GMC

Embed Size (px)

Citation preview

Pemeriksaan klinik :Paket Medical Test

Pemeriksaan terdiri dari : 1. Riwayat Kesehatan 2. Pemeriksaan Fisik (oleh Dokter Umum) Penunjang Diagnostik : 1. Foto Thorax 2. EKG Laboratorium : 1. Hematologi 2. Golongan Darah 3. Urin Lengkap Tarif Rp 370.000,Paket Annual Check Up

Pemeriksaan terdiri dari : 1. Riwayat Kesehatan 2. Pemeriksaan Fisik (oleh Dokter Umum) Penunjang Diagnostik : 1. Foto Thorax 2. EKG Laboratorium : 1. Hematologi 2. Golongan Darah 3. Gula Darah o Puasa o 2 jam sesudah makan 4. Faal Hati: SGOT, SGPT, Gamma GT 5. Faal Ginjal: Ureum, kreatinin, Asam Urat 6. Profil Lemak: Kolesterol Total 7. Urine Lengkap Menu pilihan Tarif Rp 630.000,-

Paket General Check Up Standard

Pemeriksaan terdiri dari : 1. Riwayat Kesehatan 2. Pemeriksaan Fisik Oleh:

Dr. Ahli penyakit Dalam Dr. Ahli Mata Dr. Ahli THT Dr. Ahli Gigi Dr. Ahli Kandungan (khusus wanita menikah)

Penunjang Diagnostik: 1. Thorax foto 2. EKG Laboratorium : 1. Hematologi 2. Golongan Darah 3. Gula Darah o Puasa o 2 jam sesudah makan 4. Faal Hati: SGOT, SGPT, Gamma GT 5. Faal Ginjal: Ureum, kreatinin, Asam Urat 6. Profil Lemak: Kolesterol Total, Trigliserid, HDL, LDL 7. Urin Lengkap 8. Feses Rutin Menu Pilihan Tarif

Pria: Rp 1.050.000,Wanita: Rp 1.160.000,-

Paket General Check Up Standard Plus

General Check Up Standard plus adalah General Check Up Standard ditambah test pilihan sesuai permintaan pasien, antara lain : 1. 2. 3. 4. 5. Treadmill Stress Test Rp 385.000,USG Abdomen atas Rp 330.000,USG Ginekologi Rp 275.000,Densitometri Rp 55.000,Audiologi Rp. 100.000,-

6. BNO IVP Rp. 435.000,7. CT Scan (Tarif sesuai pemeriksaan) Pemeriksaan Dokter Spesialis :(sesuai tarif Poliklinik) 1. Paru 2. Saraf 3. Kulit Dan lain-lain sesuai permintaan pasien.PROSEDUR MEDICAL CHECK UP

1. Pemeriksaan dilakukan setiap hari kerja (Senin s/d Sabtu) mulai jam 07.30 WIB 2. Diharapkan mengadakan perjanjian terlebih dahulu minimal 1 (satu) hari sebelum pemeriksaan. Telp: 5306901, 5349475 ext. 1240. Pendaftaran mulai pukul 07.30-09.00 WIB untuk pemeriksaan pada hari yang sama. 3. Selain pemeriksaan Medical Test pasien wajib berpuasa dari jam 22.00 WIB (www.rspelni.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=84&Itemid=146)

apa yang dimaksud dengan GMC (General Medical Check UP ?GMC adalah pemeriksaan Minimal Lengkap yang harus dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya penyakit.

Apa tujuan melakukan GMC ? Mengetahui penyakit sedini mungkin. Mengatasi secepat mungkin Mencegah agar penyakit yang telah dideteksi secara dini tidak berlanjut.

