3
Growth Pole Theory (Kutub Pertumbuhan) Perkembangan modern dari teori titik pertumbuhan terutama berasal dari karya ahli-ahli teori ekonomi regional Perancis yang dipelopori oleh François Perroux. Perroux (1955) telah mengembangkan konsep kutub pertumbuhan (pole de croissance/ pole de development/ growth pole). Menurut pendapatnya, petumbuhan ataupun pembangunan tidak dilakukan di seluruh tata ruang atau sembarang tempat, tetapi terbatas pada beberapa tempat atau lokasi tertentu. Tata ruang diidentifikasikannya sebagai arena atau medan kekuatan yang didalamnya terdapat kutub-kutub atau pusat-pusat. Setiap kutub mempunyai kekuatan pancaran pengembangan ke luar dan kekuatan tarikan ke dalam. Teori ini menjelaskan tentang pertumbuhan ekonomi dan khususnya mengenai perusahaan-perusahaan dan industri-industri serta saling ketergantungannya, dan bukan mengenai pola geografis dan pergeseran industri baik secara intra maupun secara inter, pada dasarnya konsep kutub pertumbuhan mempunyai pengertian tata ruang ekonomi secara abstrak. Tidak semua kota dapat digolongkan sebagai pusat pertumbuhan, tetapi sebagai suatu pusat pertumbuhan harus memiliki empat ciri sebagai berikut :

Growth Pole Theory

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kutub pertumbuhan

Citation preview

Page 1: Growth Pole Theory

Growth Pole Theory (Kutub Pertumbuhan)

Perkembangan modern dari teori titik pertumbuhan terutama berasal dari karya ahli-ahli teori ekonomi regional Perancis yang dipelopori oleh François Perroux. Perroux (1955) telah mengembangkan konsep kutub pertumbuhan (pole de croissance/ pole de development/ growth pole).

Menurut pendapatnya, petumbuhan ataupun pembangunan tidak dilakukan di seluruh tata ruang atau sembarang tempat, tetapi terbatas pada beberapa tempat atau lokasi tertentu. Tata ruang diidentifikasikannya sebagai arena atau medan kekuatan yang didalamnya terdapat kutub-kutub atau pusat-pusat. Setiap kutub mempunyai kekuatan pancaran pengembangan ke luar dan kekuatan tarikan ke dalam. Teori ini menjelaskan tentang pertumbuhan ekonomi dan khususnya mengenai perusahaan-perusahaan dan industri-industri serta saling ketergantungannya, dan bukan mengenai pola geografis dan pergeseran industri baik secara intra maupun secara inter, pada dasarnya konsep kutub pertumbuhan mempunyai pengertian tata ruang ekonomi secara abstrak.

Tidak semua kota dapat digolongkan sebagai pusat pertumbuhan, tetapi sebagai suatu pusat pertumbuhan harus memiliki empat ciri sebagai berikut :

¨    Adanya hubungan intern dari berbagai macam kegiatan

Adanya keterkaitan satu sektor dengan sektor lainnya sehingga apabila ada satu sektor yang tumbuh akan mendorong sektor lain karena saling terkait. Berbagai komponen kehidupan kota akan saling mendukung terciptanya pertumbuhan.

¨      Ada efek penggandaan (multiplier effect)

Adanya keterkaitan antar sektor akan menciptakan efek penggandaan. Permintaan pada satu sektor akan menciptakan produksi pada sektor tersebut maupun sektor lain yang terkait, dan pada

Page 2: Growth Pole Theory

akhirnya akan terjadi akumulasi modal. Multiplier effect sangat berperan dalam suatu kota untuk memacu pertumbuhan daerah belakangnya.

¨      Adanya konsentrasi geografis

Konsentrasi geografis dari berbagai sektor dapat menciptakan efisiensi diantara sektor yang saling membutuhkan. Selain itu juga meningkatkan daya tarik dari kota tersebut.

¨      Bersifat mendorong daerah belakangnya

Hal ini dapat terjadi apabila hubungan antara kota dan wilayah harmonis. Misalnya kota membutuhkan bahan baku dari wilayah belakangnya dan menyediakan berbagai kebutuhan wilayah belakang untuk dapat mengembangkan dirinya. 

Konsep Growth pole dapat didefinisikan secara geografis dan fungsional

Secara geografis growth pole dapat digambarkan sebagai suatu lokasi yang memiliki fasilitas dan kemudahan sehingga menimbulkan daya tarik bagi berbagai kalangan untuk mendirikan berbagai macam usaha di daerah tersebut dan masyarakat senang memanfaatkan fasilitas tersebut.

Secara fungsional growth pole dapat diartikan sebagai suatu lokasi konsentrasi kelompok ekonomi (industri, bisnis dll) yang mengakibatkan pengaruh ekonomi ke dalam  maupun keluar wilayah tersebut.

Jakarta sebagai kutub pertumbuhan bagi perkembangan daerah sekitarnya (Jabodetabek)

Sumber Gambar