Upload
faizkanwar
View
218
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/10/2019 Gangguan Perkembangan Bahasa
1/5
GANGGUAN PERKEMBANGAN BAHASA
Gangguan perkembangan khas ini memiliki pola normal penguasaan bahasa
terganggu sejak fase awal perkembangan. Kelainan ini tidak secara langsung berkaitandengan kelainan neurologis atau mekanisme berbicara, gangguan sensorik, retardasi mental,
atau faktor lingkungan. Pada gangguan ini tidak termasuk kelambatan dan distorsi
perkembangan berbahasa yang disebabkan oleh ketulian yang berat (hendaya pendengaran),
juga suatu kelainan artikulasi yang langsung disebabkan oleh kelainan structural, anatomis
dan fungsional, atau disartria yang diakibatkan cerebral palsy. Terdapat perbedaan
penggolongan antaraDiagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders(!") edisi #$
dengan Pedoman Penggolongan dan iagnosis Gangguan %iwa (PPG%) edisi ### diantaranya
gangguan bahasa reseptif dalam !" #$ termasuk gangguan bahasa reseptif&ekspresif
campuran sedangkang pada PPG% ### gangguan bahasa reseptif dipisahkan dengan
gangguan bahasa ekspresif. Gangguan perkembangan bahasa terdiri atas'
. Gangguan bahasa ekspresif
. Gangguan bahasa reseptif (PPG% ###), atau gangguan bahasa reseptif&ekspresif
campuran (!" #$)
*. +fasia didapat dengan epilepsi (!indrom andau-Kleffner)
A. Gangguan Bahasa Ekspresif
Pada gangguan bahasa ekspresif anak-anak berada di bawah kemampuan yang
diharapkan dalam hal perbendaharaan kata, pemakaian keterangan waktu (tenses) yang tepat,
produksi kalimat yang kompleks dan mengingat kat-kata. Gangguan ini sering terjadi tanpa
adanya kesulitan pemahaman, sedangkan disfungsi reseptif biasanya juga mempengaruhi
ekspresi bahasa.
Epidemiologi
Prealensi gangguan bahasa ekspresif antara *-/0 dari semua anak usia sekolah.
+nak laki-laki dua-tiga kali lebih sering daripada anak perempuan dengan sanak saudara
yang memiliki riwayat keluarga gangguan fonologis atau gangguan komunikasi lainya
(Kaplan, !adock, dan Grebb, //*).
Etiologi
Penyebab belum diketahui. Terdapat dugaan disebabkan oleh kerusakan serebral yang
samar-samar dan keterlambatan maturasi dalam perkembangan serebral tetapi belum adabukti yang mendukung teori tersebut.
iagnosis
iagnosis gangguan bahasa ekspresif terdapat adanya bahasa erbal atau isyarat yang
jelas di bawah tingkat usianya, disertai oleh skor yang rendah pada tes erbal ekspresif yang
baku. Gangguan ini tidak disebabkan oleh gangguan perkembangan perasif, karena anak
menunjukkan keinginan untuk berkomunikasi. %ika anak menggunakan suatu bahasa, maka
sangat terbatas perbendaharaan katanya, sangat teretardasi, tata bahasa sederhana, dan
artikulasinya berariasi (Kaplan, !adock, dan Grebb, //*). Pedoman diagnosis gangguan
bahasa ekspresif menurut PPG% ###, sebagai berikut'
8/10/2019 Gangguan Perkembangan Bahasa
2/5
. Gangguan perkembangan khas dimana kemampuan anak dalam mengekspresikan
bahasa dengan berbicara jelas di bawah rata-rata anak dalam usia mentalnya, tetapi
pengertian bahasa dalam batas normal, dengan atau tanpa gangguan artikulasi.
. "eskipun terdapat ariasi indiidual yang luas dalam perkembangan bahasa yang
normal, tidak adanya kata atau beberapa kata yang muncul pada usia tahun, danketidakmampuan dalam mengerti kata majemuk sederhana pada usia * tahun, dapat
diambil sebagai tanda yang bermakna dari keterlambatan.
*. Kesulitan-kesulitan yang tampak belakangan termasuk' perkembangan kosa kata yang
terbatas, kesuliatan dalam memilih dan mengganti kata-kata yang tepat, penggunaan
berlebih dari sekelompok kecil kata-kata umum, memendekkan ucapan yang panjang,
struktur kalimat yang mentah, kesalahan kalimat, kehilangan awalan atau akhiran
yang khas, dan salah atau gagal dalam menggunakan aturan tata bahasa seperti kata
penghubung, kata ganti, kata sandang, dan kata kerja dan kata benda yang terinfleksi
(berubah).
apat dijumpai generalisasi berlebihan yang tidak tepat dari aturan tata bahasa,
seperti kekurangan dalam pengucapan kalimat dan kesulitan mengurut kejadian-
kejadian yang telah lewat.
