42
FILSAFAT ILMU Dr.Djaka Handaja.MPH dr.Djaka Handaja.MPH FK.UMM

Filsafat Ilmu Fk

Embed Size (px)

Citation preview

FILSAFAT ILMU

Dr.Djaka Handaja.MPH

dr.Djaka Handaja.MPH FK.UMM

FILSAFAT ????

• Filsafat dalam bahasa Inggris, yaitu philosophy,• istilah filsafat berasal dari bahasa Yunani, philosophia, yang

terdiri atas dua kata: philos (cinta) atau philia (persahabatan, tertarik kepada) dan shopia (hikmah, kebijaksanaan, pengetahuan, keterampilan, pengalaman praktis, inteligensi). Jadi secara etimologi, filsafat berarti cinta kebijaksanaan atau kebenaran.

• Plato menyebut Socrates sebagai philosophos (filosof) dalam• pengertian pencinta kebijaksanaan. Kata falsafah merupakan

arabisasi berarti pencarian yg dilakukan para filosof

dr.Djaka Handaja.MPH FK.UMM

• Secara umum filsafat berarti upaya manusia untuk memahami segala sesuatu secara sistematis, radikal, dan kritis.

• Berarti filsafat merupakan sebuah proses bukan sebuah produk. Maka proses yang dilakukan adalah berpikir kritis yaitu usaha secara aktif, sistematis, dan mengikuti prinsip-prinsip logika untuk mengerti dan mengevaluasi suatu

informasi dengan tujuan menentukan apakah informasi itu diterima atau ditolak. Dengan demikian filsafat akan terus berubah hingga satu titik tertentu (Takwin, 2001 )

dr.Djaka Handaja.MPH FK.UMM

Filsafat dibagi menjadi dua bagian yakni,A. Filsafat teoritis mencakup: • (1) ilmupengetahuan alam, seperti: fisika, biologi, ilmu pertambangan, dan astronomi; • (2) ilmu eksakta dan matematika;• (3) ilmu tentang ketuhanan dan metafisika. B. Filsafat praktis mencakup: • (1) norma-norma (akhlak); • (2) urusan rumah tangga; • (3) sosial dan politik.

dr.Djaka Handaja.MPH FK.UMM

FILSAFAT SEBAGAI ILMU-ILMU YANG MENYELIDIKI MAKNA TERDALAM REALITA MANUSIA

FILSAFATSEBAGAIILMU

DIDASARKAN ATAS

AKAL BUDI DAN PENGALAMAN

dr.Djaka Handaja.MPH FK.UMM

FILSAFAT SEBAGAI CARA BERPIKIR

BERPIKIR TRADISIOHAL,TANPA BERDASARKAN ATURAN ILMIAH

BERPIKIR ILMIAH;METODISSISTIMATISOBJEKTIFUMUM

dr.Djaka Handaja.MPH FK.UMM

• METODE- METODE FILSAFAT (ANTONBAKKER)• METODE INTUITIF• (205-270) PALTINOS & HENDRI BERGSON• METODE SKOLASTIK• (1859-1941) THOMAS AQUINAS• METODE GEOMETRIS• (1596-1650) RENE DESCARTES• METODE EKSPERIMENTAL• DAVID HUME• METODE KRITIS-TRASENDENTAL• (1724-1808) IMMANUEL KANT• METODE DIALEKTIS (GERAKAN PIKIRAN)• 1770-1883) HEGEL• METODE FENOMENOLOGIS• (1859-1838) EDMUND HUSSERL

dr.Djaka Handaja.MPH FK.UMM

• FILSAFAT SEBAGAI PANDANGAN HIDUP;• MANGAN ORA MANGAN ASAL NGUMPUL NGUMPUL ORA NGUMPUL ASAL MANGAN

dr.Djaka Handaja.MPH FK.UMM

Nuchelmans (1982), mengemukakan bahwa dengan munculnya ilmu pengetahuan alam pada abad ke 17, maka mulailah terjadi perpisahan antara filsafat dan ilmu pengetahuan.

Dengan demikian dapatlah dikemukakan bahwa sebelum abad ke 17 tersebut ilmu pengetahuan adalah identik dengan filsafat.

