Click here to load reader
Upload
bung-karno
View
83
Download
13
Embed Size (px)
DESCRIPTION
jujik file
Citation preview
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP
KINERJA KARYAWAN PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK
PRATAMA KARAWANG SELATAN
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Pada Program Studi S1 Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Singaperbangsa Karawang
Oleh:
IIS YASIROH NPM : 0641173402029
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
KARAWANG 2010
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP
KINERJA KARYAWAN PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK
PRATAMA KARAWANG SELATAN
SKRIPSI
Oleh :
IIS YASIROH NPM : 0641173402029
Telah Disetujui Pembimbing
Dan Dinyatakan Telah Memenuhi Syarat Untuk Diterima Sebagai Skripsi
Sarjana Program Studi S1 Manajemen Pada Fakultas Ekonomi
Universitas Singaperbangsa Karawang
Menyetujui:
Pembimbing I, Pembimbing II,
RAHMAT HASBULLAH, S.E., MPd. NELLY MARTINI, S.E., MM.
NIRD:0124117340203962 NIRD:0124117340203993
Mengetahui:
Fakultas Ekonomi Universitas Singaperbangsa Karawang
Dekan, Ketua Program Studi S1 Manajemen
KOSASIH. S.E., MM. EMAN SULAEMAN. S.E., MM
NIRD:012017340272053 NIRD:012017340272054
DAFTAR PUSTAKA
Hasibuan, Malayu. 2006. Manajemen Dasar Pengertian dan Masalah. Edisi Revisi. Jakarta: PT Bumi Aksara
2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi, Cetakan
ketujuh. Jakarta: PT Bumi Aksara Mangkunegara. A.A. P. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan.
Cetakan keempat, Bandung: PT remaja rosdakarya 2009. Evaluasi Kinerja SDM. Cetakan keempat , Bandung: PT
Refika Aditama Nelly, Martini. 2009. Pengaruh Anggota, Perangkat Manajemen dan Program
Kerja Trehadap Partisipasi Serta Dampaknya Pada loYalitas Anggota. Tesis. Program Pascasarjana. UMJ Tidak Diterbitkan.
Ridwan dan Engkos A. Kuncoro. 2008. Cara Menggunakan Dan Memakai
Analisis Jalur (Path Analysis). Cetakan kedua. Bandung: Alfabeta Simamora, Henry. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi KE-3
Yogyakarta: Aditya Media Sedarmayanti. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia, Reformasi Birokrasi
dan Manajemen Pegawai Negeri Sipil. Cetakan ketiga. Bandung: PT.Refika Aditama
Sugiyono. 2009. Metodologi Penelitian Administrasi. Cetakan ke 17. Bandung
: Alfabeta 2009. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan ke 13. Bandung : Alfabeta 2009. Metode Penelitian Kuantutatif, Kualitatif dan R&D. Cetakan
ke 8. Bandung : Alfabeta Veithzal, Rivai. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan
dari teori kepraktik. Edisi kedua. Jakarta : PT Rajagrafindo Persada
vi
ABSTRAK Iis Yasiroh, 2010. Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Motivasi kerja
Terhadap Kinerja Karyawan Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karawang Selatan. Skripsi Program Studi S1 Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Singaperbangsa Karawang.
Gaya kepemimpinan dan motivasi yang diberikan oleh pemimpin
kepada bawahannya sangat berpengaruh terhadap kinerja bawahan dalam hal ini adalah karyawan. Kinerja yang baik dari bawahan dapat diperoleh dengan gaya kepemimpian dan motivasi pemimpin yang baik pula. Kinerja merupakan cara yang diperoleh dari kedua hal tersebut dalam menyelesaikan tugas atau pekerjaan seseorang dan suatu hal penting dalam upaya perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan.
Penelitian ini merupakan penelitian terapan, yang berdasarkan
metode penelitian evaluasi dengan tingkat eksplanasi besifat assosiatif dan analisis yang digunakan adalah data kuantitatif, dengan menggunakan analisis skala likert, rentang skala, hipotesis dengan analisis jalur (Path Analysis).
Path Analysis digunakan untuk menguji besarnya pengaruh Gaya
Kepemimpinan Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karawang Selatan. Langkah-langkah yang digunakan adalah merumuskan persamaan struktural, menghitung koefesien berdasarkan pada koefesien regresi, gambar diagram lengkap, menghitung koefesien regresi disetiap struktur, menghitung koefesien jalur (simultan dan individual), merangkum dalam tabel, dan kesimpulan. Hasil penelitian ini disimpulkan sebagai berikut: 1. Gaya kepemimpinan yang ada pada kantor pelayanan pajak pratama
karawang selatan yang cenderung digunakan pimpinan adalah adalah gaya kepemimpinan parsitipatif.
2. Motivasi yang cenderung digunakan pada kantor pelayanan pajak pratama karawang selatan adalah kebutuhan akan aktualisasi diri.
3. Kinerja karyawan kantor pelayanan pajak pratama karawang selatan adalah adalah karyawan yang bertanggung jawab dan memiliki kinerj yang baik.
4. Berdasarkan hasil perhitungan analisis jalur maka memberikan informasi bahwa besarnya pengaruh gaya kepemimpinan (X1) yang secara langsung mempengaruhi kinerja karyawan (Y) adalah 0.3382 = 0,114244 atau 11.42%.
5. Berdasarkan hasil perhitungan analisis jalur maka memberikan informasi bahwa besarnya pengaruh motivasi (X2) yang secara
vii
langsung mempengaruhi kinerja karyawan (Y) adalah 0,5092 = 0,259081 atau 25,91%
6. Berdasarkan hasil perhitungan analisis jalur maka memberikan informasi bahwa besarnya pengaruh gaya kepemimpinan (X1) dan motivasi (X2) berpengaruh secara simultan yang langsung mempengaruhi kinerja karyawan (Y) adalah 0,338 = 33,8%. Sisanya sebesar 66,2% dipengaruhi faktor-faktor lain yang tidak dapat dijelaskan dalam penelitian ini.
xii
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ..…………………………..…………………………………….. i
LEMBAR PENGESAHAN …………………………………………….. ii
LEMBAR PERSETUJUAN PENGUJI ……………………………….. iii
SURAT PERNYATAAN ………………………………………………. iv
ABSTRAK …………………………………………………………….. vi
ABSTRACT …………………………………………………………….. vi
KATA PENGANTAR …………….…………………………………….. ix
DAFTAR ISI …………………………………………………………….. xii
DAFTAR TABEL ………………...…………………………………….. xv
DAFTAR GAMBAR …………….…………………………………….. xxiii
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………….. 1
1.1 Latar Belakang …………………………………………….. 1
1.2 Perumusan Masalah …..…………………………………….. 4
1.3 Tujuan Penelitian ………………………………………….….. 4
1.4 Kegunaan Penelitian …...……………………………………. 5
1.5 Hipotesis ………………………………………………………. 6
1.6 Tempat dan Waktu Penelitian ….…………………………. 7
xiii
BAB II LANDASAN TEORI .......……………………………………. 8
2.1 Manajemen Dan Manajemen Sumber Daya Manusia ...…. 8
2.2 Pimpinan dan Kepemimpinan ……...……………………. 11
2.3 Pengertian Gaya Kepemimpinan …………………………… 13
2.4 Pengertian Motivasi …………………………… ..……….…... 16
2.4.1 Aspek dan Pola Motivasi ………..…………………….. 18
2.4.2 Teori-teori Motivasi …………………………………….. 24
2.5 Pengertian Kinerja ...….………………..…………….……… 29
2.5.1 Aspek-aspek Yang Dinilai Dalam Kinerja …..……….. 30
2.5.2 Tujuan dan Kegunaan Penilaian Kinerja …………….. 34
2.5.3 Faktor-faktor Penghambat Penilaian Kinerja ……….. 37
2.5.4 Metode-metode Penilaian Kinerja …………..……….. 39
BAB III METODE PENELITIAN ……………………..………………. 41
3.1 Desain Penelitian …….……………………………………. 41
3.2 Variabel Penelitian …...……………………………………. 42
3.3 Metode Pengumpulan Data …………………………………. 45
3.3.1 Populasi dan sample …….……………………….. 45
3.3.2 Jenis data ….……………………………………... 46
3.3.3 Teknik Pengumpulan Data …….…………..…... 50
3.4 Metode Analisis Data .……………………………………... 54
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ………………………………. 54
xiv
4.1 Profil Perusahaan ……..……………………………………. 54
4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan .……………………. 54
4.1.2 Struktur Organisasi…………………………………. 56
4.1.3 Aktivitas Perusahaan ………………....….……….. 57
4.2 Hasil dan Pembahasan ..…….…………….………………. 72
4.2.1 Analisa Validitas …………....……….……………. 72
4.2.2 Bagaimana Gaya Kepemimpinan Yang Ada Pada
Kantor Pelayanan Pajak Karawang Selatan …….. 75
4.2.3 Bagaimana motivasi Yang Ada Pada Kantor
Pelayanan Pajak Karawang Selatan ………..…… 115
4.2.4 Bagaimana kinerja Yang Ada Pada Kantor
Pelayanan Pajak Karawang Selatan …………..... 158
4.2.5 Bagaimana Hubungan Gaya Kepemimpinan dan
Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada
Kantor Pelayanan Pajak Karawang Selatan ……. 209
BAB V PENUTUP …………………..………………………………. 217
5.1 Kesimpulan …………………………...……………………. 217
5.2 Saran ..…………..……..……………………………………. 221
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BIODATA
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan Manajemen Sumber Daya Manusia saat ini
didorong oleh kemajuan peradaban, pendidikan, ilmu pengetahuan,
dan tuntutan daya saing produksi barang dan jasa yang dihasilkan.
Perkembangan ini dimulai sejak adanya kerjasama dan pembagian
kerja diantara dua orang atau lebih. Pengelolaan Sumber Daya ini
sangat penting untuk mencapai tujuan organisasi melalui manajemen
yang merupakan alat untuk mencapai tujuan tersebut. Manajemen
yang baik akan memudahkan terwujudnya tujuan perusahaan,
karyawan, dan masyarakat. Dengan manajemen daya guna dan hasil
guna unsur-unsur manajemen akan dapat ditingkatkan.
Dalam pencapaian tujuan perusahaan banyak unsur-unsur
yang menjadi hal penting dalam pemenuhannya, diantaranya adalah
unsur kepemimpinan atau pemimpin. Sumber Daya yang telah
tersedia jika tidak dikelola dengan baik maka tidak akan memperoleh
tujuan yang telah direncanakan, sehingga peranan pemimpin sangat
penting yang dapat mempergunakan wewenang dan
kepemimpinannya untuk mencapai suatu tujuan. Dasarnya
kepemimpinan merupakan gaya seorang pemimpin mempengaruhi
bawahannya agar mau bekerja sama dan bekerja efektif sesuai
dengan perintahnya, dengan gaya kepemimpinan yang dimiliki oleh
2
seorang pemimpin ini yang akan digunakan untuk bisa mengarahkan
Sumber Daya Manusia dapat menggunakan semua kemampuannya
dalam mencapai kinerja yang baik.
Selain dari hal gaya kepemimpinan yang ditujukan seorang
pemimpin untuk memberikan arahan kepada bawahan, hal penting
lain yang harus dipahami oleh seorang pemimpin bahwa mengatur
karyawan adalah hal yang sulit dan kompleks, karena mereka
mempunyai pikiran. Perasaan, status, keinginan dan latar belakang
yang heterogen yang dibawa ke dalam organisasi. Karyawan tidak
dapat diatur dan dikuasai sepenunhnya seperti mengatur mesin,
modal atau gedung, karyawan merupakan assets yang sangat
berharga yang dimiliki oleh perusahan. Tujuan tidak mungkin
terwujud tanpa peran aktif karyawan meskipun alat-alat yang dimiliki
perusahaan begitu canggihnya. Alat-alat canggih yang dimiliki
perusahaan tidak ada manfatnya bagi perusahaan, jika peran aktif
karyawan tidak diikutsertakan. Sehingga untuk bisa memadukan
antara kepentingan perusahaan dan kebutuhan karyawan seorang
pemimpin harus mengintegrasikan kedua hal tersebut, salah satunya
dengan pemberian motivasi. Dengan motivasi ini pemimpin dapat
mendorong atau menggerakan potensi bawahan, agar mau bekerja
sama secara produktif berhasil dan mewujudkan tujuan yang telah
ditentukan, perusahaan bukan saja mengharapkan karyawan
mampu, cakap dan terampil, tetapi yang terpenting mereka mau
3
bekerja giat dan berkeinginan untuk mencapai hasil kerja yang
maksimal. Kemampuan dan kecakapan karyawan tidak ada artinya
bagi perusahaan jika mereka tidak mau bekerja dengan giat.
Kecanggihan peralatan yang didukung Sumber Daya Manusia yang
terampil dan berkualitas akan dapat memberikan manfaat yang besar
bagi perusahaan sesuai dengan tuntutan perkembangan keadaan.
Gaya kepemimpinan seorang pemimpin dan motivasi yang diberikan
oleh pemimpin kepada bawahannya sangat berpengaruh terhadap
kinerja bawahan dalam hal ini adalah karyawan. Kinerja yang baik
dari bawahan dapat diperoleh dengan gaya kepemimpian dan
motivasi pemimpin yang baik pula. Kinerja merupakan cara yang
diperoleh dari kedua hal tersebut dalam menyelesaikan tugas atau
pekerjaan seseorang dan suatu hal penting dalam upaya perusahaan
untuk mencapai tujuan perusahaan.
Berdasarkan uraian diatas, penulis mencoba untuk melakukan
penelitian pada kantor pelayanan pajak, untuk mengetahui gaya
kepemimpian yang dilakukan oleh pemimpin, motivasi yang
dilakukan atasan kepada bawahan (karyawan), serta mengetahui
pengaruh gaya kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja
karyawan, untuk selanjutnya penelitian ini teruang dalam sebuah
judul yaitu ”Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Motivasi kerja
terhadap Kinerja Karyawan”.
4
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas,
maka dalam hal ini penulis akan merumuskan masalah sebagai
berikut :
1. Bagaimana gaya kepemimpinan kantor pelayanan pajak pratama
karawang selatan?
2. Bagaimana motivasi kerja karyawan kantor pelayanan pajak
pratama karawang selatan?
3. Bagaimana kinerja karyawan kantor pelayanan pajak pratama
karawang selatan?
4. Bagaimana pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja
karyawan kantor pelayanan pajak pratama karawang?
5. Bagaimana pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan kantor
pelayanan pajak pratama karawang?
6. Bagaimana hubungan gaya kepemimpinan dan motivasi kerja
terhadap kinerja karyawan kantor pelayanan pajak pratama
karawang selatan?
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengumpulkan dan
mendapatkan data yang diperlukan dalam penyusunan skripsi
sebagai salah satu syarat dalam menempuh ujian skripsi di fakultas
Ekonomi Program Studi manajemen Universitas Singaperbangsa
Karawang.
5
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui, menganalisis dan menjelaskan gaya
kepemimipinan kantor pelayanan pajak pratama karawang
selatan.
2. Untuk mengetahui, menganalisis dan menjelaskan motivasi
kerja karyawan kantor pelayanan pajak pratama karawang
selatan.
3. Untuk mengetahui, menganalisis dan menjelaskan kinerja
karyawan kantor pelayanan pajak pratama karawang selatan.
4. Untuk mengetahui, menganalisis dan menjelaskan pengaruh
gaya kepimpinan terhadap kinerja karyawan kantor pelayanan
pajak pratama karawang selatan.
5. Untuk mengetahui, menganalisis dan menjelaskan pengaruh
motivasi terhadap kinerja karyawan kantor pelayanan pajak
pratama karawang selatan.
6. Untuk mengetahui, menganalisis dan menjelaskan hubungan
gaya kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap kinerja
karyawan kantor pelayanan pajak pratama karawang selatan.
1.4 Kegunaan Penelitian
Hasil dari penelitian yang penulis lakukan diharapkan dapat
memberi manfaat bagi penulis sendiri, pihak lembaga pendidikan dan
pihak-pihak lain yang kiranya berkepentingan dengan masalah ini.
Berikut ini penulis sampaikan mengenai kegunaan penelitian :
6
1. Bagi Peneliti
a. Untuk memenuhi salah satu tugas akhir perkuliahan dalam
mencapai gelar sarjana.
b. Untuk mengaplikasikan dan membandingkan antara teori-teori
yang didapat dari bangku perkuliahan dengan realitas yang
ada dilapangan, dan untuk lebih memahami serta memperluas
tentang manajemen pemasaran.
2. Bagi Lembaga Pendidikan
Kegunaan penelitian bagi lembaga pendidikan adalah sebagai
bahan untuk evaluasi bagi mahasiswa, serta kinerja lembaga
pendidikan yang bersangkutan dalam menghadapi era globalisasi
yang sangat kompleks sekali dan penuh dengan persaingan.
3. Bagi Perusahaan
Dengan adanya penelitian diharapkan mahasiswa dapat
memberikan ide atau saran dari hasil penelitian yang telah
dilaksanakan pada perusahaan tersebut bersifat membangun
bagi kemajuan perusahaan.
1.5 Hipotesis
Hipotesis dari penelitian ini adalah “gaya kepemimpinan dan
motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan kantor
pelayanan pajak pratama karawang selatan”. Hipotesis dilakukan
dengan menggunakan analisis jalur (Path Analysis)
7
1.6 Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Karawang Selatan
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan selama 5 (lima) bulan dari bulan
Maret 2010 sampai bulan Juli 2010. Dalam memudahkan
penelitian, penulis menggambarkn dalam sebuah tabel jadwal
penelitian sebagai berikut:
Table 1.1 Jadwal penelitian
No Jenis kegiatan Waktu Penelitian
Mar ’10 Apr ‘10 Mei ‘10 Jun ‘10 Jul ‘10
1 pembuatan proposal
2 perbaiakan proposal
3 pengurusan ijin
4 pelaksanaan penelitian
5 pembuatan laporan
6 ujian skripsi
Sumber : Peneliti, 2010
8
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Manajemen Dan Manajemen Sumber Daya Manusia
1. Pengertian Manajemen
Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya
mengatur. Manajemen dan organisasi bukan tujuan, tetapi hanya
alat untuk mencapai tujuan yang diinginkan, karena tujuan yang
ingin dicapai itu adalah pelayanan dan atau laba (profit).
Walaupun menajemen dan organisasi hanya perupakan ”alat dan
wadah” saja tetapi harus diatur dengan sebaik-baiknya. Karena
jika manajemen dan oerganisasi ini baik maka optimal dapat
diwujudkan, pemborosan terhindari, dan semua potensi yang
dimiliki akan lebih bermanfaat.
Pengertian manajemen menurut Malayu S. P. Hasibuan
(2006:2) adalah sebagai berikut :
”Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai satu tujuan tertentu”.
Pengertian Manajemen menurut Henry Simamora
(2004:4), ” manajemen merupakan proses pendayagunaan
bahan baku dan sumber daya manusia untuk mencapai
tujuanyang ditetapkan”.
9
Adapun pengertian manajemen menurut G. R. Terry dalam
buku Malayu S. P. Hasibuan (2006:2) adalah sebagai berikut :
”Management is a distinct process consisting of planning, organizing, actuating, and controlling performend to determine and accomplish stated objectives by the use of human being and resources”.
Pada dasarnya kemampuan manusia itu terbatas (fisik,
pengetahuan, waktu, dan perhatian) sedangkan kebutuhannya
tidak terbatas. Dengan adanya pembagian kerja, tugas, dan
tanggung jawab ini maka terbentuklah kerja sama dan keterkaitan
formal dalam suatu organisasi. Dalam organisasi ini maka
pekerjaan yang berat dan sulit akan dapat diselesaikan dengan
baik serta tujuan yang diinginkan tercapai. Manajemen selalu
terdapat dan sangat penting untu mengatur semua kegiatan
dalam rumah tangga, sekolah, koperasi, yayasan-yayasan,
pemerintah, dan lain-lain sebagainya.
2. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen terdiri dari 6 unsur (6 M) yaitu : man, Money,
methode, material, machines, dan market. Unsur man (manusia)
ini berkembang menjadi satu bidang ilmu pengetahuan
manajemen yang disebut manajemen sumber daya manusia atau
disingkat MSDM yang merupakan terjemahan dari man power
management. Manusia selalu berperan aktif dan dominaan dalam
setiap kegiatan organisasi, kerana manusia menjadi perencana,
pelaku, dan penentu terwujudnya tujuan organisasi.
10
Manajemen kepegawaian dan sumber daya manusia
sangat penting bagi perusahaan dalam mengelola, mengatur, dan
memanfaatkan pegawai sehingga dapat berfungsi secara
produktif untuk tercapainya tujuan perusahaan. Sumber daya
manusia di perusahaan perlu dikelola secara profesional agar
terwujud keseimbangan antara kebutuhan pegawai dengan
tuntutan dan kemampuan organisasi perusahaan. Keseimbangan
tersebut merupakan kunci utama perusahaan agar dapat
berkembang secara produktif dan wajar. Dengan peraturan
manajemen sumber daya manusia secara profesional, diharapkan
pegawai bekerja secara produktif. Pengelolaan pegawai secara
professional ini harus dimulai sejak perekrutan pegawai,
penyeleksain, pengklasifikasian, penempatan pegawai sesuai
dengan kemampuan, penataran, dan pengembangan kariernya.
Pengertian MSDM menurut A. A. Anwar Prabu
Mangkunegara (2002:2) adalah sebagai berikut :
“Manajemen sumber daya manusia merupakan suatu perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, pelaksanaan, dan pengawasan terhadap pengadaan, pengembangan, pemberian balas jasa, pengintegrasian, pemeliharaan, pemisahan tenaga kerja dalam rangka mencapai tujuan organisasi”.
Menurut Henry Simamora (2004 : 4) “ Manajemen Sumber
Daya Manusia adalah pendayagunaan, pengembangan,
penilaian, pemberian balas jasa , dan pengelolaan individu
anggota organisasi atau kelompok karyawan”.
11
Sedangkan pengertian MSDM menurut Malayu S. P.
Hasibuan (2005:10) adalah ilmu dan seni mengatur hubungan
dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu
terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat.
Fungsi-fungsi MSDM terdiri dari perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, pengadaan,
penegmbanagn kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan,
kedisiplinan, dan pemberhentian. Tujuannya ialah agar
perusahaan mendapatkan rentabilitas laba yang lebih besar dari
persentase tingkat bunga bank. Karyawan bertujuan
mendapatkan kepuasan dari pekerjaannya. Masyarakat bertujuan
memperoleh barang atau jasa yang baik dengan harga yang
wajar dan selalu tersedia di pasar, sedang pemerintah selalu
berharap mendapatkan pajak. Manajemen sumber daya manusia
terdiri dari tiga komponen yaitu pengusaha, karyawan, dan
pimpinan atau manajer.
2.2 Pimpinan dan Kepemimpinan
Pemimpin merupakan salah satu intisari manajemen,
sumber daya pokok dan titik central dari setiap aktivitas yang terjadi
dalam perusahaan. Bagaimana dinamika dan dunamikanya seorang
pemimpin dalam menjalankan wewenang kepemimpinannya akan
Sangat menentukan apakah tujuan perusahaan dapat dicapai atau
12
tidak. Pemimpin yang dinamis dan kreatif maka organisasi yang
dipimpinnya juga semakin dinamis dan aktivitas-aktivitas yang akan
dilakukan akan semakin banyak.
Kepemimpinan (leadership) yang ditetapkan oleh seorang
manajer dalam organisasi dapat menciptakan integrasi yang serasi
dan mendorong gairah kerja karyawan untuk mencapai sasaran yang
maksimal. Pelaksanaan kepemimpinannya cenderung
menumbuhkan kepercayaa, partisipasi, loyalitas, dan internal
motivasi para bawahan dengan cara persuasif. Hal ini semua akan
diperoleh kerana kecakapan, kemampuan, dan perilakunya.
Pengertian pemimpin menurut Malayu S. P. Hasibuan
(2005:169) adalah sebagai berikut :
”Pemimpin (leader = head) adalah seseorang yang mempergunakan wewenang dan kepemimpinannya, mengarahkan bawahan untuk mengerjakan sebagian pekerjaannya dalam mencapai tujuan organisasi”.
Sedangkan menurut Robert Tanembuan dalam buku Malayu
S. P. Hasibuan (2006:43) adalah sebagai berikut :
”Pemimpin adalah mereka yang menggunakan wewenang formal untuk mengorganisasi, mengarahkan, dan mengontrol para bawahan yang bertanggung jawab, supaya semua bagian pekerjaan dikoordinasi demi mencapai tujuan perusahaan”.
Menurut Gibson et al. (1991, p. 364) dalam buku Fandy
Tjiptono dan Anastasia Diana (2003:152) Kepemimpinan sebagai
kemampuan untuk mempengaruhi motivasi atau kompetensi individu-
individu lainnya dalam suatu kelompok .
13
Secara umum seorang pemimpin yang baik harus memiliki
beberapa karakteristik berikut :
1. Tanggung jawab yang seimbang
2. Model peranan yang positif
3. Memiliki keterampilan komunikasi yang baik
4. Memiliki pengaruh positif
5. Mempunyai kemampuan untuk meyakinkan orang lain
Selain karakteristik seorang pemimpin yang baik harus dapat
memainkan peranan pentingnya dalam melakukan tiga hal berikut,
yaitu:
1. Mengatasi penolakan terhadap perubahan
2. Menjadi perantara bagi kebutuhan kelompok-kelompok di dalam
dan di luar organisasi
3. Membentuk kerangka etis yang menjadi dasar operasi setiap
karyawan dan perusahaan secara keseluruhan.
2.3 Pengertian Gaya Kepemimpinan
Cara/gaya/tipe/style kepemimpinan yang dikemukakan oleh
para penulis berbeda, tetapi makna dan hakikatnya bertujuan untuk
mendorong gairah kerja, keputusan kerja, dan produktivitas kerja
karyawan yang tinggi agar dapat mencapai tujuan organisasi yang
maksimal.
Menurut Malayu S. P. Hasibuan (2005:170) gaya
kepemimpinan ada tiga yaitu :
14
1. Kepemimpinan Otoriter
Kepemimpinan Otoriter adalah jika kekuasaaan atau
wewenang, sebagian besar mutlak tetap berada pada pimpinan
atau kalau pimpinan itu menganut sistem sentralisasi wewenang.
Pengambilan keputusan dan kebijakan hanya ditetapkan sendiri
oleh pemimpin, bawahan tidak diikutsertakan untuk memberikan
saran, ide, dan pertimbangan dalam proses pengambilan
keputusan. Falsafah pimpinan ialah ”bawahan adalah untuk
pemimpin/atasan”. Bawahan hanya bertugas sebagai pelaksana
keputusan yang telah ditetapkan pimpinan. Pemimpin
menganggap dirinya orang yang paling berkuasa, paling pintar,
dan paling cakap. Pengarahan bawahan dilakukan dengan
memberikan instruksi perintah, ancaman hukuman, serta
pengawasan dilakukan secara ketat. Orientasi kepemimpinannya
difokuskan hanya untuk peningkatan produktivitas kerja karyawan
dengan memperhatikan perasaan dan kesejahteraan bawahan.
Pimpinan menganut sistem menajemen tertutup (closed
management) kurang menginformasikan keadaan perusahaan
pada bawahannya. Pengkaderan kurang mandapat perhatiannya.
2. Kepemimpinan Partisipatif
Kepemimpinan Partisipatif adalah apabila
kepemimpinannya dilakukan dengan cara persuasif, menciptakan
kerja sama serasi, menumbuhkan loyalitas, dan partisipasi para
15
bawahan. Pemimpin memotivasi bawahan agar merasa ikut
memiliki perusahaan. Falsafah pemimpin ialah ”pemimpin (dia)
adalah untuk bawahan”. Bawahan harus berpartisipasi
memberikan saran, ide, dan pertimbangan-pertimbangan dalam
proses pengambilan keputusan. Keputusan tetap dilakukan
pimpinan dengan mempertimbangkan saran dan ide yang
diberikan bawahannya. Pemimpin menganut sistem menajemen
terbuka (open management) dan desentralisasi wewenang.
Pemimpin dengan gaya partisipatif akan mendorong kemampuan
bawahan mengambil keputusan. Dengan demikian, pemimpin
akan selalu membina bawahan untuk menerima tanggung jawab
yang lebih besar.
3. Kepemimpinan Delegatif
Kepemimpinan Delegatif apabila seorang pemimpin
mendelegasikan wewenang kepada bawahan dengan agak
lengkap. Dengan demikian, bawahan dapat mengambil keputusan
dan kebijakan dengan bebas atau leluasa dalam melaksanakan
pekerjaannya. Pemimpin tidak peduli cara bawahan mengambil
keputusan dan mengerjakan pekerjaannya, sepenuhnya
diserahkan kepada bawahan. Pada prinsipnya pemimpin
bersikap, menyerahkan, dan mengatakan kepada bawahan ”inilah
perkerjaan yang harus Saudara kerjaan, saya tidak peduli,
terserah Saudara bagaimana mengerjakannya asal pekerjaan
16
tersebut bisa diselesaikan dengan baik”. Disini pimpinan
menyerahkan tanggung jawab atas pelaksanaan pekerjaan
kepada bawahan dalam arti pimpinan menginginkan agar para
bawahan bisa mengendalikan diri mereka sendiri dalam
menyelasaikan pekerjaan tersebut. Bawahan dituntut memiliki
kematangan dalam pekerjaan (kemampuan) dan kematangan
melakukan sesuatu yang berdasarkan pengetahuan dan
keterampilan.
2.4 Pengertian Motivasi
Motivasi berasal dari bahasa Latin, Mavere yang berarti
dorongan atau dan penggerak. Motivasi mempersoalkan bagaimana
caranya mendorong gairah kerja bawahan, agar mereka mau bekerja
keras dengan memberikan semua kemampuan dan keterampilannya
untuk mewujudkan tujuan perusahaan. Pada dasarnya perusahaan
bukan saja mengharapkan karyawan yang mampu, cakap, dan
terampil, tetapi yang terpenting mereka mau bekerja giat dan
berkeinginan untuk mencapai hasil kerja yang optimal. Motivasi
penting karena dengan motivasi ini diharapkan setiap individu
karyawan mau bekerja keras dan antusias untuk mencapai
produktivitas kerja yang tinggi. Motivasi hanya dapat diberikan
kepada orang-orag yang mampu untuk mengerjakan pekerjaan
tersebut. Bagi orang-orang yang tak mampu mengerjakan pekerjaan
tersebut tidak perlu dimotivasi karena percuma. Memotivasi ini
17
sangat sulit, karena pimpinan sulit untuk mengetahui kebutuhan
(needs) dan keinginan (wants) yang diperlukan bawahan dari hasil
pekerjaanya itu. Dalam memotivasi ini pimpinan hanya berdasarkan
perkiraan-perkiraan mengenai kebutuhan atau keinginan-keinginan
yang dapat merangsang gairah kaerja bawahannya. Manajer dalam
menotivasi ini harus manyadari, bahwa orang akan mau bekerja
keras dengan harapan, ia akan dapat memenuhi kebutuhan dan
keingina-keinginannya dari hasil pekerjaannya.
Malayu S.P. Hasibuan (2006:219)
”Motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang, agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala dan upayanya untuk mencapai kepuasan.”
Haroold Koontz dalam Hasibuan (2006:219) menyatakan
”motivation refers to the drive and effort to satisfy a want or goal”.
Artinya : ” motivasi mengacu pada porongan dan usaha untuk
memuaskan kebutuhan atau suatu tujuan”.
Wayne F. Cascio dalam Hasibuan (2006:219) menyatakan
”Motivation is a force that results from an individuals desire to satisfy
their needs (e.g. hunger, thirst, socialaprooval)”.
Artinya: ”Motivasi adalah suatu kekuatan yang dihasilkan dari
keinginan seseorang untuk memuaskan kebutuhannya (misalnya:
rasa lapar, haus dan bermasyarakat)”.
Stephen P. Robbine dalam Hasibuan (2006:219) menyatakan:
”We will define motivation as the willingness to exert high level of
18
efford toward organization goals, conditional by efforts ability to
satisfy some individual need”.
Artinya:
”Kita akan mendefenisikan motivasi sebagai suatu kerelaan untuk berusaha seoptimal mungkin dalam pencapaian tujuan organisasi yang dipengaruhi oleh kemampuan usaha untuk memuaskan beberapa kebutuhan individu”.
American Encyclopedia dalam Hasibuan (2006:219)
”Motivation: That predisposition (it self the subject of much
controvency) within the individual which arouses sustain and direct his behavior. Motivation involve such factor as biological and emotional needs that can only be inferred from observation behavior”.
Artinya:
”Motivasi adalah kecenderungan (suatu sifat yang
merupakan pokok pertentangan) dalam drii seseorang yagn membangkittopangan dan mengarahkan tindak-tanduknya. Motivasi meliputi faktor kebutuahan biologis dan emosional yang hanya dapat diduga dari pengamatan tingkah laku manusia”.
Merle J. Moskowits dalam Hasibuan (2006:220) menyatakan
”motivation is usually defined the initiation and direction of behavior
and the study of motivation is in effect the study of course of
behavior”.
