29
FLORENCE NIGHTINGALE PELOPOR KEPERAWATAN MODEREN Florence Nightingale (lahir di Florence , Italia , 12 Mei 1820 meninggal di London , Inggris , 13 Agustus 1910 pada umur 90 tahun) adalah pelopor perawat modern, penulis dan ahli statistik. Ia dikenal dengan nama Bidadari Berlampu (The Lady With The Lamp) atas jasanya yang tanpa kenal takut mengumpulkan korban perang pada perang Krimea , di semenanjung Krimea , Rusia . Florence Nightingale menghidupkan kembali konsep penjagaan kebersihan rumah sakit dan kiat-kiat juru rawat. Ia memberikan penekanan kepada pemerhatian teliti terhadap keperluan pasien dan penyusunan laporan mendetil menggunakan statistik sebagai argumentasi perubahan ke arah yang lebih baik pada bidang keperawatan di hadapan pemerintahan Inggris. 1

Florence Nightingale

Embed Size (px)

DESCRIPTION

HYSTORI OF FLORENCE NIGHTANGEL

Citation preview

  • FLORENCE

    NIGHTINGALE PELOPOR

    KEPERAWATAN

    MODEREN

    Florence Nightingale (lahir di Florence, Italia, 12 Mei 1820 meninggal di London, Inggris, 13 Agustus 1910 pada umur 90 tahun) adalah pelopor perawat modern, penulis danahli statistik. Ia dikenal dengan nama BidadariBerlampu (The Lady With The Lamp) atasjasanya yang tanpa kenal takutmengumpulkan korban perang pada perangKrimea, di semenanjung Krimea, Rusia.Florence Nightingale menghidupkan kembalikonsep penjagaan kebersihan rumah sakit dankiat-kiat juru rawat. Ia memberikanpenekanan kepada pemerhatian teliti terhadapkeperluan pasien dan penyusunan laporanmendetil menggunakan statistik sebagaiargumentasi perubahan ke arah yang lebihbaik pada bidang keperawatan di hadapanpemerintahan Inggris.

    1

  • Masa kecilFlorence Nightingale lahir di Florence, Italiapada tanggal 12 Mei 1820 dan dibesarkandalam keluarga yang berada. Namanya diambildari kota tempat ia dilahirkan. Nama depannya, Florence merujuk kepada kota kelahirannya, Firenze dalam bahasa Italia atau Florencedalam bahasa Inggris. Semasa kecilnya iatinggal di Lea Hurst, sebuah rumah besar danmewah milik ayahnya, William Nightingale yang merupakan seorang tuan tanah kaya diDerbyshire, London, Inggris. Sementara ibunyaadalah keturunan ningrat dan keluargaNightingale adalah keluarga terpandang. Florence Nightingale memiliki seorang saudaraperempuan bernama Parthenope. Pada masaremaja mulai terlihat perilaku mereka yang kontras dan Parthenope hidup sesuai denganmartabatnya sebagai putri seorang tuan tanah.

    2

  • Pada masa itu wanita ningrat, kaya, danberpendidikan aktivitasnya cenderungbersenang-senang saja dan malas, sementara Florence lebih banyak keluarrumah dan membantu warga sekitar yang membutuhkan.

    Perjalanan ke JermanPada tahun 1846 ia mengunjungiKaiserswerth, Jerman, dan mengenal lebihjauh tentang rumah sakit modern pioniryang dipelopori oleh Pendeta Theodor Fliedner dan istrinya dan dikelola olehbiarawati Lutheran (Katolik).Di sana Florence Nightingale terpesonaakan komitmen dan kepedulian yang dipraktekkan oleh para biarawati kepadapasien.Ia jatuh cinta pada pekerjaan sosialkeperawatan, serta pulang ke Inggrisdengan membawa angan-angan tersebut.

    3

  • BELAJAR MERAWATFlorence Nightingale sewaktu masih muda. Pada usia dewasa Florence yang lebih cantikdari kakaknya, dan sebagai seorang putri tuantanah yang kaya, mendapat banyak lamaranuntuk menikah. Namun semua itu ia tolak, karena Florence merasa "terpanggil" untukmengurus hal-hal yang berkaitan dengankemanusiaan. Pada tahun 1851, kala menginjakusia 31 tahun, ia dilamar oleh Richard Monckton Milnes seorang penyair dan seorangningrat (Baron of Houghton), lamaran inipun iatolak karena ditahun itu ia sudah membulatkantekad untuk mengabdikan dirinya pada duniakeperawatan.

