66
Weda Kusuma Farmakoterapi Emergensi Pada Anak

Farmakoterapi Emergensi Pada Anak

  • Upload
    others

  • View
    10

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Farmakoterapi Emergensi Pada Anak

Weda Kusuma

Farmakoterapi Emergensi Pada Anak

Page 2: Farmakoterapi Emergensi Pada Anak

1Farmakoterapi

Mengetahuifarmakoterapi pada

kegawatan anak

Kegawatan anak

Mengenal dengan cepatkeadaan kritis atau

kegawatan pada anak

2

Outline

Tatalaksana Umum

Mengetahui tatalaksanaumum kegawatan pada

anak

3

Page 3: Farmakoterapi Emergensi Pada Anak

Seorang anak usia 4 tahun BB 15 kg dibawa ke IGD RS yang tidak ada

fasilitas PICU karena anak tampak lemas, pucat, demam tinggi dan banyak

tidur.

Sejak satu minggu yang lalu anak demam tinggi, batuk dan 2 hari terakhir

batuk semakin bertambah berat.

Pada pemeriksaan fisik anak tampak gelisah, pucat, t 400C, nadi 180x/mnt,

bounding pulse, akral hangat, CRT <3 dt, RR 40x/mnt, T 60/40 mmHg, urin

sedikit berwarna pekat.

Pertanyaan:

a. Sebutkan kegawatan pada pasien?

b. Bagaimana tatalaksana selanjutnya?

KASUS

Page 4: Farmakoterapi Emergensi Pada Anak

• Semua proses penyakit yang menyebabkan fisiologi tubuh tidak stabilyang mengakibatkan kecacatan atau kematian dalam hitungan waktuyang cepat (menit sampai jam)

• Kegagalan satu atau lebih organ atau system organ yang mengakibatkan ketergantungan pada perawatan dan pemantauanketat dengan berbagai alat monitor

SAKIT KRITIS

Page 5: Farmakoterapi Emergensi Pada Anak

• Kegawatan pada anak: suatu keadaan pada anak yang dapatmengancam jiwa

• Pasien darurat adalah pasien yang memerlukan pertolongan segera

• Kegawatdaruratan pada anak: suatu keadaan pada anak yang dapatmengancam jiwa dan memerlukan pertolongan segera

KEGAWATDARURATAN

Page 6: Farmakoterapi Emergensi Pada Anak

Ruang perawatanRuang emergensi

PoliklinikRuang publik

Page 7: Farmakoterapi Emergensi Pada Anak

Observasional → general impression

Tidak memerlukan peralatan yang lengkap

Menggunakan kemampuan mengamati dan mendengarkan

Selesai dalam waktu < 1 menit

Mengidentifikasi permasalahan kegawatan

PENILAIAN AWALPediatric Assesment Triangle (PAT)

Segitiga Asesmen Gawat Anak (SAGA)

Page 8: Farmakoterapi Emergensi Pada Anak

Pediatric Assesment Triangle (PAT)

Dieckmann RA, Brownstein D, Gausche-Hill M, eds. Pediatric Education for Prehospital Professionals: PEPP Textbook. Sudbury, MA: Jones & Bartlett Publisher; 2000Susan Fuchs et al. Pediatrics 2016;138:e20161073

Page 9: Farmakoterapi Emergensi Pada Anak

SAGA

SIRKULASICirculation to skin

Pediatric Assesment Trangle (PAT) Segitiga Asesmen Gawat Anak (SAGA)

