11
(Vibizmanagement – Strategic) – SWOT Analysis adalah suatu analisa yang dilakukan sebelum bisnis merancang sebuah strategic plan. Salah satu tools yang digunakan untuk membuat SWOT Analysis diantaranya adalah Porter Five Forces analysis, yang memberikan gambaran mengenai bagaimana posisi bisnis kita di dalam suatu industri. Analisa Porter’s Five Forces memberikan gambaran yang powerful mengenai bagaimana tingkat persaingan dari suatu industri, baik itu dari sisi supply chain (supplier dan pelanggan) serta pasar (pemain baru dan substitusi). Keempat dari forces (dorongan) ini memberikan kontribusi terhadap competitive rivalry atau tingkat persaingan dalam industri. The threat of a substitute product Bagaimana substitusi terhadap barang/jasa Anda? Apakah konsumen dapat memperoleh barang substitusinya dengan mudah? Semakin banyak dan dekat barang substitusi, maka pelanggan juga bisa beralih dengan mudah. Force ini dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya switching cost, kecenderungan untuk substitusi, diferensiasi produk, dan lainnya. Contoh, misalnya untuk teh botol, kecenderungan substitusinya lebih besar. Misalnya jika Anda ke suatu kios tertentu, dan ingin membeli Fruit Tea, namun nyatanya hanya ada Teh Botol Sosro, tentunya Anda tidak akan bersikeras untuk mencari Fruit Tea bukan? Ini berarti ancaman substitusi tinggi. Perbedaan antara kedua merek hanya sedikit saja, dan tidak ada biaya switching cost antara dua merek tersebut. The threat of the entry of new competitors Bagaimana tingkat kesulitan/kemudahan bagi pesaing baru untuk masuk ke dalam industri Anda? Force ini antara lain dipengaruhi oleh brand equity, hambatan masuk seperti paten dsb, distribusi, skill atau core competence tertentu, economies of scope, cost advantage, dan lainnya. Contoh, misalnya Anda bergerak di industri ritel online, maka ancaman akan munculnya pesaing baru sangatlah tinggi. Zaman semakin maju, dan akses terhadap internet juga semakin mudah. Individual pun kini dapat berjualan secara online, misalnya dengan memanfaatkan blog, forum, ataupun situs social network seperti Facebook. The bargaining power of customers Bagaimana kekuatan yang dimiliki pelanggan Anda? Force ini antara lain dipengaruhi oleh: jumlah pembeli, konsentrasi pembeli, switching cost pembeli,

Five Forces Porter

Embed Size (px)

