. Hal ini bisa clipahami, karena
gaya belajar kinestetik sesuai dalam memenuhi tuntutan mata kuliah statistik
guna mendapatkan prestasi belajar yang diharapkan. Secara teoritis, gaya
belajar kinestetik lebih efektif karena mahasiswa akan lebih berhasil belajar
jika tidak hanya melihat dan mendengarkan materi yang diajarkan tetapi juga
melakukan latihan.
Namun berdasarkan penelitian ini, prestasi belajar statistik yang diperoleh
dengan gaya belajar kinestetik hanya 1 orang yang memperoleh prestasi
belajar statistik pada tingkat tinggi dari 23 orang yang menggunakan gaya
belajar kinestetik dalam mempelajari mata kuliah statistik. Sedangkan
mahasiswa yang menggunakan gaya belajar auditori terdapat 2 orang
memperoleh tingkat prestasi belajar statistik tinggi dari ·16 orang keseluruhan
jumlah mahasiswa yang menggunakan gaya belajar auditori.
83
Dengan demikian gaya belajar yang digunakan mahasiswa baik gaya belajar
visual, gaya belajar auditori, gaya belajar kinestetik, gaya belajar auditori
kinestetik, gaya belajar visual-auditori dan gaya belajar visual-kinestetik
berada dalam kontinum, artinya kesemua gaya belajar yang digunakan oleh
mahasiswa bersifat khas atau individual. Hal tersebut didukung dengan
penelitian Nono Hery Y (2004) menyatakan tidak ada perbedaan prestasi
belajar yang signifikan pada masing-masing gaya belajar.
Beberapa faktor lain yang mempengaruhi prestasi belajar statistik selain gaya
belajar yaitu jenis kelamin dan keputusan untuk memilih Fakultas Psikologi.
Hal pertama, tingkat prestasi belajar statistik berdasarkan ienis kelamin
digambarkan bahwa perempuan lebih banyak memperoleh nilai tinggi. Hal
tersebut dikarenakan perempuan cenderung menyelesaikan teliti dan rajin
berlatih mengerjakan persoalan-persoalan yang berkenaan dengan materi
statistik sedangkan laki-laki bersikap sebaliknya.
Hal kedua, keputusan untuk memilih Fakultas Psikologi yang mempengaruhi
prestasi belajar statistik. Didapatkan hasil bahwa mahasiswa yang
memutuskan pilihan pertama dalam memilih Fakultas Psikologi berjumlah 3
orang yang memperoleh tingkat prestasi belajar statistik tinggi, sedangkan
sedangkan mahasiswa yang memutuskan pilihan kedua dan ketiga untuk
kuliah di Fakultas Psikologi tidak terdapat mahasiswa yanG1 memperoleh
84
prestasi belajar pada tingkat tinggi. Hal tersebut dapat dikarenakan motivasi
serta yang besar untuk menempuh kuliah di Fakultas Psikologi maka
menimbulkan minat yang besar pula untuk mempelajari segala mata kuliah
yang terdapat di Fakultas Psikologi, sehingga dapat mengarahkan aktivitas
mahasiswa kepada pencapaian prestasi belajar yang optimal.
5.3 Saran
Dari penelitian ini ada beberapa saran yang dapat dikemukakan, yaitu:
Saran teoritis :
1. Jumlah responden dalam penelitian ini relatif sedikit yaitu 59 orang,
sehingga disarankan bagi peneliti selanjutnya menggunakan teknik
pengambilan sampel random dan lebih banyak dalam mengambil
sampel penelitian sehingga hasil yang diperoleh dapat mewakili dari
populasi penelitian yang ada.
2. Pada alat ukur kemungkinan adanya ketidaktepatan dalam penggunaan
kosakata sehingga memunculkan kekeliruan responden dalam
interpretasi, maka dari 103 item yang telah dibuat hanya 48 yang
dinyatakan valid. Oleh karena itu, peneliti selanjutnya disarankan
supaya lebih teliti serta cermat dalam membuat alat ukur yang akan
digunakan dalam penelitian.
85
3. Bagi para penelliti selanjutnya yang tertarik untuk menggali lebih dalam
tentang variabel-variabel dalam penelitian ini diharapkan untuk
memasukkan variabel lain di luar variabel yang ada pada penelitian ini
sehingga dapat memperkaya pengetahuan tentang gaya belajar serta
prestasi belajar. Sebagai bahan rujukan, selain gaya belajar, jenis
kelamin dan keputusan untuk memilih Fakultas Psikologi, masih ada
faktor lain yang dapat mempengaruhi prestasi belajar. Bagi penelitian
tentang gaya belajar sebaiknya meneliti lebih dari satu mata kuliah
(Psikologi Faal, Bahasa Arab dan lain-lain) dengan karakteristik yang
berbeda pada masing-masing mata kuliah tersebut, sehingga dapat
menambah variasi hasil penelitian.
