1
\ -------. ---- ._--------- Fantasi Pop Tahun 1990/1991 Ariel Heryanto FTLEM Pretty Woman di- mainkan dl sejumlah gedung bloskop kelas utama di Yog- yakarta pada m1nggu pergan- tlan tahun 1990/1991. Saya termasuk salah satu penon- tonnya. Bukan karen a Iseng. Saya menonton filem inl dengan alasan yang sarna keUka saya harns berantri panjang untuk menonton filem Saw Sepuh. Filem-fllem sepertl inl Iayak untuk dltonton agar dapat diperbincangkan slapa saja yang bermlnat menga- mati gejala soslal dan kebu- dayaan populer dl sekeliling klta. Mungkin filem-filem Itu tldak memberikan kepuasan roh'anlah kepada kita priba- dl!. Tapl Inl tak jadi srel be- iar. Larisnya flfem-filem Itu (;ukup memberi alasan kepa- Ida klta untuk menontonnya . -- dalam rangka memahaml lebih balk masyarakat kita. Ketlka barn beredar dl ,Yogyakarta. Pretty Woman diiklankan sebagai filem yang laris. Ini sebuah contoh langka iklan fllem yang tldak berbohong (tapi Iklan Pretty Woman yang menyebutkan I lagu It Must Have Been Love sebagai theme song tldaklah I tepat). 01 Yogyakarta, flIem I in! dllklankan sebagai flIem yang bertahan nyarts selama 9 minggu di Semarang dan 7 mlnggu di Surabaya. Tedepas dart akuras! ang- ka-angka kecap dalam lklan seperti !tu. flIem Pretty Wom- an memang sangat laris di Semarang. Ada certta ten- tang banyaknya orang dari kota-kota lain di Jawa Te- ngah yang ngebet non ton, filem Itu dI Semarang tapt, selalu kehablsan Karels. Konon. banyak penonton Semarang yang tldak pUalt menonton fllem inl sekali: saja dan Ikut berebut karCts untuk menonton kedua kall- nya. Fakta-fakta ini cukup meniberikan daya plkat bagi peminat soslologi untuk ikut menonton Pretty Woman. sebagaimana halnya saya pernah terplkat untuk me- nonton Saur Sepuh. Oilihat dari kulit luarnya. Pretty Woman memang tampak berbeda Jauh dart Saw Sepuh. Tapi saJian utama keduanya terbuat dari bahan yang sarna. yaknl fantasi alias khayalan serba muluk. Pretty Woman digarap de- ngan teknlk dan teknologl canggth. tapi thema yang dioliiFmya sangatlah sepele. Saur Sepuh berarnbisl meng- garap thema besar walau dengan modal teknik dan teknologt serba pas-pasan. Komposlsi dan profll pe- nonton untuk kedua fllem 1tu agaknya juga berbeda secara men colok. Saur Sepuh dltonton tua-muda. lelaki- perempuan. Yang agak lain dari penonton IDem-filem dI Indonesia umumnya. Saur Sepuh dikonsumsl oleh ba- nyak anak. Sebaglan besar diantar oleh wanita penga- suh dan ibu yang menggen- dongnya dengan selendang. Woman disaksikan olehremaJa kota. mc..lasiswa dan kaum profeslonal yang mungkin sudah menjadl ayah-Ibu. Mereka meninggal- kan anak-anaknya pada pengasuh bayaran untuk menonton fllem asing in!. Terlepas dar! beberapa per- bedaan inl. keduanya sarna- sarna dlsukat manusia Indo- nesia se jaman. Sam pal saat inl saya tak tahu persis mengapa masya- rakat penon ton fllem kita menyukai kedua filem terse- but. khususnya Pretty Wom- an yang menJadi pokok per- bicangan dlsinl. Sejumlah. perkiraan spekulativ boleh saja dlajukan. Perbedaan pendapat bisa menglkutl. Tapi sullt sekaU untuk me- mahaml gejala inl dengan rasa gembira atau bangga. Sebuah resens! atas filem Pretty Woman dI sebuah harian Yogyakarta blsa me- mancing dlskusi kita. Ulasan ltu dltulis oleh seorang bu- dayawan dan diberi judul "Implan Seorang Pelacur Jalanan". Setelah mengu- raikan isi filem Jtu sl pengu- las mengakhiri tullsannya dengan semacam kesimpul- an sebagai berikut: " .... filem ini sebenarnya memang biasa saja. Tak ada yang Istimewa ... Tapl setl- daknya. filem Inl cukup me- wakill Implan orang-orang Hollywood untuk menjadl kaya secara cepat tanpa bekelja keras ... juga mewa- kill gambaran peradaban masyarakat Hollywood yang lebih mementlngkan budaya wadag dari pada rohan1." Ulasan filem itu bisa dlpa- haml dan dlhargai dengan mempertlmbangkan maksud baik penulisannya dan skopa bahasan yang dlpilihnya. Apa yang Ingln kita per- soalkan dlsinl bukanlah filemnya sendlrt. tetapi ma- syarakat kita yang menggan- drungi filem tersebut. Ditllik sebagai suatu gejala