Upload
roy-naldi
View
24
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
bahan kuliah
Citation preview
Dasar-Dasar Teknologi Produksi Tanaman: Teknologi Penyiapan dan
Pengolahan Lahan Pertanian
Staff Pengajar DTPT Departemen Ilmu Tanah Fakultas Pertanian
Universitas Padjadjaran 2015
JADWAL PERTEMUAN
Pertemuan I (Senin/9-3-2015/07.40-11.30) Kelas A, B, C, D, E/Materi Pembelajaran:
Overview Teknologi Penyiapan dan Pengolahan Lahan oleh Dosen (tanah sawah, lahan kering) Penjelasan materi praktikum
Kelas F, G, H, I, J/Materi Praktikum: Tanah sawah (Pengolahan tanah sawah s/d siap tanam)
Pertemuan II (Kamis/12-3-2015/07.40-11.30) Kelas A, B, C, D, E/Materi Praktikum:
Tanah sawah (Pengolahan tanah sawah s/d siap tanam)
Kelas F, G, H, I, J/Materi Pembelajaran: Overview Teknologi Penyiapan dan Pengolahan Lahan oleh Dosen (tanah sawah, lahan kering) Penjelasan materi praktikum
Pertemuan III (Senin/16-3-2015/07.40-11.30) Kelas A, B, C, D, E/Materi Pembelajaran:
Presentasi mahasiswa (Lahan Basah Lahan Kering) Penjelasan materi praktikum
Kelas F, G, H, I, J/Materi Praktikum: Lahan kering (Pengolahan tanah s/d siap tanam) (jagung manis, kacang tanah, kangkung darat, ubi
jalar)
Pertemuan IV (Kamis/19-3-2015/07.40-11.30) Kelas A, B, C, D, E/Materi Praktikum:
Lahan kering (Pengolahan tanah s/d siap tanam) (jagung manis, kacang tanah, kangkung darat, ubi jalar)
Kelas F, G, H, I, J/Materi Pembelajaran: Presentasi mahasiswa (Lahan Basah Lahan Kering) Penjelasan materi praktikum
Materi:
Teknologi Penyiapan dan Pengolahan Lahan Basah (Sawah) Gogo Rancah
Tadah Hujan
Irigasi (Low Land)
Pasang Surut
Teknologi Penyiapan dan Pengolahan Lahan Kering (Dry Land) Pangan (Padi gogo, jagung, kedelai)
Sayuran (Tomat, cabai, pak coy)
Perkebunan (Cokelat, karet, kopi)
Tanaman buah-buahan (Nangka, pepaya)
TOR:
Mahasiswa dibagi menjadi 4 kelompok.
Masing-masing kelompok membuat 1 makalah yang berisi 8 tema di atas.
Masing-masing kelompok mempresentasikan pemahaman lahan siap tanam dan teknologi penyiapan dan pengolahan lahan (tradisional dan modern) berdasarkan makalah yang dibuat.
MATERI PRESENTASI MAHASISWA
Materi:
Lahan basah (Pengolahan tanah sawah s/d siap tanam)
Lahan kering (Pengolahan tanah s/d siap tanam) (jagung manis, kacang tanah, kangkung darat, ubi jalar)
Alat dan Bahan (1 kelas terdiri dari 4 kelompok)
MATERI PRAKTIKUM
TEKNOLOGI PENYIAPAN DAN PENGOLAHAN TANAH SAWAH
I
Cara tradisional, yaitu pengolahan tanah sawah yang dilakukan dengan alat-alat sederhana seperti sabit, cangkul, bajak dan garu yang semuanya dikerjakan oleh manusia atau dibantu oleh binatang misalnya kerbau atau sapi.
Cara modern, yaitu pengolahan tanah sawah yang dilakukan dengan mesin pengolah tanah seperti traktor.
