29
RSI “IBNU SINA” YARSI SUMBAR SIMPANG EMPAT MEMASANG INFUS NO. DOKUMEN 04.05.137 NO. REVISI 00 HALAMAN STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Tanggal terbit Ditetapkan Oleh Direktur Dr. H Agung Mulia,MARS NIK. Pengertian Tata cara memberikan cairan melaluai infus dengan memasukkan kedalam vena. Tujuan Memenuhi kebutuhan cairan dan elektrolit. Infus pengobatan dan pemberian nutrisi. Kebijakan Tindakan keperawatan ini dilaksanakan oleh perawat atas instruksi dari dokter,dan harus memperhatikan prinsip steril. Diberikan pada pasien yang mendapatkan obat yang diberikan secara intra vena ( IV ) Diberikan pada pasien dehidrasi untuk rehidrasi parenteral Prosedur Kriteria persiapan Alat 1. Standar infuse 2. Infuse set 3. Cairan sesuai instruksi dokter 4. Abocath (jarum infuse) sesuai dengan ukuran 5. Torniket 6. Kapas alkohol 7. Kassa steril 8. Betadin 9. Gunting 10. Plester 11. Pengalas 12. Sarung tangan 13. Bengkok Kriteria persiapan klien 1. Pastikan klien yang akan ditindak 2. Ucapkan Assalamu’alaikum 3. Beritahu klien tindakkan yang akan dilakukan dan tujuan

Format Sop Baru

Embed Size (px)

Citation preview

RSI IBNU SINA YARSI SUMBAR SIMPANG EMPAT

MEMASANG INFUS

NO. DOKUMEN04.05.137NO. REVISI00HALAMAN

STANDAR PROSEDUR OPERASIONALTanggal terbit

Ditetapkan Oleh

DirekturDr. H Agung Mulia,MARSNIK.

Pengertian Tata cara memberikan cairan melaluai infus dengan memasukkan kedalam vena.

Tujuan Memenuhi kebutuhan cairan dan elektrolit. Infus pengobatan dan pemberian nutrisi.

Kebijakan Tindakan keperawatan ini dilaksanakan oleh perawat atas instruksi dari dokter,dan harus memperhatikan prinsip steril. Diberikan pada pasien yang mendapatkan obat yang diberikan secara intra vena ( IV )

Diberikan pada pasien dehidrasi untuk rehidrasi parenteral

Prosedur Kriteria persiapan Alat

1. Standar infuse2. Infuse set3. Cairan sesuai instruksi dokter4. Abocath (jarum infuse) sesuai dengan ukuran5. Torniket6. Kapas alkohol7. Kassa steril8. Betadin9. Gunting 10. Plester11. Pengalas 12. Sarung tangan 13. Bengkok

Kriteria persiapan klien

1. Pastikan klien yang akan ditindak2. Ucapkan Assalamualaikum3. Beritahu klien tindakkan yang akan dilakukan dan tujuan 4. Posisikan pasien supine (telentang)

Kriteria pelaksanaan

1. Perawat cuci tangan 2. Baca bismillahirrahmanirrahim3. Hubungkan cairan dan infuse set dengan menusukkan ke bagian karet kemudian gantungkan ke standar infuse4. Isi cairan kedalam set infuse dengan menekan ruang tetesan hingga terisi sebagian dan buka klem slang dan udara dalam slang keluar5. Menentukan vena yang akan ditusuk6. Letakkan pengalas dibawah tempat vena yang akan dilakukan penginfusan.7. Gunakan sarung tangan steril8. Desinfeksi daerah yang akan ditusuk dengan kapas alkohol secara memutar dari dalam keluar atau dari atas kebawah tanpa bolak-balik9. Lakukan penusukan pada vena dengan meletakkan ibu jari di bagian bawah vena dan posisi jarum (abocath) mengarah ke atas10. Perhatikan keluarnya darah melalu jarum (abocath), apabila saat penusukan terjadi pengeluaran darah melalui jarum, maka tarik keluaar bagian dalam jarum sambil meneruskan tusukan kedalam vena 11. Setelah jarum infuse bagian dalam dilepaskan/ keluarkan, tahan bagian atas vena dengan menekan menggunakan jari tangan agar darah tidak keluar. Kemudian bagian infuse dihubungkan dengan slang infuse.12. Buka pengatur tetesan dan atur kecepatan sesuai dengan dosis yang diberikan 13. Lakukan fiksasi dan menutup bagian yang ditusuk dengan kassa steril yang sudah diberi betadin14. Perhatikan reaksi klien15. Catat tanggal dan waktu pemasangn infuse serta catat ukuran jarum pada plester luar fiksasi

