141
GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES PEMADAM KEBAKARAN DI GEDUNG ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA (ANRI) TAHUN 2017 SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat (S.K.M) Oleh: Ika Nur Syafitriany 1112101000074 PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438 H/2017 M

GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES PEMADAM

KEBAKARAN DI GEDUNG ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

(ANRI) TAHUN 2017

SKRIPSI

Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Kesehatan Masyarakat (S.K.M)

Oleh:

Ika Nur Syafitriany

1112101000074

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1438 H/2017 M

Page 2: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Fakultas Kedokteran dan

Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Fakultas Kedokteran dan Ilmu

Kesehatan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya

atau merupakan jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas

Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, Juni 2017

Ika Nur Syafitriany

Page 3: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

ii

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

PEMINATAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Skripsi, Juni 2017

Ika Nur Syafitriany, NIM : 1112101000074

Gambaran Penyebab Tidak Terpenuhinya Akses Pemadam Kebakaran di

Gedung Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) Tahun 2017

xviii+ 103 halaman, 2 tabel, 14 gambar, 5 lampiran.

ABSTRAK

Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang khusus

disediakan untuk masuk petugas dan unit pemadam kebakaran ke/di dalam bangunan

gedung. Terdapat beberapa komponen didalam akses pemadam kebakaran,

diantaranya yaitu akses mencapai bangunan gedung; area operasional; dan akses

masuk ke dalam bangunan gedung.

Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari-Juni 2017 untuk mengetahui

penyebab tidak terpenuhinya akses pemadam kebakaran di gedung ANRI tahun 2017.

Diagram tulang ikan digunakan untuk menganalisis penyebab tidak terpenuhinya

komponen akses pemadam kebakaran. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif,

dengan pengumpulan data primer melalui observasi dan wawancara serta

pengumpulan data sekunder melalui telaah dokumen.Triangulasi sumber dan

triangulasi metode digunakan untuk memvalidasi data.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terpenuhinya komponen akses

pemadam kebakaran di gedung ANRI dikarenakan belum adanya sosialisasi terkait

akses pemadam kebakaran sehingga pihak manajemen belum mendukung adanya

perubahan atau pengajuan terkait komponen yang belum terpenuhi di gedung ANRI.

Pihak manajemen diharapkan dapat melakukan pengadaan terhadap komponen

yang belum terpenuhi. Sedangkan untuk staff divisi pemeliharaan diharapkan dapat

memelihara sistem proteksi yang telah tersedia di gedung ANRI serta dapat

mensosialisasikan akses pemadam kebakaran kepada seluruh penghuni gedung

ANRI. Perlu juga ada sosialisasi dari dinas pemadam kebakaran terkait akses

pemadam kebakaran.

Kata Kunci : Akses pemadam kebakaran, area operasional, ANRI

Daftar Bacaan : 39 Bacaan (1994-2017)

Page 4: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

iii

ISLAMIC STATE UNIVERSITY OF SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

FACULTY OF MEDICINE AND HEALTH SCIENCE

PUBLIC HEALTH STUDY PROGRAM

HEALTH AND OCCUPATIONAL SAFETY

Undergraduated Thesis, June 2017

Ika Nur Syafitriany, NIM : 1112101000074

A Descriptive of the Cause of Lack Firefighters Access in Arsip Nasional Republic

Indonesia (ANRI) 2017

xviii + 103 pages, 2 table, 14 pictures, 5 attachments

ABSTRACT

Firefighters access is an access or other means provided to enter the officers and

unit firefighters to or into the building. There were some components in the

firefighters access such as, access to reach the building, operational area, and access

to enter into the building.

This research was conducted in January until June 2017 to find out the cause of

lack components of the firefightes access in ANRI building 2017. Fishbone diagram

were used to analysed the cause of lack components of the firefighters access. This

qualitative study was conducted and collected by interviews and observations while

secondary data were collected by reviewing documents. Triangulation methods and

sources were used to validate the data.

The result showed, that the cause of lack components of the firefighters access in

ANRI building was do to the lack of socialization about firefighters access. So that

the management has not supported any changes or submissions about the lack

components of the firefighters access in ANRI building.

Suggestion on this study for the management is to completed the lack components

of the firefighters access in ANRI. And for the maintenance staff, it is advisable to

maintenance the fire protective system and socialize the components of the

firefighters access to all staff in ANRI. The fire department needs to conduct

socialization of the firefighters access to the management in ANRI building..

Keywords : firefighters access, operational area, ANRI

Reading List : 39 (1994-2017)

Page 5: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

iv

PERNYATAAN PERSETUJUAN

Skripsi dengan Judul

GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES PEMADAM

KEBAKARAN DI GEDUNG ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

(ANRI) TAHUN 2017

Telah disetujui, diperiksa, dan telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi

Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Disusun Oleh:

Ika Nur Syafitriany

NIM. 1112101000074

Jakarta, Juli 2017

Mengetahui

Pembimbing I Pembimbing II

Catur Rosidati, S.KM, M.KM

NIP. 19750210 200801 2 018

Izzatu Millah, S.KM, M.KKK

NIP. -

PEMINATAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1438 H / 2017 M

Page 6: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

v

PANITIA SIDANG UJIAN SKRIPSI

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Jakarta, Juli 2017

Penguji I

Dr. Iting Shofwati, S.T., M.KKK

NIP. 19760808 200604 2 001

Penguji II

Siti Rahmah Hidayatullah Lubis, S.KM., M.KKK

Penguji III

Ir. Rulyenzi Rasyid, M.KKK

Page 7: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Ika Nur Syafitriany

Tempat, tanggal lahir : Tuban, 6 Desember 1994

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

Status Pernikahan : Belum Menikah

Tinggi Badan : 159 cm

Alamat : Jalan Cilandak KKO Raya Gg H. Sa’aman RT 014

RW 008 Blok D No.29B, Ragunan Pasar Minggu

Jakarta Selatan, 12550

No.Telp/HP : 085781415826

E-mail : [email protected]

Kualifikasi dan Pendidikan Formal

September 2012-sekarang : Mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu

Kesehatan, Program Studi Kesehatan Masyarakat,

Peminatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3),

Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta Syarif

Hidayatullah Jakarta

Juni 2009-Juni 2012 : SMA Negeri 49 Jakarta

Mei 2006-Juni 2006 : SMP Negeri 166 Jakarta

Juli 2000-Mei 2006 : SD Negeri Cilandak Timur 01 Pagi

Page 8: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

vii

Pengalaman Organisasi

2015-2016 : Vice General Manager OSH Science Forum Studi

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (FSK3) UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

2014-2015 : Staff OSH Science Forum Studi Keselamatan dan

Kesehatan Kerja (FSK3) UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta

2010-2011 : Koordinator Bidang 2 Kewarganegaraan OSIS-MPK

SMA Negeri 49 Jakarta

2010-2011 : Bendahara PASKIBRA SMA Negeri 49 Jakarta

2009-2011 : Anggota Rohis SMA Negeri 49 Jakarta

2007 : Anggota Badminton SMP Negeri 166 Jakarta

2006 : Anggota Pencak Silat SMP Negeri 166 Jakarta

Pengalaman Pelatihan

2013 : Peserta Seminar Pengembangan Profesi K3

“Gambaran Budaya K3 di RS” di FKIK UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

2013 :Peserta Seminar tentang Hari Peringatan Tembakau

Sedunia di FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2014 : Seminar Nasional Kesehatan Masyarakat “Upaya

Menghadapai Tantangan Kesehatan Masyarakat

Indonesia Post MDGs: Healthy People – Healthy

Environment” di FKIK UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta

Page 9: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

viii

2014 : Training SMK3 Based on OHSAS 18001 & PP

No.50 Tahun 2012 di FKIK UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta

2014 : Workshop “Safety In The Process Industries” di

FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2014 : Workshop “Ergonomics In The Work Place” di

FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2014 : Seminar Pengembangan Profesi “Optimalisasi

Pemenuhan Regulasi Prasarana Perlintasan Kereta Api

Demi Stabilitas Transportasi Nasional” di FKIK UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta

2014 : Seminar Pengembangan Profesi “Have Your Perfect

Weight with a Proper Diet” di FKIK UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

2014 : Seminar Pengembangan Profesi “Menstrual and Pre-

Menstrual Syndrome” di FKIK UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

2014 : Seminar Pengembangan Profesi “Human Health

Impact and What Mosquitoes Responses to Climate

Change” di FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2015 : Kajian Ilmu K3 Bersama “Keselamatan Konstruksi

(Lifting Crane)” di FKIK UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta

2015 : Workshop “Management Of Fire Safety” di FKIK

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Page 10: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

ix

2015 : Workshop “Risk Assessment In The Work Place” di

FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2015 : Seminar Pengembangan Profesi “Combat The

Neglected Tropical Disease Towards a Filariasis-Free

Country by 2020” di FKIK UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta

2015 : Workshop “Management Of Fire Safety” di FKIK

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2016 : Kajian Ilmu K3 Bersama “Pengenalan ISO 14001:

2015 dan Implementasinya” di FKIK UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

Page 11: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

x

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan skripsi ini

dengan judul “Gambaran Penyebab Tidak Terpenuhinya Akses Pemadam

Kebakaran Di Gedung Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) Tahun

2017”. Penulisan skripsi ini disusun sebagai salah satu persyaratan dalam

menyelesaikan studi strata satu (S1) pada jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas

Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Shalawat dan

salam selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, semoga kita

selalu dalam barisan pengikutnya dan mendapatkan syafaatnya kelak. Aamiin.

Dalam penulisan skripsi ini penulis tidak berdiri sendiri melainkan mendapatkan

banyak sekali bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dengan setulus hati

penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:

1. Kedua orang tua, Ayah Achmad Irkham dan Mama Umi Ma’rifah yang selalu

percaya dan mendoakan hingga penulis dapat menyelesaikan studi ini serta

keluarga semua yang turut mendukung penulis.

2. Ibu Catur Rosidati, S.KM., M.KM. selaku dosen pembimbing I dan Ibu

Izzatu Millah S.KM., M.KKK selaku dosen pembimbing II yang selalu

memberikan arahan dan bimbingan yang berharga demi terselesaikannya

skripsi ini.

3. Ibu Fajar Arianti, PhD selaku Ketua Program Studi Kesehatan Masyarakat

FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Staff divisi humas dan pemeliharaan ANRI, yang telah membantu penulis

baik dalam hal perizinan dan pengumpulan data penelitian.

5. Ofin Andina Permata Sari dan Nova Elyanti yang telah bersedia meluangkan

waktunya untuk membantu peneliti saat turun lapangan.

Page 12: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

xi

6. Kawan-kawan seperjuangan skripsi, seperbimbingan, dan sepermainan semua

yang selalu memberikan motivasi, semangat, dukungan, kajian, dan apapun

itu yang membuat penulis terus berjuang untuk menyelesaikan skripsi ini.

7. Katiguys 2012 yang selalu ada di hati penulis dan juga teman-teman kesmas

2012.

8. Serta kalian yang tidak bisa penulis sebutkan namanya namun berperan

dalam menaikkan dan menurunkan semangat penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini.

Demikianlah yang dapat penulis sampaikan, dengan doa dan harapan bahwa

segala kebaikan yang mereka berikan dapat bermanfaat bagi penulis. Penulis

menyadari bahwa didalam penulisan skripsi ini masih terdapat berbagai

kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang

membangun agar kelak dapat menjadi lebih baik lagi. Semoga skripsi ini dapat

memberikan manfaat bagi seluruh pembacanya, Aamiin. Terima kasih.

Wassalamualaikum wr.wb.

Jakarta, Juni 2017

Ika Nur Syafitriany

Page 13: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

xii

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN .......................................................................................... ii

ABSTRAK .................................................................................................................... ii

ABSTRACT ................................................................................................................. iii

PERNYATAAN PERSETUJUAN .............................................................................. iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ..................................................................................... vi

KATA PENGANTAR .................................................................................................. x

DAFTAR ISI ............................................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. xv

DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. xvii

DAFTAR ISTILAH ................................................................................................. xviii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................... 7

1.3 Pertanyaan Penelitian .................................................................................. 7

1.4 Tujuan Penelitian ........................................................................................ 8

1.4.1 Tujuan Umum ........................................................................................ 8

1.4.2 Tujuan Khusus ...................................................................................... 8

1.5 Manfaat Penelitian ...................................................................................... 9

1.5.1 Bagi Instansi Terkait ............................................................................ 9

1.5.2 Bagi Mahasiswa ................................................................................... 10

1.5.3 Bagi Peneliti Lain ................................................................................ 10

1.6 Ruang Lingkup ......................................................................................... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................. 11

2.1 Teori Terjadinya Api ................................................................................ 11

2.1.1 Definisi Api .......................................................................................... 11

2.1.2 Segitiga Api ......................................................................................... 11

2.1.3 Tetrahedron of Fire.............................................................................. 12

2.2 Kebakaran ................................................................................................. 13

2.2.1 Definisi Kebakaran .............................................................................. 13

2.2.2 Klasifikasi Kebakaran .......................................................................... 14

Page 14: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

xiii

2.2.3 Konsep Pemadaman ............................................................................. 15

2.3 Standar yang Berlaku ................................................................................ 16

2.4 Akses Pemadam Kebakaran...................................................................... 18

2.5 Kearsipan .................................................................................................. 21

2.6 Bangunan Gedung..................................................................................... 23

2.6.1 Definisi Bangunan Gedung .................................................................. 23

2.6.2 Klasifikasi Bangunan Gedung ............................................................. 23

2.7 Teknik menentukan Akar Penyebab Masalah .......................................... 27

2.8 Kerangka Teori ......................................................................................... 34

BAB III KERANGKA KONSEP ............................................................................... 36

3.1 Kerangka Konsep ...................................................................................... 36

3.2 Definisi Istilah........................................................................................... 38

BAB IV METODE PENELITIAN ............................................................................. 40

4.1 Desain Penelitian ...................................................................................... 40

4.2 Waktu dan Tempat .................................................................................... 40

4.3 Informan Penelitian................................................................................... 40

4.4 Instrumen Penelitian ................................................................................. 41

4.5 Pengumpulan, Pengolahan dan Analisa Data ........................................... 41

4.5.1 Pengumpulan Data ............................................................................... 41

4.5.2 Pengolahan Data .................................................................................. 42

4.5.3 Analisa Data ......................................................................................... 45

4.6 Validitas Data ........................................................................................... 46

5 BAB V HASIL ..................................................................................................... 49

5.1 Gambaran Umum Gedung Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI)

Tahun 2017 .......................................................................................................... 49

5.2 Kondisi Akses Pemadam Kebakaran di Gedung Arsip Nasional Republik

Indonesia (ANRI) Tahun 2017 ............................................................................ 53

5.2.1 Kondisi Lebar Jalur Akses Masuk Pemadam Kebakaran di Gedung

Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) Tahun 2017 ............................. 54

5.2.2 Kondisi Tinggi Ruang Bebas di Jalur Akses Masuk Pemadam

Kebakaran di Gedung Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) Tahun

2017............................................................................................................... 61

5.2.3 Kondisi Sign di Jalur Akses Masuk Pemadam Kebakaran di Gedung

Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) Tahun 2017 ............................. 66

Page 15: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

xiv

5.2.4 Kondisi Tanda yang Bersifat Reflektif pada Jalur Akses Masuk

Pemadam Kebakaran di Gedung Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI)

Tahun 2017 ................................................................................................... 69

5.2.5 Kondisi Area Operasional Khusus dengan Lapis Perkerasan untuk

Mobil Pemadam Kebakaran di Gedung Arsip Nasional Republik Indonesia

(ANRI) Tahun 2017 ...................................................................................... 72

5.3 Gambaran Penyebab Tidak Terpenuhinya Komponen Akses Pemadam

Kebakaran di Gedung ANRI ................................................................................ 75

BAB VI PEMBAHASAN ........................................................................................... 79

6.1 Keterbatasan Penelitian............................................................................. 79

6.2 Gambaran Penyebab Tidak Terpenuhinya Akses Pemadam Kebakaran di

Gedung Arsip Nasional Republik Indonesia ........................................................ 79

6.2.1 Penyebab Tidak Terpenuhinya Lebar Jalur Akses Masuk Pemadam

Kebakaran di Gedung ANRI ......................................................................... 83

6.2.2 Penyebab Tidak Terpenuhinya Tinggi Ruang Bebas di Jalur Akses

Masuk Mobil Pemadam Kebakaran di Gedung ANRI ................................. 88

6.2.3 Penyebab Tidak Terpenuhinya Sign di Jalur Akses Masuk Mobil

Pemadam Kebakaran di Gedung ANRI ........................................................ 91

6.2.4 Penyebab Tidak Terpenuhinya Tanda yang Bersifat Reflektif di Jalur

Akses Masuk Mobil Pemadam Kebakaran di Gedung ANRI ...................... 93

6.2.5 Penyebab Tidak Terpenuhinya Area Operasional dengan Lapis

Perkerasan untuk Mobil Pemadam Kebakaran di Gedung ANRI ................ 94

BAB VII PENUTUP ................................................................................................... 98

7.1 Simpulan ................................................................................................... 98

7.2 Saran ......................................................................................................... 99

7.2.1 Bagi Dinas Pemadam Kebakaran Terkait ............................................ 99

7.2.2 Bagi Manajemen Gedung ANRI .......................................................... 99

7.2.3 Bagi Staff Divisi Pemeliharaan .......................................................... 100

7.2.4 Bagi Peneliti Selanjutnya ................................................................... 100

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 101

Page 16: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Segitiga Api ............................................................................................. 12

Gambar 2.2 Tetrahedron of Fire.................................................................................. 13

Gambar 2.3 Contoh Diagram Tulang Ikan .................................................................. 29

Gambar 2.4 Pohon Masalah Model Pertama............................................................... 30

Gambar 2.5 Pohon Masalah Model Kedua ................................................................. 31

Gambar 2.6 Contoh Metode Tata Alir ........................................................................ 33

Gambar 2.7 Kerangka Teori ........................................................................................ 35

Gambar 3.1 Kerangka Konsep .................................................................................... 37

Gambar 5.1 Komplek Arsip Nasional Republik Indonesia ......................................... 51

Gambar 5.2 Jalur Akses Masuk Pemadam di Gedung ANRI ..................................... 55

Gambar 5.3 Kondisi Jalur Akses Masuk yang Terhalang Mobil ................................ 59

Gambar 5.4 Dahan Pohon yang Menghalangi Tinggi Ruang Bebas .......................... 62

Gambar 5.5 Jembatan Penghubung antar Bangunan Gedung ..................................... 62

Gambar 5.6 Kondisi Bangunan Gedung yang Berdekatan ......................................... 73

Gambar 5.7 Penyebab Tidak Terpenuhinya Akses Pemadam Kebakaran di Gedung

ANRI ........................................................................................................................... 78

Page 17: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Triangulasi Metode ..................................................................................... 47 Tabel 4.2 Triangulasi Sumber ..................................................................................... 48

Page 18: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Observasi

Lampiran 2 Pedoman Wawancara

Lampiran 3 Hasil Observasi

Lampiran 4 Transkrip Wawancara

Lampiran 5 Foto Akses Pemadam Kebakaran di Gedung ANRI

Page 19: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

xviii

DAFTAR ISTILAH

ANRI : Arsip Nasional Repubilk Indonesia

APAR : Alat Pemadam Api Ringan

DKI : Daerah Khusus Ibukota

NFPA : National Fire Protection Assosiation

OHSAS : Occupational Health and Safety Assessment Series

PERDA : Peraturan Daerah

PERGUB : Peraturan Gubernur

SNI : Standar Nasional Indonesia

UNESCO : United Nations Educational, scientific and Cultural Organization

VOC : Vereenigde Oostindische Compagnie

Page 20: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

1

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Saat ini telah banyak berdiri bangunan-bangunan kokoh yang digunakan

untuk gedung perkantoran, perindustrian, tempat tinggal, tempat perbelanjaan,

dan lain sebagainya. Seperti yang terdapat dal am Undang-Undang No.28

Tahun 2002 pasal 1 yang berbunyi bangunan gedung adalah wujud fisik hasil

pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat kedudukannya, sebagian

atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah dan/atau air, yang

berfungsi sebagai tempat manusia melakukan kegiatannya, baik untuk hunian

atau tempat tinggal, kegiatan keagamaan, kegiatan usaha, kegiatan sosial,

budaya, maupun kegiatan khusus (Sekretaris Negara Republik Indonesia,

2002).

Salah satu persyaratan yang harus dipenuhi oleh suatu bangunan gedung

adalah faktor keselamatan. Faktor keselamatan yang dimaksud dalam Undang-

Undang No.28 Tahun 2002 salah satunya juga adalah kemampuan gedung

dalam mencegah dan menanggulangi bahaya kebakaran (Sekretaris Negara

Republik Indonesia, 2002). Kebakaran didefinisikan sebagai suatu fenomena

yang terjadi ketika suatu bahan mencapai temperatur kritis dan bereaksi secara

kimia dengan oksigen (sebagai contoh) yang menghasilkan panas, nyala api,

cahaya, asap, uap air, karbon monoksida, karbon dioksida, atau produk dan efek

lainnya (Badan Standar Nasional, 2000).

Page 21: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

2

Kebakaran merupakan suatu peristiwa/kejadian yang dapat terjadi dimana

saja baik di pemukiman penduduk, gedung perkantoran, tempat perbelanjaan,

tempat wisata, dan di gedung-gedung lainnya. Kebakaran merupakan kejadian

yang sangat merugikan bagi semua pihak, baik bagi pemilik gedung, pengelola

gedung, ataupun masyarakat disekitarnya. Apalagi bila yang terbakar

merupakan berkas-berkas penting. Seperti yang terjadi pada perpustakaan di

Universitas Michighan tahun 1950 yang kerugiannya diperkirakan mencapai

$637.000 dan membakar habis 33.000 buku dan hampir sekitar 17.000 buku

yang terbakar merupakan “irreplacable items” (benda yang tidak bisa

tergantikan). Kasus kebakaran perpustakaan lainnya terjadi pada tahun 1966

yang menyebabkan kerusakan pada Jewish Theological Seminary di New York

dan kerugian mencapai $3 juta dan terdapat banyak item unik dari peristiwa

sejarah besar yang penting hilang (Morris, 1982).

Perpustakaan memiliki karakteristik yang hampir sama dengan kegiatan

pengarsipan. Kehilangan arsip merupakan sesuatu yang tidak dapat tergantikan,

dan dalam banyak kasus perekonstruksian arsip itu tidaklah mungkin (Teygeler,

2001). Kegiatan pengarsipan sendiri merupakan suatu hal yang sering kita

dengar dan kegiatan pengarsipan pasti dilakukan oleh setiap orang. Pengertian

arsip sendiri berdasarkan Undang-Undang no 43 tahun 2009 pasal 1 ayat 2

adalah rekaman kegiatan atau peristiwa dalam berbagai bentuk dan media

sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang dibuat

dan diterima oleh lembaga negara, pemerintahan daerah, lembaga pendidikan,

perusahaan, organisasi politik, organisasi kemasyarakatan, dan perseorangan

Page 22: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

3

dalam pelaksanaan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara

(Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Negara Republik Indonesia, 2009).

