12
S S esuai PP 30/2006 pasal 14, dinyatakan bahwa ”organ pelaksana universitas untuk melaksanakan pendidikan adalah fakultas”. Barangkali berdasar pertimban- gan inilah mengapa pengelolaan dan akti- fitas proses belajar mengajar mahasiswa pascasarjana dialihkan ke fakultas. Boleh jadi hal ini memang beralasan, oleh karena faktor linieritas pengelolaan program pen- didikan sarjana (S1), magister (S2) dan doktor (S3). Program magister atau program studi S2 Ilmu Ilmu Sosial (PS S2 IIS) pun perta- makali berdiri tahun 1993 dikelola oleh Program Pascasarjana. Namun, sejak 4 tahun terakhir pengelolaannya telah dial- ihkan ke Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Poli- tik. Nama Ilmu-Ilmu Sosial (IIS) dipilih dengan maksud untuk menunjukkan sub- stansi keilmuan ilmu-ilmu sosial (seperti sosiologi, politik, antropologi, komunikasi, dan administrasi negara) yang tidak saling terpisah, parsial dan segmentatif; melainkan saling mendukung dan saling melengkapi: saling menyapa. Dengan demikian para lulusan magister IIS dihara- pkan mampu menjelaskan dan mencari so- lusi atas berbagai fenomena sosial, politik dan budaya secara komprehensif dan berwawasan luas. Satu dasawarsa lebih program magister IIS di fakultas ini berjalan dan sudah ratu- san magister diluluskan. Sudah sejak 15 tahun pula program magister IIS ini mem- berikan sumbangan signifikan terhadap ke- butuhan para pemangku kepentingan. Dan, setelah 17 tahun pula disadari ten- tang pentingnya dilakukan berbagai pem- benahan dan perbaikan-perbaikan karena beberapa alasan berikut, (i) semakin banyaknya peminat yang tertarik masuk menjadi mahasiswa program magister di lingkungan fakultas ini, (ii) keinginan dan kebutuhan masyarakat terhadap kualifikasi dan kompetensi lulusan yang keilmuannya lebih spesifik (profesional), (iii) pentingnya keterbukaan kualifikasi keilmuan dan atau kejelasan kompetensi yang akan dihasilkan oleh suatu program studi. Kesadaran untuk meningkatkan kuali- tas lulusan melalui perbaikan kinerja insti- tusional program magister semakin kuat ketika kekuatan sumber daya (dosen) fakultas ini semakin baik. Hingga Februari 2010, fakultas ini telah mempunyai 7 guru besar (profesor) dan 18 doktor. Beberapa tahun lagi, jumlah dosen bergelar doktor akan bertambah 28 orang dan yang berge- lar magister bertambah 15 orang. Dengan latar belakang itulah, kini, jumlah program magister yang ada di fakultas oranye ini menjadi 6 Program Magister: (i) Media dan Komunikasi, (ii) Pengembangan Sum- ber Daya Manusia, (iii) Sosiologi, (iv) Poli- tik, (v) Kebijakan Publik dan (vi) Hubungan Internasional. Semangat meningkatkan dan menyem- purnakan program magister akan terus di- lakukan meski dalam prosesnya akan selalu ditemukan kendala-kendala. Namun, berkat kesadaran semua civitas academika fakultas ini - yang tinggi dan se- mangat kuat menuju kebaikan dan pen- ingkatan tanggungjawab sosial yang besar kepada para pemangku kepentingan - al- hamdulillah, semua persoalan, kendala, tantangan dan situasi problematic dan complicated dapat dilalui dengan baik. Terimakasih dan sukses untuk segenap warga civitas academica Fisip Unair. (Prof. Dr.Musta’in - Wadek I FISIP) FISIP Terus Benahi Program S2 FISIP Terus Benahi Program S2 edisi: 13/Maret 2010

FISIP Terus Benahi Program S2fisip.unair.ac.id/assets/filedownload/edisi_13_maret_2010.pdf · 02 Jendela edisi: 13/Maret 2010 editorial REKAMAN ACARA BERDUKA CITA l PENANGGUNG JAWAB:

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: FISIP Terus Benahi Program S2fisip.unair.ac.id/assets/filedownload/edisi_13_maret_2010.pdf · 02 Jendela edisi: 13/Maret 2010 editorial REKAMAN ACARA BERDUKA CITA l PENANGGUNG JAWAB:

SSesuai PP 30/2006 pasal 14, dinyatakanbahwa ”organ pelaksana universitas

untuk melaksanakan pendidikan adalahfakultas”. Barangkali berdasar pertimban-gan inilah mengapa pengelolaan dan akti-fitas proses belajar mengajar mahasiswapascasarjana dialihkan ke fakultas. Bolehjadi hal ini memang beralasan, oleh karenafaktor linieritas pengelolaan program pen-didikan sarjana (S1), magister (S2) dandoktor (S3).

Program magister atau program studiS2 Ilmu Ilmu Sosial (PS S2 IIS) pun perta-makali berdiri tahun 1993 dikelola olehProgram Pascasarjana. Namun, sejak 4tahun terakhir pengelolaannya telah dial-ihkan ke Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Poli-tik. Nama Ilmu-Ilmu Sosial (IIS) dipilihdengan maksud untuk menunjukkan sub-stansi keilmuan ilmu-ilmu sosial (sepertisosiologi, politik, antropologi, komunikasi,dan administrasi negara) yang tidak salingterpisah, parsial dan segmentatif;melainkan saling mendukung dan salingmelengkapi: saling menyapa. Dengandemikian para lulusan magister IIS dihara-pkan mampu menjelaskan dan mencari so-

lusi atas berbagai fenomena sosial, politikdan budaya secara komprehensif danberwawasan luas.

Satu dasawarsa lebih program magisterIIS di fakultas ini berjalan dan sudah ratu-san magister diluluskan. Sudah sejak 15tahun pula program magister IIS ini mem-berikan sumbangan signifikan terhadap ke-butuhan para pemangku kepentingan.Dan, setelah 17 tahun pula disadari ten-tang pentingnya dilakukan berbagai pem-benahan dan perbaikan-perbaikan karenabeberapa alasan berikut, (i) semakinbanyaknya peminat yang tertarik masukmenjadi mahasiswa program magister dilingkungan fakultas ini, (ii) keinginan dankebutuhan masyarakat terhadap kualifikasidan kompetensi lulusan yang keilmuannyalebih spesifik (profesional), (iii) pentingnyaketerbukaan kualifikasi keilmuan dan ataukejelasan kompetensi yang akan dihasilkanoleh suatu program studi.

Kesadaran untuk meningkatkan kuali-tas lulusan melalui perbaikan kinerja insti-tusional program magister semakin kuatketika kekuatan sumber daya (dosen)fakultas ini semakin baik. Hingga Februari

2010, fakultas ini telah mempunyai 7 gurubesar (profesor) dan 18 doktor. Beberapatahun lagi, jumlah dosen bergelar doktorakan bertambah 28 orang dan yang berge-lar magister bertambah 15 orang. Denganlatar belakang itulah, kini, jumlah programmagister yang ada di fakultas oranye inimenjadi 6 Program Magister: (i) Mediadan Komunikasi, (ii) Pengembangan Sum-ber Daya Manusia, (iii) Sosiologi, (iv) Poli-tik, (v) Kebijakan Publik dan (vi) HubunganInternasional.

Semangat meningkatkan dan menyem-purnakan program magister akan terus di-lakukan meski dalam prosesnya akanselalu ditemukan kendala-kendala.Namun, berkat kesadaran semua civitasacademika fakultas ini - yang tinggi dan se-mangat kuat menuju kebaikan dan pen-ingkatan tanggungjawab sosial yang besarkepada para pemangku kepentingan - al-hamdulillah, semua persoalan, kendala,tantangan dan situasi problematic dancomplicated dapat dilalui dengan baik.Terimakasih dan sukses untuk segenapwarga civitas academica Fisip Unair.

(Prof. Dr.Musta’in - Wadek I FISIP)

FISIP Terus Benahi Program S2FISIP Terus Benahi Program S2

edisi: 13/Maret 2010

Page 2: FISIP Terus Benahi Program S2fisip.unair.ac.id/assets/filedownload/edisi_13_maret_2010.pdf · 02 Jendela edisi: 13/Maret 2010 editorial REKAMAN ACARA BERDUKA CITA l PENANGGUNG JAWAB:

Jendela02 edisi: 13/Maret 2010

editorial

REKAMAN ACARA BERDUKA CITA

l PENANGGUNG JAWAB: I. Basis Susilo (Dekan FISIP) l PEMIMPIN UMUM: V. DUGIS (Wakil Dekan III) l PIMPINAN REDAKSI: Yayan Sakti Suryandaru

l JURNALIS: Debrina Tedjawidjaja ; Intan Fitranisa ; Putri Rizkl Pramadhani, Muhammad Zaki Ath. T; Puspita Adiyani C.l FOTOGRAFER: Yanuar Satria Putra, Prima Kirtti Utomo l LAY-OUT/PRODUKSI: Irfan Wahyudi, S.Sosl Alamat Redaksi: Gedung FISIP Kampus B Universitas Airlangga Jl. Dharmawangsa Dalam SurabayaTelp.(031) 5034 015, 5047 754, 5011 744, 5017 429. Fax.(031) 5012 442 l e-mail: [email protected]

Telah berpulang ke Rahmattullohayahanda Pingky Saptandari (dosen Antropologi),

KRMH Yonosoepoetro Handayaningrat (87 tahun)

pada 13 Pebruari 2010 pukul 04.00 WIB. Jenazah dimakamkan di makam keluarga

Astana Oetara Surakarta

PENGABDIAN MASYARAKATPriyatmoko (Politik)

narasumber “Pembangunan Politik Demokrasi dan Stabilitas”oleh Bakesbanglinmas Pemprov Jatim pada Forum

