34
KURIKULUM PENDIDIKAN TINGGI PROGRAM SARJANA TEKNIK SIPIL SESUAI KKNI DAN SNPT FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2016 DRAFT FINAL

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2016...akan dimulai dengan analisis SWOT, penetapan visi keilmuan program studi, melalui kebijakan universitas dalam pengembangan program

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • KURIKULUM PENDIDIKAN TINGGI

    PROGRAM SARJANA TEKNIK SIPIL

    SESUAI KKNI DAN SNPT

    FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

    2016

    DRAFT FINAL

  • 1

    PENDAHULUAN

    Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi Sesuai KKNI dan SNPT mengacu kepada

    beberapa Peraturan dan Ketentuan Tentang Kurikulum Pendidikan Tinggi yaitu :

    1. Pergeseran Paradigma ke Konsep KBK.

    (Kepmendiknas No.232/U/2000, dan perubahannya Kepmendiknas No.045/U/2002)

    2. Kurikulum dikembangkan oleh PT sendiri (PP 19 Th 2005 Psl 17 ayat 4, PP 17 Th 2010)

    3. Dikembangkan berbasis kompetensi (PP 17 Th 2010, pasal 97, ayat 1)

    4. Minimum mengandung 5 elemen kompetensi (PP 17 Th 2010, pasal 97, ayat 3)

    5. Capaian Pembelajaran Sesuai dengan Level KKNI (Peraturan Presiden No.8/2012)

    6. Kompetensi lulusan ditetapkan dgn mengacu pada KKNI (UU PT No.12 Th 2012, Psl 29)

    7. Standar Nasional Pendidikan Tinggi (Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan

    Tinggi RI No. 44 Tahun 2015)

    Penyusunan kurikulum ini dilaksanakan dalam 3 tahap:

    1. Tahap Perumusan Capaian Pembelajaran

    Bagi prodi yang telah beroperasi, tahap ini merupakan tahap evaluasi kurikulum lama,

    yakni mengkaji seberapa jauh capaian pembelajaran telah terbukti dimiliki oleh lulusan,

    dan dapat beradaptasi terhadap perkembangan kehidupan. Informasi untuk pengkajian ini

    bisa didapatkan melalui penelusuran lulusan, masukan pemangku kepentingan, asosiasi

    profesi/keilmuan, dan perkembangan keilmuan/keahlian. Dalam tahap ini akan dihasilkan

    rumusan capaian pembelajaran baru. Pada program studi baru, maka tahap pertama ini

    akan dimulai dengan analisis SWOT, penetapan visi keilmuan program studi, melalui

    kebijakan universitas dalam pengembangan program studi, disamping juga melakukan

    analisis kebutuhan, serta mempertimbangkan masukan pemangku kepentingan, asosiasi

    profesi/keilmuan. Dalam tahap ini rumusan capaian pembelajaran yang dihasilkan harus

    memenuhi ketentuan yang tercantum dalam SNPT dan KKNI.

    2. Tahap Pembentukan dan Penyusunan Mata Kuliah

    Pada tahap ini rumusan pengetahuan yang harus dikuasai (diajarkan) dari suatu program

    studi diurai menjadi bahan kajian dan ditetapkan tingkat penguasan, keluasan, dan

    kedalamannya. Penetapan ini perlu melibatkan kelompok/bidang/laboratorium yang ada di

    program studi, dengan mengacu pada rumpun, cabang, dan ranting keilmuan yang terkait

    dengan prodi. Untuk membungkus bahan kajian menjadi mata kuliah, harus dimulai

    dengan membuat matrik antara rumusan capaian pembelajaran (sikap, ketrampilan umum,

  • 2

    ketrampilan khusus) dengan bahan kajian, untuk menjamin keterkaitan keduanya.

    Penetapan besaran SKS sebuah mata kuliah didasarkan pada perkiraan waktu yang

    dibutuhkan oleh mahasiswa untuk dapat memenuhi (bagian) capaian pembelajaran yang

    dibebankan pada mata kuliah tersebut.

    3. Tahap Penyusunan Struktur/Kerangka Kurikulum

    Tahap ini adalah menyusun mata kuliah ke dalam semester. Pola susunan mata kuliah

    perlu memperhatikan hal berikut :

    a. Beban SKS rata-rata di setiap semester yakni 18-20 SKS,

    b. Ketepatan letak mata kuliah yang disesuaikan dengan keruntutan tingkat kemampuan

    dan integrasi antar mata kuliah.

    c. Strategi pembelajaran yang direncanakan dalam usaha memenuhi capaian pembelajaran

    lulusan. Susunan mata kuliah yang dilengkapi dengan uraian capaian pembelajaran dan

    rencana pembelajaran setiap mata kuliah, merupakan dokumen kurikulum. Karena

    kurikulum juga memiliki arti pembelajaran maka proses pelaksanaan dan cara penilaian

    atau asssement merupakan satu kesatuan pengertian kurikulum.

    Tahapan Penyusunan Kurikulum tersebut dapat dilihat pada skema di bawah ini.

  • 3

    A. EVALUASI TERHADAP KURIKULUM LAMA UNTUK MENDAPATKAN

    PROFIL LULUSAN

    Tahapan awal yang dilakukan untuk mendapatkan Profil Lulusan adalah dengan

    melakukan Evaluasi terhadap Kurikulum Lama dengan tahapan sebagai berikut :

    1. Analisa SWOT - Tabel SWOT - Output berupa visi misi program studi.

    2. Tracer Study, dapat dilakukan melalui salah satu kegiatan berikut:

    FGD (Focused Group Discussion) dengan stakeholder (perusahaan negara/swasta,

    alumni, PII dan BK masing-masing prodi)

    Seminar

    Benchmark ke PTN lain yang telah menyusun kurikulum berbasis KKNI 2014 sesuai

    masing-masing bidang prodi.

    Penyebaran kuesioner secara elektronik/non-elektronik

    1. VISI DAN MISI PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL USU

    Visi dan Misi Departemen Teknik Sipil merupakan jabaran dari Visi dan Misi Universitas

    Sumatera Utara dan Fakultas Teknik USU.

    Berdasarkan Renstra USU 2015-2018 maka Visi Universitas Sumatera Utara adalah :

    “Menjadi Perguruan Tinggi yang memiliki keunggulan akademik sebagai barometer

    kemajuan ilmu pengetahuan yang mampu bersaing dalam tataran dunia global”. Sedangkan Visi Fakultas Teknik yang dituangkan dalam Renstra Fakultas Teknik tahun

    2015-2020 adalah : “Menjadi Fakultas Teknik yang progresif dalam pengembangan

    ipteks dan riset terapan yang berdaya saing global dan berkontribusi kepada

    kesejahteraan masyarakat” dan Visi Program Studi Teknik Sipil adalah sama dengan visi Fakultas Teknik yaitu : “Menjadi Program Studi Teknik Sipil yang progresif dalam

    pengembangan ipteks dan riset terapan yang berdaya saing global dan berkontribusi

    kepada kesejahteraan masyarakat”.

