Upload
doantuyen
View
225
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Modul 5 Aspek Manajemen dan SDM
Fakultas Teknologi Industri MP-IIP233-10/R.6
UniversitasTrisakti
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS TRISAKTI
MODUL PRAKTIKUM
MODUL 5
ASPEK MANAJEMEN SUMBERDAYA DAN MITRA KERJA
(KEY RESOURCES DAN KEY PARTNERS)
DISUSUN OLEH :
Dr. Ir. Tiena Gustina Amran dan
Tim
Anggota Tim Integrasi
HALAMAN 5.0 DARI 12
DIPERIKSA OLEH :
Dr. Rianti Dewi Sulamet-Aribimo,
ST, M.Eng, IPM
Wakil Dekan I
NO. DOKUMEN :
MP-IIP233-10/R.6
DISETUJUI OLEH :
Dr. Rina Fitriana, ST, MM
Ka Jur Teknik Industri
MULAI BERLAKU :
23 September 2017
NAMA PRAKTIKUM : PRAKTIKUM PERANCANGAN INDUSTRI
MANUFAKTUR IV
KODE MK/ PRAKTIKUM : IIP 233
PROGRAM STUDI : TEKNIK INDUSTRI
LABORATORIUM / STUDIO : PENGEMBANGAN ORGANISASI DAN BISNIS
Modul 5 Aspek Manajemen dan SDM hal 5.2 dari 14
Fakultas Teknologi Industri MP-IIP233-10/R.6
UniversitasTrisakti
MODUL 5
ASPEK MANAJEMEN SUMBERDAYA DAN MITRA KERJA
(KEY RESOURCES DAN KEY PARTNERS)
1. Tujuan Praktikum
a. Memberikan pengalaman praktek (implementasi) merancang sumber daya yang
diperlukan dalam suatu perusahaan berdasarkan Business model canvas.
b. Memberikan pengalaman praktek perencanaan kerja sama antara perusahaan dan
pihak lain (mitra).
c. Memberikan pengalaman praktek bagaimana menyelesaikan masalah (Problem
solving) dalam merancang sumber daya perusahaan dan menjalin kerja sama dengan
pihak lain.
d. Memberikan pengalaman praktek untuk memperluas jaringan dan membina kerja
sama dengan pihak lain.
Setelah menyelesaikan praktikum ini praktikan dapat :
1. Mahasiswa dapat mengidentifikasi kebutuhan SDM (key resources) tetap , outsource dan
mitra kerja (key partners) yang dibutuhkan dari sisi input – process – output.
2. Mahasiswa dapat menggambarkan mekanisme hubungan kerja antara perusahaan dengan
mitra kerja.
3. Mahasiswa dapat menyusun deskripsi dan spesifikasi pekerjaan yang jelas dan
menentukan besarnya kompensasi.
4. Mahasiswa dapat membuat analisa kelayakan aspek sumberdaya, manajemen dan
organisasi.
2. Teori Singkat
II. Key Resources Block (Aspek Manajemen Sumber Daya)
Key Resources (KR) menjelaskan hal yang paling penting berkaitan dengan asset yang
harus dimiliki oleh sebuah perusahaan untuk menjalankan usahanya. Setiap Business model
membutuhkan Key resources yang digunakan untuk menciptakan Value proposition yang akan
Modul 5 Aspek Manajemen dan SDM hal 5.3 dari 14
Fakultas Teknologi Industri MP-IIP233-10/R.6
UniversitasTrisakti
ditawarkan perusahaan untuk Customer segmentation yang dituju. Lebih dari itu Key resources
juga diperlukan untuk memelihara hubungan (Customer relationship) dengan Customer yang
akan berujung pada pendapatan bagi perusahaan (Revenue stream).
Gambar 4.1 Ilustrasi Key Resources
Key resources yang dibutuhkan tergantung dari tipe Business model-nya. Sebuah
perusahaan manufaktur akan lebih memerlukam Key resources berupa fasilitas peralatan, namun
untuk perusahaan desain akan lebih mementingkan Key resources berupa manusia yang kreatif
/Designer. Key resources bisa berupa physical, financial, intellectual atau Human. Key resources
bisa dimiliki oleh sebuah perusahaan atau diambil dari pihak lain dengan bermitra / Key partner
(KP).
