Upload
dinhtu
View
227
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
RENCANA PENANGANAN TERPADU WILAYAH SUNGAI CITARUM
2010‐2025
Harapan dan komitmen semua pihak untuk mencapai visi bersama “ BERSAMA MEMULIHKAN KONDISI SUNGAI CITARUM” SUMMARY
SUMMARYl | RENCANA PENANGANAN TERPADU WILAYAH SUNGAI CITARUM 2010‐2025 2
I. LATAR BELAKANG ungai Citarum berperan penting bagi kehidupan sosial ekonomi masyarakat Jawa Barat dan DKI Jakarta.
Sumber Daya Air Sungai Citarum digunakan sebagai sumber air baku, irigasi pertanian, perikanan,
pembangkit tenaga listrik, serta sebagai pemasok air untuk kegiatan industri. Namun dalam kurun waktu
dua puluh tahun terakhir terjadi kecenderungan peningkatan masalah dan mengandung potensi bencana bagi
masyarakat di sepanjang Sungai tersebut. Memburuknya baik kualitas maupun kuantitas air diakibatkan oleh
cepatnya alih fungsi lahan resapan menjadi area terbangun, dibuangnya limbah industri secara langsung ke
badan sungai tanpa proses pengolahan terlebih dahulu, serta perilaku masyarakat yang membuang limbah baik
sampah rumah tangga, limbah pertanian dan limbah peternakan langsung ke Sungai Citarum. Saat ini Sungai
Citarum menjadi sungai terkotor di dunia1. Mengingat kompleksitas permasalahan yang terjadi di wilayah Sungai
Citarum ini, maka diperlukan suatu kebijakan yang bersifat komprehensif, lintas sektor, lintas wilayah
administrasi dan pemerintahan, dengan dukungan peran aktif masyarakat.
II. GAMBARAN UMUM WS CITATUM
Sungai Citarum merupakan Wilayah Sungai terbesar dan terpanjang di Propinsi Jawa Barat sengan panjang sungai 269km dan total area DAS Citarum 12.000km2.
Penduduk yang dilayani: 25 juta jiwa (15 Juta Jiwa di Jawa Barat, dan 10 juta jiwa di DKI Jakarta).
Sumber air baku bagi 80% penduduk Jakarta.
Tiga Bendungan di Citarum: Jatiluhur (1963), Saguling (1986), dan Cirata (1988). Daya listrik yang di hasilkan Pembangkit Listrik Tenaga Air: 1.400 Megawatt.
DAS Sungai Citarum melalui 9 Kabupaten dan 3 Kota meliputi Kabupaten Bandung Barat, Bandung, Subang, Purwakarta, Karawang, Sumedang, Cianjur, Bekasi, Indramayu serta Kota Bandung, Bekasi dan Cimahi.
Total potensi air di Wilayah Sungai Citarum adalah sebesar 13 milyar m3/tahun. Potensi air yang sudah dimanfaatkan sebanyak 7.5 milyar m3/tahun (57,9%) dan yang belum dimanfaatkan 5,45 milyar m3/tahun (42,1%).
III. PERMASALAHAN DI WS CITARUM
Untuk memudahkan identifikasi, permasalahan yang ada di Wilayah Sungai Citarum dibagi ke dalam 3 zona:
a. ZONA CITARUM HULU: GUNUNG WAYANG sampai dengan
UJUNG WADUK SAGULING
Permasalahan di daerah Citarum hulu lebih disebabkan oleh
berkurangnya fungsi kawasan lindung (hutan dan non hutan),
berkembangnya kawasan permukiman yang tidak terencana, pola
tanam pertanian yang tidak sesuai untuk lahan kritis yang
menyebabkan tingginya tingkat erosi dan sedimentasi yang masuk
1 “The Dirtiest River”, The Sun 4 Desember 2009
S
Gb.2 Pola Tanam Pertanian yang tidak sesuai untuk kawasan hulu
Gb.1 Wilayah Daerah Aliran Sungai Citarum
SUMMARYl | RENCANA PENANGANAN TERPADU WILAYAH SUNGAI CITARUM 2010‐2025 3
ke badan sungai dan jaringan prasarana air. Degradasi fungsi konservasi sumber daya air, seperti luas lahan
kritis yang mencapai 26.022,47 ha dengan run off aliran permukaan sebesar 3.632,50 juta m3/tahun serta
menyebabkan sedimentasi sebesar 7.898,59 ton/ha. Pencemaran limbah lebih didominasi dari limbah
permukiman, industri dan kegiatan pertanian serta peternakan. Selain itu exploitasi pengambilan air tanah
untuk kegiatan industri dan rumah tangga mengakibatkan penurunan tanah serta memperbesar potensi
daerah rawan banjir.
b. ZONA CITARUM TENGAH: WADUK SAGULING – WADUK CIRATA – WADUK JATILUHUR
Permasalahan di Zona Tengah ini lebih
diakibatkan pesatnya urbanisasi dan
pertumbuhan penduduk yang berdampak
pada bertambahnya limbah yang dihasilkan.
