Upload
truongngoc
View
220
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
-1-
GUBERNUR ACEH
PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 97 TAHUN 2016
TENTANG
KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH ACEH
DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA
GUBERNUR ACEH,
Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 12 Qanun Aceh Nomor 13 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah Aceh, perlu menyusun kedudukan, susunan organisasi, tugas, fungsi dan tata kerja Sekretariat Daerah Aceh;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
huruf a, perlu menetapkan Peraturan Gubernur Aceh tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja
Sekretariat Daerah Aceh;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1956 tentang Pembentukan
Daerah Otonom Propinsi Atjeh dan Perubahan Peraturan Pembentukan Propinsi Sumatera Utara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 1103);
2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4633);
3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5499);
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2016
tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5887);
6. Qanun Aceh Nomor 13 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Aceh (Lembaran Aceh Tahun 2016
Nomor 16, Tambahan Lembaran Aceh Nomor 87);
-2-
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT
DAERAH ACEH.
BAB I KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan:
1. Aceh adalah Daerah Provinsi yang merupakan kesatuan masyarakat hukum yang bersifat istimewa dan diberi kewenangan
khusus untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan Peraturan Perundang-Undangan dalam sistem dan prinsip
Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang dipimpin oleh
seorang Gubernur.
2. Pemerintahan Aceh adalah pemerintahan daerah provinsi dalam
sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyelenggarakan urusan pemerintahan yang dilaksanakan oleh
Pemerintah Daerah Aceh dan Dewan Perwakilan Rakyat Aceh sesuai dengan fungsi dan kewenangan masing-masing.
3. Pemerintah Aceh adalah unsur penyelenggara pemerintahan Aceh yang terdiri atas Gubernur dan Perangkat Daerah Aceh.
4. Gubernur adalah Kepala Pemerintah Aceh yang dipilih melalui suatu proses demokratis yang dilakukan berdasarkan asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.
5. Satuan Kerja Perangkat Aceh yang selanjutnya disingkat dengan SKPA adalah perangkat Pemerintah Aceh.
6. Sekretariat Daerah Aceh yang selanjutnya disebut Setda Aceh adalah Sekretariat Daerah Aceh.
7. Sekretaris Daerah Aceh yang selanjutnya disebut Sekda Aceh adalah Sekretaris Daerah Aceh.
8. Asisten Sekretaris Daerah yang selanjutnya disebut Asisten adalah
Asisten di lingkungan Sekretariat Daerah Aceh.
9. Kepala Biro Sekretariat Daerah yang selanjutnya disebut Kepala
Biro adalah Kepala Biro di lingkungan Sekretariat Daerah Aceh.
10. Kepala Bagian yang selanjutnya disebut Kabag adalah Kepala
Bagian pada Sekretariat Daerah Aceh.
11. Kepala Subbagian yang selanjutnya disebut Kasubbag adalah Kepala Subbagian pada Sekretariat Daerah Aceh.
12. Kelompok Jabatan Fungsional adalah kelompok jabatan fungsional pada Sekretariat Daerah Aceh.
-3-
BAB II
PENETAPAN
Pasal 2
Dengan Peraturan Gubenur ini ditetapkan kedudukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi, tata kerja Setda Aceh.
BAB III
SUSUNAN DAN KEDUDUKAN
Pasal 3
(1) Susunan organisasi Setda Aceh, terdiri dari: a. Sekda Aceh;
b. Asisten Pemerintahan dan Keistimewaan Aceh;
c. Asisten Perekonomian dan Pembangunan;
d. Asisten Administrasi Umum;
e. Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik;
f. Staf Ahli Bidang Perekonomian, Keuangan dan Pembangunan;
dan
g. Staf Ahli Bidang Keistimewaan Aceh, Sumber Daya Manusia dan
Hubungan Kerjasama.
(2) Asisten Pemerintahan dan Keistimewaan Aceh sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, terdiri dari:
a. Biro Tata Pemerintahan, membawahi: 1. Bagian Penataan Daerah dan Perangkat Pemerintahan,
terdiri dari: a) Subbag Penataan Daerah, Mukim dan Gampong;
b) Subbag Perangkat Pemerintahan dan Hubungan Antar Lembaga; dan
c) Subbag Pemilu dan Pemilihan.
2. Bagian Pemerintahan Umum, terdiri dari: a) Subbag Ketenteraman dan Ketertiban, Kependudukan
dan Ketenagakerjaan;
b) Subbag Perbatasan Negara dan Pertanahan; dan
c) Subbag Perbatasan Daerah dan Toponimi.
3. Bagian Otonomi Daerah dan Kerjasama, terdiri dari: a) Subbag Tata Usaha dan Administrasi Pemerintahan
Daerah;
b) Subbag Penyelenggaraan Otonomi Daerah dan Kerjasama;
dan
c) Subbag Pengembangan dan Evaluasi Otonomi Daerah.
b. Biro Hukum, membawahi: 1. Bagian Pembinaan dan Pengawasan Produk Hukum
Kabupaten/Kota, terdiri dari:
a) Subbag Fasilitasi dan Konsultasi Produk Hukum Kabupaten/Kota;
b) Subbag Evaluasi Produk Hukum Kabupaten/Kota; dan
c) Subbag Sinkronisasi dan Harmonisasi Produk Hukum
Kabupaten/Kota.
-4-
2. Bagian Bantuan Hukum dan Jaringan Dokumentasi
Informasi Hukum, terdiri dari: a) Subbag Bantuan Hukum;
b) Subbag Penyelesaian Sengketa Hukum; dan
c) Subbag Naskah Kerjasama dan Jaringan Dokumentasi Informasi Hukum.
3. Bagian Peraturan Perundang-Undangan, terdiri dari: a) Subbag Tata Usaha;
b) Subbag Qanun Aceh dan Sosialisasi Produk Hukum; dan
c) Subbag Peraturan dan Keputusan Gubernur.
c. Biro Keistimewaan dan Kesejahteraan Rakyat, membawahi: 1. Bagian Agama dan Peran Ulama, terdiri dari:
a) Subbag Urusan Haji dan Pembinaan Keagamaan;
b) Subbag Kerjasama Ulama dan Umara; dan
c) Subbag Pembinaan Kelembagaan dan Pengkajian
Kerukunan Umat Beragama.
2. Bagian Pendidikan dan Kebudayaan, membawahi:
a) Subbag Administrasi Sarana dan Prasarana Kelembagaan;
b) Subbag Pembinaan Pendidikan, Pemuda dan Olahraga; dan
c) Subbag Pembinaan Kebudayaan dan Adat Istiadat.
3. Bagian Kesejahteraan dan Pembinaan Sosial, membawahi:
a) Subbag Tata Usaha, Program dan Perencanaan;
b) Subbag Pembinaan Kesejahteraan Sosial; dan
c) Subbag Pembinaan Kesehatan, Perempuan dan Perlindungan Anak.
(3) Asisten Perekonomian dan Pembangunan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf c, terdiri dari: a. Biro Perekonomian, membawahi:
1. Bagian Pembinaan Sumber Daya Pertanian dan Lingkungan Hidup, terdiri dari:
a) Subbag Pertanian;
b) Subbag Pangan, Kelautan dan Perikanan; dan
c) Subbag Kehutanan dan Lingkungan Hidup.
2. Bagian Pembinaan Industri, Perdagangan, ESDM dan Pariwisata, terdiri dari:
a) Subbag Industri dan Perdagangan;
b) Subbag Energi dan Sumber Daya Mineral; dan
c) Subbag Transportasi, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
3. Bagian Administrasi Sarana Perekonomian, terdiri dari: a) Subbag Tata Usaha Biro;
b) Subbag Kelembagaan Perekonomian dan Usaha Mikro Kecil Menengah; dan
c) Subbag Penanaman Modal dan Badan Usaha Milik Aceh.
-5-
b. Biro Administrasi Pembangunan, membawahi:
1. Bagian Pembinaan Administrasi Infrastruktur dan Jasa Konstruksi, terdiri dari:
a) Subbag Administrasi Pembangunan Infrastruktur;
b) Subbag Administrasi Permukiman dan Kawasan; dan
c) Subbag Administrasi Pembinaan Jasa Konstruksi.
2. Bagian Pembinaan Administrasi Pembangunan Provinsi dan Kabupaten/Kota, terdiri dari:
a) Subbag Administrasi Pembangunan Provinsi;
b) Subbag Administrasi Pembangunan Kabupaten/Kota; dan
c) Subbag Administrasi Pembangunan Dekonsentrasi dan Pembantuan.
3. Bagian Monitoring, Evaluasi dan Pengendalian Administrasi
Pembangunan, terdiri dari: a) Subbag Tata Usaha Biro;
b) Subbag Monitoring dan Evaluasi; dan
c) Subbag Pengendalian Pelaksanaan Adminsitrasi
Pembangunan.
c. Biro Pengadaan Barang dan Jasa, membawahi: 1. Bagian Pemilihan Penyedia, terdiri dari:
a) Subbag Konstruksi dan Konsultansi;
b) Subbag Pengadaan Barang dan Jasa Lainnya; dan
c) Subbag Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan.
2. Bagian Pengelolaan Pengadaan Secara Elektronik, terdiri
dari: a) Subbag Pengembangan Kebijakan Pengadaan;
b) Subbag Pembinaan dan Pengelolaan Sistem Elektronik;
dan
c) Subbag Layanan Pengguna.
3. Bagian Advokasi Hukum dan Kerjasama, terdiri dari: a) Subbag Tata Usaha Biro;
b) Subbag Fasilitasi dan Advokasi Hukum; dan
c) Subbag Kerjasama Layanan Pengadaan.
(4) Asisten Administrasi Umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf d, terdiri dari: a. Biro Organisasi, membawahi:
1. Bagian Kelembagaan; terdiri dari: a) Subbag Kelembagaan Perangkat Daerah Provinsi;
b) Subbag Kelembagaan Perangkat Daerah Kabupaten/Kota; dan
c) Subbag Analisa dan Formasi Jabatan.
2. Bagian Kepegawaian dan Akuntabilitas Kinerja Aparatur, terdiri dari:
a) Subbag Kepegawaian;
b) Subbag Perencanaan Strategis dan Kinerja; dan
c) Subbag Evaluasi dan Pelaporan SAKIP.
-6-
3. Bagian Ketatalaksanaan, terdiri dari:
a) Subbag Tata Usaha Biro;
b) Subbag Tatalaksana Pemerintahan; dan
c) Subbag Pelayanan Publik dan Perpustakaan.
b. Biro Hubungan Masyarakat dan Protokol, membawahi: 1. Bagian Humas dan Media Massa, terdiri dari:
a) Subbag Peliputan dan Hubungan Media Massa;
b) Subbag Pelayanan Aspirasi Masyarakat; dan
c) Subbag Hubungan Kelembagaan dan Media Center.
2. Bagian Pengelolaan Informasi, Publikasi dan Analisis, terdiri
dari: a) Subbag Naskah dan Makalah Pimpinan;
b) Subbag Pengelolaan Informasi dan Dokumentasi; dan
c) Subbag Publikasi dan Analisis.
3. Bagian Protokol, membawahi:
a) Subbag Tata Usaha Biro;
b) Subbag Tamu; dan
c) Subbag Protokol dan Acara.
c. Biro Umum, membawahi: 1. Bagian Tata Usaha Keuangan, terdiri dari:
a) Subbag Administrasi Keuangan;
b) Subbag Program dan Keuangan Pimpinan; dan
c) Subbag Pelaporan dan Akuntansi.
2. Bagian Rumah Tangga, terdiri dari:
a) Subbag Rumah Tangga Pimpinan;
b) Subbag Rumah Tangga Sekretariat; dan
c) Subbag Administrasi Aset Sekretariat Daerah.
