Upload
bani-rimbawan
View
40
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
FUNGSI ENZIM DALAM
SISTIM PENCERNAAN
OLEH :
I GEDE SENDY PRATAMA ( 1254121021 )
NI LUH KADEK SUBAHTI ( 1254121022 )
NI MADE WIDIADNYANI ( 1254121023 )
BANI RIMBAWAN ( 1354121015 )
JURUSAN PERIKANAN DAN KELAUTAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS WARMADEWA
2014
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
limpahan dan karunia-Nya kepada kami, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Makalah tugas kelompok yang berjudul ’’ Fungsi Enzim Dalam Sistim Pencernaan’’
ini dengan lancar. Penulisan Proposal ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas
yang diberikan oleh dosen pengempu mata kuliah Fisioligi Ikan .
Makalah ini ditulis dari modul – modul mata kuliah Fisiologi serta informasi
dari media massa yang berhubungan dengan Enzim Pada Sistem Pencernaan pada
ikan, tidak lupa penulis ucapkan terimakasi kepada pengajar mata kuliah Fisiologi
atas bimbingan dan arahan dalam penulisan makalah ini.dan juga kepada rekan –
rekan Mahasiswa yang telah mendukung sehingga dapat diselesaikan makalah ini.
Kami harap, dengan membaca makalah ini dapat memberi mamfaat bagi kita
semua, dalam hal ini dapat memabah wawasan kita mengenai Sistem pencernaan
pada Ikan, khususnya bagi Mahasiswa perikanan. Memang makalah ini masih jauh
dari sempurna, maka kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi
perbaikan menuju arah yang lebih baik.
Denpasar, Juli 2014
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar …………………………………….....…………………………. i
Daftar Isi …………………………………………………………………………. ii
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………… 1
A. Latar Belakang ………………………………………………. 1
B. Tujuan ………….. …………………………………………… 2
C. Mamfaat …………………………………………………….. 2
BAB II PEMBAHASAN ……………………………………………………… 3
A. Sistem pencernaan …..……………………………………… 3
B. Saluran Pencernaan …………………………………………. 3
C. Kelenjar pencernaan …………………………………………... 4
D. Proses Pencernaan …. ………………………………………… 5
E. Penyerapan Sari Makanan …….……………….……………… 6
F. Pencernaan Secara Fisik mekanik dan kimiawi……….………. 6
G. Jenis Ikan Berdasarkan Tipe Makanan………...……………. …. 7
BAB III PENUTUP ……………………………………………………………... 8
A. Kesimpulan …………………………………………………….. 8
B. Saran…………………………………………………………….. 8
Daftar Pustaka ……………………………………………………………. …… 8
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ikan merupakan salah satu jenis hewan vertebrata yang bersifat poikilotermis
(berdarah dingin), memiliki ciri khas pada tulang belakang, insang dan siripnya
serta tergantung pada air sebagai medium untuk kehidupannya. Ikan memiliki
kemampuan di dalam air untuk bergerak dengan menggunakan sirip untuk
menjaga keseimbangan tubuhnya sehingga tidak tergantung pada arus atau
gerakan air yang disebabkan oleh arah angin. Dari keseluruhan vertebrata, sekitar
50,000 jenis hewan, ikan merupakan kelompok terbanyak di antara vertebrata lain
memiliki jenis atau spesies yang terbesar sekitar 25,988 jenis yang terdiri dari 483
famili dan 57 ordo. Jenis-jenis ikan ini sebagian besar tersebar di perairan laut
yaitu sekitar 58% (13,630 jenis) dan 42% (9870 jenis) dari keseluruhan jenis ikan.
Jumlah jenis ikan yang lebih besar di perairan laut, dapat dimengerti karena
hampir 70% permukaan bumi ini terdiri dari air laut dan hanya sekitar 1%
merupakan perairan tawar.
Sebagai bahan pangan, ikan merupakan sumber protein, lemak, vitamin dan
mineral yang sangat baik dan prospektif. Keunggulan utama protein ikan
dibandingkan dengan produk lainnya adalah kelengkapan komposisi asam amino
dan kemudahannya untuk dicerna. Mengingat besarnya peranan gizi bagi
kesehatan, ikan merupakan pilihan tepat untuk diet di masa yang akan datang.
