5
Gerak-gerak pada tungkai atas : 1. Articulatio sacroiliaca : articulatio ini penting pada pemindahan berat badan kepada kedua tungkai, sehingga sendi ini memungkinkan gerak yang sedikit sekali. Ligamentum- ligamentum yang terdapat pada art. sacroiliaca ialah : ligg. sacroiliaca anteriora, posteriora, interossea dan lig iliolumbale, dimana ligamentum tersebut bekerja mencengah perputaran os sacrum bagian atas ke depan, sedangkan ligg, sacrotuberosum dan sacrospinosum bekerja mencengah os. Sacrum bagian bawah ke belakang. Jika gaya yang menekan os sacrum ke bawah makin besar maka lig.sacroiliaca interossea akan tertarik sehingga jepitan kedua ossa iliaca terhadap sacrum akan bertambah besar. 2. Artculatio coxae , sesuai dengan fungsinya sebagai alat penyandar tubuh maka pergerakan pada art. coxae terbatas dibanding dengan art. humeri. Pergerakan yang dapat dilakukan pada art. coxae ialah : 1. Antefleksi tungkai atas dilakukan oleh mm. Iliopsoas (terpenting), rectus femoris, sartorius, tensor fascia latae, glutei medius et minimus dan mm. Adductores 2. Retrofleksi tungkai atas dilakukan oleh mm. Gluteus maximus (terpenting), ischiocrurales, gluteus medius, adductor magnus ( yang berinsertio pada condylus medialis femoris )

Gerak Extremitas Inferior

Embed Size (px)

DESCRIPTION

afafqaefafeaf

Citation preview

Page 1: Gerak Extremitas Inferior

Gerak-gerak pada tungkai atas :

1. Articulatio sacroiliaca : articulatio ini penting pada pemindahan berat badan kepada

kedua tungkai, sehingga sendi ini memungkinkan gerak yang sedikit sekali. Ligamentum-

ligamentum yang terdapat pada art. sacroiliaca ialah : ligg. sacroiliaca anteriora,

posteriora, interossea dan lig iliolumbale, dimana ligamentum tersebut bekerja

mencengah perputaran os sacrum bagian atas ke depan, sedangkan ligg, sacrotuberosum

dan sacrospinosum bekerja mencengah os. Sacrum bagian bawah ke belakang. Jika gaya

yang menekan os sacrum ke bawah makin besar maka lig.sacroiliaca interossea akan

tertarik sehingga jepitan kedua ossa iliaca terhadap sacrum akan bertambah besar.

2. Artculatio coxae , sesuai dengan fungsinya sebagai alat penyandar tubuh maka

pergerakan pada art. coxae terbatas dibanding dengan art. humeri. Pergerakan yang dapat

dilakukan pada art. coxae ialah :

1. Antefleksi tungkai atas dilakukan oleh mm. Iliopsoas (terpenting), rectus

femoris, sartorius, tensor fascia latae, glutei medius et minimus dan mm.

Adductores

2. Retrofleksi tungkai atas dilakukan oleh mm. Gluteus maximus (terpenting),

ischiocrurales, gluteus medius, adductor magnus ( yang berinsertio pada

condylus medialis femoris )

3. Abduksi tungkai atas dilakukan oleh mm. glutaei medius et minimus

(terpenting), gluteus maximus, tensor fasciae latae, rectus femoris dan

piriformis.

4. Aduksi tungkai atas dilakukan oleh mm. adductores, gluteus maximus,

semimembranosus dan iliopsoas.

5. Eksorotasi tungkai atas dilakukan oleh mm. gluteus maximus (terpenting),

gluteus medius et minimus, quadratus femoris, triceps coxae, piriformis,

obtutator externus, iliopsoas dan adductor magnus ( bagian yang berinsertio

pada linea aspera )

6. Endorotasi tungkai atas dilakukan oleh : mm. adductor magnus (bagian

yang berinsertio pada condylus medialis femoris), gluteus medius et minimus

dan tensor fascia latae.

3. Pergerakan panggul terdiri atas :

Page 2: Gerak Extremitas Inferior

1. Gerakan memutar panggul ke depan dilakukan oleh : mm. pectineus,

rectus femoris, adductor longus, sacrospinalis dan iliopsoas

2. Gerakan memutar panggul ke belakang dilakukan oleh : mm. rectus

abdominis, gluteus maximus dan mm. ischiocruralis.

NB :

Antefleksi tungkai atas pada art. coxae dapat dilakukan lebih luas dengan tungkai bawah dalam

keadaan fleksi dibandingkan dengan tungkai bawah dalam keadaan ekstensi, hal ini disebabkan:

- jika tungkai atas difleksikan maka origo dan insersi mm. ischiocrurales akan saling

menjauh, peregangan maksimal akan lebih tercapai dengan tungkai bawah dalam

keadaan ekstensi.

- Pada tungkai bawah ekstensi maka m. rectus femoris harus bekerja sekaligus untuk

antefleksi pada art. coxae dan ektensi tungkai bawah pada art. genu, sedangkan pada

tungkai bawah dalam keadaan fleksi maka m. rectus femoris semata-mata untuk

antefleksi tungkai atas.

Gerak-gerak pada tungkai bawah :

1. Pada artculatio genus : pada articulatio ini dapat dilakukan gerakan :

a. fleksi dilakukan oleh mm. semitendinosus terpenting), semimembranosus,

biceps femoris, gracilis, sartorius, popliteus dan gastrocnemeus.

b. ekstensi dilakukan oleh : mm. quadriceps femoris (terpenting), dan tensor

fascia latae.

c. eksorotasi dilakukan oleh : mm. biceps femoris (terpenting), tensor fascia latae

dan gastrocnemeus caput medial.

d. endorotasi dilakukan oleh : mm. semimembranosus (terpenting), sartorius,

semitendinosus, popliteus, gastrocnemeus caput lateral.

2. pada articulatio talocruralis : pada articulatio ini dapat dilakukan gerakan :

a. dorsofleksi (ekstensi) kaki dilakukan oleh mm. tibialis anterior, extensor

hallucis longus dan extensor digitorum longus.

Page 3: Gerak Extremitas Inferior

b. Plantarfleksi (fleksi) kaki dilakukan oleh : mm. gastrocnemeus, soleus

(terpenting), tibialis posterior, flexor hallucis longus, flexor digitorum longus,

peroneus longus et brevis.

3. pada articulatio talotarsalis : pada articulatio ini dapat dilakukan gerakan :

a. supinasi kaki yang selalu diikuti oleh (gerakan aduksi dan plantarfleksi)

dilakukan oleh : mm. gastrocnemeus, soleus, flexor hallucis longus, flexor

digitorum longus, tibialis anterior dan tibialis posterior.

b. Pronasi kaki yang selalu diikuti oleh gerakan (abduksi dan dorsofleksi)

dilakukanoleh : mm. peroneus longus et brevis, extensor digitorum longus,

dan extensor hallucis longus.

4. pada articulatio tarsotransversa CHOPART : kemungkinan gerak pada articulatio

ini hanya sedikit yaitu rotasi kaki yang memungkinkan gerak supinasi dan pronasi

kaki pada articulatio talotarsalis dapat bertambah.