    Adapun Misi Universitas Sumatera Utara yang dikutip dari Renstra USU 2015-2018

    adalah:

    1. Menyelenggarakan pendidikan tinggi berbasis otonomi yang menjadi wadah bagi

    pengembangan karakter dan profesionalisme sumber daya manusia yang didasarkan pada

  • 4

    pemberdayaan yang mengandung semangat demokratisasi pendidikan yang mengakui

    kemajemukan dengan orientasi pendidikan yang menekankan pada aspek pencarian

    alternatif penyelesaian masalah aktual berlandaskan kajian ilmiah, moral dan hati nurani;

    2. Menghasilkan lulusan yang menjadi pelaku perubahan sebagai kekuatan modernisasi

    dalam kehidupan masyarakat luas, yang memiliki kompetensi keilmuan, relevansi dan

    daya saing yang kuat, serta berperilaku kecendikiawanan yang beretika; dan

    3. Melaksanakan, mengembangkan, dan meningkatkan pendidikan, budaya penelitian dan

    program pengabdian masyarakat dalam rangka peningkatan mutu akademik dengan

    mengembangkan ilmu yang unggul, yang bermanfaat bagi perubahan kehidupan

    masyarakat luas yang lebih baik.

    Sedangkan Misi Fakultas Teknik adalah :

    1. Menyelenggarakan pendidikan keteknikan yang menghasilkan lingkungan yang

    berkarakter BINTANG plus dan berdaya saing global

    2. Menghasilkan riset terapan yang inovatif dan progresif pada BINTANG TALENTA

    SIMETRIKAL

    3. Memberikan pelayanan kepakaran kepada masyarakat untuk mendukung daya saing dan

    kemandirian bangsa

    Misi Program Studi Teknik Sipil adalah:

    1. Menyelenggarakan pendidikan program sarjana Teknik Sipil yang menghasilkan lulusan

    yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam bingkai kebhinnekaan, inovatif

    yang berintegritas, tangguh dan profesional.

    2. Melaksanakan program penelitian bagi pengembangan keilmuan serta bermanfaat dalam

    pembangunan bangsa dan negara

    3. Memberikan pelayanan keilmuan bagi pemerintah dan swasta secara profesional dan

    bertanggung jawab

    4. Melaksanakan program pelayanan dan pengabdian kepada masyarakat secara

    bertanggung jawab dan berkelanjutan

    5. Meningkatkan tatakelola program studi yang transparan dan akuntabel serta mampu

    mendorong kinerja sivitas akademika program studi

    6. Menjalin kerjasama dengan alumni dan stakeholders dalam rangka memperoleh umpan

    balik secara berkelanjutan

  • 5

    Untuk mendapatkan Profil Lulusan berdasarkan Visi dan Misi Program Studi (S-1)

    Teknik Sipil, telah dilaksanakan Tracer Study dalam bentuk : FGD (Focused Group

    Discussion) dengan segenap stakeholder serta Benchmarking ke Perguruan Tinggi lain.

    1. FOCUSED GROUP DISCUSSION (FGD)

    FGD dilaksanakan pada hari Rabu/4 Maret 2015, bertempat di Ruang Serbaguna

    Ikatan Alumni Teknik Sipil (IkATSi), Departemen Teknik Sipil USU. FGD dilaksanakan

    dengan tujuan untuk memperoleh berbagai masukan dari stakeholders mengenai kurikulum

    yang tepat, sesuai dengan kebutuhan di lapangan pekerjaan. Oleh karena itu diundang

    beberapa instansi dan asosiasi terkait seperti BAPPEDA SUMUT, PEMPROVSU (KA BIRO

    BANG), DINAS BINA MARGA SUMUT, DINAS TARUKIM SUMUT, DINAS

    PENGAIRAN SUMUT, DISHUB SUMUT, PT. ANGKASA PURA II, PT. KAI, PT.

    PELINDO I, PT. PLN, INALUM, LPJK, INKINDO, PTPN III, GAPENSI MEDAN, HATTI

    (HIMPUNAN AHLI TEKNIK TANAH INDONESIA), AABI (ASOSIASI ASPAL BETON

    INDONESIA), MTI (MASYARAKAT TRANSPORTASI INDONESIA), HPJI, HAKI,

    WASKITA KARYA, WIJAYA KARYA BETON, PT. HUTAMA KARYA, REI, BANK

    BNI 46, BANK MANDIRI, IKATSI USUserta Ikatan Mahasiswa Sipil (IMS) USU sebagai

    calon alumni.

    FGD dimulai pada pukul 09.10 WIB yang diawali dengan presentasi oleh Ketua

    Departemen FT.Sipil USU mengenai rencana penyusunan Kurikulum Departemen Teknik

    Sipil USU berbasis KKNI. Kemudian diskusi dipimpin oleh Moderator, bapak Ir. Zulkarnain

    A. Muis, M.Eng.Sc. Terlihat peserta begitu antusias karena merasa dihargai sebab telah

    diikutsertakan dalam penyusunan kurikulum ini. Terlebih lagi karena sebagian peserta

    merupakan alumni Teknik Sipil USU. FGD ditutup oleh Ketua Departemen Teknik Sipil

    USU pada pukul 12.05 WIB dan dilanjutkan dengan acara berfoto dan makan siang bersama.

    Keselurahan rangkaian acara berlangsung lancar berkat kerjasama yang baik antara IMS yang

    berperan aktif bersama Tim Kurikulum Prodi Teknik Sipil. Hasil dari diskusi tersebut dapat

    dilihat pada lembar Notulen FGD.

  • 6

  • 7

  • 8

  • 9

    NOTULEN

    FOCUSED GROUP DISCUSSION (FGD)

    HASIL DISKUSI :

    1. INKINDO (Ricardo B Manurung):

    a. Kebutuhan dan Pengakuan akan profesi Insinyur:

    i. Di forum Asean, Indonesia masih perlu mendefinisikan title Ir. & ST untuk

    memasuki pasar Asean didalam hal pendidikan keprofesian (profesi bersertifikat

    yang memerlukan masa pengalaman bekerja sebagai seorang engineer).

    ii. Kompetensi yang ada saat ini dikonsentrasikan pada 4 bidang studi namun pasar

    memerlukan hampir 17 keahlian pada bidang studi.

    iii. Diperlukan analisis terhadap suatu produk keahlian.

    b. Diperlukan kualifikasi tertentu untuk pengakuan profesi di bidang internasional (negara

    ASEAN).

    INKINDO (ZAM): akreditasi insinyur di Indonesia tidak diakui oleh ASEAN karena di

    Indonesia akreditasi dilakukan oleh pemerintah (Badan Akreditasi Negara) bukan institusi

    profesional yang independen.