1. Ketidakmampuan dalam bahasa lisan sering disertai dengan kelambatan atau kelainan
dalam bunyi kata yang dihasilkan.
2. Penggunaan bahasa nonerbal (seperti senyum, dan gerakan tubuh) dan bahasa
3internal4 yang tampak dalam imajinasi atau dalam permainan khayalan harus secara
relatif utuh, dan kemampuan dalam komunikasi sosial tanpa kat-kata tidak terganggu.
5. !ebagai kompensasi dari kekurangannya, anak akan berusaha berkomunikasi dengan
menggunakan demonstrasi, lagak (gesture), mimic, atau bunyi yang nonbahasa.iagnosis Banding
. 6etardasi mental
Pasien memiliki gangguan keseluruhan dalam funsi intelektual sedangkan pada
gangguan bahasa ekspresif kapasitas dan fungsi intelektual nonerbal dalam batas
normal.
. Gangguan bahasa reseptif&ekspresif campuran
Pemahaman bahasa jelas di bawah tingkat yang diharapkan menurut usianya
sedangkan gangguan bahasa ekspresif dalam batas normal.
*. Gangguan perkembangan perasif
Pasien tidak memiliki inner language, rencana simbolik atau khayalan, pemakaian
gerak isyarat yang sesuai, atau kapasitas untuk membentuk hubungan sosial yang
hangat dan penuh arti. !elain itu, pada gangguan perasif, pasien tidak menunjukkan
keinginan untuk berkomunikasi.
1. "utisme selektif
+nak memiliki riwayat perkembangan bahasa yang normal dan pembicaraan mereka
terbatas pada anggota keluarga tertentu.
Prognosis
Pada umumnya, prognosis gangguan bahasa ekspresif adalah baik. !ebanyak 2/0
anak-anak dengan gangguan bahasa ekspresif ringan pulih spontan tanpa adanya tanda
8/10/2019 Gangguan Perkembangan Bahasa
3/5
gangguan bahasa, tetapi anak-anak dengan gangguan bahasa ekspresif berat mungkin
selanjutnya menunjukkan ciri-ciri gangguan bahasa ringan sampai sedang.
!erapi
Terapi bahasa harus dimulai segera setelah diagnosis gangguan bahasa ekspresif.
Terapi tersebut terdiri dari latihan pendorong perilaku dan praktik dengan fonem (unit suara),perbendaharan kata, dan kontruksi kalimat. Konseling parental suportif mungkin
diindikasikan pada beberapa kasus. Psikoterapi biasanya tidak diindikasikan kecuali anak
dengan gangguan bahasa menunjukkan tanda kesulitan perilaku atau emosional yang
bersamaan atau sekunder.
B. Gangguan Bahasa Reseptif"Ekspresif #ampuran
alam gangguan bahasa reseptif&ekspresif campuran akan terganggu dalam
pengertian dan eskpresi bahasa. !" #$ adalah manual diagnostic pertama yang
mengkombinasikan gangguan bahasa reseptif dan gangguan bahasa ekspresif. #mplikasinya
adalah bahwa gangguan bahasa reseptif yang bermakna secara klinis selalu disertai oleh
disfungsi bahasa ekspresif.
7iri penting gangguan bahasa reseptif&ekspresif campuran mengharuskan bahwanskor
dari perkembangan bahasa reseptif (pemahaman) maupun ekspresif yang baku adalah di
bawah nilai yang didapatkan dari pengukuran kapasitas intelektual nonerbal yang baku.
Epidemiologi
Prealensi diperkirakan amtara -*0 untuk gangguan reseptif maupun ekspresif.
Kedua gangguan tersebut dianggap lebih sering pada anak laki-laki dibandingkan anak
perempuan (Kaplan, !adock, dan Grebb, //*).Etiologi
Penyebab gangguan bahasa reseptif&ekspresif campuran tidak diketahui. Teori awal
menuliskan disfungsi perseptual, cedera serebral yang samar-samar, keterlambatan
maturasional, dan faktor genetik sebagai kemungkinan faktor penyebab, tetapi tidak ada bukti
definitie yang mendukung teori tersebut. 8eberapa penelitian menyatakan adanya gangguan
dasar pada diskriminasi auditorik, karena sebagai besar anak dengan gangguan ini lebih
responsif terhadap suara lingkungan dibanding suara bicara. !eperti gangguan bahasa
ekspresif, sisi kidal dan ambilateralitas tampaknya meningkatkan risiko (Kaplan, !adock, dan
Grebb, //*).