Beberapa kebakaran yang terjadi di ruang arsip diantaranya yaitu

kebakaran di Rumah Sakit Islam Faisal di Makassar, Sulawesi Selatan yang

menghanguskan ruang keuangan dan ruang arsip rumah sakitnya pada bulan

Mei 2013, lalu kebakaran di gedung teknik industri ITB pada bulan Juni 2013

yang menghanguskan ratusan arsip dan sejumlah komputer (Kompasiana,

2014). Kebakaran lainnya yang terjadi di gedung pendidikan yaitu kebakaran di

gedung C FISIP UI pada bulan Januari 2014 yang memusnahkan sekitar 5.000

arsip, termasuk hasil penelitian yang terdokumentasi sejak era 1950-an

(Auliani, 2014). Selain pada fasilitas sosial dan gedung pendidikan, kebakaran

arsip terjadi juga di gedung pemerintahan yaitu kebakaran di ruang arsip

Gedung Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum (AHU) yang dapat

saja menghanguskan arsip koruptor, selanjutnya terdapat juga kebakaran di

Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bogor, Kota Bogor, Jawa Barat pada

bulan Desember 2013 yang membakar ruang arsip dan ruang Pusat Data

Informasi (PDI), selain itu terjadi juga di gudang arsip Dispenda Kota Jambi

pada bulan dan tahun yang sama (Kompasiana, 2014). Kasus kebakaran terbaru

terjadi di Gedung Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) Kota Bekasi

pada tanggal 27 September 2016 lalu dimana api berhasil melahap ruang arsip

yang berada di lantai dasar dan dengan cepat merambat ke lantai diatasnya.

Akibat dari kejadian itu dokumen perizinan hangus terbakar (Info Bekasi, 2016,

Niman, 2016).

Page 23: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

4

Kasus-kasus kebakaran yang terjadi diatas telah menghilangkan berkas-

berkas penting. Tidak seperti meja atau kursi yang dapat dibeli atau dibuat lagi

apabila mengalami kerusakan atau kehilangan, arsip memiliki sifat

irreplaceable yang artinya bila arsip itu hilang atau musnah maka tidak dapat

dikembalikan lagi. Maka dari itu arsip menjadi hal yang penting untuk dijaga

terutama dari bahaya kebakaran karena umumnya arsip terbuat dari kertas dan

kertas merupakan salah satu bahan yang mudah terbakar.

Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mencegah serta menanggulangi

kebakaran adalah dengan menyediakan sistem proteksi kebakaran yang lengkap

seperti sprinkler, detektor, alarm kebakaran, hidran, dan Alat Pemadam Api

Ringan (APAR). Selain itu cara yang bisa dilakukan untuk menanggulangi

kebakaran yang sudah terjadi adalah memanggil petugas pemadam kebakaran

ke area lokasi.

Mengacu pada Peraturan Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakata

Nomor 8 Tahun 2008 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Bahaya

Kebakaran pasal 7 salah satu yang harus disediakan oleh pengelola bangunan

gedung adalah akses pemadam kebakaran. Akses pemadam kebakaran

merupakan sarana lain yang khusus disediakan untuk masuk petugas dan unit

pemadam kebakaran ke/di dalam bangunan gedung (Gubernur Provinsi Daerah

Khusus Ibukota Jakarta, 2008).

Menurut (Furness dan Muckett, 2007) dalam Introduction to Fire Safety

Management didalam sebuah bangunan dibutuhkan suatu fasilitas untuk

membantu petugas pemadam kebakaran dalam melakukan penyelamatan dan

Page 24: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

5

memberikan kemudahan akses untuk pemadam kebakaran. Beberapa fasilitas

yang harus ada diantaranya yaitu akses mobil pemadam kebakaran dan akses

masuk kedalam bangunan gedung. Sedangkan didalam Peraturan Gubernur

DKI Jakarta No 200 tahun 2015 tentang persyaratan teknis akses pemadam

kebakaran dikatakan bahwa terdapat tiga komponen dalam akses pemadam

kebakaran yaitu akses menuju bangunan gedung, area operasional, dan akses

masuk ke dalam bangunan gedung (Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota

Jakarta, 2015).

Berdasarkan penelitian terdahulu oleh (Novianty, 2012) diketahui bahwa

pemenuhan akses pemadam kebakaran pada bangunan gedung masih belum

baik, diantaranya yaitu diketahui bahwa belum dibuatkan suatu penandaan

khusus untuk jalur akses mobil pemadam kebakaran. Pada penelitian lain

ditemukan juga beberapa komponen dari akses pemadam kebakaran yang tidak

terpenuhi seperti tidak tersedianya jalur akses untuk pemadam mobil

kebakaran, tidak tersedia jalan lingkungan perkerasan di sekitar bangunan

gedung untuk dapat dilalui kendaraan pemadam kebakaran, dan juga tidak ada

penandaan khusus untuk jalur pemadam kebakaran (Aziz, 2014).

Gedung ANRI merupakan salah satu dari bangunan gedung yang perlu

memiliki akses pemadam kebakaran karena bentuk bangunannya yang

berbentuk seperti kompleks dimana terdiri dari beberapa bangunan gedung

dalam satu kawasan. Bangunan gedung itu diantaranya yaitu bangunan

pelayanan publik, ruang administrasi, depo arsip, kantin dan koperasi, gedung

diesel dan panel listrik, gedung barang inventaris, dan pos jaga. Dari bangunan-

Page 25: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

6

bangunan tersebut depo arsiplah yang merupakan tempat untuk menyimpan

segala macam arsip nasional dari zaman VOC (1602-1799). Didalam depo arsip

tersebut tersimpan ribuan dokumen dari orang-orang Asia, termasuk banyak

penguasa setempat dari seantero kepulauan Indonesia. Koleksi paling banyak

berjumlah sepanjang 2.000 meter dan pada tanggal 9 Maret 2004 yang lalu,

arsip VOC dimasukkan oleh UNESCO dalam Memory of the World Register

(ANRI, 2016).

Letak dari depo arsip tersebut berada ditengah kawasan ANRI dimana

untuk menuju gedung tersebut perlu melewati beberapa bangunan gedung.

Makadari itu dibutuhkan akses pemadam kebakaran menuju bangunan gedung

untuk memudahkan petugas pemadam kebakaran apabila terjadi kebakaran di

depo arsip. Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan dengan cara

observasi terhadap akses pemadam kebakaran diketahui bahwa terkait dengan

akses mencapai bangunan gedung tidak terdapat jalur masuk khusus untuk

pemadam kebakaran, lebar jalur masuk yang ada kurang dari 4 meter, tinggi

ruang bebas pada jalur masuk kurang dari 4,5 meter, tidak terdapat tanda

khusus untuk jalur masuk pemadam. Sedangkan terkait area operasional

pemadam kebakaran didapatkan hasil bahwa tidak terdapat area operasional

khusus dengan lebar lapis perkerasan kurang dari 6 meter, dan panjang lapis

perkerasan kurang dari 15 meter.

Pihak gedung ANRI seharusnya menyediakan akses pemadam kebakaran

sesuai yang disyaratkan dalam Pergub DKI Jakarta nomor 200 tahun 2015. Hal

ini dimaksudkan untuk memudahkan petugas pemadam kebakaran untuk

Page 26: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

7

memadamkan api apabila terjadi kebakaran di kawasan ANRI terutama di depo

arsip yang merupakan tempat penyimpanan arsip nasional. Oleh karena itu

peneliti ingin mengetahui penyebab tidak terpenuhinya akses pemadam

kebakaran yang ada di ANRI tersebut. Untuk mengetahui penyebab tidak

terpenuhinya akses pemadam kebakaran ini peneliti menggunakan diagram

tulang ikan atau fishbone. Diharapkan dengan menggunakan metode ini peneliti

dapat melihat gambaran penyebab tidak terpenuhinya akses pemadam

kebakaran di gedung ANRI.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan dengan cara observasi

terhadap akses pemadam kebakaran diketahui bahwa terkait dengan akses

mencapai bangunan gedung tidak terdapat jalur masuk khusus untuk pemadam

kebakaran, lebar jalur masuk yang ada kurang dari 4 meter, tinggi ruang bebas

pada jalur masuk kurang dari 4,5 meter, tidak terdapat tanda khusus untuk jalur

masuk pemadam. Sedangkan terkait area operasional pemadam kebakaran

didapatkan hasil bahwa tidak terdapat area operasional khusus untuk pemadam

kebakaran. Berdasarkan hasil studi pendahuluan tersebut peneliti ingin

mengetahui gambaran penyebab tidak terpenuhinya akses pemadam kebakaran

di gedung ANRI tahun 2017.

1.3 Pertanyaan Penelitian

1. Bagaimana gambaran akses pemadam kebakaran di gedung Arsip Nasional

Republik Indonesia tahun 2017?

Page 27: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

8

2. Apa penyebab tidak terpenuhinya lebar jalur akses masuk pemadam

kebakaran di gedung Arsip Nasional Republik Indonesia tahun 2017?

3. Apa penyebab tidak terpenuhinya tinggi ruang bebas di jalur akses masuk

pemadam kebakaran di gedung Arsip Nasional Republik Indonesia tahun

2017?

4. Apa penyebab tidak terpenuhinya sign di jalur akses masuk pemadam

kebakaran di gedung Arsip Nasional Republik Indonesia tahun 2017?

5. Apa penyebab tidak terpenuhinya tanda yang bersifat reflektif pada jalur

akses masuk pemadam kebakaran di gedung Arsip Nasional Republik

Indonesia tahun 2017?

6. Apa penyebab tidak terpenuhinya area operasional khusus dengan lapis

perkerasan untuk mobil pemadam kebakaran di gedung Arsip Nasional

Republik Indonesia tahun 2017?

1.4 Tujuan Penelitian

1.4.1 Tujuan Umum

Diketahuinya gambaran penyebab tidak terpenuhinya akses pemadam

kebakaran di gedung Arsip Nasional Republik Indonesia tahun 2017

1.4.2 Tujuan Khusus

1. Diketahuinya gambaran akses pemadam kebakaran di gedung Arsip

Nasional Republik Indonesia tahun 2017

Page 28: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

9

2. Diketahuinya penyebab tidak terpenuhinya lebar jalur akses masuk

pemadam kebakaran di gedung Arsip Nasional Republik Indonesia

tahun 2017

3. Diketahuinya penyebab tidak terpenuhinya tinggi ruang bebas di jalur

akses masuk pemadam kebakaran di gedung Arsip Nasional Republik

Indonesia tahun 2017

4. Diketahuinya penyebab tidak terpenuhinya sign di jalur akses masuk

pemadam kebakaran di gedung Arsip Nasional Republik Indonesia

tahun 2017

5. Diketahuinya penyebab tidak terpenuhinya tanda yang bersifat reflektif

pada jalur akses masuk pemadam kebakaran di gedung Arsip Nasional

Republik Indonesia tahun 2017

6. Diketahuinya penyebab tidak terpenuhinya area operasional khusus

dengan lapis perkerasan untuk mobil pemadam kebakaran di gedung

Arsip Nasional Republik Indonesia tahun 2017

1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Bagi Instansi Terkait

Memperoleh informasi terkait gambaran akses pemadam kebakaran dan

dapat menjadi masukan tambahan untuk mengevaluasi dan merekomendasi

akses pemadam kebakaran yang ada di gedung Arsip Nasional Republik

Indonesia.

Page 29: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

10

1.5.2 Bagi Mahasiswa

Menambah pengetahuan mengenai akses pemadam kebakaran serta dapat

digunakan untuk mengaplikasikan keilmuwan yang telah didapat dibangku

perkuliahan.

1.5.3 Bagi Peneliti Lain

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi dalam

melakukan penelitian selanjutnya terkait dengan akses pemadam

kebakaran.

1.6 Ruang Lingkup

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran penyebab tidak

terpenuhinya akses pemadam kebakaran yang berada di Gedung Arsip Nasional

Republik Indonesia dengan menggunakan Peraturan Gubernur DKI Jakarta

tentang Persyaratan Teknis Akses Pemadam Kebakaran nomor 200 tahun 2015.

Penelitian ini akan dilaksanakan di Gedung Arsip Nasional Republik Indonesia

pada bulan Januari-April 2017. Desain studi yang digunakan dalam penelitian

ini adalah desain studi kualitatif dengan menggunakan data primer berupa

observasi dan wawancara serta data sekunder berupa telaah dokumen.

Page 30: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

11

2 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Terjadinya Api

2.1.1 Definisi Api

Api merupakan suatu proses reaksi kimia yang menghasilkan energi

dalam bentuk panas, cahaya, dan api yang berlangsung secara cepat dengan

sendirinya (Giustina, 2014, Cote, 2004, Jr, 2013). Api membutuhkan tiga

unsur agar dapat terjadi, yaitu bahan bakar yang terbakar, sumber panas

(energi), dan oksigen (sebagai oksidator) (Jr, 2013, Giustina, 2014).

2.1.2 Segitiga Api

Segitiga api dikenal atau diketahui sebagai kondisi yang dibutuhkan

agar terciptanya api. Agar api dapat tercipta dibutuhkan tiga komponen

penyusun yang harus ada, yaitu bahan bakar, panas, dan oksigen (Cote,

2004, Jr, 2013).

Page 31: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

12

Gambar 2.1 Segitiga Api

Apabila salah satu dari komponen tersebut tidak tersedia maka api-pun

tidak dapat muncul. Bahan bakar berperan sebagai sumber energi, oksigen

memberikan kunci untuk melepaskan energi, dan panas memberikan

dorongan untuk menghasilkan reaksi kimia untuk menghasilkan api (Cote,

2004). Oksigen minimal yang dibutuhkan untuk dapat menyalakan api

adalah 16% sedangkan oksigen di udara bebas adalah 20,9%. Hal ini

berarti hanya dengan berkurangnya sedikit kadar oksigen di udara api tetap

dapat muncul asalkan terpenuhi komponen penyusun api yang lainnya.

2.1.3 Tetrahedron of Fire

Fire tetrahedron merupakan teori terjadinya api dimana terdapat

empat segitiga atau komponen yang membentuk sebuah pyramid. Tiga

komponen yang pertama sama seperti teori yang sebelumnya, yaitu bahan

bakar, oksigen, dan panas. Sedangkan komponen yang keempat adalah

reaksi kimia (Chandler, 2009, Teygeler, 2001, Cote, 2004).

Page 32: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

13

Gambar 2.2 Tetrahedron of Fire

Reaksi dari rantai kimia ini menghasilkan proses pembakaran. Proses

pembakaran merupakan proses yang kompleks dimana hasil dari oksidasi

bahan pembakar yang cepat, panas dan juga cahaya (Chandler, 2009). Api

dapat dipadamkan apabila bahan bakar, panas, dan oksigen dapat

dihilangkan atau dengan cara menghambat reaksi kimia yang terjadi

(Giustina, 2014).

2.2 Kebakaran

2.2.1 Definisi Kebakaran

Kebakaran adalah suatu fenomena yang terjadi ketika suatu bahan

mencapai temperatur kritis dan bereaksi secara kimia dengan oksigen

(sebagai contoh) yang menghasilkan panas, nyala api, cahaya, asap, uap

air, karbon monoksida, karbon dioksida, atau produk dan efek lainnya

(Badan Standar Nasional, 2000). Sedangkan definisi kebakaran

berdasarkan NFPA adalah proses oksidasi antara tiga komponen yaitu

Page 33: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

14

bahan bakar atau, panas yang cukup untuk membuat benda terbakar, dan

udara (oksigen). Semua komponen ini harus hadir untuk menghasilkan api

dan api tersebut akan terus menyala hingga salah satu komponen tersebut

dihilangkan (National Fire Protection Association, 2015).

2.2.2 Klasifikasi Kebakaran

Klasifikasi kebakaran adalah penggolongan kebakaran berdasarkan

jenis bahan yang terbakar. Klasifikasi kebakaran, yaitu (Adzim, 2013)

(National Fire Protection Association, 2015):

a. Kelas A (Padat Non Logam) : Kertas, Kain, Plastik, Kayu.

Dapat dipadamkan dengan menggunakan air atau alat

pemadam lainnya.

b. Kelas B (Gas/Uap/Cairan) : Metana, Amoniak, Solar,

Alkohol, Minyak Pelumas, Gas yang mudah terbakar. Dapat

dipadamkan dengan menggunakan CO2, serbuk kimia kering,

dan busa.

c. Kelas C (Listrik) : Arus pendek listrik. Dapat

dipadamkan dengan menggunakan CO2 atau serbuk kimia

kering. Pemadaman menggunakan air sangat berbahaya karena

dapat mengonduksi listrik.

d. Kelas D (Logam) : Kebakaran logam, seperti

magnesium, titanium, zirconium, sodium, lithium, dan

Page 34: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

15

potassium. Tidak dapat dipadamkan dengan menggunakan air

karena tingginya suhu yang terlalu ekstrim, air dapat berubah

menjadi hidrogen dan oksigen yang dapat menimbulkan

ledakan atau kebakaran yang lebih besar. Dapat dipadamkan

dengan menggunakan serbuk kimia khusus sodium klorida.

e. Kelas E (Radioaktif) : Bahan-bahan radioaktif

f. Kelas K (Bahan Masakan) : Kebakaran pada peralatan

memasak termasuk medianya seperti minyak sayuran atau

hewan, dan lemak. Dapat dipadamkan dengan menggunakan

cairan kimia dan CO2.

2.2.3 Konsep Pemadaman

Memadamkan kebakaran merupakan suatu upaya yang dilakukan

untuk mengendalikan atau mematikan api dengan cara merusak

keseimbangan panas. Menurut Ramli terdapat beberapa teknik pemadaman

api yaitu menurunkan temperatur atau pendinginan (cooling),

menghilangkan oksigen (smothering), menghilangkan bahan bakar

(starvation), dan memutus rantai api (Ramli, 2010). Cara yang sama juga

diungkapkan oleh NFPA bahwa api dapat dipadamkan dengan empat cara,

yaitu dengan melakukan pendinginan terhadap material yang terbakar,

menghilangkan oksigen, menghilangkan bahan bakar, dan memutuskan

rantai api (National Fire Protection Association, 2015).

Page 35: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

16

2.3 Standar yang Berlaku

a. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.26/PRT/2008

Permen PU No. 26/PRT/2008 tentang Persyaratan Teknis Sistem

Proteksi Kebakaran pada Bangunan Gedung dan Lingkungan merupakan

peraturan yang berisi persyaratan teknis mengenai akses dan pasokan air

untuk pemadaman kebakaran, sarana penyelamatan jiwa, sistem proteksi

kebakaran pasif, sistem proteksi kebakaran aktif, utilitas bangunan gedung,

pencegahan kebakaran bangunan gedung, pengelolaan proteksi kebakaran

pada bangunan gedung, serta pengawasan dan pengendalian (Menteri

Pekerjaan Umum Republik Indonesia, 2008).

b. Peraturan Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 8

Tahun 2008

Perda DKI Jakarta No.8 tahun 2008 tentang Pencegahan dan

Penanggulangan Kebakaran merupakan peraturan yang berisi ketentuan-

ketentuan mengenai pencegahan dan penanggulangan kebakaran seperti

sarana penyelamatan jiwa, akses pemadam kebakaran, proteksi kebakaran,

dan manajemen keselamatan kebakaran gedung yang harus dipatuhi oleh

pemilik bangunan gedung yang berada di DKI Jakarta (Gubernur Provinsi

Daerah Khusus Ibukota Jakarta, 2008).

c. Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor

200 Tahun 2015

Pergub DKI Jakarta No.200 tahun 2015 tentang Persyaratan Teknis

Akses Pemadam Kebakaran merupakan peraturan yang ditetapkan oleh

Page 36: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

17

Gubernur Provinsi DKI Jakarta untuk melaksanakan ketentuan pasal 10

ayat 5 Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2008 Pencegahan dan

Penanggulangan Bahaya Kebakaran bahwa perlu dibuat persyaratan teknis

mengenai akses pemadam kebakaran (Gubernur Provinsi Daerah Khusus

Ibukota Jakarta, 2015).

d. Standar Nasional Indonesia (SNI)

Standar Nasional Indonesia (SNI) adalah satu-satunya standar yang

berlaku secara nasional di Indonesia.SNI dirumuskan oleh Panitia Teknis

dan ditetapkan oleh Badan Standardisasi Nasional (Landasan Teori, 2015).

Beberapa SNI terkait dengan sistem proteksi kebakaran adalah SNI 03-

1746-2000 tentang perencanaan sarana jalan keluar untuk penyelamatan,

SNI 03-1736-2000 tentang perencanaan sistem proteksi pasif kebakaran,

SNI 03-1745-2000 tentang pemasangan sistem pipa tegak dan slang, SNI

03-3989-2000 tentang perencanaan sistem sprinkler otomatik, dan SNI 03-

3985-2000 tentang perencanaan pemasangan pengujian sistem deteksi &

alarm kebakaran.

e. National Fire Protection Association (NFPA)

National Fire Protection Association (NFPA) merupakan organisasi

yang didirikan oleh Amerika Serikat dalam hal perlindungan dan

pencegahan terhadap kebakaran. NFPA telah menerbitkan beberapa

standar, manual, dan praktek yang direkomendasikan (Business Dictionary,

2016). Beberapa standar NFPA yang terkait dengan sistem proteksi

kebakaran yaitu NFPA 10 (portable fire extinguishers) tentang alat

Page 37: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

18

pemadam yang tepat digunakan untuk memadamkan api dari kelas tertentu,

NFPA 13 tentang standar mengenai instalasi sistem sprinkler, NFPA 14

tentang standar mengenai instalasi pipa tegak dan hose sistem, NFPA 72

tentang alarm kebakaran, dan NFPA 101 (Life safety code) tentang

penetapan persyaratan minimum pada bangunan baru dan yang ada untuk

melindungi penghuni bangunan dari api, asap, dan asap beracun.

2.4 Akses Pemadam Kebakaran

Akses pemadam kebakaran adalah akses atau sarana lain yang khusus

disediakan untuk masuk petugas dan unit pemadam kebakaran ke/di dalam

bangunan gedung (Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, 2015).

Berdasarkan Pergub Provinsi DKI Jakarta No.200 Tahun 2015 tentang

Persyaratan Teknis Akses Pemadam Kebakaran dijelaskan mengenai komponen

akses pemadam kebakaran, yaitu akses mencapai bangunan gedung; area

operasional; dan akses masuk ke dalam bangunan gedung. Lebih jelasnya

penjelasan komponen akses pemadam kebakaran tersebut adalah sebagai

berikut:

a) Akses Mencapai Bangunan Gedung

Akses mencapai bangunan gedung merupakan keberadaan jalur

akses masuk ke lokasi bangunan gedung yang dapat dilalui oleh mobil

pemadam kebakaran. Kondisi jalur akses masuk ini tidak boleh

terhalang. Lebar dari jalur akses masuk ini paling sedikit 4 meter agar

dapat dilewati oleh pemadam kebakaran (Gubernur Provinsi Daerah

Page 38: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

19

Khusus Ibukota Jakarta, 2015). Pengelola bangunan gedung harus

menyediakan jalur akses masuk untuk dapat dilalui mobil pemadam

dimana jalur tersebut dapat dilengkapi dengan gerbang atau penghalang

sebagai pengaman.

Jalur akses masuk harus memiliki tinggi ruang bebas paling sedikit

4,5 meter untuk dapat dilalui oleh mobil pemadam kebakaran.

Kemudian pada kedua sisi jalur akses masuk harus ditandai dengan

bahan yang kontras dan bersifat reflektif sehingga jalur akses dapat

mudah terlihat dimalam hari. Pada jalur akses masuk juga harus diberi

tulisan “ JALUR PEMADAM KEBAKARAN-JANGAN DIHALANGI

” (Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, 2015).

b) Area Operasional

Area opersional merupakan area yang dapat digunakan mobil

pemadam kebakaran untuk bermanuver saat terjadi kebakaran. Area

operasional harus dapat mengakomodasi jalan masuk dan maneuver

mobil pemadam kebakaran, snorkel, mobil pompa, mobil tangga, dan

platform hidrolik dengan ketentuan sebagai berikut (Gubernur Provinsi

Daerah Khusus Ibukota Jakarta, 2015):

1. Area operasional harus memiliki lapisan perkerasan yang

terbuat dari metal, paving blok, atau lapisan yang diperkuat agar

dapat menyangga beban peralatan pemadam kebakaran;

2. Lebar lapis pekerasan paling sedikit 6 meter untuk bangunan

yang memiliki tinggi lebih dari 10 meter;

Page 39: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

20

3. Panjang lapis perkerasan paling sedikit 15 meter.

c) Akses Masuk ke dalam Bangunan Gedung

Akses masuk ke dalam bangunan gedung merupakan pintu masuk

ke dalam bangunan gedung. Akses masuk ke dalam bangunan gedung

melewati lantai dasar disebut dengan saf pemadam kebakaran. Saf

pemadam kebakaran pada setiap bangunan gedung harus memiliki

komponen loby saf yang kedap asap dengan pintu yang dapat menutup

sendiri, tangga penyelamatan, dan juga lift kebakaran. Ketentuan

penyediaan saf pemadam kebakaran dengan komponen lift kebakaran

pada bangunan gedung berlaku untuk bangunan yang memiliki

spesifikasi sebagai berikut (Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota

Jakarta, 2015):

1. Bangunan gedung yang tingginya lebih dari 20 meter di atas

permukaan tanah atau diatas permukaan jalur akses bangunan;

2. Bangunan gedung yang memiliki bismen dengan tinggi lebih

dari 10 meter di bawah permukaan tanah atau permukaan jalur

akses bangunan; atau

3. Bangunan gedung kelas 9a/bangunan perawatan kesehatan yang

daerah perawatan pasiennya ditempatkan di atas level

permukaan jalur penyelamatan langsung ke arah jalan umum

atau ruang terbuka.

