Upload
prillyyyy
View
234
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/26/2019 Fermentasi Fix Kel-3
1/24
ABSTRAK
Fermentasi merupakan proses pemecahan senyawa organik menjadi
senyawa sederhana yang melibatkan mikroorganisme. Tujuan percobaan adalah
praktikkan mampu memahami proses persiapan fermentasi seperti persiapaninokulum, persiapan medium fermentasi dan sterilisasi alat dan bahan,
selanjutnya mampu mengoperasikan fermentor dan mampu menghasilkan produk
berbasis rekayasa bioproses. Bahan baku yang digunakan adalah glukosa teknis
sebagai bahan pembuatan medium fermentasi dan starter, urea, NPK, g!"#,
$n!"# sebagai nutrisi, yeast, akuades, dan reagen antron. !etiap % jam sekali
sampel diambil dari dalam fermentor untuk dianalisa berat keringnya dan kadar
glukosa. &ari praktikum yang telah dilakukan didapatkan pada kondisi sampel '
jam didapat berat kering ',(( gr, p)* #, konsentrasi sel ',''++grml, dan
konsentrasi glukosa -,--' mg/ sampel % jam didapat berat kering ',(( gr, p)*
#,+, konsentrasi sel ',''++ grml, dan konsentrasi glukosa -,0-' mg/ sampel #jam didapat berat kering ',(1 gram, p)* #,+, konsentrasi sel ',''2+grml, dan
konsentrasi glukosa -,#-' mg/ sampel 2 jam berat kering ',(+ gr, p)* #,+,
konsentrasi sel ',''3+grml, konsentrasi glukosa -,'-' mg/ sampel 0 jam berat
kering ',(3+ gr, p)* #,+, konsentrasi sel ',''03+grml, dan konsentrasi glukosa
0,2-' mg/ sampel %% jam berat kering '.'(13gr, p)* #,+, konsentrasi sel
','''20+grml, dan konsentrasi glukosa 3,'-' mg.
Kata kunci: berat kering, fermentasi, fermentor, glukosa.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Tujuan
Memahami persiapan proses fermentasi, mampu mengoperasikan
fermentor dan mampu menghasilkan produk berbasis rekayasa bioproses.
1.2 Dasar Teori
1.2.1 Pengertian er!entasi
Fermentasi berasal dari bahasa latin yaitu fe4ere artinya mendidih.
Peristiwa mendidih sebenarnya timbul dari gelembung-gelembung C! yang
dihasilkan dari proses katabolisme karbohidrat. "emudian pengertian fermentasi
berkembang dan didefenisikan sebagai proses penguraian yang dilakukan oleh
mikroorganisme. Proses penguraian tidak hanya terhadap karbohidrat tetapi #uga
5
7/26/2019 Fermentasi Fix Kel-3
2/24
terhadap protein, lemak, asam, dan #uga $at-$at lain karena adanya akti%itas
en$im. &ai sekarang defenisi fermentasi semakin berkembang bahkan kadang-
kadang sudah berbeda sama sekali baik ditin#au dari segi biokimia maupun dari
segi mikrobiologi industri. 'kan tetapi pengertian dasar dari pengertian fermentasi
yang dapat diterima, baik dari segi biokimia maupun dari segi mikrobiologi yaitu
sebagai proses penguraian(perubahan dari karbohidrat, protein, dan lemak oleh
en$im-en$im yang diikuti oleh pembentukan gas. )adah tempat melakukan
proses fermentasi disebut sebagai Fermentor *+im Penyusun, !/.
Fermentasi merupakan proses peme0ahan senyawa organik men#adi
senyawa sederhana yang melibatkan mikroorganisme.
"lasik:
1rai senyawa-senyawa organik komplek senyawa sederhana
Modern:
Pengubahan suatu substrat 2ahan lebih berguna
Fermentasi merupakan segala ma0am proses metabolisme yang *en$im,
#asad renik scroksidasi, reduksi, hidrolisa atau reaksi kimia lainnya/ melakukan
perubahan kimia pada suatu substrat organik dengan menghasilkan produk akhir.