Komunikasi dan Konsultasi bagi Fungsionaris Parpol,Ormas/LSM Jatim, 10 Pebruari 2010

di Hotel Satelit Surabaya

Yayan Sakti Suryandaru & Liestianingsih (Komunikasi)narasumber

Workshop Jurnalisme Gender bagi Jurnalis Media Cetakdan Elektronik,

oleh Bapemas dan KB Pemkot Surabaya, 16 Pebruari 2010

di Graha Sawunggaling Pemkot Surabaya

Liestianingsih (Komunikasi) narasumber

“Model Promosi Kesehatan Terkini Melalui MediaMassa” oleh Dinas Kesehatan Pemprov Jatim,

18 Pebruari 2010

Bambang Budiono (Antropologi)narasumber

Seminar “Strategi dan Implementasi PemolisianMasyarakat”

oleh Polres Lumajang, 24 Pebruari 2010

di Pendopo Kabupaten Lumajang

Yayan Sakti Suryandaru (Komunikasi)narasumber

Hari Pers Nasional PWI Kediri, 24 Pebruari 2010

di Hotel Insumo Palace Kediri

WAKTU ACARA TEMPAT

29 Januari Pelantikan BEM Fisip

Unair Masa Jabatan

2010

ruang Adi Sukadana

2 Februari 2010 Sidang Ujian Doktor

Terbuka Drs. Henry

Subiakto, S.H, M.A,

Dosen Departemen

Komunikasi

Gedung Pascasarjana

Kampus B Unair

1-28 Februari 2010 Kuliah Kerja Nyata

(KKN) Mahasiswa

Unair

di Kabupaten Sidoarjo

dan Kabupaten Bo-

jonegoro

5 Februari 2010 Pelantikan Drs. Moh.

Imron, MM, Kepala

Bagian Sumber Daya

FISIP Unair

Kantor Manajemen

Unair

11 Februari 2010 Rapat Kerja Himadep

Komunikasi FISIP

Unair

Ruang Adi Sukadana

12-14 Februari 2010 Penggodokan rancan-

gan program kerja

BEM FISIP

Villa Cemara, Pacet

Mojokerto

15-18 Februari 2010 Pameran Lomba Cipta

Iklan Cetak Anti Ko-

rupsi Himadep Komu-

nikasi FISIP Unair

Ruang Lobi A gedung

FISIP Unair

15 Februari 2010 - Diskusi jurnalistik

“Dibalik Langit

Berita TVOne”

- lomba Presenter

TVOne

Auditorium Gedung C

16 Februari 2010 Kunjungan Komunikasi

UI ke FISIP Unair

Kampus FISIP

24 Februari 2010 Rapat Kerja Sie Kero-

hanian Islam (SKI)

FISIP

ruang Adi Sukadana

24 Februari 2010 Kunjungan enam ma-

hasiswa beserta seo-

rang dosen dari

Universitas Tadulako

(Untad), Palu

Kampus FISIP

Page 3: FISIP Terus Benahi Program S2fisip.unair.ac.id/assets/filedownload/edisi_13_maret_2010.pdf · 02 Jendela edisi: 13/Maret 2010 editorial REKAMAN ACARA BERDUKA CITA l PENANGGUNG JAWAB:

edisi: 13/Maret 2010 Jendela 03

mahasiswa

“Hidup mahasiswa! hiduprakyat!” Kalimat ter -

se but terus diteriakkan ba -risan mahasiswa peserta aksiseratus hari kerja SBY-Boe-diono selama long marchmenuju Grahadi. Tak keting-galan dalam barisan tersebutkawan-kawan BEM Fisip Unairikut berunjuk rasa. Total tigapuluh orang mahasiswa BEMFisip Unair berpartisipasi padaaksi tanggal 28 Januari terse-but.

BEM Fisip Unair yang sudahberkumpul sejak pukul 08.00pagi di depan Gedung SerbaGuna (GSG) kampus B Unairmenunggu peserta aksi lain-nya, yaitu kawan-kawan dariFakultas Kesehatan Masya ra -kat Unair, dan juga BEM ITS.Mereka lalu bergerak menujukantor kesekretariatan Per-himpunan Mahasiswa KatholikRepublik Indonesia (PMKRI)dua jam berikutnya.

Di kantor sekre PMKRI, me -reka lalu menghimpun keku-atan yang lebih besar lagibersama Organisasi Mahasiswa(Ormas) ekstra kampus lain-nya. Diantaranya HimpunanMahasiswa Islam (HMI), Perg-

erakan Mahasiswa Islam In-donesia (PMII), Gerakan Maha-siswa Nasional Indonesia(GMNI), dan PMKRI sendiriyang tergabung dalam kelom-pok Cipayung. Baru sekitarpukul 11.00, total tujuh puluhlebih mahasiswa yang ikutdalam barisan tersebut tiba digedung negara Grahadi.

Sejenak jalan raya antaragedung negara Grahadi dantaman Apsari tumpah ruaholeh para demonstran. Haltersebut memaksa aparatyang bertugas menutup aksesjalan tersebut sekitar pukul12.00. Terlihat barisan BEMFisip Unair datang paling akhirdan disambut oleh demon-stran lainnya. Yaitu dari BEMUNESA, UPN, serta beberapaOrmas ekstra ITS.

Membawa bendera oranyeFisip, para demonstran FisipUnair siang itu mengangkattema Selamatkan Indonesia.“Di sini kami bermaksudmenyampaikan aspirasi kamiagar Indonesia tidak terjebakdalam Neoliberalisme.” tuturAbdul Chodir, PresBEM sekali-gus Asisten Teritori (Aster)barisan BEM Fisip Unair dalam

aksi siang itu.Tuntutan yang diserukan an-

tara lain benahi sistem pen-didikan nasional, segera bentukpengadilan HAM, tuntaskanpelanggaran HAM, cabut perjan-jian AFTA, serta reformasibirokrasi. Tak ketinggalan jugarapor 100 hari SBY-Boedionoversi mereka ditulis dan diben-tangkan di atas kertas kartonputih. Dalam rapor tersebutbidang kesehatan mendapatkanangka yang paling kecil daripada bidang lain sepertiekonomi, hukum, pendidikan,dan good governance.

“Gejolak aksi yang hari initerjadi adalah bentuk kepedu-lian mahasiswa untuk tetapmengawal pemerintahan SBY-Boediono. Sehingga di sinikami tergerak untuk mengajakseluruh elemen masya rakatmenge valuasi kritis jani SBY-Boediono sebagai suatu kri-tikan pembangun bangsa.”jelas Chodir, yang juga maha-siswa Sosiologi 2007.

Beruntung aksi para maha-siswa tidak sia-sia. Karena ste-lah sekitar dua jam melakukanaksi, Gubernur Jatim H.

Soekarwo turun ke lapangan.Berorasi di atas mobil pick-upputih, gubernur yang akrabdisapa Pakde Karwo itu men-jawab tuntutan para demon-stran. “Tolong perca ya kanlahsemua itu pada negara, padaKPK. Di sini saya tidak berwe-nang berjanji pada andasemua,” seru Pakde Karwopada para demonstran.

Usai menjawab tuntutandemonstran, Pakde Karwoyang hanya muncul beberapamenit saja langsung kembalike kantor. Sempat terdapataksi anarki penyembelihanangsa oleh ormas lain sebagaisimbol kekecewaan rakyat.Namun aksi siang itu pun be-rakhir dengan damai juga.

Berlangsung selama kuranglebih tiga jam tanpa terdapatbentrok antara demonstrandan aparat. “Kita upayakanaksi damai. Janganlah sampaiada bentrok atau aksi-aksianarki. Apalagi seperti pe -nyem belihan angsa tadi sayaagak kurang setuju sebe-narnya.” tutur Ruri, salah satudemonstran BEM Fisip Unair.(zaq)

BEM FISIP turut unjuk rasa pada 28 Januari lalu

Segera Bentuk Pengadilan HAM!

BEM Fisip : Selamatkan Indonesiadari Neoliberalisme!

Page 4: FISIP Terus Benahi Program S2fisip.unair.ac.id/assets/filedownload/edisi_13_maret_2010.pdf · 02 Jendela edisi: 13/Maret 2010 editorial REKAMAN ACARA BERDUKA CITA l PENANGGUNG JAWAB:

Jendela04 edisi: 13/Maret 2010

diskusi & seminar

Memasuki usia dua tahun,

TVOne, untuk kedua

kalinya, kembali menyapa para

pemirsa setianya di kampus

oranye, Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik (FISIP), Senin (15/2).

Kunjungan TVOne kali ini sedikit

berbeda dari sebelumnya. Selain

mengadakan diskusi jurnalistik

“Dibalik Langit Berita TVOne”,

stasiun televisi yang identik den-

gan karikatur Bang One ini juga

menggelar lomba Presenter

TVOne. Nantinya, peserta yang

menjadi pemenang akan mewak-

ili Surabaya pada malam Final

Lomba Presenter di Jakarta.

Kunjungan TVOne dibuka

dengan diskusi jurnalistik “Diba-

lik Langit Berita TVOne” di Au-

ditorium Gedung C FISIP.

Dis kusi ini menghadirkan Totok

Suryanto (GM News&Sports)

dan Rahma Sarita (Host&Pre-

senter TVOne) sebagai pem-

bicara. Diskusi ini dibagi dalam

dua sesi. Sesi pertama men-

gangkat tema era baru pertele-

visian, sedangkan sesi kedua

lebih membahas teknik-teknik

menjadi presenter berita terde-

pan.

Sebelum membahas menge-

nai perkembangan dunia

pertelevisian terkini, Totok

memaparkan sedikit keberhasi-

lan yang telah dicapai TVOne di

usianya yang kedua. Menurut

Totok, selama dua tahun mengu-

dara, TVOne menunjukkan pen-

ingkatan yang signifikan.

Peningkatan itu tampak dari

share atau rating TVOne yang

terus bertambah dan mampu

bersaing dengan stasiun televisi

berita yang lebih dulu eksis,

Metro TV. “Karena keberhasilan

ini, Pak Ishadi (Dirut Trans Corp-

red) menjuluki TVOne dengan

istilah Si Bayi Ajaib!” ujar Totok.