Pendapat tersebut sejalan dengan pemikiran Van Peursen (1985), yang mengemukakan bahwa dahulu ilmu merupakan bagian dari filsafat, sehingga definisi tentang ilmu bergantung pada sistem filsafat yang dianut.

dr.Djaka Handaja.MPH FK.UMM

• Koento Wibisono (1999), filsafat itu sendiri telah mengantarkan adanya suatu konfigurasi dengan menunjukkan bagaimana “pohon ilmu pengetahuan” telah tumbuh mekar-bercabang secara subur.

• Masing-masing cabang melepaskan diri dari batang filsafatnya, berkembang mandiri dan masing-masing mengikuti metodologinya sendiri-sendiri.

dr.Djaka Handaja.MPH FK.UMM

• Dalambahasa Arab, ilmu (ilm) berasal dari kata alima yang artinya mengetahui .Namun ilmu memiliki ruang lingkup yang berbeda dengan science (sains).

Sains hanya dibatasi pada bidang-bidang empirisme–positiviesme sedangkan ilmu melampuinya dengan nonempirisme seperti matematika dan metafisika (Kartanegara, 2003).

• Berbicara mengenai ilmu (sains) maka tidak akan terlepas dari filsafat.

• Tugas filsafat pengetahuan adalah menunjukkan bagaimana“pengetahuan tentang sesuatu sebagaimana adanya ”

dr.Djaka Handaja.MPH FK.UMM

• TIAP ILMU DIAWALI DENGAN FILSAFAT DAN DIAKHIRI DENGAN SENI (WILL DURANT) MUNCUL DALAM HIPOTESIS DAN BERKEMBANG KE KEBERHASILAN

TINGKAT PERKEMBANGAN PENGETAHUAN:( AUGUSTE COMTE ) 1.TAHAP RELIGIUS2.TAHAP METAFISIKA DAN3.POSITIF ( PENGETAHUAN ILMIAH)

dr.Djaka Handaja.MPH FK.UMM

Pohon Ilmu pengetahuan

dr.Djaka Handaja.MPH FK.UMM

Pengetahuan Agama

Ilmu ilmu Alamiah

Kimia Fisika Kedokteran

Peng Budaya

filsafat hukum hukum

Ilmu sosial filsafat

Ilmu ekonomi

Ilmu politik

Antropologi

Sosiologi

• Filsafat ilmu adalah bagian dari filsafat pengetahuan atau sering juga disebut epistomologi.

• Epistomologi berasal dari bahasa Yunani yakni epistimo yang berarti knowledge, pengetahuan dan logos yang berarti teori. Istilah ini pertama kali dipopulerkan oleh J.F. Ferier tahun 1854 yang membuat dua cabang filsafat yakni epistomology dan ontology (on =being, wujud, apa + logos = teori ), ontology ( teori tentang apa).

• Secara sederhana dapat dikatakan bahwa filsafat ilmu adalah• dasar yang menjiwai dinamika proses kegiatan memperoleh

pengetahuan secara ilmiah.

dr.Djaka Handaja.MPH FK.UMM

1.Filsafat ilmu membahas dan mengevaluasi metode-metode pemikiran ilmiah serta mencoba menemukan dan pentingnya upaya ilmiah sebagai suatu keseluruhan

2.Penelaahan tentang logika interen dari teori-teori ilmiah dan hubungan-hubungan antara percobaan dan teori, yakni tentang metode ilmiah.

3.Cabang pengetahuan filsafat yang merupakan telaah sistematis mengenai ilmu, khususnya metode-metodenya, konsep-konsepnya dan praanggapan-praanggapan, serta letaknya dalam kerangka umum cabang-cabang pengetahuan intelektual.

dr.Djaka Handaja.MPH FK.UMM

Obyek apa yang ditelaah ilmu ?1. Bagaimana ujud yang hakiki dari obyek tersebut?2. Bagaimana hubungan antara obyek tadi dengan daya tangkap

manusia yang membuahkan pengetahuan ? (Landasan ontologis) 3. Bagaimana proses yang memungkinkan ditimbanya pengetahuan

yang berupa ilmu? 4. Bagaimana prosedurnya? Hal-hal apa yang harus diperhatikan

agar menandakan pengetahuan yang benar? Apakah kriterianya? Apa yang disebut kebenaran itu? Adakah kriterianya? Cara/teknik/sarana apa yang membantu kita dalam mendapatkan pengetahuan yang berupa ilmu? (Landasan epistomologis)

