10
Gizi Pertanian – Gizi ekonomi – Gizi Kependudukan Topik : Gizi Pertanian – Gizi ekonomi – Gizi Kependudukan Analisis apakah peningkatan jumlah penduduk menjadi ancaman bagi pangan dan kaitkan dengan potensi yang dimiliki Indonesia Jawab : Peningkatan jumlah penduduk yang berlebihan dapat menyebabkan overpopulasi. Overpopulasi yaitu jumlah penduduk yang melebihi jumlah ketersediaan pangan. Istilah lain overpopulasi yaitu bumi tidak mampu lagi menampung jumlah penduduk yang sangat besar. Stigma lama terhadap overpopulasi yaitu menyebabkan turunnya daya dukung lingkungan terhadap kesejahteraan hidup manusia. Selain itu juga dapat menyebabkan turunnya daya dukung energy dan pangan yang berakibat pada kemiskinan. Peningkatan penduduk merupakan hal yang wajar sehingga yang harus ditingkatkan adalah jumlah produksi pangan dan kelancaran distribusinya agar peningkatan penduduk tidak menjadi ancaman bagi rawan pangan. Tetapi peningkatan jumlah penduduk yang sangat melebihi batas atau overpopulasi justru dapat mengancam keberadaan pangan apalagi dengan kualitas manusia yang rendah. Salah satu dampak overpopulasi yaitu banyaknya pengangguran yang dapat menyebabkan daya beli pangan rendah dan produksi pangan juga rendah. maka dari itu overpopulasi harus dikendalikan dengan pengendalian kelahiran, antara lain penundaan usia perkawinan, perpanjangan masa laktasi, perbaikan status gizi wanita, peningkatan teknologi dan pengembangan pelayanan kontrasepsi dan KIA, pendidikan kependudukan, dan perubahan nilai tentang anak dan jaminan hari tua. Pemerintah dan penduduk Indonesia sebenarnya tidak perlu mengkhawatirkan kerawanan pangan karena peningkatan jumlah penduduk. Jika dilihat dari potensi sumber daya alam Indonesia, mustahil sekali Indonesia mengalami rawan pangan dengan jumlah penduduk yang besar.

Gizi Pertanian

Embed Size (px)