Pembuangan limbah industri dan domestic
yang langsung di buang ke sungai tanpa
pengelolaan terlebih dahulu semakin
menambah beban pencemaran di Sungai
Citarum. Berdasarkan hasil studi sampah yang
dibuang ke Sungai Citarum mencapai
500.000m3 per tahun, sedangkan jumlah
sampah yang masuk ke Waduk Saguling
sebesar 250.000 m3 per tahun. Degradasi
kualitas air juga terlihat pada peningkatan
BOD yang pada tahun 2004 dilaporkan sebanyak 55mg/liter dan meningkat 130 mg/liter pada musim
kemarau. Sedimentasi di waduk juga terjadi akibat erosi yang terjadi di hulu Sungai Citarum. Maraknya
usaha karamba di Waduk Saguling, Cirata dan Jatiluhur juga menambah beban pencemaran dikarenakan
pemberian pakan ikan yang berlebih dan mengendap di dasar waduk.
c. ZONA CITARUM HILIR: CITARUM HILIR – MUARA CITARUM
Alih fungsi lahan dari lahan pertanian menjadi
area terbangun akibat perencanaan yang
kurang baik, adanya degradasi prasarana
pengendali banjir, menurunnya menurunnya
fungsi prasarana jaringan irigasi, kurangnya
prasarana pengendali banjir di muara, dan
terjadinya abrasi pantai di muaramerupakan
factor‐faktor yang menyebabkan daerah
Citarum Hilir menjadi daerah rawan banjir.
terakhir yang terjadi di bagian hilir Sungai
Citarum disebabkan oleh curah hujan tinggi
yang berlangsung terus menerus, Waduk
Jatiluhur tidak mampu menampung debit banjir sehingga limpas di pelimpah dengan tinggi maksimum 141
cm. Akibatnya aliran keluar dari waduk mengalir ke Sungai Citarum adalah sebesar 700 m3/detik.
Bersamaan dengan meluapnya Sungai Cikao di Purwakarta dan banjir Sungai Cibeet di Karawang yang
mengalir ke Sungai Citarum, sehingga alur Sungai Citarum di Karawang tidak mampu lagi menampung debit
banjir dari hulu, sehingga terjadi banjir di Telukjambe, Karawang Kulon, Karawang Wetan Kabupaten
Karawang dan Kabupaten Bekasi.
Gb. 3Tumpukan Sungai di Citepus (anak Sungai Citarum)
Gb. 4 Banjir di Kabupaten Karawang
SUMMARYl | RENCANA PENANGANAN TERPADU WILAYAH SUNGAI CITARUM 2010‐2025 4
IV. KEBIJAKAN PENANGANAN WS CITARUM
ejak beberapa tahun lalu, sejumlah instansi pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat berpartisipasi
dalam serangkaian dialog yang menghasilkan Citarum Roadmap, yaitu suatu rancangan strategis berisi hasil
identifikasi program‐program utama untuk meningkatkan sistem pengelolaan sumber daya air terpadu dan
memperbaiki kondisi di sepanjang Wilayah Sungai Citarum. Citarum Roadmap disusun melalui pendekatan yang
komprehensif, multi sektor dan terpadu untuk memahami dan memecahkan masalah kompleks seputar
pengelolaan air dan lahan di sepanjang aliran Citarum.
Komponen program di dalam Citarum Roadmap untuk mencapai suatu visi “Pemerintah dan masyarakat bekerja
bersama demi terciptanya sungai yang bersih, sehat dan produktif serta membawa manfaat yang
berkesinambungan bagi seluruh masyarakat di wilayah sungai Citarum”, yang digambarkan sebagai suatu
bangunan rumah, adalah sebagai berikut:
S
Gb. 5 Komponen Program‐program Citarum Road Map
SUMMARYl | RENCANA PENANGANAN TERPADU WILAYAH SUNGAI CITARUM 2010‐2025 5
Komponen‐komponen tersebut dapat dijabarkan dalam penjelasan sebagai berikut:
1. Kelembagaan dan Perencanaan Integrated Water Resources Management (IWRM) Komponen ini berhubungan dengan penguatan kelembagaan, termasuk kedalamnya adalah peningkatan kapasitas lembaga, pengembangan kebijakan diantaranya kebijakan yang mengatur penggunaan dan pembagian air, pengelolaan limbah, pengelolaan pengairan secara partisipatif, dan lain sebagainya.
2. Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Daya Air Fokus utama komponen ini berhubungan dengan pengembangan dan pengelolaan infrastruktur sumber daya air yang bertujuan untuk meningkatkan ketersediaan air, serta meningkatkan penggunaan air secara efisien.
3. Penggunaan dan Pembagian Air Komponen ini meliputi proses hak penggunaan air, perlindungan dan konservasi air, serta alokasi air yang adil bagi penggunaan berbagai sektor seperti irigasi pertanian, domestik dan industri, atau pembagian air secara geografis meliputi bagian hulu, hilir atau lintas batas.
4. Perlindungan Lingkungan Kegiatan yang berhubungan dengan konservasi hutan dan kawasan hulu DAS, perlindungan dan konservasi sumber air (sungai, danau, rawa), serta pemulihan atau perbaikan lingkungan yang rusak.
5. Pengelolaan Bencana Pengelolaan bencana meliputi pengelolaan bencana banjir atau banjir lumpur dan kekeringan. Kegiatan ini meliputi perencanaan dan pembangunan infrastruktur pengendali banjir dan aliran lumpur seperti pembangunan tanggul, bendungan atau waduk; pengembangan dan implementasi mitigasi bencana, manajemen daerah aliran sungai (DAS), dan sistem peringatan dan peramalan banjir; serta penyediaan informasi mengenai resiko bencana/banjir ke masyarakat.
6. Pemberdayaan Masyarakat Keterlibatan dan partisipasi masyarakat dapat dikatakan merupakan pondasi dasar dan jiwa dari seluruh komponen program.
