Upload
rahmat-fitrah
View
102
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
LAPORAN PRAKTIKUMMEKANIKA FLUIDAH-06 ALIRAN MELALUI LUBANG
KELOMPOK 4Rahmat Fitrah: 1106006751Aulia Rizky Utami: 1106009816Dewi Tri Utami: 1106006581Mentary Adisthi: 1106009160Miftah Rahmatullah: 1106009822 Tanggal Praktikum: 12 Nopember 2012Asisten Praktikum: Kemal FirdausTanggal disetujui: 20 Nopember 2012Nilai: Paraf Asisten:
LABORATORIUM HIDROLIKA, HIDROLOGI, DAN SUNGAIDEPARTEMEN TEKNIK SIPILFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS INDONESIADEPOK 2012I. Tujuan Praktikuma. Mendapatkan besaran koefisien kecepatan aliran melalui lubang kecilb. Mendapatkan besaran koefisien debit aliran melalui lubang kecil dalam keadaan:1. aliran dengan tekanan tetap2. aliran dengan tekanan berubahII. Teori Kecepatan aliran melalui lubang (orifice) dapat dinyatakan sebagai berikut:
Sedangkan dari percobaan ini harga Cv diperoleh dari hubungan :
dimana:V= Kecepatan aliran yang melewati lubang.Cv= Koefisien Kecepatan.g= Gravitasi.h= Tinggi air terhadap lubang.X= Jarak horizontal pancaran air dari bidang vena contracta.Y= Jarak vertical pancaran air.
Titik nol ( 0 ) untuk pengukuran sumbu X, diambil dari bidang vena contracta, demikian juga dengan luas penampang yang dipakai adalah luas penampang pada bidang vena contracta, dimana hubungan antara luas penampang lubang (Ap) dengan luas bidang vena contracta (Av) dinyatakan sebagai berikut :
Dimana Cc adalah nilai koefisien kontraksi
Selain koefisien kecepatan (Cv) pada aliran melalui lubang dikenal juga dengan istilah koefisien Cd, yaitu perbandingan antara debit yang sebenarnya dengan debit teoritis.
Aliran dengan tekanan tetap
Aliran dengan tekanan berubah
dimana :Q= besarnya debit aliran yang melalui lubangCd= koefisien debitA= luas penampang lubangg= percepatan gravitasih= tinggi air terhadap lubangT= waktu pengosongan tabung / tangki (t2-t1)AT= luas tangki utamah1= tinggi air pada t1h2= tinggi air pada t2
III. Alat dan Bahan
1. Meja Hidrolika2. Kertas Grafik3. Perangkat alat percobaan aliran melalui lubang
dc e
b fh g ia
Keterangan gambar :a. Pipa aliran masukb. Pipa lentur dari pipa pelimpah untuk mengatur tinggi headc. Tangki utamad. Penjepit kertase. Papanf. Jarum vertikalg. Sekrup pengatur jarumh. Sekrup dan lempeng lubang alirani. Peredam4. Stop watch5. Gelas Ukur6. Jangka Sorong
IV. Cara KerjaA. Koefisien kecepatan aliran1. Menempatkan alat pada saluran tepi hidrolika. Pipa aliran masuk dihubungkan dengan suplai hidrolika pipa lentur dari pipa pelimpah diarahkan ke tangki air meja hidrolika.2. Mengatur kaki penyangga sehingga alat terletak horizontal dan arah aliran diatur juga sedemikian rupa sehingga menjadi sebidang dengan jajaran jarum pengukur.3. Menyelipkan selembar kertas pada papan dibelakang jajaran jarum dan semua jarum dinaikkan untuk membebaskan lintasan air yang menyembur. Digunakan lempeng berlubang yang pertama, yaitu berdiameter 3 mm.4. Menaikkan pipa pelimpah dan katup pengatup aliran dibuka air dialirkan masuk kedalam tangki utama. Tinggi air pada tangki utama dimulai dari 400 mm, 380 mm, 360 mm, 340 mm, dan 320 mm.5. Mengatur katup pengatur aliran sedemikian rupa, hingga air persis melimpah lewat pipa pelimpah dan tidak ada gelombang pada permukaan tangki utama. 