23
p GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG RETRIBUSI dASA UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG, Menimbang : a. bahwa retribusi daerah merupakan sumber pendapatan yang penting guna mendanai penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah untuk memantapkan otonomi daerah yang luas, nyata, dan bertanggung jawab; b. bahwa untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat yang sejalan dengan kebutuhan biaya pelayanan serta kemampuan masyarakat perlu adanya pengaturan tentang biaya yang dikenakan kepada masyarakat terhadap jasa pelayanan yang diberikan; c. bahwa Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2011 tentang Retribusi Jasa Umum sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2015, tidak dapat lagi mengakomodir beberapa perkembangan terkait penyesuaian atas objek Retribusi Jasa Umum di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sehingga harus diganti; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Retribusi Jasa Umum; Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Lembaran Negara Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 217, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4033); 3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5049);

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

  • Upload
    others

  • View
    9

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

p

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNGNOMOR 10 TAHUN 2017

TENTANG

RETRIBUSI dASA UMUM

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG,

Menimbang : a. bahwa retribusi daerah merupakan sumber pendapatanyang penting guna mendanai penyelenggaraanpemerintahan dan pembangunan daerah untukmemantapkan otonomi daerah yang luas, nyata, danbertanggung jawab;

b. bahwa untuk meningkatkan pelayanan kepadamasyarakat yang sejalan dengan kebutuhan biayapelayanan serta kemampuan masyarakat perlu adanyapengaturan tentang biaya yang dikenakan kepadamasyarakat terhadap jasa pelayanan yang diberikan;

c. bahwa Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2011 tentangRetribusi Jasa Umum sebagaimana telah diubah denganPeraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2015, tidak dapatlagi mengakomodir beberapa perkembangan terkaitpenyesuaian atas objek Retribusi Jasa Umum diLingkungan Pemerintah Provinsi Kepulauan BangkaBelitung sehingga harus diganti;

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimanadimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlumembentuk Peraturan Daerah tentang Retribusi JasaUmum;

Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar NegaraRepublik Indonesia Tahun 1945;

2. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2000 tentangPembentukan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung(Lembaran Negara Negara Republik Indonesia Tahun2000 Nomor 217, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4033);

3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang PajakDaerah dan Retribusi Daerah (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5049);

Page 2: GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentangPemerintahan Daerah (Lembaran Negara republikIndonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimanatelah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan KeduaAtas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentangPemerintahan Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 5679);

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

dan

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG RETRIBUSI JASA UMUM.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan:

1. Daerah adalah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

2. Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah sebagai unsurpenyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpinpelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadikewenangan daerah otonom.

3. Pemerintah Provinsi adalah Pemerintah Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung.

4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnyadisingkat DPRD adalah lembaga perwakilan rakyatdaerah yang berkedudukan sebagai unsurpenyelenggaraan Pemerintah Daerah.

5. Gubernur adalah Gubernur Kepulauan BangkaBelitung.

6. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung.

7. Dinas Kesehatan adalah Dinas Kesehatan Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung.

8. Unit Pelaksana Teknis Dinas Balai Laboratorium yangselanjutnya disebut Balai Laboratorium adalah BalaiLaboratorium Kesehatan pada Dinas Kesehatan ProvinsiKepulauan Bangka Belitung.

9. Dinas Tenaga Kerja adalah Dinas Tenaga Kerja ProvinsiKepulauan Bangka Belitung.

Page 3: GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

10. Unit Pelaksana Teknis Dinas Balai Hygiene yangselanjutnya disebut Balai Hygiene adalah Balai HygienePerusahaan dan Kesehatan Kerja pada Dinas TenagaKerja Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

11. Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral adalah DinasEnergi dan Sumber Daya Mineral Provinsi KepulauanBangka Belitung.

12. Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber DayaManusia Daerah adalah Badan Kepegawaian danPengembangan Sumber Daya Manusia Daerah ProvinsiKepulauan Bangka Belitung.

13. Badan adalah sekumpulan orang dan/atau modal yangmerupakan kesatuan, baik yang melakukan usaha,maupun yang tidak melakukan usaha yang meliputiPerseroan Terbatas, Perseroan Komanditer, PerseroanLainnya, Badan Usaha Milik Negara atau Badan UsahaMilik Daerah dengan nama dan dalam bentuk apapun,firma, kongsi, koperasi, dana pensiun, persekutuan,perkumpulan yayasan, organisasi massa, organisasisosial politik, atau organisasi lainnya, lembaga, danbentuk badan lainnya termasuk kontrak investasikolektif dan bentuk usaha tetap.

14. Retribusi Daerah yang selanjutnya disebut Retribusiadalah pemungutan Daerah sebagai pembayaran atasJasa atau pemberian izin tertentu yang khususdisediakan dan/atau diberikan oleh Pemerintah Daerahuntuk kepentingan orang pribadi atau Badan.

15. Jasa adalah kegiatan Pemerintah Daerah berupa usahadan pelayanan yang menyebabkan barang, fasilitas,atau kemanfaatan lainnya yang dapat dinikmati olehorang pribadi atau Badan.

16. Jasa Umum adalah jasa yang disediakan atau diberikanoleh Pemeritah Daerah untuk tujuan kepentingan dankemanfaatan umum serta dapat dinikmati oleh orangpribadi atau Badan.

17. Pelayanan Kesehatan adalah segala kegiatan pelayanankesehatan yang diberikan kepada seseorang dalamrangka promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatifkesehatan.

18. Pelayanan Laboratorium Kesehatan adalah segalakegiatan pelayanan laboratorium kesehatan yangdiberikan kepada seseorang dalam rangka menegakkandiagnosis, dan atau pelayanan pemeriksaanlaboratorium kesehatan lainnya.

19. Pelayanan Hygiene kesehatan perusahaan kesehatankerja yang selanjutnya disebut Hyperkes adalah segalakegiatan pelayanan laboratorium kesehatan yangdiberikan kepada seseorang dalam rangka menegakkandiagnosis, dan atau pelayanan laboratorium kesehatanlainnya.

