Upload
joshua-garcia
View
130
Download
5
Embed Size (px)
Citation preview
TUGAS SURVEY TANAH DAN EVALUASI LAHAN
Bahan Diskusi Minggu Ke - 2
Disusun Oleh:
Anita Nur Khoiriyah : 115040201111218
Anis Rohmatin : 115040201111019
Ardan Rizki N : 115040200111045
Hadi Susilo : 11504021311030
Kelas : C
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2013
1. Tanah sebagai suatu individu, berbeda dengan dunia hayati, yang setiap
individunya punya ciri tersendiri. Tiap spesies punya kisaran sifat yg
sempit, sehingga mudah dibedakan satu dengan lainnya. Jelaskan!
Tanah sebagai suatu individu juga diakui batas- batasnya baik sebagai
suatu transisi maupun sebagai intergrades. Sebagai suatu individu, tanah
memiliki perubahan batasan tanah yang secara tidak langsung berangsur
berubah kearah vertical dan horizontal. Di dunia ini terdapat berbagai macam
jenis tanah, yang mana setiap masing-masing individu tanah memiliki
karekteristik/ sifat yang berbeda. Tetapi perbedaan dari sifat-sifat tersebut
relatif sempit antara tanah yang stu dengan yang lainnya, sehingga dari
berbagai macam tanah di dunia ini dapat dibedakan dan dikelompokkan sesuai
dengan sifat-sifat yang dimilikinya. Dalam menentukan jenis suatu tanah tidak
terlepas dari sifat fisik, kimia, dan keadaan biologi dari suatu tanah tersebut.
2. Jelaskan definisi Tanah. Pasir pantai apakah termasuk dalam definisi
tanah? Mengapa?
Menurut Soil Survei Staff (1999;2003) Tanah merupakan kumpulan
dari benda alam di permukaan bumi yang dimodifikasi atau bahkan dibuat
olaeh manusia dari bahan-bahan tanah, tanah mengandung gejala-gejala
kehidupan dan mamu menopang kehidupan tanaman dilapangan. Tanah
meliputi horizon-horison tanah yang terletak diatas bahan batuan dan
terbentuk dari hasil interaksi sepanjang waktu dari iklim, makhluk hidup
(organisme), bahan induk dan relief.
Jika dilihat dari pengertian tanah itu sendiri, maka pasir pantai tidak
dapat dikategorikan sebagai tanah, hal ini dikarena pasir tidak dapat
menopang pertumbuhan tanaman serta proses pembentukan pasir bukan
dikarenakan oleh lima faktor pembentuk tanah, melainkan salah satunya
dipengaruhi oleh gelombang dari pantai itu sendiri. Pada pembentukan tanah,
organisme juga sangat berperan dalam menghasilkan suatu tanah, tetapi pada
pasir pantai tidak terdapat organisme yang dapat membantu proses pelapukan
menjadi butiran yang lebih halus lagi.
3. Jelaskan apa yg dimaksud dalam Gambar 2 ? continuum, soilscape,
polypedon dll
Penjelasan dari bagian-bagian pada gambar di atas :
Continuum merupakan proses pertukaran dalam kesinambungan interaksi
antar komponen tanah dan kelangsungan segala reaksi tanah Soil scape
merupakan gabungan dari beberapa polypedon yang mempunyai sifat berbeda
antara sifat polypedon yang satu dengan polypedon yang lainnya.
Polypedon merupakan gabungan atau kumpulan dari pedon – pedon yang
mempunyai sifat hamper sama atau sama.
Pedon adalah Tubuh tiga dimensi dari tanah dengan dimensi – dimensi lateral,
Pedon biasanya mempunyai luas antara 1 hingga 10 meter. Dimana horizon –
horizon terputus atau siklik.
Soil Profil merupakan Penampang vertikal tanah yang ditempati horizon –
horizon dan dibawahnya terdapat bahan induk.
Soil Agregat merupakan Agregat tanah merupakan gumpalan tanah yang tidak
mempunyai bentuk yang jells. Berbeda dengan struktur tanah yang
mempunyai bentuk yang jelas.
