2
GANGGUAN PERKEMBANGAN BELAJAR KHAS Gangguan perkembangan belajar khas adalah suatu gangguan pada pola normal kemampuan penguasaan keterampilan, yang terganggu sejak stadium awal dari perkembangan (specific development disorders of scholastic skills). Gangguan dalam belajar ini tidak merupakan hasil langsung dari gangguan yang lain (seperti retardasi mental, deficit neurologis yang besar, masalah visus dan daya dengar yang tidak terkoreksi atau gangguan emosional), walaupun mungkin terdapat bersamaan dengan kondisi tersebut. Gangguan perkembangan belajar khas seringkali terdapat bersama dengan sindrom klinis lain (seperti gangguan pemusata perhtian atau gangguan tingkah laku) atau gangguan perkembangan lain (seperti gangguan perkembangan motoric khas atau gangguan perkembangan khas berbicara atau berbahasa) (Maslim, 2003). Etiologi dari gangguan perkembangan belajar khas tidak diketahui, tetapi diduga bahwa manifestasi gangguan ini disebabkan oleh factor biologis yang berinteraksi dengan factor non-biologis (sperti kesemptan beljar dan kualitas pengajaran) (Maslim, 2003). Pedoman diagnostic menurut PPDGJ III adalah (Maslim, 2003) : a. Secara klinis terdapat derajat hendaya yang bermakna dalam keterampilan skolastik tertentu (beratnya daya dinilai dari ukuran skolastik, gangguan perkembangan yang mendahului, masalah yang terkait, ola, dan respons)

Gangguan Perkembangan Belajar Khas

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Belajar

Citation preview

Page 1: Gangguan Perkembangan Belajar Khas

GANGGUAN PERKEMBANGAN BELAJAR KHAS

Gangguan perkembangan belajar khas adalah suatu gangguan pada pola normal

kemampuan penguasaan keterampilan, yang terganggu sejak stadium awal dari perkembangan

(specific development disorders of scholastic skills). Gangguan dalam belajar ini tidak

merupakan hasil langsung dari gangguan yang lain (seperti retardasi mental, deficit neurologis

yang besar, masalah visus dan daya dengar yang tidak terkoreksi atau gangguan emosional),

walaupun mungkin terdapat bersamaan dengan kondisi tersebut. Gangguan perkembangan

belajar khas seringkali terdapat bersama dengan sindrom klinis lain (seperti gangguan pemusata

perhtian atau gangguan tingkah laku) atau gangguan perkembangan lain (seperti gangguan

perkembangan motoric khas atau gangguan perkembangan khas berbicara atau berbahasa)

(Maslim, 2003).

Etiologi dari gangguan perkembangan belajar khas tidak diketahui, tetapi diduga bahwa

manifestasi gangguan ini disebabkan oleh factor biologis yang berinteraksi dengan factor non-

biologis (sperti kesemptan beljar dan kualitas pengajaran) (Maslim, 2003).

Pedoman diagnostic menurut PPDGJ III adalah (Maslim, 2003) :

a. Secara klinis terdapat derajat hendaya yang bermakna dalam keterampilan skolastik

tertentu (beratnya daya dinilai dari ukuran skolastik, gangguan perkembangan yang

mendahului, masalah yang terkait, ola, dan respons)

b. Hendaya-nya harus dalam arti bahwa tidak semata-mata dapat dijelaskan dari retardasi

mental atau hendaya ringan dalam intelegensi umum, sebab IQ dan kinerja skolastik tidak

persis berjalan bersamaan/parallel

c. Hendaya harus dalam masa perkembangan, dalam arti harus sudah ada pada awal usia

sekolah dan tidak didapat pada proses perjalanan pendidikan lebih lanjut

d. Harus tidak ada factor luar yang dapat menjadi alasan untuk kesulitan skolastik (misalnya

kesempatan belajar, system pengajaran, pindah sekolah, dan sebagainya)

e. Tidak langsung disebabkan ooleh hendaya visus atau pendengaran yang tidak terkoreksi

Dengan petunjuk diatas, diagnosis gangguan perkembangan belajar khas harus berlandaskan

temuan positif dari gangguan kinerja skolastik yang secara klinis bermakna yang berkaitan

dengan factor-faktor intrinsic dari perkembangan anak (Maslim, 2003).

Page 2: Gangguan Perkembangan Belajar Khas

DAFTAR PUSTAKA

Maslim, R. 2003. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa, Rujukan Ringkas PPDGJ-III. Jakarta :

Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK Atma Jaya

Note : Hendaya (impairment) adalah kehilangan atau abnormalitas fungsi dimanisfestasi secara

psikologi oleh gangguan fungsi mental seperti daya ingat, perhatian dan fungsi emosi.