Page 4: GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

-4

20. Peta adalah suatu gambaran kewilayahan tentanginformasi Wilayah Pertambangan (WP), Wilayah IzinUsaha Pertambangan (WIUP), Izin Usaha Pertambangan(IUP), Izin Pertambangan Rakyat (IPR) KemajuanTambang dan Rencana Tambang pada bidang datardengan skala tertentu melalui suatu sistem proyeksi.

21. Pelayanan pencetakan peta adalah Jasa pelayananpencetakan peta WP, WIUP, IUP, IPR, kemajuantambang dan rencana tambang oleh Pemerintah Daerah.

22. Pelayanan Pendidikan adalah segala pelayananpendidikan yang diberikan kepada seseorang dalamrangka proses pengubahan sikap dan tatalakuseseorang atau kelompok orang dalam usahamendewasakan manusia melalui upaya pendidikan danpelatihan.

23. Wajib Retribusi adalah orang pribadi atau Badan yangmenurut peraturan perundang-undangan retribusidiwajibkan untuk melakukan pembayaran retribusi,termasuk pemungut atau pemotong retribusi tertentu.

24. Masa Retribusi adalah suatu jangka waktu tertentuyang merupakan batas waktu bagi Wajib Retribusiuntuk memanfaatkan jasa dan perizinan tertentu dariPemerintah Daerah.

25. Pemungutan adalah suatu rangkaian kegiatan mulaidari penghimpunan data obyek dan subyek retribusi,penentuan besarnya retribusi yang terutang, sampaikepada kegiatan penagihan retribusi kepada WajibRetribusi serta pengawasan penyetorannya.

26. Surat Setoran Retribusi Daerah yang selanjutnyadisingkat SSRD adalah bukti pembayaran ataupenyetoran retribusi yang dilakukan denganmenggunakan formulir atau telah dilakukan dengancara lain ke kas daerah melalui tempat pembayaranyang ditunjuk oleh gubernur.

27. Surat Ketetapan Retribusi Daerah yang selanjutnyadisingkat SKRD, adalah surat ketetapan retribusi yangmenentukan besarnya jumlah pokok retribusi yangterutang.

28. Surat Ketetapan Retribusi Daerah Lebih Bayar yangselanjutnya disingkat SKRDLB adalah surat ketetapanretribusi yang menentukan jumlah kelebihanpembayaran retribusi karena jumlah kredit retribusilebih besar daripada retribusi yang terutang atauseharusnya tidak terutang.

29. Surat Tagihan Retribusi Daerah yang selanjutnyadisingkat STRD adalah surat untuk melakukan tagihanretribusi dan atau sanksi administrasi berupa bungadan/atau denda.

30. Kas Daerah adalah kas Pemerintah Provinsi KepulauanBangka Belitung.

Page 5: GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

-5-

31. Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan menghimpundan mengolah data, keterangan, dan/atau bukti yangdilaksanakan secara objektif dan profesionalberdasarkan suatu standar pemeriksaan untuk mengujikepatuhan pemenuhan kewajiban retribusi daerahdan/atau untuk tujuan lain dalam rangkamelaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan retribusi daerah.

32. Penyidikan tindak pidana di bidang retribusi daerahadalah serangkaian tindakan yang dilakukan olehpenyidik untuk mencari serta mengumpulkan buktiyang dengan bukti itu membuat terang tindak pidana dibidang retribusi daerah yang terjadi serta menemukantersangkanya.

BAB II

JENIS DAN GOLONGAN RETRIBUSI

Pasal 2

Retribusi Jasa Umum terdiri dari 3 jenis:a. Retribusi Pelayanan Kesehatan;b. Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta; danc. Retribusi Pelayanan Pendidikan.

Pasal 3

Jenis Retribusi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2termasuk golongan Retribusi Jasa Umum.

BAB III

RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN

Bagian KesatuNama, Objek, dan Subjek Retribusi

Pasal 4

Dengan nama Retribusi Pelayanan Kesehatan dipungutRetribusi sebagai pembayaran atas Jasa pelayanan kesehatanpada:a. Balai Laboratorium Kesehatan; danb. Balai Hyperkes.

Pasal 5

(1) Objek Retribusi Pelayanan Kesehatan adalah pelayanankesehatan yang disediakan atau diberikan di BalaiLaboratorium Kesehatan dan Balai Hyperkes ProvinsiKepulauan Bangka Belitung.

(2) Dikecualikan dari objek Retribusi sebagaimana dimaksudpada ayat (1) adalah pelayanan kesehatan yang dilakukanoleh Pemerintah, BUMN, BUMD, dan pihak swasta.

Page 6: GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

-6-

Pasal 6

(1) Jenis pelayanan adalah pelayanan PemeriksaanLaboratorium Kesehatan dan pelayanan pemeriksaankesehatan.

(2) Jenis pelayanan kesehatan pada Balai LaboratoriumKesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:a. pemeriksaan hematologi;b. pemeriksaan kimia klinik;c. pemeriksaan immunologi;d. pemeriksaan mikrobiologi;e. pemeriksaan mikrobiologi udara;f. pemeriksaan uji kesehatan;g. pemeriksaan bakteriologi makanan, minuman dan air;h. pemeriksaan kimia lingkungan;i. pemeriksaan toksikologi;j. pengambilan sampel; dank. pemeriksaan biomolekuler.

(3) Jenis pelayanan kesehatan pada Balai Hyperkessebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:a. pemeriksaan fisik kesehatan umum;b. pemeriksaan laboratorium;c. pemeriksaan visus mata;d. pemeriksaan laboratorium kimia dasar (paket);e. pemeriksaan kadar cholinesterase (kualitatif)f. pemeriksaan serologig. pemeriksaan audiometri;h. pemeriksaan spirometri; dani. uji kelelahan kerja.

Pasal 7

Subjek Retribusi adalah orang pribadi atau Badan yangmendapat pelayanan kesehatan di Balai LaboratoriumKesehatan dan Balai Hyperkes.

Bagian KeduaCara Mengukur Tingkat Penggunaan Jasa, dan

Prinsip Penetapan Tarif Retribusi

Pasal 8

Tingkat penggunaan Jasa diukur berdasarkan klasifikasi, jenisdan kuantitas pelayanan, sarana, dan prasarana yangdigunakan.

