1

Click here to load reader

FUNGSI “KALOSARA” SEBAGAIMEDIA KOMUNIKASI TRADISIONALDALAM PENYELESAIAN KONFLIK SOSIALDI KABUPATEN KOLAKA SULAWESI TENGGARA

  • Upload
    samson

  • View
    43

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

M. Najib Husain Dilahirkan di Kota Ujung Pandang pada tahun 1975. Kandidat Doktor PKP Universitas Gadjah Mada, Merupakan staf pengajar pada Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Haluoleo dan UMK Sultra. Selain mengajar, juga menjadi Pengurus KAHMI Sultra, Ikatan Alumni Percik Salatiga di Sultra, Narasumber di Dialog Interaktif TVRI Sultra, dan penulis opini di Surat Kabar, serta aktif sebagai pembicara pada forum nasional dan Internasional. Telah menghasilkan karya buku berjudul. Di Balik Interupsi: Potret fenomena kehidupan (Sanggar, Bandung 2007), Otonomi Daerah – Pemekaran Wilayah : Antara Idealitas dan Realitas (LEPKISS, Surabaya 2008). Komunikasi Pembangunan dan Dinamika Politik di Aras Lokal. (Pintal dan Impulse. Yogyakarta 2011)

Citation preview

Page 1: FUNGSI “KALOSARA” SEBAGAIMEDIA KOMUNIKASI TRADISIONALDALAM PENYELESAIAN KONFLIK SOSIALDI KABUPATEN KOLAKA SULAWESI TENGGARA

217

KomuniKasi dan KonfliK di indonesia

FUNGSI “KALOSARA” SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI TRADISIONAL

DALAM PENYELESAIAN KONFLIK SOSIAL DI KABUPATEN KOLAKA SULAWESI TENGGARA

Pemuka pendapat dan tokoh–tokoh adat dapat membantu pihak aparat keamanan dalam menyele-saikan konflik sosial di masyarakat karena sebuah per-masalahan dapat diselesaikan dengan jalan pendeka-tan kearifan lokal. Salah satu contoh penerapannya dengan menggunakan media komunikasi tradisional “Kalosara” di Kabupaten Kolaka Sulawesi Tenggara.

Penggunaan hukum adat atau aturan adat pada masyarakat Suku Tolaki memberikan kepastian hu-kum atau sanksi yang ada dalam pelaksanaan hukum adat (Osara) dengan menggunakan “Kalosara”.

“Kalosara” dalam hubungannya dengan me-dia komunikasi, merupakan media tradisional atau dikenal juga sebagai media rakyat dan alat atau pe-rangkat hukum adat dalam menyelesaikan persoalan-persoalan yang timbul di masyarakat. Lebih dari itu, “kalosara” dianggap sebagai benda yang keramat dan sakral serta dihormati dari setiap keputusan yang di-hasilkannya. Sehingga masyarakat Suku Tolaki selalu menggunakan “Kalosara” dalam penyelesaian perso-alan-persoalan yang timbul, persoalan adat istiadat maupun konflik sosial di masyarakat.

Kata kunci: fungsi kalosara, media komunikasi tradisional, konflik sosial

M. Najib Husain