6. Mencatat tinggi tekanan tangki utama.7. Mengatur posisi 8 jarum sampai tidak menyentuh air yang melintas untuk mendapatkan bentuk lintasan aliran yang menyembur. Dan memberi tanda posisi ujung atas jarum pada kertas grafik.8. Mengulangi percobaan untuk setiap perbedaan tinggi tekanan pada tangki utama. Dimulai dari 400 mm, 380 mm, 360 mm, 340 mm, 320 mm, dan 320 mm.9. Mengganti lempeng berlubang dengan diameter yang lain yaitu D = 6 mm, kemudian ulangi langkah sebelumnya.10. Menentukan letak X dan Y dari setiap titik percobaan baik saat D = 3 mm dan D = 6 mm.B. Koefisien debit aliran1. Mengukur diameter tangki utama2. Mencatat volume air limpasan yang mengalir per satuan waktu.3. Menempatkan alat pada saluran tepi meja hidrolika. Menghubungkan pipa aliran masuk dengan suplai meja hidrolika dan arahkan pipa lentur dan pipa pelimpah ke tangki meja hidrolika4. Mengatur kaki penyangga sehingga alat terletak horizontal5. Menaikkan pipa pelimpah, membuka katup pengatur aliran pada meja hidrolika
Untuk keadaan aliran tetap :1. Mengatur katup pengatur aliran dan pipa pelimpah sedemikian hingga tinggi muka air pada tangki tetap pada ketinggian yang dikehendaki2. Mencatat tinggi tekanan air h pada skala mistar ukur, menghitung debit aliran yang melewati lubang dengan menggunakan gelas ukur dan stop watch3. Mengulangi prosedur 1 s.d. 2 tersebut untuk setiap perbedaan tinggi tekanan4. Mengganti lempeng lubang bukaan dengan diameter yang lain dan mengulang langkah 1 s.d. 3.
Untuk keadaan aliran dengan tekanan berubah :1. Menaikkan pipa pelimpah sampai ketinggian tekanan maksimum2. Membuka katup pengalir aliran, mengisi penuh tangki utama aliran sehingga air persis melimpah lewat pipa pelimpah pada ketinggian maksimum tersebut3. Menutup katup pengatur aliran4. Mencatat t waktu yang dibutuhkan untuk mengosongkan tangki utama dari ketinggian h1 hingga ketinggian h2, mengambil setiap penurunan muka air 2 cm5. Mengulang percobaan untuk harga h1 dan h2 yang lain6. Mengganti lempeng bukaan dan mengulang langkah 1 s/d 5
V. Data Praktikum
a. Percobaan Cv Tabel H-06.01 Data Percobaan Koefisien Kecepatan AliranDiameter lubang D (mm)Head h (mm)Coordinate ( mm )12345678
3400x050100150200250300350
y061324496687111
380x050100150200250300350
y071325516992116
360x050100150200250300350
y0715285475100125
340x050100150200250300350
y0718355778104136
320x050100150200250300350
y0718346182109143
6400x050100150200250300350
y0101531406081104
380x050100150200250300350
y0101729426584108
360x050100150200250300350
y021223396183109
340x050100150200250300350
y051528466891120
320x050100150200250300350
y0718335573100129
b. Percobaan Cd1. Constant HeadDiameter lubang D (mm)Head h(mm)Volume Water V (mm3)Time T (s)Q (mm3/s)Q2
3400100520000400000000
380100520000400000000
36090518000324000000
34080516000256000000
32070514000196000000
6400100110000010000000000
380901900008100000000
360901900008100000000
340801800007200000000
320501500002500000000
2. Variable HeadTabel H-06.02 Data Percobaan Variable HeadDiameter lubang D (mm)Head 1 h(mm)Head 2 h(mm)T (s)
34003807,6
3803607,9
3603406,1
3403201,4
3203001,4
640038031,0
38036030,8
36034013,8
3403201,4
3203001,4
VI. Pengolahan Data
A. Pengolahan Data Cv I. Untuk = 3 mmi. Untuk h = 400 mm
Tabel H-06.04 Regresi linier untuk h = 400 mm
