13
LAPORAN TUTORIAL SKENARIO 1 “Serangan Virus Flu Burung” OLEH : Nama : DEWI SORAYA Nim : J500080051 Kelompok : 5 Nama tutor : Sri Wahyu Basuki,dr FAKULTAS KEDOKTERAN

Flu Burung

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kedokteran

Citation preview

LAPORAN TUTORIAL

SKENARIO 1Serangan Virus Flu BurungOLEH :

Nama

: DEWI SORAYANim

: J500080051Kelompok

: 5Nama tutor

: Sri Wahyu Basuki,drFAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTABAB 1PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Wabah flu burung telah merebak di Dunia.Wabah flu yang terjadi pada unggas dan bisa menular ke manusia tersebut sudah berjangkit di beberapa Negara.Virus yang disebabkan oleh virus influenza A subtype H5N1 lebih dikenal dengan avian influenza (flu burung) tersebut termasuk virus mematikan.Hal tersebut yang membuat takut sebagian besar masyarakat,terutama para peternak unggas. Keterbatasan pengetahuan dan jumlah tenaga medis yang menangani masalah virus flu burung merupakan salah satu factor utama semakin merebaknya virus tersebut. Hingga kini belum juga ditemukannya obat untuk penyembuhan total penyakit tersebut. Namun demikian penyuluhan - penyuluhan untuk terhindar dari virus flu burung tetap dilaksanakan dengan tujuan agar sebagian masyarakat mampu menerapkannya, meskipun masih banyak hambatan hambatan dalam pelaksanaannya. Penyakit ini menimbulkan kematian yang sangat tinggi (hampir 90 %) pada beberapa peternakan dan menyebabkan kerugian ekonomi yang besar bagi peternak. Kemungkinan penularan kepada manusia dapat terjadi apabila virus avian influenza bermutasi.Unggas ( ayam, burung dan itik ) merupakan sumber penularan virus influenza. Untuk unggas air lebih kebal (resistensi) terhadap virus avian influenza daripada unggas peliharaan, Sedangkan burung kebanyakan dapat juga terinfeksi, termasuk burung liar dan unggas air.B.Tujuan Mampu Mengidentifikasi penyakit flu burung Mampu Mensosialisasikan penyakit flu burung Mampu Bertukar pikiran dalam memecahkan masalah penyakit flu burung Mampu mencegah penyakit flu burung lebih lanjutC.Manfaat Mengetahui informasi tentang penyakit flu burung Menggali potensi dalam pemecahan masalah merebaknya penyakit flu burung Menambah referensi bagi kalangan pembaca Memberi solusi agar terhindar dari penyakit flu burung Menentukan diagnosis yang tepat Mengetahui pandangan islam mengenai suatu wabah penyakiit

BAB 2PEMBAHASAN

A.Tinjauan Pustaka

Penyakit influenza pada unggas ( Avian Influenza / AI ) yang saat ini kita kenal dengan sebutan flu burung adalah penyakit yang disebabkan oleh virus influenza tipe A dari Family Orthomyxomiridae. Virus ini dapat menimbulkan gejala penyakit pernafasan pada unggas, mulai dari yang ringan (Low pathogenic) sampai pada yang bersifat fatal ( highly pathogenic ). Penyakit unggas di Indonesia terdiri dari virus sebanyak 12 jenis diantaranya AI, bakteri 3 jenis, dan parasit 1 jenis. Virus AI dibagi kedalam sub type berdasarkan permukaan Hemagglutinin (HA) dan Neoraminidase (NA) ada 15 sub type HA dan 9 jenis NA.

Virus Influenza ada tiga tipe, yaitu tipe A ( pada unggas ) , tipe B dan C ( pada manusia ). Influensa tipe A terdiri dari beberapa strain, antara lain H1N1, H3N2, H5N1 dan lain-lain. Influensa A (H5N1) merupakan penyebab wabah flu burung yang sangat mematikan di Hongkong, Vietnam, Thailand, Indonesia dan Jepang. Di Indonesia Virus Influenza tipe A subtipe H5N1 tersebut diatas menyerang ternak ayam sejak bulan Oktober 2003 s/d Februari 2005 akibatnya 14,7 juta ayam mati.Masa inkubasi ( saat penularan sampai timbulnya penyakit ) avian influenza adalah 3 hari untuk unggas. Sedangkan untuk flok dapat mencapai 14 21 hari. Hal itu tergantung pada jumlah virus, cara penularan, spesies yang terinfeksi dan kemampuan peternak untuk mendeteksi gejala klinis ( berdasarkan pengamatan klinik ).Pada akhir tahun 2003 di sejumlah Negara telah tertular penyakit influenza pada unggas dan bersifat mewabah ( pandemi ) seperti Korsel, Jepang, Vietnam, Thailand, Taiwan, kamboja, Hongkong, Laos, RRC dan Pakistan termasuk Indonesia.

