15
a ts0Rs Uffiiffi5ER-i " -d*' .-dt&* --tlFtrt.. :.iF!. .: ::-.*J ' JURUSAN TEKNIK CEODESI FAXULTAS TEKNIK UGT /-3.r. f,ffi!\ t/v \5y '.i,TJ8iFX"'ff [j[X?-Si PROSIDING ffiwreW*ffiekreweffi ffi ffi Srcse &p$&krew$ rcWffi *€ $*Ssffi#s$ffi Yogyakarta, 1? Juli 2t!10 S**i.=ss NssS*s*S Jurusan Teknik Geodesi Fakultas Teknik UGM Tahun 2010

Gadjah Mada University · 2018. 7. 20. · Gadjah Mada University

  • Upload
    others

  • View
    22

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • ats0Rs

    Uffiiffi5ER-i

    " -d*'.-dt&*--tlFtrt..:.iF!. .:

    ::-.*J 'JURUSAN TEKNIK CEODESI

    FAXULTAS TEKNIK UGT

    /-3.r.f,ffi!\t/v\5y

    '.i,TJ8iFX"'ff [j[X?-Si

    PROSIDING

    ffiwreW*ffiekreweffi ffi ffi Srcse &p$&krew$ rcWffi

    *€ $*Ssffi#s$ffiYogyakarta, 1? Juli 2t!10

    S**i.=ss NssS*s*S

    Jurusan Teknik GeodesiFakultas Teknik UGM

    Tahun 2010

  • PROSIDING SEMINAR NASIONAL

    GNSS - CORS, PENGEMBANGAN DANAPLIKASINYA DI INDONESIA

    PENERBIT

    Jurusan Teknik Geodesi Fakuktas Teknik UGMAlamat : J[. Grafika No.2, Yogjakarta, 55281

    Telp/Fax : 027 4-520226.Website : www.qeodesi.uqr!.ac.id, Email : [email protected]

    Editor : Dr. Ir. T. Aris SunantYo, M.Sc.

    Desain Sampul : Gama Hirawan Utomo

  • DAF'TAR ISI

    KATA PENGANTARDAFTAR ISI

    A. Makalah KuncicoRS &Its Applications: current & Future challenges and opportunities.Prof, Dr. Chris Rizos

    B. KEBIJAKAN DAi\ APLTKASI CORS

    B.1. Aplikasi Continuously Operating Reference Stations (CORS) untuk MendukungProgram-Program pertanahan

    Deputi Bidang Survei, Pengulatran Dan Pemetaan Badan Pertanahan NasionalRepublik Indonesia ... 22

    8.2- Present Status of The Indonesian Permanent GPS Stations Network AndDevelopment

    Puntodewo S.S.O And Cecep Subarya 458.3. Menuju ke Jaring RTK

    Djavtahir Fahrumazi, Jurusan Teknik Geodesi Fakultas Teknik UGM ... ... 53

    C. PENGEMBANGAI{ METODE DAI\[ TEKNOLOGI GNSS-CORS

    c.1. coRS danKalman Filter pada penentuan posisi DinamisIr. Soetaat, Dipl., phE... 66

    C.2. Komputasi TEC Ionosfer dai Data GNSS-CORS GMUI Jurusan Teknik GeodesiUGMBuldan Muslim, Aris Sunantyo, Djawahir, Sumaryo, Bilal Ma,ruf Dedi Atunggal,Dwi Lestari ... -.- 77c.3. Aplikasi CORS-GNSS untuk coordinate Based Landing system(cBls)Suryanto, Wulan Yustia Sahroni, Yofri Furqani Hakim, Edwin Hendrayana..... 92

    D. APLIKASI TEKNOLOGI GNSS-CORS DI BERBAGAI BIDANG

    D.1' Tinjauan Status Titik Dasar Teknik dan Prospeknya di Masa Mendatang bagi BpN-RIT. Aris Sunantyo tl4

    D-2- Aplikasi Continues Operating Reference Station (CORS) untuk pertambangan diPT. Adaro Indonesia)Mokhamad Zaim Nuhidayat , Syamsul Bahri 130

