13
GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 54 TAHUN 2017 TENTANG PEMBENTUKAN DEWAN RISET DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG, Menimbang : a. bahwa dalam rangka menetapkan suatu kebijakan meliputi merumuskan arah, prioritas utama, dan kerangka strategis di bidang penelitian, pengembangan, dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi perlu memperhatikan pemikiran dan pandangan dari pihak- pihak yang berkepentingan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dihimpun dalam suatu wadah lembaga yang bersifat non struktural perlu membentuk Dewan Riset Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung periode Tahun 2017-2022; b. bahwa kebijakan dan strategi sebagaimana tersebut diatas haruslah mengacu pada kepentingan sosial kemasyarakatan yang berorientasi pada pembangunan dan pengembangan segenap potensi daerah untuk mewujudkan masyarakat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang damai dan sejahtera; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Gubernur tentang Pembentukan Dewan Riset Daerah; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 217, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4033); 2. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Lembaran Negara Republi Indonesia Tahun 2002 Nomor 84, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4219); 3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG - …jdih.babelprov.go.id/sites/default/files/produk-hukum/PERGUB NO. 54 TAHUN 2017.pdf · gubernur kepulauan bangka belitung peraturan gubernur

Embed Size (px)

Citation preview

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNGNOMOR 54 TAHUN 2017

TENTANG

PEMBENTUKAN DEWAN RISET DAERAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka menetapkan suatu kebijakanmeliputi merumuskan arah, prioritas utama, dankerangka strategis di bidang penelitian, pengembangan,dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi perlumemperhatikan pemikiran dan pandangan dari pihak-pihak yang berkepentingan dengan perkembangan ilmupengetahuan dan teknologi yang dihimpun dalam suatuwadah lembaga yang bersifat non struktural perlumembentuk Dewan Riset Daerah Provinsi KepulauanBangka Belitung periode Tahun 2017-2022;

b. bahwa kebijakan dan strategi sebagaimana tersebutdiatas haruslah mengacu pada kepentingan sosialkemasyarakatan yang berorientasi pada pembangunandan pengembangan segenap potensi daerah untukmewujudkan masyarakat Provinsi Kepulauan BangkaBelitung yang damai dan sejahtera;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimanadimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan PeraturanGubernur tentang Pembentukan Dewan Riset Daerah;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2000 tentangPembentukan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000Nomor 217, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4033);

2. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2002 tentang SistemNasional Penelitian, Pengembangan dan Penerapan IlmuPengetahuan dan Teknologi (Lembaran Negara RepubliIndonesia Tahun 2002 Nomor 84, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 4219);

3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentangKeuangan Negara (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4286);

-2-

4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentangPerbendaharaan Negara (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 4355);

5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentangPemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung JawabKeuangan Negara (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4400);

6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang SistemPerencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3952);

7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentangPemerintahan Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimanatelah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan KeduaAtas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentangPemerintahan Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 5679);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentangPengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

9. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentangRencana Pembangunan Jangka Menengah NasionalTahun 2004-2009 (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2005 Nomor 11);

10. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2005 tentangDewan Riset Nasional;

11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2011tentang Pedoman Penelitian dan Pengembangan diLingkungan Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah;;

12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosialyang Bersumber dari Anggaran Pendapatan BelanjaDaerah sebagaimana telah diubah dengan PeraturanMenteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2012;

13. Peraturan Bersama Menteri Negara Riset dan Teknologidan Menteri Dalam Negeri Nomor 3 Tahun 2012 danNomor 36 Tahun 2012 tentang Penguatan Sistem InovasiDaerah;

14. Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka BelitungNomor 18 Tahun 2016 tentang Pembentukan danSusunan Perangkat Daerah Provinsi Kepulauan BangkaBelitung (Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan BangkaBelitung Tahun 2016 Nomor 1 Seri D);

-3-

15. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur NegaraNomor: 63/KEP/M.PAN/7/2003 tentang PedomanUmum Penyelenggaraan Pelayanan Publik;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG PEMBENTUKAN DEWANRISET DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan:

1. Provinsi adalah seluruh wilayah Provinsi KepulauanBangka Belitung.

2. Pemerintah Provinsi adalah Gubernur dan pejabatOrganisasi Perangkat Daerah sebagai unsurpenyelenggaran Pemerintahan Daerah.