7. Data, Informasi dan Dukungan Kebijakan Data dan informasi yang akurat merupakan dasar dari seluruh aspek pengelolaan sumber daya air. Kegiatannya meliputi pengumpulan, validasi, penyimpanan, pengelolaan dan diseminasi data sumber daya air, sosial ekonomi, penggunaan lahan, populasi, dan data lain yang relevan, serta penelitian‐penelitian yang dapat mendukung stakeholder dalam pengambilan kebijakan.
8. Program Manajemen Program manajemen ini termasuk kegiatan monitoring, evaluasi dan pelaporan yang efektif dalam pelaksanaan program‐program sehingga sesuai dengan rencana dan tepat waktu. Aspek penting dalam program manajemen adalah mengembangkan mekanisme konsultasi efektif dan pertukaran informasi diantara stakeholder sehingga tercipta efektifitas dan peningkatan kinerja.
SUMMARYl | RENCANA PENANGANAN TERPADU WILAYAH SUNGAI CITARUM 2010‐2025 6
V. Rekomendasi Penanganan WS Citarum
Rekomendasi penanganan WS Citarum meliputi aspek kelembagaan, sosial ekonomi dan budaya, pengawasan
dan pengendalian serta rehabilitasi dan pemulihan. Sedangkan kegiatan yang direkomendasikan dalam
penanganan WS Citarum adalah:
Rehabilitasi dan Pemulihan
Pengawasan dan Pengendalian
Sosial Ekonomi dan Budaya
Kelembagaan
Pengembangan sarana dan prasarana sumber daya air dan prasarana lainya
Data dan Informasi
VI. Rencana Penanganan Terpadu WS Citarum
Rencana penanganan Terpadu WS Citarum dibagi dalam tiga kelompok yang terdiri:
a. Rencana Program dan Kegiatan Terpadu Prioritas Tahun 2010 – 2015 yang perlu disepakati dan iprogramkan
pendanaannya oleh instansi terkait untuk penanganan banjir dan peningkatan kualitas air.
b. Rencana Penanganan Terpadu Wilayah Sungai Citarum Tahun 2010 – 2015 yang pendanaanya telah
diprogramkan melalui ICWRMIP‐P1, DOISP,Rehabilitation of Upper Citarum, Urgent Flood Control and
Management in Selected Cities (termasuk Bandung), dan lain‐lain;
c. Rencana Program dan Kegiatan Terpadu Tahun 2015 – 2025 (lanjutan).
VII. Rencana Program dan Kegiatan Prioritas Penanganan Terpadu WS Citarum Untuk Penanganan Banjir Tahun 2010 – 2015
KEY AREA/ KOMPONEN
SUB KOMPONEN/ KEGIATAN
TINDAKAN KELUARAN/ OUTPUT
SASARAN/ OUTCOME
RENCANA PELAKSANAAN
ESTIMASI BIAYA (MILIAR RUPIAH) SUMBER
PENDANAAN
PELAKSANA/ PENANGGUNG
JAWAB TOTAL 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Perlindungan Lingkungan
1. Konservasi dan Rehabilitasi Hutan dan Lahan di DAS Citarum
Penghijauan DAS Citarum bagian hulu
Terlaksananya penghijauan di hulu DAS Citarum seluas 62.900 ha
Meningkatnya fungsi lahan dan hutan sebagai kawasan lindung serta daerah tangkapan air
Berkurangnya resiko bahaya longsor dan erosi
2010‐2014 205 2.528 31.9 15.3 10.6 107.4 37.4 APBN KEMENTERIAN KEHUTANAN
(Ditjen Rehabilitasi Lahan dan
Penghutanan Sosial)
Reboisasi Terlaksananya reboisasi pada lahan seluas 11.300 ha
2010‐2014 57.7 0.05 23,5 0.592 33,4 0.046 0.04 APBN
Kebun bibit rakyat
Tersedianya kebun bibit rakyat sebanyak 840 unit
2010‐2014 25 1 4.2 4.2 5.2 5.2 5.2 APBN
Pembuatan Dam Pengendali
Terbangunnya Dam Pengendali sebanyak 336 unit
2011‐2014 6.6 ‐ 1.35 1.2 1.35 1.35 1.35 APBN
KEMENTERIAN KEHUTANAN
(Ditjen Rehabilitasi Lahan dan
Penghutanan Sosial)
Pembuatan Dam Penahan
Terbangunya Dam Penahan sebanyak 2.432 unit. 2011‐2014 8.04 ‐ 1.5 1.5 1.66 1.66 1.66 APBN
Perbaikan lahan dengan tanaman keras perkebunan/ holtikultura/ energi (buah jarak)
Terlaksananya perbaikan lahan dengan tanaman keras sebanyak 27 paket
Meningkatnya fungsi dan daya dukung lahan sebagai daerah konservasi sekaligus meningkatkan pendapatan petani.
2010‐2015 100 ‐ 20 20 20 20 20 APBN
KEMENTERIAN PERTANIAN
(DITJEN PENGELOLAAN LAHAN DAN AIR)
SUMMARYl | RENCANA PENANGANAN TERPADU WILAYAH SUNGAI CITARUM 2010‐2025 8
KEY AREA/ KOMPONEN
SUB KOMPONEN/ KEGIATAN
TINDAKAN KELUARAN/ OUTPUT
SASARAN/ OUTCOME
RENCANA PELAKSANAAN
ESTIMASI BIAYA (MILIAR RUPIAH) SUMBER
PENDANAAN
PELAKSANA/ PENANGGUNG
JAWAB TOTAL 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Pengembangan Usaha Tani Konservasi Lahan Terpadu
Pelarangan pertanian semusim pada kelerengan > 30 persen
Terlaksananya Pengembangan Usaha Tani Konservasi Lahan Terpadu sebanyak 241 paket
Terkendalinya pertanian semusim pada kelerengan > 30 persen.