5. Untuk apa pengetahuan yang berupa ilmu itu dipergunakan? Bagaimana kaitan antara cara penggunaan tersebut dengan kaidah-kaidah moral? Bagaimana penentuan obyek yang ditelaah berdasarkan pilihan-pilihan moral ? Bagaimana kaitan antara teknik prosedural yang merupakan operasionalisasi metode ilmiah dengan norma-norma moral/profesional ? (Landasan aksiologis). (Jujun S. Suriasumantri, 1982)

dr.Djaka Handaja.MPH FK.UMM

Fungsi Filsafat Ilmu• Filsafat ilmu merupakan salah satu cabang dari filsafat. Oleh

karena itu, fungsi filsafat ilmu kiranya tidak bisa dilepaskan dari fungsi filsafat secara keseluruhan, yakni :

1. Sebagai alat mencari kebenaran dari segala fenomena yang ada.

2. Mempertahankan, menunjang dan melawan atau berdiri netral terhadap pandangan filsafat lainnya.

3. Memberikan pengertian tentang cara hidup, pandangan hidup dan pandangan dunia.

4. Memberikan ajaran tentang moral dan etika yang berguna dalam kehidupan

5. Menjadi sumber inspirasi dan pedoman untuk kehidupan dalam berbagai aspek kehidupan itu sendiri, seperti ekonomi, politik, hukum dan sebagainya.

Agraha Suhandi (1989)

dr.Djaka Handaja.MPH FK.UMM

Substansi Filsafat Ilmu

Telaah tentang substansi Filsafat Ilmu, Ismaun (2001) memaparkannya dalam empat bagian, yaitu substansi yang berkenaan dengan:

(1) fakta atau kenyataan, (2) kebenaran (truth), (3) konfirmasi (4) logika inferensi.

dr.Djaka Handaja.MPH FK.UMM

. Corak dan Ragam Filsafat Ilmu• Filsafat ilmu-ilmu sosial yang berkembang dalam tiga

ragam, yaitu :• (1) meta ideologi, • (2) meta fisik dan • (3) metodologi disiplin ilmu. • Filsafat teknologi yang bergeser dari C-E (conditions-

Ends) menjadi means. • Teknologi bukan lagi dilihat sebagai ends, melainkan

sebagai kepanjangan ide manusia. • Filsafat seni/estetika mutakhir menempatkan produk

seni atau keindahan sebagai salah satu tri-partit, yakni kebudayaan, produk domain kognitif dan produk alasan praktis.

dr.Djaka Handaja.MPH FK.UMM

Pengetahuan Obyek Paradigma Metode Kriteria

Sains Empiris Sains Metode Ilmiah Rasional empiris

Filsafat Abstrak rasional

Rasional Metode rasional

Rasional

Mistis Abstarksuprarasional

Mistis Latihan percaya

Rasa, iman, logis,

kadang empiris

PENGETAHUAN MANUSIA

dr.Djaka Handaja.MPH FK.UMM

Terlepas dari berbagai macam pengelompokkan atau pembagian dalam ilmu pengetahuan, sejak F.Bacon (1561-1626) mengembangkan semboyannya “Knowledge Is Power”, kita dapat mensinyalir bahwa peranan ilmu pengetahuan terhadap kehidupan manusia, baik individual maupun sosial menjadi sangat menentukan.

dr.Djaka Handaja.MPH FK.UMM

• Untuk mengatasi gap antara ilmu yang satu dengan ilmu yang lainnya, dibutuhkan suatu bidang ilmu yang dapat menjembatani serta mewadahi perbedaan yang muncul.

• Oleh karena itu, maka bidang filsafatlah yang mampu mengatasi hal tersebut. Hal ini senada dengan pendapat Immanuel Kant (dalam Kunto Wibisono dkk., 1997) yang menyatakan bahwa filsafat merupakan disiplin ilmu yang mampu menunjukkan batas-batas dan ruang lingkup pengetahuan manusia secara tepat.