  • D.3. Studi Penggunaan Metode RTK-NTRIP dengan Provider Mobile Internet ProtocolTelkomsel, XL, dan Indosat untuk Pengecekan Titik Dasar Teknik Orde-4 di DesaBanyuraden Gamping Sleman, DIYAndresta Sari , T. Aris Sunantyo, Hidayat P, Rqkhmat Aries, Fajar Subhianto.. 149Studi Pemetaan Titik Batas Bidang Tanah Menggunakan Metode RTK NTRIP diDesa Banyuraden, Gamping, Sleman, Yogyakarta

    Hidayat P, T. Aris Sunantyo, Rakhmat Aries, Fajar Subhianto.. 168Pembuatan Sistem Pemantauan Pergerakan Titik Hasil Penentuan Posisi MetodeNTRIP RTK Mengunakan Komunikasi DataBerbasis TCP-IPDedi Atunggal, Bilal Ma'ruf, Aditya Yan............ 190Pengkajian Penggunaan CORS untuk Pemantauan Deformasi Gedung Tinggi.Agustan, Soetaat, Sujoko, Hartanto 202

    D.4.

    D.5.

    D.6.

    D.7. Tantangan dan Peluang Pengukuran Batas Kawasan Hutan MenyongsongPemanfaatan Kawasan Hutan.

    Ir. Ali Arsyad, M.Sc ... 204D.8. Pengkajian Dampak Penerapan Teknologi GNS,S-RZIK Network Untuk Survei

    Pertanahan : Sebuah Proposal

    Imam Mudita, Rowlsnd P.Sidjabat, Agustan, Herry Sudiartono 217

    :,

    VI

  • Seminar Nasional GNSS-CORS Yogyakarta, 17 Juli 2010

    Prosiding Seminar Nasional “GNSS CORS: Pengembangan dan Aplikasinya di Indonesia” 190

    PEMBUATAN SISTEM PEMANTAUAN PERGERAKAN TITIK

    HASIL PENENTUAN POSISI METODE NTRIP RTK

    MENGUNAKAN KOMUNIKASI DATA BERBASIS TCP-IP

    Dedi Atunggal1, Bilal Ma’ruf

    2, Aditya Yan

    3

    Email: [email protected]

    Jurusan Teknik Geodesi Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada

    Telp: 0274 6492121 Faks: 0274 520226, http://geodesi.ugm.ac.id

    INTISARI

    Metode survei RTK (Real Time Kinematic) memanfaatkan layanan NTRIP

    (Networked Transport of RTCM via Internet Protocol) dari stasiun CORS (Continually

    Operating Reference Station) dapat dimanfaatkan untuk penentuan posisi dan

    pemantauan pergerakan titik yang terletak pada pada lokasi tertentu (disebut kemudian

    dengan rover station) dari sebuah stasiun kontrol yang terletak jauh dari titik yang

    dipantau (disebut kemudian dengan monitor station). Salahsatu format data GNSS

    (Global Navigation Satellite System) yang mendukung sistem pemantauan pergerakan

    titik jarak jauh secara real-time adalah NMEA (National Marine Electronics

    Association). Permasalahan umum yang timbul dalam pembuatan sistem pemantauan

    titik secara real-time adalah bagaimana mendesain komunikasi data NMEA dari rover

    station ke monitor station, serta menyajikan pergerakan rover station pada monitor

    station. Makalah ini membahas tentang pembuatan sistem pemantauan pergerakan titik

    hasil penentuan posisi metode NTRIP menggunakan komunikasi data NMEA berbasis

    VPN (Virtual Private Network). Pembuatan sistem pemantauan pergerakan titik secara

    real-time meliputi pekerjaan yang sangat luas. Penelitian ini difokuskan pada

    instrumentasi komunikasi data dan pengamatan pergerakan titik pada monitor station

    secara visual.