Sumber protein, lemak, vitamin dan mineral yang ada pada daging ikan
diperoleh dari luar, yaitu dengan mengkonsumsi makanan (pakan). Untuk
mengkonsumsi makanan maka ikan memerlukan sistem pencernaan agar bahan
tersebut dapat diproses. Pencernaan adalah proses penyederhanaan makanan
melaului cara fisik dan kimia, sehingga menjadi sari-sari makanan yang mudah
diserap di dalam usus, kemudian diedarkan ke seluruh organ tubuh melalui sistem
peredaran darah.
1.2 Rumusan masalah
1.2.1 Bagaimana Struktur dan Fungsi pencernaan pada ikan?
1.2.2 Bagaimana Fungsi Enzim dalam proses Pencernaan?
1.3 Tujuan
1.3.1 Dapat mengetahui struktur dan fungsi pencernaan pada ikan
1.3.2 Dapat mengetahui fungsi enzim pada proses pencernaan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sistim Pencernaan
Pencernaan merupakan proses pemecahan senyawa kompleks menjadi
senyawa yang lebih kecil. Proses pemecahan senyawa tersebut menghasilkan energi
yang penting bagi kebutuhan sel, jaringan, organ dan makhluk hidup. Pencernaan
merupakan proses kimia. Proses kimia membutuhkan adanya enzim untuk perubahan
kimia bahan dasarnya. Enzim berperan dalam meningkatkan kecepatan reaksi tanpa
mempengaruhi hasil reaksi dan tidak ikut bereaksi. Dalam proses pencernaan, enzim
dihasilkan oleh berbagai organ, seperti usus halus, kelenjar ludah dan lambung.
Enzim bersifat spesifik dalam proses pemecahan bahan kompleks(karbohidrat,
protein, vitamin dan mineral) (Guyton,1992).
2.2 Enzim
Enzim adalah satu atau beberapa gugus polipeptida (protein) yang berfungsi
sebagaikatalis (senyawa yang mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam
suatu reaksi kimia. Enzim bekerja dengan cara menempel pada
permukaan molekul zat-zat yang bereaksi dan dengan demikian mempercepat proses
reaksi. Percepatan terjadi karena enzim menurunkanenergi pengaktifan yang dengan
sendirinya akan mempermudah terjadinya reaksi. Sebagian besar enzim bekerja
secara khas, yang artinya setiap jenis enzim hanya dapat bekerja pada satu
macam senyawa atau reaksi kimia. Hal ini disebabkan perbedaan struktur kimia tiap
enzim yang bersifat tetap. Sebagai contoh, enzim α-amilase hanya dapat digunakan
pada proses perombakan pati menjadi glukosa. Enzim dipelajari
dalam enzimologi (Campbell,1995).
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Struktur dan Fungsi Pencernaan Ikan
3.1.1 Saluran Pencernaan.
Mulai dari muka ke belakang, saluran pencernaan tersebut terdiri dari mulut, rongga
mulut, farings, esofagus, lambung, pilorus, usus, rektum dan anus.
a. Mulut
Bagian terdepan dari mulut adalah bibir, pada ikan-ikan tertentu bibir tidak
berkembng dan malahan hilang secara total karena digantikan oleh paruh atau rahang
(ikan famili scaridae, diodotidae, tetraodontidae). Pada ikan belanak atau tambakan,
bibir berkembang dengan baik dan menebal, bahkan mulutnya dapat disembulkan.
Keberadaan bibir berkaitan erat dengan cara mendapatkan makanan. Di sekitar bibir
pada ikan tertentu terdapat sungut, yang berperan sebagai alat peraba. Mulut terletak
di ujung hidung dan juga terletak di atas hidung.
b. Rongga mulut
Di bagian belakan mulut terdapat ruang yang disebut rongga mulut. Rongga mulut ini
berhubungan langsung dengan segmen faring. Secara anatomis organ yang terdapata
pada rongga mulut adalah gigi, lidah dan organ palatin. Permukaan rongga mulut
diselaputi oleh lapisan sel permukaan (epitelium) yang berlapis. Pada lapisan
permukaan terdapat sel-sel penghasil lendir (mukosit) untuk mempermudah
masuknya makanan. Disamping mukosit, di bagian mulut juga terdapat organ
pengecap (organ penerima rasa) yang berfungsi menyeleksi makanan.