Pasal 9

(1) Prinsip penetapan besarnya tarif Retribusi didasarkanpada tujuan untuk menutupi biaya penyelenggaraanpemberian pelayanan kesehatan denganmempertimbangkan kemampuan masyarakat, aspekkeadilan dan efektifitas pengendalian atas pelayanantersebut.

(2) Biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) termasukbiaya investasi prasarana, biaya operasional, danpemeliharaan serta jasa pelayanan.

Page 7: GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

-7-

(3) Dalam hal keadaan darurat, musibah, bencana alam danpenyebaran wabah penyakit yang melanda daerah,Gubernur dapat membebaskan segala pemungutan ataspelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat.

(4) Pengenaan tarif Retribusi pada kegiatan yangdiselenggarakan secara nasional maka besarnya tarifRetribusi sesuai dengan yang telah ditetapkan secaranasional.

Bagian KetigaStruktur dan Besarnya Tarif Retribusi

Pasal 10

(1) Struktur tarif Retribusi digolongkan berdasarkan jenispelayanan kesehatan yang diberikan.

(2) Tarif Retribusi disusun berdasarkan jenis pelayanan yangdiberikan.

(3) Tarif Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (2)ditetapkan sebagai jumlah pembayaran per satuanpelayanan/jasa.

(4) Biaya pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud padaayat (3) tercermin dalam tarif retribusi sebagai berikut:a. Jasa sarana; danb. Jasa pelayanan.

(5) Pola tarif Retribusi dihitung berdasarkan pedoman polatarif yang ditetapkan sesuai dengan peraturan yangberlaku.

(6) Tarif dan tata cara pelayanan kesehatan peserta BPJS,Jamkesmas, Jamkesda, Jamsostek dan Badan PenjaminKesehatan, diatur sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

Pasal 11

(1) Struktur dan besarnya tarif Retribusi pada BalaiLaboratorium Kesehatan sebagaimana tercantum dalamLampiran I Peraturan Daerah ini.

(2) Struktur dan besarnya tarif Retribusi pada Balai Hyperkessebagaimana tercantum dalam Lampiran II PeraturanDaerah ini.

(3) Tarif Retribusi dapat ditinjau kembali paling lama 3 (tiga)tahun sekali dengan memperhatikan indeks harga danperkembangan perekonomian.

(4) Penetapan tarif Retribusi sebagaimana dimaksud padaayat (3) diatur dengan Peraturan Gubernur.

Bagian KeempatWilayah Pemungutan

Pasal 12

Retribusi dipungut di wilayah tempat pelayanan kesehatandiberikan yaitu pada Balai Laboratorium Kesehatan ProvinsiKepulauan Bangka Belitung dan Balai Hyperkes ProvinsiKepulauan Bangka Belitung.

Page 8: GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BAB IV

RETRIBUSI PENGGANTIAN BIAYA CETAK PETA

Bagian KesatuNama, Objek, dan Subjek Retribusi

Pasal 13

Dengan nama Retribusi Penggantian Biaya Cetak Petadipungut Retribusi sebagai pembayaran atas Jasa pelayananpencetakan peta.

Pasal 14

(1) Objek Retribusi adalah pelayanan pencetakan peta yangdibuat oleh Pemerintah Daerah yang terdiri dari:a. Peta informasi Wilayah Pertambangan (WP);b. Peta wilayah Izin Usaha Pertambangan(WIUP);c. Peta Izin Usaha pertambangan (IUP);d. Peta Izin pertambangan rakyat (IPR);e. Peta kemajuan Tambang; danf. Peta Rencana Tambang.

(2) Pencetakan peta disediakan dengan ukuran kertas:a. AO;

b. Al

c. A2

d. A3 dan

e. A4/F4.

Pasal 15

Subjek Retribusi adalah orang pribadi atau Badan yangmenggunakan/menikmati pelayanan pencetakan peta yangdiselenggarakan oleh Pemerintah Daerah.

Bagian KeduaCara Mengukur Tingkat Penggunaan Jasa, dan

Prinsip Penetapan Tarif Retribusi

Pasal 16

Tingkat penggunaan Jasa Retribusi Penggantian Biaya CetakPeta diukur berdasarkan jumlah lembar peta yang dicetakdan/atau ukuran kertas yang digunakan dalam pemberianlayanan pencetakan peta.

Pasal 17

Prinsip dan sasaran dalam penetapan tarif Retribusididasarkan pada kebijakan Pemerintah Daerah denganmemperhatikan biaya penyediaan Jasa, informasipertambangan dan efektifitas pengendalian atas pelayananpencetakan peta, kemampuan masyarakat, aspek keadilanprinsip nilai dan kepastian hukum.

Page 9: GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

-9-

Bagian KetigaStruktur dan Besarnya Tarif Retribusi

Pasal 18

(1) Struktur dan besarnya tarif Retribusi Penggantian BiayaCetak Peta berdasarkan Jasa pelayanan percetakan petasesuai dengan jumlah lembar peta yang dicetak dan/atauukuran kertas yang digunakan sebagaimana tercantumdalam Lampiran III Peraturan Daerah ini.

(2) Tarif Retribusi dapat ditinjau kembali paling lama 3 (tiga)tahun sekali dengan memperhatikan indeks harga danperkembangan perekonomian.

(3) Penetapan tarif retribusi sebagaimana dimaksud padaayat (2) diatur dengan Peraturan Gubernur.

Bagian KeempatWilayah Pemungutan dan Masa Retribusi

Pasal 19

(1) Retribusi dipungut di wilayah daerah tempat pelayanandiberikan.

(2) Pemungutan Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dipungut oleh Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral.

Pasal 20

Masa retribusi ditetapkan sejak diterbitkan SKRD ataudokumen lain yang dipersamakan.

BAB V

RETRIBUSI PELAYANAN PENDIDIKAN

Bagian KesatuNama, Objek, dan Subjek Retribusi

Pasal 21

Dengan nama Retribusi Pelayanan Pendidikan dipungutRetribusi sebagai pembayaran atas pelayanan penyelenggaraanpendidikan dan pelatihan teknis oleh Pemerintah Daerah.