2.1.1. Kategori Key Resources
Berikut adalah kategori dari Key resources :
a. Physical
Kategori ini berkaitan dengan asset fisik yang harus dimili sebuah perusahaan seperti
peralatan dan fasilitas manufaktur, gedung, kendaraan, mesin, system inforasi, point of
sales system dan distribution network.
b. Intelectual
Intelectual resources termasuk didalamnya adalah merek, paten dan hak cipta, database
konsumen. Intelectual resources adalah kategori Key resources yang sulit untuk dibuat,
Modul 5 Aspek Manajemen dan SDM hal 5.4 dari 14
Fakultas Teknologi Industri MP-IIP233-10/R.6
UniversitasTrisakti
namun jika perusahaan sudah berhasil memilikinya diyakini dapat meningkatkan kinerja
perusahaan secara cepat.
c. Financial
Sebagian Business model memerlukan Financial resources atau Financial guarantees,
seperti uang deposit, credit atau saham. Financial resources bisa didapat dari sumber
perusahaan maupun pihak luar seperti Bank (Key partner).
d. Human
Setiap perusahaan memerlukan sumber daya manusia, namun penting untuk diperhatikan
kebutuhan sumberdaya manusia berkaitan dengan jenis dan Value proposition dalam
sebuah perusahaan. Sebagai contoh, perusahaan desain lebih mementingkan sumber daya
manusia yang kreatif dan perusahaan retail memerlukan sumber daya manusia yang ahli
dalam bidang sales. Khususnya kriteria Human resources akan dijelaskan secara detail
pada bagian berikutnya pada bab ini.
III. Key Partners Block (Mitra)
Key partners berkaitan dengan mitra kerja dan jaringan supplier yang dibutuhkan untuk
agar perusahaan dapat menjalankan usahanya. Perusahaan bekerja sama dengan pihak lain
dengan berbagai macam tujuan dan menjadi faktor penting untuk kelangsungan operasional
bisnis. Ada 4 tipe kemitraan yaitu :
1. Strategic alliances dengan pihak yang bukan merupakan competitor
2. Coopettion yang merupakan kerja sama dengan competitor
3. Joint ventures , kerja sama dengan pihak / perusahaan lain untuk membuat bisnis
baru
4. Buyer – supplier, hubungan kerjasama antara perusahaan dengan supplier
Modul 5 Aspek Manajemen dan SDM hal 5.5 dari 14
Fakultas Teknologi Industri MP-IIP233-10/R.6
UniversitasTrisakti
Gambar 4.2 Ilustrasi Key Partners
Terdapat 3 motivasi sebuah perusahaan untuk menjalin kerja sama (Key partners):
Optimisasi dan Skala Ekonomi
Bentuk paling mendasar dari kemitraan atau hubungan antara pembeli-pemasok dirancang
untuk mengoptimalkan alokasi sumber daya atau mengerjakan semua aktivitasnya sendiri.
Optimisasi dan skala ekonomi kemitraan biasanya dibuat untuk mengurangi biaya, dan itu
sering kali melibatkan outsourcing atau pemanfaatan infrastruktur bersama
Pengurangan Resiko dan Ketidakpastian
Kemitraan dapat membantu mengurangi risiko dalam lingkungan kompetitif yang bercirikan
ketidakpastian. Bukan sesuatu yang tidak biasa bagi pesaing untuk membentuk aliansi
strategis dalam satu area sambil tetap bersaing di area lainnya. Sebagai contoh, Blu-ray adalah
format optical disc yang dikembangkan secara bersama oleh sekelompok pabrikan barang
elektronik,PC, dan media terkemuka dunia. Kelompok ini bersama-sama membawa teknologi
blu-ray memasuki pasar, meskipun masing-masing anggotanya saling bersaing.
Akuisisi Sumber Daya dan Aktivitas Tertentu
Hanya sedikit perusahaan yang memiliki semua sumber daya atau melakukan semua aktivitas
yang digambarkan oleh model bisnisnya. Kebanyakan mereka lebih suka memperluas
kemampuan dengan mengandalkan perusahaan lain untuk melengkapi sumber sayanya atau
melaksanakan aktivitas-aktivitas tertentu. Kemitraan semacam ini muncul karena adanya
kebutuhan untuk memperoleh pengetahuan,lisensi, atau akses pada pelanggan. Sebuah
pabrikan telepon seluler, misalnya, dapat memberikan lisensi sistem operasi untuk pesawat
telepon, bukan mengembangkannya sendiri secara in-house. Penjamin asuransi dapat
Modul 5 Aspek Manajemen dan SDM hal 5.6 dari 14
Fakultas Teknologi Industri MP-IIP233-10/R.6
UniversitasTrisakti
mengandalkan perantara independen dalam menjual polisnya, bukan mengembangkan tenaga
penjualnya sendiri.