DESCRIPTION

gvfd

Citation preview

(Vibizmanagement Strategic) SWOT Analysis adalah suatu analisa yang dilakukan sebelum bisnis merancang sebuah strategic plan. Salah satu tools yang digunakan untuk membuat SWOT Analysis diantaranya adalah Porter Five Forces analysis, yang memberikan gambaran mengenai bagaimana posisi bisnis kita di dalam suatu industri.Analisa Porters Five Forces memberikan gambaran yang powerful mengenai bagaimana tingkat persaingan dari suatu industri, baik itu dari sisi supply chain (supplier dan pelanggan) serta pasar (pemain baru dan substitusi). Keempat dari forces (dorongan) ini memberikan kontribusi terhadap competitive rivalry atau tingkat persaingan dalam industri.The threat of a substitute productBagaimana substitusi terhadap barang/jasa Anda? Apakah konsumen dapat memperoleh barang substitusinya dengan mudah? Semakin banyak dan dekat barang substitusi, maka pelanggan juga bisa beralih dengan mudah. Force ini dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya switching cost, kecenderungan untuk substitusi, diferensiasi produk, dan lainnya.Contoh, misalnya untuk teh botol, kecenderungan substitusinya lebih besar. Misalnya jika Anda ke suatu kios tertentu, dan ingin membeli Fruit Tea, namun nyatanya hanya ada Teh Botol Sosro, tentunya Anda tidak akan bersikeras untuk mencari Fruit Tea bukan? Ini berarti ancaman substitusi tinggi. Perbedaan antara kedua merek hanya sedikit saja, dan tidak ada biaya switching cost antara dua merek tersebut.The threat of the entry of new competitorsBagaimana tingkat kesulitan/kemudahan bagi pesaing baru untuk masuk ke dalam industri Anda? Force ini antara lain dipengaruhi oleh brand equity, hambatan masuk seperti paten dsb, distribusi, skill atau core competence tertentu, economies of scope, cost advantage, dan lainnya.Contoh, misalnya Anda bergerak di industri ritel online, maka ancaman akan munculnya pesaing baru sangatlah tinggi. Zaman semakin maju, dan akses terhadap internet juga semakin mudah. Individual pun kini dapat berjualan secara online, misalnya dengan memanfaatkan blog, forum, ataupun situs social network seperti Facebook.The bargaining power of customersBagaimana kekuatan yang dimiliki pelanggan Anda? Force ini antara lain dipengaruhi oleh: jumlah pembeli, konsentrasi pembeli, switching cost pembeli, ketersediaan barang, besar order pembeli, sensitivitas harga, tingkat diferensiasi, dan sebagainya.Misalnya, Anda memiliki sebuah ritel premium dengan pelanggan-pelanggan kelas atas. Pada kelompok pelanggan tersebut, sekitar 60% penjualan berasal dari 20% pelanggan. Artinya, konsentrasi pembeli cukup tinggi, sehingga pembeli punya kekuatan yang lebih tinggi. Switching cost bagi pembeli pun tidak ada, sementara bagi Anda sulit untuk memperoleh pelanggan baru lagi.The bargaining power of suppliersSupplier merupakan tempat dimana kita membeli input yang digunakan untuk bahan produksi. Force ini ditentukan oleh beberapa factor diantaranya: switching cost ke supplier lain, jumlah supplier, konsentrasi supplier, ketersediaan substitusi input, tingkat diferensiasi input, hingga tingkat hubungan dengan supplier.Misalnya, supplier obat-obatan untuk rumah sakit, pada umumnya punya tingkat konsentrasi tinggi. RS biasanya punya langganan kepada segelintir perusahaan farmasi tertentu. Dalam kasus ini, berarti bargaining power of supplier tinggi karena supplier terkonsentrasi pada sekian kecil saja.The intensity of competitive rivalryBagaimana intensitas persaingan dalam industri Anda? Semakin banyak jumlah pesaing, dengan produk yang berkualitas dan harga bersaing, maka semakin tinggi tingkat persaingan. Force ini ditentukan oleh beberapa faktor diantaranya: jumlah pesaing, perbedaan kualitas, loyalitas pelanggan, diferensiasi produk, perbedaan harga, exit barriers, dan sebagainya.Contoh industri dengan intensitas persaingan yang tinggi adalah industri telekomunikasi. Industri telekomunikasi sendiri punya prospek growth yang tinggi, karena orang selalu membutuhkan komunikasi dan ditunjang oleh pertumbuhan penduduk. Kemudian, exit barriers juga tinggi, karena perusahaan tentunya sudah menginvestasikan infrastruktur telekomunikasi yang tidak murah. Saat ini, operator melakukan perang harga dalam menjaring konsumen, sementara switching cost pun rendah.Analisa Five Forces Porter ini digunakan pada level industri, dan dapat diaplikasikan pada segala macam industri. Pengertian industri disini adalah serangkaian bisnis yang menawarkan produk/jasa yang sejenis. Seandainya satu perusahaan bergerak di berbagai macam industri, maka ia tidak bisa hanya membuat satu analisis saja. Analisa ini perlu dibuat pada masing-masing industri dimana ia bergerak.Demikian adalah ulasan dan contoh mengenai Analisa Five Forces Porter yang powerful, terutama dalam melakukan SWOT Analysis dan Strategic Plan. Dengan memahami bagaimana posisi kita dalam industry, maka selanjutnya dapat dirancang strategi yang tepat untuk memenangkan persaingan.