    Katakunci: GNSS CORS, NTRIP RTK, real-time remote monitoring, NMEA, VPN

    ABSTRACT

    Measurements by using RTK GNSS CORS technologies can be used to define position

    as well as to monitor the movement of a point located on a specific locations (known as

    rover station) from a control station (monitor station) which is located far from the point

    being monitored. Such GNSS data format that supports remote monitoring system is

    NMEA (National Marine Electronics Association). One of the problem on developing

    remote monitoring system is how to design the NMEA data communication from the

    rover station to the monitor station and how to observe the rover station’s movement on

    the monitor station. This paper focuses on the development of a monitoring system by

    using NMEA data communications through VPN (Virtual Private Network). The

    development of real-time remote monitoring system covers a very broad job. This study

    focuses on data communications instrumentation and visual observation of the rover

    position of the monitoring system.

    Keywords: GNSS CORS, NTRIP RTK, real-time remote monitoring, NMEA, VPN

    mailto:[email protected]://geodesi.ugm.ac.id/

  • Seminar Nasional GNSS-CORS Yogyakarta, 17 Juli 2010

    Prosiding Seminar Nasional “GNSS CORS: Pengembangan dan Aplikasinya di Indonesia” 191

    1. PENDAHULUAN

    CORS (Continually Operating Reference Station) adalah stasiun referensi GNSS

    (Global Navigation Satellite System) yang beroperasi secara kontinu (24 jam non-stop).

    CORS didesain sebagai stasiun referensi teliti yang bukan hanya memperoleh dan

    menyimpan data pengukuran, tetapi juga mengirimkan sinyal koreksi yang mendukung

    pengukuran GPS secara RTK (Real Time Kinematic) sehingga akurasi posisi yang

    diperoleh pengguna dapat ditingkatkan hingga level sentimeter (Chen, 2004). Sinyal

    koreksi dikirimkan oleh CORS menggunakan metode NTRIP (Networked Transport of

    RTCM via Internet Protocol) melalui jaringan internet ke rover station (Blacker, 2010).

    Metode survei pengukuran menggunakan GNSS CORS secara RTK dapat dimanfaatkan

    untuk berbagai hal, diantaranya adalah penentuan posisi titik dan pemantauan

    pergerakan titik yang terletak pada pada lokasi tertentu (disebut kemudian dengan rover

    station) dari sebuah stasiun kontrol yang terletak jauh dari titik yang dipantau (monitor

    station).

    Salahsatu format data GNSS yang mendukung sistem pemantauan pergerakan

    titik jarak jauh adalah NMEA (National Marine Electronics Association). NMEA

    adalah format data yang meliputi struktur, isi, dan protokol data GNSS yang diterapkan

    untuk keperluan komunikasi GNSS dengan peralatan elektronik lain. NMEA merupakan

    data berformat ASCII yang berisi informasi; posisi tiga dimensi (lintang, bujur , dan

    tinggi), waktu pengukuran (epoch), banyaknya satelit yang diamat, kualitas data, dan

    lain-lain (Hewerdine, 2005). Salahsatu permasalahan yang timbul dalam pembuatan

    sistem pemantauan titik secara real-time adalah bagaimana mendesain komunikasi data

    NMEA dari rover station ke monitor station, serta menyajikan pergerakan rover station

    pada monitor station agar proses pemantauan pergerakan titik dapat diamati dari jarak

    jauh secara optimal dan efisien.

    Makalah ini akan membahas tentang pembuatan sistem pemantauan pergerakan

    titik hasil penentuan posisi metode NTRIP menggunakan komunikasi data berbasis

    TCP-IP (Transmission Control Protocol and Internet Protocol) yang disebut VPN

    (Virtual Private Network). Pembuatan sistem pemantauan pergerakan titik secara real-

    time meliputi pekerjaan yang sangat luas. Penelitian ini difokuskan pada instrumentasi

    komunikasi data dan pengamatan pergerakan titik secara visual.

