Upload
others
View
6
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
Ulasan Pasar
Imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan hari Kamis, 7 Desember 2017 kembali bergerak terbatas dengan kecender-ungan mengalami kenaikan di tengah kenaikan imbal hasil surat utang global serta pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika.
Perubahan tingkat imbal hasil yang terjadi berkisar antara 1 - 3 bps dengan rata -
rata mengalami penurunan sebesar 1 bps dimana penurunan imbal hasil terjadi
pada Surat Utang Negara dengan tenor pendek sedangkan tenor panjang
cenderung mengalami kenaikan.
Imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor pendek (1-4 tahun) bergerak
bervariasi dengan perubahan berkisar antara 1 - 3 bps dengan didorong oleh
adanya perubahan harga hingga sebesar 3 bps. Sementara itu imbal hasil Surat
Utang Negara dengan tenor menengah (5-7 tahun) mengalami kenaikan berkisar
antara 1 - 2 bps dengan didorong oleh adanya koreksi harga yang berkisar antara
2 - 6 bps. Adapun imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor panjang (di atas 7
tahun) mengalami kenaikan berkisar antara 1 - 2 bps dengan didorong oleh
adanya koreksi harga hingga sebesar 20 bps.
Terbatasnya pergerakan imbal hasil Surat Utang Negara yang terjadi pada
perdagangan kemarin didorong oleh pelaku pasar yang cenderung menahan diri
untuk melakukan transaksi di pasar sekunder di tengah pelaku pasar menantikan
data cadangan devisa yang akan dirilis oleh Badan Pusat Statistik pada hari ini.
Selain itu, kecenderungan imbal hasil yang mengalami kenaikan juga didukung
oleh pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika serta pergerakan imbal
hasil surat utang global yang juga bergerak dengan kecenderungan mengalami
kenaikan. Imbal hasil surat utang di kawasan regional pada perdagangan kemarin
kembali bergerak dengan kecenderungan mengalami kenaikan kecuali pada surat
utang Korea Selatan dan Jepang.
Dengan pergerakan imbal hasil Surat Utang Negara yang mengalami kenaikan,
maka imbal hasil Surat Utang Negara seri acuan dengan tenor 5 tahun mengalami
kenaikan sebesar 1,5 bps di level 6,023%. Adapun tenor 10 tahun berada pada
level 6,524% mengalami kenaikan sebesar 2 bps dibandingkan dengan posisi
penutupan sebelumnya. Sementara imbal hasil dari seri acuan dengan tenor 15
tahun mengalami kenaikan sebesar 1 bps di level 7,048%. Sedangkan imbal hasil
seri acuan 20 tahun relatif tidak mengalami perubahan dibandingkan posisis di
hari Rabu di level 7,248%
Dari perdagangan Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang dollar
Amerika, pergerakan imbal hasilnya terlihat bervariasi dengan adanya penurunan
imbal hasil pada tenor menengah dan kecenderungan mengalami kenaikan untuk
tenor pendek dan panjang seiring dengan kenaikan imbal hasil surat utang global.
Imbal hasil dari INDO-37 dan INDO-47 ditutup relatif tidak bergerak dibandingkan
perdagangan sebelumnya kurang dari 1 bps masing - masing di level 4,443% dan
4,467%. Adapun imbal hasil dari INDO-20 ditutup naik sebesar 1 bps di level
2,348% setelah mengalami koreksi harga sebesar 3 bps.
Volume perdagangan Surat Utang Negara yang dilaporkan pada perdagangan
kemarin senilai Rp5,62 triliun dari 37 seri Surat Utang Negara yang
diperdagangkan dengan volume perdagangan seri acuan yang dilaporkan senilai
Rp1,14 triliun. Project Based Sukuk seri PBS011 menjadi Surat Utang Negara
dengan volume perdagangan terbesar, yaitu senilai Rp704 miliar dari 32 kali
transaksi di harga rata - rata 111,07% dan diikuti oleh perdagangan Obligasi
Negara seri FR0059, senilai Rp580 miliar dari 28 kali transaksi di harga rata - rata
102,96%.
I Made Adi Saputra [email protected] (021) 2980 3111 ext. 52117
Page 1
Fixed Income Daily Notes
MNC Sekuritas Research Division
Jumat, 08 Desember 2017
Kurva Imbal Hasil Surat Utang Negara
Perdagangan Surat Utang Negara
Perdagangan Surat Utang Korporasi
2
Dari perdagangan obligasi korporasi, volume perdagangan yang dilaporkan
senilai Rp1,44 triliun dari 43 seri obligasi korporasi yang diperdagangkan.