Analisis Porters 5 Force dalam Bisnis indomaretDalam menganalisis kondisi bisnis suatu perusahaan, dapat digunakan analisis lima kekuatan bersaing (five competitive forces). Analisa Porters Five Forces memberikan gambaran yang powerful mengenai bagaimana tingkat persaingan dari suatu industri, baik itu dari sisi supply chain (supplier dan pelanggan) serta pasar (pemain baru dan substitusi). Keempat dari forces (dorongan) ini memberikan kontribusi terhadap competitive rivalry atau tingkat persaingan dalam industri. Analisis Porter untuk Indomaret ini diperlukan, mengingat banyak sekali IDF (Indomaret Franchise) yang telah bermunculan dimana-mana. Analisis lima kekuatan bersaing ini dapat menentukan profitabilitas dari Indomaret yang menjadi daya tarik bagi suatu industri, yang dengan mengetahui posisi suatu usaha berdasarkan kekuatan-kekuatan yang telah dimilikinya.1. Persaingan Antar Perusahaan SejenisPersaingan dalam industri ini masih terus berkembang sampai saat ini dan persaingan tersebut cukup ketat. Hal ini terlihat dengan munculnya minimarket waralaba dan non-waralaba mandiri baru yang merupakan kategori pengecer dan semakin bertambahnya pendirian cabang-cabang gerai baru oleh perusahaan ritel.Tingkat pertumbuhan industri ritel, setiap tahunnya pun mengalami kenaikan. Ketiadaan diferensiasi produk dalam industri ritel, dapat digolongkan produk yang hampir sama. Maka pemilihan produk oleh pembeli didasarkan harga dan pelayanan yang diberikan. Dalam hal persaingan, diantara ritel-ritel modern, pesaing-pesaing langsung bagi Indomaret adalah Alfamart, Alfamidi, Circle-K, dll. Dari semua kompetitor dengan kategori peritel yang sama sangat memungkinkan berbeda yang dilihat dari kenyamanan saat berbelanja, keamanan, kemudahan, variasi produk yang semakin beragam, kualitas produk yang terus meningkat, harga produk yang menjadi lebih murah. Sehingga di sekitar lokasi perusahaan ritel terdapat beberapa bisnis yang menjadi pesaing sejenis. Pesaing- pesaing yang berada disekitar Indomaret Binus misalnya, terdapat Alfamart dan Seven Eleven, sedangkan supermarket dan hypermarket seperti Carrefour Permata Hijau adalah pesaing-pesaing yang sifatnya tidak langsung karena kategori ritelnya memang berbeda. Jadi dengan adanya para pesaing- pesaing baru dari bisnis ritel yang terus bermunculan, maka persaingan di dalam industri ini cenderung cukup tinggi.2. Kemungkinan Masuknya Pesaing BaruDalam bisnis ritel, kemungkinan masuknya pesaing baru dapat dikatakan tidak mudah. Karena hambatan masuk bagi pendatang baru cukup besar. Hal ini disebabkan karena untuk masuk ke dalam industri bisnis ritel ini, pesaing baru memerlukan modal yang cukup besar dalam berinvestasi, kebutuhan akan diferensiasi produk yang banyak (beraneka ragam), dan memperoleh akses untuk masuk ke dalam saluran distribusi yang luas. Contoh dengan adanya pesaing baru yaitu dengan adanya Lawson yang berada disekitar kampus Syahdan.3. Pengembangan Produk SubstitusiPada Industrl ritel khususnya minimarket, ancaman produk substltusinya adalah para peritel tradisional. Hal ini dapat dengan jelas dikatakan bahwa, para peritel tradisional memiliki banyak produk beragam sebagai barang pengganti. Penjualan makanan, daging, sayuran serta produk-produk makanan lainnya, serta melakukan pembatasan penjualan terhadap produk-produk nonmakanan, seperti produk kesehatan, kecantikan dan produk-produk umum lainnya. Para peritel tradisional dapat menjadi produk substitusi karena peritel tradisional merupakan pasar tradisional yang menyediakan segala kebutuhan barang-barang yang dibutuhkan konsumen secara lebih lebih lengkap bila dengan Indomaret. Indomaret hanya menjual beberapa produk seperti, kebutuhan sembako, makanan kemasan, nonmakanan dll.4. Kekuatan Tawar-Menawar Pembeli / KonsumenKekuatan posisi tawar menawar pembeli lebih kuat dibandingkan perusahaan ritelnya. Ini dikarenakan perusahaan menjual produk kebutuhan sehari-hari dengan konsumennya adalah konsumen akhir. Konsumen yang membeli produk kebutuhan sehari-hari pada saat ini peka terhadap harga dikarenakan keadaan perekonomian negara yang masih belum stabil. Jadi, perusahaan harus menetapkan harga yang tepat dan memberikan pelayanan yang dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan. Kekuatan yang dimiliki pembeli mampu memaksa harga turun, peningkatan pelayan dan kualitas, dalam hal menetapkan harga pada Indomaret ini tidak secara langsung menentukan harga, harga sepenuhnya ditentukan oleh franchisor-nya Indomaret dan harga yang ditawarkan merupakan harga mati yang tidak dapat ditawar yang sifatnya tetap (fix). Dan dalam hal ini, kekuatan tawar menawar pembeli ataupun konsumen bisa dikatakan sangat rendah.5. Kekuatan Tawar-Menawar Penjual / PemasokDalam hal ini, Indomaret memiliki posisi baik dalam menentukan produk yang akan dijualnya. Dilihat dari jumlah pemasok yang banyak, pembelian barang dengan skala yang besar, produk pemasok terdiferensiasi.Porter Generic StrategiJika penentu utama dari profitabilitas perusahaan adalah daya tarik industri di mana ia beroperasi, merupakan penentu sekunder penting adalah posisinya dalam industri tersebut. Meskipun industri mungkin memiliki profitabilitas bawah rata-rata, sebuah perusahaan yang diposisikan secara optimal dapat menghasilkan keuntungan superior.Sebuah perusahaan memposisikan dirinya dengan memanfaatkan kekuatan. Michael Porter telah menyatakan bahwa kekuatan sebuah perusahaan pada akhirnya jatuh ke salah satu dari dua judul: keunggulan biaya dan diferensiasi. Dengan