Artinya: ”Motivasi sevara umum didefenisikan sebagai inisiatif dan
pengarahan tingkah laku dan pelajaran motivasi sebenarnya
merupakan pelajaran tingkah laku”.
2.4.1. Aspek dan pola motivasi
19
Aspek motivasi di bedakan antara aspek aktif atau dinamis
dan aspek pasif atau statis. Dalam aspek aktif atau dinamis,
motivasi akan tampak sebagai suatu usaha positif dalam
menggerakan dan mengarahkan sumber daya manusia agar
secara produktif berhasil mencapai tujuan yang di inginkan.
Dalam aspek pasif atau statis, motivasi akan tampak sebagai
kebutuhan dan juga sekaligus sebagai perangsang untuk dapat
mengarahkan dan menggerakan potensi sumber daya manusia ke
arah tujuan yang di inginkan.
Keinginan dan kegairahan kerja dapat di tinggkatkan
berdasarkan pertimbangan tentang adanya dua aspek motivasi
yang bersifat statis, yaitu :
1. Aspek motivasi statis yang tampak sebagi keinginan dan
kebutuhan pokok manusia yang menjadi dasar dan harapan
yang akan diperolehnya dengan tercapainya tujuan organisasi.
2. Aspek motivasi statis yang berupa alat perangsang atau insentif
yang di harapkan agar dapat memenuhi apa yang menjadi
keinginan dan kebutuhan pokok yang di harapkan.
Dr. David McClellan dalam Hasibuan (2006:220) mengemukakan
pola motivasi sebagai berikut:
1. Achievment motivation. Adalah suatu keinginan untuk
mengatasi atau mengalahkan suatu tantangan. Untuk kemajuan
dan pertumbuhan.
20
2. Affiliation motivation. Adalah dorongan untuk melakukan
hubungan-hubungan dengan orang lain.
3. Competence motivation. Adalah dorongan untuk berprestasi
baik dengan melakukan dengan pekerjaan yang bermutu tinggi.
4. Power motivation. Adalah dorongan untuk dapat mengendalikan
suatu keadaan dan adanya kecenderungan mengambil risiko
dalam menghancurkan rintangan-rintangan yang terjadi.
Tujuan pemberian motivasi:
1. Mendorong gairah dan semangat kerja karyawan
2. Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan
3. Meningkatkan produktivitas kerja karyawan
4. Memperthankan loyalitas dan kestabilan karyawan perusahaan
5. Meningkatkan kedisiplinan dan menurunkan tingkat absendi
karyawan
6. Mengefektifkan pengadaan karyawan
7. Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik
8. Meningkatkan kreativitas dan partisipasi karyawan
9. Meningkatkan tingkat kesejahteraan karyawan
10. Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas-
tugasnya
11. Meningkatkan efesiensi penggunaan alat-alat dan bahan baku
12. Dan lain sebagainya
Asas-asas motivasi:
21
1. Asas mengikutsertakan
2. Asas komunikasi
3. Asas pengakuan
4. Asas wewenang yang didelegasikan
5. Asas adil dan layak
6. Asas perhatian timbal balik
Alat-alat motivasi:
1. Material insentif, yaitu alat motivasi yang diberikan berupa uang
dan atau barang yang mempunyai nilai pasar.
2. Nonmaterial insentif, yaitu alat motivasi yang memberikan
kepuasan atau kebanggaan rohani saja.
3. Kombinasi material dan nonmaterial insentif, yaitu motivasi yang
diberkan berupa material (uang dan barang) dan nonmaterial
(medali-piagam) jadi memenuhi kebutuhan ekonomis dan
kepuasan atau kebanggaan rohani.
Jenis-jenis motivasi:
1. Motivasi positif (insentif positif) manajer memotivasi bawahan
dengan memberikan hadiah kepada mereka yang berprestasi
bail. Dengan positif ini semangat kerja bawahan akan meingkat,
karena manusia pada umumnya senang menerima yang baik-
baik saja.
2. Motivasi negatif (insentif negatif), manajer memotivasi
bawahannya dengan memerikan hukuman kepada mereka yang
22
pekerjaannya kerang bail (prestasinya rendah). Dengan
motivasi negatif ini semangat kerja bawahan dalam jangka
waktu pendek akan meningkat, kerena mereka takut dihukum,
tetapi untuk jangka waktu panjang dapat berakibat kurang baik.
Dalam praktek kedua jenis motivasi di atas sering
digunakan oleh manajer suatu perusahaan. Penggunannya
harus tepat dan seimbang, supaya meningkatkan semangat
kerja karyawan. Yang menjadi masalah ialah kapan motivasi
positif atau motivasi negatif itu efektif merangsang gairah kerja
bawahan. Motivasi positif efektif untuk jangka waktu panjang,
sedang motivasi negatif efektif untuk jangka waktu pendek saja.
Tetapi manajer harus konsisten dan adil dalam menerapkannya.
Metode-metode motivasi:
1. metode langsung (direct motivation), adalah motivasi (material
dan non material) yang diberikan secara kepada setiap individu
karyawan untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasannya.
2. motivasi tidak langsung (indirect motivation), adalah motivasi
yang diberikan hanya merupakan fasilitas yang mendukung
serta yang menunjang gairah kerja/kelancaran tugas, sehingga
para karyawan betah dan bersemangat melakukan
pekerjaannya.
Model-model motivasi
23
1. Model tradisional, mengemukakan bahwa untuk memotivasi
bawahan agar gairah bekerjanya meningkat dilakukan dengan
sistem insentif yaitu memberikan insentif material kepada
karyawan yang berprestsi baik. Semakin berprestasi maka
semakin banyak balas jasa yang diterimanya. Jadi motivasi
bawahan untuk mendapatkan insentif (uang-barang) saja.
2. Model hubungan manusia, mengemukakan bahwa untuk
memotivasi bawahan supaya gairahnya kerjanya meningkat,
dilakukan dengan mengakui kebutuhan sosial mereka dan
membuat mereka merasa berguna serta penting. Sebagai
akibatnya karyawan mendapatkan beberapa kebebasan
membuat keputusan dan kretivitias dalam melakukan
pekerjaannya. Dengan memperhatikan kebutuhan material dan
nonmaterial karyawan maka motivasi bekerja akan mengingkat
pula. Jadi motivasi karyawan adalah untuk mendapatkan
kebutuhan material dan nonmaterial.
3. Model sumber daya manusia, mengemukakan bahwa karyawan
dimotivasi oleh banyak faktor, bukan hanya uang atau barang
atau keinginan akan kepuasan saja, tetapi juga kebutuhan akan
pencapaian dan pekerjaan yang berarti. Menurut model ini
karyawan cenderung memperolah kepuasan dari prestasi
kerjanya yang bail. Karyawan bukanlah berprestasi baik karena
merasa puas, melainkan termotivasi oleh rasa tanggung jawab
24
yang lebih luas untuk membuat keputusan dalam melaksanakan
tugas-tugasnya.
2.4.2. Teori-Teori Motivasi
Menurut Malayu S. P. Hasibuan (2006:223) teori motivasi
dikelompokan atas :
1. Teori Kepuasan
Teori ini mendasarkan pendekatannya atas faktor-faktor
kebutuhan dan kepuasan individu yang menyebabkannya
bertindak dan berprilaku dengan cara tertentu. Teori ini
memusatkan perhatian pada faktor-faktor dalam diri orang yang
menguatkan, mengarahkan, mendukung, dan menghentikan
perilakunya. Hal yang memotivasi semangat bekerja seseorang
adalah untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan material
maupun nonmaterial yang diperolehnya dari hasil pekerjaannya.
Jika kebutuhan dan kepuasannya semakin terpenuhi maka
semangat bekerjanya pun akan semakin baik pula.
Jadi pada dasarnya teori ini mengemukakan bahwa
seseorang akan berindak (bersemangat bekerja) untuk dapat
memenuhi kebutuhan-kebutuhan (inner needs) dan
kepuasannya. Semakin tinggi satandar kebutuhan dan
kepuasan yang diinginkan maka semakin giat orang itu bekerja.
Tinggi atau rendahnya tingkat kebutuhan dan kepuasan yang
ingin dicapai seseorang mencerminkan semangat bekerja orang
25
tersebut. Salah satu teori kepuasan yaitu ”Maslow’s Need
Hierarch Theory”.
Dasar Maslow’s Need Hierarch Theory :
a. Manusia adalah makhluk sosial yang berkeinginan; ia selalu
menginginkan lebih banyak; Keinginan ini terus-menerus,
baru berhenti jika akhir hayatnya tiba.
b. Suatu kebutuhan yang telah dipuaskam tidak menjadi alat
motivasi bagi pelakunya; hanya kebutuhan yang belum
terpenuhi yang menjadi alat motivasi.
c. Kebutuhan manusia itu bertingkat-tingkat (hierarchy) sebagai
berikut:
1) Physiological needs (kebutuhan fisik = biologis)
Yaitu kebutuhan yang diperlukan untuk mempertahankan
kelangsungan hidup seseorang, seperti makan, minum,
udara perumahan dan lain-lain.
2) Safety and security needs (keamanan dan keselamatan)
Adalah kebutuhan akan keamanan dari nacaman, yakni
merasa aman dari ancaman kecelakaan dan
keselamatan dalam melakukan pekerjaan.
a) kebutuhan akan keamanan dan keselamatan jiwa di
tempat pekerjaan pada saat mengerjakan diwaktu
jam-jam kerja.
26
b) Kebutuhan akan keamanan harta di tempat pekerjaan
pada waktu jam-jam kerja, misalnya keamanan
kendaraan.
3) Affiliation or acceptance needs (Belongingness)
Adalah kebutuhan sosial, teman, dicintai dan mencintai
serta diterima dalam pergaulan kelompok karyawan dan
lingkungannya. Manusia pada dasarnya selalu ingin
hidup berkelompok dan tidak seorang pun manusia yang
ingin hidup menyendiri di tempat terpencil. Karena
manusia adalah makhluk sosial, sudah jelas ia
menginginkan kebutuhan-kebutuhan sosial yang terdiri
dari empat kelompok, yaitu :
a) kebutuhan akan perasaaan diterima oleh orang lain di
lingkungan ia hidup dan bekerja (sense of belonging)
b) kebutuhan akan perasaan dihormati, karena setiap
manusia merasa dirinya penting (sense of
importance)
c) kebutuhan akan perasaan maju dan tidak gagal
(sense of achievement)
d) kebutuhan akan perasaan ikut serta (sense of
participation).
4) Esteem or status needs
27
Adalah kebutuhan akan penghargaan diri, pengakuan
serta penghargaan prestise dari karyawan dan
masyarakat lingkungannya.
5) Self actualization
Adalah kebutuhan akan aktualisasi diri dengan
menggunakan kecakapan, kemampuan, keterampilan,
dan potensi seorang secara penuh. Keinginan seseorang
untuk mencapai kebutuhan sepenuhnya dapat berbeda
satu dengan lainnya. Pemenuhan kebutuhan ini dapat
dilakukan oleh para pimpinan perusahaan dengan
menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan. Kebutuhan
aktulaisasi diri berbeda dengan kebutuhan lain dalam dua
hal, yaitu :
a) kebutuhan aktulaisasi diri tidak dapat dipenuhi dari
luar. Pemenuhannya hanya berdasarkan keinginan
atau usaha individu itu sendiri.
b) Aktualisasi diri berhubungan dengan pertumbuhan
seorang individu. Kebutuhan ini berlangsung terus-
menerus terutama sejalan denagn meningkatkan
jenjang karier seorang individu.
Maslow’s Need Hierarch Theory ini mempunyai
kelemahan dan kebaikan sebagai kerikut:
28
Kebaikannya:
1) teori ini memberi informasi bahwa kebutuhan manusia itu
jamak (material dan nonmaterial) dan bobotnya
bertingkat-tingkat pula.
2) Manajer mengetahui bahwa seseorang berprilaku atau
bekerja adalah untuk dapat memenuhi kebutuhan-
kebutuhan yang akan memberikan kepuasan kepadanya.
3) Kebutuhan manusia itu berjenjang sesuai dengan
kedudukan atau sosial ekonominya.
4) Manajer akan lebih mudah memeberikan alat motivasi
yang paling sesuai untuk merangsang semangat bekerja
bawahannya.
Kelemahannya:
1) menurut teori ini kebutuhan manusia itu adalah
bertingkat-tingkat atau hierarkis, tetapi kenyataannya
manusia menginginkannya tercapai sekaligus, sepeti
lapar-makan-lapar lagi-makan lagi-dan seterusnya.
2) Walaupun teori ini sangat popular, tetapi belum pernah di
coba kebenarannya karena Maslow mengembangkannya
hanya atas dasar pengamatannya saja.
29
2.5 Pengertian Kinerja
Istilah kinerja berasal dari kata Job Performance atau Actual
Performance (prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya dicapai oleh
seseorang).
Defenisi kinerja karyawan yang dikemukakan Bambang
Kusriayanto (1991:3) dalam A.A. Anwar Prabu Mangkunegara
(2009:9) adalah: ”Perbandingan hasil yang dicapai dengan peran
serta tenaga kerja persatuan waktu (lazimnya perjam)”
Pengertian kinerja menurut A.A. Anwar Prabu Mangkunegara
(2002:67) adalah sebagai berikut :
”Pengertian kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya”.
Pengertian prestasi kerjas Menurut Malayu Hasibuan
(2005:87) adalah:
”prestasi kerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu.”
Menurut Veithzal Rivai (2009:549) mengemukakan bahwa
”Kinerja merupakan perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang
sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan
perannya dalam perusahaan”.
Penilaian prestasi pegawai dikenal dengan istilah
”Performance rating, performance apprisal, performance
30
assessment, epmloyment evaluation, merit rating, effeciency rating,
service rating.”
Pengertian penilaian prestasi karyawan menurut A. A. Anwar
Prabu Mangkunegara (2002:69) dari berbagai pendapat adalah suatu
proses penilaian prestasi kerja pegawai yang dilakukan pemimpin
perusahaan secara sistematik berdasarkan pekerjaan yang
ditugaskan keduanya. Pemimpin perusahaan yang menilai prestasi
kerja pegawai, yaitu atasan, pegawai langsung, dan atasan tak
langsung. Disamping itu pula, kepala personalia berhak pula
memberikan penilaian prestasi terhadap semua pegawainya sesuai
data yang ada di bagian personalia.
2.5.1. Aspek-aspek yang dinilai dalam kinerja
Dari hasil studi Lazer dan Wikstrom (1997) yang dikutip
dalam buku Veithzal Rivai (2008:324) bahwa aspek-aspek yang
dinilai dalam kinerja dapat dikelompokkan menjadi :
1. kemampuan teknis, yaitu kemampuan menggunakan
pengetahuan, metode, teknik, dan peralatan yang digunakan
untuk melaksanakan tugas serta pengalaman dan pelatihan
yang diperolehnnya.
2. kemampuan konseptual, yaitu kemampuan untuk memahami
kompleksitas perusahaan dan penyesuaian bidang gerak dari
unit masing-masing kedalam bidang operasional perusahaan
secara menyeluruh, yang pada intinya individual tersebut
31
memahami tugas, fungsi serta tanggung jawabnya sebagai
seorang karyawan.
3. kemampuan hubungan interpersonal, yaitu antara lain
kemampuan untuk bekerja sama dengan orang lain, memotivasi
karyawan, melakukan negosiasi dan lain-lain.
Sedangkan menurut hasibuan (2005:95) unsur-unsur yang
dinilai didalam prestasi kerja adalah:
1. kesetiaan
penilai mengukur kesetiaan karyawan terhadap
pekerjaannya, jabatannya, dan organisasi. Kesetiaan ini
dicerminkan oleh kesediaan karyawan menjaga dan membela
organisasi didalam maupun diluar pekerjaan dari rongrongan
orang yang tidak bertanggung jawab.
2. prestasi kerja
penilai menilai hasil kerja baik kualitas maupun kuantitas
yang dapat dihasilkan karyawan tersebut dari uraian
pekerjaannya
3. kejujuran
penilai menilai kejujuran dalam melaksanakn tugas-
tugasnya memenuhi perjanjian baik bagi dirinya sendiri maupun
terhadap orang lain seperti kepada bawahannya.
32
4. kedisiplinan
penilai menilai disiplin karyawan dalam mematuhi
peraturan-peraturan yang ada dan melakukan pekerjaannya
sesuai dengan intruksi yang diberikan kepadanya.
5. kreativitas
penilai menilia kemampuan karyawan dalam
mengembangkan kreativitasnya untuk menyelesaikan
pekerjaannya, sehingga bekerja lebih berdaya guna dan
berhasil guna,
6. kerja sama
penilai menilai kesediaan karyawan berpartisipasi dan
berkerja sama dengan karyawan lainnya secara vertical atau
horizontal didalam maupun diluar pekerjaan sehingga hasil
pekerjaan akan semakin baik
7. kepemimpinan
penilai menilai kemampuan untuk memimpin, berpengaruh,
mempunyai pribadi yang kuat, dihormati, berwibawa, dan dapat
memotivasi orang lain atau bawahannya untuk bekerja secara
efektif.
8. kepribadian
penilai menilai karyawan dari sikap perilaku, kesopanan,
periang, disukai, memberi kesan menyenangkan,
33
memperlihatkan sikap yang baik, serta berpenampilan simpatik
dan wajar.
9. prakarsa
penilai menilai kemampuan berpikir orisinal dan
berdasarkan inisiatif sendiri untuk menganalisis, menilai
menciptakan, memberikan alasan, mendapatkan kesimpulan,
dan membuat keputusan penyelesaian masalah yang
dihadapinya.
10. kecakapan
penilai menilai kecakapan karyawan dalam menyatukan
dan menyelaraskan bermacam-macam elemen yang semuanya
terlibat didalam penyusunan kebijaksanaandan didalam situasi
manajemen.
11. tanggung jawab
penilai menilai kesediaan karyawan dalam
mempertanggungjawabkan kebijaksanaannya, pekerjaan dan
hasil kerjanya, sarana dan prasarana yang dipergunakannya,
serta perilaku kerjanya.
Unsur prestasi karyawan yang akan dinilai oleh setiap
organisasi atau perusahaan tidak selalu sama, tetapi pada
dasarnya unsur-unsur yan dinilai itu mencakup seperti hal-hal
diatas.
34
2.5.2. Tujuan Dan Kegunaan Penilaian Kinerja
Suatu perusahaan melakukan penilaian kinerja didasarkan
pada dua alasan pokok yaitu:
1. Manajer memerlukan evaluasi yang objektif terhadap kinerja
karyawan pada masa lalu yang digunakan untuk membuat
keputusan di bidang SDM di masa yang akan datang.
2. Manajer memerlukan alat yang memungkinkan untuk membantu
karyawannya memperbaiki kinerja, merencanakan pekerjaan,
mengembangkan kemampuan dan keterampilan untuk
perkembangan karir dan memperkuat kualitas hubungan antar
manajer yang bersangkutan dengan karyawan.
Selain itu penilaian kinerja dapat digunakan untuk:
1. mengetahui perkembangan, yang meliputi;
a. identifikasi kebutuhan pelatihan
b. umpan balik kinerja
c. menentukan transfer dan penugasan
d. identifikasi kekuatan dan kelemahan karyawan
2. pengambilan keputusan administrative, yang meliputi;
a. keputusan untuk menetukan gaji, promosi, mempertahankan
dan memberhentikan karyawan
b. pengakuan kinerja karyawan
c. pemutusan hubungan kerja
d. mengidentifikasi yang buruk
35
3. keperluan perusahaan, yang meliputi;
a. perncanaan SDM, menentukan kebuuhan pelatihan
b. evaluasi terhadap sistem SDM
c. penguatan terhadap kebutuhan pengembangan perusahaan
4. dokumentasi, yang meliputi;
a. kriteria untuk validasi penelitian
b. dokumentasi keputusan-keputusan tentang SDM
c. membantu untuk memenuhi persyaratan hukum
Kegunaan penilaian kinerja ditinjau dari berbagai perspektif
pengembangan perusahaan, khususnya manajemen SDM, yaitu:
1. Posisi tawar. Untuk memungkinkan manajemen melakukan
negosiasi yang objektif dan rasional dengan serikat buruh atau
langsung dengan karyawan.
2. Perbaikan kinerja. Umpan balik pelaksanaan kerja yang
bermanfaat bagi karyawan, manajer, dan spesialis personil
dalam bentuk kegiatan unutk meningkatkan atau memperbaiki
kinerja karyawan
3. Penyesuaian kompensasi. Penilaian kinerja membantu
pengambilan keputusan dalam penyesuaian ganti-rugi,
menentukan siapa yang perlu dinaikan upah, bonus atau
kompensasi lainnya.
4. Keputusan penempatan. Membantu dalam promosi, keputusan
penempatan, perpindahan dan penurunan pangkat.
36
5. Pelatihan dan pengembangan, kinerja buruk mengindikasikan
adanya suatu kebutuhan untuk latihan.
6. Perencanaan dan pengembangan karir. Umpan balik penilaian
kinerja dapat digunakan sebagai panduan dalam perencanaan
dan pengembangan karir karyawan.
7. Evaluasi proses staffing. Prestasi kerja yang baik atau buruk
mencerminkan kekuatan atau kelemahan prosedur Staffing
departemen SDM.
8. Defesiensi proses penempatan karyawan. Kinerja yang baik
atau buruk mencerminkan kekuatan atau kelemahan dalam
prosedur penempatan karyawan di departemen SDM.
9. Ketidak akuratan informasi. Kinerja lemah menandakan adanya
kesalahan didalam sistem informasi manajemen SDM.
10. Kesalahan dalam merancang pekerjaan. Kinerja yang lemah
mungkin merupakan suatu gejaladari rancangan pekerjaan yang
kurang tepat.
11. Kesempatan kerja yang adil. Penilaian kinerja yang akurat
terkait dengan pekerjaan dapat memastikan bahwa
keputusanpenempatan internal tidak bersifat diskriminatif.
12. Mengatasi tantangan eksternal. Kadang kinerja diperanguhi
oleh faktor diluar lingkungan pekerjaan, seperti
keluarga,keuangan, kesehatan atau hal lain seperti ahl pribadi.
37
13. Elemen-elemen pokok sistem penilaian kinerja. Departemen
SDM biasanya mengembangkan penilaian kinerja bagi
karyawan di semua departemen.
14. Umpan balik ke SDM. Kinerja baik atau jelek di seluruh
perusahaan, mengindikasikan seberapa baik departemen SDM
berfungsi.
2.5.3. Faktor-Faktor Penghambat Penilaian Kinerja
Penyelia sering kali tidak berhasil untuk meredam emosi
dalam menilai prestasi kinerja karyawan, hal ini menyebabkan
penilaian menjadi bias. Bias adalah distorsi pengukuran yang tidak
akurat. Bias ini mungkin terjadi sebagai akibat ukuran-ukuran yang
digunakan bersifat subjektif. Berbagai bentuk bias yang umum
terjadi:
1. Kendala hukum/legal
Penilaian kinerja harus bebas dari diskriminasi tidak sah atau
tidak legal.
2. Bias oleh penilai (penyelia)
Bentuk-bentuk bias yang biasanya terjadi adalah:
a. Hallo effect. Terjadi ketika pendapat pribadi penilai
mempengaruhi pengukuran kinerja baikdalam artim positif
maupun negatif.
b. Kesalahan kecenderungan terpusat. Beberapa penilai tidak
suka menempatkan karyawan keposisi ekstrim.
38
c. Bias karena terlalu lunak dan terlalu keras. Bias ini terjadi
ketika penilai cenderung begitu mudah atau terlalu ketat
dalam mengevaluasi kinrja karyawan.
d. Bias karena penyimpangan lintas budaya. Setiap penilai
mempunyai harapan tentang tingkah laku manusia yang
didasarkan pada kulturnya.
e. Prasangka pribadi. Siakp tidak suka seorang penilai
terhadap sekelompok orang tertentu dapat mengaburkan
hasil penilaian seorang karyawan.
f. Pengaruh kesan terakhir. Kinerja karyawan dinilai
berdasarkan penampilan karyawan saat sekarang yang
masih diingat oleh penilai.
3. Mengurangi bias penilaian
Pelatihan untuk penilai perlu melibatkan tiga hal berikut:
a. Penyimpangan dan penyebab mereka harus diterangkan;
b. Peran penilai kinerja dalam pengambilan keputusan
terhadap karyawan harus diterangkan untuk menjaga
kenetralan dan objektivitas;
c. Dengan bantuan departemen SDM menemukan dan
menggunakan teknik penilaian yang dipandang paling tepat,
baik yang berorientasi pada prestasi kerja di masa lalu
maupun yang ditujukan kepada kepentingan perusahaan
dimasa depan.
39
Selain faktor-faktor diatas yang menyebabkan terjadinya
bias dalam penilaian kinerja, dalam praktiknya pendekatan
penilaian harus dapat mengidentifikasi standar kinerja,
mengukur criteria, dan kemudian memberi umpan balik kepada
karyawan dan departemen SDM.
2.5.4. Metode-Metode Penilaian Kinerja
Metode atau teknik penilaian kinerja karyawan dapat digunakan
dengan pendekatan yang berorientasi masa lalu dan masa depan.
1. Metode penilain berorientasi masa lalu
Ada beberapa metode untuk penilaian prestasi kinerja
diwaktu yang lalu, dan hampir semua teknik tersebut merupakan
suatu upaya untuk meminimumkan berbagai masalah tertentu
yang dijumpai dalam pendekatan ini.Teknik penilaian ini
meliputi:
a. skala peringkat (rating scale)
b. daftar pertanyaan (checklist)
c. metode dengan pilihan terarah (forced choice methode)
d. metode peristiwa kritis (critical incident methode)
e. metode catatan prestasi
f. skala peringkat dikaitkan dengan tingkah laku (behaviorally
anchored rating scale=BARS)
g. methode peninjauan lapangan (fiel review methode)
40
h. tes dan observasi prestasi kerja (performance test and
observation)
i. pendekatan evaluasi komaratif (comparative evaluation
approach)
2. Metode penilaian berorientasi masa depan
Metode penilaian berorientasi masa depan menggunakan
asumsi bahwa karyawan tidak lagi sebagai objek penilaian yang
tunduk dan tergantung pada penyelia, tetapi karyawan
dilibatkan dalam proses penilaian. Inilah yang membedakan
perusahaan modern dengan yang lainnya dalam memandang
karyawan (SDM).
a. penilaian diri sendiri (self appraisal)
b. manajemen berdasarkan sasaran (management by
objectice)
c. penilian secara psikologis
d. pusat penilaian (assessment center)
41
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Sugiyono (2009:4) mengemukakan bahwa jenis-jenis
penelitian dapat dikelompokkan menurut tujuan, pendekatan,
tingkat eksplanasi,dan jenis data. Desain penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Rancangan penelitian berdasarkan tujuan
Dengan memfokuskan pada penelitian terapan yang ditujukan
untuk memecahkan masalah praktis, artinya penelitian
dilakukan dengan cara menerapkan teori yang akan dijadikan
kerangka pemikiran dengan realitas dilingkungan kerja atau
objek yang akan diambil.
2. Rancangan penelitian berdasarkan metode penelitian
Rancangan penelitian ini berdasarkan metode penelitian yang
termasuk pada penelitian survey yaitu penelitian yang dilakukan
pada populasi besar maupun kecil. Data di analisis dari sampel
sehingga ditemukan kejadian relatif, distributif dan hubungan
antar variable. Penelitian ini umumnya dilakukan untuk
generalisasi dari suatu pengamatan.
3. Rancangan penelitian berdasarkan tingkat eksplanasinya
Pada penelitian ini rancangan yang akan digunakan
berdasarkan atas tingkat eksplanasinya yang menjelaskan hasil
42
penelitian yang termasuk pada penelitian assosiatif, dimana
assosiatif adalah penelitian yang bersifat menanyakan
hubungan antara dua variable atau lebih.
4. Rancangan penelitian berdasarkan jenis data
Penelitian ini adalah penelitian data kualitatif. Di mana data
kualitatif adalah data yang berbentuk kata, kalimat, skema dan
gambar yang kemudian diangkakan (skoring) menjadi data
kuantitatif yang didapat dengan melakukan skala pengukuran.
3.2 Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2009:38) variabel penelitian adalah:
“segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh
peniliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya”.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan tiga variabel yaitu
dua variabel bebas / eksogen (X1 dan X2) dan satu variabel terikat /
endogen (Y). Dalam hal ini variabel X1 adalah gaya kepemimpinan
dan variabel X2 adalah motivasi kerja merupakan variabel yang
mempengaruhi variabel Y yaitu Kinerja karyawan.
Dibawah merupakan tabel dari ketiga variabel yang akan
dijadikan bahan pengukuran sebagai berikut:
43
Table 3.1 Variable Penelitian
Variabel Sub Variabel Indikator
1.Gaya
kepemimpinan
1.Kepemimpinan otoriter
2.Kepemimpinan
partisipatif 3.Kepemimpinan
delegatif
- sentralisasi wewenang - produktivitas kerja - manajemen - hubungan dengan karyawan - penghargaan karyawan - manajemen - pendelegasian wewenang - tanggung jawab pekerjaan - kemampuan kerja
2. Motivasi 1.Kebutuhan fisiologis 2.Kebutuhan akan rasa
aman 3.Kebutuhan sosial
4.Kebutuhan akan
penghargaan diri
- Gaji - Bonus - Tunjangan makan minum - Istirahat - Ketetapan waktu kerja - kebutuhan fisik - Keamanan kerja - Tempat kerja yang baik - Tunjangan kesehatan - Jaminan tenaga kerja - Tunjangan perumahan - Tunjangan pensiun - Penerimaan oleh kelompok - Perlakuan yang wajar - Hubungan dengan rekan kerja - Hubungan dengan atasan - Hubungan kerjasama kelompok - Pengakuan masyarakat - penghargaan atas prestasi kerja - pengakuan sebagai individu - pemberian bonus atas absensi - pemberian penghargaan - kenaikan gaji atas prestasi kerja
44
5.kebutuhan akan
aktualisasi diri
- promosi jabatan bagi karyawan berprestasi
- pendidikan dan pelatihan - pencapaian prestasi - karyawan yang berkualitas - karyawan terbaik - kebebasan ide - sumbang saran
3.Kinerja 1. Kemampuan teknis
2. Kemampuan konseptual
3. Kemampuan hubungan interpersonal
4. Kesetiaan
5. Prestasi kerja
6. kejujuran
7. kedisiplinan
8. kreativitas
9. kerja sama
- kemampuan pengetahuan - kemampuan metode - kemampuan teknik - kemampuan menggunakan alat - kemampuan pengalaman dan
pelatihan - kemampuan memahami tugas - kemampuan memanfaatkan fungsi - kemampuan tanggung jawab - kemampuan bekerja sama - kemampuan memotivasi
karyawan - menjaga perusahaan - membela perusahaan - kualitas karyawan - kuantitas karyawan - melaksanakan tugas dengan baik - memenuhi perjanjian - mematuhi peraturan - melakukan pekerjaan sesuai
dengan instruksi - mengembangkan kreativitas - Mampu bekerja sama
45
10. kepemimpinan 11. kepribadian
12. prakarsa
13. kecakapan
14. tanggung jawab
- kemampuan untuk memimpin - pribadi yang kuat - menyenangkan - bersikap baik - sopan - kemampuan berpikir orisinal - kemampuan membuat inisiatif - terampil dalam bekerja - mengambil keputusan dengan
bijak - bertanggung jawab atas pekerjaan
Sumber : Malayu Hasibuan (2005 : 170) Malayu Hasibuan (2001 : 224)
Veitzhal Rivai (2008 : 324)
3.3 Metode Pengumpulan Data
3.3.1 . Populasi dan sample
Sugiyono (2009:90) menjelaskan bahwa populasi adalah
wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sampel
adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Pada penelitian ini penulis memilih seluruh
populasi yang ada dikantor pelayanan pajak pratama karawang
selatan.
Ada beberapa cara untuk menentukan jumlah sample,
diantaranya adalah formulasi Issac dan Michael
46
2 N.P.Q S =
d 2 (N-1)+ 2 P.Q 2 dengan dk = 1, taraf kesalahan 5%
P = Q = 0,5 d = 0,05
S = Jumlah sample
Sumber : Sugiyono (2009 : 87)
Diketahui jumlah pegawai kantor pelayanan pajak pratama karawang
selatan adalah 100 orang, jika diformulasikan berdasarkan rumus
Issac dan Michael yang terdapat di tabel penentu jumlah sampel dari
populasi dengan taraf kesalahan 5% adalah 78 orang, tetapi karena
karyawan hanya 100 orang penulis mengambil semua sebagai
sampel.
1.3.2. Jenis data
Data dibedakan menjadi:
1. Data primer
Yaitu data yang diperoleh dari karyawan kantor pelayanan pajak
pratama karawang selatan, terdiri dari hasil wawancara,observasi
dan kuisioner. Semua data ini merupakan data mentah kemudian
diperoses untuk tujuan penelitian.
2. Data sekunder
Yaitu data primer yang telah diolah lebih lanjut menjadi bentuk-
bentuk seperti table, grafik, gambar dan sebagainya sehingga
menjadi informasi bagi pihak lain.
