9
GOOD LABORATORY PRACTICE (PRAKTEK LABORATORIUM YANG BENAR) Pelayanan laboratorium merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang diperlukan untuk menunjang upaya peningkatan kesehatan, pencegahan dan pengobatan penyakit. Hasil pemeriksaan laboratorium digunakan untuk : ü Menunjang dan atau menetapkan diagnosis ü Pemberian pengobatan ü Pemantauan hasil pengobatan ü Penentuan prognosis Untuk meningkatkan suatu hasil pemeriksaan laboratorium, mutlak perlu dilaksanakan kegiatan pemantapan mutu (quality assurance) yang mencakup berbagai komponen kegiatan.Salah satu komponen tersebut adalah kegiatan praktek laboratorium yang benar (Good Laboratory Practice / GLP). Komponen GLP meliputi : A. Organisasi B. Pencatatan dan pelaporan C. Ruangan dan fasilitas penunjang D. Peralatan laboratorium E. Bahan laboratorium F. Spesimen G. Metoda pemeriksaan H. Bakuan mutu I. Pemantapan mutu J. Keamanan laboratorium A. ORGANISASI ü Kelengkapan organisasi disesuaikan dengan jenis dan jenjang laboratorium yang bersangkutan ü Tenaga :

Good Laboratory Practice

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Good Laboratory Practice

GOOD LABORATORY PRACTICE(PRAKTEK LABORATORIUM YANG BENAR)

   Pelayanan laboratorium merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang diperlukan untuk menunjang upaya peningkatan kesehatan, pencegahan dan pengobatan penyakit.

  Hasil pemeriksaan laboratorium digunakan untuk :

ü  Menunjang dan atau menetapkan diagnosisü  Pemberian pengobatanü  Pemantauan hasil pengobatanü  Penentuan prognosis

  Untuk meningkatkan suatu hasil pemeriksaan laboratorium, mutlak perlu dilaksanakan kegiatan pemantapan mutu (quality assurance) yang mencakup berbagai komponen kegiatan.Salah satu komponen tersebut adalah kegiatan praktek laboratorium yang benar (Good Laboratory Practice / GLP).

Komponen GLP meliputi :A.    OrganisasiB.     Pencatatan dan pelaporanC.     Ruangan dan fasilitas penunjangD.    Peralatan laboratoriumE.     Bahan laboratoriumF.      SpesimenG.    Metoda pemeriksaanH.    Bakuan mutuI.       Pemantapan mutuJ.       Keamanan laboratorium

A.     ORGANISASIü  Kelengkapan organisasi disesuaikan dengan jenis dan jenjang laboratorium yang

bersangkutanü  Tenaga : - Dokter Spesialis Patologi Klinik- Dokter umum + pengalaman di bidang laboratorium - Sarjana bidang kesehatan- Analis kesehatan

ü  Komunikasi- Intern (dalam laboratorium itu sendiri) : horizontal / vertikal- Ekstern (antar laboratorium lain / unit lainnya yang terkait)

Page 2: Good Laboratory Practice

- Penanggung jawab laboratorium harus dapat mengadakan komunikasi ekspertis / keahlian / konsultatif untuk memberikan penjelasan kepada pemakai jasa.

ü  Pendidikan & pelatihan bagi tenaga laboratorium secara berkesinambungan : formal & informal

 

B.     PENCATATAN DAN PELAPORANDiperlukan dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.

Kesalahan dalam pencatatan & pelaporan akan mempengaruhi aktivitas laboratorium.

Pencatatan : -    kegiatan pelayanan-    keuangan-    logistik-    kepegawaian

Pelaporan : -   kegiatan rutin : harian, triwulan, tahunan-   khusus : kasus-kasus KLB, HIV-   hasil pemeriksaan

Penyimpanan dokumen

: -   surat permintaan pemeriksaan laboratorium-   hasil pemeriksaan laboratorium-   surat permintaan dan hasil rujukan

Pemusnahan dokumen

-   setelah 5 tahun

C.     RUANGAN DAN FASILITAS PENUNJANG

ruang penerimaan-    ruang pemeriksaan -    ruang administrasi

Fasilitas Penunjang :

Page 3: Good Laboratory Practice

ü  Kamar mandi / WC pasien dan petugas laboratorium ü  Penampungan / pengolahan limbah laboratoriumü  Fasilitas keamanan kerjaü  Ventilasi yang cukupü  Penerangan yang cukupü  Air bersih yang mengalir

D.     PERALATAN LABORATORIUMSebelum menentukan jenis alat yang akan dibeli, perlu dipertimbangkan beberapa

faktor, yaitu : Sesuai dengan kebutuhan jenis pemeriksaan, vol spesimen, jumlah pemeriksaan Sesuai dengan fasilitas yang tersedia, misal : luas ruangan, listrik dan lain-lain Tersedianya tenaga yang ada untuk mengoperasikan alat tersebut. Tersedianya reagensia dan kontinuitas pengadaannya Sistem alat   Pemasok / vendor :

mempunyai reputasi yang baik, memiliki fasilitas uji fungsi. menyediakan petunjuk operasional alat. menyediakan pelatihan dan pelayanan purna-jual

Terdaftar di DepKes (BPOM)   Nilai ekonomis Pemilihan pemasok Evaluasi peralatan baru, baik sebelum / sesudah pembelian alat yang mencakup :

kesesuaian spesifikasi alat dengan brosur kesesuaian alat dengan lingkungan dan lain-lain.