menerapkan kekuatan baik dalam lingkup yang luas atau sempit, tiga generik hasil strategi: kepemimpinan biaya, diferensiasi, dan fokus.1. Strategi Biaya Rendah (cost leadership) atau Kepemimpian biayaStrategi Biaya Rendah (cost leadership) menekankan pada upaya memproduksi produk standar (sama dalam segala aspek) dengan biaya per unit yang sangat rendah. Produk ini (barang maupun jasa) biasanya ditujukan kepada konsumen yang relatif mudah terpengaruh oleh pergeseran harga (price sensitive) atau menggunakan harga sebagai faktor penentu keputusan.Strategi jenis ini amat sesuai dengan kebutuhan pelanggan yang termasuk dalam kategori perilakulow-involvement,ketika konsumen tidak (terlalu) peduli terhadap perbedaan merek, (relatif) tidak membutuhkan pembedaan produk, atau jika terdapat sejumlah besar konsumen memiliki kekuatan tawar-menawar yang signifikan. Dalam kasus indomaret ini,harga sepenuhnya ditentukan oleh franchisor-nya Indomaret dan harga yang ditawarkan merupakan harga mati yang tidak dapat ditawar yang sifatnya tetap (fix).2. Strategi Pembedaan Produk (differentiation)Strategi Pembedaan Produk (differentiation), mendorong perusahaan untuk sanggup menemukan keunikan tersendiri dalam pasar yang jadi sasarannya. Keunikan produk (barang atau jasa) yang dikedepankan ini memungkinkan suatu perusahaan untuk menarik minat sebesar-besarnya dari konsumen potensialnya. Cara pembedaan produk bervariasi dari pasar ke pasar, tetapi berkaitan dengan sifat dan atribut fisik suatu produk atau pengalaman kepuasan (secara nyata maupun psikologis) yang didapat oleh konsumen dari produk tersebut. Berbagai kemudahan pemeliharaan,featurestambahan, fleksibilitas, kenyamanan dan berbagai hal lainnya yang sulit ditiru lawan merupakan sedikit contoh dari diferensiasi. Strategi jenis ini biasa ditujukan kepada para konsumen potensial yang relatif tidak mengutamakan harga dalam pengambilan keputusannya (price insensitive).Dalam hal ini Indomaret menerapkan strategi-strategi yang membuatnya berbeda dari pesaingnya, yaitu:- Harga Heboh: promosi mingguan yang memberikan harga sangat murah untuk produk-produk kebutuhan sehari-hari-Super Hemat: Leaflet edisi dua mingguan yang mempromosikan produk-produk dengan hemat sebagai panduan bagi konsumen untuk belanja hemat-Promosi Bulan Ini: promosi bulanan atas produk tertentu daam bentuk pembelian langsung atau potongan hargaUntuk jangka panjang, Indomaret juga menerapkan berbagai program yang berkaitan dengan loyalitas atau potongan hargaResiko lainnya dari strategi ini adalah jika perbedaan atau keunikan yang ditawarkan produk tersebut ternyata tidak dihargai (dianggap biasa) oleh konsumen. Jika hal ini terjadi, maka pesaing yang menawarkan produk standar dengan strategi biaya rendah akan sangat mudah merebut pasar. Oleh karenanya, dalam strategi jenis ini, kekuatan departemen Penelitian dan Pengembangan sangatlah berperan.Pada umumnya strategi biaya rendah dan pembedaan produk diterapkan perusahaan dalam rangka mencapai keunggulan bersaing (competitive advantage) terhadap para pesaingnya pada semua pasar. (Lihat David, 1998; Fournier dan Deighton, 1997; Pass dan Lowes, 1997; Porter, 1980 dan 1985).3. Strategi Fokus (focus)Strategi fokus digunakan untuk membangun keunggulan bersaing dalam suatu segmen pasar yang lebih sempit. Strategi jenis ini ditujukan untuk melayani kebutuhan konsumen yang jumlahnya relatif kecil dan dalam pengambilan keputusannya untuk membeli relatif tidak dipengaruhi oleh harga. Dalam pelaksanaannya terutama pada perusahaan skala menengah dan besar , strategi fokus diintegrasikan dengan salah satu dari dua strategi generik lainnya: strategi biaya rendah atau strategi pembedaan karakteristik produk. Strategi ini biasa digunakan oleh pemasok niche market (segmen khusus/khas dalam suatu pasar tertentu; disebut pula sebagai ceruk pasar) untuk memenuhi kebutuhan suatu produk barang dan jasa khusus.Syarat bagi penerapan strategi ini adalah adanya besaran pasar yang cukup (market size), terdapat potensi pertumbuhan yang baik, dan tidak terlalu diperhatikan oleh pesaing dalam rangka mencapai keberhasilannya (pesaing tidak tertarik untuk bergerak pada ceruk tersebut). Strategi ini akan menjadi lebih efektif jika konsumen membutuhkan suatu kekhasan tertentu yang tidak diminati oleh perusahaan pesaing. Biasanya perusahaan yang bergerak dengan strategi ini lebih berkonsentrasi pada suatu kelompok pasar tertentu (niche market), wilayah geografis tertentu, atau produk barang atau jasa tertentu dengan kemampuan memenuhi kebutuhan konsumen secara baik,excellent delivery. (Lihat David, 1998; Fournier dan Deighton, 1997; Pass dan Lowes, 1997; Porter, 1980 dan 1985).Dalam hal ini, Indomaret melakukan strategi fokus dengan mengevaluasi terhadap keuntungan per produk barang dagangan yang ditawarkan pada pelanggan yang merupakan dasar untuk dapat menetapkan strategi pengelolaan ritel dengan lebih komprehensif. Melalui evaluasi keuntungan per produk, peritel dapat mengklasifikasikan mana produk-produk yang tergolong sebagai produk cepat laku (fast moving product)dan mana yang dikelompokkan sebagai produk yang kurang laku (slow moving product).Indomaret terus melakukan evaluasi terhadap keuntungan per produk, sehingga berdasarkan data evaluasi tersebut, Indomaret bisa menerapkan space produk mana yang perlu dipasok lebih banyak dari segi kuantitas dan mana yang tidak, sehingga dengan adanya evaluasi seperti ini maka keuntungan dapat terus dikendalikan untuk mencapai maksimum profit.