IV. Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan jantung dari setiap bisnis. Oleh karena itu,
kualitas dari SDM menentukan suksesnya suatu bisnis (Abrams, 2003). SDM menurut Umar
(2003) merupakan bagian dari keseluruhan proses produksi yang menjalankan setiap tahapan
produksi. Keberadaan SDM hendaknya dianalisis untuk mendapatkan jawaban apakah SDM
yang diperlukan untuk pembangunan maupun implementasi bisnis dapat dimiliki secara layak
atau sebaliknya. Dalam melaksanakan studi kelayakan suatu bisnis, perlu diteliti jenis keahlian
dan jumlah SDM yang diperlukan untuk mengelola dan mengoperasikan bisnis, tiap tingkat
jumlah rencana produksi dan pemasaran produk (Sutojo, 2002). Banyak tenaga kerja langsung,
seperti tenaga kerja produksi dan penjualan, jumlah yang dibutuhkan mempunyai hubungan
langsung dengan kapasitas produksi. Selain itu, Sutojo (2002) juga menyatakan bahwa apabila
untuk mengoperasikan bisnis diperlukan pelatihan, hendaknya ditentukan jenis pelatihan yang
diperlukan, siapa saja yang perlu mengikuti pelatihan, untuk berapa lama, dimana dan berapa
jumlah anggaran yang diperlukan. Lebih lanjut, Sutojo (2002) juga menyebutkan bahwa dalam
melaksanakan studi kelayakan suatu bisnis harus disusun anggaran balas jasa bagi SDM yang
diperlukan untuk mengelola dan mengoperasikan bisnis.
4.1.1. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi adalah sistem formal hubungan tugas dan wewenang yang
mengendalikan bagaimana orang mengkoordinasikan tindakannya dan menggunakan sumber
daya untuk mencapai tujuan organisasi. Struktur organisasi mendefinisikan bagaimana tugas
dialokasikan, siapa melapor pada siapa, dan mekanisme koordinasi formal dan pola interaksi
harus diikuti.
Sama dengan aspek perencanaan, pengorganisasian untuk kedua kegiatan pokok, yaitu
membangun bisnis maupun mengimplementasikan bisnis secara rutin yang terdiri dari : 1).
Langkah Pengorganisasian , langkah –langkah melakukan proses pengorganisasian, mulai dari
merencanakan, melaksanakan , dan memantau kerja organisasi secara garis besar, dan 2). Azas
Modul 5 Aspek Manajemen dan SDM hal 5.7 dari 14
Fakultas Teknologi Industri MP-IIP233-10/R.6
UniversitasTrisakti
Organisasi, merupakan pedoman yang secara maksimal dilaksanakan agar diperoleh suatu
struktur organisasi yang aktivitas organisasi dapat berjalan lancar dengan rincian sebagai berikut:
a. Perumusan Tujuan Organisasi
b. Departementalisasi
c. Pembagian Kerja
d. Koordinasi
e. Pelimpahan wewenang
f. Rentang Kendali
g. Kesatuan Perintah
h. Fleksibilitas
i. Struktur Organisasi
Ada empat elemen yang harus diperhatikan dalam merancang struktur organisasi, yaitu:
1. Spesialisasi aktivitas, mengacu pada spesifikasi tugas-tugas perorangan dan kelompok
kerja seluruh organisasi dan penyatuan tugas-tugas tersebut ke dalam unit kerja.
2. Standarisasi aktivitas, merupakan prosedur yang digunakan organisasi untuk menuju
kelayakdugaan (predictability) aktivitas-aktivitasnya.
3. Koordinasi aktivitas, adalah prosedur dalam memadukan fungsi-fungsi sub-unit dalam
organisasi.
4. Besar unit kerja, berhubungan dengan jumlah pegawai yang berada dalam suatu
kelompok kerja.
