16
TUGAS FILSAFAT ILMU DAN LOGIKA “JENIS-JENIS PENGETAHUAN” (Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Ilmu dan Logika) Disusun oleh : Yona Adila Pratama (I 10050109)

filsafat ilmu dan logika

Embed Size (px)

DESCRIPTION

filsafat ilmu dan logika

Citation preview

Page 1: filsafat ilmu dan logika

TUGAS FILSAFAT ILMU DAN LOGIKA

“JENIS-JENIS PENGETAHUAN”

(Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Ilmu dan Logika)

Disusun oleh :

Yona Adila Pratama

(I 10050109)

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS PADJAJARAN

JATINANGOR

2006

Page 2: filsafat ilmu dan logika

JENIS-JENIS PENGETAHUAN

Pengetahuan merupakan suatu kekayaan mental yang secara langsung ataupun

tidak langsung turut memperkaya kehidupan kita. Pengetahuan merupakan sumber

jawaban bagi berbagai pertanyaan yang muncul dalam kehidupan kita. Berdasarkan

perbedaan cara kerja yang dipakai untuk memperoleh dan mempertanggungjawabkan

kebenarannya, serta berdasarkan perbedaan objek yang menjadi bahan kajiannya,

sekurang-kurangnya dapat kita bedakan ada lima jenis pengetahuan, yaitu pengetahuan

sehari-hari atau common sense, pengetahuan filsafat, pengetahuan agama dan teologis,

pengetahuan mistik, dan pengetahuan ilmiah.

Tiap jenis pengetahuan mempunyai ciri-ciri yang spesifik mengenai apa (ontology),

bagaimana (epistemology), dan untuk apa (aksiologi) pengetahuan tersebut disusun.

Ketiga landasan ini saling berkaitan, jadi ontology adalah ilmu terkait dengan

epistemology ilmu dan epistemology ilmu terkait dengan aksiologi ilmu dan seterusnya.

1. PENGETAHUAN SEHARI-HARI

Teori

Pengetahuan sehari-hari (knowledge). Dasarnya adalah empiris, pengalaman

langsung, dugaan, prasangka, opini, subjektif, rumor, dan lain-lain.

Ciri-ciri pengetahuan sehari-hari adalah :

1. Bersifat individual dan personal.

2. Berpusat pada pengalaman hidup manusia.

3. Bersifat penuh dan rumit, tetapi tidak sistematik.

4. Jarang atau tidak dilakukan verifikasi, kalaupun dilakukan verifikasi, maka akan

bersifat selektif, baik untuk justifikasi maupun untuk menunjukan kesalahan.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa ada alasan yang masuk akal untuk

berfikir bahwa bukan hanya ada pengetahuan ilmiah, tetapi juga ada pengetahuan

moral, religius dan pengetahuan sehari-hari.

Page 3: filsafat ilmu dan logika

Contoh Pengetahuan Sehari-hari

Sumber :

http://www.suaramerdeka.com/cybernews/entertainmen/gosip/index.html

Pop diva AS, Madonna, mengumumkan tanggal tur dunianya, 'Confession', pada Senin

(03/04), dan menjanjikan akan mengubah dunia menjadi satu lantai dansa besar.

Penyanyi berusia 47 tahun itu, yang telah menetap di Inggris, akan berkeliling ke

kawasan Amerika Utara mulai Mei hingga Juli, sebelum menuju Eropa selama Agustus.

Jepang juga masuk dalam daftarnya.

Analisis

Berita diatas dapat digolongkan menjadi pengetahuan sehari-hari, karena berita

di atas mencangkup semua ciri-ciri dari pengetahuan sehari-hari, yaitu bersifat individual

dan personal, berpusat pada pengalaman hidup manusia, bersifat penuh dan rumit

tetapi tidak sistematik, jarang atau tidak dilakukan verifikasi. Berita di atas pun berasal

dari pengalaman dan pendapat sehingga termasuk ke dalam pengetahuan sehari-hari.