Penggunaan dan pemeliharaan alat (maintenance) Pemecahan masalah kerusakan alat (trouble shooting)   Kalibrasi peralatan Penanggung jawab alat (umumnya setiap alat tidak digunakan oleh hanya satu

orang saja).

E.     BAHAN LABORATORIUM Macam / jenis : -    reagen

-    standar-    bahan kontrol-    air-    media

Dasar pemilihan : -    kualitas bahan-    produksi pabrik yang telah dikenal-    deskripsi lengkap dari bahan / produk-    masa kadaluarsa yang panjang-    volume / isi kemasan-    mudah diperoleh di pasaran-    biaya tiap satuan (nilai ekonomis)

Page 4: Good Laboratory Practice

-    pemasok / vendor-    kelancaran & kesinambungan pengadaan-    terdaftar di DepKes (BPOM)

Pengadaan harus diperhitungkan

: -    tingkat persediaan-    perkiraan jumlah kebutuhan-    waktu yang dibutuhkan untuk mensuplai bahan

tersebut.

ü  Tingkat persediaan harus sama dengan jumlah persediaan yaitu : persediaan minimum ditambah jumlah safety stock.

ü  Persediaan minimum adalah jumlah yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan kegiatan operasional normal sampai pengadaan berikut.

ü  Jumlah safety stock adalah jumlah persediaan yang harus ada untuk bahan-bahan yang sangat dibutuhkan di luar kebutuhan rutin atau yang sering terlambat diterima dari pemasok.

ü  Untuk menetapkan perkiraan jumlah kebutuhan dapat didasarkan pada jumlah pemakaian / pembelian bahan dalam periode 6 – 12 bulan yang lalu dan proyeksi jumlah pemakaian / pembelian bahan dalam periode 6 – 12 bulan yad.

ü  Penyimpanan harus diperhatikan :- perputaran pemakaian : FIFO ( First In First Out)- suhu / kelembaban.- lama penyimpanan ( lihat kadaluarsa & incompabilitynya)

F.      SPESIMENMacam : -    darah (serum / plasma)

-    urin-    faeces-    dan lain-lain

Persiapan : -    pasien (puasa, diet, obat-obatan, alkohol, merokok, umur, ras, kehamilan, aktivitas fisik, demam, trauma, variasi harian)

Pengambilan, syarat-syarat

: -    peralatan-    wadah-    pengawet / tidak-    waktu pengambilan yang paling baik-    lokasi pengambilan yang tepat-    volume spesimen yang dibutuhkan

Pemberian identitas

-    tgl & jam-    nama pasien-    jenis kelamin-    umur-    no register laboratorium-    pemeriksaan laboratorium yang diminta

Page 5: Good Laboratory Practice

Pengolahan : -    spesimen yang telah diambil harus segera diolah dan diperiksa, karena stabilitas spesimen dapat berubah oleh faktor-faktor misalnya: terjadinya penguapan, pengaruh suhu,

terkena paparan sinar matahari terkontaminasi oleh kuman.

Penyimpanan dan pengiriman spesimen

: -    bila spesimen tidak dapat langsung diperiksa, maka spesimen tersebut harus disimpan dengan memperhatikan persyaratan penyimpanan untuk tiap-tiap spesimen

Perhatikan juga

: -    apakah perlu antikoagulan / tidak-    wadah yang dipakai-    stabilitas spesimen tersebut.

Bila spesimen yang diterima oleh laboratorium tidak memenuhi persyaratan yang ditentukan, maka laboratorium tersebut harus menolaknya

G.     METODA PEMERIKSAAN Pemilihan metoda pemeriksaan perlu dipertimbangkan :1.       Tujuan pemeriksaanTiap pemeriksaan sensitifitas & spesifisitas yang berbeda-beda. Pemeriksaan dengan sensitifitas yang tinggi terutama dipersyaratkan untuk tujuan

pemeriksaan penyaring. Metoda yang baik adalah yang mempunyai sensitifitis & spesifisitis setinggi mungkin.