Salah satu Tipe Struktur Menurut Mintzberg adalah Struktur Sederhana. Dalam struktur
sederhana mempunyai sedikit formalisasi, tidak rumit, kompleksitasnya rendah (diferensiasi
rendah karena pembagian kerja rendah), dan mempunyai wewenang yang disentralisasikan pada
seseorang. Tepat digunakan untuk sebuah organisasi kecil atau perbisnisan yang sedang dalam
tahap pengembangan. Kekuatan struktur ini terletak pada kesederhanaannya, struktur semacam
ini bersifat cepat, fleksibel, dan membutuhkan sedikit biaya untuk pemeliharaannya. Kelemahan
yang paling dominan dari struktur sederhana yaitu penggunaanya yang terbatas, jika dihadapkan
pada besaran yang bertambah maka struktur tersebut cenderung tidak dapat memenuhi
kebutuhan.
Modul 5 Aspek Manajemen dan SDM hal 5.8 dari 14
Fakultas Teknologi Industri MP-IIP233-10/R.6
UniversitasTrisakti
4.1.2. Perencanaan Pengadaan SDM
Studi pengadaan SDM (Sutoyo, 2002) perlu memperhatikan rincian kebutuhan SDM,
struktur pasokan SDM yang tersedia, dan estimasi jumlah anggaran biaya SDM yang diperlukan.
4.1.3. Perencanaan Kebutuhan SDM
Dalam menentukan SDM, tidak hanya diperlukan keterampilan yang tinggi dan khusus,
tetapi juga ketelitian dan kedisiplinan. Sedangkan jumlah SDM harus ditentukan agar tidak
berlebih maupun kurang (Umar,2003). Rencana kebutuhan SDM menurut Sutojo (2002)
hendaknya dilakukan untuk tiap-tiap bagian organisasi perbisnisan yang akan menjalankan
operasi bisnis, misalnya bagian produksi, pemasaran, keuangan dan akunting, personalia serta
hubungan masyarakat (humas). Lebih lanjut Sutojo (2002) menyatakan bahwa untuk tiap-tiap
bagian perbisnisan hendaknya disusun jenis dan jumlah SDM yang dibutuhkan untuk tiap fungsi
dan tingkat kegiatan. Jumlah seluruh SDM yang dibutuhkan dapat dihitung dengan cara
menjumlahkan SDM dari seluruh bagian yang direncanakan.
Sutojo (2002) juga menyatakan bahwa dalam menyusun estimasi jenis, jumlah
kebutuhan, serta jadual pengadaan SDM hendaknya dibedakan antara kebutuhan pada tahap pra-
produksi, dan pada tahap operasional. Hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun estimasi
kebutuhan SDM pada tahap pra-produksi, baik jenis maupun jumlah SDM hendaknya
dibisniskan seminimal mungkin agar jumlah anggaran biaya pra-produksi dapat ditekan
serendah-rendahnya.
Kebutuhan pada tahap pra-produksi merupakan kebutuhan terhadap jumlah dan jenis
(kualifikasi) SDM untuk persiapan kegiatan operasi produksi. Beberapa SDM seperti manajer
fungsional, supervisor, operator mesin dan lainnya harus diadakan sebelum bisnis beroperasi.
Sedangkan kebutuhan pada tahap operasional di estimasi berdasarkan kebutuhan pada tahap
operasional, baik dari sisi jumlah maupun jenis (kualifikasi) yang disusun bagian demi bagian.
4.1.4. Deskripsi dan Spesifikasi Jabatan
Deskripsi Jabatan (Dessler, 2004) adalah kalimat tertulis yang menjelaskan tugas, lingkup
jabatan dan aspek-aspek lainnya dari jabatan. Tidak ada format standar untuk menulis deskripsi
jabatan. Kebanyakan deskripsi jabatan berisi hal-hal yang meliputi : identifikasi jabatan,
Modul 5 Aspek Manajemen dan SDM hal 5.9 dari 14
Fakultas Teknologi Industri MP-IIP233-10/R.6
UniversitasTrisakti
ringkasan, tanggung jawab dan tugas, otoritas dari pemegang jabatan, performansi standar dan
kondisi jabatan.
Spesifikasi jabatan menurut Werther dan Davis (1996) menunjukkan siapa yang
melakukan pekerjaan itu dan faktor-faktor manusia yang disyaratkan. Persyaratan-persyaratan
tersebut menyangkut pendidikan, pengalaman, dan persyaratan phisik serta mental.