▲ Abnormal position▲ Nasal flare▲ Chest retraction▲ Abnormal sound

▲ Tonus▲ Interactiveness▲ Consolabillity▲ Look/gaze▲ Speech/cry

▲ Cyanosis▲ Pallor▲ Mottled

Page 10: Farmakoterapi Emergensi Pada Anak

Klasifikasi SAGA dan Zonasi/Triase

NN

N

TIDAK GAWAT

NN

Abnormal

Kompensata

SYOK

NAbnormal

Abnormal

Dekompensata

AbnormalNNAbnormal

N

GANGGUAN SSP/

METABOLIK

Abnormal

Abnormal

GAGAL

JANTUNG PARU

Abnormal

AbnormalN

N

GAWAT NAPAS

Abnormal

N

GAGAL NAPAS

Abnormal

Page 11: Farmakoterapi Emergensi Pada Anak

GANGGUAN FISIOLOGI PRIORITAS TATALAKSANA

STABIL Terapi spesifik sesuai dengan etiologi penyakit

GAWAT NAPAS • Posisi nyaman

• Oksigen/suction sesuai kebutuhan

• Terapi spesifik berdasarkan hasil konsul ke dokter• Laboratorium dan radiologi sesuai indikasi

GAGAL NAPAS • Buka jalan napas (head-tilt, chin lift, jaw thrust); bebaskan jalan

nafas dari benda asing (sesuai kebutuhan)

• Terapi oksigen

• Ventilasi tekanan positif /VTP (sesuai kebutuhan)

• Intubasi atau krikotiroidotomi (sesuai kebutuhan)• Pemeriksaan laboratorium dan radiologi sesuai indikasi

RENJATAN/SYOK • Terapi oksigen (sesuai kebutuhan)

• Akses vascular

• Terapi cairan RL 10-20 ml/kgbb dalam 15-30 menit

• Terapi spesifik sesuai kemungkinan etiologi• Laboratorium dan radiologi sesuai indikasi

GANGGUAN SSP/METABOLIK

• Oksigen (sesuai kebutuhan)

• Pemeriksaan gula darah atau kemungkinan etiologi lainnya• Pemeriksaan laboratorum dan radiologi sesuai indikasi

GAGAL JANTUNG PARU Ikuti algoritma Bantuan Hidup Dasar Anak

Page 12: Farmakoterapi Emergensi Pada Anak

PAT

Primary Survey

ABCDE

Secondary Survey

SAMPLEHead to toe

Diagnostic(Tertiary)

Assesment

B

CD

E

Appearance

Work of Breathing

Circulation to skin

Airway

Breathing

Circulation

Disability

Exposure

Focused history: SAMPLE

Detailed examination: Head to toe

Ongoing re-assessment: Response to treatment

Sign and symptom

Allergies

Medication

Pass history

Last meal or liquids

Events leading to presentation

A

Page 13: Farmakoterapi Emergensi Pada Anak

Jalan Napas (Airway)

Primary Survey

ABCDE

A

B

CD

E

AirwayBreathingCirculationDisabilityExposure

✓Bebas✓Dapat dipertahankan✓Perlu Intubasi✓Tersumbat

Page 14: Farmakoterapi Emergensi Pada Anak

✓ Frekuensi napas (sesuai usia)✓Upaya napas✓Keluar/masuk udara✓Warna kulit (sianosis)

Frekuensi Napas Sesuai Usia

Usia (tahun) Frekuensi Napas

<1 30-40

1-5 20-30

5-12 15-20

>12 10-15

Primary Survey

ABCDE

A

B

CD

E

AirwayBreathingCirculationDisabilityExposure

Pernapasan (Breathing)

Page 15: Farmakoterapi Emergensi Pada Anak

Sirkulasi (Circulation)✓ Frekuensi nadi✓Perfusi

✓Kualitas nadi✓Perfusi kulit (CRT)✓Kesadaran

✓Tekanan darah

Usia (tahun) TDS P5 (mmHg) MAP P5 (mmHg)

<1 60

1-10 70 + 2n 40 + (1,5n)

>10 90

Primary Survey

ABCDE

A

B

CD

E

AirwayBreathingCirculationDisabilityExposure

Usia (tahun) Frekuensi Nadi

<1 100-160

1-5 95-140

5-12 80-120

>12 60-100

n= usia dalam tahun

Page 16: Farmakoterapi Emergensi Pada Anak

AVPU GCS

Lebih cepat & praktis Lebih akurat/objektif

A: alert 15

V: responsive to verbal stimuli 13

P: responsive to painful stimuli 8

U: unresponsive 3

Primary Survey

ABCDE

A

B

CD

E

AirwayBreathingCirculationDisabilityExposure

Kesadaran (Disability)