Kemampuan TVOne sebagai

televisi berita dalam meraih

banyak penonton juga membuk-

tikan masyarakat Indonesia

mulai cerdas dan terpelajar.

Totok mengungkapkan, ber da-

sarkan hasil survei Kompas

tahun 2009 silam, jumlah penon-

ton tayangan hiburan mengalami

penurunan. Sebaliknya, jumlah

penonton tayangan berita terus

mengalami peningkatan. “Fakta

ini tentu menggembirakan.

Akhir nya, news bisa bersaing

dengan tayangan entertainment,”ucap Totok.

Selain menyajikan berita-

berita yang terdepan, TVOne

tentu perlu melakukan tero-

bosan-terobosan agar tetap

eksis. Apalagi perkembangan

teknologi kian hari kian tidak

terbendung. Karena itu, TVOne

akan terus melakukan peruba-

han agar selalu tampil beda,

terutama dalam aspek teknologi

yang digunakan. Totok berharap,

ke depan, TVOne mampu mem-

buat suatu tayangan berita den-

gan teknologi yang inovatif tapi

simpel. Murah tapi canggih.

Namun, perwujudan impian

tersebut tentu membutuhkan

waktu sembari terus memper-

baiki tiap kekurangan yang ada.

Suasana diskusi semakin

“segar” saat Rahma Sarita me-

mandu sesi kedua, Menjadi Pre-

senter Terdepan. Dengan penuh

semangat, Rahma mengurai satu

demi satu teknik menjadi pre-

senter berita yang baik. Menurut

Rahma, ketika ingin menyam-

paikan suatu informasi, seorang

presenter harus eye catching,

penuh semangat. “Apalagi pas di

depan kamera, seorang presen-

ter harus yakin kalo informasi

yang disampaikan itu penting

bagi masyarakat,” ungkap Rah -

ma. Rahma pun menegaskan

bahwa penampilan bukanlah fak-

tor utama sukses menjadi seo-

rang presenter. Meski, dia tidak

memungkiri penampilan juga

merupakan faktor yang penting.

“Yang penting, untuk menjadi

presenter berita yang handal,

harus punya karakter dan berani

tampil beda dari yang lain,” tam-

bah Rahma.(int)

Si ‘Bayi Ajaib’ Kembali Kunjungi FISIP

Rahma Sarita on the stage

SEORANG laki-laki bertelan-

jang dada. Kedua pergelangan tan-

gannya diikat dengan kain

berwarna merah dan putih. Di

bagian bawah gambar, tertulis “Ikat

Hati Negeri Ini Demi Sebuah

Harga Diri Tanpa Korupsi”

Itu adalah salah satu poster

peserta dalam Pameran Karya

Cipta Iklan Antikorupsi yang dige-

lar di lobi A gedung FISIP Unair,

15-18 Februari 2010. Poster nye-lentik itu berjudul “Ikat Hati”,

karya Annurdy Lukmono yang

berhasil menyabet juara harapan

pertama. Selain milik Annurdy, ada

65 karya lainnya yang dipamerkan

dalam eksibisi tersebut.

Sebagai bentuk apresiasi, pani-

tia mengundang seluruh peserta

lomba untuk hadir pada pameran

tersebut. Panitia juga telah menyi-

apkan sertifikat untuk seluruh pe-

serta. Bagi peserta yang berasal

dari Surabaya, Sidoarjo, Gresik,

dan sekitarnya, sertifikat dapat

langsung diambil di venue pam-

eran. Namun, untuk peserta dari

luar kota, sertifikat akan dikir-

imkan ke alamat masing-masing.

Seperti yang sudah dimuat di

blog khusus kompetisi ini, tiga pe-

menang telah terpilih, yaitu

Muhammad Fahmi Annas dengan

karyanya yang berjudul “Sumpah

Budaya Korupsi” (Jogjakarta),

Resyifah Syah Azza dengan

karyanya yang berjudul “Poster

Korupsi” (Surabaya), dan Retno

Untari dengan karyanya yang

berjudul “It’s Not Just Killers”(Surabaya). Masing-masing berhak

mendapatkan uang tunai sebesar

5 juta, 3 juta, dan 2 juta rupiah.

Dari seluruh karya yang

terkumpul dalam Lomba Cipta

Iklan Cetak Anti Korupsi, akan

dipilih empat buah poster untuk

ditawarkan kepada instansi-in-

stansi pemerintah sebagai materi

iklan antikorupsi. Poster-poster

tersebut adalah “And The Winneris...” karya Pandu Wicaksono,

“Bukan untuk Suap” karya M

Sunni Akbar, “Corupsi de Redoxon”

karya Fauzen dan Fiki Aditya, serta

“Korupsi dimulai dari Hal-Hal

yang Kecil” karya Maria Chitra.

Pemilihan tersebut didasarkan

pada beberapa kriteria penjurian,

yaitu originalitas karya, kesesuaian

karya dengan tema, pesan yang

ingin disampaikan, serta penggu-

naan unsur desain dalam iklan

cetak. “Dengan diselenggarakan-

nya even semacam ini, kami

berharap kesadaran untuk tidak

melakukan tindak korupsi dapat

tertanam sejak dini. Kalau mental

antikorupsi itu sudah terbentuk,

hal-hal positif lainnya tentu akan

mengikuti.” jelas Agustino

Sasongko, Ketua Himadep Komu-

nikasi FISIP Unair.

Lomba Cipta Iklan Cetak Anti

Korupsi ini merupakan gelaran Hi-

madep Komunikasi FISIP Unair

yang terbuka untuk umum, den-

gan materi berupa iklan layanan

masyarakat yang mendukung ger-

akan antikorupsi. Pengumpulan

karya ditutup pada 5 Desember

2009 lalu. (put)

Slentik Koruptor Lewat Poster

Page 5: FISIP Terus Benahi Program S2fisip.unair.ac.id/assets/filedownload/edisi_13_maret_2010.pdf · 02 Jendela edisi: 13/Maret 2010 editorial REKAMAN ACARA BERDUKA CITA l PENANGGUNG JAWAB:

edisi: 13/Maret 2010 Jendela 05

kunjungan

Kampus boleh berbeda,

namun visi tetap sama. Saat

menyebut tanah air Indonesia,

nama alamamater mahasiswa

nomor dua. Tanggung jawab

membangun bangsa dipikul

bersama. Paling tidak, semangat

inilah yang dibawa mahasiswa ko-

munikasi Universitas Indonesia

(UI) saat berkunjung ke FISIP

Unair, Selasa, 16 Februari lalu.

Chyntia Monica Fabella, Ajie

Artotian dan Melliana Dwi Utami

adalah tiga mahasiswa komunikasi

UI yang kemarin mewakili komu-

nikasi UI untuk roadshow mem-

perkenalkan Pekan Komunikasi

UI. Ajang yang diharapkan untuk

membunyikan gaung bidang ko-

munikasi di Indonesia, khususnya

di bidang adverdtising.

”Kita sebisa mungkin, menjadi

SDM bidang komunikasi yang

kompeten. Salah satunya dengan

mengikuti berbagai kompetisi,

yang nantinya akan membuka

jalur untuk kita mengasah potensi

diri seluas-luasnya,” ungkap Bella,

panggilan akrab Chyntia Monica

Fabella. Kompetisi yang ditawar-

kan Pekan Komunikasi UI adalah

kompetisi di bidang advertising

dan fotografi.

Meskipun dalam Pekan Ko-

munikasi UI banyak rangkaian

acara yang memasukkan unsur bi-

dang kajian komunikasi seperti

Public Relation, film dan lain-lain,

namun advertising menjadi pilihan

karena punya isu yang menarik.

”Kita harusnya prihatin dong ya,

kalau semua yang ada di negeri

kita ini dibanjiri produk asing, bu-

kannya malah bangga,” ungkap

Melliana.

Keprihatinan inilah, dengan

semangat atas nama Indonesia,

harusnya membuat kita sebagai

mahasiswa bertindak. Di bidang

komunikasi, kita bisa mengkampa-

nyekan kecintaan terhadap pro-

duk lokal. ”Nah, karena itu tema

lomba advertising kami kali ini

adalah Vokal dengan Produk

Lokal. Tahapan pertama poster

dulu, finalisnya nanti akan diadu

lewat adu strategi IMC (IntegratedMarketing Communicati on),” jelas-

nya. Untuk kompetisi foto-

grafi, tema yang diangkat adalah

When East Meet West. Bagaimana

alkulturasi kebudayaan harusnya

berjalan seimbang.

Selain menjelaskan tentang

Pekan Komunikasi UI, mereka

juga berbagi pengalaman dengan

mahasiswa komunikasi Unair.

Mulai dari hal kecil seputar kehi-

dupan perkuliahan, magang, men-

gelola himpunan hingga

permasalahan bangsa. Kondisi so-

siologis yang berbeda antara Su-

rabaya dan Depok yang dekat

dengan Jakarta, Ibukota negara,

menyebabkan banyak ”fasilitas”

berbeda yang didapat.

”Kami minta tolong dong,

untuk channel magang. Disini ter-

batas kan akses dan perusahaan,

kalau kalian gimana? Caranya gi-

mana?,” celetuk Chitra Ardyatna,

salah satu mahasiswa komunikasi

Unair. Pertanyaan ini disambut

hangat yang lain. Jangan pernah

takut untuk mencoba, begitulah

pesan mereka. Karena biasanya

takut untuk mencoba apply selalu

jadi hambatan. Padahal banyak

yang terbuka untuk menerima

mahasiswa magang. Dan mereka

berjanji membantu mengenalkan,

karena kebanyakan mereka pun

mendapatkan ”jalur”nya dari

kakak kelas mereka.