4. Tanah sebagai satuan 3-D, perlu disajikan degan cara 'multifactorial'
dalam bentuk peta tanah. 2-D digambarkan pada peta tanah, sedangkan
dimensi vertikal + sifat-sifat internalnya, disajikan dalam legenda peta.
Maksudnya apa?
Tanah sebagai satuan 3-D dipermukaan bumi yang terbentuk dari
interaksi antara bahan induk, iklim, organisme, topografi (waktu tertentu).
Tanah tersebut diperlakukan sebagai bahan galian atau tambang dan bahan
bangunan yang dinyatakan dalam berat (ton, kg), atau volume (m3). Keadaan
tanah disuatu daerah tentunya berbeda dengan keadaan tanah di daerah
lainnya. Hal seperti ini dapat menjadi suatu informasi yang dapat disajikan
dalam gambar (peta tanah) di berbagai wilayah. Penyajian ini tidak hanya
berupa keadaan tanah dan topografi di suatu daerah saja, melainkan harus
mengikutsertakan faktor-faktor yang berada didalamnya juga.
Dalam suatu peta tanah, bentuk fisik tanah disajikan dalam bentuk 2
dimensi sesuai keadaan topografinya dan perbandingan luasan berdasar skala..
Sedangkan faktor-faktor yang berada didalamnya, seperti keadaan tekstur,
struktur, kelembaban, konsistensi, dll, disajikan dalam bentuk legenda.
Bisanya dapat disajikan dengan tanda-tanda, warna tertentu, dll. Legenda peta
ini yang nantinya dapat membantu seseorang untuk membaca suatu peta tanah
dan memberikan informasi tentang satuan-satuan tertentu yang terdapat di
dalam peta tanah.
5. Jelaskan pengertian Peta tanah. Untuk membuat peta tanah, peta apa
saja yang diperlukan sebagai dasar/ penunjang? Mengapa?
Menurut Lutfi Rayes (2007) Peta tanah merupakan peta yang dibuat
untuk memperlihatkan sebaran taksa tanah dalam hubungannya dengan
kenampakan fisik dan budaya dari permukaan bumi.
Dalam setiap peta tanah selalu berisikan lebih dari satu-satuan peta
tanah. Pada setiap satuan peta tanah, dapat terdiri atas satu-satuan (taksa)
tanah tertentu atau dapat pula terdiri atas dua atau lebih taksa tanah, baik
berupa asosiasi maupun kompleks tanah yang didefinisikan dalam istilah
taksonomi tanah. Pada umumnya diperlukan suatu peta dasar yang digukan
sebagi acuan dalam membuat suatu peta tanah. Peta dasar yang biasa
digunakan adalah peta topografi. Digunakan peta topografi sebagai dasar
karena apabila akan membuat suatu peta tanah, harus mengetahui keadaan
nyata dari suatu objek wilayah secara 3 dimensi terlebih dahulu. Apabila
keadaan topografi suatu wilayah berbeda, maka keadaan atau kondisi suatu
tanah juga akan berbeda. Bentuk suatu muka bumi (topografi) berbeda-beda
antara tempat yang satu dengan tempat yang lain, begitu pula keadaan
tanahnya. Oleh karena itu diperlukan peta topografi sebagai dasar apabila
membuat suatu peta tanah. Peta topografi dapat diperoleh melalui foto udara
(skala besar) dan citra satelit (skala kecil).
6. Apa yg dimaksud dengan Poligon di dalam peta tanah? Bagaimana
membuatnya?
Poligon adalah serangkaian garis lurus di permukaan tanah yang
menghubungkan titik-titik dilapangan, dimana pada titik-titik tersebut
dilakukan pengukuran sudut dan jarak. Tujuan dari Poligon adalah untuk
memperbanyak koordinat titik-titik di lapangan yang diperlukan untuk
pembuatan peta.Ada 2 (dua) macam bentuk poligon, yaitu :
Poligon Terbuka : poligon yang tidak mempunyai syarat geometris
PoligonTertutup : poligon yang mempunyai syarat geometris
a. Pengukuran Polyangon Terbuka Bebas
1. Siapkan catatan , daftar pengukuran dan buat sket lokasi areal yang akan diukur
2. Tentukan dan tancapkan patok pada titik-titik yang akan dibidik
3. Dirikan pesawat di atas titik P1dan lakukan penyetelan alat sampai didapat kedataran.
4. Arahkan pesawat ke arah utara dan nolkan piringan sudut horisontal dan kunci kembali dengan memutar skrup piringan bawah
5. Putar teropong dan arahkan teropong pesawat ke titik P2, baca dan catat sudut horisontalnya yang sekaligus sebagai sudut azimuth Bacaan ini merupakan bacaan biasa untuk bacaan muka.