Page 17: Farmakoterapi Emergensi Pada Anak

Paparan (Exposure)✓Ruam (bruishes)✓Hematoma✓ Ikterus✓Burn✓ Fractures✓dll

Primary Survey

ABCDE

A

B

CD

E

AirwayBreathingCirculationDisabilityExposure

Page 18: Farmakoterapi Emergensi Pada Anak
Page 19: Farmakoterapi Emergensi Pada Anak
Page 20: Farmakoterapi Emergensi Pada Anak
Page 21: Farmakoterapi Emergensi Pada Anak

o Tujuan mendasar dari BHD dan BHL adalah untuk mendukungoksigenasi serebral, myocardial, dan sistemik sebelum injury yang ireversibel terjadi

o Karena kegagalan respirasi merupakan penyebab henti jantungpada anak, 100% oksigen harus diberikan pada anak yang dicurigai hipoksia

o Efek negatif dari pemberian O2 konsentrasi tinggi tidakdipertimbangkan pada setting henti jantung paru

o Ketika ROSC, terapi oksigen di titrasi untuk mempertahankanPaO2 60-300 mmHg atau SpO2 94-99%

OKSIGEN

Page 22: Farmakoterapi Emergensi Pada Anak
Page 23: Farmakoterapi Emergensi Pada Anak

Efek Vasokontriksi epinefrin melalui α– adrenergik meningkatkan tekanan diastol dan

selanjutnya tekanan perfusi koroner.

Efek β-adrenergik meningkatkan kontraktilitas miokardium dan denyut jantung.

Indikasi: henti jantung, bradikardia simptomatik (tidak berespon dengan bantuan

ventilasi), hipotensi yang tidak berhubungan dengan deplesi volume cairan

Menyebabkan takikardi, ektopi ventrikuler, takiaritmia, hipertensi dan vasokontriksi

Dosis 0,01 mg/kg (0,1 mL/kgBB larutan 1:10.000) iv/io. Bila diberikan melalui ETT 0,1

mg/kgBB (0,1 mL/kgBB larutan 1:1.000).

EPINEFRIN

Page 24: Farmakoterapi Emergensi Pada Anak

Untuk kasus SVT (yang refrakter

terhadap adenosin), VF, atau VT

tanpa nadi.

Amiodaron memperlambat

konduksi AV, memperpanjang

periode refrakter AV dan interval

QT, dan memperlambat konduksi

ventrikular (melebarkan QRS)

Amiodaron tidak diberikan

bersamaan dengan obat lain yang

menyebabkan pemanjangan QT,

seperti procainamide

Amidaron menyebabkan hipotensi. Komplikasi: bradikardi, blok hati

jantung, torsade de pointes.

Dosis: 5 mg/kgBB (maks single

dose 300 mg, maks daily dose 15

mg/kg) iv/io

AMIODARON

Page 25: Farmakoterapi Emergensi Pada Anak

Untuk fibrilasi/takikardia ventrikel simptomatik

Sebagai alternatif amiodaron

Bekerja dengan mengeblok sodium channel pada jaringan konduksi jantung ketika dalam kondisi

inaktivasi pada akhir depolarisasi dan selama repolarisasi awal

• →menghambat konduksi elektrik→mengurangi dan mensupresi aritmia ventrikel

Indikasi: VT tanpa nadi yang refrakter dengan high quality CPR, defibrilasi, dan epinefrin

Toksisitas lidokain: depresi miokard dan sirkulasi, mengantuk, disorientasi, kontraksi otot, dan kejang

Dosis: 1 mg/kgBB iv/io dilanjutkan dengan 10-50 mcg /kg/menit, 2-3mg/kg Endotrakeal

LIDOKAIN 2%

Page 26: Farmakoterapi Emergensi Pada Anak
Page 27: Farmakoterapi Emergensi Pada Anak
Page 28: Farmakoterapi Emergensi Pada Anak

Hipoglikemia

<60 mg/dl

Hipoglikemia dapat menyertai trauma, gagal napas,

syok, sepsis, yang berakibat henti jantung patu.

