23
Instrument Musik Perkusi A. Gambaran umum Instrumen perkusi pada dasarnya merupakan benda apapun yang dapat menghasilkan suara baik karena dipukul, dikocok, digosok, diadukan, atau dengan cara apapun yang dapat membuat getaran pada benda tersebut. Istilah instrumen perkusi biasanya digunakan pada benda yang digunakan sebagai pengiring dalam suatu permainan musik. Sejarah Perkusi Perkusi berasal dari istilah Latin percussio (memukul) dan percussus (kata benda yang berarti “pukulan”). Alat musik perkusi (disebut pula alat musik pukul atau tabuh) adalah alat musik yang menghasilkan suara dengan dipukul, ditabuh, digoyang, digosok, atau tindakan lain yang membuat objek bergetar dengan suatu alat, tongkat, maupun dengan tangan kosong. Pada tahun 1960 musik perkusi sudah mulai dikenal bangsa barat dengan menggunakan instrument yang seadanya. Kemudian pada tahun 1970 musik perkusi merambah negara kita. Pada waktu itu musik perkusi diperkenalkan oleh sekelompok seniman dari Akademi Seni Karawitan Indonesia ASKI yang beranggotakan Rahayu Supanggah, Astanto dan AL Suwardi ke Jakarta. Dengan canggihnya kemajuan informasi dan komunikasi membuat musik ini begitu cepat tersebar sampai kepelosok negeri. Dan saat ini musik ini pun telah menggeliat diberbagai daerah di Indonesia. Pada awalanya instrument perkusi hanya digunakan sebagai rhytme atau pelengkap dalam sebuah klimaks musik. Eksistensi perkusi telah ada sebelum instrument musik lain seperti gitar, piano, maka sebenarnya perkusi begitu akrab dengan kita. Seiring dengan pangsa pasar musik yang tak pernah berhenti untuk dieksplorasi perkusi menemukan ruang sendiri dan bukan untuk menjadi pelengkap. Perkusi merupakan ensamble instrument yang paling utama. Klasifikasi

Final Seni Budaya

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tentang musik sebagai therapy dan sejarahnya

Citation preview

Page 1: Final Seni Budaya

Instrument Musik Perkusi

A. Gambaran umum

      Instrumen perkusi pada dasarnya merupakan benda apapun yang dapat menghasilkan suara baik karena dipukul, dikocok, digosok, diadukan, atau dengan cara apapun yang dapat membuat getaran pada benda tersebut. Istilah instrumen perkusi biasanya digunakan pada benda yang digunakan sebagai pengiring dalam suatu permainan musik.  

Sejarah Perkusi

Perkusi berasal dari istilah Latin percussio (memukul) dan percussus (kata benda yang berarti “pukulan”). Alat musik perkusi (disebut pula alat musik pukul atau tabuh) adalah alat musik yang menghasilkan suara dengan dipukul, ditabuh, digoyang, digosok, atau tindakan lain yang membuat objek bergetar dengan suatu alat, tongkat, maupun dengan tangan kosong.Pada tahun 1960 musik perkusi sudah mulai dikenal bangsa barat dengan menggunakan instrument yang seadanya. Kemudian pada tahun 1970 musik perkusi merambah negara kita. Pada waktu itu musik perkusi diperkenalkan oleh sekelompok seniman dari Akademi Seni Karawitan Indonesia ASKI yang  beranggotakan Rahayu Supanggah, Astanto dan AL Suwardi ke Jakarta. Dengan canggihnya kemajuan informasi dan komunikasi membuat musik ini begitu cepat tersebar sampai kepelosok negeri. Dan saat ini musik ini pun telah menggeliat diberbagai daerah di Indonesia.Pada awalanya instrument perkusi hanya digunakan sebagai rhytme atau pelengkap dalam sebuah klimaks musik. Eksistensi perkusi telah ada sebelum instrument musik lain seperti gitar, piano, maka sebenarnya perkusi begitu akrab dengan kita. Seiring dengan pangsa pasar musik yang tak pernah berhenti untuk dieksplorasi perkusi menemukan ruang sendiri dan bukan untuk menjadi pelengkap. Perkusi merupakan ensamble instrument yang paling utama.

Klasifikasi

Instrumen perkusi diklasifikasikan ke dalam bermacam-macam kriteria, kadang-kadang bergantung pada konstruksinya, adat istiadat/tradisi, fungsi dalam teori musik dan orkestra, atau kelaziman dengan pengetahuan umum yang ada.Instrumen perkusi kadang-kadang dikasifikasikan sebagai "instrumen berintonasi" atau "instrumen tak berintonasi". Meskipun benar, klasifikasi demikian secara luas terlihat masih kurang tepat. Klasifikasi yang dianggap lebih informatif dalam menjelaskan suatu instrumen perkusi adalah berdasarkan satu atau beberapa dari empat paradigma berikut:

a. Berdasarkan cara suara dihasilkan

Banyak literatur, termasuk dalam "Teaching Percussion" oleh Gary Cook dari Universitas Arizona, mulai meneliti karakteristik fisik dari instrumen dan cara suara dihasilkan. Paradigma ini dianggap sebagai metode yang paling dapat diterima secara keilmuan dan memudahkan untuk membuat model penamaan dibandingkan dengan paradigma lain yang lebih bergantung pada sejarah dan lingkungan sosial yang ada. Dari hasil observasi dan sejumlah eksperimen,

Page 2: Final Seni Budaya

penentuan berdasarkan klasifikasi dari metode suara dihasilkan bisa dimasukkan pada salah satu dari lima kategori berikut:

1. Idiofoni

"Idiofoni menghasilkan suara melalui getaran dari seluruh badan instrumen."[1] Contoh instrumen-instrumen yang termasuk dalam kategori idiofoni:

Bel, Bock-a-da-bock, Celesta, Chimes, Simbal, Hi-hat, Marimba, Singing bowls, Slit drum, Suspended Cymbal, Triangle, Vibraphone, Wood block, Xylophone, Vibraslap, Cabasa, Güiro.