Pasal 22

Objek Retribusi adalah pelayanan penyelenggaraan pendidikandan pelatihan teknis oleh Pemerintah Daerah.

Pasal 23

Subjek Retribusi adalah orang pribadi atau Badan yangmenggunakan/menikmati pelayanan penyelenggaraanpendidikan dan pelatihan teknis oleh Pemerintah Daerah.

Bagian KeduaCara Mengukur Tingkat Penggunaan Jasa, dan

Prinsip Penetapan Tarif Retribusi

Page 10: GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

-10

Pasal 24

Tingkat penggunaan Jasa diukur berdasarkan jenis pelayananpendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan olehPemerintah Daerah.

Pasal 25

Prinsip dan sasaran dalam penetapan tarif Retribusididasarkan pada biaya penyelenggaraan pendidikan danpelatihan, kemampuan masyarakat, aspek keadilan danefektifitas pengendalian atas penyelenggaraan pendidikan danpelatihan tersebut.

Bagian KetigaStruktur dan Besarnya Tarif Retribusi

Pasal 26

(1) Struktur dan besarnya tarif Retribusi PelayananPendidikan sebagaimana tercantum dalam Lampiran IVPeraturan Daerah ini.

(2) Tarif Retribusi dapat ditinjau kembali paling lama 3 (tiga)tahun sekali dengan memperhatikan indeks harga danperkembangan perekonomian.

(3) Penetapan tarif Retribusi sebagaimana dimaksud padaayat (2) diatur dengan Peraturan Gubernur.

Bagian KeempatWilayah Pemungutan

Pasal 27

Retribusi dipungut di wilayah Daerah tempat pelayananpenyelenggaraan pendidikan.

BAB VI

PENENTUAN PEMBAYARAN, TEMPAT PEMBAYARAN,ANGSURAN, DAN PENUNDAAN PEMBAYARAN

Pasal 28

(1) Retribusi menjadi terhutang terhitung pada saat WajibRetribusi memperoleh Jasa pelayanan.

(2) Jumlah Retribusi yang terhutang sebagaimana dimaksudpada ayat (1) ditetapkan oleh pejabat yang berwenang.

(3) Retribusi dipungut dengan menggunakan SKRD ataudokumen lain yang dipersamakan.

(4) Dokumen lain yang dipersamakan sebagaimana dimaksudpada ayat (3) dapat berupa karcis, kupon, dan kartulangganan.

Pasal 29

(1) Pembayaran Retribusi yang terhutang sebagaimanadimaksud dalam pasal 24 dilakukan pada tempatpembayaran yang telah ditetapkan oleh PemerintahDaerah.

Page 11: GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

-11-

(2) Seluruh hasil penerimaan Retribusi disetor ke Kas Daerahsecara bruto.

Pasal 30

(1) Wajib Retribusi harus membayar seluruh Retribusi yangterhutang secara tunai/lunas paling lambat pada saatjatuh tempo pembayaran sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan.

(2) Gubernur atas permohonan Wajib Retribusi setelahmemenuhi persyaratan yang ditentukan dapatmemberikan persetujuan kepada Wajib Retribusi untukmengangsur atau menunda pembayaran Retribusi yangterhutang dengan dikenakan bunga sebesar 2% (duapersen) sebulan.

Pasal 31

Ketentuan mengenai tata cara pembayaran, penyetoran,tempat pembayaran, angsuran dan penundaan pembayaranRetribusi diatur dengan Peraturan Gubernur.

BAB VII

SANKSI ADMINISTRASI

Pasal 32

(1) Wajib Retribusi yang tidak membayar tepat pada waktunyaatau kurang membayar, dikenakan sanksi administratifberupa bunga sebesar 2% (dua persen) setiap bulan dariRetribusi yang terutang yang tidak atau kurang dibayaratau ditagih dengan menggunakan STRD.

(2) Penagihan Retribusi terutang sebagaimana dimaksud padaayat (1) didahului dengan surat teguran yang dikeluarkanoleh pejabat yang ditunjuk.

BAB VIII

PENAGIHAN

Pasal 33

(1) Pelaksanaan penagihan Retribusi dikeluarkan setelah 7(tujuh) hari sejak jatuh tempo pembayaran denganmengeluarkan surat bayar/penyetoran atau surat lainnyayang sejenis sebagai awal tindakan pelaksanaanpenagihan.

(2) Wajib Retribusi harus melunasi Retribusi terutang dalamjangka waktu 7 (tujuh) hari setelah tanggal surat tegurandisampaikan.

BAB IX

PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN

Pasal 34

(1) Atas kelebihan pembayaran Retribusi, Wajib Retribusidapat mengajukan permohonan pengembalian kepadaGubernur.

Page 12: GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

-12-

(2) Gubernur dalam jangka waktu 6 (enam) bulan, sejakditerimanya permohonan pengembalian >kelebihanpembayaran Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat(1) harus memberikan keputusan.

(3) Apabila jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat(2) telah lewat dan Gubernur tidak memberi suatukeputusan, maka permohonan pengembalian dianggapdikabulkan dan SKRDLB harus diterbitkan dalam jangkawaktu 1 (satu) bulan.

(4) Apabila Wajib Retribusi mempunyai utang Retribusi,kelebihan pembayaran Retribusi langsung diperhitungkanuntuk melunasi terlebih dahulu utang Retribusi tersebut.

(5) Pengembalian kelebihan pembayaran Retribusisebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dalamjangka waktu paling lama 2 (dua) bulan sejakditerbitkanya SKRDLB.

(6) Jika pengembalian kelebihan pembayaran Retribusidilakukan setelah lewat 2 (dua) bulan, Gubernurmemberikan imbalan bunga sebesar 2% (dua persen)sebulan atas keterlambatan pembayaran kelebihanpembayaran Retribusi.

—>

(7) Ketentuan mengenai tata cara pengembalian kelebihanpembayaran Retribusi diatur dengan Peraturan Gubernur.

BABX

KEBERATAN

Pasal 35

(1) Wajib Retribusi dapat mengajukan keberatan hanyakepada Gubernur atau pejabat yang ditunjuk atas SKRDatau dokumen lain yang dipersamakan.

