6

Click here to load reader

Fluidized Catalytic Cracker With Active Stripper and Methods Using Same

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Fluidized Catalytic Cracker With Active Stripper and Methods Using Same

Citation preview

  • FLUIDIZED CATALYTIC CRACKER WITH ACTIVE STRIPPER AND METHODS USING SAME

    A. PENDAHULUAN

    Bahan Bakar Minyak (BBM) adalah produk yang diperoleh dari pengolahan

    minyak mentah (minyak bumi) menjadi bahan bakar minyak melalui unit proses

    tertentu. Proses yang dilakukan adalah pemisahan seara fisis, memisahkan komponen

    hydrokarbon fraksi ringan sampai berat berdasarkan komposisi dan titik didih pada

    plat-plat pemisah fraksi dalam kolom distilasi bertingkat. Kemudian untuk fraksi

    tertentu dilakukan treating secara kimiawi dengan bantuan katalis dan/atau bahan

    chemical pada kondisi panas atau bertekanan tertentu, seperti pembersihan kandungan

    sulfur (sulfur treating), pemisahan nitrogen content, hydrotreating dan perubahan

    struktur ikatan kimia lain yang menggunakan panas dan katalis serta bantuan hydrogen

    bertekanan tinggi. Perubahan tersebut pada intinya untuk memperbaiki sifat kimia,

    fisika, memperbaiki oktan number bagi fraksi naptha, atau cetan number untuk fraksi

    solar dan sebagainya.

    http://refinerynusantara.com/process-unit-in-refinery/

    Bila suatu zat cair atau gas dilewatkan melalui lapisan hamparan partikel pada

    kecepatan rendah, partikel-partikel itu tidak bergerak. Jika kecepatan fluida berangsur-

    angsur dinaikkan, partikel-partikel itu akhirnya akan mulai bergerak dan melayang di

    dalam fluida. Istilah fluidisasi (fluidization) dan hamparan fluidisasi (fluidized bed)

    biasa digunakan untuk memeriksa keadaan partikel yang seluruhnya dalam keadaan

    melayang (suspensi), karena suspensi ini berprilaku seakan-akan fluida rapat.

    Perengkahan Minyak Bumi (Cracking)

    Cracking adalah pemecahan senyawa organik rantai panjang menjadi dua atau

    lebih senyawa organik rantai lebih pendek, terjadi secara alami maupun dari

    pemanasan langsung.

    Reaksi perengkahan merupakan reaksi pemutusan ikatan C-C dari suatu

    senyawa hidrokarbon yang mempunyai rantai karbon panjang dan berat (molekul

    besar). Terjadinya pemutusan ikatan ini membuat senyawa hidrokarbon ini menjadi

    senyawa hidrokarbon yang mempunyai rantai karbon pendek dan berberat molekul

    kecil. Pemutusan ikatan C-C dapat melalui beberapa cara tergantung kondisi reaksi

    perengkahan.

    Sejak 1940 cracking adalah proses penting dalam industri minyak bumi. Proses

    ini digunakan untuk memproduksi gasolin (fraksi bensin dan kerosin) dari minyak berat

    atau crude oil. Proses dapat berlangsung melalui dua mekanisme yaitu mekanisme

    radikal yang dilakukan secara termal (dengan temperatur tinggi) atau secara katalitik.

    (a) Thermal Cracking

    Bila reaksi perengkahan dilakukan hanya dengan perlakuan temperatur tinggi,

    maka perengkahan ini disebut perengkahan termal. Perengkahan termal terjadi

    disebabkan lepasnya ikatan sigma karbon-karbon sehingga molekul terpecah menjadi

    fragmen-fragmen radikal bebas. Tahap fragmentasi ini disebut homolisis termal yang

    merupakan tahap inisiasi bagi sederetan reaksi radikal bebas.

    Fragmentasi hidrokarbon rantai panjang dengan metode katalitik disebut

    perengkahan katalitik. Katalis yang umum digunakan adalah zeolit. Pada reaksi

  • perengkahan katalitik dengan katalis zeolit, zeolit berfungsi sebagai pembentuk

    karbokation yang tak stabil.