”Kami harap hasil kunjungan-

nya nggak sampai sini ya. Kerja sa-

manya kita harapkan terus

terjalin. Formal ataupun nggak,

UI-Unair ke depannya tetep saling

bantu ya,” ujar Agustino Sa-

songko, Kahima Departemen Ko-

munikasi Unair. Harapan yang

sama juga disampaikan mereka,

berikut undangan untuk kun-

jungan ke UI. ”Ayo main-main ke

UI, datang ya ke Pekom UI,” pung-

kas Ajie. (puz)

Kunjungan Komunikasi UI ke FISIPDiskusi mahasiswa Komunikasi UI dengan mahasiswa FISIP

FISIP Universitas Airlangga kedatangan enam

mahasiswa beserta seorang dosen dari Uni-

versitas Tadulako (Untad), Palu. Tujuh orang

tersebut adalah civitas akademika jurusan So-

siologi, program studi Ilmu Komunikasi. Kun-

jungan mereka pada 24 Februari 2010 ke

Unair merupakan salah satu dari serangkaian

studi tour. Selain mengunjungi Unair, mereka

mengunjungi Jogjakarta (UGM), Bandung (ITB),

Dan Jakarta (Universitas Indonesia).

Mahasiswa beserta dosen Untad tersebut

disambut dan diantar Agustino Sasongko,

Kahima Ilmu komunikasi FISIP Unair menuju

kantor Departemen Ilmu Komunikasi Unair.

Sesampainya di kantor Departemen, para

tamu disambut oleh Liestya Dayanti selaku

sekretaris Departemen Ilmu Komunikasi FISIP

Unair dan Sri Moerdijati, Dosen. Herman,

Dosen Ilmu Komunikasi Untad berdialog den-

gan dua dosen Ilmu Komunikasi Unair. Mereka

juga sempat bertukar Satuan Acara Perkulia-

han (SAP) dan bercerita tentang kegiatan

perkuliahan di masing-masing universitas.

Setelah berdialog tujuh orang civitas Untad

dipandu oleh Agustino untuk mengunjungi be-

berapa fasilitas yang berhubungan dengan De-

partemen Ilmu Komunikasi seperti

Laboratorium Audio Visual, Mini Theater, dan

Student Center. “Ilmu Komunikasi di Untad re-

latif masih baru, terbentuk pada tahun 2003

dan kami berada di bawah jurusan Sosiologi.

Maka dari itu kami berharap dengan adanya

studi tour ini dapat membuka wawasan kami

tentang jurusan Ilmu Komunikasi” ucap Her-

man saat berada di Ruang desain grafis.

Kunjungan mereka ditutup dengan men-

gunjungi Ruang Himakom yang dihiasi poster-

poster anti korupsi hasil dari kompetisi

pembuatan poster layanan masyarakat beber-

apa bulan lalu. Mereka berencana menuju kota

Malang untuk sekedar mengunjungi tempat-

tempat menarik disana. (Prima)

Berfoto di depan papan nama FISIP, buat oleh-oleh di Palu

Airlangga Bertemu Tadulako

Page 6: FISIP Terus Benahi Program S2fisip.unair.ac.id/assets/filedownload/edisi_13_maret_2010.pdf · 02 Jendela edisi: 13/Maret 2010 editorial REKAMAN ACARA BERDUKA CITA l PENANGGUNG JAWAB:

Jendela06 edisi: 13/Maret 2010

mahasiswa

Seperti yang telah dijanjikan

dalam masa kampanyenya, BEM

akan lebih menjalankan peran

serta eksekutif mahasiswa yang

berdaya saing tinggi, integratif, ako-

modatif, progresif dan sesuai den-

gan tri dharma perguruan tinggi

dan Pancasila. Kali ini realisasi janji

ini menjadi tentangan bagi kepen-

gurusan BEM periode 2009-2010.

Langkah awal BEM FISIP yang baru

saja dilantik ini, sudah membuat

rancangan program kerja.

Selama tiga hari berturut-

turut, 12-14 Februari lalu Badan

Eksekutif Mahasiswa ini menggo-

dok rancangan program kerjanya

di Villa Cemara, Pacet Mojokerto.

Fokus utama program kerja BEM

kali ini adalah peningkatan Sumber

Daya Manusia (SDM) di FISIP, khu-

susnya mahasiswa.

”Program kerja tiap departe-

men banyak sekali ya. Masing-ma-

sing punya acuan apa yang akan

dilakukan. Tapi semuanya terinte-

grasi untuk meningkatkan SDM

mahasiswa FISIP sendiri,” terang

Abdul Chodir, presiden BEM. Me-

nurutnya, selama ini banyak sekali

potensi mahasiswa FISIP yang

belum diwadahi dengan baik. Po-

tensi yang ada ini kemudian tidak

bisa disalurkan, pada akhirnya

membuat FISIP mandul prestasi.

Mahasiswa FISIP yang dikenal

kritis, seharusnya fasih menyampai-

kan kritik konstruktifnya sacara

lisan maupun tulisan. Apakah yang

secara lisan itu lewat debat ter-

buka, atau yang tulisan lewat artikel

di surat kabar. Kekritisan dalam

bentuk ilmiah, seharusnya bisa pula

disalurkan dengan melahirkan se-

buah karya tulis ilmiah atau paper.

Mahasiswa menjadi tidak pro-

duktif, manakala itu semua tidak di-

wadahi.

”Sadar akan hal itu, departe-

men PSDM sedang merealisasikan

adanya semacam kelompok studi

penalaran,” ungkap Chodir. Dengan

hadirnya kelompok studi penalaran

ini, wacana kampus akan lebih

hidup. Pengembangan akademik

mahasiswa juga bisa tercapai mela-

lui program ini. Lomba-lomba

karya tulis yang ditawarkan pun di-

harapkan tidak kering peminat lagi.

Chodir mengaku gagasan BEM

ini disambut hangat oleh pihak fa-

kultas, bahkan mereka sudah mulai

akan meminang beberapa dosen

untuk dijadikan pembimbing ke-

lompok studi ini. ”Rencanya yang

kita mintai tolong adalah Pak Hari

dan Pak Fahrul dari Ilmu Politik,

dan Pak Joko dari HI, ” tuturnya.

Potensi mahasiswa FISIP untuk

teamwork bisa disalurkan lewat pe-

nyelenggaraan sebuah even. Renca-

nanya Dep. Seni dan Budaya bakal

mengadakan FISIP Open Air (FOA)

maupun Fisip Fiesta untuk mencit-

rakan FISIP pada masyarakat luas.

Perubahan rencana kerja pen-

ting lainnya adalah untuk Departe-

men Infokom. Berdasarkan

evaluasi tahun lalu, sebagian besar

program BEM seringkali kurang

berhasil karena kurangnya sosiali-

sasi. Proses informasi dan komuni-

kasi antara BEM, Mahasiswa dan

pihak fakultas, tahun ini diharapkan

terjalin dengan lancar

dan jelas.

Rencananya bakal

ada buletin BEM yang

terbit tiga bulan sekali

untuk mensosialisasi-

kan kinerja BEM. Den-

gan adanya sosialisasi

ini, bisa dianggap me-

rupakan pertanggung-

jawaban BEM akan

kepengurusannya, se-

kaligus usaha me -

rangkul mahasiswa untuk berpar-

tisipasi. ”Tabloid ini juga bakal me-

wadahi ide-ide temen-temen

semua yang suka nulis. Juga kegia-

tan dari kelompok studi penalaran

itu tadi,” jelasnya.

Sebelum rapat kerja penggo-

dokan program ini diadakan di

Pacet, sudah ada pra raker untuk

menyusun draft-draft rancangan

program kerja tiap departemen.

Bahkan, juga ada perubahan struk-

tur karena adanya evaluasi kepen-

gurusan BEM yang lalu, yaitu

pemecahan Dep. Minat dan Bakat

menjadi Dep. Seni dan Budaya

serta Dep. Olahraga. (puz)

Pengurus BEM FISIP periode 2010

Fokus Pengembangan SDM Mahasiswa

Pengurus BEM periode 2009-2010

Presiden BEM : Abdul Chodir (Sosiologi 07)

Wapres BEM : Ayu Irene S (AN 07)

Bendahara : Nur Faizatul (AN 07)

Sekretaris : Deni Wahyu ( Athro 07)

Dep. Agama : Daniel Susilo (Komunikasi 08)

Dep. Sosial Politik : Muh. Mizen (Ilmu Politik 07)

Dep. PSDM : Nora Titaning (Sosiologi 07)

Dep. Olahraga : Hirzy (HI 07)

Dep. Seni & Budaya : Ghea (Anthro 08)

Dep. Kesejahteraan Mhsw: Rian Falah (Ilmu Politik 08)

Dep. Infokom : Niken Febrina (Komunikasi 08)

SETAHUN sudah era kepe mim -

pinan Aswin Bahar pada Badan Ek-

sekutif Mahasiswa (BEM) Fisip

Unair. Kini giliran Abdul Chodir

menjalankan roda pemerintahan

BEM di kampus Oranye ini. Per-

gantian kepengurusan tersebut di-

tandai dengan pelantikan BEM pada

Jum’at, 29 Januari lalu di ruang Adi

Sukadana.

Hadir pada pelantikan siang itu

I Basis Susilo, Dekan Fisip Unair;

Musta’in Mashud, Wakil Dekan I,

dan Punari dari Kemahasiswaan. Se-

lain para pengurus BEM, juga dilan-

tik pada acara tersebut para

pengurus Badan Legislatif Maha-

siswa (BLM) dan Himpunan Maha-

siswa (HIMA) beberapa prodi. Di-

antaranya HIMA Sosiologi,

Antropologi, dan Ilmu Komunikasi.

“Semoga dari BEM yang ter-

dahulu bisa memberi masukan pada

BEM yang sekarang. Hal-hal yang

perlu dibenahi pada masa kepengu-

rusan Aswin semoga dapat dibenahi

pada era Chodir,” tutur I Basis

Susilo dalam sambutannya pada

pelantikan.

Berbeda dengan I Basis Susilo

yang memberi sambutan normatif,

Wadek I, Musta’in Mashud malah

mewarning para peserta pelantikan

terhadap pengumpulan Laporan

Pertanggung Jawaban (LPJ) BEM

tahun lalu dan Program Kerja (Pro-

ker) bagi BEM kepengurusan 2010.

