Upload
isnaini-hikmawati
View
37
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
cdvgs
Citation preview
VIII. BAHAN LABORATORIUM
A. Macam / jenis
1. Reagen
Reagen yang digunakan di laboratorium RSUD Kab.Sampang sebagian
besar adalah reagen kit atau reagen jadi (komersial) yang dibeli diluar.
2. Standar
Standar yang digunakan di laboratorium RSUD Kab.Sampang adalah
standar primer
3. Air
Air yang digunakan RSUD Kab.Sampang adalah air jenis 3 yaitu air
biasanya digunakan untuk pencucian peralatan gelas dan prosedur
kualitatif tertentu.
4. Pewarnaan
Pewarnaan yang digunakan laboratorium RSUD Kab.Sampang adalah
BTA, Kinyoun Gabbet, Gram, Mikro, Hema
B. Dasar Pemilihan
Dasar pemilihan bahan-bahan laboratorium di RSUD Kab.Sampang adalah :
1. Kebutuhan
2. Mempunyai masa kadaluarsa panjang
3. Pemasok / vendor
4. Kelancaran dan keseimbangan pengadaan
C. Pengadaan Bahan Laboratorium
Pengadaan bahan–bahan laboratorium di RSUD Kab.Sampang didasarkan
pada perkiraan jumlah kebutuhan.
D. Penyimpanan
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penyimpanan reagen jadi (komersial)
di laboratorium di RSUD Kab.Sampang adalah :
1. Tutuplah botol waktu penyimpanan
2. Tidak boleh terkena sinar matahari langsung
3. Beberapa reagen ada yang harus disimpan dalam botol berwarna gelap
4. Beberapa reagen tidak boleh diletakkan pada tempat yang tidak
berdekatan satu dengan yang lainnya
5. Bahan-bahan yang berbahaya diletakkan dibagian bawah / lanai dengan
label tanda bahaya.
a. Nama dan nomer pasien
b. Jenis spesimen
IX. SPESIMEN
A. Macam
Spesimen yang diterima di Laboratorium RSUD Kab.Sampang adalah :
1. Serum
2. Plasma
3. Darah (whole blood)
4. Urin
5. Sputum
6. Feaces
B. Pengambilan
1. Peralatan
Secara umum peralatan yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat:
a. Bersih
b. Kering
c. Tidak mengandung bahan kimia atau deterjen
d. Terbuat dari bahan yang tidak mengubah zat-zat yang ada pada spesimen
e. Mudah dicuci dari bekas spesimen sebelumnya
f. Pengambilan yang bersifat invasive harus menggunakan peralatan yang
steril dan sekali pakai buang
2. Wadah
Wadah spesimen harus memenuhi syarat:
a. Terbuat dari gelas atau plastik
b. Tidak bocor
c. Bersih
d. Harus dapat ditutup rapat dengan tutup berulir
e. Besar wadah harus disesuaikaan dengan volume spesimen
f. Kering
g. Tidak mempengaruhi sifat zat-zat dalam spesimen
h. Tidak mengandung bahan kimia dan deterjen
3. Pengawet
Menggunakan anti koagulan EDTA untuk spesimen darah
4. Waktu
Pada umumnya pengambilan spesimen dilakukan pada pagi hari, trutama
untuk pemeriksaan kimia klinik, hematologi, dan imunologi, karena
umumnya nilai normal ditetapkan pada keadaan basal.
5. Lokasi
Spesimen untuk pemeriksaan yang menggunakan darah vena umumnya
diambil dari V. Cubiti daerah siku.
6. Volume
a. Untuk pemeriksaan hematologi volume spesimen darah ± 2 ml.
b. Untuk pemeriksaan kimia klinik volume spesimen darah ± 2 ml.
c. Untuk pemeriksaan imunoserologi volume spesimen darah ± 2 ml.
d. Untuk pemeriksaan urinalisa volume spesimen urin ± 5 ml.