3. Bagian Tata Usaha, terdiri dari: a) Subbag Tata Usaha Biro;
b) Subbag Pengelolaan Naskah Dinas;
c) Subbag Tata Usaha Pimpinan; dan
d) Subbag Fasilitasi Administrasi Staf Ahli Gubernur.
Pasal 4
(1) Sekda Aceh merupakan Unsur Staf Gubernur Aceh.
(2) Setda Aceh dipimpin oleh seorang Sekda Aceh berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur.
(3) Asisten Sekda Aceh dipimpin oleh seorang Asisten yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekda Aceh.
(4) Staf Ahli Gubernur dipimpin oleh seorang Staf Ahli yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekda.
(5) Biro-biro dipimpin oleh seorang Kepala Biro yang berada di bawah
dan bertanggung jawab kepada Asisten Sekda Aceh yang membidanginya.
(6) Bagian-bagian dipimpin oleh seorang Kabag yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Biro yang membidanginya.
(7) Subbag-subbag dipimpin oleh seorang Kasubbag yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kabag yang membidanginya.
-7-
BAB IV
TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA
Bagian Kesatu
Setda Aceh
Pasal 5
Setda Aceh mempunyai tugas membantu gubernur dalam
penyusunan kebijakan dan pengoordinasian administratif terhadap pelaksanaan tugas Perangkat Aceh serta pelayanan administratif.
Pasal 6
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5,
Setda Aceh mempunyai fungsi: a. penyusunan kebijakan pemerintahan Aceh;
b. pelaksanaan dan pengoordinasian tugas perangkat Aceh;
c. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan pemerintahan Aceh;
d. pelayanan administratif dan pembinaan administrasi dan Aparatur Sipil Negara pada perangkat Aceh;
e. pelaksanaan fungsi kedinasan lainnya yang diberikan oleh gubernur yang berkaitan dengan tugas dan fungsinya.
Pasal 7
Sekda Aceh mempunyai tugas membantu gubernur dalam penyusunan kebijakan dan pengoordinasian administratif terhadap
pelaksanaan tugas Perangkat Aceh serta pelayanan administratif.
Pasal 8
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7, Sekda Aceh mempunyai fungsi: a. pengkoordinasian penyusunan kebijakan pemerintahan Aceh;
b. pengoordinasian pelaksanaan tugas perangkat Aceh;
c. pelaksanaan kebijakan pemerintahan Aceh;
d. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan Aceh;
e. pelayanan administratif dan pembinaan Aparatur Sipil Negara pada
perangkat Aceh; dan
f. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bagian Kedua Asisten Pemerintahan dan Keistimewaan Aceh
Pasal 9
Asisten Pemerintahan dan Keistimewaan Aceh merupakan unsur
pembantu Sekda Aceh di bidang perumusan kebijakan dan mengoordinasikan biro tata pemerintahan, hukum, perundang-undangan, keistimewaan dan kesejahteraan rakyat serta SKPA sesuai
dengan pembidangan tugas Asisten Pemerintahan dan Keistimewaan Aceh.
-8-
Pasal 10
Asisten Pemerintahan dan Keistimewaan Aceh mempunyai tugas membantu Sekda Aceh dalam perumusan kebijakan,
mengoordinasikan biro tata pemerintahan, hukum, perundang-undangan, keistimewaan dan kesejahteraan rakyat serta SKPA sesuai dengan pembidangan tugas Asisten Pemerintahan dan Keistimewaan
Aceh.
Pasal 11
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10, Asisten Pemerintahan dan Keistimewaan Aceh mempunyai fungsi:
a. pelaksanaan penyusunan kebijakan dan program bidang tata pemerintahan, hukum, perundang-undangan, keistimewaan dan kesejahteraan rakyat serta SKPA sesuai dengan pembidangan
tugas Asisten Pemerintahan dan Keistimewaan Aceh.
b. pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas dan program SKPA
sesuai dengan pembidangan tugas Asisten Pemerintahan dan Keistimewaan Aceh;
c. pelaksanaan evaluasi penyelenggaraan program SKPA sesuai dengan pembidangan tugas Asisten Pemerintahan dan Keistimewaan Aceh;
d. pelaksanaan koordinasi kegiatan penyelenggaraan Keistimewaan Aceh yang meliputi bidang agama dan peran ulama, pendidikan
dan kebudayaan, pariwisata, kesejahteraan dan pembinaan sosial;
e. pelaksanaan pembinaan administrasi di bidang tata pemerintahan,
hukum, perundang-undangan, keistimewaan dan kesejahteraan rakyat serta SKPA sesuai dengan pembidangan tugas Asisten Pemerintahan dan Keistimewaan Aceh; dan
f. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Sekda.
Paragraf 1 Biro Tata Pemerintahan
Pasal 12
Biro Tata Pemerintahan merupakan unsur pembantu Asisten Pemerintahan dan Keistimewaan Aceh bidang penyelenggaraan
pemerintahan dan keistimewaan Aceh.
Pasal 13
Biro Tata Pemerintahan mempunyai tugas menyiapkan perumusan kebijakan, mengkoordinasikan pelaksanaan tugas dan fungsi,
pemantauan dan evaluasi program kegiatan dan penyelenggaraan pembinaan teknis, administrasi dan sumber daya di bidang penataan daerah, perangkat pemerintahan, pemerintahan umum dan otonomi
daerah.
Pasal 14
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13, Biro Tata Pemerintahan mempuyai fungsi:
a. pelaksanaan penyiapan perumusan kebijakan di bidang administrasi pemerintahan umum;
-9-
b. pelaksanaan koordinasi dan penyusunan program kegiatan serta
petunjuk teknis pelaksanaan di bidang pemerintahan umum, kependudukan, administrasi aparatur pemerintahan daerah dan
otonomi daerah, dan pemerintahan mukim dan gampong;
c. pelaksanaan monitoring dan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di bidang administrasi
pemerintahan umum;
d. pelaksanaan pembinaan administrasi pemerintahan dan
pembangunan serta sumber daya aparatur di bidang administrasi pemerintahan umum; dan
e. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Sekda melalui Asisten Pemerintahan dan Keistimewaan Aceh.
Pasal 15
Bagian Penataan Daerah dan Perangkat Pemerintahan mempunyai tugas menyiapkan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan koordinasi
di bidang penataan daerah, mukim, gampong, perangkat pemerintahan, hubungan antar lembaga, pemilu dan pemilihan.
Pasal 16
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15, Bagian Penataan Daerah dan Perangkat Pemerintahan mempunyai
fungsi: a. perumusan bahan pembinaan, regulasi, petunjuk teknis dan
koordinasi penyelenggaraan penataan daerah, mukim dan gampong;
b. perumusan bahan pembinaan, regulasi, petunjuk teknis dan koordinasi penyelenggaraan perangkat pemerintahan dan hubungan antar lembaga;
c. perumusan bahan pembinaan, regulasi, petunjuk teknis dan koordinasi penyelenggaraan pemilu dan pemilihan; dan
d. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Kepala Biro Tata Pemerintahan.
Pasal 17
(1) Subbagian Penataan Daerah, Mukim dan Gampong mempunyai tugas menyiapkan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan
koordinasi di bidang penataan daerah, mukim dan gampong.
(2) Subbag Perangkat Pemerintahan dan Hubungan Antar Lembaga
mempunyai tugas menyiapkan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan koordinasi di bidang perangkat pemerintahan dan hubungan
antar lembaga.
(3) Subbagian Pemilu dan Pemilihan mempunyai tugas menyiapkan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan koordinasi bidang
Pemilihan umum dan pemilihan gubernur dan wakil gubernur, bupati dan wakil bupati serta walikota dan wakil walikota.
Pasal 18
Bagian Pemerintahan Umum mempunyai tugas menyiapkan bahan
pembinaan, petunjuk teknis dan koordinasi bidang ketentraman, ketertiban, kependudukan, ketenagakerjaan, perbatasan negara, pertanahan dan perbatasan daerah dan toponimi.
-10-
Pasal 19
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18, Bagian Pemerintahan Umum mempunyai fungsi:
a. perumusan bahan pembinaan, regulasi, petunjuk teknis dan koordinasi penyelenggaraan ketenteraman dan ketertiban, kependudukan dan ketenagakerjaan;
b. perumusan bahan pembinaan, regulasi, petunjuk teknis dan koordinasi penyelenggaraan perbatasan negara, toponimi dan
pertanahan;
c. perumusan bahan pembinaan, regulasi, petunjuk teknis dan
koordinasi penyelenggaraan perbatasan daerah; dan
d. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Kepala Biro Tata Pemerintahan.
Pasal 20
(1) Subbag Ketentraman dan Ketertiban, Kependudukan dan
Ketenagakerjaan mempunyai tugas menyiapkan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan koordinasi di bidang ketenteraman dan
ketertiban, kependudukan dan ketenagakerjaan.
(2) Subbag Perbatasan Negara dan Pertanahan mempunyai tugas menyiapkan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan koordinasi di
bidang perbatasan negara dan pertanahan.
(3) Subbag Perbatasan Daerah dan Toponimi mempunyai tugas
menyiapkan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan koordinasi di bidang perbatasan daerah dan toponimi.
Pasal 21
Bagian Otonomi Daerah dan Kerjasama mempunyai tugas menyiapkan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan koordinasi
bidang tata usaha, administrasi pemerintahan daerah, penyelenggaraan otonomi daerah dan kerjasama.
Pasal 22
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21,
Bagian Otonomi Daerah mempunyai fungsi: a. perumusan bahan pembinaan, regulasi, petunjuk teknis dan
koordinasi penyelenggaraan ketatausahaan biro dan administrasi
pemerintahan daerah;
b. perumusan bahan pembinaan, regulasi, petunjuk teknis dan
koordinasi penyelenggaraan otonomi daerah;
c. perumusan bahan pembinaan, regulasi, petunjuk teknis dan
koordinasi penyelenggaraan pengembangan dan evaluasi otonomi daerah; dan
d. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
Kepala Biro Tata Pemerintahan.
Pasal 23
(1) Subbag Tata Usaha dan Administrasi Pemerintahan Daerah mempunyai tugas menyiapkan bahan pembinaan, petunjuk teknis
dan koordinasi bidang ketatausahaan biro, penyusunan rencana kerja anggaran, pelaporan kinerja dan administrasi pemerintahan daerah.
-11-
(2) Subbag Penyelenggaraan Otonomi Daerah dan Kerjasama mempunyai tugas menyiapkan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan koordinasi di bidang penyelenggaraan otonomi daerah dan kerjasama.
(3) Subbag Pengembangan dan Evaluasi Otonomi Daerah mempunyai tugas menyiapkan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan koordinasi di bidang pengembangan dan evaluasi otonomi daerah.
Paragraf 2 Biro Hukum
Pasal 24
Biro Hukum merupakan unsur pembantu Asisten Pemerintahan dan Keistimewaan Aceh bidang hukum dan peraturan perundang-undangan.
Pasal 25
Biro Hukum mempunyai tugas menyiapkan perumusan kebijakan, mengkoordinasikan pelaksanaan tugas dan fungsi, pemantauan dan evaluasi program kegiatan dan penyelenggaraan pembinaan teknis, administrasi dan sumber daya bidang peraturan perundang-undangan, bantuan hukum, jaringan dokumentasi informasi hukum, sosialisasi produk hukum, pembinaan dan pengawasan produk hukum kabupaten/kota.
Pasal 26
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25, Biro Hukum mempuyai fungsi: a. penyelenggaraan pembinaan teknis administrasi bidang peraturan
perundang-undangan; b. penyelenggaraan pembinaan teknis administrasi dan sumber daya
bidang bantuan hukum; c. penyelenggaraan pembinaan teknis administrasi bidang jaringan
dokumentasi informasi dan sosialisasi hukum; d. penyelenggaraan pembinaan teknis administrasi bidang
pembinaan, pengawasan produk hukum kabupaten/kota; dan e. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
Sekda melalui Asisten Pemerintahan dan Keistimewaan Aceh.
