Upload
nur-anisa-amini
View
303
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
7/24/2019 Gambar mekanik
1/20
Terdapat 6 inti bahasan utama yang harus dikuasai dalam mempelajari Gambar Teknik Mekanik, yaitu :
1. Jenis-jenis garis
2. Proyeksi
3. Perspektif
4. Potongan
5.
Penunjukkan ukuran
6. Toleransi
Hal di atas mutlak diperlukan untuk bisa membaca, mengerti dan membuat gambar teknik mekanik dengan
benar
1. JENIS-JENIS GARIS1 Jenis-jenis garis dan pengunaannya
Dalam penggambaran teknik, digunakan beberapa jenis garis yang digunakan sesuai dengan maksud dan
tujuannya. Pada dasarnya, jenis-jenis garis dibagi menjadi 3 bentuk :
1. Garis nyata, yaitu garis kontinu
2. Garis gores, yaitu garis pendek-pendek dengan jarak antara
3. Garis bergores, yaitu garis gores panjang dengan garis gores pendek diantaranya
Selain bentuk, harus diperhatikan juga ketebalan garis yang digunakan. Berdasarkan tebalnya, garis dibagi
menjadi dua jenis, yaitu garis tebal dan garis tipis, dengan masing-masing kegunaannya. Di bawah ini
adalah contoh dari penggunaan variasi garis dan tabel keterangannya
https://sujanayogi.files.wordpress.com/2010/03/aplikasi-garis-11.gif7/24/2019 Gambar mekanik
2/20
Gambar 1
Contoh penggunaan variasi jenis garis
Tabel jenis-jenis garis dan penggunaannya
https://sujanayogi.files.wordpress.com/2010/03/aplikasi-garis-21.gif7/24/2019 Gambar mekanik
3/20
Contoh lain penggunaan garis
2. PROYEKSIProyeksi 2 dimensi adalah penerjemahan suatu benda bentuk 3 dimensi kedalam bentuk 2 dimensi, artinya
benda tersebut digambarkan hanya dari salah satu sudut pandang, dan oleh sebab itu gambar proyeksi 2
dimensi hanya memiliki dua komponen ukuran , yaitu panjang dan lebar. Kekurangan satu elemen ukuran
yang lain yaitu ukuran tinggi dikompensasi dengan di buatkan proyeksi dari sudut pandang yang lain yangdapat memperlihatkan ketinggian benda tersebut. Apabila benda yang hendak diproyeksikan memiliki
kerumitan yang tinggi, tidak menutup kemungkinan gambar proyeksi yang dibuat menampilkan banyak
sudut pandang. Gambar tampilan proyeksi 2 dimensi diusahakan menampilkan sesedikit mungkin
pandangan dengan memperhatikan faktor kerapian dan kemudahan pembacaan gambar.
Konsep proyeksi
https://sujanayogi.files.wordpress.com/2010/03/proyeksi-1.gifhttps://sujanayogi.files.wordpress.com/2010/03/aplikasi-garis-3.gif7/24/2019 Gambar mekanik
4/20
Konsep proyeksi
Mengapa kita membutuhkan lebih dari satu pandangan ?
Dalam pembuatan gambar teknik, ada kalanya satu pandangan tidak mencukupi untuk menerjemahkan
suatu benda ke dalam gambar proyeksi 2 dimensi. Perhatikan gambar contoh di bawah;
Gambar 6. Pandangan depan suatu benda
https://sujanayogi.files.wordpress.com/2010/03/proyeksi-3.gifhttps://sujanayogi.files.wordpress.com/2010/03/proyeksi-2.gif7/24/2019 Gambar mekanik
5/20
Gambar 7. Alternatif bentuk
Pada gambar 6 terlihat bahwa semua bentuk benda tersebut memiliki gambar proyeksi yang sama seperti
gambar 3 (dilihat dari pandangan depan). Untuk mengetahui dengan pasti bagaimana bentuk benda yang
sebenarnya, kita harus menambah gambar proyeksi tersebut dengan mengambil sudut pandang yang lain,
bisa 2 pandangan, 3 pandangan atau lebih, tergantung dari tingkat kerumitan yang dimiliki oleh benda
tersebut. Peraturan dalam menentukan jumlah sudut pandang proyeksi adalah buatlah pandangan sesedikit
mungkin, dengan menampilkan seluruh informasi yang diperlukan, dengan catatan keseluruhan gambar
tersebut mudah dibaca semua orang (artinya lebih baik membuat gambar 3 pandangan dengan kondisi yang
mudah dibaca daripada membuat gambar 2 pandangan dengan kondisi yang sulit dibaca).