6. Dengan posisi pesawat tetap di atas titik P1, putar pesawat 180° searah jarum jam, kemudian putar teropong 180° arah vertikal dan arahkan teropong ke titik P2.
7. Lakukan pembacaan sudut horisontal. Bacaan ini merupakan bacaan luar biasa untuk bacaan muka.
8. Pindah pesawat ke titik P2 dan lakukan penyetelan alat.
9. Arahkan pesawat ke titik P3, baca dan catat sudut horisontalnya (bacaan biasa untuk bacaan muka).
10.Lakukan pembacaan sudut luar biasa pada titik P2.
11.Putar teropong pesawat searah jarum jam dan arahkan ke titi P1. Baca dan catat sudut horisontalnya, baik bacan biasa maupun luar biasa. Bacaan ini merupakan bacaan belakang.
12. Dengan cara yang sama, lakukan pada titik-titik polyangon berikutnya sampai P akhir.
13. Lakukan pengukuran jarak antar titik dengan meteran.
14. Lakukan perhitungan sudut pengambilan b, sudut azimuth dan koordinat masing-masing titik.
15. Gambar hasil pengukuran dan perhitungan.
b. Pengukuran Polygon Tertutup
1.Siapkan catatan , daftar pengukuran dan buat sket lokasi areal yang akan
diukur.
2. Tentukan dan tancapkan patok pada titik-titik yang akan dibidik
3.Dirikan pesawat di atas titik P1dan lakukan penyetelan alat sampai didapat
kedataran.
4. Arahkan pesawat ke arah utara dan nolkan piringan sudut horisontal dan
kunci kembali dengan memutar skrup piringan bawah.
5. Putar teropong dan arahkan teropong pesawat ke titik P2, baca dan catat
sudut horisontalnya yang sekaligus sebagai sudut azimuth. Bacaan ini
merupakan bacaan biasa untuk bacaan muka
6.Dengan posisi pesawat tetap di atas titik P1, putar pesawat 180° searah
jarum jam, kemudian putar teropong 180° arah vertikal dan arahkan teropong
ke titik P2.
7. Lakukan pembacaan sudut horisontal. Bacaan ini merupakan bacaan luar
biasa untuk bacaan muka
8.Putar teropong pesawat dan arahkan di titik P akhir dan lakukan pembacaan
sudut horisontal pada bacaan biasa dan luar biasa. Bacaan ini merupakan
bacaan belakang.
9.Dengan cara yang sama, lakukan pada titik-titik polyangon berikutnya
hingga kembali ke titik P1.
10.Lakukan pengukuran jarak antar titik dengan meteran.
11. Lakukan perhitungan sudut pengambilan b, sudut azimuth dan koordinat
masing-masing titik.
12. Gambar hasil pengukuran dan perhitungan.
7. Apa yg dimasud dengan taksa tanah?
Takson atau taksa adalah suatu kelas pada tingkat taksonomik
(pengelompokkan) tertentu atau kelas pada kategori tertentu.
8. Dalam legenda Peta Tanah terdapat istilah konsosiasi, asosiasi atau
kompleks. Jelaskan. Beri ilustrasi dengan gambar, sehingga perbedaan
ketiganya jelas
Konsosiasi: Satuan
pemetaan tanah
konsosiasi
didominasi oleh
satuan tanah dan
tanah yang serupa
(similiar soil unit).