2. Membranofoni

Kebanyakan instrumen perkusi yang dikenal sebagai "drum" termasuk dalam kategori membranofoni. "Membranofoni menghasilkan suara saat membran tersebut dipukul. Contoh instumen-instrumen yang termasuk dalam kategori membranofoni:

Snare drum, Tom-tom, Drum bass, Timpani, Drum bongo, Djembe, Conga

3. Kordofoni

Hampir semua jenis instrumen yang termasuk dalam kategori "kordofoni" didefinisikan sebagai string instrument, beberapa contoh instrumen yang termasuk dalam kategori ini adalah:

Hammered dulcimer, Piano, Onavillu, Harpsichord

4. Aerofoni

Hampir semua jenis instrumen yang masuk dalam kategori "aerofoni" didefinisikan sebagai instrumen musik tiup kayu seperti saksofon, pada instrumen tersebut suara dihasilkan karena tiupan udara ke dalam instrumen. Namun beberapa jenis instrumen berikut, jika digunakan dalam suatu permainan musik, dimainkan sebagai bagian dalam ensembel perkusi.

Whip crack, Sirine, Pistol: ledakkan pistol dikategorikan sebagai bentuk suara yang dihasilkannya.

5. Elektrofoni

Elektrofoni termasuk pula sebagai instrumen perkusi. Dalam konteks yang lebih sempit, setiap instrumen yang masuk dalam kategori elektrofoni membutuhkan spiker (benda yang termasuk dalam kategori "idiofoni" yang menekan udara sehingga menciptakan gelombang suara). Beberapa contoh instrumen yang termasuk dalam kategori ini adalah:

drum machine atau zenddrum, Theremin

Page 3: Final Seni Budaya

b. Berdasarkan fungsi pada permainan musik atau orkestra

Pengklasifikasian berdasarkan fungsi dibedakan atas instrumen perkusi bernada, dan instrumen perkusi tak bernada.Sebagai contoh, beberapa instrumen perkusi (seperti Marimba dan timpani) menghasilkan suara pada intonasi yang kuat sehingga dapat memainkan melodi dan berfungsi menciptakan harmoni dalam permainan musik. Instrumen lain seperti simbal dan snare drum menghasilkan suara tak bernada.

1. Instrumen musik perkusi bernada

Instrumen perkusi dalam kelompok ini kadang-kadang disebut sebagai "tuned", "pitched" atau sederhananya "pit".Contoh instrumen perkusi bernada:

Chimes, Crotales, Glass harp, Glass harmonica, Lira, Marimba, Steelpan, hang drum, Tubular bell, Timpani, Tuned Triangle, Vibraphone, Wind chimes, Xylophone, Xylo-marimba, Tabla

2. Instrumen musik perkusi tak bernada

Instrumen yang termasuk dalam kategori ini kadang-kadang disebutkan sebagai "non-pitched", "unpitched", atau "untuned". Fenomena atas ini muncul disebabkan suara yang dihasilkan oleh instrumen memiliki frekuensi yang kompleks sehingga tidak dapat ditentukan sebagai sebuah nada.Contoh instrumen perkusi tak bernada:

Anvil, Drum bass, Castanets, Simbal, Gong, Snare drum, Tom-tom, Rainstick

c. Bedasarkan kelaziman menurut pengetahuan umum

Meskipun sulit untuk mendefinisikan arti dari "pengetahuan umum", terdapat beberapa instrumen yang digunakan oleh perkusionis dan komposer dalam permainan musik yang tidak dapat layak dimasukkan sebagai sebuah instrumen musik . Karenanya, untuk membedakan instrumen satu dengan lainnya adalah berdasarkan penerimaan dan pertimbangan dari pendengar secara umumContoh, banyak kalangan menganggap anvil, brake drum, atau kaleng drum yang digunakan untuk menampung minyak sebagai instrumen musik, meski benda-benda tersebut cukup sering digunakan oleh komposer dan perkusionis dalam musik modern yang ada saat ini.Beberapa jenis instrumen musik perkusi yang termasuk dalam kategori ini adalah:

Populer

Page 4: Final Seni Budaya

Drum kit, Gong, Tamborin

Kurang populer

Sapu, Pot bunga, Botol gallon, Kaleng minuman, Pipa besi, Tas plastic, Kereta belanja, Roda sepeda, Bebatuan, Tong

d. Berdasarkan Adat istiadat/tradisi

Diskusi atas instrumen perkusi terkait dengan budaya asal atas instrumen tersebut merupakan hal yang tidak umum dilakukan karena cenderung akan membuat pemisahan divisi antara instrumen yang masuk dalam kategori "umum" atau "modern", dengan instrumen tradisional yang memiliki kegunaan atau nilai sejarah yang kuat pada tradisi masyarakat ataupun suku bangsa tertentu.

1. Instrumen perkusi tradisional

Beberapa jenis instrumen perkusi yang termasuk dalam kategori ini adalah:

Berimbau, bodhrán, Bombo legüero, Cajon, Dhol, Dho, Djembe, Gamelan, Kolintang, Kpanlogo, Lagerphone, Latin percussion, Marimbula, Pogo cello, Steelpan, Thavil, Urumee, Udukai, Mridangam, Taiko, Timbal, Tonbak

2. Drum umum atau instrumen perkusi modern/populer

Kategori berikut mencakup instrumen-instrumen yang populer dan luas digunakan di dunia:

Drum kit, yang terdiri dari: o Drum basso Snare drumo Floor tomo Tom-tom drumso Hi-Hat cymbalso Crash cymbal