Gambar proyeksi
Dari gambar di atas terlihat bahwa untuk menerjemahkan benda 3d (gambar 7) diperlukan paling sedikit 2
pandangan, bisa terdiri dari bermacam kombinasi pandangan, bisa tediri dari pandangan depan +
pandangan samping, atau pandangan depan + pandangan atas, atau yang lainnya sepanjang semua
informasi bentuk tercakup dalam gambar proyeksi tersebut.
Berikut ini adalah contoh-contoh proyeksi dari benda-benda sederhana, dilanjutkan dengan soal-soal
latihannya :
https://sujanayogi.files.wordpress.com/2010/03/proyeksi-5.gifhttps://sujanayogi.files.wordpress.com/2010/03/proyeksi-4.gif7/24/2019 Gambar mekanik
6/20
https://sujanayogi.files.wordpress.com/2010/03/latihan-proy-1.gif7/24/2019 Gambar mekanik
7/20
https://sujanayogi.files.wordpress.com/2010/03/latihan-proy-2.gif7/24/2019 Gambar mekanik
8/20
Penguasaan gambar proyeksi diperlukan terutama untuk membuat gambar teknik, bukan
untuk membacagambar teknik, tetapi karena tingkat kesulitan dalam membuatgambar berada di bawah
tingkat kesulitan membacagambar, maka pelajaran proyeksi sebaiknya dilakukan pada tahap awalpengajaran, untuk pendahuluan dalam pelatihan daya bayang dalam pembacaan bentuk gambar 3 dimensi
(perspektif).
Sudut pandang proyeksi
Konsep lay out(tata letak) dalam penggambaran gambar teknik terdapat dua macam konsep, yang
didasarkan pada sudut pandang gambar, yaitu :
1. Sudut pertama (1stangle) atau proyeksi Eropa
https://sujanayogi.files.wordpress.com/2010/03/latihan-proy-3.gif7/24/2019 Gambar mekanik
9/20
2. Sudut ketiga (3rdangle) atau proyeksi Amerika
Perhatikan gambar di bawah ;
Cara proyeksi berdasarkan kwadran
Kamar-kamar yang terbentuk dari potonganbidang proyeksi tersebut disebutkwadran, yang berarti
masing-masing kamar dinamakan kwadran pertama, kwandran kedua sampai keempat, apabila benda
diletakkan pada kwadran pertama dan diproyeksikan pada bidang proyeksi di dalamnya, maka cara seperti
ini disebut cara pandang (cara proyeksi) kwadran pertama (atau sudut pertama), demikian juga halnya
apabila benda diletakkan pada kwadran ketiga dan diproyeksikan pada bidang-bidang proyeksinya, makacara tersebut dinamakan cara pandang sudut ketiga. Secara konsep, proyeksi sudut kedua dan keempat
pun bisa digunakan, tetapi pada prakteknya yang sekarang ini digunakan hanyalah proyeksi sudut pertama
dan ketiga.
Cara proyeksi sudut pertama
Benda seperti yang tampak pada gambar 12a diletakkan di depan bidang-bidang proyeksi seperti pada
gambar 12b. Ia diproyeksikan pada bidang belakang menurut garis penglihatan A, dan gambarnya adalah
gambar pandangan depan. Tiap garis atau tepi benda tergambar sebagai titik atau garis pada bidang
proyeksi. Pada gambar 12b tampak juga proyeksi benda pada bidang bawahmenurut arah B, menurut
arah Cpada bidang proyeksi sebelah kanan, menurut arah D pada bidang proyeksi sebelah kiri, menurut
arah E pada bidang proyeksi atas, dan menurut arah F pada bidang depan. Setelah terbentuk semua
proyeksi (gambar 12b), bentangkan semua bidang proyeksi menjadi bidang-bidang 2 dimensi (gambar
13a).
https://sujanayogi.files.wordpress.com/2010/03/kamar-proy.gifhttps://sujanayogi.files.wordpress.com/2010/03/simbol-2.gifhttps://sujanayogi.files.wordpress.com/2010/03/simbol-1.gif7/24/2019 Gambar mekanik
10/20
Gambar 12a
Gambar12b
Gambar 13a Gambar 13b
Susunan gambar proyeksi harus sedemikian rupa sehingga pandangan depan A sebagai patokan,
pandangan atas B terletak dibawah, pandangan kiri C terletak di kanan, pandangan kanan D terletak
disebelah kiri, pandangan bawah E terletak diatas, dan pandangan belakang F boleh ditempatkan disebelah
kiri atau kanan. Hasil selengkap dapat di lihat pada Gambar 13b.