Saran praktis:
1. Hendaknya pengajar memilih media belajar secara tepat guna dalam
menyampaikan materi untuk membantu mahasiswa dalam menerima
materi perkuliahan.
2. Bagi mahasiswa diharapkan menyadari serta memahami tipe gaya
belajar yang dimilikinya agar dapat mengembangkan kemampuannya
sehingga membantu dalam pencapaian prestasi belajar optimal. Selain
itu diharapkan agar mahasiswa dapat mengetahui karakteristik masing
masing mata kuliah, dengan demikian mahasiswa mengetahui cara
belajar apa yang sesuai dengan tuntutan mata kuliah tersebut.
Daftra Pustaka
1. Abin, Syamsuddin. (1996). Psikologi Kependidikan Perangkat Sistem
Pengajaran Madu/. Jakarta: Remaja Rodakarya.
2. Agus M Hardjana. (1994). Kiat Sukses Study Di Perguruan Tinggi.
Yogyakarta: Kanisius
3. Bob, Samples. (2002). Revo/usi Be/ajar Untuk Anak. Bandung: Kaifa
4. Buku Pedoman Akademik Faku/tas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta Tahun 2003-2004
5. De Porter, B & Mike, Hernacki. (1999). Quantum Learning. Jakarta:
Ka if a.
6. De Porter. B. (2000). Quantum Teaching: mampraktekkan quantum
learning di ruang-ruang kelas. Terjemahan: Ary Nilandari. Bandung:
Ka if a
7. Hasan. (2003). Statistik 1. Jakarta: Bumi Aksara
8. Hisyam, dkk. (2002). Desain Pembelajaran Di Perguruan Tinggi.
Yogyakarta: CTSD
9. Kerlinger, Fred,N. (2003). Asas-asas Penelitian Behavior. Yogyakarta:
Gajah Mada University Pres.
10.Kolb, David A. (1984). Organization Psychology: An Experimental
Approach To Organizational Behavior. New Jersey: Prentice-Hall, inc.
11. Mahmud. (2005). Psiko/ogi Pendidikan Mutakhir. Bandung: Sahifa.
12. Muhibbin, Syah. (2004 ). Psiko/ogi Pendidikan. Jakarta: Remaja
Rosdakarya.
13. Netty, dkk. (2003). Islam & Psikologi. Jakarta: UIN Press
14.Ngalim Purwanto. (1995). Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
15. Nono,Hery Y. Pengaruh Gaya Be/ajar Terhadap Prestasi Ba/ajar
Matematika Siswa SMU. (2004). Surabaya. Fakultas Psikologi
Univ.Airlangga.
16.Peraturan Pemerintah Repub/ik Indonesia No.30 Ta!1un 1990 Tentang
Pendidikan Tinggi. Jakarta : Sadan Standar Nasional Pendidikan.
Hal.123
17. Peter Salim & Yuni Salim. (1991 ). Kamus Bahasa Indonesia
Kontemporer. Jakarta: Modern English Press.
18. Ronny, Kountur. (2004). Metode Penelitian Untuk Penulisan Skripsi &
Tesis. Jakarta: PPM
19.S, F, Hayeyb. (1982). Kamus Populer. Jakarta: Centra.
20. S, Nasution. (1996). Berbagai Pendekatan Dalam Proses Be/ajar &
Mengajar. Jakarta: Bina Aksara.
21. Setiawan, Hadi Purnomo. (1996). Manajemen Strategi: Konsep
Pengantar. Jakarta: UI.
22. Sevilla, Et al. (1993). Pengantar Metode Penelitian. Jakarta: UI Press
23. Slameto. (1991 ). Proses Be/ajar Mengajar Dalam Sistem Kredit
Semester (SKS). Jakarta: Bumi Aksara.
24.Supranto. (2000). Statistik Teori & Aplikasi. Jakarta: Erlangga
25. Sutrisno, Hadi. (1989). Statistik. Yogyakarta: Andi Offset
26. Syaiful, 8. Djamarah. (2002). Psikologi Be/ajar. Jakarta : Rineka Cipta.
27. Thomas Madden. (2002). Fire Up Your Learning, Jakarta: Gramedia.
28. Utsman, Najati. (2000). Al-Quran dan I/mu Jiwa. Bandung: Pustaka.
29. W.J.S Poerwadarminta. (1976). Kamus Umum Bahasa Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka.
30. Wasty, Soemanto. (2006). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka
Cipta.