Dampak negatif berupa erosi dan longsor dapat diminimalkan
2010‐2015 125 ‐ 25 25 25 25 25 LOAN
Pembuatan sumur resapan/lubang resapan biopori
Terbangunnya 75.600 unit sumur resapan/lubang resapan biopori
Meningkatnya fungsi resapan air sebagai cadangan air tanah
2010‐2015 16.2 9 1.8 1.8 1.8 1.8 LOAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
(DITJEN PENGELOLAAN LAHAN DAN AIR)
Pembuatan Sumur Resapan Dalam
Terbangunnya 19.000 unit Sumur Resapan Dalam
Meningkatnya resapan air ke dalam tanah sebagai cadangan air tanah
2010‐2015 46.5 ‐ 9.3 9.3 9.3 9.3 9.3 APBN
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA
MINERAL (Ditjen Mineral, Batubara Dan Panas Bumi)
Pembelian lahan untuk memperluas lahan konservasi dan hutan koloni (land banking)
Optimalisasi pemanfaatan HGU terlantar di hulu Sungai
Tersedianya lahan untuk perluasan lahan konservasi dan hutan
Optimalnya HGU di hulu Sungai Citarum
Terlaksananya mekanisme kompensasi jasa lingkungan
Meningkatnya luas lahan konservasi yang didukung dengan optimalnya hak guna usaha serta dilaksanakannya mekanisme kompensasi
Dinas Kehutanan
Badan
Pengelola Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jawa
Barat
SUMMARYl | RENCANA PENANGANAN TERPADU WILAYAH SUNGAI CITARUM 2010‐2025 9
KEY AREA/ KOMPONEN
SUB KOMPONEN/ KEGIATAN
TINDAKAN KELUARAN/ OUTPUT
SASARAN/ OUTCOME
RENCANA PELAKSANAAN
ESTIMASI BIAYA (MILIAR RUPIAH) SUMBER
PENDANAAN
PELAKSANA/ PENANGGUNG
JAWAB TOTAL 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Citarum
Pengembangan mekanisme kompensasi jasa lingkungan
jasa lingkungan 2010‐2015 2.3 ‐ ‐ 0.8 0.5 0.5 0.5 APBD
Perlindungan Lingkungan
2. Pengawasan, penertiban dan Penegakan Hukum
Moratorium Penebangan hutan
Moratorium Perizinan Konversi Lahan
Penertiban Pemanfaatan Kawasan Lindung
Diterbitkannya produk hukum yang mengatur moratorium penebangan hutan dan konversi lahan serta pertanian semusim pada kelerangan > 30 persen
Ditertibkannya pelanggaran pemanfaatan kawasan lindung
Tindakan pelanggaran pemanfaatan kawasan hutan, lahan serta kawasan lindung dapat diminimalkan.
2010‐2015
2010‐2015
‐
1.3
‐
‐
‐
‐
‐
0.2
‐
0.1
‐
0.5
‐
0.5
APBN
APBD
KEMENTERIAN KEHUTANAN
(Ditjen Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam)
Dinas
Kehutanan Provinsi Jawa
Barat
Pembentukan Satuan Polisi Lingkungan
Operasionalisasi Kerjasama TNI dalam Pelestarian Lingkungan
Penertiban Garis Sempadan Sungai
Penertiban IMB, izin properti hanya untuk rumah susun
Terbentuk dan beroperasinya Satuan Polisi Lingkungan
Tersusunnya rencana aksi,prosedur dan mekanisme kerjasama TNI dalam pelestarian lingkungan
Penertiban penggunaan lahan pada sempadan sungai yang tidak sesuai
Berkurangnya tindakan pelanggaran pemanfaatan lahan dan ancaman gangguan terhadap kelestarian lingkungan di daerah aliran sungai.
2010‐2015
2010
2012‐2015
6.5
0.3
0.4
‐
0.3
‐
‐ ‐
‐
1.5 ‐
0.1
3 ‐
0.1
1 ‐
0.1
1 ‐
0.1
APBD
APBD
APBD
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah
Dinas PSDA
Dinas Perumahan
dan Permukiman
SUMMARYl | RENCANA PENANGANAN TERPADU WILAYAH SUNGAI CITARUM 2010‐2025 10
KEY AREA/ KOMPONEN
SUB KOMPONEN/ KEGIATAN
TINDAKAN KELUARAN/ OUTPUT
SASARAN/ OUTCOME
RENCANA PELAKSANAAN
ESTIMASI BIAYA (MILIAR RUPIAH) SUMBER
PENDANAAN
PELAKSANA/ PENANGGUNG
JAWAB TOTAL 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Larangan untuk izin properti selain rumah susun
Pengelolaan Bencana
3. Penanganan Darurat di Daerah Rawan Banjir
Penyelesaian Pembuatan Parapet di Cieunteung dan Andir
Perbaikan drainase di Cieunteng dan Andir
Berfungsinya parapet di Cieunteung dan Andir
Sistem drainase di
Cieunteng dan
Andir berfungsi
baik
Berkurangnya daerah genangan akibat banjir di daerah Cienteung dan Andir
Laju aliran buangan lancar
dan genangan di
Cienteung dan
Andir berkurang.