Fermentasi merupakan proses akti%itas mikroba pada bahan pangan sehinggadihasilkan produk yang dikehendaki. Mikroba yang umumnya terlibat dalam
fermentasi adalah bakteri, khamir dan kapang. Contoh bakteri yang digunakan
dalam fermentasi adalah 5cetobacter 6ylinum pada pembuatan nata de 0o0o,
5cetobacter acetipada pembuatan asam asetat. Contoh khamir dalam fermentasi
adalah !accharomyces cere4isiae dalam pembuatan alkohol dan 0ontoh kapang
adalah7hi8opussp pada pembuatan tempe,onascus purpureuspada pembuatan
angkak dan sebagainya.
Fermentasi dapat dilakukan menggunakan kultur murni ataupun alami
serta dengan kultur tunggal ataupun kultur 0ampuran. Fermentasi menggunakan
kultur alami umumnya dilakukan pada proses fermentasi tradisional yang
memanfaatkan mikroorganisme yang ada di lingkungan. &alah satu 0ontoh produk
pangan yang dihasilkan dengan fermentasi alami adalah gatot dan growol yang
dibuat dari singkong. +apai merupakan produk fermentasi tradisional yang
diinokulasi dengan kultur 0ampuran dengan #umlah dan #enis yang tidak diketahui
sehingga hasilnya sering tidak stabil. 3agi tapai yang bagus harus dikembangkan
2
Mikroorganisme
'naerob
Mikroorganisme
+erkontrol
7/26/2019 Fermentasi Fix Kel-3
3/24
dari kultur murni. "ultur murni adalah mikroorganisme yang akan digunakan
dalam fermentasi dengan sifat dan karakteristik yang diketahui dengan pasti
sehingga produk yang dihasilkan memiliki stabilitas kualitas yang #elas.
Fermentasi dapat dilakukan se0ara aerobik ataupun anaerobik. 3espirasi
anaerobik atau fermentasi tidak menggunakan ! sebagai akseptor elektron
terakhir. &el-sel tertentu tidak mampu melalui seluruh proses respirasi seluler
se0ara aerobik kerena sel-sel tersebut tidak memiliki mitokondria atau kekurangan
en$im untuk memanfaatkan oksigen. 2eragam organisme menggunakan #alur
fermentasi kebanyakan prokariotik dan protista. rganisme pelaku fermentasi
disebutfermenter. 4ndustri fermentasi dalam pelaksanaan proses dipengaruhi oleh
beberapa faktor, yaitu mikroba, bahan baku, sifat proses, pilot plant dan faktorsosial ekonomi.
&ifat-sifat proses fermentasi harus disesuaikan dengan kondisi yang
dibutuhkan oleh mikroba dalam melakukan metabolisme. "ondisi yang
dibutuhkan dapat aerob ataupun anaerob, sedangkan bentuk medium dapat
0air ataupun padat. 5alam proses produksi dapat digunakan proses tertutup atau
pun kontinu. Perbedaan kondisi yang dibutuhkan oleh mikroba dalam proses
industri #uga akan menentukan :
. +ipe Fermentor!. ptimasi lingkungan: p6, aerasi, suhu, kadar nutrien
7. Ma0am alat bantu: sumber air, listrik, kompresor dan sebagainya
8. Cara pengunduhan hasil, sterilisasi
1.2.2 "ikroorganis!e #ang Ber$eran %a&a! er!entasi
Proses fermentasi bahan makanan pada dasarnya sebagai hasil kegiatan
beberapa #enis mikroorganisme diantara beribu-ribu #enis bakteri, khamir dan
kapang. leh karena itu, dalam membahas berbagai #enis mikroorganisme yangberperan dalam fermentasi bahan makanan tradisional, akan bertitik tolak dari
ketiga #enis mikroorganisme di atas, yaitu bakteri, khamir dan kapang.