• Oleh sebab itu Francis Bacon (dalam The Liang Gie, 1999) menyebut filsafat sebagai ibu agung dari ilmu-ilmu (the great mother of the sciences).

dr.Djaka Handaja.MPH FK.UMM

Interaksi antara ilmu dan filsafat mengandung arti bahwa filsafat dewasa ini tidak dapat berkembang dengan baik jika terpisah dari ilmu. Ilmu tidak dapat tumbuh dengan baik tanpa kritik dari filsafat. Dengan mengutip ungkapan dari Michael Whiteman (dalam Koento Wibisono dkk.1997), bahwa ilmu kealaman persoalannya dianggap bersifat ilmiah karena terlibat dengan persoalan-persoalan filsafati sehingga memisahkan satu dari yang lain tidak mungkin. Sebaliknya, banyak persoalan filsafati sekarang sangat memerlukan landasan pengetahuan ilmiah supaya argumentasinya tidak salah. Lebih jauh, Jujun S. Suriasumantri (1982:22),

dr.Djaka Handaja.MPH FK.UMM

• Ilmu• Segi-segi yang dipelajari dibatasi agar dihasilkan rumusan-

rumusan yang pasti • Obyek penelitian yang terbatas• Tidak menilai obyek dari suatu sistem nilai tertentu.• Bertugas memberikan jawaban• Filsafat• Mencoba merumuskan pertanyaan atas jawaban. Mencari

prinsip-prinsip umum, tidak membatasi segi pandangannya bahkan cenderung memandang segala sesuatu secara umum dan keseluruhan

• Keseluruhan yang ada• Menilai obyek renungan dengan suatu makna, misalkan ,

religi, kesusilaan, keadilan dsb.• Bertugas mengintegrasikan ilmu-ilmu

dr.Djaka Handaja.MPH FK.UMM

BIDANG TELAAHAN FILSAFAT

• SEGALA MASALAH YANG MUNGKIN DIPIKIRKAN;

1.LOGIKA2.ETIKA3.ESTETIKA

dr.Djaka Handaja.MPH FK.UMM

Filsafat Ilmu

Sifat manusia: Selalu berubahSelalu ingin tahuSelalu berfikirSelalu mencoba antara fakta dan teori yg di

ketahui

dr.Djaka Handaja.MPH FK.UMM

DASAR PENGETAHUAN

Mempunyai bahasa

Berpikir

Manusia Mengembangkan pengetahuan

dr.Djaka Handaja.MPH FK.UMM

PENALARAN

PROSES BERPIKIR MENARIK KESIMPULAN

BERPIKIR

KEGIATAN MENEMUKAN PENGETAHUAN YANG BENAR

dr.Djaka Handaja.MPH FK.UMM

PENALARAN ILMIAH

DEDUKTIF INDUKTIF

RASIONAL EMPIRIS

dr.Djaka Handaja.MPH FK.UMM

Karakteristik umum disiplin ilmu

1. Ilmu-Ilmu alamiah menggunakan pendekatan Empiris ( sesungguhnya )

2. Ilmu sosial menggunakan pendekatan Empiris –Normatif

3. Ilmu Pengetahuan budaya menggunakan pendekatan Normatif ( sebaiknya )

dr.Djaka Handaja.MPH FK.UMM

Pengertian ilmu:Sebagai Proses : Aktifitas penelitanSebagai Prosedur : Metode ilmiahSebagai Produk : Pengetahuan sistematis

Ilmu bersumber dari kitab suci AlQuran:Sheldan J lachman:Kumpulan kumpulan yang di susun secara

sistematis dari pengetahuan yang di himpun /yang di peroleh melalui pengamatan yang obyektif

dr.Djaka Handaja.MPH FK.UMM

Jhon War fild:Ilmu adalah suatu prosesMarx & Hillix:Ilmu adalah rangkaian aktifitas manusia yang

rasional dankognitif dengan berbagai metode berupa aneka prosedur dan tata langkah sehingga menghasilkan kumpulan pengetahuan yang sistematis