Dalam gambar, garis-garis tepi yaitu garis-garis batas antara bidang-bidang proyeksi dan garis-garis
proyeksi tidak digambar.
Gambar proyeksi demikian disebut gambar proyeksi sudut pertama. Cara ini disebut juga Cara E karena
cara ini telah banyak dipergunakan dinegara-negara Eropa seperti Jerman, Swiss, Prancis, Rusia dsb.
Cara proyeksi sudut ketiga
Benda yang akan digambar diletak dalam peti dengan sisi-sisi tembus pandang sebagai bidang-bidang
proyeksi, seperti pada gambar 14a. Pada tiap-tiap bidang proyeksi akan tampak gambar pandangan dari
benda menurut arah penglihatan, yang ditentukan oleh anak panah.
Pandangan depan dalam arah A dipilih sebagai pandangan depan. Pandangan-pandangan lain diproyeksikan
pada bidang proyeksi lainnya menuerut gambar 14a, Sisi peti dibuka menjadi satu bidang proyeksi lainnya
https://sujanayogi.files.wordpress.com/2010/03/2nd-angle.gifhttps://sujanayogi.files.wordpress.com/2010/03/1st-angle1.gif7/24/2019 Gambar mekanik
11/20
menurut gabar 14b. Hasil lengkapnya dapat dilihat pada gambar 14c. Dengan pandangan A sebagai
patokan, pandangan atas B diletakkan di atas, pandangan kiri C diletakkan di kiri, pandangan kanan D
diletakkan di kanan, pandangan bawah E diletakkan di bawah, dan pandangan belakang F dapat diletakkan
di kiri atau kanan. Susunan proyeksi demikian disebut gambar proyeksi sudut ketiga, dan disebut juga Cara
A karena cara ini telah dipakai di Amerika.Negara-negara lain yang banyak mempergunakan cara ini adalah
Jepang, Australia, Canada dsb.
Benda kerja Hasil proyeksi
Susunan gambar hasil proyeksi
3. PERSPEKTIF
Gambar perspektif adalah gambar 3 dimensi yang merupakan hasil terjemahan dari gambar 2 dimensi, jadi
merupakan kebalikan dari gambar proyeksi. Membuat gambar perspektif relatif lebih sulit dibandingkan
dengan menggambar proyeksi. Kesulitan pertama adalah menggabungkan seluruh pandangan yang ada
sehingga kita bisa membayangkan bentuk benda yang sebenarnya. Kesulitan kedua adalah, walaupun kita
sanggup membayangkan bentuk perspektif dari benda tersebut di pikiran kita, seringkali kita kesulitan
dalam menggambarkan bentuk tersebut di atas kertas. Menerjemahkan hasil pembacaan kita ke atas kertas
memang tidak mutlak harus dilakukan, tetapi akan sangat membantu apabila kita sanggup melakukannya.