47
1.3.3. Teknik Pengambilan Data
Untuk memperoleh data, peneliti menggunakan teknik
pengumpulan data dengan cara:
1. Tinjauan kepustakaan
Penelitian yang dilakukan dengan cara mempelajari buku-buku
yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi dalam
pembuatan skripsi.
2. Penelitian lapangan
Yaitu melaksanakan pengamatan secara langsung dilapangan,
pengumpulan data dilapangan diperoleh dengan cara:
a. wawancara (interview)
Yaitu melakukan teknik wawancara dengan bagian dan pihak
yang terkait.
b. pengamatan (observasi)
Yaitu dengan melakukan pengamatan secara langsung
terhadap laporan-laporan yang diteliti.
c. Kuisioner
Yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui daftar
pertanyaan yang dikirim melalui responden.
1.3.4. Teknik Skala
1. Skala Likert
dalam penelitian ini teknik skala yang digunakan adalah skala
likert yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan
48
persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena
sosial. Variabel yang diukur menjadi sub variabel, kemudian
dijabarkan menjadi komponen-komponen yang terukur. Ini
kemudian dijadikan sebagai titik tolak untuk penyusunan item
instrument yang dapat berupa pertanyaan yang kemudian dijawab
oleh responden. Jawaban setiap item instrument yang
menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif
sampai dengan sangat negatif. Berikut contoh table skala likert di
bawah ini:
Table 3.2 Tabel Skala Likert
Pilihan jawaban Skor
Sangat setuju 5
Setuju 4
Cukup setuju 3
Kurang setuju 2
Tidak setuju 1
Sumber: Sugiyono (2009:107)
Untuk pengolahan hasil kueisioner digunakan analisis
rentang skala.
Berikut ini rumus analisis rentang skala :
m
mnRs
)1(
Dimana :
49
Rs = rentang skala
n = jumlah sampel
m = jumlah alternatif jawaban
Perhitungan skala:
Perhitungan skala : 100 (5-1)/5 = 80
Skala Terendah : Skor tererndah x Jumlah sampel (n)
1 x 100 = 100
Skala Tertigngi : Skor tertinggi x Jumlah sampel (n)
5 x 100 = 500
Tabel 3.3 Analisis Rentang Skala
SKALA SKOR RENTANG SKALA RESPON KARYAWAN
1 100 – 180 SANGAT TIDAK SETUJU
2 181 – 260 TIDAK SETUJU
3 261 – 340 KURANG SETUJU
4 341 – 420 SETUJU
5 421 – 500 SANGAT SETUJU
Sumber: Sugiyono (2009:107)
2. Skala Nominal
Skala nominal merupakan skala yang paling sederhana. Angka
yang diberikan untuk satu kategori tidak menggambarkan
kedudukan kategori tersebut terhadap kategori lainnya, tetapi
angka tersebut hanya sekedar kode maupun label.
50
1.4. Metode Analisis Data
Data yang terkumpul melalui hasil penyebaran kuesioner akan
diolah sesuai dengan kebutuhan dan dihitung statistik menggunakan
bantuan SPSS. Metode analisis data yang penulis gunakan dalam
penelitian ini menggunakan jalur analisis ( path analysis ).
1.5. Langkah – langkah menguji path analysis sebagai berikut :
1. Merumuskan hipotesis dan persamaan struktural
Hipotesis : Kepemimpinan dan motivasi kerja berpengaruh
terhadap kinerja karyawan kantor pelayanan pajak
pratama karawang selatan”.
2. Menghitung koefisien jalur.
є
ρyx1 ρy
r12 R2yx1x2
ρyx2
Gambar 3.1 Hubungan struktur X1 dan X2 terhadap Y
Struktur : Y = ρyx1 X1 + ρyx2 X2 + ρy є
3. Pengujian secara simultan (keseluruhan)
Hipotesis statistik dirumuskan sebagai berikut:
Ha : ρyx1 = ρyx2 ≠ 0
Ho : ρyx1 = ρyx2 = 0
X1
Y
X2
51
Hipotesis dalam bentuk kalimat:
Ha : gaya kepemimpinan dan motivasi kerja berpengaruh
secara simultan terhadap kinerja karyawan.
Ho : gaya kepemimpinan dan motivasi kerja tidak
berpengaruh secara simultan terhadap kienrja
karyawan.
Kaidah pengujian signifikansi : Program SPSS
a. jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan
nilai probabilitas Sig atau (0,05 ≤ Sig), maka Ho diterima
dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.
b. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan
nilai probabilitas Sig atau (0,05 ≥ Sig), maka Ho ditolak dan
Ha diterima, artinya signifikan.
2. Pengujian secara individual
a. Gaya kepemimpinan berpengaruh secara signifikan terhadap
kinerja
Ha = ρyx1 > 0
Ho = ρyx1 = 0
Hipotesis dalam bentuk kalimat:
Ha = Terdapat pengaruh antara gaya kepemimpinan
terhadap kinerja
52
Ho = Tidak terdapat pengaruh antara gaya kepemimpinan
terhadap kinerja
b. motivasi berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja
Ha = ρyx2 > 0
Ho = ρyx2 = 0
Hipotesis dalam bentuk kalimat:
Ha = Terdapat pengaruh antara motivasi terhadap kinerja
Ho = Tidak terdapat pengaruh antara motivasi terhadap
kinerja
c. gaya kepemimpinan berpengaruh secara signifikan terhadap
motivasi
Ha = ρyx2 > 0
Ho = ρyx2 = 0
Hipotesis dalam bentuk kalimat:
Ha = Terdapat pengaruh antara gaya kepemimpinan
terhadap motivasi
Ho = Tidak terdapat pengaruh antara gaya kepemimpinan
terhadap motivasi
Selanjutnya untuk mengetahui signifikansi analisis jalur
bandingkan antara nilai probabilitas 0,05 dengan nilai
probabilitas Sig dengan dasar pengambilan keputusan sebagai
berikut:
53
a. jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai
probabilitas Sig atau (0,05 ≤ Sig), maka Ho diterima dan Ha
ditolak, artinya tidak signifikan.
b. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan
nilai probabilitas Sig atau (0,05 ≥ Sig), maka Ho ditolak dan
Ha diterima, artinya signifikan.
54
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Profil Perusahaan
4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan
Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Karawang Selatan
berlokasi di Jl. Interchange Tol Karawang Barat, Karawang. Nomor
telepon kantor adalah (0267) 8604105, sedangkan nomor faximile
(0267) 8604104. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karawang
Selatan merupakan pecahan dari Kantor Pelayanan Pajak
Karawang, yang pecah menjadi Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Karawang Utara dan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karawang
Selatan. Pemecahan ini dilakukan karena adanya restrukturisasi
organisasi dalam rangka mengoptimalkan penerimaan potensi
pajak di tiap Daerah Tingkat II. Hal tersebut berdasarkan atas
Peraturan Mentri Keuangan Nomor 55/ PMK.01/ 2007 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal
Pajak. Keputusan Direktur Jenderal Pajak nomor KEP-112/ PJ/
2007 tanggal 09 Agustus 2007 tentang Penerapan Organisasi, Tata
Keraj, dan saat mulai beroperasinya Kantor Pelayanan Pajak
Pratama dan Kantor Pelayanan, Penyuluhan dan Konsultasi
Perpajakan di lingkungan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak
Banten, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Barat I, dan
Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Barat II.
55
Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Karawang Selatan
mulai beroperasi sejak tanggal 14 Agustus 2007. Wilayah Kerja
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karawang Selatan sebanyak 15
kecamatan di Kabupaten Karawang dengan perincian wilayah
sebagai berikut :
1. Kecamatan Pangkalan
2. Kecamatan Tegalwaru
3. Kecamatan Ciampel
4. Kecamatan Klari
5. Kecamatan Cikampek
6. Kecamatan Tirtamulya
7. Kecamatan Purwasari
8. Kecamatan Jatisari
9. Kecamatan Banyusari
10. Kecamatan Kotabaru
11. Kecamatan Cilamaya Wetan
12. Kecamatan Cilamaya Kulon
13. Kecamatan Lemahabang
14. Kecamatan Telagasari
15. Kecamatan Tempuran
Jumlah pegawai pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Karawang Selatan sampai dengan tanggal 31 Desember 2009
sebanyak 80 orang yang tersebar pada 9 seksi ditambah para
56
pejabat Fungsional Pemeriksa dan Penilai. Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Karawang Selatan mempunyai Wajib Pajak (WP) per 31
Desember 2007 sebanyak 17.365 WP. Jumlah tersebut terdiri dari
2.790 Wajib Pajak Badan (Perusahaan) dan 14.575 Wajib Pajak
Orang Pribadi.
4.1.2 Struktur Organisasi
Berdasarkan Keputusan Mentri Keuangan No. 443/ KMK.01/
2001, susunan organisasi atau struktur organisasi Kantor
Pelayanan Pajak dapat dilihat pada bagan di bawah ini:
Bagan 4.1 Struktur Organisasi KPP Pratama Karawang
Sumber : Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karawang
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karawang Selatan
Subbagian Umum
Seksi Pengawasan & Konsultasi I
Seksi Pengawasan & Konsultasi II
Seksi Pengawasan & Konsultasi III
Seksi Pemeriksaan
Seksi Pengolahan Data & Informasi
Seksi Pelayanan
Seksi Penagihan
Seksi Ekstensifikasi Perpajakan
Pejabat Fungsional dan Penilai
57
4.1.3 Aktivitas Perusahaan
Uraian fungsi jabatan dan tugas pokok masing-masing
bagian dijelaskan sebagai berikut :
1. Kepala Sub bagian Umum
Fungsi jabatannya yaitu melaksanakan tugas pelayanan
kesekretariatan dengan cara mengatur kegiatan tata usaha dan
kepegawaian, keuangan, rumah tangga serta perlengkapan
untuk menunjang kelancaran tugas Kantor Pelayanan Pajak.
Uraian tugas pokok :
1) Melaksanakan pengurusan surat masuk Kantor Pelayanan
Pajak yang bukan dari wajib pajak.
2) Melaksanakan pengurusan surat keluar dari lingkungan
Kantor Pelayanan Pajak.
3) Melaksanakan pemrosesan berkas/ arsip umum (non wajib
pajak)
4) Melaksanakan penyusutan arsip yang tidak mempunyai
nilai guna atau telah memenuhi jadwal retensi arsip.
5) Membimbing pelaksanaan tugas tata usaha kepegawaian.
6) Melaksanakan penyelenggaraan administrasi DP3, LP2P,
KP4 dan Daftar Riwayat Hidup sesuai dengan peraturan
yang berlaku.
7) Melaksanakan Daftar Usulan Penilaian Angka Kredit
(DUPAK) pejabat fungsional.
58
8) Melaksanakan penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran
Kementrian Negara atau Lembaga (RKA-KL) di lingkungan
Kantor Pelayanan Pajak.
9) Melaksanakan penerimaan Daftar Isian Pelaksanaan
Anggaran (DIPA) dari Kantor Wilayah atau Kantor Pusat.
10) Melaksanakan pembuatan Daftar Perencanaan
Pembiayaan berdasarkan dana yang tersedia dalam Daftar
Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan tata kebutuhan
dari bagian Subbagian Umum dan seksi-seksi di
lingkungan Kantor Pelayanan Pajak.
11) Melaksanakan inventarisasi alat perlengkapan kantor atau
alat tulis kantor dan formulir.
12) Melaksanakan perencanaan pengadaan alat perlengkapan
kantor atau alat tulis kantor atau formulir serta proses
penyelesaiannya.
13) Melaksanakan laporan realisasi Daftar Isian Pelaksanaan
Anggaran (DIPA) bulanan berdasarkan Buku Pengawasan
DIPA, SPP, SPM dan Surat Perintah Pencairan Dana (
SP2P ) atau Uang Persediaan ( UP ) beserta surat
pengantarnya.
14) Membimbing pelaksanaan penyaluran atau pendistribusian
alat perlengkapan kantor atau gudang kantor.
15) Menyusun rencana penghapusan inventaris kantor.
59
16) Melaksanakan pelelangan barang inventaris yang telah
mendapat keputusan penghapusan.
17) Melaksanakan penyusunan laporan mutasi barang milik
Negara atau kekayaan Negara triwulanan dan laporan
inventaris tahunan.
18) Melaksanakan penyusunan laporan keuangan dan barang
berdasarkan Sistem Akuntansi Instansi (SAI) dan Sistem
Akuntansi Barang Milik Negara (SA-BMN).
19) Menyusun konsep rencana strategis, rencana kerja
tahunan, penetapan kinerja dan Laporan Akuntibilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kantor Pelayanan
Pajak sebagai bahan masukan untuk penyusunan Renstra,
RKT, PK, LAKIP Kantor Wilayah.
20) Menyusun konsep tindak lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan
(LHP) dari instansi pengawasan fungsional.
21) Membimbing pegawai untuk meningkatkan efesiensi,
produktivitas dan profesionalisme di Subabgian Umum.
2. Kepala Seksi Pengolahan Data dan Informasi
Fungsi jabatannya yaitu melaksanakan pengumpulan,
pengolahan data, penyajian informasi perpajakan, perekaman
dokumen perpajakan, pelayanan dukungan teknis computer,
pemantauan aplikasi e-SPT dan e-filling serta penyiapan
laporan kinerja.
60
Uraian tugas pokok :
1) Menyusun estimasi penerimaan pajak berdasarkan potensi
pajak, perkembangan ekonomi dan keuangan.
2) Melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data.
3) Melaksanakan pelayanan peminjaman data dan
penyaluran informasi dalam rangka pemanfaatan data
perpajakan.
4) Melaksanakan perekaman dan validasi dokumen
perpajakan.
5) Melaksanakan perbaikan (updating) data.
6) Melaksanakan urusan tata usaha penerimaan perpajakan.
7) Melaksanakan pelaksanaan dukungan teknis pemanfaatan
aplikasi e-SPT dan e-filling.
8) Melaksanakan kegiatan teknis operasional computer,
pemeliharaan basis data, back up data, transfer data dan
recovery data, perangkat lunak, dan jaringan computer di
lingkungan Kantor Pelayanan Pajak.
9) Melaksanakan penyajian informasi perpajakan.
10) Menyusun konsep Rencana Strategis (Renstra), Rencana
Kerja Tahunan (RKT), Penetapan Kinerja (PK), Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kanto
Pelayanan Pajak sebagai bahan masukan untuk
penyusunan Restra, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Wilayah.
61
11) Menyusun konsep tindak lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan
(LHP) dari instansi pengawasan fungsional.
12) Membimbing pegawai untuk meningkatkan efesiensi,
produktivitas dan profesionalisme di Seksi pengolahan
data dan informasi.
13) Menyusun laporan kegiatan sebagai pertanggung jawaban
pelaksanaan tugas.
3. Kepala Seksi Penagihan
Fungsi jabatannya yaitu terlaksananya pencairan
tunggakan pajak secara optimal dan tertib administrasi tata
usaha piutang pajak untuk mendukung tugas kantor pelayanan
pajak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Uraian tugas pokok :
1) Menyusun penyesuaian rencana kerja tahunan seksi
pelayanan.
2) Melaksanakan penatausahaan SKPKB, SKPKBT, STP,
STB beserta lampirannya dan surat pembayaran pajak
(SSP, STTS, SSB) beserta bukti pemindahbukuan dalam
rangka pengawasan tunggakan dan pelunasan pajak.
3) Melaksanakan penatausahaan Surat Setoran Bukan Pajak
(SSBP) atas pelaksanaan SP dan SPMP.
4) Melaksanakan penatausahaan Surat Keputusan
Pembetulan, Keputusan Keberatan, Keputusan
62
Pengurangan, Keputusan Peninjauan Kembali, Surat
Keputusan Pelaksanaan Putusan Banding beserta putusan
banding.
5) Menyusun konsep Surat Keputusan Angsuran atau
Penundaan Pembayaran Pajak dalam rangka memberikan
pelayanan kepada wajib pajak.
6) Meneliti penerbitan Konsep Surat teguran, Surat paksa,
Surat Perintah melakukan penyitaan dan Surat Permintaan
Pemblokiran kepada pimpinan Bank tempat kekayaan
Penanggung Pajak tersimpan dalam rangka pencairan
tunggakan pajak.
7) Meneliti Pembuatan Permintaan Jadwal Waktu dan
Tempat Lelang ke Kantor Pelayanan Piutang dan Lelang
Negara sebagai dasar pelaksanaan lelang harta milik atau
kekayaan penanggung pajak.
8) Meneliti pembuatan Surat Pemberitahuan Lelang kepada
wajib pajak serta media massa dalam rangka infomasi
lelang harta wajib pajak.
9) Meneliti pembuatan Surat Pencabutan Sita atau
Pemblokiran dan Pembatalan Lelang Harta wajib Pajak
dalam lah wajib pajak telah melunasi biaya penagihan dan
utang pajaknya dan atau karena putusan pengadilan.
63
10) Meneliti penerbitan Surat Perintah Penagihan Seketika dan
Sekaligus terhadap wajib pajak tertentu dalam rangka
pengamanan penerimaan pajak.
11) Membuat usulan pencegahan atau permohonan ijin
penyanderaan terhadap wajib pajak tertentu dalam rangka
pengamanan penerimaan pajak.
12) Melaksanakan penelitian administratif terhadap piutang
pajak yang dipekirakan tidak dapat ditagih.
13) Melaksanakan penelitian setempat terhadap piutang pajak
yng diperkirakan tidak mungkin ditagih lagi.
14) Melaksanakan pemindahan berkas penagihan beserta
data-data tunggakan pajak lainnya, bagi wajib pajak yang
pindah ke kantor pelayanan pajak lain.
15) Membuat daftar usulan penghapusan piutang pajak
berdasarkan daftar piutang pajang yang diperkirakan tidak
dapat atau tidak mungkin ditagih lagi.
16) Membuat daftar penghapusan piutang pajak.
17) Membuat laporan pelaksanaan kegiatan penagihan pajak
untuk mengetahui jumlah realisasi penagihan pajak.
18) Membuat laporan bulanan atau triwulanan tata usaha
piutang pajak untuk mengetahui jumlah tunggakan pajak
per wajib pajak atau jenis atau tahun pajak.
19) Meneliti nota penghitungan STP bunga penagihan.
64
20) Membuat usulan pemeriksaan dalam rangka penagihan
pajak (Delinquency Audit).
21) Menjawab konfirmasi tunggakan pajak.
22) Membuat usulan pencabutan pencegahan terhadap wajib
pajak tertentu atau pemberitahuan pelepasan penanggung
pajak yang disandera.
23) Menerbitkan surat perintah penyanderaan dan
pelaksanaan penyanderaan terhadap wajib pajak tertentu
dalam rangka pengamanan penerimaan pajak.
24) Melaksanaan penerimaan dan menatausahakan berkas
penagihan beserta data-data tunggakan pajak lainnya bagi
wajib pajak yang pindah dari kantor pelayanan pajak lain.
25) Menyusun konsep Rencana Strategis, Rencana Kerja
Tahunan, Penetapan Kinerja dan Laporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kantor Pelayanan
Pajak sebagai bahan masukan untuk penyusunan Restra,
RKT, PK, dan LAKIP Kantor Wilayah.
26) Menyusun konsep tindak lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan
(LHP) dari instansi pengawasan fungsional dan
pengawasan masyarakat yang berkaitan dengan Seksi
Penagihan.
65
4. Kepala Seksi Pemeriksaan
Fungsi jabatannya yaitu melaksanakan penyusunan
rencana pemeriksaan, pengawasan pelaksanaan aturan
pemeriksaan, penerbitan dan penyaluran Surat Perintah
Pemeriksaan Pajak serta administrasi pemeriksaan perpajakan
lainnya.
Uraian tugas pokok :
1) Melakukan penyesuaian rencana pemeriksaan pajak agar
pelaksanaan tugas dapat berjalan lancar.
2) Menyusun daftar nominatif dan atau Lembar Penugasan
Pemeriksaan Wajib Pajak yang akan diperiksa.
3) Membuat usulan pembatalan Daftar Nominatif dan atau
Lembar Penugasan Pemeriksaan (LP2) wajib pajak yang
akan diperiksa.
4) Menerbitkan dan menyalurkan Surat Perintah Pemeriksaan
Pajak (SP3), Surat Pemberitahuan Pemeriksaan Pajak dan
Surat Pemanggilan Pemeriksaan Pajak.
5) Mengajukan permohonan perpanjangan jangka waktu
penyelesaian pemeriksaan.
6) Mengajukan usulan permohonan perluasan pemeriksaan.
7) Melakukan pengawasan pemeriksaan jadwal pemeriksaan
sesuai dengan rencana yang ditetapkan.
66
8) Melakukan pengawasan pelaksanaan ketentuan
administrasi pemeriksaan.
9) Melaksanakan penelitian permohonan Surat
Pemberitahuan (SPT) Lebih Bayar (LB) wajib pajak patuh.
10) Melaksanakan administrasi pemeriksaan perpajakan
lainnya.
11) Meminta kelengkapan berkas permohonan restitusi PPN
atau PPnBM.
12) Melaksanakan penerbitan dan penyaluran Surat Perintah
Pemeriksaan dalam rangka penagihan pajak (Delinquency
Audit).
13) Mengusulkan pemeriksaan bukti permulaan.
14) Melaksanakan pembuatan Kartu Tanda Pengenal
Perusahaan.
15) Melaksanakan peminjaman berkas dan data wajib pajak
serta Daftar Tunggakan Wajib Pajak dari Seksi Pelayanan
dan Seksi Penagihan.
16) Melaksanakan pengembalian berkas dan data Wajib Pajak
kepada Seksi Pelayanan.
17) Melaksanakan penatausahaan Laporan Hasil Pemeriksaan
(LHP), Kertas Kerja Pemeriksaan (KKP), dan Nota
Penghitungan (Nothit).
67
18) Melaksanakan pengiriman Daftar Kesimpulan Hasil
Pemeriksaan (DKHP) dan Alat Keterangan (AK).
19) Melaksanakan penyiapan berkas dan atau tanggapan
keberatan dari hasil pemeriksaan Kelompok Fungsional
Pemeriksaan Pajak.
20) Menerbitkan Surat Perintah Pengamatan.
21) Mengirimkan Laporan Hasil Pelaksanaan Pengamatan.
22) Menelaah Konsep Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP).
23) Menyusun konsep laporan atau surat tanggapan atas
permasalahan yang berkaitan dengan Seksi Pemeriksaan.
24) Menyusun konsep Rencana Strategis, Rencana Kerja
Tahunan, Penetapan Kinerja dan Laporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kantor Pelayanan
Pajak sebagai bahan masukan untuk penyusunan Restra,
RKT, PK, dan LAKIP Kantor Wilayah.
25) Menyusun konsep tindak lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan
(LHP) dari instansi pengawasan fungsional dan
pengawasan masyarakat yang berkaitan dengan Seksi
Pemeriksaan.
5. Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi I, II, dan III
Fungsi jabatannya yaitu melaksanakan pengawasan
kepatuhan kewajiban perpajakan Wajib Pajak, bimbingan atau
himbauan kepada Wajib Pajak dan konsultasi teknik perpajakan,
68
penyusunan Profil Wajib Pajak, analisis kinerja Wajib Pajak,
rekonsiliasi data wajib pajak dalam rangka melakukan
intensifikasi, dan melakukan evaluasi hasil banding berdasarkan
ketentuan yang berlaku.
Uraian tugas pokok :
1) Meneliti Estimasi Penerimaan Pajak berdasarkan potensi
pajak, perkembangan ekonomi dan keuangan.
2) Meneliti pengawasan kepatuhan formal wajib pajak serta
penilaian dan analisa kepatuhan material wajib pajak atas
pemenuhan kewajiban perpajakannya.
3) Meneliti pelaksanaan bimbingan atau himbauan mengenai
ketentuan perpajakan serta konsultasi teknik perpajakan
kepada wajib pajak.
4) Menetapkan pembuatan atau pemuktahiran Profil wajib
pajak serta usulan rencana kunjungan kerja ke lokasi wajib
pajak dalam rangka pengawasan dan pemuktahiran data
wajib pajak.
5) Meneliti pelaksanaan rekonsiliasi data wajib pajak (data
matching).
6) Meneliti konsep Surat Pemberitahuan Perubahan
Besarnya Angsuran PPh pasal 25 berdasarkan data yang
diterima sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
69
7) Meneliti konsep penelitian pembebasan atau pengurangan
pembayaran angsuran PPh pasal 25.
8) Meneliti konsep penerbitan Surat Keterangan Bebas
Pemotongan atau Pemungutan PPh dan Pemungutan
PPN.
9) Meneliti nota penghitungan dalam rangka penerbitan Surat
Tagihan Pajak (tidak termasuk STP Bunga Penagihan)
pasal 7, pasal 8 ayat 2, pasal 9 ayat 2a, pasal 14 ayat 3
dan pasal 19 ayat 3.
10) Mengkoordinasikan penerbitan Surat Tagihan Pajak (tidak
termasuk STP Bunga Penagihan) pasal 7, pasal 8 ayat 2,
pasal 9 ayat 2a, pasal 14 ayat 3 dan pasal 19 ayat 3.
11) Meneliti konsep surat usulan wajib pajak (WP) atau
Pengusaha Kena Pajak (PKP) fiktif.
12) Meneliti usulan wajib pajak patuh.
13) Meneliti konsep Surat Keterangan Fiskal (SKF) Non Bursa
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
14) Meneliti usulan pemeriksaan dan atau penyidikan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
15) Meneliti Konsep Surat Keputusan Pengembalian
Pendahulan Kelebihan Pajak (SKPPKP) sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
70
16) Meneliti Konsep Surat Keputusan Pengembalian Kelebihan
Pembayaran Pajak (SKPKPP) sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
17) Meneliti Konsep Surat Perintah Membayar Kelebihan Pajak
(SPMKP) sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
18) Meneliti konsep Surat Keputusan Pemberian Imbalan
Bunga (SKPIB) sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
19) Meneliti konsep Surat Keputusan Membayar Imbalan
Bunga (SKMIB) sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
20) Meneliti konsep Surat Keterangan Pembayaran Pajak
Sementara (SKPPS).
21) Meneliti Perhitungan Lebih Bayar (PLB).
22) Meneliti Penerbitan Bukti Pemindahbukuan (Pbk)
berdasarkan permohonan wajib pajak.
23) Meneliti Bukti Pemindahbukuan (Pbk) secara jabatan.
24) Memantau penelitian dalam rangka penerbitan Surat Ijin
Penggunaan Mesin Teraan Materai, Pembubuhan Tanda
Bea Materai Lunas dengan Teknologi Percetakan dan
Pembubuhan Tanda Bea Materai Lunas dengan Sistem
Komputerisasi.
25) Meneliti laporan pencabutan ijin Penggunaan Mesin
Teraan Materai, Pembubuhan Tanda Bea Materai Lunas
71
dengan Teknologi Percetakan dan Pembubuhan Tanda
Bea Materai Lunas dengan Sistem Komputerisasi.
26) Meneliti pembukuan segel Mesin Teraan dan pembuatan
Berita Acara pembukaan Mesin Segel Teraan.
27) Meneliti laporan penelitian pengalihan Saldo Bea Materai
dengan mesin teraan, teknologi percetakan dan system
komputerisasi.
28) Meneliti proses pembetulan ketetapan pajak sebagaimana
dimaksud dalam pasal UU KUP.
29) Meneliti uraian pelaksanaan Putusan Banding atau
Putusan Peninjauan Kembali Mahkamah Agung.
30) Meneliti konsep evaluasi Putusan Banding atau Peninjauan
Kembali Mahkamah Agung.
31) Meneliti konsep laporan ijin perubahan Tahun Buku dan
Metode Pembukuan Pertama.
32) Menyusun konsep Rencana Strategis (Renstra), Rencana
Kerja Tahunan (RKT), Penetapan Kinerja (PK) dan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Kantor Pelayanan Pajak sebagai bahan masukan untuk
penyusunan Restra, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Wilayah.
33) Menyusun konsep tindak lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan
(LHP) dari instansi pengawasan fungsional dan
72
pengawasan masyarakat yang berkaitan dengan Seksi
Pengawasan dan Konsultasi.
4.2 Hasil Dan Pembahasan
4.2.1 Analisa Validitas
Pengujian validitas tiap butir digunakan analisis item, yaitu
mengkolerasikan antar skor item instrumen dalam suatu faktor, dan
mengkorelasikan skor faktor dengan skor total. Bila korelasi tiap
faktor tersebut positif dan besarnya 0.30 keatas maka faktor
tersebut merupakan validitas kontruksi yang kuat (Sugiyono : 126).
Variabel yang diuji adalah variabel gaya kepemimpinan,
variabel motivasi dan variabel kinerja yang diberikan kepada 100
responden dan hasil dari analisis kuisioner variabel tersebut adalah
sebagai berikut:
Tabel 4.1 Hasil Analisis Item Instrument Gaya Kepemimpinan
Butir instrumen Koefesien Korelasi
r tabel keterangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9
10 11 12 13 14 15
0,316 0,316 0,359 0,315 0,366 0,471 0,551 0,414 0,433 0,551 0,501 0,484 0,533 0,427 0,379
0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
73
16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
0,533 0,677 0,471 0,621 0,677 0,700 0,611 0,453 0,677 0,459 0,461 0,435 0,551 0,397 0,448
0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber : Olah data kuisioner
Tabel 4.2 Hasil Analisis Item Instrument Motivasi
Butir instrumen Koefesien Korelasi
r tabel keterangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
0,469 0,528 0,537 0,591 0,545 0,603 0,529 0,598 0,368 0,432 0,400 0,559 0,572 0,401 0,381 0,532 0,542 0,492 0,509 0,512 0,478 0,692 0,605
0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
74
24 25 26 27 28 29 30
0,657 0,636 0,667 0,639 0,492 0,679 0,779
0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber : Olah data kuisioner
Tabel 4.3 Hasil Analisis Item Instrument Kinerja
Butir instrumen Koefesien Korelasi
r tabel keterangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
0,323 0,601 0,682 0,644 0,715 0,509 0,672 0,673 0,558 0,560 0,362 0,617 0,576 0,404 0,626 0,552 0,412 0,373 0,679 0,528 0,331 0,427 0,332 0,601 0,574 0,648 0,649 0,521 0,538 0,542
0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
75
4.2.2 Bagaimana gaya kepemimpinan yang ada pada kantor
pelayanan pajak pratama Karawang selatan
Kepemimpinan merupakan salah satu faktor penting pada
sebuah perusahaan. Pelaksanaan kepemimpinan cenderung dapat
menumbuhkan kepercayaan, partisipasi, loyalitas, dan internal
motivasi para bawahannya dengan cara persuasif.
Gaya kepemimpinan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Karawang Selatan dapat dilihat dari hasil kuisioner yang dihitung
dengan menggunakan SPSS dibawah ini.
1. Kepemimpinan Otoriter
Kepemimpinan Otoriter adalah jika kekuasaaan atau
wewenang, sebagian besar mutlak tetap berada pada pimpinan
atau kalau pimpinan itu menganut sistem sentralisasi
wewenang, Orientasi kepemimpinannya difokuskan hanya untuk
peningkatan produktivitas kerja karyawan, dan Pimpinan
menganut sistem menajemen tertutup. Berikut adalah hasil dari
pengitungan dengan menggunakan SPSS.
a. Sentralisasi Wewenang
Tabel 4.4
Statistics
sentralisasi wewenang (item1)
100
0
3.07
3.00
3
307
Valid
Missing
N
Mean
Median
Mode
Sum
76
Dari data diatas dapat diketahui untuk indikator
sentralisasi wewenang item 1, jumlah responden 100 orang
dengan nilai rata-rata 3,07 dan nilai tengah 3,00 serta modus
yang sering keluar adalah 3 dengan jumlah skor 307.
100 180 260 307 340 420 50
Gambar 4.1 Barscale
Dari gambar diatas terlihat bahwa skor 307 berada
diantara nilai 260 dan nilai 340 yang berarti bahwa karyawan
kantor pelayanan pajak pratama karawang selatan kurang
setuju terhadap sentralisasi wewenag item 1yang merupakan
indikator dari sub variabel kepemimpinan otoriter.
Tabel 4.5
sentralisasi wewenang (item1)
11 11.0 11.0 11.0
72 72.0 72.0 83.0
16 16.0 16.0 99.0
1 1.0 1.0 100.0
100 100.0 100.0
2
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
Sedangkan untuk indikator sentralisasi wewenang item 1
yang memberikan nilai 2 sebanyak 11 orang atau sama dengan
11 %, yang memberikan nilai 3 sebanyak 72 orang atau 72%,
yang memberikan nilai 4 sebanyak 16 orang atau 16% dan yang
memberikan nilai 5 sebanyak 1 orang atau 1%.
77
Tabel 4.6
Statistics
sentralisasi wewenang (item4)
100
0
3.25
3.00
3
325
Valid
Missing
N
Mean
Median
Mode
Sum
Dari data diatas dapat diketahui untuk indikator
sentralisasi wewenang item 4, jumlah responden 100 orang
dengan nilai rata-rata 3,25 dan nilai tengah 3,00 serta modus
yang sering keluar adalah 3 dengan jumlah skor 325.