16. Lepaskan sarung tangan17. Rapikan klien dan alat-alat dibereskan

18. Tutup salam sebelum meninggalkan klien setelah selesai melakukan tindakan 19. Ucapkan Alhamdulillahirrabbilalamin 20. Perawat mencuci tangan

Unit terkait Seluruh unit keperawatan

RSI IBNU SINA YARSI SUMBAR SIMPANG EMPAT

MEMBERIKAN OKSIGEN

NO. DOKUMEN

NO. REVISI00HALAMAN

STANDAR PROSEDUR OPERASIONALTanggal terbit

Ditetapkan Oleh

DirekturDr. H Agung Mulia,Mars

Pengertian Tata cara pemberian oksigen ke dalam paru paru melalui saluran pernafasan dengan menggunakan alat bantu oksigen.

Tujuan Memenuhi kebutuhan oksigen. Mencegah terjadinya hipoksia.

Kebijakan

Prosedur Kriteria persiapan Alat

1. Tabung oksigen lengkap dengan flow meter dan humidifier 2. Isi botol humidifier dengan air steril sebanyak 2/3 atau sesuai batas yang telah ditentukan3. Kanula nasal/ maskerKriteria persiapan klien

1. Pastikan klien yang akan ditindak2. Cek instruksi dokter (dosis dan cara pemberian)3. Ucapkan Assalammualaikum4. Beritahu klien tindakkan yang akan dilakukan dan tujuan

Kriteria pelaksanaan

1. Perawat cuci tangan 2. Baca bismillahirrahmanirrahim3. Atur posisi klien dengan semifowler4. Atur aliran oksigen sesuai dengan kecepatan yang dibutuhkan (sesuai instruksi dokter). Kemudian observasi humidifier pada tabung air yang menunjukkan adanya gelembung5. Memasang kanula nasal / masker pada hidung pasien dan atur pengikat untuk kenyamanan klien6. Memperhatikan reaksi pasien, pernapasan dan nadi7. Catat kecepatan aliran oksigen dan respon klien dalam lebaran catatan perawatan8. Rapikan alat-alat dan klien9. Tutup salam sebelum meninggalkan klien setelah selesai melakukan tindakan 10. Ucapkan Alhamdulillahirrabbilalamin 11. Perawat mencuci tangan

Unit terkait Seluruh unit keperawatan

RSI IBNU SINA YARSI SUMBAR SIMPANG EMPAT

MEMANDIKAN PASIEN DI TEMPAT TIDUR

NO. DOKUMEN

NO. REVISI00HALAMAN

STANDAR PROSEDUR OPERASIONALTanggal terbit

Ditetapkan Oleh

DirekturDr. H Agung Mulia,Mars

Pengertian Tata cara tindakan keperawatan yang dilakukan pada pasien yang tidak mampu mandi secara mandiri atau memerlukan bantuan.

Tujuan Mempertahankan kebersihan kulit Mencegah infeksi kulit

Memperlancar peredaran darah

Mempertahankan kenyamanan pasien

Kebijakan

Prosedur Kriteria persiapan Alat

1. 1 stel pakaian bersih 2. Waskom mandi 2 buah berisi air dingin atau hangat3. Kain penutup 4. Handuk dan waslap5. Tempat untuk kain kotor6. Skrin atau sampiran7. Sabun

Kriteria persiapan klien

1. Pastikan klien yang akan ditindak2. Ucapkan Assalammualaikum3. Beritahu klien tindakkan yang akan dilakukan dan tujuan