3. Gubernur adalah Gubernur Provinsi Kepulauan BangkaBelitung.

4. Badan Perencanaan Pembangunan dan PenelitianPengembangan Daerah yang selanjutnya disebutBappelitbangda adalah Badan PerencanaanPembangunan Daerah Provinsi Kepulauan BangkaBelitung.

5. Dewan Riset Daerah yang selanjutnya disingkat DRDadalah Dewan Riset Daerah Provinsi Kepulauan BangkaBelitung.

6. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang selanjutnyadisebut Iptek adalah berbagai cabang ilmu pengetahuandan teknologi yang memiliki keterkaitan yang luasdengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologisecara menyeluruh, yang berpotensi memberikandukungan yang besar bagi kesejahteraan masyarakat,kemajuan bangsa, keamanan dan ketahanan bagiperlindungan Negara, pelestarian fungsi lingkunganhidup, pelestarian nilai luhur budaya bangsa sertapeningkatan kehidupan kemanusiaan.

7. Riset (penelitian) adalah kegiatan yang dilakukanmenurut kaidah dan metode ilmiah secara sistematis

untuk memperoleh informasi, data dan keterangan yangberkaitan dengan pemahaman dan pembuktiankebenaran atau ketidakbenaran suatu asumsi dan/atauhipotesis di bidang Iptek serta menarik kesimpulanilmiah bagi keperluan kemajuan Iptek.

8. Penerapan adalah pemanfaatan hasil penelitian,pengembangan, dan/atau Iptek yang telah ada ke dalamkegiatan perekayasaan, inovasi, serta difusi teknologi.

-4-

9. Pengembangan adalah kegiatan Iptek yang bertujuanmemanfaatkan kaidah dan teori ilmu pengetahuan yangtelah terbukti kebenarannya untuk meningkatkanfungsi, manfaat dan aplikasi ilmu pengetahuan danteknologi yang telah ada atau menghasilkan teknologibaru.

10. Perekayasaan adalah kegiatan penerapan Iptek dalambentuk desain dan rancang bangun untuk menghasilkannilai, produk dan/atau proses produksi denganmempertimbangkan keterpaduan sudut pandangdan/atau konteks teknisi, fungsional, bisnis, sosialbudaya dan estetika.

11. Teknologi adalah cara atau metode serta proses atauproduk yang dihasilkan dari penerapan danpemanfaatan berbagai disiplin ilmu pengetahuan yangmenghasilkan nilai bagi pemenuhan kebutuhan,kelangsungan dan peningkatan mutu.

12. Inovasi adalah kegiatan penelitian, pengembangandan/atau perekayasaan yang bertujuan mengembangkanpenerapan praktis nilai dan konteks ilmu pengetahuanyang baru atau cara baru untuk menerapkan Iptek yangtelah ada ke dalam produk atau proses produksi.

13. Lembaga Kelitbangan adalah Institusi yang melakukankegiatan penelitian, pengembangan, penerapan,pengkajian, perekayasaan dan pengoperasian yangbertujuan mengembangkan penerapan praktis nilai dankonteks ilmu pengetahuan yang baru atau cara baruuntuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologiyang telah ada ke dalam produk atau proses produksi.

14. Kelompok pakar adalah kumpulan keahlian yang dapatmelakukan analisis mendalam tentang suatupermasalahan, baik yang bersifat spesifik maupunfungsional, serta rekomendasi penyelesaiannya.

15. Pendukung Moral adalah suatu tindakan, baik dalambentuk pandangan umum, partisipasi dan sebagainyauntuk mempromosikan suatu gagasan atau produk yangdihasilkan oleh pihak lain, serta permintaan perhatiandan rekomendasi bagi pihak-pihak tertentu tentangperlunya tindakan untuk mengatasi suatu permasalahanyang penting.