    Literatur pertama yang bercerita tentang proses Thermal Cracking, menyatakan

    bahwa proses ini dijumpai pada awal tahun 1800-an, yakni untuk merengkah minyak

    binatang (animal oils) menjadi komponen ringan. British patent juga mengumumkan

    tentang pemanfaatan panas untuk meningkatkan produk (yield) minyak lampu dari

    crude.

    Pertumbuhan yang cepat terhadap kebutuhan gasoline untuk bahan bakar motor

    di awal tahun 1900-an, mendorong tumbuhnya upaya membangun proses untuk

    meningkatkan yield gasoline dari crude oil, termasuk dengan cara thermal cracking.

    Proses thermal cracking pertama yang secara kommersial dianggap sukses,

    yakni Burton process yang dipatentkan pada tahun 1910 di United States oleh Dr. W.M.

    Burton dari Standard Oil Company, Indiana.

    Proses Burton adalah batch proses yang berlangsung di pipa baja horizontal

    pada 750 F, 75-95 psig. Kemudian Clark memodifikasinya agar menjadi proses

    kontinues. Proses yang lebih efisien secara kontinus berikutnya dan lebih dikenal adalan

    proses Cross and Dubbs ditahun 1920-1922 an. Proses ini agak sulit berkembang karena

    sulit dioperasikan, namun cukup menarik karena nilai oktane gasolinnya cukup tinggi.

    Setelah tahun 1927-an, proses ini dikembangkan menjadi proses cracking pada fasa cair

    dan fasa uap dengan suhu operasi lebih tinggi, hingga berlangsung / terpakai sampai

    diatas tahun 1940-an.

    (b) Fixed-Bed Catalytic Cracking

    Pada tahun 1920-an, Eugene J. Houndry, seorang warga Perancis menemukan

    suatu perubahan besar dibidang refining. Pada penemuannya, katalis dapat diregenerasi

    dengan pembakaran coke dari permukaan katalis. Penemuannya bermula dari

    percobaan untuk menghilangkan sulfur dari uap minyak yang kemudian mengarah pada

    pembangunan proses catalytic cracking pertama. Walau pada mulanya, penemuan

    tersebut tidak mendapat tanggapan diaderahnya, ditahun 1930an ia datang ke USA ke

    Vacuum Oil Company. Vacuum Oil Company dan Standard Oil of New York merger

    ditahun 1931 membentuk Socony-Vacuum, yang sekarang dikenal sebagai Mobil Oil

    Corporation.

    Di tahun 1933, Sun Oil Company juga memulai berpartisipasi dalam upaya

    membangun proses catalytic cracking unit. Walau banyak upaya berlangsung untuk

    membangun proses catalytic cracking, namun hasil pertama yang terbukti sukses secara

    komersial adalab fixed-bed catalytic cracking unit yang on stream pertama kali, di

    Refinery Socony-VacuumS Paulsboro, New Jersey 6 April 1936. Proses ini mengalami

    perkembangan dan perbaikkan, namun sulit untuk dikembangkan secara kapasitas

    besar dalam memproduksi gasoline, khususnya dalam mengimbangi pertumbuhan

    kebutuhan gasoline oleh industri kendaraan bermotor yang tumbuh cepat. Kesulitannya

    karena proses fixed-bed selalu memerlukan 3 bed besar bergantian. Satu dioperasikan,

    satu lagi dipurging dan lainnya sedang regenerasi. Kombinasi dari 3 bed katalis yang

    besar disertai ukuran katalis yang agak besar, mengarah tidak efisien dan tidak

    ekonomis.

    (c) Moving-Bed Catalytic Cracking

  • Perbaikkan proses dilanjutkan oleh Socony-Vacuum (SV) and The Houdry

    Process Corp. (HPC) terhadap fixed-bed process ini. Untuk perbaikkan, harus

    diupayakan agar pergerakkan katalis bisa kontinus dan efisien diantara proses reaksi

    dan regenerasi. Untuk ini didapat bahwa pemakaian Thermofor Kiln dengan lift bucket

    bisa diterapkan.

