5
Farmakologi 2.5.1 Anestesi Lokal Faktor yang mempengaruhi anastesi : 1. Kekhawatiran dan kecemasan Emosi berperan dalam persepsi pasien mengenai perawatan dan juga mengenai reaksi terhadap nyeri. Pasien akan menjadi cemas dan khawatir akibat cerita seram yang didengarnya mengenai nyeri itu sendiri saat perawatan endodonsi. 2. Kelelahan Selama menderita sakit gigi banyak pasien tidak tidur dengan nyenyak berhari-hari lamanya. Pada akhirnya pasien dalam menanggulangi stress menurun dan kurang dapat mentoleransi nyeri. 3. Inflamasi Jaringan Jaringan terinflamasi menyebabkan ambang rangsang persepsi nyeri menurun. Jaringan yang terinflamasi jauh lebih sensitive terhadap stimulus yang lebih rendah dimana jaringan terinflamasi lebih sukar dianastesi. 4. Kegagalan anastesi Weinstein dan kawan-kawan melaporkan bahwa kesukaran yang telah dialami dalam memperoleh anastesia mungkin menyebabkan ketidakstabilan anastesi si masa depan. Anastesi Mandibula Anestetik yang paling umum digunakan adalah lidokain 2% dengan epinefrin 1:100.000. Kecuali disebutkan lain, larutan anestetik yang digunakan adalah larutan tersebut. Lidokain adalah obat yang aman dan efektif. Vasokontriksi pada umumnya merupakan bahan yang aman. Pada sejumlah kecil keadaan, yakni pada pasien yang sedang minum antidepresan trisiklik atau agen pemblok adrenergic nonselektif, atau pasien dengan penyakit jantung sedang sampai parah terdapat potensi untuk timbul masalah. Tanda-tanda keberhasilan atau kegagalan anastesi setelah injeksi : 1. Rasa kebas dibibir (5-7 menit). Berarti injeksi telah memblok saraf kejaringan lunak bibir. Walaupun tidak berarti bahwa pulpa telah teranastesi. Jika kebaalan bibir tidak timbul, berarti anastesi blok gagal.

farmakologi endo.docx

  • Upload
    zella

  • View
    226

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: farmakologi endo.docx

Farmakologi       2.5.1    Anestesi LokalFaktor yang mempengaruhi anastesi :

1.         Kekhawatiran dan kecemasanEmosi berperan dalam persepsi pasien mengenai perawatan dan juga mengenai reaksi

terhadap nyeri. Pasien akan menjadi cemas dan khawatir akibat cerita seram yang didengarnya mengenai nyeri itu sendiri saat perawatan endodonsi.

2.         KelelahanSelama menderita sakit gigi banyak pasien tidak tidur dengan nyenyak berhari-hari lamanya.

Pada akhirnya pasien dalam menanggulangi stress menurun dan kurang dapat mentoleransi nyeri.3.         Inflamasi Jaringan

Jaringan terinflamasi menyebabkan ambang rangsang persepsi nyeri menurun. Jaringan yang terinflamasi jauh lebih sensitive terhadap stimulus yang lebih rendah dimana jaringan terinflamasi lebih sukar dianastesi.4.         Kegagalan anastesi

Weinstein dan kawan-kawan melaporkan bahwa kesukaran yang telah dialami dalam memperoleh anastesia mungkin menyebabkan ketidakstabilan anastesi si masa depan.Anastesi Mandibula

Anestetik yang paling umum digunakan adalah lidokain 2% dengan epinefrin 1:100.000. Kecuali  disebutkan lain, larutan anestetik yang digunakan adalah larutan tersebut.

Lidokain adalah obat yang aman dan efektif. Vasokontriksi pada umumnya merupakan bahan yang aman. Pada sejumlah kecil keadaan, yakni pada pasien yang sedang minum antidepresan trisiklik atau agen pemblok adrenergic nonselektif, atau pasien dengan penyakit jantung sedang sampai parah terdapat potensi untuk timbul masalah.

