3
Sub Bagian l-lurnas dan Tata Usaha Bpl{ Rl Perwaliilan ['novinsi Bali ffifuunlluli Parkir Jukung ' lok tcap D n Pu nenya warga asal Dusun Suka- darma ini kian membuncah. Pi- hakvila juga diduga melakukan pengurukan tanah seluas 200 meter di areal sempadan pantai. Para nelayan melayangkan pro- tes. Mereka merasa lokasi yang selama ini mereka jadikan tem- " pat parkir jukung dirampas. "Sempadan pantai dicaplok. Ya, jelas melanggar undang- undang. Nelayan pun marah karena itu tempat parkir ju- kung nelayan," kata lerbekel Tejakula, Cede Suardana. Suardana mengaku telah berupaya melakukan mediasi dengan pihak pengelola vila. Namun usaha itu tak kunjung direspon. MENINJAU - Komisi I DPRD Buleleng meninjau vila berlokasi di sempadan pantai Buitan, Dusun Sukadarma, Tejakula, Kecamatan Tejakula, Buleleng, Senin (7/8). , "Maunya kami undang, se- lesatKan SeCara mUSVar,r,arah mufakat di kantor desa. Kami sudah berusaha memanggil pengelola vila, nyatanya tidak datang," ungkapnya. ' Ketua Komisi I DpRD Bule- leng, Putu Mangku Mertayasa mengatakan, dari hasil penge- ceKan, urukan tanah dengan lebar sekitar empat meter itu yang Desa I Didu#a Lakukan Pengurukan 200 Meter r Nelayan Merasa Tempatnya Dirampas SINGARAIA,TRIBUN BALI - Sebuah vila yang berlokasi di sempadan pantai Buitan, Dusun Sukadarma, Desa Te- jakula, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng, menuai masalah. Para nelayan me- ngeluh. Mereka menuding pembangunan vila tersebut memakan sempadan pantai. Keluhan para nelayan ke- mudian disampaikan kepada DPRD Buleleng. Sebagai ben- tuk respon, Komisi I DPRD Buleleng, Senin (7/8), datang ke lokasi. Tak hanya itu, vila ini disebut-sebut tidak meng- antongi Izin Mendirikan Ba- ngunan (IMB). Emosi nelayan yang notabe' rencananya akan digunakan sebagai akses jalan untuk ke- pentingan pribadi. "Warga yang sebagian bekerja sebagai nelayan merasa khawatir akan kesulitan menambatkan pera- hu mereka, itu inti Permasa- lahan yang ada," ujamya saat memimpin sidak. Ia berjanji akan mengkoor- dinasikan temuan ini kepada pihak BKD, BPN, dan Dinas Penanaman Modal dan Pela- yanan Perijinan Satu Pintu Ka- bupaten Buleleng. Selain itu, ia juga mengaku masih ingin mengetahui historis dari tanah tersebut, apakah merupakan tanah milik negara atau bukan. "Kalau dilihat, aktivitas pihak pengelola yang mela- kukan pengurukan itu sudah jelas-jelas berada di aleal sem- padan pantai. Terkait IMB juga nanti kami akan meminta pihak Dinas Penanaman Mo- dal untuk mempdnding dulu karena pembangunan tersebut disinyalir masih bermasalah," papar dia. (rtu) a Edisi : Hal : --StSr* ! oo"{*a't? q

ffifuunlluli Parkir Jukung - denpasar.bpk.go.iddenpasar.bpk.go.id/wp-content/uploads/2017/08/8-agustus-2017.TB_.gab_.pdf · meter di areal sempadan pantai. Para nelayan melayangkan

Embed Size (px)

Citation preview

Sub Bagian l-lurnas dan Tata Usaha Bpl{ Rl Perwaliilan ['novinsi Bali

ffifuunlluli

Parkir Jukung' loktcapDnPu

nenya warga asal Dusun Suka-

darma ini kian membuncah. Pi-

hakvila juga diduga melakukanpengurukan tanah seluas 200

meter di areal sempadan pantai.

Para nelayan melayangkan pro-tes. Mereka merasa lokasi yang

selama ini mereka jadikan tem- "pat parkir jukung dirampas.

"Sempadan pantai dicaplok.Ya, jelas melanggar undang-undang. Nelayan pun marahkarena itu tempat parkir ju-kung nelayan," kata lerbekelTejakula, Cede Suardana.