Dasar-Dasar Teknologi Produksi Tanaman DEPARTEMEN ILMU TANAH, FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS PADJADJARAN
PENGOLAHAN TANAH SAWAH
Jenis Pengolahan Tanah Sawah
1. Penggenangan tanah sawah sampai tanah jenuh air.
2. Membajak sebagai awal pemecahan bongkah dan membalik tanah.
3. Menggaru untuk menghancurkan dan melumpurkan tanah.
Ketiga fase pengolahan tanah tersebut memerlukan 1/3 kebutuhan air dari total kebutuhan air selama pertumbuhan tanaman.
Dasar-Dasar Teknologi Produksi Tanaman DEPARTEMEN ILMU TANAH, FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS PADJADJARAN
PENGOLAHAN TANAH SAWAH
3 Fase Pengolahan Tanah Sawah
1. Penggenangan Tanah Sawah. 2. Membajak Tanah Sawah.
3 FASE PENGOLAHAN TANAH SAWAH
3. Menggaru Tanah Sawah.
1. Pengolahan tanah pertama/awal (primary tillage). Tanah dipotong kemudian diangkat terus dibalik agar sisa-sisa
tanaman yang ada dipermukaan tanah dapat terbenam ke dalam tanah. Kedalaman pemotongan dan pembalikan > 15 cm. Hasil pengolahan tanah masih berupa bongkahan tanah yang cukup besar.
2. Pengolahan tanah kedua (secondary tillage). Pengolahan tanah kedua dilakukan setelah pembajakan. Hasil
pengolahan tanah menjadi gembur dan rata, tata air diperbaiki, sisa-sisa tanaman dan tumbuhan pengganggu dihancurkan dan dicampur dengan lapisan tanah atas dan dibuat guludan atau alur untuk pertanaman.
Dasar-Dasar Teknologi Produksi Tanaman DEPARTEMEN ILMU TANAH, FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS PADJADJARAN
PENGOLAHAN TANAH SAWAH
Tahapan Kegiatan Pengolahan Tanah Sawah
Alat dan Mesin Pengolah Tanah Primary Tillage
Alat pengolah tanah pertama berupa bajak (plow):
Bajak singkal (mold board plow)
Bajak piringan (disk plow)
Bajak rotari atau bajak putar (rotary plow)
Bajak pahat (chisel plow)
Bajak tanah bawah (sub soil plow)
Dasar-Dasar Teknologi Produksi Tanaman DEPARTEMEN ILMU TANAH, FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS PADJADJARAN
PENGOLAHAN TANAH SAWAH
Bajak Singkal Bajak Piringan
Berbagai Type Bajak Rotari
Bajak Pahat Bajak Tanah Bawah
ALAT DAN MESIN PENGOLAH TANAH PRIMER
Alat pengolah tanah kedua yang menggunakan daya traktor antara lain:
Garu (harrow): Garu Piring, Garu Paku, Garu Pegas, Garu Rotari, Garu Khusus
Perata dan penggembur (land roller dan pulverizer)
Dasar-Dasar Teknologi Produksi Tanaman DEPARTEMEN ILMU TANAH, FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS PADJADJARAN
PENGOLAHAN TANAH SAWAH
Alat dan Mesin Pengolah Tanah Secondary Tillage
Garu Piring Aksi Tunggal Garu Piring Aksi Ganda Garu Paku
Garu Pegas
Garu Rotari Cangkul Rotary Hoe Harrow
Garu Rotari Silang Rotary Cross Harrow
ALAT DAN MESIN PENGOLAH TANAH SEKUNDER
Tanah terolah sampai berlumpur
Air tidak lagi banyak merembes ke dalam tanah
Permukaan tanah rata
Bersih dari gulma dan sisa-sisa tanaman
Dasar-Dasar Teknologi Produksi Tanaman DEPARTEMEN ILMU TANAH, FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS PADJADJARAN
PENGOLAHAN TANAH SAWAH
Tanah Sawah yang Siap Tanam
Gambar 1. Tanah Sawah Siap Tanam. Sumber:http://2.bp.blogspot.com/99D5TQR3dL8/T8TH84g__kI/AAAAAAAAAJg/w2M4oJPB0hs/s1600/DSC03248.JPG
Pelumpuran yang terus menerus menghasilkan lapisan kedap air (tapak bajak = plowpan) beberapa cm di bawah permukaan tanah (kedalaman 20 cm).