16. Penjajakan adalah pemberi opini atau pendapat tentangsuatu permasalahan yang dihadapi oleh suatu pihaktertentu, diminta atau tidak diminta. Opini tersebutmerupakan pemikiran bagi pihak yang terlibat langsungatau permintaan perhatian pada pihak-pihak lain yangberkaitan dengan permasalahan itu.

-5-

BAB II

MAKSUD, TUJUAN DAN PRINSIP

Bagian KesatuMaksud

Pasal 2

Pembentukan DRD dimaksudkan untuk memberdayakanLembaga Kelitbangan dan kegiatan Iptek serta kebijakanPenelitian dan pengembangan yang ada di daerah sertamemperkuat penguasaan Iptek dan merumuskan masukanbagi penyusunan kebijakan dan prioritas pembangunandaerah sebagai instrument untuk meningkatkan daya saing.

Bagian KeduaTujuan

Pasal 3

Pembentukan DRD ditujukan untuk menstimulasi,memfasilitasi serta mensinergikan unsur kelembagaan dankegiatan, sumber daya dan jaringan Iptek di daerah dalamrangka merumuskan masukan bagi penyusunan kebijakandan prioritas pembangunan daerah.

Bagian KetigaPrinsip

Pasal 4

DRD dalam melaksanakan kegiatan riset mempunyai prinsipsebagai berikut:

(1) Legalitas, semua kegiatan riset harus sesuai peraturanperundang-undangan;

(2) Profesional, kegiatan riset sesuai dengan kompetensikeilmuan yang dimiliki yang bersangkutan;

(3) Proporsional, dalam pelaksanaan kegiatan sesuai denganfungsi,peran dan tanggung jawabnya;

(4) Prosedural, mekanisme dan tata cara kerja diaturdan/atau sesuai dengan ketentuan perundang-undangan;

(5) Efektif dan eflensi, kegiatan riset dilakukan secaratepat,cepat, murah dan tuntas;

(6) Kegunaan, kegiatan riset haruslah bermanfaat bagikepentingan pemerintah daerah Provinsi KepulauanBangka Belitung dan masyarakat;

(7) Akuntabel, kegiatan riset dilakukan dengan transparandan dapat dipertanggung jawabkan.

-6-

BAB III

PEMBENTUKAN DAN ORGANISASI

Bagian KesatuPembentukan dan Kedudukan

Pasal 5

DRD merupakan lembaga Non Struktural yang dibentuk olehGubernur Kepulauan Bangka Belitung.

Pasal 6

DRD berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab langsungkepada Gubernur dan secara operasional dikoordinasikan olehOrganisasi Perangkat Daerah terkait.

Bagian KeduaTugas Pokok dan Fungsi

Pasal 7

DRD mempunyai tugas pokok :

(1) Menggali, mengelola, memberdayakan dan memanfaatkankegiatan riset (penelitian) dan Iptek dalam rangkamendukung kegiatan pembangunan di daerah Provinsi.

(2) Memberikan masukan kepada Pemerintah Provinsi dalamrangka eksplorasi, ekploitasi dan pemanfataan sumberdaya daerah termasuk menyusun arah, prioritas, sertakerangka kebijakan pembangunan daerah sertamendukung Pemerintah Provinsi dalam melakukankoordinasi pembangunan dengan daerah lain, baikdiminta ataupun tidak secara berkala.

Pasal 8

(1) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalamPasal 6, DRD mempunyai fungsi memberikan masukankepada Pemerintah Provinsi berupa :

a. penggalian dan pemetaan potensi dan sumberkekayaan daerah dalam berbagai aspek sesuaikebutuhan dan kemajuan Provinsi denganpenguasaan dan pemanfaatan Iptek dan kebutuhanpembangunan strategis;

b. mencari, memenuhi, merumuskan kebijakan dan arahpembangunan Iptek dan bidang strategis sesuaidengan potensi keunggulan yang dimiliki;

c. menentukan prioritas utama dan peringkatkepentingan permasalahan riset, Iptek danpembangunan strategis;

d. pemantauan, penilaian, evaluasi terhadap arahkebijakan Iptek dan pembangunan strategis; dan

-7-

e. melaksanakan kebijakan, keputusan dan instruksiGubernur.