Dalam konsosiasi
paling tidak
memmpunyai 50%
satu satuan tanah
yang sama dan 25%
satuan tanah yang
serupa. SPT
konsosiasi diberinama sesuai dengan satuan tanah yang dominan. Satuan
tanah lain yang tidak sejenis dan serupa maksimal mempunyai persentase
25%. Dua satuan tanah dikatakan sebagai tanah yang serupa apabila mereka
hanya berbeda pada satu atau duua kriteria yang menyebabkan keduanya
diklasifikasikan kedalam kelompok yanng berbeda. Secara uumum satuan
satuan tanah yanng serupa mempunyai potensi yang hampir sama. Sedangkan
dua satuan tanah dikatakan tidak serupa apabila keduanya mempunyai
perbedaan yang tegas dan lebih dari tiga kriteria yang meenyebabkan
keduanya diklasifikasikan ke dalam kelompok yang berbeda. Satuan-satuan
tanah yang tidak serupa mempunyai potensi terhadap penggunaan tertentu
yang berbeda secara tegas.
Asosiasi: sekelompok tanah yang berhubungan secara geografis, tersebar
dalam suatu satuan peta menurut pola tertentu yang dapat diduga posisinya,
tetapi karena kecilnya skala peta, taksa – taksa tanah itu tidak dapat
dipisahkan.
Setiap komponen dideskripsikan secara terperinci tanpa ada
perbedaan.
Posisi geografis masing – masing anggota satuan pea dalam bentang
alam diterangkan dengan jelas sehingga memungkinkan untuk
diperhalus oleh pemakai peta.
Kompleks : Merupakan sekelompok tanah dari taksa yang berbeda, yang
berbaur satu dengan lainnya dalam satu delinease (satuan peta) tanpa
memperlihatkan pola tertentu atau menunjukkan pola yang tidak beraturan.
Meskipun ada komponen tanah yang berasosiasi secara geografis,
tetapi tidak dapat dipisahkan kecuali pada tingkat amat detail.
9. Beri contoh single value map. Cari di internet. Mengapa peta tersebut
dikatakan bukan peta tanah?.
Peta tanah adalah suatu peta yang menggambarkan penyebaran jenis-
jenis tanah disuatu daerah. Peta ini dilengkapi degan legenda yang secara
singkat menerangkan sifat-sifat tanah dari masing-masing satuan peta. Peta
tanah biasanya disertai dengan “Laporan Pemetaan Tanah” yang menerangkan
lebih lanjut sifat-sifat kemampuan tanah yang digambarkan dalam peta tanah
tersebut.
Sedangkan peta karakteristik tunggal (soil value map) merupakan peta
yang hanya menyajikan salah satu nilai, atau marginal dari sebuah landform.
Misalnya administrasi, ketinggian tempat, kedalaman tanah, tekstur
produktifitas lahan, dan sebagainya. Gambar diatas merupakan peta drainase
yang mana peta ini hanya mengambarkan kelas kerapatan drainase tanpa
menjabarkan satuan peta tanah.
10.Apa yg dijelaskan dalam Gambar ini?
Gambar diatas menyajikan tekhnik pelaksanaan (cara pengamatan
tanah) survei tanah. Pendekatan sintetik (gambar paling atas) biasanya
dilakukan dengan menggunakan metode survei grid, sedangkan pendekatan
analitik menggunakan metode fisiografi, yaitu dengan jalan menentukan batas
(mendelineasi) satuan fisiografi atau wujud lahan (land from) terlebih dahulu
sebelum kelapangan (gambar paling bawah). Pada survey skala kecil,
pendekatan kedua lebih sering digunakan, sedangkan pada skala besar
biasanya digunakan pendekatan sintetik. Namun demikian dalam prakteknya
biasanya kombinasi keduanya digunakan (gambar bagian tengah).
11.Sebutkan berbagai macam peta tanah berdasarkan skala peta yg
digunakan di Indonesia. Bandingkan nama peta-peta tsb dg nama yg
digunakan di Amerika, Kanada, Inggeris dan negara lainnya. Cari dr
internet.
Berdasarkan tipenya skala peta dibedakan menjadi 3, yaitu:
1. Skala angka/numerik/pecahan
Skala angka adalah skala yang menunjukkan perbandingan antara jarak di
peta dan jarak sebenarnya dengan angka . biasanya digunakan di Indonesia
dan Amerika
2. Skala garis/grafis
Skala Grafik ditunjukkan oleh garis lurus yang dibagi dalam beberapa ruas,
dan setiap ruas menunjukkan satuan panjang yang sama.
