8
PENYAKIT PERIODONTAL Penyakit periodontal terdiri dari : 1. Gingivitis 2. Periodontitis Gingivitis adalah keradangan jaringan lunak yang melibatkan gingiva di sekitar gigi. Gingivitis akan berubah menjadi periodontitis apabila kehilangan perlekatan jaringan lunak dan tulang penyangga gigi. Beberapa faktor yang dapat memperparah (bukan penyebab) terjadinya periodontitis adalah : - penyakit sistemik, misal Diabetes Mellitus - kebiasaan, misal merokok - predisposisi genetik KONTRIBUSI RADIOGRAFIK Radiografik memberi informasi tentang status jaringan periodontium dan kondisi tulang untuk membantu mengidentifikasi meluasnya destruksi tulang alveolar, faktor penyebab lokal dan keadaan periodontium. Informasi ini akan mempengaruhi prognosis. Pengamatan Radiografik pada Kondisi Periodontal Radiografik berguna untuk mengevaluasi hal-hal berikut ini : 1. Tulang yang ada/tersisa 2. Kondisi alveolar crest 3. Bone loss pada area furkasi 4. Perlekatan ligamen periodontal 5. Faktor lokal yg menyebabkan atau mengintensifkan penyakit periodontal : - Restorasi gigi yg overhanging/ kontur yg jelek - Deposit kalkulus - Trauma oklusi 1

Gb. Radiografik Kelainan Periodontal

Embed Size (px)

DESCRIPTION

radiologi kedokteran gigi

Citation preview

Page 1: Gb. Radiografik Kelainan Periodontal

PENYAKIT PERIODONTAL

Penyakit periodontal terdiri dari : 1. Gingivitis2. Periodontitis

Gingivitis adalah keradangan jaringan lunak yang melibatkan gingiva di sekitar gigi.Gingivitis akan berubah menjadi periodontitis apabila kehilangan perlekatan jaringan lunak dan tulang penyangga gigi.

Beberapa faktor yang dapat memperparah (bukan penyebab) terjadinya periodontitis adalah :

- penyakit sistemik, misal Diabetes Mellitus- kebiasaan, misal merokok- predisposisi genetik

KONTRIBUSI RADIOGRAFIK

Radiografik memberi informasi tentang status jaringan periodontium dan kondisi tulang untuk membantu mengidentifikasi meluasnya destruksi tulang alveolar, faktor penyebab lokal dan keadaan periodontium. Informasi ini akan mempengaruhi prognosis.

Pengamatan Radiografik pada Kondisi Periodontal

Radiografik berguna untuk mengevaluasi hal-hal berikut ini :1. Tulang yang ada/tersisa2. Kondisi alveolar crest3. Bone loss pada area furkasi4. Perlekatan ligamen periodontal5. Faktor lokal yg menyebabkan atau mengintensifkan penyakit

periodontal :- Restorasi gigi yg overhanging/ kontur yg jelek- Deposit kalkulus- Trauma oklusi- Kontak terbuka- Pergerakan gigi

6. Kondisi anatomi : - posisi sinus maksilaris dalam hubungannya dengan deformitas periodontal- gigi hilang, supernumerary, atau impaksi

1

Page 2: Gb. Radiografik Kelainan Periodontal

7. Kondisi patologis :- karies, lesi periapikal, resorpsi akar

Pada penyakit periodontal, pemeriksaan klinis dan radiografik saling melengkapi. Radiografik menunjukkan dg baik penyakit periodontal parah (severe), tetapi perubahan dini lainnya pada periodontium belum tentu terlihat.

Keterbatasan Radiografik1. Gambaran 2 dimensi :

- defek tulang overlapping dg dinding tulang yg lebih tinggi. - overlapping struktur gigi sehingga hanya tulang interproksimal yg terlihat jelas.

- restorasi gigi dapat meniadakan gambaran defek tulang bukal/lingual, juga

meniadakan gambaran kalkulus bukal/lingual.2. Destruksi tulang yg terlihat dalam radiografik cenderung tampak lebih

ringan dibandingkan dg keadaan yang sebenarnya.3. Radiografik tidak menunjukkan hubungan jaringan lunak-jaringan

keras, dan tidak memberi informasi kedalaman pocket jaringan lunak. 4. Tinggi tulang biasanya diukur dari cementoenamel junction (CEJ),

tetapi pengukuran ini tidak valid untuk gigi overeruption dan atrisi severe.