  • Seminar Nasional GNSS-CORS Yogyakarta, 17 Juli 2010

    Prosiding Seminar Nasional “GNSS CORS: Pengembangan dan Aplikasinya di Indonesia” 192

    2. METODOLOGI

    Sistem pemantauan yang dibangun dalam penelitian ini terdiri atas 3 komponen

    utama yaitu; stasiun GNSS CORS, rover station dan monitor station. Stasiun GNSS

    CORS yang digunakan dalam penelitian ini adalah CORS GMU1 milik Jurusan Teknik

    Geodesi Fakultas Teknik UGM. Rover station yang digunakan terdiri atas 1 unit

    receiver GNSS double frequency merk Javad Triumph 1 (frekuensi 1 Hz, dilengkapi

    modem GSM), komputer dan modem internet. Monitor station terdiri atas sebuah

    komputer dan modem internet. Desain sistem pemantauan dan komunikasi data secara

    lengkap disajikan pada Gambar 2.1.

    Gambar 2. 1. Desain sistem pemantauan pergerakan titik

    Rover station terhubung ke CORS GMU1 melalui koneksi GPRS menggunakan

    SIM Card GSM. Penentuan posisi pada rover station dilakukan menggunakan metode

    RTK NTRIP dengan memanfaatkan mountpoint SB_GMU1_RTCM3.0 dari CORS

    GMU1. Mountpoint tersebut menyediakan streaming sinyal koreksi RTCM versi 3.0

    yang memungkinkan pengukuran RTK NTRIP menggunakan satelit GPS dan Glonass

    sekaligus. Receiver GNSS pada rover station dihubungkan ke serial port komputer

    dengan menggunakan kabel RS-232. Komputer rover station terhubung dengan

    komputer monitor station melalui komunikasi data VPN (Virtual Private Network)

    menggunakan modem internet. Penggunaan VPN dipilih untuk menjaga tingkat

    kestabilan komunikasi data antara rover station dan monitor station. Modem internet

  • Seminar Nasional GNSS-CORS Yogyakarta, 17 Juli 2010

    Prosiding Seminar Nasional “GNSS CORS: Pengembangan dan Aplikasinya di Indonesia” 193

    yang digunakan pada rover station terdiri atas 2 buah modem dengan kecepatan

    maksimal masing-masing 153 kbps (CDMA 2000) dan 256 kbps (GSM). Penggunaan

    dua buah modem berbeda ini ditujukan untuk mengkaji pengaruh kecepatan koneksi

    internet dalam komunikasi data NMEA. Selanjutnya dilaksanakan simulasi pemantauan

    pergerakan titik untuk mengkaji penerapan sistem yang telah dibangun. Secara umum

    simulasi yang dilakukan ada dua, yakni:

    1. Simulasi dengan menempatkan rover station pada lokasi terbuka dan pada lokasi

    yang berobstruksi, dengan rover station pada posisi diam. Ini dilakukan untuk

    mempelajari pengaruh obstruksi terhadap kualitas data posisi rover station.

    2. Simulasi dengan menempatkan rover station pada lokasi terbuka dan

    menggerakkan rover station ke arah atas bawah, utara-selatan dan timur-barat,

    masing-masing sebesar 20cm, 10cm, 5cm, dan 2.5cm, seperti tersaji pada

    Gambar 2.2. Hal ini ditujukan untuk mempelajari besar pergerakan rover station

    yang bisa diamati secara visual pada monitor station.

    Gambar 2. 2 Simulasi pemantauan pergerakan titik dengan

    rover station digerakkan ke arah atas bawah

    3. HASIL DAN PEMBAHASAN

    A. Hasil Data NMEA

    Data keluaran yang dihasilkan oleh receiver GNSS pada rover station adalah

    posisi 3D dalam format NMEA dengan sampling interval 1 detik. Hasil dari penentuan

    posisi selama 1 jam 18 menit 3 detik, dihasilkan data NMEA sebesar 421 kB (4687

    baris data NMEA tipe GGA), sehingga untuk setiap detiknya diperoleh data NMEA

  • Seminar Nasional GNSS-CORS Yogyakarta, 17 Juli 2010

    Prosiding Seminar Nasional “GNSS CORS: Pengembangan dan Aplikasinya di Indonesia” 194

    GGA dengan besar file 0.09 kB. Gambar 3.1 menampilkan contoh data NMEA yang

    diperoleh pada saat pengukuran.