https://sujanayogi.files.wordpress.com/2010/03/angle-31.gifhttps://sujanayogi.files.wordpress.com/2010/03/1st-angle-1.gif7/24/2019 Gambar mekanik
12/20
Kemampuan untuk membacagambar (membayangkan perspektif) lebih banyak diperlukan secara umum
daripada kamampuan membuatgambar (membayangkan proyeksi). Kemampuan membuat gambar
diperlukan hanya terbatas utuk orang-orang yang tugasnya memang membuat/mencipta gambar teknik,
seperti misalnyadrafter, designer, atau copies. Tetapi kemampuan membaca gambar diperlukan oleh lebih
banyak orang yang tugasnya berkaitan dengan bidang engineering. Oleh karenanya pelatihan gambar
perspektif harus dilakukan secara intensif. Teori pada pokok bahasan perspektif ini sangatlah sedikit (untuk
tahap dasar), sehingga metoda pelatihan yang terbaik adalah dengan dengan banyak mengerjakan latihan-latihan soal. Di bawah ini adalah beberapa contoh aplikasi gambar perspektif, pelajari dengan baik,
kemudian kerjakan latihan soal-soal pada halaman paling belakang
Proyeksi Perspektif
Keterangan : PD (pandangan depan), PS (pandangan samping), PA (pandangan atas)
https://sujanayogi.files.wordpress.com/2010/03/proy-pres-1.gif7/24/2019 Gambar mekanik
13/20
Contoh gambar perspektif
4. GAMBAR POTONGAN
Tidak jarang ditemui benda-benda dengan ronggarongga didalamnya. Untuk menggambarkan bagian
bagian ini dipergunakan garis gores, yang menyatakan garisgaris tersembunyi. Jika hal ini dilaksanakan
secara taat asas, maka akan dihasilkan sebuah gambar yang rumit sekali dan susah dimengerti. Bayangkan
saja jika sebuah lemari roda gigi harus digambar secara lengkap! Untuk mendapatkan gambaran dari
bagianbagian yang tersembunyi ini, bagian yang menutupi dibuang. Gambar demikian disebut gambar
potongan, atau disingkat denganpotongan.
Gambar pada gambar 16a memperlihatkan sebuah benda dengan bagian yang tidak kelihatan. Bagian ini
dapat dinyatakan dengan garis gores. Jika benda ini dipotong, maka bentuk dalamnya akan lebih jelas lagi.
Gambar 16b memperlihatkan cara memotongnya, dan gambar 16c sisa bagian depan setelah bagian yang
menutupi disingkirkan. Gambar sisa ini diproyeksikan ke bidang potong, dan hasilnya disebut potongan
(gambar 16d. Gambarnya diselesaikan dengan garis tebal.
Dalam halhal tertentu bagianbagian yang terletak di belakang potongan ini, tidak perlu digambar. Hanya
jika bagian ini diperlukan, maka bagian di belakang potongan ini digambar dengan garis gores.
Gambar 16. Penjelasan Mengenai Potongan
CaraCara Membuat Potongan
Potongan Dalam Satu Bidang
(1) Potongan Oleh Bidang Potong Melalui Garis Sumbu Dasar
https://sujanayogi.files.wordpress.com/2010/03/potongan-1.gifhttps://sujanayogi.files.wordpress.com/2010/03/proy-pres-22.gif7/24/2019 Gambar mekanik
14/20
Jika bidang potongan melalui garis sumbu dasar, pada umumnya garis potongnya dan tanda tandanya tidak
perlu dijelaskan pada gambar. Foto demikian disebut potongan utama (gambar 17a)
(2) Potongan Yang Tidak Melalui Garis Sumbu Dasar
Jika diperlukan potongan yang tidak melalui sumbu dasar, letak bidang potongnya harus dijelaskan pada
garis potongnya (gambar 17b).
Gambar 17a Gambar 17b
Potongan melalui garis sumbu dasar Potongan tidak melalui garis sumbu
dasar
Potongan Oleh lebih dari satu bidang
(1) PotonganMeloncat
Untuk menyederhanakan gambar dan penghematan waktu, potonganpotongan dalam beberapa bidang
sejajar dapat disatukan. Pada gambar 18a diperlihatkan sebuah benda yang dipotong menurut garis potongA-A. sebenarnya bidang potongannya terdiri atas dua bidang, yang dalam hal ini akan disatukan. Potongan
demikian dinamakan potongan meloncat.
(2) Potongan oleh dua bidang berpotongan
Bagian bagian simetrik dapat digambar pada dua bidang potong yang saling berpotongan. Satu bidang
potong merupakan potongan utama, sedangkan bidang yang lain menyudut dengan bidang pertama.
Proyeksi pada bidang terakhir ini, setelah diselesaikan menurut aturan-aturan yang berlaku, diputar hingga
berhimpit pada bidang proyeksi pertama. Gambar 18b menunjukkan bagaimana caranya membuat gambar
potongan demikian.
(3) Potongan pada bidang berdampingan
Potongan pada pipa berbentuk seperti gambar 18c dapat dibuat dengan bidangbidang yang berdampingan
melalui garis sumbunya.
https://sujanayogi.files.wordpress.com/2010/03/potongan-21.gif7/24/2019 Gambar mekanik
15/20
gambar 18a
gambar 18b gambar 18c
Pot. meloncat Pot. dua bidang menyudut Pot. bidang berdampingan
Potongan Separuh
Bagianbagian simetrik dapat digambar setengahnya sebagai gambar potongan dan setengahnya lagi
sebagai pandangan (gambar 19). Dalam gambar ini garisgaris yang tersembunyi tidak perlu digambar
dengan garis gores lagi. Karena sudah jelas pada gambar potongan.