Kriteria pelaksanaan

1. Perawat cuci tangan 2. Baca bismillahirrahmanirrahim3. Pintu, jendela, atau gorden ditutup dan gunakan sampiran bila perlu4. Atur posisi klien tidur terlentang atau setengah duduk5. Pakaian bagian atas dibuka kemudian di tutup dengan selimut mandi atau kain penutup6. Bentangkan handuk dibawah kepala dan bersihkan wajah, telinga dan leher dengan air hangat atau sabun (sesuai keinginan pasien) dengan menggunakan waslap lalu bilas dan keringkan dengan handuk7. Kain penutup diturunkan, bentangkan handuk diatas dada klien dan kedua tangan ada diatas handuk tersebut. 8. Kedua tangan pasien dibasahi dan disabuni dimulai dari tangan yang jauh dari perawat, kemudian yang lebih dekat lalu dibilas sampai bersih dan dikeringkan dengan handuk9. Pakaian pasien bagian bawah dibuka dan selimut atau kain penutup diturunkan sampai perut bagian bawah10. Kedua tangan dikeataskan, handuk diangkat dan dibentangkan pada sisi pasien. Ketiak, dada dan perut dibasahi, sabuni dibilas sampai bersih dan dikeringkan dengan handuk selanjutnya ditutup kain penutup atau handuk.11. Kemudian klien dimiring kekiri. Handuk dibentangkan dibawah punggung sampai glutea. Lalu basahi punggung dengan sabun dan air hangat hingga glutea. Keringkan punggung dengan handuk kemudian miring ke kanan. Setelah itu klien kembali ke posisi terlentang dan pakaian atas dipasangkan dengan rapi.12. Kaki pasien yang terjauh dari perawat dikeluarkan dari bawah kain penutup, handuk dibentangkan dibawahnya dan lutut ditekuk, kaki disabuni, dibilas selanjutnya dikeringkan, demikian juga kaki yang satu lagi.13. Letakkan handuk dibawah lutut dan kemudian lutut dibersihkan dengan sabun dan air hangat pada daerah lipatan paha dan genetalia. Kemudian keringkan. 14. Pakaian bagaian bawah dikenakan kembali, kain penutup atau handuk diangkat, selimut pasien dipasangkan kembali.15. Pakaian dan alat tenun kotor serta peralatan dirapihkan dan dibawa ketempatnya.16. Observasi respon pasien dan kelainan pada tubuhnya

17. Tutup salam sebelum meninggalkan klien setelah selesai melakukan tindakan 18. Ucapkan Alhamdulillahirrabbilalamin 19. Perawat mencuci tangan

Unit terkait Seluruh unit keperawatan

RSI IBNU SINA YARSI SUMBAR SIMPANG EMPAT

MEMBERIKAN HUKNAH RENDAH

NO. DOKUMEN

NO. REVISI00HALAMAN

STANDAR PROSEDUR OPERASIONALTanggal terbit

Ditetapkan Oleh

DirekturDr. H Agung Mulia,Mars

Pengertian Tata cara tindakan keperawatan dengan cara memasukkan cairan hangat kedalam kolon desendens dengan menggunakan kanule rektal melalui anus.

Tujuan Mengosongkan usus pada pra-pembedahan Merangsang BAB untuk mengeluarkan feses

Kebijakan

Prosedur Kriteria persiapan Alat

1. Selimut2. Pengalas3. Irigator lengkap dengan kanula rectal dan klem4. Cairan hangat (700-1000 ml)5. Bengkok berisi cairan desinfektan6. Pelicin / vaselin/ jelli7. Pispot8. Sampiran 9. Sarungan tangan 10. Tisu

Kriteria persiapan klien

1. Pastikan klien yang akan ditindak2. Ucapkan Assalammualaikum3. Beritahu klien tindakkan yang akan dilakukan dan tujuan