(2) Sebagai Kelompok Pakar, DRD berperan secara aktifuntuk :

a. mencarikan dan memberikan alternatif pemecahanterhadap permasalahan dan isu strategis yangdihadapi daerah; dan

b. secara proaktif memberikan saran/gagasanpengembangan potensi daerah yang berpeluang untukmeningkatkan pendapatan daerah, kesejahteraan danpelayanan masyarakat.

(3) Sebagai kelompok ilmuwan, DRD dapat berperan sebagai :a. kelompok yang mampu melahirkan konsep kebijakan

dan strategi yang tepat dan ilmiah;

b. mampu menguji pelaksanaan kebijakan Iptek dankebijakan pembangunan;

c. menjadi pendukung moral untuk mendukungkebijakan dan pelaksanaannya yang mengedepankanpermasalahan strategis dan penguasaan Iptek yangperlu diprioritaskan; dan

d. mampu memprediksi fenomena alam dan fenomenasosial termasuk konflik-konflik sosial yang berpotensimenimbulkan kerawanan dan menghambatpembanguan Provinsi.

(4) DRD berperan memberdayakan kegiatan riset dalamrangka mendukung kegiatan pembangunan, dengan cara :

a. memberdayakan dan meningkatkan kemampuanpotensi riset;

b. mempromosikan kegiatan riset;

c. membimbing;

d. membina;

e. memberikan apresiasi;

f. membangkitkan minat;

g. menciptakan iklim yang kondusif;

h. menstimulasi;

i. mencari peluang untuk kerjasama dengan lembagaprofesional untuk mendukung kelancaran kegiatanriset.

-8-

Pasal 9

Dalam melaksanakan fungsinya, DRD dapat melakukanpenelitian sendiri dan/atau bekerja sama dengan LembagaRiset, Lembaga Pendidikan, Dunia Usaha dan LembagaMasyarakat lainnya baik di tingkat Nasional maupunInternasional, sesuai dengan ketentuan peraturan Perundang-undangan dan/atau atas persetujuan Gubernur.

Bagian KetigaBadan Kelengkapan Organisasi

Pasal 10

(1) Organisasi DRD terdiri dari :

a. Penanggungjawab;

b. Ketua Dewan Penasehat;

c. Anggota Dewan Penasehat;

d. Ketua;

e. Wakil Ketua;

f. Sekretaris;

g. Wakil Sekretaris;

h. Bendahara;

i. Wakil Bendahara;

j. Koordinator dan anggota bidang riset;

k. Badan Pekerja;

1. Kepanitiaan (panitia Ad Hoc); dan

m. Sidang dan Rapat.

(2) Penanggung jawab, Ketua Dewan Pembina, anggotaDewan Pembina, Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris,Bendahara, Koordinator dan anggota bidang riset, danBadan Pekerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hurufa, huruf b, huruf c, huruf f, huruf g, huruf h huruf i,huruf j dan huruf k, dipilih dari dan oleh anggota padasidang pleno melalui tata cara yang diatur dan/ataudisepakati oleh DRD.

(3) Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris dan Bendaharasebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a sampaidengan huruf h adalah unsur Pimpinan DRD.

Pasal 11

(1) Dalam melaksanakan kegiatan DRD didukung olehSekretariat yang merupakan unit kerja yang ditetapkanKepala Bapelitbangda.

-9-

(2) Koordinator dan anggota bidang riset sebagaimanadimaksud dalam Pasal 10 ayat (1) huruf j terdiri dariAnggota DRD sesuai kepakaran dan bidang tugas masing-masing.

(3) Badan Pekerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10ayat (1) huruf k merupakan unsur perencana DRD.

(4) Panitia Ad Hoc sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat(1) huruf i dibentuk oleh Badan Pekerja melalui tata carayang diatur oleh DRD.

