28
Farmakoterapi Gangguan Tidur (Sleep Disorders) Sari Meisyayati, M.Si, Apt

Gangguan Tidur (Sleep Disorders).pptx

Embed Size (px)

Citation preview

PowerPoint Presentation

Farmakoterapi Gangguan Tidur (Sleep Disorders)Sari Meisyayati, M.Si, AptPeran tidur bagi manusiaPemulihanPeremajaan & revitalisasipenyimpanan memori pemelihara kepekaan reseptor noradrenergik

Sangat vital dan bila terganggu akan mengganggu aktivitas keseharian manusia

Siklus TidurNormal :Sangat bervariasi : < 4 jam s/d > 9 jam

Tidur sehat :7 atau 8 jam

Bila kurang atau lebih dapat meningkatkan resiko kematian

Fase-Fase dalam Siklus TidurFase Non REMtahap I (gerakan bola mata lambat)tahap II (bola mata tidak bergerak)tahap III (bola mata tak bergerak ; tidur nyenyak)tahap IV (bola mata tak bergerak ; tidur nyenyak)Fase REM (gerakan bola mata cepat)

Siklus tidur : Fase Non REM Fase REMTidur sehat : 4-6 siklus (persiklus 70-120 menit)Pola EEG pada tiap fase tidur

Sistem pengaturan tidur / terjaga (sleep/wake regulating system)Sejumlah neurotransmiter yang berlokasi dibeberapa area otak berperan dalam sistem ini :Neuron-neuron GABAergik/Galaninergic pada area ventro lateral preoptic (VLPO) (memicu tidur)neuron-neuron hipocretin/orexin, histaminergik, zat P dan faktor pelepas kortikotropin yang terletak pada hipotalamus serta neurotransmitter norepinefrin dan asetilkolin pada korteks(pemicu bangun dan kondisi wakefulness )sistem dopamin yang terletak di ventral tegmental A10 dan A 11 masing-masing berperan (mengontrol kewaspadaan dan gerakan (motor))sistem serotonergik ( mengontrol motor di daerah nucleus hypoglossal (upper airway))Siklus tidur pada berbagai usiaMasa bayi dan anak-anakTahapan tidur nyenyak paling menonjol dan semakin berkurang seiring bertambahnya usiaFase REM berlangsung sangat singkat dan bertambah seiring bertambahnya usiaMasa manulaTahapan tidur nyenyak sangat singkat bahkan hilangFase REM mendominasi 67% gangguan tidur terjadi pada manulaKlasifikasi Gangguan TidurGangguan Tidur Primer A. Dissominia Insomnia Primer Hipersomnia Primer NarkolepsiGangguan tidur yang berkaitan dengan pernafasan Gangguan tidur ritme kikardiantipe fase tidur tertundatipe jet lagtipe shift worktipe tidak spesifikB. Parassomnia* Mimpi buruk* Terror* Tidur sambil berjalanGangguan Tidur yang Disebabkan Gangguan Mental Lain- Insomnia- HipersomniaGangguan Tidur oleh Sebab Lain- Gangguan tidur karena penyakit- Gangguan tidur karena perangsangan oleh senyawa- senyawa kimia

EpidemiologiLebih dari 50% populasi pernah mengalami insomnia selama hidupWanita mengeluh insomnia 2 x lebih banyak dibanding priaInsomnia lebih sering terjadi pada manula, pengangguran, mengalami perceraian, status sosial ekonomi lemah40% penderita insomnia juga mengalami gangguan kejiwaan ( cemas, depresi, penyalahgunaan obat)PatofisiologiGangguan tidur terjadi karena ketidak seimbangan jumlah neurotransmiter yang berperan pada sistem pengaturan tidur/terjagaKerusakan pada sistem di bagian hipotalamus (GABAergik / Galaninnergik-hipocretin / orexin norepinefrin / asetilkolin) menyebabkan insomnia dan narkolepsiTimbulnya katapleksi pada kejadian narkolepsi disebabkan karena disregulasi sistem dopaminSleep apnea diinduksi oleh disregulasi sistem serotonergikEtiologiStress psikologikritme kerja khususadanya penyakit-penyakit tertentukelainan pada organ pernafasanpenggunaan obat-obatadanya gangguan kejiwaan dapat memicu berbagai jenis gangguan tidurperubahan proses fisiologi yaitu penuaan dan genetik

Gejala KlinisInsomnia(kurang tidur)Narkolepsi(tidur berlebihan)Sleep Apnea(gangguan pernafasan sewaktu tidur)Parasomnia(gangguan prilaku sewaktu tidur)Sulit tertidurSering terbangunbangun terlalu awal dan sulit untuk dapat tidur kembaliMerasa sangat mengantuk sepanjang hariKatapleksiSleep paralysisHypnagogic HallucinationsTimbul sesak nafas (20-30 mnt) sewaktu tidurMendengkurNarkolepsi(OSA)Insomnia (CSA)Berjalan sewaktu tidurSleep terorsMimpi buruk13DiagnosaIdentifikasi keluhanSudah berapa lama gangguan tidur berlangsung?Bagaimana pola tidur sehari-hari dan apakah hal tersebut berubah belakangan ini?Berapa lama waktu yang biasa dibutuhkan untuk tidur?apakah tiap malam tidur pada jam yang sama?biasa tidur siang?Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk dapat tertidur?seberapa sering terbangun di waktu malam?jam berapa terbangun? Apakah dapat tidur kembali?Apakah ada masalah lain sehingga menggangu tidur?(nyeri, khawatir, stress, pekerjaan, keluarga)