2. PENGETAHUAN FILSAFAT

Teori

Filsafat merupakan suatu wacana, argumentasi, atau perbincangan radikal

sampai konsekuensi-konskuensi terakhir mengenai segala sesuatu hal atau disebut

sarwa sekalian alam.

Tujuan filsafat adalah :

1. Mencari kebenaran yang bersifat universal, sebagai lawan dari kebenaran yang

bersifat relatif dan subjektif (kebenaran menurut kaum sofis).

2. Menemukan cara atau metode untuk menemukan kebenaran. Menurut Socrates,

Kebenaran dapat dicapai melalui perenungan dan dialog dengan orang lain.

Periode-periode filsafat :

1. Periode filsafat yunani kuno, tokoh-tokohnya adalah sokrates, plato, aristoteles,

dan lain-lain.

Page 4: filsafat ilmu dan logika

2. Filsafat abad pertengahan, disebut jaman kegelapan filsafat. Filsafat berfungsi

sebagai alat untuk pembenaran atau jastifikasi atas ajaran agama.

3. Filsafat Modern, intinya manusia pada prinsipnya merupakan pusat dari alam

semesta, sehingga memiliki kebebasan untuk mencari kebenarannya sendiri.

4. Filsafat Kontemporer, ciri-cirinya tema bervariasi, aliran-alirannya adalah

fenomenologi, eksistensialisme, filsafat ilmu, strukturalisme, postmodernisme,

filsafat tentang perempuan.

Ciri-ciri pengetahuan filsafat adalah :

1. radikal

2. kritis

3. ekstensif (universal)

4. rasional (lebih mengandalkan pemikiran rasional dibandingkan fakta empiris).

Contoh Pengetahuan Filsafat

Sumber : http://filsafatkita.f2g.net/sine1.htm

Gerak — Waktu — Imaji

Gilles Deleuze Dalam Sinema.

Deleuze menerapkan teknik montage sebagai penentu bentukan relasi antara waktu dan

gerak dalam sinema. Dalam teknik montage klasik waktu menjadi subordinasi gerak

(imaji-gerak) sedang dalam teknik non-klasik waktu merupakan entitas yang terpisah

dari gerak (imaji-waktu). Dalam teknik yang pertama, film tidak semata sebagai

potongan-potongan gambar yang diam, tetapi imaji-imaji yang secara linier bergerak

seirama dengan aliran pergantian-pergantian shot. Hal ini menjadikan dunia sebagai

imaji karena imaji disusun atas gerak, meski tidak secara alamiah. Di sisi lain, dalam

teknik montage non-klasik tidak ada aliran linier imaji-imaji. Waktu terfragmentasi dan

seolah seluruhnya menjadi ‘masa sekarang’. Gerak dan waktu yang dihasilkan bukan

gerak-waktu yang sebenarnya. Di atas segalanya, prinsip-prinsip sinematografi yang

dipakai Deleuze ini hendak mengafirmasi kehidupan, dan melepaskannya dari

kekaburan kebenaran absolut dari pengetahuan.

Page 5: filsafat ilmu dan logika

Analisis

Pernyataan Deleuze di atas termasuk kedalam pengetahuan filsafat, karena

pernyataan tersebut mempunyai ciri-ciri pengetahuan filsafat, yaitu radikal, kritis,

universal, dan lebih mengandalkan pemikiran rasional dibandingkan fakta empiris.

Pernyataan di atas juga merupakan suatu usaha untuk mencari kebenaran dan

kebenaran itu adalah kebenaran yang universal, bersifat untuk umum. Sehingga jelaslah

bahwa pernyataan diatas termasuk kedalam pengetahuan filsafat.

3. PENGETAHUAN AGAMA ATAU TEOLOGIS

Teori

Pengetahuan religius, termasuk didalamnya adalah pengetahuan kita tentang

Tuhan. Sesungguhnya berada di luar lingkup pengetahuan manusia. Pernyataan bahwa

Tuhan itu ada dan memiliki sifat-sifat tertentu seperti Mahakuasa, Maharahim, Maha

Pengasih dan Penyayang, dan sebagainya merupakan pokok iman dan bukan materi

pengetahuan manusia. Benar-salahnya pernyataan tersebut tidak dapat ditentukan, baik

secara apriori berdasarkan penalaran logis maupun secara aposteriori berdasarkan

pengalaman. Dengan kata lain, baik tolak ukur kebenaran rasio (the truth of reason)

maupun kebenaran faktual atau empiris (the truth of fact/empirical truth) tidak berlaku

untuk pernyataan-pernyataan religius.