1.2.' (enis)jenis er!entasi
Fermentasi se0ara umum dibagi men#adi ! model utama yaitu fermentasi
media 0air *li9uid state fermentation, !F: dan fermentasi media padat *solid
state fermentation, !!F:. Fermentasi media 0air diartikan sebagai fermentasi yang
3
7/26/2019 Fermentasi Fix Kel-3
4/24
melibatkan air sebagai fase kontinu dari sistem pertumbuhan sel bersangkutan
atau substrat baik sumber karbon maupun mineral terlarut atau suspensi sebagai
partikel-partikel dalam fase 0air. Fermentasi media padat merupakan proses
fermentasi yang berlangsung dalam substrattidak terlarut, namun mengandung air
0ukup sekalipun tidak mengalir bebas. 5alam fermentasi tradisional baik
fermentasi medium 0air maupun medium padat telah lama dikenal. Fermentasi
0air dapat meliputi fermentasi minuman anggur dan alkohol, fermentasi asam
0uka, yoghurt dan kefir. Fermentasi media padat seperti fermentasi tape, on0om
dan ke0ap.
a. Fermentasi Media Cair
"omponen tambahan yang diperlukan pada pakan generasi baru seringkali
disintesa se0ara terpisah adan ditambahkan kemudian. Cara yang digunakan
biasanya dengan 0ara fermentasi media 0air, yang dapat mensitesa asam-asam
amino, asam-asam organik, en$im-en$im dan beberapa %itamin.Fermentasi 0air
dengan teknik tradisional dilakukan pengadukan, berbeda dengan teknik
fermentasi 0air modern melibatkan fermentor yang dilengkapi dengan: pengaduk
agar medium tetap homogen, aerasi, pengatur suhu *pendinginan dan pemanasan/
dan hasil lebih uniform dan dapat diprediksi. 9uga tidak dilakukan sterilisasi,
namun pemanasan, perebusan dan pengukusan mematikan banyak mikroba
kompetitor.
b. Fermentasi Media Padat
Fermentasi media *substrat/ padat mempunyai kandungan nutrien per
%olume dapat lebih besar.Produksi protein mikroba untuk pakan ternak dari
keseluruhan hasil fermentasi dapat dilakukan dengan pengeringan sel-sel mikroba
dan sisa substrat. Fermentasi substrat padat dengan kapang mempunyai
keuntungan, yaitu:. Medium yang digunakan relatif sederhana
!. 3uang yang diperlukan untuk peralatan fermentasi relatif ke0il, karena air
yang digunakan sedikit
7. 4nokulum dapat disiapkan se0ara sederhana
8. "ondisi medium tempat pertumbuhan fungi mendekati kondisi habitat
alaminya
. 'erasi dihasilkan dengan mudah karena ada ruang udara diantara tiap
partikel substrat
. Produk yang dihasilkan dapat dipanen dengan mudah
4
7/26/2019 Fermentasi Fix Kel-3
5/24
1.2.* asa Pertu!+u,an "ikro+a
Pertumbuhan kultur mikroba umumnya dapat digambarkan dalam suatu
kur%a pertumbuhan. Pertumbuhan mikroba dapat terbagi dalam beberapa tahap
seperti berikut.
a. Fasa stationer adalah fasa yang disebut fasa adaptasi(lag phase. Pada saat ini
mikroba lebih berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungan dan medium baru
daripada tumbuh ataupun berkembang biak. Pada saat ini mikroba berusaha
merombak materi-materi dalam medium agar dapat digunakan sebagai nutrisi
untuk pertumbuhannya. 2ila dalam medium ada komponen yang tidak dikenal
mikroba, mikroba akan memproduksi en$im ekstraselular untuk merombak
komponen tersebut. Fasa ini #uga berlangsung seleksi. 6anya mikroba yang dapat
men0erna nutrisi dalam medium untuk pertumbuhannya lah yang dapat bertahan
hidup.
b. Fasa pertumbuhan diper0epat adalah fasa dimana mikroba sudah dapat
menggunakan nutrisi dalam medium fermentasinya. Pada fasa ini mikroba banyak
tumbuh dan membelah diri sehingga #umlahnya meningkat dengan 0epat.
0. Fasa eksponensial adalah akhir fasa pertumbuhan diper0epat. Pada fasa ini la#u
pertumbuhan tetap pada la#u pertumbuhan maksimum *;maks/.