Kriteria pelaksanaan

1. Perawat cuci tangan 2. Baca bismillahirrahmanirrahim3. Sampiran dipasang, bila perlu pintu ditutup

4. Atur posisi klien dengan posisi sims kiri5. Pasang pengalas dibawah area glutea6. Lepaskan pakaian bagian bawah klien, pasang selimut pada bagian yang terbuka 7. Siapkan bengkok didekat klien 8. Irrigator diisi dengan air hangat dan hubungkan kanula rectal, kemudian periksa alirannya dengan membuka kanula rekti dan keluarkan air ke bengkok dan beri jeli pada kanula9. Pasang sarung tangan10. Masukkan kanula kira-kira 15 cm ke dalam rectum kearah kolon desendens sambil klien diminta menarik napas panjang dan pegang irrigator setinggi 50 cm dari tempat tidur dan buka klemnya. Air dialirkan perlahan-lahan 15-20 menit atau sampai klien menunjukkan keinganan untuk defekasi11. Bila cairan sudah habis, slang diklem, kanula dicabut12. Kanula dilepas dan masukkan kedalam bengkok yang berisi cairan desinfektan13. Anjurkan klien untuk menahan sebentar rasa ingin defekasi dan pasang pispot atau anjurkan ke toilet. Bila klien tidak mampu mobilisasi maka pasang pispot serta pasien diminta untuk terlentang 14. Setelah selesai klien dibersihkan dan dirapihkan15. Observasi respon klien dan mencatat hasil kegiatan tindakan 16. Tutup salam sebelum meninggalkan klien setelah selesai melakukan tindakan 17. Ucapkan Alhamdulillahirrabbilalamin18. Perawat mencuci tangan

Unit terkait Seluruh unit keperawatan

RSI IBNU SINA YARSI SUMBAR SIMPANG EMPAT

MEMBERIKAN TRANFUSI DARAH

NO. DOKUMEN

NO. REVISI00HALAMAN

STANDAR PROSEDUR OPERASIONALTanggal terbit

Ditetapkan Oleh

DirekturDr. H Agung Mulia,Mars

Pengertian Suatu tata cara tindakan keperawatan yang dilakukan pada klien yang membutuhkan darah dengan cara memasukkan darah melalui vena dengan menggunakan set tranfusi.

Tujuan Meningkatkan volume darah sirkulasi

Meningkatkan jumlah sel darah merah dan untuk mempertahankan kadar hemoglobin pada klien anemia berat

Kebijakan Dalam pemberian darah harus diperhatikan kondisi pasien,kecocokan darah melalui nama pasien, label darah, golongan darah, dan periksa warna darah ( terjadi gumpalan atau tidak),homogenitas (bercampur rata atau tidak)

Prosedur Kriteria persiapan Alat1. Blood transfusi2. Cairan NaCl 0.9%3. Darah yang akan diberikan sesuai dengan kebutuhan dan sudah dihangatkan

4. Sarung tangan Kriteria persiapan klien 1. Cek instruksi dokter dan persetujuan pasien (inform concent)2. Pastikan klien yang akan ditindak3. Ucapkan Assalamualaikum4. Beritahu klien tindakkan yang akan dilakukan dan tujuan

Kriteria pelaksanaan

1. Perawat cuci tangan 2. Baca bismillahirrahmanirrahim3. Pasang sarung tangan4. Ukur tanda-tanda vital klien sebelum melakukan transfuse5. Ganti slang infuse dengan blood transfuse6. Lakukan pemberian infuse NaCl 0,9% terlebih dahulu sebelum pemberian transfuse darah7. Memeriksa identitas kebenaran produk darah, periksa kompatibilitas dalam kantong darah, periksa kesesuaian dengan identitas klien, periksa kedaluwarsa dan periksa adanya bekuan8. Memindahkan slang transfuse ke kantong darah

9. Menghitung jumlah tetesan sesuai dengan kebutuhan10. Setelah darah masuk pantau tanda vital tiap 5 menit selama 15 menit pertama dan tiap 15 menit selama 1 jam berikutnya11. Perhatikan reaksi pasien12. Setelah darah diinfuskan, bersihkan slang dengan NaCl 0,9% 13. Tutup salam sebelum meninggalkan klien setelah selesai melakukan tindakan 14. Catat waktu pemberian, golongan darah, jumlah dan komponen darah yang diberikan 15. Ucapkan Alhamdulillahirrabbilalamin16. Perawat mencuci tangan