    2. IKATSI (Murlan Tamba):

    a. Model yang diperlukan saat ini bukan hanya alumni/insinyur yang siap pakai dan siap

    dipasarkan tetapi saat ini pasar menuntut alumni/insinyur yang siap bersaing

    berdasarkan kompetensi yang diperlukan.

    b. Tuntutan pasar: Sarjana Teknik (level 6) dan Sertifikat.

    c. Perlu ada pelajaran kewirausahaan (enterpreneurship), mata kuliah berkaitan dengan

    etika, dan risk management.

    d. Alumni berjumlah sekitar 3.000an orang belum siap untuk bersaing di dalam MEA.

    3. BINA MARGA (Rachmadsyah):

    Perlu kriteria khusus kepada mahasiswa yang menamatkan perkuliahan dari

    Departemen Teknik Sipil USU.

    4. LPJK (Robinson Sijabat):

    a. Insinyur harus memenuhi permintaan pasar (contoh: insinyur yang dibutuhkan sesuai

    dengan kebutuhan yang ditentukan oleh HPJI dan Inkindo).

  • 10

    b. Perlu proses tambahan dengan pelatihan-pelatihan 1-2 tahun kepada para lulusan utk

    bekerja magang sebelum diberikan sertifikat ahli sebagai insinyur (contoh: proses

    sertifikasi melalui asosiasi dahulu baru melalui LPJK).

    c. Berkaitan dengan akreditasi Dept. Teknik Sipil USU, perlu kelengkapan borang utk

    proses penyelesaian assessment.

    d. Pengabdian kepada masyarakat harus ditingkatkan dan dipublikasi.

    5. BANK BNI (Henry David):

    a. Alumni Teknik Sipil dapat bekerja sebagai analis kredit.

    b. Perlu mata kulaih yang berkaitan dengan aspek ekonomis, sosbud, hankam guna

    melakukan analisis kemampuan perkiraan suatu usaha untuk dibiayai oleh Bank

    (contoh: diberikannya mata kuliah yang berkaitan dengan pelaksanaan amdal).

    6. PDAM Tirtanadi (Delviyandri):

    Perlu disajikan mata kuliah yang berkaitan dengan pengolahan air minum dan air limbah,

    sebagai contoh pengetahuan tentang aliran air tanah, deep well, sistem pengolahan secara

    lengkap, teknik penyajian air minum, manajemen air limbah, manajemen kualitas air.

    7. PT. Angkasa Pura II (Heri):

    a. Sejak 2007 kesempatan bekerja di PT. Angkasa Pura terbuka bagi umum. Oleh karena

    itu, diperlukan pengetahuan yang berkaitan dengan perencanaan lapangan terbang

    seperti annex 14 , MOS, dll.

    b. (DEA Unit Lingkungan): diperlukan juga keahlian tentang konstruksi lingkungan.

    8. DISHUBSU (Thomas Adrian):

    a. Staf Dishub lebih banyak dari ITM, dari USU sangat jarang.

    b. Kebutuhan: pengetahuan mengenai perpanjangan landasan terbang, manajeman dan

    rekasaya lalu lintas, pembangunan dermaga. Saat ini ahli dalam bidang tersebut masih

    sangat sulit ditemukan.

    c. Perlu kreatifitas didalam pendikan ketekniksipilan.

    9. HPJI (Burhan Batubara):

    a. Pelatihan (Pembekalan) dilakukan kepada alumni guna memperoleh sertifikat.

  • 11

    b. Perlu juga pengetahuan tentang regulasi, khususnya di bidang keilmuan jalan raya yang

    harus selalu ter-updated.

    c. Minimum 3 tahun pengalaman untuk dapat dikualifikasi (Muda, Madya & Utama)

    untuk penerbitan sertifikat.

    d. Standard: S2, pengalaman penunjang di bidang yang berkaitan.

    e. Sertifikasi dilakukan di unit sertifikasi di LPJK.

    10. WIKA BETON (Abdul Wahid)

    a. Pada MK Beton Pra Tegang dan Pre Cast, WIKA BETON menawarkan mahasiswa

    Teknik Sipil USU untuk melakukan studi ekskursi ke pabrik Wika Beton.

    b. WK semakin aktif melakukan “Program Goes to Campus” di USU .

    11. TARUKIM (Harahap):

    Alumni harus kaya ilmu dalam mengatasi suatu masalah.

    12. AABI (Sanjaya):

    a. Objektif (masa study, salary dll) sebagai dasar pemilihan pendidikan.

    b. Menawarkan untuk melakukan kunjungan ke AABI.

    c. Saat ini penekanan terhadap alumni terletak pada Quality Control.

    d. Diharapkan USU dapat membentuk alumni yang bukan hanya pintar namun juga

    bermoral.

    13. DINAS PENGAIRAN (Sinar Irwansyah Panggabean):

    a. Diperlukan pengetahuan mengenai Manajemen Kualitas Air, Mitigasi Bencana, K3,

    Pengawasan dan Pengendalian Proyek, Perencanaan Drainase dalam pengendalian

    banjir.

    b. SUMUT memilik 500.00 m2 rawa, agar dapat diberikan materi pengetahuan

    mengenai rawa.

    c. Perlu juga diberikan pengetahuan mengenai Pelelangan, Analisa Harga Satuan

    Pekerjaan.

    14. MTI (Hendra Kusuma):

    a. Diharapkan agar dapat melihat peluang dan bagaimana agar alumni Teknik Sipil dapat

    meraih peluang di pasar.

  • 12

    b. Materi usulan tentang pengatahuan supply chain management (contoh: Model just in

    time management), berkaitan dengan manajemen, marketing dll. Diusulkan juga agar

    materi kuliah dapat dilaksanakan menggunakan Bahasa Inggris.

    15. KONSULTAN : Ir. Anwar Harahap:

    a. Kualitas alumni sekarang jauh lebih baik dengan masa pendindikan 4-5 tahun

    dengan hasil IPK yang tinggi namun di lapangan alumni tidak dapat dipakai

    karena belum memiliki sertifikat.

    b. Diharapkan agar Ahli dari Asosiasi Profesi untuk dapat masuk ke kampus.

    16. STAF PENGAJAR : Ir. Jeluddin Daud :

    Appresiasi kepada undangan.

    17. MODERATOR : Ir. Zulkarnain AM :

    Kebutuhan yang dicari oleh Employer:

    1. Communication skill

    2. Honesty dan integrity

    3. Inter personnal skill (soft skill)

    4. Motivation & initiative

    5. Strong work ethics

    6. Team work skill

    7. Analitycal Skill

    8. Flexibility dan Adaptibility

    9. Software skill

    10. Detail orientasi

    11. Leadership skill

    12. Orgizition Skills

    13. Self Confidence

    14. Friendly and Out going personality

    15. Tactfullness

    16. Well manners

    17. Creativity

    18. GPA 3,0

    19. Enterpreneur Skill

  • 13

    18. PEMPROVSU

    Usulan agar materi kuliah Agama, Kewarganegaraan dan Bahasa tidak perlu disajikan di

    Perguruan Tinggi.