“Saya ingatkan untuk LPJ bagi

pengurus tahun lalu segera di -

kumpulkan. Kalau sudah ter kumpul

nantinya akan memudahkan BEM

tahun ini dalam mengumpulkan

Prokernya,” ungkap Musta’in.

Ia menambahkan bahwa pe -

ngum pulan LPJ tidak hanya berlaku

pada BEM saja. Melainkan juga pada

HIMA sebagai Ormawa yang

bernaung di bawah masing-masing

prodi. “Jika sudah ada LPJ dan Pro-

ker bisa turun maka dana dari

Fakultas dan IKOMA pun juga ikut

turun. Hal tersebut tentunya akan

memudahkan masing-masing Or-

mawa dalam menjalankan program

kerjanya.” jelas Wadek I.

Memang pada prosedurnya

dana dari fakultas dan IKOMA akan

turun jika telah ada proker dari

tiap-tiap Ormawa. Besaran dana

tiap-tiap ormawa pun telah dis-

esuaikan sesuai porsinya. Misal

Hima tiap-tiap prodi sudah tentu

akan mendapat jatah sesuai prodi

masing-masing. Asal proker terse-

but dinilai realistis oleh fakultas.

“Proker adalah semacam kon-

trak ormawa dengan fakultas.

Dibuat sebanyak tiga copy yaitu

untuk fakultas, IKOMA, dan doku-

men pribadi tiap-tiap Ormawa.”

jelas Musta’in yang merupakan

dosen dari prodi Sosiologi.

Pada pukul 15.00 acara diakhiri

foto bersama para pengurus BEM

dengan Dekan dan Wadek I. (zaq)

Wadek I : Jangan Terlambat Kumpulkan LPJ

Wadek 1 - Prof. Musta’in

Page 7: FISIP Terus Benahi Program S2fisip.unair.ac.id/assets/filedownload/edisi_13_maret_2010.pdf · 02 Jendela edisi: 13/Maret 2010 editorial REKAMAN ACARA BERDUKA CITA l PENANGGUNG JAWAB:

edisi: 13/Maret 2010 Jendela 07

mahasiswa

Ada yang berbeda di Ruang Adi

Sukadana, Kamis 11 Februari

2010. Ruangan yang langganan jadi

tempat gelaran seminar itu ruah

dalam atmosfer kekeluargaan nan

akrab. Beberapa kali canda dan

tawa meluncur, menghangatkan

suasana. Namun, acap pula ter-

dengar obrolan-obrolan serius. Ya,

hari itu pengurus Himadep Komu-

nikasi FISIP Unair menggelar rapat

kerja. Agendanya, membahas pro-

gram kerja Hima dalam setahun.

Tidak seperti tahun-tahun se-

belumnya, ada yang berbeda dari

program kerja Himadep Komuni-

kasi kali ini. Kalau Hima yang lalu

terdiri atas divisi-divisi, tahun ini

susunan Hima ‘dirombak’ jadi

wadah bagi klub-klub peminatan

Departemen Komunikasi. Sebe-

lumnya, Himadep Komunikasi ter-

bentuk atas divisi Informasi dan

Komunikasi, Sosial, Minat dan

Bakat, Pengembangan Sumber

Daya Manusia, dan Agama. Seka-

rang, Hima bukan lagi terdiri atas

divisi-divisi seperti, melainkan

klub-klub. Total, ada delapan klub

yang berada di bawah naungan Hi-

madep Komunikasi plus satu divisi

yaitu Pengembangan Sumber Daya

Manusia (PSDM).

Klub-klub tersebut adalah

Klub Jurnalistik, Public Relations,Kajian Sinema, Fotografi, Audio Vi-

sual, Desain Grafis, dan Radio. Se-

tiap klub dan divisi di bawah Hima

mempunyai program kerja ma-

sing-masing. Tanggung jawab Klub

Jurnalistik antara lain adalah me-

nerbitkan media cetak dan meng -

a dakan pelatihan jurnalistik. Untuk

Klub Public Relations, akan ada dis-

kusi mengenai PR writing dan

media monitoring hingga media re-lations. Sementara untuk Klub Ka-

jian Sinema, setiap minggunya akan

ada acara nonton film bareng dan

diskusi untuk mengupas film ter-

sebut dari berbagai sudut pan-

dang.

Divisi PSDM, sementara itu,

agak berbeda. Divisi inilah yang

meng-handle dan menyelenggara-

kan event gelaran Departemen

Komunikasi. Rangkaian kegiatan

ulang tahun Departemen Komu-

nikasi, seminar, workshop, dan se-

bagainya.

Meskipun setiap klub dan di-

visi memiliki program masing-ma-

sing, semuanya tidak berjalan

sendiri-sendiri melainkan saling

bersinergi. Misalnya, dalam pem-

buatan media cetak yang dipegang

oleh Klub Jurnalistik. Untuk foto,

Klub Jurnalistik akan bekerja sama

dengan Klub Fotografi, layout dan

grafis halaman dengan Klub De-

sain Grafis, naskah film dengan

Klub Kajian Sinema, dan sebagai-

nya.

Ketua Himadep Komunikasi,

Agustino Sasongko, mengatakan

bahwa susunan Hima yang terdiri

atas klub-klub ini bertujuan untuk

mewadahi minat dan kreativitas

mahasiswa. “Selain itu, klub juga

dapat menjadi titik mula yang baik

bagi mahasiswa untuk memprak-

tikkan secara langsung ilmu dan

teori yang mereka dapatkan di

dalam kelas.” jelas Tino, mahasiswa

yang tengah menempuh semester

6 ini. (put)

Rapat kerja yang serius sekaligus santai

BISA dipastikan, setiap organisasi

formal selalu mengadakan rapat

kerja (raker) di awal masa kepengu-

rusan. Tidak terkecuali Sie Kerohan-

ian Islam (SKI). Rabu, (24/2),

bertempat di ruang Adi Sukadana

Gedung A FISIP, SKI menggelar

raker untuk membahas program

kerja yang telah disusun oleh tiap

departemen. Raker tersebut, selain

dihadiri perwakilan dari tiap de-

partemen di SKI, juga dihadiri per-

wakilan SKI-SKI lain yang ada di

Unair.

Raker yang dimulai dari pukul

09.00-16.00 WIB itu, tiap departe-

men dan biro di SKI memaparkan

program kerja mereka selama se-

tahun kedepan. “Ada lima departe-

men di SKI. Kemuslimahan, Riset

dan Keilmuan (RisKel), Kade r isasi,

Infokom (informasi dan komu-

nikasi), dan Syiar. Sedangkan biro

SKI ada tiga, Danus (dana usaha),

ART (anggaran rumah tangga), dan

PBA (pelatihan baca Al-quran),”

jelas Siti Aisyah, Ketua Dep. Riskel.

Menurut Siti, untuk masa

kepengurusan kali ini, SKI akan lebih

fokus meningkatkan performa Dep.

Riskel dan Dep. Kemuslimahan.

Sebab, berdasarkan hasil rapat pem-

bahasan laporan pertanggungjawa-

ban (lpj), diketa hui bahwa performa

dua departemen ini kurang diband-

ingkan departemen-depar temen

yang lain. “Padahal, program-pro-

gram riskel dan kemus limahan itu

bagus lho,” ucap Siti. Karena itulah,

di kepengurusan yang baru ini, diha -

rapkan performa Dep. Riskel dan

Kemuslimahan lebih diting katkan.

Hal itu beru saha diwujudkan den-

gan menyisipkan program baru

tanpa harus menghilangkan pro-

gram yang telah menjadi ciri kedua

departemen tersebut.

Dep. Riskel telah menyusun be-

berapa program, antara lain B3

Grup (Berteman, Berwawasan dan

Berilmu Pengetahuan), menyusun

database aka de mik SKI’ers, work-shop penelitian, dan diskusi profesi.

Siti mengung kapkan, Dep. Riskel se-

lama setahun ini akan lebih fokus

pada penelitian ilmiah. Hal ini dida -

sari fakta masih rendahnya jumlah

mahasiswa FISIP yang mengikuti

lomba karya tulis ilmiah. “Maha-

siswa FISIP jarang ikut lomba bukan

karena mereka nggak bisa. Tapi, ku-

rangnya informasi penyebab mere -

ka jarang mengikuti lomba,” ungkap

Siti. Karena itu, Dep. Riskel

berusaha semaksimal mungkin

menjadi fasilitator bagi semua ma-

hasiswa FISIP, khususnya informasi

tentang ajang penulisan ilmiah.

Sedangkan Dep. Kemus limahan

yang anggotanya diperuntukkan

khusus bagi para akhwat ini

menyusun program-program yang

bertujuan membentuk muslimah

FISIP yang tangguh, cerdas, dan

berwawasan islam. Selain tetap

menjalankan program SMILE UP(Smart Muslimah In Live Up To Date)

yang berisi kegiatan-kegiatan seper -

ti handycraft class dan beauty class,riyadhoh (kegiatan olahraga) serta

rihlah (rekreasi), Departemen Ke-

muslimahan menawarkan MuslimahTeladan Award, namanya. Melalui

ajang ini, diharapkan dapat muncul

sosok mahasiswi FISIP yang selain

ber mo dal 3B (Brain, Beauty, and Be-havior) namun juga berwawasan

keislaman yang baik. (int)

Tingkatkan Riskel dan Kemuslimahan

Dari Raker Himadep Komunikasi

Bentuk Klub PR sampai Kajian Sinema

Suasana Raker SKI di ruang Adi Sukadana

Page 8: FISIP Terus Benahi Program S2fisip.unair.ac.id/assets/filedownload/edisi_13_maret_2010.pdf · 02 Jendela edisi: 13/Maret 2010 editorial REKAMAN ACARA BERDUKA CITA l PENANGGUNG JAWAB:

Jendela08 edisi: 13/Maret 2010

kuliah

Beberapa mahasiswa tampak

duduk di sepanjang bangku

galeri baru. Mereka terlihat se-

rius berdiskusi sambil terus

membolak-balik lembar demi

lembar panduan kurikulum serta

jadwal mata kuliah yang diterima

dari sub bagian Akademik. Tidak

ketinggalan, Kartu Rencana Studi

(KRS) berwarna putih, hijau, dan

kuning turut menemani diskusi

mereka siang itu. Dari hasil men-

dengar percakapan para maha-

siswa tersebut, tampaknya

mereka mengalami kesulitan

menentukan mata kuliah apa

yang sebaiknya diambil di semes-

ter genap ini. Hal tersebut tim-

bul karena banyaknya perubahan

pada kurikulum, meliputi nama,

kode hingga jumlah SKS mata

kuliah yang berbeda dari buku

pedoman kurikulum tahun

2004. Buku pedoman kurikulum

terakhir yang berlaku di Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

(FISIP).