Pasal 27
Bagian Pembinaan dan Pengawasan Produk Hukum Kabupaten/Kota mempunyai tugas menyiapkan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan koordinasi bidang fasilitasi dan konsultasi produk hukum
kabupaten/kota, evaluasi produk hukum kabupaten/kota, sinkronisasi dan harmonisasi produk hukum kabupaten/kota.
Pasal 28
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27,
Bagian Pembinaan Hukum Kabupaten/Kota mempunyai fungsi: a. pelaksanaan penyiapan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan
koordinasi bidang fasilitasi dan konsultasi produk hukum
kabupaten/kota;
b. pelaksanaan penyiapan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan
koordinasi bidang evaluasi produk hukum kabupaten/kota;
c. pelaksanaan penyiapan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan
koordinasi bidang sinkronisasi dan harmonisasi produk hukum kabupaten/kota; dan
-12-
d. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
Kepala Biro Hukum.
Pasal 29
(1) Subbag Fasilitasi dan Konsultasi Produk Hukum Kabupaten/Kota mempunyai tugas mengumpulkan bahan pembinaan dan petunjuk teknis bidang fasilitasi dan konsultasi produk hukum
kabupaten/kota.
(2) Subbag Evaluasi Produk Hukum Kabupaten/Kota mempunyai
tugas mengumpulkan bahan pembinaan dan petunjuk teknis bidang evaluasi produk hukum kabupaten/kota.
(3) Subbag Sinkronisasi dan Harmonisasi Produk Hukum Kabupaten/Kota mempunyai tugas mengumpulkan bahan pembinaan dan petunjuk teknis bidang sinkronisasi dan
harmonisasi produk hukum kabupaten/kota.
Pasal 30
Bagian Bantuan Hukum dan Jaringan Dokumentasi Informasi Hukum mempunyai tugas menyiapkan bahan pembinaan, petunjuk teknis
dan koordinasi bidang bantuan hukum, penyelesaian sengketa hukum, naskah kerjasama dan jaringan dokumentasi informasi hukum.
Pasal 31
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30,
Bagian Peraturan Perundang-Undangan mempunyai fungsi: a. pelaksanaan penyiapan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan
koordinasi bidang bantuan hukum;
b. pelaksanaan penyiapan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan koordinasi bidang penyelesaian sengketa hukum;
c. pelaksanaan penyiapan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan koordinasi bidang naskah kerjasama;
d. pelaksanaan penyiapan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan koordinasi bidang jaringan dokumentasi informasi hukum; dan
e. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Kepala Biro Hukum.
Pasal 32
(1) Subbag Bantuan Hukum mempunyai tugas mengumpulkan bahan pembinaan dan petunjuk teknis bidang bantuan hukum.
(2) Subbag Penyelesaian Sengketa Hukum mempunyai tugas mengumpulkan bahan pembinaan dan petunjuk teknis bidang
penyelesaian sengketa hukum.
(3) Subbagian Naskah Kerjasama dan Jaringan Dokumentasi Informasi Hukum mempunyai tugas mengumpulkan bahan
pembinaan dan petunjuk teknis bidang naskah kerjasama dan jaringan dokumentasi informasi hukum.
Pasal 33
Bagian Peraturan Perundang-Undangan mempunyai tugas
menyiapkan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan koordinasi bidang tata usaha biro, peraturan, keputusan gubernur, qanun Aceh dan sosialisasi produk hukum.
-13-
Pasal 34
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33, Bagian Peraturan Perundang-Undangan mempunyai fungsi:
a. pelaksanaan urusan ketatausahaan dan rumah tangga biro; dan
b. pelaksanaan penyiapan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan koordinasi bidang peraturan gubernur;
c. pelaksanaan penyiapan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan koordinasi bidang keputusan gubernur;
d. pelaksanaan penyiapan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan koordinasi bidang qanun Aceh;
e. pelaksanaan penyiapan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan koordinasi bidang sosialisasi produk hukum; dan
f. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
Kepala Biro Hukum.
Pasal 35
(1) Subbag Tata Usaha Biro mempunyai tugas mengumpulkan bahan pembinaan dan petunjuk teknis bidang ketatausahaan dan rumah
tangga biro.
(2) Subbag Qanun Aceh dan Sosialisasi Produk Hukum mempunyai tugas mengumpulkan bahan pembinaan dan petunjuk teknis
bidang qanun Aceh dan sosialisasi produk hukum.
(3) Subbag Peraturan dan Keputusan Gubernur mempunyai tugas
mengumpulkan bahan pembinaan dan petunjuk teknis bidang peraturan dan keputusan gubernur.
Paragraf 3 Biro Keistimewaan dan Kesejahteraan Rakyat
Pasal 36
Biro Keistimewaan dan Kesejahteraan Rakyat merupakan unsur pembantu Asisten Pemerintahan dan Keistimewaan Aceh bidang
keistimewaan Aceh dan kesejahteraan rakyat.
Pasal 37
Biro Keistimewaan dan Kesejahteraan Rakyat mempunyai tugas menyiapkan perumusan kebijakan, mengkoordinasikan pelaksanaan tugas dan fungsi, pemantauan dan evaluasi program kegiatan dan
penyelenggaraan pembinaan teknis, administrasi dan sumber daya di bidang agama, peran ulama, pendidikan, kebudayaan dan
kesejahteraan rakyat.
Pasal 38
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37, Biro Keistimewaan dan Kesejahteraan Rakyat mempuyai fungsi: a. penyelenggaraan pembinaan teknis, administrasi dan sumber daya
di bidang agama; b. penyelenggaraan pembinaan teknis, administrasi dan sumber daya
di bidang peran ulama;
c. penyelenggaraan pembinaan teknis, administrasi dan sumber daya
di bidang pendidikan dan kebudayaan;
d. penyelenggaraan pembinaan teknis, administrasi dan sumber daya di bidang kesejahteraan rakyat; dan
-14-
e. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
Sekda melalui Asisten Pemerintahan dan Keistimewaan Aceh.
Pasal 39
Bagian Agama dan Peran Ulama mempunyai tugas menyiapkan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan koordinasi di bidang urusan haji, pembinaan keagamaan, kerjasama ulama dan umara serta pembinaan
kelembagaan dan pengkajian kerukunan umat beragama.
Pasal 40
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39, Bagian Agama dan Peran Ulama mempuyai fungsi:
a. pelaksanaan penyiapan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan koordinasi di bidang urusan haji;
b. pelaksanaan penyiapan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan
koordinasi di bidang pembinaan keagamaan;
c. pelaksanaan penyiapan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan
koordinasi di bidang kerjasama ulama dan umara;
d. pelaksanaan penyiapan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan
koordinasi di bidang pembinaan kelembagaan dan pengkajian kerukunan umat beragama; dan
e. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
Kepala Biro.
Pasal 41
(1) Subbag Urusan Haji dan Pembinaan Keagamaan mempunyai tugas mengumpulkan bahan pembinaan, regulasi, petunjuk teknis di
bidang sarana haji dan umrah serta koordinasi penyelenggaraan hari besar Islam.
(2) Subbag Kerjasama Ulama dan Umara mempunyai tugas
mengumpulkan bahan pembinaan, regulasi, petunjuk teknis di bidang kerjasama ulama dan umara serta pengkaderan ulama.
(3) Subbag Pembinaan Kelembagaan dan Pengkajian Kerukunan Umat Beragama mempunyai tugas mengumpulkan bahan pembinaan,
regulasi, petunjuk teknis di bidang pengembangan lembaga keagamaan dan pengkajian kerukunan hidup beragama.
Pasal 42
Bagian Pendidikan dan Kebudayaan mempunyai tugas menyiapkan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan koordinasi di bidang
administrasi sarana dan prasarana kelembagaan, pembinaan pendidikan, kepemudaan, olahraga, kebudayaan dan adat istiadat.
Pasal 43
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42, Bagian Pendidikan dan Kebudayaan mempuyai fungsi:
a. pelaksanaan penyiapan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan koordinasi di bidang administrasi sarana dan prasarana
kelembagaan;
b. pelaksanaan penyiapan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan
koordinasi di bidang pembinaan pendidikan;
c. pelaksanaan penyiapan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan koordinasi di bidang kepemudaan dan olahraga;
-15-
d. pelaksanaan penyiapan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan
koordinasi di bidang kebudayaan;
e. pelaksanaan penyiapan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan
koordinasi di bidang adat istiadat; dan
f. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Kepala Biro.
Pasal 44
(1) Subbag Administrasi Sarana dan Prasarana Kelembagaan
mempunyai tugas mengumpulkan bahan pembinaan, regulasi, petunjuk teknis di bidang administrasi sarana dan prasarana
kelembagaan.
(2) Subbag Pembinaan Pendidikan, Pemuda dan Olahraga mempunyai tugas mengumpulkan bahan pembinaan, regulasi, petunjuk teknis
di bidang pembinaan pendidikan, pemuda dan olahraga.
(3) Subbag Pembinaan Kebudayaan dan Adat Istiadat mempunyai
tugas mengumpulkan bahan pembinaan, regulasi, petunjuk teknis di bidang pembinaan kebudayaan dan adat istiadat.
Pasal 45
Bagian Kesejahteraan Rakyat mempunyai tugas menyiapkan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan koordinasi di bidang tata usaha,
program, perencanaan, kesejahteraan sosial, kesehatan, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.
Pasal 46
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45,
Bagian Kesejahteraan Rakyat mempuyai fungsi: a. pelaksanaan penyiapkan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan
koordinasi di bidang tata usaha;
b. pelaksanaan penyiapkan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan koordinasi di bidang program dan perencanaan;
c. pelaksanaan penyiapkan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan koordinasi di bidang kesejahteraan sosial;
d. pelaksanaan penyiapkan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan koordinasi di bidang kesehatan;
e. pelaksanaan penyiapkan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan
koordinasi di bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak; dan
f. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Kepala Biro.
Pasal 47
(1) Subbag Tata Usaha, Program dan Perencanaan mempunyai tugas mengumpulkan bahan pembinaan, regulasi, petunjuk teknis di
bidang tata usaha, penyusunan rencana kerja anggaran, pelaporan kinerja, program dan perencanaan.
(2) Subbag Pembinaan Kesejahteraan Sosial mempunyai tugas mengumpulkan bahan pembinaan, regulasi, petunjuk teknis di
bidang pembinaan kesejahteraan sosial.
-16-
(3) Subbagian Pembinaan Kesehatan, Perempuan dan Perlindungan
Anak mempunyai tugas mengumpulkan bahan pembinaan, regulasi, petunjuk teknis di bidang pembinaan kesehatan,
perempuan dan perlindungan anak.
Bagian Ketiga Asisten Perkonomian dan Pembangunan
Pasal 48
Asisten Perkonomian dan Pembangunan merupakan unsur pembantu
Sekda Aceh di bidang perumusan kebijakan dan mengoordinasikan biro perekonomian, administrasi pembangunan, pengadaan barang
dan jasa serta SKPA sesuai dengan pembidangan tugas Asisten Perkonomian dan Pembangunan.
Pasal 49
Asisten Perkonomian dan Pembangunan mempunyai tugas membantu Sekda Aceh dalam perumusan kebijakan, mengoordinasikan
perekonomian, administrasi pembangunan, pengadaan barang dan jasa serta SKPA sesuai dengan pembidangan tugas Asisten
Perkonomian dan Pembangunan.