C. Pemberian Identitas
1. Pada formulir permintaan pemeriksaan laboratorium sebaiknya
memuat secara lengkap:
Tanggal permintaan
Tanggal dan jam pengambilan spesimen
Identitas pasien (nama, umur, jenis kelamin, alamat/ruang) termasuk
rekam medik
Identitas pengirm (nama, alamat, no telepon)
Nomer laboratorium
Diagnosis/keterangan klinik
Obat-obatan yang telah diberikan dan lama pemberian
Pemeriksaan laboratorium yang diminta
Jenis spesimen
Lokasi pengambilan spesimen
Volume spesimen
Pengawet yang digunakan
Nama pengambil spesimen
2. Label wadah spesimen yang akan dikirim atau diambil ke laboratorium
harus memuat:
a. Tanggal dan pengambilan spesimen
b. Nama dan nomer pasien
c. Jenis specimen
D. Pengolahan
1. Serum
a. Biarkan darah membeku terlebih dahulu pada suhu kamar selama 20-30
menit kemudian disentrifus 3000 rpm selama 5-15 menit
b. Pemisahan serum dilakukan dalam waktu 2 jam setelah pengambilan
spesimen
c. Serum yang memenuuhi syarat harus tidak kelihatan merah atau keruh
(lipemik)
2. Plasma
a. Kocok darah EDTA atau sitrat dengan segera secara perlahan-lahan
b. Pemisahan plasma dilakukan dalam waktu 2 jam setelah pengambilan
spesimen
c. Plasma yang memenuhi syarat harus tidak kelihatan merah dan keruh
(lipemik)
3. Darah (whole blood)
Darah yang diperoleh diampung dalam tabung yang telah berisikan
antikoagulan yang sesuai, kemudian dihomogenesisasi dengan cara
membolak-balik tabung kira-kira 10-12 kali secara perlahan-lahan dan
merata.
4. Urine
Untuk uji carik celup, urine tidak perlu ada perlakuan khusus, kecuali
pemeriksaan harus segera dilakukan sebelum 1 jam, sedangkan untuk
pemeriksaan sedimen harus dilakukan terlebih dahulu dengan cara:
a. Wadah urine digoyangkan agar memperoleh sampel yang tercampur
(homogen)
b. Masukkan ± 15 ml urine kedalam tabung sentrifus
c. Putar urine 5 menit pada 1500-2000 rpm
d. Buang supernatannya, sisakan ± 1 ml, kocoklah tabung untuk
meresuspensikan sedimen
5. Sputum
a. Masukkan aputum kedalam tabung steril yang berisi NaOH4 4% sama
banyak
b. Kocok dengan baik
c. Imkubasi pada suhu kamar (25-30°C) selama 15-20 menit dengan
pengocokan teratur tiap 5 menit
d. Sentrifus tabung dengan kecepatan tinggi selama 8-10 menit
e. Buang supernatan kedalam air lysol
f. Ambil endapannya untuk dilakukan pemeriksaan
E. Penyimpanan dan pengiriman spesimen
1. Penyimpanan
a. Disimpan pada suhu kamar
b. Disimpan dalam lemari es dengan suhu 2-8°C
c. Dibekukan suhu -20°C, -70°C atau -120°C (jangan sampai terjadi beku
ulang)
d. Dapat diberikan bahan pengawet
e. Penyimpanan spesimen sebaiknya dalam bentuk seru atau lisat
2. Pengiriman
Spesimen yang akan dikirim ke laboratorium ke puskesmas lain, sebaiknya
dikirim dalam bentuk yang relatif stabil. Untuk itu perlu diperhatikan
persyaratan pengiriman spesimen antara lain:
a. Waktu pengiriman jangan melampaui masa stabilitas spesimen
b. Tidak terkena matahari langsung
c. Kemasan harus memenuhi syarat keamanan kerja laboratorium termasuk
pemberian label yang bertuliskan ”bahan pemeriksaan infeksius” atau
“bahan pemeriksaan berbahaya”
d. Suhu pengiriman harus memenuhi syarat
X. KUALITAS AIR
a. Untuk membuat reagen menggunakan air jenis 2
b. Untuk mencuci peralatan menggunakan air jenis 3