Proses Kognitif:pengenalan,penyerapan,pengkonsepsian dan penalaran

dr.Djaka Handaja.MPH FK.UMM

Cara mamperoleh pengetahuan / Ilmu (cara Tradisional )

1. Cara Coba – Salah (Trial & Error) cukup lama2. Cara kekuasaan atau otoritas Kebiasaan yang di terima dari sumber sebagai kebenaran mutlak

: pemimpin masyarakat formal atau non formal,agama,pemerintahan

Kebiasaan 2 atau tradisi tanpa melalui penalaran3. Berdasarkan pengalaman pribadi4. Melalui jalan pikiran Deduksi :pembuatan kesimpulan dari pernyataan2 umum ke

khusus Induksi:proses penarikan kesimpulan yang di mulai dari

pernyataan 2 khusus ke pernyataan yang bersifat umum

dr.Djaka Handaja.MPH FK.UMM

Pengetahuan dapat menjadi ilmu bila memenuhi kriteria :

1. Mempunyai Obyek kajian2. Mempunyai Metode pendekatan3. Bersifat Universal ( mendapat pengakuan

secara umum )

dr.Djaka Handaja.MPH FK.UMM

Tingkat perkembangan Ilmu Pengetahuan( Agus Comte )

1. Tahap Religius2. Tahap Metafisik (Keberadaan )3. Tahap Ilmiah

dr.Djaka Handaja.MPH FK.UMM

Pengetahuan IlmiahBerpikir Ilmiah : 1. Bahasa 2.Logika 3.Matematika 4.SystematikaCara Modern : Methode Penelitian atau Methode Penelitian Ilmiah atau Research Methodology

dr.Djaka Handaja.MPH FK.UMM

Berpikir

Deduksi : berdasar pengalaman,teori,dogma yg bersifat umum Hipotesis : dugaan sementara yg ditarik dariteori,dogma,pengalaman

Ferivikasi : proses pembuktian dari hipotesis yg telah disusun

Induksi : hasil penelitian disu sun kdlm teori umum

dr.Djaka Handaja.MPH FK.UMM

Metode:prosedur/ cara mengetahui sesuatu dengan langkah langkah sistematis

Langkah langkah sistematis dalam metode penelitian:1. Mengidentifikasi dan merumuskan masalah2. Menyusun kerangka fikir3. Merumuskan hipotesis4. Menguji hipotesis5. Melakukan pembahasan6. Membuat kesimpulan

dr.Djaka Handaja.MPH FK.UMM

Almack(1939)

Metode lmiah : Suatu cara menerapkan prinsip prinsip logis thd penemuan,pengesahan dan penjelasan kebenaran.

Cara untuk memperoleh kebenaran ilmu pengetahuan atau pemecahan suatu masalah

Ilmiah:methode yang bebas dari subyektifitas manusia yang mengikuti urutan: logic, hipotetico, deduksi

Sistematis:melalui tahapan tahapan baku yang sesuai dengan disain dan pendekatan yg digunakan deduktif maupun induktif

dr.Djaka Handaja.MPH FK.UMM

• Objektif : harus berkorespondensi dengan fakta maupun data yang ada,bersifat netral dalam arti tidak memihak atau tidak mengarahkan terlebih dahulu

• Transparan : proses dan hasil penelitian harus dapat diketahui

dr.Djaka Handaja.MPH FK.UMM

Kriteria metode ilmiah

a. Berdasarkan faktab. Bebas dari

prasangka,obyektif,bukti yang lengkap

c. Menggunakan prinsip analisis

d. Menggunakan hipotesise. Menggunakan ukuran

obyektif

Langkah 2 umum metode ilmiah

1. Memilih dan atau mengidentifikasi masalah

2. Menetapkan tujuan penelitian3. Studi literatur4. Merumuskan kerangka konsep5. Merumuskan hipotesis6. Merumuskan metode penelitan7. Pengumpulan data8. Mengolah & menganalisa data9. Membuat laporan

dr.Djaka Handaja.MPH FK.UMM

TERIMAKASIH

dr.Djaka Handaja.MPH FK.UMM