xHX = x2 / hYX2Y2XY
040000000
504006,25639,06253637,5
1004002513625169325
15040056,25243164,0635761350
200400100491000024014900
250400156,256624414,06435610312,5
3004002258750625756919575
350400306,2511193789,061232133993,75
875356182656,32742870493,75
b = = 0,38594
Cv = = 0.80484
Grafik H-06.01 Grafik Hubungan x2/h dan Y untuk h = 400 mm
ii. Untuk h = 380 mmTabel H-06.05 Regresi linier untuk h = 380 mmxhX = x2 / hYX2Y2XY
038000000
503806,578947743,282554946,05263
10038026,3157913692,5208169342,1053
15038059,21053253505,8866251480,263
200380105,26325111080,3326015368,421
250380164,47376927051,59476111348,68
300380236,84219256094,18846421789,47
350380322,3684116103921,41345637394,74
921,0526373202389,23012577769,74
b = = 0,38426
Cv = = 0.80660
Grafik H-06.02 Grafik Hubungan x2/h dan Y untuk h = 380 mm
iii. Untuk h = 360 mmTabel H-06.06 Regresi linier untuk h = 360 mmxhX = x2 / hYX2Y2XY
036000000
503606,944444748,225314948,61111
10036027,7777815771,6049225416,6667
15036062,5283906,257841750
200360111,11115412345,6829166000
250360173,61117530140,82562513020,83
300360250100625001000025000
350360340,27781251157891562542534,72
972,2222404225501,53522488770,83
b = = 0.39366
Cv = = 0.79691
Grafik H-06.03 Grafik Hubungan x2/h dan Y untuk h = 360 mm
iv. Untuk h = 340 mmTabel H-06.07 Regresi linier untuk h = 340 mmxhX = x2 / hYX2Y2XY
034000000
503407,352941754,065744951,47059
10034029,4117618865,0519324529,4118
15034066,17647354379,32512252316,176
200340117,64715713840,8332496705,882
250340183,82357833791,09608414338,24
300340264,705910470069,21081627529,41
350340360,2941136129811,91849649000
1029,412435252811,440243100470,6
b = = 0,39741
Cv = = 0,79314
Grafik H-06.04 Grafik Hubungan x2/h dan Y untuk h = 340 mm
v. Untuk h = 320 mmTabel H-06.08 Regresi linier untuk h = 320 mmxhX = x2 / hYX2Y2XY
032000000
503207,8125761,035164954,6875
10032031,2518976,5625324562,5
15032070,3125344943,84811562390,625
200320125611562537217625
250320195,31258238146,97672416015,63
300320281,2510979101,561188130656,25
350320382,8125143146545,42044954742,19
1093,75454285400,444304112046,9
b = = 0,39260
Cv = = 0,79799
Grafik H-06.05 Grafik Hubungan x2/h dan Y untuk h = 320 mm
II. Untuk = 6 mmi. Untuk h = 400 mmTabel H-06.09 Regresi linier untuk h = 400 mmxHX = x2 / hYX2Y2XY
040000000
504006,251039,062510062,5
1004002515625225375
15040056,25313164,0639611743,75
200400100401000016004000
250400156,256024414,0636009375
3004002258150625656118225
350400306,2510493789,061081631850
875341182656,32386365631,25
b = = 0,35932
Cv = = 0,83413
Grafik H-06.06 Grafik Hubungan x2/h dan Y untuk h = 400 mm
ii. Untuk h = 380 mmTabel H-06.10 Regresi linier untuk h = 380 mmxhX = x2 / hYX2Y2XY
038000000
503806,5789471043,2825510065,78947
10038026,3157917692,5208289447,3684
15038059,21053293505,8868411717,105
200380105,26324211080,3317644421,053
250380164,47376527051,59422510690,79
300380236,84218456094,18705619894,74
350380322,3684108103921,41166434815,79
921,0526355202389,22593972052,63
b = = 0,35601
Cv = = 0,83799
Grafik H-06.07 Grafik Hubungan x2/h dan Y untuk h = 380 mm
iii. Untuk h = 360 mmTabel H-06.11 Regresi linier untuk h = 360 mmxhX = x2 / hYX2Y2XY
036000000
503606,944444248,22531413,88889
10036027,7777812771,6049144333,3333
15036062,5233906,255291437,5