3. Skala inchi/verbal (Indonesia tidak menggunakan skala inchi)
Skala Verbal adalah skala yang dinyatakan dengan kalimat atau secara
verbal. Skala ini sering terdapat pada peta-peta yang tidak menggunakan
satuan pengukuran matrik, seperti peta-peta di Inggris.
12.Apa yg dimaksud dengan luas minimum yang masih dapat disajikan
pada peta?. Mengapa perlu ada batasan tersebut?
Suatu luasan terkecil yang masih dapat digambarka pada peta. Pada
dasarnya ukuran tersebut merupakan parameter kartografi, karena setiap
polygon pada suatu peta harus tertulis symbol satuan petanya. Symbol
tersebut harus tertulis dengan ukuran tertentu, sehingga masih dapat dibaca.
Batasan ukuran polygon minimal sebagaimana dikemukakan
sebelumnya adalah 0,4 cm2 (untuk yang berbentuk bulat), sedangkan untuk
polygon berbentuk memanjang dan sempit, harus lebih besar (dari aspek
luasannya) agar dapat memuat symbol satuan peta.
13.Untuk peta tanah di Indonesia, berapa satuan luas tersebut? Masing-
masing kelompok agar menghitung berapa luasnya di lapangan pada
skala yg berbeda
Ubin (atauru, tumbak) dalam agrarian adalah satuan luas lahan yang
dipakai di Indonesia. Satuan ubin ini banyak digunakan untuk areal pertanian
(sawah atau ladang), khususnya di Pulau Jawa dan telah dipakai sejak zaman
Hindia-Belanda. Ukuran satu ubin menyatakan luas sebesar 14,0625 (3,75 ×
3,75) meter persegi. Satu bahu adalah 500 ubin.
Satuan ini terutama dipakai untuk mengestimasi hasil atau produksi
hasil tanaman pangan, seperti padi atau kedelai. Pada suatu lahan diberi batas
yang dinamakan “petak ubinan” (berukuran satu ubin). Hasil panen untuk
petak ini diukur terlebih dahulu sebelum dicampur dengan hasil panen yang
lain. Hasil pengukuran ini lalu dikonversi menjadi hasil per hektare.
Menurut kelompok kami metode yang digunakan adalah survey
fisiografi foto udara (IFU). Survey ini diawali dengan melakukan intreprestasi
foto udara (IFU) untuk mendelineasi landfrom yang terdapat didaerah
tersebut, diikuti dengan pengecekan lapangan terhadap komposisi satuan peta,
biasanya hanya didaerah pewakil. Tidak semua delineasi dikunjungi. Survey
ini umunya diterapkan pada skala 1:50.000-1:200.000. pada skala kecil, hanya
satuan landsekape dan landfrom yang luas saja yang dapat digambarkan.
Metode survey ini hanya dapat diterapkan jika tersedia foto udara yang
berkualitas tinggi. Pengamatan lapangan dengan kerapatan rendah dilakukan
untuk mengecek batas satuan peta dan mengidentifikasi sifat dan cirri tanah
disetiap satuan peta. Pengecekan batas fisiografi atau landfrom dilakukan
terutama jika batas-batas tersebut tidak begitu jelas yang disebabkan
lansekape yang relative datar.
Daftar Pustaka
Arsyad, S. 1989. Konsservasi Tanah dan Air. Bogor: Penerbit IPB
Rayes, M.L. 2006. Deskripsi Profil Tanah di Lapangan. Malang: Unit Penerbitan
Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya.
Rayes, M.L. 2006. Metode Inventarisai Sumber Daya Lahan. Yogyakarta: Penerbit
Andi.
Soil Survey Staff. 1999. National soil Surey Handbook. Washington USA: US
Goerment Printimg Office.
Van Wembeke, A and T. Forbes.1986. Guidelines for Using Soil Taxonomy in the
Names of Soil Map Units. Cornell University: SMSS Technical Monograph no.
10. SMSS-SCS, USDA.