23
Kelompok B1 : Salman Al Farisi 102010101071 Rr. Arienta Yusitasari 112010101004 Yedi Murdanu 112010101015 Ratih Puspita Wulandari 112010101060 Stefen Andrean 112010101071 Rina Nur Anisa 112010101078 Dinda Ayu Teresha 112010101089 FRAKTUR VERTEBRAE

Fraktur Vertebra

Embed Size (px)

DESCRIPTION

fraktur vertebrae

Citation preview

FRAKTUR VERTEBRAE

Kelompok B1 :Salman Al Farisi102010101071Rr. Arienta Yusitasari112010101004Yedi Murdanu112010101015Ratih Puspita Wulandari112010101060Stefen Andrean112010101071Rina Nur Anisa112010101078Dinda Ayu Teresha112010101089

FRAKTUR VERTEBRAETrauma pada tulang belakang dapat mengenai :Mekanisme TraumaFleksiFleksi dan rotasiKompresi vertikal (aksial)Hiperekstensi atau retrofleksiFleksi lateral

Trauma Vertebra ServikalisFraktur Vertebra Servikal 1 (C-1) (Atlas )Disebut juga fraktur JeffersonBiasanya terjadi oleh karena kompresi pada daerah kepalaLokasi yang paling sering yaitu pada cincin vertebra (G1) Fraktur dapat tanpa disertai robekan ( tipe A ) atau dengan robekan ligamen transversum (tipe B)

Fraktur tipe A : biasanya tidak ada gangguan pada kanalis neuralis, tidak ada gejala neurologis, dan fraktur bersifat stabil.Fraktur tipe B : bersifat tidak stabil

Pada Fraktur C-1 dapat terjadi :1.Tanpa kelainan pada sumsum tulang belakangAnamnesis : (+) riwayat trauma dgn spasme pada otot leher, nyeri yang hebat pada daerah atas leher dan daerah oksipital.Px fisik : gerakan pada leher sangat terbatasPengobatan : traksi kepala menurut Crutchfield cranial tong atau Blackburn tong selama 6 minggu. Dapat pula dilakukan pemasangan gips Minerva

2. Dengan kelainan pada sumsumKelainan yang serius dan harus ditangani segera traksi serta perawatan pada penderita dengan kelainan tetraplegi.

Crutchfield cranial tong

Fraktur Odontoid (C-2)

Umumnya terjadi pada daerah basis odontoidMekanisme Trauma : fleksi yang cepat, ekstensi pada leher disertai rotasi atau terjadi karena trauma yang hebat pada kepala akibat menyelamApabila trauma bersifat fleksi dislokasi ke depanApabila trauma bersifat ekstensi dislokasi ke belakang

Pemeriksaan Radiologis :Foto vertebra servikal posisi AP dengan membuka mulutPemeriksaan tomogramPemeriksaan CT-scanKlasifikasi :Tipe 1; terjadi di sebelah atas basis odontoid, biasanya bersifat stabilTipe 2; terjadi pada basis odontoid , biasanya bersifat tidak stabilTipe 3; fraktur odontoid disertai fraktur badan vertebra C2

Pengobatan :Tipe 1: dapat diobati dengan kolar leher yang rigidTipe 2 dan 3; dipertimbangkan traksi atau operasi

Fraktur C 2 pada Elemen Posterior

Fraktur pada daerah pedikel C-2 disebut fraktur hangmanEtiologi : leher mengalami hiperekstensi yang hebat secara tiba tibaApabila kedua pedikel mengalami fraktur dan bergeser, sangat berbahaya dan perlu tindakan cepat imobilisasi memakai halo-cast selama 12 hari atau dipertimbangkan fusi anterior antara C-2 dan C-3 apabila tetap terdapat ketidakstabilan yang permanen.

Fraktur dan Fraktur Dislokasi C3-C7Trauma hiperekstensiTerjadi kerusakan pada ligamen longitudinal anterior. Curiga: Kebiruan/laserasi pada muka. Rontgen: tidak ada tanda fraktur, tampak ruang antara 2 vertebra. Tx: Collar brace 6 minggu.Kompresi fraktur yang bersifat bajikorpus vertebra mengalami kompresi, tapi ligamen tetap intak. Fraktur bersifat stabil. Tx : Collar brace 6 minggu.Fraktur rekahTx : Collar brace, dekompresi bila terdapat penekanan sumsum.

Fraktur badan vertebra komunitifakibat kompresi aksial atau kombinasi dengan fleksi. Corpus vertebra mengalami kerusakan, dapat terjadi penekanan sumsum. Jika terjadi pergeseran, fraktur bersifat tidak stabil.Subluksasiligamen posterior robek akibat trauma fleksi, vertebra cenderung bergeser ke anterior. Bisa stabil/tidak. Tx: collar brace 6 minggu untuk stabil. stlh 6 minggu tetap tidak stabil dilakukan fusi vertebra. Dislokasi dan fraktur dislokasi antara C3-T1karena trauma rotasi fleksi. Biasanya 1-2 persendian mengalami fraktur, tapi ada yang murni dislokasi saja. Bisa terjadi trauma sumsum tulang belakang. Tx : Reduksi traksi pada tengkorak, reposisi dengan manipulasi/operasi jikatraksi tidak berhasil.

Dislokasi faset unilateralkarena rotasi fleksi, terjadi dislokasi salah satu faset vertebra. Rontgen: corpus vertebra bergeser setengah dari lebarnya sedikit mengalami rotasi dibanding vertebra dibawahnya. Tx: Traksi 3 minggu lalu collar brace 6 minggu, operasi jika tindakan sebelumnya tidak berhasil.

Fraktur TorakalDisebabkan oleh trauma vertikal melalui aksis longitudinal dari tulang belakang. Secara normal tulang belakang berbentuk fleksi, sehingga trauma yang terjadi akan menyebabkan gerakan fleksi yang lebih hebat. Contohnya trauma hiperfleksi dan jarang oleh karena hiperekstensi.

Penyebab :Trauma vertikal sepanjang aksis longitudinal tulang belakang karena trauma kepala atau dari bawah. Trauma hiperfleksi terjadi fraktur dengan kolaps satu atau dua di depan dan berbentuk baji yang akan memberikan kifosis.Fleksi disertai dengan rotasi akan menghasilkan fraktur serta dislokasi sendi intervertebra, dimana terjdi pergeseran vertebra di atas terhadap vertebra di bawahnya.

Manifestasi Klinis :Pada T1 : gangguang fungsi tanganPada T1-T8 : gangguan fungsi pengendalian otot abdominal, gangguan stabilitas tubuhPada T9-T12 : kehilangan parsial fungsi otot abdominal dan batang tubuh

Klasifikasi :Fraktur prosesus transversusTerjadi setelah suatu trauma langsung atau tertimpa benda berat. Pengobatan secara konservatif dengan pemberian analgetik dan dilanjutkan rehabilitasi.Fraktur kompresi yang bersifat baji dari badan vertebraDitemukan trauma tulang belakang dengan keluhan nyeri pada daerah tulang belakang dan nyeri tekanPengobatan secara konservatif

Fraktur rekah badan vertebraMerupakan salah satu fraktur baji dimana trauma terjadi dalam posisi tegakPengobatan : apabila tidak ada gejala neurologis terapi secara konservatif. Apabila ada maka dilakukan dekompresiDislokasi dan fraktur dislokasiLebih jarang ditemukan dibaningkan dengan fraktur kompresiPengobatan : dengan cara konservatif dan operatif