sosla!. larisnya filem Pretty Woman bisa memberikan keslmpul- an yang bertolak belakang dari resensl ten tang IDemnya sendlrt yang telah dlkutlp dI atas. Sebagai gejala sosial.laris- nya IDem Pretty Woman membuat filem In! tldak bisa diremehkan. Atau dlbllang blasa-biasa saja. tanpa keis- tlmewaan. Gejala yang sarna juga -- atau malahan lebih -- menegaskan bahwa filem ini mungkin mewakill impian masyarakat dI sekel1l1ng klta. tldak kalah atau mungkin melebihl masyarakat Holly- wood. Filem yang sarna mungkin juga menggarnbar- kan apa yang oleh resensi tadl "pera- I daban masyarakat" kita di kecupan antara si puteri rnatika so sial yang dapat Indonesia "yang lebih me- Cinderella dengan pangeran d!hayatlsecarasadardengan mentingkan budaya wadag yang mengangkatnya dari akal oleh mereka yang me- daripada rohanl". status pelacur jalanan kei nontonnya. Sayang kita tldak blsa status terhormat. Pretty Woman dapat digo- . 1:?hu apakah orang-orang di Amerika Serikat suka me- nonton filem sepertl Pretty Woman inl. Oalarn kasus· kasuslain. termasukmakan- an. obat-obatan. atau buku. ada beberapa contoh pro- duksi asing yang tidak laku di negeri asalnya tapi menja- di laris atau terhormat di negeri bekas teljajah seperU Indonesia. Tentu. ada juga contoh kasus yang scbal!k· nya. Impian sepertl apakah yang ada dalam Pretty Wo- man? Yang secara berbon· dong-bon dong dikejar dan dibeli oleh masyarakat terpe .. lajar kota kita !tu? Pretty Woman merupakan impian yang serba fantastls. Melambung tlnggi dari ke- nyataan hidup sehari-hari. Tmplan dalam filem itu sen· diri dlbikiri berlapis-Iapis. Ada seorang wanita super cantlk. bernama Vivian. yang bermimpi menJadi puteri dalam dElngeng sepcrti Cin dereUa. Karena nasib. dia menjadl pelacur jalanan. Tapi dia punya harga-diri dan bakat untuk nalk kelas sosla!. Impiannya menjadl kenya- taan setclah dla berhasil memikat. tak sepenuhnya sengaja. seorang hartawan super kaya bemama Edward Lewis yang mencintalnya. S1 lelakt bukan saja kaya-raya. tapijuga sangat tampan dan sangat halus budl-bahasa- nya. Oengan kata. lain. dla seakan-akan tltlsan pange- ran dalam dongeng -dongeng. Filem Inl diakhlri Masyarakat kita yang telah terbina selera fllem Indonesia tldak akan mene- mw kesulltan uhtuk mene- Ian IDem sepertl Pretty Wo- man in!. Sepertl kebanyakan fllem Indonesia. Pretty Wo- man tldak menyajikan kisah peljuangan hidup manus!a dengan dirinya sendlri atau lingkungannya secara cerdas dan kritls. Ounla yang dl- garnbar dalarn fllem inl ter- belah menjadi dua; kaum pe- rempuan yang lemah dan hlna dan kaum lelaki yang kaya dan terhormat. Ada pelacur Jalanan dI satu sisi. ada hartawan dl slsl lain. Hitam-putlh. Kita diberi sekelumit pengakuan lang- sung dart maslng-maslng tokoh mengapa yang satu sampai menjadl pelacur. dan yang lain menjadi hartawan. Tapi sarna sekali kita tak diberi kesempatan menyaks!- kan jalannya pergulatan pelacur atau hartawan seba- gai mahluk sosial. Tak ada proses sosial terciptanya Jurang antara hartawan dan pelacur. Lebih tegas lag!. fllem Inl sarna sekali tldak mengajukan suatu proble- longkan sebagai hlburan yang anti-plkiran aktlv. In! dapat dipahaml sebab plkir- an yang aktiv akan meng- ganggu kenikmatan hlburan . yang disusun dengan fantasl muluk-muluk. Satu-satunya tokohyang aktlv dalam gam- baran dunia sepertl ini lalah Naslb Mujur. Bukan manus!- a . Mengapa IDem sepertl In! laris dalam masyarakat kita? Karena iak ada hiburan lain yang lebih menantang wawa- san peradaban? Atau karena mereka menemukan identl- tas dIrlnya secara kolektlv pada salah satu tokoh dalam fllem itu? Yang mana. sl hartawan atau pelacur jalan- an? Atau karena masyarakat kita juga mendambakan Naslb Mujur sebagal pange- ran penyelamat di saat akal- sehat dan pikiran mereka terhimplt tata soslal yang Irrasional? Kita butuh beberapa fakta dan gejala lain untuk men-, dukungataumembantah ka- jian-kajian seperti in1. ••• *) Penulis adalah dosen Fa- . kultas Fasca Sarjana UKSW. Salatiga dan pengamatfilem. . Diunduh dari <arielheryanto.wordpress.com>