Instrumen musik perkusi marching band Instrumen musik perkusi orkestra

Fungsi Instrumen Perkusi

Page 5: Final Seni Budaya

Instrumen musik perkusi tidak hanya dimainkan sebagai pengiring/ritmis, melainkan pula sebagai melodi dan memainkan harmoni.Perkusi umum dianggap sebagai "tulang punggung", atau "jantung" dari sebuah pertunjukan musik, dalam permainan seringkali dikolaborasikan bersama instrumen bass. Pada musik jazz dan musik populer, bassis dan drummer seringkali dikelompokkan sebagai seksi ritmis. Kebanyakan musik-musik klasik yang ditulis untuk penampilan sebuah orkestra penuh sejak zaman Hadyn dan Mozart menggunakan alat-alat musik string, tiup kayu, dan tiup logam. Namun demikian, seringkali setidaknya sepasang timpani diikutsertakan di dalamnya, meski tidak digunakan secara aktif dalam keseluruhan pertunjukkan (hanya mengisi bagian-bagian tertentu). Pada abad ke delapan belas dan sembilan belas, jenis instrumen musik perkusi yang digunakan mulai beragam seperti triangle dan simbal, meski masih berfungsi seperti halnya timpani, untuk memberi penekanan pada bagian tertentu dalam musik. Barulah pada abad ke dua puluh instrumen musik perkusi mulai sering digunakan dalam pertunjukkan musik-musik klasik.Dalam setiap jenis musik, perkusi memainkan peranan yang penting. Dalam pertunjukkan marching band, perkusi digunakan sebagai penjaga tempo, dan beat yang memungkinkan para pemain berjalan secara serempak dan dalam irama dan kecepatan yang sama. Dalam musik jazz klasik, pendengar dapat dengan segera membedakan jenis ritme dari hi-hat atau bunyi simbal saat kata "swing" diucapkan. Dalam kultural musik yang lebih populer, hampir tidak mungkin untuk menamakan tiga atau jenis irama pada musik rock, hip-hop, rap, funk atau bahkan soul karena pola permainan perkusi tidak memiliki irama dengan beat yang sama.Disebabkan ragam jenis instrumen perkusi yang luas, tidak jarang ditemukan ensembel musik besar dengan keseluruhan instrumen yang dimainkannya adalah instrumen perkusi. Ritmis, melodi, dan harmoni semua muncul dan hidup dalam penampilan tersebut, dan seringkali merupakan pertunjukan yang menarik.

B.Membuat Alat Musik perkusi dari Barang Bekas

Sebenarnya semua benda bisa dijadikan alat musik. Macam-macam alat perkusi barang bekas ini antara lain berasal dari peralatan rumah tangga seperti panci, wajan, gelas, galon air

Page 6: Final Seni Budaya

minum, maupun ember plastik. Tidak hanya dari peralatan rumah tangga saja, tapi juga dari bahan bangunan seperti kaleng bekas cat rumah, paralon atau drum bekas aspal jalan. Perkusi dari barang bekas ini pada umumnya dari peralatan rumah tangga. Karena merupakan barang bekas, berarti yang digunakan adalah peralatan yang sudah pernah terpakai dan sudah berubah fungsi. Tapi tidak semua perkusi barang bekas ini kondisinya rusak. Untuk menyetel nada perkusi barang bekas ini juga unik. Biasanya alat perkusi barang bekas ini diberi tambahan seperti tempelan lakban di sekeliling peralatan agar nada yang terbentuk lebih nyaring. Atau untuk memukul peralatan perkusi barang bekas digunakan alat tambahan lain seperti stik atau tongkat.     Uniknya lagi, untuk mendapatkan nada atau suara perkusi barang bekas yang menarik dan bagus, membutuhkan waktu yang tidak sebentar juga keahlian khusus dalam membuatnya. Salah satu cara menyetel nada perkusi barang bekas yaitu dengan menempelkan lakban, kemudian diatur nada yang akan dihasilkan.Perkusi barang bekas ini mempunyai banyak manfaat dan berguna antara lain:

* Ramah lingkunganMemakai perkusi dari barang bekas berarti ikut membantu menjaga kelestarian lingkungan dengan menggunakan daur ulang peralatan yang tidak terpakai lagi.

* Mengurangi sampah anorganik Pemakaian peralatan seperti botol plastik dan kaleng bekas sebagai perkusi barang bekas dapat membantu mengurangi banyaknya sampah anorganik yang tidak dapat diurai.Kini mulai banyak kelompok pemusik pemula yang menggunakan perkusi barang bekas sebagai alat musiknya. Beberapa diantaranya bahkan sudah mulai dikenal dalam masyarakat. Salah satunya adalah Tataloe Perkusi yang mulai merambah ranah musik Indonesia dengan perkusi barang bekasnya.

Menyulap Sampah Jadi Alat 'Drum Band'

BERMAIN band, marching band maupun drum band, bukanlah hobi atau kesenangan yang murah. Butuh dana puluhan bahkan ratusan juta rupiah untuk bisa membeli peralatan yang sebagian besar masih merupakan barang impor.Namun, siapa sangka hanya dari sampah, sebuah alat drum band bisa diciptakan. Murah, ramah lingkungan, dan tentu berkualitas. Itulah yang dilakukan Djamzuri, seniman asal kota gudeg,Yogyakarta. Pemain perkusi ini terusik untuk menciptakan alat musik drum band dari bahan-bahan bekas. Dia membeli plastik-plastik bekas pembungkus barang impor menjadi perkusi. Tak hanya itu, bekas tempat tinta mesin fotokopi disulapnya menjadi belira.Pertengahan tahun 1970, Djamzuri mulai berpikir bagaimana membuat alat band yang murah. Idenya tergerak saat melihat banyaknya kaleng dan drum bekas. Mulailah dia berkreasi, mencari bahan-bahan dasar pembuat alat band dengan memanfaatkan barang bekas. Dia menemukan plastik pembungkus barang-barang impor sangat bagus untuk genderang.Dikumpulkannya pula barang bekas lain seperti per persneling Vespa yang bisa dijadikan senar drum. Dia menceritakan kegemarannya pada musik berawal ketika masih remaja suka melihat para abdi dalem Keraton Yogyakarta memainkan drum band. Dari situ minatnya pada musik semakin besar. Kemudian dia bergabung dengan salah satu kelompok drum band.