2011
9.59
‐ 9.59 ‐ ‐ ‐ ‐
APBN
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
(DITJEN SUMBER DAYA
AIR)
Pemeliharaan berkala Sungai Citarum, Sungai Citepus, Sungai Cisangkuy, Sungai Cikapundung
Terpeliharanya Sungai Citarum, Sungai Citepus, Sungai Cisangkuy, Sungai Cikapundung
Terjaga kapasitas tampung Sungai Citarum, Sungai Citepus, Sungai Cisangkuy, Sungai Cikapundung
2011 8.30 ‐ 8.30 ‐ ‐ ‐ APBN
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM (DITJEN
SUMBER DAYA AIR)
Normalisasi parsial Sungai Citarum, Sungai Citepus, Sungai Cisangkuy, Sungai Cikapundung, Cikeruh, Ciman dan Cikijing
Terlaksananya normalisasi parsial Sungai Citarum, Sungai Citepus, Sungai Cisangkuy, Sungai Cikapundung, Cikeruh, Ciman dan Cikijing
Kapasitas penampang Sungai Citarum, Sungai Citepus, Sungai Cisangkuy, Sungai Cikapundung, Cikeruh, Ciman dan Cikijing
2011 6.42 ‐ 6.42 ‐ ‐ ‐ ‐ APBN
Rehabilitasi Tanggul Putus / Bobol (Desa Pantai Bahagia,
Tanggul (Desa Pantai Bahagia, Pantai Bakti dan Pantai Mekar di
Terkendalinya luapan air Sungai Citarum Desa Pantai Bahagia,
2011 1.03 ‐ 1.03 ‐ ‐ ‐ ‐ APBN
SUMMARYl | RENCANA PENANGANAN TERPADU WILAYAH SUNGAI CITARUM 2010‐2025 11
KEY AREA/ KOMPONEN
SUB KOMPONEN/ KEGIATAN
TINDAKAN KELUARAN/ OUTPUT
SASARAN/ OUTCOME
RENCANA PELAKSANAAN
ESTIMASI BIAYA (MILIAR RUPIAH) SUMBER
PENDANAAN
PELAKSANA/ PENANGGUNG
JAWAB TOTAL 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Pantai Bakti dan Pantai Mekar di Kabupaten Bekasi)
Kabupaten Bekasi) berfungsi optimal
Pantai Bakti dan Pantai Mekar di Kabupaten Bekasi.
Rehabilitasi Tanggul Kritis di Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Karawang
Tanggul Kritis di Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Karawang berfungsi optimal
Terkendalinya luapan air Sungai Citarum di Kab. Bekasi dan Kab. Karawang
2011 13.6 ‐ 13.6 ‐ ‐ ‐ ‐ APBN
Pengelolaan Bencana
4. Pembuatan
Area‐area
Evakuasi dan
Sosialisasi
kepada
Masyarakat di
Daerah Rawan
Banjir
Sosialisasi kepada masyarakat rawan terkena banjir
Flood hazard map
Flood forecasting and warning system
Stepwise dan evacuation system
Pembebasan lahan untuk area evakuasi
Masyarakat paham mengenai resiko dan tanda‐tanda terjadinya banjir
Peta daerah rawan banjir serta peta daerah rencana evakuasi
Terbangunnya sistem peringatan dini banjir
Rencana dan prosedur evakuasi
Tersedianya lahan untuk area evakuasi
Meningkatnya pemahaman masyarakat terhadap resiko banjir,
Berkurangnya dampak kerusakan dan kerugian akibat banjir karena telah dikembangkan system peringatan dini dan rencana evakuasi.
2011‐2012 5 ‐ 2.5 2.5 ‐ ‐ ‐ APBD Badan
Penanggulangan Bencana Daerah
Dinas PSDA
Pengelolan Bencana
5. Relokasi
perumahan
daerah rawan
banjir
Penataan Area Penampungan Sementara (Kel. Baleendah, Bojong Soang, Citepus, Cangkuang Wetan)
Restrukturisasi
Terbangunnya areal penampungan sementara
Terstrukturnya kawasan rumah susun
Berkurangnya resiko kerusakan dan kerugian akibat banjir melalui relokasinya perumahan di daerah rawan banjir
2011‐2012 286 ‐ 143 143 ‐ ‐ APBN
KEMENTERIAN PERUMAHAN
RAKYAT (Kedeputian
Bidang Perumahan Formal)
SUMMARYl | RENCANA PENANGANAN TERPADU WILAYAH SUNGAI CITARUM 2010‐2025 12
KEY AREA/ KOMPONEN
SUB KOMPONEN/ KEGIATAN
TINDAKAN KELUARAN/ OUTPUT
SASARAN/ OUTCOME
RENCANA PELAKSANAAN
ESTIMASI BIAYA (MILIAR RUPIAH) SUMBER
PENDANAAN
PELAKSANA/ PENANGGUNG
JAWAB TOTAL 2010 2011 2012 2013 2014 2015
kawasan dengan pengembangan bentuk pembangunan rumah susun (Baleendah, Dayeuhkolot).
Pengadaan lahan (untuk pembangunan rusun di Baleendah Dayeuhkolot).
