7
FISTEL PERIANAL Gambaran Klinis Dari anamnesis biasanya ada riwayat kambuhan abses perianal dengan selang waktu di antaranya, disertai pengeluaran nanah sedikit – sedikit. Pada colok dubur umumnya fistel dapat di raba antara telunjuk di anus ( bukan di rektum ) dan ibu jari di kulit perineum sebagai tali setebal kira-kira 3 mm( colok dubur bidigital). Jika fistel agak lurus dapat disonde sampai sonde ke luar di kripta asalnya. Fistel perineum jarang menyebabkan gangguan sistemik. Fistel kronik yang lama sekali dapat mengalami degenerasi maligna menjadi karsinoma planoseluler kuli Differential Diagnoses (http://emedicine.medscape.com/article/776150-medication). Anal carcinoma Anorectal abscess Constipation Diverticular Disease Foreign Bodies, Rectum

FISTEL PERIANAL

Embed Size (px)

DESCRIPTION

definisietiologipatofisiologimanifestasi klinispenatalaksaan

Citation preview

Page 1: FISTEL PERIANAL

FISTEL PERIANAL

Gambaran Klinis

Dari anamnesis biasanya ada riwayat kambuhan abses perianal dengan selang waktu di

antaranya, disertai pengeluaran nanah sedikit – sedikit. Pada colok dubur umumnya fistel dapat

di raba antara telunjuk di anus ( bukan di rektum ) dan ibu jari di kulit perineum sebagai tali

setebal kira-kira 3 mm( colok dubur bidigital). Jika fistel agak lurus dapat disonde sampai sonde

ke luar di kripta asalnya.

Fistel perineum jarang menyebabkan gangguan sistemik. Fistel kronik yang lama sekali dapat

mengalami degenerasi maligna menjadi karsinoma planoseluler kuli

Differential Diagnoses (http://emedicine.medscape.com/article/776150-medication).

Anal carcinoma

Anorectal abscess

Constipation

Diverticular Disease

Foreign Bodies, Rectum

Herpes Simplex

Hidradenitis Suppurativa

HIV Infection and AIDS

Inflammatory Bowel Disease

Pediatrics, Child Sexual Abuse

Pediatrics, Gastrointestinal Bleeding

Pilonidal Cyst and Sinus

Page 2: FISTEL PERIANAL

Proctitis

Syphilis

Tuberculosis

Epidemiologi

Epidemiologi fitur kolitis ulserativa dan penyakit Crohn % u2019s gangguan masyarakat

modern, dan frekuensi mereka di negara-negara berkembang telah meningkat sejak pertengahan-

20 abad. Ketika penyakit inflamasi usus diidentifikasi dalam populasi baru, kolitis ulseratif selalu

mendahului Crohn % u2019s penyakit dan memiliki insiden yang lebih tinggi.

Insiden ulcerative colitis adalah 1,2 untuk 20.3 kasus per 100.000 orang per tahun dan yang

prevalensi adalah 7,6 untuk 246.0 kasus per 100.000 per tahun dibandingkan dengan jumlah

insiden 0,03 untuk 15,6 kasus dan prevalensi 3,6 untuk 214.0 kasus per 100.000 per tahun untuk

crohn s disease.10�

 Di antara anak-anak, namun, kolitis ulserativa kurang lazim daripada Crohn % u2019s disease.

Insiden tertinggi dan prevalensi penyakit inflamasi usus dilihat dalam populasi Eropa Utara dan

Amerika Utara dan terendah di benua Asia

FISTULA PERIANAL

Page 3: FISTEL PERIANAL

BATASAN

Fistula perianal adalah saluran abnormal yang menghubungkan dua permukaan berepitel

yaitu mukosa kanal anal atau rektum dengan kulit perianal. Sinus perianala adalah saluran yang

mengubungkan sumber infeksi dengan permukaan kulit perianal.