(2) Keberatan diajukan secara tertulis dalam bahasaIndonesia dengan disertai alasan-alasan yang jelas.

(3) Keberatan harus diajukan dalam jangka waktu palinglama 3 (tiga) bulan sejak tanggal SKRD diterbitkan, kecualijika Wajib Retribusi dapat menunjukkan jangka waktu itudi luar kekuasaannya.

(4) Keadaan di luar kekuasaannya sebagaimana dimaksudpada ayat (3) adalah suatu keadaan di luar kehendak ataukekuasaan Wajib Retribusi.

(5) Pengajuan keberatan tidak menunda kewajiban membayarRetribusi dan pelaksanaan penagihan Retribusi.

Pasal 36

(1) Gubernur dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulansejak tanggal surat keberatan diterima, harus memberikeputusan atas keberatan yang diajukan denganmenerbitkan surat keputusan keberatan.

(2) Surat keputusan keberatan sebagaimana dimaksud padaayat (1) dapat berupa menerima seluruhnya atau sebagian,menolak atau menambah besarnya Retribusi terutang.

v

Page 13: GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

13-

(3) Apabila jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat(1) telah lewat dan gubernur tidak memberi suatukeputusan, maka keberatan yang diajukan tersebutdianggap dikabulkan seluruhnya.

BAB XI

KEDALUWARSA PENAGIHAN

Pasal 37

(1) Hak untuk melakukan penagihan Retribusi menjadikedaluwarsa setelah melampaui waktu 3 (tiga) tahunterhitung sejak saat terutangnya Retribusi, kecuali jikaWajib Retribusi melakukan tindak pidana di bidangRetribusi.

(2) Kedaluwarsa penagihan retribusi sebagaimana dimaksudpada ayat (1) tertangguh jika:a. ditertibkan surat teguran; ataub. ada pengakuan utang Retribusi dari Wajib Retribusi,

baik langsung maupun tidak langsung.

(3) Dalam hal ditertibkan surat teguran sebagaimanadimaksud pada ayat (2) huruf a, kadaluarsa penagihandihitung sejak tanggal diterimanya surat teguran tersebut.

(4) Pengakuan utang Retribusi secara langsung sebagaimanadimaksud pada ayat (2) huruf b adalah Wajib Retribusidengan kesadarannya menyatakan masih mempunyaiutang Retribusi dan belum melunasinya kepadaPemerintah Daerah.

(5) Pengakuan utang Retribusi secara tidak langsungsebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b dapatdiketahui dari pengajuan permohonan angsuran ataupenundaan pembayaran dan permohonan keberatan olehWajib Retribusi.

BAB XII

INSENTIF PEMUNGUTAN

Pasal 38

(1) Instansi yang melaksanakan pemungutan Retribusidiberikan insentif atas dasar pencapaian kinerja tertentu.

(2) Pemberian Insentif sebagaimana dimaksud pada ayat (1)ditetapkan melalui Anggaran Pendapatan dan BelanjaDaerah.

(3) Pemberian insentif sebagaimana dimaksud pada ayat (1)sebesar 3% (tiga persen) dari target penerimaan Retribusi.

(4) Tata cara pemberian dan pemanfaatan insentifsebagaimana dimaksud pada ayat (3) diatur denganPeraturan Gubernur sesuai peraturan perundang-undangan.

Page 14: GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

-14

BAB XIII

TATA CARA PENGHAPUSAN PIUTANG

RETRIBUSI YANG KADALUWARSA

Pasal 39

(1) Piutang Retribusi yang tidak mungkin ditagih lagi karenahak untuk melakukan penagihan sudah kadaluwarsadapat dihapuskan.

(2) Gubernur menetapkan keputusan penghapusan piutangRetribusi Daerah yang sudah kedaluwarsa sebagaimanadimaksud pada ayat (1).

(3) Tata cara penghapusan piutang Retribusi yang sudahkedaluwarsa diatur dengan Peraturan Gubernur.

BAB XIV

PEMERIKSAAN DAN PENGAWASAN

Pasal 40

(1) Gubernur berwenang melakukan pemeriksaan untukmenguji kepatuhan pemenuhan kewajiban Retribusi dalamrangka melaksanakan peraturan perundang-undanganretribusi.

(2) Wajib Retribusi yang diperiksa wajib:a. memperlihatkan dan/atau meminjamkan buku atau

catatan, dokumen yang menjadi dasarnya dandokumen lain yang berhubungan dengan objekretribusi yang terutang;

b. memberikan kesempatan untuk memasuki tempat atauruangan yang dianggap perlu dan memberikan bantuanguna kelancaran pemeriksaan; dan/atau

c. memberikan keterangan yang diperlukan.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pemeriksaanRetribusi diatur dengan Peraturan Gubernur.

Pasal 41

(1) Pengawasan atas pelaksanaan Peraturan Daerah inidilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(2) Ketentuan mengenai tata cara pengawasan diatur denganPeraturan Gubernur.

BAB XV

PENYIDIKAN

Pasal 42

(1) Pejabat pegawai negeri sipil tertentu di lingkunganpemerintah daerah diberi wewenang khusus sebagaipenyidik untuk melakukan penyidikan tindak pidana dibidang Retribusi, sebagaimana dimaksud dalam undang-undang hukum acara pidana.