    Semi-komersial Thermofor Catalytic Cracking Unit (TCC) pertama dioperasikan

    di SVs Paulsboro refinery tahun 1941. Kapasitas hanya 500 bpsd. Tahun 1943, Magnolia

    Oil Company (SVs Affiliate), mulai mengoperasikan bucket elevator TCC yang

    berkapasitas 10.000 bpsd di Beamount refinery. Sampai tahun 1956, berkembang

    sampai 56 TCC proses, yang dibangun oleh SV, setelah SV berpisah dengan Hundry-

    Process Co.

    Disaat TCC mulai dikembangkan, FCCU juga mulai berkembang. Di akhir tahun

    1952-an, SV menyadari bahwa TCC akan ketinggalan dibanding FCCU, karena FCCU

    lebih yang lebih besar mampu mengolah feed lebih banyak dengan lebih ekonomis.

    Disamping itu, TCC memiliki problema mekanikal yang lebih rumit.

    (d) Fluid Catalytic Cracking

    Oktober 1938, Standard Oil New Jersey, Standard Oil Indiana, M.W.Kellogg and

    I.G. Farben membentuk organisasi riset, the Catalytic Research Assosiation (CRA) untuk

    membangun proses cracking yang diluar ketentuan patent the Houndry fixed-bed

    catalytic cracking process.

    Tahun 1940, I. G. Farben keluar group dan Anglo-Iranian Oil Co.,LTD., Royal

    Ducth-Shell Co., The Texas Co., dan Universal Oil Product Co. (UOP) bergabung dengan

    group riset tersebut.

    Sebuah pilot plan berkapasitas 100 BPD PECLA (Powdered Experimenttal

    Catalyst, Lousiana) dicoba dioperasikan, yakni dengan sebuah Snake Reactor ( berupa

    pipa 450 ft, 4) dengan screw pump sebagai penggerak katalis yang bertahan 53 hari

    operasi.

    Pada pertengahan tahun 1940an, CRA memutuskan menggunakan powdered

    katalis untuk percobaan berikutnya.. Pilot plant pertama dioperasikan berkapasitas 100

    BPD dengan menggunakan stand pipe, katalis berupa butiran halus yang digerakkan

    oleh udara yang dioperasikan pertama kali dan dapat bertahan mulai dari 13 Agustus

    1940 s/d 7 Juni 1941 (hampir 10 bulan) secara kontinu. Data pilot test tersebut tercatat

    sebagai dasar perkembangan engineering selanjutnya dari FCC.

    Pada 16 September 1940, dibangun FCC pertama, atau dinamakan PCLA

    (Powdered Catalyst, Loouisiana No.1 di New Jersey USA). Selesai 1 May 1943 atau 19

    bulan kemudian, tanggal 25 May 1942, unit pertama tersebut mulai oil in. Ini

    merupakan sejarah dari suksesnya FCC.

    Perkembangan pesat dunia industri yang menggunakan crude oil sebagai bahan

    bakar dan sumber bahan baku petrokimia, menyebabkan makin lama harga crude oil

    makin mahal. Akhirnya mulai terfikir untuk memanfaatkan minyak residu sebagai

    bahan umpan FCC. Maka mulai dikembangkan FCC yang mampu mengolah bahan baku

    hidrokarbon lebih berat seperti RFCC atau RCC yang lebih mampu meregenerasi katalis

    yang berkarbon lebih banyak, sehingga harus dapat mengendalikan kelebihan panas

    regenerasi katalis lebih efektif.

    Fungsi utama dari unit Fluid Catalytic Cracking (FCC) adalah untuk "merengkah"

    fraksi minyak gas dari minyak mentah untuk menghasilkan lebih banyak bensin dan

  • bahan bakar distilat. FCC dikembangkan sebagai jumlah nafta yang tersedia dalam

    minyak mentah tidak cukup untuk memenuhi permintaan untuk bensin per barel

    minyak mentah. FCC seringkali paling menguntungkan dalam operasi pengilangan.