Unit terkait Seluruh unit keperawatan

RSI IBNU SINA YARSI SUMBAR SIMPANG EMPAT

Mengganti Alat Tenun Kotor Pada Tempat Tidur Tanpa Memindahkan Pasien

NO. DOKUMEN

NO. REVISI00HALAMAN

STANDAR PROSEDUR OPERASIONALTanggal terbit

Ditetapkan Oleh

DirekturDr. H Agung Mulia,Mars

Pengertian Suatu tata cara dalam menggantikan alat tenun kotor pada tempat tidur tanpa memindahkan pasien

Tujuan Untuk memberikan kenyamanan pada pasien

Kebijakan

Prosedur Kriteria persiapan Alat

1. Seprai besar bersih

2. Seprai kecil bersih3. Sarung bantal4. Selimut 5. Ember berisi larutan disinfektan6. Tempat kain kotorKriteria persiapan klien

1. Pastikan klien yang akan ditindak2. Ucapkan Assalammualaikum3. Beritahu klien tindakkan yang akan dilakukan dan tujuan Kriteria pelaksanaan

1. Perawat cuci tangan 2. Baca bismillahirrahmanirrahim3. Perawat berada disisi kiri dan kanan tempat tidur4. Selimut dan bantal yang tidak perlu diletakkan diatas kursi atau bangku 5. Pasien dimiringkan disisi tempat tidur6. Gulung seprai kecil ke tengah tempat tidur sejauh mungkin 7. Bersihkan perlak dengan larutan disinfektan, lalu gulung ke tengah tempat tidur8. Gulung sprei besar ke tengah tempat tidur sejauh mungkin9. Pasang sprei besar yang bersih10. Pasang perlak11. Pasang seprai kecil setengah bagian 12. Rapikan sudut atas, bagian tengah dan sudut bawah bagian kanan 13. Miringkan klien ke kanan14. Ambil seprai besar, seprai kecil yang kotor dari posisi kiri dan masukkan ke tempat kain kotor 15. Tarik sprei besar yang bersih 16. Bersihkan perlak sebelah kiri17. Tarik sprei kecil18. Rapikan alat tenun sudut atas bagian tengah dan sudut bawah dengan sudut 90 derajat19. Angkat sarung bantal yang kotor 20. Pasang sarung bantal yang bersih21. Susun bantal dan baringkan klien pada posisi yang tepat22. Pasang selimut dan rapikan23. Beritahu klien tindakan telah selesai dilaksanakan24. Tutup salam sebelum meninggalkan klien setelah selesai melakukan tindakan 25. Ucapkan Alhamdulillahirrabbilalamin 26. Perawat mencuci tangan

Unit terkait Seluruh unit keperawatan

RSI IBNU SINA YARSI SUMBAR SIMPANG EMPAT

Membersihkan Mulut Pada Pasien Tidak Sadar

NO. DOKUMEN

NO. REVISI00HALAMAN

STANDAR PROSEDUR OPERASIONALTanggal terbit

Ditetapkan Oleh

DirekturDr. H Agung Mulia,Mars

Pengertian Tata cara tindakan keperawatan yang dilakukan oleh perawat terhadap pasien yang tidak mampu mempertahankan kebersihan mulut dan gigi secara mandiri.

Tujuan Mencegah infeksi gigi dan gusi Mempertahankan kebersihan rongga mulut

Kebijakan

Prosedur Kriteria persiapan Alat

1. Handuk atau kain pengalas2. Gelas kumur berisi air hangat / NaCl

3. Borak gliserin4. Tong spatel yang telah dibungkus kain kassa 5. Kapas lidi6. Bengkok atau nierbeken 7. Kain kassa 8. Pingset atau arteri klem9. Sarung tangan bersihKriteria persiapan klien

1. Pastikan klien yang akan ditindak2. Ucapkan Assalammualaikum3. Beritahu klien tindakkan yang akan dilakukan dan tujuan

Kriteria pelaksanaan

1. Perawat cuci tangan 2. Baca bismillahirrahmanirrahim3. Atur posisi dengan posisi tidur miring kanan / kiri4. Pasang handuk atau kain pengalas dibawah dagu/ pipi klien5. Ambil pinset dan bungkus dengan kain kassa yang dibasahi air hangat/ NaCl6. Gunakan tong spatel (sudip lidah) untuk membuka mulut pada saat membersihkan gigi/mulut