Obligasi Berkelanjutan I Hutama Karya tahap II Tahun 2017 (PTHK01CN2)
menjadi obligasi korporasi dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp640
miliar dari 20 kali transaksi di harga rata - rata 100,60% diikuti oleh
perdagangan Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Bank Mayapada Tahap I
Tahun 2017 (MAYA01SBCN1) senilai Rp120 miliar dari 4 kali transaksi di harga
rata - rata 100,00%.
Sedangkan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika ditutup melemah sebesar
8,00 pts (0,05%) di level 13546,00 per dollar Amerika setelah bergerak dengan
pergerakan yang berfluktuasi sepanjang sesi perdagangan pada kisaran
13541,00 hingga 13557,00 per dollar Amerika di tengah pergerakan nilai tukar
mata uang regional yang bergerak melemah terhadap dollar Amerika. Mata uang
Yen Jepang (JPY) memimpin pelemahan mata uang regional terhadap dollar
Amerika diikuti oleh Ringgit Malaysia (MYR) dan Rupiah Indonesia (IDR). Adapun
hanya mata uang Peso Philippina (PHP) dan Dollar Hongkong (HKD) mengalami
penguatan terhadap dollar Amerika.
Pada perdagangan hari ini kami perkirakan harga Surat Utang Negara
berpeluang untuk mengalami kenaikan didorong oleh rilisnya data cadangan
devisa dengan perkiraan mengalami kenaikan dibandingkan periode
sebelumnya, adapun pergerakan imbal hasil surat utang global yang mengalami
kenaikan menjadi katalis negatif untuk Surat Utang Negara dengan denominasi
mata uang dollar.
Adapun dari faktor eksternal, kenaikan imbal hasil surat utang global yang
didorong oleh adanya koreksi harga akan menjadi katalis negatif bagi
perdagangan Surat Utang Negara hari ini. Imbal hasil US Treasury dengan tenor
10 tahun ditutup pada level 2,362% setelah rilis data mengenai ketenagakerjaan
Amerika yang mengalami penurunan diluar ekpekstasi pelaku pasar. Imbal hasil
surat utang Inggris (Gilt) dengan tenor yang sama juga mengalami kenaikan di
level 1,252%. Sedangkan surat utang Jerman (Bund) dengan tenor 10 tahun
mengalami penurunan imbal hasil di level 0,297%.
Adapun secara teknikal, harga Surat Utang Negara pada tenor jangka pendek
masih bergerak pada tren kenaikan sehingga masih terbuka peluang untuk
mengalami kenaikan untuk tenor jangka pendek. Hanya saja Surat Utang
Negara dengan tenor panjang bergerak di area konsolidasi mendorong
terbatasnya pergerakan harga Surat Utang Negara pada tenor panjang.
Rekomendasi Dengan kondisi tersebut maka kami sarankan kepada investor untuk tetap
mencermati arah pergerakan harga Surat Utang Negara. Kami
merekomendasikan kepada investor untuk melakukan strategi trading di tengah
pergerakan harga Surat Utang Negara yang cenderung bergerak berfluktuasi.
Adapun seri - seri Surat Utang Negara yang masih menarik untuk
diperdagangkan, dengan pilihan pada seri FR0069, FR0053, FR0070, FR0073,
FR0065, FR0068, dan FR0072.
Page 2
Fixed Income Daily Notes | Jumat, 08 Desember 2017 | MNC Sekuritas Research Division
Kurva Imbal Hasil SUN seri Acuan
Indeks Obligasi (INDOBeX)
Grafik Resiko
3
•Perdagangan Project Based Sukuk pada perdagangan kemarin
senilai Rp1,230 triliun.
Volume perdagangan Surat Berharga Negara Syariah yang dilaporkan
pada perdagangan kemarin senilai Rp1,23 triliun dari 6 seri Surat
Berharga Negara Syariah yang diperdagangkan. Project Based Sukuk
seri PBS011 menjadi Surat Berharga Negara Syariah dengan volume
perdagangan terbesar, senilai Rp704 miliar dari 32 kali transaksi di
harga rata - rata 111,07% dan diikuti oleh perdagangan Project Based
Sukuk seri PBS013 senilai Rp400 miliar dari 3 kali transaksi di harga
rata - rata 100,58%.
•Pencatatan Obligasi I Moratelindo Tahun 2017.
Pada Kamis, 7 Desember 2017. Obligasi I Moratelindo Tahun 2017 yang
diterbitkan oleh PT Mora Telematika Indonesia mulai dicatatkan di
Bursa Efek Indonesia (BEI).