Gambar 19. Potongan separuh
Potongan Setempat
Kadangkadang diperlukan gambaran dari bagian kecil saja dari benda yang tersembunyi, misalnya benda
pada gambar 20a. Gambargambar 20b dan 20c memperlihatkan gambar yang dipotong setempat dan
potongan penuh. Potongan setempat juga dilakukan pada bagianbagian yang tidak boleh dipotong (gambar
20d).
gambar 20a gambar 20b
https://sujanayogi.files.wordpress.com/2010/03/potongan-setempat-1.gifhttps://sujanayogi.files.wordpress.com/2010/03/potongan-separuh.gifhttps://sujanayogi.files.wordpress.com/2010/03/potongan-3.gif7/24/2019 Gambar mekanik
16/20
gambar 20c. Potongan penuh gambar 20d
Bagian-bagian yang tidak boleh dipotong
Ada beberapa jenis benda yang tidak diperboleh kan untuk dipotong, yaitu :
Baut, Paku keling, pasak, poros, sirip penguat, tidak boleh dipotong simbol memanjang.
Arsir
Untuk membedakan gambar potongan dari gambar pandangan, dipergunakan arsir, yaitu garis tipis miring.
Kemiringan garis arsir adalah 45 terhadap garis sumbu, atau terhadap garis gambar. Arsiran dari 2 bagian
yang berbeda dan berimpit harus dibedakan pitch-nya.
5. PENUNJUKKAN UKURAN
Poin yang akan dipelajasi pada pokok bahasan ini antara lain :
1. Jenis ukuran (berdasarkan obyek yang di beri ukuran)
2. Datum
3. Peraturan-peraturan dalam memberikan ukuran
Untuk memudahkan pemahaman, jenis ukuran dibagi dua, yaitu ukuran bentuk dan ukuran posisi.
Ukuran bentuk yaitu ukuran yang menunjukkan panjang dan lebar suatu obyek, termasuk di dalamnya
ukuran diameter, radius, dan lain-lain. Sedangkan ukuran posisi adalah ukuran yang menunjukkan jarak
obyek tersebut dari suatu bidan referensi tertentu (datum). Contoh ukuran bentuk : Obyek kotak segi
empat akan memiliki ukuran bentuk panjang dan lebar, lingkaran akan memiliki ukuran bentuk diameter
atau radius, segitiga akan memiliki ukuran bentuk panjang dan tinggi atau panjang dan sudut, dan lain-lain.
Gambar 21. Contoh
ukuran bentuk
Untuk memberikan ukuran posisi kita harus menentukan posisi datum terlebih dahulu.Datumadalah bidang
referensi. Datum ini bisa berupa titik sudut, garis, ataupun bidang pada suatu benda. Penentuan datumini
didasarkan oleh hal-hal berikut ini :
1. Fungsi dari benda
https://sujanayogi.files.wordpress.com/2010/03/ukuran-bentuk.gifhttps://sujanayogi.files.wordpress.com/2010/03/potongan-setempat-2.gif7/24/2019 Gambar mekanik
17/20
2. Kemudahan pengerjaan
3. Kemudahan perakitan
Gambar 22. Contoh Datum
Aturan-aturan dalam pemberian ukuran :
1. Ukuran harus cukup jelas untuk bisa dibaca dengan mudah
2. Hindari pemberian ukuran ganda
3. Usahakan untuk menempatkan ukuran diluar area benda
4. Pastikan angka ukuran dan garis panahnya tidak ditabrak oleh garis yang lain
Gambar 23. Contoh cara penunjukkan ukuran yang benar
Hal penting yang lain dalam penunjukkan ukuran adalah penyederhanaan ukuran, artinya penunjukkan
ukuran dibuat sedemikian rupa hingga tidak memakan banyak area gambar yang berarti membuat gambarmenjadi lebih lapang dan mudah dibaca. Selain itu dengan efisiensi ukuran, gambar benda yang ditampilkan
bisa lebih besar (skala), dan pembacaan akan lebih mudah. Penyederhanaan boleh dilakukan dengan tanpa
mengurangi fungsi dari ukuran itu sendiri.