7/26/2019 Fermentasi Fix Kel-3
6/24
Waktu
[Cells]
Waktu
ln[Cells]
slope
umur sel #uga sudah tua, sehingga pertahanan sel terhadap lingkungan yang
berbeda dari kondisi biasanya #uga berkurang.
Plot ln =Cell> terhadap waktu akan menghasilkan hubungan garis lurus
yang mewakili e6ponential phasedapat dilihat pada gambar ..
-a!+ar 1.1?rafik ln =0ells> +erhadap )aktu
'nalisis dari bagian e6ponential phasedari kur%a pertumbuhan ini adalah
bahwa sel tidak hanya bertambah dalam konsentrasinya tetapi #uga dalam la#u
peningkatan konsentrasi sel.
-a!+ar 1.2 "ur%a karakteristik pertumbuhan sel dalam medium fermentor
'nalisis dari bagian e6ponential phase dari kur%a pertumbuhan ?ambar
.! adalah bahwa sel tidak hanya bertambah dalam konsentrasinya tetapi #uga
dalam la#u peningkatan konsentrasi sel. &el adalah katalis yang self;reproducing
6
7/26/2019 Fermentasi Fix Kel-3
7/24
ield koefisien biomass adalah berat rata-rata biomass dihasilkan per berat
substrat digunakan. Contoh untuk kultur batch, E dihitung sebagai
!!
==
!>
=
=
,
,@
............ */
dimana
@ massa sel pada saat t
@ massa sel awal
& massa glukosa pada saat t
7
7/26/2019 Fermentasi Fix Kel-3
8/24
& massa glukosa awal
1.2. Pe!+entukan Pro%uk
Pembentukan produk dari suatu proses fermentasi merupakan tu#uan
utama dari suatu sistem. Produk yang berhasil guna dan berdaya saing tinggi
dapat diperoleh dengan 0ara mengeleminasi biaya-biaya operasi yang sepantasnya
dapat dihindari. 1ntuk itu yang harus diperhatikan agar produk yang dihasilkan
berkualitas tinggi antara lain :
a. Pemilihan mikroorganisme yang selektif dan mempunyai produkti%itas
optimum.
b. 2ahan baku yang murah dan mudah didapatkan.0. Proses kontrol yang akurat untuk mendapatkan kondisi lingkungan yang
optimum untuk pertumbuhan dan pembentukan produk.
d. Proses pemurnian yang spesifik.
Proses fermentasi yang bertu#uan komersil, dewasa ini dikembangkan
dalam empat bagian antara lain :
a. Fermentasi yang menghasilkan produk biomassa atau sel mikroorganisme.
b. Fermentasi yang menghasilkan en$im.
0. Fermentasi yang menghasilkan produk metabolit.
d. Fermentasi biotransformasi.
8
7/26/2019 Fermentasi Fix Kel-3
9/24
BAB II
"ET/DE PER0/BAAN
2.1 A&at)a&at #ang %igunakan
Perlatan yang digunakan pada per0obaan ini adalah magnetic stirrer,
erlenmeyer ml sebagai wadah fermentasi,autocla4e, aluminium foil, 0orong,
gelas kimia ml, gelas ukur dan ml, labu ukur ml, kertas saring,
spatula, shaker, tabung reaksi, nera0a analitik, pipet tetes, sentrifus,
spektrofotometer, dan 4orte6 mi6er.
2.2 Ba,an)+a,an #ang %igunakan
2ahan bahan yang digunakan dalam per0obaan ini adalah glukosa teknis
sebagai bahan pembuatan medium fermentasi danstarter dengan #umlah masing
masing gram, urea ,8 gram(liter,
7/26/2019 Fermentasi Fix Kel-3
10/24
2.'.2 Persia$an "e%iu!Su+strat
?lukosa ditimbang sebanyak gram lalu dimasukkan ke dalam
erlenmeyer ml dan ditambahkan ml aIuades.
7/26/2019 Fermentasi Fix Kel-3
11/24
antron ,H sebanyak ! ml masing-masing ditambahkan ke dalam tabung reaksi
yang berisi larutan yang telah dien0erkan sehingga warna larutan berubah men#adi
biru kehi#auan. +abung reaksi diko0ok dengan 4orte6 mi6er selama ! menit.