Page 40: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

21

Menurut Perda DKI Jakarta No.8 Tahun 2008, akses pemadam kebakaran

adalah akses/jalan atau sarana lain yang terdapat pada bangunan gedung yang

khusus disediakan untuk masuk petugas dan unit pemadam ke dalam bangunan

gedung. Akses pemadam kebakaran tersebut meliputi:

a. Akses mencapai bangunan gedung, terdiri dari;

1. Akses ke lokasi bangunan gedung

2. Jalan masuk dalam lingkungan bangunan gedung.

b. Akses masuk ke dalam bangunan gedung, terdiri dari;

1. Pintu masuk ke dalam bangunan gedung melalui lantai dasar

2. Pintu masuk melalui bukaan dinding luar

3. Pintu masuk ke ruang bawah tanah.

c. Area operasional, terdiri dari;

1. Lebar dan sudut belokan dapat dilalui mobil pemadam kebakaran

2. Perkerasan mampu menahan beban mobil pemadam kebakaran.

2.5 Kearsipan

Arsip adalah rekaman kegiatan atau peristiwa dalam berbagai bentuk dan

media sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang

dibuat dan diterima oleh lembaga negara, pemerintahan daerah, lembaga

pendidikan, perusahaan, organisasi politik, organisasi kemasyarakatan, dan

perseorangan dalam pelaksanaan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan

bernegara. Kearsipan adalah kegiatan yang berkenaan dengan arsip (Menteri

Hukum dan Hak Asasi Manusia Negara Republik Indonesia, 2009).

Page 41: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

22

Kearsipan diselenggarakan dengan tujuan untuk (Menteri Hukum dan Hak

Asasi Manusia Negara Republik Indonesia, 2009):

a) menjamin terciptanya arsip dari kegiatan yang dilakukan oleh

lembaga negara, pemerintahan daerah, lembaga pendidikan,

perusahaan, organisasi politik, organisasi kemasyarakatan, dan

perseorangan, serta ANRI sebagai penyelenggara kearsipan

nasional;

b) menjamin ketersediaan arsip yang autentik dan terpercaya sebagai

alat bukti yang sah;

c) menjamin terwujudnya pengelolaan arsip yang andal dan

pemanfaatan arsip sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan;

d) menjamin pelindungan kepentingan negara dan hak-hak

keperdataan rakyat melalui pengelolaan dan pemanfaatan arsip yang

autentik dan terpercaya;

e) mendinamiskan penyelenggaraan kearsipan nasional sebagai suatu

sistem yang komprehensif dan terpadu;

f) menjamin keselamatan dan keamanan arsip sebagai bukti

pertanggungjawaban dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,

dan bernegara;

g) menjamin keselamatan aset nasional dalam bidang ekonomi, sosial,

politik, budaya, pertahanan, serta keamanan sebagai identitas dan

jati diri bangsa; dan

Page 42: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

23

h) meningkatkan kualitas pelayanan publik dalam pengelolaan dan

pemanfaatan arsip yang autentik dan terpercaya.

2.6 Bangunan Gedung

2.6.1 Definisi Bangunan Gedung

Bangunan gedung adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang

menyatu dengan tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada di

atas dan/atau di dalam tanah dan/atau air, yang berfungsi sebagai tempat

manusia melakukan kegiatannya, baik untuk hunian atau tempat tinggal,

kegiatan keagamaan, kegiatan usaha, kegiatan sosial, budaya, maupun

kegiatan khusus (Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia, 2008).

2.6.2 Klasifikasi Bangunan Gedung

Bangunan gedung diklasifikasikan menjadi beberapa kelas sesuai

dengan jenis peruntukan atau penggunaan bangunan gedung, sebagai

berikut (Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia, 2008):

a) Kelas 1: Bangunan gedung hunian biasa. Satu atau lebih bangunan

gedung yang merupakan:

1) Kelas 1a, bangunan gedung hunian tunggal yang berupa:

a. satu rumah tinggal; atau

b. satu atau lebih bangunan gedung gandeng, yang

masing-masing bangunan gedungnya dipisahkan

Page 43: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

24

dengan suatu dinding tahan api, termasuk rumah deret,

rumah taman, unit town house, villa; atau

2) Kelas 1b, rumah asrama/kost, rumah tamu, hotel atau

sejenisnya dengan luas total lantai kurang dari 300 m2 dan tidak

ditinggali lebih dari 12 orang secara tetap, dan tidak terletak di

atas atau di bawah bangunan gedung hunian lain atu banguan

kelas lain selain tempat garasi pribadi.

b) Kelas 2 : Bangunan gedung hunian, terdiri atas 2 atau lebih unit

hunian yang masing-masing merupakan tempat tinggal terpisah.

c) Kelas 3 : Bangunan gedung hunian di luar bangunan gedung kelas

1 atau kelas 2, yang umum digunakan sebagai tempat tinggal lama

atau sementara oleh sejumlah orang yang tidak berhubungan,

termasuk:

1) rumah asrama, rumah tamu (guest house), losmen; atau

2) bagian untuk tempat tinggal dari suatu hotel atau motel; atau

3) bagian untuk tempat tinggal dari suatu sekolah; atau

4) panti untuk lanjut usia, cacat atau anak-anak; atau

5) bagian untuk tempat tinggal dari suatu bangunan gedung

perawatan kesehatan yang menampung karyawan-

karyawannya.

d) Kelas 4 : Bangunan gedung hunian campuran. Tempat tinggal yang

berada di dalam suatu bangunan gedung kelas 5, 6, 7, 8 atau 9 dan

merupakan tempat tinggal yang ada dalam bangunan gedung tersebut.

Page 44: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

25

e) Kelas 5 : Bangunan gedung kantor. Bangunan gedung yang

dipergunakan untuk tujuan-tujuan usaha profesional, pengurusan

administrasi, atau usaha komersial, di luar bangunan gedung kelas 6, 7,

8 atau 9.

f) Kelas 6 : Bangunan gedung perdagangan. Bangunan gedung toko

atau bangunan gedung lain yang dipergunakan untuk tempat penjualan

barang-barang secara eceran atau pelayanan kebutuhan langsung

kepada masyarakat, termasuk:

1) ruang makan, kafe, restoran; atau

2) ruang makan malam, bar, toko atau kios sebagai bagian dari

suatu hotel atau motel; atau

3) tempat potong rambut/salon, tempat cuci umum; atau

4) pasar, ruang penjualan, ruang pamer, atau bengkel.

g) Kelas 7 : Bangunan gedung penyimpanan/Gudang. Bangunan

gedung yang dipergunakan untuk penyimpanan, termasuk:

1) tempat parkir umum; atau

2) gudang, atau tempat pamer barang-barang produksi untuk

dijual atau cuci gudang.

h) Kelas 8 : Bangunan gedung Laboratorium/Industri/Pabrik.

Bangunan gedung laboratorium dan bangunan gedung yang

dipergunakan untuk tempat pemrosesan suatu produk, perakitan,

perubahan, perbaikan, pengepakan, finishing, atau pembersihan

barang-barang produksi dalam rangka perdagangan atau penjualan.

Page 45: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

26

i) Kelas 9 : Bangunan gedung Umum. Bangunan gedung yang

dipergunakan untuk melayani kebutuhan masyarakat umum, yaitu:

1) Kelas 9a : bangunan gedung perawatan kesehatan, termasuk

bagian-bagian dai bangunan gedung tersebut yang berupa

laboratorium.

2) Kelas 9b : bangunan gedung pertemuan, termasuk bengkel

kerja, laboratorium atau sejenisnya di sekolah dasar atau

sekolah lanjutan, hall, bangunan gedung peribadatan, bangunan

gedung budaya atau sejenis, tetapi tidak termasuk setiap bagian

dari bangunan gedung yang merupakan kelas lain.

j) Kelas 10 : Bangunan gedung atau struktur yang bukan hunian.

1) Kelas 10a : bangunan gedung bukan hunian yang merupakan

garasi pribadi, carport, atau sejenisnya.

2) Kelas 10b : struktur yang berupa pagar, tonggak, antena,

inding penyangga atau dinding yang berdiri bebas, kolam

renang, atau sejenisnya.

k) Bangunan gedung-bangunan gedung yang tidak diklasifikasikan

khusus. Bangunan gedung atau bagian dari bangunan gedung yang

tidak termasuk dalam klasifikasi bangunan gedung 1 s.d 10 tersebut,

dalam persyaratan teknis ini, dimaksudkan dengan klasifikasi yang

mendekati sesuai peruntukannya.

l) Bangunan gedung yang penggunaannya insidentil. Bagian

bangunan gedung yang penggunaannya insidentil dan sepanjang tidak

Page 46: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

27

mengakibatkan gangguan pada bagian bangunan gedung lainnya,

dianggap memiliki klasifikasi yang sama dengan bangunan gedung

utamanya.

m) Klasifikasi jamak. Bangunan gedung dengan klasifikasi jamak adalah

bila beberapa bagian dari bangunan gedung harus diklasifikasikan

secara terpisah, dan:

1) bila bagian bangunan gedung yang memiliki fungsi berbeda

tidak melebihi 10% dari luas lantai dari suatu tingkat bangunan

gedung, dan bukan laboratorium, klasifikasinya disamakan

dengan klasifikasi bangunan gedung utamanya.

2) Kelas-kelas : 1a, 1b, 9a, 9b, 10a dan 10b, adalah klasifikai yang

terpisah;

3) Ruang-ruang pengolah, ruang mesin, ruang mesin lif, ruang

boiler (ketel uap) atau sejenisnya, diklasifikasi sama dengan

bagian bangunan gedung di mana ruang tersebut terletak.

2.7 Teknik menentukan Akar Penyebab Masalah

Dalam menyelesaikan suatu permasalahan terdapat beberapa teknik yang

dapat digunakan. Teknik tersebut diantaranyayaitu:

1. Diagram Tulang Ikan/ Fishbone

Diagram sebab akibat pertama kali dibuat oleh Professor Kaoru

Ishikawa, pada tahun 1960-an. Diagram ini sering disebut dengan

diagram Ishikawa atau diagram tulang ikan (karena bentuknya yang

Page 47: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

28

terlihat seperti tulang ikan) (Tools, 2017). Diagram tulang ikan atau

diagram “Fishbone” merupakan alat yang dapat membantu

mengidentifikasi berbagai penyebab yang mungkin ada dari suatu

masalah. Diagram ini dapat menggambarkan hubungan antar masalah

dengan semua faktor penyebab yang mempengaruhi masalah tersebut.

Langkah-langkah menggunakan Diagram Tulang Ikan (Tools, 2017):

a. Identifikasi masalah dan definisikan dengan jelas hasil dan

akibat yang akan dianalisis.

b. Identifikasi faktor-faktor yang mungkin menjadi bagian atau

penyebab utama dari masalah. Faktor yang ada mungkin

merupakan sistem, material, man atau orang yang terlibat dengan

masalah, dan lain sebagainya.

c. Identifikasi faktor-faktor yang mungkin menjadi penyebab dari

penyebab utama tersebut. Identifikasi sebanyak mungkin faktor

yang mungkin menjadi penyebab dari penyebab utama.

d. Analisis lebih lanjut hasil diagram yang telah dibuat. Bentuk

diagram tulang ikan dapat digambarkan sebagai berikut.

Page 48: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

29

Gambar 2.3 Contoh Diagram Tulang Ikan

2. Analisis Pohon Masalah

Menurut (Asmoko, 2013) analisis pohon masalah merupakan suatu

alat atau teknik yang digunakan untuk mengidentifikasi dan

menganalisis suatu masalah. Banyak istilah yang digunakan untuk

diagram pohon masalah ini. (Silverman dan Silverman, 1994)

menggunakan istilah systematic diagram atau tree diagrams untuk

mengistilahkan analisis pohon masalah, sedangkan (Duffy dkk., 2012)

menggunakan istilah tree diagram.

Langkah-langkah Analisis Pohon Masalah (Asmoko, 2013):

a) Mengidentifikasi dan merumuskan masalah utama berdasarkan

hasil analisis atas informasi yang tersedia.

b) Menganalisis akibat atau pengaruh adanya masalah utama yang

telah dirumuskan sebelumnya.

Page 49: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

30

c) Menganalisis penyebab munculnya masalah utama. Pada tahap

ini penyebab yang ada disebut penyebab level pertama.

d) Menganalisis lebih lanjut penyebab dari penyebab pada level

pertama. Penyebab yang muncul kali ini disebut penyebab level

kedua.

e) Melakukan analisis lebih lanjut penyebab dari munculnya

penyebab level kedua. Hal ini dapat dilakukan sampai

seterusnya.

f) Menyusun pohon masalah secara keseluruhan . Adapun dalam

menyusun pohon masalah terdapat dua model yang dapat

digunakan. Model pertama pohon masalah dibuat dengan cara

menempatkan masalah utama pada sebelah kiri dari gambar.

Gambar 2.4 Pohon Masalah Model Pertama

Page 50: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

31

Sedangkan pohon masalah model kedua dibuat dengan cara

menempatkan masalah utama pada titik sentral atau ditengah gambar.

Gambar 2.5 Pohon Masalah Model Kedua

3. Metode Tata Alir atau Flow Chart

Metode tata alir digunakan untuk mendapatkan sebab terdalam atau

akar dari suatu masalah dan kemudian, berdasarkan itu, dapat dibuat

alternatif solusi dasar (Harsono. P, 2008). Harsono. P (2008)

menggunakan metode ini sebagai salah satu Metode Analisis Akar

Masalah (MAAMS). Langkah-langkah dalam menggunakan metode

tata alir adalah sebagai berikut:

a) Merumuskan suatu masalah dalam bentuk yang dapat diajukan

pertanyaan.

b) Melakukan identifikasi sebab-sebab negatif yang paling

langsung dari permasalahan tersebut. Misalkan terdapat empat

faktor, maka ditandai dengan Sa1, Sb1, Sc1, Sd1.

Page 51: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

32

c) Terhadap sebab atau faktor-faktor tersebut diajukan pertanyaan

“benarkah” apakah memang sebab tersebut yang menyebabkan

masalah utama atau masalah X.

d) Tahap kedua dan seterusnya (tahap ke n) caranya sama seperti

tahap pertama. Hanya saja mungkin sebab yang diidentifikasi

menjadi lebih sedikit karena adanya kesamaan.

e) Penelusuran dapat dihentikan dengan memperhatikan dua syarat.

Pertama apakah yang dianggap sebagai akar masalah tersebut

dapat sekaligus dicarikan solusi indivisual berupa imbauan atau

peraturan dengan sanksi hukum. Kedua yaitu terdapat

persetujuan dari peserta yang terlibat perbincangan. Langkah-

langkah dalam melakukan tata alir dapat dilihat pada gambar

berikut.

Page 52: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

33

Gambar 2.6 Contoh Metode Tata Alir

Page 53: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

34

2.8 Kerangka Teori

Berdasarkan tinjauan litertur yang telah dilakukan, diketahui bahwa

bangunan gedung harus memiliki akses pemadam kebakaran untuk

memudahkan petugas pemadam kebakaran beroperasi memadamkan api apabila

terjadi kebakaran (Furness dan Muckett, 2007). Terdapat tiga komponen dari

akses pemadam kebakaran dalam Peraturan Gubernur No.200 Tahun 2015

tentang Akses Pemadam Kebakaran. Komponen tersebut diantaranya yaitu,

akses mencapai bangunan gedung, area operasional, dan akses masuk kedalam

bangunan gedung (Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, 2015).

Penyebab tidak terpenuhinya akses pemadam kebakaran dianalisis dengan

menggunakan diagram tulang ikan, yang kemudian akan dicari unsur-unsur

penyebabnya. Kerangka teori dari penelitian ini dapat digambarkan sebagai

berikut.

Page 54: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

35

Sumber : Pergub DKI Jakarta No.200 Tahun 2015

Gambar 2.7 Kerangka Teori

Tidak Terpenuhinya

akses pemadam

kebakaran

akses mencapai bangunan

gedung

Area Operasional

khusus

Akses masuk kedalam

bangunan gedung

lebar jalur akses

masuk 4 m

tinggi ruang bebas 4,5 m

penanda yang bersifat

reflektif di jalur akses masuk

tulisan atau sign “jalur

pemadam kebakaran

jangan dihalangi”

panjang lapis

perkerasan 15 m

lebar lapis

perkerasan 6 m

akses pintu masuk kedalam

gedung melalui lantai dasar

area operasional dengan

lapis perkerasan

lebar pintu gerbang 4m

jalur akses pemadam

kebakaran

jumlah saf pemadam

kebakaran yaitu 2 buah

tangga kebakaran

Akses masuk lewat

bukaan dinding

luar atau jendela

Page 55: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

36

3 BAB III

KERANGKA KONSEP

3.1 Kerangka Konsep

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui penyebab tidak

terpenuhinya akses pemadam kebakaran yang ada di Gedung ANRI tahun 2017.

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan masih ditemukan beberapa

komponen yang sudah terpenuhi dan belum terpenuhi dari akses pemadam

kebakaran ini. Terkait komponen yang sudah terpenuhi diantaranya yaitu, lebar

pintu gerbang akses masuk 4 m, tersedia akses masuk kedalam bangunan

gedung melalui lantai dasar, tersedia akses masuk melalui bukaan dinding luar

yang dapat berupa jendela atau kaca yang mudah dipecahkan, tersedia 2 buah

saf pemadam kebakaran didalam bangunan gedung, tersedia tangga kebakaran

di tiap bangunan gedungnya. Sedangkan untuk komponen yang belum

terpenuhi diantaranya yaitu, lebar jalur akses masuk kurang dari 4 m, tinggi

ruang bebas di jalur masuk kurang dari 4,5 m, belum terdapat tanda pada jalur

akses masuk yang bersifat reflektif dan juga sign untuk menandakan jalur

pemadam kebakaran serta tidak terdapat area operasional dengan lapis

perkerasan. Setiap komponen tersebut dianalisis penyebab tidak terpenuhinya

dengan menggunakan diagram tulang ikan. Kerangka konsep dari penelitian ini

digambarkan sebagai berikut.

Page 56: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

37

Gambar 3.1 Kerangka Konsep

Tidak terpenuhinya tulisan

atau sign “jalur pemadam

kebakaran jangan

dihalangi”

Tidak terpenuhinya

Area Operasional

Tidak Terpenuhinya

akses pemadam

kebakaran

Tidak terpenuhinya akses

mencapai bangunan gedung

Tidak terpenuhinya

lebar jalur akses

masuk 4 m

Tidak terpenuhinya

tinggi ruang bebas

4,5 m

Tidak terpenuhinya penanda

yang bersifat reflektif di jalur

akses masuk

Page 57: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

38

3.2 Definisi Istilah

No Variabel Definisi Cara Ukur dan

Alat Ukur

Hasil Ukur

1 Lebar jalur

akses masuk 4m

Evaluasi terhadap

penyebab tidak

terpenuhinya komponen

lebar jalur akses masuk

yang dianalisis

menggunakan unsur

manajemen yaitu

pekerja, anggaran dana,

peralatan, dan metode.

Cara Ukur:

observasi, telaah

dokumen, dan

wawancara

Alat Ukur: lembar

observasi, pedoman

wawancara,

recorder, meteran,

dan kamera

Informasi yang

menjadi penyebab

dari tidak

terpenuhinya

komponen lebar

jalur akses masuk

2 Tinggi ruang

bebas 4,5 m

Evaluasi terhadap

penyebab tidak

terpenuhinya komponen

tinggi ruang bebas yang

dianalisis menggunakan

unsur manajemen yaitu

pekerja, anggaran dana,

peralatan, dan metode.

Cara Ukur:

observasi dan

wawancara

Alat Ukur: lembar

observasi, pedoman

wawancara,

recorder, meteran,

dan kamera

Informasi yang

menjadi penyebab

dari tidak

terpenuhinya

komponen tinggi

ruang bebas

3 Tulisan atau

sign “jalur

pemadam

kebakaran

jangan

dihalangi”

Evaluasi terhadap

penyebab tidak

terpenuhinya komponen

tulisan atau sign “jalur

pemadam kebakaran

jangan dihalangi”

yang dianalisis

menggunakan unsur

Cara Ukur:

observasi dan

wawancara

Alat Ukur: lembar

observasi, pedoman

wawancara,

recorder, meteran,

Informasi yang

menjadi penyebab

dari tidak

terpenuhinya

komponen tulisan

atau sign “jalur

pemadam

kebakaran jangan

Page 58: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

39

manajemen yaitu

pekerja, anggaran dana,

peralatan, dan metode.

dan kamera

dihalangi”

4 Penanda jalur

yang bersifat

reflektif

Evaluasi terhadap

penyebab tidak

terpenuhinya komponen

penanda jalur yang

bersifat reflektif

yang dianalisis

menggunakan unsur

manajemen yaitu

pekerja, anggaran dana,

peralatan, dan metode.

Cara Ukur:

observasi dan

wawancara

Alat Ukur: lembar

observasi, pedoman

wawancara,

recorder, meteran,

dan kamera

Informasi yang

menjadi penyebab

dari tidak

terpenuhinya

komponen

penanda jalur

yang bersifat

reflektif

5 Area

operasional

khusus dengan

lapis perkerasan

Evaluasi terhadap

penyebab tidak

terpenuhinya komponen

area operasional yang

dianalisis menggunakan

unsur manajemen yaitu

pekerja, anggaran dana,

peralatan, dan metode.

Cara Ukur:

observasi dan

wawancara

Alat Ukur: lembar

observasi, pedoman

wawancara,

recorder, meteran,

dan kamera

Informasi yang

menjadi penyebab

dari tidak

terpenuhinya area

operasional

Page 59: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

40

4 BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Desain penelitian ini menggunakan desain deskriptif kualitatif dengan

melakukan observasi, wawancara, serta telaah dokumen. Peneliti menggunakan

pendekatan kualitatif agar didapatkan gambaran yang lebih mendalam tentang

akses pemadam kebakaran yang ada di gedung ANRI tahun 2017.

4.2 Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilakukan di gedung Arsip Nasional Republik Indonesia

(ANRI) pada bulan Januari-Juni 2017.

4.3 Informan Penelitian

Penelitian kualitatif terbagi menjadi tiga informan, yaitu informan utama,

informan pendukung, dan informan kunci (Sugiyono, 2009). Informan utama

dalam penelitian ini adalah pekerja tetap di gedung ANRI yang bertanggung

jawab terhadap akses pemadam kebakaran yaitu Kepala Staff divisi

Pemeliharaan. Informan pendukung dalam penelitian ini adalah staff divisi

pemeliharaan, sedangkan informan ahli dalam penelitian ini, yaitu staff dinas

pemadam kebakaran Jakarta Selatan divisi pencegahan dan penanggulangan

kebakaran.