Oleh karena itu meskipun pemeriksaan radiografik sangat berperan dalam merencanakan perawatan, tetap harus disertai dengan pemeriksaan klinis.

Macam Radiografik untuk Mengevaluasi Penyakit Periodontal :1. Radiografik bitewing, horisontal atau vertikal2. Radiografik periapikal, paralel

Radiografik panoramik tidak direkomendasikan untuk penyakit periodontal karena cenderung membuat klinisi underestimate pada destruksi tulang ringan dan overestimate pada destruksi tulang parah.

ANATOMI NORMAL

- Tinggi alveolar crest 1 - 1,5 mm dibawah CEJ gigi yg bersangkutan dan gigi sebelahnya.

- Regio posterior : alveolar crest paralel dg garis yg menghubungkan CEJ gigi yg berdekatan, menyambung dg lamina dura dan membentuk sudut tajam dg bagian yg menempel pada gigi.

- Regio anterior : interdental alveolar crest meruncing. Margin tampak tipis, rata dan tajam. Korteks pada crest tidak selalu tampak jelas karena sedikitnya jumlah tulang diantara geligi anterior.

2

Page 3: Gb. Radiografik Kelainan Periodontal

- Ligamen periodontal sering terlihat agak melebar di sekitar servikal, terutama pada gigi yg baru erupsi. Keadaan ini normal.

- Densitas alveolar sangat bervariasi, dapat sangat tipis pada crest nya. Karena itu variasi densitas tidak menunjukkan adanya penyakit.

Perlu diperhatikan : 1. Radiografik tidak selalu dapat membuktikan dg jelas gb.

periodontium sehat, tidak adanya gb. anatomi normal tidak selalu berarti ada penyakit periodontal.

2. Kegagalan interpretasi mungkin disebabkan karena : - kesalahan teknik proyeksi- kesalahan prosesing- paparan berlebih (overexposure)- variasi anatomi pada bentuk dan densitas tulang alveolar

3. Bila terapi telah berhasil → jaringan periodontium sehat secara klinis, tetapi gb radiografiknya menunjukkan adanya bone loss tahap dini. Oleh karena itu bone loss ringan yg tampak dalam radiografik tidak selalu berarti ada keradangan.

GAMBARAN RADIOGRAFIK PENYAKIT PERIODONTAL

Secara umum, penyakit periodontal biasanya terdiri dari kombinasi bone loss dan bone formation (sclerosis). Lesi awal lebih banyak menunjukkan hilangnya tulang (bone loss), sedangkan lesi kronis mempunyai komponen sclerosisi lebih banyak.

Klasifikasi gambaran radiografik penyakit periodontal

PERIODONTITISA. MILD PERIODONTITIS

a) Gambaran erosi lokal pada alveolar crest interproksimal.b) Anterior :

- Alveolar crest tumpul atau tidak halus- Sedikit resorpsi alveolar crest

Posterior :- sudut tajam antara lamina dura dan alveolar crest hilang- margin membulat, tepi irregular dan diffuse

c) Sedikit bone loss pada aspek bukal/ lingual tetapi sulit dideteksid) Variasi sudut penyinaran dapat merubah gambaran tinggi tulang alveolar

B. MODERATE PERIODONTITIS a) Destruksi tulang alveolar meluasb) Bone loss dapat berupa :

3

Page 4: Gb. Radiografik Kelainan Periodontal

- hilangnya buccal/ lingual cortical plate- bone loss horisontal menyeluruh pada 1 regio- defek vertikal/ angular lokal hanya melibatkan 1 atau 2 gigi

c) Radiografik berguna untuk menunjukkan luas dan morfologi tulang tersisa

tetapi pengukuran lengkap bone loss perlu pemeriksaan klinis.

B.1 Hilangnya buccal/ lingual cortical plateGambaran radiografik → meningkatnya radiolusensi akar di

dekat alveolar crest yang berbentuk bayangan semi sirkuler.

B.2 Bone loss horisontal · Hilangnya tulang alveolar gigi dalam arah horisontal· Dapat mild, moderate, severe , tergantung pada luasnya

· Mild bone loss → kehilangan perlekatan ± 1 mm· Moderate bone loss → kehilangan > 1 mm sampai ½

panjang akar atau furkasi gigi M.· Severe bone loss → kehilangan > ½ panjang akar dan

sering melibatkan furkasi.