Bayi mempunyai kebutuhan glukosa yang tinggi dan penyimpanan

glukosa yang rendah → hipoglikemia ketika kebutuhan energi meningkat

Dosis: 0,5 g/kg D25% (2 ml/kg

D25%) atau 5 ml/kg D10% IV/IO

GLUKOSA

Page 29: Farmakoterapi Emergensi Pada Anak

HIPOKALEMIA (K < 3,5 mmol/L)

Page 30: Farmakoterapi Emergensi Pada Anak

1. Hipokalemia ringan tidak perlu terapi spesifik2. Dosis oral : 1-4 mEq/kg/hari terbagi 2-4 dosis3. Jika defisit K berat (K < 2.5 mEq/L) dan atau

menyebabkan aritmia, rhabdomiolisis, kelemahan ekstrim/quadriplegia, distres respirasi→ intravenous replacement

a. 0,2– 1 mEq/kg/jam selama 4 jam denganmonitoring EKG

b. KCl dicampur dengan NaCL 0,9%c. Monitor urin output dan EKG

MANAJEMEN HIPOKALEMIA

Page 31: Farmakoterapi Emergensi Pada Anak

3.0-3.5 mEq/L → 0,25 mEq/kg IV KCl dlm 1 jam

2.5-3.0 mEq/L → 0.5 mEq/kg IV KCl dlm 2 jam

< 2.5 mEq/L → 0.75 mEq/kg IV KCl dlm 3 jam

Page 32: Farmakoterapi Emergensi Pada Anak

❑ Penyebab:▪ Pemberian kalium berlebih.▪ Perpindahan kalium:

- Hiperglikemia, katabolisme (hemolisis, tumor lysis), asidosis.- Ekskresi melalui ginjal berkurang:

✓ K sparing diuretics (aldactone), gagal ginjal, Hipoaldo-steronisme (bisa krn ACE inhibitors, Tacrolimus, Cyclosporine, Prostaglandin inhibitors, Heparin).

❑ Gejala klinis:- Lemah sampai lumpuh otot, paresthesia, penurunan reflek-2, ECG tall-T- Bila berat bisa tjd Ventricular Fibrillation & cardiac arrest.

HIPERKALEMIA (K>5 mmol/L)

Page 33: Farmakoterapi Emergensi Pada Anak
Page 34: Farmakoterapi Emergensi Pada Anak

1. Reverse membrane effects : a. 0.5-1.0 mL/kg 10% Ca-gluconate dalam 2-10 menit, b. Hentikan bila HR < 100/min

2. Transfer K+ ke dlm sel: a. 1-2 mmol/kg 8.4% Na-bicarbonate – tdk direkomendasikan

lagi → hati2b. insulin 0.1 unit/kg iv atau scc. 4 mg/kg salbutamol atau β2-agonis lain 10-20 mg dlm 10 ml

of air dg nebulizer3. Naikkan ekskresi K+ melalui ginjal:

a. 1.0 g/kg/dosis Kayexalateb. 10-20 ml/kg 0.9% NaCl selama 45-60 menit

MANAJEMEN HIPERKALEMIA

Page 35: Farmakoterapi Emergensi Pada Anak
Page 36: Farmakoterapi Emergensi Pada Anak

BRADIKARDIA

Page 37: Farmakoterapi Emergensi Pada Anak
Page 38: Farmakoterapi Emergensi Pada Anak

Obat parasimpatolitik yang mengakselerasi pacu jantung sinus atau atrial

dan meningkatkan konduksi AV

Mengeblok reseptor M1 muskarinik postganglionic yang menyebabkan

feedback inhibisi pelepasan sinaptik acetilkolin → peningkatan asetilkolin

menghambat impuls spontan dari SA node

Indikasi: bradikardi simtomatik, keracunan organofosfat, atau digunakan

pada saat melakukan tindakan RSI

Dosis: 0,02 mg/kgBB iv/io. Dosis minimal 0,1 mg, dosis maksimal 0,5 mg.