Page 60: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

4.4 Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Lembar observasi

2. Panduan wawancara

3. Alat ukur: meteran

4. Kamera

5. Recorder

4.5 Pengumpulan, Pengolahan dan Analisa Data

4.5.1 Pengumpulan Data

Pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara

mengumpulkan data primer dan data sekunder.

1. Data Primer

Pengumpulan data primer dilakukan dengan menggunakan 3 (tiga)

metode, yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi.

a. Observasi dalam penelitian ini menggunakan lembar checklist

dan juga meteran, yaitu dengan melakukan pengamatan dan

pengukuran secara langsung ke lokasi penelitian.

b. Wawancara

Wawancara dalam penelitian ini menggunakan pedoman

wawancara untuk mendapatkan informasi yang akurat sesuai

dengan kondisi di lapangan. Wawancara mendalam merupakan

Page 61: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

salah satu teknik pengumpulan data kualitatif, yang dilakukan

antara informan dengan pewawancara terkait masalah penelitian

dengan menggunakan pertanyaan terbuka (Lapau, 2013).

c. Dokumentasi

Dokumentasi dalam penelitian ini menggunakan kamera HP,

yaitu dengan mendokumentasikan komponen-komponen akses

pemadam kebakaran yang diteliti.

2. Data Sekunder

Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini berupa:

a. Gambaran Umum gedung ANRI

b. Dokumen tata letak gedung (Layout)

c. Luas bangunan gedung ANRI

4.5.2 Pengolahan Data

Tahapan pengolahan dalam tahapan ini mengacu kepada tahapan audit K3.

Menurut OHSAS 18001, audit K3 adalah suatu penilaian sistematis untuk

menentukan suatu aktivitas sesuai dengan hal yang telah direncanakan untuk

mencapai tujuan organisasi. Tahapan dari audit K3 diantaranya yaitu tahap

perencanaan, pelaksanaan, pembuatan laporan dan tahapan tindak lanjut.

Berikut adalah rincian dari masing-masing tahapan pengolahan data yang

dilakukan.

Page 62: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

1. Tahap Perencanaan

Beberapa kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan yaitu:

a. Menentukan Tujuan dan Ruang Lingkup

Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui penyebab tidak

terpenuhinya akses pemadam kebakaran di Gedung ANRI tahun 2017.

Analisis tingkat pemenuhan dilakukan dengan cara observasi,

wawancara, dan juga telaah dokumen. Ruang lingkup yang diteliti

terdiri dari, akses menuju bangunan gedung, area operasional, dan

akses masuk ke dalam bangunan gedung.

b. Menentukan Tugas dan Tanggung Jawab

Tugas dan tanggung jawab peneliti dalam penelitian ini, yaitu:

1) Melakukan penelitian mulai dari tahap perencanaan sampai tahap

akhir;

2) Melakukan studi literatur mengenai standar acuan yang digunakan

dalam penelitian ini;

3) Mempersiapkan instrumen penelitian;

4) Menentukan jadwal kegiatan penelitian;

5) Melaksanakan kegiatan penelitian;

6) Melakukan diskusi dengan seorang ahli dan berpengetahuan;

7) Membuat laporan hasil penelitian;

8) Memberikan rekomendasi kepada pihak ANRI mengenai temuan

yang didapat ketika penelitian berlangsung.

Page 63: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

c. Pengumpulan Informasi dan Peninjauan Dokumen

Pada tahap ini, peneliti melakukan studi literatur selama bulan

November 2016 hingga Januari 2017. Hal ini dilakukan sebagai standar

atau acuan peneliti dalam menentukan kriteria audit.

d. Mempersiapkan Instrumen Penelitian

Peneliti membuat pedoman wawancara dan lembar observasi

sebagai instrumen yang akan digunakan saat penelitian.

2. Tahap Pelaksanaan

Beberapa kegiatan yang termasuk dalam tahap pelaksanaan adalah

sebagai berikut:

a. Pertemuan Pembuka

Pertemuan pembuka dilakukan sebelum proses kegiatan dilakukan.

Dalam kegaitan ini, peneliti sebagai pihak auditor menjelaskan kepada

pihak auditee mengenai tujuan serta ruang lingkup kegiatan,

menjelaskan pedoman yang digunakan, dan menginformasikan tentang

jadwal rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan.

b. Pertemuan Rutin atau Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.

Peneliti sebagai auditor melakukan observasi dan juga telaah dokumen

dengan didampingi oleh pihak auditee. Setelah itu, auditor melakukan

wawancara kepada informan penelitian untuk mengetahui penyebab

tidak terpenuhinya komponen akses pemadam kebakaran di gedung

ANRI.

Page 64: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

c. Pertemuan Akhir menuju Pertemuan Penutup

Pertemuan akhir ini dilakukan sebelum pertemuan penutup. Pada

pertemuan ini peneliti menyampaikan hasil temuan dan kemudian

menyepakatinya.

3. Tahap Pembuatan Laporan

Pembuatan laporan ini dilakukan secara bertahap dari bulan Januari

hingga bulan April 2017. Rincian kegiatan pembuatan laporan ini adalah

sebagai berikut:

a. Mendeskripsikan komponen akses pemadam kebakaran yang menjadi

temuan;

b. Melakukan analisis penyebab tidak terpenuhinya komponen akses

pemadam kebakaran;

c. Melakukan wawancara dengan pihak ANRI sebagai informan kunci

untuk konfirmasi hasil penelitian.

d. Membahas hasil penelitian dengan menggunakan teori pendukung;

e. Menyimpulkan evaluasi terhadap komponen akses pemadam

kebakaran di gedung ANRI dan memberikan rekomendasi perbaikan.

4.5.3 Analisa Data

Analisa data dalam penelitian ini menggunakan fishbone diagram.

Fishbone diagram adalah suatu teknik analisa data yang dapat membantu

mengidentifikasi berbagai penyebab yang mungkin ada di suatu masalah.

Page 65: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

Diagram ini dapat menggambarkan hubungan antar masalah dengan semua

faktor penyebab yang mempengaruhi masalah tersebut (Tools, 2017).

Langkah-langkah penyusunan diagram fishbone atau tulang ikan adalah

sebagai berikut (Tools, 2017):

1. Identifikasi masalah yang ada

2. Identifikasi faktor-faktor yang mungkin menjadi bagian atau penyebab

dari masalah utama.

3. Identifikasi faktor-faktor yang mungkin menjadi penyebab dari

penyebab utama tersebut.

4. Analisis lebih lanjut hasil diagram yang telah dibuat. Bentuk diagram

tulang ikan dapat digambarkan sebagai berikut.

Gambar 2.3 Contoh Diagram Tulang Ikan

4.6 Validitas Data

Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terdapat di

lapangan tempat penelitian dan data yang didapatkan oleh peneliti (Lapau,

Page 66: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

2013). Validitas data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara triangulasi

data. Triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi sumber

dan metode. Triangulasi sumber yaitu membandingkan hasil yang didapatkan

dengan sumber yang lain. Sedangkan triangulasi metode yaitu memperoleh

hasil dari metode yang berbeda sehingga hasil yang diperoleh dapat

dibandingkan.

Tabel 4.1 Triangulasi Metode

No.

Komponen Sistem Proteksi

Kebakaran pada Bangunan

Gedung dan Lingkungan

Triangulasi Metode

Observasi Wawancara Telaah

Dokumen

1. Lebar Jalur akses √ √ √

2. Tinggi ruang bebas √ √ -

3. Sign jalur pemadam √ √ -

4. Penanda jalur bersifat reflektif √ √ -

5. Area operasional khusus

dengan lapis perkerasan

√ √ -

Keterangan :

√ = Dilakukan

- = Tidak dilakukan

Page 67: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

Tabel 4.2 Triangulasi Sumber

No. Informan

Komponen

1 2 3 4 5

1. Kepala Staff Bagian Pemeliharaan (I-1) √ √ √ √ √

2. Staff Bagian Pemeliharaan(I-2) √ √ √ √ √

3. Staff Bagian Pemeliharaan (I-3) √ √ √ √ √

4. Staff Dinas Pemadam Kebakaran √ √ √ √ √

Keterangan:

1 = Lebar Jalur akses

2 = Tinggi ruang bebas

3 = Sign jalur pemadam

4 = Penanda jalur bersifat reflektif

5 = Area operasional khusus dengan lapis perkerasan

√ = Dilakukan

- = Tidak dilakukan

Page 68: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

49

5 BAB V

HASIL

5.1 Gambaran Umum Gedung Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI)

Tahun 2017

Lembaga kearsipan di Indonesia sudah ada sejak pemerintahan Hindia

Belanda dengan nama Landsarchief (1892) dan seiring berjalannya waktu

lembaga kearsipan itupun berkembang dan berubah nama menjadi Arsip

Nasional Republik Indonesia pada tahun 1967 hingga sekarang. Pada tahun

tersebut tersebut merupakan periode yang sangat penting bagi Arsip Nasional,

karena berdasarkan Keputusan Presiden 228/1967 tanggal 2 Desember 1967,

Arsip Nasional ditetapkan sebagai Lembaga Pemerintah Non Departemen yang

bertanggungjawab langsung kepada Presiden. Sementara anggaran

pembelanjaannya dibebankan kepada anggaran Sekretariat Negara.

ANRI memiliki tugas pokok dan fungsi yang harus dilakukan, diantaranya

yaitu:

a. Tugas : Melaksanakan tugas pemerintahan di bidang kearsipan sesuai

dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan.

b. Fungsi :

1. Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang kearsipan;

2. Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas lembaga;

Page 69: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

50

3. Fasilitas dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah di

bidang kearsipan;

4. Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di

bidang perencanaan umum, ketatausahaan, kehumasan, hukum,

organisasi dan tata laksana, kepegawaian, keuangan, perlengkapan

dan rumah tangga, persandian, dam kearsipan;

5. Penyelenggaraan pembinaan kearsipan nasional;

6. Perlindungan, penyelamatan, dan pengelolaan arsip statis berskala

nasional dan;

7. Penyelenggaraan sistem dan jaringan informasi kearsipan nasional.

Gedung ANRI memiliki luas wilayah berkisar 38.000 m2 dan berlokasi di

Jl.Ampera Raya No. 7 Cilandak Timur Jakarta Selatan. memiliki lokasi yang

cukup strategis karena terletak di pinggir jalan sehingga cukup mudah untuk

diakses oleh siapa saja. Berikut contoh gambar komplek ANRI.

Page 70: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

51

Gambar 5.1 Komplek Arsip Nasional Republik Indonesia

Berikut keterangan bangunan gedung berdasarkan gambar 5.1:

a. Gedung Kantor Utama i. Gedung Penunjang Kantin dan Koperasi

b. Gedung Perkantoran j. Gedung Diesel dan Panel Listrik

c. Gedung Kantor Utama k. Gedung Barang Inventaris

d. Gedung Pelestarian Arsip l. Gedung Pos Jaga (In)

e. Gedung Depo Arsip m. Gedung Pos Jaga (Out)

f. Gedung Depo Arsip n. Gedung Gardu Listrik PLN

Page 71: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

52

g. Gedung Depo Arsip o. Gedung Depo Arsip

h. Gedung Pembinaan Mental p. Gedung Pengolahan

Berdasarkan gambar 5.1 diketahui bahwa ANRI memiliki bangunan

gedung yang cukup banyak. Dengan jumlah bangunan sebanyak 16 bangunan

gedung dan letaknya yang cukup berdekatan membuat bangunannya terlihat

cukup padat. Saat masuk ke area gedung ANRI yang pertama kali terlihat

adalah gedung pos jaga dan gedung kantor utama karena dua bangunan itulah

yang terletak paling depan. Apabila dilihat dari luar gedung ANRI memang

tidak terlihat cukup besar, namun bila masuk ke dalam area dalam barulah

terlihat bangunan gedung lainnya. Gedung depo arsip atau gedung

penyimpanan arsip terletak di area dalam kawasan ANRI dimana terdapat

empat bangunan gedung yang digunakan untuk penyimpanan arsip. Gedung

penyimpanan tersebut memiliki jumlah lantai berkisar 6-8 lantai. Sedangkan

gedung lain yang bukan merupakan penyimpanan arsip hanya berkisar 1-2

lantai. Tiga dari empat gedung depo arsip tersebut yaitu gedung E, F, dan G

menyimpan arsip dalam bentuk kertasatau konvensional sedangkan satu gedung

yang baru yaitu gedung O digunakan untuk menyimpan arsip dalam bentuk

digital seperti kaset atau cd.

Agar bangunan gedung yang ada di ANRI tidak terganggu fungsinya,

maka terdapat divisi pemeliharaan yang memiliki tugas dan tanggung jawab

merawat dan memelihara seluruh bangunan gedung yang ada di ANRI

Page 72: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

53

termasuk semua komponen yang ada didalamnya. Salah satu komponen yang

menjadi tanggung jawab divisi pemeliharaan adalah akses pemadam kebakaran.

5.2 Kondisi Akses Pemadam Kebakaran di Gedung Arsip Nasional Republik

Indonesia (ANRI) Tahun 2017

Sub komponen akses pemadam kebakaran di gedung ANRI yang telah

memenuhi persyaratan Pergub DKI Jakarta No.200 Tahun 2015 adalah akses

masuk ke dalam bangunan gedung yang terdiri dari tersedianya pintu masuk ke

dalam bangunan gedung melalui pintu dasar, tersedianya pintu masuk ke dalam

bangunan gedung lewat bukaan dinding luar atau jendela, tersedianya tangga

kebakaran, dan juga tersedianya saf untuk pemadam kebakaran. Saf pemadam

kebakaran disini adalah sebuah ruang atau lobi yang dapat digunakan petugas

pemadam kebakaran untuk keperluan operasi pemadaman.

Selain sub komponen diatas terdapat sub komponen akses pemadam

kebakaran lain yang harus dipenuhi agar persyaratan Pergub DKI Jakarta

No.200 Tahun 2015 tentang akses pemadam kebakaran dapat terpenuhi secara

keseluruhan. Sub komponen tersebut yaitu sub komponen akses mencapai

bangunan gedung pada bagian lebar jalur akses masuk pemadam kebakaran,

tinggi ruang bebas di jalur akses masuk, sign di jalur masuk pemadam

kebakaran, dan tanda yang bersifat reflektif di jalur akses masuk pemadam

kebakaran serta pada komponen area operasional dengan lapis perkerasan. Sub

komponen akses pemadam kebakaran diatas diketahui belum memenuhi

Page 73: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

54

persyaratan Pergub DKI Jakarta. Hal ini diperoleh berdasarkan hasil observasi

yang telah dilakukan.

Hasil ini merupakan gambaran penyebab tidak terpenuhinya akses

pemadam kebakaran di gedung ANRI tahun 2017. Berikut adalah gambaran

kondisi akses pemadam kebakaran di gedung ANRI yang terdiri dari: sub

komponen akses mencapai bangunan gedung pada bagian lebar jalur akses

masuk pemadam kebakaran, tinggi ruang bebas di jalur akses masuk, sign di

jalur masuk pemadam kebakaran, dan tanda yang bersifat reflektif di jalur akses

masuk pemadam kebakaran serta pada komponen area operasional dengan lapis

perkerasan.

5.2.1 Kondisi Lebar Jalur Akses Masuk Pemadam Kebakaran di Gedung

Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) Tahun 2017

Lebar jalur akses masuk pemadam kebakaran merupakan lebar minimal

jalur di dalam lingkungan bangunan gedung yang dibutuhkan bagi mobil

pemadam kebakaran agar dapat mencapai bangunan gedung apabila terjadi

kebakaran tanpa adanya halangan. Berdasarkan hasil observasi dan pengukuran

yang telah dilakukan, diketahui bahwa dari beberapa jalur yang telah diukur

yang memiliki lebar 4 meter atau lebih terdapat pada lebar jalur dekat pintu

masuk yaitu 4,1 m, kemudian lebar jalur didepan gedung O dan I yaitu 4 m dan

4,4 m sedangkan yang lainnya dibawah 4 m diantaranya yaitu lebar jalur

disamping masjid 3,3 m, didepan ruang genset, di samping dan belakang

Page 74: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

55

gedung O 3,4 m, kemudian disamping gedung I 3,3 m sehingga didapatkan

hasil rata-rata lebar jalur akses masuk pemadam kebakaran di gedung ANRI

berkisar 3,5 meter.

Jalur akses tesebut diketahui tidak memenuhi Pergub DKI Jakarta No.200

tahun 2015 tentang akses pemadam kebakaran dimana lebar jalur akses masuk

pemadam kebakaran minimal adalah 4 m, pernyataan tersebut didukung oleh

hasil wawancara oleh informan dalam penelitian ini bahwa penyebab tidak

terpenuhinya lebar jalur akses masuk tersebut akibat keterbatasan lahan yang

dimiliki oleh gedung ANRI sehingga jalur yang ada tidak sesuai dengan

persyaratan. Berikut adalah salah satu kutipan wawancaranya:

“Karena lahannya tidak terlalu luas dan bangunan yang cukup banyak jadi

gak bisa dibikin sesuai persyaratan.”- (I-3)

Gambar 5.2 Jalur Akses Masuk Pemadam di Gedung ANRI

3,5 m

0,5 m

Page 75: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

56

Sedangkan kendala yang dialami gedung ANRI dalam memenuhi

persyaratan lebar jalur akses masuk adalah kondisi bangunan yang sudah

terbangun sehingga sulit untuk melakukan perubahan terhadap lebar jalan agar

sesuai dengan peraturan. Hal tersebut dapat diketahui dari kutipan wawancara

dengan informan utama berikut:

“Untuk menambah lebar jalan sepertinya agak susah yaa karena itu

sifatnya sudah permanen jadi sulit untuk dilakukan” - (I-1)

Pernyataan tersebut juga sejalan dengan perrnyataan dari informan

pendukung.

“Kalo mau diperlebar kayaknya gak mungkin sih karena udah mentok

gaada lahan lagi kan kanan kiri jalan itu udah bangunan semua”- (I-2)

Berdasarkan pernyataan diatas dapat diketahui bahwa pihak staff

pemeliharaan sendiri kurang berusaha untuk memenuhi standar lebar yang

diharuskan. Padahal berdasarkan hasil observasi ditemukan masih terdapat

lahan yang tersisa untuk dijadikan taman. Apabila taman tersebut dikurangi

untuk melakukan pelebaran jalan maka kurangnya lahan tidak akan menjadi

kendala. Selain itu dalam melakukan suatu perubahan diperlukan persetujuan

dari pihak manajemen. Dimana dalam hal ini pihak manajemen masih belum

mendukung perubahan-perubahan seperti itu. Hal tersebut diketahui

berdasarkan pernyataan informan berikut:

Page 76: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

57

“Disini itu kita kalo mau bikin kegiatan dalam satu tahun kan bikin

rencana dulu sebelumnya, nah disitu nanti dipilih mana aja yang kira-kira

urgen untuk dilakukan lebih dahulu, jadi mereka yang menentukan.. malah

terkadang juga kita udah ngerencanain sesuatu tapi tiba-tiba dari atasan

ssminta ngelakuin sesuatu, yaa kita mau gak mau ngerjain hal itu dulu baru

yang lain” – (I-2)

Hal tersebut dapat terjadi karena kurangnya pemahaman dari pihak

manajemen terkait akses pemadam kebakaran sehingga dalam pemenuhan

persyaratan komponennya masih terdapat beberapa yang belum terpenuhi salah

satunya terkait lebar jalur akses masuk ini. Diketahui juga berdasarkan

wawancara dengan informan utama dan pendukung bahwa belum pernah

dilakukan sosialisasi mengenai pentingnya komponen akses pemadam

kebakaran sehingga selama ini yang jadi perhatian di gedung ANRI terkait

bahaya kebakaran hanya dari sistem proteksi aktifnya saja seperti sprinkler,

APAR, dan hidran. Sedangkan sarana lainnya seperti akses pemadam

kebakaran masih terabaikan.

Efek yang ditimbulkan karena ketidaksesuaian lebar jalur akses adalah

tidak dapat dilalui oleh mobil pemadam kebakaran karena jalur aman untuk

mobil pemadam kebakaran lewat adalah 4 meter sedangkan jalur yang tersedia

di gedung ANRI adalah sekitar 3,5 meter. Namun bukan berarti semua mobil

pemadam kebakaran tidak dapat melaluinya, mobil pemadam yang berukuran

Page 77: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

58

kecil seperti mobil pompa dapat digunakan. Hal tersebut dapat diketahui dari

kutipan wawancara berikut:

“Karena lebarnya kurang jadi yaa gak bisa dilewatin mobil besar paling

kalo emang mau lewat ya dipaksain, tapi gakmungkin juga mobilnya dipaksa

masuk”- (I-1)

“Mobil-mobil besar gak bisa masuk sampe ke dalem, kayak bis juga gak

bisa sampe dalem.. paling parkir di sebelah kanan gedung saja”- (I-3)

Sejalan dengan pernyataan diatas, informan kunci dalam penelitian ini juga

mengatakan hal yang serupa. Berikut kutipan wawancaranya:

“Jalur aman agar mobil bisa lewat paling minimal itu empat meter jadi

mobil pemadam yang ukuran besar gabisa masuk kalo kurang dari itu, paling

yang ukuran kecil aja kayak mobil pompa air yang bisa lewat”- (I-4)

Page 78: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

59

Disamping itu berdasarkan hasil observasi ditemukan juga bahwa jalur

akses masuk pemadam kebakaran atau jalan lingkungan yang ada di ANRI

digunakan juga sebagai tempat parkir mobil. Hal ini disebabkan banyaknya

mobil yang ada dan lahan parkir yang penuh sehingga mobil tersebut harus

diparkir dipinggir jalan. Hal ini membuat jalan yang sudah sempit menjadi

lebih sempit lagi karena adanya mobil tersebut.

Untuk mengatasi hal tersebut maka solusi yang dapat dilakukan untuk saat

ini apabila terjadi kebakaran di gedung ANRI adalah dapat menggunakan

Gambar 5.3 Kondisi Jalur Akses Masuk

yang Terhalang Mobil

Page 79: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

60

hidran yang telah tersedia di sepanjang jalan di area gedung ANRI apabila

mobil pemadam kebakaran tidak dapat masuk. Selain itu perlu juga dilakukan

sosialisasi kepada pihak manajemen terkait pentingnya melakukan pelebaran

jalan yang ada pada jalur akses pemadam kebakaran. Berikut adalah salah satu

kutipan wawancara terkait hidran yang telah disediakan:

“Bila memang diharuskan untuk melakukan pelebaran akan dilebarkan..

apalagi kalo dari atasan yang minta pasti langsung diprioritasin” – (I-2)

“Disini kita kan udah menyediakan hidran di beberapa tempat jadi

mungkin bisa pake itu kalo mobilnya gabisa masuk”- (I-2)

Pihak pemadam kebakaran juga menambahkan apabila akses jalur masuk

ke area gedung tidak memenuhi mereka telah menyiapkan selang yang

memiliki panjang 20 meter sebanyak 2 buah di tiap mobilnya. Berikut kutipan

wawancaranya:

“Kalo emang gabisa lewat yaa pake selang nanti, kan kita udah nyiapin

selang pemadam per gulung 20 m dan di tiap unit mobil ada 10 gulung”- (I-4)

Sedangkan berdasarkan telaah dokumen yang telah dilakukan didapatkan

hasil bahwa tidak terdapat keterangan lebar jalan yang dimiliki gedung ANRI

sehingga peneliti tidak mengetahui apakah lebar jalan yang ada sekarang sesuai

dengan rancangan awalnya atau tidak.

Page 80: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

61

Berdasarkan hasil diatas maka dapat disimpulkan bahwa ANRI tidak

memiliki lebar jalur akses khusus pemadam kebakaran atau dapat dikatakan

ANRI tidak memenuhi syarat lebar jalur akses pemadam kebakaran, sehingga

pemadam kebakaran tidak dapat melewati jalur dengan leluasa melainkan

sangat tebatas aksesnya hanya menggunakan jalur utama yang tedapat di ANRI.