Analisis lima kekuatan Porter(bahasa Inggris:Porter five forces analysis) adalah suatukerangka kerjauntuk analisisindustridan pengembanganstrategi bisnisyang dikembangkan olehMichael PorterdariSekolah Bisnis Universitas Harvardpada tahun1979. Menurutnya ada lima kekuatan yang menentukan intensitaspersaingandalam suatu industri, yaitu (1) ancamanprodukpengganti, (2) ancamanpesaing, (3) ancaman pendatang baru, (4) daya tawarpemasok, serta (5) daya tawarkonsumen. Analisis ini biasanya dilakukan dengan kombinasi dengananalisis SWOT.

Analisis SWOT Pernak Pernik dan AksesorisAnalisa SWOT adalah suatu metoda penyusunan strategi perusahaan atau organisasi yang bersifat satu unit bisnis tunggal. Ruang lingkup bisnis tunggal tersebut dapat berupa domestik maupun multinasional. SWOT itu sendiri merupakan singkatan dari Strength (S), Weakness (W), Opportunities (O), dan Threats (T) yang artinya kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman atau kendala, dimana yang secara sistematis dapat membantu dalam mengidentifikasi faktor-faktor luar (O dan T) dan faktor didalam perusahaan (S dan W). Kata-kata tersebut dipakai dalam usaha penyusunan suatu rencana matang untuk mencapai tujuan baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.