ATROPIN

Page 39: Farmakoterapi Emergensi Pada Anak
Page 40: Farmakoterapi Emergensi Pada Anak

Kardioversi farmakologi

Berinteraksi dengan reseptor Adenosin1 pada permukaan sel jantung, menghasilkan

efek penurunan laju sinus dan memperlambat konduksi AV node.

Adenosin efektif dalam menghentikan SVT yang berhubungan dengan re-entry AV node

Tidak efektif untuk AF, atau takikardia yang tidak disebabkan oleh reentry AV node

Efek samping minimal dan sementara (flushing, chest discomfort, nausea, headache)

Indikasi: SVT yang gagal dengan manuver vagal

Kontraindikasi: WPW Syndrome → AF/VF

Dosis: 0,1 mg/kg iv (maks dosis pertama 6 mg) dan segera bolus 5 ml normal saline

(waktu paruh 10 detik)

ADENOSIN

Page 41: Farmakoterapi Emergensi Pada Anak

Alternatif antiaritmia selain amiodaron untuk tatalaksana SVT refrakter adenosin atau SVT stabil

Merupakan sodium channel blocker yang memperpanjang periode refrakter atrium dan ventrikel dan

memperlambat kepecatan konduksi

Dosis: 15 mg/kg IV (maks dose 1 g), loading dose 30-60 menit, untuk menghindari transien hipotensi

Maintenance: 10 mcg/kg/mnt IV kontinyu, titrasi maks dose 80 mcg/kg/mnt (maks daily dose 2 g)

Monitor TD dan EKG

ESO: heart block, inotropic negatif, pemanjangan QRS dan interval QT

PROCAINAMIDE

Page 42: Farmakoterapi Emergensi Pada Anak
Page 43: Farmakoterapi Emergensi Pada Anak
Page 44: Farmakoterapi Emergensi Pada Anak

▲ Sindrom klinis akibat perfusi jaringan inadekuat untukmemenuhi kebutuhan metabolic dan oksigenasijaringan

▲ Ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhanoksigen

SYOK

DO2 < VO2

Page 45: Farmakoterapi Emergensi Pada Anak

DO2 = CO x Arterial O2 content

HR SV

Preload Contractility Afterload

Hgb 1,34 SaO2

(L/min) Banyak darahyang diejeksikan/menit

(beats/min) Jumlahdenyut per menit

(L/beat) Jumlah darahyang diejeksikan 1xdenyut

Page 46: Farmakoterapi Emergensi Pada Anak
Page 47: Farmakoterapi Emergensi Pada Anak

Tanda syok pada penilaian primerSyok dingin

• Takikardia

• Nadi lemah

• Ekstremitas dingin

• CRT>3detik

• Normo/hipotensi

• TD normal/sempit

Syok hangat

• Takikardia

• Nadi bounding

• Ekstremitas hangat

• CRT<3 detik

• Hipo/normotensi

• TD melebar/normal

Page 48: Farmakoterapi Emergensi Pada Anak

Tanda syok pada penilaian primerTANDA KLINIS HIPOVOLEMIK KARDIOGENIK OBSTRUKTIF DISTRIBUTIF

PATENSI Pasien tergantung tingkat kesadaran

LAJU NAPAS Meningkat

USAHA NAPAS Normal/meningkat Sangat meningkat Normal/ meningkat

SUARA NAPAS Normal Ronki, grunting Menurun(pneumothorax)

Normal (ronki-pneumonia, wheezing-anafilaksis)

TD SISTOLIK Normal atau hipotensi Hipotensi

TEKANAN NADI Menyempit (pulsus paradoksus pada tamponade) Melebar/menyempit

DENYUT JANTUNG Meningkat

NADI PERIFER Lemah Bounding/lemah

KULIT Pucat, dingin Hangat/dingin

CRT Memanjang Cepat/memanjang

Page 49: Farmakoterapi Emergensi Pada Anak

PRINSIP TERAPIPRINSIP METODE

Optimalisasi oxygen content Suplementasi oksigen konsentrasi tinggiNIV atau MVTransfusi PRC pada penurunan Hb