DESCRIPTION

mdss

Citation preview

Gizi Pertanian Gizi ekonomi Gizi KependudukanTopik : Gizi Pertanian Gizi ekonomi Gizi KependudukanAnalisis apakah peningkatan jumlah penduduk menjadi ancaman bagi pangan dan kaitkan dengan potensi yang dimiliki IndonesiaJawab :Peningkatan jumlah penduduk yang berlebihan dapat menyebabkan overpopulasi. Overpopulasi yaitu jumlah penduduk yang melebihi jumlah ketersediaan pangan. Istilah lain overpopulasi yaitu bumi tidak mampu lagi menampung jumlah penduduk yang sangat besar.Stigma lama terhadap overpopulasi yaitu menyebabkan turunnya daya dukung lingkungan terhadap kesejahteraan hidup manusia. Selain itu juga dapat menyebabkan turunnya daya dukung energy dan pangan yang berakibat pada kemiskinan. Peningkatan penduduk merupakan hal yang wajar sehingga yang harus ditingkatkan adalah jumlah produksi pangan dan kelancaran distribusinya agar peningkatan penduduk tidak menjadi ancaman bagi rawan pangan.Tetapi peningkatan jumlah penduduk yang sangat melebihi batas atau overpopulasi justru dapat mengancam keberadaan pangan apalagi dengan kualitas manusia yang rendah. Salah satu dampak overpopulasi yaitu banyaknya pengangguran yang dapat menyebabkan daya beli pangan rendah dan produksi pangan juga rendah. maka dari itu overpopulasi harus dikendalikan dengan pengendalian kelahiran, antara lain penundaan usia perkawinan, perpanjangan masa laktasi, perbaikan status gizi wanita, peningkatan teknologi dan pengembangan pelayanan kontrasepsi dan KIA, pendidikan kependudukan, dan perubahan nilai tentang anak dan jaminan hari tua.Pemerintah dan penduduk Indonesia sebenarnya tidak perlu mengkhawatirkan kerawanan pangan karena peningkatan jumlah penduduk. Jika dilihat dari potensi sumber daya alam Indonesia, mustahil sekali Indonesia mengalami rawan pangan dengan jumlah penduduk yang besar. Indonesia memiliki tanah yang sangat subur yang bisa dimanfaatkan sebagai lahan pertanian dan perkebunan. Selain itu, sebagian besar bumi Indonesia yang terdiri dari perairan memiliki laut yang indah sehingga dapat dimanfaatkan kekayaannya seperti ikan dan hewan laut lainnya yang memiliki nilai gizi tinggi. Sumber daya alam hayati tersebut tidak akan habis jika dimanfaatkan dan dikelola secara bijaksana. Dengan segala potensi yang dimiliki Indonesia, dapat dilakukan peningkatan produksi pangan dengan usaha memperbaiki perekonomian dan melakukan intensifikasi pertanian agar hasilnya dapat mencukupi kebutuhan pangan Indonesia. Selain memperbaiki produsi pangan, juga harus ditinjau kelancaran distribusinya. Distribus pangan harus merata kepada semua penduduk di seluruh penjuru Indonesia. Dengan demikian tidak akan terjadi rawan pangan dengan jumlah penduduk yang besar.Analisis kebijakan ekonomi dan pertanian yang dapat mensupport perbaikan gizi masyarakatJawab :Dalam sistem kapitalisme, negara tidak berkewajiban memberikan jaminan pemenuhan kebutuhan pokok. Rakyat dituntut mencari makan sendiri-sendiri dengan cara membeli. Karena itu dengan sistem kapitalisme, berapapun jumlah stok pangan yang tersedia, berapapun harga bahan pangan, tetap saja dimungkinkan ada orang yang kelaparan. Untuk itu negara harus merancang dan menjalankan politik pertanian yang mengarah pada perwujudan jaminan pemenuhan kebutuhan pangan bagi rakyatdan ketahanan pangan yang kuat.Kebijakan tentang produksi panganYaitu : diversifikasi, intensifikasi, ekstensifikasi, rehabilitasDiversifikasi atau penganekaragaman pangan yang dilakukan pemerintah pertanian yang tanahnya kering. Hal ini merupakan solusi untuk mengurangi konsumsi beras yang akhir-akhir ini menjadi pangan utama. Diversifikasi ini cocok untuk wilayah yang tanahnya tandus sehingga cocok ditanami jagung dan umbi untuk menggantikan beras sebagai makanan pokok. Untuk mendukung diversifikasi, maka diperlukan intensifikasi dan ekstensifikasi untuk meningkatkan produksi pangan. Dan juga rehabilitas terhadap produksi pangan.Kebijakan tentang pengolahan/distribusi dan ketersediaan panganYaitu : Pengawasan distribusi, pengembangan stok pangan, peningkatan sarana transportasi, peningkatan agroindustri, pengendalian harga, pengembangan pemasaranProduksi pangan yang besar tidak akan berarti jika distribusinya tidak lancar. Maka dari itu pemerintah harus membuat kebijakan tentang distribusi dan transportasi pangan. Terutama distribusi ke daerah yang terpencil dan sulit dijangkau. Untuk daerah yang sulit dijangkau, otomatis harga pangan lebih mahal sehingga sulit dijangkau oleh masyarakat ekonomi rendah. Maka dari itu pemerintah perlu melakukan pengendalian harga pangan di semua wilayah agar terjangkau oleh masyarakat.Kebijakan tentang pendapatanYaitu : Penyediaan lapangan kerja, peningkatan peluang usaha, peningkatan ketrampilanLapangan kerja dan peluang usaha yang besar akan memperkecil adanya pengangguran. jika semua masyarakat memiliki pekerjaan dan penghasilan yang layak maka mereka memiliki daya beli pangan yang tinggi. Dengan demikian kebutuhan pangan di tingkat rumah tangga akan terpenuhi. Tetapi masyarakat juga harus dibekali ketrampilan agar mudah mendapatkan pekerjaan dan peluang usaha yang besar.Kebijakan tentang konsumsi pangan rumah tangga/individuYaitu : Diversifikasi konsumsi pangan, pembinaan kebiasaan makanPenganekaragaman konsumsi pangan di tingkat rumah tangga dan individu perlu dilakukan. Hal ini untuk memenuhi kebutuhan gizi yang didapatkan dari berbagai makanan serta untuk menghindari kejenuhan dalam makanan. Tetapi juga perlu dilakukan pembinaan tentang kebiasaan konsumsi makanan. Harus dilakukan sosialisasi tentang makanan sehat yang harus dikonsumsi.Kebijakan tentang status giziYaitu : Perbaikan gizi dan imunisasi, penanggulangan diare/penyakit lainnya, penyediaan air bersihPerlu upaya dari pemerintah untuk menanggulangi penyakit infeksi. Dimana penyakit infeksi ini dapat menyebabkan malnutrisi. Penanggulangn penyakit infeksi ini dilakukan dengan melakukan perbaikan gizi dan imunisasi. Hal lain yang penting adalah penyediaan air bersih. Air merupakan hal yang vital bagi kehidupan manusia. Berbagai penyakit ditimbulkan karena air yang kurang terjamin kualitasnya.

