3
Firma sebagai badan usaha diatur dalam Pasal 16 sampai dengan Pasal 35 Kitab Undan-Undang Hukum Dagang. Firma adalah tiap-tiap persekutuan perdata yang didirikan untuk menjalankan perusahaan dengan nama bersama atau dengan kata lain firma adalah persekutuan yang menyelenggarakan perusahaan atas nama bersama Menurut Pasal 16 dan 18 KUHD yang dimaksudkan dengan persero firma adalah tiap tiap persero yang didirikan untuk menjalankan perusahaan dibawah satu nama bersama, dimana angota anggotanya langsung dan masing-masing bertanggungjawab sepenuhnya terhadap pihak ketiga Ciri-ciri Firma a. Menyelenggarakan perusahaan. b. Mempunyai nama bersama c. Adanya tanggungjawab yang saling terkait d. Pada asasnya tiap tiap persero dapat mengikat firma dengan pihak ketiga. Pendirian Firma Berdasarkan pasal 22 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang dituliskan bahwa Tiap-tiap perseroan firma harus didirikan dengan akta autentik, akan tetapi ketiadaan akta yang demikian tidak dapat dikemukakan untuk merugikan pihak ketiga. Fungsi akta dalam hal ini sebagai alat bukti jika ada perselisihan antara para pihak, baik intern maupun ekstern firma dan akta pendirian tersebut harus memuat anggaran dasar firma. Keuntungan dalam mendirika Firma

Firma

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pengertian firma

Citation preview

Firma sebagai badan usaha diatur dalam Pasal 16 sampai dengan Pasal 35 Kitab Undan-Undang Hukum Dagang. Firma adalah tiap-tiap persekutuan perdata yang didirikan untuk menjalankan perusahaan dengan nama bersama atau dengan kata lain firma adalah persekutuan yang menyelenggarakan perusahaan atas nama bersamaMenurut Pasal 16 dan 18 KUHD yang dimaksudkan dengan persero firma adalah tiap tiap persero yang didirikan untuk menjalankan perusahaan dibawah satu nama bersama, dimana angota anggotanya langsung dan masing-masing bertanggungjawab sepenuhnya terhadap pihak ketigaCiri-ciri Firmaa. Menyelenggarakan perusahaan.b. Mempunyai nama bersamac. Adanya tanggungjawab yang saling terkaitd. Pada asasnya tiap tiap persero dapat mengikat firma dengan pihak ketiga.Pendirian FirmaBerdasarkan pasal 22 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang dituliskan bahwa Tiap-tiap perseroan firma harus didirikan dengan akta autentik, akan tetapi ketiadaan akta yang demikian tidak dapat dikemukakan untuk merugikan pihak ketiga. Fungsi akta dalam hal ini sebagai alat bukti jika ada perselisihan antara para pihak, baik intern maupun ekstern firma dan akta pendirian tersebut harus memuat anggaran dasar firma.Keuntungan dalam mendirika Firma1. Untuk mendirikan firma relatif mudah, tidak memerlukan persyaratan yang berat. Namun jika dibandingkan dengan perusahaan perseorangan pendirian firma sedikit lebih berat, karena firma memerlukan kesepakatan para pendiri firma tersebut;2. Lebih mudah memperoleh modal, karena pihak perbankan lebih mempercayainya. Apalagi jika firma tersebut didirikan dengan akta notaris;3. Peraturan pemerintah yang mengatur tentang firma juga tidak terlalu banyak;4. Lebih mudah berkembang karena dipegang lebih dari satu orang, sehingga lebih terbuka terhadap berbagai pendapat atau kritikan untuk kemajuan usaha.

Kelamahan dalam mendirikan Firma1. Pemilik firma memiliki tanggung jawab yang tidak terbatas atas utang yang dimilikinya;2. Apabila salah satu pihak pemilik firma meninggal dunia atau mengundurkan diri, maka akan mengancam kelangsungan hidup perusahaan;3. Kesulitan dalam peralihan kepemimpinan dapat terjadi, karena berbagai kepentingan para pihak yang terlibat dan juga sering menyebabkan terjadinya konflik kepentingan, sehingga dapat mengancam kemajuan usahanya;4. Kesulitan dalam menghimpun dana untuk jumlah besar, serta mengikuti tender dalam jumlah tertentu.Berakhirnya FirmaFirma berakhir apabilajangka waktu yang ditetapkan dalam anggarandasar telah berakhir. Firma juga dapat berakhir sebelum jangka waktu yang ditetapkan habis yaitu dengan pengunduran diri anggota atau pemberhentian sekutu. Pembubaran firma harus dilakukan dengan akta yang autentik yang dibuat di depan notaris, didaftarka di kepaniteraan pengadilan negeri setempat dan pengumuman dalam Tambahan Berita Negara. Setiap pembubaran firma memerlukan pemberesan, tugas dalam pemberesan adalah dengan menyelesaikan semua utang firma denagn menggunaka uang kas. Jika masih tersisa saldo, maka saldo dibagi antar para sekutu, namun jika ada kekurangan maka kekurangan itu harus dipenuhi dari kekayaan pribadi para sekutu atau para pemilik Firma.

Gabra Michael Gandhi E0012160Daftar pustaka: Dra. Farida Hasyim, Hukum Dagang, 2011, Jakarta: Sinar Grafika