Pasal 50
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 49,
Asisten Perkonomian dan Pembangunan mempunyai fungsi: a. pelaksanaan koordinasi kegiatan penyelenggaraan di bidang
perekonomian;
b. pelaksanaan koordinasi kegiatan penyelenggaraan di bidang
administrasi pembangunan;
c. pelaksanaan koordinasi kegiatan penyelenggaraan di bidang pengadaan barang dan jasa; dan
d. pelaksanaan pembinaan administrasi di bidang perekonomian, administrasi pembangunan, pengadaan barang dan jasa serta
SKPA sesuai dengan pembidangan tugas Asisten Perekonomian dan Pembangunan; dan
e. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Sekda.
Paragraf 1
Biro Perekonomian
Pasal 51
Biro Perekonomian merupakan unsur pembantu Asisten Perekonomian dan Pembangunan bidang perekonomian.
Pasal 52
Biro Perekonomian mempunyai tugas mempunyai tugas menyiapkan bahan-bahan koordinasi pembinaan dan perumusan kebijakan di
bidang pembinaan sumber daya pertanian, lingkungan hidup, pembinaan industri, perdagangan, energi sumber daya mineral,
pariwisata dan administrasi sarana perekonomian.
-17-
Pasal 53
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52, Biro Perekonomian mempunyai fungsi:
a. pelaksanaan penyiapan bahan-bahan koordinasi pembinaan dan perumusan kebijakan di bidang pembinaan sumber daya pertanian;
b. pelaksanaan penyiapan bahan-bahan koordinasi pembinaan dan perumusan kebijakan di bidang lingkungan hidup;
c. pelaksanaan penyiapan bahan-bahan koordinasi pembinaan dan perumusan kebijakan di bidang pembinaan industri;
d. pelaksanaan penyiapan bahan-bahan koordinasi pembinaan dan perumusan kebijakan di bidang perdagangan;
e. pelaksanaan penyiapan bahan-bahan koordinasi pembinaan dan
perumusan kebijakan di bidang energi sumber daya mineral;
f. pelaksanaan penyiapan bahan-bahan koordinasi pembinaan dan
perumusan kebijakan di bidang pariwisata;
g. pelaksanaan penyiapan bahan-bahan koordinasi pembinaan dan
perumusan kebijakan di bidang administrasi sarana perekonomian; dan
h. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
Sekda melalui Asisten Perekonomian dan Pembangunan.
Pasal 54
Bagian Pembinaan Sumber Daya Pertanian dan Lingkungan Hidup mempunyai tugas menyiapkan bahan-bahan koordinasi pembinaan
dan perumusan kebijakan di bidang pembinaan pertanian, ketahanan pangan, kelautan dan perikanan, kehutanan dan lingkungan hidup.
Pasal 55
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 54, Bagian Pembinaan Sumber Daya Pertanian dan Lingkungan Hidup
Pembangunan mempuyai fungsi: a. pelaksanaan penyiapan bahan-bahan koordinasi pembinaan dan
perumusan kebijakan di bidang pertanian;
b. pelaksanaan penyiapan bahan-bahan koordinasi pembinaan dan perumusan kebijakan di bidang ketahanan pangan;
c. pelaksanaan penyiapan bahan-bahan koordinasi pembinaan dan perumusan kebijakan di bidang kelautan dan perikanan;
d. pelaksanaan penyiapan bahan-bahan koordinasi pembinaan dan perumusan kebijakan di bidang kehutanan dan lingkungan hidup;
dan
e. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Kepala Biro.
Pasal 56
(1) Subbag Pertanian mempunyai tugas menyiapkan bahan analisis
data, koordinasi pembinaan dan perumusan kebijakan, pemantauan dan pelaporan di bidang pertanian.
(2) Subbag Pangan, Kelautan dan Perikanan mempunyai tugas menyiapkan bahan analisis data, koordinasi pembinaan dan perumusan kebijakan, pemantauan dan pelaporan di bidang
pangan, kelautan dan perikanan.
-18-
(3) Subbag Kehutanan dan Lingkungan Hidup menyiapkan bahan
analisis data, koordinasi pembinaan dan perumusan kebijakan, pemantauan dan pelaporan di bidang kehutanan dan lingkungan
hidup.
Pasal 57
Bagian Pembinaan Industri, Perdagangan, Energi Sumber Daya
Mineral dan Pariwisata mempunyai tugas menyiapkan bahan-bahan koordinasi pembinaan dan perumusan kebijakan di bidang industri,
perdagangan, energi, sumber daya mineral, transportasi, pariwisata dan ekonomi kreatif.
Pasal 58
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 57, Bagian Pembinaan Industri, Perdagangan, Ekonomi Sumber Daya
Manusia dan Pariwisata, mempunyai fungsi: a. pelaksanaan penyiapan bahan-bahan koordinasi pembinaan dan
perumusan kebijakan di bidang industri dan perdagangan;
b. pelaksanaan penyiapan bahan-bahan koordinasi pembinaan dan
perumusan kebijakan di bidang energi dan sumber daya mineral;
c. pelaksanaan penyiapan bahan-bahan koordinasi pembinaan dan perumusan kebijakan di bidang transportasi;
d. pelaksanaan penyiapan bahan-bahan koordinasi pembinaan dan perumusan kebijakan di bidang pariwisata;
e. pelaksanaan penyiapan bahan-bahan koordinasi pembinaan dan perumusan kebijakan di bidang ekonomi kreatif;
f. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Kepala Biro.
Pasal 59
(1) Subbag Industri dan Perdagangan mempunyai tugas menyiapkan bahan analisis data, koordinasi pembinaan dan perumusan
kebijakan, pemantauan dan pelaporan di bidang industri dan perdagangan.
(2) Subbag Energi dan Sumber Daya Mineral mempunyai tugas menyiapkan bahan analisis data, koordinasi pembinaan dan perumusan kebijakan, pemantauan dan pelaporan di bidang energi
dan sumber daya mineral.
(3) Subbag Transportasi, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mempunyai
tugas menyiapkan bahan analisis data, koordinasi pembinaan dan perumusan kebijakan, pemantauan dan pelaporan di bidang
transportasi, pariwisata dan ekonomi kreatif.
Pasal 60
Bagian Administrasi Sarana Perekonomian mempunyai tugas
menyiapkan bahan-bahan koordinasi pembinaan dan perumusan kebijakan di bidang tata usaha, kelembagaan perekonomian, usaha
mikro kecil menengah, penanaman modal dan badan usaha milik Aceh.
-19-
Pasal 61
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 60, Bagian Administrasi Sarana Perekonomian, mempunyai fungsi:
a. pelaksanaan penyiapan bahan-bahan koordinasi pembinaan dan perumusan kebijakan di bidang tata usaha biro;
b. pelaksanaan penyiapan bahan-bahan koordinasi pembinaan dan
perumusan kebijakan di bidang kelembagaan perekonomian;
c. pelaksanaan penyiapan bahan-bahan koordinasi pembinaan dan
perumusan kebijakan di bidang usaha mikro kecil menengah;
d. pelaksanaan penyiapan bahan-bahan koordinasi pembinaan dan
perumusan kebijakan di bidang penanaman modal dan badan usaha milik Aceh; dan
e. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
Kepala Biro.
Pasal 62
(1) Subbagian Tata Usaha Biro mempunyai tugas menyusun program, perencanaan, kepegawaian, keuangan, administrasi
ketatausahaan, rumah tangga biro, penyusunan rencana kerja anggaran dan pelaporan kinerja.
(2) Subbagian Kelembagaan Perekonomian dan Usaha Mikro Kecil
Menengah mempunyai tugas menyiapkan bahan analisis data, koordinasi pembinaan dan perumusan kebijakan, pemantauan dan
pelaporan di bidang kelembagaan perekonomian dan usaha mikro kecil menengah.
(3) Subbagian Penanaman Modal dan Badan Usaha Milik Aceh mempunyai tugas menyiapkan bahan analisis data, koordinasi pembinaan dan perumusan kebijakan, pemantauan dan pelaporan
di bidang kerjasama, penanaman modal dan badan usaha milik daerah.
Paragraf 2 Biro Administrasi Pembangunan
Pasal 63
Biro Administrasi Pembangunan adalah unsur pembantu Asisten Perkonomian dan Pembangunan di bidang administrasi
pembangunan.
Pasal 64
Biro Administrasi Pembangunan mempunyai tugas menyiapkan bahan pembinaan, pengendalian, petunjuk teknis dan koordinasi
penyelenggaraan di bidang administrasi infrastruktur, jasa konstruksi, administrasi pembangunan provinsi, kabupaten/kota, monitoring, evaluasi dan pengendalian administrasi pembangunan.
Pasal 65
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 64,
Biro Administrasi Pembangunan mempuyai fungsi: a. pelaksanaan penyiapan bahan pembinaan, pengendalian, petunjuk
teknis dan koordinasi penyelenggaraan di bidang administrasi infrastruktur dan jasa konstruksi;
-20-
b. pelaksanaan penyiapan bahan pembinaan, pengendalian, petunjuk
teknis dan koordinasi penyelenggaraan di bidang administrasi pembangunan provinsi;
c. pelaksanaan penyiapan bahan pembinaan, pengendalian, petunjuk teknis dan koordinasi penyelenggaraan di bidang kabupaten/kota;
d. pelaksanaan penyiapan bahan pembinaan, pengendalian, petunjuk
teknis dan koordinasi penyelenggaraan di bidang monitoring dan evaluasi;
e. pelaksanaan penyiapan bahan pembinaan, pengendalian, petunjuk teknis dan koordinasi penyelenggaraan di bidang pengendalian
administrasi pembangunan;
f. pelaksanaan penyiapan dan penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA) dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Setda; dan
g. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Sekda melalui Asisten Perkonomian dan Pembangunan.
Pasal 66
Bagian Pembinaan Administrasi Infrastruktur dan Jasa Konstruksi
mempunyai tugas menyiapkan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan koordinasi administrasi pembangunan di bidang infrastruktur, permukiman dan kawasan serta pembinaan jasa konstruksi.
Pasal 67
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 66,
Bagian Pembinaan Administrasi Infrastruktur dan Jasa Konstruksi mempuyai fungsi:
a. penyusunan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan koordinasi penyelenggaraan administrasi pembangunan di bidang infrastruktur;
b. penyusunan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan koordinasi penyelenggaraan administrasi pembangunan di bidang
permukiman;
c. penyusunan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan koordinasi
penyelenggaraan administrasi pembangunan di bidang penataan kawasan;
d. penyusunan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan koordinasi
penyelenggaraan administrasi pembangunan di bidang jasa konstruksi;
e. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Kepala Biro.
Pasal 68
(1) Subbag Administrasi Pembangunan Infrastruktur mempunyai tugas penyusunan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan
koordinasi penyelenggaraan administrasi pembangunan di bidang infrastruktur.
(2) Subbag Administrasi Permukiman dan Kawasan mempunyai tugas penyusunan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan koordinasi
penyelenggaraan administrasi pembangunan di bidang permukiman dan penataan kawasan.
(3) Subbag Administrasi Pembinaan Jasa Konstruksi mempunyai
tugas penyusunan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan koordinasi penyelenggaraan administrasi pembangunan di bidang
jasa konstruksi.
-21-
Pasal 69
Bagian Pembinaan Administrasi Pembangunan Provinsi dan Kabupaten/Kota mempunyai tugas menyiapkan bahan pembinaan,
petunjuk teknis dan koordinasi di bidang administrasi pembangunan provinsi dan kabupaten/kota, dekonsentrasi, dan tugas pembantuan.
Pasal 70
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 69, Bagian Pembinaan Administrasi Provinsi dan Kabupaten/Kota
mempuyai fungsi: a. penyusunan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan koordinasi
penyelenggaraan administrasi pembangunan provinsi;
b. penyusunan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan koordinasi penyelenggaraan administrasi pembangunan kabupaten/kota;
c. penyusunan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan koordinasi penyelenggaran administrasi pembangunan di bidang
dekonsentrasi dan tugas pembantuan; dan
d. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
Kepala Biro.