100 180 260 325 340 420 500
Gambar 4.2 Barscale
Dari gambar diatas terlihat bahwa skor 325 berada
diantara nilai 260 dan nilai 340 yang berarti bahwa karyawan
kantor pelayanan pajak pratama karawang selatan kurang
setuju terhadap sentralisasi wewenag item 4 yang merupakan
indikator dari sub variabel kepemimpinan otoriter.
Tabel 4.7
sentralisasi wewenang (item4)
8 8.0 8.0 8.0
62 62.0 62.0 70.0
27 27.0 27.0 97.0
3 3.0 3.0 100.0
100 100.0 100.0
2
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
78
Sedangkan untuk indikator sentralisasi wewenang item 4
yang memberikan nilai 2 sebanyak 8 orang atau sama dengan 8
%, yang memberikan nilai 3 sebanyak 62 orang atau 62%, yang
memberikan nilai 4 sebanyak 27 orang atau 27% dan yang
memberikan nilai 5 sebanyak 3 orang atau 3%.
Tabel 4.8
Statistics
sentralisasi wewenang (item10)
100
0
3.55
4.00
4
355
Valid
Missing
N
Mean
Median
Mode
Sum
Dari data diatas dapat diketahui untuk indikator
sentralisasi wewenang item 10, jumlah responden 100 orang
dengan nilai rata-rata 3,55 dan nilai tengah 4,00 serta modus
yang sering keluar adalah 4 dengan jumlah skor 355.
100 180 260 340 355 420 500
Gambar 4.3 Barscale
Dari gambar diatas terlihat bahwa skor 340 berada
diantara nilai 340 dan nilai 420 yang berarti bahwa karyawan
kantor pelayanan pajak pratama karawang selatan setuju
terhadap sentralisasi wewenag item 10 yang merupakan
indikator dari sub variabel kepemimpinan otoriter.
79
Tabel 4.9
sentralisasi wewenang (item10)
10 10.0 10.0 10.0
32 32.0 32.0 42.0
51 51.0 51.0 93.0
7 7.0 7.0 100.0
100 100.0 100.0
2
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
Sedangkan untuk indikator sentralisasi wewenang item
10 yang memberikan nilai 2 sebanyak 10 orang atau sama
dengan 10 %, yang memberikan nilai 3 sebanyak 32 orang atau
32%, yang memberikan nilai 4 sebanyak 51 orang atau 51%
dan yang memberikan nilai 5 sebanyak 7 orang atau 7%.
b. Produktivitas Kerja
Tabel 4.10
Statistics
produktif itas kerja (item7)
100
0
3.54
4.00
4
354
Valid
Missing
N
Mean
Median
Mode
Sum
Dari data diatas dapat diketahui untuk produktivitas kerja
item 7, jumlah responden 100 orang dengan nilai rata-rata 3,54
dan nilai tengah 4,00 serta modus yang sering keluar adalah 4
dengan jumlah skor 354.
100 180 260 340 354 420 500
Gambar 4.4 Barscale
80
Dari gambar diatas terlihat bahwa skor 354 berada
diantara nilai 340 dan nilai 420 yang berarti bahwa karyawan
kantor pelayanan pajak pratama karawang selatan setuju
terhadap produktivitas kerja item 7 yang merupakan indikator
dari sub variabel kepemimpinan otoriter.
Tabel 4.11 produktifi tas kerja (item7)
10 10.0 10.0 10.0
33 33.0 33.0 43.0
50 50.0 50.0 93.0
7 7.0 7.0 100.0
100 100.0 100.0
2
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
Sedangkan untuk indikator produktivitas kerja item 7
yang memberikan nilai 2 sebanyak 10 orang atau sama dengan
10 %, yang memberikan nilai 3 sebanyak 33 orang atau 33%,
yang memberikan nilai 4 sebanyak 50 orang atau 50% dan yang
memberikan nilai 5 sebanyak 7 orang atau 7%.
Tabel 4.12
Statistics
produktif itas kerja (item13)
100
0
3.70
4.00
4
370
Valid
Missing
N
Mean
Median
Mode
Sum
Dari data diatas dapat diketahui untuk indikator
produktivitas kerja item 13, jumlah responden 100 orang dengan
nilai rata-rata 3,70 dan nilai tengah 4,00 serta modus yang
sering keluar adalah 4 dengan jumlah skor 370.
81
100 180 260 340 370 420 500
Gambar 4.5 Barscale
Dari gambar diatas terlihat bahwa skor 370 berada
diantara nilai 340 dan nilai 420 yang berarti bahwa karyawan
kantor pelayanan pajak pratama karawang selatan setuju
terhadap produktivitas kerja item 13 yang merupakan indikator
dari sub variabel kepemimpinan otoriter.
Tabel 4.13
produktifi tas kerja (item13)
1 1.0 1.0 1.0
7 7.0 7.0 8.0
27 27.0 27.0 35.0
51 51.0 51.0 86.0
14 14.0 14.0 100.0
100 100.0 100.0
1
2
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
Sedangkan untuk indikator produktivitas kerja item 13
yang memberikan nilai 1 sebanyak 1 orang atau sama dengan 1
%, yang memberikan nilai 2 sebanyak 7 orang atau 7%, yang
memberikan nilai 3 sebanyak 27 orang atau 27%, yang
memberikan nilai 4 sebanyak 51 orang atau 51% dan yang
memberikan nilai 5 sebanyak 14 orang atau 14%.
Tabel 4.14
Statistics
produktif itas kerja (item25)
100
0
3.11
3.00
3
311
Valid
Missing
N
Mean
Median
Mode
Sum
82
Dari data diatas dapat diketahui untuk indikator
produktivitas kerja item 25, jumlah responden 100 orang dengan
nilai rata-rata 3,11 dan nilai tengah 3,00 serta modus yang
sering keluar adalah 3 dengan jumlah skor 311.
100 180 260 311 340 420 500
Gambar 4.6 Barscale
Dari gambar diatas terlihat bahwa skor 370 berada
diantara nilai 260 dan nilai 340 yang berarti bahwa karyawan
kantor pelayanan pajak pratama karawang selatan kurang
setuju terhadap produktivitas kerja item 25 yang merupakan
indikator dari sub variabel kepemimpinan otoriter.
Tabel 4.15
produktifi tas kerja (item25)
6 6.0 6.0 6.0
15 15.0 15.0 21.0
47 47.0 47.0 68.0
26 26.0 26.0 94.0
6 6.0 6.0 100.0
100 100.0 100.0
1
2
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
Sedangkan untuk indikator produktivitas kerja item 25
yang memberikan nilai 1 sebanyak 6 orang atau sama dengan 6
%, yang memberikan nilai 2 sebanyak 15 orang atau 15%, yang
memberikan nilai 3 sebanyak 47 orang atau 47%, yang
memberikan nilai 4 sebanyak 26 orang atau 26% dan yang
memberikan nilai 5 sebanyak 6 orang atau 6%.
83
Tabel 4.16
Statistics
sentralisasi wewenang (item28)
100
0
3.55
4.00
4
355
Valid
Missing
N
Mean
Median
Mode
Sum
Dari data diatas dapat diketahui untuk indikator
sentralisasi wewenang item 28, jumlah responden 100 orang
dengan nilai rata-rata 3,55 dan nilai tengah 4,00 serta modus
yang sering keluar adalah 4 dengan jumlah skor 355.
100 180 260 340 355 420 500
Gambar 4.7 Barscale
Dari gambar diatas terlihat bahwa skor 340 berada
diantara nilai 340 dan nilai 420 yang berarti bahwa karyawan
kantor pelayanan pajak pratama karawang selatan setuju
terhadap sentralisasi wewenag item 28 yang merupakan
indikator dari sub variabel kepemimpinan otoriter.
Tabel 4.17
sentralisasi wewenang (item28)
10 10.0 10.0 10.0
32 32.0 32.0 42.0
51 51.0 51.0 93.0
7 7.0 7.0 100.0
100 100.0 100.0
2
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
Sedangkan untuk indikator sentralisasi wewenang item
10 yang memberikan nilai 2 sebanyak 10 orang atau sama
84
dengan 10 %, yang memberikan nilai 3 sebanyak 32 orang atau
32%, yang memberikan nilai 4 sebanyak 51 orang atau 51%
dan yang memberikan nilai 5 sebanyak 7 orang atau 7%.
c. Manajemen
Tabel 4.18
Statistics
manajemen otoriter (item16)
100
0
3.72
4.00
4
372
Valid
Missing
N
Mean
Median
Mode
Sum
Dari data diatas dapat diketahui untuk indikator
manajemen otoriter item 16, jumlah responden 100 orang
dengan nilai rata-rata 3,72 dan nilai tengah 4,00 serta modus
yang sering keluar adalah 4 dengan jumlah skor 372.
100 180 260 340 372 420 500
Gambar 4.8 Barscale
Dari gambar diatas terlihat bahwa skor 372 berada
diantara nilai 340 dan nilai 420 yang berarti bahwa karyawan
kantor pelayanan pajak pratama karawang selatan setuju
terhadap manajemen otoriter item 16 yang merupakan indikator
dari sub variabel kepemimpinan otoriter.
85
Tabel 4.19
manajemen otoriter (item16)
7 7.0 7.0 7.0
28 28.0 28.0 35.0
51 51.0 51.0 86.0
14 14.0 14.0 100.0
100 100.0 100.0
2
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
Sedangkan untuk indikator manajemen otoriter item 16
yang memberikan nilai 2 sebanyak 7 orang atau 7%, yang
memberikan nilai 3 sebanyak 28 orang atau 28%, yang
memberikan nilai 4 sebanyak 51 orang atau 51% dan yang
memberikan nilai 5 sebanyak 14 orang atau 14%.
Tabel 4.20
Statistics
manajemen otoriter (item19)
100
0
4.15
4.00
4
415
Valid
Missing
N
Mean
Median
Mode
Sum
Dari data diatas dapat diketahui untuk indikator
manajemen otoriter item 19, jumlah responden 100 orang
dengan nilai rata-rata 4,15 dan nilai tengah 4,00 serta modus
yang sering keluar adalah 4 dengan jumlah skor 415.
100 180 260 340 415 420 500
Gambar 4.9 Barscale
86
Dari gambar diatas terlihat bahwa skor 415 berada
diantara nilai 340 dan nilai 420 yang berarti bahwa karyawan
kantor pelayanan pajak pratama karawang selatan setuju
terhadap manajemen otoriter item 19 yang merupakan indikator
dari sub variabel kepemimpinan otoriter.
Tabel 4.21
manajemen otoriter (item19)
2 2.0 2.0 2.0
10 10.0 10.0 12.0
59 59.0 59.0 71.0
29 29.0 29.0 100.0
100 100.0 100.0
2
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
Sedangkan untuk indikator manajemen otoriter item 19
yang memberikan nilai 2 sebanyak 2 orang atau sama dengan 2
%, yang memberikan nilai 3 sebanyak 10 orang atau 10%, yang
memberikan nilai 4 sebanyak 59 orang atau 59% dan yang
memberikan nilai 5 sebanyak 29 orang atau 29%.
Tabel 4.22
Statistics
manajemen otoriter (item22)
100
0
4.10
4.00
4
410
Valid
Missing
N
Mean
Median
Mode
Sum
Dari data diatas dapat diketahui untuk indikator
manajemen otoriter item 22, jumlah responden 100 orang
dengan nilai rata-rata 4,10 dan nilai tengah 4,00 serta modus
yang sering keluar adalah 4 dengan jumlah skor 410.
87
100 180 260 340 410 420 500
Gambar 4.10 Barscale
Dari gambar diatas terlihat bahwa skor 410 berada
diantara nilai 340 dan nilai 420 yang berarti bahwa karyawan
kantor pelayanan pajak pratama karawang selatan setuju
terhadap manajemen otoriter item 22 yang merupakan indikator
dari sub variabel kepemimpinan otoriter.
Tabel 4.23
manajemen otoriter (item22)
2 2.0 2.0 2.0
10 10.0 10.0 12.0
64 64.0 64.0 76.0
24 24.0 24.0 100.0
100 100.0 100.0
2
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
Sedangkan untuk indikator manajemen otoriter item 22
yang memberikan nilai 2 sebanyak 2 orang atau sama dengan 2
%, yang memberikan nilai 3 sebanyak 10 orang atau 10%, yang
memberikan nilai 4 sebanyak 64 orang atau 64% dan yang
memberikan nilai 5 sebanyak 24 orang atau 24%.
2. Kepemimpinan Partisipatif
Kepemimpinan Partisipatif adalah apabila
kepemimpinannya dilakukan dengan cara persuasif,
menciptakan kerja sama serasi, menumbuhkan loyalitas, dan
partisipasi para bawahan. Berikut adalah hasil dari pengitungan
dengan menggunakan SPSS.
88
a. Hubungan Dengan Karyawan
Tabel 4.24
Statistics
hubungan dengan karyawan (item2)
100
0
4.02
4.00
4
402
Valid
Missing
N
Mean
Median
Mode
Sum
Dari data diatas dapat diketahui untuk indikator hubungan
dengan karyawan item 2 jumlah responden 100 orang dengan
nilai rata-rata 4,02 dan nilai tengah 4,00 serta modus yang
sering keluar adalah 4 dengan jumlah skor 402.
100 180 260 340 402 420 500
Gambar 4.11 Barscale
Dari gambar diatas terlihat bahwa skor 402 berada
diantara nilai 340 dan nilai 420 yang berarti bahwa karyawan
kantor pelayanan pajak pratama karawang selatan setuju
terhadap indikator hubungan dengan karyawan item 2 yang
merupakan indikator dari sub variabel kepemimpinan partisipatif.
Tabel 4.25
hubungan dengan karyawan (item2)
14 14.0 14.0 14.0
70 70.0 70.0 84.0
16 16.0 16.0 100.0
100 100.0 100.0
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
89
Sedangkan untuk indikator hubungan dengan karyawan
item 19 yang memberikan nilai 3 sebanyak 14 orang atau 14%,
yang memberikan nilai 4 sebanyak 70 orang atau 70% dan yang
memberikan nilai 5 sebanyak 16 orang atau 16%.
Tabel 4.26
Statistics
hubungan dengan karyawan (item5)
100
0
4.19
4.00
4
419
Valid
Missing
N
Mean
Median
Mode
Sum
Dari data diatas dapat diketahui untuk indikator hubungan
dengan karyawan item 5 jumlah responden 100 orang dengan
nilai rata-rata 4,19 dan nilai tengah 4,00 serta modus yang
sering keluar adalah 4 dengan jumlah skor 419.
100 180 260 340 419 420 500
Gambar 4.12 Barscale
Dari gambar diatas terlihat bahwa skor 419 berada
diantara nilai 340 dan nilai 420 yang berarti bahwa karyawan
kantor pelayanan pajak pratama karawang selatan setuju
terhadap indikator hubungan dengan karyawan item 5 yang
merupakan indikator dari sub variabel kepemimpinan partisipatif.
90
Tabel 4.27
hubungan dengan karyawan (item5)
1 1.0 1.0 1.0
8 8.0 8.0 9.0
62 62.0 62.0 71.0
29 29.0 29.0 100.0
100 100.0 100.0
2
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
Sedangkan untuk indikator hubungan dengan karyawan
item 5 yang memberikan nilai 2 sebanyak 1 orang atau 1%,
yang memberikan nilai 3 sebanyak 8 orang atau 8%, yang
memberikan nilai 4 sebanyak 62orang atau 62% dan yang
memberikan nilai 5 sebanyak 29 orang atau 29%.
Tabel 4.28
Statistics
hubungan dengan karyawan (item23)
100
0
3.98
4.00
4
398
Valid
Missing
N
Mean
Median
Mode
Sum
Dari data diatas dapat diketahui untuk indikator hubungan
dengan karyawan item 23 jumlah responden 100 orang dengan
nilai rata-rata 3,98 dan nilai tengah 4,00 serta modus yang
sering keluar adalah 4 dengan jumlah skor 398.
100 180 260 340 398 420 500
Gambar 4.13 Barscale
Dari gambar diatas terlihat bahwa skor 398 berada
diantara nilai 340 dan nilai 420 yang berarti bahwa karyawan
91
kantor pelayanan pajak pratama karawang selatan setuju
terhadap indikator hubungan dengan karyawan item 23 yang
merupakan indikator dari sub variabel kepemimpinan partisipatif.
Tabel 4.29
hubungan dengan karyawan (item23)
1 1.0 1.0 1.0
18 18.0 18.0 19.0
63 63.0 63.0 82.0
18 18.0 18.0 100.0
100 100.0 100.0
2
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
Sedangkan untuk indikator hubungan dengan karyawan
item 23 yang memberikan nilai 2 sebanyak 1 orang atau 1%,
yang memberikan nilai 3 sebanyak 18 orang atau 1%, yang
memberikan nilai 4 sebanyak 63orang atau 63% dan yang
memberikan nilai 5 sebanyak 18 orang atau 18%.
Tabel 4.30
Statistics
hubungan dengan karyawan (item29)
100
0
4.12
4.00
4
412
Valid
Missing
N
Mean
Median
Mode
Sum
Dari data diatas dapat diketahui untuk indikator hubungan
dengan karyawan item 29 jumlah responden 100 orang dengan
nilai rata-rata 4,12 dan nilai tengah 4,00 serta modus yang
sering keluar adalah 4 dengan jumlah skor 412.
92
100 180 260 340 412 420 500
Gambar 4.14 Barscale
Dari gambar diatas terlihat bahwa skor 412 berada
diantara nilai 340 dan nilai 420 yang berarti bahwa karyawan
kantor pelayanan pajak pratama karawang selatan setuju
terhadap indikator hubungan dengan karyawan item 29 yang
merupakan indikator dari sub variabel kepemimpinan partisipatif.
Tabel 4.31
hubungan dengan karyawan (item29)
1 1.0 1.0 1.0
6 6.0 6.0 7.0
73 73.0 73.0 80.0
20 20.0 20.0 100.0
100 100.0 100.0
2
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
Sedangkan untuk indikator hubungan dengan karyawan
item 29 yang memberikan nilai 2 sebanyak 1 orang atau 1%,
yang memberikan nilai 3 sebanyak 6 orang atau 6%, yang
memberikan nilai 4 sebanyak 73orang atau 73% dan yang
memberikan nilai 5 sebanyak 20 orang atau 20%.
b. Penghargaan Karyawan
Tabel 4.32
Statistics
penghargaan karyawan (item8)
100
0
4.24
4.00
4
424
Valid
Missing
N
Mean
Median
Mode
Sum
93
Dari data diatas dapat diketahui untuk indikator
penghargaan karyawan item 8 jumlah responden 100 orang
dengan nilai rata-rata 4,24 dan nilai tengah 4,00 serta modus
yang sering keluar adalah 4 dengan jumlah skor 424.
100 180 260 340 420 424 500
Gambar 4.15 Barscale
Dari gambar diatas terlihat bahwa skor 424 berada
diantara nilai 420 dan nilai 500 yang berarti bahwa karyawan
kantor pelayanan pajak pratama karawang selatan sangat
setuju terhadap indikator penghargaan karyawan item 8 yang
merupakan indikator dari sub variabel kepemimpinan partisipatif.
Tabel 4.33
penghargaan karyawan (item8)
1 1.0 1.0 1.0
6 6.0 6.0 7.0
61 61.0 61.0 68.0
32 32.0 32.0 100.0
100 100.0 100.0
2
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
Sedangkan untuk indikator penghargaan karyawan item 8
yang memberikan nilai 2 sebanyak 1 orang atau 1%, yang
memberikan nilai 3 sebanyak 6 orang atau 6%, yang
memberikan nilai 4 sebanyak 61 orang atau 61% dan yang
memberikan nilai 5 sebanyak 32 orang atau 32%.
94
Tabel 4.34
Statistics
penghargaan karyawan (item14)
100
0
4.21
4.00
4
421
Valid
Missing
N
Mean
Median
Mode
Sum
Dari data diatas dapat diketahui untuk indikator
penghargaan karyawan item 14 jumlah responden 100 orang
dengan nilai rata-rata 4,21 dan nilai tengah 4,00 serta modus
yang sering keluar adalah 4 dengan jumlah skor 421.
100 180 260 340 420 421 500
Gambar 4.16 Barscale
Dari gambar diatas terlihat bahwa skor 421 berada
diantara nilai 420 dan nilai 500 yang berarti bahwa karyawan
kantor pelayanan pajak pratama karawang selatan sangat
setuju terhadap indikator penghargaan karyawan item 14 yang
merupakan indikator dari sub variabel kepemimpinan partisipatif.
Tabel 4.35
penghargaan karyawan (item14)
1 1.0 1.0 1.0
8 8.0 8.0 9.0
60 60.0 60.0 69.0
31 31.0 31.0 100.0
100 100.0 100.0
2
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
95
Sedangkan untuk indikator penghargaan karyawan item
14 yang memberikan nilai 2 sebanyak 1 orang atau 1%, yang
memberikan nilai 3 sebanyak 8 orang atau 8%, yang
memberikan nilai 4 sebanyak 60 orang atau 60% dan yang
memberikan nilai 5 sebanyak 31 orang atau 31%.
Tabel 4.36
Statistics
penghargaan karyawan (item26)
100
0
4.06
4.00
4
406
Valid
Missing
N
Mean
Median
Mode
Sum
Dari data diatas dapat diketahui untuk indikator
penghargaan karyawan item 26 jumlah responden 100 orang
dengan nilai rata-rata 4,06 dan nilai tengah 4,00 serta modus
yang sering keluar adalah 4 dengan jumlah skor 406.
100 180 260 340 406 420 500
Gambar 4.17 Barscale
Dari gambar diatas terlihat bahwa skor 406 berada
diantara nilai 340 dan nilai 420 yang berarti bahwa karyawan
kantor pelayanan pajak pratama karawang selatan setuju
terhadap indikator penghargaan karyawan item 26 yang
merupakan indikator dari sub variabel kepemimpinan partisipatif.
96
Tabel 4.37
penghargaan karyawan (item26)
10 10.0 10.0 10.0
74 74.0 74.0 84.0
16 16.0 16.0 100.0
100 100.0 100.0
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
Sedangkan untuk indikator penghargaan karyawan item
26 yang memberikan nilai 3 sebanyak 10 orang atau 10%, yang
memberikan nilai 4 sebanyak 72 orang atau 72% dan yang
memberikan nilai 5 sebanyak 16 orang atau 16%.
c. Manajemen
Tabel 4.38
Statistics
manajemen partisipatif (item11)
100
0
4.12
4.00
4
412
Valid
Missing
N
Mean
Median
Mode
Sum
Dari data diatas dapat diketahui untuk indikator
manajemen partisipatif item 11 jumlah responden 100 orang
dengan nilai rata-rata 4,12 dan nilai tengah 4,00 serta modus
yang sering keluar adalah 4 dengan jumlah skor 412.
100 180 260 340 412 420 500
Gambar 4.19 Barscale
97
Dari gambar diatas terlihat bahwa skor 412 berada
diantara nilai 340 dan nilai 420 yang berarti bahwa karyawan
kantor pelayanan pajak pratama karawang selatan setuju
terhadap indikator manajemen partisipatif item 11 yang
merupakan indikator dari sub variabel kepemimpinan partisipatif.
Tabel 4.39
manajemen partisipatif (i tem11)
11 11.0 11.0 11.0
66 66.0 66.0 77.0
23 23.0 23.0 100.0
100 100.0 100.0
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
Sedangkan untuk indikator manajemen partisipatif item
11 yang memberikan nilai 3 sebanyak 11 orang atau 11%, yang
memberikan nilai 4 sebanyak 66 orang atau 66% dan yang
memberikan nilai 5 sebanyak 23 orang atau 23%.
Tabel 4.40
Statistics
manajemen partisipatif (item17)
100
0
4.20
4.00
4
420
Valid
Missing
N
Mean
Median
Mode
Sum
Dari data diatas dapat diketahui untuk indikator
manajemen partisipatif item 17 jumlah responden 100 orang
dengan nilai rata-rata 4,20 dan nilai tengah 4,00 serta modus
yang sering keluar adalah 4 dengan jumlah skor 420.
98
100 180 260 340 420 500
Gambar 4.19 Barscale
Dari gambar diatas terlihat bahwa skor 420 berarti bahwa
karyawan kantor pelayanan pajak pratama karawang selatan
setuju terhadap indikator manajemen partisipatif item 17 yang
merupakan indikator dari sub variabel kepemimpinan partisipatif.
Tabel 4.41 manajemen partisipatif (i tem17)
1 1.0 1.0 1.0
7 7.0 7.0 8.0
63 63.0 63.0 71.0
29 29.0 29.0 100.0
100 100.0 100.0
2
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
Sedangkan untuk indikator manajemen partisipatif item
17 yang memberikan nilai 2sebanyak 1 orang atau 1%, 3
sebanyak 7 orang atau 7%, yang memberikan nilai 4 sebanyak
63 orang atau 63% dan yang memberikan nilai 5 sebanyak 29
orang atau 29%.
Tabel 4.42
Statistics
manajemen partisipatif (item20)
100
0
4.20
4.00
4
420
Valid
Missing
N
Mean
Median
Mode
Sum
Dari data diatas dapat diketahui untuk indikator
manajemen partisipatif item 20 jumlah responden 100 orang
99
dengan nilai rata-rata 4,20 dan nilai tengah 4,00 serta modus
yang sering keluar adalah 4 dengan jumlah skor 420.
100 180 260 340 420 500
Gambar 4.20 Barscale
Dari gambar diatas terlihat bahwa skor 420 berarti bahwa
karyawan kantor pelayanan pajak pratama karawang selatan
setuju terhadap indikator manajemen partisipatif item 20 yang
merupakan indikator dari sub variabel kepemimpinan partisipatif.
Tabel 4.43
manajemen partisipatif (i tem20)
1 1.0 1.0 1.0
8 8.0 8.0 9.0
61 61.0 61.0 70.0
30 30.0 30.0 100.0
100 100.0 100.0
2
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
Sedangkan untuk indikator manajemen partisipatif item
20 yang memberikan nilai 2 sebanyak 1 orang atau 1%, 3
sebanyak 8 orang atau 8%, yang memberikan nilai 4 sebanyak
61 orang atau 61% dan yang memberikan nilai 5 sebanyak 30
orang atau 30%.
3. Kepemimpinan Delegatif
Kepemimpinan Delegatif apabila seorang pemimpin
mendelegasikan wewenang kepada bawahan dengan agak
lengkap. Dengan demikian, bawahan dapat mengambil
100
keputusan dan kebijakan dengan bebas atau leluasa dalam
melaksanakan pekerjaannya. Berikut hasil penghitungan
dengan menggunakan SPSS.
a. pendelegasian wewenang
Tabel 4.44
Statistics
pendelegasian wewenang (item6)
100
0
4.10
4.00
4
410
Valid
Missing
N
Mean
Median
Mode
Sum
Dari data diatas dapat diketahui untuk indikator
pendelegasian wewenang item 6 jumlah responden 100 orang
dengan nilai rata-rata 4,10 dan nilai tengah 4,00 serta modus
yang sering keluar adalah 4 dengan jumlah skor 410.
100 180 260 340 410 420 500
Gambar 4.21 Barscale
Dari gambar diatas terlihat bahwa skor 410 berada
diantara nilai 340 dan nilai 420 yang berarti bahwa karyawan
kantor pelayanan pajak pratama karawang selatan setuju
terhadap indikator pendelegasian wewenang yang merupakan
bagian dari sub variabel kepemimpinan delegatif.
101
Tabel 4.45
pendelegasian wewenang (item6)
13 13.0 13.0 13.0
64 64.0 64.0 77.0
23 23.0 23.0 100.0
100 100.0 100.0
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
Sedangkan untuk indikator pendelegasian wewenang
item 6 yang memberikan nilai 3 sebanyak 13 orang atau 13%,
yang memberikan nilai 4 sebanyak 64 orang atau 64% dan yang
memberikan nilai 5 sebanyak 23 orang atau 23%.
Tabel 4.46
Statistics
pendelegasian wewenang (item12)
100
0
4.15
4.00
4
415
Valid
Missing
N
Mean
Median
Mode
Sum
Dari data diatas dapat diketahui untuk indikator
pendelegasian wewenang item 12 jumlah responden 100 orang
dengan nilai rata-rata 4,15 dan nilai tengah 4,00 serta modus
yang sering keluar adalah 4 dengan jumlah skor 415.
100 180 260 340 415 420 500
Gambar 4.22 Barscale
Dari gambar diatas terlihat bahwa skor 415 berada
diantara nilai 340 dan nilai 420 yang berarti bahwa karyawan
kantor pelayanan pajak pratama karawang selatan setuju
102
terhadap indikator pendelegasian wewenang item 12 yang
merupakan bagian dari sub variabel kepemimpinan delegatif.
Tabel 4.47
pendelegasian wewenang (item12)
10 10.0 10.0 10.0
65 65.0 65.0 75.0
25 25.0 25.0 100.0
100 100.0 100.0
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
Sedangkan untuk indikator pendelegasian wewenang
item 12 yang memberikan nilai 3 sebanyak 10 orang atau 10%,
yang memberikan nilai 4 sebanyak 65 orang atau 65% dan yang
memberikan nilai 5 sebanyak 25 orang atau 25%.
Tabel 4.48
Statistics
pendelegasian wewenang (item18)
100
0
4.08
4.00
4
408
Valid
Missing
N
Mean
Median
Mode
Sum
Dari data diatas dapat diketahui untuk indikator
pendelegasian wewenang item 18 jumlah responden 100 orang
dengan nilai rata-rata 4,08 dan nilai tengah 4,00 serta modus
yang sering keluar adalah 4 dengan jumlah skor 408.
100 180 260 340 408 420 500
Gambar 4.23 Barscale
103
Dari gambar diatas terlihat bahwa skor 408 berada
diantara nilai 340 dan nilai 420 yang berarti bahwa karyawan
kantor pelayanan pajak pratama karawang selatan setuju
terhadap indikator pendelegasian wewenang item 18 yang
merupakan bagian dari sub variabel kepemimpinan delegatif.
Tabel 4.49
pendelegasian wewenang (item18)
13 13.0 13.0 13.0
66 66.0 66.0 79.0
21 21.0 21.0 100.0
100 100.0 100.0
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
Sedangkan untuk indikator pendelegasian wewenang
item 12 yang memberikan nilai 3 sebanyak 13 orang atau 13%,
yang memberikan nilai 4 sebanyak 66 orang atau 66% dan yang
memberikan nilai 5 sebanyak 21 orang atau 21%.
b. tanggung jawab pekerjaan
Tabel 4.50
Statistics
tanggung jawab pekerjaan (item3)
100
0
4.05
4.00
4
405
Valid
Missing
N
Mean
Median
Mode
Sum
Dari data diatas dapat diketahui untuk indikator tanggung
jawab pekerjaan item 3 jumlah responden 100 orang dengan
nilai rata-rata 4,05 dan nilai tengah 4,00 serta modus yang
sering keluar adalah 4 dengan jumlah skor 405.
104
100 180 260 340 405 420 500
Gambar 4.24 Barscale
Dari gambar diatas terlihat bahwa skor 405 berada
diantara nilai 340 dan nilai 420 yang berarti bahwa karyawan
kantor pelayanan pajak pratama karawang selatan setuju
terhadap indikator tanggung jawab pekerjaan item 3 yang
merupakan bagian dari sub variabel kepemimpinan delegatif.
Tabel 4.51
tanggung jawab pekerjaan (item3)
19 19.0 19.0 19.0
57 57.0 57.0 76.0
24 24.0 24.0 100.0
100 100.0 100.0
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
Sedangkan untuk indikator tanggung jawab pekerjaan
item 3 yang memberikan nilai 3 sebanyak 19 orang atau 19%,
yang memberikan nilai 4 sebanyak 57 orang atau 57% dan yang
memberikan nilai 5 sebanyak 24 orang atau 24%.
Tabel 4.52
Statistics
tanggung jawab pekerjaan (item9)
100
0
3.82
4.00
4
382
Valid
Missing
N
Mean
Median
Mode
Sum
Dari data diatas dapat diketahui untuk indikator tanggung
jawab pekerjaan item 9 jumlah responden 100 orang dengan
105
nilai rata-rata 3,82 dan nilai tengah 4,00 serta modus yang
sering keluar adalah 4 dengan jumlah skor 382.
100 180 260 340 382 420 500
Gambar 4.25 Barscale
Dari gambar diatas terlihat bahwa skor 382 berada
diantara nilai 340 dan nilai 420 yang berarti bahwa karyawan
kantor pelayanan pajak pratama karawang selatan setuju
terhadap indikator tanggung jawab pekerjaan item 9 yang
merupakan bagian dari sub variabel kepemimpinan delegatif.
Tabel 4.53
tanggung jawab pekerjaan (item9)
31 31.0 31.0 31.0
56 56.0 56.0 87.0
13 13.0 13.0 100.0
100 100.0 100.0
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
Sedangkan untuk indikator tanggung jawab pekerjaan
item 9 yang memberikan nilai 3 sebanyak 31 orang atau 31%,
yang memberikan nilai 4 sebanyak 56 orang atau 56% dan yang
memberikan nilai 5 sebanyak 13 orang atau 13%.