c. Farings
Lapisan permukaan faring hampir sama dengan rongga mlut, masih ditemukan organ
pengecap, Sebagai tempat proses penyaringan makanan.
d. Esofagus
Permulaan dari saluran pencernaan yang berbentuk seperti pipa, mengandung lendir
untuk membantu penelanan makanan. Pada ikan laut, esofagus berperan dalam
penyerapan garam melalui difusi pasif menyebabkan konsentrasi garam air laut yang
diminum akan menurun ketika berada di lambung dan usus sehingga memudahkan
penyerapan air oleh usus belakang dan rectum (proses osmoregulasi)
e. Lambung
Lambung merupakan segmen pencernaan yang diameternya relatif lebih besar bila
dibandingkan dengan organ pencernaan yang lain. Besarnya ukuran lambung
berkaitan dengan fungsinya sebagai penampung makanan. Seluruh permukaan
lambung ditutupi oleh sel mukus yang mengandung mukopolisakarida yang agak
asam berfungsi sebagai pelindung dinding lambung dari kerja asam klorida. Sebagai
penampung makanan dan mencerna makanan secara kimiawi. Pada ikan-ikan
herbivora terdapat gizard (lambung khusus) berfungsi untuk menggerus makanan
(pencernaan secara fisik).
f. Pilorus
Pilorus merupakan segmen yang terletak antara lambung dan usus depan. Segmen ini
sangat mencolok karena ukurannya yang mengecil/menyempit.
g. Usus ( intestinum)
Merupakan segmen yang terpanjang dari saluran pencernaan. Intestinum berakhir dan
bermuara keluar sebagai anus. Merupakan tempat terjadinya proses penyerapan zat
makanan
h. Rektum
Rektum merupakan segmen saluran pencernaan yang terujung. Secara anatomis sulit
dibedakan batas antara usus dengan rektum. Namun secara histologis batas antara
kedua segmen tersebut dapat dibedakan dengan adanya katup rektum.
i. Kloaka
Kloaka adalah ruang tempat bermuaranya saluran pencernaan dan saluran urogenital.
Ikan bertulang sejati tidak memiliki kolaka, sedangkan ikan bertulang rawan
memiliki organ tersebut.
j. Anus
Anus merupakan ujung dari saluran pencernaan. Pada ikan bertulang sejati anus
terletak di sebelah depan saluran genital. Pada ikan yang bentuk tubuhnya
memanjang, anus terletak jauh dibelakang kepala bedekatan dengan pangkal ekor.
Sedangkan ikan yang tubuhnya membundar, posisi anus terletak jauh di depan
pangkal ekor mendekati sirip dada.
3.1.2 Kelenjar Pencernaan
Kelenjar pencernaan berguna untuk menghasilkan enzim pencernaan yang nantinya
akan bertugas membantu proses penghancuran makanan. Enzim pencernaan yang
dihasilkan oleh ikan buas juga berbeda dengan ikan vegetaris. Ikan buas pada
umumnya menghasilkan enzim-enzim pemecah protein, sedangkan ikan vegetaris
menghasilkan enzim-enzim pemecah karbohidrat. Kelenjar pencernaan terdiri dari
hati dan pankreas. Disamping itu, saluran pencernaannya (lambung dan usus) juga
berfungsi sebagai kelenjar pencernaan.
Hati meupakan organ penting yang mensekresikan bahan untuk proses pencernaan.
Organ ini umumnya merupakan suatu kelenjar yang kompak, berwarna merah
kecokelatan. Posisi hati terletak pada rongga tubuh bagian bawah, di belakang
jantung dan disekitar usus depan. Di sekitar hati terdapat organ berbentuk kantong
kecil, bulat, oval atau memanjang dan berwarna hijau kebiruan, organ ini dinamakan
kantung empedu yang fungsinya untuk menampung cairan empedu yang disekresikan
oleh organ hati. Secara umum hati berfungsi sebagi tempat metabolisme karbohidrat,
lemak dan protein serta tempat memproduksi cairan empedu.