Memperbaiki volume dan distribusi curahjantung

Bolus cairanObat vasoaktif

Menurunkan kebutuhan oksigen Sedasi-analgesiaNIV atau MVAntipiretik

Memperbaiki kelainan metabolik Koreksi hipoglikemia, hipokalsemia, hiperkalemia, dan asidosis

Page 50: Farmakoterapi Emergensi Pada Anak

LANGKAHUMUMTERAPI

Positioning

Bantuan jalan napas, oksigen, ventilasi

Akses vascular

Resusitasi cairan

Monitoring evaluasi ulang

Pemeriksaan penunjang

Obat-obatan

Konsultasi ahli

Page 51: Farmakoterapi Emergensi Pada Anak

TERAPI SESUAI DENGAN TIPE SYOKTIPE TATALAKSANA

Hipovolemik Non-hemoragik 10-20 ml/kg RL/NS bolus 15-20 menit, ulang bila perluPertimbangkan koloid

Hemoragik Kontrol perdarahan10-20 ml/kg RL/NS bolus 15-20 menit, ulang bila perluTransfusi PRC sesuai indikasi

Distributif Septik Sesuai algoritme syok sepsis

Anafilaktik IM epinefrin 0,01 mg/kg RL/NS 1:100010-20 ml/kg RL/NS bolus 15-20 menit, ulang bila perluAlbuterol inhalasiAntihistamin, kortikosteroidInfus epinefrin 0,05-0,5 mcg/kg/menit

Neurogenik 10-20 ml/kg RL/NS bolus 15-20 menit, ulang bila perluVasopresor

Page 52: Farmakoterapi Emergensi Pada Anak

TERAPI SESUAI DENGAN TIPE SYOKTIPE TATALAKSANA

Kardiogenik Bradi/takiaritmia Sesuai algoritme gangguan irama

Non-aritmia 5-10 ml/kg RL/NS bolus 20-30 menitVasoaktif (terutama inotropik)Konsul kardiologi

Obstruktif Obstruksi LV Prostaglandin E1Konsul kardiologi

Tension pneumothoraks

Dekompresi jarumTorakostomi dengan selang

Tamponade Perikardiosentesis10-20 ml/kg Rl/NS bolus 15-20 menit, ulang bila perlu

Emboli paru 10 ml/kg RL/NS bolus 15-20 menit, ulang bila perluTrombolitik (rTPA), antikoagulan (heparin, enoksiparin)Konsul ahli

Page 53: Farmakoterapi Emergensi Pada Anak

OBAT VASOAKTIFKELAS NAMA OBAT DAN DOSIS EFEK

Inotropik Dopamin 5-10 mcg/kg/menitDobutamin 5-10 mcg/kg/menitEpinefrin 0,05-0,3 mcg/kg/menit

Meningkatkan kontraktilitasMeningkatkan denyut jantungEfek SVR bervariasi

Fosfodiester inhibitor (inodilator) Milrinon 0,25-0,75 mcg/kg/menit Meningkatkan kontraktilitasMemperbaiki aliran coronerMenurunkan SVR

Vasodilator Mitrogliserin 0,25-1 mcg/kg/menitNitroprusid 0,5-4 mcg/kg/menit

Menurunkan SVR

Vasopresor Epinefrin >0,3 mcg/kg/menitNorepinefrin 0,05-0,5 mcg/kg/menitDopamin >10 mcg/kg/menitVasopresin 0,01-0,5 U/kg/jam

Meningkat SVRMeningkatkan kontraktilitas (kecualivasopressin)

Page 54: Farmakoterapi Emergensi Pada Anak
Page 55: Farmakoterapi Emergensi Pada Anak