    Gambar 3. 1. Data NMEA hasil pengamatan

    Dari contoh data NMEA pada Gambar 3.1, pada setiap barisnya terdiri atas data-data

    GNSS dengan susunan sebagai berikut:

    $GPGGA,044415.00,0745.8297605,S,11022.3500524,E,4,10,0.87,149.3976,M,24.9859,M,1.0,0001*6C

    Dalam hal ini,

    $GPGGA = global positioning system fix data

    044415.00 = waktu pengukuran pada 04:44:15:00 UTC

    0745.8297605,S = posisi lintang 7o45.8297605’ LS

    11022.3500524,E = posisi bujur 110o22.3500524’ BT

    4 = solusi pengukuran RTK fixed (kualitas data)

    10 = jumlah satelit yang diterima sebanyak 10 satelit

    0.87 = horizontal dilution of precision

    149.3976,M = posisi tinggi orthometrik 149.3976 meter

    24.9859,M = tinggi geoid (msl) pada elipsoid WGS’84

    1.0 = waktu dalam detik sejak DGPS terakhir di-update

    0001 = nomor identitas stasiun DGPS

    *6C = data checksum, selalu dimulai dengan simbol *

    C. Hasil Simulasi Pemantauan Pergerakan Titik

    Hasil simulasi pemantauan pergerakan titik ditampilkan pada monitor station

    menggunakan perangkat lunak VisualGPSXP versi 3.2. Dalam perangkat lunak ini,

    informasi posisi tinggi disajikan pada grafik garis, sedangkan posisi lintang dan bujur

  • Seminar Nasional GNSS-CORS Yogyakarta, 17 Juli 2010

    Prosiding Seminar Nasional “GNSS CORS: Pengembangan dan Aplikasinya di Indonesia” 195

    disajikan pada scatter gram. Lain halnya dengan posisi vertikal yang bisa diamati secara

    visual real-time pada monitor station, pergerakan posisi horisontal secara visual real-

    time sangat sulit untuk diamati pada perangkat lunak ini. Ini dikarenakan sistem

    koordinat yang digunakan pada scatter gram berupa lintang bujur. Untuk dapat

    mengamati pergerakan titik pada arah horisontal, koordinat lintang bujur dari data

    NMEA dirubah kedalam sistem proyeksi UTM, dan disajikan secara manual

    menggunakan Microsoft Excel.

    Hasil pemantauan pergerakan titik pada rover station dengan posisi diam dan

    terletak pada lokasi terbuka, posisi yang diperoleh mempunyai kualitas data berupa

    RTK fixed dengan ketelitian sentimeter (± 2 cm). Gambar 3.2 menunjukan visualisasi

    data NMEA (untuk komponen tinggi) dengan rover station diam pada cakupan langit

    terbuka.

    Gambar 3. 2 Visualisasi data NMEA dengan rover station diam

    pada cakupan langit terbuka

    Hasil yang didapat dari simulasi rover station diam dengan lokasi tidak terbuka

    menunjukkan kualitas data yang bervariasi yaitu RTK fixed dan float RTK. Ketelitian

    posisi yang didapat bervariasi dari ± 2cm sampai 5m, seperti terlihat pada Gambar 3.3.

    Dari rentang ketelitian posisi tersebut, khusus untuk float RTK bervariasi dari 10dm

    hingga 5m.

    Gambar 3. 3 Visualisasi data NMEA dengan rover station diam

    pada cakupan langit tidak terbuka

  • Seminar Nasional GNSS-CORS Yogyakarta, 17 Juli 2010

    Prosiding Seminar Nasional “GNSS CORS: Pengembangan dan Aplikasinya di Indonesia” 196

    Pada rover station diam dan bergerak keatas dan kebawah pada lokasi ideal data posisi

    yang diperoleh mempunyai kualitas data RTK fixed dengan ketelitian sentimeter.

    Dengan kualitas data ini, maka gerakan naik-turun rover station (dalam sentimeter)

    dapat terlihat jelas, seperti yang disajikan Gambar 3.4.