&el didinginkan pada suhu kamar, #ika perlu menggunakan air es. 'bsorbansi
sampel diukur dengan spektrofotometer pada pan#ang gelombang 7 nm.
11
7/26/2019 Fermentasi Fix Kel-3
12/24
BAB III
HASIL DAN PE"BAHASAN
'.1 Ana&isa Pertu!+u,an "ikro+a %a&a! Proses er!entasi
'nalisa pertumbuhan miroba dilakukan dengan pengukuran berat kering sel
*dry weight cell/. &el yang telah diambil sebanyak ! ml disaring
menggunakan kertas saring yang telah diketahui massanya, lalu dio%en pada suhu
C hingga men0apai berat konstan. 'dapun berat sampel selama !! #am waktu
fermentasi disa#ikan pada table 7. berikut ini:
Ta+e& '.12erat &el "ering
Noaktu er!entasi
3ja!4
Berat Se&
Kering Rata)
rata
3gra!4
.
! ! .
7 8 .78 .
N .O
!! .7O
0 5 10 15 20 25
0
0
0
0.01
0.01
0.01
waktu
konsentrasi sel
12
7/26/2019 Fermentasi Fix Kel-3
13/24
-a!+ar '.1 6ubungan 2erat &el "ering terhadap )aktu Fermentasi
?ambar 7. menun#ukkan hubungan berat sel kering terhadap waktu
fermentasi. Pada #am pertama terlihat bahwa berat sel dalam sampel mengalami
peningkatan yang belum signifikan yaitu dari , gram hingga , gram pada
waktu #am.
Pada waktu ! #am berat sel kering yang terdapat dalam sampel sebesar
, gram. Pada fasa ini sel mulai mengalami sel pertumbuhan diper0epat dimana
sel mulai tumbuh dan berkembang dengan menggunakan substrat dan nutrisi yang
tersedia, sehingga #umlah sel bertambah dengan 0epat. 6ingga sampel pada waktu
N #am pertumbuhan mikroba mengalami fasa pertumbuhan diper0epat. Pada
sampel !! #am mikroba mengalami penurunan drastis, kesalahan #uga ter#adi pada
sampel !! #am dimana seharusnya pada sampel !! #am mikroba masih mengalami
fasa stasioner sehingga la#u pertumbuhan maksimum mikroorganisme pada
per0obaan ini ter#adi pada waktu fermentasi #am dimana nilai max 0,0517
#am-/. Pada per0obaan yang dilakukan oleh *&hafaghat et al, !/ diperoleh nilai
max0,65 #am-/. "esalahan yang ter#adi diakibatkan dalam rentang
pengambilan smapel setelah N #am, stirrer pada rekator tidak beker#a dengan baik
sehingga pengadukan tidak ter#di dengan sempurna dan membuat pertumbuhan
mikroba terganggu.
13
7/26/2019 Fermentasi Fix Kel-3
14/24
)aktu yang dibutuhkan oleh sel untuk melipat gandakan diri *doubling
time/ dengan nilai maks yang diperoleh dari per0obaan ini sebesar 7,8 dan
pemanfaatan substrat untuk pertumbuhan mikroorganisme *EQ(s/ pada per0obaan
ini adalah sebesar ,N. Pada kebanyakan bakteri dan yeast yang ditumbuhkan
pada glukosa se0ara aerob mempunyai nilai tipikal EQ(s ,8 D , *Gubaidah,
dkk, !/. Perolehan EQ(s pada per0obaan yang kurang dari rentang perolehan
EQ(s teoritis disebabkan karena mekanisme waktu perhitungan yang tidak akurat,
sehingga berat sel biomassa yang ditimbang setelah proses pengadukan telah lama
tidak beker#a dengan baik menyebabkan pertumbuhan mikroba terganggu serta
pemanfaatan substrat oleh mikroba yang tidak optimal.Ta+e& '.2 5ata RmaQ, EQ(& dan td
RmaQ*#am-/ EQ(& td
0,0517 0,0018 13,40
'.2 Ana&isa Konsetrasi -&ukosa
Pengukuran konsentrasi glukosa pada per0obaan ini dilakukan dengan
analisa menggunakan spektrofotometerdengan sampel yang sudah dien0erkan dan
ditambahkan antron sebagai reagennya. Menghitung konsentrasi glukosa pada
sampel dilakukan dengan menggunakan deret larutan standar yang dibuat dari
larutan glukosa baku dengan konsentrasi . ppm. "emudian dien0erkan
men#adi deret larutan standar dengan konsentrasi !, 8, , N dan ppm.