Page 7: Final Seni Budaya

      Cukup puas memainkan alat-alat tersebut, dia berpikir bagaimana bisa membuat dan memiliki drum band sendiri. Setelah berkeliling dan mencari informasi ke berbagai tempat, akhirnya dia menemukan pilihan barang-barang bekas tak terpakai lagi sebagai bahan dasar alat band. Dibantu beberapa orang yang tergabung dalam PKBM Kyai Suratman, Kelompok Belajar Usaha Drum Band, yang beralamatkan di Srandakan, Km 9, Tegallayung Caturharjo, Pandak, Bantul, Djamzuri bekerja setelah ada pesanan. Pemesan kebanyakan berasal dari instansi di luar Jawa. Untuk sekali pemesanan, mulai dari pembuatan sampai latihan memainkan alat-alat, dia mematok harga Rp11 juta. "Perlu waktu tiga minggu menyelesaikan pembuatan alat sampai melatih anak-anak sekolah pemesan bermain drum band. Jadi harga sebesar itu sudah termasuk untuk latihannya," papar Djamzuri. Untuk sebuah alat drum band, Rp11 juta terhitung sangat murah.      Bandingkan jika membeli alat impor, satu set drum band terdiri atas 25 perkusi, 12 melodi, 2 tongkat mayoret, 2 simbal dan 12 color flag harganya ias mencapai Rp50 juta.Bapak tiga anak itu mengaku, usahanya ini semula sama sekali tidak berdasarkan niat mencari keuntungan. Jiwa seninya saat itu merasa prihatin karena cukup banyak sekolah berminat memiliki seperangkat drum band, namun terkendala masalah dana. Apalagi sekolah di pelosokatau luar Jawa. Uang mereka tak cukup untuk membeli peralatan impor.

Reaksi Tentang Perkusi

Perkusi menyajikan citarasa yang berbeda dalam permainan musik. Eksplorasi dari musik perkusi ini berasal dari komposisi alat musik yang asalnya biasa saja menjadi sebuah harmonisasi seni yang sangat luar biasa. Harmonisasi dari berbagai macam karakter alat musik yang berbeda inilah yang menjadikan perkusi semakin hidup dan kaya akan warna. Tak diragukan lagi bahwa musik perkusi berhasil melahirkan masterpiece baru dalam ranah seni musik dan budaya bangsa Indonesia. Indonesia adalah negeri yang kaya akan keanekaragaman suku dan budaya. Keberagaman ini menimbulkan variasi budaya yang beragam pula seperti dialek, kuliner, pakaian adat dan juga kesenian daerah. Kekayaan budaya ini adalah starting point untuk mengkawinkan musik perkusi dengan suatu budaya yang merupakan bentuk jati diri dari  daerah lokal. Unsur keberagaman merupakan kekuatan perkusi kontemporer dalam bersaing dengan musik lain di masyarakat. Perkawinan atau pengkolaborasian pasti akan melahirkan komposisi musik yang tentunya menjadi suatu semangat kolektif untuk Indonesia. Perkusi merupakan musik yang mampu memiliki segmentasi pasar dari segala golongan tanpa peduli status sosial, bukan seperti musik jazz, rock, R&B atau musik lain yang penikmatnya identik dari satu jenis golongan. Hal ini terbukti karena kita tidak perlu merogoh kocek dalam demi menonton performing art perkusi. Umumnya musik penyuguhan musik ini bahkan tak memungut biaya kontribusi. Namun, murahnya musik perkusi tak lantas mengurangi kualitas musik didalamnya. Spirit berkesenian yang murah dan berkualitas sangat cocok untuk masyarakat kita yang saat ini sedang mengalami krisis multidimensi.      Akulturasi Perkusi    

Tak terbatasnya alat musik yang digunakan dalam perkusi ini membuat seniman – seniman mencoba mengkolaborasikannya dengan gamelan yang merupakan ciri khas dari daerah tertentu. Hal ini sah – sah saja mengingat perkusi merupakan musik umum dan tak ada ketetapan

Page 8: Final Seni Budaya

untuk mengatur segala hal di dalamnya. Adanya kolaborasi musik perkusi dengan gamelan setempat malah memberikan perpaduan yang sangat indah. Hal tersebut juga dapat digunakan sebagai stimulant agar musik perkusi lebih dapat diterima oleh berbagai kalangan masyarakat di tanah air. Sebenarnya perkusi dan gamelan setempat memiliki keintiman sama sebagai instrumen musik yang dapat dengan mudah dimainkan. Instrument musik tradisional yang biasanya dikolaborasikan adalah gambang kromong, gamelan, kulintang, konga, angklung, sasando rote dan yang lainnya. Etnisitas perkusi menimbulkan suasana yang unik dalam genre musik ini. Boleh dikatakan unsur dari perkusi berangkat dari suatu musik tradisi dan menyatukan tradisi untuk menjadi satu musik baru yang dapat diterima oleh tradisi mana pun. Tak perlu dipungkiri bahwa proses akulturasi dalam musik perkusi menjadikan suatu masterpiece yang indah. Pemanfaatan musik tradisional yang diusung oleh para musisi lewat budaya daerah yang berbeda menambah tingginya musikalitas perkusi. Improvisasi yang digunakan oleh para musisi yang mengolah perkusi dengan instrument musik lokal merupakan bentuk kecintaan terhadap musik dan budaya. Disatu sisi ada keliaran, tapi segala keliaran tetap menghasilkan harmoni yang asyik. Kebebasan dan keliaran tiap musisi, patuh pada satu kesepakatan, saling menghargai kebebasan dan keliaran masing-masing musisi sekaligus menemukan harmoni dan mencapai tujuannya, yakni kepuasan diri musisinya dan kepuasan pendengarnya. Akulturasi maupun etnisitas dari musik dan budaya melalui perkusi kontemporer yang diusung para musisi memiliki tujuan  yang sangat mendasar yaitu membuat masyarakat kembali mencintai khazanah budaya lokal yang mulai luntur dan pudar.