    19. IKATSI (Jonner Napitupulu):

    a. IKATSI memberikan dukungan ke Dept Teknik Sipil USU salah satunya dengan

    memberikan Kuliah Umum.

    b. Kurikulum dan lingkungan kampus diharapkan dapat menyesuaikan dengan

    kebutuhan pasar dengan pendekatan Market Friendly (mengikuti perkembangan

    pasar).

    2. BENCHMARKING

    Benchmarking dilaksanakan dengan tujuan salah satu Perguruan Tinggi di Malaysia

    yakni Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) di Bangi, Kuala Lumpur. Departemen target

    adalah Kejuruteraan Awam & Struktur, Fakulti Kejuruteraan & Alam Bina. Dipilihnya UKM

    sebagai Perguruan Tinggi tujuan adalah berdasarkan beberapa pertimbangan: Pertama, UKM

    telah memiliki standar internasional yang mana merujuk kepada Washington Accord; Kedua,

    USU dan UKM selama ini telah memiliki hubungan dua pihak yang cukup baik; dan Ketiga,

    besar dugaan UKM telah mempersiapkan diri menyongsong Masyarakat Ekonomi ASEAN

    (MEA) pada akhir tahun 2015 mendatang. Oleh karena itu dengan komunikasi melalui email

    antara Departemen Teknik Sipil USU dan Kejuruteraan Awam & Struktur UKM, maka

    disepakati kegiatan benchmarking dilaksanakan pada tanggal 12 Maret 2015 (terlampir email

    dari UKM).

    Rombongan dari Departemen Teknik Sipil USU terdiri dari : Prof. Dr.Ing. Johannes

    Tarigan (Koordinator Tim KKNI Dept. Sipil); Ir. Zulkarnain A. Muis, M.Eng.Sc. (Ketua Tim

    KKNI); Ir. Andy Putra Rambe, MBA. (Sekretaris Tim KKNI); dan 3 orang Anggota Tim

    KKNI yaitu Ir. Syahrizal, MT.; Adina Sari Lubis, ST., MT.; Nursyamsi, ST., MT. serta 2

    orang Staf Pengajar Dept. Sipil yaitu Ivan Indrawan, ST., MT. dan Irwan Suranta Sembiring,

    ST, MT. Rombongan USU diterima di Faculty Meeting Room (Old Building) oleh Ketua

    Kejuruteraan Awam & Struktur UKM - Prof. Madya Ir. Dr. Othman Bin Jaafar, didampingi

    Penyelaras Program Kejuruteraan Awam & Struktur - Dr. Siti Aminah Osman dan Penyelaras

    Program Kejuruteraan Awam & Sekitaran – Assoc. Prof. Dr. Noor Ezlin Ahmad Basri serta

    Pegawai Sains Lily Khairiah Kadaruddin.

  • 14

    Acara diawali dengan pembukaan oleh bapak Prof. Madya Ir. Dr. Othman Bin Jaafar,

    perkenalan dan presentasi mengenai Kejuruteraan Awam & Struktur, Fakulti Kejuruteraan &

    Alam Bina UKM. Kemudian dilanjutkan dengan perkenalan oleh bapak Prof. Dr. Ing.

    Johannes Tarigan.

    Tampak hadir Prof. Dato’ Dr. Ir. Riza Atiq Abdullah bin O.K. Rahmat, pejabat

    Timbalan Naib Canselor Hal-Ehwal Akademik dan Antarbangsa UKM yang juga Guru Besar

    Bidang Transportasi UKM. Prof. Riza memiliki asal usul darah Indonesia karena ibu

    kandungnya berasal dari kota Medan.

  • 15

    Di sela-sela kesibukan beliau pada hari itu karena sedang menjadi pembicara pada

    acara lain, beliau masih menyempatkan diri untuk datang dan bertemu dengan rombongan

    USU. Pada kesempatan itu beliau menyerahkan kenang-kenangan berupa buku karangan

    beliau yang berjudul “Perancangan Pengangkutan Bandar”.

    Setelah coffee break acara dilanjutkan dengan presentasi mengenai kurikulum UKM

    dipaparkan oleh Dr. Siti Aminah Osman. Kedua pihak baik USU maupun UKM saling

    bertanya dan memberi masukan mengenai detail kurikulum masing-masing, meliputi Mata

    Kuliah (Wajib & Pilihan), Praktikum, Kerja Praktek, KKN, Tugas Akhir (Penelitian),

    termasuk juga membahas mengenai peran organisasi profesi dan asosiasi.

  • 16

    Terdapat beberapa hal yang berarti dalam penyusunan kurikulum selama ini di kedua

    pihak. Keseluruhannya akan dipertimbangkan untuk menjadi masukan dalam penyusunan

    kurikulum berbasis KKNI terutama dalam persiapan menyongsong MEA.

    Acara dilanjutkan dengan pertukaran cenderamata di ruang yang sama dan kemudian

    berfoto bersama di depan pintu masuk utama gedung.

  • 17

    Sebelum menikmati makan siang yang disediakan oleh pihak UKM, rombongan

    mengunjungi beberapa laboratorium (makmal) yang berada di bangunan gedung yang sama

    yaitu Laboratorium Geoteknik & Pengangkutan, Laboratorium Struktur & Bahan serta

    Laboratorium Air & Sekitaran.

  • 18

    B. RUMUSAN PROFIL LULUSAN PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL USU

    Visi dan Misi Program Studi serta hasil dari Tracer Study (FGD dan Benchmarking)

    yang telah dilaksanakan merupakan elemen pembentuk Profil Lulusan, seperti terlihat pada

    skema di bawah ini.

    Dalam merumuskan Profil Lulusan Program Studi Teknik Sipil USU

    mempertimbangkan beberapa faktor berikut :

    1. Disusun dengan melibatkan seluruh peer

    2. Merujuk kepada KKNI untuk membuat Capaian Pembelajaran minimum

    3. Disesuaikan dengan jenjang S-1

    4. Memasukkan keunggulan daerah sesuai dengan TALENTA

    5. Memperhatikan perkembangan di masyarakat

  • 19

    Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) adalah kerangka penjenjangan

    kualifikasi kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan, dan mengintegrasikan

    antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka

    pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor.