bahan gizi panganMATERIPangan merupakan kebutuhan dasar yang paling esensial bagi manusia untuk mempertahankan hidup dan kehidupan. Pangan sebagai sumber zat gizi menjadi landasan utama manusia untuk mencapai kesehatan dan kesejahteraan sepanjang siklus kehidupan.Factor yang mempengaruhi ketersediaan pangandidunia adalah Beralihnya petani yang menanam tanaman pangan ke tanaman perdagangan Laju pertumbuhan penduduk yang tidak seimbang dengan laju peningkatan produksi pangan Beralihnya fungsi lahan pertanian menjadi tempat pemukiman Factor alam, seperti bencana dan serangan organisme pengganggu tanamanPersoalan baru tengan kekurangan panganadalah berupa kecenderungan petani di Negara-negara bukan industri beralih ke tanaman perdagangan padahal penduduk terus bertambah.Petani yang khusus memproduksi bahan pangan spt beras, ubi jalar lebih banyak dijual daripada dikonsumsi untuk keluarga sendiri.Banyak petani yang tidak memiliki cukup lahan untuk mengusahakan pangan dalam jumlah yang cukup untuk kebutuhan konsumsi rumah tangga. Selain itu juga tidak punya banyak uang untuk membeli bahan makanan.Pertambahan penduduk tidk sebanding dengan pertambahan produksi bahan pangan.Manajemen stok beras yang burukPemerintah tidak memiliki grand strategiPertambahan penduduk akan berakibat pada ketersediaan sumber daya dan kelestarian lingkungan, ketersediaan pangan, kesehatan masyarakat, kesempatan memeperoleh pendidikan dan kesempatan mendapat kerja.Pertumbuhan penduduk yang tinggimeningkatkan kompetisi pemanfaatan lahan pertanian yang suburPerkembangan perkotaan yang demikian pesat menyebabkan lahan-lahan pertanian yang ada disekitarnya digunakan untuk pembangunan pusat-pusat perkantoran, pemukiman dan pusat pembelanjaan. Akibatnya lahan pertanian akan semakin sempit sedangkan pembukaan lahan pertanian yang baru banyak mendapat kendala.HUBUNGAN PERTANIAN PANGAN GIZIPertanian berpengaruh terutama terhadap gizi melalui produksi pangan untuk keperluan rumah tangga.Kinerja produksi pangan akan mempengaruhi pangan yang tersedia di masyarakatJika pangan diproduksi dalam jumlah dan ragam yang cukup kemudian bahan pangan tadi tersedia ditingkat masyarakat dan kalau keluarga memiliki cukup uang untuk membeli keperluan pangan yang tidak ditanam ditempatnya, makaMasyarakat tidak akan banyak terjadi kurang giziBila pangan cukup tersedia maka orang akan cenderung mengkonsumsi makanan yang sehat.Kelompok rawan gizi Bayi dan anak-anak pra sekolah Wanita hamil dan menyusui Penderita sakit dan yang dalam masa penyembuhan Penderita cacat, mereka yang diasingkan dan para jompoSiklus yang berbahayaCara bertani yang tidak baik>>> mengakibatkan rendahnya produksi tanaman, ternak dan produksi pertanian lainnya.>>>> pendapatan petani berkurangUpaya meningkatkan gizi masyarakat Laksanakan politik perberasan (pemerintah) Perbaikan irigasi Kurangi susut panen Susut lahan Perbaikan teknik budidayaMASALAH PANGAN DAN GIZIMasalah gizi berkaitan erat dengan maslah panganTimbulnya karena kebutuhan (need), permintaan (demand) dan persediaan (supply) terhadap bahan makanan tidak seimbangFactor tersebut juga dipengaruhi oleh factor-faktor ekonomi, social dan budaya trus agama msyarakat disuatu daerahSampai saat ini telah diketahui sekitar 45 jenis zat gizi. Sejak akir tahun 1980an zat gizi makro merupakan sumber energi (karbohidrat, lemak dan protein) sedangkan zat gizi mikro meliputi gizi kurang dan gizi lebih, sedangakan maslah gizi mikro adalah berbentuk kurang gizi.Jenis