    DITENTANG OLEH KELUARGA

    Keinginan ini ditentang keras oleh ibunya dankakaknya. Hal ini dikarenakan pada masa itudi Inggris, perawat adalah pekerjaan hina dansebuah rumah sakit adalah tempat yang jorok. Banyak orang memanggil dokter untuk datangke rumah dan dirawat di rumah.

    4

  • Perawat pada masa itu hina karena: Perawat disamakan dengan wanita tuna susila

    atau "buntut" (keluarga tentara yang miskin)yang mengikuti kemana tentara pergi.

    Profesi perawat banyak berhadapan langsungdengan tubuh dalam keadaan terbuka,sehingga dianggap profesi ini bukan profesisopan wanita baik-baik dan banyak pasienmemperlakukan wanita tidak berpendidikanyang berada di rumah sakit dengan tidaksenonoh

    Perawat di Inggris pada masa itu lebih banyaklaki-laki daripada perempuan karena alasan-alasan tersebut di atas.Perawat masa itu lebih sering berfungsi sebagaitukang masak.Argumentasi Florence bahwa di Jermanperawatan bisa dilakukan dengan baik tanpamerendahkan profesi perawat patah, karenasaat itu di Jerman perawat juga biarawatiKatolik yang sudah disumpah untuk tidakmenikah dan hal ini juga secara langsungmelindungi mereka dari perlakuan yang tidakhormat dari pasiennya.

    5

  • Walaupun ayahnya setuju bila Florence membaktikan diri untuk kemanusiaan, namun iatidak setuju bila Florence menjadi perawat dirumah sakit. Ia tidak dapat membayangkananaknya bekerja di tempat yang menjijikkan. Iamenganjurkan agar Florence pergi berjalan-jalankeluar negeri untuk menenangkan pikiran.Tetapi Florence berkeras dan tetap pergi keKaiserswerth, Jerman untuk mendapatkanpelatihan bersama biarawati di sana. Selamaempat bulan ia belajar di Kaiserwerth, Jerman dibawah tekanan dari keluarganya yang takut akanimplikasi sosial yang timbul dari seorang gadisyang menjadi perawat dan latar belakang rumahsakit yang Katolik sementara keluarga Florence adalah Kristen Protestan.Selain di Jerman, Florence Nightingale jugapernah bekerja di rumah sakit untuk orang miskindi Perancis.

    6

  • KEMBALI KE INGGRISPada tanggal 12 Agustus 1853, Nightingale kembali ke London dan mendapat pekerjaansebagai pengawas bagian keperawatan diInstitute for the Care of Sick Gentlewomen, sebuah rumah sakit kecil yang terletak di Upper Harley Street, London, posisi yang ia tekunihingga bulan Oktober 1854. Ayahnyamemberinya 500 per tahun (setara dengan 25,000 atau Rp. 425 juta pada masa sekarang), sehingga Florence dapat hidup dengan nyamandan meniti karirnya.Di sini ia beragumentasi sengit dengan KomiteRumah Sakit karena mereka menolak pasienyang beragama Katolik. Florence mengancamakan mengundurkan diri, kecuali bila komite inimengubah peraturan tersebut dan memberinyaizin tertulis bahwa;

    rumah sakit akan menerima tidak saja pasienyang beragama Katolik, tetapi juga Yahudi

    7

  • dan agama lainnya, sertamemperbolehkan mereka menerimakunjungan dari pendeta-pendetamereka, termasuk rabi, dan ulamauntuk orang Islam Komite Rumah Sakit pun mengubahperaturan tersebut sesuai permintaanFlorence.

    8

  • PERANG KRIMEAPada 1854 berkobarlah peperangan diSemenanjung Krimea. Tentara Inggris bersamatentara Perancis berhadapan dengan tentaraRusia. Banyak prajurit yang gugur dalampertempuran, namun yang lebih menyedihkan lagiadalah tidak adanya perawatan untuk paraprajurit yang sakit dan luka-luka. Keadaanmemuncak ketika seorang wartawan bernamaWilliam Russel pergi ke Krimea. Dalamtulisannya untuk harian TIME ia menuliskanbagaimana prajurit-prajurit yang lukabergelimpangan di tanah tanpa diberi perawatansama sekali dan bertanya, "Apakah Inggris tidakmemiliki wanita yang mau mengabdikan dirinyadalam melakukan pekerjaan kemanusiaan yang mulia ini?". Hati rakyat Inggrispun tergugah olehtulisan tersebut. Florence merasa masanya telahtiba, ia pun menulis surat kepada menteripenerangan saat itu, Sidney Herbert, untukmenjadi sukarelawan.