    KKNI merupakan perwujudan mutu dan jati diri Bangsa Indonesia terkait dengan

    sistem pendidikan dan pelatihan nasional yang dimiliki Indonesia. KKNI terdiri dari 9

    (sembilan) jenjang kualifikasi, dimulai dari Kualifikasi 1 sebagai kualifikasi terendah dan

    Kualifikasi 9 sebagai kualifikasi tertinggi. Jenjang kualifikasi adalah tingkat capaian

    pembelajaran yang disepakati secara nasional, disusun berdasarkan ukuran hasil pendidikan

    dan/atau pelatihan yang diperoleh melalui pendidikan formal, nonformal, informal, atau

    pengalaman kerja.

    Adapun Kualifikasi untuk tingkat Sarjana/Diploma-4 adalah Level 6 yaitu:

    Mampu memahami prinsip-prinsip dasar bangunan teknik sipil sesuai standar/kode yang

    berlaku,

    Mampu merencanakan, merancang, melaksanakan, mengoperasikan, memelihara dan

    membongkar bangunan teknik sipil dengan mempertimbangkan aspek keselamatan,

    kesehatan kerja dan berwawasan lingkungan,

    Mampu mengambil keputusan yang tepat berdasarkan analisis informasi dan data, dan

    mampu memberikan petunjuk dalam memilih berbagai alternatif solusi secara mandiri dan

    kelompok.

    Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab atas

    pencapaian hasil kerja organisasi.

    Pencapaian Level pada KKNI dapat diraih melalui berbagai jalur seperti : jalur

    Pendidikan (Gelar Akademis), jalur Otodidak (Pengalaman Keahlian Khusus), jalur Profesi

    (Sertifikat Profesi/PII) dan jalur Industri (Fungsi Jabatan Kerja).

  • 20

    Deskripsi Kualifikasi pada KKNI merefleksikan capaian pembelajaran (learning

    outcomes) yang diperoleh seseorang melalui jalur : pendidikan, pelatihan, pengalaman kerja

    dan pembelajaran mandiri. Capaian Pembelajaran (learning outcomes) merupakan

    internalisasi dan akumulasi ilmu pengetahuan, pengetahuan, pengetahuan praktis,

    ketrampilan, afeksi, dan kompetensi yang dicapai melalui proses pendidikan yang terstruktur

    dan mencakup suatu bidang ilmu/keahlian tertentu atau melalui pengalaman kerja.

    Adapun Profil Lulusan Program Studi S-1 Teknik Sipil USU adalah “Menjadi Sarjana Teknik Sipil (Insinyur Muda) yang siap berkembang di proyek pemerintah

    atau swasta sebagai perancang (designer), pelaksana dan pengawas”.

    S

    M

    P

    S

    M

    A

    D

    1

    D

    2

    D

    3

    S

    1

    P

    R

    O

    S

    2

    S

    3

    9

    U

    8

    M D

    7

    M

    6

    5

    4

    3

    2

    1

    PROFESI :

    SERTIFIKAT

    PROFESI (PII)

    INDUSTRI :

    FUNGSI JABATAN KERJA

    PENDIDIKAN :

    GELAR AKADEMIS

    OTODIDAK :

    PENGALAMAN

    KEAHLIAN

    KHUSUS

  • 21

    C. RUMUSAN CAPAIAN PEMBELAJARAN

    Berdasarkan Profil Lulusan maka dapat disusun Rumusan Capaian Pembelajaran yang

    terdiri dari 4 unsur yakni Sikap dan Tata Nilai (menurut SN DIKTI), Keterampilan Umum

    (menurut SN DIKTI), Keterampilan Khusus (dari KKNI) dan Penguasaan Pengetahuan

    (merujuk KKNI).

  • 22

    Keempat unsur Capaian Pembelajaran tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut :

    1. SIKAP dan TATA NILAI

    Sesuai dengan ideologi Negara dan budaya Bangsa Indonesia, maka implementasi sistem

    pendidikan nasional dan sistem pelatihan kerja yang dilakukan di Indonesia pada setiap

    level kualifikasi mencakup proses yang menumbuh kembangkan afeksi sebagai berikut :

    a. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius

    b. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama,

    moral dan etika

    c. Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa,

    bernegara, dan kemajuan peradaban berdasarkan Pancasila

    d. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki

    nasionalisme serta rasa tanggung jawab kepada negara dan bangsa

    e. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama dan kepercayaan, serta

    pendapat/temuan orisinal orang lain

    f. Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat dan

    lingkungan

    g. Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara

    h. Menginternalisasi nilai, norma dan etika akademik

    i. Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara

    mandiri.

    j. Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan

    Unsur sikap harus mengandung makna yang sesuai dengan rincian unsur sikap yang

    ditetapkan di dalam SN DIKTI. Penambahan pada unsur sikap dimungkinkan bagi program

    studi untuk menambahkan ciri perguruan tinggi pada lulusan atau bagi program studi yang

    lulusannya membutuhkan sikap-sikap khusus untuk menjalankan profesi tertentu.

    2. KETERAMPILAN UMUM

    Parameter unsur Keterampilan Umum terdiri dari :

    a. Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam konteks

    pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan

    dan menerapkan nilai humaniora yang sesuai dengan bidang keahliannya;

    b. Mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu, dan terukur;

  • 23

    c. Mampu mengkaji implikasi pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan

    teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora sesuai dengan

    keahliannya berdasarkan kaidah, tata cara dan etika ilmiah dalam rangka menghasilkan

    solusi, gagasan, desain atau kritik seni;

    d. Mampu menyusun deskripsi saintifik hasil kajian tersebut di atas dalam bentuk skripsi

    atau laporan tugas akhir, dan mengunggahnya dalam laman perguruan tinggi;

    e. Mampu mengambil keputusan secara tepat dalam konteks penyelesaian masalah di bidang

    keahliannya, berdasarkan hasil analisis informasi dan data;

    f. Mampu memelihara dan mengembangkan jaringan kerja dengan pembimbing, kolega,

    sejawat baik di dalam maupun di luar lembaganya.

    g. Mampu bertanggung jawab atas pencapaian hasil kerja kelompok dan melakukan supervisi

    serta evaluasi terhadap penyelesaian pekerjaan yang ditugaskan kepada pekerja yang

    berada di bawah tanggung jawabnya;

    h. Mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja yang berada di bawah

    tanggung jawabnya, dan mampu mengelola pembelajaran secara mandiri;

    i. Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan menemukan kembali data

    untuk menjamin kesahihan dan mencegah plagiasi;

    Unsur keterampilan umum harus mengandung makna yang sesuai dengan rincian

    unsur ketrampilan umum yang ditetapkan di dalam SN DIKTI. Penambahan pada unsur

    keterampilan dimungkinkan bagi program studi untuk menambahkan ciri perguruan tinggi

    pada lulusan.