Page 15: GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

- 15-

(2) Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalahpejabat pegawai negeri sipil tertentu di lingkunganpemerintah daerah yang diangkat oleh pejabat yangberwenang sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

(3) Wewenang penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1)adalah:

a. menerima, mencari, mengumpulkan dan menelitiketerangan atau laporan berkenaan dengan tindakpidana di bidang Retribusi agar keterangan ataulaporan tersebut menjadi lebih lengkap dan jelas;

b. meneliti, mencari dan mengumpulkan keteranganmengenai orang pribadi atau Badan tentang kebenaranperbuatan yang dilakukan sehubungan dengan tindakpidana Retribusi;

c. meminta keterangan dan barang bukti dari orangpribadi atau Badan sehubungan dengan tindak pidanadi bidang Retribusi;

d. memeriksa buku, catatan dan dokumen lain berkenaandengan tindak pidana di bidang Retribusi;

e. melakukan pengeledahan untuk mendapatkan barangbukti pembukuan, pencatatan dan dokumen lain sertamelakukan penyitaan terhadap barang bukti tersebut;

f. meminta bantuan tenaga ahli dalam rangkapelaksanaan tugas penyidikan tindak pidana di bidangRetribusi;

g. menyuruh berhenti dan/atau melarang seseorangmeninggalkan ruangan atau tempat pada saatpemeriksaan berlangsung dan memeriksa identitasorang, benda dan/atau dokumen yang dibawa;

h. memotret seseorang berkaitan dengan tindak pidana dibidang Retribusi;

i. memanggil seseorang untuk didengar keterangannyadan diperiksa sebagai tersangka atau saksi;

j. menghentikan penyidikan; dan/atauk. melakukan tindakan lain yang perlu untuk kelancaran

penyidikan tindak pidana di bidang Retribusi sesuaidengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(4) Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1)memberitahukan dimulainya penyidikan danmenyampaikan hasil penyidikannya kepada PenuntutUmum melalui Penyidik Pejabat Polisi Negara RepublikIndonesia sesuai dengan ketentuan yang diatur dalamUndang-undang Hukum Acara Pidana.

BAB XVI

KETENTUAN PIDANA

Pasal 43

(1) Wajib Retribusi yang tidak melaksanakan kewajibannyasehingga merugikan keuangan daerah diancam pidanakurungan paling lama 3 (tiga) bulan atau pidana dendapaling banyak 3 (tiga) kali jumlah retribusi yang terutangyang tidak atau kurang dibayar.

Page 16: GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

16-

(2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1)adalah pelanggaran.

(3) Denda sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakanpenerimaan negara.

BAB XVII

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 44

Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku:

a. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2011 tentang RetribusiJasa Umum (Lembaran Daerah Provinsi KepulauanBangka Belitung Tahun 2011 Nomor 1 Seri C);

b. Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2015 tentangPerubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2011

tentang Retribusi Jasa Umum (Lembaran Daerah ProvinsiKepulauan Bangka Belitung Tahun 2015 Nomor 2 Seri C);

dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 45

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggaldiundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkanpengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannyadalam Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Ditetapkan di Pangkalpinangpada tanggal ^% St(%ffl]CK

GUBERNUR

KEPULAUAN BANGKA-^ELITUNG,

Diundangkan di Pangkalpinangpada tanggal 1% Qffrttfcr Ttifr

SEKRETARIS DAERAH

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG,

GAWANDI

OSMAN

LEMBARAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN

2017 NOMOR i SERlC

NOREG PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

NOMOR(0/2017

Page 17: GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

LAMPIRAN I

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN

BANGKA BELITUNG

TENTANG RETRIBUSI JASA UMUM

NOMOR : TAHUN 2017

TANGGAL : 2017

STRUKTUR DAN BESARNYA TARIF RETRIBUSI

PADA LABORATORIUM KESEHATAN

NO JENIS PEMERIKSAAN METODE PEMERIKSAAN TARIF

I HEMATOLOGI

0 Darah lengkap (1 sd 9) 50.000

1. Hemaglobin Westerngreen

2. LED Westerngreen

3. Hitung Jenis Hematologi Analyzer

4. Eritrosit Hematologi Analyzer

5. Trombosit Hematologi Analyzer

6. Hematokrit Hematologi Analyzer

7. MCV Hematologi Analyzer

8. MCH Hematologi Analyzer

9. MCHC Hematologi Analyzer

> Waktu Perdarahan Timer 10.000

> Waktu Pembekuan Timer 10.000

> Rumple Leed Tourniquet 8.000

> RH Faktor Aglutinasi 10.000

> Gol Darah Aglutinasi 15.000

II KIMIA KLINIK

A DARAH

0 FUNGSI HATI

-Bilirubin Total Semi auto chemistry 17.500

-Bilirubin Indirect Semi auto chemistry 17.500

-Bilirubin Direct Semi auto chemistry 17.500

-Albumin Semi auto chemistry 15.000

-Globulin Semi auto chemistry 15.000

-SGOT/AST Semi auto chemistry 20.000

-SGPT/ALT Semi auto chemistry 20.000

-Alkali phosphatase Semi auto chemistry 20.000

-Gamma GT Semi auto chemistry 25.000

-Cholinesterase Semi auto chemistry 35.000

0 PROTIL LIPID

-Cholesterol Total Semi auto chemistry 25.000

-HDL Cholesterol Semi auto chemistry 22.500

-LDL Cholesterol Semi auto chemistry 22.500

-Triglycerida Semi auto chemistry 25.000

0 FUNGSI GINJAL Spectrofotometer

-Ureum Semi auto chemistry 17.000

-Uric Acid Semi auto chemistry 17.000

-Creatinen Semi auto chemistry 17.000

0 FUNGSI JANTUNG

-CPK Spectrofotometer 55.000

-CK-MB Spectrofotometer 70.000

t nu Spectrofotometer 40.000-LDH

0 FUNGSI METABOLISME

KARBOHIDRAT

-Gula Darah Sewaktu Spectrofotometer 12.500

-Gula Darah Puasa Spectrofotometer 12.500

-Gula Darah Puasa dan 2 Jam Spectrofotometer 12.500

setelah pengambilan darah puasa

- Hbalc Imunoturbidimeter 160.000

0 ELEKTROLIT Spectrofotometer

-Calsium Ion analyzer 30.000

-Phospor Ion analyzer 30.000

-Natrium ,Kalium,Chlorida Ion analyzer 90.000

Page 18: GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

0 FUNGSI PANCREAS

-lipase Elisa

-Amylase Elisa

-Liron Elisa

-TIBC Elisa

B URINALISA

0 Urina Lengkap Dipstick(pH, Protein, Reduksi, Bilirubin, Urobilin,RfTTziHin K>tnn Nitrit Rerat .Ipnis T^krisit

0 Microalbuminuria fotometer

0 Tes Kehamilan Dipstick

C ANALISA CAIRAN TUBUH

0 Analisa Cairan Sperma

III IMMUNOLOGI

0 Widal ELISA

0 HB S Ag ELISA

0 Anti HBs ELISA

0 T3 ELISA

0 T4 ELISA

0 TSH ELISA

0 HIV ELISA

0 Toxo IgG ELISA

0 Toxo IgM ELISA

0 DHF ELISA

0 Chikungunya IgM ELISA

IV MIKROBIOLOGI

A DIREK PREPARAT

- Malaria Mikroskopis

- Cross Chek Malaria Mikroskopis

- Filaria Mikroskopis

- BTA Mikroskopis

- Cross Chek TB Mikroskopis

- Faeces Rutin Mikroskopis- Darah Semar Mikroskopis

B Biakan/Kultur TBC/BTA

- Kultur Kultur/ resistensi- Resistensi Kultur/ resistensi

V Pemeriksaan Mikrobiologi UdaraALT Udara (per titik) MikrobiologiJamur/ Kapang/ Khamir MikrobiologiIdentifikasi Kuman Mikrobiologi