4.1.5. Perekrutan
Perekrutan (rekruitmen) menurut Werther dan Davis (1996) adalah proses pencarian dan
pemikatan para calon karyawan (pelamar) yang mampu untuk melamar sebagai karyawan.
Proses ini dimulai ketika para pelamar dicari dan berakhir bila lamaran-lamaran (aplikasi)
mereka diserahkan.
Sutojo (2002) menyatakan bahwa pada studi kelayakan bisnis harus dikaji sumber
pengadaan tenaga kerja yang ada dan darimana tenaga kerja diharapkan dapat diperoleh.
Selanjutnya Sutojo (2002) juga menyatakan bahwa secara umum tenaga kerja yang diperlukan
dapat diperoleh dari salah satu sumber berikut :
1. Induk atau anak perbisnisan (apabila bisnis dimiliki oleh kelompok perbisnisan)
2. Daerah sekitar lokasi atau tempat bisnis dijalankan
3. Bursa Tenaga kerja nasional
4. Sumber Tenaga Kerja Internasional
4.1.6. Seleksi
Menurut Werther dan Davis (1996) proses seleksi adalah serangkaian kegiatan yang
digunakan untuk memutuskan apakah pelamar diterima atau tidak. Proses seleksi tergantung
pada deskripsi dan spesifikasi jabatan yang disyaratkan setiap jabatan.
Menurut Werther dan Davis (1996) proses seleksi merupakan jalur dua arah. Organisasi
memilih para tenaga kerja dan para pelamar memilih perbisnisan. Seleksi dimulai dengan
kunjungan calon pelamar ke Departemen SDM atau permintaan tertulis melalui aplikasi.
Departemen SDM dapat menggunakan berbagi prosedur seleksi untuk membandingkan pelamar
dengan spesifikasi jabatan.
Modul 5 Aspek Manajemen dan SDM hal 5.10 dari 14
Fakultas Teknologi Industri MP-IIP233-10/R.6
UniversitasTrisakti
4.1.7. Kompensasi
Kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima para karyawan sebagai balas jasa untuk
kerja mereka (Werther dan Davis,1996). Tingkat kompensasi absolut karyawan menentukan
skala kehidupannya, sedangkan kompensasi relatif menunjukkan status, martabat, dan “harga”
mereka. Oleh karena itu, bila para karyawan memandang kompensasi mereka tidak memadai
maka prestasi kerja, motivasi, dan kepuasan kerja akan menurun.
Anggaran biaya balas jasa SDM dihitung dengan memperhatikan komponen biaya
sebagai berikut (Sutojo,2002) :
a. Gaji dan upah,
b. Jaminan sosial yang berlaku umum, misalnya, tunjangan hari raya, penggantian biaya
pengobatan, uang makan, biaya transport dan sebagainya,
c. Cuti tahunan, cuti sakit, cuti training, yang semuanya itu akan mengurangi jumlah hari
kerja efektif SDM, namun tidak mengurangi jumlah biaya,
d. Pajak pendapatan
4.1.8. Rencana Kerja untuk implementasi bisnis
Penyusunan suatu perencanaan jangka pendek dan penerapannya dalam bentuk program
kerja perlu diperhatikan. Untuk membuat program kerja yang baik, dapat digunakan beberapa
teknik. Adapun teknik-teknik yang umum dipakai, terutama dalam rangka mengoptimalisasi
sumber daya organisasi yang akan digunakan, antara lain adalah:
4.1.9. PERT (Programme Evaluation and Review Technique) dan CPM (Critical Path
Method).
Teknik PERT (Program Evaluation ang Review Technique) adalah teknik perencanaan
yang dikembangkan oleh konsultan Booz, Allen dan Hamilton (1958). Dalam teknik PERT,
pembuatannya memiliki tiga dasar yang penting, yaitu: perencanaan, yang meliputi
penjadwalan kerja, penganggaran dan penggunaan tenaga kerja; pengorganisasian, dan
pengendaliannya. Langkah-langkah yang perlu diperhatikan dalam pembuatan PERT adalah
pembuatan daftar kegiatan-kegiatan, dan penentuan urutan-urutan kegiatannya. Dengan
menggunakan teknik PERT, proses perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian program
kerja dapat lebih mudah. Demikian pula halnya dengan adanya beberapa PERT, dapat dipilih
Modul 5 Aspek Manajemen dan SDM hal 5.11 dari 14
Fakultas Teknologi Industri MP-IIP233-10/R.6
UniversitasTrisakti
PERT yang paling optimal dalam penggunaan dan pengerahan sumber daya waktu, biaya, dan
tenaga kerja sehingga efisiensi dapat ditingkatkan.