Perkusi Kontemporer     Keinginan untuk selalu memberikan yang terbaik kepada masyarakat adalah alasan timbulnya variasi baru perkusi. Mengingat bahwa perkusi merupakan musik yang benar – benar berbeda dengan musik lain, para musisi mencoba mengkomposisikan instrument lain dalam rangka mencari nafas baru agar tidak konvensional dan lebih up to date. Adalah perkusi kontemporer varian baru yang merupakan hasil kreasi seniman musik dalam menciptakan jenis aliran perkusi dengan atmosfer modern. Perkusi kontemporer mencoba memanfaatkan alat – alat yang bahkan tidak dikategorikan instrument musik seperti alat – alat rumah tangga ; panci, botol, plastik, kentongan, bambu dan lain – lain. Namun penambahan komposisi alat musik tersebut tidak mampu mengurangi citarasa indahnya perkusi jika diracik dengan  baik. Penguasaan terhadap musik klasik ataupun musik modern tidak begitu diperlukan dalam perkusi kontemporer. Kunci dalam permainan perkusi adalah penghayatan dalam mengapresiasikannya. Dengan adanya penghayatan maka musisi dapat menciptakan kenyamanan dalam bermusik dan akan melahirkan energi kenyamanan yang nantinya dapat tersalurkan oleh para pendengar ataupun para penikmat musik.

Mengenal Terapi Musik (musik sebagai terapi)  Apa itu Terapi Musik?

Page 9: Final Seni Budaya

Terapi musik adalah usaha meningkatkan kualitas fisik dan mental dengan

rangsangan suara yang terdiri dari melodi, ritme, harmoni, timbre, bentuk dan gaya yang

diorganisir sedemikian rupa hingga tercipta musik yang bermanfaat untuk kesehatan fisik

dan mental.  Musik memiliki kekuatan untuk mengobati penyakit dan meningkatkan

kemampuan pikiran seseorang. Ketika musik diterapkan menjadi sebuah terapi, musik dapat

meningkatkan, memulihkan, dan memelihara kesehatan fisik, mental, emosional, sosial dan 

spiritual. Hal ini disebabkan musik memiliki beberapa kelebihan, yaitu karena musik bersifat

nyaman, menenangkan, membuat rileks, berstruktur, dan universal. Perlu diingat bahwa

banyak  dari proses dalam hidup kita selalu ber-irama. Sebagai contoh, nafas kita, detak

jantung, dan pulsasi semuanya berulang dan berirama.

Terapi musik adalah terapi yang universal dan bisa diterima oleh semua orang

karena kita tidak membutuhkan kerja otak yang berat untuk menginterpretasi alunan musik.

Terapi musik sangat mudah diterima organ pendengaran kita dan kemudian melalui saraf

pendengaran disalurkan ke bagian otak yang memproses emosi (sistem limbik). Pengaruh

musik yang besar bagi pikiran dan tubuh kita. Contohnya, ketika Anda mendengarkan suatu

alunan musik (meskipun tanpa lagu), seketika Anda bisa merasakan efek dari musik

tersebut. Ada musik yang membuat Anda gembira, sedih, terharu, terasa sunyi, semangat,

mengingatkan masa lalu dan lain-lain.

Salah satu figur yang paling berperan dalam terapi musik di awal abad ke-20

adalah Eva Vescelius yang banyak mempublikasikan terapi musik lewat tulisan-tulisannya.

Ia percaya bahwa objek dari terapi musik adalah melakukan penyelarasan atau harmonisasi

terhadap seseorang melalui vibrasi. Demikian pula dengan Margaret Anderton, seorang guru

piano berkebangsaan Inggris, yang mengemukakan tentang efek alat musik (khusus untuk

pasien dengan kendala psikologis) karena hasil penelitiannya menunjukkan bahwa timbre

(warna suara) musik dapat menimbulkan efek terapeutik.

  

Apakah Semua Jenis Musik Bisa Dijadikan Terapi?

Pada dasarnya hampir semua jenis musik bisa digunakan untuk terapi musik.

Namun kita harus tahu pengaruh setiap jenis musik terhadap pikiran. Setiap nada, melodi,

ritme, harmoni, timbre, bentuk dan gaya musik akan memberi pengaruh berbeda kepada

Page 10: Final Seni Budaya

pikiran dan tubuh kita. Dalam terapi musik, komposisi musik disesuaikan dengan masalah

atau tujuan yang ingin kita capai.

  Musik sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Musik memiliki 3 bagian

penting yaitu beat, ritme, dan harmony. Beat mempengaruhi tubuh, ritme mempengaruhi

jiwa, sedangkan harmony mempengaruhi roh. Contoh paling nyata bahwa beat sangat

mempengaruhi tubuh adalah dalam konser musik rock. Bisa dipastikan tidak ada penonton

maupun pemain dalam konser musik rock yang tubuhnya tidak bergerak. Semuanya

bergoyang dengan dahsyat, bahkan cenderung lepas kontrol. Kita masih ingat dengan "head

banger", suatu gerakan memutar-mutar kepala mengikuti irama music rock yang kencang.

Dan tubuh itu mengikutinya seakan tanpa rasa lelah. Jika hati kita sedang susah, cobalah

mendengarkan musik yang indah, yang memiliki irama (ritme) yang teratur. Perasaan kita

akan lebih enak dan enteng. Bahkan di luar negeri, pihak rumah sakit banyak

memperdengarkan lagu-lagu indah untuk membantu penyembuhan para pasiennya. Itu

suatu bukti, bahwa ritme sangat mempengaruhi jiwa manusia.

 Sedangkan harmony sangat mempengaruhi roh. Jika kita menonton film horor,

selalu terdengar harmony (melodi) yang menyayat hati, yang membuat bulu kuduk kita

berdiri. Dalam ritual-ritual keagamaan juga banyak digunakan harmony yang membawa roh

manusia masuk ke dalam alam penyembahan. Di dalam meditasi, manusia mendengar

harmony dari suara-suara alam di sekelilingnya.

  Terapi Musik yang efektif menggunakan musik dengan komposisi yang tepat antara

beat, ritme dan harmony yang sesuaikan dengan tujuan dilakukannya terapi musik. Jadi

memang terapi musik yang efektif tidak bisa menggunakan sembarang musik.

  Dua Macam Terapi Musik

Dalam dunia penyembuhan dengan musik, dikenal 2 macam terapi musik, yaitu: 

1. Terapi Musik Aktif.

Dalam terapi musik aktif pasien diajak bernyanyi, belajar main menggunakan alat

musik, menirukan nada-nada, bahkan membuat lagu singkat. Dengan kata lain pasien

berinteraksi aktif dengan dunia musik. Untuk melakukan Terapi Musik katif tentu saja

dibutuhkan bimbingan seorang pakar terapi musik yang kompeten. 