Penyakit yang dapat dideteksi dengan GMC ?Beberapa penyakit masa kini yang banyak dijumpai dan potensi membahayakan diantaranya yaitu : Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi) Diabetes Melitus (DM) Hiperlipidemia Hiperurucemia (Penyakit Rematik Asam Urat/Gout) Penyakit Darah (Anemia dan Leukemia) Penyakit Hati dan Kandungan Empedu (Hepatitis, Sirosis Hati, Kanker hati, Dll) Penyakit Ginjal (Infeksi,Kebocoran dan Gagal Ginjal) Penyakit Paru (TBC,Infeksi lain dan Tumor)

Kapan Anda melakukan GMC ? Sesuai dengan saran dokter. Bila ada dugaan penyakit manahun yang diturunkan (Diabetes Melitus, Hiperlipidemia, Hipertensi, dll) Bila ada dugaan penyakit yang ditularkan (Hepatitis B, Hepatitis C, dll) Bila Anda telah berusia > 40 tahun, sesuai kebutuhan.

Keuntungan melakukan GMC ? Bila hasilnya normal : hati senang, pikiran tenang, tubuh semakin bugar dan produktivitas meningkat. Bila ada kelainan : diagnosis dapat dipastikan, pengobatan dapat dilakukan dengan cepat dan tepat, sehingga dapat segera diatasi.

Kerugian bila tidak melakukan GMC ? Kelainan yang ada tidak dapat diketahui secara dini. Saat muncul keluhan, penyakit telah mencapai tahap lanjut, pengobatan sulit dan perlu biaya lebih tinggi.

Pemeriksaan yang perlu dilakukan pada GMC? Hematologi rutin Urine rutin Faeces rutin Glukosa Puasa Profil Lemak : Cholesterol Total, Trigliserida, Cholesterol HDL, Cholesterol LDL Tes Fungsi Hati : Bilirubib Total, Bilirubin Direk, GOT, GPT, Gamma GT, Fosfatase alkali, Protein Elektroforesis, HBsAG Tes Fungsi Ginjal : Urea N, Kreatinin Asam Urat (http://rludifkunjani.wordpress.com/2010/11/20/peran-general-medical-check-updalam-upaya-deteksi-penyakit-masa-kini/)

Medical check upAdalah pemeriksan minimal lengkap yang harus dilakukan untuk mengetahui apakah ada tidaknya suatu penyakit. Tujuan: Mengetahui / pendeteksian penyakit sedini mungkin Mengatasi secepat mungkin Mencegah agar penyakit yang telah dideteksi dini tidak berlanjut. Pelayanan medical check up harus dilakukan dengan cermat dan dengan hasil yang akurat serta dapat dipertanggung jawabkan. Keuntungan yang diberikan setelah Medical Check Up adalah dapat memberikan ulasan mengenai kesehatan sehingga dapat diketahui lebih terperinci. Jika hasil Medical Check Up baik, maka perasaan akan tenang, tubuh semakin bugar, dan produktivas meningkat. Mendapatkan informasi tentang kondisi kesehatan.

Namun jika ada kelainan, diagnosis akan dapat dipastikan, pengobatan akan dapat dilakukan dengan cepat dan tepat, sehingga akan cepat ditangani. Dan kita dapat membandingkan status kesehatan kita sebelumnya, apakah terjadi peningkatan atau penurunan, apabila ada masalah, biasanya anda akan dianjurkan untuk menemui atau melanjutkan konsultasi ke spesialis tertentu. Kerugian bila tidak melakukan Medical Check Up adalah jika ada kelainan, maka tidak dapat dideteksi secara dini, dan saat muncul keluhan, penyakit telah mencapai tahap lanjut, pengobatan menjadi sulit dan perlu biaya yang lebih tinggi. Sebagai kepedulian dalam mengetahui dan mengobati secara dini kondisi kesehatan anda, SBU Garuda Sentra Medika menawarkan berbagai jenis Paket Medical Check Up :

Paket Standard: Anamnesa dan pemeriksaan fisik Mata ( tes buta warna dan refraksi) Foto thorax Darah lengkap ( hemoglobin, hemotrokit, Eritrosit, Lekosit, Trombosit) Kimia darah: gula darah puasa dan 2 jam PP Faeces Lengkap Urine Lengkap.

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Paket standard ditujukan untuk mengetahui tingkat kesehatan seseorang secara umum yang meliputi : kesehatan mata, organ yang berada di rongga dada, sistem metabolisme dasar.