Suardana mengaku telahberupaya melakukan mediasidengan pihak pengelola vila.Namun usaha itu tak kunjungdirespon.

MENINJAU - Komisi I DPRD Buleleng meninjau vila

berlokasi di sempadan pantai Buitan, Dusun Sukadarma,Tejakula, Kecamatan Tejakula, Buleleng, Senin (7/8).

, "Maunya kami undang, se-lesatKan SeCara mUSVar,r,arahmufakat di kantor desa. Kamisudah berusaha memanggilpengelola vila, nyatanya tidakdatang," ungkapnya. '

Ketua Komisi I DpRD Bule-leng, Putu Mangku Mertayasamengatakan, dari hasil penge-ceKan, urukan tanah denganlebar sekitar empat meter itu

yang

Desa

I Didu#a Lakukan Pengurukan 200 Meter

r Nelayan Merasa Tempatnya Dirampas

SINGARAIA,TRIBUN BALI- Sebuah vila yang berlokasidi sempadan pantai Buitan,Dusun Sukadarma, Desa Te-jakula, Kecamatan Tejakula,Kabupaten Buleleng, menuaimasalah. Para nelayan me-ngeluh. Mereka menudingpembangunan vila tersebutmemakan sempadan pantai.

Keluhan para nelayan ke-mudian disampaikan kepadaDPRD Buleleng. Sebagai ben-tuk respon, Komisi I DPRDBuleleng, Senin (7/8), datangke lokasi. Tak hanya itu, vilaini disebut-sebut tidak meng-antongi Izin Mendirikan Ba-

ngunan (IMB).

Emosi nelayan yang notabe'

rencananya akan digunakansebagai akses jalan untuk ke-

pentingan pribadi. "Warga

yang sebagian bekerja sebagai

nelayan merasa khawatir akan

kesulitan menambatkan pera-hu mereka, itu inti Permasa-lahan yang ada," ujamya saat

memimpin sidak.Ia berjanji akan mengkoor-

dinasikan temuan ini kepada

pihak BKD, BPN, dan DinasPenanaman Modal dan Pela-yanan Perijinan Satu Pintu Ka-

bupaten Buleleng. Selain itu,

ia juga mengaku masih inginmengetahui historis dari tanah

tersebut, apakah merupakantanah milik negara atau bukan.

"Kalau dilihat, aktivitaspihak pengelola yang mela-kukan pengurukan itu sudahjelas-jelas berada di aleal sem-

padan pantai. Terkait IMBjuga nanti kami akan memintapihak Dinas Penanaman Mo-dal untuk mempdnding dulukarena pembangunan tersebutdisinyalir masih bermasalah,"papar dia. (rtu)

a

Edisi :

Hal :

--StSr* ! oo"{*a't?q

5ub Bagian llurnas dan r-erta us'ha IJpi( r-u [)er uvll'isi tsall

ffiifuuuNirtri,,ii r!(1...,,..

Wffii::===-===0;;;;f P.'o€ tanlltti

ll Sport Capai Rpli rli t Folila Pcvihsa fnem Saksi n tr 7 Crang ladi I

lr -

v,

lr illi_it*'#,8;ii1!i{ili{il ll :fil';:#,iHlI dugaan pungutan liar (pungli) terhadap 7ll*;fu;i"itritp*iiii^iungBenoa,Kuta sebesarRp1,Til

Selatan, Badung. Berdasarkan hasilpeme- tUnjangan.I riksaan, omzet dari pungutan

I tersebut bisa m^eneiibus lhmhesPolHcli "ngka

miliaran rupiah da- o Kabid Humas potda Bi

ll lam kurun waktu hanya

i :.llfi,,, rr:r ll 3ilfil':fill;I masrn berjalan. Sudah 7 r '^,, _^ -_ !r-_ --_-

i ;a enam saksi yang sikaP itu untukti

ll *FRsAr{rB'N6 dr I ff$me$e Ssd#{r

il O gnt r . wakit Bendesa Desa Ati-I

il Omzet Pangutan Water,..