    9

  • Pada pertemuan dengan Sidney Herbertterungkap bahwa Florence adalah satu-satunyawanita yang mendaftarkan diri. Di Krimeaprajurit-prajurit banyak yang mati bukan karenapeluru dan bom, namun karena tidak adanyaperawatan, dan perawat pria jumlahnya tidakmemadai. Ia meminta Florence untuk memimpingadis-gadis sukarelawan dan Florence menyanggupi. Pada tanggal 21 Oktober 1854bersama 38 gadis sukarelawan yang dilatih olehNightingale dan termasuk bibinya Mai Smith, berangkat ke Turki menumpang sebuah kapal.

    1

    0

  • Pada November 1854 mereka mendarat disebuah rumah sakit pinggir pantai di Scutari. Saat tiba di sana kenyataan yang mereka hadapilebih mengerikan dari apa yang merekabayangkan. Beberapa gadis sukarelawanterguncang jiwanya dan tidak dapat langsungbekerja karena cemas, semua ruangan penuhsesak dengan prajurit-prajurit yang terluka, danberatus-ratus prajurit bergelimpangan di halamanluar tanpa tempat berteduh dan tanpa ada yang merawat. Dokter-dokter bekerja cepat pada saatpembedahan, mereka memotong tangan, kaki, dan mengamputasi apa saja yang membahayakan hidup pemilik, potongan-potongan tubuh tersebut ditumpuk begitu sajadiluar jendela dan tidak ada tenaga untukmembuangnya jauh-jauh ke tempat lain. Bekastangan dan kaki yang berlumuran darahmenggunung menjadi satu dan mengeluarkanbau tak sedap.

    11

  • Florence diajak mengelilingi neraka tersebut olehMayor Prince, dokter kepala rumah sakit tersebutdan menyanggupi untuk membantu.Florence melakukan perubahan-perubahanpenting. Ia mengatur tempat-tempat tidur parapenderita di dalam rumah sakit, dan menyusuntempat para penderita yang bergelimpangan diluar rumah sakit. Ia mengusahakan agar penderita yang berada di luar paling tidakbernaung di bawah pohon dan menugaskanpendirian tenda.

    1

    2

  • Penjagaan dilakukan secara teliti, perawatandilakukan dengan cermat;

    Perban diganti secara berkala. Obat diberikan pada waktunya. Lantai rumah sakit dipel setiap hari. Meja kursi dibersihkan. Baju-baju kotor dicuci dengan mengerahkan

    tenaga bantuan dari penduduk setempat.Akhirnya gunungan potongan tubuh, daging,

    dan tulang-belulang manusiapun selesaidibersihkan, mereka dibuang jauh-jauh atauditanam. Dalam waktu sebulan rumah sakitsudah berubah sama sekali, walaupun baunyabelum hilang seluruhnya namun jerit dan rintihanprajurit yang luka sudah jauh berkurang. Para perawat sukarelawan bekerja tanpa kenal lelahhilir-mudik di bawah pengawasan Florence Nightingale. Ia juga menangani perawat-perawatlain dengan tangan besi, bahkan menguncimereka dari luar pada malam hari

    1

    3

  • Ini dilakukan untuk membuktikan pada orang tuamereka di tingkat ekonomi menengah, bahwadengan disiplin yang keras dan di bawahkepemimpinan kuat seorang wanita, anak-anakmereka bisa dilindungi dari kemungkinanserangan seksual.Ketakutan akan hal inilah yang membuat ibu-ibudi Inggris menentang anak perempuan merekamenjadi perawat, dan menyebabkan rumah sakitdi Inggris ketinggalan dibandingkan di benuaEropa lainnya dimana profesi keperawatandilakukan oleh biarawati dan biarawati-biarawatiini berada dibawah pengawasan BiarawatiKepala. Pada malam hari saat perawat lain beristirahat dan memulihkan diri, Florence menuliskan pengalamannya dan cita-citanyatentang dunia keperawatan, dan obat-obatanyang ia ketahui. Namun, kerja keras Florence membersihkan rumah sakit tidak berpengaruhbanyak pada jumlah kematian prajurit,