Dasar pengetahuan agama adalah keyakinan, kepercayaan, dan iman. Cirinya

adalah mengacu pada sesuatu yang bersifat Illahi.

Contoh Pengetahuan Agama dan Teologis

Sumber : Al-Qur’an, QS. An Nuur ayat 39 dan QS. Al Furqan ayat 23 (tentang

perbedaan amal setiap manusia)

QS An Nuur : 39

“Dan orang-orang kafir, amal-amal mereka laksana fatamorgana di tanah yang datar,

disangka air oleh orang-orang yang dahaga, tetapi bila didatangi air itu, dia tidak

mendapati sesuatu apapun...”

QS. Al Furqan : 23

”Dan Kami akan perlihatkan segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami akan jadikan

amal itu (bagaikan) debu yang beterbangan.”

Page 6: filsafat ilmu dan logika

Analisis

Pernyataan diatas termasuk kedalam pengetahuan agama. Karena pernyataan

tersebut mengacu pada sesuatu yang bersifat Ilahi. Pernyataan diatas adalah suatu

pengetahuan tentang Tuhan dan bersumber langsung dari Tuhan sehingga

kebenarannya tidak diragukan lagi. Kebenaran pernyataan tersebut tergantung individu

itu meyakininya dan mempercayainya. Dan untuk mempercayai dan meyakini

kebenaran tersebut tergantung keyakinan dan keimanan dari masing-masing diri

individu itu sendiri.

4. PENGETAHUAN MISTIK

Teori

Dasar pengetahuan mistik adalah kepercayaan subjektif tentang sesuatu yang

gaib. Ciri-ciri dari pengetahuan mistik adalah sering tanpa pertimbangan rasional dan

empiris.

Contoh Pengetahuan Mistik

Sumber : http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2006/042006/05/0106.htm

AKHIR-AKHIR ini kesurupan massal seperti menjadi berita biasa karena

peristiwa itu hampir setiap pekan terjadi di berbagai daerah di Indonesia. Banyak faktor

yang menyebabkan terjadinya kesurupan massal. Di kalangan ulama, kesurupan massal

berkaitan dengan dunia gaib. Namun, sebaliknya di kalangan psikiater, kesurupan

massal tidak ada hubungannya dengan alam gaib.

Kesurupan, menurut Ustaz Aminuddin, bisa disebabkan oleh lemahnya

keimanan seseorang hingga mudah dimasuki oleh makhluk gaib semacam jin. "Bisa

juga karena orang tersebut sedang lemah fisik atau kejiwaannya seperti sedang

melamun, stres, frustrasi, atau sejenisnya. Kondisi fisik dan kejiwaan yang lemah

membuat seseorang akan mudah terasuki hingga kesurupan," katanya.

Mengenai kiat menangkal kesurupan, Nabi Muhammad saw. mengajarkan kiat-

kiat menangkalnya dan menyembuhkan orang kesurupan dalam bentuk rukiyah (jampi-

jampi). "Namun harus hati-hati menerapkannya karena khawatir terjebak dalam

kemusyrikan. Kita harus bedakan apakah seseorang yang kesurupan akibat penyakit

medis atau nonmedis, yakni kemasukan jin," katanya.

Page 7: filsafat ilmu dan logika

Setelah diketahui kesurupan tersebut masuk kategori medis atau nonmedis,

maka penyembuhannya bisa segera dilakukan. "Kalau medis, berarti diserahkan ke

dokter, sedangkan nonmedis akibat kemasukan jin bisa dengan mengalirkan tenaga

dalam dan alat seperti korek api atau alat lainnya. Dengan memakai rukiyah seperti

diajarkan oleh Nabi Muhammad, kita bisa menyembuhkan orang yang kesurupan,"

katanya.