    Gambar 3.4 Visualisasi data NMEA dengan

    rover station bergerak naik turun

    Pemantauan posisi dengan rover station diam pada lokasi terbuka dan bergerak timur-

    barat dan utara selatan mempunyai kualitas data RTK fixed dengan ketelitian sentimeter.

    Gerakan rover station pada arah timur-barat ditampilkan pada Gambar 3.5 sedangkan

    pada arah utara-selatan ditampilkan pada Gambar 3.6.

    Gambar 3.5 Grafik perubahan absis dengan rover station

    bergerak timur-barat

  • Seminar Nasional GNSS-CORS Yogyakarta, 17 Juli 2010

    Prosiding Seminar Nasional “GNSS CORS: Pengembangan dan Aplikasinya di Indonesia” 197

    Gambar 3.6. Grafik perubahan ordinat dengan rover station

    bergerak utara-selatan

    Statistik dari Data NMEA dengan kualitas RTK fixed hasil simulasi pemantauan

    pergerakan titik dengan rover station dalam keadaan diam disajikan dalam Tabel 3.1

    Tabel. 3.1 Statistik dari Data NMEA dengan kualitas fixed

    Statistik X

    (cm)

    Y

    (cm)

    Z

    (cm)

    rata-rata beda posisi antar epoch 0.119 0.101 0.306

    beda posisi antar epoch terbesar 1.500 1.600 2.750

    beda posisi antar epoch terkecil 0.000 0.000 0.000

    simpangan baku nilai posisi 0.109 0.109 0.256

    Statistik dari Data NMEA dengan kualitas RTK float hasil simulasi pemantauan

    pergerakan titik dengan rover station dalam keadaan diam disajikan dalam Tabel 3.1

    Tabel. 3.2 Statistik dari Data NMEA dengan kualitas float

    Statistik X

    (cm)

    Y

    (cm)

    Z

    (cm)

    rata-rata beda posisi antar epoch 4.004 6.885 10.413

    beda posisi antar epoch terbesar 457.2 997.3 839.160

    beda posisi antar epoch terkecil 0.000 0.000 0.000

    simpangan baku nilai posisi 17.885 42.877 51.348

  • Seminar Nasional GNSS-CORS Yogyakarta, 17 Juli 2010

    Prosiding Seminar Nasional “GNSS CORS: Pengembangan dan Aplikasinya di Indonesia” 198

    Dari hasil yang diperoleh di atas, perubahan posisi sebesar 2,5 cm ( gerakan

    terkecil) pada gerakan keatas dan kebawah dan utara-selatan timur-barat rover station,

    untuk kualitas data RTK fixed perubahan posisi ini secara visual masih dapat diamati.

    C. Analisa Hasil Komunikasi Data NMEA

    Analisa pengaruh kecepatan koneksi internet dalam komunikasi data NMEA

    secara real-time berbasis TCP/IP dapat dilakukan dengan membandingkan kecepatan

    mengunggah/upload speed, mengunduh/download speed (Garramone, 2007), kapasitas

    data NMEA yang diperoleh, informasi waktu dalam data NMEA. Komputer monitor

    station dalam komunikasi data NMEA berperan untuk mengunduh data sehingga

    kecepatan yang berpengaruh adalah download speed. Komputer rover station dalam

    komunikasi data NMEA berperan untuk mengunggah data, sehingga kecepatan yang

    berpengaruh adalah upload speed. Dari hasil tes kecepatan via speedtest.net diketahui

    bahwa monitor station menggunakan koneksi internet broadband Kampus Teknik

    Geodesi UGM mempunyai download speed sebesar 0.98 mbps (megabit per second)

    atau 122.5 kBps (kilobytes per second), sedangkkan modem pada rover station memiliki

    kecepatan mengunggah sebesar 0.04 mbps dan 0.05 mbps. Dari hasil simulasi

    komunikasi data diketahui bahwa proses transmisi data mengalami keterlambatan

    mengirim data NMEA rata-rata selama 5 detik. Komputer monitor station dengan

    download speed sebesar 0.98 mbps tentunya tidak terjadi masalah dalam besarnya data

    NMEA yang diunduh. Data NMEA yang diterima, diunduh, divisualisasikan dan

    direkam (ditulis ke file) bergantung dari kecepatan rover station dalam mengunggah

    data tersebut.