7. Lakukan pembersihan dimulai dari dinding rongga mulut, gusi, gigi dan lidah8. Keringkan dengan kassa steril yang kering

9. Setelah bersih, oleskan borak gliserin10. Observasi respon pasien11. Catat kelainan pada gigi dan mulut12. Pasien dirapikan dan alat-alat dibereskan13. Tutup salam sebelum meninggalkan klien setelah selesai melakukan tindakan 14. Ucapkan Alhamdulillahirrabbilalamin 15. Perawat mencuci tangan

Unit terkait Seluruh unit keperawatan

RSI IBNU SINA YARSI SUMBAR SIMPANG EMPAT

Menolong Pasien BAB

NO. DOKUMEN

NO. REVISI00HALAMAN

STANDAR PROSEDUR OPERASIONALTanggal terbit

Ditetapkan Oleh

DirekturDr. H Agung Mulia,Mars

Pengertian .

Tujuan

Kebijakan

Prosedur Kriteria persiapan Alat

1. Pispot 2. Alas / perlak3. Botol berisi air bersih untuk cebok4. Tisu / kertas kloset5. Selimut 6. Sampiran7. Sarung tangan bersih

Kriteria persiapan klien

1. Pastikan klien yang akan ditindak2. Ucapkan Assalammualaikum3. Beritahu klien tindakkan yang akan dilakukan dan tujuan

Kriteria pelaksanaan

1. Perawat cuci tangan 2. Gunakan sarung tangan3. Baca bismillahirrahmanirrahim4. Pasang sampiran 5. Pakaian pasien bagian bawah dilepaskan dan bagian yang terbuka tutup dengan selimut6. Pasien dianjurkan menekuk lutut dan mengangkat bokong7. Pasang pengalas dibawah glutea8. Tempatkan pispot diatas pengalas tepat dibawah glutea dengan posisi bagian lubang pispot tepat dibawah anus. Pada saat meletakkan pispot anjurkan klien untuk mengangkat daerah glutea9. Setelah posisi pispot tepat dibawah glutea, tanyakan pada klien tentang kenyamanan posisi tersebut. Jaga privasi selama prosedur.10. Anjurkan klien untuk defekasi pada tempatnya/pispot yang telah terpasang 11. Setelah selesai siram daerah anus dan sekitarnya dengan air sampai bersih dengan bantuan tangan yang bersarung tangan, kemudian keringkan dengan tisu12. Pispot diangkat dan feses diamati bila ada kelainan segera dilaporkan dan dicatat13. Pasien dirapikan, alat-alat dibersihkan14. Sampiran dibuka kembali 15. Tutup salam sebelum meninggalkan klien setelah selesai melakukan tindakan 16. Ucapkan Alhamdulillahirrabbilalamin 17. Perawat mencuci tangan

Unit terkait Seluruh unit keperawatan

RSI IBNU SINA YARSI SUMBAR SIMPANG EMPAT

Pemeriksaan suhu aksila

NO. DOKUMEN

NO. REVISI00HALAMAN

STANDAR PROSEDUR OPERASIONALTanggal terbit

Ditetapkan Oleh

DirekturDr. H Agung Mulia,Mars

Pengertian Suatu tata cara pemeriksaan suhu merupakan indikator untuk menilai keseimbangan antara pembentukan dan pengeluaran panas.

TujuanPengukuran suhu tubuh dilakukan untuk mengetahui rentang suhu tubuh

Kebijakan

Prosedur Kriteria persiapan Alat1. Termometer

2. Tiga buah botol

Botol pertama berisi larutan sabun

Botol kedua berisi larutan desinfektan

Botol ketiga berisi air bersih

3. Bengkok

4. Kertas/tisu

5. Buku catatan suhu

6. Sarung TanganKriteria persiapan klien

1. Pastikan klien yang akan ditindak2. Ucapkan Assalammualaikum3. Beritahu klien tindakkan yang akan dilakukan dan tujuan