Paket Premium : Anamnesa dan pemeriksaan fisik Mata ( tes buta warna dan refraksi) Pemeriksaan gigi Foto Thorax EKG Darah lengkap ( hemoglobin, hemotrokit, Eritrosit, Lekosit, Trombosit) Kimia Darah : Gula darah pusa dan 2 jam PP, Fungsi Hati: SGOT, SGPT, Gamma GT, HbsAg Fungsi Ginjal : Ureum, Kreatinin,Asam Urat Lemak Darah : Trigliseride, HDL, LDL, Kolesterol total

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

1. Urine lengkap 2. Paket makan

Paket Premium dalam medical check up merupakan sarana kesehatan yang dapat mendeteksi lebih dalam mengenai kesehatan tubuh khususnya gambaran kesehatan mata, gigi dan mulut, organ yang berada di rongga dada, irama jantung dan sistem metabolisme tubuh secara lebih rinci.

Paket Executive:

1. Anamnesa dan pemeriksaan fisik 2. Mata ( tes buta warna dan refleksi) 3. Pemeriksaan gigi 4. Foto Thorax 5. USG Abdoment 6. Panoramik Gigi 7. Papsmear ( wanita) 8. Treadmill 9. Darah lengkap ( hemoglobin, hemotrokit, Eritrosit, Lekosit, Trombosit) 10. Kimia Darah : 1. Gula darah pusa dan 2 jam PP, 2. Fungsi Hati: SGOT, SGPT, Gamma GT, HbsAg 3. Ginjal : Ureum, Kreatinin,Asam Urat 4. Lemak Darah : Trigliseride, HDL, LDL, Kolesterol total 11. Feaces Lengkap 12. Urine Lengkap 13. Paket Makan Paket executive merupakan sarana kesehatan yang dapat mendeteksi lebih lengkap dan rinci mengenai kesehatan tubuh khususnya gambaran kesehatan mata, gigi dan mulut, organ yang berada di rongga dada dan rongga abdomen/perut, fungsi jantung, deteksi penyakit pada organ intim (khususnya wanita) dan sistem metabolisme tubuh secara lebih rinci.

Paket Recruitment :

1. 1. 2. 3. 4. 5. 6. Anamnesa dan pemeriksaan fisik Mata ( tes buta warna dan refleksi) Foto Thorax EKG Darah Lengkap ( Hemoglobin, Hematokrit, Eritrosit, Lekosit, Trombosit) Kimia darah : Gula darah sewaktu Fungsi hati : SGOT, SGPT, HbsAg Fungsi Ginjal : Ureum, Kreatinin, Asam Urat Lemak Darah : Trigliseride, Kolesterol Total

Paket yang disediakan untuk pemerikasaan kesehatan calon karyawan secara lengkap dan tepat. LANDASAN HUKUM Dalam keselamatan kerja perlu adanya pemerikasaan karyawan yang dapat dijadiakan acuan perusahaan dalam mengelola SDM di perusahaan mereka, dan dalam undungundang juga dijelaskan seperti : Undang- undang No. 14 tahun 1969, tentang Ketentuan Pokok mengenai ketenaga kerjaan. Undang- undang No. 1 tahun 1970, tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Undang- undang No.3 tahun 1992, tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja. Dengan melaksanakan Medical Check Up secara berkala, minimal satu tahun sekali, kesehatan Anda akan dapat termonitor dengan baik. Dengan kesehatan yang baik, semua kesibukan dan acara penting Anda yang telah dipersiapkan jauh hari sebelumnya, akan dapat berlangsung dengan sukses (http://www.garudasentramedika.co.id/web/index.php?option=com_content&view=article&i d=1173:pentingnya-medical-check-up&catid=30:the-community&Itemid=476)General Medical Check Up meliputi beberapa tahapan sbb : 1. Wawancara/anamnesa

2. Pemeriksaanfisik 3. PemeriksaanLaboratorium 4. Pemeriksaan penunjang lain seperti foto Rontgen, EKG, dll

Wawancara atau Anamnesa dilakukan untuk mengetahui riwayat penyakit sekarng, riwayat penyakit yang pernah di derita sebelumnya dan riwayat penyakit dalam keluarga.