Di bawah ini adalah contoh bentuk-bentuk penyederhanaan ukuran yang distandardkan oleh ISO.
https://sujanayogi.files.wordpress.com/2010/03/aturan-ukuran.gifhttps://sujanayogi.files.wordpress.com/2010/03/datum.gif7/24/2019 Gambar mekanik
18/20
Gambar 24. Contoh gambar penyederhanaan ukuran
6. TOLERANSI
Pada Gambar Teknik, kita mengenal ada beberapa 2 macam toleransi, antara lain
1. Toleransi bentuk dan Posisi
Yang dimaksudkan dengan toleransi bentuk dan posisi adalah, batasan-batasan penyimpangan bentuk atau
posisi benda kerja yang diizinkan
2. Toleransi ukuran.
Yang dimaksud dengan toleransi ukuran adalah batasan-batasan penyimpangan ukuran yang diperbolehkan
pada suatu benda kerja.
Pada artikel ini kita hanya akan membahas Toleransi ukuran, yang memang banyak kita lihat dan kita pakai
sehari-hari. Toleransi ukuran terbagi lagi atas beberapa jenis:
Toleransi Umum
Toleransi Khusus
Toleransi Suaian
Toleransi Umum
Toleransi umum, adalah besaran angka toleransi yang berlaku untuk semua ukuran yang terdapat pada
gambar, kecuali ukuran-ukuran yang telah dicantumi angka toleransi secara khusus. Dengan kata lain,
ukuran yang tidak diikuti oleh harga toleransi berarti mengikuti harg atoleransi umum yang berlaku.
Contoh :
https://sujanayogi.files.wordpress.com/2010/03/penyederhanaan-ukuran.gif7/24/2019 Gambar mekanik
19/20
Gambar 25. Contoh toleransi umum
Toleransi Khusus
Toleransi khusus adalah toleransi di luar angka toleransi umum, dan diletakkan langsung setelah angka
nominalnya.
Gambar 26. Contoh toleransi khusus
Toleransi Suaian
Biasanya toleransi suaian dipakai pada benda kerja yang berpasangan, seperti misalnya Poros dan As. Untuk
toleransi ini biasanya menggunakan symbol Huruf, untuk lubang biasanya menggunakan huruf Kapital /
Huruf besar, sedangkan untuk poros menggunakan huruf kecil.
Untuk mudahnya, toleransi suaian ini kita jelaskan dengan mengaplikasikannya pada bentuk lubang dan
poros yang berpasangan satu sama lain. Harga toleransi suaian yang dicantumkan menentukan keadaan
kelonggaran antara lubang dan poros tersebut. Keadaan suaian dibagi menjadi 3 jenis :
Suaian longgar (clearance fit)
Harga toleransi yang menghasilkan keadaan longgar antara lubang dan poros
https://sujanayogi.files.wordpress.com/2010/03/tol-khusus.gifhttps://sujanayogi.files.wordpress.com/2010/03/tol-umum.gif7/24/2019 Gambar mekanik
20/20
Suaian luncur (sliding fit)
Harga toleransi yang menghasilkan keadaan luncur/halus antara lubang dan poros.m Pada keadaan
ini, antara poros dan lubang nyaris tanpa kelonggaran, gap yang tercipta antara lubang dan poros
berkisar antara 0.002-0.02mm (tergantung dari ukuran nominal lubang-poros).
Suaian sesak (interference fit)Harga toleransi yang meghasilkan keadaan sesak antara lubang dan poros. Pada keadaan ini ukuran poros
lebih besar daripada ukuran lubang, yang memerlukan usaha tersendiri untuk memasang poros ke lubang
tersebut (menggunakan tenaga manusia dibantu alat ketok, menggunakan mesin press, menggunakan
metoda pemanasan lubang, dsb).
Ukuran yang menggunakan harga toleransi suaian mencantumkan angka nominal, simbol toleransi dan
angka toleransinya yang ditulis di dalam kurung (angka ini dituliskan hanya apabila diperlukan, misalnya
pihak pengguna gambar tidak memiliki table standar suaian ISO).
Khusus pada gambar susunan, angka nominal dari benda harus mencantumkan harga toleransi untuk
kedua benda, lubang maupun poros.
Gambar 27. Contoh penulisan angka toleransi
https://sujanayogi.files.wordpress.com/2010/03/tol-suaian.gif