200360111,11113912345,6815214333,333
250360173,61116130140,82372110590,28
3003602508362500688920750
350360340,27781091157891188137090,28
972,2222329225501,52468974548,61
b = = 0,33059
Cv = = 0,86961
Grafik H-06.08 Grafik Hubungan x2/h dan Y untuk h = 360 mm
iv. Untuk h = 340 mmTabel H-06.12 Regresi linier untuk h = 340 mmxhX = x2 / hYX2Y2XY
034000000
503407,352941554,065742536,76471
10034029,4117615865,0519225441,1765
15034066,17647284379,3257841852,941
200340117,64714613840,8321165411,765
250340183,82356833791,09462412500
300340264,70599170069,2828124088,24
350340360,2941120129811,91440043235,29
1029,412373252811,43045587566,18
b = = 0,34637
Cv = = 0,84957
Grafik H-06.09 Grafik Hubungan x2/h dan Y untuk h = 340 mm
v. Untuk h = 320 mmTabel H-06.13 Regresi linier untuk h = 320 mmxhX = x2 / hYX2Y2XY
032000000
503207,8125761,035164954,6875
10032031,2518976,5625324562,5
15032070,3125334943,84810892320,313
200320125551562530256875
250320195,31257338146,97532914257,81
300320281,2510079101,561000028125
350320382,8125129146545,41664149382,81
1093,75415285400,436457101578,1
b = = 0,35591
Cv = = 0,83810
Grafik H-06.10 Grafik Hubungan x2/h dan Y untuk h = 320 mm
Perolehan DataTabel H-06.14 Rata-rata Cv untuk diameter 3mm dan 6mmKedalaman (h)Cv
= 3 mm = 6 mm
4000,804840,83413
3800.806600,83799
3600.796910,86961
3400,793140,84957
3200,797990,83810
Rata-rata0,79990,84588
Cv Teori = 0.98 = 3 mm
Kesalahan Relatif = x 100 % = x 100 % = 18,3779 % = 6 mm
Kesalahan Relatif = x 100 % = x 100 % = 13,6857 %
B. Pengolahan Data CdI. Constant Headi. Untuk = 3 mmTabel H-06.15 Regresi linier constant head untuk diameter 3 mmNoQ (mm3/s)y = h (mm)x= QxXy
120000400400000000160000000000000000160000000000
220000380400000000160000000000000000152000000000
318000360324000000104976000000000000116640000000
4160003402560000006553600000000000087040000000
5140003201960000003841600000000000062720000000
8800018001576000000528928000000000000578400000000
Grafik H-06.11 Grafik Constant Head untuk diameter 3 mm
Dari perhitungan regresi linear untuk mencari nilai b
1.85 x 10-06
ii. Untuk = 6 mmTabel H-06.16 Regresi linier constant head untuk diameter 6 mmNoQ (mm3/s)y = h (mm)x= QxXy
1100000400100000000001000000000000000000004000000000000
2900003808100000000656100000000000000003078000000000
3900003608100000000656100000000000000002916000000000
4800003406400000000409600000000000000002176000000000
55000032025000000006250000000000000000800000000000
41000018003510000000027843000000000000000012970000000000
Grafik H-06.12 Grafik Constant Head untuk diameter 6 mm
Dari perhitungan regresi linear didapat nilai b
8.48 x 10-08
II. Variabel Headi. Untuk = 3 mmTabel H-06.17 Regresi linier variabel head untuk diameter 3 mmnox = h1 - h2y = TxXy
10,517,60,26013,876
20,5215,50,27044,108
30,5321,60,28093,233
40,55230,30250,77
50,5724,40,32490,798
2,6892,101,438812,785
Grafik H-06.13 Grafik variabel head untuk diameter 3 mm
Dari perhitungan regresi linear didapat nilai b
34,71
ii. Untuk = 6 mmTabel H-06.18 Regresi linier variabel head untuk diameter 6 mmNox = h1 - h2y = TxXy
10,51310,260115,81
20,521,050,270416,016
30,531,60,28097,314
40,552,170,30250,77
50,574,850,32490,798
2,6840,671,438840,708
Grafik H-06.14 Grafik variabel head untuk diameter 6 mm
Dari perhitungan regresi linear didapat nilai b