 

2.Terapi Musik Pasif.

Inilah terapi musik yang murah, mudah dan efektif. Pasien tinggal mendengarkan

dan menghayati suatu alunan musik tertentu yang disesuaikan dengan masalahnya. CD

Terapi Musik dari www.terapimusik.com termasuk jenis Terapi Musik Pasif. Hal terpenting

Page 11: Final Seni Budaya

dalam Terapi Musik Pasif adalah pemilihan jenis musik harus tepat dengan kebutuhan

pasien. Oleh karena itu, kami membuat puluhan jenis CD Terapi Musik yang disesuaikan

dengan kebutuhan Anda.

  Apa Saja Manfaat Terapi Musik?

Ada banyak sekali manfaat terapi musik. Jika disebutkan satu per satu semuanya,

tentu saja butuh banyak waktu. Di bawah ini kami sebutkan sepuluh manfaat utama terapi

musik menurut para pakar terapi musik.

 

1. Relaksasi, Mengistirahatkan Tubuh dan Pikiran

Manfaat yang pasti dirasakan setelah melakukan terapi musik adalah perasaan

rileks, tubuh lebih bertenaga dan pikiran lebih fresh. Terapi musik memberikan kesempatan

bagi tubuh dan pikiran untuk mengalami relaksasi yang sempurna. Dalam kondisi relaksasi

(istirahat) yang sempurna itu, seluruh sel dalam tubuh akan mengalami re-produksi,

penyembuhan alami berlangsung, produksi hormon tubuh diseimbangkan dan pikiran

mengalami penyegaran.

 

2. Meningkatkan Kecerdasan

Sebuah efek terapi musik yang bisa meningkatkan intelegensia seseorang

disebut Efek Mozart. Hal ini telah diteliti secara ilmiah oleh Frances Rauscher et al dari

Universitas California. Penelitian lain juga membuktikan bahwa masa dalam kandungan dan

bayi adalah waktu yang paling tepat untuk menstimulasi otak anak agar menjadi cerdas. Hal

ini karena otak anak sedang dalam masa pembentukan, sehingga sangat baik apabila

mendapatkan rangsangan yang positif. Ketika seorang ibu yang sedang hamil sering

mendengarkan terapi musik, janin di dalam kandungannya juga ikut mendengarkan. Otak

janin pun akan terstimulasi untuk belajar sejak dalam kandungan. Hal ini dimaksudkan agar

kelak si bayi akan memiliki tingkat intelegensia yang lebih tinggi dibandingkan dengan anak

yang dibesarkan tanpa diperkenalkan pada musik.

3. Meningkatkan Motivasi

Motivasi adalah hal yang hanya bisa dilahirkan dengan perasaan dan mood

tertentu. Apabila ada motivasi, semangat pun akan muncul dan segala kegiatan bisa

dilakukan. Begitu juga sebaliknya, jika motivasi terbelenggu, maka semangat pun menjadi

luruh, lemas, tak ada tenaga untuk beraktivitas. Dari hasil penelitian, ternyata jenis musik

tertentu bisa meningkatkan motivasi, semangat dan meningkatkan level energi seseorang.

Page 12: Final Seni Budaya

4. Pengembangan Diri

Musik ternyata sangat berpengaruh terhadap pengembangan diri seseorang. Hati-

hati, karena musik yang Anda dengarkan menentukan kualitas pribadi Anda. Hasil penelitian

kami menunjukkan bahwa orang yang punya masalah perasaan, biasanya cenderung

mendengarkan musik yang sesuai dengan perasaannya. Misalnya orang yang putus cinta,

mendengarkan musik atau lagu bertema putus cinta atau sakit hati. Dan hasilnya adalah

masalahnya menjadi semakin parah. Dengan mengubah jenis musik yang didengarkan

menjadi musik yang memotivasi, dalam beberapa hari masalah perasaan bisa hilang dengan

sendirinya atau berkurang sangat banyak. Dan jika Anda mau, Anda bisa mempunyai

kepribadian yang Anda inginkan dengan cara mendengarkan jenis musik yang tepat.

5. Meningkatkan Kemampuan Mengingat

Terapi musik bisa meningkatkan daya ingat dan mencegah kepikunan. Hal ini bisa

terjadi karena bagian otak yang memproses musik terletak berdekatan dengan memori.

Sehingga ketika seseorang melatih otak dengan terapi musik, maka secara otomatis

memorinya juga ikut terlatih. Atas dasar inilah terapi musik banyak digunakan di sekolah-

sekolah modern di Amerika dan Eropa untuk meningkatkan prestasi akademik siswa.

Sedangkan di pusat rehabilitasi, terapi musik banyak digunakan untuk menangani masalah

kepikunan dan kehilangan ingatan.

 

6. Kesehatan Jiwa

Seorang ilmuwan Arab, Abu Nasr al-Farabi (873-950M) dalam bukunya ''Great Book

About Music'', mengatakan bahwa musik membuat rasa tenang, sebagai pendidikan moral,

mengendalikan emosi, pengembangan spiritual, menyembuhkan gangguan psikologis.

Pernyataannya itu tentu saja berdasarkan pengalamannya dalam menggunakan musik

sebagai terapi. Sekarang di zaman modern, terapi musik banyak digunakan oleh psikolog

maupun psikiater untuk mengatasi berbagai macam gangguan kejiwaan, gangguan mental

atau gangguan psikologis.

 

7. Mengurangi Rasa Sakit

Musik bekerja pada sistem saraf otonom yaitu bagian sistem saraf yang

bertanggung jawab mengontrol tekanan darah, denyut jantung dan fungsi otak, yang

mengontrol perasaan dan emosi. Menurut penelitian, kedua sistem tersebut bereaksi sensitif

terhadap musik. Ketika kita merasa sakit, kita menjadi takut, frustasi dan marah yang

membuat kita menegangkan otot-otot tubuh, hasilnya rasa sakit menjadi semakin parah.