Masalah kurikulum seperti-

nya menjadi hal yang cukup

rumit di tahun ajaran

2009/2010. Sebab, tahun ajaran

2009/2010 bertepatan dengan

periode peninjauan kembali

(evaluasi) pedoman kurikulum

tahun 2004. Peninjuaun kembali

ini didasarkan pada pasal 6 ayat

(2) tahun 2009 Peraturan Pendi-

dikan FISIP, yang menyatakan

bahwa peninjauan kembali (eva-

luasi) kurikulum dapat dilakukan

sekurang-kurangnya sekali dalam

lima tahun. Belum lagi, adanya

permintaan dari pihak rektorat

kepada semua fakultas di Unair

untuk melakukan penyesuian

kode mata kuliah. Alhasil, peru-

bahan kebijakan pada aspek ku-

rikulum ini cukup menimbulkan

kebingungan, terutama di ka-

langan mahasiswa yang mengu-

nakan buku pedoman akademik

tahun 2004 sebagai acuan me-

reka memilih mata kuliah.

Menurut Karnaji, S.Sos, M.Si

selaku Kepala Bagian Akademik

dan Kemahasiswaan, mahasiswa

yang menggunakan buku pedo-

man tahun 2004 tidak perlu

bingung dengan adanya pedo-

man kurikulum baru yang dibe-

rikan tiap departemen. Sebab,

saat yudisium, mereka akan

tetap menggunakan buku pedo-

man kurikulum tahun 2004,

buku pedoman yang mereka te-

rima saat masuk menjadi maha-

siswa Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik (FISIP). “Walaupun

begitu, mereka juga diperbo-

lehkan mengambil mata kuliah

yang ditawarkan di pedoman ku-

rikulum yang baru sekalipun di

kurikulum yang lama tidak ada,”

terang Karnaji.

Karnaji mengakui, masih ran-

cunya pemberlakuan panduan

kurikulum baru tersebut karena

belum turunnya surat keputusan

(SK) dari rektor. Meskipun de-

mikian, panduan kurikulum baru

berlaku surut hukumnya. Hal ini

menandakan bahwa panduan

kurikulum yang baru sudah ber-

laku meski belum ada SK rektor.

“Sebenarnya, pedoman kuriku-

lum baru FISIP sudah jadi. Tinggal

menunggu SK rektor,” ucap Kar-

naji. Sekarang, kita tunggu saja

kapan resminya SK rektor ter-

sebut turun. Dengan adanya SK

tersebut diharapkan kerancuan

yang timbul mengenai masalah

kurikulum dapat teratasi dan

tidak terulang kembali di semes-

ter-semester tahun ajaran men-

datang.(int)

Mahasiswa bingung dengan pedoman kurikulum yang berlaku

Pedoman Kurikulum BaruTinggal Tunggu SK Rektor

Sebagai wujud nyata dharma

ketiga Perguruan Tinggi, yakni

pengabdian kepada masyarakat,

dari tanggal 1-28 Februari 2010,

Unair melaksanakan program

Kuliah Kerja Nyata (KKN) di

Kabupaten Sidoarjo dan Kabu-

paten Bojonegoro. Hampir selu-

ruh mahasiswa Unair yang telah

menempuh pendidikan minimal

110 SKS mengikuti kegiatan ini.

Tak terkecuali para mahasiswa

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik (FISIP).

Menurut Febriyani Hilda, ma-

hasiswi Ilmu Politik ’06, kegiatan-

kegiatan yang mereka lakukan

selama KKN didasarkan pada

hasil survei sebelum berangkat

ke daerah sasaran. “Kelompokku

kan kebagian di Kecamatan

Ngasem, Bojonegoro. Sebelum

KKN, beberapa anggota pergi ke-

sana buat survei. Jadi, kita tahu

apa yang dibutuhkan sama

masyarakat disana,” jelas Hilda.

Dari hasil survei, Hilda dan

kelompoknya tahu bahwa ting kat

kesadaran masyarakat Keca-

matan Ngasem terhadap kese -

hatan masih rendah. Karena itu,

mereka menjadikan program

pembangunan MCK umum

(Mandi, Cuci, Kakus) sebagai pro-

gram utama mereka. Selain pem-

bangunan MCK, mereka juga

menanam tanaman toga, pemba-

gian abate gratis, imunisasi, dan

sosialisasi pengelolaan sampah.

Meski fokus pada aspek kese-

hatan, mereka tidak melupakan

aspek-aspek lain yang juga perlu

mendapat perhatian. Pendidikan,

misalnya. Hilda menuturkan, dari

hari senin hingga jumat, mereka

memberi les tambahan pelajaran

bagi anak-anak usia SD dan SMP

serta mendirikan taman baca

sederhana.

Walau harus tinggal jauh dari

hiruk pikuk kota besar, tidak lan-

tas membuat Hilda merasa

bosan. Sebaliknya, Hilda malah

betah dan nyaman berinteraksi

dengan masyarakat sekitar. Hilda

mengaku, dari awal dia memang

sangat bersemangat mengikuti

KKN. Sebab, melalui kegiatan ini,

dia bisa mengenal teman-teman

dari fakultas lain sekaligus belajar

hidup ber masyarakat. “Tapi, ada

nggak enaknya juga sih. Di Nga -

sem, jarang ada orang jual

makanan atau jajanan gitu. Nggakkayak di Surabaya,” ungkap Hilda,

tertawa.

Berbeda dengan Hilda, Titik

Wulandari, mahasiswi Sosiologi

’06, awalnya tidak bersemangat

mengikuti KKN. Namun, lambat

laun, Titik mulai nyaman bahkan

kerasan tinggal di lokasi KKN.

“Selain karena temen sekelom-

pokku yang kooperatif, warga di

tempat aku KKN juga welcomesama program-program kita,”

ucap mahasiswi yang KKN di

Tlasih, Kabupaten Sidoarjo ini.

Dari beberapa program yang

dilakukan Titik dan kelompok nya,

program Limbah Jadi Uang cukup

menarik antusiasme war ga Tlasih.

Mereka turut mengundang seo-

rang trainer dari Jam bangan

untuk menularkan ilmunya se-

cara langsung kepada warga

Tlasih mengenai teknik pengola-

han sampah, daur ulang, serta

membuat kerajinan dari sampah

kering. Titik berharap, selain men-

gurangi sampah, program Limbah

Jadi Uang ini nanti nya dapat

meningkatkan penda patan warga

Tlasih. “ Jadi, sampah berkurang,

uang bertambah,” kata Titik,

tersenyum.(int)

Awalnya Nggak Betah

Page 9: FISIP Terus Benahi Program S2fisip.unair.ac.id/assets/filedownload/edisi_13_maret_2010.pdf · 02 Jendela edisi: 13/Maret 2010 editorial REKAMAN ACARA BERDUKA CITA l PENANGGUNG JAWAB:

edisi: 13/Maret 2010 Jendela 09

dosen & karyawan

Februari lalu, seluruh dosen dan

karyawan FISIP diberi tabungan

Bank Mandiri atas nama masing-ma-

sing. Pastilah banyak yang bertanya-

tanya, ada apa tiba-tiba diberi buku

tabungan? Siapa yang membuka re-

kening? Untuk apa buku tabungan

ini? Bagaimana sistem kerjanya? Ser-

buan pertanyaan ini wajar saja hing-

gap dibenak karyawan maupun

dosen yang mendapatkannya.

Pembagian buku tabungan Bank

Mandiri ini merupakan langkah awal

untuk perubahan sistem pembaya-

ran gaji dan intensif lainnya kepada

dosen dan karyawan Universitas

Airlangga. Pembayaran gaji yang ta-

dinya manual, akan dibayarkan se-

cara giral melalui Bank Mandiri, yang

ditunjuk sebagai mitra kerja.

Perubahan sistem ini bukannya

tanpa alasan dan pertimbangan yang

matang. Berdasarkan surat pembe-

ritahuan dari rektor terkait giralisasi

pembayaran gaji, hal ini dilakukan te-

rutama dikarenakan kebijakan baru

Departemen Keuangan Republik In-

donesia mengenai pembayaran be-

lanja pegawai. Kebijakan itu

menyebutkan bahwa pembayaran

belanja pegawai dilaksanan langsung

oleh KPPN kepada pegawai melalui

rekening masing-masing pegawai se-

cara giral.

Dengan begitu, secara tidak

langsung, tiap pegawai disyaratkan

untuk mempunyai rekening atas

nama masing-masing untuk menam-

pung gaji, honor, tunjangan dan in-

sentif. Untuk memudahkan proses

dan mengurangi kesalahan, rekening

tersebut sebaiknya berada dalam

satu bank. Lantas, Universitas Air-

langga menggandeng Bank Mandiri

untuk bermitra dengan saldo awal

adalah pemberian intensif akhir

tahun 2009.

Perubahan sistem ini tentu me-

merlukan beberapa penyesuaian

dari pihak keuangan masing-masing

fakultas maupun per individu. Den-

gan berubahnya sistem ini, tentu saja

perlu disusun ulang sistem pemot-

ongan gaji bagi dosen atau pegawai

yang mempunyai tanggungan angs-

uran di bank atau badan usaha lain.

”Ini yang sedikit sulit memang.

