13
Respirasi adalah pertukaran gas-gas antara organisme hidup dengan lingkungan sekitarnya. Fungsi utama respirasi adalah pertukaran O2 dan CO2 di darah dengan udara pernapasan. Sedangkan fungsi tambahan ialah pengendalian keseimbangan asam basa, metabolisme hormon dan pembuangan partikel. Paru ialah satu- satunya organ yang menerima darah dari seluruh curah jantung. Pusat respirasi merupakan kelompok neuron luas yang terletak di substansia retikuler medulla oblongata dan pons yang terdiri atas pusat apnestik, area pneumotaksis, area ekspiratori dan area inspiratori. Diafragma diinervasi oleh nervus phrenicus yang keluar dari akar saraf C3- C5 sehingga trauma diatas C5 akan mengganggu pernapasan spontan karena selain nervus phrenicus juga saraf intercostalis terkena. Perangsangan nervus vagus akan menyebabkan konstriksi dan sekresi bronkus via reseptor muskarinik. Sebaliknya perangsangan terhadap simpatis T1-T4 akan menyebabkan dilatasi bronkus via reseptor beta 2 dan stimulasi reseptor adrenergic alfa-1 akan menurunkan sekresi. Jalan napas dan pernapasan yang baik dapat menghasilkan sistem respirasi yang bekerja dengan baik. Oleh karena itu penting bagi kita untuk tetap menjaga jalan napas tetap bebas dan menjaga pernapasan tidak terganggu. 1.1 JALAN NAPAS (AIRWAY) Secara anatomis jalan napas dibagi menjadi dua bagian, yaitu: 1. Bagian atas (Upper Airway) a. Rongga hidung Udara yang dihirup melalui hidung akan mengalami tiga hal : - Dihangatkan

FISIOLOGI

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ggg

Citation preview

Respirasi adalah pertukaran gas-gas antara organisme hidup dengan lingkungan

sekitarnya. Fungsi utama respirasi adalah pertukaran O2 dan CO2 di darah dengan udara

pernapasan. Sedangkan fungsi tambahan ialah pengendalian keseimbangan asam basa,

metabolisme hormon dan pembuangan partikel. Paru ialah satu-satunya organ yang menerima

darah dari seluruh curah jantung.

Pusat respirasi merupakan kelompok neuron luas yang terletak di substansia retikuler

medulla oblongata dan pons yang terdiri atas pusat apnestik, area pneumotaksis, area ekspiratori

dan area inspiratori. Diafragma diinervasi oleh nervus phrenicus yang keluar dari akar saraf C3-

C5 sehingga trauma diatas C5 akan mengganggu pernapasan spontan karena selain nervus

phrenicus juga saraf intercostalis terkena. Perangsangan nervus vagus akan menyebabkan

konstriksi dan sekresi bronkus via reseptor muskarinik. Sebaliknya perangsangan terhadap

simpatis T1-T4 akan menyebabkan dilatasi bronkus via reseptor beta 2 dan stimulasi reseptor

adrenergic alfa-1 akan menurunkan sekresi.

Jalan napas dan pernapasan yang baik dapat menghasilkan sistem respirasi yang bekerja

dengan baik. Oleh karena itu penting bagi kita untuk tetap menjaga jalan napas tetap bebas dan

menjaga pernapasan tidak terganggu.1.1 JALAN NAPAS (AIRWAY)

Secara anatomis jalan napas dibagi menjadi dua bagian, yaitu:

1. Bagian atas (Upper Airway)

a. Rongga hidung

Udara yang dihirup melalui hidung akan mengalami tiga hal : - Dihangatkan- Disaring- Dan dilembabkanYang merupakan fungsi utama dari selaput lendir respirasi ( terdiri dari : Psedostrafied ciliated columnar epitelium yang berfungsi menggerakkan partikel partikel halus kearah faring sedangkan partikel yang besar akan disaring oleh bulu hidung, sel golbet dan kelenjar serous yang berfungsi melembabkan udara yang masuk, pembuluh darah yang berfungsi menghangatkan udara). Ketiga hal tersebut dibantu dengan concha. Kemudian udara akan diteruskan keb. Nasofaring (terdapat pharyngeal tonsil dan Tuba Eustachius)

c. Orofaring (merupakan pertemuan rongga mulut dengan faring,terdapat pangkal lidah) d. Laringofaring(terjadi persilangan antara aliran udara dan aliran makanan)2. Bagian bawah (Lower Airway)

a. Laring Terdiri dari tiga struktur yang penting- Tulang rawan krikoid- Selaput/pita suara- Epilotis- Glotisb. TrakheaTrakea adalah pipa fibromuscular yang pada dewasa panjangnya 10-12 cm dan diameter 18-20 mm. Diameter cabang-cabangnya ialah bronkus utama 13 mm, bronkus lobaris 7-5 mm, bronkus segmentalis 4-3 mm, bronkus kecil 1 mm, bronkiolus utama 0,5-1 mm, bronkiolus terminalis 0,5 mm, bronkiolus respiratorius 0,5 mm dan duktus alveolaris 0,3 mm. Trakea terdiri dari sel-sel bersilia dan sel-sel yang dapat mengsekresikan lender. Setiap sel memiliki 200 silia yang selalu bergerak 12-20 kali permenit mendorong lendir kefaring dengan kecepatan 0,5-1,5 cm/menit.

