filsafat ilmu

Embed Size (px)

DESCRIPTION

filsafat ilmu

Citation preview

CIRI DAN CABANG FILSAFAT

CIRI DAN CABANG FILSAFATDosen Pengampu :Prof. Dr. Yoyok

OlehHasan Basrin Harahap1Ciri ciri FilsafatCiri pemikiran filsafat:Universal (manusia, keadilan, kebebasan dsb)Tidak faktual, membuat dugaan yang masuk akal (spekulatif) mengenai sesuatu dengan tidak berdasarkan buktiBersangkutan dengan nilaiBerkaitan dengan arti, penggunaan kalimat yang logis dan bahasa yang tepat Ciri-ciri Berpikir FilsafatRadikal; sampai ke akar persoalaKritis; tanggap thd persoalan yg berkembangRasional; sejauh dpt dijangkau akal mnsReflektif; mencerminkan pengalaman pribadi.Konseptual; hasil konstruksi pemikiranKoheren; runtut, berurutan.Konsisten; berpikir lurus/tdk berlawanan.Sistematis; saling berkaitan.Metodis; ada cara utk memperoleh kebenaran.Komprehensif; menyeluruhBebas & bertanggungjawabTujuan FilsafatTujuan filsafat adalah mencari, menggali dan mengumpulkan pengetahuan sebanyak mungkin, mengajukan kritik dan menilai pengetahuan ini, menemukan hakekatnya dan mengaturnya dalam bentuk yang sistematisObyek FilsafatObyek filsafat adalah segala sesuatu yang ada, baik yang secara kongkrit dapat diamati, maupun yang hanya dapat ditangkap atau diketahui dengan berpikir secara abstrak OBYEK MATERIAL FILSAFATMengungkapkan pengembangan manusia sebagai materi (bahan) yang dikupas/dipelajari. Obyek material ini dipelajari juga oleh berbagai sudut (ilmu), misal: fisika, sejarah, agama dan sastra.

Obyek material filsafat ilmu: manusia, dunia, dan akhirat

6OBYEK FORMAL FILSAFATmempelajari berbagai sudut (ilmu) obyek formal ialah cara pendekatan pada suatu obyek material yang khas/unik, sehingga mengkhususkan bidang bersangkutan seperti fisika, sejarah, sastra (pengetahuan).

Obyek formal filsafat ilmu: cara pendekatan tentang manusia (filsafat manusia), dunia, dan akhirat (filsafat ketuhanan)