31. Yan Aryanti. (1985). Mengatur Waktu Dalam Buku Bimbingan SMA
Dan Perguruan Tinggi. Jakarta: CV.Rajawali
32.Zanzawi, Soejoeti. (1989). Metode Statistika I. Jakarta: Karunika.
lnstrumen Penelitian
Fakultas Psiko/ogi Universltas Islam Negeri Syarif Hidayatul/ah Jakarta
/\ssalamu 'alaikum. Wr. Wb, Responden Yang Terhormat,
3aya mahasiswi tingkat akhir Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif
-Jidayatullah Jakarta. Soya sedang melakukan penelitian mengenai hal-hal
fang berkenaan tentang gaya belajar yang diterapkan oleh anda saat
nelakukan kegiatan perkuliahan.
<uesioner ini terdiri dari beberapa halaman, yang terbagi menjadi dua bagian :
1. Skala gaya belajar
2. Kuesioner mengenai data anda / data responden
1endaklah sebelum anda mengisi kuesioner ini, baca terlebih dahulu petunjuk
)engisian secara cermat, kemudian jawablah kuesioner ini pada kolom yang
elah tersedia dengan selengkap-lengkapnya. Dimohonkan agar 1idak
nengosongkan satu nomorpun don tidak memilih jawaban sekenanya karena
101 tersebut sangat berpengaruh pada has ii penelitian ini.
)ata yang anda berikan akan terjamin kerahasiaannya dan hanya diperlukan
1ntuk penelitian ini saja.
\tas kesediaan don kerjasama anda, soya ucapkan terima kasih
I
Hormat Soya,
DewiF
N 0
1.
N 0 1 2
3
4
5 6
7
8
9 10 11 !2 3 4 5 6
2
Petunjuk Pengisian
1. Dibawah ini terdapat 103 pernyataan mengenai gaya belajar kamu selama
menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Kamu di minta untuk menceklist (./ )
pada lembar jawaban yang telah tersedia untuk setiap item sesuai dengan
keadaan atau jika tidak, maka pilihlah jawaban yang paling mendekati
dengan gaya belajar yang kamu gunakan.
2. Pilihan jawaban terdiri dari 4 jawaban dengan keterangan seperti dibawah ini:
STS : apabila jawaban kamu adalah "Sangat Tidak Setuju/Sesuai" TS : apabila jawaban kamu adalah "Tidak Setuju/Sesuai" S : apabila jawaban kamu adalah "Sesuai" SS : apabila jawaban kamu adalah "Sangat Sesuai"
Conteh:
PERNYATAAN STS
Sava membaca berlama-lama di perpustakaan
Selamat Mengisi.!!!
PERNYATAAN STS TS s
Sava senantiasa mencatat materi oerkuliahan denaan raoi Menurut saya, kerapian & keteraturan tidak begitu penting dalam mencatat materi oerkuliahan Saya tersendat-sendat saat mempresentasikan suatu materi perkulihan di depan kelas Saya hanya menggunakan satu buku untuk mencatat seluruh mata kuliah Makalah perkuliahan nersemester selalu sava kumnulkan lalu dijilid Penentuan target untuk menyelesaikan studi di perguruan tinggi sudah sava tetaokan I rencanakan seiak tahun oertama kuliah Menyelesaikan studi di perguruan tinggi dapat saya selesaikan kaoan saia Apabila ada tulisan dalam catatan saya yang salah, maka saya hanva tinnnal mencoretnva saia Sava memberikan kode-kode warna dalam setiao catatan kuliah Sava bisa belaiar dalam suasana ramai Suasana henina membuat sava mudah berknnsentrasi untuk belaiar Sava membuat oeta konsep untuk memoermudah belaiar Sava mencatat semua vanq ditulis & diielaskan oleh dosen Sava menqhabiskan waktu denaan membaca darinada ikuti diskusi Sava membaca ulana materi perkuliahan aoar paham Sava iaranq membaca kembali materi perkuliahan yanq telah dicatat
SS
3
17 Sava tidak mendenaarkan musik saat belaiar 18 Belajar sambil mendengarkan musik membuat lebih nyaman untuk
belaiar 19 Sava menielaskan suatu materi secara aamblana 20 Ketika berdiskusi, hanva sesekali sava menaemukakan oendaoat 21 Saa! berdiskusi, sava berdiam diri saia 22 Kantin/koperasi adalah tempat favorit saya untuk belaiar 23 Ketika dosen menaaiar, sava asvik berbicara denaan teman 24 Tiada hari tanoa membaca itulah motto sava 25 Saya mengikuti aktivitas brainstorming bersama-sama dengan
teman auna membahas suatu topik nerkuliahan 26 Sava kesulitan apabila dituaaskan untuk menaarang tulisan 27 Saya terganggu ketika teman membaca materi perkuliahan dengan
suara keras 28 Ketika berdiskusi, hanva sesekali sava menoemukakan oendaoat 29 Rekaman dengan menggunakan tape recorder/mp4 sangat