Lahan untuk pembangunan rusun tersedia
Berkurangnya resiko kerusakan dan kerugian akibat banjir
APBD Dinas Perumahan
dan Permukiman
Dinas PSDA
Pengelolaan Bencana
6. Penanganan Banjir Citarum Bagian Hulu
Pemasangan peringatan dini
Terpasang dan berfungsinya peralatan peringatan dini bahaya banjir dengan baik
Persiapan rencaana antisipasi dan rencana evakuasi untuk meminimalkan dampak kerusakan dan kerugian akibat banjir.
2011 5.0 ‐ 5.0 ‐ ‐ ‐ APBN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
(DITJEN SUMBER DAYA AIR)
Penanganan Erosi dan Sedimentasi di Badan Sungai
Tertanganinya Erosi dan Sedimentasi di Badan Sungai
Terjaganya kapasitas tampung sungai
2011‐2012 30.0 ‐ 15.0 15.0 ‐ ‐ ‐ APBN
Studi Flood Management di Daeyuh Kolot dan Majalaya
Opsi‐opsi pengelolaan banjir di Dayeuh Kolot dan Majalaya
Rencana Teknis Rinci opsi pengelolaan banjir serta perkiraan biaya, dokumen
Strategi pelaksanaan pengelolaan banjir baik struktur maupun non struktur dan kelembagaan serta perkiraan
2011 18.6 ‐ 18.6 ‐ ‐ ‐ ‐ APBN / Grant JICA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
(DITJEN SUMBER DAYA AIR)
SUMMARYl | RENCANA PENANGANAN TERPADU WILAYAH SUNGAI CITARUM 2010‐2025 13
KEY AREA/ KOMPONEN
SUB KOMPONEN/ KEGIATAN
TINDAKAN KELUARAN/ OUTPUT
SASARAN/ OUTCOME
RENCANA PELAKSANAAN
ESTIMASI BIAYA (MILIAR RUPIAH) SUMBER
PENDANAAN
PELAKSANA/ PENANGGUNG
JAWAB TOTAL 2010 2011 2012 2013 2014 2015
tender dan rencana pelaksanaan konstruksi
Dukungan untuk Project Management Unit (PMU) dalam Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu
Kerangka kerja untuk pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi.
biayanya.
Pengelolaan Bencana
6. Penanganan Banjir Citarum Bagian Hulu
Studi FS dan DD pengelolaan banjir Cekungan Bandung berdasarkan Q20/Q25
Laporan hasil studi FS dan DD pengelolaan banjir Cekungan Bandung berdasarkan Q20/Q25
Meningkatnya kapasitas penampang sungai pada segmen Sapan Nanjung sesuai dengan debit banjir rencana
2011‐2012 15.0
‐ 7.5
7.5 ‐ ‐ ‐ APBN
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM (DITJEN
SUMBER DAYA AIR)
Normalisasi Sungai Citarum berdasarkan Q20/25 (Pengerukan dasar sungai Citarum dari Segmen Sapan‐Nanjung).
Terlaksananya pengerukan Sungai Citarum segmen Sapan‐Nanjung
Meningkatnya kapasitas penampang sungai pada segmen Sapan Nanjung sesuai dengan debit banjir rencana
2013‐2015 375 ‐ ‐ ‐ 112.5 112.5 112.5 APBN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM (DITJEN
SUMBER DAYA AIR)
Pengelolaan Bencana
7. Perbaikan Sistem Drainase
Pembuatan masterplan drainase Bandung Selatan
Dokumen masterplan drainase Bandung Selatan
Berkurangnya kawasan yang tergenang air akibat buruknya sistem drainase
2011 5.0 ‐ 5.0 ‐ ‐ ‐ ‐ APBN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
(DITJEN CIPTA
SUMMARYl | RENCANA PENANGANAN TERPADU WILAYAH SUNGAI CITARUM 2010‐2025 14
KEY AREA/ KOMPONEN
SUB KOMPONEN/ KEGIATAN
TINDAKAN KELUARAN/ OUTPUT
SASARAN/ OUTCOME
RENCANA PELAKSANAAN
ESTIMASI BIAYA (MILIAR RUPIAH) SUMBER
PENDANAAN
PELAKSANA/ PENANGGUNG
JAWAB TOTAL 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Pembuatan DED drainase
Laporan detil desain drainase
di wilayah Bandung
KARYA)
Pembangunan saluran drainase
Pemeliharaan saluran drainase
Sosialisasi peraturan yang berkaitan drainase dengan pemberdayaan masyarakat
Terbangunnya saluran drainase
Terpeliharanya saluran drainase
Terlaksananya sosialisasi peraturan terkait drainase dan pemberdayaan masyarakat
Berkurangnya luas daerah genangan banjir serta resiko kerusakan dan kerugian akibat banjir
2011‐2012 45.0 ‐ 18.0 27.0 ‐ ‐ ‐ APBD Dinas Perumahan
dan Permukiman
Pengelolaan Bencana
8. Pembangunan Waduk – Waduk Kecil dan polder di Cekungan Bandung
Review DED dan FS
Pembangunan waduk kecil/polder dan polder
Pembebasan lahan
Laporan hasil review DED dan FS waduk kecil dan polder
Terbangunnya waduk kecil/polder
Tersedianya lahan untuk pembangunan waduk kecil dan polder
Meningkatnya ketersediaan air serta tereduksinya debit puncak banjir pada daerah Cekungan Bandung.