Belum ada titik temu bagaimana

pengaturannya. Saya mengusulkan

nantinya tiap orang potongan gajinya

dihitung global, dan kami yang mem-

bantu menyalurkannya,” ungkap Su-

manto.

Hal ini dilakukan karena khawa-

tir barangkali pihak bank tidak me-

nyediakan jasa tersebut, atau

kemungkinan dikenakan biaya jasa.

Untuk honorarium dan intensif fa-

kultas sendiri, apakah akan dibayar-

kan secara giral juga atau tetap, juga

belum ada teknisnya. ”Masih banyak

yang harus disosialisasikan dan disu-

sun lebih lanjut teknis pelaksanaan-

nya bagaiamana,” ungkap H.

Sumanto, Drs.,MM. Untuk itu Unair

sendiri, baru akan benar-benar me-

laksanakan sistem baru ini Juni 2010

mendatang. Setelah teknis di tingkat

fakultas sudah dimatangkan dan di-

buat persetujuannya.

Selalu ada pro-kontra mengenai

minus ataupun positifnya sebuah si-

stem baru. Sebagian menganggap si-

stem ini merupakan terobosan

untuk meningkatkan kesadaran akan

melek perbankan dan menjadi tidak

boros, karena uang langsung tersim-

pan di bank. Faktor keamanan juga

menjadi salah satu hal positifnya.

Untuk sebagian lainnya, pembe-

rian gaji melalui bank ini masih di-

anggap tidak biasa. Selain tidak

praktis, karena mengambil gaji harus

ke bank atau ke mesin ATM dulu,

dikhawatirkan banyak potongan se-

perti jika mengambil di mesin ATM

yang berbeda, potongan administ-

rasi, dan lainnya, meskipun tergolong

rendah.

”Barangkali bisa saja kan kita

berfikir, halah, wong gaji sedikit saja

kok masuk bank. Kalau manual kan

langsung dibagi-bagi per kebutuhan

pada istri,” ujar Sumanto menduga-

duga. Namun yang terutama dikha-

watirkan adalah semakin rumitnya

pembayaran tanggungan angsuran.

Perlu dipikirkan penyesuaian sistem

supaya lebih efisien. ”Pada dasarnya

semua ini mungkin hanya masalah

kebiasaan, butuh penyesuaian itu

saja,” pungkasnya.

(puz)

Buku tabungan yagn baru diterimakan karyawan FISIP

Giralisasi Pembayaran Gaji

BANYAK yang tidak tahu

bahwa setiap pengajar FISIP yang

bersekolah baik di dalam

maupun luar negeri akan menda-

patkan dana dari fakultas.

Namun, lebih banyak lagi yang

salah kaprah menyebut bahwa

dana yang selama ini cair itu

adalah beasiswa. Istilah itu

mungkin tidak salah, tetapi lebih

tepat bila disebut sebagai ban-

tuan sekolah. Sebab, fakultas se-

jatinya tidak membiayai

pendidikan pengajar melainkan

memberikan bantuan uang tunai.

Skema bantuan sekolah ini

mulai diterapkan di FISIP sejak

tahun anggaran 2008. Jadi, kebi-

jakan tersebut boleh dibilang

cukup anyar karena tahun 2010

ini baru masuk tahun ketiga.

Untuk program studi S2 baik di

dalam dan luar negeri, bantuan

sekolah diberikan maksimal se-

lama dua tahun. Lebih dari itu,

fakultas tidak dapat melanjutkan

kucuran dana. Untuk program

studi S3, sementara itu, bantuan

sekolah diberikan maksimal se-

lama tiga tahun. Khusus untuk

mereka yang studi S3 di dalam

negeri, ada tambahan berupa

bantuan dana penulisan thesis.

Berapa nominal yang diku-

curkan fakultas untuk bantuan

sekolah ini? Bagi mereka yang

menempuh program studi S2 di

dalam negeri, bantuan pen-

didikan yang diberikan sebesar 3

juta rupiah per bulan. Untuk S3,

jumlahnya lebih besar lagi yaitu 4

juta rupiah per tahun. Sedangkan

untuk mereka yang menempuh

S2 dan S3 di luar negeri,

diberikan bantuan pendidikan

sebesar 6 juta per tahun. Ini

tentu masuk akal mengingat

biaya hidup di luar negeri yang

memang lebih tinggi ketimbang

di dalam negeri.

Mengenai total anggaran

yang dialokasikan untuk bantuan

sekolah ini, fakultas mengaku

tidak memberikan batasan.

“Namun, tentu saja, disesuaikan

dengan kekuatan anggaran fakul-

tas.” jelas drs. Vincensio Dugis,

MA., Ph.D., Wakil Dekan III FISIP

Unair. Prosedurnya pun tidak

rumit, asalkan ada bukti berupa

surat penugasan. Jadi, apabila

fakultas telah memiliki data men-

genai para pengajar yang men-

empuh pendidikan S2 atau S3 di

dalam dan luar negeri, pasti dana

untuk bantuan sekolah akan di-

anggarkan. Namun, bantuan pen-

didikan dari fakultas ini baru akan

cair setelah bulan ketujuh, sete-

lah tunjangan fungsional pengajar

dihentikan.

Namun, aturan itu dapat

bersifat fleksibel apabila ada pen-

gajar yang benar-benar membu-

tuhkan di awal sekolah. “Bantuan

memang bisa turun di awal,

namun untuk setahun pertama

dulu.” kata Vincensio Dugis.

Kabar baiknya, mulai tahun

ini, fakultas juga menyediakan

bantuan tunai pendidikan bagi

tenaga kependidikan atau

karyawan FISIP yang bersekolah

baik di dalam maupun luar

negeri. “Prinsip kami, semua

pihak yang memang berhak

menerima bantuan pasti akan

kami upayakan untuk memper-

oleh dana dari fakultas ini.”

ungkap Vincensio Dugis. (put)

Bantuan Sekolah bagi Dosen FISIP

Page 10: FISIP Terus Benahi Program S2fisip.unair.ac.id/assets/filedownload/edisi_13_maret_2010.pdf · 02 Jendela edisi: 13/Maret 2010 editorial REKAMAN ACARA BERDUKA CITA l PENANGGUNG JAWAB:

Jendela10 edisi: 13/Maret 2010

mahasiswa

Kabar mengejutkan datangdari prodi Ilmu Politik. Pa-salnya Himpunan Maha-

siswa (Hima) prodi yangmahasiswanya gemar berpolitikdan berorganisasi ini dibekukanselama satu tahun ke depan.Tidak diterimanya Laporan Per-tanggung Jawaban (LPJ) kepen-gurusan Hima tahun olehsebagian besar peserta SidangLPJ Januari lalu santer menjadipenyebab kabar mengejutkanini.

“Jangan dibilang dibekukanlah, terlalu dini untuk menyebutseperti itu. Kami cuma vakummenunggu masa perkuliahanaktif.” ungkap Nato Nagara,salah satu dari tiga Presidium Si-dang LPJ Himapol. Keputusantersebut diambil karena me-nunggu momen yang tepat di-mana semua mahasiswa IlmuPolitik berkumpul. Hal tersebutpastinnya ditemui di kala masaperkuliahan aktif telah dimulai.

Semua bermula dari SidangLPJ dan Suksesi Pemilihan Kahi-mapol pada 16 Januari lalu. Si-dang yang diadakan di ruang307 tersebut memiliki agendapresentasi LPJ Kahima tahun lalubeserta penentuan jumlah Daf-tar Pemilih Tetap (DPT) untukPemilihan Kahimapol tahun ini

Semula mekanisme persi-dangan berjalan lancar. Namuntidak diterimanya LPJ yang dia-

jukan Ketua Himapol tahun ke-pengurusan 2009 oleh sebagianbesar peserta sidang membuatgeram beberapa pihak. Se-hingga Sidang siang itu terpaksadihentikan. Pencalonan Kahima-pol tahun 2010 dan Suksesiuntuk menentukan jumlah DPTharus ditunda di lain waktu.

Tidak diketahui pasti apa pe-nyebab penolakan LPJ tersebut.Yang jelas akibat penolakan ter-sebut, Himapol untuk semen-tara belum dapat melanjutkanHima mereka di tahun ini. “Ren-cananya kami akan mengadakansosialisasi kembali kepada selu-ruh warga prodi Ilmu Politikakan adanya Suksesi lanjutan.Kami optimis Himapol dapattetap berlanjut,” tutur Nato.

Suksesi sendiri sengaja diun-dur hingga masa perkuliahanaktif dengan alasan penetralandari isu-isu yang miring terha-dap pemilihan Kahimapol sela-njutnya.”Kami ingin pemilihanini berlangsung damai dan ber-sih. Jika dulu kami bersikukuhmengadakannya pada saat itujuga kami takut bakal munculisu-isu yang tidak diinginkan, se-perti kesan pemilihan yang ter-buru-buru karena berdempetandengan hari libur dan lain seba-

gainya.” jelas mahasiswa Politikangkatan 2008 ini.

Kabar vakumnya Himapolmembuat Musta’in Mashud,Wakil Dekan I Fisip Unair ikutangkat bicara. Menurut WakilDekan yang berperan menguruskemahasiswaan di Fisip ini Himasebenarnya adalah ranah kepro-dian. Di sini prodi diberi kebeba-san penuh dalam mengaturbagaimana Himanya berjalan.Termasuk ketika Hima dalamkeadaan vakum seperti ini.Namun segala program kerjadan aktifitas Hima harus melaluipersetujuan Fakultas.

“Jika Hima tersebut tidak se-gera membenahi diri jelas akanmembuat tidak adanya penda-naan Hima tersebut selama se-tahun ini. Akibatnya Himatersebut juga tidak dapat mela-kukan kegiatan apa-apa.” kataMusta’in.

(zaq)

Salah satu kegiatan Hima tahun lalu.

Vakumkan HIMA,Tunggu Masa Kuliah Aktif

TTak terasa setahun sudah

Jendela menyapa civitas

akademika FISIP Unair. Be-

ragam aktivitas telah terekam

lewat media 16 halaman ini.