Obligasi Berkelanjutan I Moratelindo Tahun 2017 yang dicatatkan
dengan nilai nominal sebesar Rp1.000.000.000.000,- terdiri dari:
• Seri A (MORA01A) dengan nilai nominal Rp540.000.000.000,- jangka
waktu 3 tahun; dan
• Seri B (MORA01B) dengan nilai nominal Rp460.000.000.000,- jangka
waktu 5 tahun.
Hasil pemeringkatan untuk Obligasi ini adalah idA (Single A) dari PT
Pefindo. Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank
Mega Tbk.
Total emisi Obligasi dan Sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun
2017 adalah 96 Emisi dari 61 Emiten senilai Rp150,11 Triliun.
Dengan pencatatan ini maka total emisi Obligasi dan Sukuk yang
tercatat di BEI berjumlah 352 emisi dengan nilai nominal outstanding
sebesar Rp388,75 Triliun dan USD47,5 juta, diterbitkan oleh 113
Emiten. Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 93 seri
dengan nilai nominal Rp2110,57 Triliun dan USD200 juta. EBA
sebanyak 10 emisi senilai Rp8,50 Triliun.
Page 3
Fixed Income Daily Notes | Jumat, 08 Desember 2017 | MNC Sekuritas Research Division
Imbal Hasil Surat Utang Global
Spread US T 10 Yrs—Gov’t Bond 10 Yrs
Berita Pasar
Corp Bond Spread
4
Harga Surat Utang Negara
Page 4
Fixed Income Daily Notes | Jumat, 08 Desember 2017 | MNC Sekuritas Research Division
Kepemilikan Surat Berharga Negara
5
IDR – USD
Page 5
Fixed Income Daily Notes | Jumat, 08 Desember 2017 | MNC Sekuritas Research Division
Dollar INDEX
FR0061
6
FR0059
Page 6
Fixed Income Daily Notes | Jumat, 08 Desember 2017 | MNC Sekuritas Research Division
FR0074
FR0072
7
Fixed Income Daily Notes | Jumat, 08 Desember 2017 | MNC Sekuritas Research Division
Page 7
MNC SEKURITAS RESEARCH TEAM
MNC Research Investment Ratings Guidance BUY : Share price may exceed 10% over the next 12 months
HOLD : Share price may fall within the range of +/- 10% of the next 12 months SELL : Share price may fall by more than 10% over the next 12 months
Not Rated : Stock is not within regular research coverage
PT MNC Sekuritas MNC Financial Center Lt. 14 – 16
Jl. Kebon Sirih No. 21 - 27, Jakarta Pusat 10340 Telp : (021) 2980 3111 Fax : (021) 3983 6899 Call Center : 1500 899
Disclaimer
This research report has been issued by PT MNC Sekuritas. It may not be reproduced or further distributed or
published, in whole or in part, for any purpose. PT MNC Sekuritas has based this document on information
obtained from sources it believes to be reliable but which it has not independently verified; PT MNC Sekuritas
makes no guarantee, representation or warranty and accepts no responsibility to liability as to its accuracy or
completeness. Expression of opinion herein are those of the research department only and are subject to change
without notice. This document is not and should not be construed as an offer or the solicitation of an offer to
purchase or subscribe or sell any investment. PT MNC Sekuritas and its affiliates and/or their offices, directors
and employees may own or have positions in any investment mentioned herein or any investment related thereto
and may from time to time add to or dispose of any such investment. PT MNC Securities and its affiliates may act
as market maker or have assumed an underwriting position in the securities of companies discusses herein (or
investment related thereto) and may sell them to or buy them from customers on a principal basis and may also
perform or seek to perform investment banking or underwriting services for or relating to those companies.
Edwin J. Sebayang Head of Retail Research Technical, Auto, Mining
[email protected] (021) 2980 3111 ext. 52233
Victoria Venny Telco, Infrastructure, Logistics
(021) 2980 3111 ext. 52236
Gilang Anindito Property, Construction
(021) 2980 3111 ext. 52235
Rr. Nurulita Harwaningrum Banking
(021) 2980 3111 ext. 52237
Sukisnawati Puspitasari Research Associate
(021) 2980 3111 ext. 52307
Research Associate
(021) 2980 3111 ext. 52166
I Made Adi Saputra Head of Fixed Income Research [email protected]
(021) 2980 3111 ext. 52117
Thendra Crisnanda Head of Institution Research
[email protected] (021) 2980 3111 ext. 52162
Rheza Dewangga Nugraha Junior Analyst of Fixed Income [email protected]
(021) 2980 3111 ext. 52294