Wateri1M

ladi Petugas Pungut

Setiap bulannyi, orang yangditugaskan mena.rik pungutan digajisebesar Rp 1,7 juta. Belum termasuk

l(omhes Pol Hcngkyo Kabid Humas Polda Bali

Dengan adanya payung hukum berupapararem itu; kami berani mengambilsikap itu untuk membangun desa kami.

dr I ff$me$e Saa${aertma Wakil Bendesa Desa Adat Tanjung Benoa

diperiks4" ujar Kabid HumasPolda Bali, Kombes Pol Heng-ky Wdjaja, didampingi Kasub-ditl Dneskrimum Polda BaliAKBP Tri Kuncoro, di Denpa-sar, Senin (7/8).

Hengky menjelaskan, ada17 orang yang bertugas me-lakukan pungutan. Merekasudah diberikan surat tugasoleh desa adat wilavahnva un-tuk menarik pungutan pada22 usaha penyedia tuater sportsetiap harinya.

Menurut keterangan Heng-ky, setiap bulan mereka diper-kirakan berhasil meraup om-zelhingga Rp 1 miliar. Setiap

orang yang ditugaskan dalammemunggut uang di watersport digaji setiap bularurya.

"Setiap bulannya, orangyang ditugaskan untuk me-narik pungutan digaji sebesarRp 1,7 juta. Gaji yang diterimasetiap bulan tersebut belumtermasuk uang tunjangan,"ungkapnya.

Satu diantara 17 orang ituada seorang wanita berinisi-al KR yang terkena operasitangkap tangan (OTT) olehSubdit I Diheskrimum PoldaBali, Rabu (2/8) lalu. OTT di-pimpin oleh Kasubdit I, AKBPTri Kuncoro, ,li a_real parkir

W Water Sport, sekitar pukul16.00 Wita.

Dari tangan pelaku, petu-gas menyita uang tunai Rp825 ribu, tiga lembar daily ac-tiuity pax dari tiga perusahanwahana water sport satu ben-'del kwitansi serta tas plastik.Polisi juga menyita 26 lembarkertas daily actiuity pax dari ta-ngan pelaku.

Hengky mengungkapkan,pungutan yang dianggapilegal ini sudah berlangsungsejak lama. "Praktek pungliyang dilakukan tersangka su-dah terjadi sejak tahun 2014,"uialya. , Itami Punya

Fayung Huftum,Pararem

iWAXTL Bendesa Desa Aclat Tan- Ijung Benoa, dr I Made Sugianta, ke- [

Halltl*;li4;i;;.;L;ssd;;:;;*q;.,;*.;;,,,1I

tika dikonfirmasiTribun Bali, Senin I(7/8), dengan tegas menyatakan Ipunggutan yang dilakukan terhadap Iwahana water sport tersebut

!I

*'l_T1S1 3 **1

Sub Bagian Humas dan Tata Usaha BPK Rt Perwaliilan [,rovinsi Bali

@ibunBali

Edisi

Hal

r -b\arn, I Ag"r+..s rrll

:'l-

.Kata mantan Kabag BinkarSDM Polda Bali ini, pelakumenarik uang pungli melaluiperusahaan jasa water sport.Perusahaan diminta memung-gut uang tambahan sebesarRp 10 ribu kepada wisatawanyang menggunakan jasa wa-hanawater sporf dalam bentukdaily actiuity pax.

Setiap sore pelaku menda-tangi perusahaan water sportuntuk mengambil pungutantambahan tersebut. "Hasil pu-ngutan liar yang diduga ilegalmernbuat wisatawater sport diTanjung Bbnoa menjadi lebihmahal," ujar Hengky.

Aliran DanaSeiauh ini KR tidak dita-

han oleh Polda Bali. PenyidikPolda Bali masih melakukanpengembangan terkait alirandana praktik pungli yang di-lakukan KR.

Penyidik juga mengindika-sikan kemungkinan ada tin-dak pidana lain seiring berja-lannya penyelidikan kasus ini.Tapi Hengky belum mmielas-kan jenis tindak pidana lainyang dimaksud. "Sementaraini penyidik masih melakukanpengembangan kasus ini," tu-tumya.

Untuk mendalami meka-

nisme, pertanggungjawabankeuangan, serta surat tugasyang diberikan kepada 1Zorang petugas punggut, PoldaBali akan memanggil BendesaAdat Tanjung Benoa, I MadeWijaya alias Yonda, untuk di-mintai keterangan. "Nanti kitaakan panggil, berikut juga de-ngan pengusaha water sport disana," ungkap Hengky.