VI PEMERIKSAAN UJI KESEHATAN

0 Buta Warna

0 Pemeriksaan Fisik

VII BAKTERIOLOGI MAKANAN, MINUMAN

DAN AIR

A MPN

Coliform MPN-Filter

Coli Fecal/ Coli Tinja MPN-Filter

B ALT Kultur

C Kultur

Salmonella Kultur

Shigella Kultur

E Coli Kultur

Vibrio Kultur

Staphylococcus aureus Kultur

D Makanan

- Formalin Rapid Test

- Boraks Rapid Test

- Rodamin TLC

E Pemanis

- Sacharin KLT

- Aspartam KLT

- Siklamat KLT

50.000

40.000

45.000

25.000

35.000

110.000

17.500

70.000

40.000

60.000

60.000

125.000

125.000

110.000

90.000

120.000

120.000

60.000

125.000

20.000

15.000

20.000

17.500

15.000

20.000

25.000

75.000

90.000

130.000

125.000

130.000

17.500

30.000

80.000

100.000

70.000

110.000

110.000

120.000

100.000

130.000

35.000

35.000

45.000

30.000

30.000

30.000

Page 19: GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

VIII

A

1

2

3

4

B

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

C

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

D

Pengawet

-Benzoat

- Salysilat

KIMIA LINGKUNGAN

KIMIA FISIKA AIR PAKET LENGKAP

Paket Air Minum

Paket Air Bersih

Paket Air Baku

Paket Air Limbah

FISIKA AIR

Suhu

Rasa

Bau

Warna

Kekeruhan

Benda TerapungDaya Hantar Listrik

Kerjernihan

Zat TersuspensiZat Terendap

Salinitas

ConduktivitySisa Clor

DHL

Kadar Air

Deterjen/ sulfaktanKIMIA AIR

Fluorida

Clorida (CI)Nitrit (N03)Nitrat (N02)Sulfat

Amoniak

Sulfida (H2S)Kesadahan

pH

Zat OrganikNitrogen TotalPhosfat

Alumunium (Al)Cromium (Cr)Arsen

Angka KMn 04

Oksigen TerlarutOksidan (03)

Oksigen TerabsorsiOksida Nitrogen (Nox)Sulfida sebagai H25C02 AgresifBoron

LOGAM

-Cyanida-Besi (Fe)-Mangan (Mn)

- Seng (Zn)-Tembaga (Cu)-Crom

- Nikel

-Cobalt (Co)