iagnosis
+danya tingkat pemahaman tanda bahasa isyarat erbal yang jelas di bawah tingkat
yang sesuai menurut usianya denga kapasitas intelektual nonerbal yang intak dan sesuai
dengan usianya, penegakan kesulitan bahasa oleh tes bahasa reseptif yang baku, dan tidak
adanya gangguan perkembangan perasif menegakkan diagnosis gangguan bahasa
reseptif&ekspresif campuran. Pada gangguan bahasa reseptif&ekspresif campuran, disfungsi
reseptif terjadi bersama-sama disfungsi ekspresif (Kaplan, !adock, dan Grebb, //*).
Pedoman diagnosis gangguan bahasa reseptif menurut PPG% ### ("aslim, //*) adalah
sebagai berikut'
. Gangguan perkembangan khas dimana pengertian anak dalam bahasa, di bawahkemampuan rata-rata anak dalam usia mentalnya.
8/10/2019 Gangguan Perkembangan Bahasa
4/5
. Kegagalan dalam member respons terhadap nama yang familiar (tidak adanya
petunjuk nonerbal) pada ulang tahun yang pertama, ketidakmampuan dalam
mengidentifikasi beberapa objek yang sederhana dalam usia 9 bulan, atau kegagalam
dalam mengikuti instruksi sederhana pada usia tahun, dapat dicatat sebagai tanda-
tanda dari keterlambatan.i kemudian hari kesulitan-kesulitan mencakup ketidakmampuan untuk mengerti
struktur tata bahasa (bentuk kalimat negatif, pertanyaan, perbandingan, dsb.) dan
kekurangan dalam mengerti aspek penghalus dari bahasa (nada suara, gerakan tubuh,
dsb.).
*. Kriteria dari gangguan perkembangan perasie tidak dijumpai.
1. Pada hampir semua kasus, perkembangan dari bahasa ekspresif juga terlambat dan
la:im ada suara ucapan yang tidak normal.
2. ari semua ariasi gangguan perkembangan khas berbicara dan berbahasa, gangguan
berbahasa reseptif mempunyai tingkat hubungan yang tinggi dengan gangguan sosio-
emosional-perilaku.
;amun demikian, mereka berbeda dari anak autistik dalam hal interaksi sosial yang
lebih normal, penggunaan gerak tubuh yang hampir normal, dan hanya sedikit
kesulitan dalam komunikasi.
iagnosis Banding
. Gangguan bahasa ekspresif
Pemahaman bahasa ucapan (membaca sandi) tetap normal sesuai usianya. Pada
gangguan bahasa reseptif&ekspresif campuran lebih responsif terhadap suara
lingkungan dibandingkan suara bicara.
. 6etardasi mental, afasia didapat, dan gangguan perkembangan perasif harus jugadisingkirkan.
Prognosis
Prognosis keseluruhan untuk gangguan bahasa reseptif&ekspresif campuran adalah
kurang baik dibandingkan gangguan bahasa ekspresif saja. %ika gangguan campuran dikenali
pada anak kecil, biasanya parah, dan prognosis jangka pendek buruk. Prognosis untuk anak-
anak yang mendapatkan gangguan bahasa reseptif&ekspresif campuran adalah sangat
berariasi dan tergantung pada sifat dan keparahan kerusakan.
!erapi
8eberapa ahli terapi menyukai lingkungan stimuli yang ringan, dimana anak
diberikan instruksi linguistik indiidual. 8eberapa lainnya menganjurkan bahwa instruksi
bicara dan bahasa diintegrasikan ke dalam berbagai lingkungan dengan kelompok anak yang
diajarkan beberapa struktur bahasa secara bersama-sama.
Psikoterapi sering diperlukan karena anak-anak dengan gangguan campuran sering
memiliki masalah emosional dan perilaku. Perhatian khusus harus diberikan untuk
meningkatkan citra diri anak dan keterampilan sosial. Konseling keluarga dimana orang tua
diajarkan pola interaksi yang sesuai dengan anak juga membantu.
#. Afasia idapat dengan Epilepsi $Sindrom %andau&Kleffner'
Pedoman diagnosis menurut PPG% ### antara alin'
8/10/2019 Gangguan Perkembangan Bahasa
5/5
. Gangguan perkembangan khas dimana anak mempunyai riwayat perkembangan
bahasa yang normal, kehilangan kedua kemampuan ekspresif dan reseptif, tetapi tetap
normal dalam intelegensia umum.
.