&ehingga didapat kur%a kalibrasi standar seperti pada ?ambar 7.! berikut.
14
7/26/2019 Fermentasi Fix Kel-3
15/24
10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110
0
0.2
0.4
0.6
0.8
1
1.2
f(x) = 0.01x 0.04
!" = 0.99
Konsentrasi Glukosa (ppm)
Absorbansi
-a!+ar '.2"ur%a "alibrasi &tandar ?lukosa
"ur%a kalibrasi standar diatas dapat digunakan untuk menentukan
konsentrasi glukosa pada masing-masing sampel. 5engan mengukur absorban
sampel, kemudian menggunakan persamaan linear kur%a kalibrasi standar yaitu
y ,Q S ,8, maka akan didapatkan konsentrasi sampel.
"onsentrasi awal glukosa yang digunakan untuk fermentasi adalah
gram(L. 5engan melakukan pengen0eran sepuluh ribu kali didapat konsentrasi
glukosa awalnya men#adi , mg(L. +abel 7.! menun#ukkan data kadar glukosa
hasil per0obaan dengan melihat absorbansi menggunakan spektrofotometer lalu
dikalibrasikan dengan persaamaan yang didapat pada larutan standar sehingga
konsentrasi glukosa pengen0eran sepuluh ribu kali diketahui.
Ta+e& '.*5ata 'nalisa "onsentrasi ?lukosa
aktu er!entasi 3ja!4
Ka%ar -&ukosa
3A+sor+ansi5 A4 Konsentrasi -&ukosa 3!gL4
,8 ,
! ,8 ,N
8 ,7 ,8
,7! ,
N ,!N N,
!! ,! O,
15
7/26/2019 Fermentasi Fix Kel-3
16/24
0 5 10 15 20 25
0
2
4
6
8
10
12
Waktu Fermentasi (jam)
Konsentrasi Glukosa (mg/L)
-a!+ar '.'6ubungan 'ntara "onsentrasi ?lukosa 5engan )aktu
?ambar 7.7 menun#ukkan grafik hubungan konsentrasi glukosa terhadap
waktu fermentasi yang dilakukan. 9am ke-! proses fermentasi ter#adi penurunan
kadar glukosa #ika dibandingkan dengan kadar glukosa fermentasi pada #am
pertama. 6al ini dikarenakan glukosa dalam sampel yang digunakan telah
dikonsumsi oleh ragi yang memanfaatkan glukosa ini sebagai nutrisi untuk
menyusun material penyusun sel ragi yang baru. Pada #am ke-8 #uga ter#adi
penurunan konsentrasi glukosa yang tersisa dari proses fermentasi #ika
dibandingkan dari #am ke-! dan fermentasi selama ! #am. 6al ini berbanding lurus
dengan teori yang menyatakan semakin lama waktu fermentasi maka kadar
glukosanya akan semakin berkurang. 6al ini dikarenakan semakin lama waktu
fermentasi maka semakin banyak waktu untuk mikroorganisme mengubah
glukosa men#adi etanol sehingga kadar glukosa dalam sampel akan berkurang
seiring bertambahnya waktu fermentasi sebelum mikroorganisme mengalami fase
kematian.
16
7/26/2019 Fermentasi Fix Kel-3
17/24
BAB I6
PENUTUP
1 Kesi!$u&an
2erdasarkan per0obaan yang telah dilakukan, adapun fase pertumbuhan
mikroba yang ter#adi selama !! #am fermentasi adalah sebagai berikut:
a Fase adaptasi
b Fase pertumbuhan diper0epat
0 Fase pertumbuhan diperlambat
17
7/26/2019 Fermentasi Fix Kel-3
18/24
! La#u pertumbuhan maksimum *Rmaks/ yaitu sebesar0,0517
#am-s.