Fungsi lapisan tapak bajak: menahan perkolasi dan memfasilitasi penggenangan petakan pertanaman padi.
Pelumpuran memerlukan air cukup banyak ( 145 275 mm atau setara dengan 1.450 2.750 m3 per hektar).
Dasar-Dasar Teknologi Produksi Tanaman DEPARTEMEN ILMU TANAH, FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS PADJADJARAN
PENGOLAHAN TANAH SAWAH
Pelumpuran
Gambar 2. Pelumpuran Tanah Sawah: Sifat-sifat tanah mengalami perubahan setelah pelumpuran. Sumber: http://www.portalkbr.com/nusantara/nusatenggara/__icsFiles/afieldfile/2014/11/18/sawah.jpg
Pakai Traktor lebih Praktis dan efisien
Gambar 3. Profil Tanah Sawah Menurut Koenigs (1950), serta Moormann dan van Breemen (1978). Pada tanah kering dengan air tanah dalam yang disawahkan akan terbentuk horizon sbb: (i) Lapisan olah yang tereduksi dan tercuci (eluviasi) (Ap), (ii) Lapisan tapak bajak (Adg), (iii) Horizon iluviasi Fe (Bir) di atas horizon iluviasi Mn (Bmn) yang sebagian besar teroksidasi, (iv) Horizon tanah asal yang tidak terpengaruh persawahan (Bw, Bt). Bila air tanah agak dangkal maka di bawah horizon tersebut kemudian ditemukan: (v) Horizon iluviasi (penimbunan) Mn (Bmn) di atas horizon iluviasi Fe (Bir), (vi) horizon tereduksi permanen (Cg).
Sifat kimia tanah
Perubahan Eh dan pH, reaksi reduksi Fe, dinamika unsur N, P dan K.
Sifat fisika tanah
Tekstur, struktur, bobot isi, porositas.
Sifat biologi tanah
Kelompok mikroba perombak bahan organik, metanogen, metanotrof, nitrifikasi, denitrifikasi.
Dasar-Dasar Teknologi Produksi Tanaman DEPARTEMEN ILMU TANAH, FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS PADJADJARAN
PENGOLAHAN TANAH SAWAH
Pengaruh Pelumpuran
Perubahan potensial redoks (Eh)
Bila tanah digenangi, persediaan oksigen menurun sampai mencapai nol dalam waktu kurang dari sehari --- Laju difusi oksigen udara melalui lapisan air 10 ribu kali lebih lambat daripada melalui pori yang berisi udara.
Besarnya nilai Eh berpengaruh terhadap ketersediaan unsur hara: Eh rendah meningkatkan ketersediaan P, K, Fe, Mn, dan Si tetapi mengurangi ketersediaan S dan Zn.
Tanah yang tergenang tidak tereduksi secara keseluruhan --- Pada lapisan atas setebal 2-20 mm, tetap teroksidasi karena berada dalam keseimbangan dengan oksigen yang terlarut dalam lapisan air. Lapisan di bawahnya merupakan lapisan tereduksi kecuali daerah perakaran yang aktif, karena daerah ini teroksidasi akibat akar yang memperoleh oksigen dari bagian atas melalui aerenkhima.