Pasal 71
(1) Subbag Administrasi Pembangunan Provinsi mempunyai tugas
penyusunan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan koordinasi penyelenggaraan administrasi pembangunan provinsi.
(2) Subbag Administrasi Pembangunan Kabupaten/Kota mempunyai tugas Penyusunan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan
koordinasi penyelenggaraan administrasi pembangunan kabupaten/kota.
(3) Subbag Administrasi Pembangunan Dekonsentrasi dan Tugas
Pembantuan mempunyai tugas Penyusunan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan koordinasi penyelenggaraan administrasi
pembangunan di bidang administrasi pembangunan dekonsentrasi dan tugas pembantuan.
Pasal 72
Bagian Monitoring, Evaluasi dan Pengendalian Administrasi Pembangunan mempunyai tugas menyiapkan bahan pembinaan,
petunjuk teknis dan koordinasi di bidang tata usaha, monitoring, evaluasi, pengendalian pelaksanaan adminsitrasi pembangunan serta
penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA) dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Setda.
Pasal 73
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 72, Bagian Monitoring, Evaluasi dan Pengendalian Administrasi
Pembangunan mempuyai fungsi: a. pelaksanaan penyiapan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan
koordinasi di bidang tata usaha biro;
b. pelaksanaan penyiapan dan penyusunan Rencana Kerja Anggaran
(RKA) dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Setda;
c. pelaksanaan penyiapan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan koordinasi di bidang monitoring dan evaluasi;
-22-
d. pelaksanaan penyiapan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan
koordinasi di bidang pengendalian adminsitrasi pembangunan;
e. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
Kepala Biro.
Pasal 74
(1) Subbag Tata Usaha Biro mempunyai tugas melaksanakan urusan
tata usaha, program, perencanaan, rumah tangga biro, penyusunan rencana kerja anggaran dan pelaporan kinerja.
(2) Subbag Monitoring dan Evaluasi mempunyai tugas mengumpulkan bahan pembinaan dan petunjuk teknis di bidang monitoring dan
evaluasi.
(3) Subbag Pengendalian Pelaksanaan Adminsitrasi Pembangunan mempunyai tugas mengumpulkan bahan pembinaan dan petunjuk
teknis di bidang pengendalian pelaksanaan adminsitrasi pembangunan dan penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA) dan
Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Setda.
Paragraf 3
Biro Pengadaan Barang dan Jasa
Pasal 75
Biro Pengadaan Barang dan Jasa merupakan unsur pembantu Asisten
Perkonomian dan Pembangunan di bidang pengadaan barang dan jasa.
Pasal 76
Biro Pengadaan Barang dan Jasa mempunyai tugas menyiapkan
bahan pembinaan, pengendalian, petunjuk teknis dan koordinasi penyelenggaraan di bidang pemilihan penyedia, pengelolaan pengadaan secara elektronik, pengembangan sumber daya manusia,
bantuan hukum dan kerjasama di lingkungan Pemerintah Aceh.
Pasal 77
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 76, Biro Pengadaan Barang dan Jasa mempuyai fungsi:
a. penyusunan dan perumusan strategi serta penentuan kebijakan dan standar prosedur di bidang pengadaan barang/jasa pemerintah termasuk pengadaan badan usaha dalam rangka
kerjasama pemerintah dengan badan usaha;
b. penyusunan, perumusan strategi, pengembangan kebijakan dan
pembinaan sumber daya manusia di bidang pengadaan barang/jasa pemerintah;
c. pembinaan, pelayanan dan pengembangan sistem elektronik serta evaluasi penyelenggaraan di bidang pengadaan barang/jasa pemerintah;
d. penyusunan dan pemberian bantuan hukum di bidang pengadaan barang/jasa pemerintah;
e. pembinaan dan penyelenggaraan dukungan administrasi kepada skpa di bidang pengadaan barang/jasa pemerintah; dan
f. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Sekda melalui Asisten Perkonomian dan Pembangunan.
-23-
Pasal 78
Bagian Pemilihan Penyedia mempunyai tugas menyiapkan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan koordinasi di bidang konstruksi,
konsultansi, pengadaan barang, jasa lainnya, monitoring, evaluasi dan pelaporan.
Pasal 79
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 78, Bagian Pemilihan Penyedia mempuyai fungsi:
a. penyusunan, perumusan strategi serta pelaksanaan pemilihan penyedia pengadaan barang/jasa Pemerintah;
b. pelaksanaan penyiapan bahan pembinaan, petunjuk teknis, koordinasi di bidang konstruksi;
c. pelaksanaan penyiapan bahan pembinaan, petunjuk teknis,
koordinasi di bidang konsultansi;
d. pelaksanaan penyiapan bahan pembinaan, petunjuk teknis,
koordinasi di bidang pengadaan barang dan jasa lainnya;
e. pelaksanaan penyiapan bahan pembinaan, petunjuk teknis,
koordinasi di bidang monitoring, evaluasi dan pelaporan.
f. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Kepala Biro.
Pasal 80
(1) Subbag Konstruksi dan Konsultansi mempunyai tugas
mengumpulkan bahan pembinaan, petunjuk teknis, evaluasi dokumen rencana pengadaan dan melaksanakan pemilihan
penyedia barang/jasa pemerintah di bidang konstruksi dan konsultansi.
(2) Subbag Pengadaan Barang dan Jasa Lainnya mempunyai tugas
mengumpulkan bahan pembinaan, petunjuk teknis, evaluasi dokumen rencana pengadaan dan melaksanakan pemilihan
penyedia barang/jasa pemerintah di bidang pengadaan barang dan jasa lainnya.
(3) Subbag Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas mengumpulkan bahan pembinaan, petunjuk teknis, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pengadaan barang/jasa
pemerintah.
Pasal 81
Bagian Pengelolaan Pengadaan Secara Elektronik mempunyai tugas menyiapkan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan koordinasi di
bidang pengembangan kebijakan pengadaan, pembinaan, pengelolaan sistem elektronik dan, layanan pengguna.
Pasal 82
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 81, Bagian Pengelolaan Pengadaan Secara Elektronik mempuyai fungsi:
a. penyusunan, perumusan strategi serta fasilitasi pelaksanaan pengadaan barang/jasa pemerintah secara elektronik;
b. penyusunan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan koordinasi penyelenggaraan serta pengembangan sistem elektronik di bidang pengadaan barang/jasa pemerintah;
-24-
c. penyusunan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan koordinasi
penyelenggaraan serta pelayanan pengguna sistem elektronik di bidang pengadaan barang/jasa pemerintah;
d. penyusunan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan koordinasi penyelenggaraan serta pengembangan kebijakan di bidang pengadaan barang/jasa pemerintah; dan
e. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Kepala Biro.
Pasal 83
(1) Subbag Pengembangan Kebijakan Pengadaan mempunyai tugas
mengumpulkan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan koordinasi penyelenggaraan serta pengembangan kebijakan di bidang pengadaan barang/jasa Pemerintah.
(2) Subbag Pembinaan dan Pengelolaan Sistem Elektronik mempunyai tugas mengumpulkan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan
koordinasi penyelenggaraan serta pengembangan sistem elektronik di bidang pengadaan barang/jasa Pemerintah.
(3) Subbag Layanan Pengguna mempunyai tugas mengumpulkan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan koordinasi penyelenggaraan serta pelayanan pengguna sistem elektronik di
bidang pengadaan barang/jasa Pemerintah.
Pasal 84
Bagian Advokasi Hukum dan Kerjasama mempunyai tugas menyiapkan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan koordinasi di
bidang tata usaha, fasilitasi dan advokasi hukum serta kerjasama layanan pengadaan.
Pasal 85
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 84, Bagian Advokasi dan Kerjasama mempuyai fungsi:
a. pelaksanaan urusan ketatausahaan dan rumah tangga biro;
b. penyusunan dan perumusan strategi serta pembinaan sumber
daya manusia di bidang pengadaan barang/jasa pemerintah;
c. penyiapan bahan dan pemberian bantuan hukum di bidang pengadaan barang/jasa pemerintah;
d. penyusunan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan koordinasi penyelenggaraan kerjasama di bidang pengadaan barang/jasa
pemerintah;
e. membina dan memotivasi bawahan dalam upaya peningkatan
produktifitas kerja dan pengembangan karir;
f. melakukan koordinasi dan sinkronisasi produk-produk kebijakan terkait dengan pengadaan barang/jasa yang berpedoman pada
ketentuan yang berlaku; dan g. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
Kepala Biro.
Pasal 86
(1) Subbag Tata Usaha Biro mempunyai tugas melaksanakan urusan tata usaha, program, perencanaan, rumah tangga biro, penyusunan rencana kerja anggaran dan pelaporan kinerja.
-25-
(2) Subbag Fasilitasi dan Advokasi Hukum mempunyai tugas
mengumpulkan bahan pembinaan, petunjuk teknis di bidang fasilitasi dan advokasi hukum.
(3) Subbag Kerjasama Layanan Pengadaan mempunyai tugas mengumpulkan bahan pembinaan, petunjuk teknis di bidang Kerjasama Layanan Pengadaan.
Bagian Keempat Asisten Administrasi Umum
Pasal 87
Asisten Administrasi Umum adalah unsur pembantu Sekda Aceh di
bidang perumusan kebijakan dan mengoordinasikan biro organisasi, hubungan masyarakat, protokol dan umum serta SKPA sesuai dengan pembidangan tugas Asisten Pemerintahan.
Pasal 88
Asisten Administrasi Umum mempunyai tugas membantu Sekda Aceh
dalam perumusan kebijakan, mengoordinasikan biro organisasi, hubungan masyarakat, protokol dan umum serta SKPA sesuai dengan
pembidangan tugas Asisten Administrasi Umum.
Pasal 89
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 88,
Asisten Administrasi Umum mempunyai fungsi: a. pelaksanaan koordinasi kegiatan penyelenggaraan di bidang
kelembagaan perangkat daerah, pembinaan perpustakaan dan kearsipan;
b. kegiatan penyelenggaraan di bidang ketatalaksanaan pemerintahan dan pembangunan serta analisis dan formasi jabatan;
c. pelaksanaan koordinasi kegiatan penyelenggaraan di bidang
perencanaan strategis, perencanaan kinerja dan evaluasi serta pelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah;
d. pelaksanaan koordinasi kegiatan penyelenggaraan di bidang pembinaan dan pendayagunaan aparatur;
e. pembinaan dalam pengelolaan dan penganalisaan informasi di bidang kehumasan;
f. pelaksanaan koordinasi kegiatan penyelenggaraan di bidang sistem
informasi manajemen dan keprotokolan;
g. pelaksanaan koordinasi kegiatan penyelenggaraan di bidang
administrasi keuangan dan perjalanan; dan
h. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
Sekda.
Bagian Kesatu Biro Organisasi
Pasal 90
Biro Organisasi adalah unsur pembantu Asisten Administrasi Umum
di bidang kelembagaan organisasi perangkat daerah provinsi dan kabupaten/kota, perpustakaan, ketatalaksanaan, analisis, formasi
jabatan, akuntabilitas kinerja, pembinaan dan pendayagunaan aparatur.
-26-
Pasal 91
Biro Organisasi mempunyai tugas menyiapkan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan koordinasi bidang kelembagaan organisasi
perangkat daerah provinsi dan kabupaten/kota, perpustakaan, ketatalaksanaan, analisis, formasi jabatan, akuntabilitas kinerja, pembinaan dan pendayagunaan aparatur.
