Upload
tom
View
51
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
FENOMENA KOMUNIKASI DALAM PRESPEKTIF EPISTEMOLOGIS. Husnan Nurjuman, S.Ag, M.Si. Epistemology ????. Aristoteles menyatakan bahwa indera hanya dapat menggapai bentuk, pengalaman inderawi terbatas pada situasi yang konkret - PowerPoint PPT Presentation
Citation preview
FENOMENA KOMUNIKASI DALAM PRESPEKTIF EPISTEMOLOGIS
Husnan Nurjuman, S.Ag, M.Si
Epistemology ????Manusia tidak seperti benda – benda, ia berada di tengah dunia dengan caranya yang khas.
Manusia sadar akan benda – benda yang ada di sekitarnya
Kesadaran akan kehadiran yang lain inilah yang akan melahirkan pegetahuan
Aristoteles menyatakan bahwa indera hanya dapat menggapai bentuk, pengalaman inderawi terbatas pada situasi yang konkret
Maka akal budi juga diperlukan untuk mengkaji materi atau pengertian bersama tentang esensi sesuatu.
Epistemology ????
Heraclitos menegaskan bahwa indera adalah cara memahami dunia
Parmeneides yakin akal budilah cara yang terbaik
Plato dan Socrates menyatakan bahwa penalaran akal dan budi yang paling tepat
Epistemology : Membicarakan sumber pengetahuan dan bagaimana cara memperoleh pengetahuan
Empirisme, rasionalisme, idealisme, dsb
Pertumbuhan pengetahuan Manusia
Zaman Yunani Kuno (abad 6 – 4 SM)
Abad Pertengahan (abad 1 – 9 M)
Abad Renaisans (abad 10 – 15 M)
Abad Pencerahan (abad 16 – 18 M)
Abad Modern (abad 19 – sekarang)
Pertumbuhan pengetahuan Manusia
Zaman Yunani Kuno : Masa pergeseran dari mitos ke logis. Mencoba menjawab berbagai fenomena alam berdasarkan logika
Abad Pertengahan : Munculnya para pemikir Kristen (gereja) yang mendasarkan pengetahuan kepada teologi. Sementara di dunia Arab, maraknya penerjemahan karya – karya filsafat Yunani dan munculnya para filosof Islam
Pertumbuhan pengetahuan Manusia
Abad Renaisans : Pengembangan Ilmu dengan rasio (menentang dominasi gereja). Ditandai dengan gerakan kesenian. Era peletakan dasar ilmu – ilmu alam
Abad Pencerahan : Kematangan rumpun ilmu alam sebagai ilmu empiris. Mengokohkan metodologi keilmuan melalaui eksperimen dan penelitian empiris.
Pertumbuhan pengetahuan Manusia
Abad Modern :
Pesatnya kemajuan ilmu tidak hanya ilmu alam, tapi juga Ilmu sosial.
Pengetahuan berkembang menjadi cabang – cabang ilmu yang otonom.
Keilmuan dimatangkan melauai paradigma positivist
Paradigma Ilmu sosial semakin berkembang dan memunculkan aliran antipositivist
Paradigma Dasar Keilmuan
RasionalismeRasionalisme Empirisme
Akal adalah dasar kepastian pengetahuan
Pengetahuan diperoleh dengan sejauh mana akal menangkap objek
Akal bekerja karena ada stimulasi / bahan dari indera
Methode menggunakan logika tanpa dukungan data empiris, menekankan pada pola deduktif
Pengalaman adalah sumber pengetahuan yang benar
Bagaimanapun kompleksnya pengetahuan manusia, selalu dapat dicari ujungnya pada pengalaman indera
Tumpuan metode pada aliran ini adalah eksperimen
Selain sumber pengalaman inderawi, terdapat juga sumber pengalaman berupa ide yang disebut empiric logik
Paradigma Penelitian dan Metode Keilmuan
PositivismePositivisme AntipositivismeEvolusi lanjut dari empirismePrinsip ilmu poengetahuan : empiris – objektif, deduktif nomologis, instrumental – bebas nilaiTugas ilmu harus berawal dari pengamatan empirisIlmu harus bergerak dari fakta – fakta khusus kepada kesimpulan generalisasi teoritik.
Kritik terhadap positivist yang berkembang di ilmu – ilmu sosial. Pengembangan metodologi penelitian ilmu sosial, antipositivisme terdiri atas dua varean : 1) Intrepretatif dikenal sebagai konstruktivisme 2) Kritis sebagai nama lain dari subjektifisme.
Paradigma Penelitian dan Metode Keilmuan
EpistemologyEpistemology Theporitical PrespectiveTheporitical Prespective
ObjectivismObjectivism PositivismPositivism
ConstructivismConstructivism Intrepretativism : Simbolic Interactionism, Intrepretativism : Simbolic Interactionism, phenomenology, hermeneiuticsphenomenology, hermeneiutics
SubjectivismSubjectivism Critical InquiryCritical Inquiry
Paradigma Penelitian KomunikasiParadigma Penelitian Komunikasi
PositivistPositivist Konstruktivist Konstruktivist Critical TheoryCritical Theory
OntologyOntology Realitas diatur oleh Realitas diatur oleh kaidah- kaidah kaidah- kaidah universaluniversal
Realitas merupakan Realitas merupakan konstruksi sosialkonstruksi sosial
Kebenaran relatif Kebenaran relatif berdasar konteksberdasar konteks
Realitas adalah Realitas adalah “semu” yang “semu” yang terbentuk dari proses terbentuk dari proses sejarah dan kekuatan sejarah dan kekuatan sosial, budaya, sosial, budaya, ekonomi dan politikekonomi dan politik
EpistemologyEpistemology Realitas objektif, Realitas objektif, eksternaleksternal
Ilmuwan bukan Ilmuwan bukan bagian atau terkait bagian atau terkait objekobjek
Realitas subyektif, Realitas subyektif, produk interaksi produk interaksi antara obyek dan antara obyek dan penelitipeneliti
Realitas adalah Realitas adalah “penemuan jembatan “penemuan jembatan nilai”. Artinya nilai”. Artinya representasi nilai / representasi nilai / idoelogiidoelogi
MethodologyMethodology Eksperimen, melaui Eksperimen, melaui hipotesis dalam hipotesis dalam struktur logika struktur logika deduktif dengan deduktif dengan pendekatan pendekatan KuantitatifKuantitatif
Empati dan proses Empati dan proses interaksi antara interaksi antara peneliti dan objek peneliti dan objek dengan pendekatan dengan pendekatan kualitatifkualitatif
Analisis komprehensif, Analisis komprehensif, kontekstual, multilevel kontekstual, multilevel analisis sebagai analisis sebagai aktivis transformasi aktivis transformasi sosialsosial
AksiologyAksiology Netral, bebas nilaiNetral, bebas nilai Terikat nilaiTerikat nilai Terikat nilai, ilmu Terikat nilai, ilmu untuk perubahan untuk perubahan sosialsosial
Husnan NurjumanHusnan NurjumanC: 085218269667 F: 021-C: 085218269667 F: 021-
39119153911915E : [email protected] : [email protected]
TERIMA
KASIH..!!