Pankreas merupakan organ yang mensekresikan bahan (enzim) yang berperan dalam
proses pencernaan. Pankreas ada yang berbentuk kompak dan ada yang diffus
(menyebar) di antara sel hati. Letak penkreas berdekatan dengan usus depan sebab
saluran pankreatik bermuara ke usus depan. Saluran pankreatik yaitu saluran-saluran
kecil yang bergabung satu sama lain dan pada akhirnya akan terbentuk saluran yang
keluar dari pankreas menuju usus depan.
3.1.3 Proses Pencernaan
Sebelum makanan di sambar dan ditelan, terlebih dahulu telah menimbulkan
rangsangan berupa nafsu untuk makan. Nafsu untuk makan ini dapat dirangsang
melalui penglihatan, bau dan rabaan. Begitu ada nafsu untuk makan, maka alat-alat
pencernaanya segera bersiap-siap untuk menerima makanan dan selanjutnat
mencernakannya. Setelah makanan digigit, untuk menelannya diperlukan bahan
pelicin yaitu air liur. Selai sebagai pelicin, air liur juga mengandung enzim ptialin
yang merupakan enzim pemecah karbohidrat menjadi maltosa yang kemudaian
dilanjutkan menjadi glukosa. Tapi karena ikan tidak mengunyah makanan, padahal
pemecahan karbohidrat membutuhkan waktu yang lama, maka ptialinnya baru dapat
bekerja aktif setelah makanan sampai di lambung. Selain mengandung enzim ptialin,
air liur juga mengandung senyawa penyangga derajat keasaman (bufer) yang berguna
untuk memecah terjadinya penurunan pH agar proses pencernaan dapat berjalan
normal.
Apabila makanan telah masuk ke dalam saluran pencernaan, maka dindng
saluran pencernaannya akan terangsang untuk menghasilkan hormon gastrin. Hormon
ini akan memacu pengeluaran asam klorida (HCL) dan pepsinogen. HCL akan
mengubah pepsinogen menjadi pepsin yang merupakan enzim pencernaan akif, yaitu
sebagai pemecah protein menjadi pepton (polipeptida). Apabila makanannya banyak
mengandung lemak, maka akan dihasilkan juga hormon entergastron.
Di dalam usus, makanan itu sendiri akan merangsang keluarnya hormon
kolsistokinin. Hormon ini kemudian akan memacu keluarnyagetah empedu dari hati.
Getah empedu itu sebenarnya dibuat dari sel-sel darah merah yang telah rusak di
dalam hati. Pengeluaran getah empedu tersebut melalui pembuluh hepatikus yang
kemidaian ditampung di dalam kantong empedu. Fungsi getah empedu tersebut
adalah memeperhalus butiran-butiran lemak menjadi emulsi sehingga mudah larut
dalam air dan diserap oleh usus.
Dinding usus juga mengeluarkan hormon sekretin dan pankreozinin. Sekretin
akan memacu pengeluaran getah empedu dan pankreas. Getah penkreas ini
mengandung enzim amilase, lipase dan protase. Sedangkan hormon pankreozinin
menyebabkan rangsangan untuk mempertinggi produksi getah pankreas.
Enzim amilase akan memecah karbohidrat menjadi glukosa. Enzim lipase
memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Sedangkan protase memecah
protein menjadi asam amino. Ketiga enzim tersebut dapat mencapai puncak keaktifan
apabila kadar protein dalam makanan antara 40-60%. Apabila kadar proteinnya
berubah maka untuk mencapai puncak keaktifan, enzim-enzim tersebut
membutuhkan waktu untuk menyseuaikan diri.
3.1.4 Penyerapan Sari Makanan
Makanan yang sudah dicerna halus sekali kemudian sari-sarinya akan diserap oleh
dinding usus. Sebenarnya di dalam lambung juga sudah mulai penyerapan, tapi
jumlahnya masih sangat sedikit. Penyerapan yang utama terjadi di dalam usus. Untuk
menyerap sari makanan tersebut, dinding usus mempunyai jonjot-jonjot agar
permukaannya lebih luas. Melalui pembuluh darah rambut pada jonjot usus tersebut,
sari makanan akan diserap ke dalam darah.