PATOFISIOLOGI

Sebagian besar fistula perianal berassal dari abbses yang terbentuk dari infesi

interspincter anal gland. Sebagian kecil lainnya berasal dari penyakit Crohn’s, kolitis ulserativa,

infeksi tuberkuosa dan keganasan rektoanal.

KLASIFIKASI FISTULA PERIANAL

Fistula perianal diklasiffikasikan berdasarrkan letak dan hubungannya dengan m.spingter

ni interna dan eksterna.

Klasiffikasi menurut park dkk adalah:

Intersphincteric :

Simple low tract

High blind tract

High tract with rectal opening

Rectal opening without perineal opening

Extrarectal extension

Secondary to pelvic desese

Transsphincteric

Uncomplicated

Page 4: FISTEL PERIANAL

High blind tract

Supraphinteric

Uncomplicated

High blind tract

Extrasphincteric

Secondary to anal fistula

Secondary to trauma

Secondary to anorectal disease

Secondary to pelvic inflammation

GEJALA KLINIS

Biasanya selalu didapatkan riwayat pembentukan abses anorectal yang terdrainase dan

menyembuh spontan, disertai episode infeksi ulangan dan keluarganya pus dari lubang bekas

abses.

PEMERIKSAAN DAN DIAGNOSIS

1. Pemeriksaan klinis

Sebagian besar fistula perianal dapat didiagnosis dengan anamnesis yang baik dan

pemeriksan fisik sederrhana. Pada inspeksi daerah anus akan terlihat external openiing

yang ditandai dengan keluar pus ke permukaan kulit, jaringan granulasi atau sikatriks.

Pemeriksaan colok dubur dan proktoskopi harus dilakukan untuk mencari internal

opening walaupun pada sebagian besar kasus jarang ditemukan, dan mencari penyebab

terjadi fistula. Pada pemeriksaan colok dubur, internal opening dapat teraba berupa

Page 5: FISTEL PERIANAL

jaringan granulasi atau cekungan sedangkan saluran fistula dapat teraba berupa jaringan

keras berbentuk suatu garis (tract) antara external opening dengan internal opening.

Dalam mendiagnosa fistula perianal harus diperkirakan panjang fistula dan hubungannya

dengan m.sphincter ani. Hal tersebut sangat peting, karena akan mempengaruhi jenis

tindakan dan resiko operasi. Posisi, jarak dari anal verge dan jumlah external opening

dapat kitagunakan untuk memperkirakan letak internal opening. Berdasarkan hukum ‘’

Goodsal’, fistula dengan external opening yang terletak di posterior dari garris khayal

transversal anus akan bberrasal dari internal opening di posterior midline, sedangkan

external opening yang terrletak anterior dari garis khayal transversal akan berasal dari

kripte terdekat.

2. Pemeriksaan Tambahan

Fistulografi, endorectal ultrasonography (ERUS), magnetic resonanse imaging

(MRI), tidak rutin dilakukan. Pemeriksaan ini hanya rutin dilakukan untuk kasus-kasus

fistula perianal kompleks (riwayat operasi berulang kali, external opening multipel atau

letaknya jauh dari anal verge, internal opening terletak tinggi ) karena resiko terjadinya

kekambuhan atau inkontinensiaalvi pasca operasi sangat besar.

DIAGNOSIS BANDING

Penyakit Crohn’s, sinus pilonidal, hidradenitis supurativa, tuberkulosa, trauma, radiasi,

fissura ani.

PENATALAKSANAAN TERAPI

Prinsip operasi untuk fistula perianal adalah menghilangkan saluran fistula, mencegah

terjadi kekambuhan dan mempertahankan funggsi m.sfingter ani. Untuk fistula perianal simpel

Page 6: FISTEL PERIANAL

dapat dilakukan operasi fistulotomi atau fistulektomi, sedangkan untuk fistula perianal kompleks

dapat dilakukan operasi pemasangan seton, advancement flap, aplikasi bioprosthetic fistula plug

atau fibrin glue.