Pemriksaan fisik di lakukan mulai dari mengetahui vital sign (tensi, nadi, pernafasan serta suhu tubuh), di lanjutkan dengan memeriksa tubuh yang dilakukan sesuai dengan prosedur fisik diagnostic.

Pemeriksaan laboratorium dilakukan dengan tujuan untuk menentukan prognosis atau memprediksikan perjalanan penyakit. Beberapa penyakit yang dapat dideteksi dengnan General Medical Check Up antara lain Hipertensi, diabetes (kencing manis), Dislipidemial (kolesterol), penyakit hati, ginjal paru, dll. Pemeriksaan laboratorium yang perlu dilakukan untuk General Medical Check Up, hematologi rutin, urine rutin, faeces rutin, glucose puasa, profil lemak, tes fungsi hati, tes fungsi hati, tes fungsi ginjal dan asam urat. Tujuan melakukan General Medical Check up adalah mencegah/ menunda komplikasi, memperpanjang usia produktif, meningkatkan kualitas hidup, memperpanjang usia harapan hidup serta menghemat biaya pengobatan. (http://www.suryahusadha.com/index.php?option=com_myblog&show=GeneralMedical-Check-Up-Upaya-Deteksi-Penyakit-Lebih-Dini.html&Itemid=94)

Komponen kebugaran jasmani :Kebugaran jasmani terdiri dari komponen-komponen yang dikelompokkan menjadi kelompok yang berhubungan dengan kesehatan (Health Related Physical Fitness) dan kelompok yang berhubungan dengan ketrampilan (Skill Related Physical Fitness). Dalam buku panduan ini (PANDUAN KESEHATAN OLAHRAGA BAGI PETUGAS KESEHATAN)hanya dijelaskan komponen kebugaran jasmani yang berkaitan dengan kesehatan.

1. Komposisi tubuh

o

Adalah persentase (%) lemak dari berat badan total dan Indeks Massa Tubuh (IMT). Lemak cepat meningkat setelah berumur 30 tahun dan cenderung menurun setelah berumur 60 tahun.

o o

Memberi bentuk tubuh. Pengukuran : Skinfold callipers, IMT, IMT = (Berat Badan Dalam kg : Tinggi Badan Dalam M2)

o

Obesitas pada anak-anak disebabkan oleh : hipeplasi dan hipertropi sel adiposit serta input berlebihan.

o

Obesitas pada orang dewasa oleh : hiperplasi dan hipertropi sel adiposit serta output yang kurang.

2. Kelenturan/fleksibilitas tubuh

o

Adalah luas bidang gerak yang maksimal pada persendian, tanpa dipengaruhi oleh suatu paksaan atau tekanan.

o

Dipengaruhi oleh: Jenis sendi; Struktur tulang; Jaringan sekitar sendi, otot, tendon dan ligamen.

o o o o o

Wanita (terutama ibu hamil) lebih lentur dari laki-laki. Anak-anak lebih besar dari orang dewasa. Puncak kelenturan terjadi pada akhir masa pubertas. Penting pada setiap gerak tubuh karena meningkatkan efisiensi kerja otot. Dapat mengurangi cedera (orang yang kelenturannya tidak baik cenderung mudah mengalami cedera).

o

Pengukuran: Duduk tegak depan (Sit and reachTest) Flexometer.

3. Kekuatan Otot

o

Adalah kontraksi maksimal yang dihasilkan otot, merupakankemampuan untuk membangkitkan tegangan terhadap suatutahanan.

o

Laki-laki kira-kira 25% lebih besar dari wanita (Testoteronmerupakan anabolik steroid).

o

Diukur dengan dinamometer.