Karbohidrat diserap dalam bentuk monosakarida, yaitu glikosa, galaktosa, fruktosa
dan lain-lain. Proses penyerapannya dipengaruhi oleh hormon insulin. Hormon
tersebut dihasilkan oleh kelenjar pankreas. Lemak diserap dalam bentuk asam lemak
dan gliserol. Di dalam lapisan lendir dinding usus, asam lemak dan gliserol bersatu
lagi, untuk kemudian diedarkan keseluruh tubuh melalui limfe (70%) dan melalui
pembuluh darah (30%). Sedangkan protein diserap dalam bentuk asam amino yang
dibawa ke hati dulu untuk diubah menjadi protein lagi, akan tetapi yang telah
disesuaikan dengan kebutuhan tubuh ikan yang bersangkutan.
Zat-zat makanan yang telah diserap oleh darah kemudian diedarkan ke seluruh tubuh
untuk keperluan metabolisme, yaitu anabolisme dan katabolisme. Anabolisme adalah
pembentukan zat-zat yang lebih kompleks dari zat-zat yang lebih sederhana.
Misalnya pembentukan protein dan asam-asam amino. Sedangkan katabolisme adalah
pemecahan zat-zat yang merupakan bahan bakar untuk menghasilkan tenaga.
Misalnya pemecahan karbohidrat menjadi tenaga, air dan karbondioksida.
Pada hewan-hewan darat, yang digunakan sebagai sumber tenaga pertama-tama
adalah karbohidrat kemudian disusul oleh lemak sebagai sumber nomor dua dan
terakhir protein. Sedangkan pada ikan adalah kebalikan dari hewan darat, yaitu
protein, lemak dan karbohidrat.
3.1.5 Pencernaan Secara Fisika Dan Kimia
Pencernaan secara fisik dan mekanik dimulai di bagian rongga mulut yaitu
dengan berperannya gigi pada proses pemotongan dan penggerusan makanan.
Pencernaan secara mekanik ini juga berlangsung di segmen lambung dan usus yaitu
melalui gerakan-gerakan (kontraksi) otot pada segmen tersebut. Pencernaan secara
mekanik di segmen lambung dan usus terjadi lebih efektif oleh karena adanya peran
cairan digestif. Pada ikan, pencernaan secara kimiawi dimulai di bagian lambung, hal
ini dikarenakan cairan digestif yang berperan dalam proses pencernaan secara
kimiawi mulai dihasilkan di segmen tersebut yaitu disekresikan oleh kelenjar
lambung. Pencernaan ini selanjutnya disempurnakan di segmen usus. Cairan digestif
yang berperan pada proses pencernaan di segmen usus berasal dari hati, pankreas dan
dinding usus itu sendiri. Kombinasi antara aksi fisik dan kimiawi inilah yang
menyebabkan perubahan makanan dari yang asalnya bersifat komplek menjadi
senyawa sederhana atau yang asalanya berpartikel makro menjadi partikel mikro.
Bentuk partikel mikro inilah makanan menjadi zat terlarut yang memungkinkan dapat
diserap oleh dinding usus yang selanjutnya diedarkan ke seluruh tubuh.
3.2. Enzim Yang Berperan Dalam Proses Pencernaan Ikan
Berikut ini adalah beberapa enzim yang berperan dalam pencernaan ikan mas
diantaranya adalah:
1. Tripsin
Tripsin adalah suatu enzim pemecah protein atau proteose, yang dihasilkan oleh sel-
sel pankreas dalam bentuk molekul tripsinogen yang tidak aktif. Tripsinogen akan
diaktifkan menjadi tripsin oleh enterokinase yaitu enzim yang dihasilkan oleh usus.
Tripsin dapat bekerja maksimal pada pH 8-9. Pembuktian adanya enzim tripsin dapat
dilakukan dengan uji biuret, apabila bahan uji mengandung protein yang memiliki
dua atau lebih ikan peptida akan berwarna keunguan bila diuji dengan reagen biuret.
2. Amilase
Amilase(α-amilase) terdapat pada saliva dan usus halus. Amilase berfungsi sebagai
katalis dalam proses hidrolisis amilum, dekstrin dan glikogen menjadi maltosa.