(5) Bagan Struktur Organisasi DRD tercantum dalamLampiran Peraturan Gubernur ini.

Bagian KeempatTugas dan Fungsi

Pasal 12

(1) Penanggung jawab mempunyai tugas dan fungsimerumuskan, menetapkan kebijakan yang bersifatstrategis berdasarkan asas penyelenggaraanpemerintahan yang baik, untuk menggali, mengelola danmemanfaatkan segenap potensi daerah melalui kegiatanriset untuk pembangunan daerah dalam rangkamewujudkan kesejahteraan masyarakat Provinsi.

(2) Ketua Dewan Penasehat mempunyai tugas dan fungsisebagai koordinator Dewan Penasehat DRD dalammemberikan bimbingan, arahan, petunjuk dan pembinaankepada anggota DRD dalam merancang danmelaksanakan kegiatan riset dan bertanggung jawabkepada Gubernur.

(3) Ketua mempunyai tugas memimpin DRD.

(4) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud padaayat (1) Ketua mempunyai tugas dan fungsi :

a. membina, mengawasi dan mengendalikan Anggota danBadan Kelengkapan dalam melaksanakan tugasnya,menetapkan prosedur yang berkaitan dengan tatakerja dan tata tertib DRD, menetapkan rencana danprogram kerja, menetapkan pedoman pelaksanaankegiatan, memimpin Rapat Pleno DRD, dan memimpinrapat kerja DRD;

b. memetakan kebutuhan Iptek dan pembangunanstrategis serta menyusun rencana kerja;

c. menyusun pedoman pelaksanaan kegiatan;

d. memimpin rapat pleno DRD, Rapat Badan PekerjaDRD;

e. menjalin serta menyelenggarakan kerja sama DRDdengan mitra kerjanya;

-10-

f. mengawasi, mengendalikan, mengevaluasi danmelaporkan pelaksanaan program DRD;

g. membuat laporan pertanggungjawaban pelaksanaanriset kepada Gubernur

Pasal 13

(1) Wakil Ketua mempunyai tugas membantu Ketua.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud padaayat (1) Wakil Ketua mempunyai fungsi :

a. membantu Ketua dalam mengoordinasikan kegiatanDRD;

b. mewakili Ketua bila yang bersangkutan berhalanganhadir; dan

c. melaksanakan tugas lain yang ditetapkan oleh KetuaDRD.

Pasal 14

(1) Sekretaris mempunyai tugas menyiapkan pelaksanaantugas DRD.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud padaayat (1) Sekretaris, mempunyai fungsi :

a. menyiapkan agenda dan pelaksanaan sidang DRD;

b. menyusun Laporan pelaksanaan kegiatan DRD; dan

c. melaksanakan tugas lain yang ditetapkan oleh KetuaDRD.

Pasal 15

(1) Sekretariat mempunyai tugas memberikan dukunganteknis dan pelayanan keadministrasian.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud padaayat (1), Sekretariat mempunyai fungsi :

a. mengoordinasikan administrasi operasional danpembiayaan;

b. melaksanakan pembinaan dan pengawasanpengelolaan administrasi; dan

c. membantu penyelenggaraan kerja sama DRD denganmitra kerjanya.

(3) Kepala Sekretariat adalah unsur Bapelitbangda yangdilengkapi dengan beberapa Staf Sekretariat yang bukanAnggota DRD.

-11-

Pasal 16

(1) Koordinator bidang mempunyai tugas membantupelaksanaan tugas dari unsur pimpinan DRD sertamengkoordinir dan mengarahkan pelaksanaan riset sesuaidengan bidang dan/atau keahlian masing-masing bidang.

(2) Koordinator bidang riset mempunyai tugas melaksanakantugas DRD di bidang riset yang ditetapkan sesuai denganfokus/prioritas bidang pembangunan daerah secaraprofessional.