Efek potent beta-1 adrenergic reseptor dan moderate beta-2 dan

alfa-1 adrenergic reseptor

Low dose (0,05-0,3 mcg/kg/menit): meningkatkan CO (inotropic dan

kronotropik), vasodilatasi/penurunan SVR

High dose (>0,3 mcg/kg/menit): efek utama alfa adrenergic →

peningkatan SVR dan peningkatan CO

Eso: disritmia

EPINEFRIN

Page 56: Farmakoterapi Emergensi Pada Anak

Berfungsi sebagai inotropik untuk mengatasi curah jantung rendah persisten yang

refrakter terhadap terapi cairan

Efek samping: takiaritmia

Dosis: 2-20 mcg/kg/menit IV

1-2 mcg/kg/mnt: stimulasi dopamine-1 reseptor pada ginjal, serebral, pembuluh

coroner menghasilkan vasodilatasi

5-10 mcg/kg/mnt: stimulasi beta-1 adrenergic reseptor →meningkatkan CO, SV

dengan efek HR bervariasi

>10mcg/kg/mnt: stimulasi alfa adrenergic reseptor → vasokontriksi dengan

peningkatan SVR

DOPAMIN

Page 57: Farmakoterapi Emergensi Pada Anak

Obat inotropik dengan efek minimal terhadap denyut jantung dan

vasokontriksi perifer

Efek utama beta-1 adrenergic reseptor: meningkatkan inotropi dan

kronotropi

Minimal efek alfa dan beta-2 adrenergic reseptor: menyebabkan vasodilatasi

sehingga CO meningkat

Efek samping: takiaritmia

Dosis: 5-20 mcg/kg/menit

DOBUTAMIN

Page 58: Farmakoterapi Emergensi Pada Anak

Bekerja pada alfa-1 dan beta-1 adrenergic reseptor→ vasokontriksi dan

peningkatan CO

Untuk meningkatkan tekanan darah pada hipotensi yang tidak berespon

terhadap resusitasi cairan

Pilihan terapi syok sepsis

Dosis: 0,05 mcg/kg/menit ditingkatkan bertahap tiap 15 menit sampai 0,15

mcg/kg/menit

NOREPINEFRIN

Page 59: Farmakoterapi Emergensi Pada Anak
Page 60: Farmakoterapi Emergensi Pada Anak

Nama No RM

Tgl/Jam BB

DOBUTAMIN (sediaan 1 cc = mg)

Dosis 5 g/kgBB/mnt → (5xBBx60x24): 1000

5x………………….x 24 x 60 = ……..mg= ……..cc1000

() ………………dilarutkan menjadi 24 cc dalam D5%

Dosis Kecepatan5 g/kgBB/menit 1 mL/jam7.5 ug/kgBB/menit 1.5 mL/jam10 ug/kgBB/menit 2 mL/jam12.5 ug/kgBB/menit 2.5 mL/jam15 g/kgBB/menit 3 mL/jam17.5 ug/kgBB/menit 3.5 mL/jam20 g/kgBB/menit 4 mL/jam

Nama No RM

Tgl/Jam BB

DOPAMIN (sediaan 1 cc = mg)

Dosis 5 g/kgBB/mnt → (5xBBx60x24): 1000

5x BB x 24 x 60 = ……..mg= ……..cc1000

() ………………dilarutkan menjadi 24 cc dalam D5%

Dosis Kecepatan

5 g/kgBB/menit 1 mL/jam10 ug/kgBB/menit 2 mL/jam

15 g/kgBB/menit 3 mL/jam

20 g/kgBB/menit 4 mL/jam

Nama No RM

Tgl/Jam BB

NOREPINEFRIN (sediaan 1 cc = 1 mg)

0.05 x BB.x 60 x 24 = …………...mg1000

Dipekatkan dua kali = ………..mg=……...cc

dilarutkan menjadi 24 cc dalam D5%

Dosis Kecepatan

0.05 g/kgBB/menit 0.5 mL/jam0.1 ug/kgBB/menit 1 mL/jam0.15 ug/kgBB/menit 1.5 mL/jam0.2 ug/kgBB/menit 2 mL/jam