Identifikasi keluhan (Lanjutan)Apakah menderita penyakit fisik / kejiwaan?Apakah mengkonsumsi obat, alkohol atau minuman/makanan yang mengandung kafeinApakah istri/anggota keluarga mendengar adanya dengkuran atau melihat adanya gerakan yang aneh sewaktu tidur?Bagaimana perasaan setelah bangun dan sepanjang hari:lelah, tertekan, mengantuk, lekas marah?Adakah anggota keluarga lain yang juga mengalami gangguan tidur?Adakah hal-hal lain yang dapat membantu gangguan tidur yang dialami:obat tidur, olahraga, tidur di ruangan yang berbeda?Terapi Non FarmakologiInsomniaPengontrolan StimulusHigene TidurSleep RestrictionMendisiplinkan waktu untuk bangun dan waktu untuk tidur Tidur sebanyak yang diperlukan untuk tujuan istirahatKe tempat tidur hanya kalau merasa ngantuk, hindari melakukan aktivitas lain (baca, nonton tv)Jangan memaksakan diri untuk tidur, bila dalam waktu 20-30 menit tidak bisa tidur, lakukan kegiatan relaksasiHindari tidur siangTidak membawa masalah ke tempat tidur Olahraga rutin (3-4 x seminggu) pagi/soreCiptakan suasana tidur yang menyenangkanHentikan/kurangi konsumsi alkohol, kafein dan nikotinHindari minum terlalu banyak pada malam hariLakukan hal yang membuat rileks dan menyenangkan sebelum tidurPembatasan waktu di tempat tidurTerapi FarmakologiInsomniaNonbenzodiazepinBenzodiazepin (dosis dalam satuan miligram)Waktu paruh pendek(1 jam)Waktu paruh menengah(10-15jam)Waktu paruh panjang(30 Jam)Zolpidem (5-20)Zaleplon (5-20)Trazodon (25-75)Triazolam (0,125-0,25) estazolam (1-2)temazepam (15-30)flurazepam(15-30)quazepam (7.5-15)Evaluasi Pengobatan InsomniaInsomnia jangka pendek/sewaktu-waktuPasien diberikan penjelasan bahwa bila pola tidur akan kembali normal bila stressor insomnia tersebut dihilangkan dan diedukasi mengenai kontrol stimulus dan hygiene tidurDapat diberikan obat tidur secara intermiten dan tidak lebih dari 3 minggu bila stressor insomnia diperkirakan akan berakhir dalam kurun waktu 1 minggu

Insomnia kronikPenyebabnya harus diidentifikasi dengan jelas dan ditangani secara maksimalBila insomnia masih terjadi dapat diterapi dengan obat tidur untuk beberapa bulan Gunakan dosis obat serendah mungkin untuk meminmalisasi toleransi dan ketergantunganBenzodiazepin kerja pendek digunakan untuk pasien insomnia yang sulit memulai tidur dan membutuhkan kewaspadaan dalam keseharian Benzodiaepin kerja menengah digunakan untuk pasien insomnia yang tidak dapat mempertahankan waktu tidurBenzodiazepin kerja panjang dapat digunakan bila pasien juga mengalami kecemasan seharianTerapi Non FarmakologiNarkolepsihigene tidur beristirahat (tidur sejenak) selama 15 menit sebanyak dua kali di sela kesibukan dapat membantu penderita kembali merasa segar selama beberapa jamnarkolepsi yang terkait dengan obstructive sleep apnea (OSA) maka penanganannya mengacu pada farmakoterapi OSA

Terapi FarmakologiNarkolepsi

Evaluasi Pengobatan NarkolepsiTujuan utama pengobatan narkolepsi adalah untuk mengurangi gejala-gejala narkolepsi sehingga pasien dapat kembali melakukan kegiatan sehari-harinya secara penuh seperti bekerja, sekolah dan bermasyarakatTerapi Non FarmakologiSleep ApneaCPAP (control positive airway pressure) yang bertujuan untuk menstabilkan pola pernafasan menghindari penggunaan depresan sistem saraf pusat (SSP)Tidur dengan posisi yang benarpenurunan berat badanpengobatan lesi/operasi pada kelainan sistem pernafasansuplemen oksigenTerapi FarmakologiSleep ApneaOSA Protryptilin 10-30 mg sehari dapat mengurangi frekuensi apnea dan meningkatkan kejenuhan oksigenAsetozolamid atau teofilin dapat digunakan untuk membantu menstabilkan pola bernafas CSAuntuk CSA dengan keluhan sering terbangun malam dapat ditambahkan benzodiazepin (triazolam atau temazepam)

Terapi Non FarmakologiParasomniaDewasadijauhkan dari hal-hal yang membahayakan:mengunci pintu dan jendela kamartidak tidur di kamar yang berada di lantai atas menjauhkan benda-benda tajampsikoterapi intensif oleh psikiater (teror tidur terkait erat dengan ansietas)Anak-anakmenjauhkannya dari hal-hal yang membahayakan bila yang terjadi adalah berjalan sewaktu tidur. Memberikan pengertian dan menemani anak yang mengalami gangguan teror tidur sewaktu sang anak akan tidur akan memberikannya rasa nyaman dan terlindungi

Terapi FarmakologiParasomniaPada DewasaTidur berjalanbenzodiazepin, SSRIs atau TCA. Mimpi buruk & teror tidurSiproheptadin atau benzodiazepin dosis rendah

Algoritma Terapi