4. Daya tahan jantung paru

o

Kemampuan jantung, paru dan pembuluh darah untuk berfungsi secara optimal pada waktu kerja dalam mengambilO2 secara maksimal (VO2 maks) dan menyalurkannya keseluruh tubuh terutama jaringan aktif sehingga dapat digunakan untuk proses metabolisme tubuh.

o

Kemampuan otot-otot besar untuk melakukan pekerjaan cukup berat dalam waktu lama secara terus menerus.

o o

Merupakan komponen kebugaran jasmani terpenting. Pengukuran : test lari 2,4 Km (12 menit), Bangku Harvard test,Ergocycles test.

5. Daya tahan otot

o

Merupakan kemampuan untuk kontraksi sub maksimal secaraberulang-ulang atau untuk berkontraksi terus menerus dalamsuatu waktu tertentu.

o o

Mengatasi kelelahan. Pengukuran : Push up test, Sit up test.

(http://dinkes-sulsel.go.id/new/images/pdf/panduan%20kesehatan%20olahraga.pdf)

Aterosklerosis (Atherosclerosis)Aterosklerosis (Atherosclerosis) merupakan istilah umum untuk beberapa penyakit, dimana dinding arteri menjadi lebih tebal dan kurang lentur. Penyakit yang paling penting dan paling sering ditemukan adalah aterosklerosis, dimana bahan lemak terkumpul dibawah lapisan sebelah dalam dari dinding arteri. Aterosklerosis bisa terjadi pada arteri di otak, jantung, ginjal, organ vital lainnya dan lengan serta tungkai. Jika aterosklerosis terjadi di dalam arteri yang menuju ke otak (arteri karotid), maka bisa terjadi stroke. Jika terjadi di dalam arteri yang menuju ke jantung (arteri koroner), bisa terjadi serangan jantung. (http://medicastore.com/penyakit/137/Aterosklerosis_Atherosclerosis.html)

Gangguan metabolisme : http://www.docstoc.com/docs/30491393/gangguanmetabolisme dan lipid darah.pdf

PROFIL LIPID DAN RISIKO PENYAKIT JANTUNG KORONER Andi Surya AmalPenyakit jantung koroner (PJK) berkembang sebagai akibat interaksi berbagai faktor risiko. Namun, dari semua faktor yang bertalian dengan ateriosklerosis atau penyakit jantung, profil lipid darah (kolesterol dan/atau trigliserida) masih menjadi perhatian sebagai salah satu faktor yang memberikan tanda-tanda bakal timbulnya penyakit jantung koroner. Tulisan ini hanya dibatasi pada pemahaman tentang status lipid dan keterkaitannya dengan PJK sebagai faktor risiko tradisional. Disadari bahwa perkembangan mutakhir dalam bidang penyakit jantung menemukan berbagai fakta-fakta baru tentang PJK. Namun, pengendalian faktor-faktor risiko tradisional, terutama dislipidemia, obesitas, merokok, dan hipertensi masih cukup relevan dalam upaya menurunkan morbiditas dan mortalias PJK dan bencana kardiovaskular lain. Berbagai studi epidemiologik menunjukkan bahwa semakin tinggi kadar lipid dalam darah maka semakin besar risiko terjadinya penyakit jantung koroner. Oleh karena itu kontrol lipid darah, dan pengendalian kadar lipid darah hingga batas normal akan menekan risiko terjadinya penyakit jantung koroner. Berbicara tentang lipid, kolesterol merupakan salah satu dari lemak atau senyawa lipid yang sejak awal diyakini sebagai faktor risiko PJK. Di dalam darah kolesterol ditemukan bersama dengan fosfolipid, trigliserida, dan asam lemak. Kolesterol berada dalam plasma atau serum dalam dua fraksi, sebagai kolesterol tidak diesterifikasi atau sebagai ester kolesterol, dengan yang terakhir ini membentuk sekitar dua pertiga kolesterol total plasma. Kecuali dinyatakan,

