18
POLA PEWARISAN KARAKTER YANG BERSIFAT KUANTITATIF 1. Gen Ganda 2. Alel Ganda

GT 7. Pola Pewarisan Karakter Yang Bersifat Kuantitatif

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pewarisan

Citation preview

Page 1: GT 7. Pola Pewarisan Karakter Yang Bersifat Kuantitatif

POLA PEWARISAN KARAKTERYANG BERSIFAT KUANTITATIF

1. Gen Ganda2. Alel Ganda

Page 2: GT 7. Pola Pewarisan Karakter Yang Bersifat Kuantitatif

GEN GANDA

Page 3: GT 7. Pola Pewarisan Karakter Yang Bersifat Kuantitatif

Gen ganda atau poligen

Kelompok gen yang terletak pada lokusberlainan yang mengawasi ekspresi suatusifat tertentu yg sama.

Sifat yang dipengaruhi gen gandamenunjukkan variasi kuantitatif besar, karena dapat diekspresikan dalam berbagaitingkatan.

Contoh warna biji, tinggi pohon, bobotbuah, dll.

Page 4: GT 7. Pola Pewarisan Karakter Yang Bersifat Kuantitatif

Mendel mengelompokan sifat kualitatif sehingga mudah mengelompokannya.

Contoh batang tinggi, batang rendah, bunga merah, bunga putih.

Kenyataan seringkali tidak seperti itu.

J. Kolreuter dengan percobaan pada tanaman tembakau mendapatkan fenomena baru.

Misal ada sifat yang berdegradasi seperti tinggi batang dari mulai yang pendek hingga yang tinggi

Page 5: GT 7. Pola Pewarisan Karakter Yang Bersifat Kuantitatif

Perbandingan percobaan Mendel dan KolreuterPersilangan dua tanaman dengan satu sifat beda

No Keturunan F1 Keturunan F2

1 Mendel Memiliki Sifat dominan

Memiliki keurunandegan perbandingan fenotip 3 : 1

2 Kolreuter Memiliki sifat intermedier

Memiliki variasi sifat antara kedua induknya

Mendel --------------- kualitatifKolreuter ------------- kuantitatif

Page 6: GT 7. Pola Pewarisan Karakter Yang Bersifat Kuantitatif

Contoh Kelinci jenis Flemish Giant bobot rata-rata 13

pon, disilangkan denga polish dengan beratratar-rata 3 pon menghasilkan keturunan rata-rata 8 pon. Keturunan F2 sangat bervariasi dariyang paling kecil sampai dengan bobot yang sama dengan jenis Flemish Giant. Yang lain bervariasi diantara bobot tersebut

Andai ada 4 pasan gen terlibat, maka genotipFlemish Giant AABBCCDD dan polishaabbccdd. Akhirnya setiap gen dominanmenambahkan berat (13p – 3p)/ 8 = 1,25 pon

Maka F1 yg heterosigotik utk keempat pasanggen AaBbCcDd mempunyai berat 3p+(4x1,25)p = 8 pon

Page 7: GT 7. Pola Pewarisan Karakter Yang Bersifat Kuantitatif

P Flemish Giant x Polish

AABBCCDD aabbccdd

13 p 3p

F1 AaBbCcDd x AaBbCcDd

AABBCCDD 1= 13p

.

aabbccdd 1 = 3 p

Page 8: GT 7. Pola Pewarisan Karakter Yang Bersifat Kuantitatif

Pengurangan 1 gen dominan

3 p + (7 x 1,25 p) = 11,75 p

Pengurangan 2 gen dominan

3 p + (6 x 1,25) = 10,50 p

Pengurangan 3 gen dominan

3 p + (5 x 1,25) = …………. ?

Page 9: GT 7. Pola Pewarisan Karakter Yang Bersifat Kuantitatif

ALEL GANDA

Page 10: GT 7. Pola Pewarisan Karakter Yang Bersifat Kuantitatif

Alel Ganda

Alel yang anggotanya lebih dari dua

Variasi-variasi baru terjadi karena timbulnyamutasi gen A → a1, a2 dan a3 yang masing-masing menghasilkan fenotip berlainan.

Simbol untuk alel ganda mengikuti peraturanbiasa, dominan huruf besar, bagi anggotalainnya huruf kecil bisa superscript ( a 1, a2 ) atausubscript (a1 ,a2) urutannya disesuaikan denganderajat dominansi

Page 11: GT 7. Pola Pewarisan Karakter Yang Bersifat Kuantitatif

Contoh warna bulu pada kelinci

Warna polos Chinchila Himalaya Albino

CC c chcch c H cH cc

C cch cchcH cHc

CcH cchc

Cc

Page 12: GT 7. Pola Pewarisan Karakter Yang Bersifat Kuantitatif
Page 13: GT 7. Pola Pewarisan Karakter Yang Bersifat Kuantitatif

Seekor kelinci dikawinkan antara warnapolos dengan kelinci chinchila, mempunyai anak yang albino bagaimana genotip parentalnya

P warna polos x chinchila

Cc cchc

cc

albino

Page 14: GT 7. Pola Pewarisan Karakter Yang Bersifat Kuantitatif

X

Polos (Cc) Chinchila (cchc)

Albino (cc)

Page 15: GT 7. Pola Pewarisan Karakter Yang Bersifat Kuantitatif

Contoh pada tanaman Nicotiana Ditemukan seri alel ganda : s1, s2, s3, s4....

Bila ada tanaman denga genotip s1s2 danmelakukan penyerbukan sendiri, tak adasatupun biji yg terbentuk, mandul: Bila tepung sari yg mengandung s1 jatuh pada

kepala putik, tepungsari tak dapat tumbuh pollen tubenya.

Juga serbuk sari s2 jatuh pada kepala putik yang sama tidak tumbuh.

Kejadian ini disebut self incompatiility atau self sterility . Hal ini karena reaksi imunologis antaraprotein dalam serbuk sari dan pistil (reaksi antigen-antibodi)

Page 16: GT 7. Pola Pewarisan Karakter Yang Bersifat Kuantitatif

Bila tepungsari dari tumbuhan lain bergenotip

s2s3 jatuh pada kepala putik dari tumbuhan

denga genotip s1s2 maka sebagian yang dapat

membuahi, yaitu tepungsari yang tak

mengandung gen sama yang terdapat dalam

jaringan kepala putik tersebut yaitu tepungsari

s3 Keadaan ini disebut cross sterility

Page 17: GT 7. Pola Pewarisan Karakter Yang Bersifat Kuantitatif
Page 18: GT 7. Pola Pewarisan Karakter Yang Bersifat Kuantitatif

Contoh lain

P ♀ s2s3 x s1s3 ♂

F s1s2

s1s3

P ♀ s2s4 x s1s3 ♂

s1s4

s1s2

s2s3

s3s4