c. Bronkhi Merupakan percabangan trakhea kanan dan kiri. Tempat percabangan ini disebut carina. Brochus kanan lebih pendek, lebar dan lebih dekat dengan trachea. Bronchus kanan bercabang menjadi : lobus superior, medius, inferior. Brochus kiri terdiri dari : lobus superior dan inferiorAlveoliTerdiri dari : membran alveolar dan ruang interstisial.Membran alveolar :- Small alveolar cell dengan ekstensi ektoplasmik ke arah rongga alveoli- Large alveolar cell mengandung inclusion bodies yang menghasilkan surfactant.- Anastomosing capillary, merupakan system vena dan arteri yang saling berhubungan langsung, ini terdiri dari : sel endotel, aliran darah dalam rongga endotel- Interstitial space merupakan ruangan yang dibentuk oleh : endotel kapiler, epitel alveoli, saluran limfe, jaringan kolagen dan sedikit serum.Aliran pertukaran gasProses pertukaran gas berlangsung sebagai berikut: alveoli epitel alveoli membran dasar endotel kapiler plasma eitrosit.Membran sitoplasma eritrosit molekul hemoglobin

O Co

SurfactantMengatur hubungan antara cairan dan gas. Dalam keadaan normal surfactant ini akan menurunkan tekanan permukaan pada waktu ekspirasi, sehingga kolaps alveoli dapat dihindari.Sirkulasi ParuMengatur aliran darah vena vena dari ventrikel kanan ke arteri pulmonalis dan mengalirkan darah yang bersifat arterial melaului vena pulmonalis kembali ke ventrikel kiri.Paru Merupakan jalinan atau susunan bronhus bronkhiolus, bronkhiolus terminalis, bronkhiolus respiratoty, alveoli, sirkulasi paru, syaraf, sistem limfatik.Rongga dan Dinding DadaRongga ini terbentuk oleh:- Otot otot interkostalis- Otot otot pektoralis mayor dan minor- Otot otot trapezius- Otot otot seratus anterior/posterior- Kosta- kosta dan kolumna vertebralis

- Kedua hemi diafragmaYang secara aktif mengatur mekanik respirasi.

Untuk menghasilkan sistem respirasi yang baik penting untuk menjaga jalan napas tetap

bebas sehingga dibutuhkan adanya penilaian suatu jalan napas untuk mengetahui apakah jalan

napas bebas atau mengalami sumbatan baik sumbatan parsial maupun sumbatan total. Cara yang

digunakan untuk menilai jalan napas bebas atau mengalami sumbatan yaitu dengan cara

LIHAT-DENGAR-RASAKAN (LOOK - LISTEN FEEL). LIHAT (LOOK)

1. Deformitas dada, dan maksilofasial

2. Debris

Darah/Sekret

Muntahan

Gigi

3. Gerak Dada Perut

Normal : Pada inspirasi dada naik perut naikPada ekspiraasi dada turun perut turun

See saw (rocking) : Pada inspirasi dada turun perut naik

Pada ekspirasi dada naik perut turun

Gerak dada dan perut saat bernapas, normalnya pada posisi berbaring adalah saat

inspirasi dinding dada dan dinding perut bergerak keatas dan saat ekspirasi dinding

dada dan dinding perut bergerak turun. Pada sumbatan jalan napas total dan parsial

berat, waktu inspirasi dinding dada bergerak turun tapi dinding perut bergerak naik

sedangkan waktu ekspirasi terjadi sebaliknya. Gerakan napas ini disebut see saw atau

rocking respiration

4. Apakah ada tanda - tanda distres napas

Takipneu

Retraksi intercosta, retraksi supraclavicula, retraksi subcostal Gerakan cuping hidung : Pada inspirasi cuping hidung melebar

Pada ekspirasi cuping hidung kembali ke lebar semula

Hal ini disebabkan tubuh pada saat inspirasi tubuh berupaya mendapatkan O2 sebanyakbanyaknya

dengan melebarkan diameter lubang cuping hidung

5. Warna Mukosa dan Kulit

Tanda sumbatan bila tampak warna kebiruan pada bibir kulit, membran mukosa dan

kuku (cyanosis). Akan tetapi yang perlu diingat, tidak ada cyanosis belum tentu tidak

ada sumbatan.