membantu saya untuk mendengar/belajar ulang tentang materi yang telah disamoaikan oleh dosen
30 Sava tertarik mendenaarkan diskusi darioada harus membaca buku 31 Saya cukup mengerti hanya dengan mendengarkan penjelasan dari
dosen tanoa harus memoerhatikan aoa vana ditulis olehnva 32 Saya memperhatikan apa yang ditulis oleh dosen daripada
mendenaarkan oenielasan vana disampaikan 33 Penggunaan alat-alat tes psikologi itu menarik bagi saya
34 Sava berbicara denQan tempo vana ceoat 35 Saya menjelaskan suatu materi kepada teman secara perlahan-
lahan 36 Saya memanipulasi/mencoba-coba rumus dalam memecahkan
masalah 37 Sava hanva menaikuti keaiatan oerkuliahan saia di kampus 38 Saya mengunakan rumus yang tersedia untuk memecahkan
masalah 39 Sava aktif dalam berbaaai keaiatan intern&ekstern kamous 40 Walaupun baru sekali mengunjungi rumah teman, saya dapat
menainaat letaknva denaan baik 41 Sava membawa oeta/oetuniuk ialan aaar tidak tersesat 42 Ketika menahafalkan suatu materi, sava berialan kesana kemari 43 Bagi saya peta/petunjuk jalan tidaklah penting untuk dibawa setiap
kali beroeraian 14 Saya mengajak teman untuk berpergian karena khawatir akan
tersesat 15 Duduk dibarisan depan adalah tempat favorit saya ketika belajar
sedana berlanasuna I 16 Sava belaiar hinnna 2 iam nonstoo I 17 Saya tertarik untuk melakukan segala kegiatan yang berhubungan I denaan disiolin ilmu osikoloai 18 Sava berbicara denaan tempo vana JambaVlamban
5
E. Jurusan yang diambil sewaktu di SMU
1. IPA
2. IPS
3. Bahasa
F. Psikologi merupakan pilihan anda yang
1. I
2. II
3. III
G. Alasan anda masuk I memilih Psikologi
H. Berapakah nilai (nyatakan dengan huruf ; A I E: I C I D) mata kuliah statistik anda :
1. Statistik Semester Pendek = ......... .
I. Berapakah Indeks Prestasi Kumulatif Anda? ................ ..
Terima Kasih atas bantuan serta kerjasamanya Data anda ahan dijamin herahasiannya.
'1.010 \:.i"f'° ._,-:;:,6jC'
1 2 31
4 sl 6 7 • 9 10 11 12 1:. 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 4sl
1 3 3 3 3 1 I 1 1 4 3 3 3 3 3 1 4 3 3 3 31 3 3 3 4 3 3 2 3 :; 1 1 3 4 3 3 1 3 3 3 3 3 3 1 2 3 3 2 1 41 2 3 2 3 2 1 3 2 33 1 3 2 3 1 3 3 1 1 3 2 3 2 3 1 2 1 3 3 3 2 2 3 2 :! 1 1 3 3 3 2 1 3 2 2 2 2 3 2
31210·,2241333114322343243321222343413214321433234 ·-f-
4 3 3 1 1 3 2 2 23 3 2 3 3 3 2 2 1 2 2 2 1 1 3 2 1 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 1 2 2 3 3 2 3 3 3 2
5 3 33 3 1 3 1 33 2 2 3 3 1 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 1 3 1 3 2 3 1 1 2 2 3 1 3 2 3 1 3 4 1 1 2 - -'f-= '333 2 3 3 3 42 2 3 3 2 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3
r 3 3., 4
1 1 1 33 3 2 3 3 1 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 4 3 1 1 1 1 3 3 "1 3 3 3 1 2 2 3 2 ? 2 2 2 2
l 3 3 3 3 3 4 3 43 4 3 3 3 3 4 3 3 2 3 1 3 3 3 3 4 1 2 1 4 3 1 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 1 3
) 133 1 3 1 1 33 3 3 4 3 3 3 4 2 2 3 1 3 1 3 3 3 2 3 2 1 1 1 3 4 4 3 3 3 3 1 3 3 3 3 4 3 3 3 3
) 1 3 3 3 3 3 2 33 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3 1 2 2 3 1 2 2 2 3 2
1333 1 1 3 3 21 2 2 3 1 1 2 2 1 3 2 1 1 1 3 2 4 3 3 2 3 3 1 3 3 2 1 2 2 1 1 2 3 4 1 3 3 3 3 2
~ 1 3 3 3 3 3 3 43 3 2 3 3 3 4 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3
I 3 2 3 3 3 3 3 33 4 2 3 3 3 3 2 2 2 2 1 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 2 4 3 2 3 2 2 1 2
I 3 3 2 3 3 2 3 33 3 3 4 3 3 3 1 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3
'3 4 3 3 3 3 3 43 4 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3"
; 3 3 3 2 2 3 3 43 3 3 3 3 2 4 3 3 2 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 2 3 1 4 3 2 2 3 3
33233334323333 44333343 433 333333433324 31231334332
3 4 3 3 1 4 2 43 2 3 3 3 1 4 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 4 2 3 3 3 3 ~ 2 2 3 1 2 2 3 2 2 2 2 3 2
3 3 2 3 3 3 1 33? 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 2 1 2 3 1 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2 3 2
21 3 3 3 1 3 23 1 1 3 3 3 2 4 2 1 1 3 3 3 2 4 2 2 1 1 1 3 2 2 3 3 3 1 1 3 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1