istilah kolesterol digunakan untuk menyatakan ester kolesterol dan kolesterol tidak diesterifikasi total plasma. Kolesterol dan lipid plasma lainnya tidak ada dalam bentuk bebas atau tidak berdisosiasi di dalam aliran darah. Sebaliknya ia membentuk kompleks dengan senyawa protein yang disebut apolipoprotein (atau apoprotein) dan dibawa di dalam kompleks makromolekular yang disebut lipoprotein plasma. Akhir-akhir ini, pengukuran kadar kolesterol total sebagai faktor risiko utama telah digantikan oleh pengukuran kolesterol dalam kelompok lipoprotein spesifik, yang paling penting adalah LDL dan HDL. Disamping itu nilai trigliserida serum juga berhubungan positif dengan risiko PJK. Trigliserida adalah faktor risiko univarian yang sangat penting untuk PJK, tetapi tidak setelah analisis multivarian; meskipun analisis seperti itu tidak tepat sama sekali, karena trigliserida tidak berdiri sendiri dari kadar kolesterol dan kadar HDL rendah, obesitas, diabetes atau hipertensi. Kolesterol-LDL Low Density Lipoprotein (LDL) adalah lipoprotein utama pengangkut kolesterol dalam darah yang terlibat dalam proses terjadinya PJK. Semakin tinggi kadar kolesterol-LDL dalam darah menjadi petanda semakin tingginya risiko PJK, karena itu kolesterol-LDL biasa juga disebut 'kolesterol jahat'. Penurunan kolesterol-LDL pada individu yang mempunyai penyakit jantung, atau yang mempunyai risiko PJK, dapat memperlambat perkembangan aterosklerosis , mengurangi kejadian infark miokard dan mengurangi mortalitas. The Adult Treatment Panel (ATP) of The National Cholesterol Program telah menetapkan bahwa keputusan untuk mengelola kolesterol tinggi akan berdasarkan nilai kolesterol-LDL. Lebih jauh lagi, NCEP telah menganjurkan klinisi untuk menggunakan kadar kolesterol-LDL dalam membuat keputusan terapi, kapan memulai terapi dengan diet dan atau mempertimbangkan penggunaan obat. Kolesterol-HDL High Density Lipoprotein (HDL) merupakan lipoprotein yang bersifat menurunkan faktor risiko pembentukan aterosklerosis. Kolesterol-HDL beredar dalam darah dan kembali ke hepar mengalami katabolisme membentuk empedu serta dieleiminasi melalui usus besar. Sehingga semakin tinggi kadar HDL, semakin banyak kolesterol yang dieliminasi. Tidak seperti kadar kolesterol total atau LDL, kadar HDL berhubungan terbalik dengan risiko PJK. Manfaat pemeriksaan HDL dalam menentukan risiko PJK prematur juga sudah diketahui sebelum tahun 1990-an. Berdasarkan Framinghan Heart Study penurunan HDL sebesar 1 % berarti peningkatan risiko PJK sebesar 3 - 4 %. Selain itu, studi angiografik pada awal dekade ini juga menunjukkan untuk pertama kalinya bahwa peningkatan nilai HDL ada hubungannya dengan pengurangan kecepatan perkembangan lesi aterosklerosis dan regresi lesi. Dengan demikian HDL sering disebut kolesterol yang baik; makin tinggi kadar HDL makin baik untuk pasien tersebut. Berdasarkan panduan manajemen lipid dari NCEP ATP II, nilai HDL yang tinggi merupakan satu faktor risiko negatif untuk PJK, mengimbangi faktor risiko positif seperti merokok sigaret, riwayat keluarga, dan hipertensi