Tabel 4.54
Statistics
tanggung jawab pekerjaan (item21)
100
0
4.24
4.00
4
424
Valid
Missing
N
Mean
Median
Mode
Sum
106
Dari data diatas dapat diketahui untuk indikator tanggung
jawab pekerjaan item 21 jumlah responden 100 orang dengan
nilai rata-rata 4,24 dan nilai tengah 4,00 serta modus yang
sering keluar adalah 4 dengan jumlah skor 424.
100 180 260 340 420 424 500
Gambar 4.26 Barscale
Dari gambar diatas terlihat bahwa skor 424 berada
diantara nilai 420 dan nilai 500 yang berarti bahwa karyawan
kantor pelayanan pajak pratama karawang selatan sangat
setuju terhadap indikator tanggung jawab pekerjaan item 21
yang merupakan bagian dari sub variabel kepemimpinan
delegatif.
Tabel 4.55
tanggung jawab pekerjaan (item21)
2 2.0 2.0 2.0
10 10.0 10.0 12.0
50 50.0 50.0 62.0
38 38.0 38.0 100.0
100 100.0 100.0
2
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
Sedangkan untuk indikator tanggung jawab pekerjaan
item 21 yang memberikan nilai 2 sebanyak 2 orang atau 2%, 3
sebanyak 10 orang atau 10%, yang memberikan nilai 4
sebanyak 50 orang atau 50% dan yang memberikan nilai 5
sebanyak 38 orang atau 38%.
107
Tabel 4.56
Statistics
tanggung jawab pekerjaan (item27)
100
0
4.05
4.00
4
405
Valid
Missing
N
Mean
Median
Mode
Sum
Dari data diatas dapat diketahui untuk indikator tanggung
jawab pekerjaan item 27 jumlah responden 100 orang dengan
nilai rata-rata 4,05 dan nilai tengah 4,00 serta modus yang
sering keluar adalah 4 dengan jumlah skor 405.
100 180 260 340 405 420 500
Gambar 4.27 Barscale
Dari gambar diatas terlihat bahwa skor 405 berada
diantara nilai 340 dan nilai 420 yang berarti bahwa karyawan
kantor pelayanan pajak pratama karawang selatan setuju
terhadap indikator tanggung jawab pekerjaan item 27 yang
merupakan bagian dari sub variabel kepemimpinan delegatif.
Tabel 4.57
tanggung jawab pekerjaan (item27)
1 1.0 1.0 1.0
14 14.0 14.0 15.0
64 64.0 64.0 79.0
21 21.0 21.0 100.0
100 100.0 100.0
2
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
108
Sedangkan untuk indikator tanggung jawab pekerjaan
item 27 yang memberikan nilai 2 sebanyak 1 orang atau 1%, 3
sebanyak 14 orang atau 14%, yang memberikan nilai 4
sebanyak 64 orang atau 64% dan yang memberikan nilai 5
sebanyak 21 orang atau 21%.
c. kemampuan kerja
Tabel 4.58
Statistics
kemampuan kerja (item15)
100
0
4.04
4.00
4
404
Valid
Missing
N
Mean
Median
Mode
Sum
Dari data diatas dapat diketahui untuk indikator
kemampuan kerja item 15 jumlah responden 100 orang dengan
nilai rata-rata 4,04 dan nilai tengah 4,00 serta modus yang
sering keluar adalah 4 dengan jumlah skor 404.
100 180 260 340 404 420 500
Gambar 4.28 Barscale
Dari gambar diatas terlihat bahwa skor 404 berada
diantara nilai 340 dan nilai 420 yang berarti bahwa karyawan
kantor pelayanan pajak pratama karawang selatan setuju
109
terhadap indikator kemampuan kerja item 15 yang merupakan
bagian dari sub variabel kepemimpinan delegatif.
Tabel 4.59
kemampuan kerja (item15)
19 19.0 19.0 19.0
58 58.0 58.0 77.0
23 23.0 23.0 100.0
100 100.0 100.0
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
Sedangkan untuk indikator kemampuan kerja item 15
yang memberikan nilai 3 sebanyak 19 orang atau 19%, yang
memberikan nilai 4 sebanyak 58 orang atau 58% dan yang
memberikan nilai 5 sebanyak 23 orang atau 23%.
Tabel 4.60
Statistics
kemampuan kerja (item24)
100
0
4.20
4.00
4
420
Valid
Missing
N
Mean
Median
Mode
Sum
Dari data diatas dapat diketahui untuk indikator
kemampuan kerja item 24 jumlah responden 100 orang dengan
nilai rata-rata 4,20 dan nilai tengah 4,00 serta modus yang
sering keluar adalah 4 dengan jumlah skor 420.
100 180 260 340 420 500
Gambar 4.29 Barscale
110
Dari gambar diatas terlihat bahwa skor 420 berarti bahwa
karyawan kantor pelayanan pajak pratama karawang selatan
setuju terhadap indikator kemampuan kerja item 24 yang
merupakan bagian dari sub variabel kepemimpinan delegatif.
Tabel 4.61
kemampuan kerja (item24)
1 1.0 1.0 1.0
8 8.0 8.0 9.0
61 61.0 61.0 70.0
30 30.0 30.0 100.0
100 100.0 100.0
2
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
Sedangkan untuk indikator kemampuan kerja item 24
yang memberikan nilai 2 sebanyak 1 orang atau 1%, nilai 3
sebanyak 8 orang atau 8%, yang memberikan nilai 4 sebanyak
61 orang atau 61% dan yang memberikan nilai 5 sebanyak 30
orang atau 30%.
Tabel 4.62
Statistics
kemampuan kerja (item30)
100
0
4.14
4.00
4
414
Valid
Missing
N
Mean
Median
Mode
Sum
Dari data diatas dapat diketahui untuk indikator
kemampuan kerja item 30 jumlah responden 100 orang dengan
nilai rata-rata 4,14 dan nilai tengah 4,00 serta modus yang
sering keluar adalah 4 dengan jumlah skor 414.
111
100 180 260 340 414 420 500
Gambar 4.30 Barscale
Dari gambar diatas terlihat bahwa skor 414 berada
diantara nilai 340 dan nilai 420 yang berarti bahwa karyawan
kantor pelayanan pajak pratama karawang selatan setuju
terhadap indikator kemampuan kerja item 30 yang merupakan
bagian dari sub variabel kepemimpinan delegatif.
Tabel 4.63
kemampuan kerja (item30)
16 16.0 16.0 16.0
54 54.0 54.0 70.0
30 30.0 30.0 100.0
100 100.0 100.0
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
Sedangkan untuk indikator kemampuan kerja item 30
yang memberikan nilai 3 sebanyak 16 orang atau 16%, yang
memberikan nilai 4 sebanyak 54 orang atau 54% dan yang
memberikan nilai 5 sebanyak 30 orang atau 30%.
4.2.2 Rekapitulasi Variabel Gaya Kepemimpinan
Untuk rekapitulasi indikator dari tiap sub variabel gaya
kepemimpinan dapat dilihat sebagai berikut :
112
1. Kepemimpinan Otoriter
Tabel 4.64 Rekapitulasi kepemimpinan otoriter
NO Indikator Kepemimpinan Otoriter Skor Keterangan
1. Sentralisasi wewenang (item 1) 307 Kurang Setuju
2. Sentralisasi wewenang (item 4) 325 Kurang Setuju
3. Sentralisasi wewenang (item 10) 355 Setuju
4. Produktivitas kerja (item 7) 354 Setuju
5. Produktivitas kerja (item 13) 370 Setuju
6. Produktivitas kerja (item 25) 311 Kurang Setuju
7. Produktivitas kerja (item 28) 355 Setuju
8. Manajemen (item 16) 372 Setuju
9. Manajemen (item 19) 415 Setuju
10. Manajemen (item 22) 410 Setuju
Total 3574
Rata-rata 357.4 Setuju
Sumber : Olah data kuisioner
100 180 260 340 357.4 420 500
Gambar 4.31 Barscale
Dari hasil rekapitulasi sub variabel di atas, diketahui rata-
rata keseluruhan adalah 357,4. Dilihat pada bar scale nilai 357,4
berada antara 340 sampai 420, berarti kantor pelayanan pajak
113
pratama Karawang Selatan setuju dengan gaya kepemimpinan
otoriter.
2. Kepemimpinan Partisipatif
Tabel 4.65 Rekapitulasi kepemimpinan Partisipatif
NO Indikator Kepemimpinan Partisipatif Skor Keterangan
1. Hubungan dengan karyawan (item 2) 402 Setuju
2. Hubungan dengan karyawan (item 5) 419 Setuju
3. Hubungan dengan karyawan (item 23) 398 Setuju
4. Hubungan dengan karyawan (item 29) 412 Setuju
5. Penghargaan karyawan (item 8) 424 Sangat Setuju
6. Penghargaan karyawan (item 14) 421 Sangat Setuju
7. Penghargaan karyawan (item 26) 406 Setuju
8. Manajemen (item 11) 412 Setuju
9. Manajemen (item 17) 420 Setuju
10. Manajemen (item 20) 420 Setuju
Total 4134
Rata-rata 413.4 Setuju
Sumber : Olah data kuisioner
100 180 260 340 413.4 420 500
Gambar 4.32 Barscale
Dari hasil rekapitulasi sub variabel di atas, diketahui
rata-rata keseluruhan adalah 413,4. Dilihat pada bar scale nilai
114
413,4 berada antara 340 sampai 420, berarti kantor pelayanan
pajak pratama Karawang Selatan setuju dengan gaya
kepemimpinan partisipatif.
3. Kepemimpinan Delegatif
Tabel 4.66 Rekapitulasi kepemimpinan Delegatif
NO Indikator Kepemimpinan Delegatif Skor Keterangan
1. Pendelegasian wewenang (item 6) 410 Setuju
2. Pendelegasian wewenang (item 12) 415 Setuju
3. Pendelegasian wewenang (item 18) 408 Setuju
4. Tanggung jawab pekerjaan (item 3) 405 Setuju
5. Tanggung jawab pekerjaan (item 9) 382 Setuju
6. Tanggung jawab pekerjaan (item 21) 424 Setuju
7. Tanggung jawab pekerjaan (item 27) 405 Setuju
8. Kemampuan kerja (item 15) 404 Setuju
9. Kemampuan kerja (item 24) 420 Setuju
10. Kemampuan kerja (item 30) 414 Setuju
Total 4087
Rata-rata 408.7 Setuju
Sumber : Olah data kuisioner
100 180 260 340 408.7 420 500
Gambar 4.33 Barscale
115
Dari hasil rekapitulasi sub variabel di atas, diketahui
rata-rata keseluruhan adalah 408,7. Dilihat pada bar scale nilai
413,4 berada antara 340 sampai 420, berarti kantor pelayanan
pajak pratama Karawang Selatan setuju dengan gaya
kepemimpinan delegatif.
4.2.3 Bagaimana motivasi kerja karyawan pada kantor pelayanan
pajak pratama karawang selatan
Motivasi kerja di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karawang
Selatan dapat dilihat dari hasil kuisioner yang dihitung dengan
menggunakan SPSS dibawah ini.
1. Kebutuhan Fisiologis
Yaitu kebutuhan yang diperlukan untuk mempertahankan
kelangsungan hidup seseorang, seperti makan, minum, udara,
perumahan dan lain-lain.
a. Gaji Tabel 4.67
Statistics
gaji (item1)
100
0
3.94
4.00
4
394
Valid
Missing
N
Mean
Median
Mode
Sum
Dari data diatas dapat diketahui untuk indikator gaji item
1, jumlah responden 100 orang dengan nilai rata-rata 3,94 dan
nilai tengah 4,00 serta modus yang sering keluar adalah 4
dengan jumlah skor 394.
116
100 180 260 340 394 420 500
Gambar 4.34 Barscale
Dari gambar diatas terlihat bahwa skor 394 berada
diantara nilai 340 dan nilai 420 yang berarti bahwa karyawan
kantor pelayanan pajak pratama karawang selatan setuju
terhadap gaji item 1 yang merupakan indikator dari sub variabel
kebutuhan fisiologis.
Tabel 4.68
gaji (item1)
2 2.0 2.0 2.0
13 13.0 13.0 15.0
74 74.0 74.0 89.0
11 11.0 11.0 100.0
100 100.0 100.0
2
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
Sedangkan untuk indikator gaji item 1 yang memberikan
nilai 2 sebanyak 2 orang atau sama dengan 2 %, yang
memberikan nilai 3 sebanyak 13 orang atau 13%, yang
memberikan nilai 4 sebanyak 74 orang atau 74% dan yang
memberikan nilai 5 sebanyak 11 orang atau 11%.
b. Bonus
Tabel 4.69
Statistics
bonus (item2)
100
0
4.37
4.00
4
437
Valid
Missing
N
Mean
Median
Mode
Sum
117
Dari data diatas dapat diketahui untuk indikator bonus
item 2, jumlah responden 100 orang dengan nilai rata-rata 4,37
dan nilai tengah 4,00 serta modus yang sering keluar adalah 4
dengan jumlah skor 437.
100 180 260 340 420 437 500
Gambar 4.35 Barscale
Dari gambar diatas terlihat bahwa skor 437 berada
diantara nilai 420 dan nilai 500 yang berarti bahwa karyawan
kantor pelayanan pajak pratama karawang selatan sangat
setuju terhadap bonus item 2 yang merupakan indikator dari sub
variabel kebutuhan fisiologis.
Tabel 4.70
bonus (item2)
3 3.0 3.0 3.0
54 54.0 54.0 57.0
43 43.0 43.0 100.0
100 100.0 100.0
2
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
Sedangkan untuk indikator bonus item 2 yang
memberikan nilai 2 sebanyak 3 orang atau sama dengan 3 %,
yang memberikan nilai 4 sebanyak 54 orang atau 54% dan yang
memberikan nilai 5 sebanyak 43 orang atau 43%.
118
c. Tunjangan makan minum
Tabel 4.71
Statistics
tunjangan makan minum (item3)
100
0
4.30
4.00
4
430
Valid
Missing
N
Mean
Median
Mode
Sum
Dari data diatas dapat diketahui untuk indikator tunjangan
makan minum item 3, jumlah responden 100 orang dengan nilai
rata-rata 4,30 dan nilai tengah 4,00 serta modus yang sering
keluar adalah 4 dengan jumlah skor 430.
100 180 260 340 420 430 500
Gambar 4.36 Barscale
Dari gambar diatas terlihat bahwa skor 430 berada
diantara nilai 420 dan nilai 500 yang berarti bahwa karyawan
kantor pelayanan pajak pratama karawang selatan sangat
setuju terhadap tunjangan makan minum item 3 yang
merupakan indikator dari sub variabel kebutuhan fisiologis.
Tabel 4.72
tunjangan makan minum (item3)
2 2.0 2.0 2.0
4 4.0 4.0 6.0
56 56.0 56.0 62.0
38 38.0 38.0 100.0
100 100.0 100.0
2
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
119
Sedangkan untuk indikator Tunjangan makan minum item
3 yang memberikan nilai 2 sebanyak 2 orang atau sama dengan
2 %, yang memberikan nilai 3 sebanyak 4 orang atau 4%, yang
memberikan nilai 4 sebanyak 56 orang atau 56% dan yang
memberikan nilai 5 sebanyak 38 orang atau 38%.
d. Istirahat Tabel 4.73
Statistics
istirahat (item4)
100
0
4.13
4.00
4
413
Valid
Missing
N
Mean
Median
Mode
Sum
Dari data diatas dapat diketahui untuk indikator Istirahat
item 4, jumlah responden 100 orang dengan nilai rata-rata 4,13
dan nilai tengah 4,00 serta modus yang sering keluar adalah 4
dengan jumlah skor 413.
100 180 260 340 413 420 500
Gambar 4.37 Barscale
Dari gambar diatas terlihat bahwa skor 413 berada
diantara nilai 340 dan nilai 420 yang berarti bahwa karyawan
kantor pelayanan pajak pratama karawang selatan sangat
setuju terhadap indikator Istirahat item 4 yang merupakan
indikator dari sub variabel kebutuhan fisiologis.
120
Tabel 4.74
istirahat (item4)
2 2.0 2.0 2.0
9 9.0 9.0 11.0
63 63.0 63.0 74.0
26 26.0 26.0 100.0
100 100.0 100.0
2
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
Sedangkan untuk indikator Istirahat item 4 yang
memberikan nilai 2 sebanyak 2 orang atau sama dengan 2 %,
yang memberikan nilai 3 sebanyak 9 orang atau 9%, yang
memberikan nilai 4 sebanyak 63 orang atau 63% dan yang
memberikan nilai 5 sebanyak 26 orang atau 26%.
e. Ketetapan waktu kerja
Tabel 4.75
Statistics
ketetapan waktu kerja (item5)
100
0
3.89
4.00
4
389
Valid
Missing
N
Mean
Median
Mode
Sum
Dari data diatas dapat diketahui untuk indikator
Ketetapan waktu kerja item 5, jumlah responden 100 orang
dengan nilai rata-rata 3,89 dan nilai tengah 4,00 serta modus
yang sering keluar adalah 4 dengan jumlah skor 389.
100 180 260 340 389 420 500
Gambar 4.38 Barscale
121
Dari gambar diatas terlihat bahwa skor 389 berada
diantara nilai 340 dan nilai 420 yang berarti bahwa karyawan
kantor pelayanan pajak pratama karawang selatan setuju
terhadap indikator Ketetapan waktu kerja item 5 yang
merupakan indikator dari sub variabel kebutuhan fisiologis.
Tabel 4.76
ketetapan waktu kerja (item5)
2 2.0 2.0 2.0
2 2.0 2.0 4.0
13 13.0 13.0 17.0
71 71.0 71.0 88.0
12 12.0 12.0 100.0
100 100.0 100.0
1
2
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
Sedangkan untuk indikator ketetapan waktu kerja item 5
yang memberikan nilai 1 sebanyak 2 orang atau sama dengan 2
%, nilai 2 sebanyak 2 orang atau sama dengan 2 %, yang
memberikan nilai 3 sebanyak 13 orang atau 13%, yang
memberikan nilai 4 sebanyak 71 orang atau 71% dan yang
memberikan nilai 5 sebanyak 12 orang atau 12%.
f. Kebutuhan fisik
Tabel 4.77
Statistics
kebutuhan f isik (item6)
100
0
3.90
4.00
4
390
Valid
Missing
N
Mean
Median
Mode
Sum
Dari data diatas dapat diketahui untuk indikator
Kebutuhan fisik item 6, jumlah responden 100 orang dengan
122
nilai rata-rata 3,90 dan nilai tengah 4,00 serta modus yang
sering keluar adalah 4 dengan jumlah skor 390.
100 180 260 340 390 420 500
Gambar 4.39 Barscale
Dari gambar diatas terlihat bahwa skor 390 berada
diantara nilai 340 dan nilai 420 yang berarti bahwa karyawan
kantor pelayanan pajak pratama karawang selatan setuju
terhadap indikator Kebutuhan fisik item 6 yang merupakan
indikator dari sub variabel kebutuhan fisiologis.
Tabel 4.78
kebutuhan fisik (item6)
1 1.0 1.0 1.0
18 18.0 18.0 19.0
71 71.0 71.0 90.0
10 10.0 10.0 100.0
100 100.0 100.0
2
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
Sedangkan untuk indikator kebutuhan fisik item 6 yang
memberikan nilai 2 sebanyak 1 orang atau sama dengan 1 %,
yang memberikan nilai 3 sebanyak 18 orang atau 18%, yang
memberikan nilai 4 sebanyak 71 orang atau 71% dan yang
memberikan nilai 5 sebanyak 10 orang atau 10%.
2. Kebutuhan Akan Rasa Aman
Adalah kebutuhan akan keamanan dari nacaman, yakni
merasa aman dari ancaman kecelakaan dan keselamatan
dalam melakukan pekerjaan.
123
a. Keamanan kerja Tabel 4.79
Statistics
keamanan kerja (item7)
100
0
3.95
4.00
4
395
Valid
Missing
N
Mean
Median
Mode
Sum
Dari data diatas dapat diketahui untuk indikator
keamanan kerja item 7, jumlah responden 100 orang dengan
nilai rata-rata 3,95 dan nilai tengah 4,00 serta modus yang
sering keluar adalah 4 dengan jumlah skor 395.
100 180 260 340 395 420 500
Gambar 4.40 Barscale
Dari gambar diatas terlihat bahwa skor 395 berada
diantara nilai 340 dan nilai 420 yang berarti bahwa karyawan
kantor pelayanan pajak pratama karawang selatan setuju
terhadap indikator Keamanan kerja item 6 yang merupakan
indikator dari sub variabel kebutuhan akan rasa aman.
Tabel 4.80
keamanan kerja (item7)
1 1.0 1.0 1.0
13 13.0 13.0 14.0
76 76.0 76.0 90.0
10 10.0 10.0 100.0
100 100.0 100.0
2
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
124
Sedangkan untuk indikator Keamanan kerja item 7 yang
memberikan nilai 2 sebanyak 1 orang atau sama dengan 1 %,
yang memberikan nilai 3 sebanyak 13 orang atau 13%, yang
memberikan nilai 4 sebanyak 76 orang atau 76% dan yang
memberikan nilai 5 sebanyak 10 orang atau 10%.
b. Tempat kerja yang baik
Tabel 4.81
Statistics
tempat kerja yang baik (item8)
100
0
3.81
4.00
4
381
Valid
Missing
N
Mean
Median
Mode
Sum
Dari data diatas dapat diketahui untuk indikator tempat
kerja yang baik item 8, jumlah responden 100 orang dengan
nilai rata-rata 3,81 dan nilai tengah 4,00 serta modus yang
sering keluar adalah 4 dengan jumlah skor 381.
100 180 260 340 381 420 500
Gambar 4.41 Barscale
Dari gambar diatas terlihat bahwa skor 381 berada
diantara nilai 340 dan nilai 420 yang berarti bahwa karyawan
kantor pelayanan pajak pratama karawang selatan setuju
terhadap tempat kerja yang baik item 8 yang merupakan
indikator dari sub variabel kebutuhan akan rasa aman.
125
Tabel 4.72
tempat kerja yang baik (item8)
1 1.0 1.0 1.0
29 29.0 29.0 30.0
58 58.0 58.0 88.0
12 12.0 12.0 100.0
100 100.0 100.0
2
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
Sedangkan untuk indikator tempat kerja yang baik item 8
yang memberikan nilai 2 sebanyak 1 orang atau sama dengan 1
%, yang memberikan nilai 3 sebanyak 29 orang atau 29%, yang
memberikan nilai 4 sebanyak 58 orang atau 58% dan yang
memberikan nilai 5 sebanyak 12 orang atau 12%.
c. Tunjangan kesehatan
Tabel 4.83
Statistics
tunjangan kesehatan (item9
100
0
3.84
4.00
4
384
Valid
Missing
N
Mean
Median
Mode
Sum
Dari data diatas dapat diketahui untuk indikator
Tunjangan kesehatan item 9, jumlah responden 100 orang
dengan nilai rata-rata 3,84 dan nilai tengah 4,00 serta modus
yang sering keluar adalah 4 dengan jumlah skor 384.
100 180 260 340 384 420 500
Gambar 4.42 Barscale
126
Dari gambar diatas terlihat bahwa skor 384 berada
diantara nilai 340 dan nilai 420 yang berarti bahwa karyawan
kantor pelayanan pajak pratama karawang selatan setuju
terhadap tunjangan kesehatan item 9 yang merupakan indikator
dari sub variabel kebutuhan akan rasa aman.
Tabel 4.84
tunjangan kesehatan (item9
3 3.0 3.0 3.0
5 5.0 5.0 8.0
15 15.0 15.0 23.0
59 59.0 59.0 82.0
18 18.0 18.0 100.0
100 100.0 100.0
1
2
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
Sedangkan untuk indikator tunjangan kesehatan item 9
yang memberikan nilai 1 sebanyak 3 orang atau sama dengan 3
%, nilai 2 sebanyak 5 orang atau sama dengan 5 %, yang
memberikan nilai 3 sebanyak 15 orang atau 15%, yang
memberikan nilai 4 sebanyak 59 orang atau 59% dan yang
memberikan nilai 5 sebanyak 18 orang atau 18%.
d. Jaminan tenaga kerja
Tabel 4.85
Statistics
jaminan tenaga kerja (item10)
100
0
4.17
4.00
4
417
Valid
Missing
N
Mean
Median
Mode
Sum
127
Dari data diatas dapat diketahui untuk indikator jaminan
tenaga kerja item 10, jumlah responden 100 orang dengan nilai
rata-rata 4,17 dan nilai tengah 4,00 serta modus yang sering
keluar adalah 4 dengan jumlah skor 417.
100 180 260 340 417 420 500
Gambar 4.43 Barscale
Dari gambar diatas terlihat bahwa skor 417 berada
diantara nilai 340 dan nilai 420 yang berarti bahwa karyawan
kantor pelayanan pajak pratama karawang selatan setuju
terhadap Jaminan tenaga kerja item 10 yang merupakan
indikator dari sub variabel kebutuhan akan rasa aman.
Tabel 4.86
jaminan tenaga kerja (item10)
4 4.0 4.0 4.0
7 7.0 7.0 11.0
57 57.0 57.0 68.0
32 32.0 32.0 100.0
100 100.0 100.0
2
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
Sedangkan untuk indikator jaminan tenaga kerja item 10
yang memberikan nilai 2 sebanyak 4 orang atau sama dengan 4
%, yang memberikan nilai 3 sebanyak 7 orang atau 7%, yang
memberikan nilai 4 sebanyak 57 orang atau 57% dan yang
memberikan nilai 5 sebanyak 32 orang atau 32%.
128
e. Tunjangan perumahan
Tabel 4.87
Statistics
tunjangan perumahan (item11)
100
0
3.78
4.00
4
378
Valid
Missing
N
Mean
Median
Mode
Sum
Dari data diatas dapat diketahui untuk indikator tunjangan
perumahan item 11, jumlah responden 100 orang dengan nilai
rata-rata 3,78 dan nilai tengah 4,00 serta modus yang sering
keluar adalah 4 dengan jumlah skor 378.
100 180 260 340 378 420 500
Gambar 4.44 Barscale
Dari gambar diatas terlihat bahwa skor 378 berada
diantara nilai 340 dan nilai 420 yang berarti bahwa karyawan
kantor pelayanan pajak pratama karawang selatan setuju
terhadap tunjangan perumahan item 11 yang merupakan
indikator dari sub variabel kebutuhan akan rasa aman.
Tabel 4.88
tunjangan perumahan (item11)
6 6.0 6.0 6.0
3 3.0 3.0 9.0
18 18.0 18.0 27.0
53 53.0 53.0 80.0
20 20.0 20.0 100.0
100 100.0 100.0
1
2
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
129
Sedangkan untuk indikator tunjangan perumahan item 11
yang memberikan nilai 1 sebanyak 6 orang atau sama dengan 6
%, nilai 2 sebanyak 3 orang atau sama dengan 3 %, yang
memberikan nilai 3 sebanyak 18 orang atau 18%, yang
memberikan nilai 4 sebanyak 53 orang atau 53% dan yang
memberikan nilai 5 sebanyak 20 orang atau 20%.
f. Tunjangan pensiun
Tabel 4.89
Statistics
tunjangan pensiun (item12)
100
0
4.38
4.00
4
438
Valid
Missing
N
Mean
Median
Mode
Sum
Dari data diatas dapat diketahui untuk indikator tunjangan
pensiun item 12, jumlah responden 100 orang dengan nilai rata-
rata 4,38 dan nilai tengah 4,00 serta modus yang sering keluar
adalah 4 dengan jumlah skor 438.
100 180 260 340 420 437 500
Gambar 4.45 Barscale
Dari gambar diatas terlihat bahwa skor 438 berada
diantara nilai 420 dan nilai 500 yang berarti bahwa karyawan
kantor pelayanan pajak pratama karawang selatan sangat
setuju terhadap tunjangan pensiun item 12 yang merupakan
indikator dari sub variabel kebutuhan akan rasa aman.
130
Tabel 4.90
tunjangan pensiun (item12)
1 1.0 1.0 1.0
2 2.0 2.0 3.0
55 55.0 55.0 58.0
42 42.0 42.0 100.0
100 100.0 100.0
2
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
Sedangkan untuk indikator tunjangan pensiun item 12
yang memberikan nilai 2 sebanyak 1 orang atau sama dengan 1
%, yang memberikan nilai 3 sebanyak 2 orang atau 2%, yang
memberikan nilai 4 sebanyak 55 orang atau 55% dan yang
memberikan nilai 5 sebanyak 42 orang atau 42%.
3. Kebutuhan Sosial
Kebutuhan sosial adalah kebutuhan akan teman, dicintai
dan mencintai serta diterima dalam pergaulan kelompok
karyawan dan lingkungannya.
a. Penerimaan oleh kelompok
Tabel 4.91
Statistics
penerimaan oleh kelompok (item13)
100
0
4.12
4.00
4
412
Valid
Missing
N
Mean
Median
Mode
Sum
Dari data diatas dapat diketahui untuk indikator
penerimaan oleh kelompok item 13, jumlah responden 100
orang dengan nilai rata-rata 4,12 dan nilai tengah 4,00 serta
modus yang sering keluar adalah 4 dengan jumlah skor 412.
131
100 180 260 340 412 420 500
Gambar 4.46 Barscale
Dari gambar diatas terlihat bahwa skor 412 berada
diantara nilai 340 dan nilai 420 yang berarti bahwa karyawan
kantor pelayanan pajak pratama karawang selatan setuju
terhadap indikator penerimaan oleh kelompok item 13 yang
merupakan indikator dari sub variabel kebutuhan sosial.
Tabel 4.92
penerimaan oleh kelompok (item13)
5 5.0 5.0 5.0
78 78.0 78.0 83.0
17 17.0 17.0 100.0
100 100.0 100.0
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
Sedangkan untuk indikator indikator penerimaan oleh
kelompok item 13 yang memberikan nilai 3 sebanyak 5 orang
atau 5%, yang memberikan nilai 4 sebanyak 78 orang atau 78%
dan yang memberikan nilai 5 sebanyak 17 orang atau 17%.
b. Perlakuan yang wajar
Tabel 4.93
Statistics
perlakuan yang wajar (item14)
100
0
3.57
4.00
4
357
Valid
Missing
N
Mean
Median
Mode
Sum
132
Dari data diatas dapat diketahui untuk indikator perlakuan
wajar item 14, jumlah responden 100 orang dengan nilai rata-
rata 3,57 dan nilai tengah 4,00 serta modus yang sering keluar
adalah 4 dengan jumlah skor 357.
100 180 260 340 357 420 500
Gambar 4.47 Barscale
Dari gambar diatas terlihat bahwa skor 357 berada
diantara nilai 340 dan nilai 420 yang berarti bahwa karyawan
kantor pelayanan pajak pratama karawang selatan setuju
terhadap perlakuan wajar item 14 yang merupakan indikator dari
sub variabel kebutuhan sosial.
Tabel 4.94
perlakuan yang wajar (item14)
5 5.0 5.0 5.0
9 9.0 9.0 14.0
23 23.0 23.0 37.0
50 50.0 50.0 87.0
13 13.0 13.0 100.0
100 100.0 100.0
1
2
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
Sedangkan untuk indikator perlakuan wajar item 14 yang
memberikan nilai 1 sebanyak 5 orang atau sama dengan 5 %,
nilai 2 sebanyak 9 orang atau sama dengan 9 %, yang
memberikan nilai 3 sebanyak 23 orang atau 23%, yang
memberikan nilai 4 sebanyak 50 orang atau 50% dan yang
memberikan nilai 5 sebanyak 13 orang atau 13%.
133
c. Hubungan dengan rekan kerja
Tabel 4.95
Statistics
hubungan dengan rekan kerja (item15)
100
0
4.17
4.00
4
417
Valid
Missing
N
Mean
Median
Mode
Sum
Dari data diatas dapat diketahui untuk indikator hubungan
dengan rekan kerja item 15, jumlah responden 100 orang
dengan nilai rata-rata 4,17 dan nilai tengah 4,00 serta modus
yang sering keluar adalah 4 dengan jumlah skor 417.
100 180 260 340 417 420 500
Gambar 4.48 Barscale
Dari gambar diatas terlihat bahwa skor 417 berada
diantara nilai 340 dan nilai 420 yang berarti bahwa karyawan
kantor pelayanan pajak pratama karawang selatan setuju
terhadap hubungan dengan rekan kerja item 15 yang
merupakan indikator dari sub variabel kebutuhan sosial.
Tabel 4.96
hubungan dengan rekan kerja (item15)
5 5.0 5.0 5.0
73 73.0 73.0 78.0
22 22.0 22.0 100.0
100 100.0 100.0
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
134
Sedangkan untuk indikator hubungan dengan rekan kerja
item 15 yang memberikan nilai 3 sebanyak 5 orang atau 5%,
yang memberikan nilai 4 sebanyak 73 orang atau 73% dan yang
memberikan nilai 5 sebanyak 22 orang atau 22%.
d. Hubungan dengan atasan
Tabel 4.97
Statistics
hubungan dengan atasan (item16)
100
0
4.32
4.00
4
432
Valid
Missing
N
Mean
Median
Mode
Sum
Dari data diatas dapat diketahui untuk indikator hubungan
dengan atasan item 16, jumlah responden 100 orang dengan
nilai rata-rata 4,32 dan nilai tengah 4,00 serta modus yang
sering keluar adalah 4 dengan jumlah skor 432.