3 2 1 4 3 3 3 43 3 2 2 3 3 4 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 1 2 2 3 3 3 2 2 3 2
31 3 1 1 3 3 43 1 3 3 3 1 4 3 1 2 3 3 2 3 4 2 1 2 1 1 3 3 3 4 3 1 1 1 2 3 1 1 2 2 1 2 1 2 1 2
33333334342433 42 332324 323 323333344342 3 344 3 2 343 33
3 2 3 4 1 1 2 33 2 3 2 3 1 3 3 2 2 3 3 3 4 3 2 3 '.2 2 3 1 2 3 3 2 2 1 2 '.) 3 3 2 2 1 3 3 2 2 3 3
3 3 3 3 3 1 3 43 2 3 4 3 3 4 2 4 3 3 1 2 3 4 3 3 3 3 4 1 3 1 4 4 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2
2 11 3 1 1 1 23 2 3 4 3 1 2 3 3 3 3 3 3 1 3 3 1 2 2 3 1 1 "3 4 3 1 2 4 3 1 2 2 1 3 3 3 2 1 2
1;233 1 131 2 2 2 1 3 3 2 3 3 2 ~ 3 3 3 2 12221 1 1 3 2 3 3 2 3 1 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3
3 3 3 3 1 3 3 33 2 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 1 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2
3 3 3 3 2 3 3 32 2 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3
3 3 3 3 3 2 3 33 2 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3
1 31 1 2 4 3 33 1 3 1 3 2 3 3 3 3 3 1 4 1 4 2 4 1 3 3 4 3 3 4 1 3 2 1 1 3 1 3 3 3 1 3 3 3 3 3
3 33 3 3 3 3 13 3 2 2 3 3 1 4 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 1 3 3 4 4 3 3 2 2 3 3 4
3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3
3 33 3 3 3 3 33 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3
- --- - - ·-- .--· r--c----· --·- ·· -- --r -·13r-· ··~ · - - --· - --·-3 3 3 3 3 3 3 4 3 ;, 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 0 3 432333333433 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4
3 3 3 1 1 2 3 3 3 3 3 2 3 1 3 3 2 3 3 3 3 3 3 1 21 3 3 2 2 3 3 3 2 3 1 3 3 3 3 2 1 3 2 2 3 2 3 2
3 3 3 3 1 3 3 4 3 4 3 3 3 1 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 1 4 2 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 4
2 3 1 1 1 1 3 2 1 3 2 3 1 1 2 2 3 3 2 1 1 1 3 2 1 1 21 3 1 3 2 3 3 3 1 3 2 1 1 2 2 1 3 2 3 3 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 2 3 3 3 1 4 3 2
1 3 1 1 1 1 3 4 3 3 3 3 3 1 4 4 2 3 3 3 3 1 2 3 3: 3 3 3 1 3 3 2 3 2 1 3 2 3 3 2 2 1 3 2 3 3 3 3
3 3 3 3 1 3 3 3 3 7 2 3 3 1 3 3 3 2 2 3 2 1 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2
3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 :I 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 - -' ' ? ? ? ? ? 3 2 ? ? 4 2 3 3· 3 2 3 3 3 3 3 3 3 ; 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3
I 1 4 1 4 2 1 3 3 2 1 3 2 2 2 3 3 3 1 3 1 3 1 3 2 1 3 2 3 1 3 3 3 2 2 2 1 2 2 3 2 2 1 2 2 3 2 3 2
3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 1 1 4 2 3 3 3 3 3 2 1 4 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 2
3 4 3 3 3 3 3 4 3 1 2 3 3 3 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3
4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 2 4 3 3 3 3 2 3 2
3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3
4 2 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 4 4 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3
3 3 3 3 1 3 3 4 3 2 3 3 3 1 4 4 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 1 2 4 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3
4 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 2 4 3 3 2 3 3 3 3 4 4 3 2
3 3 4 4 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 2
3 3 3 1 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 4 2 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 2
3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 1 3 3 3 2 2 3 3 1 3 3 3 I ', 3 2 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2 1 3 3 1 1 3 3 1 4 1 3 1
3 2 3 3 3 2 3 4 2 1 2 2 2 3 4 4 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 4 3 2 3 3 1 2 2 1 2 2 1 3 3 3 2 3 2
3 3 3 3 3 3 4 4 1 3 3 3 1 3 4 4 3 3 3 3 2 3 4 2 3 3 3 3 3 4 3 4 3 2 3 3 2 1 1 1 2 3 3 2 4 1 3 2
3 3 3 4 1 3 4 4 3 3 2 4 3 1 4 4 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 1 3 2 3 3, 4 4 3 3 3 4 ~ 3 3
3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 4 3 4 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3
Validitas Skala Gaya Belajar
Method 1 (space saver) will be used for this analysis **.,'**.,..