Dasar-Dasar Teknologi Produksi Tanaman DEPARTEMEN ILMU TANAH, FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS PADJADJARAN
PENGOLAHAN TANAH SAWAH
Pengaruh Pelumpuran terhadap Sifat Kimia Tanah
Gambar 4. Pola distribusi oksigen pada tanah sawah dan bentuk-bentuk unsur utama mineral setelah stabilisasi. Sumber: Prasetyo BH et al. (2004). Mineralogi, Kimia, Fisika dan Biologi Tanah Sawah. Dalam Agus F et al. (2004). Tanah Sawah dan Teknologi Pengelolaannya. Pusat Penelitian dan pengembangan Tanah dan Agroklimat.
Perubahan pH Tanah
Penggenangan pada tanah mineral masam mengakibatkan nilai pH tanah akan meningkat dan pada tanah basa akan mengakibatkan nilai pH tanah menurun mendekati netral.
pH tanah di sekitar netral artinya meningkatkan ketersediaan P karena meningkatnya kelarutan P yang tadinya terikat oleh Al dan Fe.
Dasar-Dasar Teknologi Produksi Tanaman DEPARTEMEN ILMU TANAH, FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS PADJADJARAN
PENGOLAHAN TANAH SAWAH
Gambar 5. Dinamika pH enam jenis tanah sawah selama penggenangan. Sumber: Prasetyo BH et al. (2004). Mineralogi, Kimia, Fisika dan Biologi Tanah Sawah. Dalam Agus F et al. (2004). Tanah Sawah dan Teknologi Pengelolaannya. Pusat Penelitian dan pengembangan Tanah dan Agroklimat.
Perubahan Besi Tanah
Penggenangan mengakibatkan perubahan besi (III) menjadi besi (II) yang lebih mobil.
Reduksi besi dapat menaikkan pH dan ketersediaan P.
Adanya akumulasi besi yang berlebih dalam larutan tanah dapat menimbulkan keracunan bagi tanaman padi --- Batas kritis Fe larut air dalam larutan tanah untuk tanaman padi sekitar 50-100 ppm.
Dasar-Dasar Teknologi Produksi Tanaman DEPARTEMEN ILMU TANAH, FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS PADJADJARAN
PENGOLAHAN TANAH SAWAH
Perubahan Nitrogen Pada tanah tergenang N merupakan hara yang tidak stabil karena
adanya proses mineralisasi bahan organik (amonifikasi, nitrifikasi dan denitrifikasi) oleh mikroba tanah tertentu.
Pada lapisan atas dimana oksigen masih cukup, proses mineralisasi akan menghasilkan nitrat (NO3
-).
Pada lapisan di bawahnya yang sifatnya reduktif maka asimilasi akan berhenti sampai amonifikasi yaitu terbentuknya NH4
+. Nitrat yang terbentuk di lapisan atas (lapisan oksidasi) sebagian akan berdifusi ke lapisan reduksi dan selanjutnya akan terjadi proses denitrifikasi, terbentuknya gas N2O atau N2 yang hilang ke udara.
Selain melalui proses denitrifikasi, kehilangan N juga terjadi pada lapisan air yang pH nya tinggi melalui proses volatilisasi NH3
+.
Dasar-Dasar Teknologi Produksi Tanaman DEPARTEMEN ILMU TANAH, FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS PADJADJARAN
PENGOLAHAN TANAH SAWAH
Gambar 6. Proses-proses yang terjadi pada waktu konversi nitrogen organik menjadi nitrogen elemen di dalam tanah yang tergenang. Sumber: Prasetyo BH et al. (2004). Mineralogi, Kimia, Fisika dan Biologi Tanah Sawah. Dalam Agus F et al. (2004). Tanah Sawah dan Teknologi Pengelolaannya. Pusat Penelitian dan pengembangan Tanah dan Agroklimat.
Perubahan Fosfor
Ketersediaan P lebih besar pada kondisi tergenang dibandingkan dengan kondisi aerob --- disebabkan oleh perubahan redoks dalam tanah dan resultan perubahan status Fe dalam tanah.
Fosfor hanya dilepaskan dari ikatan Al-P, Fe-P apabila ferifosfat tereduksi menjadi ferofosfat yang lebih mudah larut.