Fantasi Pop Tahun - arielheryanto.files.wordpress.com · secara men col ok. Saur Sepuh dltonton tua-muda. lelaki ... ayah-Ibu. Mereka meninggal ... contoh kasus yang scbal!k· nya

  • Upload
    buingoc

  • View
    230

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

\ ~ -------. ---- ._---------

Fantasi Pop Tahun 1990/1991 Ariel Heryanto

FTLEM Pretty Woman di­mainkan dl sejumlah gedung bloskop kelas utama di Yog­yakarta pada m1nggu pergan­tlan tahun 1990/1991. Saya termasuk salah satu penon­tonnya. Bukan karen a Iseng. Saya menonton filem inl dengan alasan yang sarna keUka saya harns berantri panjang untuk menonton filem Saw Sepuh.

Filem-fllem sepertl inl Iayak untuk dltonton agar dapat diperbincangkan slapa saja yang bermlnat menga­mati gejala soslal dan kebu­dayaan populer dl sekeliling klta. Mungkin filem-filem Itu tldak memberikan kepuasan roh'anlah kepada kita priba­dl!. Tapl Inl tak jadi srel be­iar. Larisnya flfem-filem Itu (;ukup memberi alasan kepa­Ida klta untuk menontonnya

. -- dalam rangka memahaml lebih balk masyarakat kita.

Ketlka barn beredar dl ,Yogyakarta. Pretty Woman diiklankan sebagai filem yang laris. Ini sebuah contoh langka iklan fllem yang tldak berbohong (tapi Iklan Pretty Woman yang menyebutkan

I lagu It Must Have Been Love sebagai theme song tldaklah

I tepat). 01 Yogyakarta, flIem I in! dllklankan sebagai flIem

yang bertahan nyarts selama 9 minggu di Semarang dan 7 mlnggu di Surabaya.

Tedepas dart akuras! ang­ka-angka kecap dalam lklan seperti !tu. flIem Pretty Wom­an memang sangat laris di Semarang. Ada certta ten­tang banyaknya orang dari kota-kota lain di Jawa Te-

ngah yang ngebet non ton, filem Itu dI Semarang tapt, selalu kehablsan Karels. Konon. banyak penonton Semarang yang tldak pUalt menonton fllem inl sekali: saja dan Ikut berebut karCts untuk menonton kedua kall-nya.