Made Wijaya yang juga ang-gota Dewan Perwakilan Rak-yat Daerah (DPRD) KabupatenBadung ini juga menyandangstatus tersangk" dalam dugaankasus reklamasi ilegal di PantaiBarat Tanjung Benoa.

t$ DARI HAIAMAN l

Pemanggilan tersebut di-katakannya sebagai langkahpenyelidikan polisi dalam me-nelusuri siapa yang bertang-gungjawab dengan adanyapungutan liar yang membuatresah para wisatawan watersport.

"Penyidikan tidak hanyamenyasar ke anak buah sajanamun akan ditelusuri sam-pai ke atas yaitu yang menyu-ruh dan yang"bertanggungjawab," ujamya.

Sejauh ini praktik pungutanyang sudah terjadi sejak tahun2014 lalu dihentikan pascaOTT. (jsp)

Koni Pwrya Payung.,,

merupat(an pungutan liar alias pungli. Su-granta menyatakan setiap melakukan ke-giatan, Desa Adat Tanjung Benoa selaluberdasarkan payung hukum atau pararem.

Disebutkan, pembentukan pa ra remmengacu pada Perda Provinsi Bali Nomor3 Tahun 2003 tentang perubahan atasPerda Provinsi Bali Nomor 5 Tahun 2001tentang Desa Pakraman. Salah satu bu-nyi dari Perda tersebut adalah pendapatandesa boleh berasal dari pihak ketiga, se-panjang kedua belah pihak menyetujui.

"Dengan adanya payung hukum berupapararem itu, kami berani mengambilsikap itu untuk membangun desa kami.(Uang itu) salah satunya (digunakanuntuk) kebersihan lingkungan, kebersihanpantai, keamanan, dan lainnya," kataSugianta.

Pararem itu dikeluarkan oleh Desa AdatTanjung Benoa pada tahun 2015 ketikaprajuru yang sekarang dilantik. Saat itu,prajuru desa adat memiliki inovasi-inovasiuntuk menggali potensi desa.

- Keluarnya pararem itupun sudah me-

lalui paruman atau rapat dengan warga.Para pengusahawater sport di pantai Tan-jung Benoa juga turut dilibatkan dan mere-ka menyetujui adanya retribusi pengusahauntuk desa adat.

Berdasarkan pararem tersebut, DesaAdat Tanjung Benoa melakukah pungut-an tambahan sebesar Rp 10.000 setiapjenis pemainan. Berdasakan perjanjian,uang Rp 10.000 itu dibagi dua, Rp 5.000untuk pengusaha dan Rp 5.O00 disetor kedesa adat.

Desa Adat Tanjung Benoa memiliki 24petugas pungutan, bukan 17 seperti dise-butkan penyidik Polda Bali. Termasuk KRyangterkena OTTjuga diakui sebagai petu-gas pungut.

"lstilahnya, kami memerdayakan ma-syarakat kami yangtidak punya pekgrja-an, terutama ibu-ibu untuk menjadi petu-gas mengambil sumbangan-sumbangandari beberapa perusahaan sesuai di para-rem itu. Kami juga gaji mereka sebagai ba-las budi desa kepada petugas. Semua pe-tugas kami itu merupakan warga Tanjung

i DARI HAIAMAN 1

Benoa,' terang SugiantaSugianta menegaskan bahwa dana sum-

bangan dqri para pengusaha water sportitu tidak ada yang masuk ke kantong pri-badi. Terlebih lagi di Desa Adat TanjungBenoa sudah memiliki Bhag;a PanureksaDesa Adat yang tugasnya mengaudit pe-masukan dan pengeluaran desa adat. Ke-mudian, setiap bulan juga ada laporan per-tanggungawabannya.

"Kami ingin mengktarifikasi bahwa tidakbenar dana itu masuk ke kantong pribadi.Dana yang masuk itu dipakai untuk meng-gaji petugas kebersihan, menjaga keaman-an, dan lain-lain untuk kesejahteraan ma-syarakat kami," imbuh Sugianta.

Masalah proses hukum yang kini sedangberjalan, Sugianta mengatakan pihak DesaAdat Tanjung Benoa akan menjalani se-mua proses hukum itu dengan memberi-kan keterangan-keterangan kooperatif.

"Kami tahu semua sama di deoan hukum.Kami tidak ada menutupnutupi, proses hu-kum tetap ja lan . Tiang akan ialani dengankoaperatif di Polda," ucap Sugianta. (sul)

'+