7
7/26/2019 Fermentasi Fix Kel-3
19/24
+im Penyusun. !. Penuntun Praktikum aboratorium Teknik Kimia ??.
Pekanbaru: Program &tudi & +eknik "imia Fakultas +eknik 1ni%ersitas
3iau.
Gubaidah , B, &apariantri, B dan )idya, 5.!. Petun#uk PraktikumMikrobiologi Pangan. 9urusan +6P. 2rawi#aya.
LA"PIRAN A
DATA PERHITUN-AN
1 "eng,itung Konsentrasi Se& a7a&
5engan menggunakan %olume sampel sebanyak ! ml, maka didapatkan
data berat sel kering seperti pada tabel dibawah ini:
19
7/26/2019 Fermentasi Fix Kel-3
20/24
Ta+e& A.15ata 2erat "ering &el
No(a!
ke)
Berat Se&
kering 3gr4
Konsentrasi
se& kering
3gr!&4
. ,
! ! . ,
7 8 .7 ,
8 . ,O
N .O ,NO
!! .7O ,N
3umus Menghitung "onsentrasi &el:
Konsentrasi Sel=Berat Sel KeringVolume Sampel
a Pada saat t #am
KonsentrasiSel=0.11g
20ml
Konsentrasi Sel=0.0055 g /ml
b Pada saat t ! #am
KonsentrasiS el=0.11 g
20ml
KonsentrasiSel=0.0055 g /ml
0 Pada saat t 8 #am
KonsentrasiSel=0.13g
20ml
Konsentrasi Sel=0.0065 g /ml
d Pada saat t #am
KonsentrasiSel=0.15g
20ml
KonsentrasiSel=0.0075 g /ml
e Pada saat t N #am
Konsentrasi Sel=0.175 g
20 ml
20
7/26/2019 Fermentasi Fix Kel-3
21/24
KonsentrasiSel=0.00875g /ml
f Pada saat t 8 #am
KonsentrasiSel=0.0137 g
20ml
Konsentrasi Sel=0.000685 g /ml
2 "eng,itung Laju $ertu!+u,an !ikroorganis!e 384
5ari perhitungan konsentrasi sel di atas, maka dapat pula dihitung la#u
pertumbuhan mikroorganisme *RmaQ/ menggunakan rumus:
max=lnXtlnX
t5to
dimana:@t "onsentrasi sel pada pada t #am
@o "onsntrasi sel pada t
t )aktu
0 5 10 15 20 25
0
0
0
0.01
0.01
0.01
waktu
konsentrasi sel
21
7/26/2019 Fermentasi Fix Kel-3
22/24
-a!+ar A.16ubungan 2erat &el "ering terhadap )aktu Fermentasi dengan
Mengasumsikan
7/26/2019 Fermentasi Fix Kel-3
23/24
x=9,990mg
L
b. Pada saat t ! #amJ 'bsorbansi ,8 '
x=0,1400,04110,01
x=9,890mg
L
0. Pada saat t 8 #amJ 'bsorbansi ,7 '
x=0,1360,0411
0,01
x=9,490mgL
d. Pada saat t #amJ 'bsorbansi ,7! '
x=0,1320,0411
0,01
x=9,090mg
L
e. Pada saat t N #amJ 'bsorbansi ,!N '
x=0,1280,0411
0,01
x=8,690mg
L
f. Pada saat t !! #am, 'bsorbansi ,! '
x=0,1120,0411
0,01
x=7,090mg
L
Ta+e& A.25ata 2erat "ering &el dan "onsentrasi ?lukosa
No (a!
ke)
Berat Se&
kering 3gr4
Konsentrasi
g&ukosa
3gr!&4
23
7/26/2019 Fermentasi Fix Kel-3
24/24
. 9,990
! ! . 9,890
7 8 .7 9,490
8 . 9,090
N .O 8,690
!! .7O 7,090