    3. KETERAMPILAN KHUSUS

    Unsur keterampilan khusus harus menunjukkan kemampuan kerja di bidang yang

    terkait program studi, metode atau cara yang digunakan dalam kerja tersebut, dan tingkat

    mutu yang dapat dicapai, serta kondisi/proses dalam mencapai hasil tersebut. Lingkup dan

    tingkat keterampilan harus memiliki kesetaraan dengan lingkup dan tingkat kemampuan kerja

    yang tercantum di dalam deskripsi CP KKNI menurut jenis dan jenjang pendidikan. Jumlah

    dan macam keterampilan khusus ini dapat dijadikan tolok ukur kemampuan minimal lulusan

    dari suatu jenis program studi yang disepakati, yaitu:

  • 24

    a. Mampu menerapkan matematika, sains, dan prinsip rekayasa (engineering principles)

    untuk menyelesaikan masalah rekayasa komples (complex engineering problem)

    b. Mampu menemukan sumber masalah rekayasa melalui proses penyelidikan, analisis,

    interpretasi data dan informasi berdasarkan prinsip-prinsip rekayasa

    c. Mampu melakukan riset yang mencakup identifikasi, formulasi dan analisis masalah

    Rekayasa;

    d. Mampu merumuskan alernatif solusi untuk menyelesaikan masalah rekayasa kompleks

    dengan memperhatikan faktor-faktor ekonomi, kesehatan dan keselamatan publik,

    kultural, sosial dan lingkungan (environmental consideration);

    e. Mampu merancang sistem, proses, dan komponen dengan pendekatan analitis dan

    mempertimbangkan standar teknis, aspek kinerja, keandalan, kemudahan penerapan,

    keberlanjutan, serta memperhatikan faktorfaktor ekonomi, kesehatan dan keselamatan

    publik, kultural, sosial dan lingkungan;

    f. Mampu memilih sumberdaya dan memanfaatkan perangkat perancangan dan analisis

    rekayasa berbasis teknologi informasi

    4. PENGUASAAN PENGETAHUAN

    Unsur pengetahuan harus menunjukkan dengan jelas bidang/cabang ilmu atau gugus

    pengetahuan yang menggambarkan kekhususan program studi, dengan menyatakan tingkat

    penguasaan, keluasan dan kedalaman pengetahuan yang harus dikuasai lulusannya. Hasil

    rumusan pengetahuan harus memiliki kesetaraan dengan Standar Isi Pembelajaran dalam SN

    DIKTI. Dalam pemetaan atau penggambaran bidang keilmuan tersebut dapat menggunakan

    referensi rumpun ilmu atau bidang keahlian yang telah ada atau kelompok bidang

    keilmuan/pengetahuan yang dibangun oleh program studi sejenis, meliputi :

    a. Menguasai konsep teoretis sains alam, aplikasi matematika rekayasa; prinsip-prinsip

    rekayasa (engineering principles), sains rekayasa dan

    b. Perancangan rekayasa yang diperlukan untuk analisis dan perancangan sistem, proses,

    produk atau komponen 3

    c. Menguasai prinsip dan teknik perancangan sistem, proses, atau komponen

    d. Menguasai prinsip dan issue terkini dalam ekonomi, sosial, ekologi secara umum;

    e. Menguasai pengetahuan tentang teknik komunikasi dan perkembangan teknologi terbaru

    dan terkini.

    Rumusan Capaian Pembelajaran (Learning Outcomes) Program Sarjana (S-1) Teknik Sipil

    dapat dilihat pada matriks berikut :

  • 25

    D. PEMILIHAN BAHAN KAJIAN / MATA KULIAH

    Berdasarkan Rumusan Capaian Pembelajaran dapat disusun Bahan Kajian. Bahan

    Kajian diambil dari peta keilmuan (rumpun ilmu) yang menjadi ciri program studi atau dari

    khasanah keilmuan yang akan dibangun oleh program studi. Bahan Kajian bisa ditambah

    bidang/cabang IPTEKS tertentu yang diperlukan untuk antisipasi pengembangan ilmu dimasa

    depan, atau dipilih berdasarkan analisis kebutuhan dunia kerja/profesi yang akan diterjuni

    oleh lulusan. Pemilihan Bahan Kajian dilakukan berdasarkan tingkat keluasan, tingkat

    kedalaman dan tingkat kemampuan yang ingin dicapai. Bahan Kajian inilah nantinya yang

    akan membentuk Mata Kuliah.

    Untuk membentuk mata kuliah dan menetapkan besarnya SKS, dapat dibuat matriks

    yang menunjukkan hubungan antara capaian pembelajaran dengan bahan kajian, untuk

    membentuk sebuah mata kuliah. Dalam konsep ini, sebuah mata kuliah memungkinkan berisi

    berbagai bahan kajian yang terkait erat dan diperlukan untuk disatukan karena pertimbangan

    efektifitas pembelajaran. Artinya suatu bahan kajian dipahami dalam konteks tertentu (materi

  • 26

    etika bisa digabung dengan materi rekayasa, atau mungkin dengan manajemen. sangat

    mungkin menjadi satu mata kuliah). Demikian pula sebuah mata kuliah dapat dibangun dari

    satu bahan kajian untuk mencapai satu capaian pembelajaran atau beberapa capaian

    pembelajaran sekaligus. Sehingga dengan adanya penggabungan bahan kajian ini, ada

    kecenderungan jumlah mata kuliah menjadi lebih sedikit dengan bobot SKS yang lebih besar.

    Besarnya SKS mata kuliah dimaknai sebagai waktu yang dibutuhkan oleh mahasiswa

    untuk dapat memiliki kemampuan yang sesuai dengan Capaian Pembelajaran yang

    dirumuskan dalam sebuah Mata Kuliah.

    Unsur penentu untuk memperkirakan besaran SKS :

    1. Metode/strategi pembelajaranyang dipilih;

    2. Tingkat kedalaman dan keluasan bahan kajian yang harus dikuasai;

    3. Besarnya sumbangan ‘capaian pembelajaran’ mata kuliah ini dalam kerangka pencapaian

    learning outcomes lulusan.

  • 27

    E. STRUKTUR KURIKULUM

    Jumlah SKS yang harus diemban untuk Program Sarjana (S-1) Departemen Teknik

    Sipil selama masa studi 8 semester adalah sebanyak 144 SKS. Jumlah tersebut terdiri dari 98

    SKS Mata Kuliah Wajib (89 SKS Kurikulum Inti + 9 SKS Kurikulum DikTi), 34 SKS Mata

    Kuliah Lokal (Kurikulum Lokal) dan 12 SKS Mata Kuliah Pilihan yang terbagi dalam 5

    bidang konsentrasi yaitu Struktur, Transportasi, Teknik Sumber Air, Geoteknik dan

    Manajemen Konstruksi.