Pasal 92
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 91,
Biro Organisasi mempunyai fungsi: a. perumusan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan koordinasi di
bidang kelembagaan organisasi perangkat daerah provinsi dan kabupaten/kota;
b. perumusan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan koordinasi di
bidang pembinaan perpustakaan;
c. perumusan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan koordinasi di
bidang ketatalaksanaan kepemerintahan dan pembangunan;
d. perumusan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan koordinasi di
bidang analisis, formasi dan syarat jabatan;
e. perumusan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan koordinasi di bidang perencanaan strategis dan perencanaan kinerja;
f. perumusan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan koordinasi di bidang evaluasi dan pelaporan akuntabilitas kinerja instansi
pemerintahan;
g. perumusan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan koordinasi di
bidang pembinaan dan pengembangan kepegawaian;
h. perumusan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan koordinasi di bidang kesejahteraan dan disiplin pegawai;
i. perumusan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan koordinasi di bidang rekruitmen dan administrasi kepegawaian;
j. pelaksanaan kegiatan pertimbangan jabatan, kepangkatan dan penyusunan anggaran di lingkungan pemerintah provinsi; dan
k. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Sekda melalui Asisten Administrasi Umum.
Pasal 93
Bagian Kelembagaan mempunyai tugas menyiapkan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan koordinasi di bidang kelembagaan
perangkat daerah provinsi, kabupaten/kota, analisa dan formasi jabatan.
Pasal 94
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 93, Bagian Kelembagaan mempunyai fungsi:
a. penyusunan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan koordinasi di bidang penataan kelembagaan organisasi perangkat daerah
provinsi;
b. penyusunan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan koordinasi di
bidang pembinaan kelembagaan organisasi perangkat daerah kabupaten/kota;
c. pembinaan, pengendalian, fasilitasi dan klarifikasi qanun
kelembagaan organisasi perangkat daerah kabupaten/kota;
-27-
d. penyusunan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan koordinasi di
bidang penyusunan uraian jabatan dan formasi jabatan;
e. penyusunan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan koordinasi di
bidang penyusunan analisis beban kerja; dan
f. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Kepala Biro.
Pasal 95
(1) Subbag Kelembagaan Perangkat Daerah Provinsi mempunyai tugas
mengumpulkan bahan pembinaan dan petunjuk teknis di bidang penataan, pembinaan, pengendalian, fasilitasi dan klarifikasi
kelembagaan organisasi perangkat daerah provinsi.
(2) Subbag Kelembagaan Perangkat Daerah Kabupaten/Kota mempunyai tugas mengumpulkan bahan pembinaan dan petunjuk
teknis di bidang penataan, pembinaan, pengendalian, fasilitasi dan klarifikasi kelembagaan organisasi perangkat daerah
kabupaten/kota.
(3) Subbag Analisa dan Formasi Jabatan mempunyai tugas
mengumpulkan bahan pembinaan dan petunjuk teknis di bidang uraian jabatan, formasi jabatan, analisis beban kerja dan penyusunan jabatan fungsional.
Pasal 96
Bagian Kepegawaian dan Akuntabilitas Kinerja Aparatur mempunyai
tugas menyiapkan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan koordinasi di bidang kepegawaian, perencanaan strategis dan kinerja, evaluasi,
pelaporan SAKIP dan penyusunan rencana kerja anggaran.
Pasal 97
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 96,
Bagian Kepegawaian dan Akuntabilitas Kinerja Aparatur mempunyai fungsi:
a. penyusunan bahan pembinaan dan petunjuk teknis di bidang pengembangan pegawai Setda;
b. penyusunan bahan pembinaan dan petunjuk teknis di bidang kesejahteraan pegawai Setda;
c. penyusunan bahan pembinaan dan petunjuk teknis di bidang
administrasi umum kepegawaian Setda;
d. penyusunan bahan pembinaan dan petunjuk teknis di bidang
mutasi pegawai Setda;
e. penyusunan bahan pembinaan dan petunjuk teknis di bidang
pertimbangan jabatan dan kepangkatan;
f. penyusunan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan koordinasi di bidang pengembangan, kesejahteraan, administrasi umum dan
mutasi kepegawaian di lingkungan pemerintah provinsi;
g. pelaksanaan penyiapan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan
koordinasi di bidang perencanaan kinerja;
h. pelaksanaan penyiapan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan
koordinasi di bidang perencanaan strategis;
i. pelaksanaa pengkoordinasian penyusunan program, rencana kerja dan anggaran;
-28-
j. pelaksanaan penyiapan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan
koordinasi di bidang evaluasi;
k. pelaksanaan penyiapan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan
koordinasi di bidang pelaporan SAKIP; dan
l. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Kepala Biro.
Pasal 98
(1) Subbag Kepegawaian mempunyai tugas penyusunan bahan
pembinaan dan petunjuk teknis di bidang administrasi dan mutasi kepegawaian.
(2) Subbag Perencanaan Strategis dan Kinerja mempunyai tugas penyusunan bahan pembinaan dan petunjuk teknis di bidang perencanaan strategis, kinerja, penyusunan program, rencana
kerja dan anggaran.
(3) Subbag Evaluasi dan Pelaporan SAKIP mempunyai tugas
penyusunan bahan pembinaan dan petunjuk teknis di bidang evaluasi dan pelaporan SAKIP.
Pasal 99
Bagian Ketatalaksanaan mempunyai tugas menyiapkan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan koordinasi di bidang tata usaha,
tatalaksana pemerintahan, pelayanan publik dan perpustakaan.
Pasal 100
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 99, Bagian Ketatalaksanaan mempunyai fungsi:
a. pelaksanaan urusan ketatausahaan dan rumah tangga biro;
b. penyusunan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan koordinasi di bidang pembinaan tata naskah dinas provinsi dan kabupaten/kota;
c. penyusunan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan koordinasi di bidang pembinaan tata hubungan, sistem dan prosedur serta
budaya kerja;
d. penyusunan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan koordinasi di
bidang penyelenggaraan koordinasi pendayagunaan aparatur negara di daerah;
e. pembinaan dan fasilitasi penyusunan standar pelayanan, survey
kepuasan masyarakat dan koordinasi pengelolaan pengaduan pelayanan publik;
f. pengkoordinasian penerapan dan pencapaian serta pelaporan standar pelayanan minimal;
g. pengkoordinasian pelaksanaan program reformasi birokrasi;
h. penyusunan profil birokrasi pemerintah provinsi dan kebupatan/kota;
i. pembinaan dan fasilitasi penilaian kinerja dan inovasi pelayanan publik;
j. pengelolaan perpustakaan sekretariat daerah; dan
k. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
Kepala Biro.
-29-
Pasal 101
(1) Subbag Tata Usaha Biro mempunyai tugas melakukan pengelolaan urusan ketatausahaan kearsipan dan rumah tangga,
pendistribusian naskah dinas masuk dan naskah dinas keluar, pengelolaan dan penyediaan barang inventaris, aset, perlengkapan dan peralatan serta pemeliharaan, pengelolaan informasi.
(2) Subbag Tatalaksana Pemerintahan mempunyai tugas melakukan pengumpulan bahan pembinaan dan petunjuk teknis di bidang
pembinaan tata naskah dinas Provinsi dan Kabupaten/Kota, pembinaan dan fasilitasi penyusunan Standar Operasional
Prosedur, penyusunan tata hubungan, sistem dan prosedure budaya kerja, penyelenggaraan koordinasi pendayagunaan aparatur negara di daerah, pembinaan pelaksanaan program
reformasi birokrasi.
(3) Subbag Pelayanan Publik dan Perpustakaan mempunyai tugas
melakukan pembinaan dan fasilitasi penyusunan standar pelayanan, suvey kepuasan masyarakat dan koordinasi
pengelolaan pengaduan publik, pengkoordinasian penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal, penyusunan profil birokrasi pemerintah provinsi dan kabupaten/kota, pembinaan
dan fasilitasi penilaian kinerja dan inovasi pelayanan publik serta pengelolaan perpustakaan sekretariat daerah.
Bagian Kedua Biro Hubungan Masyarakat dan Protokol
Pasal 102
Biro Hubungan Masyarakat dan Protokol adalah unsur pembantu Asisten Administrasi Umum di bidang humas, media massa,
pengelolaan informasi, publikasi, analisis dan protokol.
Pasal 103
Biro Hubungan Masyarakat dan Protokol mempunyai tugas menyiapkan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan koordinasi di
bidang humas, media massa, pengelolaan informasi, publikasi, analisis dan protokol.
Pasal 104
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 103, Biro Hubungan Masyarakat dan Protokol mempunyai fungsi:
a. pelaksanaan penyiapkan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan koordinasi di bidang hubungan masyarakat;
b. pelaksanaan penyiapkan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan koordinasi di bidang media massa;
c. pelaksanaan penyiapkan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan
koordinasi di bidang pengelolaan informasi, publikasi dan analisis;
d. pelaksanaan penyiapkan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan
koordinasi di bidang keprotokolan;
e. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
Sekda melalui Asisten Administrasi Umum.
-30-
Pasal 105
Bagian Humas dan Media Massa mempunyai tugas menyiapkan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan koordinasi di bidang
peliputan, hubungan media massa, pelayanan aspirasi masyarakat, hubungan kelembagaan dan media center.
Pasal 106
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 105, Bagian Humas dan Media Massa mempunyai fungsi:
a. pelaksanaan penyiapan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan koordinasi di bidang peliputan;
b. pelaksanaan penyiapan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan koordinasi di bidang hubungan media massa;
c. pelaksanaan penyiapan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan
koordinasi di bidang pelayanan aspirasi masyarakat;
d. pelaksanaan penyiapan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan
koordinasi di bidang hubungan kelembagaan dan media center;
e. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
Kepala Biro. Pasal 107
(1) Subbag Peliputan dan Hubungan Media Massa mempunyai tugas
mengumpulkan bahan pembinaan dan petunjuk teknis di bidang peliputan dan hubungan media massa.
(2) Subbag Pelayanan Aspirasi Masyarakat mempunyai tugas mengumpulkan bahan pembinaan dan petunjuk teknis di bidang
pelayanan aspirasi masyarakat.
(3) Subbag Hubungan Kelembagaan dan Media Center mempunyai tugas mengumpulkan bahan pembinaan dan petunjuk teknis di
bidang hubungan kelembagaan dan media center.
Pasal 108
Bagian Pengelolaan Informasi, Publikasi dan Analisis mempunyai tugas menyiapkan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan koordinasi
di bidang naskah, makalah pimpinan, pengelolaan informasi, dokumentasi, publikasi dan analisis.
Pasal 109
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 108, Bagian Pengelolaan Informasi, Publikasi dan Analisis mempunyai
fungsi: a. pelaksanaan penyiapan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan
koordinasi di bidang penyusunan naskah;
b. pelaksanaan penyiapan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan koordinasi di bidang penyusunan makalah pimpinan;
c. pelaksanaan penyiapan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan koordinasi di bidang pengelolaan informasi;
d. pelaksanaan penyiapan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan koordinasi di bidang dokumentasi;
e. pelaksanaan penyiapan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan koordinasi di bidang publikasi dan analisis; dan
f. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
Kepala Biro.
-31-
Pasal 110
(1) Subbag Naskah dan Makalah Pimpinan mempunyai tugas mengumpulkan bahan pembinaan dan petunjuk teknis di bidang
penyusunan naskah dan makalah pimpinan.
(2) Subbag Pengelolaan Informasi dan Dokumentasi mempunyai tugas mengumpulkan bahan pembinaan dan petunjuk teknis di bidang
pengelolaan informasi dan dokumentasi.
(3) Subbag Publikasi dan Analisis mempunyai tugas mengumpulkan
bahan pembinaan dan petunjuk teknis di bidang publikasi dan analisis.
Pasal 111
Bagian Protokol mempunyai tugas menyiapkan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan koordinasi di bidang tata usaha biro, tamu,
protokol dan acara.
Pasal 112
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 111, Bagian Pengelolaan Informasi, Publikasi dan Analisis mempunyai
fungsi: a. pelaksanaan penyiapan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan
koordinasi di bidang tata usaha biro;
b. pelaksanaan penyiapan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan koordinasi di bidang pelayanan dan fasilitasi tamu;
c. pelaksanaan penyiapan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan koordinasi di bidang protokol dan acara; dan
d. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Kepala Biro.