6. Kesadaran

Tentukan apakah penderita mengalami agitasi / gelisah. Agitasi menunjukan kesan

adanya hipoksemia yang mungkin disebabkan oleh sumbatan jalan napas, sedangkan

obtudansi/teler menunjukan adanya hiperkarbia yang mungkin disebabkan hipoventilasi

akibat sumbatan jalan napas.

DENGAR (LISTEN)

1. Bicara Normal : berarti tidak ada sumbatan

2. Adanya suara napas tambahan

Didengar suara napasnya, bila terdengar suara napas tambahan berarti ada suatu

sumbatan jalan napas parsial. Suara napas tambahan berupa :

a. Snoring (dengkuran)

Suara seperti mendengkur/ngorok. Kondisi ini menandakan adanya kebuntuan jalan

napas bagian atas yang disebabkan sumbatan pangkal lidah. Kondisi ini terjadi pada

pasien yang tidak sadar atau dalam keadaan anestesi posisi terlentang, tonus otot

genioglossus hilang sehingga lidah akan menyumbat jalan napas.

b. Gargling (kumuran)

Suara seperti orang berkumur, kondisi ini terjadi karena ada sumbatan yang

disebabkan oleh cairan, bisa sekret, darah atau muntahan.

c. Stridor / crowing

Suara dengan nada tinggi yang terjadi karena adanhya penyempitanSUMBATANLIHAT GERAK NAFASDENGAR SUARA NAFAS TAMBAHANRABA HAWA EKSPIRASI

BebasNormal-+

Parsial RinganNormal++

Parsial BeratSee Saw+

TotalSee Saw--

RASAKAN (FEEL)

1. Hembusan napas

Diraba hembusan udara ekspirasi yang keluar dari lubang hidung atau mulut

2. Ada tidaknya getaran dileher saat bernapas

Adanya getaran dileher menunjukkan sumbatan parsial ringan

3. Pada penderita trauma perlu diraba apakah ada fraktur didaerah maksilofacial dan

bagaimana posisi dari trakea1.2 PERNAPASAN (BREATHING)

Pernapasan adalah proses keluar dan masuknya udara ke dalam dan keluar paru. Paruparu

berfungsi dalam pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida. Pada manusia dikenal 2

macam pernapasan, yaitu:

1. Pernapasan internal : pertukaran gas-gas antara darah dan jaringan

2. Pernapasan eksternal : pertukaran gas-gas antara darah dan udara sekitar

Pada pertukaran gas-gas baik pada pernapasan internal dan eksternal meliputi beberapa proses :

a. Ventilasi

Proses masuknya udara sekitar dan distribusi udara tersebut ke alveoli

b. Distribusi

Distribusi dan pencampuran molekul-molekul gas intrapulmoner

c. Difusi

Difusi dalam hal ini ada 2 proses difusi yaitu masuknya gas-gas menembus selaput alveolokapiler dan masuknya gas-gas dari kapiler jaringan ke intraselluler

d. Perfusi

Pengambilan gas-gas oleh aliran darah kapiler paru yang adekuat.

Proses-proses diatas berperan juga dalam transport oksigen dari udara luar (udara sekitar) hingga menuju ke intraselluler. Proses transport oksigen dapat dijelaskan sebagai berikut.

Oksigen dari udara luar masuk hingga ke alveoli melalui proses distribusi dan ventilasi. Selanjutnya oksigen yang ada di alveoli akan menembus selaput alveo-kapiler melalui proses

difusi. Berikutnya Oksigen yang menembus selaput alveo-kapiler akan diambil oleh kapiler paru

melalui proses perfusi dan disirkulasikan ke kapiler jaringan. Oksigen yang berada dikapiler jaringan akan berpindah ke dalam intraseluler melalui proses difusi.Oxygen Delivery

Oxygen delivery (DO2) adalah jumlah total oksigen yang dialirkan darah ke jaringan

setiap menit. Kadar oxygen delivery tergantung dari cardiac output (CO) dan oxygen content of

the arterial blood (CaO2).