    Jenis Mata Kuliah dan bobot SKS pada Kurikulum Inti merujuk pada hasil terkini

    MUNAS XI Badan Musyawarah Pendidikan Tinggi Teknik Sipil Seluruh Indonesia

    (BMPTTSSI) tanggal 7 April 2015 di Universitas Udayana Denpasar Bali. Kegiatan

    Praktikum (1 SKS) dimasukkan ke dalam Mata Kuliah bersangkutan.

    Adapun Struktur Kurikulum tersebut tersusun sebagai berikut:

    Jenis Mata

    Kuliah

    Nama Mata Kuliah SKS

    Mata Kuliah

    Wajib

    Kurikulum DikTi:

    Pendidikan Agama

    Pendidikan Pancasila & Kewarganegaraan

    Bahasa Indonesia

    Bahasa Inggris

    2

    3

    2

    2

    Jumlah 9

    Kurikulum Inti :

    Teknologi Bahan (+ praktikum)

    Gambar Struktur Bangunan (+ studio)

    Matematika I

    Analisa Struktur I

    Ilmu Ukur Tanah (+ praktikum)

    Matematika II

    Mekanika Tanah I (+ praktikum)

    Mekanika Fluida

    Analisa Struktur II

    Mekanika Bahan

    Matematika III

    Mekanika Tanah II (+ praktikum)

    Hidraulika (+ praktikum)

    Statistika dan Probabilitas

    Analisa Struktur III

    Perencanaan Drainase

    Hidrologi Terapan

    Analisa Struktur IV

    4

    3

    4

    2

    3

    4

    2

    2

    4

    3

    2

    3

    3

    2

    2

    2

    2

    2

  • 28

    Desain Pondasi I

    Pemrograman Komputer (+ praktikum)

    Struktur Beton Bertulang I

    Struktur Baja I

    Geometri Jalan Raya (+ praktikum)

    Rekayasa Lingkungan

    Manajemen Proyek

    Struktur Beton Bertulang II

    Struktur Baja II

    Perkerasan Jalan Raya (+ praktikum)

    Rekayasa Lalu Lintas

    Desain Pondasi II

    Rekayasa Irigasi

    Teknopreneurship

    Metode Pelaksanaan Konstruksi

    Kerja Praktek

    Metodologi Penelitian

    Peranc.Bangunan Rekayasa Sipil (Tugas Besar)

    Tugas Akhir

    2

    3

    3

    3

    3

    2

    2

    3

    2

    3

    2

    2

    3

    2

    2

    2

    2

    4

    4

    Jumlah 89

    Mata Kuliah

    Lokal

    Kurikulum Lokal :

    Struktur :

    Metode Elemen Hingga (lokal)

    Struktur Kayu (lokal)

    Rekayasa Jembatan (lokal)

    Beton Prategang dan Precast (lokal)

    Teknik Gempa (lokal)

    Transportasi :

    Perencanaan Jalan Rel (lokal),

    Lapangan Terbang (lokal),

    Perencanaan Transportasi (lokal),

    TSA :

    Pelabuhan (lokal)

    Bangunan Air (lokal),

    Peng. Sumber Daya Air (lokal)

    Geoteknik :

    MRK :

    Ekonomi Teknik (lokal)

    Perenc. dan Peng. Proyek (lokal)

    2

    2

    2

    2

    2

    2

    2

    2

    2

    2

    2

    2

    2

    Jumlah 34

    Mata Kuliah

    Pilihan

    5 bidang konsentrasi : Struktur, Transportasi,

    Teknik Sumber Air, Geoteknik dan Manajemen

    Konstruksi

    12

    Jumlah Total 144

    Struktur kurikulum berdasarkan urutan Mata Kuliah (MK) semester demi semester

    adalah sebagai berikut :

  • 29

    Semester

    Kode Nama Mata Kuliah Bobot SKS

    I UNI1201 Pendidikan Agama Islam

    2

    UNI1202 Pendidikan Agama Katolik

    UNI1203 Pendidikan Agama Kristen Protestan

    UNI1204 Pendidikan Agama Budha

    UNI1205 Pendidikan Agama Hindu

    RTS1201 Teknologi Bahan (+ praktikum) 4

    RTS1203 Gambar Struktur Bangunan (+ studio) 3

    UNI1211 Pendidikan Pancasila & Kewarganegaraan 3

    RTS1206 Matematika I 4

    RTS1207 Analisa Struktur I 2

    UNI1207 Bahasa Indonesia 2

    Jumlah SKS 20

    II UNI1208 Bahasa Inggris Dasar 2

    RTS1202 Ilmu Ukur Tanah (+ praktikum) 3

    RTS1209 Matematika II 4

    RTS1210 Mekanika Tanah I (+ praktikum) 2

    RTS1211 Mekanika Fluida 2

    RTS1214 Analisa Struktur II 4

    RTS1205 Mekanika Bahan 3

    Jumlah SKS 20

    III RTS2213 Peranc. Jalan Rel (lokal) 2

    RTS2215 Matematika III 2

    RTS2216 Lapangan Terbang (lokal) 2

    RTS2217 Mekanika Tanah II (+ praktikum) 3

    RTS2218 Hidraulika (+ praktikum) 3

    RTS2220 Statistika dan Probabilitas 2

    RTS2221 Analisa Struktur III 2

    RTS2226 Perencanaan Drainase 2

    RTS2222 Hidrologi Terapan 2

    Jumlah SKS 20

    IV RTS2224 Analisa Struktur IV 2

    RTS2225 Desain Pondasi I 2

    RTS2212 Pemrograman Komputer (+ praktikum) 3

    RTS2219 Struktur Beton Bertulang I 3

    RTS2228 Struktur Baja I 3

    RTS2229 Geometri Jalan Raya (+ praktikum) 3

    RTS2230 Rekayasa Lingkungan 2

    RTS2231 Manajemen Proyek 2

    Jumlah SKS 20

  • 30

    Untuk Mata Kuliah pilihan ada 5 bidang dan mahasiswa cukup mengambil 4

    matakuliah atau setara dengan 12 SKS.