Tahap awal proses penetapan strategi adalah menaksir kekuatan, kelemahan, kesempatan, dan ancaman yang dimiliki organisasi. Analisa SWOT memungkinkan organisasi memformulasikan dan mengimplementasikan strategi utama sebagai tahap lanjut pelaksanaan dan tujuan organiasasi, dalam analisa SWOT informasi dikumpulkan dan dianalisa. Hasil analisa dapat menyebabkan dilakukan perubahan pada misi, tujuan, kebijaksanaan, atau strategi yang sedang berjalan.

Dalam penyusunan suatu rencana yang baik, perlu diketahui daya dan dana yang dimiliki pada saat akan memulai usaha, mengetahui segala unsur kekuatan yang dimiliki, maupun segala kelemahan yang ada. Data yang terkumpul mengenai faktor-faktor internal tersebut merupakan potensi di dalam melaksanakan usaha yang direncanakan.

Dilain pihak perlu diperhatikan faktor-faktor eksternal yang akan dihadapi yaitu peluang-peluang atau kesempatan yang ada atau yang diperhatikan akan timbul dan ancaman atau hambatan yang diperkirakan akan muncul dan mempengaruhi usaha yang dilkaukan.

Dapat disimpulkan bahwa analisis SWOT adalah perkembangan hubungan atau interaksi antar unsur-unsur internal, yaitu kekuatan dan kelemahan terhadap unsur-unsur eksternal yaitu peluang dan ancaman.