Kadang redaksi sampai harus

memilih aktivitas mana yang

wajib ditampilkan. Kadang pula

kami harus menunda penayan-

gan karena padatnya aktivitas

pada bulan tersebut.

Beragam komentar, kami

terima selama setahun ini. Ada

yang menganggap media ini tak

lebih dari corong dekanat.

“Yang baik-baik” saja yang dita-

mpilkan, kira-kira begitulah ko-

mentarnya. Ada pula yang

menyangsikan media ini berani

mengritisi kebijakan dekanat.

Apapun komentar ter-

hadap media ini, redaksi terima

dengan senang hati. Memang

Jendela diterbitkan sebagai

dokumentasi kegiatan warga

FISIP selama bulanan. Semua di-

harapkan bisa direkam, untuk

pengingat kampus ini tak akan

sepi dari kegiatan ilmiah

maupun budaya. Yang sedang

punya hajat, naik pangkat, jadi

doktor atau profesor, bahkan

yang sedang berduka cita, tak

luput dari pantauan Jendela.

Kami selaku redaksi Jen-

dela, tetap berharap media ini

manjadi jembatan bagi seluruh

warga FISIP. Kritik Anda tetap

akan kami tampilkan. Bahkan,

masukan Anda terhadap kema-

juan kampus ini akan kami

kemas. Tidak ada keinginan

untuk menjadikan media ini

bukan milik Anda. Andalah yang

akan mengisi lembar per lem-

bar Jendela. Maka, sampaikanlah

kepada kami apa yang menjadi

program, kegiatan, atau ma-

sukan Anda. Bahkan, kami terus

menunggu bagi mahasiswa yang

mau menjadi awak redaksi Jen-

dela, pintu terbuka lebar bagi

Anda. Akhirnya, di Ulang Tahun

Pertama Jendela ini, kami tetap

bersemangat ‘mengabarkan

FISIP setiap saat. Kepada selu-

ruh keluarga besar FISIP

maupun Unair. (yss)

Setahun JENDELA : Bukan Sekedar Album Kegiatan

Sampul JENDELA edisi perdana

Page 11: FISIP Terus Benahi Program S2fisip.unair.ac.id/assets/filedownload/edisi_13_maret_2010.pdf · 02 Jendela edisi: 13/Maret 2010 editorial REKAMAN ACARA BERDUKA CITA l PENANGGUNG JAWAB:

edisi: 13/Maret 2010 Jendela 11

dosen

Suasana Gedung Pascasar-jana Kampus B Unair pagi

itu, Selasa (2/2), agak lain daribiasanya. Beberapa papan sty-roform ukuran sedang berisiucapan selamat tampak berje-jer di sepanjang sisi ruanganmenuju lantai 3 gedung yangterletak di seberang FIB itu. Ya,di salah satu ruang sidang ge-dung itulah, Unair kembali me-lahirkan lulusan terbaiknya,doktor ke-1.172, Drs. Henry Su-biakto, S.H, M.A, dosen Depar-temen Komunikasi FakultasIlmu Sosial dan Ilmu Politik(FISIP).

Di hari bersejarah itu,Henry menjalani sidang ujiandoktor terbuka untuk memper-tahankan disertasinya yangberjudul “Kontestasi WacanaSistem Penyiaran yang Demo-kratis: Analisis Konstruksi SosialRelasi Negara, Industri Penyia-ran dan Civil Society” dihada-pan tim penyanggah. Tim yangdiketuai oleh Prof. Dr. L. DysonP, Drs., M.A terdiri dari sembi-

lan orang, antara lain Prof.Ramlan Surbakti, Drs., M.A.,Ph.D (promotor), Prof. DedyNur Hidayat, Ph. D (Ko-Promo-tor I), dan Prof . H. Kacung Ma-rijan, Drs., M.A., Ph.D.

Kurang lebih satu jam,Henry, yang juga Staf Ahli Men-kominfo RI Bidang MediaMassa sejak tahun 2007 ini,menjawab satu demi satu per-tanyaan dari para anggota timpenyanggah mengenai hasilpenelitiannya. Sebagai contoh,saat Ramlan mempertanyakanpernyataan Henry bahwa kek-hawatiran berlebihan terhadapmonopoli dan oligopoli perluditinjau kembali. “Saya kira kitatidak perlu merasa khawatirdengan hal itu. Sebab, itudapat menghambat perkem-bangan industri media penyia-ran menjadi perusahaan yangmampu berkompetisi secaraglobal,” terang pria kelahiranYogyakarta empat puluh tujuhtahun yang lalu itu.

Henry pun mengungkapkan

bahwa sebenarnya tidak adakontrol yang sempurna terha-dap konten media, termasukoleh pemiliknya sendiri. Sebab,isi media selalu mempertim-bangkan kepentingan pasardan kehendak khalayak. Alha-sil, rating tidak hanya berperansebagai ukuran penetrasimedia, tetapi juga pedoman isiuntuk kelangsungan hidupmedia itu sendiri. “Dengan katalain, rating bukan sekedar ba-rometer, melainkan juga filterbagi ownership control terha-dap isi media. Jadi, demokrasitidak sepenuhnya terancamoleh kepemilikan media karenamasih ada kekuatan pengon-trol,” ucap Henry.

Sejam berlalu, namun per-juangan Henry belum usai. Se-lama tiga puluh menitberikutnya, dia masih harusmenghadapi beberapa perta-nyaan dari 13 anggota penanyaakademik, antara lain Dr. IshadiSK, M.Sc (Dirut TransCorp),Djoko W. Tjahjono, S.E., M. Si,

dan Ratih Puspa, S.Sos, M.A.Baru kemudian, tim penyang-gah berunding selama sepuluhmenit untuk menentukan nilaikelulusan Henry. Suasana te-gang seketika mencair ketikaHenry dinyatakan lulus denganpredikat Sangat Memuaskan.

Selepas sidang terbuka,Henry bersama para dosen De-partemen Komunikasi menga-dakan acara ramah tamah(syukuran-red) bagi para tamuundangan, termasuk pararekan media, di Auditorium Ge-dung C FISIP. Menariknya, paratamu undangan tidak hanya di-suguhi sajian menu masakanyang beragam, tetapi juga dihi-bur dengan penampilan tariremo dan hiburan musik. Kos-tum para dosen DepartemenKomunikasi serta hiasan-hiasandi dalam ruangan yang bernu-ansa etnik pun semakin mem-buat acara syukuran tersebuttampak begitu spesial. Sela-mat!

(int)

Bersama kru Komunikasi usai sidang ujian terbuka

Sidang Ujian Doktor Terbuka Drs. Henry Subiakto, S.H, M.A, Dosen Departemen Komunikasi

Tidak Perlu Khawatir dengan Monopolidan Oligopoli Industri Media Massa

Page 12: FISIP Terus Benahi Program S2fisip.unair.ac.id/assets/filedownload/edisi_13_maret_2010.pdf · 02 Jendela edisi: 13/Maret 2010 editorial REKAMAN ACARA BERDUKA CITA l PENANGGUNG JAWAB:

Jendela12 edisi: 13/Maret 2010

profil

Kampus Oranye kita ke-datangan warga baru.Beliau adalah Drs. Moh.

Imron, MM, Kepala BagianSumber Daya. Imron dilantikpada 5 Februari lalu di kantormanajemen Unair. Sebelum di-rotasi hingga menempati posisisaat ini, Imron menduduki jaba-tan yang sama di Fakultas IlmuBudaya Unair pada periode1999-2009. Ketika duduk se-bagai Kepala Bagian SumberDaya FISIP Unair yang baru,Imron mengaku seperti pulangke rumah lama. Sebab, sebe-lum menjabat sebagai Kepala

Bagian Sum-ber Daya

Fakul-tas

Ilmu Budaya Unair, Imron men-jabat sebagai Kepala Sub Ba-gian Kemahasiswaan FISIPUnair pada tahun 1993-1999.

Setelah hampir sepuluhtahun hengkang dari FISIP,Imron belum melihat adanyaperubahan yang cukup signifi-kan. Namun, saat ditanya ten-tang langkah apa yang akandilakukan untuk mengubahwajah FISIP, Imron mengakubelum akan membuat peruba-han drastis. “Tentu harus adapengamatan, pembuatan kon-sep yang matang, baru kemu-dian melangkah. Jadi, jangangegabah agar hasilnya lebihmaksimal.” kata Imron.

Oleh sebab itu, dalamjangka waktu dekat ini langkahyang akan diambil adalah men-gerjakan pekerjaan rutin danmeneruskan program kerja ter-dahulu. Tugas-tugas tersebut diantaranya adalah mengatur si-stem kerja karyawan yang efek-tif serta menata dan mencatatdaftar barang setiap ruangan

untuk mengontrol sarana be-lajar-mengajar agar tidak

hilang atau berpindah

tempat.Imron berharap, ada dana

APBN yang cukup untuk mem-perbaiki fasilitas dan saranapendidikan di ruangan kelas,seperti LCD, microfon, dan se-bagainya. Pengecatan ruangan,menurut Imron, akan menjadiprioritas kedua. “Sebab, saranapendidikan yang ada di dalamkelas akan sangat berpengaruhterhadap kenyamanan danefektivitas belajar-mengajar.”ungkapnya.

Untuk menampung ke-luhan-keluhan dari warga FISIP,Imron merencanakan suatu si-stem baru, yaitu menyediakanformulir keluhan dan kotaksaran. Jadi, setiap keluhandapat terfasilitasi dengan baik.“Semua formulir berisi keluhan-keluhan tertulis itu akan masukke meja saya.” jelas Imron.

Imron juga berharap, dirinyadapat mengerahkan usahamaksimal untuk memfasilitasimahasiswa, dosen, dan tenagakependidikan. Tak lupa, selaluberupaya untuk lebih proaktifsehingga informasi dapat terse-rap secara langsung. (put)

Drs. Moh. Imron, MM, Kepala Bagian Sumber Daya FISIP Unair yang Baru

Fasilitasi Keluhan melalui Formulirdan Kotak Saran