100 180 260 340 420 432 500
Gambar 4.49 Barscale
Dari gambar diatas terlihat bahwa skor 432 berada
diantara nilai 420 dan nilai 500 yang berarti bahwa karyawan
kantor pelayanan pajak pratama karawang selatan sangat
setuju terhadap hubungan dengan atasan item 16 yang
merupakan indikator dari sub variabel kebutuhan sosial.
135
Tabel 4.98
hubungan dengan atasan (item16)
1 1.0 1.0 1.0
4 4.0 4.0 5.0
57 57.0 57.0 62.0
38 38.0 38.0 100.0
100 100.0 100.0
2
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
Sedangkan untuk indikator hubungan dengan atasan
item 16 yang memberikan nilai 2 sebanyak 1 orang atau sama
dengan 1 %, yang memberikan nilai 3 sebanyak 4 orang atau
4%, yang memberikan nilai 4 sebanyak 57 orang atau 57% dan
yang memberikan nilai 5 sebanyak 38 orang atau 38%.
e. Hubungan Kerjasama Kelompok
Tabel 4.99
Statistics
hubungan kerjasama kelompok (item17)
100
0
4.26
4.00
4
426
Valid
Missing
N
Mean
Median
Mode
Sum
Dari data diatas dapat diketahui untuk indikator hubungan
kerjasama kelompok item 17, jumlah responden 100 orang
dengan nilai rata-rata 4,26 dan nilai tengah 4,00 serta modus
yang sering keluar adalah 4 dengan jumlah skor 426.
100 180 260 340 420 426 500
Gambar 4.50 Barscale
136
Dari gambar diatas terlihat bahwa skor 426 berada
diantara nilai 420 dan nilai 500 yang berarti bahwa karyawan
kantor pelayanan pajak pratama karawang selatan sangat
setuju terhadap indikator hubungan kerjasama kelompok item
17 yang merupakan indikator dari sub variabel kebutuhan sosial.
Tabel 4.100
hubungan kerjasama kelompok (item17)
2 2.0 2.0 2.0
3 3.0 3.0 5.0
62 62.0 62.0 67.0
33 33.0 33.0 100.0
100 100.0 100.0
2
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
Sedangkan untuk indikator hubungan kerjasama
kelompok item 17 yang memberikan nilai 2 sebanyak 2 orang
atau sama dengan 2 %, yang memberikan nilai 3 sebanyak 3
orang atau 3%, yang memberikan nilai 4 sebanyak 62 orang
atau 62% dan yang memberikan nilai 5 sebanyak 33 orang atau
33%.
f. Pengakuan masyarakat
Tabel 4.101
Statistics
pengakuan masyarakat (item18)
100
0
3.97
4.00
4
397
Valid
Missing
N
Mean
Median
Mode
Sum
Dari data diatas dapat diketahui untuk indikator
pengakuan masyarakat item 18, jumlah responden 100 orang
137
dengan nilai rata-rata 3,97 dan nilai tengah 4,00 serta modus
yang sering keluar adalah 4 dengan jumlah skor 397.
100 180 260 340 397 420 500
Gambar 4.51 Barscale
Dari gambar diatas terlihat bahwa skor 397 berada
diantara nilai 340 dan nilai 420 yang berarti bahwa karyawan
kantor pelayanan pajak pratama karawang selatan setuju
terhadap Pengakuan masyarakat yang merupakan indikator dari
sub variabel kebutuhan sosial.
Tabel 4.102
pengakuan masyarakat (i tem18)
4 4.0 4.0 4.0
15 15.0 15.0 19.0
61 61.0 61.0 80.0
20 20.0 20.0 100.0
100 100.0 100.0
2
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
Sedangkan untuk indikator pengakuan masyarakat item
18 yang memberikan nilai 2 sebanyak 4 orang atau sama
dengan 4 %, yang memberikan nilai 3 sebanyak 15 orang atau
15%, yang memberikan nilai 4 sebanyak 61 orang atau 61%
dan yang memberikan nilai 5 sebanyak 20 orang atau 20%.
4. Kebutuhan Akan Penghargaan Diri
Adalah kebutuhan akan penghargaan diri, pengakuan
serta penghargaan prestise dari karyawan dan masyarakat
lingkungannya.
138
a. Penghargaan atas prestasi kerja
Tabel 4.103
Statistics
penghargaan atas prestasi kerja (item19)
100
0
3.75
4.00
4
375
Valid
Missing
N
Mean
Median
Mode
Sum
Dari data diatas dapat diketahui untuk indikator
penghargaan atas prestasi kerja item 19, jumlah responden 100
orang dengan nilai rata-rata 3,75 dan nilai tengah 4,00 serta
modus yang sering keluar adalah 4 dengan jumlah skor 375.
100 180 260 340 375 420 500
Gambar 4.52 Barscale
Dari gambar diatas terlihat bahwa skor 375 berada
diantara nilai 340 dan nilai 420 yang berarti bahwa karyawan
kantor pelayanan pajak pratama karawang selatan setuju
terhadap penghargaan atas prestasi kerja item 19 yang
merupakan indikator dari sub variabel kebutuhan akan
penghargaan diri.
139
Tabel 4.104
penghargaan atas prestasi kerja (item19)
2 2.0 2.0 2.0
4 4.0 4.0 6.0
21 21.0 21.0 27.0
63 63.0 63.0 90.0
10 10.0 10.0 100.0
100 100.0 100.0
1
2
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
Sedangkan untuk indikator penghargaan atas prestasi
kerja item 19 yang memberikan nilai 1 sebanyak 2 orang atau
sama dengan 2 %, nilai 2 sebanyak 4 orang atau sama dengan
4 %, yang memberikan nilai 3 sebanyak 21 orang atau 13%,
yang memberikan nilai 4 sebanyak 63 orang atau 63% dan yang
memberikan nilai 5 sebanyak 10 orang atau 10%.
b. Pengakuan sebagai individu
Tabel 4.105
Statistics
pengakuan sebagai indiv idu (item20)
100
0
3.97
4.00
4
397
Valid
Missing
N
Mean
Median
Mode
Sum
Dari data diatas dapat diketahui untuk indikator
pengakuan sebagai individu item 20, jumlah responden 100
orang dengan nilai rata-rata 3,97 dan nilai tengah 4,00 serta
modus yang sering keluar adalah 4 dengan jumlah skor 397.
100 180 260 340 397 420 500
Gambar 4.53 Barscale
140
Dari gambar diatas terlihat bahwa skor 397 berada
diantara nilai 340 dan nilai 420 yang berarti bahwa karyawan
kantor pelayanan pajak pratama karawang selatan setuju
terhadap pengakuan sebagai individu item 20 yang merupakan
indikator dari sub variabel kebutuhan akan penghargaan diri.
Tabel 4.106
pengakuan sebagai individu (item20)
1 1.0 1.0 1.0
15 15.0 15.0 16.0
70 70.0 70.0 86.0
14 14.0 14.0 100.0
100 100.0 100.0
2
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
Sedangkan untuk indikator pengakuan sebagai individu
item 20 yang memberikan nilai 2 sebanyak 1 orang atau sama
dengan 1 %, yang memberikan nilai 3 sebanyak 15 orang atau
15%, yang memberikan nilai 4 sebanyak 70 orang atau 70%
dan yang memberikan nilai 5 sebanyak 14 orang atau 14%.
c. Pemberian bonus atas absensi
Tabel 4.107
Statistics
pemberian bonus atas absensi (item21)
100
0
3.84
4.00
4
384
Valid
Missing
N
Mean
Median
Mode
Sum
Dari data diatas dapat diketahui untuk indikator
pemberian bonus atas absensi item 21, jumlah responden 100
orang dengan nilai rata-rata 3,84 dan nilai tengah 4,00 serta
141
modus yang sering keluar adalah 4 dengan jumlah skor 384.
100 180 260 340 384 420 500
Gambar 4.54 Barscale
Dari gambar diatas terlihat bahwa skor 384 berada
diantara nilai 340 dan nilai 420 yang berarti bahwa karyawan
kantor pelayanan pajak pratama karawang selatan setuju
terhadap pemberian bonus atas absensi item 21 yang
merupakan indikator dari sub variabel kebutuhan akan
penghargaan diri.
Tabel 4.108 pemberian bonus atas absensi (item21)
2 2.0 2.0 2.0
4 4.0 4.0 6.0
15 15.0 15.0 21.0
66 66.0 66.0 87.0
13 13.0 13.0 100.0
100 100.0 100.0
1
2
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
Sedangkan untuk indikator pemberian bonus atas
absensi item 21 yang memberikan nilai 1 sebanyak 2 orang atau
sama dengan 2 %, nilai 2 sebanyak 4 orang atau sama dengan
4 %, yang memberikan nilai 3 sebanyak 15 orang atau 15%,
yang memberikan nilai 4 sebanyak 66 orang atau 66% dan yang
memberikan nilai 5 sebanyak 13 orang atau 13%.
142
d. Pemberian penghargaan
Tabel 4.109
Statistics
pemberian penghargaan (item22)
100
0
4.12
4.00
4
412
Valid
Missing
N
Mean
Median
Mode
Sum
Dari data diatas dapat diketahui untuk indikator
pemberian penghargaan item 22, jumlah responden 100 orang
dengan nilai rata-rata 4,12 dan nilai tengah 4,00 serta modus
yang sering keluar adalah 4 dengan jumlah skor 412.
100 180 260 340 412 420 500
Gambar 4.55 Barscale
Dari gambar diatas terlihat bahwa skor 412 berada
diantara nilai 340 dan nilai 420 yang berarti bahwa karyawan
kantor pelayanan pajak pratama karawang selatan setuju
terhadap pemberian penghargaan item 22 yang merupakan
indikator dari sub variabel kebutuhan akan penghargaan diri.
Tabel 4.110 pemberian penghargaan (item22)
2 2.0 2.0 2.0
9 9.0 9.0 11.0
64 64.0 64.0 75.0
25 25.0 25.0 100.0
100 100.0 100.0
2
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
143
Sedangkan untuk indikator pemberian penghargaan item
22 yang memberikan nilai 2 sebanyak 2 orang atau sama
dengan 2 %, yang memberikan nilai 3 sebanyak 9 orang atau
9%, yang memberikan nilai 4 sebanyak 64 orang atau 64% dan
yang memberikan nilai 5 sebanyak 25 orang atau 25%.
e. Kenaikan gaji atas prestasi kerja
Tabel 4.111
Statistics
kenaikan gaji atas prestasi kerja (item23)
100
0
4.05
4.00
4
405
Valid
Missing
N
Mean
Median
Mode
Sum
Dari data diatas dapat diketahui untuk indikator Kenaikan
gaji atas prestasi kerja item 23, jumlah responden 100 orang
dengan nilai rata-rata 4,05 dan nilai tengah 4,00 serta modus
yang sering keluar adalah 4 dengan jumlah skor 405.
100 180 260 340 405 420 500
Gambar 4.56 Barscale
Dari gambar diatas terlihat bahwa skor 405 berada
diantara nilai 340 dan nilai 420 yang berarti bahwa karyawan
kantor pelayanan pajak pratama karawang selatan setuju
terhadap Kenaikan gaji atas prestasi kerja item 23 yang
merupakan indikator dari sub variabel kebutuhan akan
penghargaan diri.
144
Tabel 4.112
kenaikan gaji atas prestasi kerja (item23)
1 1.0 1.0 1.0
10 10.0 10.0 11.0
71 71.0 71.0 82.0
18 18.0 18.0 100.0
100 100.0 100.0
1
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
Sedangkan untuk indikator Kenaikan gaji atas prestasi
kerja item 23 yang memberikan nilai 1 sebanyak 1 orang atau
sama dengan 1 %, yang memberikan nilai 3 sebanyak 10 orang
atau 10%, yang memberikan nilai 4 sebanyak 71 orang atau
71% dan yang memberikan nilai 5 sebanyak 18 orang atau
18%.
f. Promosi jabatan bagi karyawan berprestasi
Tabel 4.113
Statistics
promosi jabatan bagi karyawan berprestasi (item24)
100
0
4.17
4.00
4
417
Valid
Missing
N
Mean
Median
Mode
Sum
Dari data diatas dapat diketahui untuk indikator Promosi
jabatan bagi karyawan berprestasi item 24, jumlah responden
100 orang dengan nilai rata-rata 4,17 dan nilai tengah 4,00 serta
modus yang sering keluar adalah 4 dengan jumlah skor 417.
100 180 260 340 417 420 500
Gambar 4.57 Barscale
145
Dari gambar diatas terlihat bahwa skor 417 berada
diantara nilai 340 dan nilai 420 yang berarti bahwa karyawan
kantor pelayanan pajak pratama karawang selatan setuju
terhadap indikator Promosi jabatan bagi karyawan berprestasi
item 24 yang merupakan indikator dari sub variabel kebutuhan
akan penghargaan diri.
Tabel 4.114 promosi jabatan bagi karyawan berprestasi (item24)
2 2.0 2.0 2.0
1 1.0 1.0 3.0
3 3.0 3.0 6.0
66 66.0 66.0 72.0
28 28.0 28.0 100.0
100 100.0 100.0
1
2
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
Sedangkan untuk indikator indikator Promosi jabatan bagi
karyawan berprestasi item 24 yang memberikan nilai 1
sebanyak 2 orang atau sama dengan 2 %, nilai 2 sebanyak 1
orang atau sama dengan 1 %, yang memberikan nilai 3
sebanyak 3 orang atau 3%, yang memberikan nilai 4 sebanyak
66 orang atau 66% dan yang memberikan nilai 5 sebanyak 28
orang atau 28%.
5. Kebutuhan Akan Aktualisasi Diri
Adalah kebutuhan akan aktualisasi diri dengan
menggunakan kecakapan, kemampuan, keterampilan, dan
potensi seorang secara penuh.
146
a. Pendidikan dan pelatihan
Tabel 4.115
Statistics
pendidikan dan pelatihan (item25)
100
0
4.28
4.00
4
428
Valid
Missing
N
Mean
Median
Mode
Sum
Dari data diatas dapat diketahui untuk indikator
Pendidikan dan pelatihan item 25, jumlah responden 100 orang
dengan nilai rata-rata 4,28 dan nilai tengah 4,00 serta modus
yang sering keluar adalah 4 dengan jumlah skor 428.
100 180 260 340 420 428 500
Gambar 4.58 Barscale
Dari gambar diatas terlihat bahwa skor 428 berada
diantara nilai 420 dan nilai 500 yang berarti bahwa karyawan
kantor pelayanan pajak pratama karawang selatan sangat
setuju terhadap Pendidikan dan pelatihan item 25 yang
merupakan indikator dari sub variabel kebutuhan akan
aktualisasi diri.
147
Tabel 4.116
pendidikan dan pelatihan (item25)
4 4.0 4.0 4.0
64 64.0 64.0 68.0
32 32.0 32.0 100.0
100 100.0 100.0
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
Sedangkan untuk indikator Pendidikan dan pelatihan
item 25 yang memberikan nilai 3 sebanyak 4 orang atau 4%,
yang memberikan nilai 4 sebanyak 64 orang atau 64% dan yang
memberikan nilai 5 sebanyak 32 orang atau 32%.
b. Pencapaian prestasi
Tabel 4.117
Statistics
pencapaian prestasi (item26)
100
0
4.14
4.00
4
414
Valid
Missing
N
Mean
Median
Mode
Sum
Dari data diatas dapat diketahui untuk indikator
Pencapaian prestasi item 26, jumlah responden 100 orang
dengan nilai rata-rata 4,14 dan nilai tengah 4,00 serta modus
yang sering keluar adalah 4 dengan jumlah skor 414.
100 180 260 340 414 420 500
Gambar 4.59 Barscale
Dari gambar diatas terlihat bahwa skor 414 berada
diantara nilai 340 dan nilai 420 yang berarti bahwa karyawan
kantor pelayanan pajak pratama karawang selatan setuju
148
terhadap indikator Pencapaian prestasi item 26 yang
merupakan indikator dari sub variabel kebutuhan akan
aktualisasi diri.
Tabel 4.118 pencapaian prestasi (item26)
1 1.0 1.0 1.0
11 11.0 11.0 12.0
61 61.0 61.0 73.0
27 27.0 27.0 100.0
100 100.0 100.0
2
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
Sedangkan untuk indikator indikator Pencapaian prestasi
item 26 yang memberikan nilai 2 sebanyak 1 orang atau sama
dengan 1 %, yang memberikan nilai 3 sebanyak 11 orang atau
11%, yang memberikan nilai 4 sebanyak 61 orang atau 61%
dan yang memberikan nilai 5 sebanyak 27 orang atau 27%.
c. Karyawan yang berkualitas
Tabel 4.119
Statistics
karyawan yang berkualitas (item27)
100
0
4.14
4.00
4
414
Valid
Missing
N
Mean
Median
Mode
Sum
Dari data diatas dapat diketahui untuk indikator Karyawan
yang berkualitas item 27, jumlah responden 100 orang dengan
nilai rata-rata 4,14 dan nilai tengah 4,00 serta modus yang
sering keluar adalah 4 dengan jumlah skor 414.
149
100 180 260 340 414 420 500
Gambar 4.60 Barscale
Dari gambar diatas terlihat bahwa skor 414 berada
diantara nilai 340 dan nilai 420 yang berarti bahwa karyawan
kantor pelayanan pajak pratama karawang selatan setuju
terhadap Karyawan yang berkualitas item 27 yang merupakan
indikator dari sub variabel kebutuhan akan aktualisasi diri.
Tabel 4.120 karyawan yang berkualitas (item27)
2 2.0 2.0 2.0
9 9.0 9.0 11.0
62 62.0 62.0 73.0
27 27.0 27.0 100.0
100 100.0 100.0
2
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
Sedangkan untuk indikator Karyawan yang berkualitas
item 27 yang memberikan nilai 2 sebanyak 2 orang atau sama
dengan 2 %, yang memberikan nilai 3 sebanyak 9 orang atau
9%, yang memberikan nilai 4 sebanyak 62 orang atau 62% dan
yang memberikan nilai 5 sebanyak 27 orang atau 27%.
d. Karyawan yang baik
Tabel 4.121
Statistics
karyawan terbaik (item28)
100
0
4.04
4.00
4
404
Valid
Missing
N
Mean
Median
Mode
Sum
150
Dari data diatas dapat diketahui untuk indikator Karyawan
yang baik item 28, jumlah responden 100 orang dengan nilai
rata-rata 4,04 dan nilai tengah 4,00 serta modus yang sering
keluar adalah 4 dengan jumlah skor 404.
100 180 260 340 408 420 500
Gambar 4.61 Barscale
Dari gambar diatas terlihat bahwa skor 408 berada
diantara nilai 340 dan nilai 420 yang berarti bahwa karyawan
kantor pelayanan pajak pratama karawang selatan setuju
terhadap Karyawan yang baik item 28, yang merupakan
indikator dari sub variabel kebutuhan akan aktualisasi diri.
Tabel 4.122 karyawan terbaik (item28)
2 2.0 2.0 2.0
16 16.0 16.0 18.0
58 58.0 58.0 76.0
24 24.0 24.0 100.0
100 100.0 100.0
2
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
Sedangkan untuk indikator Karyawan yang baik item 28,
yang memberikan nilai 2 sebanyak 2 orang atau sama dengan 2
%, yang memberikan nilai 3 sebanyak 16 orang atau 16%, yang
memberikan nilai 4 sebanyak 58 orang atau 58% dan yang
memberikan nilai 5 sebanyak 24 orang atau 24%.
151
e. Kebebasan ide
Tabel 4.123
Statistics
kebebasan ide (item29)
100
0
4.02
4.00
4
402
Valid
Missing
N
Mean
Median
Mode
Sum
Dari data diatas dapat diketahui untuk indikator
Kebebasan ide item 29, jumlah responden 100 orang dengan
nilai rata-rata 4,02 dan nilai tengah 4,00 serta modus yang
sering keluar adalah 4 dengan jumlah skor 402.
100 180 260 340 402 420 500
Gambar 4.62 Barscale
Dari gambar diatas terlihat bahwa skor 402 berada
diantara nilai 340 dan nilai 420 yang berarti bahwa karyawan
kantor pelayanan pajak pratama karawang selatan setuju
terhadap Kebebasan ide item 29 yang merupakan indikator dari
sub variabel kebutuhan akan aktualisasi diri.
Tabel 4.124 kebebasan ide (item29)
1 1.0 1.0 1.0
12 12.0 12.0 13.0
71 71.0 71.0 84.0
16 16.0 16.0 100.0
100 100.0 100.0
2
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
152
Sedangkan untuk indikator Kebebasan ide item 29 yang
memberikan nilai 2 sebanyak 1 orang atau sama dengan 1 %,
yang memberikan nilai 3 sebanyak 12 orang atau 12%, yang
memberikan nilai 4 sebanyak 71 orang atau 71% dan yang
memberikan nilai 5 sebanyak 16 orang atau 16%.
f. Sumbangan saran
Tabel 4.125
Statistics
sumbang saran (item30)
100
0
4.15
4.00
4
415
Valid
Missing
N
Mean
Median
Mode
Sum
Dari data diatas dapat diketahui untuk indikator
Sumbangan saran item 30, jumlah responden 100 orang
dengan nilai rata-rata 4,15 dan nilai tengah 4,00 serta modus
yang sering keluar adalah 4 dengan jumlah skor 415.
100 180 260 340 415 420 500
Gambar 4.63 Barscale
Dari gambar diatas terlihat bahwa skor 415 berada
diantara nilai 340 dan nilai 420 yang berarti bahwa karyawan
kantor pelayanan pajak pratama karawang selatan setuju
terhadap Sumbangan saran item 30 yang merupakan indikator
dari sub variabel kebutuhan akan aktualisasi diri.
153
Tabel 4.126
sumbang saran (item30)
1 1.0 1.0 1.0
7 7.0 7.0 8.0
68 68.0 68.0 76.0
24 24.0 24.0 100.0
100 100.0 100.0
2
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
Sedangkan untuk indikator Sumbangan saran item 30
yang memberikan nilai 2 sebanyak 1 orang atau sama dengan
1%, yang memberikan nilai 3 sebanyak 7 orang atau 7%, yang
memberikan nilai 4 sebanyak 68 orang atau 68% dan yang
memberikan nilai 5 sebanyak 24 orang atau 24%.
4.2.4 Rekapitulasi variabel motivasi
Untuk rekapitulasi indikator dari tiap sub variabel motivasi
kerja dapat dilihat sebagai berikut:
1. Kebutuhan fisilogis
Tabel 4.127 Rekapitulasi Kebutuhan fisilogis
NO Indikator kebutuhan fisiologis Skor Keterangan
1. Gaji (item 1) 394 Setuju
2. Bonus (item 2) 437 Setuju
3. Tunjangan makan minum (item 3) 430 Sangat Setuju
4. Istirahat (item 4) 413 Setuju
5. Ketetapan waktu kerja (item 5) 389 Setuju
154
6. Kebutuhan fisik (item 6) 390 Setuju
Total 2453
Rata-rata 408.8 Setuju
Sumber : Olah data kuisioner, 2010
100 180 260 340 408.8 420 500
Gambar 4.64 Barscale
Dari hasil rekapitulasi sub variabel di atas, diketahui rata-
rata keseluruhan adalah 408.8, Dilihat pada bar scale nilai 408.8
berada antara 340 sampai 420, berarti karyawan setuju
terhadap motivasi dalam bentuk kebutuhan fisiologis yang
dilakukan kantor pelayanan pajak pratama Karawang Selatan.
2. Kebutuhan akan rasa aman
Tabel 4.128 Rekapitulasi Kebutuhan rasa aman
NO Indikator kebutuhan rasa aman Skor Keterangan
1. Penerimaan oleh kelompok (item 7) 395 Setuju
2. perlakuan (item 8) 381 Setuju
3. Tunjangan kesehatan (item 9) 384 Setuju
4. Jaminan tenaga kerja (item 10) 417 Setuju
5. Tunjangan perumahan (item 11) 378 Setuju
6. Tunjangan pensiun (item 12) 438 Setuju
155
Total 2393
Rata-rata 398.8 Setuju
Sumber : Olah data kuisioner, 2010
100 180 260 340 398.8 420 500
Gambar 4.65 Barscale
Dari hasil rekapitulasi sub variabel di atas, diketahui rata-
rata keseluruhan adalah 398.8, Dilihat pada bar scale nilai 398.8
berada antara 340 sampai 420, berarti karyawan setuju
terhadap motivasi dalam bentuk kebutuhan akan rasa aman
yang dilakukan kantor pelayanan pajak pratama Karawang
Selatan.
3. kebutuhan sosial
Tabel 4.129 Rekapitulasi Kebutuhan sosial
NO Indikator kebutuhan sosial Skor Keterangan
1. Penerimaan oleh kelompok (item 13) 412 Setuju
2. Perlakuan yang wajar (item 14) 357 Setuju
3. Hubungan dengan rekan kerja (item 15) 412 Setuju
4. Hubungan dengan atasan (item 16) 432 Sangat Setuju
5. Hubungan kerjasama kelompok (item 17)
426 Sangat Setuju
6. Pengakuan masyarakat (item 18) 397 Setuju
156
Total 2436
Rata-rata 406 Setuju
Sumber : Olah data kuisioner, 2010
100 180 260 340 406 420 500
Gambar 4.66 Barscale
Dari hasil rekapitulasi sub variabel di atas, diketahui rata-
rata keseluruhan adalah 406, Dilihat pada bar scale nilai 406
berada antara 340 sampai 420, berarti karyawan setuju
terhadap motivasi dalam bentuk kebutuhan sosial yang
dilakukan kantor pelayanan pajak pratama Karawang Selatan.
4. Kebutuhan Akan Penghargaan Diri
Tabel 4.130 Rekapitulasi Kebutuhan akan penghargaan diri
NO Indikator kebutuhan akan rasa aman Skor Keterangan
1. Penghargaan atas prestasi kerja (item 19)
375 Setuju
2. Pengakuan sebagai individu (item 20) 397 Setuju
3. Pemberian bonus atas absensi (item 21) 384 Setuju
4. Pemberian penghargaan (item 22) 412 Setuju
5. Kenaikan gaji atas prestasi kerja (item 23)
405 Setuju
6. Promosi jabatan bagi karyawan yang berprestasi (item 24)
417 Setuju
157
Total 2390
Rata-rata 398.3 Setuju
Sumber : Olah data kuisioner, 2010
100 180 260 340 398.3 420 500
Gambar 4.67 Barscale
Dari hasil rekapitulasi sub variabel di atas, diketahui rata-
rata keseluruhan adalah 398.3, Dilihat pada bar scale nilai 398.3
berada antara 340 sampai 420, berarti karyawan setuju
terhadap motivasi dalam bentuk kebutuhan akan penghargaan
diri yang dilakukan kantor pelayanan pajak pratama Karawang
Selatan.
5. Kebutuhan Akan Aktualisasi Diri
Tabel 4.131 Rekapitulasi Kebutuhan akan aktualisasi diri
NO Indikator kebutuhan akan aktualisasi diri
Skor Keterangan
1. Pendidikan dan pelatihan (item 25) 428 Setuju
2. Pencapaian prestasi (item 26) 414 Setuju
3. Karyawan yang berkualitas (item 27) 414 Setuju
4. Karyawan terbaik (item 28) 404 Setuju
5. Kebebasan ide (item 29) 402 Setuju
6. Sumbang saran (item 30) 415 Setuju
158
Total 2477
Rata-rata 412.8 Setuju
Sumber : Olah data kuisioner, 2010
100 180 260 340 412.8 420 500
Gambar 4.68 Barscale
Dari hasil rekapitulasi sub variabel di atas, diketahui rata-
rata keseluruhan adalah 412.8, Dilihat pada bar scale nilai 412.8
berada antara 340 sampai 420, berarti karyawan setuju
terhadap motivasi dalam bentuk kebutuhan akan aktualisasi diri
yang dilakukan kantor pelayanan pajak pratama Karawang
Selatan.
4.2.5 Bagaimana kinerja karyawan pada kantor pelayanan pajak
pratama karawang selatan
Kinerja karyawan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Karawang Selatan dapat dilihat dari hasil kuisioner yang dihitung
dengan menggunakan SPSS dibawah ini.
1. Kemampuan teknis
yaitu kemampuan menggunakan pengetahuan, metode,
teknik, dan peralatan yang digunakan untuk melaksanakan
tugas serta pengalaman dan pelatihan yang diperolehnnya.
159
a. kemampuan pengetahuan
Tabel 4.132
Statistics
kemampuan pengetahuan (item1)
100
0
3.93
4.00
4
393
Valid
Missing
N
Mean
Median
Mode
Sum
Dari data diatas dapat diketahui untuk indikator
kemampuan pengetahuan item 1, jumlah responden 100 orang
dengan nilai rata-rata 3,93 dan nilai tengah 4,00 serta modus
yang sering keluar adalah 4 dengan jumlah skor 393.
100 180 260 340 393 420 500
Gambar 4.69 Barscale
Dari gambar diatas terlihat bahwa skor 393 berada
diantara nilai 340 dan nilai 420 yang berarti bahwa karyawan
kantor pelayanan pajak pratama karawang selatan setuju
terhadap kemampuan pengetahuan item 1 yang merupakan
indikator dari sub variabel kemampuan teknis.
Tabel 4.133
kemampuan pengetahuan (item1)
7 7.0 7.0 7.0
93 93.0 93.0 100.0
100 100.0 100.0
3
4
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
160
Sedangkan untuk indikator kemampuan pengetahuan
item 1 yang memberikan nilai 3 sebanyak 7 orang atau 7%,
yang memberikan nilai 4 sebanyak 93 orang atau 93%.
b. Kemampuan Metode
Tabel 4.134
Statistics
kemampuan metode (item2)
100
0
4.15
4.00
4
415
Valid
Missing
N
Mean
Median
Mode
Sum
Dari data diatas dapat diketahui untuk indikator
kemampuan metode item 2, jumlah responden 100 orang
dengan nilai rata-rata 4,15 dan nilai tengah 4,00 serta modus
yang sering keluar adalah 4 dengan jumlah skor 415.
100 180 260 340 415 420 500
Gambar 4.70 Barscale
Dari gambar diatas terlihat bahwa skor 415 berada
diantara nilai 340 dan nilai 420 yang berarti bahwa karyawan
kantor pelayanan pajak pratama karawang selatan setuju
terhadap kemampuan metode item 2 yang merupakan indikator
dari sub variabel kemampuan teknis.
161
Tabel 4.135
kemampuan metode (i tem2)
7 7.0 7.0 7.0
71 71.0 71.0 78.0
22 22.0 22.0 100.0
100 100.0 100.0
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
Sedangkan untuk indikator kemampuan metode item 2
yang memberikan nilai 3 sebanyak 7 orang atau 7%, yang
memberikan nilai 4 sebanyak 71 orang atau 71% dan yang
memberikan nilai 5 sebanyak 22 orang atau 22%.
c. kemampuan teknik
Tabel 4.136
Statistics
kemampuan teknik (item3)
100
0
4.06
4.00
4
406
Valid
Missing
N
Mean
Median
Mode
Sum
Dari data diatas dapat diketahui untuk indikator
kemampuan teknik item 3, jumlah responden 100 orang dengan
nilai rata-rata 4,05 dan nilai tengah 4,00 serta modus yang
sering keluar adalah 4 dengan jumlah skor 406.
100 180 260 340 406 420 500
Gambar 4.71 Barscale
Dari gambar diatas terlihat bahwa skor 406 berada
diantara nilai 340 dan nilai 420 yang berarti bahwa karyawan
162
kantor pelayanan pajak pratama karawang selatan setuju
terhadap kemampuan teknik item 3 yang merupakan indikator
dari sub variabel kemampuan teknis.
Tabel 4.137
kemampuan teknik (item3)
1 1.0 1.0 1.0
7 7.0 7.0 8.0
77 77.0 77.0 85.0
15 15.0 15.0 100.0
100 100.0 100.0
2
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
Sedangkan untuk indikator kemampuan teknik item 3
yang memberikan nilai 2 sebanyak 1 orang atau sama dengan 1
%, yang memberikan nilai 3 sebanyak 7 orang atau 7%, yang
memberikan nilai 4 sebanyak 77 orang atau 77% dan yang
memberikan nilai 5 sebanyak 15 orang atau 15%.
d. kemampuan menggunakan alat
Tabel 4.138
Statistics
kemampuan menggunakan alat (item4)
100
0
3.96
4.00
4
396
Valid
Missing
N
Mean
Median
Mode
Sum
Dari data diatas dapat diketahui untuk indikator
kemampuan menggunakan alat item 4, jumlah responden 100
orang dengan nilai rata-rata 3,96 dan nilai tengah 4,00 serta
modus yang sering keluar adalah 4 dengan jumlah skor 396.