Dasar-Dasar Teknologi Produksi Tanaman DEPARTEMEN ILMU TANAH, FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS PADJADJARAN
PENGOLAHAN TANAH SAWAH
Perubahan Kalium
Dalam tanah K yang terdapat dalam larutan tanah berada dalam bentuk keseimbangan dengan K yang diadsorpsi liat.
Penurunan Eh akibat penggenangan akan menghasilkan Fe2+ dan Mn2+ yang dalam jumlah besar dapat menggantikan K yang diadsorpsi liat sehingga K dilepaskan ke dalam larutan dan tersedia bagi tanaman.
Dasar-Dasar Teknologi Produksi Tanaman DEPARTEMEN ILMU TANAH, FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS PADJADJARAN
PENGOLAHAN TANAH SAWAH
Tekstur Tanah
Tanah yang bertekstur halus bila terdispersi akan mampu menutup pori di bawah lapisan olah.
Kondisi ini mempercepat terbentuknya lapisan tapak bajak (plowpan) yang berpermebilitas lambat.
Lapisan tapak bajak ini sangat penting terutama untuk sawah beririgasi, agar air irigasi tidak mudah hilang melalui perkolasi ke lapisan bawah sehingga penggunaan air irigasi menjadi efisien.
Dasar-Dasar Teknologi Produksi Tanaman DEPARTEMEN ILMU TANAH, FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS PADJADJARAN
Pengaruh Pelumpuran terhadap Sifat Fisika Tanah
PENGOLAHAN TANAH SAWAH
Struktur Tanah
Pengolahan tanah dengan cara pelumpuran menghancurkan agregat tanah.
Pada kondisi tergenang agregat tanah akan terdispersi dan penghancuran agregat akan semakin intensif pada saat tanah dibajak, digaru dan dilumpurkan.
Dasar-Dasar Teknologi Produksi Tanaman DEPARTEMEN ILMU TANAH, FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS PADJADJARAN
PENGOLAHAN TANAH SAWAH
Bobot Isi (Bulk Density) Tanah yang disawahkan bobot isi tanah pada lapisan
tapak bajak akan lebih padat dibandingkan dengan lapisan di atasnya.
Penutupan pori-pori tanah oleh butiran tanah yang terdispersi karena penggenangan serta tekanan dari alat pengolahan tanah seperti hewan penarik bajak dan traktor akan membentuk lapisan tapak bajak.
Keadaan ini akan menguntungkan untuk mengkonservasi air sehingga tidak hilang melalui proses perkolasi.
Dasar-Dasar Teknologi Produksi Tanaman DEPARTEMEN ILMU TANAH, FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS PADJADJARAN
PENGOLAHAN TANAH SAWAH
Porositas
Pengolahan dengan pelumpuran pada tanah sawah menurunkan total porositas tanah.
Tanah yang disawahkan akan menurun ruang pori totalnya dan relatif lebih rendah dibanding jika tanah tidak disawahkan.
Pelumpuran akan merubah struktur tanah dari struktur yang mantap ke struktur yang lebih kompak sehingga porositas tanah akan berkurang.
Dasar-Dasar Teknologi Produksi Tanaman DEPARTEMEN ILMU TANAH, FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS PADJADJARAN
PENGOLAHAN TANAH SAWAH
Dasar-Dasar Teknologi Produksi Tanaman DEPARTEMEN ILMU TANAH, FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS PADJADJARAN
Pengaruh Pelumpuran terhadap Sifat Biologi Tanah
PENGOLAHAN TANAH SAWAH
Mikroba perombak bahan organik Berperan pada perombakan bahan organik seperti jerami
yang dibenamkan, alga dan tanaman air yang sudah mati. Bila mikroba aerob setelah penggenangan sudah
menghabiskan oksigen tanah, bakteri anaerobik menjadi dominan.