    1

    4

  • malah sebaliknya, angka kematian malahmeningkat menjadi yang terbanyak dibandingkanrumah sakit lainnya di daerah tersebut. Padamasa musim dingin pertama Florence berada disana sejumlah 4077 prajurit meninggal dirumahsakit tersebut. Sebanyak 10 kali lipat prajuritmalah meninggal karena penyakit seperti; tipes, tifoid, kolera, dan disentri dibandingkan dengankematian akibat luka-luka saat perang.Kondisi di rumah sakit tersebut menjadi sangatfatal karena jumlah pasien melimpah lebihbanyak dari yang mungkin bisa ditampung, hal inimenyebabkan sistem pembuangan limbah danventilasi udara memburuk.Pada bulan bulan Maret 1855, hampir enambulan setelah Florence Nightingale datang, komisikebersihan Inggris datang dan memperbaikisistem pembuangan limbah dan sirkulasi udara, sejak saat itu tingkat kematian menurun drastis.

    1

    5

  • Namun Florence tetap percaya saat itu bahwatingkat kematian disebabkan oleh nutrisi yang kurang dari suplai makanan dan beratnya bebanpekerjaan tentara. Pemikiran ini baru berubahsaat Florence kembali ke Inggris danmengumpulkan bukti dihadapan Komisi Kerajaanuntuk Kesehatan Tentara Inggris (Royal Commission on the Health of the Army), akhirnyaia diyakinkan bahwa saat itu para prajurit dirumah sakit meninggal akibat kondisi rumah sakityang kotor dan memprihatinkan.Hal ini berpengaruh pada karirnya di kemudianhari dimana ia gigih mengkampanyekankebersihan lingkungan sebagai hal yang utama. Kampanye ini berhasil dinilai dari turunnya angkakematian prajurit pada saat damai (tidak sedangberperang) dan menunjukkan betapa pentingnyadisain sistem pembuangan limbah dan ventilasiudara sebuah rumah sakit.

    1

    6

  • BIDADARI BERLAMPUPada suatu kali, saat pertempurandahsyat di luar kota telah berlalu, seorangbintara datang dan melapor pada Florence bahwa dari kedua belah pihak korbanyang berjatuhan banyak sekali.Florence menanti rombongan pertama, namun ternyata jumlahnya sedikit, iabertanya pada bintara tersebut apa yang terjadi dengan korban lainnya. Bintaratersebut mengatakan bahwa korbanselanjutnya harus menunggu sampaibesok karena sudah terlanjur gelap.Florence memaksa bintara tersebut untukmengantarnya ke bekas medanpertempuran untuk mengumpulkan korbanyang masih bisa diselamatkan karena bilamereka menunggu hingga esok harikorban-korban tersebut bisa matikehabisan darah.

    1

    7

  • Saat bintara tersebut terlihat enggan, Florence mengancam akan melaporkannya kepada Mayor Prince. Berangkatlah mereka berenam ke bekasmedan pertempuran, semuanya pria, hanyaFlorence satu-satunya wanita. Florence denganberbekal lentera membalik dan memeriksa tubuh-tubuh yang bergelimpangan, membawa siapasaja yang masih hidup dan masih bisadiselamatkan, termasuk prajurit Rusia. Malam itumereka kembali dengan membawa lima belasprajurit, dua belas prajurit Inggris dan tiga prajuritRusia. Semenjak saat itu setiap terjadipertempuran, pada malam harinya Florence berkeliling dengan lampu untuk mencari prajurit-prajurit yang masih hidup dan mulailah iaterkenal sebagai bidadari berlampu yang menolong di gelap gulita. Banyak nyawatertolong yang seharusnya sudah meninggal.Selama perang Krimea, Florence Nightingale mendapatkan nama "Bidadari Berlampu". Padatahun 1857 Henry Longfellow, seorang penyairAS, menulis puisi tentang Florence Nightingale berjudul "Santa Filomena", yang melukiskanbagaimana ia menjaga prajurit-prajurit di rumahsakit tentara pada malam hari, sendirian, denganmembawa lampu.

    1

    8

  • Pada jam-jam penuh penderitaanitu, datanglah bidadari berlampuuntukku.