Tidak adanya jalur akses khusus pemadam kebakaran di ANRI disebabkan

akses yang tidak memenuhi atau dapat dikatakan akses yang sempit maka jika

dibandingkan dengan Pergub DKI Jakarta No.200 tahun 2015 pihak ANRI

seharusnya melakukan perbaikan atau evaluasi mengenai akses jalur pemadam

kebakaran yang dimilikinya.

5.2.2 Kondisi Tinggi Ruang Bebas di Jalur Akses Masuk Pemadam Kebakaran

di Gedung Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) Tahun 2017

Tinggi ruang bebas di jalur akses masuk pemadam kebakaran merupakan

kondisi ketinggian yang berada di atas jalur akses masuk yang harus bebas dari

hambatan agar dapat dilalui oleh mobil pemadam kebakaran. Berdasarkan hasil

observasi dan pengukuran yang telah dilakukan, diketahui bahwa tinggi ruang

bebas di jalur akses masuk pemadam yang terdapat di depan gedung D adalah

2,85 m karena terdapat dahan pohon yang terlalu rindang, tinggi ruang bebas

antara gedung G dan F, gedung G dan O, dan juga gedung O dan P adalah 3,5

m karena terdapat jembatan penghubung antar gedung, maka diperoleh rata-rata

tinggi ruang bebas pada jalur akses masuk adalah berkisar 3,3 meter.

Page 81: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

62

Gambar 5.4 Dahan Pohon yang Menghalangi Tinggi Ruang Bebas

Gambar 5.5 Jembatan Penghubung antar Bangunan Gedung

2,85 m

3 m

Page 82: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

63

Hal ini tidak sesuai dengan persyaratan yang ada didalam Pergub DKI

Jakarta No.200 tahun 2015 pasal 20 dimana tinggi ruang bebas di jalur akses

masuk pemadam kebakaran harus memiliki tinggi minimal 4,5 m agar dapat

dilalui mobil pemadam kebakaran. Hal ini didukung oleh hasil wawancara yang

mengatakan bahwa penyebab ketidaksesuaian tinggi ruang bebas ini karena

terdapat jembatan penghubung antar bangunan yang berfungsi untuk

menyalurkan arsip dari depo arsip apabila ada permintaan dari bagian

pelayanan didepan agar tidak terkena sinar matahari secara langsung. Hal ini

diketahui berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan kepada salah satu

informan, berikut kutipan wawancaranya:

“Ada faktor jembatan penghubung itu sih buat kalo ada permintaan arsip

dari depan langsung lewat situ jadi arsipnya gak kena sinar matahari

langsung.. kalo jembatannya itu kurang tinggi atau apa saya juga kurang tau”-

(I-2)

Selain adanya jembatan penghubung terdapat dahan pohon yang

menghalangi tinggi ruang bebas sehingga tinggi ruang bebas tersebut hanya

memiliki tinnggi ruang berkisar 3 m. Terdapat beberapa kendala yang dihadapi

dalam memenuhi persyaratan tinggi ruang bebas ini diantaranya yaitu kondisi

bangunan yang sudah terbangun sehingga sulit untuk merubahnya karena bila

ingin dilakukan perubahan otomatis akan merenovasi keseluruhan jembatan

penghubung tersebut. Selain itu untuk masalah dahan pohon terkadang petugas

taman yang diberikan tugas untuk memangkas dahan pohon agar tidak

Page 83: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

64

menghalangi jalan tidak dengan segera melakukan tugasnya bila bukan staff

senior yang memintanya dalam artian suka menunda pekerjaannya. Hal ini

diketahui berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu informan. Berikut

kutipan wawancaranya:

“Itu udah permanent bangunannya jadi gamungkin kalo kita renov ulang

karena pasti besar biayanya, tapi kalo kayak pohon gitu bisa ajasih minta

tolong pangkas dikit sama orang taman tapi itu kadang juga gak dikerjain kalo

saya yang bilang, kecuali kalo atasan saya yang bilang atau yang udah lama

disini baru deh langsung dikerjain”- (I-2)

Berdasarkan pernyataan diatas dapat dikatakan bahwa petugas taman

tersebut memiliki kesadaran yang kurang akan tugas yang diberikan olehnya,

karena seharusnya petugas tersebut mengerjakan apa yang menjadi tugasnya

tanpa perlu menundanya. Oleh karena sikap petugas taman tersebut maka dahan

pohon yang seharusnya tidak menyebabkan masalah dalam tinggi ruang bebas

justru menjadi masalah.

Efek yang dihasilkan dari tidak terpenuhinya tinggi ruang bebas ini adalah

mobil pemadam kebakaran tidak bisa melewati jalur akses sehingga harus

melewati jalan dari arah lainnya yang tidak terdapat jembatan penghubung.

Pernyataan ini berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu informan yang

didukung dengan informan lainnya. Berikut kutipan wawancaranya:

Page 84: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

65

“Yaa harus muter, kalo misalkan mobil mau ke arah kiri berarti lewat kiri

kalo ke kanan yaa lewat sebelah kanan karena ada penghubung itu tadi”- (I-2)

“Pastinya gabisa lewat situ kan gak mungkin dipaksakan lagipula petugas

pemadam pasti punya cara lain untuk ngejangkau ke dalem”- (I-3)

Solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah pohon adalah

dengan melakukan pemangkasan bagian yang mengganggu, sedangkan terkait

jembatan penghubung dapat diperiksa lagi tinggi mobil pemadam kebakaran

yang dapat melaluinya sehingga apabila terjadi kebakaran mobil pemadam

kebakaran tersebut dapat tetap lewat tanpa harus memutar.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan tersebut

dapat disimpulkan bahwa tinggi ruang bebas di gedung ANRI tidak memenuhi

persyaratan dari Pergub DKI Jakarta No. 200 Tahun 2015 dimana jalur akses

masuk harus memiliki tinggi ruang bebas paling minimal 4,5 meter untuk dapat

dilalui peralatan pemadam. Sedangkan tinggi ruang bebas yang terdapat di

gedung ANRI berkisar 3,3 meter sehingga tidak dapat diakses oleh mobil

pemadam kebakaran yang berukuran besar. Penyebab tidak terpenuhinya tinggi

ruang bebas ini adalah karena kurang kesadaran dari petugas taman dalam

melakukan tugasnya.

Page 85: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

66

5.2.3 Kondisi Sign di Jalur Akses Masuk Pemadam Kebakaran di Gedung

Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) Tahun 2017

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, diketahui bahwa di jalur

akses masuk pemadam gedung ANRI tidak terdapat sign pada jalur akses

masuk mobil pemadam kebakaran. Hal ini didukung oleh hasil wawancara yang

mengatakan bahwa penyebab hal itu bisa terjadi adalah belum diadakannya

kegiatan pembuatan sign di jalur akses masuk karena mereka beranggapan hal

tersebut memiliki tingkat urgensi yang tidak terlalu tinggi sehingga pengadaan

sign itu belum pernah diajukan. Berikut beberapa kutipan wawancaranya:

“Kita emang belum bikin anggaran untuk itu.. dan memang belum pernah

mengadakannya.. disini itu signnya hanya di beberapa tempat saja untuk exit

dan titik kumpul kalau untuk yang lain belum ada”- (I-1)

“Hal-hal seperti itu belum dianggap penting disini, belum direncanakan…

sign evakuasi aja saya cuma lihat di beberapa tempat disini karena staff disini

juga udah pada tau udah hafal pintu keluar yang mana, tempat berkumpul yang

mana” – (I-2)

“Gak terlalu jadi masalah banget walaupun tidak ada itu jadi untuk saat

ini masih belum ada, kecuali kalau kayak APAR gitu yang lebih urgent pasti

langsung kita adakan atau perbaiki bila ada yang tidak berfungsi”- (I-3)

Persepsi atau pemikiran para informan yang mengatakan bahwa pengadaan

sign ini belum terlalu urgen disebabkan karena pemahaman mereka tentang

Page 86: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

67

akses pemadam kebakaran yang masih kurang sehingga mereka belum

mengetahui pentingnya keberadaan sign pada jalur akses masuk bagi pemadam

kebakaran bila terjadi keadaan daruat seperti kebakaran. Selain itu diketahui

juga bahwa fokus pekerjaan mereka adalah melakukan pemeliharaan atas apa

yang sudah ada di ANRI sedangkan untuk memunculkan atau mengadakan

sesuatu yang belum ada jarang dilakukan kecuali bila ada permintaan dari

atasan. Berikut kutipan wawancaranya:

“Disini itu kita lebih ke arah pemeliharaan apa yang sudah ada, kalo

untuk menambah sesuatu yang belum ada itu belum dilakukan”- (I-1)

“… nah itu tuh nanti gak semua yang di rencanain bisa disetujuin jadi

diliat dulu urgensinya, kalo gak urgent banget yaa ditunda dulu… tapi kadang

juga bisa hal yang belum urgen banget dianggap urgen sama atasan jadi mau

gak mau kita harus ikutin”- (I-2)

Akibat yang dihasilkan karena tidak ada sign di jalur akses masuk dirasa

tidak terlalu berdampak di gedung ANRI karena kondisi jalur yang memang

hanya ada satu sehingga tidak menyulitkan petugas pemadam. Berikut kutipan

wawancaranya:

“Berhubung disini memang cuma ada satu jalur masuk jadi ya pasti mobil

pemadam kalo masuk sini yaa lewat situ, walaupun gak ada signnya mereka

pasti tau”- (I-1)

Page 87: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

68

“Gaada sih kayaknya lagipula disini lahannya gak terlalu luas dan

jalurnya cuma itu jadi yaa gak masalah”- (I-3)

Solusi yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah tidak terpenuhinya

sign di jalur masuk adalah mengajukan untuk diadakannya sign jalur pemadam

di gedung ANRI. Berikut salah satu kutipan wawancaranya:

“Kalo solusi untuk kedepannya mungkin nanti bisa coba diajuin untuk

dilakukan pengadaan sign jalur pemadam” – (I-2)

Namun sebelum pengadaan itu dilakukan perlu dilakukan sebuah advokasi

kepada pihak manajemen dan sosialisasi kepada staff di divisi pemeliharaan itu

sendiri terkait pentingnya sign pada jalur akses masuk pemadam kebakaran agar

mereka mengetahui apa fungsi dari keberadaan sign tersebut dan kemudian

mengajukannya didalam rencana pengadaan.Berdasarkan hasil observasi dan

wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa gedung ANRI tidak memiliki

sign di jalur akses masuk pemadam kebakaran seperti yang dipersyaratkan

dalam Pergub DKI Jakarta No.200 tahun 2015 pasal 23 dimana pada jalur akses

masuk harus diberi tulisan “JALUR PEMADAM KEBAKARAN-JANGAN

DIHALANGI” dan tulisan tersebut juga memiliki ketentuan sendiri. Hal

tersebut disebabkan karena pihak ANRI baik pihak manajemen ataupun staff

divisi pemeliharaan belum pernah mendapatkan sosialisasi terkait pentingnya

keberadaan sign pada jalur akses masuk pemadam kebakaran.

Page 88: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

69

5.2.4 Kondisi Tanda yang Bersifat Reflektif pada Jalur Akses Masuk

Pemadam Kebakaran di Gedung Arsip Nasional Republik Indonesia

(ANRI) Tahun 2017

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, diketahui bahwa tidak

terdapat tanda yang bersifat reflektif atau bahan yang dapat memantulkan

cahaya di jalur akses masuk pemadam. Tanda ini dapat berupa tanda yang biasa

terdapat di pinggir jalan tol yang diletakkan di kedua sisi jalur untuk

memudahkan pengendara mobil di waktu malam hari atau berupa cat yang

berwarna terang sehingga dapat terlihat jelas di waktu malam. Hal ini tidak

sesuai dengan Pergub DKI Jakarta No. 200 tahun 2015 pasal 22 bahwa pada

kedua sisi area jalur akses masuk harus ditandai dengan bahan yang

kontras dan bersifat reflektif sehingga jalur akses masuk hingga lapis

perkerasan dapat terlihat pada malam hari.

Diketahui dari hasil wawancara yang telah dilakukan, penyebab tidak

terpenuhinya tanda yang bersifat reflektif pada jalur akses masuk di gedung

ANRI adalah belum diadakannya penandaan terhadap jalur akses pemadam

kebakaran yang bersifat reflektif. Berikut salah satu kutipan wawancaranya:

“Sama halnya seperti masalah sign tadi, disini tuh kita memang belum

mengadakannya karena fokus kita ke hal-hal yang udah ada atau udah

terbangun” – (I-1)

Page 89: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

70

Kendala yang dihadapi yaitu hampir sama dengan masalah pada lebar jalur

akses masuk masih yaitu kurangnya kesadaran atau pemahaman yang dimiliki

pihak manajemen dan juga staff divisi pemeliharaan terkait fungsi dari tanda

yang bersifat reflektif pada jalur akses pemadam kebakaran sehingga hal ini

masih menjadi masalah karena belum tersedia atau belum terdapat di gedung

ANRI. Hal tersebut diketahui dari kutipan wawancara berikut:

“Untuk memunculkan sesuatu yang baru disini tuh memang belum

dilakukan”- (I-1)

“Ya itu tadi kesadaran tentang hal-hal kayak gitu disini masih kurang…”-

(I-2)

Kurangnya pemahaman ini lagi-lagi karena belum adanya sosialisasi

mengenai pentingnya akses pemadam kebakaran sehingga pihak ANRI masih

menganggap hal tersebut belumlah terlalu penting. Namun terkait efek yang

ditimbulkan karena tidak adanya tanda yang bersifat reflektif itu dirasa tidak

terlalu berpengaruh di gedung ANRI bagi mereka karena jalan yang ada disana

hanya satu dan sudah cukup jelas karena terdapat pembatas jalan di kanan

kirinya. Berikut kutipan wawancaranya:

“Disini belum pernah ada kasus kebakaran sih yaa jadi belum tau gimana

efeknya, tapi berhubung disini kan memang cuma ada satu jalurnya jadi

pemadam kebakaran pasti tau jalurnya, sudah jelas kok”- (I-1)

Page 90: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

71

“Kalo disini mungkin gaada efeknya yaa, kecuali kalo ditempat yang

areanya lebih luas daripada ini mungkin ada efeknya kalo gaada penandanya

“- (I-2)

Walaupun demikian penanda jalur ini tetaplah penting untuk diadakan

karena akan sangat membantu petugas pemadam kebakaran dikala kasus

kebakaran terjadi pada malam hari. Hal ini sejalan dengan pernyataan dari

informan kunci. Berdasarkan hasil wawancara dengan informan kunci

dikatakan bahwa fungsi dari penanda di jalur pemadam adalah untuk

memudahkan mereka saat beroperasi di malam hari, maka bila penanda itu

tidak ada akan sedikit menyulitkan mereka. Berikut kutipan wawancaranya:

“Fungsinya ditandai kan untuk memudahkan kita tau jalurnya disaat

malam hari karena kalau ada kebakaran gitu biasanya kan gelap semua, jadi

dengan adanya tanda yang reflektif itu jadi memudahkan kita”- (I-4)

Terkait dengan solusi yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah sign

jalur pemadam adalah melakukan sosialisasi mengenai pentingnya akses

pemadam kebakaran. Dengan begitu diharapkan nantinya dalam pemenuhan

terhadap penanda yang bersifat reflektif pada jalur pemadam dapat teratasi

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara tersebut dapat disimpulkan

bahwa gedung ANRI tidak memiliki tanda yang bersifat reflektif pada jalur

akses karena belum terdapat sosialisasi mengenai pentingnya akses pemadam

kebakaran salah satunya adalah penanda yang bersifat reflektif.

Page 91: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

72

5.2.5 Kondisi Area Operasional Khusus dengan Lapis Perkerasan untuk Mobil

Pemadam Kebakaran di Gedung Arsip Nasional Republik Indonesia

(ANRI) Tahun 2017

Area operasional khusus dengan lapis perkerasan merupakan area atau

tempat yang dapat digunakan oleh mobil pemadam kebakaran untuk beroperasi

dalam melakukan pemadaman dimana area tersebut harus memenuhi lebar 6

meter dan panjang 15 meter. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan

di gedung ANRI diketahui bahwa tidak tersedia area operasional khusus untuk

mobil pemadam kebakaran. Hal ini tidak sesuai dengan Pergub DKI Jakarta

No.200 Tahun 2015 dimana setiap bangunan gedung harus disediakan area

operasional.

Tidak tersedianya area operasional khusus ini didukung oleh hasil

wawancara yang mengatakan bahwa penyebab dari tidak terpenuhinya area

operasional ini adalah terdapat keterbatasan lahan yang dimiliki gedung ANRI

sehingga tidak memungkinkan untuk dibangun area operasional yang

sedemikian rupa karena diketahui juga bahwa area operasional membutuhkan

lahan yang tidak sedikit yaitu memiliki panjang 15 m dan lebar 6 m, dan hal itu

sulit dilakukan di gedung ANRI karena lokasi bangunan gedung yang

berdekatan dan cukup banyak. Berikut kutipan wawancara yang menyatakan

hal tersebut:

“Disini kita tidak memiliki lahan yang cukup untuk membuat area

operasional khusus” – (I-1)

Page 92: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

73

“Sepertinya sih karena keterbatasan lahan yang kita punya makanya

gaada area operasional”- (I-3)

Gambar 5.6 Kondisi Bangunan Gedung yang Berdekatan

Kendala yang dihadapi dalam pemenuhan area operasional ini adalah

banyaknya bangunan gedung yang ada di ANRI sehingga lahan yang ada tidak

cukup untuk membuat area operasional. Berikut kutipan wawancaranya:

“Bisa jadi sih karena disini cukup banyak bangunannya jadi lebih

diutamakan ke bangunan gedungnya dulu karena disini aja parkiran mobil

suka penuh kalo lagi ada banyak kunjungan jadi parkir mobil pada di jalan

gitu” – (I-2)

Page 93: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

74

“Kurang tau sebenernya karena itukan urusan yang ngerancang bangunan

ini dulunya, karena sekarang udah jadi yaa gak bisa di apa-apain.. kalo mau

dibikin juga dimana tempatnya sekarang kan gaada” – (I-3)

Efek yang ditimbulkan dari tidak adanya area operasional ini adalah tidak

dapat beroperasinya mobil pemadam kebakaran didekat bangunan gedung

apabila terjadi kebakaran. Berikut kutipan wawancaranya:

“Mobil pemadam kebakaran gabisa manuver didekat bangunan gedung”-

(I-2)

“Berarti efeknya yaa misalkan gedung yang dalem terjadi kebakaran gak

bisa djangkau pake mobil pemadam karena gaada tempat buat bermanuvernya

kan” – (I-3)

Solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah area operasional ini

apabila terjadi kebakaran adalah memanfaatkan fasilitas sistem proteksi yang

terdapat di gedung ANRI untuk memadamkan api sebelum api membesar

seperti memanfaatkan sprinkler yang terdapat di dalam bangunan gedung serta

menggunakan hidran yang telah tersedia disepanjang jalan area masuk. Berikut

kutipan wawancaranya:

“Kalo mau diadain kayaknya juga sulit sih di area yang tengah depo itu

karena ada jembatan penghubung kan jadi yaa mau gimana paling fokus kita

ke sistem proteksi yang lain yang bisa kita optimalin”- (I-2)

Page 94: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

75

“Untuk saat ini yang bisa kita lakuin mungkin memaksimalkan proteksi

kebakaran yang kita punya seperti APAR, sprinkler, dan hidran”- (I-3)

Selain itu untuk menjangkau bangunan gedung yang cukup tinggi dapat

menggunakan tangga darurat yang telah tersedia juga di tiap bangunan gedung

karena mobil tangga tidak dapat bermanuver didekat bangunan gedung karena

tidak terdapat area operasional disekitarnya dan lebar jalurnya pun kurang

untuk dapat dilalui oleh mobil tersebut.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara tersebut dapat disimpulkan

bahwa gedung ANRI tidak memiliki area operasional khusus untuk mobil

pemadam kebakaran seperti yang dipersyaratkan dalam Pergub DKI Jakarta

No.200 Tahun 2015 pasal 24 dijelaskan bahwa setiap bangunan gedung harus

disediakan area operasional. Area operasional ini harus ditempatkan sedemikian

rupa agar langsung dapat mencapai bukaan akses pada bangunan gedung.

Dengan tidak adanya area operasional ini maka mobil pemadam kebakaran

tidak dapat beroperasi didekat bangunan gedung melainkan harus menggunakan

selang pompa air saja untuk masuk ke bangunan gedung bagian dalam.

5.3 Gambaran Penyebab Tidak Terpenuhinya Komponen Akses Pemadam

Kebakaran di Gedung ANRI

Berdasarkan gambaran kondisi dari komponen-komponen akses pemadam

kebakaran, maka dapat diketahui bahwa kondisi akses pemadam kebakaran di

gedung ANRI belum memenuhi persyaratan dari Pergub DKI Jakarta No. 200

Page 95: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

76

Tahun 2015 tentang akses pemadam kebakaran secara keseluruhan.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa masih terdapat ketidak

terpenuhan pada sub komponen lebar jalur akses masuk, tinggi ruang bebas

pada jalur akses masuk, sign pada jalur akses masuk, tanda yang bersifat

reflektif pada jalur masuk, serta area operasional dengan lapis perkerasan untuk

mobil pemadam kebakaran.

Penyebab tidak terpenuhinya komponen akses pemadam kebakaran yang

terdapat di gedung ANRI pada sub komponen lebar jalur askes masuk adalah

belum adanya sosialisasi mengenai akses pemadam kebakaran sehingga dalam

pengambilan keputusan untuk melakukan pelebaran pihak manajemen belum

terlalu mendukungnya.

Penyebab tidak terpenuhinya sub komponen tinggi ruang bebas pada jalur

akses masuk pemadam kebakaran adalah karena kurangnya kesadaran dari

petugas taman dalam melakukan tugasnya memangkas dahan pohon sehingga

terdapat dahan pohon yang terlalu rindang dan mengganggu tinggi ruang bebas.

Penyebab tidak terpenuhinya sub komponen sign dan tanda yang bersifat

reflektif pada jalur akses masuk pemadam kebakaran adalah karena belum

adanya sosialisasi terkait sign jalur akses pemadam maupun tanda yang bersifat

reflektif pada jalur akses sehingga belum dilakukan pengadaan terkait hal itu.

Disamping itu gedung ANRI belum pernah melakukan pemeriksaan eksternal

dari pihak pemadam kebakaran terhadap sarana dan prasarana proteksi

Page 96: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

77

kebakaran yang dimilikinya sehingga pihak ANRI belum mengetahui

bagaimana kelengkapan komponen sarana dan prasarana proteksi kebakaran

yang dimilikinya termasuk komponen akses pemadam kebakaran.

Penyebab tidak terpenuhinya area operasional dengan lapis perkerasan

adalah terbatasnya lahan yang dimiliki ANRI sehingga tidak ada ruang untuk

membuat area operasional dengan lapis perkerasan yang memiliki lebar 6 meter

dan panjang 15 meter.