Fakta-fakta ini cukup meniberikan daya plkat bagi peminat soslologi untuk ikut menonton Pretty Woman. sebagaimana halnya saya pernah terplkat untuk me­nonton Saur Sepuh. Oilihat dari kulit luarnya. Pretty Woman memang tampak berbeda Jauh dart Saw Sepuh. Tapi saJian utama keduanya terbuat dari bahan yang sarna. yaknl fantasi alias khayalan serba muluk. Pretty Woman digarap de­ngan teknlk dan teknologl canggth. tapi thema yang dioliiFmya sangatlah sepele. Saur Sepuh berarnbisl meng­garap thema besar walau dengan modal teknik dan teknologt serba pas-pasan.

Komposlsi dan profll pe­nonton untuk kedua fllem 1tu agaknya juga berbeda secara men col ok. Saur Sepuh

dltonton tua-muda. lelaki­perempuan. Yang agak lain dari penonton IDem-filem dI Indonesia umumnya. Saur Sepuh dikonsumsl oleh ba­nyak anak. Sebaglan besar diantar oleh wanita penga­suh dan ibu yang menggen­dongnya dengan selendang. Pr~tty Woman disaksikan olehremaJa kota. mc..lasiswa dan kaum profeslonal yang

mungkin sudah menjadl ayah-Ibu. Mereka meninggal­kan anak-anaknya pada pengasuh bayaran untuk menonton fllem asing in!. Terlepas dar! beberapa per­bedaan inl. keduanya sarna­sarna dlsukat manusia Indo­nesia se jaman.

Sam pal saat inl saya tak tahu persis mengapa masya­rakat penon ton fllem kita menyukai kedua filem terse­but. khususnya Pretty Wom­an yang menJadi pokok per­bicangan dlsinl. Sejumlah. perkiraan spekulativ boleh saja dlajukan. Perbedaan pendapat bisa menglkutl. Tapi sullt sekaU untuk me­mahaml gejala inl dengan rasa gembira atau bangga.

Sebuah resens! atas filem Pretty Woman dI sebuah harian Yogyakarta blsa me­mancing dlskusi kita. Ulasan

ltu dltulis oleh seorang bu­dayawan dan diberi judul "Implan Seorang Pelacur Jalanan". Setelah mengu­raikan isi filem Jtu sl pengu­las mengakhiri tullsannya dengan semacam kesimpul­an sebagai berikut:

" .... filem ini sebenarnya memang biasa saja. Tak ada yang Istimewa ... Tapl setl­daknya. filem Inl cukup me­wakill Implan orang-orang Hollywood untuk menjadl kaya secara cepat tanpa bekelja keras ... juga mewa­kill gambaran peradaban masyarakat Hollywood yang lebih mementlngkan budaya wadag dari pada rohan1."

Ulasan filem itu bisa dlpa­haml dan dlhargai dengan mempertlmbangkan maksud baik penulisannya dan skopa bahasan yang dlpilihnya. Apa yang Ingln kita per­soalkan dlsinl bukanlah filemnya sendlrt. tetapi ma­syarakat kita yang menggan­drungi filem tersebut. Ditllik sebagai suatu gejala sosla!. larisnya filem Pretty Woman bisa memberikan keslmpul­an yang bertolak belakang dari resensl ten tang IDemnya sendlrt yang telah dlkutlp dI atas.

Sebagai gejala sosial.laris­nya IDem Pretty Woman membuat filem In! tldak bisa diremehkan. Atau dlbllang blasa-biasa saja. tanpa keis­tlmewaan. Gejala yang sarna juga -- atau malahan lebih -­menegaskan bahwa filem ini mungkin mewakill impian masyarakat dI sekel1l1ng klta. tldak kalah atau mungkin melebihl masyarakat Holly­wood. Filem yang sarna mungkin juga menggarnbar­kan apa yang oleh resensi tadl dlKataKan~ebagal "pera-

I

daban masyarakat" kita di kecupan antara si puteri rnatika so sial yang dapat Indonesia "yang lebih me- Cinderella dengan pangeran d!hayatlsecarasadardengan mentingkan budaya wadag yang mengangkatnya dari akal oleh mereka yang me-daripada rohanl". status pelacur jalanan kei nontonnya.