163
100 180 260 340 396 420 500
Gambar 4.72 Barscale
Dari gambar diatas terlihat bahwa skor 396 berada
diantara nilai 340 dan nilai 420 yang berarti bahwa karyawan
kantor pelayanan pajak pratama karawang selatan setuju
terhadap kemampuan menggunakan alat item 4 yang
merupakan indikator dari sub variabel kemampuan teknis.
Tabel 4.139
kemampuan menggunakan alat (item4)
1 1.0 1.0 1.0
13 13.0 13.0 14.0
75 75.0 75.0 89.0
11 11.0 11.0 100.0
100 100.0 100.0
2
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
Sedangkan untuk indikator kemampuan menggunakan
alat item 4 yang memberikan nilai 2 sebanyak 1 orang atau
sama dengan 1 %, yang memberikan nilai 3 sebanyak 13 orang
atau 13%, yang memberikan nilai 4 sebanyak 75 orang atau
75% dan yang memberikan nilai 5 sebanyak 11 orang atau
11%.
164
e. kemampuan pengalaman dan pelatihan
Tabel 4.140
Statistics
kemampuan pengalaman dan pelatihan (item5)
100
0
4.06
4.00
4
406
Valid
Missing
N
Mean
Median
Mode
Sum
Dari data diatas dapat diketahui untuk indikator
kemamouan pengalaman dan pelatihan item 5, jumlah
responden 100 orang dengan nilai rata-rata 4,06 dan nilai
tengah 4,00 serta modus yang sering keluar adalah 4 dengan
jumlah skor 406.
100 180 260 340 406 420 500
Gambar 4.73 Barscale
Dari gambar diatas terlihat bahwa skor 406 berada
diantara nilai 340 dan nilai 420 yang berarti bahwa karyawan
kantor pelayanan pajak pratama karawang selatan setuju
terhadap kemamouan pengalaman dan pelatihan item 5 yang
merupakan indikator dari sub variabel kemampuan teknis.
Tabel 4.141
kemampuan pengalaman dan pelatihan (item5)
4 4.0 4.0 4.0
86 86.0 86.0 90.0
10 10.0 10.0 100.0
100 100.0 100.0
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
165
Sedangkan untuk indikator kemamouan pengalaman dan
pelatihan item 5 yang memberikan nilai 3 sebanyak 4 orang
atau 4%, yang memberikan nilai 4 sebanyak 86 orang atau 86%
dan yang memberikan nilai 5 sebanyak 10 orang atau 10%.
2. Kemampuan konseptual
yaitu kemampuan untuk memahami kompleksitas
perusahaan dan penyesuaian bidang gerak dari unit masing-
masing kedalam bidang operasional perusahaan secara
menyeluruh, yang pada intinya individual tersebut memahami
tugas, fungsi serta tanggung jawabnya sebagai seorang
karyawan.
a. kemampuan memahami tugas
Tabel 4.142
Statistics
kemampuan memahami tugas (item6)
100
0
4.02
4.00
4
402
Valid
Missing
N
Mean
Median
Mode
Sum
Dari data diatas dapat diketahui untuk indikato
kemampuan memahamai tugas item 6, jumlah responden 100
orang dengan nilai rata-rata 4,02 dan nilai tengah 4,00 serta
modus yang sering keluar adalah 4 dengan jumlah skor 402.
100 180 260 340 402 420 500
Gambar 4.74 Barscale
166
Dari gambar diatas terlihat bahwa skor 402 berada
diantara nilai 340 dan nilai 420 yang berarti bahwa karyawan
kantor pelayanan pajak pratama karawang selatan setuju
terhadap kemampuan memahamai tugas item 6 yang
merupakan indikator dari sub variabel kemampuan konseptual.
Tabel 4.143
kemampuan memahami tugas (item6)
12 12.0 12.0 12.0
74 74.0 74.0 86.0
14 14.0 14.0 100.0
100 100.0 100.0
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
Sedangkan untuk indikator kemampuan memahamai
tugas item 6 yang memberikan nilai 3 sebanyak 12 orang atau
12%, yang memberikan nilai 4 sebanyak 74 orang atau 74%
dan yang memberikan nilai 5 sebanyak 14 orang atau 14%.
b. kemampuan memanfaatkan fungsi
Tabel 4.144
Statistics
kemampuan memanfaatkan f ungsi (item7)
100
0
3.90
4.00
4
390
Valid
Missing
N
Mean
Median
Mode
Sum
Dari data diatas dapat diketahui untuk indikator
kemampuan memanfaatkan fungsi item 7, jumlah responden
100 orang dengan nilai rata-rata 3,90 dan nilai tengah 4,00 serta
modus yang sering keluar adalah 4 dengan jumlah skor 390.
167
100 180 260 340 390 420 500
Gambar 4.75 Barscale
Dari gambar diatas terlihat bahwa skor 390 berada
diantara nilai 340 dan nilai 420 yang berarti bahwa karyawan
kantor pelayanan pajak pratama karawang selatan setuju
terhadap kemampuan memanfaatkan fungsi item 7 yang
merupakan indikator dari sub variabel kemampuan konseptual.
Tabel 4.145
kemampuan memanfaatkan fungsi (item7)
4 4.0 4.0 4.0
13 13.0 13.0 17.0
72 72.0 72.0 89.0
11 11.0 11.0 100.0
100 100.0 100.0
2
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
Sedangkan untuk indikator kemampuan memanfaatkan
fungsi item 7 yang memberikan nilai 2 sebanyak 4 orang atau
sama dengan 4 %, yang memberikan nilai 3 sebanyak 13 orang
atau 13%, yang memberikan nilai 4 sebanyak 72 orang atau
72% dan yang memberikan nilai 5 sebanyak 11 orang atau
11%.
168
c. kemampuan tanggung jawab
Tabel 4.143
Statistics
kemampuan tanggung jawab (item8)
100
0
3.93
4.00
4
393
Valid
Missing
N
Mean
Median
Mode
Sum
Dari data diatas dapat diketahui untuk indikator
kemampuan tanggung jawab item 8, jumlah responden 100
orang dengan nilai rata-rata 3,93 dan nilai tengah 4,00 serta
modus yang sering keluar adalah 4 dengan jumlah skor 393.
100 180 260 340 393 420 500
Gambar 4.76 Barscale
Dari gambar diatas terlihat bahwa skor 393 berada
diantara nilai 340 dan nilai 420 yang berarti bahwa karyawan
kantor pelayanan pajak pratama karawang selatan setuju
terhadap kemampuan tanggung jawab item 8 yang merupakan
indikator dari sub variabel kemampuan konseptual.
Tabel 4.147
kemampuan tanggung jawab (item8)
4 4.0 4.0 4.0
12 12.0 12.0 16.0
71 71.0 71.0 87.0
13 13.0 13.0 100.0
100 100.0 100.0
2
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
169
Sedangkan untuk indikator kemampuan tanggung jawab
item 8 yang memberikan nilai 2 sebanyak 2 orang atau sama
dengan 4 %, yang memberikan nilai 3 sebanyak 12 orang atau
12%, yang memberikan nilai 4 sebanyak 71 orang atau 71%
dan yang memberikan nilai 5 sebanyak 13 orang atau 13%.
3. Kemampuan hubungan interpersonal
yaitu kemampuan untuk memahami kompleksitas
perusahaan dan penyesuaian bidang gerak dari unit masing-
masing kedalam bidang operasional perusahaan secara
menyeluruh, yang pada intinya individual tersebut memahami
tugas, fungsi serta tanggung jawabnya sebagai seorang
karyawan.
a. kampuan bekerja sama
Tabel 4.148
Statistics
kemampuan bekerja sama (item9)
100
0
4.07
4.00
4
407
Valid
Missing
N
Mean
Median
Mode
Sum
Dari data diatas dapat diketahui untuk indikator
kemampuan bekerja sama item 9, jumlah responden 100 orang
dengan nilai rata-rata 4,07 dan nilai tengah 4,00 serta modus
yang sering keluar adalah 4 dengan jumlah skor 407.
170
100 180 260 340 407 420 500
Gambar 4.77 Barscale
Dari gambar diatas terlihat bahwa skor 407 berada
diantara nilai 340 dan nilai 420 yang berarti bahwa karyawan
kantor pelayanan pajak pratama karawang selatan setuju
terhadap kemampuan bekerja sama item 9 yang merupakan
indikator dari sub variabel kemampuan hubungan interpersonal.
Tabel 4.149
kemampuan bekerja sama (item9)
2 2.0 2.0 2.0
6 6.0 6.0 8.0
75 75.0 75.0 83.0
17 17.0 17.0 100.0
100 100.0 100.0
2
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
Sedangkan untuk indikator kemampuan bekerja sama
item 9 yang memberikan nilai 2 sebanyak 2 orang atau sama
dengan 2 %, yang memberikan nilai 3 sebanyak 6 orang atau
6%, yang memberikan nilai 4 sebanyak 75 orang atau 75% dan
yang memberikan nilai 5 sebanyak 17 orang atau 17%.
b. kemampuan memotivasi karyawan
Tabel 4.150
Statistics
kemampuan memotivasi karyawan (item10)
100
0
3.90
4.00
4
390
Valid
Missing
N
Mean
Median
Mode
Sum
171
Dari data diatas dapat diketahui untuk indikator
kemampuan memotivasi karyawan item 10, jumlah responden
100 orang dengan nilai rata-rata 3,90 dan nilai tengah 4,00 serta
modus yang sering keluar adalah 4 dengan jumlah skor 390.
100 180 260 340 390 420 500
Gambar 4.78 Barscale
Dari gambar diatas terlihat bahwa skor 390 berada
diantara nilai 340 dan nilai 420 yang berarti bahwa karyawan
kantor pelayanan pajak pratama karawang selatan setuju
terhadap kemampuan memotivasi karyawan item 10 yang
merupakan indikator dari sub variabel kemampuan hubungan
interpersonal.
Tabel 4.151
kemampuan memotivasi karyawan (item10)
21 21.0 21.0 21.0
68 68.0 68.0 89.0
11 11.0 11.0 100.0
100 100.0 100.0
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
Sedangkan untuk indikator kemampuan memotivasi
karyawan item 10 yang memberikan nilai 3 sebanyak 21 orang
atau 21%, yang memberikan nilai 4 sebanyak 68 orang atau
68% dan yang memberikan nilai 5 sebanyak 11 orang atau
11%.
172
4. Kesetiaan
Kesetiaan ini dicerminkan oleh kesediaan karyawan
menjaga dan membela organisasi didalam maupun diluar
pekerjaan dari rongrongan orang yang tidak bertanggung jawab.
a. menjaga perusahaan
Tabel 4.152
Statistics
menjaga perusahaan (item11)
100
0
3.82
4.00
4
382
Valid
Missing
N
Mean
Median
Mode
Sum
Dari data diatas dapat diketahui untuk indikator menjaga
perusahaan item 11, jumlah responden 100 orang dengan nilai
rata-rata 3,82 dan nilai tengah 4,00 serta modus yang sering
keluar adalah 4 dengan jumlah skor 382.
100 180 260 340 382 420 500
Gambar 4.79 Barscale
Dari gambar diatas terlihat bahwa skor 382 berada
diantara nilai 340 dan nilai 420 yang berarti bahwa karyawan
kantor pelayanan pajak pratama karawang selatan setuju
terhadap menjaga perusahaan item 11 yang merupakan
indikator dari sub variabel kesetiaan.
173
Tabel 4.153
menjaga perusahaan (item11)
6 6.0 6.0 6.0
21 21.0 21.0 27.0
58 58.0 58.0 85.0
15 15.0 15.0 100.0
100 100.0 100.0
2
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
Sedangkan untuk indikator menjaga perusahaan item 11
yang memberikan nilai 2 sebanyak 6 orang atau sama dengan 6
%, yang memberikan nilai 3 sebanyak 21 orang atau 21%, yang
memberikan nilai 4 sebanyak 58 orang atau 58% dan yang
memberikan nilai 5 sebanyak 15 orang atau 15%.
b. membela perusahaan
Tabel 4.154
Statistics
membela perusahaan (item12)
100
0
3.92
4.00
4
392
Valid
Missing
N
Mean
Median
Mode
Sum
Dari data diatas dapat diketahui untuk indikator membela
perusahaan item 12, jumlah responden 100 orang dengan nilai
rata-rata 3,92 dan nilai tengah 4,00 serta modus yang sering
keluar adalah 4 dengan jumlah skor 392.
100 180 260 340 392 420 500
Gambar 4.80 Barscale
174
Dari gambar diatas terlihat bahwa skor 392 berada
diantara nilai 340 dan nilai 420 yang berarti bahwa karyawan
kantor pelayanan pajak pratama karawang selatan setuju
terhadap membela perusahaan item 12 yang merupakan
indikator dari sub variabel kesetiaan.
Tabel 4.155
membela perusahaan (item12)
22 22.0 22.0 22.0
64 64.0 64.0 86.0
14 14.0 14.0 100.0
100 100.0 100.0
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
Sedangkan untuk indikator membela perusahaan item 12
yang memberikan nilai 3 sebanyak 22 orang atau 22%, yang
memberikan nilai 4 sebanyak 64 orang atau 64% dan yang
memberikan nilai 5 sebanyak 14 orang atau 14%.
5. Prestasi kerja
menilai hasil kerja baik kualitas maupun kuantitas yang
dapat dihasilkan karyawan tersebut dari uraian pekerjaannya.
a. kualitas karyawan
Tabel 4.156
Statistics
kualitas karyawan (item13)
100
0
3.78
4.00
4
378
Valid
Missing
N
Mean
Median
Mode
Sum
175
Dari data diatas dapat diketahui untuk indikator kualitas
karyawan item 13, jumlah responden 100 orang dengan nilai
rata-rata 3,78 dan nilai tengah 4,00 serta modus yang sering
keluar adalah 4 dengan jumlah skor 378.
100 180 260 340 378 420 500
Gambar 4.81 Barscale
Dari gambar diatas terlihat bahwa skor 378 berada
diantara nilai 340 dan nilai 420 yang berarti bahwa karyawan
kantor pelayanan pajak pratama karawang selatan setuju
terhadap kualitas karyawan item 13 yang merupakan indikator
dari sub variabel prestasi kerja.
Tabel 4.157
kualitas karyawan (item13)
2 2.0 2.0 2.0
26 26.0 26.0 28.0
64 64.0 64.0 92.0
8 8.0 8.0 100.0
100 100.0 100.0
2
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
Sedangkan untuk indikator kualitas karyawan item 13
yang memberikan nilai 2 sebanyak 2 orang atau sama dengan 2
%, yang memberikan nilai 3 sebanyak 26 orang atau 26%, yang
memberikan nilai 4 sebanyak 64 orang atau 64% dan yang
memberikan nilai 5 sebanyak 8 orang atau 8%.
176
b. kuantitas karyawan
Tabel 4.158
Statistics
kuantitas kary awan (item14)
100
0
3.90
4.00
4
390
Valid
Missing
N
Mean
Median
Mode
Sum
Dari data diatas dapat diketahui untuk indikator kuantitas
karyawan item 14, jumlah responden 100 orang dengan nilai
rata-rata 3,90 dan nilai tengah 4,00 serta modus yang sering
keluar adalah 4 dengan jumlah skor 390.
100 180 260 340 390 420 500
Gambar 4.82 Barscale
Dari gambar diatas terlihat bahwa skor 390 berada
diantara nilai 340 dan nilai 420 yang berarti bahwa karyawan
kantor pelayanan pajak pratama karawang selatan setuju
terhadap kuantitas karyawan item 14 yang merupakan indikator
dari sub variabel prestasi kerja.
Tabel 4.159
kuantitas karyawan (item14)
3 3.0 3.0 3.0
11 11.0 11.0 14.0
79 79.0 79.0 93.0
7 7.0 7.0 100.0
100 100.0 100.0
2
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
177
Sedangkan untuk indikator kuantitas karyawan item 14
yang memberikan nilai 2 sebanyak 3 orang atau sama dengan 3
%, yang memberikan nilai 3 sebanyak 11 orang atau 11%, yang
memberikan nilai 4 sebanyak 79 orang atau 79% dan yang
memberikan nilai 5 sebanyak 7 orang atau 7%.
6. Kejujuran
kejujuran dalam melaksanakn tugas-tugasnya memenuhi
perjanjian baik bagi dirinya sendiri maupun terhadap orang lain
seperti kepada bawahannya.
a. melaksanakan tugas dengan baik
Tabel 4.160
Statistics
melaksanakn tugas dengan baik (item15)
100
0
4.06
4.00
4
406
Valid
Missing
N
Mean
Median
Mode
Sum
Dari data diatas dapat diketahui untuk indikator
melaksanakan tugas dengan baik item 15, jumlah responden
100 orang dengan nilai rata-rata 4,06 dan nilai tengah 4,00 serta
modus yang sering keluar adalah 4 dengan jumlah skor 406.
100 180 260 340 406 420 500
Gambar 4.83 Barscale
178
Dari gambar diatas terlihat bahwa skor 406 berada
diantara nilai 340 dan nilai 420 yang berarti bahwa karyawan
kantor pelayanan pajak pratama karawang selatan setuju
terhadap melaksanakan tugas dengan baik item 15 yang
merupakan indikator dari sub variabel kejujuran.
Tabel 4.161
melaksanakn tugas dengan baik (item15)
6 6.0 6.0 6.0
82 82.0 82.0 88.0
12 12.0 12.0 100.0
100 100.0 100.0
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
Sedangkan untuk indikator melaksanakan tugas dengan
baik item 15 yang memberikan nilai 3 sebanyak 6 orang atau
6%, yang memberikan nilai 4 sebanyak 82 orang atau 82% dan
yang memberikan nilai 5 sebanyak 12 orang atau 12%.
b. memenuhi pejanjian
Tabel 4.162
Statistics
memenuhi perjanjian (item16)
100
0
4.09
4.00
4
409
Valid
Missing
N
Mean
Median
Mode
Sum
Dari data diatas dapat diketahui untuk indikator
memenuhi perjanjian item 16, jumlah responden 100 orang
dengan nilai rata-rata 4,09 dan nilai tengah 4,00 serta modus
yang sering keluar adalah 4 dengan jumlah skor 409.
179
100 180 260 340 409 420 500
Gambar 4.84 Barscale
Dari gambar diatas terlihat bahwa skor 409 berada
diantara nilai 340 dan nilai 420 yang berarti bahwa karyawan
kantor pelayanan pajak pratama karawang selatan setuju
terhadap memenuhi perjanjian item 16 yang merupakan
indikator dari sub variabel kejujuran.
Tabel 4.163
memenuhi perjanjian (item16)
7 7.0 7.0 7.0
77 77.0 77.0 84.0
16 16.0 16.0 100.0
100 100.0 100.0
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
Sedangkan untuk indikator memenuhi perjanjian item 16
yang memberikan nilai 3 sebanyak 7 orang atau 7%, yang
memberikan nilai 4 sebanyak 77 orang atau 77% dan yang
memberikan nilai 5 sebanyak 16 orang atau 16%.
7. Kedisiplinan
Disiplin karyawan dalam mematuhi peraturan-peraturan
yang ada dan melakukan pekerjaannya.
180
a. mematuhi peraturan
Tabel 4.164
Statistics
mematuhi peraturan (item17)
100
0
4.07
4.00
4
407
Valid
Missing
N
Mean
Median
Mode
Sum
Dari data diatas dapat diketahui untuk indikator mematuhi
peraturan item 17, jumlah responden 100 orang dengan nilai
rata-rata 4,07 dan nilai tengah 4,00 serta modus yang sering
keluar adalah 4 dengan jumlah skor 407.
100 180 260 340 407 420 500
Gambar 4.85 Barscale
Dari gambar diatas terlihat bahwa skor 407 berada
diantara nilai 340 dan nilai 420 yang berarti bahwa karyawan
kantor pelayanan pajak pratama karawang selatan setuju
terhadap mematuhi peraturan item 17 yang merupakan indikator
dari sub variabel kedisiplinan.
Tabel 4.165
mematuhi peraturan (item17)
8 8.0 8.0 8.0
77 77.0 77.0 85.0
15 15.0 15.0 100.0
100 100.0 100.0
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
181
Sedangkan untuk indikator mematuhi peraturan item 17
yang memberikan nilai 3 sebanyak 8 orang atau 8%, yang
memberikan nilai 4 sebanyak 77 orang atau 77% dan yang
memberikan nilai 5 sebanyak 15 orang atau 15%.
b. melakukan pekerjaan sesuai dengan instruksi
Tabel 4.166
Statistics
melakukan pekerjaan sesuai dengan instruksi (item18)
100
0
3.91
4.00
4
391
Valid
Missing
N
Mean
Median
Mode
Sum
Dari data diatas dapat diketahui untuk indikator
melakukan pekerjaan sesuai dengan instruksi item 18, jumlah
responden 100 orang dengan nilai rata-rata 3,91 dan nilai
tengah 4,00 serta modus yang sering keluar adalah 4 dengan
jumlah skor 391.
100 180 260 340 391 420 500
Gambar 4.86 Barscale
Dari gambar diatas terlihat bahwa skor 391 berada
diantara nilai 340 dan nilai 420 yang berarti bahwa karyawan
kantor pelayanan pajak pratama karawang selatan setuju
terhadap melakukan pekerjaan sesuai dengan instruksi item 18
yang merupakan indikator dari sub variabel kedisiplinan.
182
Tabel 4.167
melakukan pekerjaan sesuai dengan instruksi (item18)
5 5.0 5.0 5.0
7 7.0 7.0 12.0
80 80.0 80.0 92.0
8 8.0 8.0 100.0
100 100.0 100.0
2
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
Sedangkan untuk melakukan pekerjaan sesuai dengan
instruksi item 18 yang memberikan nilai 2 sebanyak 5 orang
atau sama dengan 5 %, yang memberikan nilai 3 sebanyak 7
orang atau 7%, yang memberikan nilai 4 sebanyak 80 orang
atau 80% dan yang memberikan nilai 5 sebanyak 8 orang atau
8%.
8. Kreativitas
kemampuan karyawan dalam mengembangkan
kreativitasnya untuk menyelesaikan pekerjaannya
a. mengembangkan kreativitas
Tabel 4.168
Statistics
mengembangkan kreativ itas (item19)
100
0
4.06
4.00
4
406
Valid
Missing
N
Mean
Median
Mode
Sum
Dari data diatas dapat diketahui untuk indikator
mengembangkan kreativitas item 19, jumlah responden 100
orang dengan nilai rata-rata 4,06 dan nilai tengah 4,00 serta
modus yang sering keluar adalah 4 dengan jumlah skor 406.
183
100 180 260 340 406 420 500
Gambar 4.87 Barscale
Dari gambar diatas terlihat bahwa skor 406 berada
diantara nilai 340 dan nilai 420 yang berarti bahwa karyawan
kantor pelayanan pajak pratama karawang selatan setuju
terhadap mengembangkan kreativitas item 19 yang merupakan
indikator dari sub variabel kreativitas.
Tabel 4.169
mengembangkan kreativitas (i tem19)
1 1.0 1.0 1.0
3 3.0 3.0 4.0
85 85.0 85.0 89.0
11 11.0 11.0 100.0
100 100.0 100.0
2
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
Sedangkan untuk indikator mengembangkan kreativitas
item 19 yang memberikan nilai 2 sebanyak 1 orang atau sama
dengan 1 %, yang memberikan nilai 3 sebanyak 3 orang atau
3%, yang memberikan nilai 4 sebanyak 85 orang atau 85% dan
yang memberikan nilai 5 sebanyak 11 orang atau 11%.
9. Kerjasama
Kesediaan karyawan berpartisipasi dan berkerja sama
dengan karyawan lainnya secara vertical atau horizontal
didalam maupun diluar pekerjaan
184
a. mampu berkerja sama
Tabel 4.170
Statistics
mampu bekerja sama (item20)
100
0
4.05
4.00
4
405
Valid
Missing
N
Mean
Median
Mode
Sum
Dari data diatas dapat diketahui untuk indikator mampu
berkerja sama item 20, jumlah responden 100 orang dengan
nilai rata-rata 4,05 dan nilai tengah 4,00 serta modus yang
sering keluar adalah 4 dengan jumlah skor 405.
100 180 260 340 405 420 500
Gambar 4.88 Barscale
Dari gambar diatas terlihat bahwa skor 405 berada
diantara nilai 340 dan nilai 420 yang berarti bahwa karyawan
kantor pelayanan pajak pratama karawang selatan setuju
terhadap mampu berkerja sama item 20 yang merupakan
indikator dari sub variabel kerja sama.
Tabel 4.171
mampu bekerja sama (i tem20)
3 3.0 3.0 3.0
89 89.0 89.0 92.0
8 8.0 8.0 100.0
100 100.0 100.0
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
185
Sedangkan untuk indikator mampu berkerja sama item
20 yang memberikan nilai 3 sebanyak 3 orang atau 3%, yang
memberikan nilai 4 sebanyak 89 orang atau 89% dan yang
memberikan nilai 5 sebanyak 8 orang atau 8%.
10. Kepemimpinan
kemampuan untuk memimpin, berpengaruh,
mempunyai pribadi yang kuat, dihormati, berwibawa, dan dapat
memotivasi orang lain
a. kemampuan untuk memimpin
Tabel 4.172
Statistics
kemampuan untuk memimpin (item21)
100
0
4.02
4.00
4
402
Valid
Missing
N
Mean
Median
Mode
Sum
Dari data diatas dapat diketahui untuk indikator
kemampuan untuk memimpin item 21, jumlah responden 100
orang dengan nilai rata-rata 4,02 dan nilai tengah 4,00 serta
modus yang sering keluar adalah 4 dengan jumlah skor 402.
100 180 260 340 402 420 500
Gambar 4.89 Barscale
Dari gambar diatas terlihat bahwa skor 402 berada
diantara nilai 340 dan nilai 420 yang berarti bahwa karyawan
186
kantor pelayanan pajak pratama karawang selatan setuju
terhadap kemampuan untuk memimpin item 21 yang
merupakan indikator dari sub variabel kepemimpinan.
Tabel 4.173
kemampuan untuk memimpin (item21)
17 17.0 17.0 17.0
64 64.0 64.0 81.0
19 19.0 19.0 100.0
100 100.0 100.0
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
Sedangkan untuk indikator kemampuan untuk memimpin
item 2 yang memberikan nilai 3 sebanyak 17 orang atau 17%,
yang memberikan nilai 4 sebanyak 64 orang atau 64% dan yang
memberikan nilai 5 sebanyak 19 orang atau 19%.
b. pribadi yang kuat
Tabel 4.174
Statistics
pribadi yang kuat (item22)
100
0
3.83
4.00
4
383
Valid
Missing
N
Mean
Median
Mode
Sum
Dari data diatas dapat diketahui untuk indikator pribadi
yang kuat item 22, jumlah responden 100 orang dengan nilai
rata-rata 3,83 dan nilai tengah 4,00 serta modus yang sering
keluar adalah 4 dengan jumlah skor 383.
100 180 260 340 383 420 500
Gambar 4.90 Barscale
187
Dari gambar diatas terlihat bahwa skor 383 berada
diantara nilai 340 dan nilai 420 yang berarti bahwa karyawan
kantor pelayanan pajak pratama karawang selatan setuju
terhadap pribadi yang kuat item 22 yang merupakan indikator
dari sub variabel kepemimpinan.
Tabel 4.175
pribadi yang kuat (item22)
4 4.0 4.0 4.0
23 23.0 23.0 27.0
59 59.0 59.0 86.0
14 14.0 14.0 100.0
100 100.0 100.0
2
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
Sedangkan untuk indikator pribadi yang kuat item 22
yang memberikan nilai 2 sebanyak 4 orang atau sama dengan 4
%, yang memberikan nilai 3 sebanyak 23 orang atau 23%, yang
memberikan nilai 4 sebanyak 59 orang atau 59% dan yang
memberikan nilai 5 sebanyak 14 orang atau 14%.
11. Kepribadian
sikap perilaku, kesopanan, periang, disukai, memberi
kesan menyenangkan, memperlihatkan sikap yang baik, serta
berpenampilan simpatik dan wajar.
188
a. Menyenangkan
Tabel 4.176
Statistics
menyenangkan (item23)
100
0
3.98
4.00
4
398
Valid
Missing
N
Mean
Median
Mode
Sum
Dari data diatas dapat diketahui untuk indikator
menyenangkan item 23, jumlah responden 100 orang dengan
nilai rata-rata 3,98 dan nilai tengah 4,00 serta modus yang sering
keluar adalah 4 dengan jumlah skor 398.
100 180 260 340 398 420 500
Gambar 4.91 Barscale
Dari gambar diatas terlihat bahwa skor 398 berada
diantara nilai 340 dan nilai 420 yang berarti bahwa karyawan
kantor pelayanan pajak pratama karawang selatan setuju
terhadap menyenangkan item 23 yang merupakan indikator dari
sub variabel kepribadian.
Tabel 4.177
menyenangkan (item23)
1 1.0 1.0 1.0
6 6.0 6.0 7.0
87 87.0 87.0 94.0
6 6.0 6.0 100.0
100 100.0 100.0
2
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
189
Sedangkan untuk indikator menyenagkant item 23 yang
memberikan nilai 2 sebanyak 1 orang atau sama dengan 1 %,
yang memberikan nilai 3 sebanyak 6 orang atau 6%, yang
memberikan nilai 4 sebanyak 87 orang atau 87% dan yang
memberikan nilai 5 sebanyak 6 orang atau 6%.
b. besikap baik
Tabel 4.178
Statistics
besikap baik (item24)
100
0
4.06
4.00
4
406
Valid
Missing
N
Mean
Median
Mode
Sum
Dari data diatas dapat diketahui untuk indikator bersikap
baik item 24, jumlah responden 100 orang dengan nilai rata-rata
4,06 dan nilai tengah 4,00 serta modus yang sering keluar
adalah 4 dengan jumlah skor 406.
100 180 260 340 406 420 500
Gambar 4.92 Barscale
Dari gambar diatas terlihat bahwa skor 406 berada
diantara nilai 340 dan nilai 420 yang berarti bahwa karyawan
kantor pelayanan pajak pratama karawang selatan setuju
terhadap bersikap baik item 23 yang merupakan indikator dari
sub variabel kepribadian.
190
Tabel 4.179
besikap baik (item24)
4 4.0 4.0 4.0
86 86.0 86.0 90.0
10 10.0 10.0 100.0
100 100.0 100.0
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
Sedangkan untuk indikator bersikap baik item 24 yang
memberikan nilai 3 sebanyak 4 orang atau 4%, yang
memberikan nilai 4 sebanyak 86 orang atau 86% dan yang
memberikan nilai 5 sebanyak 10 orang atau 10%.
c. sopan
Tabel 4.180
Statistics
sopan (item25)
100
0
4.01
4.00
4
401
Valid
Missing
N
Mean
Median
Mode
Sum
Dari data diatas dapat diketahui untuk indikator sopan
item 25, jumlah responden 100 orang dengan nilai rata-rata 4,01
dan nilai tengah 4,00 serta modus yang sering keluar adalah 4
dengan jumlah skor 401.
100 180 260 340 401 420 500
Gambar 4.93 Barscale
Dari gambar diatas terlihat bahwa skor 401 berada
diantara nilai 340 dan nilai 420 yang berarti bahwa karyawan
191
kantor pelayanan pajak pratama karawang selatan setuju
terhadap indiaktor sopan item 25 yang merupakan indikator dari
sub variabel kepribadian.
Tabel 4.181
sopan (item25)
1 1.0 1.0 1.0
11 11.0 11.0 12.0
73 73.0 73.0 85.0
15 15.0 15.0 100.0
100 100.0 100.0
1
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
Sedangkan untuk indikator sopan item 35 yang
memberikan nilai 1 sebanyak 1 orang atau sama dengan 1 %,
nilai 3 sebanyak 11 orang atau 11%, yang memberikan nilai 4
sebanyak 73 orang atau 73% dan yang memberikan nilai 5
sebanyak 15 orang atau 15%.
12. Prakarsa
kemampuan berpikir orisinal dan berdasarkan inisiatif
sendiri untuk menganalisis, menilai menciptakan, memberikan
alasan, mendapatkan kesimpulan
a. kemampuan berpikir orisinal
Tabel 4.182
Statistics
kemampuan berf ikir orisinal (item26)
100
0
3.91
4.00
4
391
Valid
Missing
N
Mean
Median
Mode
Sum
192
Dari data diatas dapat diketahui untuk indikator
kemampuan berpikir orisinil item 26, jumlah responden 100
orang dengan nilai rata-rata 3,91 dan nilai tengah 4,00 serta
modus yang sering keluar adalah 4 dengan jumlah skor 391.
100 180 260 340 391 420 500
Gambar 4.94 Barscale
Dari gambar diatas terlihat bahwa skor 391 berada
diantara nilai 340 dan nilai 420 yang berarti bahwa karyawan
kantor pelayanan pajak pratama karawang selatan setuju
terhadap kemampuan berpikir orisinil item 26 yang merupakan
indikator dari sub variabel prakarsa.
Tabel 4.183
kemampuan berfikir orisinal (item26)
3 3.0 3.0 3.0
14 14.0 14.0 17.0
72 72.0 72.0 89.0
11 11.0 11.0 100.0
100 100.0 100.0
2
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
Sedangkan untuk indikator kemampuan berpikir orisinil
item 26 yang memberikan nilai 2 sebanyak 3 orang atau sama
dengan 3 %, yang memberikan nilai 3 sebanyak 14 orang atau
14%, yang memberikan nilai 4 sebanyak 72 orang atau 72%
dan yang memberikan nilai 5 sebanyak 11 orang atau 11%.