Maltosa adalah disakarida yang terbentuk dari dua molekul glukosa. Ikatan yang
terjadi adalah antara karbon nomor 1 dan atom karbon nomor 4, oleh karenanya
maltosa masih memiliki gugus –OH glikosidik dan demikian masih mempunyai sifat
mereduksi. Maltosa merupakan hasil hidrolisis amilum dengan asam maupun enzim.
Dalam tubuh amilum mengalami hidrolisis menjadi maltosa oleh enzim amilase.
Pengujian enzim amilase dapat dilakukan dengan uji Benedict. Glukosa akan
mereduksi Cu2+ menjadi Cu+ yang kemudian mengendap sebagai Cu2O. Endapan
yang terbentuk dapat berwarna hijau, kuning atau merah bata tergantung konsentrasi
bahan uji yang diperiksa.
3. Lipase
Lipase dalam cairan pankreas berfungsi sebagai katalis dalam proses hidrolisis lemak
menjadi asam lemak, gliserol, monoasilgliserol dan diasilgliserol. Aktivitas enzim
lipase dapat bertambah dengan adanya ion Ca2+ dan asam empedu, dan bekerja secara
optimal pada pH 7-8,8.
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Pencernaan adalah proses penyederhanaan makanan melaului cara fisik dan kimia, sehingga menjadi sari-sari makanan yang mudah diserap di dalam usus, kemudian diedarkan ke seluruh organ tubuh melalui sistem peredaran darah.
Sistem atau alat pencernaan pada ikan terdiri dari dua bagian, yaitu saluran pencernaan (Tractus digestivus) dan kelenjar pencernaan (Glandula digestoria). saluran pencernaan terdiri dari mulut, rongga mulut, farings, esofagus, lambung, pilorus, usus, rektum dan anus. Sedangkan kelenjar pencernaan terdiri dari hati dan pankreas yang berguna untuk menghasilkan enzim pencernaan yang nantinya akan bertugas membantu proses penghancuran makanan.
4.2 Saran
Menjaga asupan makanan penting dilakukan karena secara tidak langsung mempengaruhi kinerja enzim pada saat system pencernaan serta menjaga asupan makanan adalah tindakan untuk menjaga sistem pencernaan dari gangguan yang timbul dari asupan makanan tersebut.
Daftar Pustaka
Adaaja.com . 2010. Sistem Pencernaan Pada Ikan. http://adaaja.com/sistem-pencernaan-pada-ikan/
Adhi, I.K.D 2008. sistem-pencernaan-pada-hewan. http://gurungeblog. wordpress.com/2008/11/23/sistem-pencernaan-pada-hewan/
Affandi, R., Sjafei, D.S., Rahardjo, M.F. dan Sulistiono. 2004. Fisiologi Ikan, Pencernaan dan Penyerapan Makanan. Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor. Bogor. 215 hal
Arfinanda, G.F. 2010. Sistem Pencernaan Hewan. http://blogs.myspace.com/ index.cfm?fuseaction=blog.
Crayonpedia. 2008. Sistem Pencernaan Hewan. http://www.crayonpedia.org/ mw/3._Sistem_Pencernaan_Hewan_11.2
Eafrianto. 2009. Probiotik Pada Ikan. http://eafrianto.wordpress.com/ 2009/11/29/probiotik-pada-ikan/.
Ensilokpedia. 2008. Saluran pencernaan pada ikan. http://ensiklofauna.net46.net /?q=node/17.
Meitanisyah. 2009. Anatomi dan Fisiologi ikanhttp://www.bloggaul.com/ meitanisyah/readblog/99696/anatomi-n-fisiologi-ikan.
Made Astawan, . 2001. Ikan Air Tawar Kaya Protein dan Vitamin. http://www. gizi.net/cgi-bin/berita/fullnews.cgi?newsid1057636419,44479,
Mirzan, C. 2009. Anatomi dan Fisologi Ikan Nila . http://www.blog.co.id/ Blogkage/blog/266/
Putra. A,I. 2009. http://nemalz88veterinerblog.blogspot.com/2009/06/i_9553.html
Renaldy. R. 2010. Sistem Pencernaan dalam Hewan . http://rhenorenaldy240990. blogspot.com/2010/01/sistem-pencernaan-dalam-hewan.html.
Wikipedia. 2010. ikan. http://id.wikipedia.org/wiki/Ikan.