Sayang kita tldak blsa status terhormat. Pretty Woman dapat digo- . 1:?hu apakah orang-orang di Amerika Serikat suka me­nonton filem sepertl Pretty Woman inl. Oalarn kasus· kasuslain. termasukmakan­an. obat-obatan. atau buku. ada beberapa contoh pro­duksi asing yang tidak laku di negeri asalnya tapi menja­di laris atau terhormat di negeri bekas teljajah seperU Indonesia. Tentu. ada juga contoh kasus yang scbal!k· nya.

Impian sepertl apakah yang ada dalam Pretty Wo­man? Yang secara berbon· dong-bon dong dikejar dan dibeli oleh masyarakat terpe .. lajar kota kita !tu?

Pretty Woman merupakan impian yang serba fantastls. Melambung tlnggi dari ke­nyataan hidup sehari-hari. Tmplan dalam filem itu sen· diri dlbikiri berlapis-Iapis. Ada seorang wanita super cantlk. bernama Vivian. yang bermimpi menJadi puteri dalam dElngeng sepcrti Cin dereUa. Karena nasib. dia menjadl pelacur jalanan. Tapi dia punya harga-diri dan bakat untuk nalk kelas ~ sosla!.

Impiannya menjadl kenya­taan setclah dla berhasil memikat. tak sepenuhnya sengaja. seorang hartawan super kaya bemama Edward Lewis yang mencintalnya. S1 lelakt bukan saja kaya-raya. tapijuga sangat tampan dan sangat halus budl-bahasa­nya. Oengan kata. lain. dla seakan-akan tltlsan pange­ran dalam dongeng -dongeng. Filem Inl diakhlri den~an

Masyarakat kita yang telah terbina selera fllem Indonesia tldak akan mene­mw kesulltan uhtuk mene­Ian IDem sepertl Pretty Wo­man in!. Sepertl kebanyakan fllem Indonesia. Pretty Wo­man tldak menyajikan kisah peljuangan hidup manus!a dengan dirinya sendlri atau lingkungannya secara cerdas dan kritls. Ounla yang dl­garnbar dalarn fllem inl ter­belah menjadi dua; kaum pe­rempuan yang lemah dan hlna dan kaum lelaki yang kaya dan terhormat. Ada pelacur Jalanan dI satu sisi. ada hartawan dl slsl lain. Hitam-putlh. Kita diberi sekelumit pengakuan lang­sung dart maslng-maslng tokoh mengapa yang satu sampai menjadl pelacur. dan yang lain menjadi hartawan. Tapi sarna sekali kita tak diberi kesempatan menyaks!­kan jalannya pergulatan pelacur atau hartawan seba­gai mahluk sosial. Tak ada proses sosial terciptanya Jurang antara hartawan dan pelacur. Lebih tegas lag!. fllem Inl sarna sekali tldak mengajukan suatu proble-

longkan sebagai hlburan yang anti-plkiran aktlv. In! dapat dipahaml sebab plkir­an yang aktiv akan meng­ganggu kenikmatan hlburan . yang disusun dengan fantasl muluk-muluk. Satu-satunya tokohyang aktlv dalam gam­baran dunia sepertl ini lalah Naslb Mujur. Bukan manus!-a .

Mengapa IDem sepertl In! laris dalam masyarakat kita? Karena iak ada hiburan lain yang lebih menantang wawa­san peradaban? Atau karena mereka menemukan identl­tas dIrlnya secara kolektlv pada salah satu tokoh dalam fllem itu? Yang mana. sl hartawan atau pelacur jalan­an? Atau karena masyarakat kita juga mendambakan Naslb Mujur sebagal pange­ran penyelamat di saat akal­sehat dan pikiran mereka terhimplt tata soslal yang Irrasional?

Kita butuh beberapa fakta dan gejala lain untuk men-, dukungataumembantah ka­jian-kajian seperti in1. ••• *) Penulis adalah dosen Fa- . kultas Fasca Sarjana UKSW. Salatiga dan pengamatfilem. .

Diunduh dari <arielheryanto.wordpress.com>