193
b. kemampuan membuat inisiatif
Tabel 4.184
Statistics
kemampuan membuat inisiatif (item27)
100
0
3.89
4.00
4
389
Valid
Missing
N
Mean
Median
Mode
Sum
Dari data diatas dapat diketahui untuk indikator
kemampuan membuat inisiatif item 27, jumlah responden 100
orang dengan nilai rata-rata 3,89 dan nilai tengah 4,00 serta
modus yang sering keluar adalah 4 dengan jumlah skor 389.
100 180 260 340 389 420 500
Gambar 4.95 Barscale
Dari gambar diatas terlihat bahwa skor 389 berada
diantara nilai 340 dan nilai 420 yang berarti bahwa karyawan
kantor pelayanan pajak pratama karawang selatan setuju
terhadap kemampuan membuat inisiatif item 27 yang
merupakan indikator dari sub variabel prakarsa.
Tabel 4.185
kemampuan membuat inisiatif (item27)
1 1.0 1.0 1.0
16 16.0 16.0 17.0
76 76.0 76.0 93.0
7 7.0 7.0 100.0
100 100.0 100.0
2
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
194
Sedangkan untuk indikator kemampuan membuat inisiatif
item 27 yang memberikan nilai 2 sebanyak 1 orang atau sama
dengan 1 %, yang memberikan nilai 3 sebanyak 16 orang atau
16%, yang memberikan nilai 4 sebanyak 76 orang atau 76%
dan yang memberikan nilai 5 sebanyak 7 orang atau 7%.
13. Kecakapan
kecakapan karyawan dalam menyatukan dan
menyelaraskan bermacam-macam elemen yang semuanya
terlibat didalam penyusunan kebijaksanaandan didalam situasi
manajemen.
a. terampil dalam bekerja
Tabel 4.186
Statistics
terampil dalam bekerja (item28)
100
0
3.94
4.00
4
394
Valid
Missing
N
Mean
Median
Mode
Sum
Dari data diatas dapat diketahui untuk indikator terampil
dalam berkerja item 28, jumlah responden 100 orang dengan
nilai rata-rata 4,15 dan nilai tengah 3,94 serta modus yang
sering keluar adalah 4 dengan jumlah skor 394.
100 180 260 340 394 420 500
Gambar 4.96 Barscale
195
Dari gambar diatas terlihat bahwa skor 394 berada
diantara nilai 340 dan nilai 420 yang berarti bahwa karyawan
kantor pelayanan pajak pratama karawang selatan setuju
terhadap terampil dalam berkerja item 28 yang merupakan
indikator dari sub variabel kecakapan.
Tabel 4.187
terampil dalam bekerja (i tem28)
1 1.0 1.0 1.0
15 15.0 15.0 16.0
73 73.0 73.0 89.0
11 11.0 11.0 100.0
100 100.0 100.0
2
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
Sedangkan untuk indikator terampil dalam berkerja item
28 yang memberikan nilai 2 sebanyak 1 orang atau sama
dengan 1 %, yang memberikan nilai 3 sebanyak 15 orang atau
15%, yang memberikan nilai 4 sebanyak 73 orang atau 73%
dan yang memberikan nilai 5 sebanyak 11 orang atau 11%.
b. mengambil keputusan dengan bijak
Tabel 4.188 Statistics
mengambil keputusan dengan bijak (item29)
100
0
3.99
4.00
4
399
Valid
Missing
N
Mean
Median
Mode
Sum
Dari data diatas dapat diketahui untuk indikator
mengambil keputusan dengan bijak item 29, jumlah responden
100 orang dengan nilai rata-rata 3,99 dan nilai tengah 4,00 serta
196
modus yang sering keluar adalah 4 dengan jumlah skor 399.
100 180 260 340 399 420 500
Gambar 4.97 Barscale
Dari gambar diatas terlihat bahwa skor 399 berada
diantara nilai 340 dan nilai 420 yang berarti bahwa karyawan
kantor pelayanan pajak pratama karawang selatan setuju
terhadap mengambil keputusan dengan bijak item 29 yang
merupakan indikator dari sub variabel kecakapan.
Tabel 4.189
mengambil keputusan dengan bijak (i tem29)
14 14.0 14.0 14.0
73 73.0 73.0 87.0
13 13.0 13.0 100.0
100 100.0 100.0
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
Sedangkan untuk indikator mengambil keputusan dengan
bijak item 29 yang memberikan nilai 3 sebanyak 14 orang atau
14%, yang memberikan nilai 4 sebanyak 73 orang atau 73%
dan yang memberikan nilai 5 sebanyak 13 orang atau 13%.
14. Tanggung jawab
Kesediaan karyawan dalam mempertanggungjawabkan
kebijaksanaannya, pekerjaan dan hasil kerjanya, sarana dan
prasarana yang dipergunakannya, serta perilaku kerjanya.
197
a. bertanggung jawab atas pekerjaan
Tabel 4.190
Statistics
bertanggung jawab atas pekerjaan (item30)
100
0
4.19
4.00
4
419
Valid
Missing
N
Mean
Median
Mode
Sum
Dari data diatas dapat diketahui untuk indikator
bertanggung jawab atas pekerjaan item 30, jumlah responden
100 orang dengan nilai rata-rata 4,19 dan nilai tengah 4,00 serta
modus yang sering keluar adalah 4 dengan jumlah skor 419.
100 180 260 340 419 420 500
Gambar 4.98 Barscale
Dari gambar diatas terlihat bahwa skor 419 berada
diantara nilai 340 dan nilai 420 yang berarti bahwa karyawan
kantor pelayanan pajak pratama karawang selatan setuju
terhadap bertanggung jawab atas pekerjaan item 30 yang
merupakan indikator dari sub variabel tanggung jawab.
Tabel 4.191
bertanggung jawab atas pekerjaan (item30)
1 1.0 1.0 1.0
2 2.0 2.0 3.0
4 4.0 4.0 7.0
63 63.0 63.0 70.0
30 30.0 30.0 100.0
100 100.0 100.0
1
2
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
198
Sedangkan untuk indikator bertanggung jawab atas
pekerjaan item 30 yang memberikan nilai 1 sebanyak 1 orang
atau sama dengan 1 %, nilai 2 sebanyak 2 orang atau sama
dengan 2 %, yang memberikan nilai 3 sebanyak 4 orang atau
4%, yang memberikan nilai 4 sebanyak 63 orang atau 63% dan
yang memberikan nilai 5 sebanyak 30 orang atau 30%.
4.2.6 Rekapitulasi variabel kinerja
Untuk rekapitulasi indikator dari tiap sub variabel kinerja
karyawan dapat dilihat sebagai berikut:
1. Kemampuan teknis
Tabel 4.192 Rekapitulasi Kemampuan Teknis
sumber: Olah data kuisioner, 2010
100 180 260 340 402 420 500
Gambar 4.99 Bar scale
NO Indikator Kemampuan Teknis Skor Keterangan
1. kemampuan pengetahuan 393 Setuju
2. kemampuan metode 415 Setuju
3. kemampuan teknik 406 Setuju
4. kemampuan menggunakan alat 396 Setuju
5. kemampuan pengalaman dan pelatihan
406 Setuju
Total 2016
Rata-rata 403.2 Setuju
199
Dari hasil rekapitulasi sub variabel di atas, diketahui rata-
rata keseluruhan adalah 402, Dilihat pada bar scale nilai 402
berada antara 340 sampai 420, berarti bahwa kantor pelayanan
pajak pratama Karawang Selatan setuju terhadap kemampuan
teknis.
2. Kemampuan konseptual
Tabel 4.193 Rekapitulasi Kemampuan konseptual
NO Indikator Kemampuan konseptual Skor Keterangan
1. kemampuan memahami tugas 402 Setuju
2. kemampuan memanfaatkan fungsi 390 Setuju
3. kemampuan tanggung jawab 393 Setuju
Total 1185
Rata-rata 395 Setuju
Sumber : Olah data kuisioner, 2010
100 180 260 340 395 420 500
Gambar 4.100 Barscale
Dari hasil rekapitulasi sub variabel di atas, diketahui rata-
rata keseluruhan adalah 395, Dilihat pada bar scale nilai 395
berada antara 340 sampai 420, berarti, bahwa kantor pelayanan
pajak pratama Karawang Selatan setuju terhadap sub variabel
kemampuan konseptual.
200
3. Kemampuan hubungan interpersonal
Tabel 4.194 Rekapitulasi Kemampuan hubungan interpersonal
NO Indikator Kemampuan hubungan interpersonal
Skor Keterangan
1. kampuan bekerja sama 407 Setuju
2. kemampuan memotivasi karyawan 390 Setuju
Total 797
Rata-rata 398.5 Setuju
Sumber : Olah data kuisioner, 2010
100 180 260 340 398.5 420 500
Gambar 4.101 Barscale
Dari hasil rekapitulasi sub variabel di atas, diketahui rata-
rata keseluruhan adalah 398.5, Dilihat pada bar scale nilai 398.5
berada antara 340 sampai 420, berarti, bahwa kantor pelayanan
pajak pratama Karawang Selatan setuju terhadap sub variabel
kemampuan hubungan interpersonal.
4. Kesetiaan Tabel 4.195
Rekapitulasi Kesetiaan
NO Indikator Kesetiaan Skor Keterangan
1. menjaga perusahaan 382 Setuju
2. membela perusahaan 392 Setuju
Total 774
201
Rata-rata 387 Setuju
Sumber : Olah data kuisioner, 2010
100 180 260 340 378 420 500
Gambar 4.102 Barscale
Dari hasil rekapitulasi sub variabel di atas, diketahui rata-
rata keseluruhan adalah 378, Dilihat pada bar scale nilai 378
berada antara 340 sampai 420, berarti, bahwa kantor pelayanan
pajak pratama Karawang Selatan setuju terhadap sub variabel
kesetiaan.
5. Prestasi kerja
Tabel 4.196 Rekapitulasi Prestasi kerja
NO Indikator Prestasi kerja Skor Keterangan
1. kualitas karyawan 378 Setuju
2. kuantitas karyawan 390 Setuju
Total 768
Rata-rata 384 Setuju
Sumber : Olah data kuisioner, 2010
100 180 260 340 384 420 500
Gambar 4.103 Barscale
202
Dari hasil rekapitulasi sub variabel di atas, diketahui rata-
rata keseluruhan adalah 384, Dilihat pada bar scale nilai 384
berada antara 340 sampai 420, berarti, bahwa kantor pelayanan
pajak pratama Karawang Selatan setuju terhadap sub variabel
prestasi kerja.
6. Kejujuran
Tabel 4.197 Rekapitulasi Kejujuran
NO Indikator Kejujuran Skor Keterangan
1. melaksanakan tugas dengan baik 406 Setuju
2. memenuhi pejanjian 409 Setuju
Total 797
Rata-rata 398.5 Setuju
Sumber : Olah data kuisioner, 2010
100 180 260 340 398.5 420 500
Gambar 4.104 Barscale
Dari hasil rekapitulasi sub variabel di atas, diketahui rata-
rata keseluruhan adalah 398.5, Dilihat pada bar scale nilai 398.5
berada antara 340 sampai 420, berarti, bahwa kantor pelayanan
pajak pratama Karawang Selatan setuju terhadap sub variabel
kejujuran.
203
7. Kedisiplinan
Tabel 4.198 Rekapitulasi Kedisiplinan
NO Indikator Kedisiplinan Skor Keterangan
1. mematuhi peraturan 407 Setuju
2. melakukan pekerjaan sesuai dengan instruksi
391 Setuju
Total 798
Rata-rata 399 Setuju
Sumber : Olah data kuisioner, 2010
100 180 260 340 399 420 500
Gambar 4.105 Barscale
Dari hasil rekapitulasi sub variabel di atas, diketahui rata-
rata keseluruhan adalah 399, Dilihat pada bar scale nilai 399
berada antara 340 sampai 420, berarti, bahwa kantor pelayanan
pajak pratama Karawang Selatan setuju terhadap sub variabel
kedisiplinan.
8. Kreativitas Tabel 4.199
Rekapitulasi Kreativitas
NO Indikator Kreativitas Skor Keterangan
1. mengembangkan kreativitas 406 Setuju
Total 406
Rata-rata 406 Setuju
Sumber : Olah data kuisioner, 2010
204
100 180 260 340 406 420 500
Gambar 4.106 Barscale
Dari hasil rekapitulasi sub variabel di atas, diketahui rata-
rata keseluruhan adalah 406, Dilihat pada bar scale nilai 406
berada antara 340 sampai 420, berarti, bahwa kantor pelayanan
pajak pratama Karawang Selatan setuju terhadap sub variabel
kemampuan hubungan kreativitas.
9. Kerjasama
Tabel 4.200 Rekapitulasi Kerjasama
NO Indikator Kerjasama Skor Keterangan
1. mampu berkerja sama
405 Setuju
Total 405
Rata-rata 405 Setuju
Sumber : Olah data kuisioner, 2010
100 180 260 340 405 420 500
Gambar 4.107 Barscale
Dari hasil rekapitulasi sub variabel di atas, diketahui rata-
rata keseluruhan adalah 405, Dilihat pada bar scale nilai 405
berada antara 340 sampai 420, berarti, bahwa kantor pelayanan
205
pajak pratama Karawang Selatan setuju terhadap sub variabel
kerjasama.
10. Kepemimpinan
Tabel 4.201 Rekapitulasi Kepemimpinan
NO Indikator Kepemimpinan Skor Keterangan
1. kemampuan untuk memimpin 402 Setuju
2. pribadi yang kuat 383 Setuju
Total 785
Rata-rata 392.5 Setuju
Sumber : Olah data kuisioner, 2010
100 180 260 340 392.5 420 500
Gambar 4.108 Barscale
Dari hasil rekapitulasi sub variabel di atas, diketahui rata-
rata keseluruhan adalah 392.5, Dilihat pada bar scale nilai 392.5
berada antara 340 sampai 420, berarti, bahwa kantor pelayanan
pajak pratama Karawang Selatan setuju terhadap sub variabel
kepemimpinan.
206
11. Kepribadian
Tabel 4.202 Rekapitulasi Kepribadian
NO Indikator Kepribadian Skor Keterangan
1. menyenangkan 398 Setuju
2. besikap baik 406 Setuju
3. sopan 401 Setuju
Total 1205
Rata-rata 401.7 Setuju
Sumber : Olah data kuisioner, 2010
100 180 260 340 401.7 420 500
Gambar 4.109 Barscale
Dari hasil rekapitulasi sub variabel di atas, diketahui rata-
rata keseluruhan adalah 406, Dilihat pada bar scale nilai 406
berada antara 340 sampai 420, berarti, bahwa kantor pelayanan
pajak pratama Karawang Selatan setuju terhadap sub
kepribadian.
207
12. Prakarsa
Tabel 4.203 Rekapitulasi Prakarsa
NO Indikator Prakarsa Skor Keterangan
1. kemampuan berpikir orisinal 391 Setuju
2. kemampuan membuat inisiatif 389 Setuju
Total 780
Rata-rata 390 Setuju
Sumber : Olah data kuisioner, 2010
100 180 260 340 390 420 500
Gambar 4.110 Barscale
Dari hasil rekapitulasi sub variabel di atas, diketahui rata-
rata keseluruhan adalah 390, Dilihat pada bar scale nilai 390
berada antara 340 sampai 420, berarti, bahwa kantor pelayanan
pajak pratama Karawang Selatan setuju terhadap sub variabel
prakarsa.
13. Kecakapan
Tabel 4.204 Rekapitulasi Kecakapan
NO Indikator Kecakapan Skor keterangan
1. Terampil dalam bekerja 394 Setuju
2. Mengambil keputusan dengan bijak
389 Setuju
208
Total 780
Rata-rata 396.5 Setuju
Sumber : Olah data kuisioner, 2010
100 180 260 340 396.5 420 500
Gambar 4.111 Barscale
Dari hasil rekapitulasi sub variabel di atas, diketahui rata-
rata keseluruhan adalah 406, Dilihat pada bar scale nilai 406
berada antara 340 sampai 420, berarti, bahwa kantor pelayanan
pajak pratama Karawang Selatan setuju terhadap sub variabel
kecakapan.
14. Tanggung jawab
Tabel 4.205 Rekapitulasi Tanggung jawab
NO Indikator Tanggung jawab Skor Keterangan
1. bertanggung jawab atas pekerjaan 419 Setuju
Total 419 Setuju
Rata-rata 419 Setuju
Sumber : Olah data kuisioner, 2010
100 180 260 340 419 420 500
Gambar 4.112 Barscale
209
Dari hasil rekapitulasi sub variabel di atas, diketahui rata-
rata keseluruhan adalah 419, Dilihat pada bar scale nilai 419
berada antara 340 sampai 420, berarti, bahwa kantor pelayanan
pajak pratama Karawang Selatan setuju terhadap sub variabel
tanggung jawab.
4.2.7 Bagaimana hubungan gaya kepemimpinan dan motivasi kerja
terhadap kinerja karyawan pada kantor pelayanan pajak
pratama karawang selatan
Hasil pengujian korelasi dan regresi dengan menggunakan
SPSS diperoleh hasil sebagai berikut:
1. Koefesien korelasi dan regresi dengan SPSS
Tabel 4.206
Correlations
1 .387** .310**
. .000 .002
100 100 100
.387** 1 .502**
.000 . .000
100 100 100
.310** .502** 1
.002 .000 .
100 100 100
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Gaya Kepemimpinan (X1)
Motivasi Kerja (X2)
Kinerja Kary awan (Y)
Gaya
Kepemim
pinan (X1)
Motivasi
Kerja (X2)
Kinerja
Kary awan (Y)
Correlation is signif icant at the 0.01 level (2-tailed).**.
210
2. Anova X1 dan X2 terhadap kinerja (Y)
Tabel 4.207
ANOVAb
1742.009 2 871.004 6.908 .004a
3404.291 27 126.085
5146.300 29
Regression
Residual
Total
Model
1
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), motiv asi , gaya kepemimpinana.
Dependent Variable: kinerjab.
3. Coefficient X1 dan X2 terhadap kinerja (Y)
Tabel 4.208
Coefficientsa
234.832 48.168 4.875 .000
.132 .062 .338 2.146 .041
.302 .093 .509 3.235 .003
(Constant)
gaya kepemimpinan
motivasi
Model
1
B Std. Error
Unstandardized
Coeff icients
Beta
Standardized
Coeff icients
t Sig.
Dependent Variable: kinerjaa.
4. Summary X1 dan X2 terhadap kinerja (Y)
Tabel 4.209
Model Summary
.582a .338 .289 11.229
Model
1
R R Square
Adjusted
R Square
Std. Error of
the Estimate
Predictors: (Constant), motiv asi , gaya kepemimpinana.
a. Pengujian secara simultan (keseluruhan)
Uji secara keseluruhan ditunjukkan oleh tabel 4.128
Anova. Adapun hipotesis statistik dirumuskan sebagai
berikut:
211
Ha : ρyx1 = ρyx2 = 0
Ho : ρyx1 = ρyx2 ≠ 0
Hipotesis dalam bentuk kalimat:
Ha : Gaya kepemimpinan dan motivasi kerja berpengaruh
secara simultan terhadap kinerja karyawan.
Ho : Gaya kepemimpinan dan motivasi kerja tidak
berpengaruh secara simultan terhadap kienrja
karyawan.
Uji signifikansi analisis jalur dengan membandingkan
antara nilai probabilitas 0,05 dengan nilai probabilitas 0,05
sig dengan dasar pengambilan keputusan sebagai beriktu:
1. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan
nilai probabilitas Sig atau (0,05 ≤ Sig), maka Ho diterima
dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.
2. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan
nilai probabilitas Sig atau (0,05 ≥ Sig), maka Ho ditolak
dan Ha diterima, artinya signifikan.
Dari tabel 4.128 Anova diproleh nilai F sebesar 6.908
dengan nilai probabilitas (Sig) = 0,004. Karen nilai sig < 0.05
maka keputusannya Ho ditolak dan Ha diterima dan
pengujian secara individual dapat dilakukan.
212
b. pengujian secara individual
1) Gaya kepemimpinan berpengaruh secara signifikan
terhadap kinerja.
Uji secara individual ditunjukan oleh tabel 4.6 coefficients.
Hipotesis yang akan diuji dirumuskan menjadi hipotesis
statistik berikut:
Ha = ρyx1 > 0
Ho = ρyx1 = 0
Hipotesis dalam bentuk kalimat:
Ha = Terdapat pengaruh antara gaya kepemimpinan
terhadap kinerja
Ho = Tidak terdapat pengaruh antara gaya kepemimpinan
terhadap kinerja
Secara individual uji stratistik yang digunakan adalah uji t
yang dihitung dengan menggunakan SPSS.
Uji signifikansi analisis jalur dicari yaitu membandingkankan
antara nilai probabilitas 0,05 dengan nilai sig dengan dasar
pengambilan sebagai berikut:
a) jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan
nilai probabilitas Sig atau (0,05 ≤ Sig), maka Ho diterima
dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.
213
b) Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan
nilai probabilitas Sig atau (0,05 ≥ Sig), maka Ho ditolak
dan Ha diterima, artinya signifikan.
Terlihat bahwa pada kolom Sig (signifikan) pada tabel
4.129 coefficients didapat nilai sig 0,041 lebih kecil dari nilai
probabilitas 0,05 atau nilai 0,05 > 0,041 maka keputusannya
Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya koefesien analisis jalur
adalah signifikan. Jadi, Gaya kepemimpinan berpengaruh
secara signifikan terhadap kinerja.
2) Motivasi Berpengaruh Secara Signifikan Terhadap
Kinerja
Uji secara individual ditunjukan oleh tabel 4.6
coeffecient. Hipotesis yang akan diuji dirumuskan menjadi
hipotesis statistik berikut:
Ha = ρyx2 > 0
Ho = ρyx2 = 0
Hipotesis dalam bentuk kalimat:
Ha = Terdapat pengaruh antara motivasi terhadap kinerja
Ho = Tidak terdapat pengaruh antara motivasi terhadap
kinerja
Secara individual uji stratistik yang digunakan adalah uji t
yang dihitung dengan menggunakan SPSS.
214
Uji signifikansi analisis jalur dicari yaitu membandingkankan
antara nilai probabilitas 0,05 dengan nilai sig dengan dasar
pengambilan sebagai berikut:
a) jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan
nilai probabilitas Sig atau (0,05 ≤ Sig), maka Ho diterima
dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.
b) Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan
nilai probabilitas Sig atau (0,05 ≥ Sig), maka Ho ditolak
dan Ha diterima, artinya signifikan.
Terlihat bahwa pada kolom Sig (signifikan) pada tabel
4.129 coeffecient didapat nilai sig 0,003 lebih kecil dari nilai
probabilitas 0,05 atau nilai 0,05 > 0,003 maka keputusannya
Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya koefesien analisis jalur
adalah signifikan. Jadi, motivasi berpengaruh secara
signifikan terhadap kinerja.
Berdasarkan hasil analisis jalur (X1, X2 dan Y) yang
terlihat pada tabel 4.129 Coefficients masing-masing
memperoleh nilai :
1. ρYX1= beta = 0,338 (t = 2,146 dan probabilitas (sig) =
0.041)
2. ρYX2= beta = 0,509 (t = 3,235 dan probabilitas (sig) =
0.003)
215
Kerangka hubungan kausal empiris antara X1 dan X2
terhadap Y dapat dibuat melalui persamaan struktural
sebagai berikut :
Struktur : Y = ρyx1 X1 + ρyx2 X2 + ρy є
= 0,338 X1 + 0,509 X2 + 0,662 є
R2y.x1.x2 = 0,338
ρy є =1- R2y.x1.x2 = 1 – 0,338 = 0,662
Diagram jalur hubungan kausal empiris X1 dan X2 terhadap
Y dapat digambarkan sebagai berikut :
Є = 0,662
ρyx1 = 0,388
r12 = 0,387 R2yx1x2 = 0,338
ρyx2 = 0,509
Gambar 4.113 Hubungan kausal empiris X1 dan X2 terhadap Y
Berdasarkan hasil perhitungan analisis jalur struktur
tersebut, maka memberikan informasi secara objektif sebagai
berikut :
X1
Y
X2
216
1. Besarnya pengaruh gaya kepemimpinan (X1) yang secara
langsung mempengaruhi kinerja karyawan (Y) adalah 0.3382
= 0,114244 atau 11.42%.
2. Besarnya pengaruh motivasi (X2) yang secara langsung
mempengaruhi kinerja karyawan (Y) adalah 0,5092 =
0,259081 atau 25,91%
3. Besarnya pengaruh gaya kepemimpinan (X1) dan motivasi
(X2) berpengaruh secara simultan yang langsung
mempengaruhi kinerja karyawan (Y) adalah 0,338 = 33,8%.
Sisanya sebesar 66,2% dipengaruhi faktor-faktor lain yang
tidak dapat dijelaskan dalam penelitian ini.
Besarnya pengaruh gaya kepemimpinan (X1) dan
motivasi (X2) berpengaruh secara simultan yang langsung
mempengaruhi kinerja karyawan (Y) dirangkum dalam tabel
berikut :
Tabel 4.210
Koefesien jalur, pengaruh langsung, pengaruh total dan pengaruh bersama Gaya kepemimpinan (X1) dan Motivasi kerja (X2) mempengaruhi
secara signifikan terhadap kinerja karyawan (Y)
Variabel
Koefesien Pengaruh Pengaruh
Jalur Langsung Total
Bersama
R2yx1x2
X1 0.338 1.338 11.42% -
X2 0,509 0,509 25,91 -
Є 0.662 0.662 66,2% -
X1danX2 - - - 0,338 = 33,8%
217
BAB V PENUTUP
Pada bab v ini disajikan beberapa simpulan dan saran sebagai
tindak lanjut setelah dilakukannya penelitian pada Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Karawang Selatan.
5.1 Kesimpulan
1. Gaya kepemimpinan yang ada pada kantor pelayanan pajak
pratama karawang selatan
Gaya kepemimpinan yang ada pada kantor pelayanan
pajak pratama karawang selatan setelah dianalisis menggunakan
kuisioner maka diperoleh hasil:
a. Gaya kepemimpinan otoriter dari rekapitulasi beberapa
indikator diperoleh hasil rata-rata 357.4 (setuju)
b. Gaya kepemimpinan partisipatif dari rekapitulasi beberapa
indikator diperoleh hasil rata-rata 413.4 (setuju)
c. Gaya kepemimpinan delegatif dari rekapitulasi beberapa
indikator diperoleh hasil rata-rata 408.7 (setuju)
Dari hasil rata-rata rekapitulasi gaya kepemimpinan terlihat
yang paling tinggi adalah adalah gaya partisipatif jadi gaya
kepemimpinan yang cenderung digunakan pimpinan pada kantor
pelayanan pajak pratama karawang selatan adalah adalah gaya
parsitipatif.
218
2. Motivasi kerja yang ada pada kantor pelayanan pajak pratama
karawang selatan
Motivasi kerja yang ada pada kantor pelayanan pajak
pratama karawang selatan setelah dianalisis menggunakan
kuisioner maka diperoleh hasil:
a. kebutuhan fisiologis dari rekapitulasi beberapa indikator
diperoleh hasil rata-rata 408.8 (setuju)
b. kebutuhan akan rasa aman dari rekapitulasi beberapa
indikator diperoleh hasil rata-rata 398.8 (setuju)
c. kebutuhan sosial dari rekapitulasi beberapa indikator diperoleh
hasil rata-rata 406 (setuju)
d. kebutuhan akan penghargaan diri dari rekapitulasi beberapa
indikator diperoleh hasil rata-rata 398.3 (setuju)
e. kebutuhan akan aktualisasi diri dari rekapitulasi beberapa
indikator diperoleh hasil rata-rata 412.8 (setuju)
Dari hasil rata-rata motivasi kerja terlihat yang paling tinggi
adalah adalah kebutuhan akan aktualisasi diri jadi motivasi yang
cenderung digunakan pada kantor pelayanan pajak pratama
karawang selatan adalah adalah kebutuhan akan aktualisasi diri.
3. Kinerja karyawan kantor pelayanan pajak pratama karawang
selatan.
a. kemampuan teknis dari rekapitulasi beberapa indikator
diperoleh hasil rata-rata 402 (setuju)
219
b. kemampuan konseptual dari rekapitulasi beberapa indikator
diperoleh hasil rata-rata 395 (setuju)
c. kemampuan hubungan interpersonal dari rekapitulasi
beberapa indikator diperoleh hasil rata-rata 398.5 (setuju)
d. kesetiaan dari rekapitulasi beberapa indikator diperoleh hasil
rata-rata 378 (setuju)
e. prestasi kerja dari rekapitulasi beberapa indikator diperoleh
hasil rata-rata 384 (setuju)
f. Kejujuran dari rekapitulasi beberapa indikator diperoleh hasil
rata-rata 398.5 (setuju)
g. Kedisiplinan dari rekapitulasi beberapa indikator diperoleh
hasil rata-rata 398.5 (setuju)
h. Kreativitas dari rekapitulasi beberapa indikator diperoleh hasil
rata-rata 406 (setuju)
i. Kerjasama dari rekapitulasi beberapa indikator diperoleh hasil
rata-rata 405 (setuju)
j. Kepemimpinan dari rekapitulasi beberapa indikator diperoleh
hasil rata-rata 392.5 (setuju)
k. Kepribadian dari rekapitulasi beberapa indikator diperoleh
hasil rata-rata 401.7 (setuju)
l. Prakarsa dari rekapitulasi beberapa indikator diperoleh hasil
rata-rata 390 (setuju)
220
m. Kecakapan dari rekapitulasi beberapa indikator diperoleh hasil
rata-rata 396.5 (setuju)
n. Tanggung jawab dari rekapitulasi beberapa indikator
diperoleh hasil rata-rata 419 (setuju)
Dari hasil rata-rata sub variabel kinerja karyawan terlihat
yang paling tinggi adalah sub variabel tanggung jawab pekerjaan
jadi kinerja karyawan kantor pelayanan pajak pratama karawang
selatan adalah adalah karyawan yang bertanggung jawab.
4. Pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan kantor
pelayanan pajak pratama karawang
Berdasarkan hasil perhitungan analisis jalur maka
memberikan informasi bahwa besarnya pengaruh gaya
kepemimpinan (X1) yang secara langsung mempengaruhi
kinerja karyawan (Y) adalah 0.3382 = 0,114244 atau 11.42%.
5. Pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan kantor pelayanan
pajak pratama karawang
Berdasarkan hasil perhitungan analisis jalur maka
memberikan informasi bahwa besarnya pengaruh motivasi (X2)
yang secara langsung mempengaruhi kinerja karyawan (Y)
adalah 0,5092 = 0,259081 atau 25,91%
6. Hubungan gaya kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap
kinerja karyawan kantor pelayanan pajak pratama karawang
selatan
221
Berdasarkan hasil perhitungan analisis jalur maka
memberikan informasi bahwa besarnya pengaruh gaya
kepemimpinan (X1) dan motivasi (X2) berpengaruh secara
simultan yang langsung mempengaruhi kinerja karyawan (Y)
adalah 0,338 = 33,8%. Sisanya sebesar 66,2% dipengaruhi
faktor-faktor lain yang tidak dapat dijelaskan dalam penelitian ini.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka penulis
mencoba memberikan saran-saran yang berguna bagi kantor
pelayanan pajak pratama karawang selatan
1. Gaya kepemimpina yang lebih disukai karyawan kantor
pelayanan pajak pratama karawang selatan adalah gaya
kepemimpinan partisipatif maka seharusnya seorang pimpinan
mengunakan gaya kepemimpinannya dengan gaya partisipatif.
2. dari segi motivasi seharusnya kantor pelayanan pajak pratama
karawang selatan tidak hanya memberi motivasi dari segi
kebutuhan aktualisasi saja tapi juga memperhatikan kebutuhan
lainnya seperti kebutuhan kebutuhan sosial, kebutuhan akan rasa
aman dan lainnya.
3. kinerja karyawan kantor pelayanan pajak pratama karawang
selatan sudah bagus dan harus dipertahankan agar pimpinan
memperbaiki hal-hal yang mempengaruhi akan kinerja.
222
4. Gaya kepemimpinan sangat berpengaruh terhadap kinerja jadi,
Pimpinan seharusnya mengikuti gaya kepemimpian yang
diinginkan karyawan agar kinerja karyawan lebih baik lagi.
5. Motivasi juga sangat berpengaruh terhadap kinerja jadi pimpinan
seharusnya memperbaiki motivasi-motivasi yang kurang
diperhatikan agar kinerja karyawan lebih baik lagi.
6. Pengaruh gaya kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja
hanya 33,8% dan sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain, agar
gaya kepemimpinan dan motivasi berpengaruh tinggi terhadap
kinerja seharusnya pimpinan mengikuti gaya kepemimpian yang
diinginkan karyawan dan memperbaiki motivasi-motivasi yang
kurang diperhatikan agar kinerja karyawan lebih baik lagi.