Perencanaan, Penjadwalandan Pengendalian Proyek
Project Planning
1. Setting goals
2. Defining the project
3. Tying needs into timed project
activities
4. Organizing the team
Project Scheduling
1. Tying resources to specific
activities
2. Relating activities to each other
3. Updating and revising on a
regular basis
Time/cost estimates
Budgets
Engineering diagrams
Cash flow charts
Material availability details
CPM/PERT
Gantt charts
Milestone charts
Cash flow schedules
Project Controlling
1. Monitoring resources, costs, quality,
and budgets
2. Revising and changing plans
3. Shifting resources to meet demands
Reports
• budgets
• delayed activities
• slack activities
Before Project During Project
Gambar 5. 3 Perencanaan, Penjadwalan dan Pengendalian Proyek
Perihal teknik NwP (Network Planning) di lain pihak merupakan pengembangan dari
PERT. Kelebihan dari NwP adalah bahwa ia memasukkan unsur keterangan kapan suatu
kegiatan dimulai dan berakhir. Teknik NwP yang juga disebut dengan CPM (Critical Path
Method) adalah seperti PERT, hanya perbedaannya adalah bahwa pada NwP terdapat simbol
bulatan ’milestone’ yang diberi rincian waktu kapan kegiatan mulai dikerjakan (EET-Early Even
Time) dan kapan selesai (Latest Even Time). Dengan cara demikian kita dapat langsung
mengetahui berapa jumlah waktu setiap kegiatan, posisi waktu masing-masing kegiatan sertam
jumlah seluruh waktu kegiatan proyek, yang dpaat langsung diketahui pada gambar jaringannya.
Dengan menggunakan teknik NwP ini, ada beberapa manfaat yang dapat diambil, antara lain:
1. Apabila terjadi kelambanan dalam suatu jalur yang kritis, akan mengakibatkan
terlambatnya seluruh kegiatan.
2. Dengan mempercepat jalur-jalur kegiatan tertentu yang kritis, maka akan mempercepat
selesainya proyek ini.
3. Upaya-upaya dapat ditingkatkan untuk mempercepat jalur kritis ini, misalnya dengan
penambahan tenaga kerja atau pengoptimalan penggunaan peralatan.
Modul 5 Aspek Manajemen dan SDM hal 5.12 dari 14
Fakultas Teknologi Industri MP-IIP233-10/R.6
UniversitasTrisakti
4.1.10. Gantt Chart dan Gantt Milestone Chart
Teknik Gantt Chart pertama kali diperkenalkan oleh Henry L. Gantt. Pada dasarnya
pembuatan jadwal dilakukan dengan dua sumbu, yaitu sumbu horizontal untuk menggambarkan
kurun waktu dan sumbu vertikal untuk menggambarkan jenis kegiatan dan pelaksanaannya.
Langkah-langkah penyusunan Gantt Chart secara garis besar adalah berikut ini :
a. Menentukan tingkat kerincian kegiatan yang akan dimasukkan pada bagan.
b. Mengidentifikasi urutan logis (dapat juga secara kronologis) dari kegiatan-kegiatan
yang akan dilaksanakan.
c. Memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk penyelesaian masing-masing
kegiatan.
d. Membuat konsep penjadwalan pada bagian.
e. Mendiskusikan konsep tersebut dengan orang-orang yang akan terlibat dalam
pelaksanaan masing-masing kegiatan.
f. Membuat bagan akhir yang lebih realistis dan telah disepakati oleh semua orang
yang terllibat.
g. Merevisi dan mengoreksi apabila dirasakan perlu.
Pembuatan rencana kerja memiliki keuntungan-keuntungan selain kekurangan-
kekurangan. Keuntungan-keuntungannya antara lain adalah bahwa pembuatannya sederhana,
penghitungan waktu dan pencantumannya dalam bagan mudah, mudah dibaca dan dapat
langsung dipakai untuk pemantauan kegiatan. Sedangkan kerugian-kerugiannya adalah bahwa
cara ini akan terlalu sederhana untuk bisnis yang dianggap besar, sulit digambarkan, indikator
pada kegiatan-kegiatannya sulit diketahui, hubungan antarkegiatan tidak terlihat, sulit memeriksa
ketepatan pelaksanaannya, tidak mencerminkan distribusi beban dan biaya kegiatan, dan sulit
untuk diubah jika terjadi perkembangan-perkembangan baru.