0.25 g/kgBB/menit 2.5 mL/jam0.3 ug/kgBB/menit 3 mL/jam

Nama No RM

Tgl/Jam BB

EPINEFRIN (sediaan 1 cc = 1 mg)

BB x 0.05 x 60 x 24 = …………...mg= ……...cc1000

dilarutkan menjadi 24 cc dalam D5%

Dosis Kecepatan0.05 g/kgBB/menit 1 mL/jam0.1 g/kgBB/menit 2 mL/jam0.15 g/kgBB/menit 3 mL/jam0.2 ug/kgBB/menit 4 mL/jam0.25 ug/kgBB/menit 5 mL/jam0.3 ug/kgBB/menit 6 mL/jam0.35 g/kgBB/menit 7 mL/jam0.4 g/kgBB/menit 8 mL/jam

Page 61: Farmakoterapi Emergensi Pada Anak

Recognize decreased perfusion

GIVE FLUID 10-40 ml/kg

FLUID REFRACTORY SHOCK

COLD SHOCK WARM SHOCK

GIVE INOTROPES

NORMOTENSION HYPOTENSION

CONSIDERVASODILATOR

GIVE VASOPRESSOR

ScvO2 > 70%

LACTATE <2,0

Hb > 7 g/dl

PRC TRANSFUSION

MAINTAIN THERAPY

EVALUATE GLUCOSE,

CALCIUM, ORADRENAL

INSUFFICIENCY

MAINTAIN THERAPY

No

YesNo No

No

Yes Yes

Yes

Yes

NoNo

YesYes

No

Yes

Yes

Page 62: Farmakoterapi Emergensi Pada Anak

TARGET TERAPIPARAMETER INDIKATOR PERBAIKAN

SpO2 – OKSIMETRI >95%

DENYUT JANTUNG Frekuensi sesuai usia

NADI PERIFER Nadi lemah menjadi kuatNadi bounding berkurang, namun tetap kuat

CRT <2 detik

WARNA DAN SUHU KULIT Warna kemerahan , suhu hangat

TEKANAN DARAH Tekanan darah sistolik, >P5 sesuai usia

TINGKAT KESADARAN Peningkatan kesadaran

DIURESIS Bayi dan anak: 1,5-2 ml/kg/jamAnak dan remaja: 1 ml/kg/jam

Page 63: Farmakoterapi Emergensi Pada Anak

Seorang anak usia 4 tahun BB 15 kg dibawa ke IGD RS yang tidak ada

fasilitas PICU karena anak tampak lemas, pucat, demam tinggi dan banyak

tidur.

Sejak satu minggu yang lalu anak demam tinggi, batuk dan 2 hari terakhir

batuk semakin bertambah berat.

Pada pemeriksaan fisik anak tampak gelisah, pucat, t 400C, nadi 180x/mnt,

bounding pulse, akral hangat, CRT <3 dt, RR 40x/mnt, T 60/40 mmHg, urin

sedikit berwarna pekat.

Pertanyaan:

a. Sebutkan kegawatan pada pasien?

b. Bagaimana tatalaksana selanjutnya?

KASUS

Page 64: Farmakoterapi Emergensi Pada Anak

SAGA

SIRKULASICirculation to skin

Pediatric Assesment Trangle (PAT) Segitiga Asesmen Gawat Anak (SAGA)

▲ Abnormal position▲ Nasal flare▲ Chest retraction▲ Abnormal sound

▲ Tonus▲ Interactiveness▲ Consolabillity▲ Look/gaze▲ Speech/cry

▲ Cyanosis▲ Pallor▲ Mottled

Page 65: Farmakoterapi Emergensi Pada Anak

Dx : Syok sepsisTx: 1. Resusitasi kristaloid 10-20cc/kg dalam 15 mnt,

evaluasi tanda syok2. Bisa diulangi sampai 40 ml/kg3. Monitor tanda overload4. Pertimbangkan pemberian vasopresor

Page 66: Farmakoterapi Emergensi Pada Anak

TERIMA KASIH