7

BIDANG KAJIAN/SISTIMATIKA FILSAFAT9CABANG-CABANG FILSAFAT Filsafat etika (menyoroti tingkah laku manusia agar ia hidup dan berperilaku baik)Filsafat pengetahuan (menyoroti/membahas atas manusia, alam, ketuahanan dan patokan-patokan: yang benar) menurut faktanya/ kenyataannya disadari dengan tepat.* Tugas Filsafat Pengetahuan adalah menyoroti gejala pengetahuan manusia berdasarkan sudut sebab musabab pertama.10CABANG-CABANG FILSAFATFokusnya pada (a) apakah suatu pengetahuan itu benar, tepat, terpercaya, tidak berubah? (b) atau apakah suatu pengetahuan itu berubah-ubah terus, bergerak, berkembang? (c) jika berkembang kemana arahnya?11CABANG-CABANG FILSAFATGejala pengetahuan dilihat sebagai obyek material Filsafat Pengetahuan; sedangkan Filsafat Ilmu pengetahuan mempelajari gejala ilmu-ilmu pengetahuan12ALIRAN FILSAFATHedonisme, menurut kodratnya manusia mengusahakan kenikmatan. Kenikmatan merupakan sesuatu yang paling tinggi nilainya bagi manusia.Utilisme, sesuatu itu dikatakan baik/benar bila bermanfaat atau berguna.Deontologi, sesuatu itu baik karena orang bersedia melakukan apa yang menjadi kewajibannya, ia berkehendak baik. Ia bertindak sesuai dengan kewajibannya saya bertindak, karena saya berkehendak untuk bertindak, karena bertindak itu menjadi kewajiban moral (baik)PENDEKATAN DALAM MEMPELAJARI FILSAFATMenurut Dony Gahral Adian (2002) terdapat empat pendekatan dalam memahami filsafat:Pendekatan DefinisiPendekatan SistimatikaPendekatan TokohPendekatan SejarahPendekatan filsafat yg bersifat argumentatifMetode kritis reflektifMetode dialogis Metode interpretatif Metode dialektis PengalamanPandangan teoritisMetode dialektis Metode Dialektika Hegel Metode yg melihat kemajuan (progress) pengetahuan atas dasar solusi di mana di dalamnya terdapat perubahan karena adanya kontradiksi Dasar metode Hegel: tesis antitesis sintesis ( tesa-antitesa-sintesa) Metode Segitiga HegelBagantesaantitesasintesaSudut pandang Terhadap FilsafatTerdapat tiga sudut pandang dalam melihat filsafat, yaitu:Filsafat sebagai metode berfikir (Philosophy as a method of thought)Filafat sebagai pandangan hidup (Philosophy as a way of life)Filsafat sebagai ilmu (Philosophy as a science)Sudut pandang Terhadap FilsafatFilsafat sebagai metode berfikir berarti filsafat dipandang sebagai suatu cara manusia dalam memikirkan tentang segala sesuatu secara radikal dan menyeluruh.Sudut pandang Terhadap FilsafatFilsafat sebagai Pandangan Hidup, Mengacu pada suatu keyakinan yang menjadi dasar dalam kehidupan, baik intelektual, emosional, maupun praktikal.Sudut pandang Terhadap FilsafatFilsafat sebagai Ilmu, Artinya melihat filsafat sebagai suatu disiplin ilmu yang mempunyai karakteristik yang khas sesuai dengan sifat suatu ilmu.Kebenaran FilsafatSetiap manusia bertanya, mesti membutuhkan jawaban yang benar, permasalahannya adalah apakah kebenaran itu? Ini merupakan masalah penting dalam filsafat pada umumnya, khususnya dalam filsafat ilmu. Kebenaran merupakan hasil penilaian, lalu apa yang menjadi dasar penilaian itu?. Boleh jadi subyektif, yaitu berdasarkan norma, nilai dan keyakinan orang. Boleh jadi juga obyektif, yaitu berdasarkan ukuran-ukuran, manfaat, dan lain-lain terhadap obyeknya sendiri.

Ada dua kemungkinan dasar pengukuran kebenaran, yaitu kebenaran apriori atau hipotesis, yaitu kebenaran berdasarkan akal semata, secara logika tanpa memerlukan bukti empiris, dan kebenaran aposteriori atau empiris yaitu, kebenaran yang ditemukan dilapangan melalui suatu abstraksi berupa ukuran-ukuran dari wujud apa yang ingin diketahuiImmanuel Kant berpendapat bahwa ilmu pengetahuan harus berdasar sintetis apriori dan analitis aposteriori. Maksudnya, bahwa kebenaran ilmu pengetahuan itu harus berdasarkan penggunaan akal atau pemikitan teoritis yang disebut hipotesis dan teruji oleh bukti faktual yang menguatkan berupa hasil pengukuran obyektif. Jika hipotesis telah terbukti didukung fakta dilapangan maka kebenaran ilmiyah dinilai telah sah.

Kebenaran filsafat tidak demikian, karena wacana filsafat berdasar penggunaan atau pengembaraan akal semata, yaitu sebuah kebanaran yang hakiki bersifat subyektif, hasil pandangan pemikiran dari berbagai sudut pandang pemikiran. Oleh karena itu tak bisa dibandingkan dalam arti baik, buruk dan benar-salahnya. Suatu pemikiran yang mendalam dan jernih sangat mungkin mencapai kebenaran tertinggi, lebih tinggi daripada hasil pengukuran dilapangan. Pengukuran dilapanganpun boleh jadi kurang baik nilainya karena alat ukur yang tidak canggih dan pengkurannya sendiri yang tidak akurat.

Adapun yang dimaksud dengan subyektif adalah suatu pendapat berdasarkan kemampuan atau keadaan dan sudut pandang subyek, sedangkan obyektif adalah sesuai dengan keadaan obyek atau wujudnya.