Mendengarkan musik secara teratur membantu tubuh relaks secara fisik dan mental,

Page 13: Final Seni Budaya

sehingga membantu menyembuhkan dan mencegah rasa sakit. Dalam proses persalinan,

terapi musik berfungsi mengatasi kecemasan dan mengurangi rasa sakit. Sedangkan bagi

para penderita nyeri kronis akibat suatu penyakit, terapi musik terbukti membantu

mengatasi rasa sakit.

 

8. Menyeimbangkan Tubuh

Menurut penelitian para ahli, stimulasi musik membantu menyeimbangkan

organ keseimbangan yang terdapat di telinga dan otak. Jika organ keseimbangan sehat,

maka kerja organ tubuh lainnya juga menjadi lebih seimbang dan lebih sehat.

 

9. Meningkatkan Kekebalan Tubuh

Dr John Diamond dan Dr David Nobel, telah melakukan riset mengenai efek dari

musik terhadap tubuh manusia dimana mereka menyimpulkan bahwa: Apabila jenis musik

yang kita dengar sesuai dan dapat diterima oleh tubuh manusia, maka tubuh akan bereaksi

dengan mengeluarkan sejenis hormon (serotonin ) yang dapat menimbulkan rasa Nikmat

dan senang sehingga tubuh akan menjadi lebih kuat (dengan meningkatnya sistem

kekebalan tubuh) dan membuat kita menjadi lebih sehat.

 

10. Meningkatkan Olahraga

Mendengarkan musik selama olahraga dapat memberikan olahraga yang lebih

baik dalam beberapa cara, di antaranya meningkatkan daya tahan, meningkatkan mood dan

mengalihkan Anda dari setiap pengalaman yang tidak nyaman selama olahraga.

Teori Terapi Musik

Menurut Prof Nil Sari, masyarakat Turki pra-Islam meyakini bahwa kosmos diciptakan oleh Sang Pencipta dengan kata  ''ku'' / ''kok'' (suara). Mereka meyakini bahwa awal terbentuknya kosmos berasal dari suara. Menurut kepercayaan Islam, seperti yang tertulis dalam Alquran, Allah SWT adalah Pencipta langit dan bumi.

''...Dan bila Dia berkehendak  (untuk menciptakan) sesuatu, maka  (cukuplah) Dia hanya mengatakan kepadanya: 'Jadilah'. Lalu jadilah ia.''  (QS: al-baqarah:117). Setelah Islam bersemi di Turki, masyarakat negeri itu, masih tetap meyakini kekuatan suara. Inilah yang membuat peradaban Islam di era Turki Usmani menyakini bahwa musik dapat menjadi sebuah alat terapi yang dapat menyeimbangkan antara badan, pikiran dan emosi  sehingga terbentuk sebuah harmoni pada diri seseorang.

Prof Nil Sari mengungkapkan, para ahli terapi musik di zaman Ottoman menyakini

 

 BACAAN PENTING

Page 14: Final Seni Budaya

bahwa pasien yang menderita penyakit tertentu atau emosi seseorang dengan temperamen tertentu  dipengaruhi oleh ragam musik tertentu. ''Para ahli musik di era Turki Usmani menyatakan,  makam (tipe melodi) tertentu memiliki kegunaan pengibatan tertentu juga,'' papar Prof Nil Sari. Ada sekitar 80 ragam tipe melodi yang berkembang di masyarakat Turki Usmani. Sebanyak 12 diantaranya bisa digunakan sebagai alat terapi.  Menurut Prof Nil Sari,  dari teks-teks tua dapat disimpulkan bawa jenis musik tertentu dapat mengobati penyakit tetentu atau perasaan tertentu. Pada era kejayaan Kesultanan Turki Usmani, terapi musik biasanya digunakan untuk beberapa tujuan, seperti; pengobatan kesehatan mental; perawatan penyakit organik, perbaikan harmoni seseorang  yakni menyeimbangkan kesehatan antara badan, pikiran dan emosi. Musik juga diyakini mampu menyebabkan seseorang tertidur, sedih, bahagia dan bisa pula memacu intelijensia. Prof Nil Sari mengungkapkan, para ilmuwan di era Turki Usmani meyakini bahwa musik memiliki kekuatan dalam  proses alam,. Musik dapat berfungsi meningkatkan  mood dan emosi secara keseluruhan. Uniknya, para ilmuwan di era Ottoman sudah mampu menetapkan jenis musik tertentu untuk penyekit tertentu. Misalnya, jenis musik  huseyni dapat mengobati demam. Sedangkan, jenis musik   zengule dan  irak untuk mengobati meningitis. Masyarakat Barat baru mengenal terapi musik pada abad ke-17 M. Adalah Robert Burton lewat karya klasiknya berjudul  The Anatomy of Melancholy yang mengembangkan terapi musik di Barat. Menurut Burton, musik dan menari dapat menyembuhkan sakit jiwa, khususnya melankolia. Malah, masyarakat Amerika Serikat (AS) baru mengenal terapi musik sekitar 1944. Pada saat itu, Michigan State University membuka program sarjana teapi musik. Sejak 1998, di Amerika telah berdiri The American Music Therapy Association (AMTA). Organisasi ini merupakan gabungan dari  National Association for Music Therapy (NAMT,  berdiri tahun 1950)  dan the American Association for Music Therapy (AAMT, berdiri 1971). Terapi musik merupakan salah satu kontribusi peradaban Islam dalam dunia kesehatan dan kedokteran. Di era modern ini, musik tetap menjadi salah satu alat untuk menyembuhkan penyakit tertentu. Terapi musik menjadi salah satu bukti pencapaian para ilmuwan Muslim di era keemasan  N Heri Ruslan.

Ilmuan Muslim Pencetus Terapi Musik

Al-KindiAl-Kindi atau Al-Kindus adalah ilmuwan jenius yang hidup di era kejayaan Islam Baghdad. Saat itu, panji-panji kejayaan Islam dikerek oleh Dinasti Abbasiyah. Tak kurang dari lima periode khalifah dilaluinya, yakni al-Amin (809-813), al-Ma'mun (813-833), al-Mu'tasim, al-Wasiq (842-847), dan Mutawakil (847-861).