Sedangkan menurut K.H. Tengku Maulana, kesurupan lebih banyak disebabkan

kelemahan iman dan kekosongan jiwa sehingga setan atau jin mudah masuk.

"Kebanyakan korban kesurupan adalah perempuan karena dari segi kejiwaan lebih

lemah dibandingkan laki-laki. Apalagi perempuan sering berlebihan dalam mengeks-

presikan masalah sehingga mudah kesurupan," katanya.

Tengku Maulana menyarankan agar dibacakan zikir atau ayat-ayat Alquran di

dekat telinga korban seperti Q.S. Al-Mu'minun: 97. "Bisa juga dengan memijat bagian

tubuh seperti tangan dari pijatan lembut sampai keras," katanya.

Sementara dari kalangan paranormal, Dion D.A. mengatakan, peristiwa

kesurupan massal merupakan akibat dari bergesernya alam gaib karena fenomena

alam. Gunung meletus, bencana tsunami, banjir di mana-mana, dibabatnya hutan

mempercepat transformasi makhluk gaib singgah ke tubuh manusia. Dan manusia yang

paling sensitif adalah perempuan mengingat tingkat kepekaan dan imajinasinya cukup

tinggi.

Analisis

Pernyataan-pernyataan diatas dapat digolongkan kedalam pengetahuan mistik.

Karena ciri-cirinya sesuai dengan ciri-ciri pengetahuan mistik yaitu tidak didasari dengan

pikiran yang rasional juga tidak ada faktor empirisnya. Pernyataan-pernyataan diatas

sebenarnya termasuk kedalam kepercayaan individu terhadap sesuatu yang gaib, oleh

karena itu kebenarannya tidak dapat dibuktikan secara empiris.

5. PENGETAHUAN ILMIAH

Teori

Pengetahuan ilmiah adalah jenis pengetahuan yang diperoleh dan

dipertanggungjawabkan kebenarannya secara ilmiah atau dengan menerapkan cara

kerja atau metode ilmiah. Pengetahuan ilmiah ini, mempelajari alam sebagaimana

Page 8: filsafat ilmu dan logika

adanya dan terbatas pada lingkup pengalaman kita, pengetahuan dikumpulkan secara

ilmiah dengan tujuan untuk menjawab permasalahan kehidupan yang sehari-hari

dihadapi manusia.

Metode ilmiah adalah prosedur atau langkah-langkah sistematis yang perlu

diambil guna memperoleh pengetahuan yang didasarkan atas persepsi inderawi dan

melibatkan uji coba hipotesis serta teori secara terkendali. Berpangkal pada

pengamatan kejadian-kejadian, baik dari pengalaman akan alam langsung atau dari

hasil percobaan yang didesain melalui induksi dapat dirumuskan hipotesis yang dapat

menjelaskan persoalan yang dihadapi. Hipotesis tersebut diuji coba kebenarannya, bila

terbukti benar dalam berbagai pengujian dan ditemukan pola yang berulang, dapat

dirumuskan hukum empiris dan bentuk putusan universal. Kumpulan hukum yang

serumpun dan tertata secara sistematis membentuk suatu teori ilmiah. Metode ilmiah ini,

melibatkan perpaduan antara cara kerja induktif, deduktif, dan abduktif.

Ciri-ciri pengetahuan ilmiah :

1. Mencari dan berusaha mengetahui ciri-ciri pokok dan perilaku jenis-jenis benda

yang sedang diamati.

2. Pengetahuan ilmiah itu pertama-tama memperoleh pendasaran secara induktif

bukan secara deduktif.

3. Harus ada hipotesis, sebagai bahan mentah untuk pengetahuan ilmiah.

4. Pengetahuan ilmiah tidak selalu berkembang dengan merentang penyimpulan

berdasarkan apa yang telah kita ketahui. Untuk dapat berkembang dibutuhkan

imajinasi, baik dalam merumuskan pertanyaan-pertanyaan dan menyusun

hipotesis untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.