Page 97: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

78

Gambar 5.7 Penyebab Tidak Terpenuhinya Akses Pemadam Kebakaran di Gedung ANRI

Belum ada

sosialisasi kepada

pihak manajemen

Belum ada

sosialisasi kepada

pihak manajemen

Kurang

pemahaman

Kurang

pemahaman

Kurang

kesadaran

Belum ada

sosialisasi kepada

pihak manajemen

Pihak

manajemen

belum

mendukung

Kurang

pemahaman

Dahan pohon

belum

dipangkas

Harus mengubah

bangunan gedung

Tidak terpenuhinya

Area Operasional

khusus dengan lapis

perkerasan

Tidak Terpenuhinya

akses pemadam

kebakaran

Tidak terpenuhinya akses

mencapai bangunan gedung

Tidak terpenuhinya

lebar jalur akses

masuk 4 m

Tidak terpenuhinya

tinggi ruang bebas

4,5 m

Tidak terpenuhinya

penanda yang

bersifat reflektif di

jalur akses masuk

Tidak terpenuhinya tulisan

atau sign “jalur pemadam

kebakaran jangan

dihalangi”

Tidak tersedia

lahan yang

cukup

Belum

dilakukan

pengadaan

Tidak

disetujui

oleh

manajemen

Belum

dilakukan

pengadaan

Jembatan

penghubung

Page 98: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

79

6 BAB VI

PEMBAHASAN

6.1 Keterbatasan Penelitian

Dalam melakukan penelitian mengenai penyebab tidak terpenuhinya akses

pemadam kebakaran di gedung ANRI terdapat keterbatasan penelitian, yaitu:

1. Tidak terdapat divisi khusus yang membawahi manajamen pencegahan

dan penanggulangan kebakaran di gedung ANRI sehingga informasi

yang diperoleh kurang maksimal.

2. Tidak mendapatkan spesifikasi mobil pemadam kebakaran yang

mendetail seperti lebar, panjang, tinggi, dan juga klasifikasinya dari

dinas pemadam kebakaran sehingga informasi mengenai mobil

pemadam kebakaran hanya berdasarkan gambaran umumnya saja.

6.2 Gambaran Penyebab Tidak Terpenuhinya Akses Pemadam Kebakaran di

Gedung Arsip Nasional Republik Indonesia

Akses pemadam kebakaran adalah akses atau sarana lain yang khusus

disediakan untuk masuk petugas dan unit pemadam kebakaran ke/di dalam

bangunan gedung (Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, 2015).

Berdasarkan Pergub Provinsi DKI Jakarta No.200 Tahun 2015 tentang

Persyaratan Teknis Akses Pemadam Ksebakaran dijelaskan mengenai

komponen akses pemadam kebakaran, yaitu akses mencapai bangunan gedung;

Page 99: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

80

area operasional; dan akses masuk ke dalam bangunan gedung. Diantara ketiga

komponen tersebut dua diantaranya belum terpenuhi secara sempurna di

gedung ANRI. Kedua komponen tersebut adalah akses mencapai bangunan

gedung dan area operasional.

Akses mencapai bangunan gedung dikatakan belum terpenuhi secara

sempurna karena terdapat sub komponen didalamnya yang masih belum

terpenuhi, yaitu lebar jalur akses masuk pemadam kebakaran, tinggi ruang

bebas pada jalur akses masuk pemadam, sign di jalur akses masuk pemadam,

dan juga tanda yang bersifat reflektif pada jalur akses masuk pemadam.

Sedangkan untuk komponen area operasional dikatakan belum terpenuhi karena

belum terpenuhinya area operasional khusus dengan lapis perkerasan dengan

lebar lapis perkerasan 6 m dan panjang lapis perkerasan 15. Menurut (Furness

dan Muckett, 2007) dalam Introduction to Fire Safety Management akses

pemadam kebakaran diperlukan dalam sebuah bangunan untuk membantu

petugas pemadam kebakaran dalam melakukan proses penyelamatan.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan diketahui bahwa penyebab tidak

terpenuhinya komponen akses pemadam kebakaran yaitu disebabkan karena

belum adanya sosialisasi kepada pihak manajemen, kurangnya kesadaran dari

petugas taman, serta adanya kesulitan untuk merubah bangunan gedung yang

sudah terbangun. Terkait dengan belum adanya sosialisasi kepada pihak

manajemen ditemukan pada sub komponen lebar jalur akses masuk pemadam,

sign pada jalur akses masuk pemadam, serta tanda yang bersifat reflektif pada

Page 100: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

81

jalur akses masuk pemadam. Belum adanya sosialisasi kepada pihak

manajemen mengenai akses pemadam kebakaran ini membuat pihak

manajemen belum mengetahui pentingnya akses pemadam kebakaran beserta

komponen-komponen didalamnya. Hal ini menyebabkan dalam pengambilan

keputusan untuk melakukan pengadaan atau suatu perubahan terkait akses

pemadam kebakaran pihak manajemen belum menyetujuinya karena menurut

mereka masih ada yang lebih penting untuk dilakukan dibandingkan dengan

melakukan pengadaan terkait komponen akses pemadam kebakaran tersebut.

Solusi yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah belum adanya

sosialisasi kepada pihak manajemen ini adalah dengan melakukan sosialisasi

atau advokasi kepada pihak manajemen gedung ANRI. Sosialisasi ini dilakukan

oleh dinas pemadam kebakaran terkait karena dinaslah yang memiliki

wewenang terhadap sarana dan prasarana sistem proteksi kebakaran di suatu

bangunan gedung.

Terkait dengan akar masalah kurangnya kesadaran petugas taman terhadap

tugasnya merupakan akar masalah dari belum terpenuhinya tinggi ruang bebas

pada jalur akses masuk. Kurangnya kesadaran ini membuat petugas taman

melalaikan tugasnya dalam memangkas dahan pohon yang menghalangi tinggi

ruang bebas pada jalur akses masuk pemadam. Solusi yang dapat dilakukan

untuk menyelesaikan masalah ini yaitu mengingatkan kembali petugas taman

akan tugas dan tanggung jawabnya dalam merawat taman agar tetap terlihat

rapi dan tidak mengganggu.

Page 101: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

82

Selanjutnya yaitu sulitnya merubah bentuk bangunan gedung yang sudah

terbangun yang merupakan akar masalah dari tidak terpenuhinya area

operasional di gedung ANRI. Hal tersebut menjadi masalah karena untuk

menciptakan sebuah area operasional di gedung ANRI dibutuhkan area atau

lahan yang cukup luas yaitu harus memiliki lebar 6 m dan panjang 15 m.

dengan melihat kondisi bangunan di gedung ANRI yang cukup padat maka hal

tersebut sulit dilakukan. Maka dari itu solusi yang dapat dilakukan untuk

menyelesaikan masalah ini yaitu mensiasatinya dengan metode atau cara lain

seperti memanfaatkan fasilitas proteksi kebakaran yang telah dimiliki oleh

gedung ANRI sehingga apabila mobil pemadam kebakaran tidak dapat

beroperasi karena tidak terdapat area operasional, sistem proteksi yang ada pada

bangunan gedung mampu menangani kebakaran yang terjadi.

Dalam penelitian lain terkait proteksi kebakaran pun masih cukup banyak

ditemukan komponen akses pemadam kebakaran yang belum terpenuhi secara

keseluruhan, diantaranya yaitu dari penelitian Safaat (2015), Aziz (2014),

Iswara (2011), Kusumaningsih (2012), dan (Hesna dkk., 2009). Tiga dari

penelitian tersebut masih didapatkan komponen persyaratan yang belum

terpenuhi yaitu tidak adanya sign di jalur akses masuk, tidak adanya penanda

yang bersifat reflektif, dan juga tidak adanya jalur akses khusus pemadam

kebakaran (Aziz, 2014, Iswara, 2011, Kusumaningsih, 2012). Hal ini dapat

diartikan bila pemenuhan komponen akses pemadam kebakaran memang masih

Page 102: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

83

kurang diperhatikan oleh pemilik atau pengelola bangunan gedung sehingga

masih didapat temuan seperti itu.

Berikut adalah pembahasan penyebab tidak terpenuhinya akses pemadam

kebakaran di gedung ANRI, yang terdiri dari: lebar jalur akses masuk pemadam

kebakaran, tinggi ruang bebas di jalur akses masuk pemadam, sign di jalur

akses masuk, penanda yanag bersifat reflektif di jalur akses masuk, area

opevasional dengan lapis perkerasan, lebar lapis perkerasan, dan panjang lebar

lapis perkerasan untuk mobil pemadam kebakaran.

6.2.1 Penyebab Tidak Terpenuhinya Lebar Jalur Akses Masuk Pemadam

Kebakaran di Gedung ANRI

Menurut Peraturan Gubernur DKI Jakarta No. 200 Tahun 2015 tentang

persyaratan akses masuk pemadam kebakaran, pemilik/pengelola bangunan

gedung harus menyediakan jalur untuk mobil pemadam kebakaran sebagai

akses ke lokasi bangunan gedung (Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota

Jakarta, 2015). Dalam peraturan lain dijelaskan untuk melakukan proteksi

terhadap meluasnya kebakaran dan memudahkan operasi pemadaman, maka

didalam bangunan gedung harus tersedia jalan lingkungan dengan perkerasan

agar dapat dilalui oleh kendaraan pemadam kebakaran (Menteri Pekerjaan

Umum Republik Indonesia, 2008). Jalan lingkungan disini sama halnya

dengan jalur akses pemadam kebakaran dimana setiap bangunan gedung

memang harus menyediakan jalur akses masuk bagi mobil pemadam

Page 103: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

84

kebakaran untuk memudahkan petugas dalam operasi pemadaman di area

gedung.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa gedung ANRI tidak

memiliki jalur akses masuk khusus pemadam kebakaran sehingga ANRI

menggunakan jalan lingkungan sebagai jalur masuk pemadam kebakarannya.

Lebar jalur akses masuk pemadam kebakaran yang ada di ANRI berkisar 3,5

m dan diketahui pula penyebab tidak terpenuhinya lebar jalur akses masuk di

gedung ANRI adalah karena belum ada sosialisasi mengenai akses pemadam

kebakaran sehingga jalur akses masuk yang tersedia tidak memenuhi

persyaratan dari Pergub DKI Jakarta karena dalam rangka pelebaran jalur

akses tersebut pihak manajemen belum mendukungnya dimana lebar jalur

akses minimal yang harus dimiliki bangunan gedung agar dapat dilewati

mobil pemadam kebakaran adalah 4 m sedangkan lebar jalur akses disana

masih kurang dari itu. Selain itu juga terdapat mobil yang parkir dipinggir

jalur tersebut yang membuat jalur tersebut menjadi semakin sempit.

Berdasarkan beberapa penelitian yang telah dilakukan diantaranya yaitu

penelitian (Safaat, 2015), (Novianty, 2012), (Aziz, 2014), (Kusumaningsih,

2012), dan (Iswara, 2011) didapatkan hasil bahwa untuk lebar jalur masuk

pemadam semuanya telah memenuhi persyaratan. Namun jalur tersebut

merupakan jalur lingkungan biasa yang digunakan juga untuk kendaraan lain

sehingga bangunan tersebut juga belum memiliki jalur khusus untuk mobil

pemadam kebakaran.

Page 104: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

85

Sub komponen jalan lingkungan atau lebar jalur akses yang telah

memenuhi persyaratan yang berlaku juga mempunyai peran penting dalam

perlindungan dari bahaya kebakaran karena dapat membantu proses

pemadaman kebakaran (Satria, 2014). Selain membantu proses pemadaman

lebar jalur akses yang cukup juga mendukung atau mempercepat proses

evakuasi penghuni dan juga arsip-arsip penting yang terdapat di ANRI.

Dengan tidak terpenuhinya lebar jalur akses masuk ini maka mobil pemadam

kebakaran tidak dapat masuk ke dalam area bangunan gedung ANRI.

Dilihat dari lebar jalur akses yang hanya berkisar 3,5 m, maka tidak

semua jenis mobil pemadam kebakaran dapat melewati jalur tersebut apabila

terjadi kebakaran melainkan mobil-mobil pemadam yang berukuran kecil

seperti mobil pompa dengan volume air 2500 liter saja yang dapat

melewatinya karena memiliki ukuran lebar berkisar 2,5 m sedangkan untuk

mobil pompa yang mempunyai volume air 4000 liter dan 10000 liter tidak

dapat melewatinya karena memiliki badan mobil yang lebih besar. Selain dari

mobil pompa yang berukuran besar mobil tangga hidrolik pun tidak dapat

melalui jalur akses tersebut karena lebar yang terbatas. Diketahui bahwa

mobil tanga hidrolik ini memiliki bentuk bodi yang lebih besar daripada mobil

kebakaran pada umumnya karena terdapat tangga yang dibawa. Disamping itu

bentuk mobil yang cukup panjang akan menyulitkan mobil untuk bermanuver

di jalan yang sempit dan berliku.Oleh karena itu mobil tangga hidrolik tidak

dapat digunakan di gedung ANRI karena kondisi lebar jalur yang tidak

Page 105: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

86

memungkinkan. Salah satu cara yang dapat dilakukan agar lebar jalur tersebut

sesuai dengan persyaratan adalah melakukan pelebaran jalan. Berdasarkan

hasil penelitian diketahui bahwa terdapat taman di kanan dan kiri jalur yang

dapat dikurangi atau dihilangkan untuk memperlebar jalur agar sesuai dengan

persyaratan. Apabila pihak ANRI tetap ingin mempempertahankan

keberadaan taman agar terlihat hijau, maka hal ini dapat disiasati dengan

menggunakan pot-pot atau tanaman gantung yang dapat diletakkan di dinding-

dinding pagar atau pembatas. Tanaman gantung ini banyak diminati karena

tidak membutuhkan lahan yang luas namun tetap membuat suasana

disekitarnya menyejukkan mata yang melihatnya. Dengan adanya pot-pot atau

tanaman gantung tersebut maka suasana di ANRI justru akan semakin

menyejukkan mata karena yang tadinya taman tersebut hanya terdapat rumput

atau semak kini menjadi lebih beragam dengan adanya tanaman yang

diletakkan di pot atau digantung tersebut.

Dalam langkah mengantisipasi mobil pemadam kebakaran yang tidak

dapat melewati jalur akses masuk maka pihak ANRI harus dapat

memaksimalkan sistem proteksi yang dimilikinya yaitu sprinkler, APAR, dam

juga hidran. Terkait sprinkler pihak ANRI harus memastikan bahwa sprinkler

yang ada dapat memancarkan air apabila terjadi kebakaran paling tidak selama

45 menit. Terkait APAR pihak ANRI harus selalu mengeceknya atau

melakukan inspeksi terhadap alat tersebut agar tidak kadaluarsa dan tidak ada

komponen yang rusak. Terkait hidran pihak ANRI harus memastikan bahwa

Page 106: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

87

pompa airnya berfungsi untuk menyedot air dari sumur reservoir dan mampu

bertahan selama paling tidak satu jam. Berdasarkan standar SNI 03-1735-2000

diketahui bahwa supply air hidran tersebut paling tidak harus mencapai

kapasitas 2400 liter per menitnya dan mampu beroperasi minimal selama 45

menit. Hal ini dapat dikatakan bahwa hidran di gedung ANRI mampu

mengatasi kebakaran yang terjadi setidaknya selama satu jam apabila mobil

pemadam kebakaran belum datang.

Dalam rangka menyelesaikan masalah terkait lebar jalur akses ini maka

solusi yang dapat diberikan dalam menyelesaikan masalah ini adalah

memberikan sosialisasi mengenai pentingnya akses pemadam kebakaran

kepada pihak manajemen agar mereka mengetahui pentingnya lebar jalur

akses dalam rangka penanggulangan apabila terjadi kebakaran di gedung

ANRI. Selain itu diperlukan untuk meningkatkan sistem proteksi kebakaran

aktif seperti sprinkler dan APAR agar apabila sewaktu-waktu terjadi

kebakaran dapat diminimalisir terlebih dahulu menggunakan alat tersebut.

Selain itu perlu juga dipertahankan kelengkapan sarana air seperti hidran dan

pompa kebakaran agar dapat digunakan juga dalam upaya penanggulangan

kebakaran. Hal ini dikatakan juga didalam Peraturan Men teri PU No.26 tahun

2008 tentang Persyaratan Teknis Sistem Proteksi Kebakaran pada Bangunan

Gedung dan Lingkungan dan juga Pergub DKI Jakarta No.200 Tahun 2015

dimana apabila jalan akse pemadam kebakaran tidak dapat dibangun karena

alasan lokasi, topografi, jalur air, ukuran-ukuran yang tidak dapat dinegosiasi,

Page 107: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

88

atau kondisi-kondisi semacam itu, maka pihak yang berwenang dalam hal ini

Dinas dapat mensyaratkan adanya fitur proteksi kebakaran tambahan

(Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, 2015, Menteri Pekerjaan

Umum Republik Indonesia, 2008).

6.2.2 Penyebab Tidak Terpenuhinya Tinggi Ruang Bebas di Jalur Akses

Masuk Mobil Pemadam Kebakaran di Gedung ANRI

Menurut Pergub DKI Jakarta No. 200 Tahun 2015, jalur akses masuk

harus memiliki tinggi ruang bebas di atas lapis perkerasan atau jalur masuk

mobil pemadam kebakaran paling sedikit 4,5 m untuk dapat dilalui peralatan

pemadam (Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, 2015).

Peraturan tersebut juga sejalan dengan Permen PU No 26 tahun 2008 tentang

bangunan gedung dan lingkungan. Selain itu lapis perkerasan atau jalur akses

masuk mobil pemadam pemadam harus selalu dalam keadaan bebas rintangan

dari bangunan lain gedung, pepohonan, tanaman, atau lainnya tidak boleh

menghambat jalur antara perkerasan dengan bukaan akses pemadam

kebakaran (Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia, 2008).

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa tinggi ruang bebas di

gedung ANRI hanya berkisar 3 m. Diketahui juga dari hasil penelitian bahwa

penyebab tidak terpenuhinya tinggi ruang bebas di jalur masuk pemadam

adalah karena kurangnya kesadaran petugas taman untuk memangkas dahan

pohon yang terlalu rindang sehingga menghalangi ruang bebasnya. Terkait

Page 108: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

89

jembatan penghubung antar bangunan yang ada di ANRI mungkin agak sulit

untuk merubah ketinggiannya karena memang bangunan tersebut sudah

terbangun. Sedangkan untuk dahan pohon yang terlalu rindang seharusnya

bukan menjadi masalah karena pihak ANRI dapat memangkas bagian yang

berlebih hingga tidak menghalangi tinggi ruang bebas. Namun realitanya hal

tersebut masih ditemukan dalam hasil penelitian karena diketahui berdasarkan

hasil wawancara bahwa terdapat rasa enggan untuk memangkas dahan pohon

dari pihak taman apabila yang meminta bukanlah dari staff senior di ANRI.

Sehingga hal inilah yang menyebabkan tidak terpenuhinya tinggi ruang bebas

di gedung ANRI.

Dalam melakukan pekerjaan kita harus menjunjung tinggi sifat

professionalitas tidak memandang siapa yang lebih senior dan baru

mematuhinya. Secara sederhana, professional diartikan sebagai perilaku, cara,

dan kualitas yang menjadi ciri suatu profesi (Poerwopoespito dan Oetomo,

2000). Istilah professional dapat digunakan untuk semua kalangan baik dari

tingkat atas dan tingkat bawah. Professionalisme dapat didefinisikan sebagai

suatu kemampuan dan keterampilan seseorang dalam melakukan pekerjaan

menurut bidang dan tingkatan masing-masing (Kurniawan, 2005). Dengan

begitu dalam kasus ini yang memiliki kemampuan untuk memangkas dahan

pohon adalah pihak taman dan hal tersebut memang sudah menjadi tugasnya.

Apalagi bagian taman berada didalam naungan atau wewenang divisi

pemeliharaan. Maka sudah seharusnya petugas taman mematuhi apa yang

Page 109: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

90

diperintahkan oleh staff dari divisi pemeliharaan siapapun orangnya, baik baru

masuk ataupun sudah lama dalam artian lebih senior. Apabila hal tersebut

sudah terselesaikan maka dahan pohon tersebut tidak akan menjadi masalah

lagi karena pihak taman pasti langsung memangkas dahan yang menghalangi

jalan apabila diminta.

Melihat tinggi ruang bebas yang kurang dari apa yang dipersyaratkan

tentu hal tersebut dapat menyulitkan mobil pemadam kebakaran yang

memiliki badan cukup besar untuk melewati jalur akses.Untuk itu hanya

mobil pompa yang memiliki volume air 2500 liter saja yang dapat melaluinya

karena tingginya yang berkisar 2,5 meter. Sedangkan mobil pompa yang

memiliki volume air lebih besar akan sulit melaluinya karena semakin besar

volume air semakin besar pula badan mobil yang dimilikinya. Namun dengan

jumlah volume tersebut tidak akan cukup untuk memadamkan api di gedung

ANRI, maka diperlukan mobil tambahan serta gedung ANRI sendiri harus

menyediakan supply air yang cukup untuk memadamkan api apabila terjadi

kebakaran disana. Disamping itu karena tinggi ruang bebas yang terbatas

mobil tangga hidrolik yang memiliki ukuran lebih besar dari mobil pemadam

lainnya tidak dapat melaluinya karena ruang bebas terhalang. Oleh karena itu

pihak ANRI harus mengantisipasi hal tersebut dengan benar-benar

memaksimalkan proteksi kebakaran yang dimilikinya seperti sprinkler yang

ada di tiap lantai bangunan gedung. Selain itu dapat disiasati juga dengan

menggunakan hidran gedung yang telah tersedia di tiap-tiap lantainya.

Page 110: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

91

6.2.3 Penyebab Tidak Terpenuhinya Sign di Jalur Akses Masuk Mobil

Pemadam Kebakaran di Gedung ANRI

Menurut Pergub DKI Jakarta No.200 Tahun 2015 tentang persyaratan

teknis akses pemadam kebakaran, pada jalur akses masuk pemadam

kebakaran harus diberi tulisan “JALUR PEMADAM KEBAKARAN-

JANGAN DIHALANGI” dengan ketentuan memiliki warna dasar hijau dan

huruf putih atau sebaliknya (Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota

Jakarta, 2015). Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa di gedung ANRI

tidak terdapat sign pada jalur akses masuk pemadam kebakarannya, diketahui

pula bahwa penyebab tidak adanya sign pada jalur akses masuk pemadam

tersebut adalah karena belum terdapat pengadaan terkait sign tersebut.

Pengadaan sign dianggap belum terlalu penting dan belum menjadi fokus bagi

staff pemeliharaan karena fokus mereka yang paling utama adalah

pemeliharaan atau perawatan terhadap apa saja yang sudah terbangun di

gedung ANRI. Disamping itu gedung ANRI memang tidak memiliki jalur

khusus untuk pemadam kebakaran sehingga mereka tidak membuat sign

tersebut. Jadi bisa saja hal ini juga menjadi salah satu hal yang menyebabkan

tidak adanya sign pada jalur akses masuknya.

Terdapat beberapa penelitian yang juga menyatakan bahwa masih

terdapat beberapa bangunan gedung yang tidak memiliki sign pada jalur akses

masuk pemadam kebakaran diantaranya yaitu penelitian (Aziz, 2014),

(Novianty, 2012), dan (Kusumaningsih, 2012) dimana dalam penelitiannya

Page 111: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

92

dikatakan bahwa belum terdapat penandaan terhadap jalur pemadam

kebakaran. Padahal dari segi lebar jalur kedua bangunan tersebut dapat dilalui

oleh mobil pemadam kebakaran. Hal ini dapat dikatakan bahwa kelengkapan

bangunan gedung terhadap akses pemadam kebakaran khususnya sign pada

jalur akses masuk ini masih kurang.

Sign di jalur akses masuk pemadam kebakaran ini berfungsi untuk

memudahkan petugas pemadam dalam mengetahui mana jalur yang harus

dilaluinya ketika terdapat kebakaran. Sign ini memiliki ketentuan tinggi huruf

paling sedikit 50 mm dengan warna dasar hijau dan huruf putih atau

sebaliknya (Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, 2015). Sign ini

dibutuhkan ketika suatu bangunan memiliki banyak jalan lingkungan sehingga

dengan terdapatnya sign pada jalur khusus akses masuk pemadam dapat

mengetahui jalur mana yang harus dilaluinya. Namun sign ini tidak terlalu

berpengaruh bila bangunan gedung hanya memiliki satu jalur masuk dan

keluar karena otomatis mobil pemadam kebakaran akan melalui jalur tersebut.

Sama halnya di gedung ANRI yang hanya memiliki satu jalur akses sehingga

keberadaan sign atau penandaan ini kurang terlalu menjadi masalah disana.