Respirasi anaerobik merupakan reaksi oksidasi-reduksi yang menghasilkan energi secara biologis, dimana senyawa anorganik selain oksigen digunakan sebagai penerima elektron eksternal --- Bakteri anaerobik fakultatif mereduksi nitrat, oksida mangan, oksida besi, sulfat, karbonat, atau unsur-unsur oksida lain menjadi molekul nitrogen, senyawa mangan dan besi, sulfida, metan, atau produk-produk reduksi lain.
Mikroba metanogen Mikroba metanogen (misalnya Metanosarcina) merupakan penghasil
gas metan dari perombakan bahan organik secara anaerobik yang telah menjadi isu global.
Gas metan dianggap sebagai salah satu penyebab pemanasan bumi --- Lahan sawah merupakan satu sumber metan atmosfer yang signifikan.
Mikroba metanotrof Mikroba yang dapat mengoksidasi metan, misalnya: Methylomonas,
Methylobacter, Methylococcus.
Metanotrof merupakan kelompok bakteri metilotrof yang menggunakan metan sebagai sumber karbon dan energi mereka.
Dasar-Dasar Teknologi Produksi Tanaman DEPARTEMEN ILMU TANAH, FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS PADJADJARAN
PENGOLAHAN TANAH SAWAH
Kelompok bakteri nitrifikasi (Nitrosomonas dan Nitrobacter)
Berperan pada proses nitrifikasi-denitrifikasi, yang bertanggung jawab terhadap hilangnya N dari lahan sawah.
Nitrifikasi merupakan proses penting pada transformasi aerobik NH4
+ menjadi NO3- dengan bantuan bakteri
kemoautotrofik pada tanah kering maupun tanah sawah.
Denitrifikasi merupakan reduksi biokimia nitrat atau nitrit menjadi nitrogen gas, baik sebagai nitrogen molekul (N2) atau nitrogen oksida (N2O).
Dasar-Dasar Teknologi Produksi Tanaman DEPARTEMEN ILMU TANAH, FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS PADJADJARAN
PENGOLAHAN TANAH SAWAH
TEKNOLOGI PENYIAPAN DAN PENGOLAHAN LAHAN KERING
II
Pengolahan tanah: setiap manipulasi mekanik terhadap tanah yang diperlukan untuk menciptakan keadaan tanah yang baik bagi pertumbuhan tanaman.
Pengolahan tanah membuat tanah menjadi gembur dan lebih cepat menyerap air hujan sehingga mengurangi aliran permukaan, akan tetapi pengaruh ini bersifat sementara.
Namun, tanah yang telah diolah sehingga menjadi gembur lebih mudah tererosi.
Untuk mencapai tujuan pengolahan tanah dan bersamaan dengan itu menghindari erosi maka perlu dilakukan pengolahan tanah konservasi.
Dasar-Dasar Teknologi Produksi Tanaman DEPARTEMEN ILMU TANAH, FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS PADJADJARAN
PENGOLAHAN LAHAN KERING
Pengolahan Tanah
Menciptakan konsistensi tanah yang dibutuhkan tanaman --- Tanah yang padat diolah sampai menjadi gembur sehingga memudahkan perkembangan akar.
Meningkatan kecepatan infiltrasi sehingga menurunkan aliran permukaan (run off) dan mengurangi bahaya erosi --- Mampu mengkonservasi air bagi tanaman.
Memperbaiki aerasi tanah --- Meningkatkan penyerapan O2.
Menghambat atau mematikan tumbuhan pengganggu --- Membenamkan gulma atau sampah-sampah organik yang ada di atas permukaan tanah ke lapisan dalam, sehingga menambah kesuburan tanah.
Dasar-Dasar Teknologi Produksi Tanaman DEPARTEMEN ILMU TANAH, FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS PADJADJARAN
PENGOLAHAN LAHAN KERING
Tujuan Pengolahan Tanah
Untuk mengatasi pengaruh buruk pengolahan tanah dan dapat memperkecil terjadinya erosi.