    4. KESIMPULAN DAN SARAN

    Komunikasi data NMEA hasil penentuan posisi metode NTRIP RTK dari rover

    station ke monitor station berbasis TCP/IP melalui koneksi VPN dapat digunakan untuk

    proses pemantauan perubahan posisi suatu titik (monitoring) tanpa pengadaan TCP/IP

    publik pada rover station. Komunikasi data dengan kecepatan koneksi 153 kbps sudah

    cukup memadai untuk sistem pemantauan pergerakan titik secara real time, ini

    ditunjukan dengan tidak adanya paket data yang hilang walaupun terjadi keterlambatan

    pengiriman data rata-rata 5 detik. Hasil simulasi dari pemantauan posisi titik pada lokasi

    yang terbuka, dengan rover station diam dan bergerak, menghasilkan perubahan data

  • Seminar Nasional GNSS-CORS Yogyakarta, 17 Juli 2010

    Prosiding Seminar Nasional “GNSS CORS: Pengembangan dan Aplikasinya di Indonesia” 199

    posisi rata-rata per epoch yang berurutan sebesar 0.2 cm, perubahan data posisi terbesar

    rata-rata sebesar 2 cm, dan simpangan baku rata-rata sebesar 0.16 cm, menunjukan

    bahwa perubahan posisi sebesar 2.5 cm masih dapat diamati. Hasil simulasi dari

    pemantauan posisi titik pada lokasi dengan cakupan langit tidak terbuka dengan rover

    station pada posisi diam, menghasilkan perubahan data posisi rata-rata per epoch yang

    berurutan sebesar 7.1 cm, perubahan data posisi terbesar rata-rata sebesar 763.56 cm,

    dan simpangan baku rata-rata sebesar 37.37cm.

    Daftar Pustaka

    Blacker, C., 2010, Means of Delivering RTK Correction Signal, Precision Decision Ltd,

    New York-USA.

    Chen. R., 2004, Test Results of an Internet RTK System Based on the NTRIP Protocol,

    Finnish Geodetic Institute, Masala-Finland.

    Garramone, dkk, 2007, Real Time Kinematics GPS Positioning Using Web-Based

    Corrections, GEOS 2007, Matera-Italy.

    Hewerdine, W., 2005, NMEA Reference Manual, SiRF Technology Inc, San Jose.

  • Seminar Nasional GNSS-CORS Yogyakarta, 17 Juli 2010

    Prosiding Seminar Nasional “GNSS CORS: Pengembangan dan Aplikasinya di Indonesia” 200

    Biografi Penulis

    Dedi Atunggal ST M.Sc adalah salahsatu staf pengajar Jurusan

    Teknik Geodesi FT-UGM yang aktif melakukan penelitian di bidang

    aplikasi teknologi GNSS. Beberapa karya ilmiah terpilihnya telah

    dimuat di conference internasional seperti; ION GNSS 2008, Map

    Asia 2007 dan Map Asia 2008.

    Bilal Ma’ruf ST MT adalah salahsatu staf pengajar Jurusan Teknik

    Geodesi FT-UGM yang aktif meneliti tentang jaring GPS, studi

    deformasi berbasis GPS, dan studi pemantauan gerakan massa tanah

    pada daerah rawan longsor.

    Aditya Yan adalah mahasiswa program S1 Jurusan Teknik Geodesi

    FT-UGM yang banyak bergelut dalam penelitian pembuatan sistem

    pemantauan pergerakan titik secara real-time.

    Prosiding_Seminar_GNSS_CORS.pdf (p.1-4)D5 - Pembuatan Sistem Pemantauan Pergerakan Titik Hasil Penentuan Posisi Metode NTRIP RTK Mengunakan Komunikasi Data Berbasis TCP-IP.pdf (p.5-15)