Komponen dalam Oxygen Delivery terdiri dari

1. Cardiac Output : banyaknya darah yang dipompa jantung tiap

menitnya

Yang dipengaruhi oleh

a. Heart rate

b. Stroke volume : banyaknya darah yang dipompa jantung dalam 1 kali

kontraksi

2. Oxygen content pada pembuluh darah arteri (CaO2) :

kandungan oksigen pada darah arteri yang dipengaruhi oleh

a. Saturasi oksigen dalam darah arteri (SaO2)

b. Tekanan parsial oksigen (PaO2)

c. Hemoglobin (Hb)

Dari definisi diatas dapat dijabarkan sebuah rumus :

Dari rumus diatas dapat dilihat bahwa hemoglobin dan saturasi oksigen adalah penentu utama

pada pengaliran oksigen dalam darah ke seluruh jaringan tubuh.Ukuran pernapasan, Volume statistic dan Kapasitas paru

Pada pernapasan normal, volume satu kali napas atau volume tidal (Tidal Volume) adalah

6-8 cc/kg, bila pasien berat 60 kg berarti volume tidalnya antara 400-500 cc. Sedangkan volume

napas dalam 1 menit (Minute Volume) ialah volume tidal (VT ) dikalikan respiration rate (RR),

jika pasien dengan berat badan 60 kg berarti minute volume-nya adalah 500 cc x 12 = 6000cc

permenit = 6 lpm. Dalam penilaian pernapasan perlu bagi kita untuk mengetahui besarnya

minute volume. Minute volume yang kurang menandakan adanya hipoventilasi yang mungkin

disebabkan karena volume tidal yang turun atau respiration rate yang turun.Volume statistic dan kapasitas paru

1. Tidal Volume (TV)

Volume udara inspirasi dan ekspirasi pada setiap siklus napas tenang. Dewasa 500

ml.

2. Inspiratory Reserve Volume (IRV)

Volume maksimal udara yang dapat diinspirasi setelah akhir inspirasi tenang. Dewasa

1500 ml.

3. Ekpiratory Reserve Volume (ERV)

Volume maksimal udara yang dapat diekspirasi setelah akhir ekspirasi tenang.

Dewasa 1200 ml.

4. Residual Volume (RV)

Volume udara yang tersisa dalam paru setelah akhir ekspirasi maksimal. Dewasa

2100 ml.

5. Inspiratory Capacity (IC)

Volume maksimal udara yang dapat diinspirasi setelah akhir ekspirasi tenang

(TV+IRV). Dewasa 2000 ml6. Functional Residual Capacity (FRC)

Volume udara yang tersisa dalam paru setelah akhir ekspirasi tenang (ERV+RV).

Dewasa 3300 ml.

7. Vital Capacity (VC)

Volume maksimal udara yang dapat diekspirasi dengan usaha maksimal setelah

inspirasi maksimal (IRV+TV+ERV). Dewasa 3200 ml.

8 Total Lung Capacity (TLC)

Volume udara dalam paru setelah akhir inspirasi maksimal (IRV+TV+ERV+RV).

Dewasa 5300 ml.1.3 SIRKULASI (CIRCULATION)

Fisiologi Kardiovaskular

Sistem kardiovaskuler merupakan sistem yang memberi fasilitas proses pengangkutan

berbagai substansi dari dan ke sel-sel tubuh. Sistem ini terdiri dari organ penggerak yang disebut

jantung, sistem saluran yang terdiri dari arteri yang mergalirkan darah dari jantung, dan vena

yang mengalirkan darah menuju jantung.Jantung

Jantung manusia berbentuk seperti kerucut dan berukuran sebesar kepalan tangan terletak

di rongga dada sebelah kiri. Jantung manusia merupakan organ berongga yang memiliki 2 atrium

dan 2 ventrikel. Jantung merupakan organ berotot yang mampu mendorong darah ke berbagai

bagian tubuh. Ventrikel kanan dan kiri yang berfungsi sebagai ruang pompa utama. Atrium

kanan dan kiri berfungsi untuk memompa darah dari sirkulasi menuju ke ventrikel. Dinding

jantung terdiri dari 3 lapis:

1. Endokardium, lapisan endotel tipis yang langsung kontak dengan darah.

2. Miokardium, lapisan tengah terdiri dari otot.

3. Epikardium, lapisan luar yang dibungkus oleh perikardium.

Jantung memiliki sifat inotropik (kontraktil), dromotropik (konduktif), kronotropik

(ritmik), lusitropik (relaksasi) dan bathmotropik (mudah terangsang). Aktifitas kontraksi jantung

untuk memompa darah keseluruh tubuh selalu didahului oleh aktifitas listrik. Aktifitas listrik ini

dimulai pada nodus sinoatrial (nodus SA) yang terletak pada celah antara vena cava superior dan

atrium kanan. Pada nodus SA mengawali gelombang depolarisasi secara spontan sehingga

menyebabkan timbulnya potensial aksi yang disebarkan melalui sel-sel otot atrium, nodus

atrioventrikuler (nodus AV), berkas His, serabut Purkinje dan akhirnya ke seluruh otot ventrikel.DO2 = CO x CaO2

CaO2 = (1,34 x Hb x SaO2) + (0,003 x PaO2)

DO2 = CO x [(1,34 x Hb x SaO2) + (0,003 x PaO2)]