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S S C A L E
Statistics for SCALE
Mean 270. 3714
Item-total Statistics
VAROOOOl VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAROOOlO VAROOOll VAR00012 VAROOOJ.3 VAR00014 VAR00015 VAR00016 VAR00017 VAR00018 VAR00019 VAR00020 VAR00021 VAR00022 VAR00023 VAR00024 VAR00025 VAR00026 VAR00027 VAR00028 VAR00029 VAR00030 VAR00031 VAR00032 VAR00033 VAR00034 VAR00035 VAR00036 VAR00037 VAR00038 VAR00039
Scale Mean
if Item Deleted
267.4571 268.1714 267.6286 268.7000 267.5143 267.9857 267.9143 267.9429 267.8857 268.1429 267.6000 267.9857 267. 9143 268.0857 267.3429 268. 0571 268.0000 267.2286 267. 5714 267.3429 267.6857 267. 9429 267.6000 267.0571 268.0286 268 .1143 268.6000 267.2286 268.7143 267. 0857 267.6857 268.0286 267. 7286 267.4857 268 .1143 267.6857 267.9429 267.6571 267. 4429
Variance 261. 5992
Scale Variance if Item Deleted
254.5126 262.9847 253. 5992 253.9522 260.6012 248.1592 252.8041 257.4460 253.1462 270.4720 253.9826 256.5650 249.2969 258.5433 259.3880 256.0836 257.1884 258.1789 257.2340 259.7068 255.2041 253.0402 260.5333 256.6923 257.9122 261.5230 262.3014 257.5702 261.9462 258.9491 254.5954 258.3760 251.0992 259.8766 264.9143 255.4650 256.7213 267. 0112 252.5112
N of Std Dev Variables 16.1740 103
Corrected ItentTotal
Correlation
.2970 -.1055
.3001
.2246
.0136
.4337
.3004
.1789
.3182 -.4148
.3527
.1999
.3832
.1348
.1042
. 2358
.1946
.1074
.1683
.0511
.1279
.3436
.0043
.2249
.1370 -.0209 -.0536
.1918 -.0376
.1037
.2530
.1383
.4107
.0588 -.1761
.3137
.2231 -.2312
.3586
(A L P HA)
Alpha if Item Deleted
.8091
.8145
.8088
.8102
.8144
.8054
.8086
. 8111
.8084
.8208
.8083
.8107
. 806:)
. 8118
.8122
.8102
.8109
.8125
.8113
.8135
.8090
. 8081
.8154
.8104
.8118
.8149
.8147
.8109
.8151
.8123
.8097
. 8117
.8067 .8131 .8167 .8092 .8104 .8190 .8078
VAR00040 267. 9000 255.1638 .2773 .8095 VAR00041 267.7857 264. 6346 - .1529 .8168 VAR00042 267. 7000 258. 9377 .0894 .8127 VAR00043 267. 8571 262. 9648 -.0846 .8153 VAR00044 267.9429 261.6489 -.0231 .8144 VAR00045 267.5857 252.3331 .4232 . 8071 VAR00046 267.7714 253.3963 .3520 .8081 VAR00047 267.7000 250.9957 .4744 .8061 VAR00048 267.9143 261.0360 .0009 .8143 VAR00049 267.7571 253. 7228 .3639 .8081 VAR00050 267.8000 256.5391 . 2681 .8099 VAR00051 266.9714 260.8687 .0192 .8135 VAR00052 268.0571 256.8663 .1848 .8110 VAR00053 267.6857 253.3201 .3219 .8084 VAR00054 267.8000 262. 7710 -.0757 .8151 VAR00055 267.5286 259.2673 .1132 .8120 VAR00056 267.6857 253.9288 .3375 .8085 VAR00057 267.7429 251. 8170 . 3688 .8074 VAR00058 267.7429 257.8170 .2268 .8107 VAR00059 267. 7286 252 .1716 .1143 .8083 VAR00060 268.0571 262.6344 -.0657 .8156 VAR00061 268.4000 263.1130 -.1072 .8148 VAR00062 267.2000 255.8725 . 