Kriteria pelaksanaan

1. Perawat cuci tangan 2. Baca bismillahirrahmanirrahim3. Gunakan sarung tangan

4. Atur posisi paien

5. Tentukan letak aksila dan bersihkan daerah aksila dengan menggunakan tisu

6. Turunkan termometer dibawah suhu 34(- 35(C.

7. Letakkan termometer pada daerah aksila dan lengan pasien fleksi di atas dada

8. Setelah 3-10 menit termometer diangkat dan dibaca hasilnya.

9. Catat hasil.

10. Pasien dirapikan dan alat-alat dibereskan

11. Tutup salam sebelum meninggalkan pasien setelah selesai melakukan tindakan.12. Bersihkan termometer dengan kertas tisu.

13. Cuti dengan air sabun, desinfektan, bilas dengan air bersih, dan keringkan

14. Ucapkan Alhamdulillahirrabbilalamin 15. Perawat mencuci tangan

Unit terkait Seluruh unit keperawatan

RSI IBNU SINA YARSI SUMBAR SIMPANG EMPAT

PERAWATAN LUKA BERSIH

NO. DOKUMEN

NO. REVISI00HALAMAN

STANDAR PROSEDUR OPERASIONALTanggal terbit

Ditetapkan Oleh

DirekturDr. H Agung Mulia,Mars

Pengertian Suatu tata cara merawat luka bersih untuk membantu proses penyembuhan luka secara cepat

Tujuan Mencegah infeksi silang Mempercepat proses penyembuhan luka

Kebijakan

Prosedur 16. Cuti dengan air sabun, desinfektan, bilas dengan air bersih, dan keringkan

17. Ucapkan Alhamdulillahirrabbilalamin 18. Perawat mencuci tangan

Unit terkait Seluruh unit keperawatan

RSI IBNU SINA YARSI SUMBAR SIMPANG EMPAT

Pemasangan EKG

NO. DOKUMEN

NO. REVISI00HALAMAN

STANDAR PROSEDUR OPERASIONALTanggal terbit

Ditetapkan Oleh

DirekturDr. H Agung Mulia,Mars

Pengertian

Tujuan

Kebijakan Sesuai indikasi / ketentuanAtas instruksi dokter Harap diperhatikan urutan pemasangan LEAD pada EKG agar tidak terjadi kesalahan interpretasi data yang dikeluarkan oleh EKG itu sendiri

Prosedur 1. Atur Posisi Pasien, posisi pasien diatur terlentang datar

2. Buka dan longgarkan pakaian pasien bagian atas, bila pasien memakai jam tangan, gelang, logam lain agar dilepas

3. Bersihkan kotoran dengan menggunakan kapas pada daerah dada, kedua pergelangan tangan dan kedua tungkai dilokasi manset elektroda.

4. Mengoleskan jelly pada permukaan elektroda.

5. Memasang manset elektroda pada kedua pergelangan tangan dan kedua tungkai.

6. Memasang arde.

7. Menghidupkan monitor Elektrokardiogram.

8. Menyambungkan kabel Elektrokardiogram pada kedua tungkai pergelangan tangan dan kedua tungkai pergelangan kaki pasien, untuk rekaman ekstremitas lead (Lead I, II, III, AVR, AVL, AVF) dengan cara :

Warnamerahpada pergelangan tangan kanan

Warnahijaupada kaki kiri

Warnahitampada kaki kanan.

Warnakuningpada pergelangan tangan kiri.

Memasang elektroda dada untuk rekaman precardial lead

o V1 pada interkosta keempat garis sternum kanan o V2 pada interkosta keempat garis sternum kiri o V3 pada pertengahan V2 dan V4 o V4 pada interkosta kelima garis pertengahan clavikula kiri o V5 pada axila sebelah depan kiri o V6 pada axila sebelah belakang kiri

9. Melakukan kalibrasi dengan kecepatan 25 mili/detik 10. Bila rekaman Elektrokardiogram telah lengkap terekam, semua elektroda yang melekat ditubuh pasien dilepas dan dibersihkan seperti semula. 11. Pasien dibantu merapihkan pakaian

Unit terkait Seluruh unit keperawatan

RSI IBNU SINA YARSI SUMBAR SIMPANG EMPAT

PENERIMAAN PASIEN BARU

NO. DOKUMEN

NO. REVISI00HALAMAN

STANDAR PROSEDUR OPERASIONALTanggal terbit

Ditetapkan Oleh

DirekturDr. H Agung Mulia,Mars

Pengertian Pasien baru adalah pasien yang datang dari poliklinik, IRD, pindahan dari ruangan lain yang akan dirawat di Unit Rawat Inap.