kurang gizi di Indonesia pada saat ini adalah :1. kurangnya energi protein(KEP) masalah gizi kurang disebakan konsumsi pangan yang tidak cukup mengandung energi dan protein serta karena gangguan kesehatan. Biasanya terjadi pada orang dewasa (KEP dewasa) dan Balita..Pada KEP dewasa erat kaitanya dengan bencana alam maupun kemiskinan. Terdapat istilah pada KEP dewasa yaitu : KEK (Kurang energi Kronik) digunakan untuk menggambarkan keadaan energi yang lebih baik menonjol daripada kurang protein.CIRIpenderita KEK adalah berat badan rendah dibandingkan dengan tinggi badan dan tidak dapat aktif bergerak atau disebut dengan kurus.1. gizi lebihcirri penderita gizi lebih adalah : gemuk, dan gemuk sekali, diderita pada umunya adalah masyarakat yang mampu. Resiko gizi lebih adalah gemuk yang disertai dengan serangan penyakit diabetes, jantung dan kanker.1. Kurang Vitamin A (KVA)Kurang vit A termasuk kedalam masalah gizi mikro. KVA dikenal dengan sebutanbuta senjaatau rabun senja atau mata kering (xerophtalmia) yang berakhir pada kebutaan. (lihat gambar.http://www.ziddu.com)1. Anemia Gizi Besi (AGB)kurang gizi besi (KGB) serigkali disamakan dengan anemia gizi besi (nutritional anemia / AGB). KGB akan menjadi AGB jika tingkat penurunan cadangan besi dalam hati terjadi sangat parah sehingga jumlah hemoglobin darah menurun dibawah normal.Anemia pada ibu hamiltrimester terakhir menyebabkan bayi lahir sbelum waktunya (prematur), berat badan lahir rendah (BBLR) dan kematian pada bayi.2. Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI)Dampaknya adalah pembesaran pada kelenjar gondok berdasarkan pengamatan dan perabaan (palpasi) palpasi diukur sesuai dengan kelas-kelasnya yaitu:1. 1. Kelas 0, jika tidak terlihat atau diraba, artinya tidak ada gondok1. Kelas A1, jika pembesaran gondok lebih besar daripada ibu jari1. Kelas 1B, gondok membesar dan dapat dilihat jika leher menengadah ke atas,1. Kelas 2 jika gondok kelihatan nyata membesar, meskipun dengan posisi leher biasa.1. Kelas 3 jika gondok membesar dan kelihatan pada jarak 10 meterKELOMPOK MASYARAKAT RAWAN PANGAN DAN GIZI DAPAT DIBEDAKAN ATAS :1. lokasi tempat tinggal, disebut dengan rawan ekologis misalnya daerah terpencil2. kedudukan/posisinya didalam masyarakat disebut rawan sosio-ekonomis misalnya kelompok masyarakat miskin3. umur dan jenis kelaminPANGAN DALAM ERA GLOBALISASIEra globalisasi ikut berpengaruh pada perubahan gaya hidup dan pola konsumsi pangan masyarakat, sisi lainnya globalisasi juga akan berpengaruh pada system ketahanan dan keamanan pangan.1. perdagangan bebas.Menentukan standar yang berlaku harus dikenakan secara non-diskriminatif terhadap semua produk impor1. globalisasi dan ketahanan pangankebijakan yang dilakukan untuk melindungi kehidupan dan kesehatan manusia, hwan, tanaman dari berbagai resiko1. globalisasi dan keamanan panganperjanjian WTO yang mengatur masalah keamanan pangan adalah :0. TBT (technical barriers to trade)0. SPS (Sanitary and Phytosanytary)0. AoA(Agreement on Agriculture)GLOBALISASI, GAYA HIDUP DAN STATUS GIZIDalam waktu relative singkat dunia telah memperkanalkan selera makan fast food atau health food yang popular di amerika dan eropa. Tanpa disadari budaya makan tersebut telah berubah makan menjadi tinggi kadar lemak jenuh dan gula, rendah serat dan rendah zat gizi mikro. Yang akan mengakibatkan timbulnya penyakit kegemukan atau disebut dengan kelebiihan gizi serta meningkatkan radikal bebas yang dapat memicu munculnya penyakit kemakmuran.