Dalam rangka menyelesaikan masalah terkait keberadaan sign pada jalur

akses masuk ini staff di divisi pemeliharaan sebaiknya memasukkan sign pada

jalur akses masuk kedalam rencana pengadaannya.

Page 112: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

93

6.2.4 Penyebab Tidak Terpenuhinya Tanda yang Bersifat Reflektif di Jalur

Akses Masuk Mobil Pemadam Kebakaran di Gedung ANRI

Menurut Pergub DKI Jakarta No.200 tahun 2015, pada kedua sisi area

jalur akses masuk harus ditandai dengan bahan yang kontras dan bersifat

reflektif sehingga jalur akses masuk hingga lapis perkerasan dapat terlihat

pada malam hari (Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, 2015).

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa tidak terdapat tanda yang

bersifat reflektif pada jalur akses masuk. Hal ini disebabkan karena pihak

ANRI belum pernah melakukan pengadaan terhadap tanda-tandadi jalur akses

tersebut.

Sama halnya terkait dengan masalah sign pada jalur akses masuk, yang

menjadi kendala dari belum diadakannya pengadaan terhadap tanda-tanda di

jalur akses masuk adalah belum mengetahui pentingnya akses masuk

pemadam kebakaran sehingga komponen terkait akses pemadam kebakaran

tidak dilaksanakan. Masalah terkait tidak adanya tanda yang bersifat reflektif

pada jalur akses ini tidak hanya ditemukan dalam penelitian di gedung ANRI

saja, namun juga ditemukan dalam penelitian lain seperti hasil penelitian dari

(Kusumaningsih, 2012) dimana walaupun telah terdapat akses mencapai

bangunan gedung dan lebar jalur yang dapat dilalui mobil pemadam

kebakaran namun akses pemadam kebakaran tersebut belum dilengkapi

dengan tanda khusus pada jalurnya. Hasil serupa juga ditemukan dalam

penelitian (Iswara, 2011) . Hal ini dapat diartikan bahwa masalah pengadaan

Page 113: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

94

tanda khusus atau tanda yang bersifat reflektif memang masih

dikesampingkan atau masih belum dianggap terlalu penting oleh pengurus

bangunan gedung.

Didalam peraturan sudah dijelaskan bahwa tanda khusus ini berfungsi

untuk memudahkan mobil pemadam kebakaran apabila terjadi kebakaran di

malam hari. Pernyataan ini terdapat dalam Permen PU No. 26 tahun 2008 dan

juga Pergub DKI Jakarta No.200 tahun 2015 pasal 22. Selain itu penandaan

ini harus dipasang paling sedikit setiap jarak 3 m dan harus diberikan di kedua

sisi jalur (Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, 2015). Hal ini

dipersyaratkan karena kebakaran dapat terjadi kapan saja tidak mengenal

waktu dan bila terjadi kebakaran maka aliran listrik akan diputus sehingga bila

kejadian ini terjadi pada malam hari maka akan membuat kondisi jalan lebih

sulit karena tidak ada penerangan. Dengan adanya tanda yang bersifat reflektif

ini maka akan lebih memudahkan mobil pemadam kebakaran dalam melihat

jalur akses diwaktu malam hari. Maka dari itu untuk menyelesaikan masalah

ini pihak ANRI sebaiknya melakukan pengadaan terkait tanda yang bersifat

reflektif.

6.2.5 Penyebab Tidak Terpenuhinya Area Operasional dengan Lapis

Perkerasan untuk Mobil Pemadam Kebakaran di Gedung ANRI

Menurut Pergub DKI Jakarta No. 200 tahun 2015 pasal 24 setiap

bangunan gedung wajib disediakan area operasional. Area operasional harus

Page 114: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

95

dapat mengakomodasi jalan masuk dan manuver mobil pemadam kebakaran;

snorkel; mobil pompa; mobil tangga; dan platform hidrolik (Gubernur

Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, 2015). Area operasional ini harus

ditempatkan sedemikian rupa agar dapat langsung mencapai bukaan akses

pada bangunan gedung. Yang dimaksud bukaan akses disini adalah pintu,

jendela, atau dinding kaca yang kondisinya tidak terhalangi.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa tidak terdapat area

operasional khusus di gedung ANRI. Hal ini dikarenakan keterbatasan lahan

yang dimiliki gedung ANRI. Banyaknya bangunan gedung dan minimnya

lahan membuat bangunan gedung yang ada pun letaknya berdekatan sehingga

untuk membuat area operasional disekitar bangunan gedung terasa sulit

karena jalan lingkungan yang ada pun tidak memenuhi persyaratan lebar jalur

akses.

Fungsi area operasional ini sendiri ialah sebagai lahan parkir mobil

pemadam kebakaran agar dapat bermanuver atau beroperasi didekat bangunan

gedung. Dimana letaknya sebisa mungkin harus dekat dengan bukaan akses

atau pintu masuk ke dalam bangunan gedung. Selain itu area operasional

harus dilengkapi dengan lapis perkerasan agar dapat menampung beban dari

mobil pemadam kebakaran. Lapis perkerasan yang dimaksud yaitu harus

terbuat dari metal, paving blok atau lapisan yang diperkuat agar dapat

menyangga beban peralatan pemadam kebakaran. Lapis perkerasan pada area

operasional ini juga harus dalam keadaan bebas rintangan dari bagian

Page 115: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

96

bangunan, pepohonan, tanaman, atau lainnya dan tidak diperkenankan ada

hambatan terhadap jalur antara lapis perkerasan dan bukaan akses (Gubernur

Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, 2015).

Lapis perkerasan untuk area operasional juga memiliki ketentuannya

sendiri. Lebar lapis perkerasan paling sedikit atau minimal adalah 6 meter dan

panjangnya paling sedikit harus 15 meter. Oleh karena di area dalam gedung

ANRI tidak terdapat area operasional, maka lapis perkerasan dengan

ketentuan tersebut pun tidak tersedia sehingga mobil pemadam kebakaran

hanya dapat bermanuver di area parkir depan gedung ANRI saja dan untuk

menjangkau area dalam gedung petugas dapat menggunakan selang menuju

area dalam bangunan gedung.

Berdasarkan beberapa penelitian, diantaranya yaitu penelitian Novianty

(2012) dan Satria (2014) didapatkan hasil bahwa didalam bangunan gedung

yang ditelitinya telah dilengkapi area operasional dengan lapis perkerasan

untuk membantu proses pemadaman kebakaran. Sedangkan diketahui juga

dalam penelitian lain yaitu Aziz (2014) dan Iswara (2011) dalam bangunan

gedung yang ditelitinya belum dilengkapi area operasional dengan lapis

perkerasan. Padahal kedua bangunan tersebut merupakan bangunan pabrik

produksi amoniak dan rumah sakit dimana kedua bangunan tersebut perlu

penanganan yang cepat apabila terjadi kebakaran. Dengan tidak adanya area

operasional dapat memperlambat proses pemadaman. Maka dari itu area

opersional dipersyaratkan dalam setiap bangunan gedung.

Page 116: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

97

Oleh karena di gedung ANRI tidak tersedia area operasional maka harus

dilakukan bentuk pengendalian atau penanggulangan lain apabila terjadi

kebakaran. Berdasarkan Permen PU No. 26 tahun 2008 dikatakan bahwa jalan

umum boleh digunakan sebagai lapis perkerasan untuk area operasional

asalkan lokasi jalan tersebut sesuai dengan persyaratan jarak dari bukaan

akses pemadam kebakaran yaitu tepi terdekat tidak boleh kurang dari 2 m atau

lebih dari 10 m (Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia, 2008). Bila

demikian maka bisa saja jalan lingkungan di gedung ANRI dapat digunakan

untuk area operasional bila memang mobil pemadam kebakaran dapat

melewati jalurnya. Selain itu salah satu yang dapat disediakan di gedung

ANRI untuk menanggulangi ketiadaan area operasional adalah menyediakan

hidran halaman. Pihak ANRI telah menyediankan hidran halaman disepanjang

jalur akses masuk mobil pemadam kebakaran yang dapat digunakan apabila

terjadi kebakaran. Hal ini terdapat didalam Pergub DKI Jakarta No.200 tahun

2015 pasal 29 dimana tiap bagian dari jalur akses masuk dan atau lapis

perkerasan mobil pemadam kebakaran di dalam kawasan bangunan gedung

harus diletakkan hidran kota dan bilamana tidak tersedia hidran kota maka

harus disediakan hidran halaman (Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota

Jakarta, 2015). Hidran halaman ini berfungsi untuk menyemprotkan air ke

dalam area gedung apabila mobil pemadam kebakaran yang ada tidak dapat

beroperasi di dekat area gedung.

Page 117: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

98

7 BAB VII

PENUTUP

7.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka diperoleh kesimpulan

sebagai berikut:

1. Gambaran akses pemadam kebakaran di gedung ANRI belum

memenuhi secara menyeluruh persyaratan akses pemadam kebakaran

yang terdapat dalam Pergub DKI Jakarta No.200 Tahun 2015

diantaranya yaitu lebar jalur akses masuk pemadam kebakaran, tinggi

ruang bebas di jalur akses masuk pemadam kebakaran, sign yang

terdapat pada jalur akses masuk, tanda yang bersifat reflektif pada jalur

akses masuk, serta area operasional dengan lapis perkerasan.

2. Penyebab tidak terpenuhinya lebar jalur akses masuk karena belum

adanya sosialisasi yang dilakukan kepada pihak manajemen terkait

akses pemadam kebakaran.

3. Penyebab tidak terpenuhinya tinggi ruang bebas ini diketahui karena

kurangnya kesadaran dari petugas taman untuk melakukan tugasnya

memangkas dahan pohon yang menghalangi tinggi ruang bebas.

Page 118: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

99

4. Penyebab tidak terpenuhinya sign pada jalur akses masuk ini diketahui

karena belum terdapat sosialisasi yang dilakukan kepada pihak

manajemen terkait akses pemadam kebakaran

5. Penyebab tidak terpenuhinya tanda yang bersifat reflektif ini karena

belum terdapat sosialisasi yang dilakukan kepada pihak manajemen

terkait akses pemadam kebakaran

6. Penyebab tidak terpenuhinya area operasional ini dikarenakan sulit

untuk merubah bentuk bangunan yang sudah terbangun di gedung

ANRI.

7.2 Saran

Saran yang dapat diberikan terkait dengan hasil penelitian ini antara lain:

7.2.1 Bagi Dinas Pemadam Kebakaran Terkait

1. Melakukan advokasi kepada pihak manajemen terkait akses pemadam

kebakaran. Advokasi ini dilakukan oleh dinas pemadam terkait

dimana dalam hal ini gedung ANRI masuk dalam kawasan suku dinas

Jakarta Selatan.

7.2.2 Bagi Manajemen Gedung ANRI

2. Melakukan pelebaran jalur akses masuk pemadam kebakaran dengan

mengorbankan lebar taman.

3. Melakukan pengadaan terkait sign di jalur akses pemadam kebakaran.

Page 119: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

100

4. Melakukan pengadaan terkait penandaan yang bersifat reflektif di

jalur akses pemadam kebakaran.

7.2.3 Bagi Staff Divisi Pemeliharaan

1. Melakukan sosialisasi kepada penghuni bangunan gedung terkait

komponen akses pemadam kebakaran agar mereka mengetahui

pentingnya akses pemadam kebakaran.

2. Memangkas dahan pohon yang menghalangi tinggi jalur akses masuk.

3. Merawat dan memelihara sistem proteksi kebakaran yang telah

tersedia di gedung ANRI seperti sprinkler, APAR, dan hidran.

7.2.4 Bagi Peneliti Selanjutnya

Dapat meneliti lebih jauh lagi terkait komponen sarana dan prasarana

kebakaran lainnya tidak hanya satu komponen akses pemadam kebakaran

saja.

Page 120: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

101

DAFTAR PUSTAKA

Adzim, H. I. 2013. 6 Kelas (Klasifikasi) Kebakaran Menurut NFPA (National Fire

Protection Association) Amerika [Online]. Tersedia:

https://sistemmanajemenkeselamatankerja.blogspot.co.id/2013/10/kelas-

kebakaran-nfpa-dan-media.html [Diakses pada 6 Juli 2017].

ANRI. 2016. Sejarah Nusantara [Online]. Jakarta: ANRI. Tersedia: https://sejarah-

nusantara.anri.go.id/id/archive [Diakses pada 6 2016].

Asmoko, H. 2013. Memahami Analisis Pohon Masalah, Magelang, BPPK.

Auliani, P. A. 2014. Penelitian Hangus 5000 Arsip dan Bersama Gedung C FISIP UI.

Kompas.com.

Aziz, Y. A. 2014. Tingkat Pemenuhan Sistem Proteksi Kebakaran Pada Bangunan

Gedung dan Lingkungan di Unit Produksi Amoniak PT Petrokimia Gresik

Tahun 2014. Skripsi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Badan Standar Nasional 2000. SNI 03-3985-2000 Tata Cara Perencanaan,

Pemasangan dan Pengujian Sistem Deteksi dan Alarm Kebakaran untuk

Pencegahan Bahaya Kebakaran pada Bangunan Gedung. Jakarta: Badan

Standar Nasional.

Business Dictionary. 2016. National Fire Protection Association (NFPA) [Online].

Tersedia: http://www.businessdictionary.com/definition/National-Fire-

Protection-Association-NFPA.html [Diakses pada 10 Oktober 2016].

Chandler, R. K. 2009. Fire Investigation, USA, Cencage Learning.

Cote, A. E. 2004. Fundamentals of Fire Protection, Quincy, Jones & Barlett

Learning.

Duffy, G. L., Laman, S. A., Mehta, P., Ramu, G., Scriabina, N. dan Wagoner, K.

2012. Beyond The Basics: Seven New Quality Tools Help Innovate,

Communicate, and Plan. Tersedia:

http:/www.Asqqm.org/resourcesmodule/download_resource/id/881/.

Furness, A. dan Muckett, M. 2007. Introduction to Fire Safety Management, Oxford,

Elsevier Ltd.

Giustina, D. E. D. 2014. Fire Safety Management Handbook, Third Edition, London,

CRC Press.

Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2008. Peraturan Daerah Provinsi

Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 8 tahun 2008 tentang Pencegahan dan

Penanggulangan Bahaya Kebakaran. Jakarta.

Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2015. Peraturan Gubernur Provinsi

Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 200 Tahun 2015 tentang Persyaratan

Teknis Akses Pemadam Kebakaran. Jakarta.

Harsono. P, A. 2008. Metode Analisis Akar Masalah dan Solusi. Makara, Sosial

Humaniora, 12, 72-81.

Hesna, Y., Hidayat, B. dan Suwanda, S. 2009. Evaluasi Penerapan Sistem

Keselamatan Kebakaran pada Bangunan Gedung Rumah Sakit DR. M. Djamil

Padang. Jurnal Rekayasa Sipil, 5.

Page 121: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

102

Info Bekasi. 2016. Ruang Arsip Gedung BPPT Kota Bekasi Ludes Terbakar.

Tersedia: https://infobekasi.co.id/2016/09/27/ruang-arsip-gedung-bppt-kota-

bekasi-ludes-terbakar/ [Diakses pada 27 Oktober 2016].

Iswara, I. 2011. Analisis Resiko Kebakaran di Rumah Sakit Metropolitan Medical

Centre Tahun 2011. S1, Universitas Indonesia.

Jr, A. M. J. 2013. Fire Protection Systems, Second Edition, United State of America,

Jones & Barlett Publisher.

Kompasiana. 2014. Begitu Mudahnya Ruang Arsip Terbakar. Tersedia:

http://www.kompasiana.com/a.l.y/begitu-mudahnya-ruang-arsip-

terbakar_55300dd66ea834f1168b4582.

Kurniawan, A. 2005. Transformasi Pelayanan Publik, Yogyakarta, Pembaharuan.

Kusumaningsih, R. 2012. Analisis Sistem Pencegahan Penanggulangan dan Tanggap

Darurat terhadap kebakaran di Perpustakaan Pusat Universitas Indonesia

tahun 2012. S1, Universitas Indonesia.

Landasan Teori. 2015. Pengertian Standar Nasional Indonesia [Online]. Landasan

teori. Tersedia: http://www.landasanteori.com/2015/10/pengertian-standar-

nasional-indonesia.html.

Lapau, B. 2013. Metode Penelitian Kesehatan: Metode Ilmiah Penulisan Skripsi,

Tesis, dan Disertasi Jakarta, Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Negara Republik Indonesia 2009. Undang-

Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan.

Jakarta: Lembaga Negara Republik Indonesia

Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia 2008. Peraturan Menteri Pekerjaan

Umum Nomor: 26/PRT/M/2008 tentang Persyaratan Teknis Sistem Proteksi

Kebakaran pada Bangunan Gedung dan Lingkungan. Jakarta: Menteri

Pekerjaan Umum Republik Indonesia.

Morris, J. 1982. Is Your Library Safe From Fire? Library & Archival Security, 3,

139-145.

National Fire Protection Association 2015. All about Fire from "A Reporter's Guide

to Fire and the NFPA".

Niman, M. 2016. APAR Tidak Berfungsi, Kantor BPPT Kota Bekasi Ludes Terbakar.

Tersedia: http://www.beritasatu.com/megapolitan/388805-apar-tidak-

berfungsi-kantor-bppt-kota-bekasi-ludes-terbakar.html [Diakses pada 27

Oktober 2016].

Novianty, P. 2012. Analisis Manajemen dan Sistem Proteksi Kebakaran di PT.

Bridgestone Tire Indonesia. Skripsi, Universitas Indonesia.

Poerwopoespito, F. X. O. S. dan Oetomo, T. A. T. 2000. Mengatasi Krisis Manusia

di Perusahaan, Jakarta, Grasindo.

Ramli, S. 2010. Petunjuk Praktis Manajemen Kebakaran (Fire Management) Jakarta,

Dian Rakyat.

Safaat, L. M. 2015. Gambaran Tingkat Keandalan Sistem Proteksi Kebakaran

Gedung IGD RSUP Fatmawati Jakarta Maret 2015. S1, UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Page 122: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

103

Satria, P. E. 2014. Evaluasi Keandalan Sistem Keselamatan Kebakaran Bangunan

dengan Menggunakan Pedoman Pemerkisaan Keselamatan Kebakaran

Bangunan Gedung (Pd-T-11-2005-C) di RSUD Kota Tangerang Selatan

Tahun 2014. S1, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Sekretaris Negara Republik Indonesia 2002. Undang-Undang Republik Indonesia

Nomor 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung. Jakarta: Presiden Republik

Indonesia.

Silverman, S. N. dan Silverman, L. L. 1994. Using Total Quality Tools for

Marketting Research: A Qualitative Approach For Collecting, Organizing,

And Analyzing Verbal Response Data. Tersedia:

http:/www.epiheirimatikotika.gr/elibrary/marketresearch/usingtoolsformarketi

ngresearch.pdf.

Sugiyono 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,

dan R&D, Bandung, Alfabeta.

Teygeler, R. 2001. Preservation of Archives in Tropical Climates. An annotad

bibliography.

Tools, M. 2017. Cause and Effect Analysis Identifying the Likely Cause of Problems.

Tersedia: https://www.mindtools.com/pages/article/newTMC_03.htm

[Diakses pada Januari 2017].

Page 123: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

Lampiran 1

Lembar Observasi

No. Pergub No. 200 tahun 2015 Kondisi di

Lapangan

Keterangan

Akses mencapai bangunan gedung

1. Terdapat jalur akses

pemadam kebakaran.

2. Lebar pintu gerbang minimal

4 m

3. Lebar jalur akses masuk

paling sedikit 4 m.

4. Jalur akses masuk memiliki

tinggi ruang bebas paling

sedikit 4,5 m untuk dapat

dilalui peralatan pemadam.

5. Area jalur masuk pada kedua

sisinya ditandai dengan

bahan yang bersifat reflektif.

6. Pada jalur akses masuk harus

diberi tulisan: “JALUR

PEMADAM

KEBAKARAN- JANGAN

DIHALANGI ”.

Area operasional

7. Terdapat area operasional

yang memiliki lapisan

perkerasan terbuat dari metal,

paving blok, atau lapisan

yang diperkuat agar dapat

menyangga beban peralatan

pemadam kebakaran

8. Lebar lapis perkerasan paling

sedikit 6 m

Page 124: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

9. Panjang lapis perkerasan

paling sedikit 15 m

Akses masuk ke dalam bangunan gedung

10. Akses pintu masuk ke dalam

bangunan gedung melalui

lantai dasar

11. Akses masuk lewat bukaan

dinding luar atau jendela

12. Tersedia tangga kebakaran

13. Jumlah saf pemadam

kebakaran paling sedikit 2

buah pada bangunan gedung

yang memiliki luas lantai 900

m2 atau lebih.

Page 125: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

Lampiran 2

Pedoman Wawancara

A. Informan Utama

I. Akses Mencapai Bangunan Gedung

1. Lebar jalur akses masuk pemadam

a. Apakah yang menjadi penyebab dari ketidakterpenuhinya persyaratan

komponen lebar jalur akses masuk pemadam di gedung ANRI?

b. Apakah kendala yang dihadapi dalam pemenuhan persyaratan

komponen lebar jalur aksesmasuk pemadam di gedung ANRI?

c. Apakah efek yang dihasilkan dari ketidakterpenuhinya persyaratan

komponen lebar jalur akses masuk pemadam di gedung ANRI?

d. Apakah solusi yang bisa dilakukan untuk mengatasi

ketidakterpenuhinya persyaratan komponen lebar jalur akses masuk

pemadam di gedung ANRI?

2. Tinggi ruang bebas akses

a. Apakah yang menjadi penyebab dari ketidakterpenuhinya persyaratan

komponen tinggi ruang bebas akses masuk pemadam di gedung

ANRI?

b. Apakah kendala yang dihadapi dalam pemenuhan persyaratan

komponen tinggi ruang bebas akses masuk pemadam di gedung

ANRI?

c. Apakah efek yang dihasilkan dari ketidakterpenuhinya persyaratan

komponen tinggi ruang bebas akses masuk pemadam di gedung

ANRI?

d. Apakah solusi yang bisa dilakukan untuk mengatasi

ketidakterpenuhinya persyaratan komponen tinggi ruang bebas akses

masuk pemadam di gedung ANRI?

Page 126: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

3. Sign di jalur akses masuk pemadam kebakaran

a. Apakah yang menjadi penyebab dari ketidakterpenuhinya persyaratan

komponen sign di jalur akses masuk pemadam di gedung ANRI?

b. Apakah kendala yang dihadapi dalam pemenuhan persyaratan

komponen sign di jalur akses masuk pemadam di gedung ANRI?

c. Apakah efek yang dihasilkan dari ketidakterpenuhinya persyaratan

komponen sign di jalur akses masuk pemadam di gedung ANRI?

d. Apakah solusi yang bisa dilakukan untuk mengatasi

ketidakterpenuhinya persyaratan komponen sign di jalur akses masuk

pemadam di gedung ANRI?

4. Penanda yang bersifat reflektif di jalur akses masuk pemadam

a. Apakah yang menjadi penyebab dari ketidakterpenuhinya persyaratan

komponen penanda yang bersifat reflektif di jalur akses masuk

pemadam di gedung ANRI?

b. Apakah kendala yang dihadapi dalam pemenuhan persyaratan

komponen penanda yang bersifat reflektif di jalur akses masuk

pemadam di gedung ANRI?

c. Apakah efek yang dihasilkan dari ketidakterpenuhinya persyaratan

komponen penanda yang bersifat reflektif di jalur akses masuk

pemadam di gedung ANRI?

d. Apakah solusi yang bisa dilakukan untuk mengatasi

ketidakterpenuhinya persyaratan komponen penanda yang bersifat

reflektif di jalur akses masuk pemadam di gedung ANRI?