Tujuan Sebagai acuan pelaksanaan perawatan dalam menerima pasien baru.

Kebijakan Setiap pasien masuk harus diterima oleh perawat

Prosedur 1. Pasien datang ke ruangan disertai status.2. Pasien ditempatkan di kelas yang telah disepakati.3. Perawat memperkenalkan diri4. Diterangkan hak dan kewajiban kepada pasien dan keluarganya.5. Melaksanakan program orientasi kepada pasien, memberitahu tentang denah ruangan, letak kamar mandi, ruangan perawat dan memberitahu fasilitas yang tersedia serta cara penggunaannya.Perawat memberitahu tentang jadwal kegiatan rutin ruangan antara lain waktu mandi, makan, kunjungan dokter dan waktu besuk6. Melaksanakan asuhan keperawatan mulai dari pengkajian sampai evaluasi.

Unit terkait Seluruh unit keperawatan

RSI IBNU SINA YARSI SUMBAR SIMPANG EMPAT

PASIEN PULANG DENGAN IZIN DOKTER

NO. DOKUMEN

NO. REVISI00HALAMAN

STANDAR PROSEDUR OPERASIONALTanggal terbit

Ditetapkan Oleh

DirekturDr. H Agung Mulia,Mars

Pengertian Pasien yang telah mendapatkan perawatan dan pengobatan yang telah dinyatakan sembuh oleh dokter

TujuanSebagai acuan memulangkan pasien dari ruang rawat inap.

KebijakanSetiap pasien pulang harus seijin dokter.

Prosedur 1. Dokter menginjinkan pulang.2. Bagian administrasi perawat menyiapkan perincian pembiayaan dan surat-surat yang dibutuhkan antara lain:a. Surat kontrolb. Surat keterangan sakit dan dirawat

3. Surat perincian diatur ke bagian keuangan oleh bagian administrasi perawat.4. Perawat menganjurkan keluarga pasien menyelesaikan administrasi ke bagian keuangan.5. Surat bukti pembayaran diserahkan ke bagian administrasi perawat.6. Perawat memberikan penjelasan tentang perawatan selanjutnya di rumah dan menyerahkan surat-surat yang diperlukan pasien.

Unit terkait Instalasi Rawat Inap Instalasi Rawat Jalan

RSI IBNU SINA YARSI SUMBAR SIMPANG EMPAT

PASIEN PULANG PAKSA

NO. DOKUMEN

NO. REVISI00HALAMAN

STANDAR PROSEDUR OPERASIONALTanggal terbit

Ditetapkan Oleh

DirekturDr. H Agung Mulia,Mars

Pengertian Pasien pulang paksa adalah pasien yang mendapatkan perawatan dan pengobatan yang dinyatakan belum sembuh oleh dokter, pulang atas kemauan sendiri.

TujuanSebagai acuan memulangkan pasien pulang paksa dari ruang rawat inap.

KebijakanSetiap pasien pulang dengan belum mendapat ijin dokter.

Prosedur 1. Dokter / perawat memberikan penjelasan dan informasi tentang keadaan penyakitnya.2. Keluarga / pasien menandatangani surat pernyataan pulang paksa.3. Bagian administrasi / perawat menyiapkan perincian pembiayaan dan surat kontrol.4. Surat perincian diantar ke bagian keuangan oleh bagian administrasi perawat.5. Perawat menganjurkan keluarga pasien menyelesaikan administrasi ke bagian keuangan.6. Surat bukti pembayaran diserahkan ke bagian administrasi perawat.7. Perawat membrikan penjelasan tentang perawatan selanjutnya di rumah dan menyerahkan surat-surat yang diperlukan pasien.

Unit terkaitI Instalasi Rawat Inap