2.       Kecepatan hasil pemeriksaan yang diinginkan, misalnya : pada keadaan gawat darurat.

3.       Rekomendasi resmi dari lembaga / badan yang diakui atau organisasi profesi.

H.     BAKUAN MUTUBakuan mutu dapat dibagi beberapa jenis berdasarkan jenjang hierarki dalam suatu

organisasi. Pada umumnya jenjang dokumen bakuan mutu terbagi atas 3 jenjang :1.       Normatif (Pedoman Mutu / Kebijakan Mutu)Yang memuat segala kebijakan dalam hal mutu yang berlaku dalam laboratorium yang

bersangkutan. Dari pedoman ini harus tercermin secara garis besar sasaran mutu yang ingin dicapai & segala upaya yang dilakukan agar sasaran mutu tersebut dapat benar-benar tercapai.

2.       Tingkat menengah : Prosedur Tetap ( Standard Operating Prosedure / SOP)Yang memuat langkah-langkah utama dalam mengerjakan suatu aktifitas.

Contoh : ü  SOP Pendaftaran & Penerimaan Pasien / Spesimenü  SOP Pengadaan Reagensiaü  SOP Pemeriksaan dan sebagainya

3.       Teknis : Petunjuk Teknis / Instruksi Kerjayang mengatur bagaimana segala langkah teknis harus dilakukan.Contoh : SOP yang disebut diatas, secara umum dirinci langkah-langkah yang harus

dilakukan dalam menganalisa sampel.Sebagai petunjuk teknis untuk mendukung Protap

Page 6: Good Laboratory Practice

tersebut perlu dibuatkan pedoman bagi masing-masing analit (parameter pemeriksaan) sehingga akan tersedia, misalnya :

ü  Petunjuk Teknis Pemeriksaan Glukosaü  Petunjuk Teknis Pemeriksaan HBs Ag dan sebagainya

  I.        PEMANTAPAN MUTU1.       Pemantapan Mutu InternalPMI adalah kegiatan pencegahan dan pengawasan yang dilaksanakan oleh masing-

masing laboratorium sendiri secara rutin, teratur dan terus menerus terhadap setiap tahap pemeriksaan mulai dari tahap praanalitik, analitik sampai pasca analitik, agar dapat memperoleh hasil pemeriksaan yang tepat dan teliti.

Berbagai kegiatan dalam PMI ini antara lain :ü  Kalibrasi peralatanü  Uji kualitas airü  Uji kualitas reagensü  Uji kualitas antigenik-antiseraü  Uji ketelitian ketepatan

2.       Pemantapan Mutu EksternalPME adalah kegiatan yang diselenggarakan secara periodik oleh pihak lain diluar

laboratorium yang bersangkutan untuk menilai penampilan suatu laboratorium dalam bidang pemeriksaan tertentu. Setiap laboratorium harus mengikuti PME tersebut. Kegiatan ini merupakan pengecekan terakhir dari kegiatan pemantapan mutu.

Dalam mengikuti kegiatan PME ini, pelaksanaan pemeriksaan haruslah tidak dilakukan secara khusus, tapi dilakukan sama seperti yang dilakukan pada pemeriksaan sehari-hari.

3.       AuditAdalah proses menilai atau memeriksa kembali secara kritis berbagai kegiatan yang

telah dilaksanakan didalam laboratorium. Audit dapat dilakukan oleh petugas yang sudah senior di laboratorium yang bersangkutan (internal audit) atau oleh pihak lain di luar laboratorium (external audit)

4.       Validasi HasilMerupakan upaya untuk memantapkan kualitas hasil pemeriksaan melalui pemeriksaan

ulang oleh laboratorium rujukan, termasuk disini adalah cross-check.

5.       AkreditasiMerupakan inspeksi yang dilakukan oleh badan yang berwenang untuk menentukan

apakah suatu laboratorium layak dan kompeten untuk melakukan suatu pelayanan laboratorium.

6.       Pendidikan dan Pelatihan

Page 7: Good Laboratory Practice

Pendidikan & pelatihan harus direncanakan secara berkelanjutan dan berkesinambungan, serta dilaksanakan dan dipantau pelaksanaannya.

J.       KEAMANAN LABORATORIUMSetiap petugas laboratorium harus memahami dan menguasai :1.       Hal-hal umum yang berkaitan dengan pencegahan infeksi2.       Pengaturan dan tata ruang laboratorium3.       Penggunaan peralatan laboratorium4.       Sterilisasi, desinfeksi dan dekontaminasi5.       Pengelolaan spesimen6.       Pengelolahan limbah7.       Pengamanan terhadap :ü  bahan kimiaü  bahan radioaktifü  infeksi mikroorganismeü  fasilitas hewan percobaanü  keadaan daruratAgar semua tindakan keamanan laboratorium dapat dilaksanakan dengan baik perlu

dibentuk Tim Keamanan Laboratorium.