1.DEFINISIFlu burung didefinisikan sebagai penyakit yang disebabkan oleh virus influenza A subtipe H5N1 yang menyerang burung, ungggas, ayam yang dapat menyerang manusia. 2.GEJALA Demam sekitar >38C

Batuk

Lemas

Sakit tenggorokan

Sakit kepala

Tidak nafsu makan

Muntah

Nyeri perut

Nyeri sendi

Diare

Infeksi selaput mata (conjunctivitis)

Dalam keadaan memburuk, terjadi severe respiratory distress, yakni sesak napas hebat, kadar oksigen rendah sementara kadar karbondioksida meningkat. Ini terjadi karena infeksi flu menyebar ke paru-paru dan menimbulkan radang paru-paru (pneumonia).

Otitis media (radang telinga)

3.DIAGNOSA Riwayat KontakSetelah mengenali gejalanya, biasanya akan dicari informasi mendalam tentang faktor risiko yang ada: Apakah yang bersangkutan bekerja di peternakan atau habis berkunjung ke pasar ayam dan lain-lain. Juga akan ditanya penyakit-penyakit lain yang mungkin akan memperburuk keadaan, seperti penyakit paru atau jantung, adanya riwayat alergi, dan sebagainya. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan LaboratoriumPada dasarnya dilakukan untuk menilai keadaan kesehatan pasien dan juga untuk mendeteksi bakteri/virus apa yang menyerang pasien tersebut. Pemeriksaan untuk menilai keadaan kesehatan antara lain dengan menilai kadar leukosit, fungsi hati, fungsi ginjal, dan yang penting juga analisis gas darah arteri.

Pada pemeriksaan ini, antara lain, akan dapat diketahui berapa kadar oksigen (O2) dan karbondioksida (CO2) di darah pasien. Kalau oksigennya rendah, nilai normalnya berkisar 85-95 mmHg, dan atau karbondioksidanya tinggi, nilai normalnya 35-45 mmHg, maka dapat terjadi keadaan gawat napas. Dari data yang ada, sebagian besar pasien flu burung meninggal karena gawat napas akut ini.

Upaya menemukan virus flu burung dapat dilakukan dengan pemeriksaan serologi untuk menilai respons antigen antibodi dan atau mengisolasi virusnya sendiri. Pada kasus flu burung juga dapat dijumpai peningkatan titer netralisasi antibodi dan dapat pula dilakukan analisis antigenik dan genetik, antara lain untuk mengetahui apakah sudah ada mutasi dari virus tersebut.

Kedua pasien di Hongkong (tahun 1999) menjalani pemeriksaan ELISA (enzyme liknk immuno sorbent assay), cairan saluran hidung tenggorok. Ternyata positif influenza A. Pada kedua kasus ini juga dilakukan kultur pada cairan saluran hidung tenggorok yang menunjukkan positif influenza A (H9N2). Ditemikannya adanya kenaikan titer antibody minimum 4 kali terhadap H5 dengan pemeriksaan HI tes menggunakan tes eritrosit kuda atau ELISA test. PCR H5N1 positif serta Isolasi virus H5N1 positif.Pada kasus yang terjadi di Hongkong (tahun 1997), diagnosis infeksi virus H5N1 dipastikan dengan ditemukannya virus. Lokasi diisolasinya virus ini ada pada usap tenggorok, cairan yang diisap dari trakea, aspirat saluran hidung tenggorok, dan ada pula virus yang ditemukan dari cairan bronko alveolar yang didapat dengan pemeriksaan bronkoskopi (memasukkan alat ini ke paru pasien).

Pemeriksaan Radiologi

Dengan Tes Rontgen maka bisa terlihat foto toraks menggambarkan pnuomonia atipikal.4.CARA PENULARAN Burung liar dan unggas domestikasi (ternak) dapat menjadi sumber penyebar H5N1. Di Asia Tenggara kebanyakan kasus flu burung terjadi pada jalur transportasi atau peternakan unggas alih-alih jalur migrasi burung liar.