Kekuatan Diri(Strengths)

Usaha kami memiliki keunggulan jika dibandingkan dengan ukm lain yaitu selain menjual produk yang diperoleh dari suplier yaitu ukm lain kami juga memproduksi produk kami sendiri dengan pertimbangan desainnya unik dan jumlahnya terbatas jadi menjamin eksklusifitas. Produk unggulan yang kami produksi sendiri adalah pernak pernikdan aksesoris busana muslim.

Kelemahan Diri(Weakness)Keadaan tren yang berubah dengan sangat cepat memaksa ukm agar dapat mengikuti perubahan tren tersebut agar ukm tidak kehilangan konsumennya dan mengalami penurunan jumlah penjualan.

Peluang usaha,Pernak Pernik dan aksesoris busana muslimah semakin banyaknya bisnis usaha yang bergerak di bidang usaha, pernak pernik dan aksesoris busana muslimah. bisnis ini semakin berkembang dengan pesat, kita menyadari kebutuhan sandang dan usaha saling berkaitan serta membutuhkan satu dengan lainnya. contoh : saat kita membuka usaha Pernak pernik dan aksesoris busana muslim ada toko busana muslim yang ingin membeli aksesoris / pernak pernik lainnya lalu toko tersebut akan melakukan order ke ukm kita.

yang ditekankan mencari peluang usaha, pernak pernik dan aksesoris busana muslim kita dituntut mengerti dahulu usaha apa yang akan dikembangkan dan tidak akan pernah mati usaha tersebut dan semakin dibutuhkan di kemudian hari.

Ancamaan Usaha Ancaman utama yang dihadapi oleh usaha ini adalah ukm-ukm besar yang telah dikenal oleh masyarakat.Ukm-ukmtersebut mempunyai pangsa pasar yang sangat besar serta mempunyai nama dan lebih dikenal di masyarakat. Kegiatan produksi mereka dibiayai dengan biaya yang besar dan dikelola dengan sistem manajemen yang baik, mempergunakan peralatan modern sehingga mampu menghasilkan produk yang baik, dan memiliki bisnis grosir dengan prosentase besar. Namun ancaman ini merupakan faktor pendorong dalam menjalankan usaha agar lebih giat dalam berproduksi, selalu meningkatkan dan mempertahankan mutu, kekhasan dan kualitas supaya dapat merebut segmen pasar dan konsumen tidak berpaling pada produk lain.

Pasar yang dibidik

Segmentation : Pelajar, mahasiswa, semua kalanganTargetting : Pelajar ( Sekolah dan mahasiswa ) Umum (Toko toko, masyarakat)Positioning :-Tempat harus strategis, nyaman dan menyenangkan

Bisnis yang kami susun merupakan sebuah usaha yang bergerak di bidang retail.1. Persaingan antar Produsen Persaingan yang muncul diantara para produsen yang memiliki jenis usaha yang sejenis dan target market yang sama, yaituretail pernak pernikdan yang lainnya yang sudah berdiri lebih dahulu dikenal oleh konsumen. Oleh karena itu, agar dapat menjadi market leader di dalam usaha ini, kami menerapkan strategi fokus untuk kalangan menengah serta memberikan harga bersaing sesuai dengan kualitas produk.

2. Tahap perkenalan Kami melakukan promosi pada tempat-tempat yang banyak terdapat target pasar kami seperti di sekolah dan kampus- kampus.

Strategi Pemasaran

1.Rencana pemasaran produk

2.Perbandingan produkukmdgn produk yg ada di pasar

3.Lokasi pemasaran,

4.Saluran distribusi dan jaringan usaha yang dipilih,

5.Personal yang akan melakukan penjualan,

6.Kebijaksanaan harga yang sesuai,

7.Tujuan-tujuan promosi,

8.Sasaran promosi, dan

9.Rencana untuk mencapai tujuan tersebut.