    Proses perengkahan menghasilkan karbon (kokas) yang masih tersisa pada

    partikel katalis dan menurunkan dengan cepat aktivitasnya. Untuk mempertahankan

    aktivitas katalis pada tingkat yang berguna, perlu untuk meregenerasi katalis dengan

    membakar kokas ini dengan udara. Akibatnya, katalis terus pindah dari reaktor ke

    regenerator dan kembali ke reaktor. Reaksi pemecahan adalah endotermik dan reaksi

    regenerasi eksotermis.

    Proses FCC menggunakan katalis dalam bentuk partikel yang sangat halus yang

    berperilaku seperti fluida ketika diaerasi dengan uap. Katalis fluidized disirkulasikan

    secara terus menerus antara zona reaksi dan zona regenerasi dan bertindak sebagai

    kendaraan untuk mentransfer panas dari regenerator ke umpan minyak dan reaktor.

    Unit FCC memiliki banyak fleksibilitas dalam jenis bahan baku yang dapat

    diproses. Tipe bahan baku FCC meliputi minyak gas atmosferik, produk bawah menara

    vakum, dan coker minyak gas. Umpan minyak panas dikontakkan dengan katalis baik

    dalam feed riser line atau reaktor. Pada saat reaksi pemecahan berlangsung, katalis

    semakin dinonaktifkan dengan pembentukan kokas pada permukaan katalis. Katalis dan

    uap hidrokarbon dipisahkan secara mekanis dan sisa minyak pada katalis dilucuti

    dengan steam stripping sebelum katalis memasuki regenerator. Uap minyak yang

    diambil di bagian atas menara fraksionasi untuk pemisahan ke aliran yang memiliki

    rentang mendidih yang diinginkan. Produk utama termasuk bahan baku unit alkilasi

    (propylene, isobutana dan butylenes), bensin, dan bahan bakar diesel atau minyak

    pemanas.

    Katalis yang dipakai mengalir ke regenerator dan diaktifkan kembali dengan

    membakar deposit kokas dengan udara. Suhu regenerator dikendalikan dengan hati-hati

    untuk mencegah deaktivasi katalis oleh overheating dan untuk menyediakan jumlah

    pembakaran karbon yang diinginkan. Hal ini dilakukan dengan mengontrol aliran udara

    untuk memberikan rasio CO2/CO yang diinginkan dalam gas buang keluar atau suhu

    yang diinginkan dalam regenerator. Gas buang dan katalis dipisahkan oleh pemisah

    siklon dan debu elektrostatis.

    Lisensor FCC

    Berikut akan diuraikan salah satu lisensor FCC dengan judul invensi Fluidized

    Catalytic Cracker with Active Stripper and Methods Using Same dan data paten sebagai

    berikut :

    United States Patent

    Patent No. : 8,435,401

    Date of Patent : May 7, 2013

    Inventor : A. Lamont Tyler, Vincent J. Memmot, John A. Paraskos,

    James R. Vemich

    Assignee : Process Innovators, Inc., Salt Lake City, UT (US)

    Appl. No. : 12/349.408

    Filed : Jan, 6, 2009

    Penemuan ini diarahkan pada fluidized catalytic cracker (unit FCC) bertahap dan

    metode perengkahan bahan hydrocarbon. Unit FCC dari penemuan ini meliputi sejumlah

    reaktor bertahap yang memiliki partikel katalis yang mengalir secara seri dari satu

  • reaktor ke umpan hidrokarbon berikutnya yang disampaikan secara paralel ke reaktor.

    Antara reaktor, katalis distripping menggunakan stripper aktif.

    B. TUJUAN

    Secara umum, invensi ini berhubungan dengan FCC dan metode baru untuk

    meningkatkan mutu hidrokarbon. Secara khusus memaparkan FCC bertahap yang

    terdiri dari sejumlah reaktor yang diumpankan fluidized catalyst secara seri dan

    ditempatkan sebuah stripper aktif diantaranya. Stripping aktif dari katalis antara

    reaktor telah ditemukan memiliki dampak besar pada aktivitas katalis dalam reaktor

    kedua dan setiap reaktor berikutnya.