2998 .8095 VAR00063 267.8571 267.8634 -.3955 .8182 VAR00064 267.5429 259.6720 .1014 .8122 VAR00065 267.9143 262.8331 -.0855 .8147 VAR00066 267.8286 255.1006 .3165 .8091 VAR00067 267.7286 252.6644 .3354 .8081 VAR00068 267. 9143 261.9636 -.0385 .8152 VAR00069 267. 5714 261.1180 .0043 .8138 VAR00070 267.6000 269. 9246 -.4447 .8200 VAR0007l 267.8571 261.7474 -.0247 .8137 VAR00072 267.7286 254. 2296 . 3068 .8089 VAR00073 267.5857 253.4056 .3856 .8078 VAR00074 267. 6571 253.9097 .3434 .8084 VAR00075 267.7000 250.0101 . 4062 .8064 VAR00076 267.6286 252.0629 . 4 099 . .8071 VAR00077 267.6143 255.3708 .2607 .8097 VAR00078 267.2000 255. 8725 .2998 .8095 VAR00079 268.1714 260. 4629 .0366 .8133 VAR00080 267.6000 252.7362 . 3729 .8077 VAR00081 267.5000 256.1377 .2719 .8098 VAR00082 267. 7857 264.2578 -.1245 .8172 VAR00083 267.6429 254.3778 .2825 . 8092 VAR00084 267.6000 254.0986 .2683 .8094 VAR00085 267. 9857 248.1592 .4337 .8054 VAR00086 267. 7000 250.0101 .4062 .8064 VAR00087 267.6286 252.0629 . 4099 .8071 VAR00088 267.6571 256.2286 .2310 .8102 VAR00089 267.1714 251.5064 .3984 .8070 VAR00090 267. 9143 262.3404 -.0538 .8153 VAR00091 267.6000 253.9826 .3527 .8083 VAR00092 267.9143 252.8041 .3004 .8086 VAR00093 267.8000 256.5391 .2681 .8099 VAR00094 267.2286 257.5702 .1918 .8109 VAR00095 267.4571 254.5126 .2970 .8091 \TAR00096 267.8857 260.7983 .0140 .6139
VAR00097 267. 6000 253.9826 . 3527 .8083 VAR00098 267.9857 248.1592 .4337 .8054 VAR00099 267.1714 251.5064 .3984 .8070 VAR00100 267.3857 254.9940 .2516 .8098 VAR00101 268.7000 253.9522 .2246 .8102 VAR00102 267 .2000 257.8145 .2152 .8107 VAR00103 268.0571 263. 9677 - .1293 .8161
Reliability Coefficients N of Cases 70.0 N of Items =103 Alpha .8125
VAR00040 131.7857 195.4462 .3191 .8855 VAR00041 132.2143 195.6491 .3725 .8848 VAR00042 132. 5286 194.3108 .3270 .8854 VAR00043 132.4143 198.7389 . 2367 . 88 64 VAR00044 132. 0714 196. 9658 . 2704 .8861 VAR00045 132.2143 195.6491 .3725 .8848 VAR00046 132. 6000 190.4754 .4488 .8834 VAR00047 131. 7857 195.4462 .3191 .8855 VAR00048 132. 0000 198.2899 .2835 .8874
Reliability Coefficients N of Cases 59.0 N of Items 48 Alpha . 8871
Explore Case Processing Summary
I Cases ·--· -·. . . .
Valid Missino Total
N Ferc~nt N I Percent ·---------
N Percent Gaya Belajar 59 100.0% 0 .Oo/o 59 100.0% Prestasi Belajar I 59 100.0% 0 .0°/o 59 I 100.0%
Tests of Normality
Kofmogorov-Smirnov(a) s Statistic. f df.. r -si~ -··-- ----~-·----- ··-
Statistic
Gaya Belajar 272 I 59 I .2371 1.845 i
591 Prestasi Belajar .315 i 1.888 .178
h§fli~:l,Vil\ - . _s_i~9. _ _,
~;g l .416
59 I 2n
Test of Homogeneity of Variance
I Levene I Statistic df1 Gaya Bel ajar Based on Mean 263 1
Based on Median 414 1
df2 I Sig.