    1

    9

  • PULANG KE INGGRISFlorence Nightingale kembali ke Inggris sebagaipahlawan pada tanggal 7 Agustus 1857, semuaorang tahu siapa Florence Nightingale dan apayang ia lakukan ketika ia berada di medanpertempuran Krimea, dan menurut BBC, iamerupakan salah satu tokoh yang paling terkenalsetelah Ratu Victoria sendiri. Nightingale pindahdari rumah keluarganya di Middle Claydon, Buckinghamshire, ke Burlington Hotel diPiccadilly. Namun, ia terkena demam, yang disebabkan oleh Bruselosis ("demam Krimea") yang menyerangnya selama perang Krimea. Diamemalangi ibu dan saudara perempuannya darikamarnya dan jarang meninggalkannya.Sebagai respon pada sebuah undangan dari RatuVictoria - dan meskipun terdapat keterbatasankurungan pada ruangannya - Nightingale memainkan peran utama dalam pendirian KomisiKerajaan untuk Kesehatan Tentara Inggris, dengan Sidney Herbert menjadi ketua.

    2

    0

  • Sebagai wanita, Nightingale tidak dapat ditunjukuntuk Komisi Kerajaan, tetapi ia menulis laporan1.000 halaman lebih dan termasuk laporanstatistik mendetail, dan laporan tersebutmerupakan alat implementasi rekomendasinya. Laporan Komisi Kerajaan membuat adanyapemeriksaan tentara militer, dan didirikannyasebuah Mekolah Medis Angkatan Bersenjata dansistem rekam medik angkatan bersenjata. Ketikaia masih di Turki, pada tanggal 29 November 1855, publik bertemu untuk memberikanpengakuan pada Florence Nightingale untuk hasilkerjanya pada perang yang membuat didirikannyaDana Nightingale untuk pelatihan perawat. Sidney Herbert menjadi sekretaris honorari dana, danAdipati Cambridge menjadi ketua. SekembalinyaFlorence ke London, ia diundang oleh tokoh-tokoh masyarakat. Mereka mendirikan sebuahbadan bernama "Dana Nightingale", dimanaSidney Herbert menjadi Sekertaris Kehormatandan Adipati Cambridge menjadi Ketuanya

    2

    1

  • Badan tersebut berhasil mengumpulkan danayang besar sekali sejumlah 45.000 sebagairasa terima kasih orang-orang Inggris karenaFlorence Nightingale berhasil menyelamatkanbanyak jiwa dari kematian.Florence menggunakan uang itu untukmembangun sebuah sekolah perawat khususuntuk wanita yang pertama, saat itu bahkanperawat-perawat pria pun jarang ada yang berpendidikan.Florence berargumen bahwa dengan adanyasekolah perawat, maka profesi perawat akanmenjadi lebih dihargai, ibu-ibu dari keluargabaik-baik akan mengijinkan anak-anakperempuannya untuk bersekolah di sana danmasyarakat akan lain sikapnya menghadapiseseorang yang terdidik.

    2

    2

  • Sekolah tersebut pun didirikan di lingkunganrumah sakit St. Thomas Hospital, London. Duniakesehatan pun menyambut baik pembukaansekolah perawat tersebut.Saat dibuka pada tanggal 9 Juli 1860 berpuluh-puluh gadis dari kalangan baik-baikmendaftarkan diri, perjuangan Florence diSemenanjung Krimea telah menghilangkangambaran lama tentang perempuan perawat. Dengan didirikannya sekolah perawat tersebuttelah diletakkan dasar baru tentang perawatterdidik dan dimulailah masa baru dalam duniaperawatan orang sakit. Kini sekolah tersebut dinamakan SekolahPerawat dan Kebidanan Florence Nightingale (Florence Nightingale School of Nursing and Midwifery) dan merupakan bagian dari AkademiKing College London.

    2

    3

  • Sebagai pimpinan sekolah Florence mengatursekolah itu dengan sebaik mungkin. Tulisannya mengenai dunia keperawatan dancara mengaturnya dijadikan bahan pelajarandi sekolah tersebut.Saat tiba waktunya anak-anak didik pertamaFlorence menamatkan sekolahnya, berpuluh-puluh tenaga pemudi habis diambil olehrumah sakit sekitar, padahal rumah sakityang lain banyak meminta bagian.Perawat lulusan sekolah Florence pertamakali bekerja pada Rumah Sakit Liverpool Workhouse Infirmary. Ia juga berkampanyedan menggalang dana untuk rumah sakitRoyal Buckinghamshire di Aylesbury dekatrumah tinggal keluarganya.Dengan perawat-perawat terdidik, era baruperawatan secara modernpun diterapkanditempat-tempat tersebut.