14,71
Perolehan DataSetelah didapat nilai b maka Cd dapat dicari dengan rumusCd = constant headCd = variable headMaka didapat nilai Cd
Tabel H-06.20 Tabel Nilai CdNoCd
3 mm6 mm
10,9571,159
20,8620.508
Untuk besar kesalahan relatif Cd dalam percobaan, dibandingkan dengan Cd teori yaituCd teori = 0.69Dengan rumus :
Untuk diameter 3 mm :0.9096
= 31,827 %
Untuk diameter 6 mm :0.8340
= 20,867 %
VII. ANALISA PRAKTIKUMAnalisa PercobaanPraktikum kali ini yaitu berjudul aliran melalui lubang. Praktikum ini dibagi menjadi dua, yang pertama bertujuan untuk mendapatkan besaran koefisien kecepatan aliran melalui lubang kecil dan yang kedua tujuannya untuk mendapatkan besaran koefisien debit aliran melalui lubang kecil dalam keadaan aliran dengan tekanan tetap dan aliran dengan tekanan berubah.Pertama meja hidrolika beserta kaki penyangganya diatur agar terletak horizontal dengan meja hidrolika dan mengatur arah aliran air dari kran utama ke tangki air meja hidrolika. Percobaan pertama untuk memperoleh koefisien Cv kita menggunakan dua lubang aliran dengan ukuran diameter yang berbeda, yaitu d = 3 mm dan d = 6 mm. Langkah-langkah yang dilakukan yaitu pertama pasang lubang aliran berdiameter 3 mm di sisi bagian bawah dari tangki air, selipkan selembar kertas millimeter blok pada papan dibelakang jajaran jarum dan naikkan semua jarum untuk membebaskan lintasan air yang mengalir. Kemudian, membuka katup pengatur aliran dan alirkan air masuk ke dalam tangki utama dan memastikan tidak ada gelombang pada permukaan tangki utama. Atur kran hingga tabung pelimpah menunjuk angka 40 (head= 400 mm), menurunkan jajaran jarum tepat di atas lintasan aliran air jangan sampai jarum-jarumnya menyentuh lintasan air agar lintasan airnya tetap stabil dan kemudian tandai masing-masing letak jarum bagian ujung atasnya pada kertas millimeter blok dibelakangnya. Sebelum mengecilkan kran hingga tabung pelimpah menunjuk ke angka 38 (head= 380 mm), ukur dahulu debit alirannya dengan cara mengukur volume air dari ujung lintasan air tersebut selama 5 detik. Sehingga diperoleh debit aliran per 5 detik. Kemudian lakukan langkah yang sama untuk setiap penurunan head 20 mm, yaitu untuk head= 380 mm, 360 mm, 340 mm, dan 320 mm. ). Pengukuran debit ini dilakukan untuk menghemat waktu praktikum agar tidak mengulang mengatur head saat akan mencari debit untuk percobaan mencari koefisien debit saat kondisi tekanan konstan (constant head).Untuk percobaan yang kedua yaitu koefisien Cd juga menggunakan dua lubang aliran dengan ukuran diameter yang sama seperti pada percobaan pertama yaitu d = 3mm dan d = 6mm. Pada percobaan ini, langkah awalnya dimulai dari percobaan pertama yaitu kita mengatur kran hingga tabung pelimpah menunjuk angka 40 (head= 400 mm). Setelah permukaan tangki utama pada saat head = 400 mm sudah cukup stabil, matikan aliran airnya hingga headnya mengalami penurunan dan lakukan pencatatan waktu split dengan menggunakan stopwatch setiap penurunan head sebesar 20 mm yaitu dari head= 400 mm hingga head= 320 mm. Percobaan ini dilakukan untuk mencari Cd dengan cara variable head.Lakukan langkah yang serupa dengan langkah di atas untuk memperoleh data koefisien Cv dan koefisien Cd yang kedua dengan ukuran diameter lubang aliran sebesar 6 mm.