2011‐2015 1023 ‐ 153.45 255.75 306.9 204.6 102.3 APBN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM (DITJEN
SUMBER DAYA AIR)
Pengelolaan Bencana
9. Penanganan Banjir Citarum bagian Hilir
Rehabilitasi tanggul sungai Citarum (Kmp. Bojong sampai dengan Muara Gembong, 72 km)
Tanggul Sungai Citarum (Kmp. Bojong sampai dengan Muara Gembong, 72 km) terehabilitasi
Terlindunginya daerah sekitar Kmp. Bojong sampai dengan Muara Gembong sepanjang 72 km dari luapan banjir
2011‐2013 232.6 ‐ 69.78 69.78 93.05 ‐ ‐ APBN
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM (DITJEN
SUMBER DAYA AIR)
SUMMARYl | RENCANA PENANGANAN TERPADU WILAYAH SUNGAI CITARUM 2010‐2025 15
KEY AREA/ KOMPONEN
SUB KOMPONEN/ KEGIATAN
TINDAKAN KELUARAN/ OUTPUT
SASARAN/ OUTCOME
RENCANA PELAKSANAAN
ESTIMASI BIAYA (MILIAR RUPIAH) SUMBER
PENDANAAN
PELAKSANA/ PENANGGUNG
JAWAB TOTAL 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Normalisasi sungai Citarum (Walahar sampai dengan Muara Gembong, 115 km)
Terlaksananya normalisasi sungai Citarum (Walahar sampai dengan Muara Gembong, 115 km)
Meningkatnya kapasitas tampung Sungai Citarum ruas Walahar sampai Muara Gembong sepanjang 115 km.
2011‐2016 1601.6 ‐ 160.2 160.2 320.3 320.3 320.3 APBN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM (DITJEN
SUMBER DAYA AIR)
Pembuatan tanggul baru sungai Citarum (Walahar sampai Kp. Bojong, 18,5 km)
Tanggul Sungai Citarum (Walahar sampai Kp. Bojong) terbangun
Terlindunginya daerah Walahar sampai Kp. Bojong dari luapan banjir
2011‐2014
188.9 ‐ 47.24 47.24 47.24 47.24 ‐ APBN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM (DITJEN
SUMBER DAYA AIR)
Pembebasan lahan tanggul sungai Cibeet
Tersedianya lahan untuk pembangunagn tanggul Sungai Cibeet
Dipercepatnya proses pembangunan tanggul Sungai Cibeet
2012‐2013 45.9 ‐ ‐ 22.95 22.95 ‐ ‐ APBN Pemerintah Provinsi Jawa
Barat
Konservasi Muara dan Penanganan Abrasi Pantai
Terlaksananya kegiatan Konservasi Muara dan Penanganan Abrasi Pantai
Berkurangnya luas kawasan yang terkena dampak abrasi pantai serta berkurangnya tingkat kerusakan pada kawasan muara.
2011‐2013 10.0 ‐ 3.0 3.0 4.0 ‐ ‐ APBN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM (DITJEN
SUMBER DAYA AIR)
Pengelolaan Bencana
10. Revitalisasi Perumahan dan Permukiman
Pembangunan Permukiman Rumah Ramah Banjir
Penataan ulang kawasan kumuh di luar garis
Terbangunnya permukiman ramah banjir
Terbangunnya pembangunan infrastruktur (urban renewal)
Tertatanya lingkungan perumahan dan permukiman kumuh di luar garis sempadan sungai
2011‐2012 45 ‐ 22.5 22.5 ‐ ‐ ‐ APBD Dinas Perumahan
dan Permukiman
SUMMARYl | RENCANA PENANGANAN TERPADU WILAYAH SUNGAI CITARUM 2010‐2025 16
KEY AREA/ KOMPONEN
SUB KOMPONEN/ KEGIATAN
TINDAKAN KELUARAN/ OUTPUT
SASARAN/ OUTCOME
RENCANA PELAKSANAAN
ESTIMASI BIAYA (MILIAR RUPIAH) SUMBER
PENDANAAN
PELAKSANA/ PENANGGUNG
JAWAB TOTAL 2010 2011 2012 2013 2014 2015
sempadan sungai melalui pembangunan infrastruktur (urban renewal)
Penataan perumahan dan permukiman melalui penanganan lingkungan perumahan dan permukiman kumuh berbasis kawasan (PLP2K‐BK)
Tertata dan tertanganinya lingkungan perumahan dan permukiman kumuh
Penyediaan prasarana dan sarana air minum
Perencanaan Pembangunan dan Revitalisasi Kolam Retensi (Embung) di 17 lokasi Permukiman.
Tersedianya prasarana dan sarana air minum
Tersusunnya rencana pembangunan dan revitalisasi kolam retensi di 17 lokasi
SUMMARYl | RENCANA PENANGANAN TERPADU WILAYAH SUNGAI CITARUM 2010‐2025 17
VIII. Rencana Program dan Kegiatan Prioritas Penanganan Terpadu WS Citarum Untuk Peningkatan Kualitas Air Tahun 2010 – 2015
KEY AREA/ KOMPONEN
SUB KOMPONEN/ KEGIATAN
TINDAKAN KELUARAN/ OUTPUT
SASARAN/ OUTCOME
RENCANA PELAKSANAAN
ESTIMASI BIAYA (MILIAR RUPIAH) SUMBER
PENDANAAN
PELAKSANA/ PENANGGUNG
JAWAB TOTAL 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Perlindungan Lingkungan
1. Konservasi dan Rehabilitasi Hutan dan Lahan di DAS Citarum
Penguatan Kelembagaan
Pembentukan dan pengembangan Forum DAS, Imbal Jasa Lingkungan, pengembangan sekolah lapang konservasi, pengembangan desa konservasi.