    2

    4

  • Dunia menjadi tergugah dan ingin meniru. Mereka mengirimkan gadis-gadis berbakat untukdididik di sekolah tersebut dan sesudah tamatmereka diharuskan mendirikan sekolah serupa dinegerinya masing-masing.Pada tahun 1882 perawat-perawat yang lulus dari sekolah Florence telah tumbuh danmengembangkan pengaruh mereka pada awal-awal pengembangan profesi keperawatan. Beberapa dari mereka telah diangkat menjadiperawat senior (matron), termasuk di rumahsakit-rumah sakit London seperti St. Mary's Hospital, Westminster Hospital, St Marylebone Workhouse Infirmary dan the Hospital for Incurables (Putney); dan diseluruh Inggris, seperti: Royal Victoria Hospital, Netley; Edinburgh Royal Infirmary; Cumberland Infirmary; Liverpool Royal Infirmary dan juga di Sydney Hospital, di New South Wales, Australia.

    2

    5

  • Orang sakit menjadi pihak yang paling beruntungdi sini, disamping mereka mendapatkanperawatan yang baik dan memuaskan, angkakematian dapat ditekan serendah mungkin. Bukudan buah pikiran Florence Nightingale menjadisangat bermanfaat dalam hal ini.Pada tahun 1860 Florence menulis buku Catatantentang Keperawatan (Notes on Nursing) bukusetebal 136 halaman ini menjadi buku acuanpada kurikulum di sekolah Florence dan sekolahkeperawatan lainnya. Buku ini juga menjadipopuler di kalangan orang awam dan terjualjutaan eksemplar di seluruh dunia.Pada tahun 1861 cetakan lanjutan buku ini terbitdengan tambahan bagian tentang perawatanbayi.Pada tahun 1869, Nightingale dan Elizabeth Blackwell mendirikan Universitas Medis Wanita.Pada tahun 1870-an, Linda Richards, "perawatterlatih pertama Amerika", berkonsultasi denganFlorence Nightingale di Inggris

    2

    6

  • dan membuat Linda kembali ke Amerika Serikat dengan pelatihan dan pengetahuan memadai untuk mendirikan sekolah perawat. Linda Richards menjadi pelopor perawat di Amerika Serikat dan Jepang.Pada tahun 1883 Florence dianugrahkan medali Palang Merah Kerajaan (The Royal Red Cross) oleh Ratu Victoria.Pada tahun 1907 pada umurnya yang ke 87 tahun Raja Inggris, di hadapan beratus-ratus undangan menganugerahkan Florence Nightingale dengan bintang jasa The Order Of Merit dan Florence Nightingale menjadi wanita pertama yang menerima bintang tanda jasa ini.Pada tahun 1908 ia dianugrahkan Honorary Freedom of the City dari kota London.Nightingale adalah seorang universalis Kristen. Pada tanggal 7 Februari 1837 tidak lama sebelum ulang tahunnya ke-17 sesuatu terjadi yang akan mengubah hidupnya: ia menulis, "Tuhan berbicara padaku dan memanggilku untuk melayani-Nya."

    2

    7

  • MENINGGAL DUNIAFlorence Nightingale meninggal dunia di usia 90 tahun pada tanggal 13 Agustus 1910. Keluarganya menolak untuk memakamkannya diWestminster Abbey, dan ia dimakamkan diGereja St. Margaret yang terletak di East Wellow, Hampshire, Inggris

    2

    8

  • SUMBER BACAAN(Inggris) Baly, Monica E. and H. C. G. Matthew,

    "Nightingale, Florence (18201910)"; Oxford Dictionary of National Biography, Oxford University Press (2004); online edn, May 2005 accessed 28 Oct 2006

    (Inggris) Pugh, Martin; The march of the women: A revisionist analysis of the campaign for women's suffrage 1866-1914, Oxford (2000), at 55.

    (Indonesia) Soeroto, A. Florence Nightingale, Bidadari Berlampu. Penerbit Djambatan. Seri "Kisah orang-orang yang telah berjasa". Cetakanpertama 1974. ISBN 979-428-073-9.

    (Inggris) Sokoloff, Nancy Boyd.; Three Victorian women who changed their world, Macmillan, London (1982)

    (Inggris) Webb, Val; The Making of a Radical Theologician, Chalice Press (2002)

    (Inggris) Woodham Smith, Cecil; Florence Nightingale, Penguin (1951), rev. 1955

    2

    9