Analisa HasilCv adalah perbandingan antara kecepatan nyata aliran air yang keluar dari lubang dengan kecepatan aliran secara teoritis. Dari percobaan pertama yaitu Cv, diperoleh 5 data pengukuran debit aliran dan 40 data penandaan jajaran jarum untuk masing-masing ukuran diameter lubang aliran. Dari perolehan debit aliran dari head = 400 mm hingga head = 320 mm terlihat bahwa volume airnya berkurang seiring dengan penurunan headnya dalam kurun waktu yang sama yaitu 5 detik. Dan dari penandaan jajaran jarum 1-8 di setiap penurunan head 20 mm juga mengalami penurunan letak masing-masing jajaran jarum tersebut. Pada pengolahan data percobaan pertama ini seluruhnya diperoleh nilai bpraktikum dengan bgrafik adalah sama baik pada diameter = 3 mm maupun pada diameter = 6 mm. bpraktikum diperoleh dari persamaan , sedangkan bgrafik diperoleh dari equation trendline pada grafik. Setelah itu dapat dihitung nilai Cv dengan persamaan , untuk masing-masing head yaitu 400 mm, 380 mm, 360 mm, 340 mm, dan 320 mm. Dari kelima nilai Cv tersebut kemudian diperoleh Cvrata-rata yang digunakan untuk menghitung besar kesalahan relatif terhadap Cv teori = 0,98. Untuk diameter 3 mm diperoleh kesalahan relatif sebesar 18,3779 % sedangkan untuk diameter 6 mm diperoleh kesalahan relatif sebesar 13,6857 %Selain dengan metode regresi liner, kita juga membuat grafik untuk melihat persamaan yang didapat, bila hasil regresi linier kita benar, maka hasil dari regresi linier akan sama dengan persamaan yang didapat dari pembuatan grafik menggunakan Microsoft Excel. Dari grafik terlihat bahwa data-data yang didapat mendekati hasil sebuah garis lurus. Hal ini juga bisa terlihat dengan nilai koefisien korelasi yang mendekati angka 1.Sedangkan Cd adalah perbandingan debit aliran nyata yang keluar dari lubang dengan debit aliran secara teoritis. Dari percobaan kedua yaitu Cd, hanya diperoleh 5 data pencatatan waktu untuk satu ukuran diameter lubang alirannya. Pada praktikum ini juga diperoleh nilai bpraktikum dan nilai bgrafik, namun lain halnya dengan percobaan pertama karena perhitungan bpraktikum dengan bgrafik tidaklah sama. Namun demikian, untuk menghitung nilai Cd constant head maupun Cd variable head tetap digunakan hasil perhitungan bpraktikum. Cd constant head diperoleh dari persamaan , dengan b = b constant head dan Cd variable head diperoleh dari persamaan , dengan b = b variable head. Untuk masing-masing ukuran diameter lubang diperoleh nilai rata-rata Cd nya dengan persamaan ;yang digunakan untuk menghitung besar kesalahan relatif terhadap Cd teori = 0,69. Untuk diameter 3 mm diperoleh kesalahan relatif sebesar 31,827 % sedangkan untuk diameter 6 mm diperoleh kesalahan relatif sebesar 20,867 %Selain dengan metode regresi liner, kita juga membuat grafik untuk melihat persamaan yang didapat, bila hasil regresi linier kita benar, maka hasil dari regresi linier akan sama dengan persamaan yang didapat dari pembuatan grafik menggunakan Microsoft Excel. Dari grafik terlihat bahwa data-data yang didapat mendekati hasil sebuah garis lurus. Hal ini juga bisa terlihat dengan nilai koefisien korelasi yang mendekati angka 1.
Analisa KesalahanKesalahan kesalahan yang terjadi dalam praktikum ini, antara lain: Kesalahan saat menyejajarkan permukaan air dengan garis yang menunjukan besar head, sehingga data tidak akurat. Kesalahan pada saat penandaan masing-masing jajaran jarum dikarenakan terhalang dengan ketebalan jarumnya sehingga dapat mengurangi keakuratan data yang diperoleh. Kesalahan pada saat pengukuran volume air yang diperoleh dalam waktu 5 detik untuk perhitungan debit. Kesalahan pada saat pembacaan split timer pada percobaan koefisien Cd yang dikarenakan gerak penurunan head pada tangki yang sangat cepat.
VIII. KESIMPULAN
Nilai Cv praktikum untuk lubang berdiameter 3 mm sebesar 0,7999 dengan kesalahan relatif sebesar 18,3779 % Nilai Cv praktikum untuk lubang berdiameter 6 mm sebesar 0,8459 dengan kesalahan relatif sebsar 13,6857 % Nilai Cd praktikum untuk lubang berdiameter 3 mm sebesar 0,9096 dengan kesalahan relatif sebesar 31,827 % Nilai Cd praktikum untuk lubang berdiameter 6 mm sebesar 0,8340 dengan kesalahan relatif sebsar 20,867 %
IX. REFERENSI
Laboratorium Hidrolika, Hidrologi dan Sungai Departemen Teknik Sipil UI. Pedoman Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika. Potter, Merle C. Mechanics of Fluids Second Edition. Prentice Hall. New Jersey. 1997
X. LAMPIRAN