    C. PROSES

    Gambar 1. Schematic Representation of a Staged Fluidized Catalytic Cracking Unit

    Unit FCC terdiri dari reaktor pertama, kedua dan secara opsional beberapa

    reaktor tambahan. Setiap reaktor mempunyai satu atau lebih inlet untuk memasukkan

    umpan hidrokarbon dan cracking catalyst. Setiap reaktor juga mempunyai satu atau

    lebih outlet untuk mengeluarkan cracking catalyst dan cracked hydrocarbons.

    Unit FCC juga terdiri dari sebuah hydrocarbon stripping vessel yang

    menghubungkan aliran fluida dengan outlet dari reaktor pertama untuk menerima

    katalis setelah sebagian digunakan. Dalam stripping vessel, gas stripping diinjeksi

    melalui catalyst bed. Peristiwa gas stripping bergerak melalui catalyst bed melepaskan

    cracked hydrocarbons, yang dikeluarkan dari unit FCC bersama gas stripping. Tindakan

    stripping ini meremajakan katalis sampai batas tertentu dan secara signifikan

    meningkatkan kinerja katalitik dibandingkan dengan unit FCC sebelumnya.

  • Sebuah stripper aktif ditempatkan di dalam stripping vessel. Stripper aktif

    diletakkan pada suatu bagian dari stripping vessel dimana terjadi kontak gas stripping

    dengan sebagian katalis yang telah digunakan. Stripper aktif mempunyai berbagai

    bentuk struktur dengan kemampuan meningkatkan stripping pada katalis. Peningkatan

    stripping secara khusus disebabkan oleh turbulensi dan/atau kontak antara partikel

    katalis, gas stripping, dan sifat struktur dari stripper aktif. Stripping aktif mengaktifasi

    kembali sebagian katalis dengan melepaskan bagian penting deposit hidrokarbon yang

    tidak stabil pada katalis.

    Stripping vessel juga terhubung dengan inlet reaktor kedua untuk

    mengumpankan katalis yang telah digunakan ke reaktor kedua setelah distripping

    dalam stripper aktif. Setelah melalui reaktor kedua, katalis dapat diumpankan ke

    beberapa stripping vessel berikut dan/atau reaktor sampai katalis semua atau hampir

    semua terpakai. Katalis yang telah digunakan pada reaktor terakhir dialirkan ke

    regenerator untuk diperbarui untuk digunakan kembali pada reaktor pertama. Satu atau

    lebih stripper (aktif dan/atau non-aktif) dapat ditempatkan langsung sebelum

    regenerator.

    Dalam invensi ini juga termasuk metode untuk meningkatkan materi

    hidrokarbon. Metode tersebut termasuk langkah-langkah berikut : (a) Melewatkan

    partikel panas katalis yang telah diregenerasi ke bagian bawah reaktor pertama dan

    menginjeksikan bagian pertama bahan baku hidrokarbon ke dalam reaktor bersama

    partikel katalis; (b) melewatkan partikel katalis dan bagian umpan pertama melalui

    reaktor pertama dan ke dalam stripping vessel, dimana bagian pertama umpan

    direngkahkan dan partikel katalis secara parsial terpakai dalam reaktor pertama; (c)

    memisahkan rengkahan bagian awal umpan dari katalis dan mengeluarkan rengkahan

    umpan, dimana pemisahan ini setidaknya sebagian dilakukan dengan melewatkan

    partikel katalis melalui stripper aktif; (d) melewatkan partikel katalis dari reaktor

    pertama ke bagian bawah reaktor kedua dan menginjeksikan bagian kedua bahan baku

    hidrokarbon ke reaktor kedua; (e) melewatkan katalis dan umpan kedua melalui

    reaktor kedua dan ke stripping vessel kedua dimana umpan kedua direngkahkan katalis

    selanjutnya terpakai; (f) memisahkan rengkahan umpan kedua dari katalis dan

    mengeluarkan rengkahan tersebut; dan (g) mengembalikan katalis regenerator dan

    meregenerasinya. Secara opsional, ketiga, keempat, atau bahkan lebih reaktor dapat

    ditambahkan dan mempunyai stripper aktif di antaranya.

    D. RANGKUMAN

    E. BIBLIOGRAFI