Tanda-tanda keberhasilan  atau kegagalan anastesi setelah injeksi :1.    Rasa kebas dibibir (5-7 menit).

Berarti injeksi telah memblok saraf kejaringan lunak bibir. Walaupun tidak berarti bahwa pulpa telah teranastesi. Jika kebaalan bibir tidak timbul, berarti anastesi blok gagal.

2.    Awitan anastesi pulpa (10-15 menit).3.    Durasi.

Durasi anastesi pulpa mandibula cenderung lebih sering di molar dan premolar, dan sedikit kurang berhasil di gigi anterior.

4.    Keberhasilan. Anastesi pulpa pada mandibula cenderung lebih sering dimolar dan premolar dan sedikit

kurang berhasil di gigi anterior.

Anastesi MaksilaKecuali disebutkan lain, larutan anastetik yang digunakan adalh larutan konvensional

yakni lidokain 2% dengan apinefrin 1:100.000.Secara klinis anastesia lebih mudah berhasil di maksila daripada dimandibula. Injeksi

yang paling umum untuk daerah maksila adalah injeksi infiltrasi.

Faktor yang berkaitan dengan anastesi maksila

1.    Rasa baal dibibir.

Page 2: farmakologi endo.docx

Biasanya terjadi dalam beberapa menit. Anastesi jaringan lunak tidak berhubungan sepenuhnya dengan durasi anastesi pulpa karena pulpa tidak teranastesi sama lamanya dengan jaringan lunak.

2.    Keberhasilan dan kegagalan.Infiltrasi maksila lebih berhasil daripada blok nervus alveolaris inferior.

3.    Awitan anastesi (3-5 menit) di pulpa.4.    Durasi pada sepertiga pasien anastesi pulpa pada:

Gigi anterior menurun sekitar kurang lebih 30 menit, dan menghilang kurang lebih 60 menit. Pada gigi premolar dan molar satu, pasien tidak mengalami anastesi pulpa kurang lebih 45 menit dan sebagian hilang sekitar 60 menit.17

       2.5.2    AntibiotikAntibiotik adalah bahan penolong teraupetik yang tidak ternilai harganya. Digunakan

sebagai pelindungan profilaktik pada pasien yang secara media membahayakan dan pada keadaan khusus, suatu perawatan tambahan infeksi periapikal akut atau infeksi periodontal.

Jangan memberikan resep antibiotik tanpa pengetahuan pasti apakah pasien tidak alergi terhadap bat tersebut. Penggunaan antibiotik bisaanya dibatasi pada perawatan tambahan penyakit periapikal akut dan periodontal dan hanya bila benar benar diperlukan.

Antibiotik yang paling sering digunakan pada perawatan endodontik darurat adalah :1.        Penicilin

Efektif terhadap kasus gram dan terutama strain varidans, bakteri seperti batang, bakteri aerob. Cara kerjanya dengan menghambat sintetis dinding sel pada waktu perkembang biakan mikroorganisme. Kekuatan mikrobanya adalah bakterisidal.

Penicilin V dengan asam stabil adalah antibiotika pilihan yang diberikan lewat mulut pada pasien yang secara medis membahayakan.. pedoman standar yang dianjurkan untuk prosedur perawatan gigi ; penicilin V 20 gram diminum 1 jam sebelum perawatan, selanjutnya 1,0 gram 6 jam kemudian.

2.      ErythomychinDigunakan bila elergi terhadap penicilin. Cara kerjanya menghambat sinlesis protein,

spektrum. Antibakterialnya adalah penicilin. Merupakan asam labial , yang sebaiknya digunakan bersama makanan. Dapat diberikan dalam bentuk tablet dengan lapisan yang gak dapat dilarutkan oleh asam , untuk menjamin tingkat daerah yang efektif dan untuk mencegah inaktivitas oleh asam lambung.