(3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud padaayat (1) Koordinator mempunyai fungsi :

a. pemetaan kebutuhan riset dan pembangunanstrategis;

b. merumuskan kebijakan dan arah pembangunan risetdan arah pembangunan strategis sesuai denganpotensi unggulan yang dimiliki;

c. menentukan prioritas utama dan peringkatkepentingan permasalahan riset, Iptek danpembangunan strategis;

d. pemantauan dan evaluasi terhadap implementasikebijakan riset dan kebijakan pembangunan strategsi;

e. pemecahan permasalahan yang dihadapi daerahmelalui riset unggulan dan prioritas;

f. memberi saran/gagasan pengembangan potensidaerah yang berpeluang untuk meningkatkanpendapatan daerah; dan

g. mendukung pelaksanaan kebijakan yangmengedepankan penguasaan dan keterampilan riset.

Pasal 17

(1) Badan Pekerja mempunyai tugas turut serta menyiapkandan menyusun rencana dan program kerja DRD.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud padaayat (1), Badan Pekerja mempunyai fungsi :

a. Menyusun tata tertib DRD;

b. Menyusun rencana dan program kerja DRD;

c. Menyiapkan bahan dan menindaklanjuti hasil rapatpleno;

d. Menyusun Agenda Riset Daerah; dan

e. Membentuk Panitia Ad Hoc.

Pasal 18

(1) Panitia Ad Hoc mempunyai tugas membahas secara teknismasalah aktual di daerah dan menyusun prosedur yangberkaitan dengan tata kerja dan tata tertib DRD.

-12-

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud padaayat (1) Panitia Ad Hoc mempunyai fungsi :

a. melaksanakan rapat-rapat teknis sesuai kebutuhan;

b. menganalisis dan merumuskan solusi terhadapmasalah-masalah aktual di daerah;

c. menyusun pedoman, prosedur dan mekanisme kerjaDRD; dan

d. melaksanakan tugas lain yang ditetapkan oleh BadanPekerja DRD.

Bagian KelimaSidang dan Rapat

Pasal 19

(1) Sidang dan Rapat bersifat tertutup dan terbuka;

(2) Sidang dan Rapat terdiri dari :

a. Rapat Pleno merupakan sidang tertinggi;

b. Rapat Dewan Penasehat;

c. Rapat Pimpinan;

d. Rapat Pimpinan yang diperluas; dan

e. Rapat Panitia Ad Hoc.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara sidangdan/atau rapat diatur oleh Ketua.

BAB IV

MEKANISME PENGELOLAAN

Bagian KesatuKeanggotaan

Pasal 20

(1) Anggota diangkat oleh Gubernur setelah melalui prosesseleksi.

(2) Anggota sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalahWarga Negara Indonesia yang memenuhi kriteria sebagaiberikut :

a. memiliki moralitas yang baik, intelektualitas, reputasikeilmuwan dan integritas yang tinggi;

b. memiliki dedikasi dan konsistensi dalam memajukanIptek untuk pembangunan;

c. memiliki komitmen terhadap visi dan misi sertapemecahan permasalahan pembangunan di daerah;dan

-15-

BAB V

PENYELESAIAN PERSELISIHAN

Pasal 25

(1) Jika terdapat perselisihan dan/atau perbedaan pendapatdalam pelaksanaan kegiatan DRD Provinsi maka akandiselesaikan secara musyawah mufakat.

(2) Penyelesaian sebagaimana tersebut pada ayat (1) diatastidak dapat dilakukan, maka penyelesaian hal dimaksuddilaksanakan melalui jalur hukum.

BAB VI

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 26

Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggaldiundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkanpengundangan Peraturan Gubernur ini denganpenempatannya dalam Berita Daerah Provinsi KepulauanBangka Belitung.

Ditetapkan di Pangkalpinangpada tanggal 2& September 2017

GUBERNUR

KEPULAUAN BANGKA BELITUNG,

Diundangkan di Pangkalpinangpada tanggal*© September 2017

SEKRETARIS DAERAHPROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

-d&YAN MBGAWANDI

BERITA DAERA&TROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2017NOMOR 43 SERI E