Adapun Gantt Milestone Chart, penjadwalan dengan model ini merupakan perbaikan dari
Gantt Chart, yaitu dengan menambahkan kejadian penting atau tonggak ukuran (milestone)
dengan adanya: Kegiatan Awal (menggunakan simbol segitiga), Kegiatan Antara (menggunakan
Modul 5 Aspek Manajemen dan SDM hal 5.13 dari 14
Fakultas Teknologi Industri MP-IIP233-10/R.6
UniversitasTrisakti
simbol bulat) dan Kegiatan Akhir (dengan simbol kotak). Keuntungan dengan cara ini ialah
bahwa kegiatan yang bersifat kritis dicoba diperlihatkan.
3. Alat, Bahan dan Data
Alat, bahan dan data yang dibutuhkan dalam praktikum ini adalah :
1. Data kapasitas produksi dan rencana penjualan/pemasaran
2. Kapasitas mesin dan atau waktu proses produksi
3. Peraturan Pemerintah tentang pajak penghasilan
4. Lembar Kerja Struktur Organisasi
5. Lembar Kerja Deskripsi Pekerjaan
6. Lembar Kerja Spesifikasi Pekerjaan
7. Lembar Kerja perhitungan jumlah kebutuhan SDM
8. Lembar Kerja Kebijakan Rekrutmen
9. Lembar Kerja Prosedur Seleksi
10. Lembar Kerja perhitungan biaya rekrutmen dan seleksi
11. Lembar Kerja kebutuhan dan biaya pelatihan SDM
12. Lembar Kerja kompensasi SDM
13. Lembar Kerja rencana kerja implementasi bisnis
4. Prosedur Pelaksanaan
a. Praktikan membuat rencana kebutuhan sumber daya
b. Praktikan membuat struktur organisasi
c. Praktikan membuat deskripsi pekerjaan
d. Praktikan membuat spesifikasi pekerjaan
e. Praktikan melakukan perancangan prosedur seleksi SDM.
f. Praktikan merancang kebutuhan dan perkiraan biaya pelatihan
g. Praktikan merancang kompensasi SDM
h. Praktikan membuat rencana kerja implementasi bisnis
Modul 5 Aspek Manajemen dan SDM hal 5.14 dari 14
Fakultas Teknologi Industri MP-IIP233-10/R.6
UniversitasTrisakti
i. Praktikan membuat rencana kerja sama dengan pihak lain (mitra kerja)
j. Praktikan membuat rencana anggaran biaya sumber daya
5. Sistematika Laporan
Sistematika Laporan adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Tujuan
1.2 Pembatasan Masalah
BAB II TEORI SINGKAT (yang berkaitan dan belum terdapat di modul)
BAB III PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS HASIL
3.1. Rencana Kebutuhan Sumber Daya
3.2. Bagan Struktur Organisasi
3.3. Deskripsi Pekerjaan dan Spesifikasi Pekerjaan.
3.4. Prosedur Seleksi
3.5. Kebutuhan Pelatihan dan perkiraan biaya pelatihan
3.6. Kompensasi SDM
3.7. Rencana Kerja implementasi bisnis
3.8. Mitra Kerja
3.9. Rencana Anggaran Biaya Sumber daya
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
4.1.Kesimpulan
4.2.Saran
DAFTAR PUSTAKA
6. Pustaka
a. Abrams, Rhonda, The Successful Business Plan Secrets & Strategies, Fourth Edition,
The Planning Shop, 2003.
b. Dessler, G., Human Resources Management, Tenth edition, International edition,
Pearson Prentice-Hall, 2004.
Modul 5 Aspek Manajemen dan SDM hal 5.15 dari 14
Fakultas Teknologi Industri MP-IIP233-10/R.6
UniversitasTrisakti
c. Siswanto, Sutojo, Studi Kelayakan Proyek, edisi baru, PT. Damar Mulia Pustaka,
2002
d. Umar, Husein, Studi Kelayakan Bisnis, edisi 2, PT. Gramedia Pustaka Utama, 2003.
e. Werther, William B. Dan K. Davis, Human Resources And Personnel Management,
Fifth Edition, Mc Graw Hill, 1996