13
KARAKTER, FILSAFAT, LOGIKA DAN ETIKA Akbar Delmi Asaduddin As Zanky Baizura Fahma Nila Ulya Sakinah Amalina Novita

Karakter, Filsafat, Logika Dan Etika

Embed Size (px)

DESCRIPTION

MPKTA

Citation preview

Page 1: Karakter, Filsafat, Logika Dan Etika

KARAKTER, FILSAFAT, LOGIKA DAN ETIKA

Akbar Delmi

Asaduddin As Zanky

Baizura Fahma

Nila Ulya

Sakinah

Amalina Novita

Page 2: Karakter, Filsafat, Logika Dan Etika

kepribadian adalah suatu organisasi dinamis dari keseluruhan sistem psiko-fisik dalam diri manusia

Kepribadian dipengaruhi oleh keterkaitan antara sejarah hidup, budaya, ambisi, cita-cita,karakter, motif dan sifatnya

• karakter merupakan kepribadian yang dievaluasi

• keutamaan karakter timbul dari ciri keutamaan-keutamaan yang merupakan keunggulan manusia

KEKUATAN KARAKTER

Page 3: Karakter, Filsafat, Logika Dan Etika

terdapat tiga level konseptual dari karakter yaitu :

Page 4: Karakter, Filsafat, Logika Dan Etika

kekuatan karakter dibagi menjadi 6 kategori yaitu :

•kebijaksaan dan pengetahuan•Kemanusiaan•Kesatriaan•Keadilan•pengelolan diri •transendensi

10 kriteria karakter kuat:

Page 5: Karakter, Filsafat, Logika Dan Etika

Pengertian Filsafat

Filsafat dapat didefinisikan sebagai usaha manusia untuk memahami segala perwujudan kenyataan secara kritis, radikal dan sistematis serta universal

Kritismemilah-milah objek yang akan dikaji oleh seseorang dan diberikan penilaian terhadap objek itu.

Radikalberfilsafat secara lebih mendalam hingga ke akar-akarnya.

Sistematismemahami segala sesuatu menurut suatu aturan tertentu, runut dan bertahap serta hasilnya dituliskan melalui aturan tertentu juga.

Universalmenyeluruh.

Cabang Filsafat

Ontologi : bagian filsafat yang mengkaji tentang ada (being) atau tentang apa yang nyata. Dalam arti umum dibagi menjadi dua yaitu ontologi (dalam arti khusus) dan metafisika.

Epistemologi : Bagian filsafat yang mengkaji hakikat dan ruang lingkup pengetahuan.

Axiologi : Bidang filsafat yang mengkaji nilai-nilai yang menentukan apa yang seharusnya dilakukan manusia.

FILSAFAT

Page 6: Karakter, Filsafat, Logika Dan Etika

Aliran Filsafat

Rasionalisme : Aliran yang berpandangan bahwa semua pengetahuan bersumber dari akal.

Empirisme : Aliran yang menekankan bahwa pengalaman itu sebagai sumber dari pengetahuan.

Kritisisme : Aliran yang mengkritik terhadap rasionalisme dan empirisme yang dianggap terlalu ekstrem dalam mengkaji pengetahuan manusia.

Idealisme : Aliran yang berpendirian bahwa pengetahuan adalah proses-proses mental ataupun psikologis yang sifatnya subyektif.

Vitalisme : Aliran filsafat yang memandang hidup tidak dapat sepenuhnya dijelaskan secara mekanis karena pada hakikatnya manusia beda dengan benda mati.

Fenomenologi : aliran filsafat yang mengkaji penampakan (gejala-gejala) dan memandang gejala dan kesadaran selalu saling terkait.

Alternatif langkah belajar filsafat

Cara berfilsafat:

analisis obyek dalam kenyataan sintesis (membandingkan hasil analisis )

Tujuan menganalisis

1. memperoleh makna baru yang terkandung dalam istilah-istilah yang bersangkutan, dan 2. menguji istilah-istilah itu melalui penggunaannya, atau dengan melakukan pengamatan terhadap contoh-contohnya.

Secara umum, disadari atau tidak, filsafat digunakan manusia untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya.

Page 7: Karakter, Filsafat, Logika Dan Etika

LOGIKA

Logikakajian tentang berpikir yang benar dan relevan dangan kanyataan.

Page 8: Karakter, Filsafat, Logika Dan Etika

Makna term di bagi mejadi 3 yaitu Makna denotatif merujuk kepada satu arti yakni dalam kamus Makna kesan (sense) makna yang berdasarkan penggabungan dengan kata lainsehingga memiliki makna lainMakna emotif makna yang didasarkan pada perasaan atau emosi, sikap baik secara tersurat maupun secara tersirat

Term

Adalah tanda untuk menyatakan suatu ide yang dapat diinderai (sensible) dan didasarkan pada kelaziman, bukan tanda alamiah.

Page 9: Karakter, Filsafat, Logika Dan Etika

DEFINISI

Adalah pernyataan yang menerangkan hakikat suatu hal.

Definisi

definisi yang menerangkan makna kata seperti yang dimuat dalam kamus

Nominal (sinonim)

Real (analitik)

Diskriptif deskriptif mengemukakan segi-segi yang positif tetapi belum tentu esensial mengenai suatu hal.Esensial menerangkan inti (esensi) dari suatu hal dengan menyebutkan genusdan diferentia-nya

Page 10: Karakter, Filsafat, Logika Dan Etika

DIVISI

Aturan membuat divisi:

1.Tidak boleh ada bagian yang terlewati

2.Bagian tidak boleh melebihi keseluruhan

3.Tidak boleh ada bagian yang meliputi bagian lain

4.Divisi harus jelas dan teratur

5.Jumlah bagian harus terbatas

uraian suatu keseluruhan ke dalam bagian-bagian berdasarkan satu kesamaan karakteristik tertentu

DEVISIDivisi real penguraian berdasarkan bagian baik fisik maupun metafisik.•Bagian fisik : faktor fisik yang bisa dipisahkan satu dengan yang lain•Bagian metafisik : bagian dari suatu hal yang tak dapat dipisahkan satu sama lain

Divisi logis membagi keseluruhan hal menjadi bagian-bagian oleh mental manusia

Page 11: Karakter, Filsafat, Logika Dan Etika

SESAT PIKIR

Sesat pikir formal dalam deduktif : penalaran ditentukan oleh bentuknya. Contoh : rumah mempunyai halama

buku mempunyai halaman rumah adalah buku

kekeliruan dalam penalaran berupa penarikan kesimpulan dengan langkah yang tidak sah karena dilanggarnya kaidah logika

Sesat pikir nonformalYang termasuk sesat pikir nonformal seperti: perbincangan dengan ancaman, salah guna, argumentasi berdasarkan kepentingan,dll

Page 12: Karakter, Filsafat, Logika Dan Etika

Etika Normatif

Etika Terapan

ETIKA

Berfokus pada prinsip yang seharusnya dari tindakan yang baik.

Penerapan teori etika secara lebih spesifik baik pada domain privat atau publik.

Studi tindakan atau keputusan etis.

Terkait dengan permasalahan moral, dan dilema etis.

Page 13: Karakter, Filsafat, Logika Dan Etika

Etika Deskriptif

Hanya melakukan observasi terhadap apa yang dianggap baik oleh individu atau

masyarakat.

Metaetika

Berfokus apa arti dari pernyataan -pernyataan etika.

menggambarkan sesuatu yang dianggap etis oleh individu atau masyarakat.

Berhubungan dengan sifat penilaian moral.