Trigliserida Trigliserida bersirkulasi dalam darah bersama-sama dengan VLDL (Very Low Densitiy Lipoprotein) yang bersifat aterogenik. Trigliserida serum juga berhubungan positif dengan risiko PJK. Namun, kebanyakan penelitian prospektif menunjukkan bahwa risiko berlebihan ini tergantung atas adanya bersamaan kadar HDL yang rendah dan kolesterol-LDL yang tinggi, obesitas, serta gangguan toleransi glukosa. Menurut Reckless (1994) pada diabetes, hipertrigliserida pada kenyataannya potensial menjadi aterogenik tanpa perlu disertai oleh hiperkolesterolemia yang berat. Karena itu, pada orang yang mangalami peningkatan trigliserida harus diperiksa bagi tingginya kolesterol-LDL, turunnya kolesterol-HDL, hiperglikemia, obesitas, dan penyalahgunaan alkohol serta harus dilakukan tindakan pencegahan yang tepat. Interpretasi tes lipid darah Berbagai pedoman telah dibuat untuk menilai hasil tes lipid darah. Oleh The National Cholesterol Education Program, Adult Treatment Panel III 2001 menetapkan klasifikasi kolesterol dan trigliserida, yang merupakan pedoman untuk interpretasi klinik hasil tes lipid darah sebagai berikut : A. Total Kolesterol

Kurang dari 200 mg/dl, dikategorikan level kolesterol yang diinginkan. Antara 200 - 239 mg/dl, dikategorikan garis batas level kolesterol tinggi Lebih besar atau sama dengan 240 mg/dl, diketegorikan level kolesterol tinggi.

B. Kolesterol-LDL

Kurang dari 100 mg/dl, dikategorikan level Kolesterol-LDL optimal Antara 100 - 129 mg/dl, dikategorikan level Kolesterol LDL mendekati optimal Antara 130 - 159 mg/dl, dikategorikan garis batas level kolesterol-LDL tinggi Antara 160 - 189 mg/dl, dikategorikan level kolesterol-LDL tinggi Lebih besar atau sama dengan 190 mg/dl, dikategorikan level kolesterol sangat tinggi.

C. Kolesterol-HDL

Kurang dari 40 mg/dl, dikategorikan level kolesterol HDL rendah Lebih besar atau sama dengan 60 mg/dl, dikategorikan level kolesterol tinggi.

D. Trigliserida

Kurang dari 150 mg/dl, dikategorikan level trigliserida normal Antara 150 - 199 mg/dl, dikategorikan level trigliserida garis batas level trigliserida tinggi Antara 200 - 499 mg/dl, dikategorikan level trigliserida tinggi Lebih besar atau sama dengan 500 mg/dl, diketegorikan level trigliserida sangat tinggi. (http://andisuryaamal.multiply.com/journal/item/3?&show_interstitial=1&u=%2Fjour nal%2Fitem)

Asam laktat :Asam laktat menumpuk karena aktivitas tubuh yg keras tanpa diiringi pasokan oksigen yg cukup sehingga otot mengambil bahan bakar dari glukosa yang disimpan tubuh. Pemecahan glukosa oleh tubuh menimbulkan penumpukan asam laktat yang menimbulkan nyeri dan kelelahan. Untuk meningkatkan aktivitas tubuh dengan menunda penumpukan asam laktat, tubuh harus dilatih dgn aktivitas aerobik secara rutin. Aerobik (yg artinya dengan udara) meningkatkan kapilarisasi dengan melancarkan jalan nadi darah dan melancarkan transportasi oksigen ke otot sekaligus meningkatkan efisiensi kerja jantung dan paru-paru. Dengan oksigen yg selalu tersedia untuk aktivitas otot, penumpukan asam laktat dapat ditunda jauh lebih lama dan stamina menjadi lebih panjang serta tubuh lebih sehat. (http://odingaminuddin.wordpress.com/2009/12/10/asam-laktat-vs-pegal-kramdan-cepat-lelah-saat-olahraga/)

Berdasarkan firman Allah dan hadits Nabi SAW, dapat disimpulkan bahwa jenis-jenis makanan yang halal ialah : 1. Semua makanan yang baik, tidak kotor dan tidak menjijikan. 2. Semua makanan yang tidak diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya. 3. semua makanan yang tidak memberi mudharat, tidak membahayakan kesehatan jasmani dan tidak merusak akal, moral, dan aqidah. 4. Binatang yang hidup di dalam air (http://ari2abdillah.wordpress.com/2007/06/26/jenis-makanan-yang-halal-dan-haram/)

Makanan haram : www.halalguide.info