Kepandaian dan kemampuannya dalam menguasai berbagai ilmu, termasuk kedokteran, membuatnya diangkat menjadi guru dan tabib kerajaan. Khalifah juga mempercayainya untuk berkiprah di

 

 

Page 15: Final Seni Budaya

Baitulhikmah yang kala itu gencar menerjemahkan buku-buku ilmu pengetahuan dari berbagai bahasa, seperti Yunani.

Ketika Khalifah al-Ma'mun tutup usia dan digantikan putranya, al-Mu'tasim, posisi al-Kindi semakin diperhitungkan dan mendapatkan peran yang besar. Dia secara khusus diangkat menjadi guru bagi putranya. Al-Kindi mampu menghidupkan paham Muktazilah. Berkat peran Al-Kindi pula, paham yang mengutamakan rasionalitas itu ditetapkan sebagai paham resmi kerajaan.

Menurut al-Nadhim, selama berkutat dan bergelut dengan ilmu pengetahuan di Baitulhikmah, al-Kindi telah melahirkan 260 karya. Di antara sederet buah pikirnya itu telah dituangkan dalam risalah-risalah pendek yang tak lagi ditemukan. Karya-karya yang dihasilkannya menunjukan bahwa Al-Kindi adalah seorang yang berilmu pengetahuan yang luas dan dalam.

Ratusan karyanya itu dipilah ke berbagai bidang, seperti filsafat, logika, ilmu hitung, musik, astronomi, geometri, medis, astrologi, dialektika, psikologi, politik, dan meteorologi. Bukunya yang paling banyak adalah geometri sebanyak 32 judul. Filsafat dan kedokteran masing-masing mencapai 22 judul. Logika sebanyak sembilan judul dan fisika 12 judul. 

Al-FarabiSecond teacher alias mahaguru kedua. Begitulah Peter Adamson pengajar filsafat di King's College London, Inggris, menjuluki al-Farabi sebagai pemikir besar Muslim pada abad pertengahan. Dedikasi dan pengabdiannya dalam filsafat dan ilmu pengetahuan telah membuatnya didaulat sebagai guru kedua setelah Aristoteles: pemikir besar zaman Yunani.

Sosok dan pemikiran al-Farabi hingga kini tetap menjadi perhatian dunia. Dialah filosof Islam pertama yang berhasil mempertalikan serta menyelaraskan filsafat politik Yunani klasik dengan Islam. Sehingga, bisa dimengerti di dalam konteks agama-agama wahyu. Pemikirannya begitu berpengaruh besar terhadap dunia Barat.

''Ilmu Logika al-Farabi memiliki pengaruh yang besar bagi para pemikir Eropa,'' ujar Carra de Vaux. Tak heran, bila para intelektual merasa berutang budi kepada Al-Farabi atas ilmu pengetahuan yang telah dihasilkannya. Pemikiran sang mahaguru kedua itu juga begitu kental mempengaruhi pikiran-pikiran Ibnu Sina dan Ibnu Rush.

Al-Farabi atau  masyarakat Barat mengenalnya dengan sebutan Alpharabius memiliki nama lengkap Abu Nasr Muhammad ibn al-Farakh al-Farabi. Tak seperti Ibnu Khaldun yang sempat menulis autobiografi, Al-Farabi tidak menulis autobiografi dirinya.

Tak ada pula sahabatnya yang mengabadikan latar belakang hidup sang legenda itu, sebagaimana

WWW.TERAPIMUSIK.COM

 

 

Page 16: Final Seni Budaya

Al-Juzjani mencatat jejak perjalanan hidup gurunya Ibnu Sina.Tak heran, bila muncul beragam versi mengenai asal-muasal Al-Farabi. Ahli sejarah Arab pada abad pertengahan, Ibnu Abi Osaybe'a, menyebutkan bahwa ayah Al-Farabi berasal dari Persia. Mohammad Ibnu Mahmud Al-Sahruzi juga menyatakan Al-Farabi berasal dari sebuah keluarga Persia. 

 

Manfaat Terapi Musik Menurut Tradisi China

Terapi musik telah dikembangkan ilmu pengetahuan moderen, akan tetapi bidang ini telah dikembangkan Tiongkok jauh sebelumnya. Selama ribuan tahun orang Tionghoa telah mencari rahasia melodi dan irama alam semesta. Terapi musik merupakan bagian dari pengobatan Tiongkok kuno, dan keduanya memiliki saling keterkaitan dan hubungan yang berkelanjutan. Musik, teori Yin (negatif) dan Yang (positif) serta lima elemen (air, api, tanah, kayu, logam) saling berhubungan. Para leluhur Tiongkok berpendapat esensi musik adalah Tao, yakni perubahan Yin dan Yang, kekuatan yang mengatur kehidupan, nada dan suasana alam semesta.

Perpaduan yang tepat antara irama, warna nada (timbre), energi dan faktor-faktor lainnya mencerminkan Tao dari Yin dan Yang. Orang Tiongkok kuno membagi musik kedalam lima nada, yang mewakili lima unsur. Menurut pengobatan Tiongkok, lima suara berhubungan dengan organ-organ dalam manusia. Teori ini telah digunakan dalam diagnosa dan pengobatan klinis. Suara berbeda akan mempengaruhi organ yang berbeda pula. Dalam pengobatan Tiongkok, teori lima nada membentuk dasar holistik terapi musik. Yin dan Yang dari langit dan bumi berhubungan dengan Yin dan Yang tubuh manusia. Penganut Taois selalu mempercayai bahwa tubuh manusia adalah alam semesta kecil, dan harmonisasi di dalam dapat mempengaruhi keharmonisan di luar.

Musik tradisional Tiongkok berdasarkan pada doktrin yang sesungguhnya, dan berusaha untuk mendapatkan keharmonisan dengan langit, bumi dan tubuh manusia melalui musik. Ada perkataan Tiongkok kuno, “Keharmonisan antara musik dan manusia, keharmonisan antara langit dan manusia”. Hal ini dipercaya menjadi keadaan yang ideal. Kesehatan jiwa dan raga berhubungan dengan faktor-faktor sosial. Musik yang baik dapat membimbing orang menjadi baik dan dapat menguntungkan bagi kesehatan mereka.