Meningkatnya fungsi dan sistem kelembagaan serta peran serta masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengelolaan konservasi
2010‐2014 0.3 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 APBN KEMENTERIAN KEHUTANAN
(Ditjen Rehabilitasi Lahan dan
Penghutanan Sosial)
Pembuatan rumah kompos.
Terbangunnya rumah kompos 25 paket
Pencemaran sungai akibat kotoran ternak dapat dikurangi dan meningkatnya pendapatan masyarakat
2010‐2015 108 ‐ 21.6 21.6 21.6 21.6 21.6 APBN KEMENTERIAN PERTANIAN
(DITJEN PENGELOLAAN LAHAN DAN AIR)
Perlindungan Lingkungan
11. Pengendalian Limbah dan Persampahan
Penyusunan Masterplan Pengelolaan Air Limbah Metropolitan Bandung
Dokumen Masterplan Pengelolaan Air Limbah Metropolitan Bandung
Tersusunnya Rencana Induk dan rencana aksi sebagai acuan pelaksanaan pengelolaan air limbah di Metropolitan Bandung.
2011 5.0 ‐ 5.0 ‐ ‐ ‐ ‐ APBN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
(DITJEN CIPTA KARYA)
SUMMARYl | RENCANA PENANGANAN TERPADU WILAYAH SUNGAI CITARUM 2010‐2025 18
KEY AREA/ KOMPONEN
SUB KOMPONEN/ KEGIATAN
TINDAKAN KELUARAN/ OUTPUT
SASARAN/ OUTCOME
RENCANA PELAKSANAAN
ESTIMASI BIAYA (MILIAR RUPIAH) SUMBER
PENDANAAN
PELAKSANA/ PENANGGUNG
JAWAB TOTAL 2010 2011 2012 2013 2014 2015
DED Instalansi Pengelolaan Air Limbah Metropolitan Bandung
Laporan/dokumen DED Instalansi Pengelolaan Air Limbah Metropolitan Bandung
Tersusunnya acuan teknis sebagai dasar dalam pelaksanaan pembangunan instalasi pengelolaan air limbah Metropolitan Bandung.
2012 10.0 ‐ ‐ 10.0 ‐ ‐ ‐ APBN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
(DITJEN CIPTA KARYA)
Pembangunan Instalansi Pengelolaan Air Limbah (Air limbah Terpusat, IPLT, Septic tank Komunal, Sanitasi Lingkungan Berbasis Masyarakat).
Terbangunnya Instalansi Pengelolaan Air Limbah
Berfungsi dan beroperasinya instalasi pengelolaan air limbah secara optimal dan efektif.
2013‐2014 30.0 ‐ ‐ ‐ 10.0 20 .0 ‐ APBN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
(DITJEN CIPTA KARYA)
Revitallisasi / Pemeliharaan (Airlimbah Terpusat, IPLT, Septictangk Komunal, Sanitasi Lingkungan Berbasis Masyarakat )
Berfungsinya kembali dan terpeliharanya Instalansi Pengelolaan Air Limbah
Berkurangnya beban pencemaran air sebagai dampak meningkatnya pengelolaan air limbah dan sampah.
2013‐2014 5.0 ‐ ‐ ‐ 2.5 2.5 ‐ APBN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
(DITJEN CIPTA KARYA)
Pengelolaan Sampah berbasis 3 R
Perencanaan Pemberdayaan, Pembangunan,
Meningkatnya kondisi lingkungan
2011‐2012 2.15 ‐ 0.8 1.35 ‐ ‐ ‐ APBD Dinas Perumahan
dan Permukiman
SUMMARYl | RENCANA PENANGANAN TERPADU WILAYAH SUNGAI CITARUM 2010‐2025 19
KEY AREA/ KOMPONEN
SUB KOMPONEN/ KEGIATAN
TINDAKAN KELUARAN/ OUTPUT
SASARAN/ OUTCOME
RENCANA PELAKSANAAN
ESTIMASI BIAYA (MILIAR RUPIAH) SUMBER
PENDANAAN
PELAKSANA/ PENANGGUNG
JAWAB TOTAL 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Bantuan Alat, dan Pendampingan
seiring dengan meningkatnya ketersediaan fasilitas pengelolaan sampah yang memadai atas partisipasi dan prakarsa masyarakat.
Pengembangan dan
Pemanfaatan Sumber Daya
Air
12. System of Rice
Intensification
(SRI) tahap 2
Adopsi System of Rice Intensification (SRI) di daerah proyek dapat ditingkatkan. Sekitar 15.000 ha lahan sawah dapat membantu meningkatkan praktek yang baik pengelolaan air yang dapat mengarah kepada peningkatan hasil sawah dan mengurangi pemakaian air.
Terlaksananya System of Rice Intensification (SRI) seluas 15.000 ha.
Meningkatnya efektifitas pengelolaan air dengan semakin efisiennya penggunaan air untuk irigasi serta meningkatnya produksi padi.
2012‐2015 225 ‐ ‐ 56.25 56.25 56.25 56.25 APBN KEMENTERIAN PERTANIAN
(DITJEN PENGELOLAAN LAHAN DAN AIR)
Dinas Pertanian
Provinsi Jawa Barat