Virus ini dapat menular melalui udara ataupun kontak melalui makanan, minuman, dan sentuhan. Namun demikian, virus ini akan mati dalam suhu yang tinggi. Oleh karena itu daging, telur, dan hewan harus dimasak dengan matang untuk menghindari penularan. Kebersihan diri perlu dijaga pula dengan mencuci tangan dengan antiseptik. Kebersihan tubuh dan pakaian juga perlu dijaga.

Virus dapat bertahan hidup pada suhu dingin. Bahan makanan yang didinginkan atau dibekukan dapat menyimpan virus. Tangan harus dicuci sebelum dan setelah memasak atau menyentuh bahan makanan mentah.

Unggas sebaiknya tidak dipelihara di dalam rumah atau ruangan tempat tinggal. Peternakan harus dijauhkan dari perumahan untuk mengurangi resiko penularan.

Tidak selamanya jika tertular virus akan menimbulkan sakit. Namun demikian, hal ini dapat membahayakan di kemudian hari karena virus selalu bermutasi sehingga memiliki potensi patogen pada suatu saat. Oleh karena itu, jika ditemukan hewan atau burung yang mati mendadak pihak otoritas akan membuat dugaan adanya flu burung. Untuk mencegah penularan, hewan lain di sekitar daerah yang berkasus flu burung perlu dimusnahkan.5.PENGOBATANObat yang diberikan dapat bersifat simtomatik, sesuai dengan gejala yang ada. Bila batuk, pasien dapat diberi obat batuk; kalau sesak dapat diberi obat jenid bronkodilator untuk melebarkan saluran napas yang menyempit. Selain itu, dapat pula diberikan obat antivirus seperti amantadine dan oseltamivir. Kalau keadaan pasien terus memburuk, bukan tidak mungkin perlu dipasang alat ventilator untuk membantu pernapasannya.

Semua penderita yang telah memenuhi kriteria Flu Burung perawatan dilakukan paling sedikit 1 minggu di ruang isolasi. Penderita dirawat di ruang isolasi selama 7 hari (masa penularan) karena ditakutkan adanya transmisi melalui udara. Selama masa perawatan, penderita diterapkan oksigenisasi, hidrasi, terapi simptomatis untuk gejala flu, foto toraks ulang. Pada kasus respiratory distressakan dilakukan pengobatan sesuai prosedur RDS. Penderita dimasukkan ke ruang perawatan intensif (ICU).

6.PENCEGAHAN1. Setiap Orang yang berhubungan dengan bahan yang berasal dari saluran cerna unggas harus menggunakan pelindung (masker,kacamata goggle,baju pelindung)

2. Bahan yang berasal dari saluran cerna unggas seperti tinja harus ditatalaksana dengan baik (ditanam/dibakar) agar tidak menjadi sumber peenularan bagi orang disekitarnya.3. Alat-alat yang dipergunakan dalam peternakan harus dicucu dengan desinfektan

4. Kandang dan tinja tidak boleh dikeluarkan dari lokasi peternakanMengkonsumsi daging ayam yang telah dimasak pada suhu 80C selama 1 menit, sedangkan telur unggas dipanskan pada suhu 64C selama 5 menit5. Melaksanakan kebersihan lingkungan

6. Melakukan kebersihan diri

7.HADISTPandangan islam dalam mengatasi wabah, Wasiat Rasulullah s.a.w : Jika manusia ditimpa oleh wabah ( yang membawa kematian ) dan sedangkan kamu di tengah mereka maka tetap bertahanlah ( di tempat itu ).( Dari Muadz bin jabal r.a ).8.AKIBATTerjadi kegagalan multy organ hingga menyebabkan kematian.

B.Analisis SkenarioDi kecamatan Suka Ayam, delapan puluh persen warganya peternak ayam. Dalam satu bulan terakhir banyak ayam mati mendadak tanpa sebab yang jelas. Beberapa hari kemudian, dua orang warga mengeluh demam tinggi selama beberapa hari kemudian, dua orang warga mengeluh demam tinggi selama beberapa hari diikuti denagn sesak napas. Mereka yang sudah berobat ke Puskesmas umumnya belum ada perbaikan bahkan sesak napas bertambah berat dan kondisi umum melemah.Dokter Puskesmas yang berada di wilayah itu bingung karena gejala penyakit dan hubungannya dengan banyaknya ayam mati tidak pernah dia pelajari selama kuliah di kedokteran baik pra klinik maupunketika menjadi dokter muda. Hingga demikian jauh banyaknya korban jatuh, dia masih kebingungan bagaimana membuat keputusan yang benar untuk mengatasi masalah profesional yang dia hadapi. Dia juga remang-remang ingat ada hadits yang menyebutkan ketika ada wabah yang melanda suatu tempat, maka orang luar tidak boleh masuk ke sana, dan orang yang berada di dalam tidak boleh keluar wilayah itu.Apa yang seharusnya dilakukan oleh dokter kepala puskesmas tersebut?