571 .610
57 522 Based on Median and with adjusted df .414 1 511131, 523
Based on trimnied .305 1 n1ean
Prestasi Belajar Based on Mean 1.055 1
s1 I 583
~71 .309
Based on Median .883 1 57 I .351 ' Based on Median and
.883 1 with adjusted of
Based on trin1n1ed 1.134 1 mean
50.9691 .352
57 ! .291 '
Frequency Table
Valid
Valid
Valid
Valid
Jenis Kelamin
Frequency Percent Laki-laki 15 25.4 Perempuan 44 74.6 Total 59 100.0
Pilihan
Frequencv Percent Pilihan I 34 57.6 Pilihan II 21 35.6 Pilihan Ill 4 6.8 Total 59 100.0
Gaya Belajar
Valid Percent 25.4 74.6
100.0
Valid Percent 57.6
35.6
6.8 100.0
·-Cumulative
Percent 25.4
100.0
·-
Cumula tive nt 57.6
93.:2
00.0
Perce
1
Cumulative Freouencv Percent Valid Percent Percent
A 16 27.1 27.1 27.1 v 9 15.3 15.3 42.4 K 23 39.0 39.0 81.4 VK 1 1.7 1.7 83.1 VA 5 8.5 8.5 91.5 AK 5 8.5 8.5 100.0 Total 59 100.0 100.0
Prestasi Belajar
Cumulative Freouencv Percent Valid Percent Percenl -Rendah 33 55.9 55.9 55.9
Sedang 23 39.0 39.0 94.9 Tinggi 3 5.1 5.1 100.0 Total 59 100.0 100.0
Gaya Belajar * Prestasi Belajar
Crosstab
Prestasi Belaiar
Rendah Sedano Ga ya A Count 9 5 Bela jar % within Gaya Belajar 56.3% 31.3%
% within Prestasi Belajar 27.3% 21.7% % of Total 15.3% 8.5%
v Count 5 4 % within Gaya Belajar 55.6% 44.4% % within Prestasi Belajar 15.2% 17.4% % of Total 8.5% 6.8%
K Count 14 8 % within Gaya Belajar 60.9% 34.8% % within Prestasi Belajar 42.4% 34.8% % of Total 23.7% 13.6%
VK Count 1 0 % within Gaya Belajar 100.0% .0% % within Prestasi Belajar 3.0% .0% % of Total 1.7% .0%
VA Count 3 2 % within Gaya Belajar 60.0% 40.0% % within Prestasi Belajar 9.1% 8.7% % of Total 5.1% 3.4%
AK Count 1 4 % within Gaya Belajar 20.0% 80.0% % within Prestasi Belajar 3.0% 17.4% % of Total 1.7% 6.8%
Total Count 33 23 % within Gaya Belajar 55.9% 39.0% % within Prestasi Belajar 100.0% 100.0% % of Total 55.9% 39.0%
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. Value df 12-sidedl
Pearson Chi-Square 7.3568 10 .691 Likelihood Ratio 8.082 10 .621 Linear-by-Linear
.039 1 .843 Association
N of Valid Cases 59
a. 13 cells (72.2%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .05.
Tinnni Total 2 16
12.5% 100.0%
66.7% 27.1%
3.4% 27.1%
0 9 .0% 100.0%
.0°/o 15.3%
.Oo/o 15.3%
1 23
4.3% 100.0%
33.3% 39.0%
1.7% 39.0%
0 1
.0% '100.0%
.0% 1.7%
.0°/o 1.7%
0 5
.0°/o 100.0%
.Oo/o 8.5%
.001o 8.5%
0 5 .0% 100.0%
.0% 8.5%
.0% 8.5%
3 59
5.1% 100.0%
'I00.0% 100.0%
5.1% 100.0%
Pilihan * Prestasi Belajar
Cross tab
Prestasi Bela;ar
Rendah Sedano Tinnni Total Pilihan Pilihan I Count 18 13 3 34
% within Pilihan 52.9% 38.2% 8.8% 100.0% % within Prestasi Belajar 54.5% 56.5% 100.0% 57.6% % of Total 30.5% 22.0% 5.1% 57.6%
Pilihan II Count 12 9 0 21 % within Pilihan 57.1% 42.9% I .Oo/o 100.0% % within Prestasi Belajar 36.4% 39.1% .0% 35.6% % of Total 20.3% 15.3% .Oo/o 35.6%
Pilihan Ill Count 3 1 0 4 % within Pilihan 75.0% 25.0% .Oo/o 100.0% % within Prestasi Belajar 9.1% 4.3% .0% 6.8% % ofTotal 5.1% 1.7% .0% 6.8%
Total Count 33 23 3 59 % within Pilihan 55.9% 39.0% 5.1% 100.0% % within Prestasi Belajar 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% % of Total 55.9% 39.0% 5.1% 100.0%