17
Flourimeter and Phosporimeters

Flourescence photometer

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Spectrometer fluorescence

Citation preview

Page 1: Flourescence photometer

Flourimeter and Phosporimeters

Page 2: Flourescence photometer

Fluorescence spectroscopyAdalah alat yang digunakan untuk mengukur radiasi yang dihasilakan dari fluorescence pada bahan

Gambar 1: FlouroMax-3 frourimeter

Page 3: Flourescence photometer

FluorescencePeristiwa ketika bahan menyerap radiasi EM, maka ia akan memancarkan cahaya tertentu secara spontan.

Gambar 2 : Efek fluorescence pada batuan

Page 4: Flourescence photometer

PhosporescenceMirip seperti fluorescence, hanya saja cahaya akan tetap ada beberapa saat setelah cahaya sumber dimatikan.

Page 5: Flourescence photometer

Prinsip dari Fluorescence

Gambar 3 : diagram penyerapan jablonsky

• Cahaya diserap molekul• Level energinya berubah

dari ground state ke excited state

• Molekul mengalami relaksasi vibrasi

• Kemudian kembali ke ground state dengan memancarkan cahaya.

Page 6: Flourescence photometer

Absorbansi dan emisiAbsorbansi : panjang gelombang tertentu yang mengakibatkan terjadinya fluorescence/ phosphorescence

Emisi : berupa cahaya fluorescence/phosphorescence

Gambar 4 : Grafik intensitas terhadap panjang gelombang

Page 7: Flourescence photometer

Efek suhu terhadap Fluorescence

Gambar 5 : Fluorescence pada suhu rendah

Semakin rendah suhu, maka transisi vibrasi dapat dikurangi, dan menghasilkan panjang gelombang dengan energi tinggi

Page 8: Flourescence photometer

Hubungan antara konsentrasi dengan intensitas fluorescence

Gambar 6. Grafik konsentrasi dan intensitas

Page 9: Flourescence photometer

Pengukuran Fluorescence

Gambar 7 : Diagram pengukuran fluorescence

Page 10: Flourescence photometer

Photomultiplier Tube Photocatode yang terkena cahaya menghasilkan elektron

Elektron ditangkap oleh dynode, dan menghasilkan elektron yang lebih banyak

Kemudian elektron tersebut ditangkap oleh anode

dynode photocatode

anode

Gambar 8 : Sensor photomultiplier tube

Page 11: Flourescence photometer

Efek fotolistrik

Page 12: Flourescence photometer

Single beam Fluorimeter

Gambar 9 : diagram single beam fluorimeter

Page 13: Flourescence photometer

Double Fluorimeter

Gambar 10 : Diagram double fluorimeter

Menggunakan 2 buah detector• Dengan mengatur

hambatan pada Slide wire kita dapat mengetahui intensitas dari fluorescence

Page 14: Flourescence photometer

Ratio Fluorimeter

Gambar 11 : Diagram ratio fluorimeter

• Sample basket : menyediakan banyak sampel untuk diukur

• Lamp : Sumber tegangannya AC sehingga bisa langsung melakukan dua pengukuran

• Filter slide : dapat mengganti filter dengan mudah

Page 15: Flourescence photometer

Spectrofluorimeter

Gambar 12 : Diagram spectrofluorimeter

• Menggunakan 2 monokromator

• Grating dapat diputar untuk mengatur panjang gelombang

• Pembacaan pada detector transmisi dan fluorescence

Page 16: Flourescence photometer

Phosporescence Spectrometer

Gambar 13 : Diagram phosphorescence spectrometer

• Cahaya melewati filter agar monokromatik

• Slit pertama terbuka• Sampel terkena cahaya• Kemudian sumber ditutup

oleh shutter, agar cahaya dari phosporesence masuk ke sensor