Pasal 113
(1) Subbag Tata Usaha Biro mempunyai tugas menyiapkan penyusunan perencanaan anggaran, pengelolaan keuangan,
fasilitasi ketatausahaan, pelaporan kinerja dan rumah tangga biro.
(2) Subbag Tamu mempunyai tugas melakukan pengelolaan pelayanan
dan fasilitasi tamu Pemerintah Aceh.
(3) Subbag Protokol dan Acara mempunyai tugas melakukan pelayanan dan fasilitasi kegiatan keprotokolan dan acara
Pemerintahan Aceh.
Bagian Ketiga
Biro Umum
Pasal 114
Biro Umum adalah unsur pembantu Asisten Administrasi Umum di bidang tata usaha keuangan, rumah tangga dan tata usaha kesekretariatan.
Pasal 115
Biro Umum mempunyai tugas menyiapkan bahan pembinaan,
petunjuk teknis dan koordinasi di bidang tata usaha keuangan, rumah tangga dan tata usaha kesekretariatan.
-32-
Pasal 116
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 115, Biro Umum mempunyai fungsi:
a. perumusan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan koordinasi di bidang tata usaha umum dan kearsipan;
b. perumusan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan koordinasi di
bidang rumah tangga sekretariat dan rumah tangga pimpinan;
c. perumusan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan koordinasi di
bidang tata usaha keuangan sekretariat dan pimpinan;
d. perumusan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan koordinasi di
bidang tata usaha pimpinan;
e. perumusan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan koordinasi di bidang pengelolaan rumah dinas, rumah jabatan dan asset;
f. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Sekda melalui Asisten Administrasi Umum.
Pasal 117
Bagian Tata Usaha Keuangan mempunyai tugas menyiapkan bahan
pembinaan, petunjuk teknis dan koordinasi di bidang administrasi keuangan, program, keuangan pimpinan, pelaporan dan akuntansi.
Pasal 118
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 117, Bagian Tata Usaha Keuangan mempunyai fungsi:
a. pelaksanaan penyiapan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan koordinasi di bidang pelayanan administrasi keuangan;
b. pelaksanaan penyiapan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan koordinasi di bidang penyusunan program dan kegiatan;
c. pelaksanaan penyiapan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan
koordinasi di bidang pengelolaan keuangan pimpinan;
d. pelaksanaan penyiapan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan
koordinasi di bidang penyusunan pelaporan dan akuntansi; dan
e. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
Kepala Biro.
Pasal 119
(1) Subbag Administrasi Keuangan mempunyai tugas melakukan
pelayanan administrasi keuangan kesekretariatan.
(2) Subbag Program dan Keuangan Pimpinan mempunyai tugas
melakukan penyusunan program, rencana kerja anggaran, pelaporan kinerja dan administrasi keuangan pimpinan.
(3) Subbag Pelaporan dan Akuntansi mempunyai tugas melakukan penyusunan pelaporan dan akuntansi keuangan kesekretariatan.
Pasal 120
Bagian Rumah Tangga mempunyai tugas menyiapkan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan koordinasi di bidang rumah tangga
pimpinan, rumah tangga sekretariat dan administrasi aset daerah.
-33-
Pasal 121
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 120, Bagian Rumah Tangga mempunyai fungsi:
a. pelaksanaan penyiapan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan koordinasi di bidang pelayanan dan fasilitasi rumah tangga pimpinan;
b. pelaksanaan penyiapan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan koordinasi di bidang pelayanan dan fasilitasi rumah tangga
sekretariat;
c. pelaksanaan penyiapan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan
koordinasi di bidang pengelolaan, pemeliharaan dan pemanfaatan serta penyusunan administrasi aset daerah; dan
d. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
Kepala Biro.
Pasal 122
(1) Subbag Rumah Tangga Pimpinan mempunyai tugas melaksanakan pelayanan dan fasilitasi rumah tangga pimpinan.
(2) Subbag Rumah Tangga Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan pelayanan dan fasilitasi rumah tangga sekretariat.
(3) Subbag Administrasi Aset Daerah mempunyai tugas melaksanakan
pengelolaan, pemeliharaan dan pemanfaatan serta penyusunan administrasi aset daerah.
Pasal 123
Bagian Tata Usaha tugas menyiapkan bahan pembinaan, petunjuk
teknis dan koordinasi di bidang tata usaha biro, pengelolaan naskah dinas, tata usaha pimpinan dan fasilitasi administrasi staf ahli gubernur.
Pasal 124
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 123,
Bagian Tata Usaha tugas mempunyai fungsi: a. pelaksanaan penyiapan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan
koordinasi di bidang pelayanan dan fasilitas tata usaha biro;
b. pelaksanaan penyiapan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan koordinasi di bidang pengelolaan naskah dinas;
c. pelaksanaan penyiapan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan koordinasi di bidang pelayanan dan fasilitasi tata usaha pimpinan;
d. pelaksanaan penyiapan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan koordinasi di bidang pelayanan dan fasilitasi administrasi staf ahli
gubernur; dan
e. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Kepala Biro.
Pasal 125
(1) Subbag Tata Usaha Biro mempunyai tugas melakukan pengelolaan
urusan ketatausahaan kearsipan, rumah tangga dan pengelolaan informasi.
(2) Subbag Pengelolaan Naskah Dinas mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan naskah dinas, pendistribusian naskah dinas masuk dan naskah dinas keluar kesekretariatan.
-34-
(3) Subbag Tata Usaha Pimpinan mempunyai tugas melaksanakan
pelayanan ketatausahaan pimpinan.
(4) Subbag Fasilitasi Administrasi Staf Ahli Gubernur mempunyai
tugas melaksanakan pelayanan dan fasilitasi administrasi.
Bagian Kelima Staf Ahli Gubernur
Pasal 126
(1) Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik mempunyai
tugas memberikan telaahan bidang pemerintahan, hukum dan politik.
(2) Staf Ahli Bidang Perekonomian, Keuangan dan Pembangunan mempunyai tugas memberikan telaahan bidang perekonomian, keuangan dan pembangunan.
(3) Staf Ahli Bidang Keistimewaan Aceh, Sumber Daya Manusia dan Hubungan Kerjasama mempunyai tugas memberikan telaahan
bidang keistimewaan Aceh, sumber daya manusia dan hubungan kerjasama.
Pasal 127
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 126, Staf Ahli Gubernur mempunyai fungsi:
a. perumusan program dalam lingkup tugasnya sesuai dengan rencana strategis Pemerintah Aceh;
b. perumusan kebijakan dalam lingkup tugasnya di bidang pemerintahan;
c. perumusan kebijakan dalam lingkup tugasnya di bidang hukum;
d. perumusan kebijakan dalam lingkup tugasnya di bidang politik;
e. perumusan kebijakan dalam lingkup tugasnya di bidang
perekonomian;
f. perumusan kebijakan dalam lingkup tugasnya di bidang keuangan;
g. perumusan kebijakan dalam lingkup tugasnya di bidang pembangunan;
h. perumusan kebijakan dalam lingkup tugasnya di bidang keistimewaan Aceh;
i. perumusan kebijakan dalam lingkup tugasnya di bidang sumber
daya manusia;
j. perumusan kebijakan dalam lingkup tugasnya di bidang hubungan
kerjasama; dan
k. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
Gubernur sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.
BAB V KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Pasal 128
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan
sebagian tugas Pemerintah Aceh sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.
-35-
Pasal 129
(1) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 128, terdiri dari sejumlah tenaga, dalam jenjang jabatan
fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya.
(2) Setiap kelompok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin
oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk oleh Gubernur, dan bertanggung jawab kepada Sekda.
(3) Jumlah Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.
(4) Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
BAB VI KEPEGAWAIAN
Pasal 130
(1) Sekda, Asisten, Staf Ahli, Kepala Biro, Kabag dan Kasubbag
diangkat dan diberhentikan oleh Gubernur.
(2) Unsur-unsur lain di lingkungan Setda diangkat dan diberhentikan oleh Sekda atas pelimpahan kewenangan dari Gubernur.
Pasal 131
Jenjang kepangkatan dan formasi kepegawaian ditetapkan sesuai
dengan Peraturan Perundang-undangan.
Pasal 132
Eselon Jabatan pada Setda sebagai berikut: a. Sekda merupakan jabatan pimpinan tinggi madya dengan
eselonering I.b;
b. Asisten dan Staf Ahli merupakan jabatan pimpinan tinggi pratama dengan eselonering II.a;
c. Kepala Biro merupakan jabatan pimpinan tinggi pratama dengan eselonering II.b;
d. Kabag merupakan jabatan administrator dengan eselonering III.a; dan
e. Kasubbag merupakan jabatan pengawas dengan eselonering IV.a.
BAB VII TATA KERJA
Pasal 133
(1) Dalam melaksanakan tugasnya Sekda, Asisten, Staf Ahli, Kepala
Biro, Kabag dan Kasubbag wajib menerapkan prinsip Koordinasi, Integrasi, Sinkronisasi dan Simplikasi baik interen maupun antar unit organisasi lainnya, sesuai dengan tugas masing-masing.
-36-
(2) Setiap pimpinan satuan organisasi di lingkungan Setda wajib
melaksanakan sistem pengawasan intern pemerintah.
Pasal 134
(1) Dalam hal Gubernur dan Wakil Gubernur tidak dapat menjalankan
tugasnya karena berhalangan, Sekda melakukan tugas-tugas
Gubernur sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
(2) Dalam hal Sekda tidak dapat menjalankan tugasnya karena
berhalangan, maka Gubernur menunjuk salah seorang Asisten
untuk mewakili Sekda.
(3) Dalam hal Asisten tidak dapat menjalankan tugasnya karena
berhalangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), maka Sekda
dapat menunjuk salah seorang Staf Ahli untuk mewakili Sekda.
(4) Dalam hal Asisten tidak dapat menjalankan tugasnya karena
berhalangan, maka Sekda menunjuk salah seorang kepala Biro
untuk mewakili Asisten.
(5) Dalam hal Kepala Biro tidak dapat menjalankan tugasnya karena
berhalangan, maka Sekda menunjuk salah seorang Kabag untuk
mewakili Kepala Biro.
(6) Dalam hal Kabag tidak dapat menjalankan tugasnya karena
berhalangan, maka Kepala Biro menunjuk salah seorang Kasubbag
untuk mewakili Kabag.
Pasal 135
Atas dasar pertimbangan daya guna dan hasil guna masing-masing
pejabat dalam lingkungan Setda dapat mendelegasikan kewenangan-
kewenangan tertentu kepada pejabat setingkat di bawahnya sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
BAB VIII
PEMBIAYAAN
Pasal 136
Segala biaya yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan Setda
dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh serta
sumber pembiayaan lainnya yang sah dan tidak mengikat sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan.
-37-
BAB IX
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 137
(1) Uraian tugas masing-masing pemangku jabatan struktural dan
jabatan pelaksana di lingkungan Setda diatur dengan Peraturan
Gubernur.
(2) Bagan Struktur Organisasi sebagaimana tercantum dalam
lampiran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan
Gubernur ini.
BAB X
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 138
Sepanjang belum dilaksanakan penataan secara menyeluruh maka
kegiatan-kegiatan Pemerintahan Aceh dilaksanakan sesuai dengan
kebijakan Gubernur.
BAB XI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 139
Pada saat Peraturan Gubernur ini mulai berlaku, maka:
1. Peraturan Gubernur Nanggroe Aceh Darussalam Nomor 15 Tahun
2008 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Pemangku Jabatan
Struktural di Lingkungan Sekretariat Daerah dan Sekretariat
Dewan Perwakilan Rakyat Aceh Provinsi Nanggroe Aceh
Darussalam (Berita Daerah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
Tahun 2008 Nomor 13).