    Semester

    Kode Nama Mata Kuliah Bobot SKS

    V RTF3232 Ekonomi Teknik (lokal) 2

    RTS3233 Metode Elemen Hingga (lokal) 2

    RTS3227 Struktur Beton Bertulang II 3

    RTS3234 Struktur Baja II 2

    RTS3235 Perkerasan Jalan Raya (+ praktikum) 3

    RTS3236 Perenc. dan Peng. Proyek (lokal) 2

    RTS3238 Rekayasa Lalu Lintas 2

    RTS3239 Desain Pondasi II 2

    RTS3240 Rekayasa Irigasi 3

    Jumlah SKS 21

    VI RTF3241 Teknopreneurship 2

    RTS3237 Pelabuhan (lokal) 2

    RTS3242 Struktur Kayu (lokal) 2

    RTS3243 Bangunan Air (lokal) 2

    RTS3244 Metode Pelaksanaan Konstruksi 2

    RTS3245 Peng. Sumber Daya Air (lokal) 2

    RTS3246 Rekayasa Jembatan (lokal) 2

    RTS3247 Beton Prategang dan Precast (lokal) 2

    RTS3248 Perenc. Transportasi (lokal) 2

    UNI3250 Bahasa Inggris Teknik (TOEFL Preparation) 2

    Jumlah SKS 20

    VII RTS4251 Kerja Praktek 2

    RTS4252 Metodologi Penelitian 2

    RTS4249 Peranc.Bangunan Rekayasa Sipil (Tugas

    Besar)

    4

    RTS4253 Teknik Gempa (lokal) 2

    RTS4254 Pilihan KBK 3

    RTS4255 Pilihan KBK 3

    RTS4256 Pilihan KBK 3

    Jumlah SKS 19

    VIII RTS4257 Tugas Akhir 4

    Total SKS 144

  • 31

    Semester Nama MK (Pilihan) Bobot SKS

    VII Bidang Studi Struktur

    Konstruksi Baja Lanjut 3

    Analisa Struktur Lanjut 3

    Dinamika Struktur dan Gempa 3

    Pelat dan Cangkang 3

    Konstruksi Beton Lanjut 3

    Konstruksi Kabel dan Kaca pada Bangunan 3

    Topik Khusus KBK 3

    VII Bidang Studi Transportasi

    Pengelolaan Sarana Publik 3

    Pemodelan Transportasi 3

    Sistem Pengelolaan Jalan dan Transportasi 3

    Material Jalan Raya 3

    Manajemen Transportasi Perkotaan 3

    Teknik Perkerasan Lanjut 3

    Topik Khusus KBK 3

    VII Bidang Studi Geoteknik

    Mekanika Tanah Lanjut 3

    Perencanaan Pondasi Dinamik 3

    Dinamika Tanah dan Rekayasa Gempa 3

    Perencanaan Bangunan Geoteknik 3

    Teknik Perbaikan Tanah 3

    Metode Elemen Hingga dalam Rekayasa Geoteknik 3

    Topik Khusus KBK 3

    VII Bidang Studi Sumber Daya Air

    Bangunan Tenaga Air 3

    Teknik Sungai dan Angkutan Endapan 3

    Teknik Pantai 3

    Hidrologi Lanjut 3

    Irigasi 2 3

    Hidrodinamika 3

    Topik Khusus KBK 3

    Air Bersih dan Air Limbah (MK usulan) 2

    VII Bidang Studi Manajemen Konstruksi

    Rekayasa Nilai 3

    Keselamatan Kerja 3

    Manajemen Rekayasa Konstruksi (Manajemen Pengendalian Proyek II)

    3

    Kontrak Konstruksi (MK usulan) 2

    Logistik/Rantai Pasok (MK usulan) 2

    Quantity Surveying (MK usulan) 2

  • 32

    Praktikum/Praktek

    Semua kegiatan praktikum diadakan di Departemen Teknik Sipil USU dan semua

    peralatan praktikum adalah milik sendiri. Dalam kurikulum Departemen Teknik Sipil USU

    dilaksanakan praktikum sebagai berikut:

    No. Nama

    Praktikum/Praktek

    Isi Praktikum/

    Praktek Tempat/Lokasi

    Praktikum/Praktek Judul/

    Modul

    Jam

    Pelak-

    sanaan

    1 Tek. Bahan Konstruksi 26 40 Laboratorium Bahan Konstruksi/

    Teknik Sipil USU

    2 Mekanika Tanah 16 35 Laboratorium Mekanika Tanah/

    Teknik Sipil USU

    3 Ilmu Ukur Tanah 8 30 Laboratorium Ilmu Ukur Tanah/

    Teknik Sipil USU

    4 Hidrolika 13 39 Laboratorium HIDROLIKA/

    Teknik Sipil USU

    5 Bahan Perkerasan 9 97 Laboratorium Bahan Perkerasan/

    Teknik Sipil USU

    6 Pemrograman Komputer 5 15 Laboratorium KOMPUTER/

    Teknik Sipil USU

    7 Studio Gambar 3 18 Laboratorium STUDIO/

    Teknik Sipil USU

    F. PETA KETERKAITAN MATA KULIAH

    Untuk setiap Capaian Pembelajaran (Learning Outcome) baik Rumusan Sikap,

    Rumusan Keterampilan Umum, Rumusan Keterampilan Khusus maupun Rumusan

    Penguasan Pengetahuan kemudian ditetapkan Mata Kuliah apa saja yang mendukungnya,

    seperti terlihat pada matriks berikut :

  • 33

    STRATEGI PEMBELAJARAN dan PENILAIAN

    Strategi Pembelajaran yang dilaksanakan adalah berbentuk Ceramah, Praktikum,

    Diskusi, Kunjungan ke Lapangan dan/atau Seminar/Kuliah Umum. Sedangkan Penilaian

    terhadap evaluasi perkuliahan untuk setiap Mata Kuliah adalah meliputi Tugas

    (Perorangan/Kelompok) 20-30%, Kuis 10-15%, Ujian Tengah Semester (UTS) 30-40% dan

    Ujian Akhir Semester (UAS) 30-40%. Jika pada suatu Mata Kuliah terdapat kegiatan

    Praktikum, maka penilaian untuk kegiatan Praktikum ini sebesar 30% dari total.

    (lihat matriks)

    1. Visi dan Misi program studi TEKNIK SIPIL USUKerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) adalah kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan, dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pem...KKNI merupakan perwujudan mutu dan jati diri Bangsa Indonesia terkait dengan sistem pendidikan dan pelatihan nasional yang dimiliki Indonesia. KKNI terdiri dari 9 (sembilan) jenjang kualifikasi, dimulai dari Kualifikasi 1 sebagai kualifikasi terendah ...Adapun Kualifikasi untuk tingkat Sarjana/Diploma-4 adalah Level 6 yaitu:Pencapaian Level pada KKNI dapat diraih melalui berbagai jalur seperti : jalur Pendidikan (Gelar Akademis), jalur Otodidak (Pengalaman Keahlian Khusus), jalur Profesi (Sertifikat Profesi/PII) dan jalur Industri (Fungsi Jabatan Kerja).Adapun Profil Lulusan Program Studi S-1 Teknik Sipil USU adalah “Menjadi Sarjana Teknik Sipil (Insinyur Muda) yang siap berkembang di proyek pemerintah atau swasta sebagai perancang (designer), pelaksana dan pengawas”.Untuk membentuk mata kuliah dan menetapkan besarnya SKS, dapat dibuat matriks yang menunjukkan hubungan antara capaian pembelajaran dengan bahan kajian, untuk membentuk sebuah mata kuliah. Dalam konsep ini, sebuah mata kuliah memungkinkan berisi berba...