5. Pengetahuan ilmiah tidak selalu diperoleh melalui proses generalisasi.

6. Menggunakan metode deduksi yang berfungsi untuk membawa orang dari

hukum-hukum yang umum atau prinsip-prinsip teoritis yang berlingkup luas ke

hukum-hukum yang kurang umum atau prinsip-prinsip teoritis yang lebih sempit

lingkupnya. Selain itu, deduksi membantu mempersatukan pengetahuan ilmiah.

7. Pengetahuan ilmiah bukanlah pengetahuan yang pasti benar, melainkan

pengetahuan yang mendekati kebenaran.

Dasar dari pengetahuan ilmiah adalah pengamatan empiris dan pemikiran logis.

Page 9: filsafat ilmu dan logika

Contoh Pengetahuan Ilmiah

Sumber :

http://www.cifor.cgiar.org/publications/Html/AR-1999/Indonesian/Content-5.htm

ILMU PENGETAHUAN ILMIAH DAN "PRAKTEK TERBAIK" UNTUK HUTAN LESTARI

Wawasan yang lebih mendalam tentang kebakaran hutan.

Kebakaran yang terjadi baru-baru ini yang melahap sebagian besar kawasan

hutan di Indonesia telah memacu timbulnya keinginan untuk menangani masalah

tersebut secara luas. Pada tahun 1999, CIFOR dan mitra anggota CGIAR yang juga

berlokasi di Bogor, International Centre for Research in Agroforestry (ICRAF), memulai

proyek riset kerjasama yang mengamati berbagai pendekatan dari kebanyakan upaya

menghadapi kebakaran yang secara dramatis berbeda.

Para ilmuwan bekerja untuk benar-benar menuju pada pangkal permasalahan:

Siapa yang menyulut api, dan mengapa? Pemecahan masalah penyebab utamanya

akan memudahkan para pengambil kebijakan regional dan nasional untuk membuat

konsep awal peraturan dan reformasi pemanfaatan lahan yang bertujuan mencegah

bencana kebakaran besar yang biasanya menjalar di luar kontrol seperti yang terjadi

pada tahun 1997-1998 dan permulaan awal tahun 1999.

Kegiatan lapangan untuk riset ini yang dibiayai sebagian besar oleh U.S. Forest

Service dan dikoordinasikan oleh Graham Applegate dari CIFOR, dimulai pada tahun

1999 pada 8 lokasi di Sumatra dan Kalimantan - dua buah kawasan yang mengalami

kebakaran hebat di tahun 1997-1998. Metodologi yang digunakan mengkombinasikan

riset ilmu pengetahuan sosial dengan penginderaan jarak jauh dan GIS untuk

memberikan analisa yang komprehensif menyangkut asal kebakaran, motivasi

masyarakat yang melakukan pembakaran, dan dampak sosial dan lingkungannya.

Sepuluh lokasi untuk studi yang mendalam telah dipilih untuk mewakili berbagai tipe

hutan dan pemanfaatan lahan yang berbeda, susunan sosial ekonomi dan kemungkinan

faktor pendukung lainnya yang menciptakan kebakaran hebat seperti sistem status

kepemilikan lahan yang ada saat ini.

Hasil pendahuluan menunjukkan bahwa permasalahannya ternyata sangat rumit

dan sangat bervariasi antar satu propinsi dengan propinsi lainnya. "Riset menunjukkan

bahwa api mungkin digunakan sebagai alat yang membantu atau sebagai senjata dalam

berbagai skenario yang berbeda," menurut Rona Dennis, koordinator proyek

GIS/penginderaan jarak jauh.

Page 10: filsafat ilmu dan logika

Pada salah satu lokasi di Sumatra, contohnya, studi menemukan adanya konflik

lama yang cukup mendalam antara penduduk lokal dengan perusahaan yang

membangun tanaman industri serta perusahaan minyak kelapa sawit - ketegangan yang

semakin meningkat karena lemahnya kebijakan dalam perencanaan pemanfaatan

lahan. Riset mendokumentasikan insiden dimana penduduk lokal dengan sengaja

menyulut api untuk membalas dendam atas lahan yang telah diambil alih yang

sebelumnya digunakan untuk pertanian. Di Kalimantan Barat, salah satu lokasi studi

terletak di dalam Taman Nasional dimana penduduk lokal sudah biasa menggunakan

api selama ratusan tahun untuk membakar sedikit areal hutan rawa untuk memancing.