B.3 Defek vertikal· Umumnya hanya melibatkan 1 atau 2 gigi· Alveolar crest yang tersisa membentuk angulasi oblique

terhadap garis CEJ gigi yg terlibat.· Diawali dengan pelebaran ligamen periodontal yang abnormal

pada CEJ.

C. SEVERE PERIODONTITIS a) Bone loss horisontal sangat luas atau defek vertikal yg

parahb) Gigi yang terlibat goyang dan bergeser, paling parah gigi

dapat. terlepas karena tulang penyangga yg tersisa tidak adekuat.

DEFORMITAS TULANG PADA FURKASI GIGI DENGAN AKAR GANDA

Penyakit periodontal yang progresif disertai bone loss dapat meluas sampai furkasi gigi dengan akar ganda ( furcation involvement ).

Bukti awal adalah adanya pelebaran ligamen periodontal pada puncak tulang interradikuler bagian furkasi gigi posterior. Apabila bone loss cukup luas pada aspek bukal dan lingual furkasi gigi, gambaran radiolusen pada area furkasi semakin jelas.

4

Page 5: Gb. Radiografik Kelainan Periodontal

External oblique ridge pada mandibula dapat menutupi gambaran furcation involvement M3 RB, juga akar gigi yang konvergen dapat menutupi gb defek furkasi M2 dan M3 RA & RB.

Gambaran furcation involvement pada M RA tidak dapat terlihat jelas seperti pada M RB karena akar palatal gigi M RA superimposed dengan defek tersebut → biasanya ditandai dengan bayangan seperti huruf “J” yang inverted dengan hook dari “J” meluas sampai area trifurkasi gigi M RA.

ABSES PERIODONTAL

- Abses periodontal adalah lesi destruktif yang berlangsung cepat dan biasanya diawali dengan pocket jaringan lunak yg dalam- Klinis : ada rasa sakit dan pembengkakan pada regio tersebut.- Gambaran radiografik : radiolusensi pada periodontal, sering superimposed dengan akar gigi.

AGGRESSIVE PERIODONTITIS

- Penyakit periodontal yang berlangsung agresif dan cepat pada penderita usia < 30 th.- Dapat semakin parah meskipun dengan akumulasi plak minimum.- Dulu disebut Early-onset Periodontitis, tdd 3 klasifikasi :

1. Localized Juvenile Periodontitis (LJP)2. Generalized Juvenile Periodontitis (GJP)3. Rapidly Progressing Periodontitis (RPP)

Sekarang disebut Aggressive Periodontitis, tdd 2 subklasifikasi :1. Localized Aggressive Periodontitis (dulu LJP)2. Generalized Aggressive Periodontitis

A. Localized aggressive periodontitis - Hilangnya perlekatan yg melibatkan gigi I dan M1, dihubungkan

dg waktu erupsi yaitu geligi insisif dan M1 yg erupsi lebih dulu mengalami bone loss lebih banyak.

- Berlangsung cepat tetapi biasanya hanya ada sedikit tanda keradangan jaringan lunak atau akumulasi plak.

- Gigi I sering goyang dan condong, tanggal dini M1.- Gb radiografik :

5

Page 6: Gb. Radiografik Kelainan Periodontal

a) Gambaran khas vertical bone loss b) RB lebih sering dibandingkan RAc) Umumnya simetri kiri dan kanan

B. Generalized aggressive periodontitis - Melibatkan sedikitnya 3 gigi sampai semua gigi, tidak selalu

pada I dan M1. - Gingiva normal atau disertai dengan tanda-tanda keradangan.- Gb radiografik : bone loss vertikal/ angular atau horisontal pada

beberapa/ semua gigi.

Kondisi lokal yang dapat memicu terjadinya penyakit periodontal :- restorasi gigi yang overhanging/ kontur yang jelek- trauma oklusi- pergerakan gigi- kontak terbuka - iritasi lokal (misal deposit kalkulus)

kondisi-kondisi ini biasanya terlihat dalam radiografik.

Daftar Pustaka

Whaites E. 1992. Essentials of Dental Radiography and Radiology. 1st ed. Churchill

Livingston. Edinburg-London-Madrid

White SC. Pharoah . 2004.

6

Page 7: Gb. Radiografik Kelainan Periodontal

Ys-radent-fkgua-05

7