KLT

KLT

Potensiometri

OrganoleptikOrganoleptikSpectrofotometriPotensiometri

MikroskopisKonduktiviti

Visual

Gravimetri

Gravimetri

Potensiometri

Potensiometri

SpectrofotometriPotensiometri

Gravimetri

spectrotometri

SpectrofotometerTitrimetri

SpectrofotometerSpectrofotometerSpectrofotometerSpectrofotometer

SpectrofotometerTitrimetri

Potensiometri

Titrimetri

SpektrofotometriSpektrofotometriSpektrofotometriSpektrofotometriSpektrofotometri

SpektrofotometriTitrimetri

Spektrofotometri

Gas AnalyzerTitrimetri

Gas AnalyzerSpektrofotometri

Titrimetri

Spektrofotometri

SpektrofotometriSpektrofotometri

SpektrofotometriSpektrofotometri

Spektrofotometri

Spektrofotometri

SpektrofotometriSpektrofotometri

35.000

35.000

500.000

500.000

550.000

550.000

10.000

10.000

10.000

10.000

10.000

10.000

10.000

10.000

10.000

10.000

10.000

10.000

10.000

10.000

25.000

125.000

30.000

25.000

30.000

30.000

30.000

30.000

30.000

20.000

20.000

30.000

75.000

25.000

35.000

35.000

40.000

30.000

20.000

35.000

80.000

20.000

80.000

30.000

20.000

40.000

40.000

40.000

40.000

40.000

40.000

40.000

60.000

45.000

Page 20: GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

E

DC

X

XI

-Calcium (Ca) Spektrofotometri

-Magnesium (Mg) Spektrofotometri

-Natrium (Na) Spektrofotometri

-Kalium Spektrofotometri

-Selenium (Se) Spektrofotometri

-Logam berat dalam darah AAS

AAS + Grafite Furnace

-Cadmium (Cd) AAS

-Timbal (Pb) AAS

-Arsen (As) AAS

-Mangan (Mn) AAS

-Seng (Zn) AAS

-Tembaga (Cu) AAS

-Crom total AAS

- Nikel AAS

-Cobalt (Co) AAS

-Calcium (Ca) AAS

-Magnesium (Mg) AAS

-Natrium (Na) AAS

-Kalium AAS

-Selenium (Se) AAS

-Air Raksa (Hg) AAS

LAIN- LAIN

-BOD Pastel UV

-COD Pastel UV

-Minyak Lemak Titrimetri

- Zat Padat Terlarut (DO) Potensiometri

-Phenol Spectrofotometri

-Cyanida SNI Spectrofotometri

-Calcium /Ca( Titrasi) Titrimetri

TOKSIKOLOGI

NAPZA

-Morphin(MOP) Rapid Test-Metamphetamin(MET) Rapid Test

-Amphetamin(AMP) Rapid Test

-Ganja ,Marijuana(THC) Rapid Test

-Benzodiazepam(BZO) Rapid Test

- AMP,MOP,THC Rapid TestPENGAMBILAN SAMPEL

Rectal Swab

Nasopharink Swab

Tenggorokan Swab

Alat/Peralatan Swab

Tangan Swab

PEMERIKSAAN BIOMOLEKULER

Kandungan Babi (kehalalan) PCR

DHF (subtype) PCR

Hepatitis B (HBV) DNA PCR

Hepatitis C (HBV) RNA PCR

HIV PCR

TB PCR

Salmonella typhi PCR

E.Coli Patogen PCR

Difteri PCR

Malaria (subtype) PCR

45.000

40.000

40.000

40.000

60.000

150.000

110.000

110.000

110.000

110.000

110.000

110.000

110.000

110.000

110.000

110.000

110.000

110.000

110.000

110.000

110.000

35.000

35.000

120.000

25.000

25.000

40.000

40.000

40.000

40.000

40.000

40.000

40.000

120.000

25.000

25.000

25.000

25.000

25.000

250.000

250.000

200.000

250.000

250.000

200.000

200.000

200.000

250.000

250.000

GUBERNUR /KEPULAUAN BANGKA-6ELITUNG,

MAN

Page 21: GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

NO.

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

LAMPIRAN II

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN

BANGKA BELITUNG

TENTANG RETRIBUSI JASA UMUM

NOMOR TAHUN 2017

TANGGAL : 2017

STRUKTUR DAN BESARNYA TARIF RETRIBUSI PADA

UPTD BALAI HYPERKES

JENIS PEMERIKSAAN

Pemeriksaan fisik kesehatan umum

pemeriksaan Laboratorium

- darah rutin

- urine rutin

Pemeriksaan visus mata

Pemeriksaan lab. Kimia dasar (paket)

- Bilirubin total

- Cholesterol total

-Glukosa sewaktu

-SGOT

-SGPT

- Asam urat

Pemeriksaan kadar cholinesterase (kualitatif)Pemeriksaan Serologi

- HBS Ag

- Anti HBS

Pemeriksaan Audiometri

Pemeriksaan SpirometriUji kelelahan kerja

GUBERNUR

KEPULAUAN BANG

TARIF (Rp)

30.000,00

50.000,00

35.000,00

20.000,00

200.000,00

35.000,00

60.000,00

60.000,00

40.000,00

40.000,00

50.000,00

ITUNG,

OSMAN

Page 22: GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

-

LAMPIRj

PERATU

BANGK/

TENTAN

NOMOR

TANGG/

\N IIIRAN DAERAH PROVINSI KEPULAUANi BELITUNG

G RETRIBUSI JASA UMUM: TAHUN 2017

\L : 2017

1

STRUKTUR DAN BESARAN TARIF RETRIBUSI PENGGANTIAN BIAYA CETAK PETAPADA DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

. Peta Informasi Wilayah Pertambangan

No. Jenis Tarif ( Rp )

1. Peta Informasi Ukuran AO 2.000.000,00 /lembar

2. Peta Informasi Ukuran A3 1.000.000,00/ lembar

3. Peta Informasi Ukuran A4/F4 1.000.000,00/2 lembar

2 !. Peta Wilayah Izin Usaha Pertambangan / WIUP

No. Jenis Tarif ( Rp )

1. Peta WIUP 5-50 Hektar A3/A4/F4 4.000.000 / 4 lembar

2. Peta WIUP >50-500 Hektar A3/A4/F4 6.000.000 / 4 lembar

3. Peta WIUP >500-1.000 Hektar A3/A4/F4 8.000.000 / 4 lembar

4. Peta WIUP >1.000 Hektar A3 /A4/F4 8.000.000 / 4 lembar

r \. Peta Izin Usaha Pertambangan / IUP

No. Jenis Tarif ( Rp )

1. Peta IUP Eksplorasi A4/F4 4.000.000 / 4 lembar

2. Peta IUP Operasi Produksi A4/F4 6.000.000 / 4 lembar

t \. Peta Izin Pertambangan Rakyat/IPR

No. Jenis Tarif (Rp)

1. Peta IPR untuk perorangan A4/F4 1.000.000 /4 lembar

2. Peta IPR untuk Koperasi A4/F4 2.000.000 /4 lembar

i5. Peta Kemajuan Tambang

No. Jenis Tarif (Rp)

1. Peta Kemajuan Tambang, luas < 200 hektar A3 8.000.000 / 4 lembar

2. Peta Kemajuan Tambang, Luas 200-500 hektar A2 10.000.000 /4 lembar

3. Peta Kemaiuan Tambang, >500 hektar Al 15.000.000/4 lembar

6. Peta Rencana Tambang

No. Jenis Tarif (Rp)

1. Peta Rencana Tambang, luas <200 hektar A3 8.000.000 / 4 lembar

2. Peta Rencana Tambang, luas 200-500 hektar A2 10.000.000 / 4 lembar

3. Peta rencana Tambang, luas >500 hektar Al 15.000.000 / 4 lembar

gubernur/AN BANGKAjPELITUNG,KEPULAU

VEJRZAJ-0TROSMAN

-

-

«

-

Page 23: GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

LAMPIRAN IVPERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUANBANGKA BELITUNGTENTANG RETRIBUSI JASA UMUMNOMOR : TAHUN 2017TANGGAL : 2017

STRUKTUR DAN BESARAN TARIF RETRIBUSI PELAYANAN PENDIDIKANPADA BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

NO.

1.

2.

3.

4.

5.

NAMA PELAYANAN PENDIDIKAN

Diklat Prajabatan Golongan I / II

Diklat Prajabatan Golongan III

Diklat Prajabatan Kategori 1 dan 2

Diklat Kepemimpinan Tingkat IV

Diklat Kepemimpinan Tingkat III

TARIF (Rp)

9.296.000

9.296.000

2.242.000

20.230.000

22.125.000

KETERANGAN

Per Peserta

Per Peserta

Per Peserta

Per Peserta

Per Peserta

GUBERNUR

KEPULAUAN BANGKA BELITUNG,

ROSMAN