3.         CerhalexinBerguna untuk merawat endodontik darurat adalah cephalexin 250-500 mg tiap 6 jam,

clidamycin phospate 150-300 mg tiap 6 jam, tetracyline hydrochloride 250-300 mg tiap 6 jamTetracyline adalah yang paling tidak efektif diantara semua antibiotik untuk keadaan darurat

endodonsia.18

3.5.3    Analgesik1.         Indikasi dan kontraindikasi analgesik

a.    Indikasi: o  Aspirin : nyeri kecilo  Ibuprofen : nyeri keci, nyeri sedang, nyeri berat.                    o  Acethaminophen : nyeri kecil, nyeri sedang, nyeri berat.o  Golongan salisilat : sakit gigi dan sakit kepalao  Paraminolfenol : sama dengan salisilat tetep untuk jangka pendek.

Page 3: farmakologi endo.docx

o  Orhydrocodeine : nyeri berat.b.    Kontra indikasio  Aspirin : ulserasi peptis, systemic steroid, tidak di sarankan untuk anak-anak karena bisa

menyebabkan Reye’s syndrome.o  Paracetamol : penyakit jantung.o  Analgesik tidak di anjurkan secara continue.c.    Dosis

Analgesik(non narkotik)

NamaDagang

Batas Dosis(mg)

Dosis perhari(mg)

Acimetaminophen Rylenol etal 325-1000 4000Aspirin Naspro 325-1000 4000Diflunisal Dolobid 250-1000 1500Diclofenol potasium Cataflam 50-100 150-200Etodolac Lodine 200-400 1200Fenoprofen Nalfon 200 1200Flurtiprofen Ansaid 50-100 200-300Ibuprofen Motrin etal 200-400 2400Ketorolac Toradol 10 (oral) 40Naproxen Na Anaprox etal 220-550 1650Naproxen Naprosyn 250-500 1500Ketaprofen Orudis 25-75 300Rofecoxib Vioxx 12,5-50 50

Opioid Analgesik Dosis (mg)Codeine 60Oxycodone 5-6Hydrocodone 10Dhydrocodone 60Propaxyphene 102Proxyphene 146Mependen 90Tramadol 50

Penggunaan Analgesik  Nyeri ringan sampai sedang.

            Tablet aspirin,  300 mg (1-3x, setiap 4-6 jam)            Paracetamol tablet, 500 mg (1-2x, setiap 6 jam)            Ibuprofen tablet, 600 mg (1-2x, setiap 4-6 jam)

  Nyeri sedang sampai berat.                        Dihydrocodeine tablet, 30 mg (setiap 4-6 jam) setelah makan.

  Nyeri berat.                      Tablet pethidine, 25 mg (2-4x, setiap 4 jam).

  Nyeri ringan atau kecil.

Page 4: farmakologi endo.docx

                        200-400 mg ibuprofen.                        650 mg aspirin.                        Kalau ibuprofen diindikasikan, gunakan: 600-1000 acetaminophen.

  Nyeri sedang.                        600-800 mg ibuprofen.      400 mg ibuprofen + analgesik combo = 60 mg codeine.      Kalau di kontraindikasikan yang di atas.      600-1000 mg acetaminophen + opiate = 60 mg codeine.

  Nyeri berat.      600-800 mg ibuprofen + analgesik combo = 10 mg oxycodone      Jika di kontraindikasikan gunakan      1000 mg acetaminophen + apiate = 10 mg oxycodoneEfek samping

-       Golongan pirazolon : agrunositosis dengan gejala demam tinggi, lemas, luka di tenggorokan.-       Golongan asam organic lainnya; gangguan penecernaan hipertensi, dll.-                Gangguan lambung, usus, kerusakan darah, kerusakan hati, dan ginjal serta reaksi alergi pada

kulit, jika diguakan dalam jangka waktu panjang serta dosis yang tinggi.18