Adanya virus H5N1 telah menginfeksi unggas sehingga banyak ayam yang mati mendadak. Lalu virus tersebut menyerang saluran pernapasan manusia(influenza) melalui kontak udara dari sekreta unggas atau sentuhan pada unggas menjadi Penyakit Flu Burung. Dan dapat berakibat buruk yakni kematian.Virus H5N1 AyamManusia Penyakit Flu BurungTindakan awal yakni menyelamatkan warga lain yang belum terserang Flu Burung serta mengisolasi penderita flu burung. Hadist berdasarkan kasus di atas benar,penerapannya meskipun minimnya tingkat pengetahuan,dokter tersebut harus mampu bertanggung jawab menangani kasus tersebut semaksimal mungkin. Dokter tersebut boleh memberikan obat antivirus apa saja kecuali aspirin. Untuk menekan penyebaran virus Flu Burung maka dilakukan upaya pencegahan yakni yang terpenting adalah menjaga kebersihan diri dan lingkungan . BAB 3

KESIMPULAN dan SARANA.Kesimpulan Penyakit Flu Burung merupakan penyakit menular yang menyerang unggas yang dapat menyerang manusia. Penyakit Flu Burung termasuk penyakit mematikan

Gejala utama dari penyakit Flu Burung yakni Sesak napas(pneumonia) disertai demam tinggi.

Diagnosa dapat diketahui melalui riwayat kontak,pemeriksaan fisik, dan pemeriksaaan laboratorium. Obat yang diberikan terhadap penderita penyakit flu burung bersifat simtomatik Virus H5N1 bisa menular melalui kontak udara dan sentuhan

Virus H5N1 bisa menginfeksi burung, mamalia, dan manusia. Virus H5N1 bisa menyebar dari burung ke burung beda spesies, dari burung ke mamalia, dari burung ke manusia, tetapi tidak dapat antar manusia .

Virus H5N1 inaktif jika dipanaskan pada suhu diatas 80C Upaya pencegahan terhadap penyakit dimulai dari menjaga kebersihan diri dan lingkungan.B.Saran

Selalu waspada akan penyakit flu burung Siap Siaga dalam mengantisipasi penyebaran virus H5N1

Sebisa mungkin dokter tersebut menangani wabah yang terjadi di daerah itu

Sebaiknya dokter tersebut memaksimalkan usahanya

Sebaiknya setiap puskesmas memiliki obat Flu Burung

Sebaiknya kandang ayam dipisah dari pemukiman warga Tindakan pencegahan dan mengidentifikasikan orang penting untuk menentukan langkah-langkah selanjutnya Sebaiknya tim medis dan pemerintah mensosialisasikan informasi mengenai flu burung khususnya cara pencegahan, penyebaran, dan penanggulangannyaBAB 4

DAFTAR PUSTAKAAditama, Tjandra Yoga . 2005. Flu Burung di Manusia. Jakarta : GramediaAl Jauziyah, Ibnu Qayyim. 2004. Metode Pengobatan Nabi. Bogor : Griya ilmuCucunawangsih,dr Sp.MK. 2006. Flu Burung. Jakarta : PT Bhuana Ilmu PopulerIndriastuti, Sri Sundari. 2007. Avian Influenza. Pokja promosi kesehatan Puskesmas Karangdowo

Jawett, dkk . 2005. Mikrobiologi Kedokteran. Jakarta : Penerbit Salemba Medika

Kumala, Poppy, dkk. 1998.Kamus Saku Kedokteran Dorland. Jakarta : EGC Sudoyo, Aru W. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Yuliarti,Nurheti.2006.Menyingkap Rahasia Penyakit Flu Burung.Yogyakarta:C.V Andi Offset http://www.infeksi.com/fluburung.htm.diakses Senin,22/09/2008.http://www.wikipedia.com/fluburung.htm.diakses Selasa,23/09/2008.

http://www.medica.com/fluburung.htm.diakses Selasa,23/09/2008.http://www.humasristek-m-mf.htm.diakses Selasa,23/09/2008.

http://www.litbang.depkes.go.id/maskes/072005/fluburung.diakses Selasa, 23/09/2008.