Tetapi hasil riset saat ini menunjukkan, dengan semakin bertambah banyaknya

penduduk dan kondisi udara yang sangat kering ditambah dengan El Nino diantaranya,

menjadikan bencana kebakaran sebagai masalah terbesar di kawasan ini.

Kegiatan CIFOR-ICRAF dituangkan berdasarkan temuan pelengkap dari proyek

riset kebakaran yang dilakukan oleh beberapa lembaga lainnya. Para ilmuwan pada

akhirnya akan mengintegrasikan studi yang "site-specific" (spesifik pada lokasi tertentu)

dengan penilaian dari keseluruhan pulau untuk memberikan landasan yang kokoh bagi

analisa dan rekomendasi kebijakan yang berorientasi pemerintahan.

Pekerjaan ini sangat memakan waktu dan relevan bagi Indonesia sebagaimana

demokratisasi dan kemajuan menuju devolusi kekuatan membuka jendela peluang bagi

perubahan kebijakan. Informasi seperti ini juga akan membantu lembaga seperti

Association of South East Asian Nation (ASEAN) yang sudah mengajukan permohonan

untuk mencegah asap keluar melewati perbatasan akibat terulangnya perisiwa

kebakaran hutan.

Riset dipersiapkan untuk dilanjutkan dengan biaya tambahan dari European

Union. Langkah berikutnya akan meliputi pelatihan dan bimbingan teknis untuk

memperkuat kemampuan Indonesia dalam mengerjakan riset dan analisa yang

berkaitan dengan kebakaran.

"Para ahli setuju bahwa kebakaran hutan hebat yang terjadi pada tahun 1997-1998 di

Indonesia merupakan sebuah bencana global."

Analisis

Pembahasan di atas termasuk ke dalam pengetahuan ilmiah karena

menggunakan metode-metode ilmiah seperti adanya dasar pemikiran, adanya

Page 11: filsafat ilmu dan logika

permasalahan, adanya hipotesis, dan juga dilakukan percobaan. Dan kebenarannya

pun dapat dipertanggungjawabkan karena para ilmuwan ini melakukan beberapa

percobaan terlebih dahulu sebelum mereka menyimpulkan suatu teori untuk dijadikan

sebagai pengetahuan.

KESIMPULAN

Dari contoh-contoh diatas, telah jelas pula bahwa pengetahuan terbagi menjadi

lima. Yaitu ada yang disebut dengan pengetahuan sehari-hari, pengetahuan filsafat,

pengetahuan mistik, pengetahuan agama dan pengetahuan ilmiah. Pengetahuan-

pengetahuan tersebut mempunyai ciri-ciri dan tujuan masing-masing. Begitupula dengan

perbedaan dari masing-masing pengetahuan. Baik dari cara memperoleh pengetahuan

tersebut, objek yang diteliti, metode yang digunakan, teori-teori yang menjadi sumber

dari ilmu pengetahuan tersebut, serta ukuran dari objek yang diteliti sampai kepada cara

menentukan kebenaran dari tiap pengetahuan tesebut. Setiap pengetahuan mempunyai

ciri-ciri yang khas dari masing-masing pengetahuan tersebut. Dan juga, setiap

pengetahuan tersebut tidak dibandingkan mana yang benar mana yang salah, karena

masing-masing dari pengetahuan tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangannya.

Ilmu pengetahuan juga tidak dapat disimpulkan menjadi ilmu yang lebih unggul

dibandingkan dengan pengetahuan lainnya. Karena setiap pengetahuan itu mempunyai

keunggulannya dan kelemahannya masing-masing. Dan juga pengetahuan-

pengetahuan tersebut pada dasarnya memiliki karakteristik yang berbeda, objek

penelitian yang berbeda, dasar teori yang berbeda, dan metode-metode yang berbeda-

beda.