II. Area Operasional

1. Area operasional khusus dengan lapis perkerasan

a. Apakah menjadi penyebab dari ketidakterpenuhinya persyaratan

komponen area operasional di gedung ANRI?

b. Apakah kendala yang dihadapi dalam pemenuhan persyaratan

komponen area operasional di gedung ANRI?

Page 127: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

c. Apakah efek yang dihasilkan dari ketidakterpenuhinya persyaratan

komponen area operasional di gedung ANRI?

d. Apakah solusi yang bisa dilakukan untuk mengatasi

ketidakterpenuhinya persyaratan komponen area operasional di

gedung ANRI?

B. Informan Ahli

I. Akses Mencapai Bangunan Gedung

1. Lebar jalur akses masuk pemadam

a. Apakah yang menjadi penyebab dari ketidakterpenuhinya persyaratan

komponen lebar jalur akses masuk pemadam di gedung ANRI?

b. Apakah efek yang dihasilkan dari ketidakterpenuhinya persyaratan

komponen lebar jalur akses masuk pemadam di gedung ANRI?

c. Apakah solusi yang bisa dilakukan untuk mengatasi

ketidakterpenuhinya persyaratan komponen lebar jalur akses masuk

pemadam di gedung ANRI?

2. Tinggi ruang bebas akses

a. Apakah yang menjadi penyebab dari ketidakterpenuhinya persyaratan

komponen tinggi ruang bebas akses masuk pemadam di gedung

ANRI?

b. Apakah efek yang dihasilkan dari ketidakterpenuhinya persyaratan

komponen tinggi ruang bebas akses masuk pemadam di gedung

ANRI?

c. Apakah solusi yang bisa dilakukan untuk mengatasi

ketidakterpenuhinya persyaratan komponen tinggi ruang bebas akses

masuk pemadam di gedung ANRI?

3. Sign di jalur akses masuk pemadam kebakaran

a. Apakah yang menjadi penyebab dari ketidakterpenuhinya persyaratan

komponen sign di jalur akses masuk pemadam di gedung ANRI?

Page 128: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

b. Apakah efek yang dihasilkan dari ketidakterpenuhinya persyaratan

komponen sign di jalur akses masuk pemadam di gedung ANRI?

c. Apakah solusi yang bisa dilakukan untuk mengatasi

ketidakterpenuhinya persyaratan komponen sign di jalur akses masuk

pemadam di gedung ANRI?

4. Penanda yang bersifat reflektif di jalur akses masuk pemadam

a. Apakah yang menjadi penyebab dari ketidakterpenuhinya persyaratan

komponen penanda yang bersifat reflektif di jalur akses masuk

pemadam di gedung ANRI?

b. Apakah efek yang dihasilkan dari ketidakterpenuhinya persyaratan

komponen penanda yang bersifat reflektif di jalur akses masuk

pemadam di gedung ANRI?

c. Apakah solusi yang bisa dilakukan untuk mengatasi

ketidakterpenuhinya persyaratan komponen penanda yang bersifat

reflektif di jalur akses masuk pemadam di gedung ANRI?

II. Area Operasional

1. Area operasional khusus dengan lapis perkerasan

a. Apakah menjadi penyebab dari ketidakterpenuhinya persyaratan

komponen area operasional di gedung ANRI?

b. Apakah efek yang dihasilkan dari ketidakterpenuhinya persyaratan

komponen area operasional di gedung ANRI?

c. Apakah solusi yang bisa dilakukan untuk mengatasi

ketidakterpenuhinya persyaratan komponen area operasional di

gedung ANRI?

Page 129: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

Lampiran 3

Hasil Observasi

No. Pergub DKI Jakarta No.

200 tahun 2015

Kondisi di

Lapangan

Keterangan

Akses mencapai bangunan gedung

1. Terdapat jalur akses

pemadam kebakaran. V

2. Lebar pintu gerbang minimal

4 m V

3. Lebar jalur akses masuk

paling sedikit 4 m. X

Lebar jalur akses masuk

menuju bangunan gedung

berkisar 3,5 m

4. Jalur akses masuk memiliki

tinggi ruang bebas paling

sedikit 4,5 m untuk dapat

dilalui peralatan pemadam. X

Tinggi ruang bebas jalur

akses masuk kurang dari

4,5m yaitu 3,5 m karena

terdapat pohon dan

jembatan penghubung antar

bangunan

5. Area jalur masuk pada kedua

sisinya ditandai dengan

bahan yang bersifat reflektif.

X

Tidak terdapat tanda yang

bersifat reflektif di jalur

masuk

6. Pada jalur akses masuk harus

diberi tulisan: “JALUR

PEMADAM

KEBAKARAN- JANGAN

DIHALANGI ”.

X

Tidak terdapat sign atau

penanda untuk jalur akses

masuk pemadam kebakaran

Area operasional

7. Terdapat area operasional

yang memiliki lapisan

perkerasan terbuat dari metal,

paving blok, atau lapisan

yang diperkuat agar dapat

menyangga beban peralatan

pemadam kebakaran

X

Tidak ada area operasional

yang disediakan oleh pihak

gedung ANRI

Akses masuk ke dalam bangunan gedung

8. Akses pintu masuk ke dalam

bangunan gedung melalui

lantai dasar

V

9. Akses masuk lewat bukaan

dinding luar atau jendela V

10. Tersedia tangga kebakaran V

11. Jumlah saf pemadam V

Page 130: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

kebakaran paling sedikit 2

buah pada bangunan gedung

yang memiliki luas lantai 900

m2 atau lebih.

Page 131: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

Lampiran 4

Matriks Wawancara

No Pernyataan I-1 I-2 I-3 I-4 Kesimpulan

A. Akses mencapai bangunan gedung

1 Lebar jalur akses

Apakah yang

menjadi

penyebab

ketidak

terpenuhinya

persyaratan

komponen

lebar jalur

akses di

gedung

ANRI?

Karena

keterbatasan lahan

disini itu gak ada

jalur khususnya

buat mobil

pemadam

kebakaran .. disini

itu ya cuma satu

jalannya yang buat

masuk mobil itu

gak adalagi

Karena saya juga

baru masuk sekitar

dua tahun lalu jadi

yaa adanya seperti

itu, saya kurang tau

kenapa itu gak

sesuai..

Karena lahannya

tidak terlalu luas dan

bangunan yang

cukup banyak jadi

gak bisa dibikin

sesuai persyaratan

Biasanya ya karena

kurangnya lahan

makanya jadi gak

terpenuhi

Penyebab dari

ketidakterpenuhinya

persyaratan komponen lebar

jalur akses di ANRI adalah

keterbatasan lahan yang

dimiliki sehingga jalur yang

dibuat tidak sesuai

persyaratan

Apa

kendalanya

Untuk menambah

lebar jalan

sepertinya agak

susah yaa karena

itu sifatnya sudah

permanen jadi sulit

untuk dilakukan

Kalo mau diperlebar

kayaknya gak

mungkin sih karena

udah mentok gaada

lahan lagi kan kanan

kiri jalan itu udah

bangunan semua

yaitu tadi disini

lahannya seperti ini,

kalau mau bebasin

lahan disekitar juga

susah karena di

belakang ini udah

perkampungan kan

- Kendala yang dimiliki pihak

ANRI untuk memenuhi

persyaratan lebar jalan akses

adalah karena kondisi

bangunan yang sudah jadi

sehingga sulit bila ingin

menambah lebar jalan

Efek Karena lebarnya

kurang jadi yaa gak

bisa dilewatin

mobil besar paling

kalo emang mau

lewat ya dipaksain,

tapi gakmungkin

Gabisa masuk sampe

dalem mobilnya

mungkin ya kalo

emang lebarnya

kurang

Mobil-mobil besar

gak bisa masuk

sampe ke dalem,

kayak bis juga gak

bisa sampe dalem..

paling parkir di

sebelah kanan

Jalur aman agar

mobil bisa lewat

paling minimal itu

empat meter jadi

mobil pemadam

yang ukuran besar

gabisa masuk kalo

Efek yang diakibatkan oleh

kurangnya lebar jalur akses

adalah tidak dapat dilalui oleh

mobil pemadam yang

berukuran besar hanya mobil

yang berukuran kecil saja

seperti mobil pompa air yang

Page 132: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

No Pernyataan I-1 I-2 I-3 I-4 Kesimpulan

juga mobilnya

dipaksa masuk

gedung saja kurang dari itu,

paling yang ukuran

kecil aja kayak

mobil pompa air

yang bisa lewat..

bisa lewat

Solusi Kalo untuk

solusinya misalkan

kurangnya hanya

sedikit mungkin

bisa ditabrak aja

tamannya tapi kalo

memang tidak

memungkinkan

untuk dilewati yaa

hanya sampai jalan

yang bisa dilewati

Disini kita kan udah

menyediakan hidran

di beberapa tempat

jadi mungkin bisa

pake itu kalo

mobilnya gabisa

masuk

Misalkan memang

mobil pemadam

kebakarannya gabisa

menjangkau ke area

tengah dan belakang

gedung yaa bisa

pake hidran yang

tersedia.. hidran itu

selalu di cek kok

kondisinya jadi

insyaAllah berfungsi

Kalo emang gabisa

lewat yaa pake

selang nanti, kan

kita udah nyiapin

selang pemadam

per gulung 20 m

dan di tiap unit

mobil ada 10

gulung

Solusi yang bisa dilakukan

terhadap kurangnya lebar

jalan akses adalah

menggunakan hidran yang

telah tersedia di sepanjang

jalan gedung ANRI selain itu

petugas damkar juga

menyediakan selang yang

bisa digunakan untuk

mencapai lokasi kejadian

Tinggi ruang bebas

Apa

penyebabnya

Kalo tinggi ruang

bebas di gerbang

masuk sih udah

sesuai yaa yg

didalem juga,

mungkin kalo gak

sesuai itu karena

ada pohon yang

terlalu rimbun jadi

ngalangin ruang

bebasnya Adalagi

penghubung antar

gedung, itukan gak

Ada faktor jembatan

penghubung itu sih

buat kalo ada

permintaan arsip dari

depan langsung

lewat situ jadi

arsipnya gak kena

sinar matahari

langsung.. kalo

jembatannya itu

kurang tinggi atau

apa saya juga kurang

tau

Kalo masalah tinggi

kurang tau ya kenapa

karena itukan udah

ada rancangannya

kan sebelum dibikin

dan pastinya udah

dapet persetujuan

dari berbagai pihak

kenapa dibikinnya

segitu

Biasanya sih tinggi

gerbangnya yang

kurang, kalo mau

amannya kan

paling enggak 5

meter tingginya

Penyebab tidak terpenuhinya

tinggi ruang bebas di gedung

anri adalah terdapat jembatan

penghubung antar gedung

yang digunakan untuk

menyalurkan arsip agar tidak

terpapar sinar matahari

langsung, selain itu juga

terdapat dahan pohon yang

membuat tinggi ruang bebas

tidak sesuai dengan

persyaratan

Page 133: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

No Pernyataan I-1 I-2 I-3 I-4 Kesimpulan

mungkin dirubah

jadi yaa dibiarin

kendala ada beberapa yang

emang gabisa

dirubah kan kayak

penghubung antar

bangunan itu

Itu udah permanent

bangunannya

gamungkin kita

renov ulang karena

pasti besar biayanya,

tapi kalo kayak

pohon gitu bisa

ajasih minta tolong

pangkas dikit sama

orang taman tapi itu

kadang juga gak

dikerjain kalo saya

yang bilang, kecuali

kalo atasan saya

yang bilang atau

yang udah lama

disini baru deh

langsung dikerjain

Yang namanya

bangunan udah jadi

susah dong untuk

dirubah hanya biar

sesuai dengan

persyaratan

- Kendala yang dialami untuk

memenuhi persyaratan tinggi

ruang bebas adalah kondisi

bangunan yang sudah

terbangun sehingga sulit

untuk dirubah, selain itu

petugas taman terkadang

menunda tugasnya untuk

memangkas dahan apabila

bukan staff senior yang

memintanya

Efek Kalo yang

penghalangnya

pohon sih paling

nabrak pohon aja

mobilnya kalo

lewat tapi kalau

yang pembatas

bangunan yaa

gakbisa dilewatin

Yaa harus muter,

kalo misalkan mobil

mau ke arah kiri

berarti lewat kiri

kalo ke kanan yaa

lewat sebelah kanan

karena ada

penghubung itu tadi

Pastinya gabisa

lewat situ kan gak

mungkin dipaksakan

lagipula petugas

pemadam pasti

punya cara lain

untuk ngejangkau ke

dalem

Kalo emang dari

gerbangnya aja

udah gabisa lewat

ya yaudah sampe

disitu aja tapi kalo

masih bisa masuk

lagi ya sampe ke

tempat terdekat

mobil itu bisa

berhenti

Efek yang terjadi bila tinggi

ruang bebas tidak terpenuhi

adalah mobil pemadam

kebakaran yang besar tidak

dapat melewatinya sehingga

harus mencari jalan lain yang

tidak terdapat jembatan

penghubung

Page 134: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

No Pernyataan I-1 I-2 I-3 I-4 Kesimpulan

Solusi Karena ini

bangunannya udah

terbangun jadi ya

gak bisa dirubah

lagi, paling kita

tingkatin lewat

sistem proteksi

yang lainnya

Ya itu tadi kalo

masalah pohon

mungkin bisa

dipangkas, tapi kalo

gedung gabisa diapa-

apain paling muter

lewat jalan yang

gaada

penghubungnya

Sama seperti tadi

dari petugas

pemadamnya pasti

punya cara lain buat

sampe ke lokasi

kebakaran

Nyari tempat

terdekat buat ke

lokasi

Solusi yang mungkin

dilakukan karena kurangnya

tinggi ruang bebas adalah

mencari jalan lain yang dapat

dilalui oleh mobil pemadam

kebakaran serta

meningkatkan sistem proteksi

yang dimiliki

Sign jalur pemadam

Penyebab Kita emang belum

bikin anggaran

untuk itu.. dan

memang belum

pernah

mengadakannya..

disini itu signnya

hanya di beberapa

tempat saja untuk

exit dan titik

kumpul kalau

untuk yang lain

belum ada

Hal-hal seperti itu

belum dianggap

penting disini, belum

direncanakan… sign

evakuasi aja saya

cuma lihat di

beberapa tempat

disini karena staff

disini juga udah pada

tau udah hafal pintu

keluar yang mana,

tempat berkumpul

yang mana

Kayak petunjuk arah

gitu emang belum

semuanya dibikin

disini, nah yang sign

jalur pemadam itu

salah satunya

Mereka gak

menyediakan itu..

atau bisa aja udah

ada tapi gak

terawat

Penyebab tidakterpenuhinya

sign jalur pemadam di

gedung ANRI adalah belum

dibuatnya pengadaan untuk

sign jalur pemadam

Kendala Disini itu kita lebih

ke arah

pemeliharaan apa

yang sudah ada,

kalo untuk

menambah sesuatu

yang belum ada itu

Disini kan kalo mau

mengadakan sesuatu

harus diajukan dulu

dalam rancangan

anggarannya, nah itu

tuh nanti gak semua

yang di rencanain

Gak terlalu jadi

masalah banget

walaupun tidak ada

itu jadi untuk saat ini

masih belum ada,

kecuali kalau kayak

APAR gitu yang

- Kendala yang dihadapi dalam

pemenuhan persyaratan sign

jalur pemadam adalah belum

terlihat tingkat urgensinya

dari pengadaan sign jalur

pemadam sehingga hal

tersebut belum pernah

Page 135: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

No Pernyataan I-1 I-2 I-3 I-4 Kesimpulan

belum dilakukan bisa disetujuin jadi

diliat dulu

urgensinya, kalo gak

urgent banget yaa

ditunda dulu… tapi

kadang juga bisa hal

yang belum urgen

banget dianggap

urgen sama atasan

jadi mau gak mau

kita harus ikutin

lebih urgent pasti

langsung kita adakan

atau perbaiki bila

ada yang tidak

berfungsi

diajukan kedalam rancangan

anggaran

Efek Berhubung disini

memang cuma ada

satu jalur masuk

jadi ya pasti mobil

pemadam kalo

masuk sini yaa

lewat situ,

walaupun gak ada

signnya mereka

pasti tau

Belum tau sih karena

belum pernah terjadi

kebakaran kan disini

dan itukan semacam

penunjuk arah gitu

ya.. disini kan cuma

satu jalurnya jadi yaa

gak ngefek-ngefek

bangetlah walaupun

gaada signnya

Gaada sih kayaknya

lagipula disini

lahannya gak terlalu

luas dan jalurnya

cuma itu jadi yaa

gak masalah

Kita gatau mana

jalurnya jadi kita

tanya dulu ke orang

sana mana jalur

yang bisa dilalui

mobil

Dengan tidak adanya sign

jalur pemadam tidak terlalu

memiliki efek di gedung anri

karena kondisi jalur yang

hanya satu sehingga tidak

menyulitkan petugas

pemadam

Solusi Mungkin bisa kita

ajukan nantinya

Kalo solusi untuk

kedepannya

mungkin nanti bisa

coba diajuin untuk

dilakukan pengadaan

sign jalur pemadam

Kalo memang harus

diadakan mungkin

nanti bisa kita

adakan

Harus diadakan

itukan bagian dari

akses pemadam

kebakaran

Solusi yang dapat dilakukan

terkait tidak adanya sign jalur

pemadam adalah

mengusulkan untuk

diadakannya sign jalur

pemadam di gedung ANRI

Penanda bersifat reflektif

Penyebab Sama halnya

seperti masalah

Disini kita juga

belum bikin itu juga

Hal itu memang

belum ada disini

Bisa aja tandanya

udah ilang atau

Penyebab

ketidakterpenuhinya penanda

Page 136: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

No Pernyataan I-1 I-2 I-3 I-4 Kesimpulan

sign tadi, disini tuh

kita memang belum

mengadakannya

karena fokus kita

ke hal-hal yang

udah ada atau udah

terbangun

lagipula disini kan

hanya ada satu jalur

gaada jalur khusus

pemadam seperti itu

jadi sepertinya gak

ada juga gak papa

memang mereka

gak membuatnya

bersifat reflektif di gedung

anri adalah belum

diadakannya penandaan

terhadap jalur akses

kebakaran yang bersifat

reflektif

Kendala Untuk

memunculkan

sesuatu yang baru

disini tuh memang

belum dilakukan

Ya itu tadi kesadaran

tentang hal-hal

kayak gitu disini

masih kurang

Gimana yaa karena

itu gak terlalu urgent

jadi belum ada disini

dan misalkan kita

bilang urgent tapi

atasan bilang enggak

yaa gak jadi

dilakuin..

- Kendala yang dihadapi dalam

pemenuhan penanda jalur

yang bersifat reflektif adalah

masih kurangnya kesadaran

yang dimiliki terkait akses

pemadam kebakaran sehingga

terdapat komponen yang

belum terpenuhi

Efek Disini belum

pernah ada kasus

kebakaran sih yaa

jadi belum tau

gimana efeknya,

tapi berhubung

disini kan memang

cuma ada satu

jalurnya jadi

pemadam

kebakaran pasti tau

jalurnya, sudah

jelas kok

Kurang tau juga tuh

karena emang belum

pernah terjadi kan

Kalo disini mungkin

gaada efeknya yaa,

kecuali kalo

ditempat yang

areanya lebih luas

daripada ini

mungkin ada

efeknya kalo gaada

penandanya

Fungsinya ditandai

kan untuk

memudahkan kita

tau jalurnya disaat

malam hari karena

kalau ada

kebakaran gitu

biasanya kan gelap

semua, jadi dengan

adanya tanda yang

reflektif itu jadi

memudahkan kita

Efek yang terjadi dengan

tidak adanya penanda jalur

yang bersifat reflektif di

gedung anri dirasa tidak ada

karena hanya terdapat satu

jalur yang digunakan

Solusi Mungkin nanti bisa

kita ajukan itu

Bisa diajuin lagi

nanti ke atasan

Bisa diusulkan ke

atasan kalo untuk

Selama bisa

dilakukan harus

Solusi yang dapat dilakukan

yaitu mengusulkan untuk

Page 137: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

No Pernyataan I-1 I-2 I-3 I-4 Kesimpulan

untuk diadakan

nantinya

mengadakan sesuatu

yang baru

diadakan sih kan

itu juga bagian dari

komponen yang

harus dipenuhi oleh

bangunan gedung

diadakannya penanda jalur

yang bersifat reflektif

B. Area operasional

Area operasional khusus dengan lapis perkerasan

Penyebab Disini kita tidak

memiliki lahan

yang cukup untuk

membuat area

operasional khusus

Kurangnya lahan

yang tersedia sih

Sepertinya sih

karena keterbatasan

lahan yang kita

punya makanya

gaada area

operasioanl

Tidak cukup

lahannya untuk

membuat lapis

perkerasan

Penyebab tidak terpenuhinya

area operasional khusus

dengan lapis perkerasan

adalah keterbatasan lahan

yang dimiliki sehingga tidak

memungkinkan untuk

dibangun area operasional di

gedung ANRI

Kendala Keterbatasan lahan

itu tadi yang jadi

kendalanya

Bisa jadi sih karena

disini cukup banyak

bangunannya jadi

lebih diutamakan ke

bangunan gedungnya

dulu karena disini

aja parkiran mobil

suka penuh kalo lagi

ada banyak

kunjungan jadi

parkir mobil pada di

jalan gitu

Kurang tau

sebenernya karena

itukan urusan yang

ngerancang

bangunan ini

dulunya, karena

sekarang udah jadi

yaa gak bisa di apa-

apain.. kalo mau

dibikin juga dimana

tempatnya sekarang

kan gaada

- Kendala yang dihadapi adalah

banyaknya bangunan gedung

di ANRI sehingga tidak

terdapat lahan yang cukup

untuk membuat area

operasional

Efek Tidak ada area

operasional khusus

untuk mobil

Mobil pemadam

kebakaran gabisa

manuver didekat

Berarti efeknya yaa

misalkan gedung

yang dalem terjadi

Area operasional

itukan disediakan

untuk memudahkan

Efek yang dihasilkan dengan

tidak adanya area operasional

di gedung ANRI adalah tidak

Page 138: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

No Pernyataan I-1 I-2 I-3 I-4 Kesimpulan

pemadam

kebakaran untuk

beroperasi ketika

terjadi kebakaran

bangunan gedung kebakaran gak bisa

djangkau pake mobil

pemadam karena

gaada tempat buat

bermanuvernya kan

mobil pemadam

kebakaran

beroperasi di dekat

gedung yang

terbakar jadi kalo

gaada yaa paling

yang bisa

beroperasi cuma

mobil pompa aja,

kalo semacam

mobil tangga yang

besar itu gabisa

dipake karena

gabisa ngejangkau

tempatnya juga kan

dapat beroperasinya mobil

pemadam kebakaran didekat

bangunan gedung apabila

terjadi kebakaran

Solusi Menggunakan area

parkir atau jalanan

yang bisa dilalui

oleh mobil

pemadam

kebakaran

Kalo mau diadain

kayaknya juga sulit

sih di area yang

tengah depo itu

karena ada jembatan

penghubung kan jadi

yaa mau gimana

paling fokus kita ke

sistem proteksi yang

lain yang bisa kita

optimalin

Mungkin petugas

pemadam yang lebih

tau ya

Kalau mobil kita

yang besar gak bisa

masuk mungkin

kita cuma bisa pake

selang aja gabisa

pake mobil tangga

Solusi yang bisa dilakukan

adalah memakirkan mobil

pemadam kebakaran di area

yang bisa digunakan agar

mobil pemadam kebakaran

dapat beroperasi untuk

memadamkan api dan

memanfaatkan fasilitas yang

terdapat di gedung ANRI

untuk memadamkan api

Page 139: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang

Lampiran 5

Foto Akses Pemadam Kebakaran di Gedung ANRI

Page 140: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang
Page 141: GAMBARAN PENYEBAB TIDAK TERPENUHINYA AKSES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35962/1/Ika Nur... · Akses pemadam kebakaran merupakan akses atau sarana lain yang