Jenis pengolahan tanah konservasi: Tanpa olah tanah (TOT) (zero tillage)
Pengolahan tanah minimal (minimum tillage)
Pengolahan tanah menurut kontur (contour cultivation)
Pengolahan tanah intensif berdasarkan kondisi air tanah
Dasar-Dasar Teknologi Produksi Tanaman DEPARTEMEN ILMU TANAH, FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS PADJADJARAN
PENGOLAHAN LAHAN KERING
Pengolahan Tanah Konservasi
Tanpa olah tanah (TOT)
Tanpa olah tanah adalah suatu sistem olah tanah untuk budidaya pertanian dimana solum tanah dibiarkan seperti semula tanpa disentuh alat olah tanah.
Tanah yang akan ditanami tidak diolah dan sisa-sisa tanaman sebelumnya dibiarkan tersebar di permukaan tanah yang akan melindungi tanah dari ancaman erosi.
Tanah dibiarkan tidak terganggu kecuali untuk sekedar membuat alur kecil atau lobang tegalan untuk menempatkan benih.
Penanaman dilakukan dengan cara ditugal dan gulma yang tumbuh diatasi dengan menggunakan herbisida.
Dasar-Dasar Teknologi Produksi Tanaman DEPARTEMEN ILMU TANAH, FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS PADJADJARAN
PENGOLAHAN LAHAN KERING
Gambar 7. Tanpa Olah Tanah. Sumber:http://3.bp.blogspot.com/_RFQwVelQOFE/SrQC8sRuVfI/AAAAAAAAA1k/ThXrClG8Gec/s1600-h/sorgum+3.JPG
Pengolahan tanah minimal
Permukaan tanah tidak semua diolah, hanya barisan tanaman saja yang diolah dan sebagian sisa-sisa tanaman dibiarkan pada permukaan tanahnya.
Dasar-Dasar Teknologi Produksi Tanaman DEPARTEMEN ILMU TANAH, FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS PADJADJARAN
PENGOLAHAN LAHAN KERING
Pengolahan tanah menurut kontur
Pengolahan tanah dilakukan memotong lereng sehingga terbentuk jalur-jalur tumpukan tanah dan alur yang menurut kontur atau melintang lereng.
Pengolahan tanah menurut kontur akan lebih efektif jika diikuti dengan penanaman menurut kontur yang memungkinkan penyerapan air dan menghindarkan pengangkutan tanah.
Dasar-Dasar Teknologi Produksi Tanaman DEPARTEMEN ILMU TANAH, FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS PADJADJARAN
PENGOLAHAN LAHAN KERING
Gambar 8. Pengolahan Tanah Menurut/Searah Garis Kontur. Sumber: 4.bp.blogspot.com/-roapDF_nC2U/Ttm8kxstOGI/AAAAAAAAAHY/UiiXW7Q1JJA/s1600/KTA3.jpg
Pengolahan tanah intensif
Waktu mengolah tanah secara intensif yang terbaik dilakukan pada kandungan air tanah yang tepat (pF 3 sampai 4)/sebelum musim hujan.
Tanah diolah dengan menggunakan bajak dan cangkul, sampai kedalaman 15-20 cm.
Setelah hujan turun satu sampai dua kali tanah segera dihaluskan dan kemudian diratakan.
Selanjutnya dibuat saluran pembuangan air setiap jarak 5 m atau menurut kebutuhan, memanjang sesuai dengan plot tanaman.
Dasar-Dasar Teknologi Produksi Tanaman DEPARTEMEN ILMU TANAH, FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS PADJADJARAN
PENGOLAHAN LAHAN KERING
Melakukan pengolahan tanah konservasi.
Tanaman semusim pada lahan kering idealnya ditanam pada lahan dengan tanah bersolum sedang-dalam.