2. Peraturan Gubernur Aceh Nomor 66 Tahun 2013 tentang Rincian
Tugas Pokok dan Fungsi Pemangku Jabatan Struktural Pada Biro
Hubungan Masyarakat Sekretariat Daerah Aceh (Berita Daerah
Aceh Tahun 2013 Nomor 48).
3. Peraturan Gubernur Aceh Nomor 67 Tahun 2013 tentang Rincian
Tugas Pokok dan Fungsi Pemangku Jabatan Struktural Pada Biro
Hukum Sekretariat Daerah Aceh (Berita Daerah Aceh Tahun 2013
Nomor 49).
4. Peraturan Gubernur Aceh Nomor 68 Tahun 2013 tentang Rincian
Tugas Pokok dan Fungsi Pemangku Jabatan Struktural Pada Biro
Umum Sekretariat Daerah Aceh (Berita Daerah Aceh Tahun 2013
Nomor 50).
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
-38-
Pasal 140
Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
Peraturan Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Aceh.
Ditetapkan di Banda Aceh
pada tanggal 29 Desember 2016 M
29 Rabiul Awal 1438 H
Plt. GUBERNUR ACEH,
SOEDARMO
Diundangkan di Banda Aceh
pada tanggal 30 Desember 2016 M
1 Rabiul Akhir 1438 H
SEKRETARIS DAERAH ACEH,
DERMAWAN
BERITA DAERAH ACEH TAHUN 2016 NOMOR 99
Keterangan :
BAGIAN PENGELOLAAN
INFORMASI, PUBLIKASI
DAN ANALISIS
BAGIAN RUMAH TANGGA
SUBBAG PUBLIKASI DAN
ANALISIS
SUBBAG PELAYANAN
PUBLIK DAN
PERPUSTAKAAN
SUBBAG TATA USAHA
BIRO
SUBBAG TATA USAHA
BIRO
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI
SEKRETARIAT DAERAH ACEH
SUBBAG TATA USAHA
PIMPINAN
SUBBAG TAMUSUBBAG PENGELOLAAN
NASKAH DINAS
SUBBAG TATA USAHA
BIRO
BAGIAN PROTOKOL
SUBBAG FASILITASI
ADMINISTRASI STAF
AHLI GUBERNUR
1. :
2. :
SUBBAG TATA USAHA
BIRO
SUBBAG TATALAKSANA
PEMERINTAHAN
Garis Pembinaan
Garis Atasan
Langsung
SUBBAG PROTOKOL DAN
ACARA
SUBBAG KETENTERAMAN
DAN KETERTIBAN,
KEPENDUDUKAN DAN
KETENAGAKERJAAN
Plt. GUBERNUR ACEH
SUBBAG
PENGEMBANGAN DAN
EVALUASI OTONOMI
DAERAH
SUBBAG PEMBINAAN
KESEHATAN,
PEREMPUAN DAN
PERLINDUNGAN ANAK
SUBBAG PENANAMAN
MODAL DAN BADAN
USAHA MILIK ACEH
SUBBAG PENGENDALIAN
PELAKSANAAN
ADMINSITRASI
PEMBANGUNAN
SUBBAG KERJASAMA
LAYANAN PENGADAAN
SOEDARMO
SUBBAG FASILITASI DAN
ADVOKASI HUKUM
SUBBAG
PENGEMBANGAN
KEBIJAKAN PENGADAAN
SUBBAG FASILITASI DAN
KONSULTASI PRODUK
HUKUM
KABUPATEN/KOTA
SUBBAG EVALUASI
PRODUK HUKUM
KABUPATEN/KOTA
SUBBAG PERATURAN
DAN KEPUTUSAN
GUBERNUR
SUBBAG PEMBINAAN
KESEJAHTERAAN SOSIAL
SUBBAG KELEMBAGAAN
PEREKONOMIAN DAN
USAHA MIKRO KECIL
MENENGAH
SUBBAG MONITORING
DAN EVALUASI
SUBBAG TATA USAHA
SUBBAG PEMBINAAN
KEBUDAYAAN DAN ADAT
ISTIADAT
SUBBAG TRANSPORTASI,
PARIWISATA DAN
EKONOMI KREATIF
SUBBAG ADMINISTRASI
PEMBANGUNAN
DEKONSENTRASI DAN
TUGAS PEMBANTUAN
SUBBAG SINKRONISASI
DAN HARMONISASI
PRODUK HUKUM
KABUPATEN/KOTA
BAGIAN ADMINISTRASI
SARANA PEREKONOMIAN
BAGIAN MONITORING, EVALUASI
DAN PENGENDALIAN
ADMINISTRASI PEMBANGUNAN
BAGIAN TATA USAHA
SUBBAG PENGELOLAAN
INFORMASI DAN
DOKUMENTASI
SUBBAG RUMAH
TANGGA SEKRETARIAT
SUBBAG BANTUAN
HUKUM
BAGIAN KESEJAHTERAAN
RAKYAT
SUBBAG NASKAH
KERJASAMA DAN JARINGAN
DOKUMENTASI INFORMASI
HUKUM
BAGIAN ADVOKASI HUKUM
DAN KERJASAMA
SUBBAG
PENYELENGGARAAN
OTONOMI DAERAH DAN
KERJASAMA
SUBBAG TATA USAHA
DAN ADMINISTRASI
PEMERINTAHAN DAERAH
BAGIAN OTONOMI DAERAH
DAN KERJASAMA
SUBBAG PERBATASAN
DAERAH DAN TOPONIMI
SUBBAG ADMINISTRASI
PEMBANGUNAN
KABUPATEN/KOTA
SUBBAG PEMBINAAN
DAN PENGELOLAAN
SISTEM ELEKTRONIK
SUBBAG QANUN ACEH
DAN SOSIALISASI
PRODUK HUKUM
SUBBAG TATA USAHA,
PROGRAM DAN
PERENCANAAN
SUBBAG TATA USAHA
BIRO
SUBBAG TATA USAHA
BIRO
SUBBAG LAYANAN
PENGGUNA
BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN
AKUNTABILITAS KINERJA
APARATUR
BAGIAN
KETATALAKSANAAN
SUBBAG PENYELESAIAN
SENGKETA HUKUM
SUBBAG PEMBINAAN
PENDIDIKAN, PEMUDA
DAN OLAHRAGA
SUBBAG ENERGI DAN
SUMBER DAYA MINERAL
SUBBAG KEPEGAWAIAN
BAGIAN PENGELOLAAN
PENGADAAN SECARA
ELEKTRONIK
BAGIAN PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN
SUBBAG NASKAH DAN
MAKALAH PIMPINAN
SUBBAG RUMAH
TANGGA PIMPINAN
SUBBAG EVALUASI DAN
PELAPORAN SAKIP
SUBBAG PERENCANAAN
STRATEGIS DAN
KINERJA
SUBBAG ADMINISTRASI
ASET SEKRETARIAT
DAERAH
BAGIAN PEMERINTAHAN
UMUM
BAGIAN BANTUAN HUKUM
DAN JARINGAN
DOKUMENTASI INFORMASI
HUKUM
BAGIAN PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN
BAGIAN PEMBINAAN
INDUSTRI, PERDAGANGAN,
ESDM DAN PARIWISATA
BAGIAN PEMBINAAN
ADMINISTRASI
PEMBANGUNAN PROVINSI
DAN KABUPATEN/KOTA
SUBBAG PERBATASAN
NEGARA DAN
PERTANAHAN
SUBBAG ADMINISTRASI
SARANA DAN
PRASARANA
KELEMBAGAAN
SUBBAG INDUSTRI DAN
PERDAGANGAN
SUBBAG ADMINISTRASI
PEMBANGUNAN
PROVINSI
SUBBAG PELAYANAN
ASPIRASI MASYARAKAT
SUBBAG PROGRAM DAN
KEUANGAN PIMPINAN
SUBBAG PEMILU DAN
PEMILIHAN
SUBBAG PEMBINAAN
KELEMBAGAAN DAN
PENGKAJIAN KERUKUNAN
UMAT BERAGAMA
SUBBAG KEHUTANAN
DAN LINGKUNGAN
HIDUP
SUBBAG ADMINISTRASI
PEMBINAAN JASA
KONSTRUKSI
SUBBAG MONITORING,
EVALUASI DAN
PELAPORAN
SUBBAG ANALISA DAN
FORMASI JABATAN
SUBBAG HUBUNGAN
KELEMBAGAAN DAN
MEDIA CENTER
SUBBAG PELAPORAN
DAN AKUNTANSI
SUBBAG KELEMBAGAAN
PERANGKAT DAERAH
PROVINSI
SUBBAG PELIPUTAN DAN
HUBUNGAN MEDIA
MASSA
SUBBAG ADMINISTRASI
KEUANGAN
SUBBAG PERANGKAT
PEMERINTAHAN DAN
HUBUNGAN ANTAR
LEMBAGA
SUBBAG KERJASAMA
ULAMA DAN UMARA
SUBBAG PANGAN,
KELAUTAN DAN
PERIKANAN
SUBBAG ADMINISTRASI
PERMUKIMAN DAN
KAWASAN
SUBBAG PENGADAAN
BARANG DAN JASA
LAINNYA
SUBBAG KELEMBAGAAN
PERANGKAT DAERAH
KABUPATEN/KOTA
SUBBAG URUSAN HAJI
DAN PEMBINAAN
KEAGAMAAN
SUBBAG PERTANIAN
SUBBAG ADMINISTRASI
PEMBANGUNAN
INFRASTRUKTUR
SUBBAG KONSTRUKSI
DAN KONSULTANSI
SUBBAG PENATAAN
DAERAH, MUKIM DAN
GAMPONG
STAF AHLI BIDANG
KEISTIMEWAAN ACEH, SUMBER
DAYA MANUSIA DAN
HUBUNGAN KERJASAMABAGIAN PENATAAN DAERAH
DAN PERANGKAT
PEMERINTAHAN
BAGIAN AGAMA DAN PERAN
ULAMA
BAGIAN PEMBINAAN
SUMBER DAYA PERTANIAN
DAN LINGKUNGAN HIDUP
BAGIAN PEMBINAAN
ADMINISTRASI
INFRASTRUKTUR DAN JASA
KONSTRUKSI
STAF AHLI BIDANG
PEREKONOMIAN, KEUANGAN
DAN PEMBANGUNANBIRO TATA PEMERINTAHAN BIRO HUKUMBIRO KEISTIMEWAAN DAN
KESEJAHTERAAN RAKYATBIRO PEREKONOMIAN
BIRO ADMINISTRASI
PEMBANGUNAN
BIRO PENGADAAN BARANG
DAN JASA
GUBERNUR ACEH
SEKDA
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
BAGIAN KELEMBAGAANBAGIAN HUMAS DAN MEDIA
MASSA
BAGIAN TATA USAHA
KEUANGAN
BAGIAN PEMILIHAN
PENYEDIA
BAGIAN PEMBINAAN DAN
PENGAWASAN PRODUK
HUKUM KABUPATEN/KOTA
STAF AHLI BIDANG
PEMERINTAHAN, HUKUM DAN
POLITIK
ASISTEN PEMERINTAHAN DAN
KEISTIMEWAAN ACEH
ASISTEN PEREKONOMIAN DAN
PEMBANGUNAN
ASISTEN ADMINISTRASI
UMUM
LAMPIRAN
PERATURAN GUBERNUR ACEH
NOMOR 97 TAHUN 2016
TENTANG
KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI,
TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA
SEKRETARIAT DAERAH ACEH
WAKIL GUBERNUR ACEH
BIRO ORGANISASIBIRO HUBUNGAN
MASYARAKAT DAN PROTOKOLBIRO UMUM