Lahan dengan lereng 15-40% penanaman tanaman semusim masih dapat dilakukan, namun harus dikombinasikan dengan tanaman tahunan --- Proporsi tanaman tahunan harus semakin besar dengan semakin tingginya kemiringan lahan.
Mencegah erosi (cara vegetatif); dilakukan penanaman tanaman penutup tanah yang ditujukan untuk mengendalikan erosi dan aliran permukaan.
Mencegah erosi (cara mekanik); pembuatan berbagai macam teras (bangku, gulud, kebun, individu), rorak, pembuatan berbagai macam saluran pembuangan air, dan saluran drainase lainnya.
Dasar-Dasar Teknologi Produksi Tanaman DEPARTEMEN ILMU TANAH, FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS PADJADJARAN
PENGOLAHAN LAHAN KERING
Panduan Pengolahan Lahan Kering
Tanaman penutup tanah adalah tanaman yang khusus ditanam untuk melindungi tanah dari ancaman kerusakan oleh erosi dan atau untuk memperbaiki sifat kimia, fisik dan biologi tanah. Contoh: Calopogonium muconoides.
Fungsi tanaman penutup tanah: Menahan/mengurangi daya perusak butir-butir hujan yang jatuh di
atas permukaan tanah.
Mengurangi jumlah dan kecepatan aliran permukaan.
Memperbesar infiltrasi tanah.
Menambah bahan oragnik tanah melalui batang, ranting dan daun mati yang jatuh.
Dasar-Dasar Teknologi Produksi Tanaman DEPARTEMEN ILMU TANAH, FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS PADJADJARAN
PENGOLAHAN LAHAN KERING
Tanaman Penutup Tanah
Gambar 9. Legume Cover Crops (LCC) untuk Mencegah Erosi secara Vegetatif. Sumber:http://4.bp.blogspot.com/-BbyTzMfW8yk/U1shM7Ug-hI/AAAAAAAAACA/SFTOmq6QcxQ/s1600/legume+cover+crops.jpg
Guludan adalah tumpukan tanah yang dibuat memanjang menurut arah garis kontur atau memotong arah lereng.
Tinggi tumpukan tanah dibuat 25-30 cm dengan lebar dasar sekitar 25-30 cm --- dapat diperkuat dengan rerumputan atau perdu.
Dapat diterapkan pada tanah dengan kemiringan lereng sampai dengan 6%.
Guludan bersaluran adalah guludan yang dilengkapi dengan saluran yang diterapkan pada lereng yang lebih curam/lebih peka terhadap erosi. Kedalaman saluran 25-30 cm dengan lebar permukaan 30 cm.
Dasar-Dasar Teknologi Produksi Tanaman DEPARTEMEN ILMU TANAH, FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS PADJADJARAN
PENGOLAHAN LAHAN KERING
Guludan
Gambar 10. Guludan. Sumber: Arsyad S. 2000. Konservasi Tanah dan Air.
Teras berfungsi mengurangi panjang lereng dan menahan air sehingga mengurangi kecepatan dan jumlah aliran permukaan dan memungkinkan penyerapan air oleh tanah sehingga erosi berkurang.
Teras dibuat dengan jalan memotong lereng dan meratakan tanah di bagian bawah sehingga terjadi suatu deretan bentuk tangga atau bangku.
Dapat dibuat pada tanah dengan lereng mulai dari 2% hingga lebih.
Dasar-Dasar Teknologi Produksi Tanaman DEPARTEMEN ILMU TANAH, FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS PADJADJARAN
PENGOLAHAN LAHAN KERING
Teras Bangku
Gambar 11. Teras Bangku. Sumber:http://pkm.openthinklabs.com/_/rsrc/1294344715383/home/topik/lingkungan-environment/water-air/z-referensi/kliping/artikel/petunjuk-teknis-teknologi-konservasi-tanah-dan-air/TerasBangku1.jpg
Selamat Belajar